Anda di halaman 1dari 6

Tahapan pertambangan = survey-eksplorasi-studi kelayakan-produksi

Air asam tambang, adalah istilah umum yang menggambarkan lindian, rembesan dan aliran
air tambang yang tela terpengaruhi dengan oksidasi alamiah mineral sulfida yang terkandung
dalam batuan yang terpapar.

AAT tidak terbentuk jika =

- Mineral sulfida tidak reaktif


- Banyak mineral bersifat basa/penetral asam
- Iklim kering/kelembaban rendah
- Infiltrasi air hujan tidak terlalu banyak

Pencegahan AAT =

- Meniadakan salah satu atau lebih mineral unsur penghasil aat


- Cara kering (pemisahana, penimbunan, pelapisan)
- Cara basah (wet land)
- Penggunaan sumber-sumber alkalin (fosfat, kapur)

AMDAL =

- Kerangka acuan ANDAL


- Analisis dampak lingkungan (ANDAL)
- Rencana pengelolaan lingkungan (RKL)
- Rencana pemantauan lingkungan (RPL)

Reklamasi dan pasca tambang

UU no 4 tahun 2009 dan UU no 3 tahun 2020

UU no 4 tahun 2009 pasal 1 ayat 26, reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang
tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan dan memperbaiki kualitas
lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi Kembali sesuai dengan peruntukannya atau
rencana umum tata ruang

Pascatambang adalah kegiatan terencana, sistematis dan berlanjut setelah akhir Sebagian atau
seluruh kegiatan usaha peetambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi
sosial menurut kondisi local di seluruh wilayah pertambangan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986, AMDAL (Analisis Mengenai


Dampak Lingkungan) adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan
terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan.
Banyaknya pembangunan di berbagai wilayah pada suatu negara sudah tak bisa dihindari lagi
karena demi kemajuan dan perkembangan untuk wilayah itu sendiri. Pembangunan yang
dilakukan biasanya berupa beberapa sektor, seperti industri, pabrik, dan lain-lain. Dalam
melakukan pembangunan sangat dibutuhkan suatu pemahaman tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL). Hal ini perlu dilakukan karena AMDAL dapat mencegah
kerusakan lingkungan terjadi.
Apabila kerusakan lingkungan dapat terjadi karena pembangunan, maka dapat
membahayakan manusia terutama mereka yang tinggal di dekat pembangunan tersebut.
Dengan adanya AMDAL, setiap pembangunan yang dilakukan oleh perusahaan bisa
membuat masyarakat sekitar masih merasa aman untuk tinggal di wilayah pembangunan.

Pengertian AMDAL
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986, AMDAL adalah hasil studi
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Dengan adanya Peraturan Pemerintah
tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sudah seharusnya bagi mereka yang ingin melakukan
pembangunan harus memerhatikan kondisi lingkungan hidup apakah bisa rusak atau malah
bisa berkembang.

Sekitar 7 tahun kemudian, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 mengalami


perbaikan, sehingga muncul Peraturan Pemerintah baru, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor
51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Pada PP ini, Analisis
Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dijelaskan secara lebih lengkap atau bisa dikatakan
bahwa ada beberapa pengertian AMDAL, seperti AMDAL kegiatan multisektor, AMDAL
kawasan, dan AMDAL regional. Bahkan PP ini, juga menjelaskan tentang instansi yang
bertanggung jawab atas AMDAL dan komisi AMDAL.

Adapun instansi yang dimaksud berdasarkan PP tersebut adalah Menteri atau Pimpinan
lembaga non departemen berfungsi untuk melakukan sebuah perencanaan usaha atau kegiatan
yang bersangkutan. Selain itu, Gubernur Kepala daerah Tingkat I berfungsi untuk
memberikan pengawasan terhadap kegiatan atau usaha yang ada di bawah wewenangnya.

Berdasarkan PP Nomor 51 Tahun 1993, AMDAL kegiatan terpadu atau multisektoral adalah
hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan
terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan
kewenangan lebih dari satu instansi. AMDAL lingkungan kawasan adalah hasil studi
mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup
dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan menyangkut kewenangan satu instansi yang
bertanggung jawab.

Sementara itu, masih dalam PP yang sama, AMDAL regional adalah hasil studi mengenai
dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam
satu kesatuan hamparan ekonomi sistem zona rencana pengembangan wilayah sesuai dengan
rencana umum tata ruang daerah dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang
bertanggung jawab.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), AMDAL adalah penilaian dampak positif
dan negatif dari perencanaan sebuah proyek (pembangunan) yang melingkupi aspek
lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa AMDAL adalah suatu hasil studi atau penilaian
yang terhadap pembangunan yang dapat bersifat positif (berdampak baik terhadap
lingkungan) dan bersifat negatif (berdampak buruk terhadap lingkungan).

1. Memberikan Masukan Tentang Perencanaan Suatu Kegiatan Usaha atau


Pembangunan
Tujuan pertama dari AMDAL adalah bisa memberikan saran agar pembangunan atau
kegiatan usaha yang dilakukan tidak mencemari dan merusak lingkungan hidup. Hal ini
dikarenakan dibuatnya AMDAL membuat kita tahu hal-hal yang perlu dilakukan agar
pembangunan tidak mencemari dan merusak lingkungan hidup, sehingga pembangunan dapat
berjalan dengan semestinya.

Dengan masukan tersebut, semua pihak yang tergabung di dalam suatu proyek pembangunan
atau kegiatan usaha memiliki peran dalam menjaga lingkungan hidup. Selain itu,
pembangunan akan berjalan dengan baik karena tidak akan melanggar Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah tentang lingkungan hidup dan AMDAL.

2. Memberikan Informasi Kepada Masyarakat Tentang Pengelolaan


Lingkungan Hidup
Tujuan kedua dari adanya AMDAL adalah masyarakat menjadi informasi tentang
pengelolaan lingkungan hidup ketika sebuah proyek pembangunan berlangsung. Masyarakat
akan merasa aman karena lingkungan hidup disekitarnya tidak rusak dan tidak tercemar.
Bahkan, masyarakat sekitar juga bisa turut andil dalam proyek pembangunan yang sedang
berjalan.

Tujuan ini amat sangat berguna bagi masyarakat dan mereka yang melakukan proyek
pembangunan karena sama-sama diuntungkan. Masyarakat dapat merasakan manfaat dari
suatu pembangunan dan mereka (pemilik modal dan pemilik proyek pembangunan) dapat
membangun dengan tenang, sehingga proyek pembangunan yang sudah jadi dapat bertahan
lama.

3. Memberikan Izin Usaha Atau Kegiatan


Tujuan AMDAL yang ketiga adalah pemerintah dapat memberikan izin usaha atau kegiatan.
Sebuah izin untuk membangun usaha atau melakukan suatu kegiatan harus dimiliki oleh para
pelaksana. Apabila suatu usaha atau kegiatan tidak memiliki izin, maka ada hal yang dapat
merugikan lingkungan hidup dan bisa meresahkan kehidupan masyarakat di sekitar usaha
yang dibangun dan kegiatan yang dilaksanakan.

AMDAL menjadi salah satu syarat untuk membuat suatu usaha atau kegiatan. Hal ini
dikarenakan AMDAL dapat memberitahukan informasi tentang lingkungan hidup kepada
pemerintah, sehingga pemerintah dapat membuat keputusan apakah suatu usaha dan kegiatan
yang akan dibangun dapat dilaksanakan atau tidak.

4. Menjadi Acuan Perencanaan Pembangunan Pada Suatu Wilayah


Tujuan AMDAL yang keempat adalah menjadi acuan dalam membuat perencanaan
pembangunan di suatu wilayah. Suatu pembangunan akan terlaksana dengan baik dan optimal
jika dibuat suatu perencanaan yang matang. Salah satu rencana yang perlu diperhatikan
ketika menyelenggarakan suatu pembangunan adalah membuat AMDAL.

AMDAL bisa dikatakan memiliki peran yang cukup penting dalam keberhasilan suatu
pembangunan karena tidak akan membuat mencemari dan merusak lingkungan hidup. Hal ini
penting untuk dilakukan agar kondisi alam dapat terjaga dengan baik.

5. Untuk Dijadikan Sebuah Dokumentasi Legal Dan Ilmiah


Tujuan AMDAL yang kelima adalah sebagai bentuk dokumentasi legal dan ilmiah. Pada
tujuan ini, pemerintah dan pemilik proyek akan memiliki sebuah bukti yang legal, sehingga
pelaksanaan pembangunan tidak akan terhambat

Selain itu, AMDAL juga bisa dijadikan sebagai suatu bukti ilmiah bahwa lingkungan hidup
di sekitar pembangunan tidak akan rusak. Bukti ilmiah ini dapat dibuktikan dengan cara
melakukan sebuah penelitian dan riset sebelum melakukan suatu proyek pembangunan.

Manfaat AMDAL
Dengan adanya AMDAL, mulai dari pemerintahan, pemilik modal, pemilik proyek, hingga
bagi masyarakat itu sendiri akan bisa merasakan manfaatnya.

Manfaat AMDAL Untuk Pemerintahan


1. Sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjaga dan mengelola lingkungan
hidup.

2. Pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan dapat dicegah.

3. Dapat menjaga suatu konsep “pembangunan berkelanjutan” agar pembangunan tetap terus
berjalan.

4. Suatu kebijaksanaan tentang pengelolaan lingkungan hidup dapat diambil dan


dilaksanakan dengan baik.

Manfaat AMDAL Untuk Pemilik Modal


1. Dengan adanya AMDAL, pemilik modal (bank) mudah menyetujui dan memberikan
modal pinjaman untuk suatu pembangunan.

2. Dengan adanya AMDAL, pemilik modal (perseorangan atau kelompok) tidak ragu untuk
berinvestasi dalam suatu proyek pembangunan.

Manfaat AMDAL Untuk Pemilik Proyek


1. Memberikan kepercayaan kepada pemerintah, pemilik modal, dan masyarakat bahwa
proyek pembangunan yang dilaksanakan tidak akan mencemari lingkungan hidup dan
merusak lingkungan hidup.

2. Dapat memberikan sebuah informasi tentang kondisi lingkungan hidup yang ada di sekitar
proyek pembangunan.

3. Proyek pembangunan akan tetap berjalan tanpa harus mengkhawatirkan melanggar


Peraturan Pemerintah atau Undang-Undang yang berlaku.

4. Memberikan solusi dari permasalahan lingkungan hidup yang akan terjadi di kemudian
hari.

Manfaat AMDAL Untuk Masyarakat


1. Masyarakat bisa mengetahui bagaimana rencana pembangunan berlangsung.

2. Dapat mengawasi ketika proyek pembangunan sedang dilaksanakan.

3. Dapat mengetahui informasi, apakah proyek pembangunan menyebabkan kerusakan


lingkungan atau tidak.

4. Memiliki andil selama proyek pembangunan berlangsung.

Jenis AMDAL
Pada dasarnya jenis AMDAL terbagi menjadi 4, tetapi ketika Peraturan Pemerintah Nomor
27 Tahun 1999 muncul, jenis AMDAL menjadi dua. Hal ini dikarenakan AMDAL regional
yang ada di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1993 sudah dihapus dengan tujuan
untuk memperluas pembangunan yang bukan hanya berdasarkan lingkungan saja, tetapi
menjadi pembangunan yang berkelanjutan.

1. AMDAL Tunggal
AMDAL tunggal adalah suatu bentuk usaha atau kegiatan yang di mana kewenangannya
dipegang oleh satu instansi atau perusahaan yang sangat memahami tentang usaha atau
kegiatan yang sedang dilaksanakan.
2. AMDAL Multisektoral
AMDAL multisektoral adalah sebuah hasil studi yang didalamnya berisi tentang dampak
penting dari suatu kegiatan atau usaha yang sudah direncanakan terhadap lingkungan hidup
dalam satu ekosistem dan kewenangannya dipegang lebih dari satu instansi atau perusahaan.

Kesimpulan
AMDAL sangat penting untuk dilakukan sebelum melakukan pembangunan karena untuk
mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Apabila terjadi kerusakan lingkungan akan
memberikan dampak buruk bagi makhluk hidup, bahkan bisa menggagalkan suatu
pembangunan. Oleh karena itu, bagi instansi atau perusahaan yang ingin melakukan
pembangunan wajib memerhatikan kondisi lingkungan dan membuat AMDAL.

Anda mungkin juga menyukai