Anda di halaman 1dari 9

TUGAS REMEDIAL

IPAS

AMDAL
Nama : Kevin Verdhian Delvinno
Kelas : XII DKV I

1
DAFTAR ISI

 Kata Pengantar ........................................................................... 3


 Penertian Amdal ........................................................................ 4
 Jenis Jenis Amdal ...................................................................... 6
 Contoh Penggunaan Amdal ....................................................... 7
 Manfaat Amdal .......................................................................... 8

KATA PENGANTAR
2
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-
Nya, saya tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak
lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW
yang syafa’atnya kita nantikan kelak

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, saya bisa menyelesaikan tugas Remedial yaitu " Amdal "

Saya menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, mohon untuk dimaklumi, karena kami
masih belajar untuk membuat tugas akhir ini dengan sebaik mungkin

Saya juga berharap semoga ini mampu memberikan pengetahuan tentang


Amdal

Penulis

Kevin Verdhian Delvinno

3
PENGERTIAN AMDAL
Pada dasarnya, sebelum adanya AMDAL, ketika melakukan pembangunan
sudah memerhatikan keberlangsungan dari lingkungan hidup yang tercantum
di dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pokok-Pokok
Pengolahan Lingkungan Hidup. Di dalam Undang-Undang tersebut ada banyak
sekali tentang pengelolaan lingkungan hidup, sumber daya alam, sumber daya
buatan, dan lain-lain.
Seiring dengan perkembangan zaman, Undang-Undang tentang pengelolaan
lingkungan hidup juga turut berkembang. Indonesia membuat suatu Peraturan
Pemerintah yang di mana di dalam Peraturan tersebut dijelaskan pengertian
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986, AMDAL adalah
hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Dengan
adanya Peraturan Pemerintah tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sudah
seharusnya bagi mereka yang ingin melakukan pembangunan harus
memerhatikan kondisi lingkungan hidup apakah bisa rusak atau malah bisa
berkembang.
Sekitar 7 tahun kemudian, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986
mengalami perbaikan, sehingga muncul Peraturan Pemerintah baru, yaitu
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan. Pada PP ini, Analisis Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL) dijelaskan secara lebih lengkap atau bisa dikatakan bahwa ada
beberapa pengertian AMDAL, seperti AMDAL kegiatan multisektor, AMDAL
kawasan, dan AMDAL regional. Bahkan PP ini, juga menjelaskan tentang
instansi yang bertanggung jawab atas AMDAL dan komisi AMDAL.
Adapun instansi yang dimaksud berdasarkan PP tersebut adalah Menteri atau
Pimpinan lembaga non departemen berfungsi untuk melakukan sebuah
perencanaan usaha atau kegiatan yang bersangkutan. Selain itu, Gubernur
Kepala daerah Tingkat I berfungsi untuk memberikan pengawasan terhadap
kegiatan atau usaha yang ada di bawah wewenangnya.
Berdasarkan PP Nomor 51 Tahun 1993, AMDAL kegiatan terpadu atau
multisektoral adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan
yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu
kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu

4
instansi. AMDAL lingkungan kawasan adalah hasil studi mengenai dampak
penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup
dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan menyangkut kewenangan satu
instansi yang bertanggung jawab.
Sementara itu, masih dalam PP yang sama, AMDAL regional adalah hasil studi
mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekonomi sistem zona rencana
pengembangan wilayah sesuai dengan rencana umum tata ruang daerah dan
melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), AMDAL adalah penilaian
dampak positif dan negatif dari perencanaan sebuah proyek (pembangunan)
yang melingkupi aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa AMDAL adalah suatu hasil studi atau
penilaian yang terhadap pembangunan yang dapat bersifat positif (berdampak
baik terhadap lingkungan) dan bersifat negatif (berdampak buruk terhadap
lingkungan).

JENIS-JENIS AMDAL

5
1. AMDAL Tunggal
Jenis AMDAL satu ini adalah kegiatan atau kajian proyek tunggal pelestarian
lingkungan yang diatur oleh satu instansi pembina. Contoh paling mudah dari
jenis AMDAL tunggal adalah proyek kajian rumah sakit, proyek PLTU dan
sejenisnya.
2. AMDAL Sektoral
AMDAL sektoral merupakan kegiatan dan kajian dampak terhadap lingkungan
yang dilakukan secara sektoral. Alasannya adalah karena penetapan kajian
AMDAL ini ditetapkan oleh menteri sektoral. Contohnya, proyek pembangunan
jalan tol.
3. AMDAL Sosial
Jenis AMDAL yang ketiga adalah AMDAL sosial, yang mana kajian AMDAL
dilakukan oleh usaha yang bersifat sosial. Di dalam pengaplikasiannya tentu
melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi sosial.
Sebut saja contohnya, proyek AMDAL pendirian sekolah untuk anak pemulung
di sekitar TPA Bantar Gebang.
4. AMDAL Regional
Seperti namanya yaitu AMDAL regional, maka jenis satu ini memuat dampak
penting kegiatan atau usaha dalam lingkup suatu wilayah. Jenis AMDAL
regional ini biasanya memiliki ruang lingkup yang lebih luas daripada jenis-
jenis sebelumnya. Contohnya, proyek penanaman tanaman mangrove di daerah
Kutawaru, Cilacap.
5. AMDAL Terpadu
Jenis AMDAL yang terakhir adalah AMDAL tERPADU, yang mana secara
garis besar tidak berbeda jauh dengan AMDAL sosial. Hal yang membedakan
keduanya adalah fokus dan sistem kajiannya.
Jika AMDAL sosial berfokus pada aspek sosial, maka AMDAL terpadu
memuat dampak yang lebih besar dan terpadu.
Contoh dari AMDAL terpadu adalah pembangunan pemukiman terpadu,
pembangunan industri dan pabrik. Maka dari itu, tidak heran AMDAL jenis satu
ini memiliki lingkup yang lebih luas dan terkadang lebih rumit.

CONTOH PENGGUNAAN AMDAL

6
Penerapan AMDAL di Indonesia diatur oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH) dan
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang AMDAL.
Berikut 9 contoh AMDAL secara sederhana dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat Indonesia:
1. Pendirian usaha peternakan ayam di daerah padat penduduk
2. Pembangunan jalan tol melintasi kawasan hutan
3. Pembangunan pabrik pengolahan limbah di daerah industri
4. Pembangunan gedung perkantoran di kawasan pemukiman
5. Perluasan tambang batu bara di daerah yang dekat dengan pemukiman
6. Pendirian pusat perbelanjaan di daerah yang padat penduduk
7. Pembangunan bendungan atau waduk di kawasan pertanian atau
permukiman
8. Penambangan pasir dan batu di daerah sungai atau pantai
9. Pembangunan PLTU atau pembangkit listrik di daerah padat penduduk
Intinya, setiap contoh kegiatan yang tadi disebutkan harus memiliki potensi
dampak lingkungan yang perlu dianalisis dan dipertimbangkan secara seksama
melalui AMDAL.

MANFAAT AMDAL
Dengan adanya AMDAL, mulai dari pemerintahan, pemilik modal, pemilik proyek,
hingga bagi masyarakat itu sendiri akan bisa merasakan manfaatnya.
Manfaat AMDAL Untuk Pemerintahan
1. Sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjaga dan mengelola
lingkungan hidup.
2. Pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan dapat dicegah.

7
3. Dapat menjaga suatu konsep “pembangunan berkelanjutan” agar pembangunan
tetap terus berjalan.
4. Suatu kebijaksanaan tentang pengelolaan lingkungan hidup dapat diambil dan
dilaksanakan dengan baik.
Manfaat AMDAL Untuk Pemilik Modal
1. Dengan adanya AMDAL, pemilik modal (bank) mudah menyetujui dan
memberikan modal pinjaman untuk suatu pembangunan.
2. Dengan adanya AMDAL, pemilik modal (perseorangan atau kelompok) tidak ragu
untuk berinvestasi dalam suatu proyek pembangunan.
Manfaat AMDAL Untuk Pemilik Proyek
1. Memberikan kepercayaan kepada pemerintah, pemilik modal, dan masyarakat
bahwa proyek pembangunan yang dilaksanakan tidak akan mencemari lingkungan
hidup dan merusak lingkungan hidup.
2. Dapat memberikan sebuah informasi tentang kondisi lingkungan hidup yang ada
di sekitar proyek pembangunan.
3. Proyek pembangunan akan tetap berjalan tanpa harus mengkhawatirkan
melanggar Peraturan Pemerintah atau Undang-Undang yang berlaku.
4. Memberikan solusi dari permasalahan lingkungan hidup yang akan terjadi di
kemudian hari.

8
9

Anda mungkin juga menyukai