Anda di halaman 1dari 9

Penyebab dan Dampak Kasarnya Bahasa Santri Ponpes: Menganalisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


(studi ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi santri dipondok pesantren Darul
Muhajirin berkata kasar)
Istikhoriyah Aulia Putri

Mahasiswi Universitas Ibn Khaldun, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Semester 4


E-mail : istikhoriyaha@gmail.com

Abstract
This study aims to analyze the causes and impacts of harsh language among Islamic boarding
school students. Harsh language refers to the use of offensive and disrespectful words or
phrases. The research focuses on identifying the influential factors that contribute to the use of
such language among students. The study utilizes qualitative research methods, including
interviews and observations, to gather data from Islamic boarding school students. The findings
reveal several factors that influence the use of harsh language, including peer influence, social
media, and the environment. These factors have significant impacts on students' behavior and
relationships within the boarding school community. The study highlights the need for
interventions and strategies to address the issue of harsh language among Islamic boarding
school students, promoting a respectful and harmonious learning environment.

Keywords: offensive language, students, Islamic boarding school, factors, impacts,


communication, religious education, social environment, peer influence, social media, popular
culture.
1. PENDAHULUAN kelompok yang cenderung
menggunakan bahasa kasar.
Pondok pesantren merupakan Dorongan untuk ingin diterima atau
lembaga pendidikan yang memiliki bergaul dengan kelompok tersebut
peran penting dalam pembentukan dapat membuat santri meniru gaya
karakter dan moralitas santri. Salah berbicara yang kurang sopan.
satu aspek yang sangat ditekankan
dalam pondok pesantren adalah Ketidakseimbangan pendidikan
pengembangan akhlak yang baik, nilai-nilai agama dan pendidikan
termasuk sopan santun dalam formal juga menjadi faktor yang
berkomunikasi. Namun, dalam berperan. Dalam beberapa kasus,
beberapa kasus, terdapat fenomena santri mungkin mengalami
di mana sebagian santri di pondok ketidakseimbangan antara
pesantren cenderung berbicara kasar pendidikan nilai-nilai agama yang
atau sering mengucapkan kata-kata mereka terima di pondok pesantren
kasar. Fenomena ini menimbulkan dengan pendidikan formal di sekolah
keprihatinan karena bertentangan umum. Jika pendidikan formal tidak
dengan nilai-nilai agama yang memberikan penekanan yang cukup
mengajarkan pengendalian diri dan pada etika dan sopan santun dalam
sikap hormat dalam berbicara. berkomunikasi, santri dapat
mengadopsi perilaku kasar yang
Pondok pesantren Darul mereka temui di luar pondok
Muhajirin di Bogor adalah sebuah pesantren.
lembaga pendidikan yang
didedikasikan untuk mengajarkan Selain itu, kurangnya
agama Islam kepada santri. Namun, pengawasan dan bimbingan juga
dalam beberapa kasus, terdapat menjadi faktor yang mempengaruhi.
masalah di mana sebagian santri di Jika pengawasan dan bimbingan dari
pondok pesantren tersebut cenderung pengurus atau pendidik pondok
berbicara kasar atau sering pesantren tidak memadai, santri
mengucapkan kata-kata kasar. mungkin tidak mendapatkan arahan
Fenomena ini menimbulkan yang tepat tentang bagaimana
keprihatinan karena bertentangan berkomunikasi dengan sopan.
dengan nilai-nilai agama yang Kurangnya pengawasan ini dapat
mengajarkan sopan santun, memberikan kebebasan kepada santri
pengendalian diri, dan sikap hormat untuk menggunakan bahasa kasar
dalam berkomunikasi. tanpa ada sanksi atau tanggung
jawab yang jelas.
Beberapa faktor dapat
menjadi penyebab perilaku berbicara Adapun yang menjadi pertanyaan
kasar pada sebagian santri di Pondok
dalam dalam penelitian ini :
Pesantren Darul Muhajirin Bogor.
Pertama, pengaruh lingkungan 1. Apakah faktor-faktor lingkungan
sosial. Santri dapat terpengaruh oleh
sosial berkontribusi terhadap
lingkungan sosial di sekitarnya,
termasuk teman sebaya atau perilaku berbicara kasar pada
santri di Pondok Pesantren Darul frustasi. Dengan memanfaatkan
Muhajirin di Bogor? teori ini, penelitian ini akan
2. Bagaimana pengaruh pendidikan menganalisis faktor-faktor yang
formal terhadap perilaku mempengaruhi kasarnya bahasa
berbicara kasar pada santri di santri di Pondok Pesantren Darul
Pondok Pesantren Darul Muhajirin Bogor.
Muhajirin di Bogor? Dengan pemahaman yang
Sementara itu tujuan penelitian ini lebih mendalam tentang faktor-
adalah sebagai berikut : faktor tersebut, diharapkan dapat
1. untuk mengidentifikasi dan diambil langkah-langkah yang
memahami faktor-faktor tepat dalam mengatasi masalah
lingkungan sosial yang berperan kasarnya bahasa santri di pondok
dalam perilaku berbicara kasar pesantren. Pendekatan
pada santri di Pondok Pesantren pendidikan yang holistik,
Darul Muhajirin di Bogor. peningkatan pengawasan dan
2. menganalisa pengaruh bimbingan, serta penekanan yang
pendidikan formal terhadap lebih besar pada pentingnya
perilaku berbicara kasar pada berkomunikasi dengan sopan dan
santri di Pondok Pesantren Darul santun diharapkan dapat
Muhajirin di Bogor. mengurangi kasarnya bahasa
santri di pondok pesantren serta
penelitian ini menggunakan memperkuat nilai-nilai agama
teori frustasi-agresi yang yang diajarkan dalam lembaga
dipelopori oleh Dollard dan tersebut.
rekan-rekannya (dalam Baron & 2 TINJAUAN LITERATUR
Byrne, 2000). Teori ini Teori Frustasi-Agresi Dollard
menyatakan bahwa frustasi dkk. sebagai Landasan Teori
menyebabkan berbagai dalam Penelitian mengenai
kecenderungan, salah satunya Hubungan antara Frustrasi dan
adalah kecenderungan agresi, dan Perilaku Berbicara Kasar pada
agresi timbul karena adanya
Santri di Pondok Pesantren Darul Ketidakseimbangan
Muhajirin di Bogor Pendidikan
Teori Frustasi-Agresi Ketidakseimbangan antara
Teori frustasi-agresi Dollard dkk. pendidikan formal dan
menyatakan bahwa frustasi dapat pendidikan nilai-nilai agama juga
menyebabkan kecenderungan dapat menjadi faktor penyebab
agresi. Frustasi terjadi ketika perilaku berbicara kasar. Jika
individu menghadapi hambatan pendidikan formal tidak
dalam mencapai tujuan atau memberikan penekanan yang
keinginan. Ketika individu cukup pada etika dan sopan
mengalami frustasi, timbul santun dalam berkomunikasi,
kecenderungan untuk merespon santri dapat mengadopsi perilaku
dengan agresi. Agresi dapat kasar yang mereka temui di luar
berupa perilaku kasar, seperti pondok pesantren.
penggunaan bahasa yang kasar Implikasi dan Rekomendasi
atau menghina. Dalam mengatasi perilaku
Faktor Lingkungan Sosial berbicara kasar pada santri di
Faktor lingkungan sosial dapat pondok pesantren, diperlukan
mempengaruhi perilaku berbicara pengawasan dan bimbingan yang
kasar pada santri di pondok efektif. Penting untuk
pesantren. Santri dapat memperkuat pendidikan nilai-
terpengaruh oleh lingkungan nilai agama yang menekankan
sosial di sekitarnya, termasuk sopan santun dan pengendalian
teman sebaya atau kelompok diri dalam berkomunikasi. Selain
yang cenderung menggunakan itu, perlu dilakukan koordinasi
bahasa kasar. Dorongan untuk antara pendidikan formal dan
ingin diterima atau bergaul pendidikan agama, sehingga
dengan kelompok tersebut dapat pendidikan formal juga
membuat santri meniru gaya memberikan penekanan pada
berbicara yang kurang sopan. etika dan sopan santun dalam
berkomunikasi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN ketat, santri dapat lebih terpantau
Gambaran Umum Pondok dan mendapatkan arahan yang
Pesantren Darul Muhajirin: tepat tentang bagaimana
Pondok Pesantren Darul berkomunikasi dengan sopan.
Muhajirin di Bogor adalah Membenahi Hubungan dan
sebuah lembaga pendidikan Konflik Identitas:
Islam yang berdedikasi untuk Untuk membenahi hubungan
mengajarkan agama kepada antara santri di Pondok Pesantren
santri. Sebagai pondok pesantren, Darul Muhajirin, diperlukan
lembaga ini memiliki tujuan pendekatan yang memperkuat
utama untuk membentuk karakter nilai-nilai agama yang
dan moralitas santri melalui mengajarkan persaudaraan,
pendidikan agama yang toleransi, dan sikap saling
diberikan. Selain itu, pondok menghormati. Melalui pendidikan
pesantren ini juga memberikan nilai-nilai agama yang lebih kuat,
pendidikan formal kepada santri diharapkan santri dapat
untuk mempersiapkan mereka memahami pentingnya menjaga
dalam menghadapi tantangan hubungan yang baik dan
dunia modern. menghormati identitas masing-
Merespon Masalah dalam masing.
Pondok Pesantren: Posisi Pondok Pesantren dalam
Dalam merespon masalah Konflik:
perilaku berbicara kasar yang Pondok Pesantren Darul
muncul pada sebagian santri, Muhajirin memiliki peran penting
Pondok Pesantren Darul dalam merespon dan membenahi
Muhajirin dapat mengambil konflik yang mungkin timbul
langkah-langkah yang efektif. dalam lingkungan pondok.
Pertama, penting untuk Sebagai lembaga pendidikan yang
meningkatkan pengawasan dan didedikasikan untuk mengajarkan
bimbingan yang efektif. Dengan agama Islam, pondok pesantren
adanya pengawasan yang lebih memiliki tanggung jawab untuk
mengedepankan nilai-nilai sikap hormat dalam
perdamaian, toleransi, dan berkomunikasi. Oleh karena itu,
penyelesaian konflik yang adil penting untuk mengatasi masalah
dan berdasarkan prinsip-prinsip ini dengan meningkatkan
agama. pengawasan, bimbingan, dan
Dalam konteks konflik yang pendidikan nilai-nilai agama
lebih luas di masyarakat, Pondok yang kuat.
Pesantren Darul Muhajirin juga Pengaruh lingkungan sosial,
dapat berperan sebagai agen ketidakseimbangan antara
perdamaian dan pemersatu. pendidikan formal dan
Dengan membimbing santri untuk pendidikan nilai-nilai agama,
memiliki pemahaman yang baik serta kurangnya pengawasan dan
tentang agama dan nilai-nilai bimbingan yang efektif dapat
toleransi, pondok pesantren dapat menjadi faktor penyebab perilaku
membantu mengatasi konflik berbicara kasar pada santri di
identitas yang mungkin muncul di pondok pesantren. Lingkungan
masyarakat. sosial yang cenderung
4. KESIMPULAN menggunakan bahasa kasar dapat
Pondok Pesantren Darul mempengaruhi santri untuk
Muhajirin di Bogor adalah meniru perilaku tersebut,
lembaga pendidikan yang sedangkan ketidakseimbangan
memiliki peran penting dalam antara pendidikan formal dan
membentuk karakter dan pendidikan agama dapat
moralitas santri melalui membuat santri mengadopsi
pendidikan agama Islam. Namun, perilaku kasar yang mereka
fenomena perilaku berbicara temui di luar pondok pesantren.
kasar yang terjadi pada sebagian Selain itu, kurangnya
santri menimbulkan keprihatinan pengawasan dan bimbingan yang
karena bertentangan dengan memadai dapat memberikan
nilai-nilai agama yang kebebasan kepada santri untuk
mengajarkan sopan santun dan menggunakan bahasa kasar tanpa
adanya sanksi atau tanggung toleransi, dan sikap saling
jawab yang jelas. menghormati, pondok pesantren
Dalam merespon masalah ini, dapat membimbing santri untuk
Pondok Pesantren Darul menjaga hubungan yang baik
Muhajirin perlu meningkatkan dengan sesama santri dan
pengawasan dan bimbingan yang mengatasi konflik yang mungkin
efektif. Dengan adanya timbul. Sebagai lembaga
pengawasan yang lebih ketat, pendidikan agama, pondok
santri dapat terpantau dan pesantren memiliki tanggung
mendapatkan arahan yang tepat jawab untuk mengedepankan
tentang bagaimana nilai-nilai perdamaian, toleransi,
berkomunikasi dengan sopan. dan penyelesaian konflik yang
Selain itu, pendekatan adil berdasarkan prinsip-prinsip
pendidikan yang terintegrasi agama.
antara pendidikan formal dan Dalam konteks konflik yang
nilai-nilai agama sangat penting. lebih luas di masyarakat, Pondok
Dengan memperkuat pendidikan Pesantren Darul Muhajirin dapat
nilai-nilai agama yang berperan sebagai agen
menekankan sopan santun, perdamaian dan pemersatu.
pengendalian diri, dan sikap Dengan membimbing santri
hormat dalam berkomunikasi, untuk memiliki pemahaman yang
santri dapat memahami baik tentang agama dan nilai-
pentingnya berbicara dengan nilai toleransi, pondok pesantren
baik dan santun. dapat membantu mengatasi
Pondok Pesantren Darul konflik identitas yang mungkin
Muhajirin juga memiliki peran muncul di masyarakat. Melalui
penting dalam membenahi pendidikan agama yang kuat,
hubungan dan mengatasi konflik pondok pesantren dapat
identitas. Dengan memperkuat berkontribusi dalam membangun
nilai-nilai agama yang harmoni sosial dan
mengajarkan persaudaraan,
mempromosikan nilai-nilai Rozi, A. S. F. (2021). Upaya
kebajikan dalam masyarakat. meningkatkan sikap sosial santri
Dengan demikian, mengatasi di Pondok Pesantren Baitul Karim
perilaku berbicara kasar pada Gondanglegi Malang (Doctoral
santri di Pondok Pesantren Darul dissertation, Universitas Islam
Muhajirin adalah tugas yang Negeri Maulana Malik Ibrahim).
kompleks dan memerlukan Syarifah, L., Latifah, N., &
pendekatan holistik. Pengawasan, Puspitasari, D. (2021).
bimbingan, dan pendekatan Keteladanan Pengasuh dan Peran
pendidikan yang terintegrasi Orang Tua dalam Pembentukan
antara nilai-nilai agama dan Karakter Santri Tarbiyatul Athfal
pendidikan formal harus menjadi Tegalrejo Magelang. DWIJA
fokus utama dalam merespon CENDEKIA: Jurnal Riset
masalah ini. Dengan melibatkan Pedagogik, 5(1), 97-107.
santri, pendidik, dan pengurus Nurhakim, F. (2023). Peran
pondok pesantren, diharapkan Pendidikan Agama Islam Formal
pondok pesantren dapat dan Non Formal dalam
menciptakan lingkungan yang Meningkatkan Akhlakul
positif dan mendukung bagi Karimah. JURNAL PAI: Jurnal
santri dalam membentuk karakter Kajian Pendidikan Agama
dan moralitas yang baik sesuai Islam, 2(1), 41-50.
dengan ajaran agama. Ranam, S., Muslim, I. F., & Priyono,
5. DAFTAR PUSTAKA P. (2021). Implementasi
Coing, M. I., Hamzah, A., & Anis, Pendidikan Karakter Di Pesantren
M. (2022). Pola Pembinaan Modern El-Alamia Dengan
Akhlak Santri Pada Madrasah Memberikan Keteladanan Dan
Aliyah Pondok Pesantren Darul Pembiasaan. Research and
Istiqamah Bulukumba. Jurnal Al- Development Journal of
Ilmi: Jurnal Riset Pendidikan Education, 7(1), 90-100.
Islam, 2(2), 18-31. Kariyanto, H. (2019). Peran
pondok pesantren dalam
masyarakat modern. Edukasia
Multikultura, 1(1), 15-30.
Ningsih, R. I. S. (2019). Peran
Pengurus Pondok Pesantren
dalam Pembinaan Karakter
Kedisiplinan Santri Di Pondok
Thoriqul Huda
Ponorogo (Doctoral
dissertation, Universitas
Muhammadiyah Ponorogo).

Anda mungkin juga menyukai