Anda di halaman 1dari 27

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM

IMPELEMENTASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK

Drg. Yuliastuti Saripawan, M.Kes


Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN


15 Januari 2024
PENDAHULUAN

ASPEK HUKUM

PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS


TOPIK ELEKTRONIK

KESIMPULAN

2
LATAR BELAKANG

Landasan Filosofis, Sosiologis, dan Yuridis


Penyelenggaran Rekam Medis Elektronik
PERMASALAHAN
LAYANAN PRIMER DAN SEKUNDER
Perkembangan teknologi digital dalam masyarakat
mengakibatkan transformasi digitalisasi pelayanan
kesehatan

Penyelenggaraan rekam medis secara elektronik


dengan prinsip keamanan dan kerahasiaan data
dan informasi

Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008


tentang Rekam Medis sudah tidak sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kebutuhan pelayanan kesehatan, dan kebutuhan
hukum masyarakat

Layanan Satu Atap Berbasis Teknologi Digital


konsep layanan satu atap (one stop service)
TRANSFORMASI PELAYANAAN KESEHATAN
VISI 2045
Indonesia Maju

Pembangunan Pembangunan Penyederhanaan Penyederhanaan Transformasi


SDM Infrastruktur Regulasi Birokrasi Ekonomi

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI RPJMN 2020 - 2024


Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar
dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi

Peningkatan kesehatan ibu, anak, Percepatan perbaikan gizi Peningkatan pengendalian Pembudayaan perilaku hidup Penguatan sistem kesehatan
keluarga berencana (KB) & penyakit sehat melalui Gerakan dan pengawasan obat dan
masyarakat
kesehatan reproduksi Masyarakat Hidup makanan
Sehat

6 PILAR TRANSFORMASI
Transformasi sistem
1
Transformasi
layanan primer 2 Transformasi
layanan rujukan
3 ketahanan kesehatan

Transformasi sistem Transformasi Transformasi


4 pembiayaan kesehatan 5 SDM Kesehatan 6 Teknologi kesehatan
PROGRAM PRIORITAS
SASARAN KEGIATAN
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan rujukan

LEVEL 1 : 3 PELAYANAN
TERINTEGRASI LEVEL 2 : 5 PELAYANAN
6 PELAYANAN LEVEL 3 : 6 PELAYANAN

Penerapan Rekam Medik Elektronik di Fasilitas


Kesehatan
Capaian Sd. Bulan Desember 2023 : 489 Rumah Sakit

Hasil desk ataupun monev s.d Desember 2023 terkait penerapan RME di Rumah Sakit seluruh indonesia :
• 1095 RS belum menerapkan RME
• 864 RS menerapkan RME sebagian (RME yang digunakan minimal 3 pelayanan dari total 6 pelayanan
yaitu Pendaftaran, Rawat Jalan, Rawat Inap, Laboratorium, Radiologi dan Farmasi)
• 489 RS menerapkan RME sepenuhnya (di 6 Pelayanan)
PENDAHULUAN

ASPEK HUKUM

PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS


TOPIK ELEKTRONIK

KESIMPULAN

2
LANDASAN HUKUM
PENYELENGGARAAN RME

Peraturan Peraturan
Undang-Undang
Menteri Pemerintah
Nomor 11 Tahun
Kesehatan Nomor 46 Tahun
2008 tentang
Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Informasi dan
2012 tentang Sistem
Transaksi
Rahasia Informasi
Elektronik
Kedokteran Kesehatan

Peraturan
Menteri Undang-Undang
Kesehatan Nomor 17 Tahun
Nomor 24 2023 tentang
Tahun 2022 Kesehatan
tentang Rekam
Medis
UU NOMOR 17 TAHUN 2023
TENTANG KESEHATAN
PMK NOMOR 24 TAHUN 2022
TENTANG REKAM MEDIS
KEBIJAKAN BARU RME
UU NOMOR 17 TAHUN 2023

Setiap tenaga medis dan tenaga Kesehatan yang memberikan


pelayanan Kesehatan perseorangan wajib membuat rekam medis

Dalam hal pelayanan Kesehatan perseorangan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan pd fasilitas pelayanan
Kesehatan selain tempat praktik mandiri, penyelenggaraan rekam
medis merupakan tanggung jawab fasilitas pelayanan kesehatan

Rekam medis sebagaimana dimaksud, pada ayat (1) harus segera


dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan

Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan


tanda tangan tenaga medis atau tenaga Kesehatan yang
memberikan pelayanan atau tindakan

Rekam medis sebagaimana dimaksdu pada ayat (3) harus


disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh tenaga medis, tenaga
kesehatan dan pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
KEBIJAKAN BARU RME
PMK NOMOR 24 TAHUN 2022

Rekam Medis Elektronik (RME) wajib diselenggarakan oleh seluruh


fasilitas layanan kesehatan (Pasal 3) dan diberikan waktu transisi
paling lambat 31 Desember 2023 (Pasal 45)

Kewajiban penyelenggaraan RME oleh Fasyankes termasuk


layanan telemedisin oleh Fasyankes (Pasal 4)

Seluruh Fasyankes wajib memiliki sistem elektronik dan


menyelenggarakan RME wajib mengikuti standar variable dan
metadata meliputi definisi, format, dan kodifikasi termasuk protokol
pertukaran data yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
(Pasal 10, 11)

Pasien berhak mendapatkan isi rekam medis miliknya dan


memberikan akses atas persetujuan pasien (Pasal 26)

Fasyankes rujukan memiliki hak akses terhadap isi rekam medis


elektronik seorang pasien atas persetujuan pasien (Pasal 24)

Fasyankes wajib terhubung melalui platform terintegrasi dan ber


interoperabilitas (SATUSEHAT) yang telah disediakan oleh
Kementerian Kesehatan (Pasal 21, 24)
SISTEM ELEKTRONIK RME
PMK NOMOR 24 TAHUN 2022

Kompatibilitas
Sistem Variabel Dan
01 Elektronik 02 dan/atau
Interoperabilitas
03 Meta Data 04 Registrasi

Dikembangkan oleh Kompatibilitas Variabel merupakan PSE wajib


Kemenkes, Fasyankes merupakan elemen data yang melakukan
sendiri, atau kesesuaian Sistem terdapat pada registrasi
Penyelenggara Sistem Elektronik yang satu Sistem Elektronik Sistem
Elektronik (PSE) dengan Sistem Rekam Medis Elektronik yang
melalui kerja sama. Elektronik yang Elektronik. digunakannya
PSE harus terdaftar lainnya. Meta data meliputi di Kemenkes
sebagai PSE pada definisi, format, dan
sektor kesehatan di kodifikasi
Kominfo
PENDAHULUAN

ASPEK HUKUM

PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS


TOPIK ELEKTRONIK

KESIMPULAN

2
PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS ELEKTORNIK

01 Registrasi Pasien Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan


wajib menyelenggarakan Rekam Medis
Pendistribusian data Elektronik
02
RME
dilakukan sejak Pasien masuk sampai
03 Pengisian informasi Pasien pulang, dirujuk, atau meninggal
klinis
Pengolahan informasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus
04 menyusun standar prosedur
RME
operasional
05 Penginputan data untuk
klaim pembiayaan
06 Penyimpanan RME

07 Penjaminan mutu
RME
08 Transfer isi RME
REGISTRASI
PASIEN

Registrasi Pasien merupakan kegiatan pendaftaran berupa pengisian data


identitas dan data sosial Pasien rawat jalan, rawat darurat, dan rawat inap

Data Identitas Data Sosial Tidak Diketahui


Identitas
nomor Rekam Medis, agama, pekerjaan, surat pengantar dari
nama Pasien, dan NIK pendidikan, dan status institusi di bidang sosial,
perkawinan kependudukan dan
pencatatan sipil
PENGISIAN INFORMASI KLINIS PENGOLAHAN INFORMASI
DISTRIBUSI DATA REKAM REKAM MEDIS ELEKTRONIK
MEDIS  Kegiatan pencatatan dan pendokumentasian hasil
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan  Pengkodean kode klasifikasi
kesehatan lain yg telah dan akan diberikan kepada klinis ICD 10,
Pendistribusian data Rekam Medis Pasien. ICD 9 CM
Elektronik merupakan kegiatan  Pelaporan internal dan
pengiriman data Rekam Medis  Terintegrasi, lengkap, jelas, dan dilakukan setelah eksternal
Elektronik dari satu unit pelayanan pasien menerima pelayanan kesehatan dengan
ke unit pelayanan lain di Fasilitas mencantumkan nama, waktu, dan tanda tangan  Penganalisaan kuantitatif
Pelayanan Kesehatan. Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan kesehatan dan
kualitatif

PENGINPUTAN DATA UNTUK KLAIM


PEMBIAYAAN
Penginputan data untuk klaim pembiayaan
merupakan kegiatan penginputan kode klasifikasi
penyakit pada aplikasi pembiayaan berdasarkan
hasil diagnosis dan tindakan yang ditulis oleh
Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan kesehatan
sesuai dengan Rekam Medis, dalam rangka
pengajuan penagihan biaya pelayanan
PENYIMPANAN RME
Keterbatasan Sumber Daya
Penyimpanan Rekam Medis Elektronik merupakan
kegiatan penyimpanan data Rekam Medis pada media
penyimpanan berbasis digital pada Fasilitas Pelayanan  Fasyankes dapat kerja sama
Kesehatan. dengan PSE yg memiliki fasilitas
penyimpanan data di dalam negeri

 Fasyankes tersebut hrs diberi


 Penyimpanan RME harus menjamin akses yg tdk terbatas thd data RME
keamanan, keutuhan, kerahasiaan, dan yg disimpan
ketersediaan data RME
 Fasyankes wajib memiliki cadangan data  PSE hrs mendapatkan
(backup system) rekomendasi dari unit kerja yg
bertanggung jawab di bidang
 Penyimpanan data RME di Fasyankes pengelolaan data dan informasi di
dilakukan paling singkat 25 (dua puluh lima) Kemenkes
tahun sejak tanggal kunjungan terakhir pasien
 PSE dilarang membuka,
mengambil, memanipulasi,
merusak, memanfaatkan data, dan
hal lain yg merugikan Fasyankes
SERVER

CLOUD COMPUTING

MEDIA PENYIMPANAN DIGITAL LAINNYA


PENJAMINAN MUTU

PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Penjaminan mutu secara internal merupakan


audit mutu Rekam Medis Elektronik yang
dilakukan berkala oleh tim reviu Rekam Medis
yang dibentuk oleh pimpinan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan dilakukan sesuai
dengan pedoman Rekam Medis Elektronik

PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL

Pemerintah dapat melakukan audit mutu


Rekam Medis Elektronik dan dapat
melibatkan pihak terkait, sebagai bagian
dari pembinaan dan pengawasan.
TRANSFER ISI REKAM MEDIS

Transfer isi Rekam Medis Elektronik merupakan kegiatan pengiriman


Rekam Medis dalam rangka rujukan pelayanan kesehatan perorangan ke
Fasilitas Pelayanan Kesehatan penerima rujukan.

Transfer isi Rekam Medis Elektronik dilakukan melalui platform layanan


interoperabilitas dan integrasi data kesehatan yang dikelola oleh
Kementerian Kesehatan
KEPEMILIKAN DAN

ISI REKAM MEDIS


 Dokumen Rekam Medis milik Fasyankes
 Fasyankes bertanggung jawab atas hilang, rusak, pemalsuan dan/atau
penggunaan oleh orang, dan/atau badan yang tidak berhak terhadap dokumen
Rekam Medis
 Isi Rekam Medis milik Pasien, dan dapat disampaikan kepada keluarga terdekat
atau pihak lain setelah mendapat persetujuan pasien
 Pihak lain meliputi:
- Pasien di bawah umur 18 tahun; dan/atau
- Pasien dalam keadaan darurat.
 Rekam Medis harus diberikan kepada rasien rawat inap dan rawat darurat pada
saat pulang, atau kepada Fasyankes penerima rujukan pada saat melakukan
rujukan
 Rekam Medis dapat diberikan kepada Pasien rawat jalan apabila dibutuhkan
 Rekam Medis untuk Pasien pulang berupa surat yg dikirimkan dan diterima
dalam bentuk elektronik dg menggunakan jaringan komputer atau alat
Modern Portfolio komunikasi elektronik lain termasuk ponsel atau dalam bentuk tercetak

Designed
Hak Fasyankes dan Pasien
KEAMANAN DAN
PERLINDUNGAN DATA
Rekam Medis Elektronik harus memenuhi prinsip keamanan
data dan informasi, meliputi kerahasiaan, integritas, dan
ketersediaan.
hak akses kpd nakes dan/atau tenaga lain di Fasyankes,

penginputan data, perbaikan data, dan melihat data diatur


melalui kebijakan maupun standar prosedur operasional

Perbaikan data waktu paling lama 2x24 jam sejak data diinput.

Keamanan data dan Informasi Integritas


data harus terjaga dan sesuai dengan konsep hukum
tersimpan dalam suatu tempat tentang keutuhan (integrity)
yang aman sesuai dengan atas Informasi Elektronik.
standar

Kerahasiaan Ketersediaan
informasi dijamin hanya Data yang telah dimasukan
tersedia bagi orang yang harus bisa di akses kapanpun
berwenang sehingga pihak sesuai kebutuhan
yang tidak berhak tidak bisa
mengakses informasi
PENGECUALIAN KERAHASIAAN DATA DAN INFORMASI
UU NOMOR 17 TAHUN 2023

1. Permintaan apparat penegak hukum dlm rangka penegakan hukum


2. Penanggulanagn KLB, wabah atau bencana
3. Pendidikan dan penelitian terbatas
4. Perlindungan terhadap bahaya ancaman keselamatan orang lain maupun
Masyarakat
5. Pemeliharaan Kesehatan, pengobatan, penyembuhan dan perawatan pasien
6. Permintaan pasien sndiri
7. Untuk tujuan administratif dan pembiayaan
8. Kepentingan lain yg diatur Undang-Undang
PENDAHULUAN

ASPEK HUKUM

PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS


TOPIK ELEKTRONIK
KESIMPULAN

2
DATA IMPELEMENTASI RME RS DI INDONESIA
250
SEBARAN IMPLEMENTASI RME DI RS
218
212

200 194

675 RS TOTAL : 3123 RS


162 TIDAK DIKETAHUI
1353 RS
150 BELUM RME
130 SUDAH RME
1095 RS

97
100
87
73
61
49 51
50 42 44 41 43
36 33 32 36 36 32
28 31 31 27 31
26 23 2323 23
20 20 19 17 18 21 21 20 21
1311 11 15 14 11 12 14
16 13 11 15 17 17
12 11
10 9 6 74 10 1010 6
3 5 3
0

BELUM RME SUDAH RME


Kendala dan Solusi Implementasi RME di RS

KENDALA SOLUSI

1. Permasalahan jaringan di daerah Koordinasi dengan daerah dan mengundang


BAPEDA, KOMINFO serta Dinas Kesehatan
2. Permasalahan kebijakan internal RS terkait Penerapan sanksi administratif sesuai SE Menteri
implementasi RME Kesehatan nomor HK.02.01/MENKES/1030/2023
tentang Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Serta Penerapan
Sanksi Administratif Dalam Rangka Pembinaan Dan
Pengawasan
3. Permasalahan anggaran untuk aplikasi RME Sosialisasi dan Bimbingan Teknis penggunaan
aplikasi SIMGOS RS milik Kementerian Kesehatan
yg tidak berbayar bagi RS yg memenuhi asesmen
yg ditetapkan Setditjen Yankes
KESIMPULAN

• Seluruh Fasyankes harus menyelenggarakan RME sesuai dengan ketentuan dalam UU Nomor 17 tahun 2003 tentang
Kesehatan dan Peraturan Menteri 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis paling lambat pada tanggal 31 Desember 2023

• Dokumen rekam medis merupakan milik Fasyankes yang wajib dijaga keutuhan, kerahasiaan, dan ketersediaan datanya

• Isi Rekam Medis wajib dijaga kerahasiaannya oleh semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di Fasyankes
walaupun Pasien telah meninggal dunia

• Menteri Kesehatan dapat mengenakan sanksi administratif terhadap Fasyankes yg belum mengimplementasikan dan
mengintegrasikan RME

• Sesuai Surat Edaran Menteri Kesehatan nomor HK.02.01/Menkes/1030/2023 tentang Penyelenggaraan Rekam Medis
Elektronik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan serta Penerapan Sanksi Administratif dalam rangka Pembinaan dan
Pengawasan, Sanksi administratif berupa teguran tertulis dan/atau rekomendasi penyesuaian atau pencabutan status
akreditasi sampai dengan pencabutan perizinan berusaha

Anda mungkin juga menyukai