Anda di halaman 1dari 32

KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG

PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK


DI FASYANKES PRIMER DAN LAINNYA

Oleh:
dr. Diah Budiasih
Tim Kerja Perizinan dan Registrasi Fasyankes Primer
Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer

Jakarta, 08 Maret 2024

1
TOPIK
01 Latar Belakang
PEMBAHASAN
Kebijakan Pemerintah terkait

02 Rekam Medis Elektronik di


Fasyankes Primer dan Lainnya

03 Penutup

2
01 Latar Belakang
TRANSFORMASI PELAYANAN KESEHATAN
VISI 2045
Indonesia Maju

Pembangunan Pembangunan Penyederhanaan Penyederhanaan Transformasi


SDM Infrastruktur Regulasi Birokrasi Ekonomi

Peningkatan kesehatan ibu, anak, Percepatan perbaikan gizi Peningkatan pengendalian Pembudayaan perilaku hidup Penguatan sistem kesehatan
keluarga berencana (KB) & masyarakat penyakit sehat melalui Gerakan dan pengawasan obat dan
kesehatan reproduksi Masyarakat Hidup makanan
Sehat

6 PILAR TRANSFORMASI
Transformasi sistem Transformasi Transformasi
1 Transformasi
2 Transformasi 3 ketahanan kesehatan 5 6 Teknologi kesehatan
layanan primer layanan rujukan SDM Kesehatan

Transformasi sistem
4 pembiayaan 4
kesehatan
URGENSI DIGITALISASI REKAM MEDIS
dalam Pelayanan Kesehatan

5
REKAM MEDIS ELEKTRONIK memudahkan tenaga medis dan tenaga
kesehatan memberikan pelayanan kesehatan yang efektif

6
PENGARUH PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK
TERHADAP AKREDITASI FASYANKES

7
Kebijakan Pemerintah
terkait Rekam Medis
Elektronik di
Fasyankes Primer dan
02 Lainnya
Permenkes No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis

DEFINISI REKAM MEDIS & RME


Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan,
dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis


yang dibuat dengan menggunakan sistem elektronik
yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan Rekam
Medis.

9
SASARAN PENYELENGGARAAN
REKAM MEDIS

Jenis fasyankes:
Setiap Fasyankes wajib 1. tempat praktik mandiri dokter, dokter gigi,
menyelenggarakan Rekam dan/atau Tenaga Kesehatan lainnya;
Medis Elektronik (RME). 2. puskesmas;
3. klinik;
4. rumah sakit;
 Penyelenggaraan RME dilakukan 5. apotek;
sejak Pasien masuk sampai Pasien 6. laboratorium kesehatan;
pulang, dirujuk, atau meninggal. 7. balai; dan
8. fasyankes lain yang ditetapkan oleh
Menteri.
10
SISTEM ELEKTRONIK PADA PENYELENGGARAAN RME

Sistem Elektronik penyelenggaraan RME dapat berupa sistem


elektronik yang dikembangkan oleh Kemenkes, Fasyankes
sendiri, atau Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) melalui
kerja sama

Sistem Elektronik yang digunakan dalam penyelenggaraan


RME harus memiliki kemampuan kompatibilitas dan/atau
interoperabilitas

Sistem Elektronik harus mengacu kepada variabel dan meta


data yang ditetapkan oleh Kemenkes

Fasyankes penyelenggara RME atau PSE wajib melakukan


registrasi sistem elektronik yang digunakannya di Kemenkes

11
KEGIATAN PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS
ELEKTRONIK

 Kegiatan penyelenggaraan RME dilakukan oleh


Registrasi Pasien tenaga Perekam Medis dan Informasi Kesehatan dan
Pendistribusian data RME dapat berkoordinasi dengan unit kerja lain, kecuali
Pengisian informasi klinis kegiatan pengisian informasi klinis yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan pemberi pelayanan
Pengolahan informasi RME
 Apabila ada keterbatasan tenaga Perekam Medis dan
Penginputan data untuk klaim Informasi Kesehatan, kegiatan tersebut dapat
pembiayaan dilakukan oleh nakes lain yang mendapatkan
Penyimpanan RME pelatihan pelayanan RME
 Penyelenggaraan RME pada tempat praktik mandiri
Penjaminan mutu RME dokter dan dokter gigi, atau tempat praktik mandiri
Transfer isi RME nakes lain, kegiatan penyelenggaraan RME menjadi
tanggung jawab dokter dan dokter gigi, atau nakes
lain tersebut.

12
KEPEMILIKAN DAN ISI REKAM MEDIS
Dokumen rekam medis milik fasyankes, sedangkan isi rekam
medis milik pasien
Isi rekam medis disampaikan kepada pasien dan dapat
disampaikan kepada keluarga terdekat atau pihak lain
Penyampaian isi rekam medis kepada keluarga terdekat dilakukan
dalam hal pasien di bawah umur 18 tahun dan/atau pasien dalam
keadaan darurat
Isi rekam medis disampaikan kepada pihak lain setelah mendapat
persetujuan dari pasien
Isi rekam medis paling sedikit terdiri atas identitas pasien, hasil
pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis, pengobatan, dan
rencana tindak lanjut pelayanan kesehatan, serta nama dan ttd
nakes pemberi pelayanan kesehatan
Fasyankes harus membuka akses seluruh isi RME pasien ke
Kemenkes untuk dilakukan pemanfaatan dan penyimpanan isi
RME dalam rangka pengolahan data kesehatan
13
KEAMANAN DAN PERLINDUNGAN
DATA

Rekam Medis harus memenuhi prinsip keamanan data dan


1
informasi, meliputi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan

2 Pimpinan fasyankes memberikan hak akses dalam rangka keamanan


dan perlindungan data Rekam Medis Elektronik meliputi:
penginputan data, perbaikan data, & melihat data

3 TTD elektronik dapat digunakan sebagai alat verifikasi dan autentifikasi atas isi Rekam
Medis Elektronik dan identitas penanda tangan dalam rangka keamanan dan
perlindungan data di fasyankes

KERAHASIAAN ISI REKAM MEDIS


Isi Rekam Medis wajib dijaga kerahasiaannya oleh semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan walaupun Pasien telah meninggal dunia.
14
JANGKA WAKTU PENYIMPANAN DATA RME

Penyimpanan data RME di fasyankes dilakukan


paling singkat 25 (dua puluh lima) tahun sejak
tanggal kunjungan terakhir Pasien.

Setelah batas waktu 25 tahun berakhir, data RME


dapat dikecualikan untuk dimusnahkan apabila
data tersebut masih akan dipergunakan atau
dimanfaatkan.

Pemusnahan RME dilakukan sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan.

15
PEMBINAAN & PENGAWASAN REKAM
MEDIS SANKSI
Menteri, gubernur, dan bupati/walikota Menteri dalam melaksanakan pembinaan dan
melakukan pembinaan dan pengawasan pengawasan dapat mengenakan sanksi
terhadap penyelenggaraan RME sesuai administratif terhadap fasyankes yang
dengan kewenangan masing-masing dan melakukan pelanggaran melalui Dirjen, berupa
ketentuan peraturan perundangundangan. teguran tertulis dan/atau rekom pencabutan
atau pencabutan status akreditasi
Dalam melakukan pembinaan dan
pengawasan, Menteri, gubernur, dan Sanksi administratif dikenakan berdasarkan
bupati/walikota dapat melibatkan pihak laporan dugaan pelanggaran yang berasal dari
lain yang terkait. pengaduan; dan/atau hasil monev,
disampaikan kepada Direktur Jenderal.
Pembinaan dan pengawasan dalam
pelaksanaan RME diarahkan untuk Pengaduan dapat dilakukan oleh perorangan,
menjamin dan meningkatkan mutu kelompok, dan/atau institusi/ lembaga/
pelayanan RME, dapat dilakukan melalui instansi/ organisasi, harus memenuhi syarat
sosialisasi, monev, dan/atau bimtek dilakuakn secara tertulis dan memiliki uraian
periztiwa yang dapat ditelusuri faktanya

16
Kepmenkes No: HK.01.07/MENKES/1423/2022 tentang Pedoman Variabel dan Meta
Data pada Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik

Pedoman Variabel dan Meta Data pada Penyelenggaraan RME wajib dijadikan acuan
bagi fasyankes, tenaga kesehatan, PSE bidang kesehatan dan pemangku kepentingan
terkait dalam penyelenggaaraan RME

Pedoman ini digunakan sebagai standar elemen data untuk kemudahan kompatibilitas
dan/atau interoperabilitas data dalam sistem elektronik yang dikembangkan fasyankes
dan/atau PSE

Pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota


melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pedoman variabel dan
meta data pada penyelenggaraan rekam medis elektronik sesuai dengan kewenangan
masing-masing dan ketentuan peraturan perundang-undangan

Data set yang diatur untuk instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap,
laboratorium, dan apotek
17
SE DIRJEN YANKES No: HK.02.02/D/7093/2023 TENTANG PENYELENGGARAAN
REKAM MEDIS ELEKTRONIK YANG TERINTEROPERABILITAS
DENGAN PLATFORM SATUSEHAT

Setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang wajib menyelenggarakan Rekam Medis


Elektronik (RME).
Penyelenggaraan RME dilakukan dengan sistem elektronik yang dikembangkan oleh:
1. Kementerian Kesehatan;
2. Fasilitas pelayanan kesehatan; atau
3. Penyelenggaraan sistem elektronik melalui kerja sama.

Sistem elektronik RME wajib mengikuti standar Kepmenkes ttg Pedoman Variabel
dan Meta Data Pada Penyelenggaraan RME, ICD-9 CM, ICD-10, SNOMED-CT,
LOINC, KFA, & HL7 FHIR.
Sistem elektronik RME harus memiliki kemampuan interoperabilitas dengan Platform SatuSehat dengan ketentuan
melakukan ujicoba dan registrasi interoperabilitas data melalui portal https://satusehat.kemkes.go.id/platform.

Fasyankes diharapkan untuk segera menyelenggarakan RME paling lambat tanggal 31


Desember 2023, bagi fasyankes yang belum menyelenggarakan RME s.d. waktu yang
18
telah ditentukan, maka akan berpengaruh terhadap hasil penilaian akreditasi.
SE MENKES Nomor: HK.02.01/MENKES/1030/2023 tentang Penyelenggaraan Rekam
Medis Elektronik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan serta Penerapan Sanksi
Administratif dalam rangka Pembinaan dan Pengawasan

1 Setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan rekam medis elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Penyelenggaraan rekam medis meliputi:


2 a. rekam medis elektronik yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan secara
mandiri, atau penyelenggara sistem elektronik melalui kerja sama sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
b. pencatatan layanan luar gedung termasuk pelaksanaan imunisasi melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK)
atau sistem informasi daerah sesuai modul yang tersedia yang mengikuti standar dan terintegrasi ke dalam
SATUSEHAT bagi Puskesmas.

Menteri, gubernur, dan bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan rekam
3 medis elektronik sesuai dengan kewenangan masing-masing dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4 Dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan, Menteri melalui Dirjen Pelayanan Kesehatan mengenakan sanksi
administratif terhadap fasyankes yang tidak menyelenggarakan rekam medis elektronik.

19
20
SITUASI IMPLEMENTASI SATUSEHAT

Terdaftar Terintegrasi Terkoneksi

21
Sumber: satusehat.kemkes.go.id per 2 Maret 2024
50,01 % Klinik Telah Gunakan RME di Indonesia
124
15
313
57
79 39
170
236 53 9

88 21
42 11 15
119
1
Papua
Barat
26 Daya

128 1197 1179


11
110 29
35
249 193 12
31
241
1830
1140 7
738
222
188 69 TOTAL PENGGUNA:
50
9.077 dari 18.147 KLINIK di 38 Provinsi

Sumber: dfo.kemkes.go,id, Monitoring RME Ditjen Yankes per 2 Maret 2024


MONITORING RME KLINIK DI PROVINSI DKI JAKARTA 2024

RME DKI Jakarta

1962 2002

1340

1066
1016

786

321
216

Februari Maret

Jumlah Klinik Terdaftar Terintegrasi Terkoneksi

Sumber: Data Aplikasi DFO Kemenkes; Satu Sehat Monitoring


Status Ketersediaan RME di Klinik di DKI Jakarta
Sudah Ada Belum ada Belum isi
100%
57
90%
99 158
107
80% 162

74
70%
14 21 50
60%

25
50%

40%
308
30% 196 196 335
189
20%

10%

0%
Kab. Adm. Kep. Seribu Kota Adm. Jakarta Barat Kota Adm. Jakarta PusatKota Adm. Jakarta Selatan Kota Adm. Jakarta Timur Kota Adm. Jakarta Utara

24
PANDUAN SIMGOS Versi 2 milik Kemenkes
BERMINAT DENGAN SIMGOS VERSI 2
Klinik dapat langsung menginstal sistem ini secara mandiri
dengan bantuan Panduan SIMGOS Versi 2 melalui
https://docs.simgos2.simpel.web.id/
Apabila ada kendala dapat memohon pendampingan ke
Kemenkes melalui pengisian form melalui
https://link.kemkes.go.id/formulirPendampinganSIMGOS

Utk masuk ke grup telegram SIMGOS KLINIK


melalui: https://t.me/+lI9nTE7JeZQ3NGVl

Link Demo SIMGOS terbaru:


https://simgos.kemkes.go.id/apps/SIMpel/#welcome
(user: admin, pass: admin)
Hanya untuk keperluan demo, dilarang memasukkan
data pribadi. 25
Daftar Penyedia Sistem RME
https://satusehat.kemkes.go.id/platform/system-rme-list

26
SatuSehat
MONITORING IMPLEMENTASI SATUSEHAT
https://satusehat.kemkes.go.id/data

Contoh : Yogyakarta; Jenis sarana Klinik


Pertanyaan Mengenai SATUSEHAT Platform?
Untuk bantuan atau pertanyaan terkait SATUSEHAT Platform dapat dicek melalui FAQ
https://faq.kemkes.go.id/category/satusehat-platform

Jika terdapat kendala lebih lanjut dapat dilaporkan melalui email helpdesk@kemkes.go.id dengan Subject SATUSEHAT
Platform - <sebutkan kendala> dan melampirkan:
1. Nama Pelapor:
2. Email yang terdaftar di Portal SATUSEHAT:
3. Nama Institusi:
4. Jenis Institusi: Fasyankes dengan sistem vendor/Fasyankes dengan sistem Mandiri/Penyedia RME (Vendor)
5. Kode Regfasyankes/regpus:
6. Penjelasan / kronologi kendala:
7. Melampirkan screenshot atau screen recording dari kendala
Pastikan cek email secara berkala untuk memastikan sudah mendapat tiket aduan dan menunggu 5-7 hari kerja
untuk penyelesaian kendala.

28
PIC RME KLINIK DI DIT. YANKES PRIMER
drg. Idawatylina, M.Kes. dr. Sugeng Hermawan Yuli Nazlia S., S.Kep., dr. Vitis Finivera S.
(0852-8061-4061) (0821-1415-9858) Ners., MKM. (0811-2550-403)
(0852-8881-2869)

1. Aceh 1. Sumatera Utara 1. Sumatera Barat 1. Riau


2. Bengkulu 2. Jambi 2. Lampung 2. Banten
3. Jawa Timur 3. D.I. Yogyakarta 3. Kalimantan Barat 3. Kalimantan Tengah
4. Bali 4. Nusa Tenggara Barat 4. Nusa Tenggara Timur 4. Sulawesi Utara
5. Sulawesi Barat 5. Gorontalo 5. Maluku 5. Maluku Utara
6. Papua Pegunungan

dr. Diah Budiasih Fransisca FCT, S.SiT. Kartika Nur Safitri, SKM
(0856-4111-7577) (0813-7792-8458) (0812-1516-6088)

1. Kepulauan Riau 1. Kep. Bangka Belitung 1. Sumatera Selatan


2. DKI Jakarta 2. Jawa Barat 2. Jawa Tengah
3. Kalimantan Timur 3. Kalimantan Selatan 3. Kalimantan Utara
4. Sulawesi Selatan 4. Sulawesi Tengah 4. Sulawesi Tenggara
5. Papua 5. Papua Selatan 5. Papua Tengah
6. Papua Barat Daya 6. Papua Barat

29
03 Penutup
 Dengan terbitnya Permenkes No. 24 tahun 2022 maka
terjadi perubahan dimana setiap fasyankes wajib

RANGKUMAN
menyelenggarakan Rekam Medis Elektronik (RME).
 Setiap fasyankes wajib menyelenggarakan RME sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Sanksi administratif dapat dikenakan kepada fasyankes
apabila penyelenggaraan RME tidak dilaksanakan, mulai
dari teguran tertulis, rekomendasi penyesuaian status
akreditasi, rekomendasi pencabutan status akreditasi,
hingga rekomendasi pencabutan izin berusaha.

Rekam Medis Elektronik

31
32

Anda mungkin juga menyukai