“Orang Ikhlas”
ANGGOTA:
1.M. Rafli Firmansah : Star
2.Aldi Ramadan :Penculik
3.Dimas Akbar : Polisi I
4.Remon Anggara : Polisi II
5.Nabila Amanda : Bi' Nopa
6. Ocha Oktarina : Bu Ayu
Guru pembimbing:
Khoridatul Anisah, M.Pd
Di sebuah rumah mewah dengan perabotan yang mahal, tampak dari ruang
keluarga seorang pembantu yang tengah memasak di dapur. Tiba-tiba telepon
berdering (kring kring...). Dia langsung bergegas ke ruang tengah untuk mengangkat
telepon sambil memegang ulekan di tangannya.
Ibu Ayu: (Mengangkat ulekan) Halo...halo...Aduh maaf ya, suaranya kurang jelas nih...
(Melihat ulekan yang dipegangnya) Oh iya salah... (Kemudian mengangkat gagang
telepon) Halo...
Penculik: Ini dengan Ibu Ayu?
Ibu Ayu: Ya dengan saya sendiri. Ini siapa ya?
Penculik: Saya penculik!
Ibu Ayu: Pe...pe...penculik?!
Penculik: Ya, saya sudah berhasil menculik anak ibu. Kalau ingin anak ibu kembali, ibu harus
membayar uang tebusan sebesar Rp 1 Milyar!
Ibu Ayu: Apa! 1 Milyar?!
Penculik: Ya! Dan ingat, jangan laporkan hal ini pada polisi!
Ibu Ayu: I...iya...ya...ya... Dimana saya memberikan uang tebusan itu?
Penculik: Di rumah kosong, Gg. Sukakaya. Saya tunggu sampai jam 03.00 sore. (Menutup
telepon)
Bi' Nopa: (Tiba-tiba siuman) Laporin aja ke polisi bu! 1 Milyar itu kan banyak bu!
Ibu Ayu: Lho? Kok kamu dengar sih? Kamu tidur atau nguping?
Bi' Nopa: Mmm...dua-duanya bu...(Sambil menggaruk kepala) Tapi, pokok - nya laporin aja
deh bu!
Ibu Ayu: Mmm...gimana ya? Ya udah deh... (Menelepon polisi) Halo, ini Kantor Polisi?
(Terdiam sejenak) Tolong saya bu! Anak saya diculik. (Terdiam sejenak) Saya Ibu
Ayu. Rumah saya di Jl. Sukasepi no. 4. Ya, Terima kasih ya bu. (Menutup telepon)
(Beberapa saat kemudian, Ibu Ayu sudah berada di depan rumah kosong yang
dimaksud si penculik, bersama 2 orang polisi)
Polisi I: Ibu masuk dulu, kami akan mengawasi dari sini.
Polisi II: Ya. Kami akan mengintai dari sini. Jadi ibu nggak perlu khawatir.
Ibu Ayu: Iya...iya...(Masuk ke dalam rumah kosong itu).
(Kemudian si penculik itu keluar sambil membawa anak Ibu Ayu yang diculiknya)
Pesan moral dari cerita ini adalah: Jangan pernah menyia nyiakan sesuatu atau orang
yang selama ini kita miliki.