Anda di halaman 1dari 6

TUGAS DRAMA

BAHASA INDONESIA
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
1. INDAH KRISMAIYARNI
2. HASNUL HIDAYAT
3. PRATIWI
4. ILHAM AKBAR
5. GANDHI JABRA ADISTA
6. PUTRI SUCI ILAHI

SMA NEGERI 1 TELUK KUANTAN


KELAS : XI MIA 1
TP. 2015/2016

Penculikan
Di sebuah rumah mewah dengan perabotan yang mahal, tampak dari ruang keluarga
seorang pembantu yang tengah memasak di dapur. Tiba tiba telepon berdering (kring
kring). Dia langsung bergegas ke ruang tengah untuk mengangkat telepon sambil memegang
ulekan di tangannya.
Bi Siti : (Mengangkat telepon) Halo
Penculik : Apa benar ini kediaman Ibu Kiki?
Bi Siti : Ya, benar. Ini siapa ya?
Penculik : Saya penculik.
Bi Siti : Ohtunggu sebentar ya! Bu ada telepon dari penculik! Ehtunggu

idulu, yang

nelpon tadipenculik??? (Pingsan seketika)


Ibu Kiki : (Datang menghampiri Bi Siti) Ada apa sih Bi? Ya ampun Bi! Kok itidur disini sih?!
(Sambil menutup gagang telepon)
(Tiba tiba telepon berdering (kringkring). Ibu Kiki langsung duduk dan
mengangkat ulekan. Ia mengira ulekan itu adalah telepon)
Ibu Kiki : (Mengangkat ulekan) HalohaloAduh maaf ya, suaranya kurang ijelas nih(Melihat
ulekan yang dipegangnya) Oh iya salah i(Kemudian mengangkat gagang telepon)
Halo
Penculik : Ini dengan Ibu Kiki?
Ibu Kiki : Ya dengan saya sendiri. Ini siapa ya?
Penculik : Saya penculik!
Ibu Kiki : Pepepenculik?!
Penculiki: Ya, saya sudah berhasil menculik anak ibu. Kalau ingin anak ibu kembali, ibu harus
membayar uang tebusan sebesar Rp 1 Milyar!
Ibu Kiki : Apa! 1 Milyar?!
Penculik : Ya! Dan ingat, jangan laporkan hal ini pada polisi!
Ibu Kiki : IiyayayaDimana saya memberikan uang tebusan itu?

Penculiki: Di rumah kosong, Gg. Sukabangkrut. Saya tunggu sampai jam 03.00 sore. (Menutup
telepon)
Bi Siti :i(Tiba tiba siuman) Laporin aja ke polisi bu! 1 Milyar itu kan

banyak bu!

Ibu Kiki : Lho? Kok kamu dengar sih? Kamu tidur atau nguping?
Bi Siti : Mmmdua duanya bu(Sambil menggaruk kepala) Tapi, pokok nya laporin aja
deh bu!
Ibu Kiki : Mmmgimana ya? Ya udah deh(Menelepon polisi) Halo, ini Kantor Polisi? (Terdiam
sejenak)Tolong saya bu! Anak saya diculik. (Terdiam sejenak) Saya Ibu Kiki.
Rumah saya di Jl. Sukasepi no. 4. Ya, Terima kasih ya bu. (Menutup telepon)
(Beberapa saat kemudian, Ibu Kiki sudah berada di depan rumah kosong yang
dimaksud si penculik, bersama 2 orang polisi)
Polisi I : Ibu masuk dulu, kami akan mengawasi dari sini.
Polisi II: Ya. Kami akan mengintai dari sini. Jadi ibu nggak perlu khawatir.
Ibu Kiki : Iyaiya( Masuk ke dalam rumah kosong itu).
(Kemudian si penculik itu keluar sambil membawa anak Ibu Kiki yang diculiknya)
Penculik : Anda Ibu Kiki?
Ibu Kiki : Iya benar, saya Ibu Kiki.
Penculik : Anda membawa uang tebusannya?
Ibu Kiki : Ya, saya membawanya. Kembalikan anak saya!
Penculik : Enak aja! Duitnya dulu dong! Baru anaknya saya kembalikan.
Ibu Kiki : Nih! (Menyerahkan kantong plastik yang dibawanya pada penculik)
Penculik : Ini isinya duit?!
Ibu Kiki : Ya iyalahdah tau nanya!
Penculik : Nggak bermodal banget sih! Pake koper kek! Mana isinya duit receh lagi! (Sambil
menggoyang goyangkan kantong plastik itu).
Ibu Kiki : Eh! Emang beli koper nggak pake duit apa?! Lagian kan yang penting isinya duit!
Penculik : Huh, ya udah deh nggak apa apa. (Membuka kantong plastik itu) Hmmniat banget
nih ibu ibu ngasih gue duit(Bicara dalam hati).
Ibu Kiki : Ya iyalahsecara gitu lohorang kaya(Bicara dalam hati).

Penculik : Nih! Anak ibu saya kembalikan! (Sambil mendorong Dian, anak Ibu Kiki ke arah Ibu
Kiki).
Dian

: Mama! (Sambil memeluk Ibu Kiki).

Ibu Kiki : Ya ampun Dian! Mama khawatir banget sama kamu sayang! Eh, ini dibuka dulu ya.
(Sambil membuka plastik yang menutupi kepala Dian) Ha! Lho kokanak saya jadi
jelek kayak gini sih, ini bukan anak saya!
Penculik : Lho?! Jadi ini bukan anak ibu?
Ibu Kiki : Yakayaknya sih dia emang anak saya, tapi dulu dia itu cantik. Nggak kayak gini! Ya
udah deh, dia saya ikhlasin aja buat kamu! (Sambil mendorong Dian ke arah
penculik).
Penculik : Ogah ah! Anggap saja anak ini adalah kenang kenangan dari saya untuk ibu dan
uang ini sebagai kenang kenangan dari ibu untuk saya. (Sambil mendorong Dian
ke arah Ibu Kiki)
(Tiba tiba saja polisi muncul dengan mendobrak pintu)
Polisi I : Angkat tangan! (Sambil menodongkan pisang).
Polisi II : Eh! Itu(Sambil menunjuk ke arah pisang itu).
Polisi I : Oh iya, maaf!
Polisi II : Angkat tangan!
Penculik : Iya, dari tadi juga dah angkat tangan kok!
Polisi I : Kalian berdua ditangkap!
Ibu Kiki : Lho! Kok saya juga ditangkap sih?! Kan yang nyulik anak saya itu dia! (Sambil
menunjuk si penculik) Saya ini kan ibunya! (Sambil menunjuk Dian)
Polisi II : Dia ditangkap karena menculik anak ibu dan ibu ditangkap karena menolak anak ibu
sendiri.
Ibu Kiki : Apa?! Tapi kan
Polisi I

: Sudah! Menjelaskannya nanti saja di Kantor Polisi!

Akhirnya polisi membawa Ibu Kiki dan si penculik ke Kantor Polisi. Sementara itu, Dian
dipulangkan ke rumahnya.
Sesampainya dikantor polisi
Polisi I

: Bagaimana bias anak ibu diculik?

Polisi II

: Apa ada yang tau ? (sambil megang tangan penculik)

Penculik

: Ha, saya tau, saya tau (mencoba melepaskan diri0

Polisi dan bu kiki pun terdiam


Polisi I

: Tentu saja kamu tau, kamu yang menculiknya !


(memandang wajah penculik)

Penculik tertawa kecil dengan malu


Ibu kiki

: Mana saya tau ! Saya kan tidak bersamanya saat dia itu diculik (dengan suara
lantang)

Polisi II

: Lain kali, kalau anak ibu diculik, ibu harus selalu didekat dia
(dengan tampang yang polos)

Penculik

: Ini polisi atau kemedian nih, dari tadi ngelawak aja


(sambil berbisik ke ibu kiki)

Ibu kiki

: Iyayah, saya juga bingung

Polisi I

: Apa yang kamu katakan

Penculik

: Tidak ada, saya ingin makan pak (memegang perut)

Polisi II

: Ooohh. Kamu lapar ?

Penculik

: Iya pak, soalnya saya lagi puasa nih

Polisi I

: Ada ya penculik puasa ? (heran dan bingung)

Penculik

: Ya adalah pak, saya ini manusia

Polisi I

: Gak ada yang bilang kamu lalatkan ? (emosi)

Penculik

: Lalat itu yang tidak sempurnakan pak ?

Polisi II

: Itu CACAT (berbicara dengan suara keras)

Ibu kiki

: Ini mau membahas kronologi atau bercerita sih


(mulai bosan dengan suasana)

Polisi I

: Oohh, maaf.maaf buk

Lalu suara telephone bu kiki pun berbunyi


Dian

: Ma, ladi dimana sih ? (suara kesal)

Penculik

: Ibu mu lagi bersama aku. (dengan suara gombal)

Dian

: Siapa kamu ?

Ibu kiki

: Dia orang yang menculik kamu tadi

Dian

: Ooh, ya sudah, cepat pulang ya ma

Penculik

: Mah, jadi gimana dong pak, saya dibebaskan ? (memasang rampang kasihan dan
sedih)

Polisi II

: Ya, kamu kami bebaskan, tapi dengan syarat !

Penculik

: Baik, apa itu pak

Polisi II

: Kamu jangan berbuat yang melanggar hokum, paham !

Penculik

: Paham pak (memegang tangan Polisi II)

Ibu kiki

: Ya sudah, saya permisi pulang dulu, berterima kasih atas bantuan bapak-bapak
sekalian (sambil bersalaman)

Polisi I

: Ya, itu sudah kewajiban kami

Penculik

: Terimakah ibu, bapak-bapak karna sudah berbaik hati (memeluk Polisi II)

Polisi II

: Kamu baik-baik ya, hati-hati dijalan (sambil bersedih)

Penculik

: Kalau begitu saya permisi dulu ya

Polisi II

: eeh,aku minta pin bb, id instagam dan path kamu dong, biar kita bisa saling
berkomunikasi

Penculik

:boleh, boleh

Dan akhirnya pun si penculik dan polisi berteman

Anda mungkin juga menyukai