Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKHLAK TASAWUF
“GENERASI MELINIUM”

Disusun Oleh:
TURISKI LIANTARA
NIM. 1911420003

DOSEN PENGAMPUH :
Dr. MURKILIM M.Ag

PROGRAM STUDI ILMU QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) BENGKULU
2020

i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah.Kami memuji-nya, memohon pertolongan dan
ampunan kepada-nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan
keburukan amal-amal kami.siapa yang diberi Petunjuk oleh Allah , maka tak
seorang pun dapat menyesat kanya , dan siapa yang disesatkan Allah, maka tiada
seorang pun dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah
dan aku bersaki bahwa Muhammad adalah utusan Allah.Berikut ini, penulis
mempersembahkan sebuah makalah yang berjudul AKHLAK GENERASI
MELINIUM dengan demikian semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

Bengkulu, 27 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan ......................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Generasi Meinium .......................................................................................... 2
B. Generasi Melinium Dalam Pergumulan Akhlak............................................. 4
C. Membangun Akhlak Generasi Melinium ....................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 10
A. Kesimpulan................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak merupakan suatu perlakuannya yang tepat sifatnya di dalam jiwa
seseorang yang tidak memerlukan daya pemikiran di dalam melakukan sesuatu
tindakan. Berdasarkan apa yang telah menjadi pokok bahasan dapat di simpulkan
bahwa akhlak merupakan cerminan dari agama islam itu sendiri. Dimana apabila
akhlak seseorang mencerminkan sebuah kebaikan, kesucian, kesopanan, dan lain
sebagainya sebagai tujuan menggapai Rido ALLAH swt.
Melinum adalah mereka yang kelahirannya antara tahun 1981-1994
(beberapa yang lain menyebut hingga sebelum tahun 2000 dan dengan
ditandainya kemajuan teknologi, kemajuan teknologi dapat mempengaruhi
lingkungan serta kebudayaan masyarakat. Apabila dalam lingkungan tersebut
tidak memiliki tembok yang kuat, niscaya keruntuhan akhlak dan moral akan
terjadi, yaitu dimulai dengan hilangnya norma-norma dalam masyarakat tersebut

B. Rumusan
1. Apa yang dimaksud dengan Generasi melinium?
2. Generasi melinium dalam pergumulan akhlak
3. Bagaimanakah membangun akhlak generasi melinium ?

C. Tujuan
Tujuan ditulis makalah ini adalah untuk mengkaji akhlak generasi
melinium dengan mengetahui karakter generasi melinum dan membangun akhlak
yang terpuji agar dapat di terapkan terhadap generasi melinium itu sendiri
maupun bagi masyarakat yang lain, dan seagai bahan mempelajari dam
pertimbangan baik buruknya akhlak, yang menyasar pada perbaikan dan
kemajuan pengetahuan akhlak, moral serta etika generasi melinium.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Generasi Meinium
a) Akhlak
Akhlak diartikan sebagai budi pekerti, kesusilaan, sopan santun. Manuisa
akan lebih sempurna jika mempunyai akhlak terpuji serta menjauhkan segala
akhlak tercela. Secara bahasa akhlak bisa baik dan juga bisa buruk, tergantung tata
nilai yang dijadikan landasan atau tolak ukuranya.Orang yang baik seing disebut
orang yang berakhlak, sementara orang yang tidak berlaku baik disebut orang
yang tidak berakhlak.
Menurut istilah akhlak adalah sistem nilai yang mengatur pola sikap dan
tindakan manusia di muka bumi. Sistem yang dimaksud adalah ajaran slam seperti
Al-qur’an dan sunnah Rasul sebagai sumber nilainya, serta ijitihad sebagai
metode berfikir islam. Pola sikap dan tindakan yang di maksud mencangkup pola-
pola hubungan dengan ALLAH sesama manusia ( termasuk dirinya sendiri ), dan
dengan alam.
Akhlak adalah suatu sifat yang tentram dalam diri manusia dan bisa
bernilai baik atau bernilai buruk. Akhlak tidak selalu identik dengan pengetahuan,
ucapan ataupun perbuatan yang bisa orang mengetahui banyak tentang baik dan
buruknya akhlak. Tapi belum tentu ini didukung oleh keluhuran akhlak. Orang
bisa bertutur kata yang lembut dan manis, tetapi kata-kata bisa meluncur dari hati
munafik.1
Dengan kata lain akhlak merupakan sifat-sifat bawaan manusia sejak lahir
yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada pada Al-qur’an selalu melandaskan,
bahwa akhlak akan muncul baik atau buruknya akan memantul pada diri sendiri
sesuai dengan pembentukan dan pembinaannya.
Disini juga ada beberapa golongan akhlak

1
Dr. Mansur, MA, pendidikan anak usia dini dalam islam. (Yogyakarta:Pustakaaaa Pelajar
,2009). h.221

2
1. Akhlak terpuji yang diantarnya : kesopanan, sabar, jujur, rendah hati,tutur
kata yang lembut dan santun, gigih, adil, bijaksana, tawakal dan lain
sebagainya.
2. Akhlak tercela yaitu akhlak yang harus dijauhi oleh muslim diantaranya :
iri dengki,ujub, fitnah, sombong, bakhil, ghiba, tamak,takabur, hasad,
aniaya, riya dan sebagainya. 2
b) Generasi melinium
Melinium generation atau generasi Y juga sering disebut Secara harfiah
memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang
satu ini.Namun, Penggolongan generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada
1980-1990 atau pada awal 2000. Beberapa ahli memiliki perbedaan dalam
membagi tahun pada setiap generasi. Perbedaan pembagian diantaranya
berdasarkan karakteristik budaya setempat yang berbeda-beda sesuai dengan
daerah yang diteliti, perbedaan lokasi dan juga kejadian bersejarah (perbedaan
letak geografis),
Generasi Melinium memiliki karakteristik yang khas. Karakter tersebut
seperti pertama, kreatif maksudnya generasi ini terbiasa berfikir diluar kebiasaan
(out of the box) dan kaya akan ide maupun gagasan. Kedua, sangat percaya diri
dan berani mengungkapkan pendapat. Ketiga, pandai bersosialisasi, terutama
dalam komunitas yang diikuti dalam dunia nyata atau digital (seperti facebook,
twitter, path, instagram dan sosial media yang lain).
Jadi dapat kita simpulkan bahwasannya generasi Melinium merupakan
generasi yang lahir kisaran tahun 1980-2000. Terlepas dari perbedaan yang timbul
tentang mulai dan berakhirnya, pada dasarnya mereka diidentifikasi dengan
keadaan sosiologi yang sama. Generasi milenium ini adalah generasi yang
dimana segala sesuatu dapat dicapai dengan mudah terutama hal-hal yang berbau
pada intelektual ataupun pengetahuan karna pada generasi melinium ini sudah
banyak terdapat teknologi-teknologi yang canggih, dengan hal inilah generasi
melinium sering juga dikaitkan sebagai generasi yang hanya ingin segala sesuatu

2
Anis Matta, membentuk Karakter cara islam. (jakarta:Al-i’tishom,2006).h.80

3
itu instan (cepat) tanpa ada kemampuan atau kerja keras dalam mengerjakan
sesuatu.3

B. Generasi Melinium Dalam Pergumulan Akhlak


Dikalangan generasi melinium banyak sekali hal-hal yang semakin maju
ataupun berkembang karena moderenisasi baik itu berupa teknologi, seperti
internet.internetini mempunyai dampak positif dan negatif, dampak positif dari
internet yaitu, memudahkan generasi melinium untuk mendapatkan informasi.
Akan tetapi dalam dampak negatifnya internet yaitu banyaknya informasi-
informasi berita hoax.
Game online adalah salah satu hasil dari perkembangan internet. Game
online merupakan suatu bentuk game yang berbasis elektronik dan visual. Game
online dimainkan dengan memanfaatkan media visual elektronik yang melibatkan
banyak pemain didalamnya, dimana permain ini membutuhkan jaringan internet.
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan masuknya budaya-budaya baru
dengan nilai-nilai dan norma-norma baru memberikan pillihan lebih banyak bagi
para remaja dalam berinteraksi sosial (bergaul).Terutama di perkotaan yang
mengalami perkembangan lebih cepat akibat globalisasi.Remaja perkotaan lebih
rentan terhadap permasalahan-permasalahan remaja.
Akbiat dari adanya kemajuan teknologi inilah yang mengakibatkan
generasi melakukam Pelanggaran etika itu berasal dari kebiasaan, para milenial
hanya memanfaatkan teknologi untuk kesenangannya tanpa memikirkan orang
sekitar.Terutama pada keluarga sendiri. Untuk itu dalam hal ini Mengatasi etika
para Milenial haruslah diajarkan sejak saat dini oleh orang tua, tidak hanya ini
peran orang tua harus lebih ekstra hati-hati dalam mengawasi perkembangan para
anak-anak pada masa perkembangan pertumbuhannya sehingga ketika anak itu
dewasa maka anak itu tidak akan salah dalam memilih pergaulan dalam
lingkungan ataupun sebagainya,karna factor-faktor yang mengakibatkan anak-
anak kurangnya etika norma dan lain sebagainnya itu lingkungan dan kurangnya

3
Hasanuddin, Ali. Melinial nusantara (Jakarta:IKAPI. 2007 ).h.160

4
partisipasi atau interaksi anta orang tua dan anak sehingga mereka merasa adanya
kebebasan dan melakukan hal-hal yang mereka kehendaki tanpa ada pengawasan.
Lingkungan juga dapat mempengaruhi bagaimana etika para milenial itu
berkembang. 4

C. Membangun Akhlak Generasi Melinium


a. Pengertian Membangun akhlak
Bicara masalah pembangunan akhlak menurut sebagian ahli berpendapat
bahwa akhlak tidak perlu di bentuk, karena akhlak adalah instince (garizah) yang
dibawa manusia sejak lahir. Maksudnya di sini bawaan manusia itu sendiri yang
kecendrungan kepada kebaikan atau fitra yang ada dalam diri manusia, dan dapat
juga berupa kata hati atau instiuisi yang selalu cendrung pada kebenaran.
Dengan adanya pandangan seperti ini , maka akhlak akan tumbuh dengan
sendirinya, walaupun tanpa di bentuk atau di usahakan. Tidak hanya itu parah ahli
ini juga berpendapat bahwa akhlak adalah gambaran batin sebagaimana terpantul
dalam perbuatan batin.
Kemudian ada sebuah pendapat yang mengatakan bahwa akhlak adalah
hasli dari pendidikan, latihan, pembinaan dan perjuangan keras dan sungguh-
sungguh, maksudnya di sini akhlak manusia itu sebenarnya dapat diubah dan
dibentuk. Orang yang jahat tidak akan selamanya jahat, maka manusia yang
berakal bisa diubah dan dibentuk sifatnya. Oleh sebab itu usaha ini memerlukan
kemauan yang gigih untuk menjamin terbentuknya akhlak mulia. Rasulullah
bersabda “ bertakwalah kepada ALLAH di mana saja kamu berada, iringilah
keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapusnya dan pergauilah manusia
dengan akhlak yang baik.’’ (Riwayat tarmizi)
b. Tujuan membangun akhlak
Tujuan dalam membangun akhlak dalam islam adalah agar manusia
berada dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus. Dalam proses
membangun atau pendidikan akhlak bertujuan untuk melahirkan manusia yang
berakhlak mulia. Akhlak yang mulia akan terwujud secara kokoh dalam diri

4
Ayu Rini, Menanggulangi Kecanduan Game Online Pada Anak. H. 10-11

5
seseorang apabila setiap empat unsur utama kebatinan yang dari daya akal, daya
marah, daya syahwat, dan daya keadilan, berjaya dibawa ketahap yang seimbang
dan adil sehingga satunya boleh dengan nudah mentaati kehendak akal. Akhlak
mulia merupakan tujuan pokok pembentukan akhlak islam ini. Akhlak seseorang
akan di anggap mulia jika perbuatannya mencerminkan nilai-nilai yang
terkandung dalam al-qur’an . 5
Dan ada beberapa lagi tujuan akhlak yaitu Pertama, mempersiapkan
manusia-manusia yang beriman yang selalu beramal sholeh.Kedua,
mempersiapkan insan beramal dan saleh yang menjalani kehidupan sesuai dengan
ajaran islam seperti melaksanakan printah agama dan meninggalkan apa yang di
haramkan. Ketiga, mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa beritraksi
secara baik dengan sesama. KeEmpat, mempersiapkan insan beriman dan saleh
yang mampu dan mau mengajak orang lain ke jalan ALLAH. keLima,
mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu mau merasa bangga dengan
persaudaraan dengan mencintai karna ALLAH. Ke Enam, mempersiapkan insan
beriman dan saleh yang merasa bahwa dia adalah bagian dari seluruh umat islam
yang berasal dari daerah, seku, dan bahasa.6
c. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Membangun Akhlak
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membangun akhlak dipengaruhi oleh
dua fakto utama yaitu factor internal (dalam) dan ekstern (luar)
1. Faktor internal
Faktor ini adalah faktor yang datang dari diri sendiri yaitu fitrah suci yang
merupakan bakat bawaan manusia sejak lahir dan mengandung pengertian tentang
kesucian anak yang lahir dari pengaruh-pengaruh luarnya.
Unsur-unsur yang mempengaruhi yang ada dalam dirinya yang turut membentuk
akhlak diantaranya :
a. Kebiasaan

5
Aboebakar Aceh, Pendidkan sufi sebuah karya mendidik akhlak manusia. (Solo:
cv.Ramadhani.1991)h.3-12
6
Imam Abi Hasan, Tafsir Nawawi. (tt.p. Nur Asya).h.113

6
Yang dimaksud dengan kebiasaan adalah perbuatan yang selalu di ulang-
ulang sehingga menjadi mudah dikerjakan.Kebiasaan dipandang sebagai
fitrah yang kedua setelah nurani. Karena perbuatan manusia terjadi karna
kebiasaan, misalnya makan, minum, mandi, cara berpakaian merupakan
kebiasaan yang sering diulang-ulang.
b. Keturunan
Perpindahan sifat-sifat tertentu dari orang tua kepada keturunannya, maka
disebut al-waratsah(warisan sifat). Dalam warisan sifat yang terdapat pada
orang tua terhadap keturunannya, ada yang langsung da nada yang tidak
langsung maksudnya disini seperti ayahnya seorang pahkawan, belum
tentu anaknya seorang pemberani bagaikan pahlawan, bisa saja sifat itu
turun kepada cucunya.
c. Keinginan atau kemauan keras
Dibalik tingkah laku manusia ada kemauan keras atau kehendak.
Kehendak ini adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu.
Kehendak merupakan kekuatan dari dalam. Hal inilah yang menggerakan
manusia dapat berbuat dengan sungguh-sungguh.
d. Hati nurani
Fungsi hati nurani adalah memperingati bahayanya perbuatab buruk dan
berusaha mencegahnya.Jika seseorang terjerumus melakukan keburukan,
maka batin merasa tidak senang (menyesal), dan selain memberikan
isyarat untuk mencegah dari keburukan, juga memberikan kekuatan yang
mendorong manusia untuk melakukan perbuatan yang baik.Oleh karena
itu, hati nurani termasuk salah satu faktor yang ikut membentuk akhlak
manusia.
e. Instink (nurani)
Instink adalah kesanggupan melakukan hal-hal yang komleks tanpa latihan
sebelumnya, terarah pada tujuan yang berarti bagi subyek, tidak disadari
dan berlangsung secara mekanis.
2. Faktor ekstern

7
Faktor ekstern adalah factor yang diambil dari luar yang mempengaruhi kelakuan
atau perbuatan manusia yang meliputi :
a. Lingkungan
Salah satu faktor yang turut menentukan kelakuan seseorang atau suatu
masyarakat adalah lingkungan pergaulan , lingkungan pergaulam mampu
mempengaruhi pikiran, sifat, dan tingkah laku.
b. Pengaruh keluarga
Fungsi keluarga dalam pendidikan yaitu memberikan pengalaman
kepada anak baik melaluipenglihatan atau pembinaan menuju
terbentuknya tingkah laku yang diinginkan oleh orang tua. Oleh karna itu
peran orang tua (keluarga) merupakan pusat kehidupan rohani sebagai
penyebab perkenalan dengan alam luar tentang sikap, cara berbuat, serta
pemikirannya di hari kemudian. Dengan kata lain, keluarga yang
melaksanakan pendidikan akan memberikan pengaruh yang besar dalam
pembentukan akhlak.
c. Pengaruh sekolah
Sekolah adalah lingkungan pendidikan kedua setelah keluarga dimana
dapat memengaruhi akhlak anak. Karna di dalam lingkungan sekolah dapat
membangun sikap-sikap dan kebiasan, dari kecakapan pada umumnya,
belajar kerja sama dengan teman kelompok, melaksanakan tuntunan-
tuntunan dan contih yang baik , dan belajar menahan diri dari kepentingan
orang lain.
d. Pendidikan masyarakat
Pendidikan masyarakat adalah kumpulan individu dalam kelompok yang
diikat oleh ketentuan Negara, kebudayaan, dan agama. Seperti yang
dijelaskan oleh Ahmad D. marimba mengatakan “ corak dan raga,
pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali. Hal
ini meliputi segala bidang baik membangun kebiasaan.Kebiasaan

8
pengetahuan, sikap, dan minat maupun membangun kesusilaan dan
keagamaan”.7
Untuk itu Dalam membangun karakter generasi millenial yang berakhlak
mulia yaitu dapat di lihat dengan sifat dan karakteristik pendidikan islam,
perhatian terhadap perbaikan karakter, pendidikan islam dalam penyiapan
generasi unggul, meneladani sifat Rasulullah SAW.
Dengan memperhatikan catatan tersebut seperti yang di atas, dapat merubah dan
membentuk karakter generasi melinium yang berakhlak mulia. Sehingga dengan
adanya upaya tersebut dapat terciptanya dan terbentuknya warga negara yang
berakhlaq mulia.
Hujjatul Islam al Ghazalli di dalam kitab Ihya' Ulumuddin mengatakan
bahwa akhlakul karimah (budi pekerti yang baik) bisa terbentuk dari 3 faktor :
1. Thob'an (watak). Watak manusia asal mulanya terbentuk sejak lahir/fitrah
atau turunan dari orang tua. Sehingga orang tua sangat berperan dalam
pembentukan karakter seorang anak.
2. .I'tiyadan (kebiasaan). Ketika seseorang mempunyai kebiasaan yang baik
maka orang tersebut akan mempunyai akhlak yang baik juga, dan
sebaliknya. Seperti sebuah maqolah yang mengatakan : ‫ْﺗَﺮﺎَﺻ ْﺗَ ِﺰﺮَﻏ اَذِإ ُةَدﺎَﻌْﻟَا‬
‫"◌ً ﺔَﻌْﯿِﺒَط‬kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus akan menjadi
sebuah karakter".
3. Ta'alluman (pembelajaran). Akhlak seseorang juga dapat terbentuk dengan
siapa ia berinteraksi dan bergaul. Jika ia bergaul dengan yang baik, maka
ia akan menjadi baik dan sebalikcnya. Karena ia dapat pembelajaran dari
orang-orang di sekitarnya sehingga bepengaruh pada karakteristik orang
tersebut.

7
https://www.kompasiana.com/bosnichtonces6676/5ddd0a33d541df3c2c196292/pr

9
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Generasi melinium merupakan generasi yang lahir tahun 1980-2000.
Generasi milenium ini adalah generasi yang dimana segala sesuatu dapat dicapai
dengan mudah terutama hal-hal yang berbau pada intelektual ataupun
pengetahuan karna saat ini generasi melinium sudah banyak terdapat teknologi-
teknologi yang canggih. Dengan adanya teknologi ini dapat mengakibatkan
Pelanggaran etika yang berasal dari kebiasaan yang diakibatkan oleh teknologi.
Untuk itu peran orang tua sangatlah penting dalam mengajarkan etika (prilaku
baik) pada anak-anakyang harus dilakukan sejak saat dini, tidak hanya itu
Lingkungan juga dapat mempengaruhi bagaimana etika para milenial itu
berkembang bisa menjadi baik atau buruk. Dalam membentuk karakter generasi
melinium yang berakhlak mulia yaitu dapat juga di lihat dengan sifat dan
karakteristik pendidikan islam, perhatian terhadap perbaikan karakter, pendidikan
islam dalam penyiapan generasi unggul, meneladani sifat Rasulullah SAW.

B. Saran
sebagai generasi melinium sebaiknya harus menanamkan perilaku yang
baik dengan mencotoh (meneladani) perilaku Rasulullah saw yang mengikuti
printah ALLAH swt dan menjauhi larangannya, dalam kemajuan teknologi ini
dapat mengakibatkan kerusakan akhlak pada manusia. Namun dengan adanya
pengaruh syaitan yang sangat kuat dlam diri manusia itu sendiri, yang menjadikan
tujuan yang baik, merosot kearah keburukan yang menyeasatkan kehidupan
manuisa baik di dunia maupun akhirat. Untuk itu kita harus menggunakannya
dengan cara yang baik atau positifagar apa yang kita lakukan tidak akan
menjauhkan kita dari ALLAH swt dan bersama-sama dalam menjalakan kaidah
dan menguatkan nilai-nilai aqidah islam dalam jiwa dengan sebaik-baiknya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aboebakar Aceh, Pendidkan sufi sebuah karya mendidik akhlak manusia. (Solo:
cv.Ramadhani.1991)
Ahmad Amin, Ethika (ilmu Akhak). Terj. Farid ma’aruf (jakarta: Bulan
Baru,1985)
Hasanuddin, Ali. Melinial nusantara (Jakarta:IKAPI. 2007 )
Anis Matta, membentuk Karakter cara islam. (jakarta:Al-i’tishom,2006)
Ayu Rini, Menanggulangi Kecanduan Game Online Pada Anak.
Dr. Mansur, MA, pendidikan anak usia dini dalam islam. (Yogyakarta:Pustakaaaa
Pelajar ,2009)
https://www.kompasiana.com/bosnichtonces6676/5ddd0a33d541df3c2c196292/pr
Imam Abi Hasan, Tafsir Nawawi. (tt.p. Nur Asya)

11

Anda mungkin juga menyukai