Anda di halaman 1dari 15

UPAYA MEMPERKOKOH AQIDAH GENERASI MILENIAL

Tugas ini di susun memnuhi tugas mata kuliah :

Bahasa Indonesia

Nama Dosen : Dra.Ifah khodijah m.pd.i

Oleh:

Shifa lestari (21030802211070)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARI

2021
Kata pengantar
Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Tugas makalah yang berjudul “Upaya Memperkokoh Aqidah Generasi
Milenial” yang di tulis sebagai mata kuliyah Bahasa Indonesia di juruan
pendidikan agama islam,fakultas Agama Islam,Universitas Islam Nusantara.
Pada penulisan makalah ini,saya ucapkan terikasih kepada semua pihak yang
telah membantu di antaranya :
1.Dra.Ifah Khodijah m.pd.i
Tugas makalah ini dapat di pertanggung jawabkan sebaik baiknya.semoga
laporan makalah ini dapat bermanfaat.

Bandung,30 Oktober 2021

1
Daftar isi
Kata pengantar.........................................................................................................1
Daftar isi...................................................................................................................2
Bab I Pendahuluan...................................................................................................3
A. Latar belakang............................................................................................3
B. Perumusan masalah....................................................................................4
C. Tujuan penulis............................................................................................4
Bab II pembahasan Taubah Dalam Pandangan Kaum
Milenial...............................5
A.Pengartian Aqidah........................................................................................5
B.Pengertian generasi milenial.........................................................................5
C. Karakteristik dan ciri-ciri generasi
milenial.................................................6
D. Upaya memperkokoh aqidah generasi
milenial..........................................10
Bab III
Penutup.......................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................11
B. Daftar
pustaka...........................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Aqidah merupakan akhlak terpuji bagi kita semua, apalagi di zaman milenial
ini. Perlu kita ketahui bahwa akhlak yang baik itu sangat berpengaruh untuk
kehidupan sekarang ini, dengan akhlak hidup kita akan berjalan dengan baik,
tetapi dengan perubahan zaman akhlak baik sudah jarang sekali di temukan.
”Sesungguhnya aku (Muhammad) diutus di muka bumi ini untuk
menyempurnakan akhlak" (HR Bukhari). Hadis ini memberikan peringatan
kepada kita, betapa persoalan akhlak di zaman now menjadi sangat penting dan
utama.
Mengapa? Karena, kita sadar, problematika dari dulu sampai sekarang
yang muncul ke permukaan itu karena tiadak adanya akhlak karimah (akhlak
mulia).
Peristiwa demi peristiwa, kejadian demi kejadian yang mewarnai
kehidupan kita akhir-akhir ini, sering kali tidak masuk akal sehat. Seperti orang
tua membunuh anaknya, anak membunuh orang tuanya; dakwah di mana-mana,
tapi korupsi makin merajalela; industrialisasi kebohongan makin subur, dan lain
sebagainya.
Maka, wajar jika Alquran menyebut mereka yang berbuat melampaui
batas sebagai "generasi bal hum", yaitu generasi manusia yang perilakunya lebih
buruk dibanding binatang sekalipun. (QS al-A'raf: 179). Lalu, bagaimana kita
menyikapi hal ini?
Mereka harus siap dan berpacu dengan derasnya arus informasi yang bisa
membentuk perilaku dan kebiasan.Gadget, televisi, internet, dan lingkungan
pergaulan menjadi ancaman jika tidak tegas dan hati-hati menyikapinya. telah
berubah menjadi zaman milenial.
Sehingga, akhlak anak-anak dan remaja milenial tumbuh bebas tanpa kendali.
Bahkan, ada orang tua yang berpikiran untuk memasukkan anak-anak nya ke
pesantren sebagai "obat" agar kena kalan anak-anak dan remaja itu bisa diredam
sejak dini.
akhlak milenial yang tidak baik bisa diperbaiki. Harus diakui, tayangan film
layar lebar, sinetron televisi, dan internet telah membuat generasi milenial jauh
dari agama. Akibatnya, perilaku dan sikapnya pun mencerminkan jauh dari
tuntunan agama.

3
B. Rumusan masalah
1. Apa penertian aqidah?
2. Apa pengertian generasi milenial ?
3. Apa saja karakteristik generasi milenial ?
4.Upaya apa saja untuk memperkokoh aqidah generasi milenial ?
C. Tujuan penulis
1. Untuk mengetahui pengertian aqidah
2. Untuk mengetahui pengertian generasi milenial
3. Untuk mengetahui karakteristik generasi milenial
4. Untuk mengetahui upaya memperkokoh aqidah milenial

4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian aqidah
Aqidah secara istilah islam berarti iman. Bisa juga kita artikan sebagai
keyakinan kita kepada allah. Atau pemahaman kita terhadap allah. Dan kita
sebagai umat islam di anjurkan atau bahkan wajib untuk berakidah di
antaranya berakhlak karimah dan bertaubat dari apa yang telah kita perbuat
karna manusia tidak luput dari dosa.

Akhlak adalah salah satu hal pokok yang dimiliki manusia. Umumnya,
setiap manusia akan menilai seseorang berdasarkan apa yang ia lihat dari
akhlak orang tersebut. Namun, saat ini mudah disapa mata tentang
maraknya krisis akhlak yang semula hanya menerpa sebagaian kecil orang,
kini telah menjalar kepada masyarakat luas, termasuk dalam kalangan
remaja/mahasiswa.

Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata Khuluq yang berarti tingkah
laku, tabiat atau budi pekerti. Secara istilah, akhlak yaitu sifat yang
dimiliki seseorang, telah melekat dan biasanya akan tercermin dari
perilaku orang tersebut.

B. Pengertian generasi millenial


Millennial berasal dari bahasa Inggris millennium atau millennia yang
berarti masa seribu rahun. Millennial bisa kita sebut untuk sesuatu masa
yang terjadi setelah atau era moderen. Era ini muncul sebagai respon
terhadap era moderen yang lebih mengutamakan akal yang bersifat
materialistik. Yaitu pandangan yang memisahkan urusan dunia dengan
urusan akhirat. Akibat dari kehidupan yang demikian itu manusia menjadi
bebas berbuat tanpa landasan . Kehidupan yang demikian, memang telah
mengantarkan manusia kepada tahap membuat sesuatu yang mengagumkan,
seperti digital, dan sebagainya.

5
Adanya era milenial ini akan nampak semakin canggih, karena
didukung oleh digital yang dilakukan oleh manusia generasi
milennial.Zaman milenial bisa kita lihat dari dua sisi pandang yang berbeda
pertama dari sisi positif, diantaranya kita bisa lebih mengetahui betapa
hebatnya ilmu digital, dan bisa lebih mudah untuk berkomunikasi dan
berkarya lewat soswet,bahkan sampai menghasilkan pundi-pundi rupiah
dan masih banyak lagih. Yang ke dua kita bisa lihat dasi sisi pandang
negatip, semakin adanya digital yang canggih, seseorang akan pokus pada
dirinya sendiri. Bahkan akan jauh dari ibadah. Semakin meraja ralanya
narkoba di mana mana, dan semakin mudah utuk berbuat maksiat.

C. KARAKTERISTIK DAN CIRI-CIRI GENERASI MILENIAL

Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dari teknologi dapat


berkembang besar pada cara hidup generasi millenial, bukan lagi sekedar cara
untuk mendapatkan akses informasi saja, lebih dari itu juga berpengaruh
terhadap cara pandang generasi terhadap dunia. Menurutnya, arah perubahan
dari budaya dalam perkembangan kehidupan manusia akan ditentukan oleh
perkembangan teknologi dan umat manusia akan berada pada tengah-tengah
pusaran revolusi teknologi. Selanjutnya Mc Luhan juga mengutarakan bahwa
dunia tidak lagi pernah sama dikarenakan akibat dari semakin derasnya
perkembangan teknologi karakter yang amat beragam. Berbagai karakter yang
tumbuh pada diri generasi melineal tidak lepas dari lingkungan, budaya, sejarah,
pengalaman historis yang sama pada generasi yang lahir pada 1980 sampai 2000
ini. Faktor lain yang paing memberikan pengaruh sudah tentu adalah
perkembangan teknologi.

Generasi millenial lahir dan tumbuh di tengah-tengah deras dan pesatnya


perkembangan kemajuan teknologi terkhususnya lagi teknologi di bidang
informasi dan komunikasi (TIK). Generasi inilah yang dianggap menjadi
generasi yang paling akrab dengan teknologi dibanding generasi sebelumnya
seperti generasi Baby Boom dan genrasi X. Tidak bisa dielak lagi bahwa

6
perkembangan dari TIK yang ‘membesarkan’ dan membentuk karakter dan
pemikiran generasi millenial, sehingga bisa dikatakan bahwa TIK dan generasi
millenial sangatlah berkaitan erat dan hampir mustahil dipisahkan. Dengan
menggunakan TIK memungkinkan generasi milenial dapat saling terhubung dan
berkomunikasi antara satu dengan lainnya. TIK juga menawarkan kemudahan
bagi generasi millenial dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Setiap aktivitas
dapat menjadi lebih mudah, efektif dan efisien jika menggunakan TIK secara
optimal. Hal ini dikarenaberpengaruh setiap sendi kehidupan umat manusia dan
memang seharusnya dapat menjawab setiap tantangan akan kebutuhan dan gaya
hidup generasi milenial yang dinamis dan instan. Hal ini tentu menimbulkan
karakteristik-karakteristik tersendiri yang melekat pada generasi millenial.

Karakteristik umum yang paling menonjol dan membedakan antara


generasi Millenial dan generasi-generasi sebelumnya adalah keinginan
menggapai segala sesuatu dengan mudah dan cepat yang kemudian
dikonotasikan menjadi instan. Hal ini tidaklah sepenuhnya dapat disalahkan
begitu saja. Karakteristik ini muncul sebagai buah dari kemajuan teknologi.
Sebagai perbandingan, pada generasi sebelumnya di masa dulu apabila
menginginkan untuk membeli sesuatu maka harus ke tempat barang tersebut
dijual, berbeda dengan zaman sekarang yang bisa melakukan pembelian
melalui aplikasi penjualan daring (online shop). Contoh lainnya adalah ketika
jaman dulu berkinginan untuk membaca suatu komik atau buku maka
sseorang harus pergi ke perpustakaan atau tempat rental komik, sedangkan
untuk saat ini sudah cukup dengan googling di internet.
Saat ini internet telah menjadi hal sangat lekat dan tidak dapat
dipisahkan dengan generasi millenial. Internet telah menjelma menjadi super
medium of communicating yang mampu menghubungkan seluruh umat
manusia di seluruh penjuru dunia. Internet juga bisa membuat umat manusia
mendapatkan dan saling berbagi informasi hanya dalam sekejap mata. Melalui

7
internet batas-batas antar manusia mulai pudar dan membuat manusia dapat
merasa semakin dekat satu dengan yang lain.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet yang dialami oleh
genarasi Millenial, mereka menjadi punya peluang berinovasi tanpa batas.
Adanya sistem online digital yang menjadi bagian penting dalam aktivitas
keseharian manusia berhasil memberikan berbagai ragam bidang usaha
berbasis online di Indonesia. Hal ini terbukti dengan banyak muncul berbagai
usaha berbasis online baik di sektor jasa maupun barang. Hal ini tentu tidak
lepas dari karakter generasi Millenial yang kreatif dan inovatif dalam
pemanfaatan perkembangan teknologi. Generasi millenial lahir dan tumbuh di
tengah-tengah deras dan pesatnya perkembangan kemajuan teknologi
terkhususnya lagi teknologi di bidang informasi dan komunikasi (TIK).
Generasi inilah yang dianggap menjadi generasi yang paling akrab dengan
teknologi dibanding generasi sebelumnya seperti generasi Baby Boom dan
genrasi X. Tidak bisa dielak lagi bahwa perkembangan dari TIK yang
‘membesarkan’ dan membentuk karakter dan pemikiran generasi millenial,
sehingga bisa dikatakan bahwa TIK dan generasi millenial sangatlah berkaitan
erat dan hampir mustahil dipisahkan. Dengan menggunakan TIK
memungkinkan generasi milenial dapat saling terhubung dan berkomunikasi
antara satu dengan lainnya. TIK juga menawarkan kemudahan bagi generasi
millenial dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Setiap aktivitas dapat menjadi
lebih mudah, efektif dan efisien jika menggunakan TIK secara optimal. Hal ini
dikarenaberpengaruh setiap sendi kehidupan umat manusia dan memang
seharusnya dapat menjawab setiap tantangan akan kebutuhan dan gaya hidup
generasi milenial yang dinamis dan instan. Hal ini tentu menimbulkan
karakteristik-karakteristik tersendiri yang melekat pada generasi millenial
Boston Consulting Group (BCG) di Amerika Serikat (USA) pada tahun
2011. Hasil dari studi tersebut mengenai generasi Millenial adalah sebagai
berikut:

8
a. Generasi Millenial memiliki minat baca secara konvesional yang
rendah. Hal ini disebabkan kecenderungan generasi Millenial yang
lebih suka membaca melalui gawai.
b. Millenial (seakan) wajib mempunyai akun di media sosial mereka
sebagai sarana utama berkomunikasi dan mendapatkan informasi.
c. Millennial cenderung lebih meninggalkan televisi dan lebih memilih
menggunakan smartphone. Kecenderungan ini disebabkan menonton
acara melalui televisi bukanlah menjadi hiburan utama karena konten
di televisi jauh lebih terbatas di banding apa yang bisa dikases melalui
smartphone.
d. Millennial dalam pengambilan keputusan dan pertimbangan, generasi
millennial mejadikan keluarga mereka sebagai pusatnya.
Generasi millenial mempunyai ikatan kelompok dan solidaritas yang
tinggi. Adanya perkembangan teknologi adanya kesamaan dalam
ketertarikan para millenial sehingga mereka membentuk kelompok atas
dasar kesamaan tersebut.
Generasi millenial gemar melakukan adopsi dari tren-tren yang
sedang terkenal kemudian menafsirkan dan menyesuaikan dengan
kultur daerah masing-masing.
Generasi millenial memiliki kesadaran akan kearifan lokal yang ada
pada kultur mereka dan menjadikannya bekal untuk menjadi berbeda
Para millenial memiliki keinginan berpartisipasi pada pembangunan
lingkungan atau komunitas mereka supaya bisa lebih maju dan dapat
mengakomodasi budaya youth culture mereka. Kemajuan dunia
komunikasi membuat manusia dapat terhubung satu sama lain. Begitu
pula pada generasi milenial, dengan adanya media komunikasi yang
begitu maju membuat mereka dapat saling terhubung dalam dunia
maya. Akan tetapi, setalah diteliti, ternyata terhubung di dunia maya
saja tidaklah cukup, infrasstruktur fisik juga memiliki peran yang
penting dalam keterhubungan manusia.

9
10
D. Upaya memperkokoh aqidah generasi milenial

Mengapa Perlu Membangun Akhlak di Era Milenial? Saat ini kita semua
berada di zaman milenial, dimana pada zaman ini semuanya serba modern. Dari
teknologi, peradaban, bahkan akhlak manusia pun ikut terkena imbas kemajuan
zaman. Nampak jelas di era milenial ini para remaja lebih asyik berselancar di
sosial media dan internet.

Sebagai akibat dari ketergantungan yang tinggi terhadap internet dan media
sosial tersebut, mereka menjadi pribadi yang malas, tidak bersosialisasi,
cenderung lemah dalam nilai-nilai kebersamaan; kegotong royongan, kehangatan
lingkungan, kepedulian sosial, senang akan kebebasan, kebarat-baratan; dan tidak
memperhatikan etika, aturan formal, adat istiadat serta tata krama dan akhlak.

Seperti yang telah diketahui, saat ini akhlak sudah menjadi hal yang jarang kita
temui terutama dikalangan remaja. Salah satu indikator yang mempengaruhi
menurunnya sikap dan perilaku moral para remaja generasi milenial ini ditandai
dengan meningkatnya keterlibatan mereka dalam berbagai tindak kriminal;
seperti, bertutur kata yang kasar, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, hubungan
seks pranikah, tawuran masal, serta yang kerap kali terjadi yaitu penindasan
terhadap teman atau sering disebut bullying.

Oleh karena itu, realita yang terjadi di masyarakat saat ini sangatlah miris.
Buruknya nilai generasi muda menjadikan terbentuknya pribadi atau karakter
seorang muslim yang baik sangatlah sulit. Dalam membentuk karakter generasi
milenial yang berakhlakul karimah (mulia) harus adanya penanaman akhlak yang
baik sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Dan lebih utama
adalah orang tua, karena orang tua merupakan pilar dan penanggung jawab utama
seorang anak khususnya ibu. Ibu adalah Al Madrasah Uula (pendidikan pertama
dan utama) seorang anak di dalam sebuah keluarga.“Aku adalah penjamin sebuah
rumah di sekitar taman (Surga) bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan
walaupun ia benar, penjamin rumah ditengah Surga bagi orang yang

11
meninggalkan dusta walaupun ia bercanda, juga menjadi penjamin sebuah rumah
di Surga paling atas bagi orang yang memiliki akhlak yang baik.”

Namun tidak hanya penanaman akhlak saja, daripada itu dalam membentuk
karakter generasi milenial yang berakhlak mulia; diperlukan juga praktek dalam
penguatan sikap yang penting mencakup perkembangan sosial, seperti ketulusan
hati atau kejujuran, membangun koneksi yang harmonis antara keluarga dan
masyarakat, menerapkan sikap toleransi, dan yang paling utama adalah melakukan
kontrol diri.

Maka dari itu, generasi milenial harus tetap mempunyai akhlak yang baik,
karena akhlak yang baik adalah segalanya. Sebab Allah perhatian dan sangat
mewanti-wanti akan akhlak baik, karena tidak akan ada pertumpahan darah; jika
semua orang di dunia ini sadar akan pentingnya penanaman akhlak yang baik,
serta aqidah dan iman yang kuat untuk selalu bermunajat kepada allah.

12
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah di paparkan.
1. Aqidah sebaigai itilah islam yang di sebut sebai iman untuk
memperkokoh agama kita.salah satunya kita harus mempunyai akhlak
yang baik, Akhlaq berasal dari bahasa arab yang berarti huluq atau
bisa di sebut budi pekerti.
2. Millennial berasal dari bahasa Inggris millennium atau millennia yang
berarti masa seribu rahun. Millennial bisa kita sebut untuk sesuatu
masa yang terjadi setelah atau era moderen. Era milenial ini bisa kita
pandang dari dua sisi yanng berbeda yaitu sisi positip dan sisi negatip.
3. Karakteristik anak atau remaja pada zaman milenial ini adalah mereka
yang kebanyakan instan dan tdak mau berperoses panjanga. Dan
mereka lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain gedjet
dari pada membaca buku.
4. Upaya untuk menanggulanginya adalah orang tua harus mendidik
anak-anaknya dari kecil hingga dewasa dengan ajaran yang positif dan
dengan ajaran syariat islam. Dan sebai remaja kita meski patut untuk
mencontoh hal-hal positif kepada penerus generasi selanjutnya.

13
B. DAFTAR PUSTAKA
Hartoyo, A. (2019). Milenial Berhijrah, Tren atau kesadaran spiritual.
Retrieved from https://www.sharianews.com/
Ilyas, Y. (2004). kuliah Ahlaq. Yogyakarta: LPPI.

14

Anda mungkin juga menyukai