Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Perkembangan Islam di Asia Timur

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam

Guru Pembimbing :

Mukhobir, S.Pd. I.

Disusun oleh Kelompok 10 XII IPS 1:

Atikah Sari Agustin NISN. 0058399535

Muhammad Arkan NISN. 0053105144

Rahmadani septa dya ulhaq NISN. 0068558853

MADRASAH ALIYAH NEGERI 12

JAKARTA BARAT

TAHUN 2023 M/1445 H


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Taiwan .................................................................................................. 3

B. Jepang .................................................................................................. 5

C. Tiongkok/Cina ..................................................................................... 8

D. Korea .................................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 13

A. Kesimpulan .......................................................................................... 13

B. Saran .................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Awal kemunculan Islam di Asia Timur bermula dari adanya keterkaitan

dengan aspek ekonomi. Berawal dari ketertarikan negara-negara Asia Timur

seperti Jepang, Cina, Taiwan, dan Korea Selatan terhadap industri minyak.

Pada tahun 1954 Jepang mulai menjalin relasi ekonomi dengan negara-negara

Islam terkait sumber daya minyak. Selain itu di Taiwan, relasi baik antara

Arab Saudi sebagai negara Islam terjalin melalui diplomasi haji. Asia Timur

sebagai kawasan dengan mayoritas negara-negara maju, memungkinkan

masuknya sumber daya manusia dari kawasan lain dengan mendatangkan

pekerja dan mahasiswa asing atau imigran ke negaranya untuk tujuan industri.

Lalu di bangunnya komunitas-komunitas religius Islam oleh mahasiswa asing

dan komunitas-komunitas tersebut kemudian mencetus berdirinya masjid-

masjid

1
A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, oleh karena itu penulis

menyimpulkan rumusan masalah sebagai berikit:

1. Bagaimana sejarah perkembangan Islam di negara-negara Asia Timur?

2. Berapa populasi Muslim di Taiwan, Tiongkok, Jepang dan Korea?

3. Siapa saja yang berperan dalam perkembangan Islam di negara

tersebut?

B. Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, oleh karena itu penulis

menyimpulkan tujuan seabagai berikut:

1. Mengidentifikasi perkembangan Islam di negara-negara Asia Timur.

2. Mengetahui jumlah populasi Muslim dari dulu hingga saat ini.

3. Mengetahui para tokoh yang berperan dalam perkembangannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Taiwan

Masuknya Islam ke Taiwan (waktu itu masih bernama Pulau Formosa)

tidak lepas dari sejarah masuknya Islam ke negeri Tiongkok. Islam masuk ke

Tiongkok melalui kawasan barat negeri itu, bersamaan dengan kedatangan

pedagang Muslim pada abad ketujuh Masehi yang kemudian menikahi

perempuan setempat. Perkawinan mereka menghasilkan kelompok etnis baru

di Tiongkok yang bernama etnis Hui. Itu sebabnya mula-mula masyarakat

Tiongkok biasa menyebut agama Islam dengan sebutan 回教 (Huì Jiào) yang

berarti “agama Hui”. Tapi belakangan masyarakat lebih terbiasa dengan

sebutan 伊斯蘭教 (Yīsīlán Jiào) atau “agama Islam”.

Di Tiongkok ada sekitar 20 juta orang beragama Islam. Sebagian di antara

mereka kemudian berhijrah ke Taiwan pada abad ke-17 saat orang Muslim

yang tinggal di provinsi Fujian yang berada di pesisir selatan Tiongkok

bergabung dengan pasukan Koxinga (Cheng Cheng-Kung) menyerbu Taiwan

untuk mengusir pasukan Belanda yang menduduki pulau itu. Usai perang,

sebagian pasukan Koxinga yang beragama Islam itu ada yang memilih

menetap di Taiwan. Menurut Profesor Lien Ya Tang dalam bukunya yang

berjudul History of Taiwan (1918), meskipun mereka beragama Islam, orang

3
Muslim yang menetap di pulau Formosa itu tidak aktif menyebarkan

agamanya. Mereka juga tidak membangun masjid di pulau tersebut.

Gelombang kedua kedatangan orang Muslim ke Taiwan berlangsung

selama perang sipil Tiongkok pada abad ke-20. Pada saat itu sekitar 20.000

tentara Muslim beserta keluarganya yang pro partai nasionalis Kuomintang

pimpinan Chiang Kai Shek ikut hijrah ke Taiwan pada tahun 1949, karena

tidak sudi berada di Tiongkok daratan yang dikuasai Partai Komunis

Tiongkok. Kebanyakan mereka adalah tentara dan pegawai negeri yang

berasal dari provinsi Tiongkok bagian selatan dan barat yang banyak dihuni

orang Islam, seperti Yunnan, Xinjiang, Ningxia, dan Gansu.

Selama tahun 1950-an kontak antara etnis Hui (masyarakat Muslim) dan

etnis Han sangat terbatas karena perbedaan adat istiadat di antara mereka.

Kebanyakan masyarakat Muslim lebih mengandalkan hubungan antar mereka

sendiri melalui pertemuan komunitas mereka di sebuah rumah di Jalan Lishui

(麗水街) di Taipei. ketika tahun 1960-an kaum Muslimin melihat kenyataan

bahwa kembali ke Tiongkok daratan tidak lebih baik, kontak dengan etnis Han

jadi lebih sering. Meski begitu interaksi dan saling bantu dengan sesama umat

Islam tetap terus dijaga.

Pada tahun 1980-an umat Islam dari Myanmar dan Thailand bermigrasi ke

Taiwan untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Mereka adalah keturunan

tentara pro nasionalis yang melarikan diri dari provinsi Yunnan ketika

kelompok komunis berhasil menguasai Tiongkok daratan. Saat ini ada sekitar

4
63.000 orang Taiwan yang beragama Islam serta lebih dari 90.000 orang

Muslim Indonesia yang menjadi pekerja (TKI) di Taiwan. Sehingga saat ini

(tahun 2007) ada sekitar 150.000 umat Islam di Taiwan.

B. Jepang

Jepang adalah negara kesatuan berbentuk monarki parlementer dipimpin

oleh Kaisar dan perdana Menteri. Secara geografis Jepang merupakan salah

satu negara kepulauan di Kawasan Asia Timur bersebelahan dengan Taiwan,

RRC, Korea dan Rusia. Islam di Jepang terbilang masih sangat baru.

Dibanding negara Asia lain, Islam dikenal paling akhir di negeri matahari

terbit tersebut. Sekitar akhir abad ke-19, Jepang bersentuhan dengan agama

Islam.

Dari dulu Jepang dikenal sebagai negara penganut agama Shinto dan Buddha.

Islam masuk pertama kali ke Jepang sekitar tahun 1877 hampir bersamaan

dengan kehadiran agama Nasrani dari barat ke negara tersebut.

Awal mula Islam masuk ke Jepang yaitu melalui perdagangan dan niaga.

Banyak orang asing yang beragama Islam mulai berdatangan ke Jepang sudah

sejak awal berdirinya negara. Titik perkembangan Islam di jepang adalah

tahun 1890 saat sebuah kapal laut milik Kerajaan Turki Ottoman singgah di

Jepang dalam rangka menjalin hubungan diplomatik. Dengan adanya

hubungan tersebut warga Jepang jadi lebih mengenal Islam serta

kebudayaannya. Akan tetapi dalam perjalanan pulangnya, kapal bernama

'Entrugul' ini karam. Adapun orang Jepang pertama yang memeluk Islam

adalah Mitsutaro Takaoka tahun 1909. Dia lantas mengganti namanya menjadi

5
Omar Yamaoko setelah melaksanakan ibadah haji. Namun, penelitian lain

menyebutkan bahwa orang Jepang bernama Torajiro Yamada kemungkinan

merupakan pemeluk Islam pertama di sana dan pernah berkunjung ke Turki.

Sedangkan menurut Prof. Tanada, Islam masuk ke Jepang sekitar awal tahun

1920-an, ketika ratusan Muslim Turki beremigrasi dari Rusia setelah Revolusi

Rusia 1917. Pada akhir 1930-an ada sekitar 1.000 Muslim dari berbagai asal-

usul, kata Tanada. Gelombang berikutnya datang pada 1980-an, ketika

gelombang pekerja migran dari Iran, Pakistan dan Bangladesh datang, secara

signifikan meningkatkan populasi Muslim.

Muslim pertama sebagian besar adalah pelaut Melayu yang melayani kapal

Belanda dan kapal Ingris. Saat ini pun Kobe menjadi salah satu metropolitan

Jepang bersama Kyoto dan Osaka. Kobe menjadi saksi sejarah panjang

Jepang, termasuk sejarah awal mula masuknya komunitas Muslim di Jepang.

Muslimin Kobe bermula dari para Imigran Turki-Tartar yang tiba di Jepang di

tengah berkecamuknya Perang Dunia I. Mereka hijrah dari Rusia yang

diguncang revolusi Bolshevik dengan pimpinan Stalin yang komunis dan

atheis ke Jepang. Pada sekitar tahun itu, kehidupan Nabi Muhammad

diterjemahkan dalam Bahasa Jepang. Ini membantu agama Islam

menempatkan diri dalam pemikiran intelek orang Jepang, tetapi hanya sebagai

satu pengetahuan dan pemikiran. Setelah krisis minyak tahun 1973, media

massa Jepang telah memberi penerbitan yang besar tentang Dunia Muslim dan

khusunya kepada Dunia Arab akan pentingnya negara-negara ini terhadap

ekonomi Jepang. Dengan penerbitan ini, banyak orang Jepang yang tidak

6
mengetahui pengetahuan tentang Islam mempunyai peluang untuk ibadah Haji

di Mekkah serta mendengar Adzan (panggilan islam untuk melaksanakan

shalat) dan membaca Al-Qur’an. Selain itu banyak orang Jepang yang

memeluk agama Islam secara terang-terangan. Ketika itu, banyak terdapat

upacara Islamisasi massal yang diikuti dari berpuluh-puluh ribu orang. Jumlah

Muslim yang tinggal di Jepang meskipun kecil, telah meningkat lebih dari dua

kali lipat dalam dekade terakhir, dari 110.000 pada 2010 menjadi 230.000

pada akhir 2019. Menurut Tanada Hirofumi dari Universitas Waseda.

Ada beberapa faktor yang mendorong orang Jepang untuk memeluk

agama Islam antara lain, yakni rasa hormat terhadap nilai-nilai moral dan etika

Islam, pengaruh media sosial dan internet, serta pengalaman berinteraksi

dengan orang-orang Muslim. Pemerintah dan masyarakat Jepang juga

memberikan dukungan terhadap Islam karena mereka menghormati kebebasan

beragama dan toleransi antarumat beragama. Semakin banyaknya warga

Muslim di Jepang kemudian memicu didirikanya sejumlah bangunan masjid.

Salah satu yang dianggap penting adalah masjid Kobe yang dibangun tahun

1935 dan masjid Tokyo tahun 1938. Berkat komunikasi yang intens antar

pemeluk Islam, beberapa penduduk Jepang pun beralih ke Islam saat itu. Di

Jepang ada beberapa kota yang dikenal sebagai kota ramah Muslim, seperti

Tokyo, Osaka, Kyoto, Nagoya, dan Fukuoka. Di kota-kota ini, tersedia

fasilitas-fasilitas yang memudahkan umat Muslim untuk menialankan ibadah

dan kebutuhan sehari-hari, seperti masjid, musala, restoran halal, toko-toko

produk halal, serta tempat wisata halal.

7
C. Tiongkok/China

Islam pertama kali dibawa ke Tiongkok oleh Sa'd bin Abi Waqqas, yang

datang ke Tiongkok untuk ketiga kalinya sebagai kepala sebuah delegasi yang

dikirim oleh Utsman bin Affan, Khalifah ketiga, pada tahun 651, kurang dari

dua puluh tahun setelah kematian Nabi Muhammad. Delegasi tersebut

dipimpin oleh Sa'ad bin Abi Waqqas, paman nabi sendiri dari pihak ibu.

Kaisar Gaozong, kaisar Tang yang menerima utusan tersebut kemudian

memerintahkan pembangunan masjid peringatan di Kanton, masjid pertama di

negera tersebut, untuk mengenang nabi.

Ada dua jalur utama penyebaran agama Islam di China, yakni melalui

darat atau biasa disebut dengan Jalur Sutera, dan jalan laut melalui pelayaran

alias Jalur Lada. Selain utusan Khalifah Utsman, masuknya agama Islam ke

China juga dibawa oleh saudagar dari Arab dan Persia. Orang China yang

pertama kali memeluk Islam adalah etnis Hui Chi. Sejak saat itu, pemeluk

Islam di China kian bertambah banyak. Bahkan pada masa Dinasti Song

berkuasa, sejumlah pedagang muslim telah menguasai industri ekspor dan

impor di China. Pada zaman itu pemerintahan selalu menyerahkan jabatan

direktur jenderal pelayaran kepada orang muslim. Kini, pemeluk Islam di

China memang masih menjadi minoritas. Namun kebijakan pemerintah yang

8
memisahkan antara urusan agama dan kenegaraan membuat umat Islam tetap

leluasa menjalankan ibadah.

Meski merupakan negara komunis, hingga tahun 2012 lalu China tercatat

memiliki tak kurang dari 45.000 masjid. Angka ini diperkirakan masih akan

terus bertambah, terutama di kota-kota yang banyak penganut agama

Islamnya.

Islam telah tersebar di China selama lebih 1.300 tahun. Terdapat sebanyak

lebih 140 juta penduduk dari 10 suku bangsa yang beragama Islam, termasuk

etnik Huizu, Uygur, Kazakh, Kirgiz, Tajik, Uzbek, Tatar dan lain-lainnya.

Penduduk Islam tinggal di merata tempat di seluruh China, terutamanya di

bagian barat laut China, termasuk provinsi Gansu, Qinghai, Shanxi, Wilayah

Autonomi Xinjiang dan Wilayah Autonomi Ningxia.

Islam berkembang di China diyakini sejak tahun 651 M. Yaitu pada masa

Dinasti Tang. Dinasti Tang merupakan salah satu dinasti yang paling makmur

dalam sejarah China. Pada zaman itu, terdapat dua jalan dari ibu negara dinasti

Tang ke negara Arab, kedua-dua jalan itu dikenali sebagai Jalur Sutera, satu

Jalur Sutera Darat, melalui bagian barat China, satu lagi Jalur Sutera Laut

melalui pelabuhan Guangzhou di China selatan.

Pada zaman Wudai, China utara sering berperang dan China selatan lebih

aman, banyak penganut agama Islam telah berpindah ke China selatan. Masjid

pada zaman dinasti Tang dan Wudai masih mempunyai corak seni Arab dan

belum menerima pengaruh seni tradisional China. Kebanyakan masjid pada

zaman itu terletak di pelabuhan atau bandar, pusat politik dan ekonomi.

9
Masjid Huaizheng di bandar Guangzhou yang dibina pada dinasti Tang di

anggap sebagai masjid yang tertua di China. Masjid itu masih mempunyai

corak seni Arab.

Pada masa Dinasti Song, agama Islam dianggap lebih mulia oleh rakyat

China. Masjid pada zaman Dinasti Song yang masih ada sekarang sudah tidak

banyak, yang paling terkenal ialah masjid “Qing Jing Si” dibandar Quanzhou.

Pada zaman Dinasti Ming, perkembangan agama Islam di China telah

menghadapi rintangan, maharaja pertama Dinasti Ming memandang rendah

terhadap agama Islam. Baginda mengeluarkan perintah untuk melarang rakyat

menyembelih lembu secara tersendiri dan beberapa dasar yang

mendiskriminasi umat Islam, termasuk orang Islam tidak boleh menjadi

pegawai kerajaan dan lain-lainnya.

Zaman Dinasti Ming dan Qing merupakan abad perkembangan dan

peralihan bagi masjid di China, seni masjid secara beransur-ansur berubah dari

seni Arab ke seni China. Umat Islam di China pernah memberi sumbangan

yang besar terhadap perkembangan sains dan teknologi China. Kalender yang

dicipta oleh umat Islam pernah digunakan di China dalam waktu yang

panjang. Alat pandu arah angkasa yang dicipta oleh seorang ahli ilmu falak

yang bernama Zamaruddin pada Dinasti Yuan sangat populer di China. Ilmu

matematika yang dikembangkan dari Arab telah diterima oleh orang China.

Ilmu perobatan Arab juga menjadi sebagian dari pada ilmu perobatan China.

Umat Islam juga terkenal dengan pembuatan meriam di China, Dinasti Yuan

menggunakan sejenis meriam yang dikenali sebagai meriam etnik Huizu yang

10
diciptakan oleh orang Islam China. Meriam itu tidak menggunakan bahan

letupan, tetapi menggunakan batu sebagai peluru, dan meriam itu sangat

populer di China pada zaman itu. Selain itu, orang Islam juga terkenal dengan

teknik pembinaan dan menenun.

D. Korea

Korea Selatan adalah negara yang terletak di Asia Timur, tepatnya

mencakup bagian selatan Semenanjung Korea. Korea Utara merupakan satu

satunya negara yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan, dengan

panjang perbatasan 238 km yang ditetapkan dengan DMZ (Garis Demarkasi

Militer).

Kontak pertama antara umat Islam dan orang Korea diperkirakan telah

terjadi pada abad ke-7, pada masa Dinasti Silla (57 SM-935 M). Kala itu,

hanya terjadi kontak melalui Dinasti Tang di China, hubungan dagang orang-

orang Islam dari Arab dan Persia. Sementara umat Muslim baru benar-benar

masuk ke Korea pada abad ke-9. Para pedagang Arab diduga yang membawa

agama Islam masuk ke Korea. Seorang penjelajah Persia bernama Ibnu

Khordadbeh mencatat bahwa pada abad ke-9, banyak pedagang Islam dari

Arab dan Irak yang telah menetap di Korea.

Islam pertama kali datang ke Korea melalui jalur perdagangan pada abad 9

M. Pada abad 14 M, kerajaan Korea memberlakukan politik isolasi dan

11
mewajibkan seluruh rakyatnya memeluk agama Konghucu. Oleh karena itu,

hubungan Islam dan Korea menjadi terputus. Kemudian pada era modern

Islam di Korea Selatan berkembang melalui kontribusi tentara Turki dalam

Perang Korea. Semenjak itu, Islam perlahan membangun pondasi pusat

kegiatan dan organisasi pegerakan Islam.

Selanjutnya, baru pada awal abad ke-20, Islam mengalami kebangkitan

kedua di Korea. Pada tahun 1955 tentara Turki datang untuk misi perdamaian

di bawah PBB. Mereka membangun sebuah tempat sholat sederhana dari

tenda dan mengenalkan tentang Islam di Korea. Sejak saat itu, kaum muslimin

mulai ada dan jumlahnya terus bertambah. Jumlah penduduk asli Korea yang

beragama Islam sampai saat ini tidak lebih 0,1% dari sekitar 50 juta jiwa total

populasi penduduk. Terdapat sekitar 200.000 muslim pendatang dari berbagai

negara di dunia, baik untuk bekerja, belajar, ataupun menetap di Korea.

Masyarakat Korea yang muslim,

kebanyakan adalah keturunan dari para mualaf yang masuk Islam saat

berlangsung Perang Korea. Segala kegiatan ibadah dan aktivitas dakwah

dikoordinasi oleh Korea Muslim Federation (KMF) yang didirikan tahun

1967. Masjid pertama yang dibangun di Korea adalah Seoul Central Masjid

and Islamic Center yang berada di kota Itaewon. Masjid ini dibangun untuk

kegiatan shalat, ruang kantor, ruang kelas (sekolah) dan aula konferensi.

Selain itu juga digunakan untuk aktivitas dakwah dan pendidikan.

12
Data dari Korea Muslim Federation (KMF) menyebutkan, jumlah Muslim

di Korea Selatan sekarang ini mencapau 120.000-130.000 orang, terdiri dari

Muslim Korea asli dan para warga asing. Jumlah orang Korea asli yang

Muslim sekitar 45.000 orang. Sebagian besar jumlah kaum muslimin yang di

Korea adalah pendatang, maka seluruh aktivitas ibadah di masjid meliputi

sholat jum’at, idul fitri dan yang lainnya, disampaikan dalam tiga bahasa,

yakni Arab, Inggris dan Korea.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

mayoritas penduduk beragama islam sekarang datang ketaipe pada

nasional is tahun 1949, meskipun begitu selama 10 tahun sejak peristiwa

tersebut tidak ada seorang pun yang mendirikan masjid kembali, Di

perkirakan ada sekarang 20 ribu muslim ada disini namun Hanya 1000 orang

yang terlihat aktif beribadah

Jepang merupakan negara yang terletak di Kawasan Asia Timur dan

merupakan salah satu negara kepulauan. Negara yang terkenal dengan Bunga

Sakura ini sudah tidak asing lagi di dunia internasional. Jumlah Muslim di

Jepang telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam decade terakhir, dari

110.000 pada 2010 menjadi 230.000 pada akhir 2019. Di Osaka ada masjid

bernama Masjid Isiqlal Osaka yang dikelola oleh orang Indonesia dan baru

disahkan pada 6 Maret 2023.

13
Islam pertama kali dibawa ke Tiongkok oleh Sa'd bin Abi Waqqas. Ada

dua jalur utama penyebaran agama Islam di China, yakni melalui darat atau

biasa disebut dengan Jalur Sutera, dan jalan laut melalui pelayaran alias Jalur

Lada. Islam telah tersebar di China selama lebih 1.300 tahun. Terdapat

sebanyak lebih 140 juta penduduk dari 10 suku bangsa yang beragama Islam,

termasuk etnik Huizu, Uygur, Kazakh, Kirgiz, Tajik, Uzbek, Tatar dan lain-

lainnya.

Korea Selatan merupakan negara dengan perkembangan ekonomi yang

baik. Jumlah penduduk asli Korea yang beragama Islam sampai saat ini tidak

lebih 0,1% dari sekitar 50 juta jiwa total populasi penduduk. Terdapat sekitar

200.000 muslim pendatang dari berbagai negara di dunia, baik untuk bekerja,

belajar, ataupun menetap di Korea. Sebagian besar jumlah kaum muslimin

yang di Korea adalah pendatang, maka seluruh aktivitas ibadah di masjid

meliputi sholat jum’at, idul fitri dan yang lainnya, disampaikan dalam tiga

bahasa, yakni Arab, Inggris dan Korea.

B. Saran

Sebagai umat Islam yang merupakan agama yang paling sempurna kita

sebaiknya menjaga dan terus mengembangkan kebudayaan Islam terutama

kita warga negara Indonesia yang memiliki banyak kebudayaan yang

bernuansa Islami. Selain itu, kita juga harus mempelajari sejarah yang ada,

salah satunya sejarah Islam agar mengetahui dan mengikuti hal-hal yang

pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang akan menuntun kita ke

14
pintu surga. Serta dapat berperilaku yang selektif sesuai dengan nilai-nilai

agama yang dianut dan adat kebiasaan di negeri-nya.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Samsul. 2020. Sejarah Kebudayaan Islam MA Kelas XII. Jakarta :

Direktorat KSKK Madrasah.

Arnold, Thomas. 2019. Sejarah Lengkap Penyebaran Islam. Yogyakarta:

IRCiSoD.

Thamrin. dkk. 2022. Sejarah Kebudayaan Islam-XII. Bengkulu : CV Budi

Pustaka.

Bizawie, Zainul Milal. 2016. Masterpiece Islam Nusantara. Ciputat: Pustaka

Compass.

15

Anda mungkin juga menyukai