Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Puger, 13 Februari 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 3
A. Latar .......................................................................................................................3
B. Tujuan penulisan.......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
A. Perkambangan Islam Kontemporer Di Asia Timur (Cina Dan Jepang)
A. Cina............................................................................................................................4
B Jepang. ........................................................................................................................5
C. Korea...........................................................................................................................7

BAB II PENUTUP....................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................9
B. Saran ....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. latar belakang
Seiring dengan perkembangan zaman , agama islam juga mangalami perkembangan.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa agama islam pada mulanya hanya berada di daerah arab
saja. Namun lama kelamaan, agama islam pun semakin meluas dan menyebar ke seluruh penjuru
dunia, termasuk ke asia timur. Khususnya cina dan jepang. Islam juga mengalami perkembangan
yang cukup pesat di sana. Dimana sebelum masuk ke Negara tersebut, sebagian besar
penduduknya menagnut agama Shinto dan budha. Namun sesuai dengan perkembangannya,
sebagian penduduk dari kedua Negara tersebut menganut agama islam. Walaupun hanya bersifat
minoritas saja. Untuk mengetahui tentang perkembangan agama islam di cina dan jepang, maka
kami penulis akan mengupasnya dalam makalah ini.

B. Tujuan penulisan
1. Untuk memenuhi tugas sejarah peradaban islam
2. Untuk mengetahui tentang perkembangan islam du cina dan jepang
3. Untuk mengetahui seberapa besar jumlah penganut agama islam di cina dan
jepang

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkambangan Islam Kontemporer Di Asia Timur (Cina Dan Jepang)
A. Cina
1. Sejarah kedatangan islam di Cina
Islam hadir di Cina sudah sangat lama sekali, tidak berapa lama terpautnya dari masa
Nabi Muhammad. Hal ini dibuktikan dengan adanya deegasi pertama yang datang ke cina pada
tahun 29 H. Syiar agama Islam banyak disebarkan oleh para pedagang muslim Saad bin Abi
Waqas, merupakan sahabat paman nabi Muhammad SAW dari Madinah merupakan peretas
awalmasuknya agama Islam ke negeri ini semasa Dinasti Tang, tahun 616 m. Ia diberi mandate
oleh Khalifah ke – 3, Utman bin Affan untuk mengajak kaisar Cina Yung Wei masuk Islam.
Untuk menunjukkan penghormatannya, kaisar mendirikan sebuah Mesjid pertama di Cina, yakni
Mesjid Canton.Ia hijrah ke kota pelabuhan, Guangzhou dalam sebuah misi perdagangan bersama
tiga orang sahabatnya dari Abyssinia atau yang sekarang dikenal dengan Etiopia.
Mereka tak sulit beradaptasi dengan lingkungan budaya Cina. Meskipun tidak
mendominasi, nilai peradaban Islam memperoleh tempat yag dihargai. Ajaran islam justru
diterima Dinasti Tang karena sesuai dengan ajaran Confusius. Orang cina menyebut agama islam
sebagai yisilan jiao atau agama murni. Kota Mekah disebut sebagai tempat kelahiran Budha Ma-
hia-wu atau Rasulullah Muhammad SAW. Pada masa Dinasti Tang, hubungan Islam dengan Cina
berkembang pesat, sehingga munculnya perkampungan muslim pertama di Cina, yang bernama
Cheng Aan. Setelah itu, ribuan muslim dari Arab, Persia, dan Asia Tengah datang menyerbu Cina
yang pada waktu itu sedang berada di puncak peradaban.
Pada tahun 133 H, terjadi pertempuran yang menentukan sejarah Islam di Asia Tengah.
Cina mengalami kekalahan yang menyedihkan dalam pertempuran tersebut. Denga kekalahannya
tersebut, kondisi Cina secara fisik menjadiporak poranda. Disisi lain, kekalahan Cina ini secara
tidak langsung membuka pintu gerbang bagi masuknya agama islam ke Cina. Dengan
kemenangan ini membuka jalan lebar bagi ulama islam untukmmengembangkan agama Islam di
Cina. Pada tahun 138 H, Jenderal Lieu Chen melakukan pemberontakan, kaisar memohon
bantuan kepada Khalifah Al-Mansyur dari Dinasti Abbasiyah untuk menumpas pemberontakan
tersebut. Al-Mansyur mengirim 4 ribu pasukan ke Cina Itulah mulanya tentara Turki hadir di
Cina. Mereka menikahi perenpuan Cina. Dan hal inilah yang merupakan salah satu cara Islam
masuk ke Cina, selain cara lain, yaitu melalui perdagangan. Adapun jalur perdagangannya
dikenal denga Jalur Sutera. Kemudian agama Islam berkenbang di Cina.
2. Perkembangan agama Islam di CinA
Di Cina terdapat lebih dari 140 juta penduduk dari 10 suku bangsa yang beagama islam.
Termasuk etnis Huizu, Uygur, Kirgiz, Tajik, Uzbek, Tatar dan lain sebagainya. Penduduk islam
tinggal merata di seluruh Cina. Termasuk provinsi Gansu, Qinghai, wilayah otonomi Xinjiang,

4
dan wilayah otonomi Ningxia. Agama islam sudah tidak asing lagi bagi Negara ini. Ia telah
menjadi salah satu agama yang penting bagi di Cina.
Zaman Dinasti Yuan merupakan zaman yang penting bagi perkembangan agama islam di
Cina. Agama islam berkembang pesat dan menjadi makmur pada zaman ini. Pada zaman ini,
islam memiliki kedudukan yang penting dalam arena ekonomi dan masyarakat. Pemerintah telah
menjamin kebebasanuntuk melaksanakan shalat, upacara ritual, serta budaya social. Sebagai
perbandingan terhadap minoritas lainnya, mereka juga diberi kebebasan untuk men jalin
hubungan denga masyarakat muslim di dunia. Perintah juga menyediakan biaya untuk
memperbaiki mesjid, dan memberi dasar keutamaan bagi umat islam.
Sekarang umat islam dan bukan islam adalah sama rata. Penduduk bekerja sama dalam
melakukan kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka bersatu padu dalam memberikan
sumbangan bagi pembangunan Negara. Bahkan hingga saat ini jumlah penduduk muslim di Cina
mencapai 200 juta jiwa. Umat muslim di Cina juga menghormati kepercayaan Cina, sepreti Yung
Dan Yang.
Islam di Cina kental dengan kebudayaan. Kondisinya mirip dengan Indonesia. Rumah
hunian masyarakat Cina mengambil budaya setempat. Arsitektur mesji, yaitu kubahnya dibuat
model Cina.
Para ulama di Cina telah mampu menterjemahkan Al-Quran, bahkan sampai
penterjemahan teks agama yang lain juga telah dilakukan. Seperti Hadits Arba‟in An Nawawy
juga mampu dilakukan. Orang-orang yang yelah berjasa melakukannya antara lain, Syikh Wang
Jing Chai dan Yang Shi Chian.
Masyarakat Cina hidup berkelompok. Hal ini memudahkan mereka dalam mencari
makanan yang halal. Karena hanya di perkampungan muslimlah kita bisa menemukan makanan
yang halal.tampilan restoran muslim di cina mirip dengan restoran mandarin.kita harus
memperhatikan tulisan Cina, Qingzhen Cai, yamg artnya nmasakan halal atau Qingzhen
Restaurant, yang menyedikan masakan halal, tertera di setiap restoran Cina.
B. Jepang
1. Sejarah kedatangan dan berkembangnya islam di jepang
Islam mula-mula masuk ke jepang pada zaman Reistorasi Meiji pada tahun 1867, yang
ditandai dari literature mengenai islam yang dikenal dari Eropa. Pada tahun 1890 terjadi peistiwa
penting yang mempertemukan jepang dan islam . peristiwa ini dikenal dengan “Kapal Entragul”.
Sebuah kapal turki singgah di jepang dalam urusan diplomatic. Akan tetapi salam perjalanan
pulangnya kapal tersebut karam. Dari 600 penumpang hanya 69 orang yang selamat. Pemerintah
bersama – sama rakyat berusaha menolong penumpang yang selamat. Dan mengadakan upacara
penghormatan bagi arwah penumpang yang meninggal. Kemudian yang selamat kembali ke turki.
Pada tahun 1891, dikirimlah utusan dari turki ke jepang dan terjalinlah hubungan yang baik
antara turki dan jepang. Hal ini sangat menguntungkan bagi jepang dalam melawan rusia. Pada
saat armada kapal rusia melintasi laut Baltik, Turki memberitahukannya kepada jepang. Sehinnga
jepang memperoleh kemenangan dalam melawan rusia. Setelah peristiwa itu, pada tahun 1900-an
untuk pertama kalinya orang muslim jepang pergi haji ke Mekah. Sejak saat itu islam dikenal

5
lebih luas di jepang. Orang jepang yang pertama kali masuk islam adalah Torajiro Yamada.
Kemudian disusul oleh Mitsutaro Takaoka pada tahun 1909,yang kemudian mengganti namanya
menjadi Omar Yamaoka setelah pulang dari ibadah haji. Kemudian Bunpachiro Ariga tahun
1946, yang kemudian berganti nama menjadi Achmad Ariga, seorang pedagangyang mendapat
pengaruh islam dalam perjlanan ke India. Kemudian ada lagi nama Hilal Torajiro 1957. Yarullah
Tanaka Ippei 1934, dan lain-lain.
Islam di jepang berkembang pesat saat berkecamuknya Perang Dunia II. Kemudian satu
lagi pada saat terjadi krisis minyak dunia,. Islam mencapai puncak kejayaannya di jepang pada
tahun 1973. namun perkembangan islam di jepang tidak sama halnya dengan pekembangan island
pada masa dinasti abbasiyah yang berada di timur tengah. Islam di jepang hanyalah islam yang
bersifat minoritas semata, jauh berbeda dengan islam di timur tengah. Kalau pada masa dinasti
abbasuyah,agama islam berkuasa secara penuh dikarenakan semua penduduk menganut agama
islam, lain halnya denga islam yang ada di jepang yang hanya sebagian kecil penduduknya yang
menganut agama iskam.
Setelah usainya krisis minyak dunia islam pun kembali mulai dilupakan oleh masyarakat
jepang. Setelah itu agama islam seolah-olah sulit berkemang di Negara ini. Hal ini disebabkan
oleh ketaatan masyarakat jepang pada agama Shinto dan Budha.
2. Perkembangan agama islam di jepang pada saat ini.
Pada saat ini islam sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat di jepang.
Berdasarkan perkiraan Islamic Centre, jumlah penganut agama islam di jepang suadah mencapai
70.000 smpai debgan 200.000 orang. Penganut islam terbanyak adalah bersal dari luar jepang.
Menurut Michael penn, dari total keseluruhan penganut islam di jepang hanya sekitar 10 % yang
merupakn berasal dari penduduk asli jepang. Sedanmgkan 90 % merupakan penduduk pendatang
dai luar jepang. Sebagian besar pemeluk agama islam di jepang adalah para pelajar dan para
imigran dari Negara- Negara asia tenggara dan timur tengah.merkatersebar di banyak tempat,
seperti di Tokyo, Nagoya, Osaka, Kobe dan tempat-tempat lainnya.salah satu sebab agama islam
bisa berkembang di jepang adalah karena bagusnya iklim toleransi yang ada di masyarakat
jepang. Dan adanya jaminan kebebasan beargama oleh pemerintah jepang. Toleransi penduduk
asli terhadap agama baru sangat tinggi. Misalnya saja : pada jamuan makan / minum selalu
ditanyakan apakah ada yang berpantang terhadap daging atau minuman yang mengandung
alkohol.
Di jepang terdapat ratusan mesjid. Jumlah mesjid terbanyak berada di daerah Tokyo.
Mesjid tertua adalah Mesjid Kobe. Mesjid terbaru sekarang dadlah mesjid gitu yang terletak di
daerah Provinsi Aichi. Dakwah-dakwah dilakukan secara terorganisir dan rapi dan juga dilakukan
secara individual kepada kelurga. Dakwah-dakwah dilakukan secara rutin terhadap komunitas-
komunitas muslim di sini. Di Negara ini terdapat beberapa organisasi islam, dintaranya Japan
Muslim Asociatin dan Japan Islamic Congres. Negara ini pernah menyelenggarakan seminar
internasional yang diselenggarakan oleh JIC (Japan Isl;Amic Congres). Dengan adanya organisasi
ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan agama islam di jepang. Organisasi ini

6
menyediakan markas kegiatan social pendidikan dan social keagamaan. Organisasi keagamaan
juga menyelenggarakan acara bersama dan juga diskusi untuk menambah pengetahuan keislaman.
Selain itu acara ini juga efektif dalam membina persaudaraan sesama muslim. Dengan
adanya organisasi keagamaan ini merupakan salah satu upaya yang mampu men
dorong pengembangan agama.

C. Korea
Dari jaman penjajahan Jepang, Itaewon telah menjadi daerah pemukiman utama bagi
orang-orang dari luar negeri. Pernah bertempat barak tentara Jepang, dan setelah 1945 senyawa
besar di distrik menjadi milik pasukan AS. Sekitarnya dikembangkan sebagai magnet bagi semua
jenis kegiatan pemukiman asing di Seoul.
Itaewon didominasi oleh sebuah bangunan yang jelas-jelas sebuah masjid. Bangunan yang
mengesankan ini adalah pengingat akan kebangkitan komunitas Muslim di sini.
Islam telah hadir di negara ini untuk waktu yang sangat lama. Pada abad 8 dan 9, pelaut dan
saudagar Arab sering mengarungi perairan pantai Selatan dan Asia Timur. Pada 845 disebutkan
kata „Korea‟ dalam bukunya, dalam sebuah frase: „Di balik Cina, menyebrangi lautan, terdapat
negara berbukit-bukit yang disebut „Silla‟, kaya emas. Muslim yang tiba di sana secara tak
sengaja sangat tertarik oleh karakternya sehingga mereka tinggal di sana selamanya dan tidak
mau pergi. Pada waktu itu sejumlah pedagang muslim membuat rumah mereka.
Beberapa Korea juga membuat epik perjalanan ke Barat. Catatan mengkonfirmasi bahwa dalam
727 biksu yang terkenal Heoch‟o mengunjungi Timur Dekat Arab dalam perjalanan kembali dari
India.
Selama periode Koryo (918-1392) Kaesong, maka ibu kota negara, adalah rumah bagi
komunitas Muslim yang berkembang, dan ada masjid juga. Anggota dari salah satu marga,
keluarga Chang dari Toksu, masih ingat bahwa pendiri marga adalah seorang Muslim yang
datang ke Korea pada zaman Koryo. Namun, dinasti Yi, yang merebut kekuasaan pada 1392, jauh
lebih introspektif dari pendahulunya, sehingga awal ini hubungan dengan Timur Dekat secara
bertahap layu.
Kebangkitan Islam terjadi selama Perang Korea. Perang itu terjadi sebagian besar oleh pasukan
AS, tetapi dengan dukungan dari negara-negara lain, di antaranya Turki, pada waktu itu sekutu
dekat Washington. Pasukan Turki termasuk yang paling banyak, sekitar 15.000 tentara, dan
merupakan pasukan non-Amerika yang terlatih untuk mengambil bagian dalam perang.
Turki membawa Islam kembali ke Korea. Mereka terbukti tidak hanya menjadi pejuang yang
baik tetapi juga berhasil menjadi pendakwah. Tenda mereka sebagai masjid yang awalnya
melayani para prajurit sendiri, akhirnya menjadi pusat utama aktivitas pendakwah. Turki
memperbolehkan dan mendorong orang Korea yang sudah memeluk Islam untuk ambil bagian
dalam ibadah. Turki juga terlibat dalam upaya kemanusiaan skala besar, yang meninggalkan
kesan mendalam di penduduk setempat.
Ketika perang selesai dan unit Turki kembali ke rumah, mereka tinggalkan komunitas Muslim
lokal yang kecil namun aktif. Masyarakat Muslim Korea diresmikan pada tahun 1955. Organisasi
ini, kemudian dinamai ulang Yayasan Islam Korea, menjadi organisasi utama untuk beriman di
sini. Anggota masyarakat dikirim ke luar negeri untuk pendidikan agama dan mencoba untuk
membangun masjid permanen dengan bantuan hibah pemerintah Malaysia, tetapi tidak mampu.
Doa diadakan di gedung darurat, dengan menara yang terbuat dari papan kayu dan besi frame.
B. Perkembangan Islam Di Korea
Secara kronologi, sejarah perkembangan dan kemajuan Islam di Korea sangat mendukung
perkembangan warga muslim Korea. Hal ini di awali oleh Imam Zubercoch dan Abdul Rahman
yang terlibat di dalam Perang Korea sebagai anggota pengaman tentara Turki telah
menyampaikan cahaya Islam dan ajaran Al-Qur‟an untuk pertama kalinya di Korea pada bulan
September 1955, di mulainya Persatuan Komunitas Muslim Korea pada bulan oktober 1955,

7
disahkannya Yayasan Islam Korea oleh menteri Kebudayaan dan Komunikasi pada bulan maret
1967, pembinaan mesjid sentral Seoul pada Mei 1974, penerimaan hibah tanah seluas 1,500 m²
sebagai tapak pembinaan Masjid Sentral dari Almarhum Presiden Park Jung Hee pada bulan
desember 1974, di bukanya mesjid sementara di Busan pada desember 1976, mesjid sementara di
Yokri, Gwangju pada April 1978, Rombongan haji terbesar yang terdiri dari 132 orang adalah
yang pertama kalinya di dalam sejarah Korea pada oktober 1978, peresmian majelis mesjid Al
Fatah, Pusan pada september 1980. Peresmian mesjid Kwangju pada Juni 1981, perkemahan
W.A.M.Y. setiap tahun mulai Agustus 1983 sampai Agustus 1985, Peresmian Masjid Anyang
Rabita Al-Alam Al-Islami pada April 1986, Peresmian Masjid Abu Bakar As-Siddiq, Jeon-ju
pada september 1986, diadakannya Perkemahan Muslim Lokal W.A.M.Y pada Agustus 1987 dan
1988.
Tentunya Islam di Korea sangat bergeliat, hal ini dapat dicerminkan dari mulai banyaknya
masjid, mushalla, dan pusat-pusat pendidikan Islam yang berdiri di sana. Dilain hal, dalam
hubungan kerjasama antara Arab Saudi dan Federasi Muslim Korea akan mendirikan sekolah
Islam pertama yaitu sekolah dasar yang juga memiliki kurikulum yang resmi, dengan rencana
membuka SD tersebut pada bulan Maret 2009. Selain itu, menurut rencananya akan dibuka juga
pusat kebudayaan Islam, sekolah menengah dan bahkan universitas.
Warga Korea Selatan mulai bisa menerima Islam pada tahun 1980-an dikarenakan pada saat itu
orang Korea banyak yang bekerja di luar negeri khususnya di Timur Tengah sehingga selain
bekerja, mereka juga mempelajari Islam. Begitu kembali ke Korea, mereka menyebarkan agama
Islam kepada warga setempat. Dan sekarang warga Korea Selatan sudah mulai mengerti,
memahami sehingga agama Islam sangat berkesan.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, sampai sekarang ada 9 buah mesjid yang ada di
Korea. Antara lain, masjid Mesjid Seoul, Mesjid Busan, Mesjid Bupyong, Mesjid Kwangju,
Mesjid Jeonju, Mesjid Anyang, Mesjid Ansan, Mesjid Cheonan , dan Mesjid Paju. Ada juga
beberapa Islam Center di Korea, seperti Daejon, Dongam Center, Daegu Center, Daegu (Al-Amin
Islamic Center), Gwangju Center, Macheon-Keoyeo Center, Jeju Center, Changwon Center,
Pochun Center, Dongdu Cheon Center, dan Suwon.

Persentase agama Islam di Korea, Korea Selatan menduduki rangking ke-25 berdasarkan jumlah
penduduk terbanyak diseluruh negara di dunia, dengan jumlah penduduk sekitar 48.447.000 jiwa,
sedangkan untuk peringkat pertama tentunya masih di duduki oleh China dengan jumlah
penduduk sekitar 1.314.781.000 jiwa. Dan berdasarkan total penduduk yang memeluk agama
Islam disetiap negara di dunia, Korea Selatan menduduki peringkat ke- 108 dengan jumlah
pemeluk sekitar 194.000 jiwa, sedangkan untuk peringkat pertama diduduki oleh Indonesia
dengan jumlah penganut agama Islam sekitar 195.627.000 jiwa dari total penduduk 222.051.000
jiwa.
Jumlah pemeluk agama terbanyak di Korea Selatan adalah pemeluk agama Budha, dengan jumlah
pemeluk sebanyak 12.742.000 jiwa, agama Kristen sejumlah 5.668.000 jiwa, agama Katholik
sejumlah 7.945.000 jiwa, pemeluk Khonghucu dan Taois sejumlah 678.000 jiwa, dan lainnya
sejumlah 21.220.000 jiwa.
Dari persentase pemeluk agama di Korea diatas, disimpulkan bahwa dari total penduduk Korea
Selatan sebanyak 48.447.000 jiwa dipersentasekan sebanyak 0,4% warga Korea Selatan adalah
pemeluk agama Islam dengan jumlah 194.000 jiwa. Sedangkan jumlah pemeluk agama terbesar
adalah pemeluk agama Budha sebanyak 26,30% dengan jumlah 12.742.000 jiwa, agama Khatolik
16,39% dengan jumlah 7.945.000 jiwa, Kristen 11,69% dengan jumlah 5.668.000 jiwa,
Konghucu dan Tao 1,39% dengan jumlah 678.000 jiwa, dan yang lainnya 43,80% dengan jumlah
21.220.000 jiwa.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa peradaban islam di asia selatan
banyak mengalami pemberontakana baik dari luar maupun dari dalam pemerintahan karena
kurang stabilnya sistim pemerintahan, selain pemberontakan peradaban islam di asia selatan juga
mengalami kejayaaan serta banyak mengalami kemajuan dibidang politik, ekonomi, seni, dan
ilmu pengetahuan. Adanya usaha untuk melepaskan diri dari imperialisme barat dan memajukan
pemerintahan setelah imperialisme barat.
B. Saran
Sebagai mahasiswa hendaknya kita bias mengambil manfaat dari sejarah peradaban islam
di asia selatan dan imperialisme barat.
C. Penutup
Demikianlah pembahasan makalah yang bias kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

9
U DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Siradjuddin, Sejarah dan Keagungan Madzhab Syafi’i, (Jakarta: Pustaka Tarbiyah,
1972).
Al-Fayyumi, Ibrahim, Muhammad, Imam Syafi’i Pelopor fikih dan Sastra, (Jakarta:
Erlangga), 2009.
Khalil, Rasyad Hasan, Tarikh Tasyri‟ (Sejarah Legislasi Hukum Islam), ( Jakarta: AMZAH,
2009).
Khalil, Munawar, Biografi Empat Serangkai Imam Mazhab, (Jakarta: PT. Bulan Bintang,
1955).
Mubarok, Jaih, Sejarah dan Perkembangan Hukum Islam,(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2000).
Ash Shiddiqiey, Muhammad Hasbi Teungku, Pengantar Hukum Islam, (Semarang : PT.
Pustaka Rizki Putra, 1997).

10

Anda mungkin juga menyukai