Anda di halaman 1dari 3

1.

Setting IP Address Server lokal beserta hostnya:

Cabang Jakarta:

 Server Jakarta: 192.168.1.2


 Hosts:
 Host 1: 192.168.1.3
 Host 2: 192.168.1.4
 Host 3: 192.168.1.5
 Host 4: 192.168.1.6
 Host 5: 192.168.1.7
 Host 6: 192.168.1.8

Cabang Solo:

 Server Solo: 192.168.11.2


 Hosts:
 Host 1: 192.168.11.3
 Host 2: 192.168.11.4
 Host 3: 192.168.11.5
 Host 4: 192.168.11.6
 Host 5: 192.168.11.7
 Host 6: 192.168.11.8

Cabang Surabaya:

 Server Surabaya: 172.168.1.2


 Hosts:
 Host 1: 172.168.1.3
 Host 2: 172.168.1.4
 Host 3: 172.168.1.5
 Host 4: 172.168.1.6
 Host 5: 172.168.1.7
 Host 6: 172.168.1.8

Cabang Bali:

 Server Bali: 172.10.11.2


 Hosts:
 Host 1: 172.10.11.3
 Host 2: 172.10.11.4
 Host 3: 172.10.11.5
 Host 4: 172.10.11.6
 Host 5: 172.10.11.7
 Host 6: 172.10.11.8

2. SubnetMask dan Gateway tiap server:

Cabang Jakarta:

 Subnet Mask: 255.255.255.0


 Gateway: 192.168.1.1

Cabang Solo:

 Subnet Mask: 255.255.255.0


 Gateway: 192.168.11.1

Cabang Surabaya:

 Subnet Mask: 255.255.255.0


 Gateway: 172.168.1.1

Cabang Bali:

 Subnet Mask: 255.255.255.0


 Gateway: 172.10.11.1

3. Setting kedua router agar bisa menghubungkan setiap jaringan dari masing-
masing cabang:

Setiap router perlu dikonfigurasi agar dapat menghubungkan jaringan dari


masing-masing cabang. Kita perlu menggunakan routing dan konfigurasi
subnetting untuk memastikan alamat dari satu cabang dapat terhubung dengan
cabang lainnya. Konfigurasi pada router akan tergantung pada jenis dan model
router yang digunakan serta pengaturan yang diinginkan untuk routing antar
cabang.
Untuk memberikan contoh, mari kita asumsikan kita menggunakan router Cisco
dan mengatur routing statis. Misalnya dengan gambar berikut :

Anda mungkin juga menyukai