Anda di halaman 1dari 4

KHUTBAH JUM’AT – RODA KEHIDUPAN tanpa sebab, dihidupkan selaku manusia sebagaimana kita bukan tanpa

tujuan.
‫ َو ُنَص ِّلْي َو ُنَس ِّلُم َع َلى َخْيِر‬. ‫الَحْم ُد ِهّٰلِل اَّلِذ ْي َأْنَع َم َنا ِبِنْع َم ِة ْاِإل ْيَم اِن َو ْاِإل ْس َالِم‬ Tetapi diutusnya rasulullah dalam kehidupan kita, agar menjadi contoh yang
‫ َأَّم ا َبْعُد‬٬ ‫ْاَألَناِم َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َو َع َلى َاِلِه َو َص ْح ِبِه َو ُاَّمِتِه ِاَلی ٰا ِخ ِر الَّز َم اِن‬ tidak perlu bagi kita untuk mengorek-ngorek contoh lainnya selain
Rasulullah SAW.
:‫ َقاَل ُهللا َتَع اَلى‬. ‫َفَيا ِع َباَد ِهللا ُأوِص ْي َنْفِسْي َو ِإَّياُك ْم ِبَتْقَو ى ِهللا َفَقْد َفاَز ْالُم َّتُقْو َن‬ Karena sesungguhnya kita diperintahkan untuk mencintainya, Dan
mencintai bukan hanya menjadikan kita fasih bershalawat kepadanya, tetapi
‫َياَأّيَها اّلَذ ْيَن آَم ُنْو ا اّتُقوا َهللا َح ّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتّن ِإّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬ yang paling penting di dalam mencintainya adalah, bagaimana kita
Jama’ah Jum’at rahimakumullah… mengikuti setiap inci kehidupan yang telah diperlihatkan dan dicontohkan
oleh beliau, “Innal muhibba liman yuhibbu muthii’u”, sesungguhnya orang
Tidak ada perkara penting dan pokok, yang kita goreskan dalam hati dan
yang telah benar cintanya, maka ia jujur mengikuti orang yang ia cintai.
jiwa kita, untuk memaknai pertemuan indah dalam kesempatan hari ini,
Hakikat cinta kita kepada nabi bukan hanya memuji bagaimana keindahan
ketika kita dipertemukan di salah satu jengkal tanah yang Allah cintai di
akhlaqnya, tetapi hakikat cinta kita kepada nabi terletak pada bagaimana
antara masjid-masjidnya, kecuali adalah syukur kita kepada-Nya, atas
kita mengikutinya.
semua kenikmatan yang Allah berikan dalam kehidupan kita, atas segala
Semoga kita, senantiasa bershalawat kepadanya, diiringi ikhtiar tanpa henti
ketaatan yang Allah mudahkan dalam hidup kita.
dan tanpa cuti, untuk menyelaraskan kehidupan kita dengan apa yang
Sesungguhnya ketaatan dan ibadah yang kita lakukan, bukan karena
dicontohkan oleh Rasulullah, dan tidak perlu bagi kita mengais-ngais kisah
hebatnya kita dalam iman, bukan pula hebatnya kita dalam taqwa. Tapi
kehidupan selain dari kehidupan Rasulullah SAW.
sesungguhnya setiap inci ketaqwaan kita dan ibadah yang kita lakukan,
Jama’ah Jum’at rahimakumullah…
semata-mata karena hebatnya Allah menolong hamba-hamba-Nya yang
Roda kehidupan. Barangkali itulah salah satu ungkapan yang pas untuk
beriman.
menggambarkan perjalanan kita di dunia yang fana ini. Roda yang berputar,
Itulah yang menjadikan kita senantiasa bersyukur. Karena sesungguhnya,
kadang di atas dan kadang pula di bawah. Ada kehidupan dan ada kematian.
siapapun di antara manusia yang disibukkan oleh Allah di dalam kebaikan,
Ada kondisi sehat dan ada kondisi sakit. Ada rasa senang dan adapula rasa
Allah mudahkan dalam ketaatan, maka tiada tempat bagi dia memuji selain
susah. Ada kondisi kaya dan ada kondisi miskin. Ada saatnya naik jabatan
kepada Allah SWT.
dan ada saatnya pula turun dari jabatan. Ini semua adalah bagian dari ujian
Dan kita berharap untaian pujian yang kita berikan kepada-Nya, menjadi
kehidupan.
asbab Allah tidak meninggalkan kita walau sekejap mata. Kepadanya kita
Allah ta’ala berfirman,
bersyukur dan kepadanya kita menggantungkan segala urusan kehidupan
kita.
Shalawat dan salam, marilah kita berikan kepada nabi kita Muhammad
‫َو َنْبُلْو ُك ْم ِبالَّش ِّر َو اْلَخ ْيِر ِفْتَنًة‬
SAW., Seorang nabi dan seorang rasul yang sempurna dan paripurna, diutus
Artinya: “Kami (Allah) akan menguji kalian dengan keburukan dan
oleh Allah dalam kehidupan, dipanjangkan umurnya selama 63 tahun bukan
kebaikan sebagai cobaan”. QS. Al-Anbiya’ (21): 35.
Beruntunglah manusia-manusia yang sukses melewati berbagai macam menjalankan hal itu, maka ia telah mengenal Allah. Sehingga ia memiliki
ujian yang sangat beragam tersebut dengan baik. hubungan spesial dengan-Nya. Selanjutnya saat ia mengalami kondisi
Kaum muslimin yang kami hormati… susah, niscaya saat itu Allah akan mengenalinya. Kedekatannya dengan
Tidak mudah memang untuk sukses dalam melewati berbagai macam ujian Allah saat lapang, sangat bermanfaat dalam kondisi susah seperti ini. Ia
yang amat beragam itu. Ada yang sukses saat diuji dengan kekayaan, akan disayang Allah dan dikabulkan permintaannya.
namun ternyata ia gagal ketika diuji dengan kemiskinan. Ada pula yang Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
sebaliknya; sukses saat diuji dengan kemiskinan, tetapi gagal ketika diuji Kondisi lapang, contohnya adalah saat kita sehat, kaya, menduduki jabatan
dengan kekayaan. dan yang semisal itu.
Ada yang sukses saat diuji dengan kesehatan, namun gagal ketika diuji Sedangkan kondisi susah, contohnya adalah ketika kita sakit, miskin, turun
dengan sakit. Sebaliknya, ada yang sukses saat diuji dengan sakit, tetapi jabatan dan yang semisalnya.
gagal ketika diuji dengan kesehatan. Maka, saat kondisi fisik sehat, gunakanlah kesempatan emas itu untuk lebih
Ada yang sukses saat mendapat ujian naik jabatan, namun gagal ketika diuji bersemangat dalam beribadah kepada Allah ta’ala. Menjalankan perintah-
turun jabatan. Adapula yang sebaliknya, sukses saat mendapat ujian turun perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Tunaikan shalat
jabatan, namun gagal ketika diuji naik jabatan. berjamaah di masjid dan ringan tanganlah dalam membantu orang lain yang
Bagaimanakah sebenarnya agar kita bisa sukses total dalam menghadapi membutuhkan bantuan.
berbagai macam ujian yang beragam tadi? Bila itu dilakukan, insyaAllah kita akan dibantu Allah agar kuat dalam
Faktor pertama dan utama yang diperlukan seorang hamba, adalah taufik menghadapi ujian sakit. Akan terasa ringan dalam menjalani penderitaan
dan bantuan dari Allah ta’ala. tersebut. Akan dibantu untuk bisa bersabar dalam menanggung
Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah… ketidaknyamanan. Dan mungkin juga akan segera dikaruniai kesembuhan
Taufik dari Allah adalah karunia yang diberikan-Nya kepada siapapun yang oleh Allah ta’ala. Itulah antara lain buah dari kepatuhan kita dahulu pada
Dia kehendaki. Tidak peduli apakah ia pejabat atau rakyat jelata, pria atau Allah, saat kondisi tubuh kita sedang sehat.
wanita, tua atau muda, bersuku Jawa atau Sunda atau Sumatra. Semua Setali tiga uang, saat kondisi rizki sedang lancar. Tunaikanlah zakat harta
berpeluang untuk mendapatkan karunia istimewa tersebut. kita, jangan lupakan saudara-saudara kita kaum fakir-miskin dan dhu’afa.
Syarat utamanya adalah usaha dan ikhtiar dalam mengejar karunia mulia Dukung program-program kebaikan Islam.
itu. Salah satu bentuknya adalah dengan mengamalkan nasehat Nabi Bila itu dijalankan, insyaAllah ketika rizki seret, keimanan kita akan tetap
shallallahu ’alaihi wasallam berikut ini, kokoh karena dijaga oleh Allah ‘azza wa jalla. Rizki yang sedikit akan tetap
“ ‫الِّش َّد ِة‬ ‫”َتَع َّر ْف ِإَلى ِهللا ِفي الَّرَخاِء َيْع ِر ْفَك ِفي‬ mencukupi kebutuhan kita, karena diberkahi oleh Allah. Dan mungkin
badai ujian ekonomi tersebut akan segera berakhir. Itulah antara lain buah
“Kenalilah Allah saat lapang; niscaya Dia akan mengenalimu ketika engkau dari ketaatan kita dahulu pada Allah saat rizki sedang lancar.
susah”. HR. Al-Hakim dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Tidak jauh berbeda, manakala kita menduduki kursi jabatan. Pergunakanlah
Dalam kitab Jâmi’ al-‘Ulûm wa al-Hikam, Imam Ibn Rajab rahimahullah kesempatan emas itu untuk mematuhi dan menjalankan aturan-aturan Allah,
menjelaskan makna hadits di atas. Maksud dari mengenali Allah saat lapang bukan justru melanggarnya. Adakanlah kegiatan-kegiatan yang tidak
adalah: bertakwa kepada-Nya serta menjalankan aturan-Nya. Barang siapa menabrak aturan agama. Berusahalah untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat, bukan justru memperkaya diri sendiri dan kroni-kroni. KHUTBAH KEDUA
Imbangkanlah pembangunan fisik dan mental, jasmani dan rohani. Jangan
timpang antara keduanya.
،‫ َاْش َهُد َاْن َال ِالَه ِاَّال ُهلل َو ْح َده َالَش ِر ْيَك َلُه‬، ‫َاْلَحْم ُد ِهّلِل َحْم ًدا َك ِثْيًرا َك َم ا َاَم َر‬
‫ َو َاْش َهُد َاَّن َس ِّيَدَنا ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه َس ِّيُد ْاِال ْنِس‬، ‫ِاْر َغاًم ا ِلَم ْن َج َح َد ِبِه َو َكَفَر‬
Apabila seluruh kebaikan itu ditunaikan, insyaAllah saat turun dari kursi
jabatan, kita akan tetap disegani dan dihormati oleh rakyat dan bawahan.
Akan ikhlas dalam menjalani ketetapan Tuhan. Serta yang paling istimewa ‫ َالّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعلَى َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َو َعلَى َاِلِه َو َص ْح ِبِه َم ااَّتَص َلْت‬، ‫َو اْلَبَش ِر‬
dari itu semua, insyaAllah akan meraih keridhaan dari Allah Yang Maha
Rahman. Itulah antara lain buah manis dari kepatuhan kita kepada Allah, ‫َع ْيٌن ِبَنَظٍر َو ُاُذ ٌن ِبَخ َبٍر َاَّم ا َبْعُد‬
saat dahulu sedang menduduki kursi jabatan.
Sidang Jum’at yang kami hormati…
‫ َو َذ ُروا اْلَفَو اِحَش َم اَظَهَر ِم ْنَها َو َم اَبَطَن‬، ‫َفَياَاُّيَها الَّناُس !! ِاَّتُقواَهللا َتَع الَى‬
Allah subhanahu wa ta’ala mengingatkan kita bahwa hakikat kekuasaan dan ‫َو َح اِفُظْو ا َعلَى الَّطاَع ِة َو ُحُضْو ِر اْلُج ْمَعِة َو اْلَج َم اَع ِة َو اْع َلُم ْو ا َاَّن َهللا َاَم َر ُك ْم‬
kemuliaan itu adalah milik Allah ‘azza wa jalla. Dia yang memberi jabatan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Dia pula yang mencabut jabatan :‫ َفَقاَل َتَع الَى َو َلْم َيَز ْل َقاِئًال َع ِلْيًم ا‬،‫ِبَأْم ٍر َبَد َأ ِفْيِه ِبَنْفِس ِه َو َثَّنى ِبَم َالِئَك ِتِه ِبُقْد ِس ِه‬
dari siapa pun yang dikehendaki-Nya.
‫ِاَّن َهللا َو َم َالِئَكَتُه ُيَص ُّلْو َن َعلَى الَّنِبْى َيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا‬
“ ‫ُقِل الَّلُهَّم َم اِلَك اْلُم ْلِك ُتْؤ ِتي اْلُم ْلَك َم ْن َتَش اُء َو َتْنِز ُع اْلُم ْلَك ِمَّم ْن َتَش اُء َو ُتِع ُّز‬
‫َتْس ِلْيًم ا‬
‫”َم ْن َتَش اُء َو ُتِذ ُّل َم ْن َتَش اُء ِبَيِد َك اْلَخ ْيُر ِإَّنَك َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد يٌر‬
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, ‫ َالّلُهَّم َو اْر َض‬،‫َألَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َباِر ْك َع َلى َس ِّيِد َنا ُم ُح َّمٍد َو َعلَى آِلِه َو َص ْح ِبِه‬
Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan
Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau ‫َع ِن اْلُخَلَفاِء الَّراِش ِد ْيَن َس ّيِد َنا َاِبى َبْك ٍر َو ُع َم َر َو ُع ْثَم اَن َو َع ِلٍّي َو َع ْن َس اِئِر‬
muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun ‫َاْص َح اِب َنِبِّيَك َاْج َم ِع ْيَن َو َع ِن الَّتاِبِع ْيَن َو َتاِبِع ى الَّتاِبِع ْيَن َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِاْح َس اٍن‬
yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkau lah segala kebaikan. Sungguh,
Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu”. QS. Ali Imran (3): 26. ‫ِالَى َيْو ِم الِّدْيِن‬
Maka, jangan sampai karunia Allah berupa kekuasaan itu, justru digunakan
untuk melanggar aturan Sang Pemberi karunia kekuasaan tersebut, yakni ‫ َالّلُهَّم‬، ‫الَّلُهَّم َأِع َّز اِإْل ْس اَل َم َو اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو َس ِّلْم َنا َو اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو َعاِفَنا واْلُم ْس ِلِم ْيَن‬
‫اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َو اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت ْاَالْح َياِء ِم ْنُهْم َو ْاَالْم َو اِت‬
Allah subhanahu wa ta’ala.
Penutup khutbah pertama:
.. ‫ َو َنَفَعِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن ْاآلَياِت‬، ‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْلَعِظ ْيِم‬ ‫ الَّلُهَّم اْك ِفَنا ِبَح َالِلَك َع ْن َحَر اِم َك َو َأْغ ِنَنا ِبَفْض ِلَك‬،‫ِبَر ْح َم ِتَك َياَو اِهَب اْلَعِط َّياِت‬
‫ َأُقْو ُل َقْو ِلْي َهَذ ا َو َأْسَتْغ ِفُر َهللا اْلَعِظ ْيَم ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر‬، ‫َو الِّذْك ِر اْلَحِكْيِم‬ ‫َع َّم ْن ِس َو اَك‬
‫اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه ِإّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الّر ِح ْيِم‬
‫َالّلُهَّم اْدَفْع َع َّنا اْلَغَالَء َو اْلَو َباَء َو الِّز َنا َو الَّز َالِز َل َو اْلِمَح َن َو ُسْو َء اْلِفَتِن َم اَظَهَر‬
‫ِم ْنَها َو َم اَبَطَن َع ْن َبَلِد َنا َهَذ ا َخاَّص ًة َو َع ْن َس اِئِر ِبَالِد اْلُم ْس ِلِم ْيَن َعاَّم ًة َياَر َّب‬
‫اْلَع اَلِم ْيَن‬
‫َر َّبَنا َأِتَنا ِفى الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفي ْاَألِخَرِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر ‪َ ،‬ر َّبَنا َتَقَّبْل ِم َّنا‬
‫ِاَّنَك َاْنَت الَّس ِم ْيُع اْلَعِلْيُم َو ُتْب َع َلْيَنا ِاَّنَك َاْنَت الَّتَّواُب الَّر ِح ْيُم ‪َ ،‬و َص َّلى ُهّٰللا َع َلى‬
‫َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َس َّلَم َو اْلَحْم ُد ِ ِهلل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن‬

‫ِعَباَدهللا‪ِ :‬اَّن َهّٰللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو ْاِال ْح َس اِن َو ِاْيَتاِء ِذ ى اْلُقْر َبى َو َيْنَهى َع ِن‬
‫اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِى َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن َفاْذ ُك ُروا َهّٰللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم‬
‫َو اْس َأُلْو ُه ِم ْن َفْض ِلِه ُيْع ِط ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهّٰللا َأْك َبُر‬

Anda mungkin juga menyukai