Anda di halaman 1dari 39

Masalah &

Gangguan Sistem
Reproduksi
Kelompok 9 :
Asmarany Fauzan
Syifa Fauzia
Inka Octaviani
Putri Ayu
Materi Yang dibahas :
1. Mioma uteri
(tumor jinak pada
rahim)

2. Kista
3. Ca Ovarium
(Kanker Ovarium)
Mioma uteri merupakan tumor jinak
monoklonal dari sel-sel otot polos yang
ditemukan pada rahim manusia. Tumor ini
berbatas tegas dan terdiri dari sel-sel
jaringan otot polos, jaringan pengikat
fibroid, dan kolagen. Mioma uteri
berbentuk padat, relatif bulat, kenyal,
berdinding licin, dan apabila dibelah
bagian dalamnya akan menonjol keluar
sehingga mengesankan bahwa
permukaan luarnya adalah kapsul
(Prawirohardjo, Sarwono. 2011).
Batasan &Jenis Mioma Uteri
1. Mioma sub mukosum
Mioma yang berada di bawah lapisan mukosa
uterus/endometrium dan tumbuh kearah kavun uteri.

2 Mioma intramural
Disebut sebagai mioma intraepitalial, biasanya
multiple. Apabila masih kecil, tidak merubah bentuk
uterus, tapi bila besar akan menyebabkan uterus
berbenjol-benjol, uterus bertambah besar dan
berubah bentuknya

3. Mioma subserosum
Lokasi tumor di sub serosa korpus uteri. Dapat
hanya sebagai tonjolan saja, dapat pula sebagai
satu massa yang dihubungkan dengan uterus
melalui tangkai.
Epidemiologi Mioma Uteri
Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27%
wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang
mioma. Pada wanita berkulit hitam ditemukan
lebih banyak.sedangkan setelah menopause
hanya terjadi kira-kira 10%. Statistik menunjukan
60% mioma uteri berkembang pada wanita yang
tak pernah hamil atau hanya hamil satu kali.
Prevalensi meningkat apabila ditemukan riwayat
keluarga, ras, kegemukan, dan nullipara.
Manifestasi Klinis Mioma Uteri
1. Perdarahan tidak normal
faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini antara lain adalah: pengaruh
ovarium sehingga terjadilah hiperplasia endometrium, permukaan endometrium
yang lebih luas dari pada biasa, atrofi endometrium, dan gangguan kontraksi
otot rahim karena adanya sarang mioma di antara serabut miometrium,
sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik,
kekurangan darah, pusing, cepat lelah, dan mudah terjadi infeksi.

2. Penekanan rahim yang membesar


Dapat menyebabkan :
a. Terasa berat di abdomen bagian bawah
b. Terasa nyeri karena tertekannya urat syaraf
Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. Penekanan pada
kandung kemih akan menyebabkan poliuria, pada uretra dapat menyebabkan
retensio urine, pada ureter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis,
pada rektum dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh
darah dan pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan edema tungkai dan
nyeri panggul
Lanjutan...
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan
Kehamilan dengan disertai mioma uteri menimbulkan proses
saling mempengaruhi:

● Kehamilan dapat mengalami keguguran


● Persalinan prematurus
● Gangguan saat proses persalinan
● Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan
infertilitas
● Kala ke tiga terjadi gangguan pelepasan plasenta dan
perdarahan
Diagnosis Mioma Uteri
1. Pemeriksaan fisik, dilakukan dengan memeriksa keadaan
perut dan panggul untuk memastikan gejala fisik dari mioma
uteri.
2. Pemeriksaan USG (ultrasonografi), yaitu pemeriksaan
menggunakan gelombang suara untuk mendapatkan
gambar rahim.
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI), yaitu pemeriksaan
menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk
melihat ukuran dan lokasi mioma uteri.
4. Histeroskopi, dilakukan dengan memasukkan selang tipis
dan lentur yang dilengkapi oleh kamera melalui vagina
untuk memeriksa kondisi rahim.
Pemeriksaan Mioma Uteri
1. Ultrasonografi
Ultrasonografi transabdominal dan transvaginal
bermanfaat dalam menetapkan adanya Mioma Uteri.
Ultrasonografi transvaginal bermanfaat terutama pada
uterus yang kecil.
2. Histeroskopi
Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat adanya Mioma Uteri
submukosa, jika tumornya kecil serta bertangkai. Tumor
tersebut sekaligus dapat diangkat.
3. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
MRI sangat akurat dalam menggambarkan jumlah,ukuran
dan lokasi mioma, tetapi jarang diperlukan. Pada MRI,
mioma tampak sebagai massa gelap terbatas tegas dan
dapat dibedakan dari miometrium yang normal.
Faktor Risiko Mioma Uteri
1. Usia penderita
Mioma uteri banyak ditemukan pada umur >40 tahun, antara lain karena
peningkatan
pertumbuhan dan peningkatan gejala yang dirasakan dari mioma yang telah
ada jauh sebelum gejala tersebut dirasakan oleh penderita.
2. Paritas penderita
Pada perempuan lain mungkin mengeluh perdarahan menstruasi lebih
banyak dari biasa, atau nyeri sewaktu menstruasi, perasaan penuh dan ada
tekanan pada rongga perut, atau keluhan anemia karena kurang darah atau
nyeri pada waktu berhubungan seksual, atau nyeri pada waktu bekerja.
3. Menarche
Pada wanita yang mengalami awal menarche (usia dibawah 10 tahun)
dijumpai peningkatan resiko 1,24 kali sedangkan menarche lewat (usia
setelah 16 tahun) menurunkan 0,68 kali untuk menderita mioma uteri.
Komplikasi Mioma Uteri
1.Torsi.
Sangat jarang terjadi, tumor mendapatkan suplai darah dari
perlekatannya dengan organ di dekatnya dan akhirnya melekat pada
organ tersebut, yang disebut wandering fibroid atau parasitic fibroid.
2. Perdarahan kapsular
Jika vena besar pada permukaan tumor pecah, perdarahan
intraperitonial yang banyak sekali dapat menyebabkan syok hemoragik
akut.
3. Infeksi
Infeksi dapat terjadi jika massa tumor keluar dari kavum uteri dan kontak
dengan vagina yang dapat menyebabkan perdarahan postpartum atau
sepsis,sehingga harus segera dioperasi.
4. Karsinoma Endometrium
Karsinoma endometrium dihubungkan dengan fibromioma pada wanita
dengan umur diatas 40 tahun yang didapatkan pada 3% kasus.
Pencegahan Mioma Uteri
• Melakukan aktivitas fisik secara teratur
dan berkala. melakukan aktivitas ringan,
seperti jalan pagi, berenang, bersepeda,
dan lain-lain.
• Berhenti merokok.
• Membatasi konsumsi alkohol.
• Menjaga berat badan ideal.
• Mengonsumsi makanan sehat dengan
gizi seimbang.
• Menghindari konsumsi makanan tinggi
gula dan tinggi lemak.
Penatalaksanaan Mioma Uteri
1. Konservatif
Penderita dengan mioma yang kecil dan tanpa gejala tidak
memerlukan pengobatan, tetapi harus diawasi
perkembangan tumornya. Jika mioma lebih besar dari
kehamilan 10 – 12 minggu, tumor yang berkembang cepat,
terjadi torsi pada tangkai, perlu diambil tindakan operasi.
2. Miomektomi
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa
pengangkatan uterus. Miomektomi dilakukan pada wanita
yang ingin mempertahankan fungsi reproduksinya.
3. Histerektomi
Histerektomi adalah pengangkatan uterus yang umumnya
merupakan tindakan terpilih.
Mekanisme Konsultasi Mioma Uteri

Konsultasi spesialis kebidanan dan kandungan :


Tahap awal pemeriksaan adalah konsultasi
kepada dokter spesialis kebidanan. Hal ini
dilakukan sebagai pemeriksaan tahap awal
akibat adanya keluhan perdarahan pervaginam,
gangguan siklus haid, nyeri haid, dan gangguan
terkait penyakit kandungan lainnya. Beberapa
pasien mioma uteri melakukan pengobatan
hormonal sebelum melakukan pemeriksaan
mioma uteri karena banyak perempuan yang
menghindari operasi miomektomi ataupun
histerektomi.
video referensi Tiktok :
RS Kasih Herlina Timika
Kista ovarium merupakan perbesaran
sederhana ovarium normal,folikel degraf
atau korpus luteum atau kista ovarium yang
dapat timbul akibat pertumbuhan dari
epithelium ovarium.Kista ovarium berbentuk
menyerupai kantung,sering kali berbentuk
struktur penuh cairan yang berkembang
dalam indung telur wanita.penderita kista
apabila sudah melakukan pembedahan
pengangkatan kista masih bisa
kemungkinan punya keturunan asalkan sel
telurnya tidak ikut diangkat.
Batasan & Jenis Kista
A. Kista Fungsional
1. Kista Folikel
Kista ini terbentuk akibat folikel yang tidak terbuka
sehingga menyebabkan tumpukan cairan di dalam
folikel dan membentuk kista.
2. Kista Corpus Luteum
kantong tersebut tidak menghilang dan masih dalam
keadaan terbuka, maka akan membuat cairan
menumpuk di dalam kantong dan membentuk kista
corpus luteum.
2. Endometriosis
B. Kista Patologis jaringan yang tumbuh dari sel-sel di luar rahim, di
1. Kistadenoma mana sebagian jaringan tersebut dapat menempel
jaringan yang terbentuk dari sel-sel di luar ovarium. pada ovarium dan membentuk kista.
Jenis ini umumnya memiliki bentuk tebal dan berisi 3. Kista Dermoid
cairan lendir. Kistadenoma berbeda dengan jenis berasal dari sel-sel yang membentuk sel telur dan
kista lainnya karena letaknya berada di luar ovarium mengandung berbagai jaringan, seperti kulit, rambut,
dan dapat tumbuh lebih besar. hingga lemak. Kista dermoid lebih banyak dialami
oleh wanita dengan rentang usia di bawah 30 tahun.
Epidemiologi Kista
Pada ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil
yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel
dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan
oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum,
yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan
kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit,
korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan
secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum
mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan
mengecil selama kehamilan (Price & Sylvia, 2010).
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut
kista fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular
dan luteal yang kadangkadang disebut kista theca-lutein. Kista
tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH
dan HCG.
Manifestasi Klinis Kista
1) Adanya rasa nyeri yang menetap pada 5) Terdapat pembesaran pada
rongga panggul dan terkadang disertai pula bagian perut.
dengan rasa agak gatal. 6) Adanya perasaan penuh tertekan
2) Terdapat nyeri pada abdomen. pada perut bagian bawah.
3) Terdapat rasa nyeri pada saat bersetubuh 7) Terasa nyeri pada saat buang air
atau rasa nyeri pada saat tubuh bergerak. kecil dan adanya konstipasi.
4) Rasa nyeri yang langsung timbul pada saat 8) Terdapat nyeri spontan pada
siklus menstruasi dan saat selesai siklus bagian perut
menstruasi serta perdarahan menstruasi yang
tidak seperti biasanya. Perdarahan menstruasi
mungkin menjadi lebih pendek atau panjang,
tidak keluarnya darah pada siklus menstruasi
yang biasa, atau siklus menstruasi yang
berubah menjadi tidak teratur.
Diagnosis Kista
Diagnosis kista ovarium biasanya ditegakkan secara
kebetulan saat dilakukan pemeriksaan USG pada
pasien saat pasien melakukan pemeriksaan pelvis
rutin. Hal ini karena kebanyakan pasien dengan kista
ovarium tidak mengalami gejala.

USG merupakan pemeriksaan pilihan awal untuk


mendiagnosis kista ovarium. Walaupun tidak spesifik,
pemeriksaan penanda cancer antigen adalah
pemeriksaan darah yang bisa dilakukan untuk
mengetahui kemungkinan kanker ovarium pada
pasien dengan kista. Pemeriksaan histologis
diperlukan untuk mengetahui jenis kista ovarium.
Pemeriksaan Kista
1. USG Kista Ovarium
Gambaran USG normal umumnya 3. MRI Kista Ovarium
berbentuk oval hipoekogenik dan pemeriksaan MRI dilakukan,
ekotekstur homogen. Pada wanita usia pasien dianjurkan untuk
reproduktif, dapat terlihat folikel yang berpuasa 3-4 jam sebelumnya
mudah diidentifikasi akibat besarnya dan diberikan obat
volume ovarium. Sebaliknya pada usia
non-reproduktif seperti menopause,
antisplasmodic 10 menit
folikel akan semakin sulit terlihat karena sebelumnya agar mengurangi
volume yang menyusu gerakan peristalsis di saluran
2. CT scan Kista Ovarium cerna
pemeriksaan CT dapat menguntungkan
untuk mengevaluasi besarnya penyakit
pada pasien dengan keganasan
ovarium.
Faktor Risiko Kista
1) Gaya hidup yang tidak sehat, • Kurang berolahraga • Terpapar dengan zat polutan
diantaranya seperti Timbunan lemak dapat dan agen infeksius
• Mengkonsumsi makanan yang dikaitkan dengan terjadinya Pencemaran udara akibat debu
tinggi lemak dan kurang akan serat, resisten insulin. Resisten dan asap pembakaran
menyebabkan kadar gula darah cepat insulin dapat memicu kendaraan
naik dan mengakibatkan pelepasan produksi hormon estrogen atau pabrik dapat memperlemah
kadar insulin yang tinggi Hal ini dapat yang berlebihan dalam tubuh. daya tahan tubuh. Daya tahan
memicu produksi hormon estrogen Hal ini dapat menjadi tubuh yang lemah menyebabkan
yang berlebihan didalam tubuh
penyebab kista ovarium. agen infeksius mudah masuk
sehingga dapat menjadi penyebab
kedalam tubuh
terjadinya kista ovarium.
• Merokok
• Terdapat zat tambahan pada Zat adiktif dalam rokok dapat • Sering mengalami stress
makanan mengganggu rahim dan dapat mempengaruhi
Konsumsi produk kedelai yang menjadi keseimbangan
berlebihan (>100 mg/hari) dapat pemicu terjadinya kista pada hormon dalam tubuh
meningkatkan resiko kista ovarium. indung telur atau ovarium.
Komplikasi Kista
1) Perdarahan Intra Tumor 4) Robekan pada Dinding Kista
Perdarahan intra tumor dapat menimbulkan Robekan dinding kista mungkin terjadi
gejala klinik berupa nyeri pada abdomen karena pada torsi
secara mendadak dan hal ini memerukan tungkai kista terdapat kemungkinan
tindakan yang segera. terjadi robekan sehingga isi
2) Perputaran Tangkai kista dapat tumpah kedalam rongga
Perputaran tangkai pada kista yang abdomen.
bertangkai dapat mengakibatkan rasa nyeri 5) Keganasan Kista Ovarium
pada abdomen secara mendadak dan Keganasan pada kista ovarium dapat
memerlukan tindakan medis yang segera. ditemui pada usia
3) Infeksi pada Tumor sebelum menarche atau pada usia
Infeksi pada tumor dapat menyebabkan diatas 45 tahun
gejala: demam, nyeri pada bagian abdomen,
serta mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pencegahan Kista
1) melakukan pemeriksaan panggul secara rutin 5) Terapkan Pola Makan Sehat
untuk mendeteksi adanya perubahan, kelainan, atau Menghindari semua jenis makanan yang
masalah pada ovarium. Dengan begitu, kista mengandung lemak jenuh tinggi. Lemak jenuh
ovarium dapat diketahui lebih awal. tinggi bisa menyebabkan kista karena
2) Kelola Stres meningkatkan kolesterol dalam tubuh serta
Stres berlebihan dapat memicu masalah meningkatkan peluang kanker dalam tubuh.
keseimbangan hormon dalam tubuh, tak terkecuali Konsumsi jumlah protein yang sehat untuk
hormon-hormon yang diproduksi oleh ovarium tubuh seperti protein yang bersumber dari
3) Cukup Tidur hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Kurang tidur tidak hanya dapat memicu terjadinya Biasakan untuk mengkonsumsi berbagai jenis
gangguan metabolisme, tetapi juga mengganggu sayuran dan buah yang sangat baik untuk
keseimbangan hormon yang diproduksi ovarium. mencegah terjadinya masalah keseimbangan
4) Hindari Alkohol dan Rokok hormon dalam tubuh.
Minuman beralkohol dan rokok dapat mengganggu Hindari terlalu banyak mengkonsumsi
metabolisme tubuh, serta merusak kesehatan organ makanan yang mengandung hormon seperti
reproduksi. produk kedelai.
Penatalaksanaan Kista
1) Observasi 3) Terapi bedah atau operasi
Kista ini biasanya akan mengkerut sendiri perlu mempertimbangkan usia penderita,
setelah 1-3 bulan. Oleh karena itu, dokter gejala yang dialami, serta ukuran besar
biasanya akan meminta pasien untuk kista. Jika kista merupakan kista
kembali berkonsultasi setelah 3 bulan untuk fungsional dan perempuan yang
meyakinkan apakah kistanya sudah betul- bersangkutan masih mengalami
betul mengalami penyusutan atau tidak menstruasi, biasanya tidak dilakukan
2) Pemberian hormon tindakan pengobatan dengan operasi dan
memiliki tujuan untuk memperlambat begitu pula sebaliknya, serta jika
pertumbuhan jaringan kista, dengan cara perempuan sudah memasuki menopause
membatasi atau menghentikan produksi biasanya dokter yang bersangkutan
hormon estrogen,dengan pemberian obat pil mengangkat kista tersebut dengan
KB (gabungan esterogen-progesteron) dapat tindakan operasi
ditambahkan dalam obat anti androgen
progesterone cyproteronasetat.
Mekanisme Konsultasi Kista

Penatalaksanaan pasien kista Pasien yang berisiko tinggi mengalami


ovarium bersifat multidisiplin, dan keganasan ovarium harus
diperlukan kerja tim antara memeriksakan kasusnya ke dokter
spesialis onkologi ginekologi untuk
spesialisasi berikut: penilaian lebih lanjut dan penentuan
manajemen bedah yang optimal.
• Dokter spesialis Seperti disebutkan di atas, diagnosis
kebidanan/ginekologi dan penanganan kista ovarium yang
• Ahli endokrinologi infertilitas dan tepat memerlukan tim layanan
reproduksi kesehatan interprofesional yang
• Ahli onkologi ginekologi mencakup dokter (MD dan DO),
spesialis, praktisi tingkat menengah (NP
• Dokter bedah umum dan PA), dan perawat, semuanya
• Radiolog berbagi informasi pasien dan menjaga
• Ahli patologi informasi lainnya.
Kanker ovarium adalah sebuah
penyakit sel tumor ganas yang berada
didalam ovarium wanita dan
merupakan salah satu tumor yang
paling sering ditemukan pada organ
reproduksi wanita. Dikarenakan
jaringan di dalam ovarium dan
kompleksitas fungsi endokrin dan sulit
mendeteksi apakah tumor tersebut
jinak atau ganas.
Batasan & Jenis-Jenis Ca Ovarium
Stadium 1
Kanker terdapat di salah satu atau kedua
ovarium dan belum menyebar ke organ lain.
Stadium 2
Kanker sudah menyebar ke jaringan dalam
rongga panggul atau rahim.
Stadium 3
Kanker telah menyebar ke selaput perut
(peritoneum), permukaan usus, dan kelenjar
getah bening di panggul atau perut.
Stadium 4
Kanker sudah menyebar ke organ lain yang
letaknya jauh, seperti ginjal, hati, atau paru-paru.
Epidemiologi Ca Ovarium
Salah satu faktor risiko OC yang paling signifikan adalah riwayat
penyakit dalam keluarga. Kerabat tingkat pertama mempunyai
peningkatan risiko 3 hingga 7 kali lipat, terutama jika ada banyak kerabat
yang terkena, dan pada usia dini 43-47 tahun.
Migrasi dari negara-negara dengan tingkat penularan rendah ke negara-
negara dengan tingkat penularan tinggi menghasilkan risiko yang lebih
besar menggaris bawahi pentingnya faktor risiko non-genetik. Di
Amerika Serikat, perbedaan ras dalam hal insiden dan kematian serupa
dengan variasi internasional yang diamati dengan angka tertinggi pada
ras kulit putih, tingkat menengah pada ras Hispanik, dan terendah pada
ras kulit hitam, dan Asia. Variasi di negara-negara besar seperti
Tiongkok juga meniru variasi internasional dengan kejadian dan
kematian lebih tinggi di wilayah maju, perkotaan dibandingkan wilayah
pedesaan kurang berkembang
Manifestasi Klinis Ca Ovarium
Menurut (Prawiroharjo, 2014), tanda dan gejala pada
kanker ovarium seperti, perut membesar/merasa
adanya tekanan, dyspareunia(nyeri di area kelamin
yang terjadi secara terus-menerus atau berulang
ketika akan, sedang, atau setelah berhubungan),berat
badan meningkat karena adanya massa/asites,
peningkatan lingkar abdomen, tekanan panggul,
kembung, nyeri punggung, konstipasi (gangguan
pencernaan), nyeri abdomen, urgensi kemih,
perdarahan abnormal, peningkatan ukuran pinggang,
nyeri tungkai, nyeri panggul.
Diagnosis Ca Ovarium
kanker ovarium berdasarkan gejala dan/atau
pemeriksaan fisik yang tidak normal, tes
pencitraan pada perut dan panggul biasanya
direkomendasikan sebagai langkah awal
evaluasi,termasuk USG, computerized
tomography (CT), atau magnetic resonance
imaging (MRI). Tes-tes ini tidak memberikan
informasi yang cukup untuk mendiagnosis
kanker ovarium secara pasti,tes-tes ini mungkin
memberikan informasi penting tentang lokasi
dan/atau tingkat kemungkinan kanker.
Pemeriksaan Ca Ovarium
Kanker ovarium stadium awal :
Metode awal yang Kemoterapi adjuvan, memberikan bukti bahwa kemoterapi meningkatkan
dilakukan untuk kelangsungan hidup secara keseluruhan dan bebas kekambuhan pada
mendeteksi kanker ovarium pasien dengan stadium yang tidak optimal (pasien dengan sisa penyakit);
adalah USG perut . Setelah namun, temuan ini tidak diamati pada pasien dengan stadium optimal
itu, dokter dapat (pasien dengan kemungkinan sisa penyakit yang kecil). Hal ini menunjukkan
melakukan CT scan atau bahwa kemoterapi adjuvan pada kanker ovarium stadium awal
MRI. Pada pemeriksaan ini, mempengaruhi mikro-metastasis yang tidak diketahui pada saat penentuan
dokter akan mengambil stadium pembedahan.
sampel jaringan ovarium
untuk diteliti di laboratorium. Kanker Ovarium Stadium Akhir :
Pemeriksaan ini dapat Kemoterapi intravena (IV) dan intraperitoneal (IP)
menentukan apakah Terdapat empat uji coba penting, yaitu GOG 104, GOG 114, GOG 172, dan
pasien menderita kanker GOG 252, yang menunjukkan peningkatan manfaat kelangsungan hidup dari
ovarium atau tidak. kemoterapi intraperitoneal atau intravena, dengan bukti kuat yang
mendukung hal tersebut, namun secara klinis, penggunaannya tidak
konsisten.
Faktor Risiko Ca Ovarium
1. Kelebihan berat badan atau obesitas Wanita yang mengalami resiko
Wanita yang mengalami obesitas (mereka yang mendapatkan kanker ovarium
memiliki indeks massa tubuh (BMI) minimal 30) dalam hidupnya adalah sekitar 1
mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker banding 75. Kesempatan seumur
ovarium hidupnya meninggal akibat kanker
ovarium adalah 1 banding 100.
2. Memiliki anak terlambat atau tidak pernah hamil
cukup bulan Dalam penelitian yang dilakukan,
Wanita yang mengalami kehamilan cukup bulan hanya 1 persen wanita yang sadar
pertama setelah usia 35 tahun atau yang tidak pernah bahwa sering buang air kecil dapat
hamil sampai cukup bulan memiliki risiko lebih tinggi menjadi salah satu gejala kanker
terkena kanker ovarium. ovarium. Ini termasuk juga gejala
lainnya, seperti kehilangan nafsu
3. Memiliki riwayat keluarga dengan kanker ovarium, makan dan sering merasa kenyang
kanker payudara, atau kanker kolorektal setiap saat.
Riwayat keluarga dengan beberapa jenis kanker lain
seperti kanker kolorektal dan payudara dikaitkan
dengan peningkatan risiko kanker ovarium.
Komplikasi Ca Ovarium
1. Tubuh kelelahan 3. Anemia
Munculnya rasa lelah yang parah ini disebabkan oleh terjadi karena sel kanker yang tubuh dengan cepat sehingga
perubahan tubuh akibat adanya sel kanker dalam tubuh. akan terjadi perdarahan di pusat tumor. Kondisi tersebut
Sel kanker dapat merangsang tubuh untuk melepaskan membuat kadar darah menurun drastis dan menyebabkan
protein sitokin yang nantinya memicu tubuh kelelahan. anemia. Berdasarkan data, sekitar 34% pasien kanker
Sel kanker yang sudah merusak organ tertentu, mengalami anemia.
melemahkan otot, dan mengubah kadar hormon tubuh 4. Asites
juga membuat kebutuhan energi jadi semakin besar, Asites adalah penumpukan cairan berlebih di perut karena
padahal kebanyakan pasien kanker tidak dapat adanya tekanan dari tumor. Terjadinya asites menjadi pertanda
memenuhi kebutuhan nutrisi (bahan bakar energi) bahwa kanker telah mencapai stadium lanjut atau telah
dengan baik. menyebar ke area perut, seperti usus besar.
5. Penyumbatan pada perut
2. Pembengkakan (edema) terjadi akibat tumor dari kanker ovarium sudah menekan usus.
Edema adalah pembengkakan tubuh akibat penumpukan Bisa juga menjadi tanda bahwa pasokan sel-sel kanker mulai
cairan di jaringan. Komplikasi kanker ovarium ini terjadi berkembang di sekitar saraf usus, merusak dan menghentikan
akibat tertahannya air atau garam yang seharusnya kerja otot.
dibuang oleh tubuh. Bisa juga menjadi pertanda 6. Penyumbatan pada kandung kemih
pertumbuhan tumor yang semakin membesar atau terjadi Penyumbatan ini menyebabkan masalah, seperti seperti terasa
penyumbatan. Diperkirakan 44% pasien kanker sakit saat buang air, tidak bisa menahan desakan untuk buang
mengalami kondisi ini. air kecil, dan sakit perut parah. Kondisi ini terjadi ketika tumor
kanker yang menyebar menekan kandung kemih.
Pencegahan Ca Ovarium Edukasi Ca Ovarium
• Gaya hidup sehat (tidak merokok) Pasien harus dijelaskan dan diberi konseling tentang
semua pilihan pengobatan yang tersedia beserta
• Tidak berganti-ganti pasangan
prognosis pada saat diagnosis, tergantung pada
seksual. tahap gejalanya. Konseling untuk pengujian genetik
• Menjaga kebersihan area genital. juga harus dilakukan, yang terkadang berdampak
• Vaksin HPV. pada pengobatan. Keterlibatan tim perawatan paliatif
• Deteksi dini melalui papsmear dan dan konsultan terkait lainnya harus dilakukan tepat
IVA secara rutin. waktu, apa pun stadium kankernya, untuk
• Menjaga berat badan ideal, seperti memungkinkan perawatan komprehensif,
mengantisipasi perjalanan penyakit, dan memberikan
mengonsumsi makanan sehat
dampak besar pada kualitas hidup pasien. Pasien
dengan gizi seimbang dan rutin juga harus dijelaskan tentang uji klinis yang sedang
berolahraga. berlangsung baru-baru ini jika berkaitan dengan
• Menggunakan pil KB sesuai anjuran kasus khusus mereka.
dokter.
Penatalaksanaan Ca Ovarium
a. Pembedahan
Tindakan pembedahan dapat dilakukan pada
kanker ovarium sampai stadium IIA dan dengan
hasil pengobatan seefektif radiasi, akan tetapi
mempunyai keunggulan dapat meninggalkan
ovarium pada pasien usia pramenopouse
b. Radioterapi
Terapi radiasi dapat diberikan pada semua
stadium, terutama mulai stadium II B sampai IV
atau bagi pasien pada stadium yang lebih kecil
tetapi bukan untuk pembedahan.
Mekanisme Konsultasi Ca Ovarium
Tim interprofesional yang erat berperan
dengan peran utama yang dimainkan oleh ahli
onkologi medis dan ahli onkologi bedah untuk
membantu kelancaran dan efektivitas
penanganan pasien. Keterlibatan perawatan
paliatif sejak dini membantu mengoptimalkan
pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup.
tindakan ini sebaiknya hanya dilakukan oleh
ahli onkologi ginekologi berpengalaman yang
menangani sejumlah besar kasus di rumah
sakit besar yang sibuk (>20 kasus/tahun)
Kesimpulan
1. Mioma Uteri adalah suatu pertumbuhan jinak dari otot-otot polos, tumor
jinak otot rahim, disertai jaringan ikat, neoplasma yang berasal dari otot uterus
yang merupakan jenis tumor uterus yang paling sering, dapat bersifat tunggal,
ganda, dan mencapai ukuran besar, dan biasanya mioma uteri banyak terdapat
pada wanita usia reproduksi terutama pada usia 35 tahun.
2. Kista ovarium merupakan pembesaran sederhana ovarium normal, folikel
degraf atau corpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat
pertumbuhan adri ephitelium ovarium (Burnner & Suddarth, 2002).
3. Kanker ovarium adalah sebuah penyakit sel tumor ganas yang berada
didalam ovarium wanita dan merupakan salah satu tumor yang paling sering
ditemukan pada organ reproduksi wanita. Dikarenakan jaringan di dalam ovarium
dan kompleksitas fungsi endokrin dan sulit mendeteksi apakah tumor tersebut
jinak atau ganas. Saat pasien datang dengan keluhan, diagnosis mayoritas sel
kanker sudah menyebar ke organ disekitarnya
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai