Suku Gayo Ix-C
Suku Gayo Ix-C
GURU PEMBIMBING :
LARASATI S.Pd
DISUSUN OLEH:
1. ACHMAD ZAKY MUBAROK UMAR (01)
2. MARVEL PALEVA DAMARIS (13)
3. SELVY YULIATI (19)
4. VIONNA AGATHA NUR AINNI (22)
SMP SHAFTA
SURABAYA
2023
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Perubahan Sosial, Budaya dan Sosial Budaya
B. Perubahan Sosial Budaya Suku Gayo
C. Penyebab Perubahan Sosial Budaya Suku Gayo
1. Faktor Eksternal
2. Faktor Internal
D. Pengahambat Perubahan Sosial Budaya Suku Gayo
E. Bentuk Perubahan Sosial Budaya
F. Dampak Perubahan Sosial Budaya
1. Dampak Positif
2. Dampak Negatif
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Maka dari itu, disusunlah makalah ini dengan harapan dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembacanya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perubahan Sosial
Dalam Ilmu Sosiologi dikenal istilah perubahan sosial (social chage).
Perubahan sosial (social chage) diartikan sebagai perubahan-perubahan yang
menyangkut struktur sosial ataupun lembaga-lembaga sosial. Menurut Max
Weber yang juga merupakan ahli sosiologi terkenal mengungkapkan bahwa
perubahan sosial adalah situasi yang terjadi di masyarakat yang diakibatkan
karena ketidaksamaan dengan unsur-unsur sosial yang ada. Selo Sumardjan
kemudian mendefinisikan lebih sederhana bahwa perubahan sosial adalah
budaya yang terjadi karena perubahan struktur dan fungsi sosial. Jadi perubahan
sosial akan secara otomatis mempengaruhi budaya masyarakat itu sendiri
karena berkaitan dengan kebiasaan masyarakat.
2. Perubahan Budaya
Perubahan Budaya (cultural change) adalah perubahan yang berkaitan dengan
kebudayaan masyarakat,khususnya menyangkut sistem nilai.Perubahan budaya
sebenarnya lebih mengacu pada sebuah perubahan dalam proses tata sosial
dalam masyarakat.Beberapa perubahan budaya ini termasuk juga perubahan
dalam lingkungan, lembaga, perilaku dan hubungan sosial. Selain itu,
perubahan budaya juga bisa mengacu pada gagasan untuk sebuah kemajuan
sosial dan evolusi sosial dan budaya. Perubahan budaya sendiri dapat
berlangsung dengan cepat atau lambat dan biasanya tidak bisa disadari oleh
masyarakat dalam sebuah negara. Perubahan budaya dalam kehidupan
masyarakat biasanya dapat terjadi jika masyarakat itu sendiri menginginkan
sebuah perubahan.
5
Secara umum, penyebab terjadinya perubahan sosial budaya pada masyarakat
berasal dari faktor luar (eksternal) maupun dari dalam (internal).
Suku Gayo adalah salah satu suku bangsa yang mendiami dataran tinggi Gayo di Provinsi
Aceh, Indonesia. Seperti suku-suku lainnya, Suku Gayo juga mengalami perubahan sosial
dan budaya seiring dengan perkembangan zaman. Berikut adalah beberapa bentuk
perubahan sosial budaya yang mungkin terjadi pada Suku Gayo:
Pada masa silam orang Gayo pernah mengenal bahasan busana dari kulit kayu
nanit, hasil tenunan sendiri dari bahan kapas, dan bahan kain yang didatangkan
dari luar daerah Gayo. Periode pemakaian nanit sudah jauh dari ingatan orang
sekarang, yang konon dipakai pada masa-masa sulit pada zaman kolonial
Belanda atau masa sebelumnya. Kegiatan bertenun pun sudah lama tak tampak
dalam kehidupan mereka, kecuali pada masa pendudukan balatentara Jepang di
mana kehidupan serba sulit. Busana yang diperkenalkan di sini dibatasi pada
busana sub kelompok Gayo Lut yang berdiam di Kabupaten Aceh Tengah dan
Bener Meriah. Uraian tentang busana atau pakaian ini termasuk unsur perhiasan
atau assesorisnya yang dikenakan dalam rangka upacara perkawinan, karena di
luar upacara itu tidak tampak . adanya ciri busana khas Gayo, lebih-lebih pada
zaman masa belakangan ini.
6
2. Perubahan Bahasa Suku Gayo
Suku Gayo terdiri dari beberapa sub etnik seperti. Gayo Lut (mulai dari Selatan
Laut Tawar sampai perbatasan Bireuen/Aceh Utara), Gayo Deret (Selatan Laut
Tawar sampai perbatasan Gayo Lues dan Nangan Raya), Gayo Lues, Gayo
Lokop/Serbejadi dan Gayo Kalul. Salah satu perbedaan antara sub etnik ini
adalah pada dialek bahasa Gayo yang digunakan.Dialek Gayo lut digunakan di
kawasan Bukit dan Cik Bebesen, Gayo Deret di kawasan Linge, Syiah Utama,
dan Lokop Serbejadi, dialek Gayo Lues di Kabupaten Gayo Lues dan Gayo
Alas, serta dialek Gayo Kalul di Kawasan Aceh Tamiang. Namun saat ini batas-
batas dialek ini semakin kabur. Demikian pula dengan bahasa Gayo yang
digunakan perlahan-lahan mulai berubah menemukan bentuk yang baru.
Khususnya di wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Perubahan
bahasa Gayo secara bertahap mulai berubah sejak pertengahan 30-an ketika
pendidikan formal mulai diperkenalkan di Takengon dengan beroperasinya
Holland Inlandsche Scool (HIS) yang mulai beroperasi pada 2 Januari 1936.
Rumah bagi masyarakat Gayo dahulu tidak memiliki perbedaan yang khusus
antara rumah raja dan keturunan bangsawan dengan rumah masyarakat biasa
(common people), baik dari bentuk ukuran maupun ornamen-
7
ornamennya.Namun demikian berdasarkan tipologi denah ada ditemukan
4(empat) buah tipe denah dengan penamaan rumah yang berbeda berdasarkan
baik mengenai jumlah ruang yang dimilikinya maupun bentuk yang berbeda
antara satu dan yang lainnya.Rumah yang umum ditemukan pada masa dahulu
seperti dituliskan Hourgronje, 1903 rumah yang umum ditemukan pada masa
itu memiliki ruang 5 sampai 9 buah ruang, jumlah ruang kemungkinan besar
menunjukan jumlah keluarga yang menempati ruangan rumah tersebut, dimana
satu-satu ruang akan didiami oleh satu keluarga inti (kelurga batih) yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak-anaknya,kadang-kadang oleh dua keluarga inti yang
serupa yang terdiri atas keturunan menurut prinsip ptrilineal. Jika diperlukan
perluasan sebab anggota keluarganya berkembang, maka dibangunlah rumah
baru berdekatan dengan rumah lama dan seterusnya.Demiianlah sebuah
pemukiman darurat ini berkembang menjadi sebuah kampong
Pada masa lalu orang Gayo terutama mengembangkan mata pencaharian bertani
di sawah dan beternak, dengan adat istiadat mata pencaharian yang rumit. Selain
itu ada penduduk yang berkebun, menangkap ikan, dan meramu hasil hutan.
Mereka juga mengembangkan kerajinan membuat keramik, menganyam, dan
menenun. Kini mata pencaharian yang dominan adalah berkebun, terutama
tanaman kopi gayo. Kerajinan membuat keramik dan anyaman pernah terancam
punah, namun dengan dijadikannya daerah ini sebagai salah satu daerah tujuan
wisata di Aceh, kerajinan keramik mulai dikembangkan lagi. Kerajinan lain
yang juga banyak mendapat perhatian adalah kerajinan membuat sulaman
kerawang dengan motif yang khas. Kerajianan ini menjadi salah satu sumber
perekonomian masayarakat suku Gayo. Banyak wisatawan yang berkunjung ke
gayo dan menjadikan kerajinan yang dihasilkan oleh masyarakat Gayo sebagai
oleh-oleh mereka ketika berkunjung.enjadinyebab Perubahan Sosial Budaya
Suku Gayo. Perubahan sosial budaya suku Gayo dapat dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
dalam suku Gayo itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor
yang berasal dari luar suku Gayo. Berikut adalah beberapa penyebab perubahan
sosial budaya suku Gayo dari kedua faktor tersebut:
8
C. Penyebab Perubahan Sosial Budaya Suku Gayo
1. Faktor Eksternal
a. Globalisasi
Pengaruh globalisasi membawa masuknya budaya dan nilai-nilai baru
ke dalam masyarakat suku Gayo. Melalui media sosial, televisi, dan
internet, suku Gayo dapat terpapar dengan budaya dan tren dari luar.
b. Migrasi
Migrasi orang-orang dari suku Gayo ke daerah lain atau sebaliknya
dapat membawa perubahan budaya. Mereka dapat mengadopsi budaya
baru dari tempat tinggal baru mereka atau membawa kembali pengaruh
budaya baru ke suku Gayo.
c. Interaksi dengan kelompok lain
Interaksi dengan kelompok etnis atau budaya lain juga dapat
mempengaruhi perubahan sosial budaya suku Gayo. Pertukaran budaya
dan adopsi elemen-elemen budaya lain dapat terjadi melalui interaksi
ini.
2. Faktor Internal
a. Generasi muda
Generasi muda suku Gayo memiliki akses yang lebih luas terhadap
informasi dan teknologi modern. Mereka lebih terbuka terhadap
perubahan dan memiliki keinginan untuk mengadopsi aspek-aspek
budaya baru.
b. Pendidikan
Pendidikan yang lebih baik dan akses terhadap pendidikan formal dapat
membuka wawasan suku Gayo terhadap budaya dan nilai-nilai baru.
Pendidikan juga dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
adaptasi terhadap perubahan sosial budaya.
c. Perubahan ekonomi
Perubahan dalam pola pekerjaan dan ekonomi dapat mempengaruhi
perubahan sosial budaya suku Gayo. Misalnya, jika ada peningkatan
dalam sektor pariwisata atau industri, suku Gayo mungkin perlu
beradaptasi dengan perubahan tersebut.
9
2. Kurangnya hubungan dengan masyarakat
Kurangnya hubungan dengan masyarakat dapat menghambat perubahan sosial
karena seseorng manjadi lebih individualisme, egois, serta akan selalu ada
diferensiasi yang akan bisa berlanjut ke perpecahan.
10
perubahan kecil merupakan perubahan yang tidak menyangkut aspek-aspek
penting dalam masyarakat. dalam hal ini contohnya ialah perubahan dalam
tempat tinggal,dahulu masyarakat gayo tinggal disatu rumah besar yang dihuni
oleh keluarga inti dan keluarga luas karna adanya perkembangan zaman lama
kelamaan tradisi ini berubah menjadi hanya keluarga inti saja yang tinggal
dirumah besar sementara keluar luas mendirikan atau mencari rumah sendiri.
Walaupun tradisi ini sudah memudar tetapi tidak berdampak banyak terhadap
kerukunan anatara keluarga.
1. Dampak Positif
a. Sistem Migrasi
Dahulu suku Gayo suka berpindah-pindah tempat,tetapi
sekarang suku Gayo menetap disuatu tempat. Dan oleh
karna itu banyak yang mengenal suku Gayo sekarang.
b. Sitem Pemerintah
Sekarang sistem pemerintahan di suku Gayo bukan lagi
raja,petuah,dan imam melainkan takyat atau bapak
camat,hal ini menyebabkan suku Gayo menjadi lebih
berkembang dalam bidang pemerintahan.
2. Dampak Negatif
11
Adanya pengaruh negatif pada perilaku masyarakat suku
Gayo, karna adanya sistem globalisasi yang berpengaruh
pada tingkah laku masyarakat suku Gayo.
12
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan Perubahan Sosial Budaya Suku Gayo yang dapat kami simpulkan, diketahui
bahwa adanya perubahan Sosial Budaya masyarakat suku Gayo pada bentuk bahasa,adat
istiadat,rumah adat,serta mata pencaharian dengan faktor pendukung terdiri dari perubahan
ekonomi, globalisasi,serta adanya kemajuan dalam dunia pendidikan.
Lalu dengan dampak-dampak yang diberikan adalah perubahan sistem imigrasi, yang
dahulunya berpindah-pindah tempat, ada juga dampak dalam sistem
pemerintahan, dimana suku Gayo bukan lagi raja,petuah,dan imam melainkan
rakyat atau bapak camat. Prubahan sosial budaya ini mengakibatkan banyaknya
masyarakat yang sadar akan pentingnya interaksi dengan masyarakat luar serta
kesadaran pentingnya memanfaatkan teknologi dengan kebijakan
mempertahankan atau kolaborasi dengan budaya aslinya.
Perubahan sosial budaya ini dapat menjadi positif apabila masyarakat suku Gayo
bisa menanggulangi dampak negatif yang mungkin timbul dari banyaknya
budaya yang masuk dari luar. Jadi, dalam makalah ini kita dapat mengetahui
seberapa besar dampak perubahan sosial budaya pada semua masyarakat
Indonesia terutama masyarakat suku Gayo.
13
DAFTAR PUSAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Suku_Gayo#:~:text=Pada%20masa%20lalu%20orang%20Ga
yo,keramik%2C%20menganyam%2C%20dan%20menenun.
https://lintasgayo.co/2023/10/23/metamorfosis-bahasa-gayo-jelang-kongres-bahasa-
indonesia-xii/
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Busana_Adat_Gayo
https://www.bola.com/ragam/read/5247300/contoh-perubahan-sosial-cepat-dan-lambat-di-
masyarakat
https://fisip.umsu.ac.id/2023/07/06/contoh-perubahan-sosial-budaya-yang-terjadi-di-
indonesia/#:~:text=Perubahan%20sosial%20budaya%20mengacu%20pada,budaya%20yang
%20terjadi%20seiring%20waktu
https://dspace.uii.ac.id
https://www.rri.go.id
https://www.gramedia.com
14