Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH IPS

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA


SUKU GAYO

GURU PEMBIMBING :
LARASATI S.Pd

DISUSUN OLEH:
1. ACHMAD ZAKY MUBAROK UMAR (01)
2. MARVEL PALEVA DAMARIS (13)
3. SELVY YULIATI (19)
4. VIONNA AGATHA NUR AINNI (22)

SMP SHAFTA
SURABAYA
2023

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Perubahan Sosial, Budaya dan Sosial Budaya
B. Perubahan Sosial Budaya Suku Gayo
C. Penyebab Perubahan Sosial Budaya Suku Gayo
1. Faktor Eksternal
2. Faktor Internal
D. Pengahambat Perubahan Sosial Budaya Suku Gayo
E. Bentuk Perubahan Sosial Budaya
F. Dampak Perubahan Sosial Budaya
1. Dampak Positif
2. Dampak Negatif

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Gambar 1.1 https://images.app.goo.gl/Ar6KPtmYKJZY4pYP9

Di Indonesia memiliki beragam kebudayaan seperti keanekaragaman suku bangsa,


budaya, dan bahasa. Salah satu contohnya adalah suku Gayo yang dimana dikenal
sebagai suku tertua di Nusantara. Dengan adanya pernyataan ini menjadikan latar
belakang pemikiran untuk mengulas bagaimana suku Gayo mengalami perubahan
sosial budaya di era modernisasi saat ini. Suku Gayo adalah salah satu kelompok etnis
di Pulau Sumatera yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo di Provinsi Aceh bagian
Tengah. Mereka merupakan penduduk asli yang memiliki sejarah dan tradisi.
Bahasa suku gayo, yang juga dikenal sebagai bahasa Gayo, adalah bahasa yang
digunakan sebagai bahasa sehari-hari oleh masyarakat suku Gayo di Provinsi Aceh,
terutama di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Bahasa Gayo
termasuk dalam kelompok bahasa Austronesia, dengan pengaruh dari bahasa-bahasa di
sekitarnya. Hal ini juga yang menjadi tujuan dibuatnya makalah ini untuk melihat
bagaimana dampak perubahan dan bentuk perubahan sosial budaya masyarakat suku
Gayo dengan menganalisis melalui budaya-budaya khas sebelum terdampak
globalisasi.
Suku Gayo memiliki beberapa baju adat yang identik dengan beberapa
karakteristik khas seperti motif Karawang Gayo dengan bahan kain tenun yang biasa
digunakan dalam upacara adat bahkan pernikahan masyarakat suku gayo. Rata-rata
mata pencaharian masyarakat suku Gayo diantaranya bercocok tanam, bertenak,
membuat kerajinan tangan yang nantinya akan dijual ke pasar atau daerah lain, dan
bekerja sebagai pelayanan publik.
Masyarakat suku Gayo memiliki ciri khas seperti warna kulit yang cenderung
gelap, tubuh yang tidak terlalu tinggi, dan rambut yang keriting. Mereka terbagi
menjadi tiga kelompok, yaitu masyarakat Gayo Lues, Gayo Laut, dan Gayo Blang.
Jumlah penduduk suku Gayo di Provinsi Aceh mencapai 336.856 jiwa berdasarkan
sensus tahun 2010. Suku Gayo memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang unik, seperti
rumah adat Gayo yang khas dan berbagai upacara adat yang masih dilestarikan hingga
saat ini.

3
Maka dari itu, disusunlah makalah ini dengan harapan dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembacanya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari perubahan Sosial, Budaya, Sosial Budaya?


2. Apa pengertian dan bentuk perubahan Sosial Budaya dalam bentuk cepat dan
lambat pada masyarakat suku Gayo?
3. Apa yang menjadi penyebab perubahan Sosial dan Budaya masyarakat suku
Gayo?
4. Apa saja faktor yang dapat menghambat perubahan Sosial dan Budaya dalam
suku Gayo?
5. Apa faktor Eksternal dan Internal perubahan suku Gayo?
6. Bagaimana bentuk dari perubahan Sosial dan Budaya suku Gayo?
7. Apa dampak perubahan Sosial Budaya dari segi positif dan negatif dalam
masyarakat Gayo?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Sosial, Budaya, dan Sosial Budaya


2. Mengetahui perubahan Sosial Budaya dalan bentuk cepat dan lambat pada
masyarakat suku Gayo?
3. Mengetahui penyebab perubahan Sosial dan Budaya masyarakat suku Gayo
4. Mengetahui faktor penghambat perubahan Soisal dan Budaya dalam suku
Gayo?
5. Mengetahui faktor eksternal dan internal suku Gayo
6. Mengetahui bentuk perubahan Sosial dan Budaya suku Gayo?
7. Mengetahui dampak perubahan Sosial Budaya dalam segi positif dan negatif
dalam suku Gayo?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosial, Budaya dan Sosial Budaya

1. Perubahan Sosial
Dalam Ilmu Sosiologi dikenal istilah perubahan sosial (social chage).
Perubahan sosial (social chage) diartikan sebagai perubahan-perubahan yang
menyangkut struktur sosial ataupun lembaga-lembaga sosial. Menurut Max
Weber yang juga merupakan ahli sosiologi terkenal mengungkapkan bahwa
perubahan sosial adalah situasi yang terjadi di masyarakat yang diakibatkan
karena ketidaksamaan dengan unsur-unsur sosial yang ada. Selo Sumardjan
kemudian mendefinisikan lebih sederhana bahwa perubahan sosial adalah
budaya yang terjadi karena perubahan struktur dan fungsi sosial. Jadi perubahan
sosial akan secara otomatis mempengaruhi budaya masyarakat itu sendiri
karena berkaitan dengan kebiasaan masyarakat.

2. Perubahan Budaya
Perubahan Budaya (cultural change) adalah perubahan yang berkaitan dengan
kebudayaan masyarakat,khususnya menyangkut sistem nilai.Perubahan budaya
sebenarnya lebih mengacu pada sebuah perubahan dalam proses tata sosial
dalam masyarakat.Beberapa perubahan budaya ini termasuk juga perubahan
dalam lingkungan, lembaga, perilaku dan hubungan sosial. Selain itu,
perubahan budaya juga bisa mengacu pada gagasan untuk sebuah kemajuan
sosial dan evolusi sosial dan budaya. Perubahan budaya sendiri dapat
berlangsung dengan cepat atau lambat dan biasanya tidak bisa disadari oleh
masyarakat dalam sebuah negara. Perubahan budaya dalam kehidupan
masyarakat biasanya dapat terjadi jika masyarakat itu sendiri menginginkan
sebuah perubahan.

3. Perubahan Soial Budaya


Perubahan sosial budaya mengacu pada transformasi yang terjadi dalam nilai-
nilai, norma-norma, keyakinan, perilaku, dan struktur sosial suatu masyarakat
atau kelompok budaya. Ini mencakup perubahan dalam pola interaksi,
hubungan sosial, institusi, dan praktik budaya yang terjadi seiring waktu. Dari
penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa perubahan sosial dan budaya
merupakan hal yang berbeda, tetapi keduanya mempunyai keterkaitan.
Perubahan budaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam
masyarakat. Perubahan budaya yang terjadi banyak dipengaruhi oleh
modernisasi, yang kemudian dapat menimbulkan gejala perubahan sosial.

5
Secara umum, penyebab terjadinya perubahan sosial budaya pada masyarakat
berasal dari faktor luar (eksternal) maupun dari dalam (internal).

B. Perubahan Sosial Budaya Suku Gayo

Suku Gayo adalah salah satu suku bangsa yang mendiami dataran tinggi Gayo di Provinsi
Aceh, Indonesia. Seperti suku-suku lainnya, Suku Gayo juga mengalami perubahan sosial
dan budaya seiring dengan perkembangan zaman. Berikut adalah beberapa bentuk
perubahan sosial budaya yang mungkin terjadi pada Suku Gayo:

1. Baju Adat Suku Gayo

Gambar 2.1 Pakian Adat Suku Gayo


Sumber: https://images.app.goo.gl/geSMaU7Nry62hLCR8

Pada masa silam orang Gayo pernah mengenal bahasan busana dari kulit kayu
nanit, hasil tenunan sendiri dari bahan kapas, dan bahan kain yang didatangkan
dari luar daerah Gayo. Periode pemakaian nanit sudah jauh dari ingatan orang
sekarang, yang konon dipakai pada masa-masa sulit pada zaman kolonial
Belanda atau masa sebelumnya. Kegiatan bertenun pun sudah lama tak tampak
dalam kehidupan mereka, kecuali pada masa pendudukan balatentara Jepang di
mana kehidupan serba sulit. Busana yang diperkenalkan di sini dibatasi pada
busana sub kelompok Gayo Lut yang berdiam di Kabupaten Aceh Tengah dan
Bener Meriah. Uraian tentang busana atau pakaian ini termasuk unsur perhiasan
atau assesorisnya yang dikenakan dalam rangka upacara perkawinan, karena di
luar upacara itu tidak tampak . adanya ciri busana khas Gayo, lebih-lebih pada
zaman masa belakangan ini.

6
2. Perubahan Bahasa Suku Gayo

Gambar 2.2 Bahasa Suku Gayo


Sumber: https://images.app.goo.gl/DQRbgwT74zWvNTFh8

Suku Gayo terdiri dari beberapa sub etnik seperti. Gayo Lut (mulai dari Selatan
Laut Tawar sampai perbatasan Bireuen/Aceh Utara), Gayo Deret (Selatan Laut
Tawar sampai perbatasan Gayo Lues dan Nangan Raya), Gayo Lues, Gayo
Lokop/Serbejadi dan Gayo Kalul. Salah satu perbedaan antara sub etnik ini
adalah pada dialek bahasa Gayo yang digunakan.Dialek Gayo lut digunakan di
kawasan Bukit dan Cik Bebesen, Gayo Deret di kawasan Linge, Syiah Utama,
dan Lokop Serbejadi, dialek Gayo Lues di Kabupaten Gayo Lues dan Gayo
Alas, serta dialek Gayo Kalul di Kawasan Aceh Tamiang. Namun saat ini batas-
batas dialek ini semakin kabur. Demikian pula dengan bahasa Gayo yang
digunakan perlahan-lahan mulai berubah menemukan bentuk yang baru.
Khususnya di wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Perubahan
bahasa Gayo secara bertahap mulai berubah sejak pertengahan 30-an ketika
pendidikan formal mulai diperkenalkan di Takengon dengan beroperasinya
Holland Inlandsche Scool (HIS) yang mulai beroperasi pada 2 Januari 1936.

3. Perubahan Rumah Adat Suku Gayo

Gambar 2.3 Rumah Adat Suku Gayo


Sumber: https://images.app.goo.gl/YdbAQWNBNfLXrzKT7

Rumah bagi masyarakat Gayo dahulu tidak memiliki perbedaan yang khusus
antara rumah raja dan keturunan bangsawan dengan rumah masyarakat biasa
(common people), baik dari bentuk ukuran maupun ornamen-

7
ornamennya.Namun demikian berdasarkan tipologi denah ada ditemukan
4(empat) buah tipe denah dengan penamaan rumah yang berbeda berdasarkan
baik mengenai jumlah ruang yang dimilikinya maupun bentuk yang berbeda
antara satu dan yang lainnya.Rumah yang umum ditemukan pada masa dahulu
seperti dituliskan Hourgronje, 1903 rumah yang umum ditemukan pada masa
itu memiliki ruang 5 sampai 9 buah ruang, jumlah ruang kemungkinan besar
menunjukan jumlah keluarga yang menempati ruangan rumah tersebut, dimana
satu-satu ruang akan didiami oleh satu keluarga inti (kelurga batih) yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak-anaknya,kadang-kadang oleh dua keluarga inti yang
serupa yang terdiri atas keturunan menurut prinsip ptrilineal. Jika diperlukan
perluasan sebab anggota keluarganya berkembang, maka dibangunlah rumah
baru berdekatan dengan rumah lama dan seterusnya.Demiianlah sebuah
pemukiman darurat ini berkembang menjadi sebuah kampong

4. Perubahan Mata Pencaharian Suku Gayo

Gambar 2.4 Mata Pencaharian Suku Gayo


Sumber: https://images.app.goo.gl/BmYrusmbeAQYdivV7

Pada masa lalu orang Gayo terutama mengembangkan mata pencaharian bertani
di sawah dan beternak, dengan adat istiadat mata pencaharian yang rumit. Selain
itu ada penduduk yang berkebun, menangkap ikan, dan meramu hasil hutan.
Mereka juga mengembangkan kerajinan membuat keramik, menganyam, dan
menenun. Kini mata pencaharian yang dominan adalah berkebun, terutama
tanaman kopi gayo. Kerajinan membuat keramik dan anyaman pernah terancam
punah, namun dengan dijadikannya daerah ini sebagai salah satu daerah tujuan
wisata di Aceh, kerajinan keramik mulai dikembangkan lagi. Kerajinan lain
yang juga banyak mendapat perhatian adalah kerajinan membuat sulaman
kerawang dengan motif yang khas. Kerajianan ini menjadi salah satu sumber
perekonomian masayarakat suku Gayo. Banyak wisatawan yang berkunjung ke
gayo dan menjadikan kerajinan yang dihasilkan oleh masyarakat Gayo sebagai
oleh-oleh mereka ketika berkunjung.enjadinyebab Perubahan Sosial Budaya
Suku Gayo. Perubahan sosial budaya suku Gayo dapat dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
dalam suku Gayo itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor
yang berasal dari luar suku Gayo. Berikut adalah beberapa penyebab perubahan
sosial budaya suku Gayo dari kedua faktor tersebut:

8
C. Penyebab Perubahan Sosial Budaya Suku Gayo

1. Faktor Eksternal
a. Globalisasi
Pengaruh globalisasi membawa masuknya budaya dan nilai-nilai baru
ke dalam masyarakat suku Gayo. Melalui media sosial, televisi, dan
internet, suku Gayo dapat terpapar dengan budaya dan tren dari luar.
b. Migrasi
Migrasi orang-orang dari suku Gayo ke daerah lain atau sebaliknya
dapat membawa perubahan budaya. Mereka dapat mengadopsi budaya
baru dari tempat tinggal baru mereka atau membawa kembali pengaruh
budaya baru ke suku Gayo.
c. Interaksi dengan kelompok lain
Interaksi dengan kelompok etnis atau budaya lain juga dapat
mempengaruhi perubahan sosial budaya suku Gayo. Pertukaran budaya
dan adopsi elemen-elemen budaya lain dapat terjadi melalui interaksi
ini.

2. Faktor Internal

a. Generasi muda
Generasi muda suku Gayo memiliki akses yang lebih luas terhadap
informasi dan teknologi modern. Mereka lebih terbuka terhadap
perubahan dan memiliki keinginan untuk mengadopsi aspek-aspek
budaya baru.
b. Pendidikan
Pendidikan yang lebih baik dan akses terhadap pendidikan formal dapat
membuka wawasan suku Gayo terhadap budaya dan nilai-nilai baru.
Pendidikan juga dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
adaptasi terhadap perubahan sosial budaya.
c. Perubahan ekonomi
Perubahan dalam pola pekerjaan dan ekonomi dapat mempengaruhi
perubahan sosial budaya suku Gayo. Misalnya, jika ada peningkatan
dalam sektor pariwisata atau industri, suku Gayo mungkin perlu
beradaptasi dengan perubahan tersebut.

D. Pengahambat Perubahan Sosial Budaya Suku Gayo

1. Sikap masyarakat yang tradisional


Masyarakat yang masih terikat dengan kebiasaan atau adat-istiadat yang telah
turun-temurun. Keterikatan tersebut menjadikan masyarakat mudah curiga
terhadap hal baru yang menuntut sikap rasional, sehingga sikap masyarakat
tradisional kurang kritis.

9
2. Kurangnya hubungan dengan masyarakat
Kurangnya hubungan dengan masyarakat dapat menghambat perubahan sosial
karena seseorng manjadi lebih individualisme, egois, serta akan selalu ada
diferensiasi yang akan bisa berlanjut ke perpecahan.

3. Sifat penduduk yanbg konservatif.


Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai
tradisional. Istilah ini berasal dari bahasa Latin, conservāre, melestarikan;
“menjaga, memelihara, mengamalkan”.

4. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat


Ilmu pengetahuan adalah jendela dari perubahan sosial budaya. Ketika ilmu
pengetahuan berkembang dengan baik sudah pasti masyarakat yang
bersangkutan akan mengalami perubahan sosial budaya dengan cepat.

E. Bentuk Perubahan Sosial Budaya

1. Perubahan Cepat Dan Lambat


Perubahan sosial cepat ialah perubahan di masyarakat termasuk jenis perubahan
sosial yang biasanya diawali dari adanya konflik permasalahan dan juga
ketegangan yang membutuhkan penanganan atau solusi dengan cepat atau akan
makin berkembang dan sulit dikendalikan. Seperti contonya Pembangunan
jalan layang dan tol,Perkembangan sarana telekomunikasi, Revolusi Politik,
dan masi banyak lagi. Hal ini yang menyebabkan terjadinya perubahan Sosial
Budaya masyarakat suku Gayo menjadi cepat. Sementara perubahan lambat
ialah perubahan sosial di dalam masyarakat suku Gayo sulit terjadi karena masih
dangkalnya pemikiran masyarakat setempat dan kurang bisa diterimanya
masyarakat baru. Suku Gayo kurang bisa menerima karena masih memegang
teguh adat setempat dan masih menjaga kearifan lokal agar tidak berubah karena
perkembangan zaman. Seperti contonya sikap masyarakat yang
tradisional,kurangnya komunikasi dengan masyarakat lain,perkembangan
IPTEK yang terlambat. Oleh karna itu perubahan Sosial Budaya masyarakat
suku Gayo lambat.

2. Perubahan Besar Dan Kecil


Perubahan besar merupakan perubahan yang dapat memberi pengaruh luas
dalam masyarakat. Seperti contohnya perubahan dalam hal perkawinan,dahulu
persetujuan perkawinan bagi masyarakat Gayo adalah urusan orang tua, urusan
kerabat, urusan masyarakat, dan urusan pribadi. Inisiatif pertama sesuatu
perkawinan di ambil oleh orang tua pria yang kemudian di beritahukan kepada
anaknya lalu setelah menikah pihak perempuan akan menetap dirumah pihak
lakik-lakik. Tetapi Semakin banyak pemuda dan pemudi yang berpendidikan,
semakin banyak pula mereka yang bekerja diluar desanya. Dengan demikian
semakin banyak mereka yang tidak menetap bersama keluarganya sesudah
kawin. Hal ini membawa pe-ngaruh yang besar terhadap adat menetap setelah
kawin telah di tinggalkan sama sekali. Sementara itu perubahan kecil ialah

10
perubahan kecil merupakan perubahan yang tidak menyangkut aspek-aspek
penting dalam masyarakat. dalam hal ini contohnya ialah perubahan dalam
tempat tinggal,dahulu masyarakat gayo tinggal disatu rumah besar yang dihuni
oleh keluarga inti dan keluarga luas karna adanya perkembangan zaman lama
kelamaan tradisi ini berubah menjadi hanya keluarga inti saja yang tinggal
dirumah besar sementara keluar luas mendirikan atau mencari rumah sendiri.
Walaupun tradisi ini sudah memudar tetapi tidak berdampak banyak terhadap
kerukunan anatara keluarga.

F. Dampak Perubahan Sosial Budaya

1. Dampak Positif

a. Sistem Migrasi
Dahulu suku Gayo suka berpindah-pindah tempat,tetapi
sekarang suku Gayo menetap disuatu tempat. Dan oleh
karna itu banyak yang mengenal suku Gayo sekarang.

b. Sitem Pemerintah
Sekarang sistem pemerintahan di suku Gayo bukan lagi
raja,petuah,dan imam melainkan takyat atau bapak
camat,hal ini menyebabkan suku Gayo menjadi lebih
berkembang dalam bidang pemerintahan.

c. Sistem Mata Pencaharian


Mata pencaharian penduduk Gayo saat ini berkebun dan
membuat kerajinan, dari yang dahulu mata pencaharian
mereka sebagai peternak dan menangkap ikan.

2. Dampak Negatif

a. Sistem Tempat Tinggal


Terjadinya disintegrasi sekala kecil, seperti perpindahan
keluarga yang awalnya tinggal dalam rumah panjang tetapi
sekarang hanya keluarga inti saja. Ini yang menyebabkan
masyarakat suku Gayo menjadi lebih mandiri.

b. Sitem Kenakalan Remaja

11
Adanya pengaruh negatif pada perilaku masyarakat suku
Gayo, karna adanya sistem globalisasi yang berpengaruh
pada tingkah laku masyarakat suku Gayo.

c. Semakin Terkikis Budaya Asli Masyarakat Suku Gayo


Karna semakin banyaknya akses dari luar suku Gayo masuk
kedalamnya, mengakibat budaya asli susah untuk dikenali.
Contohnya seperti adanya budaya kebarat-baratan.

12
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan Perubahan Sosial Budaya Suku Gayo yang dapat kami simpulkan, diketahui
bahwa adanya perubahan Sosial Budaya masyarakat suku Gayo pada bentuk bahasa,adat
istiadat,rumah adat,serta mata pencaharian dengan faktor pendukung terdiri dari perubahan
ekonomi, globalisasi,serta adanya kemajuan dalam dunia pendidikan.
Lalu dengan dampak-dampak yang diberikan adalah perubahan sistem imigrasi, yang
dahulunya berpindah-pindah tempat, ada juga dampak dalam sistem
pemerintahan, dimana suku Gayo bukan lagi raja,petuah,dan imam melainkan
rakyat atau bapak camat. Prubahan sosial budaya ini mengakibatkan banyaknya
masyarakat yang sadar akan pentingnya interaksi dengan masyarakat luar serta
kesadaran pentingnya memanfaatkan teknologi dengan kebijakan
mempertahankan atau kolaborasi dengan budaya aslinya.
Perubahan sosial budaya ini dapat menjadi positif apabila masyarakat suku Gayo
bisa menanggulangi dampak negatif yang mungkin timbul dari banyaknya
budaya yang masuk dari luar. Jadi, dalam makalah ini kita dapat mengetahui
seberapa besar dampak perubahan sosial budaya pada semua masyarakat
Indonesia terutama masyarakat suku Gayo.

13
DAFTAR PUSAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Suku_Gayo#:~:text=Pada%20masa%20lalu%20orang%20Ga
yo,keramik%2C%20menganyam%2C%20dan%20menenun.

https://lintasgayo.co/2023/10/23/metamorfosis-bahasa-gayo-jelang-kongres-bahasa-
indonesia-xii/

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Busana_Adat_Gayo

https://www.bola.com/ragam/read/5247300/contoh-perubahan-sosial-cepat-dan-lambat-di-
masyarakat

https://fisip.umsu.ac.id/2023/07/06/contoh-perubahan-sosial-budaya-yang-terjadi-di-
indonesia/#:~:text=Perubahan%20sosial%20budaya%20mengacu%20pada,budaya%20yang
%20terjadi%20seiring%20waktu

https://dspace.uii.ac.id

https://www.rri.go.id

https://www.gramedia.com

14

Anda mungkin juga menyukai