Anda di halaman 1dari 16

BAGAIMANA CARA UMAT ISLAM MENGEMBALIKAN KEJAYAAN

DI BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KESEHATAN

NAMA :

Lutvida Septiani Wulandari (10323039)

DOSEN PENGAMPU :

Safari Hasan,S.IP.,M.MRS.

FAKULTAS TEKNOLOGI MANAJEMEN KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI


TAHUN 2023/2024

1
Kata ilmu, berasal dari serapan bahasa Arab yaitu ‘alama yang berarti pengetahuan. Ilmu
disebut juga sains. Dalam bahasa latin yaitu scientia. Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah
suatu usaha sistematis dengan metode ilmiah dalam pengembangan dan
penataan pengetahuan yang dibuktikan dengan penjelasan dan prediksi yang teruji sebagai
pemahaman manusia tentang alam semesta dan dunianya.

Menurut KBBI, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang
pengetahuan.

Pengetahuan adalah informasi yang telah diproses dan diorganisasikan untuk memperoleh
pemahaman, pembelajaran dan pengalaman yang terakumulasi sehingga bisa diaplikasikan
ke dalam masalah/proses bisnis tertentu.

Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang
dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan
sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat
saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara. Dalam sudut pandang budaya, teknologi
merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis ilmu pengetahuan.
Teknologi pada kondisi tertentu dapat memiliki potensi merusak dan potensi kekuasaan. Inilah
perbedaan dari ilmu pengetahuan dan teknologi.

IPTEK kepanjangan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Menurut Read Bain, IPTEK pada
dasarnya kemudian mencakup kepada semua mesin, alat, peralatan, perlengkapan, senjata,
perumahan, pakaian, alat transportasi serta komunikasi perangkat, juga keterampilan, yang
akan memungkinkan kita sebagai manusia dan memproduksinya.

Jaques Ellul mengatakan bahwa IPTEK sebagai keseluruhan metode yang secara rasional
mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia. Termasuk di
antaranya pada proses yang meningkatkan nilai tambah. Produk yang digunakan ini
kemudian dihasilkan untuk memudahkan serta meningkatkan kinerja Struktur juga sistem di
mana proses dan produk ini kemudian dikembangkan serta digunakan.

IPTEK menurut Kast, teknologi sebagai suatu seni memanfaatkan pengetahuan ilmiah
“Technology is the art of utilizing scientific knowledge.”

IPTEK merupakan ilmu yang mempelajari mengenai perkembangan teknologi berdasarkan


kepada pengetahuan. Ilmu pengetahuan dan teknologi juga berjalan secara beriringan untuk
membangun sebuah kemajuan dalam perkembangan global. Dengan kata lain,
perkembangan IPTEK akan selalu mengikuti perkembangan zaman.

2
Dalam Islam, menuntut ilmu adalah suatu kewajiban, bahkan harus dari sejak usia sedini
mungkin. Untuk mengenalkan ilmu-ilmu dasar dan tauhid, yang selanjutnya hingga dewasa
akan terus belajar ilmu-ilmu pengetahuan yang lain dalam kehidupan ini. Oleh karena itu,
Islam memandang penting ilmu pengetahuan dan menjadikannya kunci untuk memimpin
peradaban. Islam juga memperhatikan pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
dalam kehidupan manusia. Martabat manusia selain ditentukan oleh peribadatannya juga
ditentukan oleh kemampuannya mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Islam medorong manusia untuk menuntut ilmu, membaca, dan menggunakan akal mereka.
Seorang hamba Allah dan khalifah tak mungkin mampu berjaya tanpa ilmu pengetahuan yang
mumpuni dalam dirinya. Hal ini diketahui dari wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah yaitu
surah Al-Alaq ayat 1-5 yang berisi perintah untuk belajar, menuntut ilmu,dan menggunakan
akal pikiran mereka. Surah lain yang memerintahkan umat Islam untuk menuntut ilmu yaitu
surah At-Taubah ayat 122, surah al-Alaq ayat 1-5, surah al-Baqarah ayat 44.

Nabi Muhammad kemudian membimbing semua sahabatnya menjadi pencinta ilmu seraya
berkata “satu bab ilmu yang dipelajari seseorang adalah lebih baik daripada dunia dan segala
isinya” (H.R Abu Nuaim). Beliau mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu sepanjang hayat
dan menyebarkannya walaupun hanya satu ayat (H.R Bukhari).

Meskipun al-Qur’an mendorong umatnya untuk mentradisikan membaca sebagai kunci dan
bekal hidup di atas muka bumi, namun hal tersebut tidaklah hanya dimaksudkan untuk
mendorong lahirnya ilmu pengetahuan semata, lebih dari itu untuk mendorong umat Islam
agar dapat semakin mensyukuri nikmat Allah yang sudah diberikan kepada manusia.

Pengembangan ilmu pengetahuan bagi seorang Muslim, termasuk teknologi di dalamnya,


merupakan bagian dari ketaatan kepada perintah Allah SWT. Islam tidak pernah mengenal
jargon ilmu untuk ilmu, apalagi ilmu untuk kerusakan umat manusia. Ilmu pengetahuan
dikembangkan oleh umat Islam untuk kebaikan umat manusia. Ilmu pengetahuan terletak di
bawah sinar kebijaksanaan Ilahiah. Scientia tunduk di bawah cahaya sapientia (kearifan).
Ilmu pengetahuan menjadikan seseorang semakin dekat dengan Sang Pencipta. Semakin
pandai seseorang, semakin ia dapat merasakan kebesaran Allah SWT, sebaliknya semakin
bodoh seseorang, semakin berat bagi dirinya untuk merasakan kehadiran Allah, Sang
Pencipta segenap alam semesta.

3
Di dalam Islam, metafisika menduduki posisi ilmu pengetahuan yang sangat penting. Ia
berada dalam posisi pertama sebelum logika, matematika maupun fisika. Metafisika inilah
yang akan menjadi asal lahirnya berbagai ilmu pengetahuan, sehingga ia tidak akan
kehilangan arah dan orientasi sebagaimana biasanya terjadi dalam tradisi ilmu pengetahuan
di dunia Barat. Sebagai sumber ilmu pengetahuan, metafisika ini hanya dapat disingkapkan
melalui ilmu huduri (knowledge by presence). Ilmu in sesuai dengan ungkapan “man ‘arafa
nafsahufa qad ‘arafa rabbahu” yang artinya, “barang siapa yang mengenal dirinya maka niscaya
ia akan mengenal juga Tuhannya.”

Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi. Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK). Perkembangan teknologi yang ada sekarang tidak terjadi secara
mendadak. Teknologi mengalami perkembangan sejak dulu dan terjadi secara bertahap,
terstruktur dan evolutif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terjadi
secara cepat dan akan selalu beriringan perkembangannya antara ilmu pengetahuan
kesehatan itu sendiri dengan teknologi kesehatan juga.

Jauh sebelum peradaban Barat mengembangkan sains dan teknologi sekaligus berbagai
turunannya, para ilmuwan Islam sudah terlebih dahulu mengembangkan banyak terobosan
dan inovasi terkait sains dan teknologi. Misalnya di bidang matematika. Setidaknya
masyarakat Islam sudah mewarisi tiga sistem perhitungan sekaligus, yang pertama
mengunakan metode susunan-jari dengan menunjukkan angka-angka berdasarkan posisi
jari-jari, yang kedua dari Babilonia yang menunjukkan bilangan dengan sembilan angka dan
satu simbol, kosong yang disebut sifr atau nol. Sistem bilangan ketiga berasal dari India. Al-
Khawarizmi, seorang ahli matematika yang lahir di Persia pada abad ke-8, mampu
mengalihkan angka-angka Hindu dan Babilonia ke dalam sistem yang sangat sederhana dan
dapat diterapkan oleh semua orang. Ia telah mampu melahirkan ‘aljabar’ maupun algoritma
berikut konsep-konsep yang di belakangnya.

Peradaban Islam dalam sejarahnya mengalami masa yang sulit hingga dapat sampai pada
zaman kejayaannya, salah satunya dengan menonjolnya ilmu pengetahuan. Kejayaan itu
juga atas bantuan para ilmuwan pada masa itu yang sadar dengan ilmu pengetahuan dan
pahan ajaran Islam (Huwaida, Wakit, & Catur, 2023). Di bidang kedokteran, sudah banyak
kontribusi yang diberikan oleh ilmuwan Muslim pada saat itu. Mulai dari al-Razi yang
mengembangkan dua model dokter sekaligus yaitu dokter klinis dan dokter ruhani. Ibnu Sina

4
yang dikenal sebagai “pangeran para dokter” sudah menuliskan banyak sekali karya
mengenai bidang kedokteran. Abu al-Qasim al-Zahrawi dikenal sebagai dokter ahli bedah
dan Ibnu Nafis yang dikenal sebagai penemu kapiler paru-paru.

Para sejarawan berbeda-beda dalam pendapat mereka tentang kapan sejarah Islam dimulai.
Sebagian besar sejarawan berpendapat bahwa sejak Nabi Muhammad Saw diangkat menjadi
rasul adalah awal sejarah Islam. Pendapat ini menyatakan bahwa, meskipun masyarakat
muslim belum memiliki kekuasaan berdaulat selama tiga belas tahun Muhammad tinggal di
Makkah. Ada beberapa sejarawan juga berpendapat bahwa ketika Muhammad hijrah ke
Madinah, sejarah umat Islam dimulai. Ini disebabkan oleh adanya Piagam Madinah, konstitusi
yang Nabi Muhammad SAW buat, yang memungkinkan Nabi Muhammad SAW untuk tinggal
di sana dan menjadi kepala negara selain menjadi rasul.

1. Peradaban Islam pada Masa Nabi Muhammad SAW (622-632M)

Peradaban Islam pada masa Nabi Muhammad SAW biasa disebut dengan Kekhalifahan
Rasyidin. Tahun 622 M, Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah. Setelah
hijrahnya Rasulullah inilah, peradaban Islam mengalami perkembangan yang signifikan.

Ada beberapa kejadian penting pada masa ini antara lain : pendirian Masjid Nabawi sebagai
pusat sosial dan agama Islam; pembentukan konstitusi yang Nabi Muhammad SAW buat,
yaitu Piagam Madinah; Pengembangan ekonomi umat Islam; dan Pengembangan Ilmu
pengetahuan.

2. Peradaban Islam pada Masa Kekhalifahan Umayyah I(661-749M)

Kekhalifahan Umayyah didirikan setelah sepeninggalan kekhalifahan Ali bin Abi Thalib.
Kekhalifahan Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan dengan pusat
pemerintahannya di Damaskus. Pemerintahan Bani Umayyah I sebagai bukti kemajuan
peradaban yang berjalan dengan pesat.

Peradaban pada masa kejayaan Umayyah I antara lain: qiraat, nahwu, masjid, irigasi, Kuttab,
halaqah di masjid, majelis munadarah, Nindhamul Maal, Siasy, Idary, dan Qadi.

Pada akhirnya, kekhalifahan Bani Umayyah mengalami keruntuhan. Penyebabnya saat masa
kekuasaan Yazid bin Abdul Malik yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan dan tidak
dapat mengendalikan pemberontakan-pemberontakan yang terjadi. Dan puncaknya adanya
pengangkatan 2 khalifah di tahun yang sama. Inilah yang membuat masyarakat semakin benci
dan marah kepada pemerintahan Bani Umayyah.

5
3. Peradaban Islam pada Masa Kekhalifahan Umayyah II (756-1031M)

Masa Kekhalifahan Umayyah II merupakan kelanjutan dari Kekhalifahan Umayyah I. Pusat


pemerintahan kekhalifahan Umayyah II ini berada di Andalusia/Spanyol. Abdurrahman ad-
Dakhil ke Andalusia dan mengambil alih kekuasaan di Andalusia pada masa pemerintahan
gubernur Yusuf al-Fihr. Akhirnya, pada periode 756-1031 M inilah disebut periode
Kehkalifahan Umayyah kedua. Pada periode ini juga Islam mendapatkan masa kejayaannya
dan berhasil mendirikan masjid Cordoba dan sekolah-sekolah di kota besar Andalusia. Pada
saat itu peradaban dan ilmu pengetahuan sangat berkembang di Andalusia. Kemudian, pada
masa pemerintahan Abdurrahman III dibangun Universitas Cordoba yang dilengkapi dengan
perpustakaan didalamnya terdapat ribuan koleksi buku, pembangunan kota -kota pun
berlangsung sangat cepat, dan masyarakat Andalusia memperoleh kesejahteraan dan
kemakmuran.

Kemajuan lain yang ada dinegara ini yaitu ilmu pengetahuan dan sains yang berkembang
(filsafat, fikih, dan ilmu sejarah). Namun pada akhir periode pemerintahan kekhalifahan
umayyah mengalami kemunduran. Faktor penyebab kemundurannya yaitu karena
masyarakat di Andalusia masih menganggap jika kehadiran Islam di negara mereka
merupakan sebuah ancaman dan juga penjajah bagi mereka. Faktor pendukung kemunduran
lainnya antara lain: tidak jelasnya system peralihan kekuasaan, terpuruknya ekonomi
Andalusia, dan mereka merasa terasing.

4. Peradaban Islam pada Masa Kekhalifahan Abbasiyah (750-1258)

Pada awalnya ibu kota khilafah Bani Abbasiyah berada di al-Hasyimiyah, dekat Kufah. Namun
demi menjaga stabilisasi negara, ibu kota negara di pindahkan dari al-Hasyimiyah ke Bagdad.

Peradaban dan kebudayaan Islam berkembang dan sampai di puncak kejayaannya


disebabkan oleh fokus khalifah bani Abbasiyah berada pada pembangunan peradaban dan
kebudayaan Islam daripada perluasan wilayah.

Puncak kejayaan masa kekhalifahan bani Abbasiyah terjadi pada masa pemerintahan Harun
Ar-Rasyid dan Al-Makmun. Saat Ar-Rasyid memerintah keadaan negara menjadi sangat
makmur, kaya, keamanan yang terjamin, pendidikan yang berkembang dan maju dengan
pesat, serta wilayahnya yang luas dari Afrika Utara hingga India.

Namun, setelah mendapatkan puncak kejayaannya kekuatan kelhalifahan abbasiyah mulai


mengalami kemundurannya. Salah satu faktor yang menyebabkan kekhalifahan Abbasiyah
mengalami keruntuhan yaitu adanya perebutan kekuasaan antara orang-orang yang berada
didalam kerajaan itu sendiri. Hal itu dikarenakan pemimpin kekhalifahan Abbasiyah kurang
tegas saat memimpin pemerintahannya. Sehingga, membuat para Mamluk (tentara budak)

6
dan Bani Buwaih saling berebut kekuasaan. Padahal saat itupun sudah ada yang memimpin
kekhalifahan Abasiyah. Faktor lain yang menyebabkan saat kota Baghdad menjadi pusat
pemerintahan Khilafah Abbasiyah diserang oleh bangsa Mongol yang dipimpin oleh Hulagu
Khan.

Menurut Nourouzzaman Shiddiqy sejarah peradaban Islam dibagi menjadi tiga periode :
pertama, periode klasik (650-1258 M); kedua, periode pertengahan (jatuhnya Baghdad
sampai ke penghujung abad ke-17M) dan periode modern (mulai abad ke-18 sampai
sekarang). Sedangkan, menurut Harun Nasution sejarah peradaban islam dibagi menjadi tiga
periode : pertama, periode klasik (650-1250an); kedua, periode pertengahan (1250-1800an)
dan periode modern (1800 sampai sekarang).

1. Periode Klasik

Periode klasik adalah masa kemajuan, keemasan, dan kejayaan Islam. Pada periode ini
dibagi menjadi dua fase. Fase ekspansi, integrasi, dan kemajuan; dan fase disintegrasi.

Pertama yaitu fase ekspansi, integrasi dan kemajuan (650-1000). Di masa inilah wilayah
Islam semakin meluas mulai dari Afrika Utara hingga Spanyol di bagian barat dan dari
Persia hingga ke India bagian timur. Daerah-daerah itu tunduk kepada kekuasaan Islam. Di
masa ini pula berkembang dan masa kejayaan ilmu pengetahuan, baik dalam bidang
agama, umum, kebudayaan, serta peradaban Islam.

Kedua yaitu fase disintegrasi(1000-1250M). Di masa ini keutuhan umat Islam dalam bidang
politik mulai pecah. Kekuasaan khalifah mulai menurun, hingga akhirnya Baghdad dapat
dirampas dan dihancuran oleh Hulagu Khan dan bangsa Mongol pada tahun 1258M.
Khalifah sebagai lambang kesatuan politik umat Islam menjadi hilang.

2. Periode Pertengahan

Periode pertengahan dibagi menjadi dua fase. Fase kemunduran (1250-1500 M) dan fase
tiga kerajaan besar dan masa kemunduran (1500-1800 M).

Fase pertama yaitu fase kemunduran pada tahun 1250-1500 M. Di masa ini desentralisasi
dan disintegrasi bertambah meningkat. Perbedaan antara Sunni dan Syi,ah dan juga antara

7
Arab dan Persia bertambah nyata. Daerah Islam menjadi terbagi menjadi dua yakni bagian
Arab dan bagian Persia. Kebudayaan Persia mendesak kebudayaan Arab. Pada fase ini, di
kalangan umat Islam semakin meluas pendapat bahwa ijtihat tertutup. Demikian juga tarekat
dengan pengaruh negatifnya dan kurangnya mengenai ilmu pengetahuan.

Fase kedua yaitu fase tiga kerajaan besar (1500-1700) dan masa kemunduran (1700-1800
M). Tiga kerajaan besar tersebut adalah kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia
dan kerajaan Mughal di India. Masa kemundunduran Kerajaan Safawi dihancurkan oleh
serangan-serangan bangsa Afghan. Kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-
raja India. Kerajaan Usmani terpukul di Eropa dan menyebabkan umat Islam semakin
mengalami kemunduran. Dalam masa itu, Eropa menjadi bertambah kaya dan maju. Jauh
melampaui kemajuan Islam pada masa sebelumnya.

3. Periode Modern (1800-sekarang)

Periode modern (1800-sekarang) merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya


Mesir ke tangan Barat menyadarkan dunia bahwa bangsa barat telah timbul peradaban baru
yang lebih tinggi. Hal tersebut merupakan ancaman bagi umat Islam khususnya. Pada
periode ini juga sangat mempengaruhi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial di banyak
negara muslim. Banyaknya negara Islam yang berusaha untuk meningkatkan sistem
pendidikan mereka, termasuk juga pendidikan tinggi dan riset ilmiah. Pada periode ini juga
disertai banyaknya konflik yang terjadi baik itu secara internal saja maupun secara
internasional.

Dengan demikian, keadaan ini menjadi sangat berbeda dibandingkan dengan periode klasik.
Pada periode klasik, orang Barat kagum melihat kebudayaan dan peradaban Islam yang
sangat maju. Sedangkan, pada periode modern umat Islam yang heran dengan kebudayaan
dan kemajuan bangsa barat.

Berikut ini merupakan tokoh cendekiawan muslim di bidang Ilmu kedokteran

1. Ibnu Sina (Avicenna)

Ibnu Sina memiliki nama lengkap Abu Ali al-Husayn ibn Abd Allah ibn Sina. Ibnu Sina atau
dikenal dengan Avicenna merupakan salah satu dokter dan juga ilmuwan muslim dibidang
kedokteran. Ibnu Sina juga terkenal sebagai filsuf besar dalam tradisi Islam.

8
Salah satu karya dari Ibnu Sina yaitu Kitab Qanun dalam ilmu kedokteran dan Kitab Al-Syifa
yang didalamnya membahas tentang ensiklopedia (ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu
alam, dan juga ilahiyyat). Kitab Qanun merupakan kitab yang menjadi sumber ilmu di dunia
kedokteran Eropa selama berabad-abad lamanya. Sehingga Ibnu Sina mendapat julukan
sebagai ‘Bapak Kedokteran Modern’.

Karya filsaatnya yang terkenal adalah Kitab al-Shifa. Didalamnya berisi kumpulan tulisan
Ibnu Sina tentang berbagai disiplin ilmu, termasuk logika, metafisika, etika, dan matematika.
Ia mengembangkan pandangan filosofis tentang eksistensi, dan hubungan antara akal dan
agama.

2. Ibnu Al-Nafis

Ibnu al-Nafis memiliki nama lengkap Ala al-Din Abu al-Hasan Ali Ibn Abi al-Hazm al-Qarshi
al-Dimasqi. Ibnu Al-Nafis merupakan dokter pertama yang menggambarkan tentang sirkulasi
paru. Beliau adalah orang pertama yang menentang pendapat Sekolah Galen bahwa darah
dapat melewati septum interventrikular jantung, dan sesuai dengan ini beliau percaya bahwa
semua darah yang mencapai ventrikel kiri melewati paru-paru. Beliau juga menyatakan
bahwa harus ada penghubung kecil antara arteri pulmonalis dan vena.

Karyanya yang terkenal yaitu Sharh Tasrih al-Qanun yang isinya merupakan pendapatnya
tentang Anatomi kanon. Di dalamnya mencakup dengan rinci antatomi tubuh manusia dan
mencakup penjelasan rinci tentang jantung, pembuluh darah, dan organ-organ tubuh
lainnya. Dalam penelitiannya Ibnu Nafis menganut metode ilmiah yang sistematis dan
berbasis pada pengamatan. Ia menggabungkan pengetahuan klasik Yunani dan Arab serta
melakukan eksperimen dan observasi langsung pada manusia dan hewan untuk memahami
anatomi dan fisiologi tubuh.

3. Ar-Razi (Rhazes)

Ar-Razi memili nama Abu Bakr Muhammad ibn Zakariya al-Razi. Ar-Razi dikenal juga
sebagai Rhazes dalam tradisi Barat. Beliau merupakan seorang ilmuwan, ahli kimia, dan
filsuf muslim.

Beliau membuat kemajuan yang signifikan dalam bidang kedokteran dan menggabungkan
pengetahuan klasik Yunani dengan tradisi kedokteran Persia dan India. Ar-Razi merupakan
orang pertama yang menyadari pentingnya sanitasi bagi pengidap cacar. Dalam kitab
Filjudari wal Hasbah, Ar-Razi menjelaskan tentang cacar dan campak, perbedaan infeksi
antara penyakit cacar dan campak, pengobatannya, hingga penyebab infeksi cacar dan

9
campak. Salah satu karyanya yang terkenal adalah "Kitab al-Hawi" (Buku Ringkasan), yang
merupakan ensiklopedia medis komprehensif sebanyak 20 jilid. Al-Hawi berisi tentang ilmu-
ilmu kedokteran Yunani dan Arab yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa latin.
Pemikiran dan penelitian Ar-Razi sangat berperan penting dalam pembentukan dasar ilmu
pengetahuan modern.

4. Ibnu Rusyd (Averroes)

Ibnu Rusyd memiliki nama Abu Al-Walid Muhammad Ibn Rusyd. Ibnu Rusyd dikenal dengan
nama Averroes dalam bahasa latin. Beliau adalah seorang cendekiawan, filosof, dan dokter
muslim. Ibnu Rusyd merupakan seorang filosof muslim terkemuka, dan karyanya memiliki
pengaruh besar pada pemikiran intelektual di dunia Islam dan Eropa. Salah satu karyanya
yang terkenal adalah “Tafsir Ma’ariful Qur’an” merupakan tafsir Al-Qur’an yang mencakup
aspek filosofis dan juga etika.

Ibnu Rusyd terkenal sebagai pengulas karya-karya Arisoteles (Comentator), sebuah gelar
yang diberikan Dante dalam bukunya Devine Commedia. Gelar itu tepat untuknya, karena
pikiran-pikirannya mencerminkan usahanya yang keras untuk mengembalikan pikira-pikiran
Arisoteles kepada kemurniannya, setelah bercampur dengan pemikiran buruk yang
dimasukkan oleh para filsuf Iskandariah. Kehebatan Ibnu Rusyd dapat dilihat dari banyaknya
karya yang telah beliau tulis, meskipun pada akhir hidupnya Ibnu Rusyd mendapat tuduhan
besar sehingga beliau dibuang dari tempat tinggalnya. Beliau dituduh menjadi kafir, dicopot
dari semua jabatannya, diadili, dan dihukum dibuang ke Lucena. Setelah hukumannya
selama satu tahun khalifah mencabut hukumannya, dan beliau direhabilitasi kembali.
Namun tidak lama dari itu beliau meninggal dunia.

5. Ibnu Qayyim al-Jawziyya

Ibnu Qayyim al-Jawziyya memiliki nama Abu Abdillah Syamsuddin Muhammad bin Abu
Bakar bin Ayyub bin Sa’ad bin Hariiz bin Maki Zainuddin Az-Zura’I ad-Dimasyqi al-Hanbali.
Beliau merupakan seoranng ulama, cendekiawan Islam, dan penulis terkenal. Ibnu Qayyim
dikenal karena karyanya dalam bidang Ilmu Kalam (teologi Islam) dan filsafat. Meskipun
Ibnu Qayyim al-Jawziyya berasal dari tradisi Hanbali yang cenderung tidak percaya
terhadap tasawuf, beliau memiliki minat yang tinggi terhadap spiritual agama Islam. Karya
Ibnu Qayyim al-Jawziyya yang berkaitan dengan teologi, tasawuf, dan kedokteran memiliki
pengaruh di dunia Islam.

10
Salah satu kontribusi Ibnu Qayyim al-Jawziyya yaitu untuk perpustakaan Islam sangat luas,
dan mereka terutama berurusan dengan komentar Al-Qur'an, dan pemahaman dan analisis
tradisi kenabian (fiqh-u Sunnah). Dia juga banyak menyusun sejumlah besar studi selain
buku-bukunya sendiri antara lain: Tahthib Sunan Abi Dawoud, Al-Kalam al-Tayyib wa-al-
'Amal al-Salih, Komentar atas kitab Syaikh 'Abdullah al-Ansari: Manazil-u Sa'ireen (Stasiun
Para Pencari), yang dianggap sebagai lambang pengetahuan buku-buku sufi; dan Zad al-
Ma'ad (Ketentuan Akhirat),

Di era globalisasi sekarang ini ada banyak perubahan yang terjadi di dunia. IPTEK sangat
berpengaruh terhadap perubahan tersebut. Zaman yang semakin maju menjadi
memudahkan kita sebagai umat Islam melakukan berbagai hal. Contohnya di bidang
transportasi adanya pesawat memudahkan dan lebih efisien secara waktu bagi umat Islam
untuk pergi haji dan umroh, dan dibidang ilmu pengetahuan lebih mudahnya dalam mencari
berbagai informasi.

Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan
manusia dan sekaligus menjadikan sarana bagi para hamba Allah SWT. Ilmu pengetahuan
dan teknologi merupakan dua hal yang berbeda namun tidak bisa dipisahkan dan berjalan
secara beriringan. Artinya jika ilmu pengetahuan itu berkembang maka teknoogi di dunia
juga akan berkembang juga.

Zaman dulu umat Islam dikenal dengan kejayaannya di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatannya yang maju. Serta, memiliki banyak filsuf dan cendekiawan yang
mengubah pandangan dunia. Namun, seiring waktu kejayaan tersebut mulai runtuh karena
ada banyaknya faktor. Hal ini sangat disayangkan karena tanpa disadari umat Islam
melepaskan kepeloporan Islam dalam hal kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan. Kita sebagai umat Islam dapat mengembalikan kejayaan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan tersebut. Ada banyak upaya yang dapat kita lakukan untuk mencapai
kejayaan itu. Keinginan untuk mencapai kejayaan Islam harus diikuti oleh seluruh umat
Islam yang menginginkan hal yang sama. Jadi tidak bisa hal tersebut dilakukan hanya oleh
satu orang tetapi juga secara bersama-sama.

Untuk menuju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dalam Islam, hal
pertama yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap
faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab kemunduran ilmu pengetahuan dan teknologi

11
kesehatan dalam Islam. Faktor pertama, yaitu karena kita jauh dari anjuran pengetahuan
dan keilmuan yang ada dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah. Kedua, masih banyaknya
pertentangan dalam masyarakat, sehingga kita harus menjauhkan pertentangan tersebut
antar sesama manusia di dalam hidup bermasyarakat. Ketiga, masyarakat seharusnya
mengembangkan berbagai kebiasaan yang ada di masyarakat yaitu berpikir kritis, bebas,
dan independent. Kebiasaan ini dapat membuat orang-orang untuk terus selalu mencari dan
menggali berbagai informasi guna meningkatkan ilmu pengetahuan agar terus selalu
berkembang. Keempat, pemerintah harus dapat mengembangkan sistem pendidikan yang
dapat memperkuat dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan. Hal
ini dapat mempercepat berkembangnya ilmu pengetahuan kesehatan karena banyaknya
orang memiliki pemikiran untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang
aka nada di masa depan.

Berikut ini merupakan cara lain yang dapat kita lakukan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan :

1. Melakukan pengembangan dalam pendidikan dan penelitian

Pengembangan dalam pendidikan dan penelitian dapat dilakukan dengan bantuan


pemerintah terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan. Bantuan
tersebut dengan meningkatkan fasilitas pendidikan; perbaikan sistem pendidikan;
mendukung berbagai penelitian; meningkatkan fasilitas laboratorium; meningkatkan kualitas
pengajar di dunia pendidikan; dan memberikan gaji, fasilitas, serta tunjangan bagi para
ilmuwan dan peneliti. Selain itu juga dapat dengan mendorong dan mendukung
pembentukan lembaga dan badan riset yang berfokus pada dunia kesehatan dan teknologi
medis. Dapat juga melakukan banyak program pelatihan dan pengembangan cara
bekreatifitas, Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengembangan Sumber Daya Manusia
yang cerdas, kreatif, dan berpikir secara kritis. Agar nantinya memiliki kemampuan untuk
membuat berbagai temuan dan teknologi terbaru di lingkup kesehatan demi meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan.

2. Mendorong adanya kolaborasi antara lembaga riset dan teknologi dalam negeri
dengan lembaga internasional.

Lembaga riset dan teknologi dalam negeri dapat melakukan kerjasama dengan lembaga
internasional. Salah satunya dengan membuat proyek ataupun kegiatan penelitian bersama
dan pertukaran ilmu pengetahuan medis antar lembaga. Pemerintah dapat memfasilitasi

12
juga dengan menyediakan program pertukaran yang ditujukan untuk mahasiswa, peneliti,
ilmuwan, dan tenaga medis. Program-program tersebut bertujuan agar mereka yang
mengikuti dapat belajar dari pengalaman, pengetahuan dari para peneliti internasional,
meningkatkan kualifikasi mereka melalui pelatihan lanjutan, dan bertukar pikiran bagaimana
cara meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, serta mengembalikan
kejayaan umat Islam. Dan tujuannya agar setelah mereka kembali dari program tersebut
pengalaman yang mereka dapatkan dapat dibagikan kepada peneliti lainnya di dalam
negeri.

3. Mendorong pemanfaatan ternologi yang terbaru

Dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, maka teknologi yang ada akan semakin
canggih lagi. Teknologi akan memiliki banyak manfaat jika digunakan sebaik-baiknya. Di
dunia kesehatan teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan,
mempermudah diagnosis penyakit, dan mempermudah dalam manajemen data medis.
Penggunaan teknologi dalam dunia Kesehatan dapat dilakukan dengan pengembangan
aplikasi dan platform digital. Aplikasi dan platform digital dapat membantu untuk melakukan
pemantauan kesehatan masyarakat dan juga sebagai penyedia layanan informasi yang
akurat.

4. Mengembangkan investasi dalam pendidikan

Untuk mengembalikan kejayaan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dapat
juga dengan mengembangkan investasi di dalam pendidikan. Cara mengembangkannya
dengan pengembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
Mendukung lembaga-lembaga pendidikan di tingkat tinggi dan lembaga yang berkualitas
tinggi akan membantu membentuk generasi yang berkompeten dan ahli dalam bidang
kesehatan. Melakukan pelatihan kepada orang-orang bekerja dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan untuk meningkatkan kemampuannya. Hal ini juga
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

5. Mendorong pengembangan inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi


kesehatan

Pengembangan inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan sangat penting
untuk dilakukan. Cara dapat menjadi kunci untuk menciptakan solusi-solusi baru yang dapat
memberikan dampak positif kepada masyarakat luas. Memberikan dukungan dan bantuan
bagi perusahaan yang bekerja dalam bidang kesehatan dapat meningkatkan daya saing dan
meningkatkan inovasi yang akan dibuat. Perlunya pelatihan yang berguna untuk

13
meningkatkan kemampuan dan inovasi. Inovasi yang dilakukan tidak hanya pada lembaga
yang besar namun individu juga dapat membuat inovasi-inovasi terbaru yang nantinya dapat
diimplementasikan pada masyarakat luas.

6. Mendorong ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dengan nilai-nilai keislaman

Mendorong ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dengan nilai-nilai keislaman dapat
dilakukan dengan integrasi ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dengan nilai-nilai
keislaman akan membantu menciptakan pendekatan yang holistic terhadap kesehatan.
Memahami jika ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan akan memperkuat prinsip-prinsip
kesehatan dan kesejahteraan Islam dan akan membantu memandu riset serta praktik
kearah yang sejalan dengan keyakinan. Dengan demikian, nilai-nilai dalam Islam akan
selalu diterapkan setiap saat dan setiap waktu. Dan saat perkembangan teknologi akan
disaring yang sesuai dengan ajaran-ajaran Islam dan nilai-nilai yang baik dalam agama
Islam.

Kemajuan teknologi secara umumnya itu sudah dirasakan oleh banyak pihak dalam hal ini
masyarakat secara luas. Namun, untuk mengembalikan kejayaan umat Islam dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi perlu adaanya usaha yang serius. Untuk mewujudkan hal itu
semua diperlukan upaya kerjasama antara berbagai pihak. Pihak yang terlibat yaitu
pemerintah, lembaga terkait dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan, institusi
Pendidikan, peneliti, masyarakat, serta seluruh umat Islam khususnya. Tanpa adanya
kerjasama antar berbagai pihak semua yang direncanakan tidak akan terwujud. Selain itu
juga, kesadaran masyarakat juga diperlukan untuk mendukung semua itu. Dengan
kesadaran semua pihak maka mawujudkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
yang lebih maju akan jauh lebih mudah.

Ada banyak tantangan yang harus kita semua hadapi di masa mendatang, tantangan yang
mungkin ada yakni ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertentangan dengan ajaran
Islam. Sebenarnya Islam tidak melarang ataupun menghambat umatnya untuk memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan juga tidak anti terhadap kemajuan teknologi dimasa-
masa yang akan datang. Karena dalam ajaran segala sesuatu itu hukumnya adalah mubah.
Mubah adalah memberikan pilihan kepada umat islam untuk melakukannya ataupun
meninggalkannya.

14
Melalui berbagai upaya-upaya yang konkret, umat Islam dapat memainkan peran yang
signofikan dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, serta
memberikan kontribusinya yang positif terhadap kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Huwaida, H., Wakit, S., & Catur, D. (2023). Islamisasi Ilmu Pengetahuan Melalui Pendidikan AIK di
Fakultas Ilmu . Konferensi Nasional Tarbiyah UNIDA Gontor, 778.

Ilafi, A. (2021). 5 Ilmuwan Muslim di Bidang Kedokteran yang Karyanya Paling Berpengaruh. IDN
TIMES.

Ilmu. (2023). Wikipedia.

K, A. (n.d.). Iptek Adalah: Pengertian, Ciri, Manfaat, Dampak Positif dan Negatif. Gramedia Blog.

Rizky, M., Farauq, S., & Ramadhina, T. (2021). Perspektif Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Research Gate.

Rukmana, A. (2019). PERAN TEKNOLOGI DI DUNIA ISLAM.

Yufi, C. (n.d.). Pengertian Ilmu, Ciri, Jenis, hingga Keutamaan Menurut Islam. Gramedia Blog.

16

Anda mungkin juga menyukai