Pengaruh Giro Wajib Minimum dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Tingkat Pembiayaan Musyarakah Pada Bank Mega
Syariah Periode 2017-2022
Muhammad Arif Firmansyah
Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
arifmanfir@email.com
I. PENDAHULUAN
Perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan mempunyai nilai strategis di dalam perekonomian suatu negara. Lembaga tersebut
dimaksudkan sebagai perantara antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang memiliki sedikit dana. Lembaga keuangan Bank bergerak
dalam kegiatan perkreditan, dan berbagai jasa yang diberikan Bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran
bagi semua faktor perekonomian (P. Usanti dan Shomad 2016). Kemampuan untuk mengubah dan mentransfer risiko oleh fungsi perbankan sebagai
perantara dalam memobilisasi dan mengarahkan dana, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ini berarti bahwa, di satu sisi, risiko ada di semua
kegiatan ekonomi. Namun, satu kegiatan ekonomi mungkin memiliki risiko yang lebih besar (Simatupang 2019).
Untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya kondisi krisis, setiap bank harus menjaga tingkat likuiditas yang memadai dengan tetap
memenuhi persentase giro wajib minimum. Agar bank dapat membangun sistem perbankan yang transparan, sehat, dan tahan terhadap kondisi ekonomi
yang merugikan (Zuhri 2021). Giro Wajib Minimum adalah jumlah minimal dana yang dimiliki oleh BUK atau BUS dan UUS yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia dengan tingkat bunga tetap DPK, BUK, BUS, dan UUS. Giro Wajib Minimum (GWM) adalah jumlah minimum dana yang harus
dimiliki bank dan besarnya ditetapkan dalam persentase tertentu oleh Bank Indonesia dari Dana Pihak Ketiga (DPK). Persentase (Rasio GWM) yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap besarnya cadangan yang dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk menetapkan
Posisi Devisa Neto dalam rangka mengurangi risiko yang terkait dengan posisi devisa yang diambil oleh bank-bank devisa sebagai akibat dari
pergerakan nilai tukar. Dalam rangka mengurangi risiko kerugian, bank menggunakan Posisi Devisa Neto untuk mengelola terjadinya pergerakan nilai
tukar yang naik atau turun(Priskila Padanun, Murni, dan D Tasik 2019).
GWM terbagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut: 1) Giro Wajib Minimum (GWM) Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara
oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari Dana
Pihak Ketiga (DPK). 2) Giro Wajib Minimum (GWM) Sekunder adalah cadangan minimum oleh Bank berupa Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat
Deposito Bank Indonesia, Surat Berharga Negara dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu
dari Dana Pihak Ketiga (DPK) (Ikatan Bankir Indonesia 2015).
Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dana nasabah yang disalurkan kepada Bank dan menjadi aset terbesar yang dimiliki oleh Bank Syariah.
Pertumbuhan suatu bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuannya memperoleh dana masyarakat, baik kecil maupun besar dengan waktu
simpanan yang cukup. Sebagai lembaga keuangan, uang merupakan masalah besar bagi setiap bank mana pun, tanpa dana yang memadai, bank tidak
dapat berbuat apa-apa, atau dengan kata lain bank menjadi tidak dapat beroperasi sama sekali. Semakin tinggi Dana Pihak Ketiga yang dimiliki oleh
Bank Syariah, maka akan semakin banyak jumlah dana yang akan disalurkan Bank kepada masyarakat melalui pembiayaan, dengan menganalisa
pembiayaan nasabah yang mengajukan pembiayaan dengan melihat jenis usaha, lama usaha, dan jaminan (agunan) yang diberikan nasabah ke Bank
Syariah tersebut(Ningsih 2021).
Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak menyumbangkan
kontribusi dana dengan syarat bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, sedangkan resiko ditanggung secara finansial atau aset non tunai
yang diizinkan oleh bank syariah(Widaryanti dkk. 2022).
II. LANDASAN TEORI
A. 1.
l
Bank Syariah
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip hukum syariah. Penerapan prinsip syariah merupakan perbedaan utama
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
dari bank konvensional. Pada dasarnya, prinsip syariah mengacu pada hukum islam yang terutama dipandu oleh Al-Qur’an dan sunnah. Islam sebagai
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
agama merupakan konsep yang mengatur kehidupan manusia secara komprehensif dan universal, baik terhadap sang pencipta maupun terhadap sesama
l l.
manusia.
2. Giro Wajib Minimum
l l l l l l l l l l l l l l l
Giro Wajib Minimum merupakan simpanan minimum bank umum pada rekening giro di Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Bank Indonesia berdasarkan persentase kewajiban Bank untuk mendukung pelaksanaan prinsip kehati-hatian Bank dan berfungsi sebagai alat
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
pengendalian moneter untuk mengendalikan jumlah uang beredar. Membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan dan perbankan suatu
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
negara melalui upaya pengendalian ketersediaan dana (likuiditas) merupakan langkah penting dan bermanfaat bagi pelaku ekonomi nasional. Kewajiban
minimum giro wajib minimum rupiah untuk bank umum konvensional yang pada saat ini sebesar 6,0% naik menjadi 7,5% mulai 1 Juli 2022 dan 9,0%
mulai 1 September 2022, kewajiban minimum GWM Rupiah untuk BUS dan UUS yang pada saat ini sebesar 4.5% naik menjadi 6,0% mulai 1 Juli 2022
dan 7,5% mulai 1 September 2022.
Tahun GWM
Sumber: Laporan Keuangan Bank Mega Syariah Periode 2017-2022
Gambar 1.1 Data Perkembangan Giro Wajib Minimum
3. Dana Pihak Ketiga
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Dana pihak ketiga umumnya lebih dikenal dengan dana masyarakat, yaitu dana yang diterima bank dari masyarakat dalam umum, termasuk
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
masyarakat individu dan bisnis. Bank menawarkan produk tabungan kepada masyarakat dalam menghimpun dananya.
4. Pembiayaan Syariah
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Pembiayaan sangat dibutuhkan di dunia usaha investasi (membuka/mengembangkan usaha) serta sebagai modal kerja (Soekarni 2016).
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Pembiayaan juga merupakan produk yang paling diminati nasabah. Pembiayaan adalah pemberian fasilitas dana yang dilakukan oleh bank untuk
memenuhi pihak yang membutuhkan dana, pembiayaan biasa dikenal sebagai suatu dana yang telah direncanakan (Romdhoni dan Yozika 2018).
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Pembiayaan syariah merupakan pembiayaan yang bertanggung jawab serta jujur dalam bertransaksi, sesuai dengan prinsip syariah (Sholahuddin 2014).
5. Pembiayaan Musyarakah
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu yang dimana masing-masing pihak memberikan
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
kontribusi dana dan keuntungan serta resiko dibagi sesuai kesepakatan. Bentuk kerjasama antara kedua belah pihak dapat berupa produk dagangan,
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
properti, dan barang lainnya yang dapat menghasilkan pendapatan (Destiana 2016). Musyarakah biasanya diterapkan dalam pembiayaan usaha dimana
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
nasabah dan bank menyediakan dana untuk membiayai suatu usaha tersebut, setelah usaha tersebut selesai, nasabah mengembalikan dana beserta bagi
l l l l l
hasil yang sudah disepakati(Istiowati dan Muslichah 2021). Musyarakah termasuk dalam akad tijarah yaitu semua jenis perjanjian yang terkait
dilakukan dengan transaksi keuntungan. Akad ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan keuntungan karena bersifat komersil. Contoh akad tijarah
antara lain investasi, jual-beli, sewa-menyewa, dan lain-lain.
III. METODOLOGI PENELITIAN
l l l l l l l l
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan time series yaitu serangkaian
l l l l l l l l l l l l l
observasi secara berurutan dan berulang-ulang pada variabel yang sama. Da ta yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi yang merupakan kumpulan data dari laporan maupun informasi dari perusahaan terkait,
l l l l l l l l l l l l
yaitu Bank Mega Syariah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif asosiatif. Yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah
l l l l l l l l l l l l l l l l l
Bank Mega Syariah Indonesia. Pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu metode sampling jenuh. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
yaitu menggunakan data kuantitatif, yang diperoleh dalam bentuk angka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. l l
Uji Asumsi Klasik
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Pada penelitian ini, uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah data telah berdistribusi normal sekaligus untuk mendeteksi apakah terdapat
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
normalitas, linieritas, multikolinieritas, homogenitas, dan heteroskedastisitas. Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
giro wajib minimum (X1), dana pihak ketiga (X2), sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah pembiayaan musyarakah (Y). Diketahui bahwa
l l l l l l l l l l
uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.
a.
l l l l l l l l l l l l l l l l
Pada Uji Normalitas, dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,430 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
l l l l l l
Pada Uji Linearitas, berdasarkan hasil uji linearitas variabel giro wajib minimum maka variabel X1 menunjukkan bahwa nilai
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
signifikansi sebesar 0,008 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan linear antara variabel independent dalam hal ini X1 variabel
l l l l l l l l l
dependen Y. Sedangkan pada hasil uji linearitas variabel dana pihak ketiga pada variabel X2 menunjukkan bahwa nilai signifikansi
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
sebesar 0,029 > 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan linear antara variabel independent dalam hal ini X2 variabel dependen Y.
c.
l l l l
Pada Uji Multikolinearitas, didapat nilai tolerance menunjukkan angka 0,441 (Giro Wajib Minimum), 0,441 (Dana Pihak Ketiga)
l l l l l l l l l l l l
lebih besar dari 0,10. Adapun nilai Variance Inflantion Factor atau (VIF) menunjukkan angka 2,268 (Giro Wajib Minimum), 2,268
l l l l l l l l l l l l l l l
(Dana Pihak Ketiga) lebih kecil dari 10,0. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas
l l
Pada Uji Heteroskedastisitas, menghasilkan variabel 0,017 untuk Giro Wajib Minimum dan 0,000 untuk Dana Pihak Ketiga. Dengan
l l l l l l l l l l
Pada Uji Autokorelasi, melalui uji durbin watson maka nilai yangg dihasilkan adalah 2.3303 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
l l l l l l l l l
Analisis regresi linear berganda sebagai analisis yang dilakukan sebagai bentuk pembuktian hubungan secara fungsional antara variabel
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
giro wajib minimum (X1), dana pihak ketiga (X2) dengan variabel pembiayaan musyarakah (Y). Berikut adalah tabel hasil uji analisis regresi linear
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
berganda: l l
Tabel 1
l l l l l
Selanjutnya adalah menentukan persamaan regresi linear berganda sesuai dengan tabel di atas
a. Nilai konstanta sebesar -1500598,108 satuan menyatakan bahwa, apabila variabel giro wajib minimum (X1), dan dana pihak ketiga
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
(X2) diabaikan sama dengan nol, maka tingkat pembiayaan musyarakah pada bank mega syariah sebesar -1500598,108.
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
b. Nilai koefisien regresi variabel pada variabel giro wajib minimum (X1) sebesar 0,482. Nilai tersebut menunjukkan bahwa setiap
l l l l l l l l l l l l l l
adanya peningkatan giro wajib minimum pada bank mega syariah sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan pembiayaan
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
musyarakah sebesar 0,482. Dapat disimpulkan bahwa variabel giro wajib minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap
l l l l l l l l l l l l l l l l l
c. Nilai koefisien regresi untuk variabel dana pihak ketiga (X2) sebesar 0,446 menggambarkan bahwa setiap adanya peningkatan dana
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
pihak ketiga pada bank mega syariah sebesar satu-satuan, maka akan meningkatkan pembiayaan musyarakah sebesar 0,446. Dapat
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
disimpulkan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pembiayaan musyarakah pada bank mega
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
syariah Indonesia
l l l
Tabel 2
l l l
Pada kolom GWM menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,017 < 0,05 dan nilai thitung sebesar 2,447 > 1,99656. Dengan demikian, giro
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
wajib minimum (GWM) secara parsial dan signifikan berpengaruh positif terhadap pembiayaan musyarakah. Sedangkan Pada kolom DPK
l l l l l l l l l l l l l l l l l
menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai thitung sebesar 9,460 > 1,99656 Dengan demikian, dana pihak ketiga (DPK) secara parsial dan
l l l l l l l l l l
Uji simultan (Uji F) sebagai uji yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel dependent secara bersamaan.
l
Tabel 3
l l
Sumber: Data a
l l
ANOVA
diolah dengan
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
SPSS Ver.21
b
1 Regression 107540740422775,000 2 53770370211387,700 147,558 ,000
l l l
Residual 24050543352005,300 66 364402172000,080
Dilihat pada
Total 131591283774781,000 68
kolom Sig
l l l l l l l l l l l l l l l l
menunjukkan angka 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung 147,558 > 3,13 Ftabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel giro wajib minimum
l l l l l l l l l l l l l l l l l
(X1), dan dana pihak ketiga (X2) berpengaruh secara simultan terhadap pembiayaan musyarakah (Y).
5. Koefisien Determinasi
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Koefisien determinasi sebagai uji yang digunakan untuk mengukur kemampuan yang terdapat dalam variabel bebas terhadap variabel
l
terikat.
l
Tabel 4
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai R Square (koefisien determinasi) menunjukkan angka 0,817. Dengan demikian angka tersebut
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
mengandung arti bahwasanya persentase pengaruh yang diberikan oleh variabel giro wajib minimum (X1), dana pihak ketiga (X2) terhadap pembiayaan
l l l l l l l l l l l l l l l
musyarakah (Y) adalah sebesar 81,7%. Adapun 18,3% (100% - 81,7%) lainnya dipengaruhi oleh variabel lain.
6. Pembahasan
a. Pengaruh giro wajib minimum secara parsial terhadap tingkat pembiayaan musyarakah pada Bank Mega Syariah
l l l l l l l l l l l l l l l l l
l l l l l l l l l l l l l l l l l
Berdasarkan hasil pengujian data pada tabel hasil uji t yang dilakukan peneliti menggunakan SPSS Ver.21 menunjukkan
l l l l l l l l l l l l l l l l
bahwa giro wajib minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pembiayaan musyarakah. Hubungan positif disini
l l l l l l l l l l l l l l l l
menunjukkan bahwa, ketika semakin meningkat jumlah giro wajib minimum, maka semakin meningkat pula pembiayaan
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
musyarakah yang disalurkan Bank Mega Syariah. Karena berdasarkan hasil uji berpengaruh positif dan dilihat dari persamaan
l l l l l l l l l l l l l l
regresi giro wajib minimum paling mendominasi sebesar 0,482 lebih tinggi dari dana pihak ketiga sebesar 0,446 otomatis jika dana
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
pihak ketiga di anggap 0 maka pertambahan pembiayaan musyarakah sebesar 0,482 dan hal itu lebih tinggi dari dana pihak ketiga
l l l l l l l l l l l l l l l l l
sehingga menyebabkan jika giro wajib minimum meningkat maka semakin meningkat pula pembiayaan musyarakah.
l l l l
Sejalan dengan penelitian Eric Matheus Tena Yoel yang berjudul Pengaruh kebijakan Makroprudensial Terhadap Siklus
Kredit: Sebuah Studi Atas Penggunaan Instrumen CAR Dan GWM Perbankan Indonesia 2006-2013 dengan hasil GWM
l l l l l l l l l l l l l
mempengaruhi penyaluran kredit secara positif. Seja lan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Ernest Martua Raja Siregar
l l l l l l l l l l l l l l l l l
dengan judul “Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Jumlah Kredit Yang Disalurkan Oleh Perbankan Yang Terdaftar Di
l l l l l l l l l l l l
Bursa Efek Indonesia (BEI)” menunjukkan hasil penelitian variabel giro wajib minimum berpengaruh positif signifikan terhadap
l l l l l l l l l l l
jumlah kredit yang disalurkan perbankan yang terdaftar dalam BEI (Siregar 2020).
b. Pengaruh dana pihak ketiga secara parsial terhadap tingkat pembiayaan musyarakah pada Bank Mega Syariah Indonesia
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Periode 2017-2022
Berdasarkan hasil pengujian data pada tabel uji t yang dilakukan oleh peneliti menggunakan SPSS Ver.21 menunjukkan l l l l l l l l l l l l l l l l
bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pembiayaan musyarakah. Hal ini terjadi dikarenakan
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
masih banyaknya masyarakat yang masih tidak tahu atau belum mengenal mengenai simpanan dana pada bank syariah, serta adanya
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
sumber dana bank syariah yang disalurkan selain dana yang berupa tabungan, giro, melainkan dalam bentuk investasi terikat l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
maupun tidak terikat. Pertumbuhan dana pihak ketiga menjadi sangat penting untuk tetap terjaga pertumbuhannya, yaitu tidak lain
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
untuk kepentingan semakin kuat pembiayaan yang akan diberikan bank kepada calon nasabah pembiayaannya. Dana pihak ketiga l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
merupakan dana nasabah yang disalurkan kepada bank dan menjadi aset terbesar yang dimiliki oleh bank syariah. Sebagai lembaga
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
keuangan, maka dana merupakan masalah utama bagi setiap bank, tanpa dana yang cukup maka bank berfungsi sama sekali,
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
semakin tinggi dana pihak ketiga yang dimiliki bank syariah maka akan semakin banyak jumlah dana yang akan disalurkan bank
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Sejalan dengan penelitian Rina Destiana dengan judul penelitian “Analisis Dana Pihak Ketiga dan Risiko Terhadap
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Pada Bank Syariah di Indonesia” menyatakan bahwa variabel dana pihak ketiga
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
c. Pengaruh giro wajib minimum dan dana pihak ketiga terhadap secara simultan tingkat pembiayaan musyarakah pada bank
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Berdasarkan uji f-test yang dilakukan dimana giro wajib minimum dan dana pihak ketiga berpengaruh secara simultan atau l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
bersama-sama terhadap tingkat pembiayaan musyarakah. Hal ini dapat dilihat pada kolom Regression (Sig) mempunyai nilai sebesar
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
0,000. Nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa giro wajib minimum dan dana pihak ketiga berpengaruh secara l l l l l l l l l l l l l l l
Sejalan dengan penelitian Mulya Ningsih, Rochman Marota dan May Mulyaningsih yang berjudul “Pengaruh Tingkat
Likuiditas, Dana Pihak Ketiga (DPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Terhadap Penyaluran Kredit Sub Sektor Bank Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2015-2017” dengan hasil yang menyatakan hasil pengujian secara simultan yaitu dana pihak
ketiga (DPK) dan giro wajib minimum secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit (Ningsih dan
Marota 2019) Selanjutnya penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mila Pramestika yang berjudul “Analisis
Penyaluran Kredit Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2019” dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa dana pihak ketiga, giro wajib minimum dan tingkat inflasi secara simultan berpengaruh terhadap penyaluran
kredit bank umum yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2010-2019 (Pramestika 2020)
V. KESIMPULAN
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Berdasarkan pada hasil penelitian “Pengaruh Giro Wajib Minimum dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Tingkat Pembiayaan Msuyarakah Pada
l l l l l l l l l l l l l l
Bank Mega Syariah Periode 2017-2022” maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
1. Giro wajib minimum berpengaruh positif secara parsial dan signifikan terhadap tingkat pembiayaan musyarakah pada Bank Mega
l l
2. Dana pihak ketiga berpengaruh positif secara parsial dan signifikan terhadap tingkat pembiayaan musyarakah pada Bank Mega Syariah
periode 2017-2022.
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
3. Giro wajib minimum dan dana pihak ketiga berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap tingkat pembiayaan musyarakah pada
l l l l
DAFTAR PUSTAKA
Destiana, Rina. 2016. “Analisis Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Terhadap Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah Pada Bank Syariah Di Indonesia.”
Jurnal Logika 4:31.
Ikatan Bankir Indonesia. 2015. Memahami Audit Intern Perbankan. Jakarta Pusat: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Istiowati, Sri Indah, and Muslichah. 2021. “Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Dan Tingkat Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia.”
AFRE (Accounting and Financial Review) 4(1):29–37. doi: 10.26905/afr.v4i1.5476.
Ningsih, Mulya, and Rochman Marota. 2019. “Pengaruh Tingkat Likuiditas, Dana Pihak Ketiga (DPK), Giro Wajib Minimum (GWM) Terhadap
Penyaluran Kredit Sub Sektor Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2015-2017.” Jurnal Online Mahasiswa Bidang Akuntansi
6(3).
Ningsih, Supiah. 2021. DAMPAK DANA PIHAK KETIGA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH SERTA PERTUMBUHAN EKONOMI DI
INDONESIA. Bandung: WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG.
P. Usanti, Trisadini, and Abd Shomad. 2016. Hukum Perbankan. First. Jakarta: Kencana.
Pramestika, Mila. 2020. “Analisis Penyaluran Kredit Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2019.” Universitas
Muhammadiyah Malang, Malang.
Priskila Padanun, Mitha, Sri Murni, and Hizkia H. D Tasik. 2019. “PENGARUH GIRO WAJIB MINIMUM, POSISI DEVISA NETTO, RETURN ON
ASSET TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-2017
THE EFFECT OF STATUTORY RESERVES REQUIREMENT, NET OPEN POSITION, RETURN ON ASSET TO CAPITAL ADEQUACY RATIO
IN BANKING COMPANIES LISTED ON BEI IN 2013-2017.” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 7(4):5674–82.
Romdhoni, Abdul Haris, and Ferlangga El Yozika. 2018. “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Ijarah Terhadap Profitabilitas Bank
Muamalat Indonesia.” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 4(03):177. doi: 10.29040/jiei.v4i03.314.
Sholahuddin, Muhammad. 2014. Lembaga Ekonomi Dan Keuangan Syariah. Yogyakata: Penerbit Ombak.
Simatupang, H. Bachtiar. 2019. PERANAN PERBANKAN DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA. Vol. 6.
Siregar, Ernest Martua Raja. 2020. Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Jumlah Kredit Yang Disalurkan Oleh Perbankan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Medan.
Soekarni, Muhammad. 2016. PERBANKAN SYARIAH: Kontribusi Dalam Pembiayaan Usaha Menengah-Besar. Jakarta: LIPI Press.
Widaryanti, Sufyati HS, Fauzie Senoaji, Muhammad Nasrun, Aprih Santoso, Amelia Rizky Alamanda, Nurmahadi, Asri Kunda, Ichksanto Wahyudi,
Ebah Suaebah, and Arif Munandar. 2022. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH. edited by M. Sari and D. P. Sari. Padang: PT. GLOBAL EKSEKUTIF
TEKNOLOGI.
Zuhri, Muhammad. 2021. “PEMELIHARAAN LIQUIDITY COVERAGE RATIO DANPEMENUHAN GIRO WAJIB MINIMUM PADA PT. BANK
BNI, TBK.” Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Teknologi 1:41.