Anda di halaman 1dari 43

Perencanaan dan

dukungan SMK3

Indra Bramantara
Tujuan Pembelajaran

Peserta mampu Merencanakan dukungan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja untuk memenuhi persyaratan
Aktivitas Commit
Sebelum kita ke materi saya akan berbincang sedikit tentang dukungan sistem
manajemen K3 lalu kita berdiskusi mengenai perencanaan sistem manajemen K3!
Aktivitas Process
HLS 6. Perencanaan
• Tindakan pengelolaan risiko dan peluang
• Umum
• Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dan peluang
• Penentuan persyaratan peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya
• Tindakan perencanaan
• Sasaran K3 dan perencanaan untuk mencapainya
• Sasaran K3
Apa itu Risko dan Peluang
K3
Risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
kombinasi kemungkinan terjadinya kejadian atau paparan berbahaya yang terkait dengan pekerjaan dan
keparahan cedera dan gangguan kesehatan dalam hubungan kerja yang dapat disebabkan oleh kejadian-
kejadian atau paparan-paparan

Peluang keselamatan dan kesehatan kerja (K3)


kondisi atau serangkaian keadaan yang dapat mengarah pada perbaikan kinerja K3
Tindakan Pengelolaan Risiko dan
Peluang
Ketika merencanakan SMK3, organisasi harus mempertimbangkan isu-isu yang merujuk pada
• Konteks Organisasi
• Persyaratan yang merujuk pada pihak yang berkepentingan
• Ruang lingkup SMK3

Apa yang harus dipertimbangkan ketika menentukan Risiko dan Peluang SMK3?
Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dan
peluang
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu proses-proses untuk identifikasi bahaya
yang sedang berlangsung dan proaktif.

Yang harus dipertimbangkan dalam proses identifikasi bahaya antara lain:


• kegiatan dan situasi rutin dan non-rutin
• faktor manusia
• bahaya baru atau perubahan
• potensi situasi darurat
• pekerja dan orang lain
• perubahan pengetahuan, dan informasi tentang, bahaya
10
11
Penilaian risiko K3 dan risiko terkait SMK3
lainnya
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses-proses untuk:
• menilai risiko K3 dari bahaya yang teridentifikasi, sementara mempertimbangkan efektivitas
pengendalian risiko yang sudah ada;
• menentukan dan menilai risiko lain yang terkait dengan penetapan, penerapan, pengoperasian dan
pemeliharaan SMK3.

Metodologi dan kriteria organisasi untuk penilaian risiko K3 harus didefinisikan dengan memperhatikan
ruang lingkup, sifat dan waktunya, untuk memastikan metodologi dan kriteria tersebut proaktif bukan
reaktif dan digunakan secara sistematis.

Metodologi dan kriteria yang digunakan harus dipelihara dan disimpan sebagai informasi yang
terdokumentasi.
Penilaian peluang K3 dan peluang terkait sistem manajemen K3
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu atau beberapa proses untuk menilai:
• Peluang K3 untuk meningkatkan kinerja K3, dengan mempertimbangkan perubahan-perubahan yang
direncanakan terhadap organisasi, kebijakannya, prosesnya atau kegiatannya dan:
• Peluang-peluang untuk menyesuaikan pekerjaan, pengaturan pekerjaan dan lingkungan kerja
dengan pekerja;
• Peluang-peluang untuk eliminasi bahaya dan mengurangi risiko K3;

• Peluang lainnya untuk memperbaiki SMK3


No. Dokumen : FR-HSE-017
PT. PUNDI KENCANA
Revisi :0

Tanggal Efektif : 04 April 2016


RISK MANAGEMENT
Halaman : 1 s/d 3

Tanggal Review : 3 Januari 2019

Review Selanjutnya : 3 Januari 2020

PENILAIAN RISIKO PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO MONITORING & REVIEW PENGENDALIAN RISIKO
KONDISI IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA
TINGKAT RISIKO AWAL SISA RISIKO
PERATURAN & PERSYARATAN K3 NAMA PROGRAM
No KEGIATAN Bobot Bobot Rambu/ Peringatan/ Efektif Minimalkan Menimbulkan
PENGENDALIAN RISIKO SAAT TERKAIT Pengendalian Teknis/ K3 Tindakan
Bobot Kemungki Nilai Bobot Kemungkina Nilai Eliminasi Subtitusi Pengendalian Penggunaan APD PIC Waktu Penyelesaian Risiko Risiko Baru
(N/Ab/E/R Tingkat INI Tingkat Rekayasa Engineering Monitoring
Sumber Bahaya Dampak Bahaya Keparahan nan Risiko (S Keparahan n Risiko (S Administratif (Ya/Tidak) (Ya/Tidak)
/NR) Risiko Resiko
(Severity) (Likelihoo X L) (Severity) (Likelihood X L)
d) )

OPERATION & LOGISTIC


1 Pemeriksaan Kedatangan Kapal
Terbit Surat Pemberitahuan dari Pelindo
Gandum di Pelabuhan
II mengenai Peningkatan Keamanan,
Tertabrak kendaran pengangkut yang hilir kenyamanan, Kebersihan dan Pelayanan
Kematian 4 1 4 LOW 4 1 4 LOW
mudik di pelabuhan Pelanggan. Penyediaan Shuttle Cars
untuk para pengujung di pelabuhan oleh
pihak Pelindo

Terbentur ,tertusuk, terpeleset, tersandung


Menggunakan APD (Sepatu Safety &
di kapal / pelabuhan saat naik kapal dan Cidera/Luka 2 1 2 LOW 2 1 2 LOW
Helm)
saat pengambilan sempel Gandum di Palka

Bercanda pada saat pengambilan sempel Pengambilan sempel di dalam palka


Cidera/Luka 2 1 2 LOW 2 1 2 LOW
gandum didampingi oleh pihak petugas kapal 1) UU No. 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja, 2) Permenaker No. 9
Tahun 2016 Tentang Bekerja Diketinggian, 3)
Pengambilan Sampel Gandum akan
Permenaker No. 8 Tahun 2010 Tentang Alat
diganti dari Truk, jika tidak
R Pelindung Diri, 4) Permenaker No. 5 Tahun
Kelelahan saat pengambilan sampel memungkinkan langsung kedalam Palka.
Kematian 4 1 4 LOW 4 1 4 LOW 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Gandum jatuh dari atas Palka Pengambilan sempel dilakukan secara
Kerja Lingkungan Kerja, 5) Peraturan
bergantian antara Tim Lab dan Tim
Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang
Safety
Penerapan Sistem Manajemen K3
Setiap palka yang akan diambil sampel
dibuka terlebih dahulu antara 10-15
menit, kemudian dilakukan pengecekan
Keracunan Gas Fumigan pada saat gas fumigan oleh Tim Safety dengan Gas
Kematian 4 1 4 LOW 4 1 4 LOW
pengambilan sample gandum di palka Detector. Jika kadar gas PH3-nya sudah
rendah baru dilakukan pengambilan
sample. Penggunaan Masker pada saat
pengambilan sample

Pengambilan Sempel Gandum di Palka


Pekerja yang tidak berkompeten pada saat Kapal oleh Tim Lab dibantu oleh Tim
Kematian 4 1 4 LOW 4 1 4 LOW
pengambilan sempel Gandum Safety dan Tim Operation serta di
dampingi oleh crew kapal

MATRIX RISIKO
‘Matriks Risiko’ dibawah ini harus digunakan sebagai petunjuk dalam proses Penilaian Risiko
LIKELIHOOD (L) : KEMUNGKINAN TERJADI
TINGKAT POTENSI
Ranking 1 2 3 4 5 TINDAKAN PERBAIKAN
SEVERITY (S): KEPA RAHAN / KERUGIAN / KERUSAKAN

RISIKO RISIKO
Rarely/ Kecil Possible/ Mungkin dapat Probable/ Cenderung Almost certain/ Selalu
Unlikely/ Jarang
Kemungkinan terjadi Terjadi terjadi TIDAK DAPAT DITERIMA.(STOP) Pekerjaan tidak boleh dilakukan sampai tingkat risiko diturunkan. Jika risiko tidak mungkin diturunkan
Extreme > 16
Jarang terjadi suatu Kecil kemungkinan terjadi Cenderung terjadi suatu Selalu terjadi insiden
sekalipun dengan sumberdaya yang tidak terbatas, pekerjaan dihentikan dan tidak boleh dilakukan
Ranking ASPEK K3 Mungkin dapat terjadi suatu
insiden ditempat kerja insiden ditempat kerja insiden ditempat kerja ditempat kerja (misal:
insiden ditempat kerja (misal: Resiko Tinggi Pekerjaan dapat dilakukan dengan syarat Tindakan pengendalian harus segera dilakukan untuk menurunkan tingkat resiko.
(misal: insiden terjadi 1
kali dalam setahun)
(misal; insiden terjadi 2-5
kali dalam setahun)
6-10 kali dalam setahun)
(misal: 11-19 kali dalam
setahun)
diatas 20 kali dalam
setahun) (High)
10 - 16
14 Keterlibatan Pimpinan diperlukan untuk pengendalian tersebut.
Cedera/sakit ringan, berdampak kecil pada K3, Resiko
Harus dilakukan pengendalian tambahan untuk menurunkan tingkat resiko . Pengendalian tambahan harus diterapkan dalam
1 memerlukan P3K tetapi pekerja dapat bekerja kembali. 1/Low 2/Low 3/Low 4/Low 5/Moderate Sedang 5-9
No lost time injury periode waktu tertentu.
(Moderate)
2 Cidera/ sakit , hilang hari kerja tanpa cacat permanen 2/Low 4/Low 6/Moderate 8/Moderate 10/High Resiko Tidak diperlukan pengendalian tambahan. Diperlukan pemantauan untuk memastikan pengendalian yang ada dipelihara dan
<5
Rendah (Low) dilaksanakan.
3 Cidera/sakit,hilang hari kerja dengan cacat permanen 3/Low 6/Moderate 9/Moderate 12/High 15/High

Cidera/sakit,berakibat kematian/ Cacat fisik permanen


4 4/Low 8/Moderate 12/High 16/High 20/Extreme
pada satu karyawan
Kematian/ Meninggal lebih satu orang dengan
5 5/Moderate 10/High 15/High 20/Extreme 25/Extreme
kerugian material sangat besar
15
Penentuan persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses-proses untuk:


• menentukan dan memiliki akses ke persyaratan peraturan perundang-undangan terbaru dan persyaratan
lain yang berlaku untuk bahaya, risiko K3 dan SMK3 organisasi;
• menentukan bagaimana persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya tersebut
berlaku untuk organisasi dan apa yang perlu dikomunikasikan;
• mempertimbangkan persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya ketika
menetapkan, menerapkan, memelihara dan meningkatkan SMK3 secara berkelanjutan

Organisasi harus memelihara dan menyimpan informasi terdokumentasi terkait persyaratan peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya dan harus memastikan bahwa informasi tersebut diperbarui
untuk merefleksikan setiap perubahan yang terjadi.
17
Tindakan perencanaan

Organisasi harus merencanakan tindakan untuk


1. mengatasi risiko dan peluang
2. memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
3. mempersiapkan dan menanggapi situasi darurat

Organisasi harus mempertimbangkan hierarki pengendalian dan keluaran


dari SMK3 saat merencanakan tindakan.

Ketika merencanakan tindakan-tindakan tersebut, organisasi harus


mempertimbangkan praktik terbaik, pilihan teknologi dan persyaratan
keuangan, operasional dan bisnis.
19
Sasaran K3 dan perencanaan untuk mencapainya
Organisasi harus menetapkan sasaran K3 pada fungsi dan tingkat yang relevan dalam rangka memelihara
dan meningkatkan SMK3 dan kinerja K3 secara berkelanjutan

Sasaran K3 harus:
a) konsisten dengan kebijakan K3;
b) dapat diukur (jika dapat dilakukan) atau dapat mengevaluasi kinerja;
c) Mempertimbangkan; persyaratan yang berlaku, hasil dari penilaian risiko dan peluang, hasil konsultasi
dengan pekerja dan, perwakilan pekerja, apabila ada
d) dipantau;
e) dikomunikasikan;
f) diperbarui sebagaimana mestinya
Sasaran K3 dan perencanaan untuk mencapainya
Ketika merencanakan bagaimana mencapai sasaran K3 nya, organisasi harus menentukan:
• apa yang akan dilakukan;
• sumber daya yang diperlukan;
• siapa yang bertanggung jawab;
• kapan diselesaikan;
• bagaimana hasil-hasil akan dievaluasi, termasuk indikator-indikator untuk pemantauan;
• bagaimana tindakan untuk mencapai sasaran K3 akan diintegrasikan ke dalam proses bisnis organisasi.

Organisasi harus memelihara dan menyimpan informasi terdokumentasi mengenai sasaran K3 dan rencana
untuk mencapainya
22
PERENCANAAN
SISTEM
MANAJEMEN K3
VERSI ISO
45001:2018

Ilham Rahmanto
HLS 7. Dukungan

• Sumber daya
• Kompetensi
• Pemahaman
• Komunikasi
• Informasi terdokumentasi
Sumber
Daya
26

No. Dokumen Lamp F.

LAMPIRAN No. Dokumen Lamp I.


Tgl. Terbit 06 Maret 2018
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
LAMPIRAN
Revisi 00 Tgl. Terbit 06 Maret 2018
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE K3LL
Revisi 00
Director
Adif Muttaqin
Lampiran Surat Perintah
Nomor: 001/PD/ASI/II/2018
Tanggal : 6 Juni 2018

Administration & Service & Operation QHSE


Finance Manager Marketing Manager Logistic Manager KETUA TIM
HR Manager Manager Widia Adi
Abdul Khoir Sinta Fatmala Hari Prasetyo Yudistira Fitriani Yayan Adif Muttaqin

Admin Staff Finance Staff Service Suvervisor Marketing Staff Logistic Staff
SEKRETARIS
Gugun Trisna Surya Setya P Rina Rostina Alpen
Widia Adi
Service Staff
Nenda Syammaudi P Doc. Controller
Yayan

Service point surabaya Service point Semarang Service point Solo Service point Lampung Service point Palembang Service point Jakarta Workshop
M. Bachtiar Rifai Sulistyo Rahmat Hidayat Fathul Farid M. Ridwan Abdul Latif Maulana Syafiq A.
Aditya Nugroho Marjoni Irawan Budi S Agung Wibowo M.Ilham Aripin Satria Triana Coord. KEBAKARAN EVAKUASI P 3 K Coord. CHIEF INTERNAL SYSTEM, POWER
R. Noci Kamajaya
RELATION & K3 WATER & BUILDING
Warsito
Joko Abdul Khoir Hari Prasetyo Sinta Fatmala Yayan Yudistira
Suliyo
Nasan
Jawa barat, 13 Maret 2018

VISI & MISI :


PT ANEKA SERVIS INDONESIA
Best Solution For Your Bussines Sebagai organisasi partisipasi karyawan yang dibentuk berdasarkan
Head Office :
Pasal 10 Undang-undang No.1 tahun 1970 yang bertujuan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang sehat
Adif Muttaqin
Direktur Pergudanga n commpark no.B 08 meminimalisir resiko kecelakaan akibat kerja dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan
Ja la n canadian broadway kesejahteraan karyawan dan meningkatkan produktifitas serta terpeliharanya asset perusahaan
Kota wis ata Cibubur 16968
Telp : +62 21 22886010 TUGAS & TANGGUNG JAWAB :
Email : cs .a nekas ervices @gmail.com Meminimalisir Operation Risk, membuat Disaster & Contigency Plan atas hasil HIRADC dan memperbaiki
secara berkelanjutan metode/alat dan lingkungan kerja serta disiplin yang sesuai dengan standar K3
27
28
29
30

Kalibrasi

Kalibrasi /
Verifikasi

Monitoring dan perangkat pengukuran


dapat mencakup peralatan ukur dan
metode penilaian seperti survei.
31

Kalibrasi
Kompetensi
Organisasi harus:
• menentukan kompetensi yang diperlukan bagi pekerja yang berpengaruh atau dapat mempengaruhi
kinerja K3;
• memastikan bahwa pekerja kompeten (termasuk kemampuan mereka untuk mengidentifikasi bahaya)
berdasarkan pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang sesuai;
• melakukan tindakan-tindakan untuk memperoleh dan memelihara kompetensi yang diperlukan, serta
mengevaluasi efektivitas tindakan-tindakan yang dilakukan tersebut, jika memungkinkan;
• menyimpan informasi terdokumentasi yang seuai sebagai bukti kompetensi
Pemahama
nekerja harus memahami tentang:
P
• kebijakan serta sasaran K3;
• kontribusi mereka terhadap efektivitas SMK3, termasuk manfaat peningkatan kinerja K3;
• implikasi dan potensi konsekuensi dari ketidaksesuaian dengan persyaratan SMK3;
• investigasi insiden dan dampak yang relevan dengan mereka;
• bahaya, risiko dan tindakan K3 yang telah ditentukan yang relevan bagi mereka;
• kemampuan untuk terhindar dari situasi kerja yang mereka anggap menimbulkan bahaya yang serius
bagi kehidupan atau kesehatan mereka, serta pengaturan perlindungan dari konsekuensi yang tidak
semestinya
Komunikasi
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses-proses yang dibutuhkan untuk
komunikasi internal dan eksternal yang relevan dengan SMK3, termasuk menentukan:
• apa yang akan dikomunikasikan;
• kapan dilakukan komunikasi;
• dengan siapa komunikasi dilakukan:
• secara internal di antara berbagai tingkatan dan fungsi dalam organisasi; \
• di antara kontraktor dan pengunjung tempat kerja;
• di antara pihak-pihak lain yang berkepentingan;
• bagaimana cara berkomunikasi.
Informasi
Terdokumentasi
SMK3 organisasi harus mencakup:
• informasi terdokumentasi yang diperlukan oleh dokumen ini;
• informasi terdokumentasi yang ditentukan oleh organisasi sesuai keperluan untuk efektivitas SMK3.

Ketika membuat dan memperbarui informasi terdokumentasi, organisasi harus memastikan kesesuaian:
• identifikasi dan deskripsi (misalnya judul, tanggal, penulis atau nomor referensi);
• format (misalnya: bahasa, versi perangkat lunak, grafik) dan media (misalnya kertas, elektronik);
• peninjauan dan persetujuan untuk kesesuaian dan kecukupan
Aktivitas Practice

Membuat diskusi kelompok dan membuat debat kelompok terkait


manajemen risiko yang berhubungan dengan konteks K3
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai