Anda di halaman 1dari 220

1

2
3
4
PROLOG
Sebelum Survei Dimulai
Halo, halo. Selamat Datang.

Aku yakin kalian semua punya alasan sendiri-sendiri untuk datang kesini, tapi harap
bersabar. Mungkin sebagian dari kalian datang kesini karena kurang beberapa SKS, atau
mungkin karena kalian terlalu liar pada saat pesta penerimaan mahasiswa baru. Aku bisa
sebutkan alasan-alasan kalian, tapi mari kita tinggalkan alasan-alasan itu. Tidak menarik
untuk dibahas.

Apapun masalah kalian, kalian semua bisa menyelesaikannya.

Hukuman kalian akan dihapuskan dan kalian akan mendapat SKS yang sesuai, jadi ini
bagus untuk kalian.

Hm?

Kalian ingin tahu apa yang akan kita lakukan?

Tenang saja. Kalian tidak akan melakukan pekerjaan fisik seperti mengepel kamar mandi
universitas dengan lidah kalian. Kalian hanya perlu mengerjakan sebuah survei. Survei
yang benar-benar singkat. Mungkin kalian sudah menebak-nebak ketika aku kumpulkan
kalian di auditorium ini, jadi aku akan menggunakan proyektor untuk menunjukkan
kepada kalian beberapa hal di layar yang ada di belakangku ini.

Apa yang akan kutunjukkan? Hanya beberapa film pendek.

Baiklah. Apakah semua sudah mendapat kertasnya? Tolong dibaca dulu kertasnya.
Sekarang kalian paham, kan? Di kertas itu sudah ada penjelasan lengkapnya.

Aku akan menayangkan beberapa film pendek.

Kalian perlu mengurutkan nomor film-film pendek ini sesuai pilihan kalian.

Tidak ada dua film yang bisa mendapat urutan yang sama.

Kalian dapat mengganti urutannya sebanyak mungkin setelah kalian menulisnya.

Yang penting, kalian mendapat urutan film-film pendek ini sesuai pilihan kalian.

Baik, itu saja perintahnya.

1
Mudah, bukan? Kerjakan survei ini, dan kalian sudah mendapat nilai untuk semester
pertama kalian, jadi semua akan dapat untung di sini.

Dan sekarang, mari kita mulai surveinya.

(Survei ini memerlukan partisipasi pembaca. Jangan lupa siapkan alat tulis dan kertas.)

2
File 01
Virus Komputer yang Terlanjur Menyebar
Saat aku sedang menikmati video kucing yang bersemangat di suatu situs video-sharing,
suatu pop-up peringatan muncul di sebelah kiri bawah desktopku. Pop-up itu berwarna
merah terang.

Kode program membahayakan terdeteksi.

Silahkan tentukan aksi Anda.

“Jadi akhirnya komputerku kena virus! Dan yang ini gak terblokir saat masuk ke
komputerku. Virusnya baru terdeteksi sehabis menginfeksi komputerku!!”

Saat aku berteriak di kamarku yang sempit ini, seragam sekolahku yang kugantung
langsung tergoyang-goyang.

Untungnya, bagian inti dari sistemku belum diambil alih secara langsung. Nampaknya,
virusnya baru terdeteksi saat berada di dalam cache internetku. Pada dasarnya, virus itu
sudah tersesat dan tidak dapat sampai ke tujuannya. Hal itu sedikit melegakan, Tapi
mungkin saja virus itu bisa menuju ke sistem yang sebenarnya.

Sepertinya jalan terbaik yang harus dilakukan adalah memusnahkan virus itu secepatnya.

Jadi aku menggerakkan kursor komputerku ke pilihan pembuangan yang ada di pop-up
itu.

“Wahhh!! Tunggu, Tunggu! Tunggu sebelum kamu memusnahkanku!!”

“Twidwaaaaaakkk!? Aku jadi bingung, suatu fitur 3D yang sudah kumatikan tiba-tiba saja
muncul! Dan apakah ini virus mandiri kunoichi itu!?”

Saat aku mencoba untuk menghapus virus itu dengan suatu klik, (Kelihatannya) seorang
gadis berambut panjang yang dadanya besar itu memasang wajah gelisahnya di layar
monitor komputerku.

“Bukan, Sebenarnya aku adalah seorang maid biasa, tapi aku diubah jadi kunoichi karena
banyak orang yang komplain kalau maid gak cocok jadi virus yang kerjanya mencuri data.”

“Kau adalah seorang maid? Jadi, apa kau pencuri emas terkenal yang menimbulkan
kerugian mengerikan pada akun E-Banking orang banyak? … Dan kau adalah variasinya
yang terbaru!? Sepertinya aku harus mengompresmu supaya kau tidak bisa melakukan
apa-apa dan melaporkanmu ke kontak darurat software keamanan!!”

3
“Gyaaaaaahhhh!! Kau akan mengemas seorang gadis cantik dan mengirimnya ke beberapa
fasilitas penelitian yang aneh itu!? Dan kau bilang kau punya hati nurani!? Dan juga,
bagaimana bisa anak laki-laki sepertimu tidak menunjukkan reaksi apapun terhadap
penampilanku!? Punya rasa empati dikit dong! Kasihanilah aku!!”

Saat dia menangis, dadanya yang besar itu bergoyang-goyang ke atas dan ke bawah. Fitur
3D itu membuat dadanya terlihat nyata. Sejujurnya, aku merasa kalau pengetahuan
manusia digunakan dengan cara yang menyenangkan.

Tetapi dari hal yang dapat kau petik pada percakapan sejauh ini, seperti itulah virus-virus
komputer sekarang ini.

Sudah biasa bagi virus-virus komputer untuk memasukkan jebakan-jebakan yang dapat
menarik penderitanya. Mereka akan mengirimkan email palsu yang berisi pengumuman
penting, mereka akan datang dengan embel-embel software gratis, dll. Tidak hanya
metode mereka untuk mendatangkan masalah yang menjadi lebih pandai, metode mereka
untuk “menarik perhatian” juga berkembang seperti itu.

Virus mandiri kunoichi itu melipat tangannya di depan dadanya dan melihat dengan mata
berkaca-kaca dan mengeluarkan air mata

“M-memang benar kalau aku adalah virus komputer yang dibuat oleh seorang programmer
dengan tujuan buruk, tapi...tapi! Mungkin aku menjadi besar dan terlihat berbeda dari file
yang lainnya semudah kau menemukanku! Dan mungkin aku dengan jelas menambah file
yang terinfeksi secara langsung di dalam folder sistem inti daripada bersembunyi di dalam
BIOS atau registri! Tapi apakah aku terlihat seperti orang yang dapat melakukan hal jahat
seperti itu!?”

“Uuh… Semakin aku mendengarkannya, aku jadi membayangkan gadis kikuk yang
melakukan kesalahan dan menunjukkan hal itu dengan wajahnya…!”

“Sebenarnya aku adalah seorang maid, kau ingat!? Aku adalah jenis maid yang melakukan
perjalanan pada saat tidak ada tempat yang dapat dikunjungi! Kebetulan saja aku
berpakaian seperti kunoichi!! Aku terkenal karena punya banyak fungsi, tapi tidak
menghasilkan sesuatu yang nyata. Apa tindakanmu untuk memusnahkanku hanya karena
aku adalah virus itu benar!?” seru virus mandiri kunoichi itu sambil memukul-mukul layar
seperti yang terlihat dari depan layar monitor.

Apa yang dia katakan memang manis, tapi membuatku pusing karena dia banyak
bergerak. Itu adalah masalah dari fitur 3D.

“…Lalu apa yang kau lakukan di desktopku?”

“Tolong biarkan aku tetap di sini. Di sini! Di luar itu sangat menakutkan! Sistem
pembersih otomatis pada server-server modern terlalu berbahaya! Aku tidak akan
melakukan apapun. Aku hanya akan duduk dengan memeluk lututku di sudut memorimu!
Aku hanya tidak ingin meeennnggghhhhiiillaaannnggggg!!”

4
“Mh…Mhhh…!!”

Virus komputer itu mulai menangis dan memperlihatkanku apa yang biasanya para gadis
sembunyikan dibalik makeup.

Aku jadi sedikit merasa bersalah kepadanya.

Fakta kalau aku dapat membunuhnya dengan suatu klik tentunya mendorong peningkatan
rasa bersalah yang kurasakan.

“Hah!? T-tidak, tunggu! Akun bank milik Kikukawa-kun dari kelasku disapu bersih oleh
hal-hal seperti ini! Ini adalah serangan yang AI gunakan untuk menimbulkan perasaan!!
Aku tidak akan membiarkan dia menipuku!!”

Sesekali, Kikukawa-kun terkenal karena dia terlihat sangat senang and ambruk ketika dia
terinfeksi oleh virus. Keadaan ini mungkin sama seperti keadaan seorang pria yang selalu
memberikan hadiah untuk perempuan kabaret.

“Sudah selesai. Waktunya untuk pemusnahan!!”

“Apanya yang selesai!? Aku pikir gadis cantik adalah keadilan!?”

“Aku akan menunjukkan kepadamu kalau aku dapat berpikir sehat pada kesempatan ini!!”

“Ehh? Tapi, tuan, video kucing yang kau lihat itu mungkin menunjukkan kucing, tapi
sebenarnya yang ditunjukkan adalah seekor primata betina yang menggunakan pakaian
renang yang seksi…”

“Gyaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh!? Kau telah memata-mataikuuuuuuuuuuuu!?” aku


berteriak saat kunoichi itu mulai melambaikan tangannya ke depan dan ke belakang
sambil ketakutan.

“T-Tidak!!” katanya. “Aku tidak melihatnya karena ingin! Di sini akulah korbannya. Di
kantor Orang Barat, menggunakan gambar gadis yang memakai pakaian renang termasuk
ke dalam pelecehan seksual. Sungguh memalukan ☆”

“Kau mengatakan hal itu, tapi pop-up peringatan ini muncul dengan kecepatan yang
menakutkan!! Kau sedang mencoba untuk membuka port yang tidak bebas diakses kan!?”

“Fwahh! Aku tidak ingin melakukan hal itu, tapi hal itu selalu saja terjadi!!”

“…Jadi kau ini adalah virus yang mencoba untuk menolong orang, tapi malah menjadi
perusak!? Hal itu adalah hal yang paling sulit untuk dikontrol! Apapun dirimu, suatu AI,
keinginan, semua itu sudah direncanakan oleh programmer yang merancangmu!!”

5
“Tapi apakah hal itu benar-benar kesalahanku!? Apakah iya!? Aku tidak ingin terlibat
dalam kegiatan-kegiatan penghancuran ini dan tinggal di tempat di mana aku tidak perlu
takut akan dihapus!!”

“Gh….Ghhh…!! Aku malah semakin merasa bersalah!!”

“(Menyeringai)”

“Barusan kau menyeringai! Hal itu menyelesaikan segalanya!!”

“Uhuk, Uhuk! Itu hanyalah senyuman yang keluar karena kebaikanmu, tuan!!”

Apa yang saat itu Kikukawa-kun, teman sekelasku pikirkan. Kalau begini, hal yang sama
akan terjadi kepadaku! Aku juga mengerti kenapa virus ini punya tingkat infeksi dan
kerusakan yang sangat tinggi! Tapi apakah perbuatanku benar jika aku memusnahkan
virus itu dengan satu klikan mouse!? Apa yang kulakukan? Bagaimana aku merespon krisis
ini!?

“Aku…”

“Aku?” kata kunoichi itu dengan mata berkaca-kaca yang terlihat kebingungan. .

Aku menlanjutkan ucapanku dengan pelan.

“Aku mau berkompromi. Bagaimana kalau aku meletakkanmu di area karantina yang
terisolasi dari OS?”

“Jika yang kau maksud adalah yang disiapkan oleh software antivirus, itu hanya akan
membuatku tidak bisa melakukan apa-apa! Dalam istilah manusianya, hal itu seperti
menjadikanku boneka dan menempatkanku di pameran!! Jangan berpikir kalau semuanya
akan baik-baik saja hanya karena aku tidak akan merusak!!”

“Bagaimana kalau di area karantina yang disiapkan oleh OS daripada di area yang
disiapkan antivirus?”

“Kalau seperti itu, Aku dapat melakukan apapun yang kusukai tanpa memengaruhi
apapun! Apa itu gak apa-apa, tuan!?”

“M-mhhh… A-aku tidak punya pilihan lain. Di area karantina, aksi-aksimu tidak akan
memberikan kerusakan yang berbahaya.”

“Terima kasih!! Terima kasih banyak!! Yay! Sekarang, Aku tidak perlu menghilang… Aku
sedikit ketakutan di sana…”

Saat aku melihat virus komputer itu duduk (melayang) dan mengusap matanya, Aku mulai
berpikir kalau aku mungkin telah melakukan hal yang baik.

6
Tetapi kemudian…

“Permisi sebentar.”

Gadis lain muncul di layar desktop, dan mendorong virus komputer itu. Khususnya, dia
muncul dari pop-up peringatan pertama di kiri bawah desktop.

Karena gadis yang lain meraih sebagian kepala virus dengan tangannya, virus itu mulai
berteriak.

“Gyaaaaaahhhhh!? Tuan, siapakah gadis ini!?”

“Sudah jelas kalau aku adalah software antivirus jenis ketua kelas!! Jumlah korban yang
jatuh dalam perangkap virus tipe mandiri sepertimu meningkat dengan pesat, jadi aku
dipaksa untuk berpenampilan seperti ini juga. Ahh, ini sungguh melakukan!!”

“…A-Anu, Aku tidak begitu mengerti,” kata kunoichi yang terlihat gelisah.

Ketua kelas itu melipat lengannya yang sebenarnya tidak terlalu penting namun
membuktikan bahwa dia adalah seekor mamalia.

“Karena...” dari gerakan sebelumnya, dia menunjuk ke arahku. “Orang-orang seperti ini
hanya akan mendengar ucapan dari gadis cantik.”

Aku melompat dengan syok dan merasa bersalah.

“Ketika aku hanya suatu antarmuka windows persegi yang jelek, mereka akan melakukan
apapun yang dikatakan oleh virus yang memakai ransel merah dan melihat mereka dengan
mata berkaca-kaca dan menutup mulutnya dengan tangannya. Mereka akan mengubah
pengaturannya sesuai yang dikatakan. Satu-satunya cara untuk melawan itu adalah
dengan menjadikanku gadis yang lebih cantik dari virus itu.”

Kunoichi itu terlihat semakin gelisah.

“Tuan…Mungkin ucapanku ini kasar, tapi apa IQmu itu jongkok?”

“T-tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari dia, virus!! Sekarang kau sedang menghadapi
musuh alamimu!!”

“Gyaahhh!! Ucapanmu benar! Tuan, cepatlah dan tambah aku ke daftar pengecualian!
Hiks hiks!!”

“Dasar bodoh!!” ketua kelas itu melotot. “Apa kau sudah lupa kalau aku adalah bagian dari
software yang dikhususkan untuk untuk melawan virus sepertimu!? Aku terus-menerus
mengumpulkan data tentang virus-virus di seluruh dunia jadi aku selalu ter-update untuk
mengetahui kelemahan mereka. Lalu, aku punya kemampuan untuk membuka mata

7
penggunaku dengan keimutanku yang ekstrim sampai-sampai ke-moe-anmu itu
terkalahkan!!”

“Ehh? Tapi, dalam light novel, ketua kelas tidak masuk ke dalam daftar atribut utama. Hee
hee. Mereka bukanlah apa-apa melainkan karakter sampingan yang digunakan untuk
meningkatkan posisi teman masa kecil dan karakter penting lain. (Menyeringai). Kau tidak
punya kesempatan untuk mengalahkan dampak dari seorang maid yang menjadi
kunoichi.”

“Langung saja musnahkan dia!!”

“Apakah suatu kebenaran membangunkan sifat bengismu!?”

“Aku dibuat sebagai optimasi berdasarkan statistik yang dikumpulkan dari seluruh
penjuru dunia! Lihatlah, Aku akan memenangkan hati pengguna bodoh itu!!”

“Di mataku tuanku terlihat canggung dan mengalihkan pandangannya. Hee hee.
Sepertinya gadis yang dapat bekerja tidak sama dengan gadis populer.”

Secara pelan-pelan ketua kelas itu mengalihkan pandanganya dari kunoichi yang
mengejeknya itu ke arahku.

“…Pengguna?”

“A-Anu, Menurutku maid yang cukup kikuk sampai-sampai dapat membakar rumah
secara tidak sengaja dapat menjadi masalah. Ha ha ha!!”

“Tuan!! Jangan mengubah pendapatmu berdasarkan siapa yang menatapmu!! Hidupku


atau jiwaku atau apalah itu mengandalkan skrip utama ini!! Kau bilang kau akan
meletakkanku di area karantina OS, jadi tidak bisakah kau langsung melakukan hal itu!?”

“Aku sudah mencoba untuk memberitahumu kalau software antivirus sepertiku ada
karena area karantina OS mempunyai celah! Karena para pengguna termasuk kau tetap
terjebak dalam hal-hal seperti ini sehingga infeksi virus menyebar dan nilai
keberhargaanku berkurang! Bertahanlah!!”

“Agh!! Sudah cukup. Hanya ada satu hal yang harus diselesaikan sekarang!!” seru
kunoichi.

“Ya, siapa yang lebih imut, si virus atau aku!?”

“Yang mana yang lebih imut!?”

Sekarang…

Bagaimana dengan keamanan komputerku?

8
File 02
Silahkan Berkonsultasi dengan Kami

(Tapi Resiko Ditanggung Sendiri)


Situs biro jodoh pernikahan modern sudah menjadi semakin praktis.

Selain menggunakan kategori yang sudah ditetapkan seperti umur dan pekerjaan, kamu
juga bisa memasukan kata kunci apapun yang kamu inginkan untuk menunjukkan hal-hal
yang kamu inginkan dari pasangan.

‘’Elf, seorang putri, berkulit putih, berambut pirang, terlihat seperti loli tapi sebenarnya
hidup abadi, berbicara seperti nenek-nenek, sedikit sombong, namun tetap bisa
melakukan pekerjaan rumah tangga, bisa menggunakan sihir dan semacamnya, paling
cantik saat marah, memiliki berbagai macam kemampuan berlebihan yang membuatnya
dapat mengontrol hasil setiap pertarungan yang ada di dunia.’’

“Yah, pasti tidak akan ada yang cocok.”

Aku mendesah dan menggunakan telepon gengamku untuk menyimpan data di bagian
‘hal-hal yang diinginkan’. Semua ini berawal dari panggilan telepon orang tuaku. Mereka
terus-terusan memaksaku untuk segera menikah. Untuk suatu alasan yang tidak masuk
akal yang berhubungan dengan putri dari teman lama ayahku, sepertinya sebentar lagi aku
akan dipaksa untuk mengikuti wawancara pernikahan. (お見合い)

Bagaimanapun, aku perlu menunjukkan bukti kalau aku sedang mencari pasangan.

Tapi aku benar-benar tidak paham dengan hal pernikahan ini. Sejujurnya, aku tidak
pernah memiliki hubungan cinta yang bertahan lebih dari 6 bulan. Tidak pernah sekalipun
seumur hidupku. Bila dilihat dari umur rata-rata harapan hidup di negeri ini, bukan tidak
mungkin setelah aku mati, aku tidak akan meninggalkan apapun selain ‘my waifu’ dan
semua orang yang memiliki perasaan padaku akan tetap menyimpan perasaan mereka.
Meskipun aku sudah mati. Bagaimana mungkin aku bisa membayangkan hal semacam itu?
Apa aku bisa membayangkannya?

Mungkin aku cuma orang yang tidak beruntung.

Mungkin aku orang seperti itu.

Mungkin.

Yah, kalau aku memiliki hasrat alam untuk meninggalkan gen ku, aku cuma perlu
mendaftar di bank sperma. Catatan akademikku tidak terlalu buruk, aku masuk ke sebuah

9
perusahaan yang cukup pantas, dan tidak memiliki hal spesial di catatan medis. Dengan
pikiran santai seperti itu, aku kembali ke apartemenku yang suram.

“Oh, kau sudah pulang! Okaerinasai*, manusia!!”

...Apa?

Untuk suatu alasan, seorang gadis yang tingginya cuma 130cm duduk di kamarku! Cuma
duduk! Hal ini penting, jadi aku mengatakannya dua kali!! Akulah yang rumahnya
dimasuki tanpa ijin, jadi kenapa aku yang terpaku dan diperlakukan sebagai orang jahat!?
Apa benda yang kulihat di langit malam kemarin benar-benar sebuah UFO? Apakah Men
In Black datang untuk menghancurkanku secara sosial!?

Gadis kecil (nama sementara) memutariku seolah menginspeksi saat aku berdiri membeku
di tempat.

“Hmm. Keturunan Asia, berpendidikan dalam ekonomi, berambut hitam, porsi tubuh
sedang, sehat. Situs biro jodoh pernikahan modern benar-benar luar biasa. Wajahmu tidak
terlalu tampan dan ada yang kurang dari auramu, tapi aku dengar mengabaikan
kekurangan kecil yang ada pada pasangan adalah kunci pernikahan realistis, jadi aku akan
menerimanya!”

“Itu namanya tidak sopan!!”

“Apartemenmu sedikit bobrok dan interiornya melebihi batas pemakaian. Terlebih lagi
tidak ada ‘’style’’nya. ...Dengan kata lain, tidak ‘’fashionable’’ dan kotor, tapi aku juga akan
menerimanya! Jadi jangan khawatir!!”

“Kalau kau bukan seorang gadis kecil, aku akan memukulmu!! ...Tunggu sebentar, apa
yang kau bilang barusan? Situs biro jodoh???”

“Kau juga medaftar di sana. Coba lihat?”

Gadis kecil (nama resmi) itu menunjukkan telepon gengamnya. Di sana terlihat halaman
teratas dari biro jodoh yang baru saja kugunakan.

“Semua kondisi yang kau tetapkan cocok denganku. Kau bisa mengaggapnya pasangan
sempurna!!”

“Ehhhhhh!? Apa kau orang bodoh? Tunggu, aku yang idiot karena memasukan ciri-ciri gila
semacam itu atau kau yang idiot karena cocok dengan semua kondisi yang kutulis!? D-dan
orang seperti itu benar-benar ada!?”

Telinganya memang lancip. Dan bergerak-gerak sedikit. Jadi dia seorang elf? Apa dia juga
hidup abadi? Apa dia memiliki berbagai kemampuan berlebihan yang memberinya

10
kemampuan mengontrol hasil pertarungan yang ada di dunia? Tidak, tunggu dulu! Itu
gila!!

“Tunggu, apa yang salah dengan diriku!? Kenapa aku meminta seseorang yang terlihat
seperti loli tapi berbicara seperti nenek-nenek!? Meski cuma gurauan, tetap saja aneh! Apa
aku benar-benar sudah menyerah jauh di lubuk hatiku!?”

“Hm. Tidak ada yang pernah cocok dengan informasi yang kudaftarkan, tapi sepertinya
waktuku sudah tiba. Tidak sia-sia aku hidup selama 20.000 tahun.”

“Aku tidak tahu seberapa lama elf bisa hidup, jadi aku tidak tahu apa itu gertakan atau
bukan!! Sebenarnya, kenapa seorang elf menggunakan situs biro jodoh!? Aku tidak paham
bagaimana menghubungkannya!!”

Dia menghiraukan teriakanku dan mengayunkan jari telunjuknya yang kecil ke arahku.

“Tsk, tsk. Apa yang kau katakan? Itu adalah perantara yang digunakan untuk membuat
kontrak antara dua dunia. Jadi pada dasarnya itu adalah versi digital dari kontrak di
perkamen.”

“Maksudmu semacam kontrak dimana kau menjual jiwamu!?”

“Kontrak ini kadang disalah artikan dengan hal semacam itu. Sejujurnya, kalian para
manusialah yang terlalu ketakutan. Kalau kami tidak merubah formatnya, kami akan
memiliki masalah serius karena tidak adanya pernikahan antar dunia.”

Aku memiliki sebuah pertanyaan.

Aku berkedip dalam kebingungan dan bertanya dengan blak-blakan.

“...Kenapa bisa menjadi masalah kalau kau tidak bisa menikah dengan manusia? “

“Tidak ada alasan riil. Kalau aku harus memberi alasan, karena di dunia lain penuh dengan
laki-laki mesum. Setahuku cerita mengenai Yuki Onna* yang berharap menikahi manusia
diceritakan di negeri ini.”

“Jadi manusia itu populer?”

“Sangat populer. Putri mermaid dengan tubuh yang indah dan bikini kulit kerang dan
dewi-dewi suci yang menggunakan panah sama-sama menaruh rasa cinta pada manusia.”

“Gwoooooooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhh!!”

...Kenapa?

11
Kenapa aku tidak berfikir lebih keras saat memasukan kondisi-kondisi itu di situs biro
jodoh itu!? Kenapa aku tidak menulis gadis yang lebih dewasa dengan payudara yang
besar!?

Kalau aku berakhir dengan gadis dari dunia fantasi, mungkin aku akan mendapatkan gadis
dengan payudara yang lebih besar daripada yang pernah ada di dunia nyata!!

Sementara itu, gadis berdada mengecewakan di depanku mulai melambai-lambaikan


tangan kecilnya.

“Sekarang waktunya pernikahan. Ayo menikah sekarang juga. Kita sudah bertukar apa
yang kita inginkan dengan kontrak dan kita tahu kalau semua ini sesuai dengan tujuan kita
masing-masing. Sisanya tinggal pernikahan. Dari awal kaulah yang ingin menikah. Jadi,
kau tidak bisa menariknya kembali.”

“Menikahi gadis kecil!? Sekarang juga!? Apa mungkin pemerintah akan menerimanya?
Aku khawatir polisi akan datang untuk menangkapku!! Sejujurnya, bahkan Public Security
Intelligence Agency* pun akan muncul!!”

Gadis kecil itu lalu menyodorkan selembar kertas ke hadapanku.

“Tah dah! Sambil menghiraukan bagaimana aku mendapatkannya, aku sudah memiliki
kopian dari pendaftaran pernikahan resmi di sini.”

“Sial, dimana kau mendapatkan cap ku!? Apa kau ada di apartemenku karena kau
mencarinya!?”

“Kau seharusnya melihat bagaimana orang-orang di pemerintahan melotot saat mereka


mengecek panjang telomeres* dan memastikan umurku. Mata mereka bahkan semakin
terbelalak saat mereka menyadari kalau umurku 20.000 tahun.”

“Baiklah, aku paham. Sebuah dunia fantasi ada di sekitarmu dan kau bisa memutar dan
membolak-balikan kenyataan dan pengetahuan umum di dunia ini...”

Dan juga, bumi belum memiliki teknologi untuk mengukur umur seseorang dengan
menggunakan telomeres...setidaknya kupikir begitu.

Apa ini memang ada hubungannya dengan alien dan Men in Black?

Aku tidak akan berakhir hidup dengan seorang istri muda yang datang dari Galaxy Seuatu-
atau-semacamnya untuk menikahi manusia bumi lewat situs biro jodoh kan?

“Semua itu bukan masalah, jadi ayo segera menikah!!! Atau lebih tepatnya, kita sudah
menikah! Kita sudah menikah!! Kukira ini yang mereka sebut ex post facto approval*!!”

“...Selanjutnya apa? Apa kita akan pergi ke Mars untuk bulan madu?”

12
“Ha ha ha. Aku tidak berharap banyak. Hawaii juga tidak apa-apa. Tujuh malam dan
sembilan hari kelihatannya bagus. Kita bisa mendapatkan aktu bersantai yang
menyenangkan.”

Dengan membawa percakapan ini ke sesuatu yang kelihatannya setengah mungkin,


pendapatan bulannanku tiba-tiba menjadi tembok raksasa di tengah jalan.

“Tapi sebelum itu, kita butuh upacara pernikahan. Belikan aku cincin. Dilihat dari
urutannya, aku akan menerimanya meski tidak mendapatkan cincin pertunangan, tapi aku
tidak akan merubah pendirian akan pentingnya cincin pernikahan. Aku mau setidaknya
berlian 15 karat.”

“Kalau kau hidup di dunia fantasi, kenapa yang kau bicarakan cuma tentang uang!?”

Tapi kalau dipikir-pikir, aku sadar kalau kau juga membutuhkan uang untuk semua hal di
RPG, tapi dia begitu keras sampai aku merasa hampir menangis darah!

Tapi elf itu lalu meletakkan tangannya di pinggang dan menghembuskan nafas pendek
dari hidungnya.

“Aku akan membayar biaya perjalanan, jadi setidaknya tunjukkanlah nilaimu dengan
membelikanku cincin.”

“Tunggu, dimana kau berencana mengadakan pernikahan ini?”

“Tentu saja di kerajaanku Alfheim.”

Dia kelihatannya bingung dengan pertanyaanku, tapi apa yang barusan dia katakan adalah
sebuah pernyataan yang mengejutkan!

“...Tidak peduli dimanapun aku mencarinya di layanan peta di internet, kurasa aku tidak
akan pernah menemukannya!!”

“Yah tentu saja kau tidak akan menemukannya di peta yang hanya melingkupi satu planet
ini. Bukan hanya di planet lain; Alfheim ada di dunia lain.”

“Eh? Tunggu, jadi sesudah ini...”

Aku, seorang pegawai*, menerima tatapan tajam seolah aku ini sedikit lambat dalam
memahaminya.

“Kau berniat menikahi seorang putri dari sebuah kerajaan. Tentu saja kau tidak berfikir
aku akan tinggal di sebuah apartemen yang ada di dunia terpencil. Kau akan bergabung
dengan keluargaku.”

13
“Waahhh!! Apa namaku akan berakhir menjadi sesuatu yang kedengarannya sangat
internasional seperti Alfinbus Gorou!?”

“Kalau kau paham, ayo segera menuju ke Alfheim. Oh iya. Sepertinya ruang dan waktu
berjalan berbeda antara tempat ini dan di sana. Ada rumor kalau kau pergi ke negeri para
peri kau akan menjadi abadi atau semacamnya, kalau kau menghabiskan sehari di sana
dan kembali ke sini, seratus tahun sudah berlalu. Tapi jangan mengkhawatirkan hal itu.”

“Jadi ini adalah jebakan semacam Ryuuguu-Jou*!? Tunggu sebentar! Kau terus
menggunakan kata-kata manis seperti ‘pernikahan’, tapi bukannya ini yang mereka sebut
dengan ‘menghilang secara misterius’!?”

“Kau takut hanya karena pengetahuanmu rendah. Sekarang, waktunya pergi menuju
Alfheim, dunia pedang dan sihir!!”

“Aku tidak mau pergi ke dunia dimana kemampuan bicara seorang sales tidak
dibutuhkan!!”

Pada akhirnya, Alfinbus Gorou menjadi terkenal sebagai raja terlemah dalam sejarah
karena dia tidak dapat menggunakan pedang maupun sihir. Akan tetapi di sana juga
dikatakan kalau tidak ada perang semasa dia memimpin.

Seperti kata mereka...

Kata-kata adalah keajaiban yang paling menakjubkan.

14
File 03
Dengan Cara Apapun yang Diperlukan
Sagittarius akan cocok untuk tugas ini.

Tugasnya adalah medapatkan arti istilah Underclaw 52 dari Shiromae Ayumi.

"Apakah kamu tidak ingin pergi dari sini?"

"Aku tidak tahu ini dimana. Tidak ada jendela di ruang ini. Jika ini Kutub Selatan, kabur
dari sini akan jadi masalah."

"Kami tidak separah itu."

"Bagaimana kau bisa bilang begitu kalau kau mengikat tanganku di kursi ini?"

"Tapi setelah beberapa hari disini, seharusnya kamu tahu kalau kami tidak akan bisa
melakukan lebih dari itu. Aku tidak dapat mengulitimu dengan alat-alat logam ini. Itu
karena kamu bisa berbicara denganku dengan tenang seperti ini."

Shiromae Ayumi punya kondisi khusus yang menyebabkan darahnya tidak dapat
membeku. Luka kecil dapat menjadi fatal untuknya.

Karena itu, mereka tidak dapat menggunakan metode-metode penyiksaan yang biasa
dilakukan untuk medapat informasi darinya.

"Bukankah kau seharusnya tidak memberitahukannya padaku?"

"Aku mau saja merahasiakannya, tapi aku yakin kamu sudah tahu."

"Kecurigaan dan konfirmasi adalah hal yang berbeda. Sepertinya salah untukku
mengakuinya."

Karena satu adalah penculik dan satunya adalah yang diculik, maka mereka berdua akan
sulit membuat hubungan baik.

Sagittarius akan membuat dia menganggap dirinya ini rendah.

Dan itu akan membuat Shiromae Ayumi lengah dan membuka mulutnya.

Dan seorang ahli sepertimu akan tahu apa yang terjadi berikutnya.

"Underclaw 52."

15
"Kau menanyakannya lagi dan lagi. Dan aku sudah memberitahukan padamu apa yang aku
tahu. Yaitu, tidak ada yang aku tahu tentang istilah itu.

"Tapi pada obrolanmu denganku, kamu ingat nama anjing piaraanmu yang sudah kamu
lupakan sejak lama."

"Aku kira itu tak ada hubungannya."

"Aku tak peduli, beritahukan saja apapun yang kamu tahu. Kami akan menentukan mana
yang benar dan mana yang bohong. Jadi katakan saja semuanya. Semuanya."

"Sepertinya kau sedang kesal. Aku dapat mencium bau-bau kebuntuan."

"Aku harap kamu dapat memahaminya."

"Apakah kamu ada di posisi yang sulit?"

"Jika aku gagal, aku yang akan duduk di kursi itu. Dan tidak seperti dengan kamu, mereka
tidak akan segan-segan melukaiku. Selain itu, aku juga tidak akan dibebaskan meskipun
aku katakan apapun yang aku tahu."

"Oh…"

"Baiklah, mari kita kembali ke masalah utama. Underclaw 52."

"Maaf, tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yang kau mau."

Suspension bridge effect, sindroma Stockholm, sindroma Lima. Sagittarius membuat


perubahan-perubahan mental itu sebagai bagian dari penyiksaannya, jadi dia semestinya
bisa melakukannya.

Tanpa menyentuh Shiromae Ayumi, dia akan mampu mendapatkan informasi darinya.

"Aku tidak dapat melepaskanmu dari kursi itu, tapi aku dapat mengambilkan makanan
untukmu kalau kamu mau."

"Aku ingin sebotol air, supaya tenggorokaku tidak kering."

"Akan kusiapkan, tapi aku tidak bisa memberikanmu wadah apapun yang dapat
menghasilkan pecahan yang tajam. Aku harap kamu tak keberatan dengan botol plastik."

"Apakah ada arti dibalik nama Sagittarius?"

"Kalaupun ada, aku tak akan memberitahukannya padamu. Terkadang aku juga
menggunakan nama batu mulia dan bunga juga."

16
"Kenapa kau ingin tahu tentang Underclaw 52?"

"Aku hanya ingin tahu seberapa berharganya istilah itu. Jadi apa itu Underclaw 52?"

"Kuharap aku juga tahu. Jadi aku dapat pulang."

Jika Sagittarius gagal, Scorpio akan mengambil alih tugas ini.

Aku tak akan bisa menghentikannya.

Keahlian Scorpio adalah menggunakan obat-obatan.

Dia mungkin akan bisa mendapatkan informasi darinya, tapi tubuh Shiromae Ayumi tidak
akan bisa bertahan. Ada kemungkinan juga dia akan sekarat sebelum informasi bisa
diperoleh darinya. Kalau bisa, akan lebih baik jika Sagittarius mendapatkan seluruh
informasi mengenai Underclaw 52.

Kami hanya punya beberapa hari lagi. Bahkan aku tak tahu berapa hari tepatnya.

"Mengapa kau pikir gadis SMA biasa bisa tahu rahasia yang luar biasa ini?"

"Apakah Underclaw 52 sehebat itu? Apakah itu suatu rahasia? Katakan apapun yang kamu
tahu."

"Kalau kau tidak tahu apa-apa, bagaimana kau bisa tahu apa yang kukatakan adalah
benar? Bagaimana jika kukatakan bahwa Underclaw 52 adalah toko roti yang enak di dekat
rumahku?"

"Aquarius yang bertugas memeriksa kebenaran informasi, bukan aku. Jadi kamu bilang
Underclaw 52 adalah toko roti di dekat rumahmu?"

"Rasanya aneh."

"Apa yang aneh?"

"Aku tak tahu apa yang kau cari. Sepertinya kau hanya ingin menghabiskan waktu
denganku disini."

"Aku hanya ingin mengenalmu lebih baik."

"Untuk tugasmu ini?"

"Ada satu hal yang membuatku penasaran."

"(Kenapa kau berbisik-bisik di depan telingaku?)"

17
"(...Karena aku tak ingin pengawas mendengarkannya.)"

"(...Ooh. Jadi kamu ingin membuatku mengira kau membelaku?)"

"(...Apa kamu memang tahu sesuatu tentang Underclaw 52 ini?)"

Ketika Sagittarius meninggalkan ruangan itu, dia telah mendapatkan jawabannya.

Dia memasuki ruangan lain yang digunakan untuk mengawasi ruang interogasi dengan
beberapa kamera beresolusi tinggi untuk memeriksa pergerakan otot muka, tingkat
pengeluaran keringat, dan hal-hal lain. Begitu sudah di dalam, dia menarik pistolnya, dan
ujungnya diarahkan ke rekannya.

"...Apa yang kamu lakukan?"

"Shiromae Ayumi tahu tentang Underclaw 52."

"Dan itu tugasmu untuk mencari informasi itu darinya."

"Ya, dan aku akan menghabisi siapapun yang menghalangi. Tujuanmu tidak untuk
mengetahui tentang Underclaw 52. Kau sengaja ingin membuatku gagal supaya kau bisa
menugaskan Scorpio, bukan? Dengan begitu, siksaan Scorpio akan menutup mulut
Shiromae Ayumi untuk selama-lamanya."

"Kamu terjebak olehnya?"

"Oleh apa?"

"Suspension bridge effect, sindroma Stockholm, dan sindroma Lima yang kau gunakan
untuk membuat ilusi sementara bahwa ada hubungan antara kau dengan dia. Caramu itu
bukan cara yang hanya berlaku satu arah. Menurutku kau-"

"Menggunakan kata-kata sebagai senjata adalah tugasku."

"Kamu telah terjebak. Kamu dijebak oleh Shiromae Ayumi!! Masih belum terlambat.
Letakkan senjatamu. Pihak yang memberikan pertanyaan di ruang itu sempat tertukar. Itu
bukti bahwa kamu dijebak oleh Shiromae Ayumi!!"

"Kalau kau mengatakan yang sebenarnya, maka aku akan bisa mengetahui kebenarannya
dengan membuatmu berbicara."

Sekarang.

Siapa yang benar?

18
File 04
Seni Ninja – Sleep Driver Technique
Pada akhirnya, yang terjadi adalah perang teknologi.

“K-Kunoichi-chan? Menurutku kau tak bisa terbang hanya dengan mengikat kaki dan
lenganmu ke layang-layang besar.”

“Jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja, orang tua! Lihat, inilah Seni Ninja -
Terbang Bebas...bfshbs!?”

Semua teknologi ini diberi nama “seni ninja” atau “teknik ninja”, tapi kemampuan ninja
memang benar-benar dikembangkan dengan teknologi. Begitu juga dengan bentuk dan
bahan shuriken, cara melemparnya, serta metode pelatihan untuk orang-orang yang
melempar shuriken.

Semua dibuat untuk terlihat seperti sebuah keajaiban atau suatu seni rahasia.

Status ninja juga diberikan kepada orang yang mampu menghasilkan teknologi seperti ini
dengan alat-alat yang dibuat dengan tangan.

“Sial, gagal...”

“Kalau kau bisa jatuh dari ketinggian begitu hanya dengan seditkit goresan dan satu foto
celana dalammu saja, kurasa teknik pengamananmulah yang bisa dipakai.”

“Orang tua, apakah kau tidak punya seni ninja yang menarik? Orang-orang Kouga
mengumumkan di internet kalau mereka telah menemukan teknik kloning.”

“Aku berani bertaruh informasi yang ada di situs resmi mereka tak lebih dari sekedar
melebih-lebihkan. Tapi, meski begitu, teknologi metamaterial mereka sangat menarik.”

Aku mencoba membuat gadis itu pergi dengan jawaban asal-asalan barusan, tapi
Kunoichi-chan tak mau pergi dari sisiku. Seakan-akan dia haus akan hal-hal yang menarik.
Tak ada yang lebih menyehatkan untuk mataku daripada bagaimana beberapa bagian
tubuhnya bergoyang-goyang.

“Ah, aku pernah melihatnya! Benda itu bisa membelokkan senjata laser, kan?! Ninja
Kouga tingkat tinggi benar-benar suka pamer, ya?”

“Menurutku teknik yang hanya memamerkan kemampuan layaknya burung di lomba


menyanyi itu tidak sesuai sama sekali dengan tujuan ninja.”

19
“Orang tua, cukup sudah dengan hal-hal membosankan seperti mengoptimalkan bentuk
shuriken. Tak bisakah kau membuat sesuatu dengan sedikit unsur 'Wow' di dalamnya?
Wow?!”

“Yah, sepertinya aku punya sesuatu yang seperti itu.”

“Benarkah!?”

“Tapi ini cuma prototip, sih. Ini dia! Seni Ninja - Sleep Diver Technique!!”

“Langsung menggunakan bahasa Inggris untuk namanya saja!!”

Apa yang kuambil dari gudang adalah peralatan yang terlihat seperti pakaian selam.
Bagian dalamnya terisi dengan sejumlah elektroda.

Kunoichi-chan duduk bersila di tanah dengan muka kecewa.

“Kelihatannya membosankan sekali.”

“Bagaimana kalau kuberi tahu kau bahwa alat ini dapat membuat suatu sensasi out-of-
body experience?”

“Apa?!”

“Pertama, amplitudo dari gelombang otakmu akan dibawa ke nilai tertentu menggunakan
sifat listrik alami tubuh. Lalu suatu gelombang yang kuat akan dipaksa masuk dari luar.
Ketika gelombang itu berbenturan dengan gelombang otakmu, gelombang otakmu akan
kehilangan posisinya dan meninggalkan tubuhmu.”

“Oh, oh! L-Lalu? Orang tua, apa yang terjadi dalam out-of-body experience ini?! Bisakah
kau mendapatkan suatu fenomena supernatural yang melebihi kemampuan tubuhmu?
Apakah kau bisa membuat efek ‘jengjengjeeeng’?!”

“Tidak, tidak sampai sejauh itu.”

“…Oh, kalau begitu kita kembali ke hal yang membosankan. Bisakah alat itu memicu
terjadinya out-of-body experience?”

“Omong-omong, Kunoichi-chan, apakah air yang kaupakai berendam semalam terasa


sedikit dingin?”

“Sekarang sedang musim panas. Tentu saja tidak.”

“Kalau begitu percobaanku berhasil.”

“Orang tua!! Apakah kau menggunakan dana riset untuk membuat alat pengintip?!”

20
“Tapi melakukan tugas intelijen tanpa ketahuan adalah bagian dari menjadi
ninja...srghgr!?”

Saat itu satu email masuk ke smartphoneku dan Kunoichi-chan secara bersamaan. Semua
orang di desa kemungkinan memiliki smartphone yang sama. Email yang masuk
melaporkan adanya penyusup. Kami disini tidak menggunakan sirine karena dengan
sirine, si penyusup juga akan tahu kalau mereka ketahuan.

“Mereka ada disini, orang tua! Orang Kouga!!”

“Tapi bukannya desa ini sudah dikelilingi sensor cahaya?”

“Mereka menggunakan teknik kloning yang sedang populer. Metamaterial yang mereka
pakai dapat membelokkan laser, jadi mungkin mereka bisa melewati sensor-sensor itu!”

Kunoichi-chan menerjang menuju tempat dimana penyusup terdeteksi, moodnya terlihat


sedang bagus. Sebenarnya aku tak perlu pergi, tapi sepertinya Kunoichi-chan akan
menghajarku kalau aku bermalas-malasan.

Kami bertemu dengan gadis ninja Kouga di tengah hutan dekat dengan batas desa. Aku
akan menyebutnya “gadis ninja” supaya tidak tertukar dengan Kunoichi-chan.

“A-Apa?! Seorang gadis berdada besar hanya memakai jas hujan yang nyaris transparan!!
Apakah ini senjata rahasia Kouga?! T-tekanan darahkuuuuu!!”

Kujepit hidungku dengan jempol dan telunjuk kananku sembari bersandar di pohon
terdekat. Si gadis ninja berteriak padaku dengan wajah yang semerah delima.

“Ini bukan Seni Ninja - Teknik Menaikkan Tekanan Darah!! Efek dari sinar UV buatan
telah membakar permukaan metamaterial yang memantulkan cahaya!! Huaaaaa!!”

“...M-memang kalau kuingat lagi, benda-benda yang membelokkan senjata laser hanya
bisa dipakai sekali.”

“Orang tua, aku mencoba masuk ke tabletnya dan mengecek perkamen rahasianya. Gadis
ini ternyata ingin memusnahkan Seni Ninja - Sleep Diver Technique!!”

“Kami mencoba membuat teknik yang sama di desa Kouga, tapi orang tua Iga ini bisa
membuatnya lebih cepat. Pada konferensi pers di Pameran Senjata Teknik Ninja terakhir,
para developer Kouga sama sekali tak berkutik.”

Yah, tujuan dari pameran senjata itu memang untuk mengadakan negosiasi bisnis
sekaligus untuk memberikan tekanan-tekanan pada lawan. Tiba-tiba, aku teringat sesuatu.

“Mh!? Aku baru ingat, Kouga menggunakan shuriken yang telah kurancang!!”

21
“...Oh, aku ingat. Itu shuriken yang dirancang dengan permukaan kasar yang bisa diubah
untuk mengatur tahanan udaranya. Teknologi itu sudah sangat khusus sehingga akan
mudah diidentifikasi sebagai shuriken milik Iga jika ditinggalkan begitu saja, jadi ninja
tingkat tinggi yang memiliki keahlian dalam bidang pembunuhan selalu mengeluh.”

“Uuh!?”

Aku memang sering mendengar bahwa ninja akan dengan sengaja menghapus
permukaaan shuriken dengan cara tertentu, tapi mendengarnya dikatakan tepat
didepanku membuatku sedih.

Sementara itu, si gadis ninja berdada besar yang hanya mengenakan jas hujan
membusungkan dadanya dengan penuh kebanggaan (membuat masalahku semakin
besar!!).

“Heh heh heh. Kantor Paten Ninja menggunakan sistem first-to-file!! Aku ingat bahwa
shuriken kulit kasar Iga diajukan ke Kantor Paten Ninja. Namun, selama inspeksi, Kouga
telah merancang shuriken kulit kasarnya sendiri, mengajukan paten, dan berhasil
menyelesaikan inspeksi lebih cepat!! Dengan kata lain, shuriken kami adalah yang resmi!!”

“Tunggu. Ada yang tidak pas. Oh, benar. Seingatku, ketika aku mengajukan paten, ada
masalah virus di server Kantor Paten Ninja dan kebakaran di area penyimapanan
dokumen, yang menyebabkan semua proses tertunda...”

“Nyan nyan☆”

“B-Bagaimana bisa kau melakukannya?!”

“Apa maksudmu?! Kalian orang Iga sudah memperkirakan bahwa kami sedang merancang
mizugumo dan mengajukan paten untuk bagian yang penting dari rancangan ini, lebih
awal dari riset kami! Kami terpaksa menghabiskan 5 tahun untuk mencari cara lain!!”

“...Orang tua?”

“Gwah ha ha! Manjadi ninja modern berarti adalah menjadi seorang ahli dalam perang
informasi!!”

“Dan itulah mengapa kami harus menghancurkan Seni Ninja - Sleep Diver Technique
milikmu sebelum kau bisa menambahkan © di belakangnya!!”

“Begitu, begitu. Dan ketika kami hanya bisa menonton, kalian orang Kouga akan
menyelesaikan riset kalian dan mengajukannya ke Kantor Paten Ninja? Sudah terlambat!!
Cara itu takkan berhasil!!”

“Omong kosong. Kami sudah mengeceknya. Seni Ninja - Sleep Diver Technique belum
diajukan ke Kantor Paten Ninja!!”

22
“Kalau kau ke Kantor Paten Ninja Jepang, memang tidak. Tapi bagaimana dengan Pusat
Administrasi Ninja Bahama?!”

“Hahh…!?”

“Durasi inspeksi mereka lebih singkat daripada Kantor Paten Ninja Jepang, jadi kupikir
akan lebih mudah dengan sistem dan cara dari negara lain.”

“Apa-...? Kau-...! Kau tak bisa melakukannya seperti itu!! Ninja adalah bagian dari budaya
Jepang! Kita adalah bagian dari Cool Japan!! Kami orang Kouga tidak bisa berbuat apa-
apa kalau kalian mulai menyeret Bahama ke masalah ini?!”

“Kalau kau ingin mengajukan komplain, sebaiknya kau mengajukannya ke pengadilan di


Bahama. Pengacara dari Bahama akan mewakili kami, dan kalian harus berargumen
menggunakan hukum Bahama dalam bahasa Bahama. Dan kalian sendiri jugalah yang
harus pergi ke ke sana dengan biaya kalian sendiri.”

“Huaaaa!! Aku tak pernah pergi dari daerah Chubu, jadi rasanya aku tak bisa berbuat
sejauh itu!!”

Si gadis berjas hujan (dengan dada besar) lari entah kemana dengan kecepatan penuh
sembari menangis seperti anak kecil. Omong-omong, desa Kouga ada di wilayah Kinki.

Kunoichi-chan tak berkutik ketika mendengar perdebatan barusan, tapi akhirnya ia


kembali tersadarkan.

“...Orang tua, parah sekali kau, membuat anak gadis menangis.”

“Eh? Justru sebaliknya, kau membiarkan dia kabur!”

“Argh!!” Kunoichi-chan mendecakkan lidah dan mulai mengejar. “Aku berani bertaruh
bahwa ia tertangkap sensor ketika akan masuk ke desa Iga hanyalah trik belaka! Dengan
tidak benar-benar berhasil masuk, mungkin mereka mengira kita tidak akan benar-benar
mengejar gadis itu!!”

“Tapi Seni Ninja - Sleep Diver Technique tidak berhasil mereka rusak.”

“Bagaimana kau bisa tahu bahwa memang itu yang orang Kouga inginkan? Kita hanya bisa
melihatnya dari perkamen rahasia yang kita temukan di tablet milik gadis ninja Kouga
itu!! Semua itu bisa jadi hanya mereka masukkan supaya bisa kita temukan!!”

Aku tersadar bahwa ia benar.

Tapi ada yang sepertinya tidak masuk akal.

“Kalau dia bisa masuk, bukannya dia bisa kabur dengan mudah juga?”

23
“Dia tidak bisa menghilangkan jejak kaki dan baunya, orang tua. Kalau kita sadar bahwa ia
melakukan sesuatu kepada teknik ninja Iga yang sedang kita kembangkan, atau bahkan
mencuri teknologi kita, kita sudah pasti akan menggunakan anjing dan semua yang kita
punya untuk menangkapnya. Tapi jika dia membuat kita berpikir bahwa kita telah
menghentikannya sebelum ia bisa melakukan apapun, kita tidak akan benar-benar
mengejarnya. Meskipun tugasnya sama, tapi kita akan lebih tidak hati-hati.”

“...Jadi aura kecewa darinya itu hanya tipuan belaka?”

“Orang tua, diam-diam kau menganggap gadis itu moe, bukan? Ingat, kita ini profesional
di bidang semacam ini, jadi kau harus terus berhati-hati. Pokoknya, kita harus segera
menangkap gadis Kouga ini. Kita harus menjamin keamanan bisnis kita dari ancaman
yang tak terlihat.”

“Tidak, tunggu!!”

“A-apa lagi, orang tua?”

“Gadis ini adalah ninja elit yang dikirim ke garis pertahanan musuhnya. Kalau kita bisa
mendapatkan peralatan ninja yang ia bawa, mungkin kita dapat mempelajari sesuatu
mengenai teknologi Kouga. Meskipun kita tak bisa memakainya, setidaknya kita dapat
sedikit memahami kemana mereka akan membawa teknologi ninja di masa depan. Lalu
kita dapat membuat teknik-teknik ninja ‘terlebih dulu’ untuk melawan teknologi mereka.”

Teknologi baru selalu membuka bidang baru untuk dipelajari. Jika bidang tersebut adalah
sesuatu yang belum pernah terpikirkan sebelumnya, maka cara-cara untuk
mempertahankannya juga harus dengan cara yang baru. Karena itulah, sebagian besar
dana riset dihabiskan untuk menemukan bidang-bidang baru untuk dapat menguasainya
lebih dulu.

Tapi jika kita mengambil jalan pintas dan menutup jalan menuju penemuan baru tersebut,
maka pihak Kouga tidak akan bisa mendapatkan kembali uang yang mereka habiskan
dalam penelitian untuk mendapatkan penemuan baru itu. Yang tersisa untuk mereka
hanyalah utang yang jumlahnya tak sedikit. Kerugian-kerugian finansial semacam itu
adalah cara yang bagus untuk memancing terjadinya perang, bukan?

“...Orang tua, kau ninja juga, bukan?”

“Yah, yang pasti aku bukan samurai yang bertarung jujur dan adil.”

“Kalau begitu, bukankah menurutmu tidak masuk akal untuk seorang ninja kelas tinggi
untuk membawa-bawa teknologi yang tidak ingin diketahui musuh ketika mereka
menyerang desa musuh?”

“Itulah mengapa Iga dan Kouga punya pertukaran budaya semacam ini. Dan itulah
mengapa aku membuat teknik ninja yang hebat seperti Seni Ninja - Sleep Driver yang bisa

24
membuatmu - yah, bukan kau juga sih - pergi ke garis pertahanan lawan tanpa perlu
khawatir akan ketahuan seperti tadi.”

“Oke, baiklah. Aku tak ingin gadis itu berhasil. Kalau dia tak membayar denda, semua ini
akan percuma saja.”

“Kalau begitu, aku juga perlu bertanya pada gadis berdada besar yang hanya memakai jas
hujan itu beberapa hal mengenai tubuhnya! Ini adalah mimpi semua laki-laki!! Bahkan,
akan sia-sia jika kita menyingkirkan dia!! Akan sangat tidak ramah lingkungan!!”

“Ah!! Motivasiku jadi lenyap begitu saja!!”

25
File 05
Hati-Hati dengan Penipuan Bermodus Baru
“Apakah dia moe?”

“Tidak! Dia itu jablay, bukan moe!!”

“Uh… Waifu itu sama seperti istri, kan?”

“Tidak! Tidak!! Ya Tuhan!! Waifu itu gak sama seperi istrimu yang tua itu! Tentu saja
mereka itu adalah wanita yang masih perawan dan suci!!”

Pria putih berambut pirang dan pria hitam bergaya rambut afro di meja sebelah sedang
berdebat panas tentang sesuatu yang sepertinya merupakan persoalan lingkungan global,
tapi aku tidak punya waktu untuk mendengarkan mereka.

“Ketika kau gagal naik tingkat selama 2 tahun berturut-turut, Aku mulai berpikir kalau kau
mungkin adalah orang bodoh, tapi aku gak pernah berharap untuk junior (ha!) sepertiku
untuk mendahuluimu.”

“Berisik!! Terus kenapa kalau aku bodoh!? Kenapa aku harus memilih mata kuliah pokok
yang tidak ada jawaban tetapnya seperti filsafat!?”

Aku telah terjebak dalam tahun mahasiswa baruku selama beberapa tahun berturut-turut
lebih lama dari yang kuperkirakan, jadi seorang tetanggaku yang bertipe adik perempuan
(meskipun umurnya sudah di atas 20 tahun!!) membawaku ke bar untuk menghiburku.
…Gadis yang harusnya sudah menjadi (tapi tidak) juniorku sedang menghiburku dan hal
itu malah membuat harga diriku terasa dicabik-cabik!

“…Heh. Heh heh heh. Meskipun aku kalah dalam masalah tingkatan dan reputasi, Aku
masih menjadi seniormu dalam masalah kehidupan. Aku mempunyai pengalaman yang
berlimpah-limpah.”

“Ya, benar. Aku tidak pernah mengira kalau ada banyak orang yang mengalami hidup
dalam sesuatu yang berulang-ulang dan gak ada habisnya. Akan kutunggu nasihatmu yang
berharga itu.”

“Enak aja gak ada habisnya!! Aku gak menerima serangan akhir dari combo serangan
udara yang tidak ada habisnya!! Aku akan melarikan diri dari sengsara ini. Aku akan
memulainya dengan pergi menuju kantor profesor filsafat dan berlutut kepadanya!!”

Aku berulang kali menghantamkan tinjuku ke meja, tapi dengan cepat aku menghaluskan
tinjuku karena isi dari mug birku hampir tumpah.

26
“Ngomong-ngomong, apa yang benar-benar kau dapatkan dari memiliki banyak
pengalaman?”

“Kau menjadi lebih baik dalam melakukan seks.”

Dia memelototiku.

“…Kau punya pengalaman yang banyak dalam hal itu?”

“Maaf. Maafkan aku. Aku gak punya pengalaman yang dibutuhkan untuk melawan tatapan
sinis gadis seperti itu. Aku gak akan bisa tahan kalau dipanggil menjijikan oleh seorang
siswi.”

Aku merasa seperti seekor siput yang diberi garam.

Tapi aku tak dapat menahannya.

Aku gak mau dipandang rendah lagi! Aku ingin melebihinya setidaknya dalam satu hal,
terserah mau apapun juga!

“Aku tahu!! Dengan punya pengalaman yang banyak, kau gak akan terkena penipuan! Aku
pernah mendengarnya di TV sekali!!”

“Kalau hal itu benar, Aku tidak mengira kalau orang tua dapat menjadi korban utama dari
modus penipuan melalui telepon…”

“Kau cuman gak ngerti, nyonya junior!!”

“Jangan sombong. Aku itu berada di atasmu dalam masalah tingkatan dan nilai. Padahal
aku berpikir untuk menolongmu pada laporanmu yang berikutnya, tapi sepertinya
sekarang aku berubah pikiran.”

Ekspresi terjelek sedunia pun muncul dari wajahku.

“…Eh…eh heh heh. Apakah kau tahu tentang penipuan merokok di pinggir jalan, seniorku
yang hebat?”

“Apa itu?”

Dia memang bertipe adik perempuan (meskipun dia di atas…dll.), tapi dia adalah murid
perguruan tinggi yang umurnya sudah melebihi 20 tahun, jadi pasti dia sedang mencoba
untuk minum-minum dan merokok “untuk sekarang”. Setelah 2 atau 3 tahun, dia akan
sadar untuk menjadi pejuang anti-merokok.

“Mereka telah mengesahkan peraturan yang melarang untuk merokok di jalan-jalan di sini
dan di sana, kan?”

27
“Ya, Aku sudah melihat tandanya. Ada denda buat pelanggarnya, kan?”

“Ya, tapi siapa yang mengumpulkan dendanya? Seorang polisi? Atau apakah hal itu
dipercayakan kepada masyarakat seperti parkir ilegal?”

Seperti biasa, dia memiringkan kepalanya karena kebingungan dengan pertanyaanku.

“Hah? Benar juga…”

“Aspek itu tidak terkenal. Jadi kau dapat menipu seseorang dengan mendatangi seseorang
yang merokok di salah satu pinggir jalan pada area bebas merokok dan meminta mereka
untuk membayar denda sebanyak beberapa ribu yen. Mungkin nanti mereka sadar kalau
hal itu adalah penipuan, tapi kerugiannya tidak terlalu banyak dan pada dasarnya mereka
juga memang telah melanggar aturan. Karena alasan tersebut, kemungkinannya kecil
kalau mereka mau mencarimu lagi.”

Dia melemparkan sebuah edamame* ke dalam mulutnya dan menaburi garam ke


piringnya dengan tampang suram. [Edamame = kacang]

“Masuk akal juga… Tapi itu kan cuman beberapa ribu yen saja.”

“Awalnya, iya. Tapi kalau kau melakukannya lagi dan lagi, kau dapat membuat cukup
banyak uang. Anggap saja kalau kau gak mencobanya ke kumpulan brandalan atau ke
siapapun yang bisa membahayakan nyawamu, kau dapat membuat cukup uang. Gak
seperti penipuan lewat telepon, kau gak terlalu perlu menjadi orang yang ramah. Yang
harus kau lakukan adalah jangan membuat dirimu terlihat mencurigakan.”

“Aku gak pernah dengar tentang hal itu. Ya, lagipula aku gak merokok di luar, jadi hal itu
tidak ada hubungannya denganku. Meskipun begitu aku akan mengingatnya. Terima
kasih.”

“Fw-fwoooooohhhhh!! Kau adalah orang pertama yang mengucapkan terima kasih


kepadaku selama 1 semester ini!!”

“…Setidaknya para pramuniaga di toserba pasti sedikit merunduk untuk memberi salam
dan berterima kasih.”

“Pekerja dari sebuah toserba yang kukunjungi selalu mendecakkan lidahnya ketika aku
masuk ke sana.”

“Aura yang kau punya memang sesuatu!!”

Setelah itu, kami mendiskusikan tentang masalah yang kupunya tentang bagaimana aku
akan memperkenalkan diriku lagi dan menunjukkan kemampuan terpendamku saat pesta
murid baru tanpa membiarkan mereka tahu tentang berapa tahun aku sudah menjadi

28
mahasiswa baru, masalah serius yang akan terjadi kepadaku pada tahun ketiga dan
keempat yang pelajarannya sudah lebih mendalam ketika pelajaran yang masih dasar pada
tahun pertama dan kedua saja sudah sangat menyulitkanku, dan masalah yang paling
serius adalah tentang berapa tahun aku diperbolehkan untuk mengulang lagi. Setelah itu,
Aku merasa sedikit murung, tapi si tipe adik perempuan itu (meskipun dia…dll.)
mengubah topik pembicaraan kami.

“Ngomong-ngomong.”

“Ada apa, nyonya junior?”

“…”

“…seniorku yang hebat?”

“Dari mana kau tahu tentang penipuan merokok di pinggir jalan itu? Apa kau
mempelajarinya secara online? Jangan bilang kalau kau sendiri terkena penipuan itu.”

“Pertanyaan yang bagus!!” aku langsung duduk tegak dari meja yang kupakai untuk
menidurkan kepalaku. “Orang baik yang kutemui di sebuah message board membuat
manual anti-penipuan! Manual itu adalah buku pokok tentang kelangsungan hidup yang
mengumpulkan semua modus penipuan atau jebakan yang merajalela di Jepang modern
ini dan buku ini hanya berharga 1000 yen. Hanya 1000 yen!! Hanya dengan satu buku, kau
dapat melindungi dirimu dari beberapa modus kejahatan. Hal itu adalah pembelian hebat
yang pernah kulakukan!!”

“…Anu. Kalau kau ingat, Aku gak pernah dengar tentang penipuan merokok di pinggir
jalan.”

“Ya, terus?”

“Apakah modus penipuan seperti itu beneran ada? Apa kau yakin kalau buku itu bukanlah
modus penipuan yang dilengkapi dengan banyak informasi buatan?”

29
File 06
385D
Aku dibawa kesini oleh angka kutukan itu.

"...Aku tak paham apa maksudmu."

"Aku juga tidak paham apa yang telah terjadi padaku."

Aku sedang berada di kafe kecil yang letaknya agak jauh dari stasiun. Seorang wanita yang
menjadi satu-satunya pengunjung kafe ini selain aku menjadi teman bicaraku.

Ya.

Aku tak paham apa maksudnya, tapi aku tahu semua ini ada artinya. Semuanya selalu saja
sama. Ini hanyalah titik checkpoint lain dari serangkaian kejadian.

"385D. Angka itu telah ada di sekitarku sejak dulu. Pertama kalinya, aku menerima satu
surat sampah dengan angka itu tertulis di atasnya. Ketika aku mencari blok dengan kolom
38 dan baris 5D di peta, aku menemukan suatu piring plastik. Ketika aku menitipkan
barangku di tempat penitipan di hotel, aku mendapat nomor #385. D-nya datang dari kata
"deposit", yang mana itu berarti barangku dianggap lebih berharga daripada barang
bawaan biasanya"

Setelah itu, 385D selalu mengikuti aku kemanapun aku pergi. Ketika aku menemukan bom
waktu dan tak tahu harus melakukan apa, secara acak kumasukkan kode 385D, dan
timernya berhenti. Aku juga pernah menggunakan laser pada sudut datang 38,5 derajat
untuk melakukan transmisi data. D-nya merujuk pada gelombang cahaya yang aku
gunakan, yaitu "deep blue" (biru tua).

"Jadi ketika kau sedang mengejar atau dikejar 385D ini, kau menemukan kafe ini?"

"Kamu tak percaya padaku. Baiklah, coba lihat nomor produksi meja ini," kataku sambil
menunjuk ke stiker kecil di sisi meja.

Aku tak perlu mengatakannya.

"Tulisannya 3-85-D."

"Itu 385D. Angka itu ada dimana-mana."

Sebenarnya aku agak ragu untuk duduk di depannya, tapi si pemilik kafe melihatku
dengan penuh curiga ketika aku tetap berdiri. Segera saja kutarik kursi di depan
perempuan itu, lalu duduk, untuk menghindari tatapan si pemilik kafe. Perempuan ini
sepertinya tidak keberatan jika aku duduk di depannya.

30
"Beritahu aku. Apa yang kau punya untukku? Dari semua yang telah aku alami, aku bisa
mengasumsikan bahwa kau punya sesuatu yang berhubungan dengan 385D. Mungkin
hanya potongan kecil dari misteri 385D ini. Tapi aku ingin kau mengatakannya padaku.
Apa yang harus aku lakukan berikutnya?

"Kenapa kau pikir aku tahu sesuatu tentang 385D?"

"Karena aku bertemu denganmu saat mengejar 385D."

"Bagaimana jika kukatakan padamu kalau aku tidak tahu apa-apa tentang itu?" katanya
dengan tenang.

Kurasa dia akan tetap berbicara dengan nada yang sama ketika dia melihat hari kiamat.

"Kalau begitu, aku akan menyerah disini. Tapi aku tidak yakin akan berakhir disini saja.
Aku telah sampai sejauh ini. Mau tak mau, 385D selalu memberikan jawaban kepadaku.
Mungkin aku akan bisa lulus ujian masuk universitas atau membuka kunci pintu Istana
Kepresidenan dengan 385D. Seperti inilah hidupku sejak hari itu."

Sinar mata perempuan di depanku hampir tak berubah.

Dia menyeruput kopi yang aku tak tahu namanya dan berkata, "Jadi begitu. Menarik
sekali, tapi bagaimana kau menemukan kafe ini? Alamatnya tidak mengandung angka
385D"

"Cukup sulit, sebenarnya. Aku mulai dengan 385 dan D. Jika kamu ingin menggunakan D
sebagai angka, maka kamu harus menggunakan basis 16. Tapi itu berarti kau juga tidak
bisa menggunakan 385 sebagai angka begitu saja. Untuk mengubah basis 16 ke basis 10..."

Ekspresi perempuan itu tak berubah ketika kujelaskan semuanya. Tadi dia bilang menarik,
tapi dia tidak terlihat tertarik. Yah, terserah sajalah. Kujelaskan proses penambahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian.

"...Dan akhirnya, 385D dapat diubah menjadi 12-9-41 yang ternyata menunjukkan alamat
kafe ini. Dan kau adalah satu-satunya pengunjung kafe ini, duduk di meja yang nomor
produksinya 3-85-D."

"Jadi begitu. Memang kelihatannya kamu berada dalam keadaan yang aneh. Tapi
menurutku surat sampah di awal ceritamu tadi mungkin punya maksud jelek untukmu."

"Jadi, apa kelanjutan 385D yang kamu punya? Apakah kamu tahu sesuatu?"

"Aku memang bilang keadaanmu aneh, tapi aku tidak bilang bahwa 385D itu aneh. Justru,
385D itu sendiri tidak berarti apa-apa."

"…?"

31
Aku terdiam dan perempuan itu melanjutkan kata-katanya.

"Coba aku konfirmasi terlebih dahulu keadaanmu. Kamu telah diikuti oleh 385D selama
ini, bukan? Bukan angka yang lain. Tapi 385D saja selama ini. Dan kebetulan-kebetulan ini
terus saja terjadi dan membuatmu sadar ada yang aneh, bukan?"

"Ya. Itu yang kujelaskan padamu dari tadi! 385D ada di sekelilingku!"

"Tapi, menurutku, 385D, 3.85D, dan 38-5-D itu angka yang berbeda-beda."

"Apa…?"

"Iya, kan? Ketika bekerja, apakah kau melihat gaji bulanan 55,000 yen dan 5,500 yen
adalah jumlah yang sama? Dan, selain 385, apa maksud D disitu? Angka itu sudah tak
berarti apa-apa ketika kau menambahkan huruf di sampingnya. Mungkin kamu bisa
menganggap D adalah bilangan basis 16 seperti barusan, tapi sebelumnya tidak kau
anggap begitu, bukan?" Perempuan itu mengangkat jari telunjuknya. "Yang paling jelas
adalah alamat kafe ini. Kamu memaksakan angka yang tidak ada hubungannya dengan
385D, hanya untuk mengikuti polanya. Kau menghitungnya berulang-ulang supaya
terlihat cocok dengan polanya. Itulah kenyataannya. Kamu tidak diikuti oleh 385D.
Seseorang telah mempengaruhi pikiranmu untuk menghubungkan semua angka yang kau
lihat dengan 385D."

"Mempengaruhi pikiranku…? Jadi selama ini tidak ada 385D...? kataku dengan lemas.

"Dengan telunjuknya masih diangkat, perempuan itu berkata, "Yang menurutku aneh
adalah 'sesuatu' telah menjebakmu di pola pikir dimana kamu terobsesi dengan 385D. Aku
tidak tahu siapa orang yang melakukannya atau bagaimana mereka melakukannya, tapi
jika mereka bisa membuat 385D cocok dengan bermacam-macam hal yang berbeda,
mungkin angka itu digunakan oleh sekte agama tertentu. Mereka dapat mengklain bahwa
semua di dunia ini berhubungan dengan 'sesuatu' dan semua masalahmu dapat
diselesaikan dengan bergantung pada 'sesuatu' itu. Jangan-jangan, kamu telah terjebak
dalam suatu eksperimen yang dibuat oleh orang-orang yang bermaksud jahat.

"Tunggu, jadi ini bukan hanya sekedar diikuti oleh sebuah angka. Apa maksudnya semua
ini? Aku terlibat dengan apa sekarang!?"

"Dengar." perempuan itu berdiri dengan senyum di mukanya. "Aku sedang menghabiskan
waktu setelah menyelesaikan suatu 'pekerjaan'. Kurasa aku bisa menyelesaikan masalah
385D yang kau alami ini untuk menghabiskan sedikit waktu lagi."

"Apa maksudmu dengan 'pekerjaan'? Oh ya, siapa sebenarnya dirimu?"

"Mungkin ini karena pengaruh 385D, kamu bisa berbicara denganku selama ini tanpa
menanyakannya." Perempuan itu berhenti sesaat. "Anggap saja 'pekerjaan' yang sepertinya
mengikutiku punya makna yang lebih dalam dari sekedar angka."

32
File 07
Peti Mati yang Nyaman Untuk Anda
Kami hidup di masa dimana suatu majalah sains terkemuka, "Planet", telah mengakui
keberadaan bermacam-macam makhluk, mulai dari peri, zombie, hingga bigfoot. Jujur
saja, hal ini membawa keuntungan tersendiri.

Misalnya, seorang pembuat peti mati sepertiku akan mendapatkan pelanggan selain orang
yang sudah meninggal.

Jenis-jenis pelanggan seperti ini biasanya datang di tengah kegelapan malam, jadi aku
harus mengatur jam kerjaku.

"Bagian luarnya harus terbuat dari kayu eboni. Kurasa aku tak perlu menjelaskannya
padamu, tapi yang pasti tidak boleh ada retakan atau lubang."

Seorang gadis berambut pirang yang umurnya sekitar 10 tahun duduk di meja.

Namun, ukuran tubuhnya hanya sekitar sepersepuluh manusia normal.

Peri ini sepertinya sadar bahwa duduk di meja tidaklah sopan, tapi dia terlalu kecil untuk
melihat desain yang kubentangkan dibatas meja jika dia duduk di kursi lipat berkarat itu.
Selain itu, kantorku kecil dan sesak, dia tidak ingin berada dekat-dekat dengan kipas angin
atau kucingku.

Omong-omong, aku sebenarnya tidak yakin dengan umur yang telah dia sebutkan.

"Buat seluruh bagiannya dari kayu yang pas. Tidak boleh ada paku logam. Dan jelas tidak
boleh ada lem.

"Baik, baik. Jadi anda ingin ini dibuat dengan cara, semacam parket."

"Ya, ya. Parket."

Peti matinya sendiri belum dibuat. Si pelanggan dan aku sedang mengamati desainnya,
untuk memastikan hasilnya sempurna, dan membicarakan desainnya supaya ada
kesesuaian diantara kami berdua terkait dengan produk akhirnya nanti.

...Tapi, membuat peti mati untuk peri seukurannya lebih mirip seperti membuat kotak
makan. Kudengar, membuat yang bertumpuk-tumpuk seperti rantang cukup sulit juga,
ternyata.

"Lapisi bagian dalamnya dengan material bertahanan rendah yang kupesan dari tempat
lain."

33
Gadis itu merangkak di atas kertas desain untuk menunjuk tempat yang ia maksud.

"Hhh.. Anda bilang ingin peti mati sebagai tempat tidur, jadi saya kira anda ingin
mengisinya dengan bunga mawar," kataku.

Matanya mendelik ke arahku.

Ya, walaupun dengan ukuran tubuhnya yang sekecil itu, delikannya tidak ada pengaruhnya
untukku.

"Bagaimana aku bisa tidur dengan benda berduri itu dimana-mana? Tetanggaku si
pembenci bawang itu memamerkan tempat tidurnya yang dibuat disini, jadi aku ingin
mencobanya juga. Ngapain aku minta badanku tergores-gores?"

"Tetangga? Jadi anda mahasiswa pertukaran pelajar dari Rumania?"

"Oh, dan jangan lupa melapisi material yang kupesan tadi dengan kain sutra. Aku alergi
produk petrokimia. Aku tak mau berakhir di rumah sakit hanya karena tidur di tempat
ini."

"Emm, apakah anda ingin menambahkan salib di bagian depannya?"

Matanya kembali mendelik.

"Kau ada masalah denganku?"

"Tidak, hanya saja mawar dan salib sesuai dengan imej 'gothic'. Pakaian anda juga
berenda-renda, jadi saya pikir..."

"Kau mencampuradukkan hal yang aku suka dan hal yang aku benci. Apa kau mau
mengejekku?"

"Anda juga menginginkan perlengkapan audio, bukan?"

"Orang-orang menghabiskan setengah dari waktu mereka dan sekaligus setengah dari
hidup mereka di dalam mimpi, jadi tidak mengherankan jika suasana kamar tidur harus
disesuaikan. Kau telah mengukur badanku. Aku ingin speaker diletakkan tepat di depan
telinga kiri dan kananku. Buat bagian luarnya dari kayu eboni dan diafragmanya dari
kertas. Bagian dalamnya tidak aku pedulikan, tapi pokoknya untuk bagian yang
menyentuh kulitku harus terbuat dari material alami."

Gadis itu berguling, dan berbaring di atas lembaran desain dan meletakkan telapak
tangannya di kedua sisi kepalanya.

"Sepertinya saya akan mengisi dindingnya dengan kapas sebagai peredam suara."

34
"Jangan, nanti jadi terlalu panas di dalam."

"Saya dapat menambahkan AC kecil...tidak, sepertinya akan terlalu mencolok. Bagaimana


jika ditambahkan pendingin? Seperti yang biasanya ditempelkan di kepala ketika demam."

"Aku alergi."

"Kalau begitu..bagaimana dengan penyemprot udara dingin? Tapi dengan perlengkapan


audio, listrik yang dipakai akan terlalu banyak. Akan sangat sulit untuk menyalakannya
selama 12 jam hanya dengan baterai laptop."

"Aku tak mau ada kabel listrik keluar dari peti matiku. Dan aku tidak mau ada memakai
aki mobil juga. Sangat tidak elegan. Aneh sekali jika sumber tenaganya lebih besar
daripada peti matinya sendiri."

Hanya mengeluh dan mengeluh, gadis itu kembali berdiri.

Kuanggap keluhannya sebagai tanda bahwa ia mempercayaiku untuk menyelesaikan


keluhannya.

"Emm, bagaimana dengan panel surya?'

"Kau ingin meninggalkan peti matiku di bawah sinar matahari? Kurasa kau benar-benar
ingin mencari masalah denganku. Orang bodoh macam apa yang meletakkan tempat
tidurnya di luar?"

"Ya, sepertinya anda akan diserang burung gagak kalau di luar begitu."

"Satu kali lagi dan kuanggap kau telah melakukan penghinaan kepadaku."

Di telapak tangannya muncul bola kecil yang bersinar, tapi aku tak tahu bagaimana
rasanya jika ia melemparnya kepadaku.

"Sepertinya saya akan memasang sistem transmisi listrik nirkabel kalau begitu. Anda tidak
ada masalah dengan gelombang elektromagnetik, kan?"

"Kau membuatnya seperti peti mati ini akan dapat berfungsi meski di planet Mars,"

"Untuk masalah keamanan, apa yang anda inginkan?"

"Itu bukan masalah selama aku masih bisa mengunci pintu rumahku. Yang lebih penting,
kau bilang ada roda di bawah peti matiku. Untuk apa?"

"Roda-roda itu akan sangat berguna jika anda ingin bersih-bersih atau memindahkan peti
mati itu, kan?

35
Untuk manusia sepertiku, peti mati seukuran kotak makan sepertinya bukan apa-apa, tapi
akan sangat sulit bagi seseorang yang tingginya hanya 15 cm untuk memindahkannya.
...Itu yang sebenarnya kupikirkan.

"Jika kita berbicara soal keamanan, justru roda-roda itu yang membuatku khawatir.
Seseorang bisa saja menggunakan roda itu untuk memindahkan petinya ketika aku sedang
tidur di dalamnya."

"Saya pikir keamanan bukan masalah selama anda dapat mengunci pintu rumah?"

"Apapun yang membuatku khawatir, akan membuatku tidak bisa tidur dengan nyaman."

"Yah, sudah tugas saya untuk membuat peti mati sesuai keinginan pelanggan, jadi saya
akan membuatnya sesuai keinginan anda."

Karena ukurannya hanya sebesar kotak makan, kupikir tidak ada bedanya ada roda atau
tidak untuk "penyusup yang berukuran besar".

Mungkin dia berencana untuk menahannya dengan magnet.

"Satu lagi, mungkin ini permintaanku yang paling sulit. Aku butuh ventilasi. Tapi, tidak
boleh ada cahaya yang masuk. Cahaya dari luar akan mengganggu tidurku."

"Saya bisa menanganinya. Mudah saja. Anda tahu pipa berbentuk U yang digunakan untuk
saluran air di rumah? Dengan pipa seperti itu, udara dapat masuk, tapi cahaya tidak, jadi
tidak ada masalah."

"Kalau begitu tolong buat seperti itu."

Hmm.

Tapi dengan ukuran sekecil itu, akan sulit sekali untuk membuat peti mati ini dari nol. Jadi
kuputuskan untuk menggunakan beberapa barang yang ada di pasaran, lalu
memodifikasinya. Misalnya, aku bisa membuat speaker dengan mempreteli headphone
kecil, lalu membuat bagian luarnya dari bahan lainnya.

Selain itu, aku juga perlu menambahkan kipas untuk pipa ventilasi, jadi aku perlu mesin
penggerak yang ukurannya benar-benar kecil. Kalau saja aku bisa menemukan
penggantinya yang cocok...

"Pokoknya, lakukan apa yang kau bisa untuk membuat aku, Titania, bisa tidur dengan
tenang. Perlu kau ingat juga bahwa dengan membuatku bisa tidur nyenyak, kau bisa
menghindarkan seluruh umat manusia yang lemah ini dari kehancuran."

"Tiba-tiba anda terdengar seperti semacam raja setan jahanam."

36
"Sayang sekali, aku tidak hanya terdengar seperti itu," kata gadis itu sembari berkacak
pinggang.

Delapan hari sudah berlalu sejak aku menyelesaikan semua permintaan aneh dari gadis
kaya itu dan juga menyelesaikan peti mati pesanannya.

Aku biasanya memakai karya-karyaku yang sukses di iklanku, jadi aku sedang mengedit
foto-foto dari peti mati yang kuselesaikan delapan hari lalu itu untuk membuat sebuah
katalog. Tiba-tiba, muka yang familiar nampak dari balik mejaku.

"Berani-beraninya kau menjual barang cacat itu padaku?!"

"Maaf Nona, itu pintu untuk kucing. Pintu masuk untuk pelanggan ada di atasnya."

"Aku tak bisa membukanya, jadi aku tak punya pilihan. Yang lebih penting! Peti mati
buatanmu cacat!"

Gadis itu sepertinya malu, sampai-sampai mukanya memerah ketika berteriak kepadaku.

Tapi, aku tak paham apa yang cacat dari peti mati itu.

"Tapi ini sudah lewat masa garansinya," kuperingatkan dia.

"Apa kau mempermasalahkan uang? Aku tak peduli dengan lembaran kertas-kertas itu!"

"Saya cemburu pada anda."

"Kau bilang aku tak perlu khawatir mengenai ventilasi"."

"Saya kira ventilasi sudah dibuat supaya cahaya tidak dapat masuk."

"Bukan itu masalahnya. Kau menambahkan kipas angin ke pipa ventilasinya, kan?"

"Kalau tidak begitu, udara segar tidak dapat masuk"

."Tapi kenapa kau menggunakan mesin dari bor yang dipakai oleh dokter gigi? Bunyinya
sangat menusuk tulangku, dan aku tak bisa tidur!!

37
File 08
Cadangan Waktu yang Tersisa
"Cepat. Kau harus segera membayar denda rental videomu. Makin lama kau menundanya,
dendanya makin besar, jadi tolong segera dibayar."

Gadis pekerja paruh waktu itu berbicara padaku melalui telepon dengan nada
meremehkan. Aku sedang menyiapkan beberapa sentuhan akhir sebelum menyatukan
semua persamaan-persamaan ini, jadi aku tak bisa diganggu sama sekali. Di masa
sekarang dimana sebuah PC biasa bisa menembak suatu misil yang sedang bergerak
(dengan asumsi PC tersebut terhubung pada radar dan penembak misil), sepertinya konyol
sekali untukku menuliskan persamaan-persamaan di kertas, tapi simulasi komputer super
juga membutuhkan waktu yang sangat lama. Karena itu, aku ingin semua perhitunganku
sudah sempurna sebelum menjalankan simulasi di komputer.

Tapi, denda keterlambatan rental video itu juga sepenuhnya salahku, jadi aku tak bisa
mengeluh. Dan lagipula, aku masih tak beranjak dari sentuhan-sentuhan akhir persamaan
itu selama dua minggu ini.

"...Begitu. Jadi dendanya sudah menumpuk sejak tanggal kembalinya lewat, ya."

"Jangan pura-pura lupa. Segera saja kau bayarkan. Kau insinyur yang berurusan dengan
cadangan-cadangan waktu, kan? Kau pasti orang kaya. Kalau tidak begitu, tak mungkin
kau memaksa mencari cakram kualitas tinggi di masa rental digital seperti sekarang."

Data-data di cakram tak lain dan tak bukan adalah kumpulan sinyal digital, jadi dapat
dikirimkan melalui internet dengan mudah. Tapi, jika ukurannya terlalu besar, maka
jaringan internet akan cepat penuh dengan banyaknya orang-orang yang
menggunakannya. Karena itu, pasar film telah dibagi menjadi versi internet yang
kualitasnya rendah tapi dapat diperoleh dengan cepat, atau versi cakram kualitas tinggi
yang resolusinya luar biasa besar tapi perlu waktu untuk mendapatnya.

Namun, yang aku sewa adalah keluaran ulang dari satu film horor lawas, jadi data aslinya
sendiri sudah penuh dengan gangguan.

"Aku hanya lebih nyaman menggunakan media fisik. Anggap saja aku orang yang
ketinggalan jaman."

"Meskipun kau berurusan dengan cadangan waktu yang benar-benar digital?"

"Cadangan waktu, ya."

Mesin waktu telah diciptakan dengan mudah.

38
Semuanya berawal dari penemuan suatu fenomena saat peneliti menyelidiki hubungan
antara angin solar dan aurora. Sama seperti Einstein yang merasa lega dengan
ditemukannya neutrino, fenomena ini tentu akan membuatnya kebingungan sekali lagi.
Semua ini adalah fenomena alam yang berhubungan dengan identitas asli UFO yang
dilihat orang dari dulu hingga kini.

Tapi, mesin waktu memiliki bentuk seperti sarung tangan tebal yang diselimuti berbagai
kabel. Sarung tangan itu bisa membuatmu mengambil dan menggerakkan benda di "masa
lain". Sarung tangan itu tak lebih dari sebuah antarmuka saja. Nyatanya, satu set
amplitudo gelombang digunakan untuk memberikan tekanan pada koordinat target. Di
"masa lain", mungkin ia akan dianggap seperti poltergeist atau sejenisnya.

Pertanyaan yang tersisa selanjutnya adalah bagaimana menggunakannya dengan benar.

Untuk sekarang, persetujuan antarnegara hanya memperbolehkan sejarah diubah "untuk


kebaikan semua orang", dan harus benar-benar diperhatikan supaya tidak sampai
memberikan tekanan yang terlalu besar pada sejarah.

Itu berarti mesin waktu tidak dapat digunakan untuk mencegah Perang Dunia atau untuk
menyelamatkan banyak orang sebelum bencana besar.

Namun, ada alasan lain selain persetujuan itu mengapa hal-hal seperti itu tidak dapat
dilakukan.

"Kita tidak bisa melakukannya seluas yang kita mau. Itu tak mudah. Karena kita hanya
bisa mengubah sedikit saja sampai tak perlu memberikan tekanan terlalu besar pada
sejarah, maka 'masa' yang bisa kita tuju terbatas pada titik-titik kecil saja. Karena itulah
mereka disebut 'cadangan'."

Kumainkan pulpen di tanganku sembari aku berbicara, dan dapat kudengar tempo suara
gadis itu menurun. Rasanya tak berbeda jauh dengan mahasiswa yang mendengarkan
kuliahku di kelas.

“Hmm...bagaimanapun juga, bayaranku tak akan berubah, jadi kurasa aku bisa sedikit
bersantai dan ngobrol,” kata gadis itu. “Waktu yang sudah diutak-atik seseorang tidak
akan bisa diubah lagi, kan? Katanya itu menyebabkan titik-titik cadangan waktu semakin
mengecil.”

“Ya, tapi kita tetap tidak bisa mengabaikan cadangan-cadangan waktu ini. Lagipula,
sumber daya yang tersedia di masa kini sudah sangat menipis. Kalau kita tidak mengubah
masa lalu untuk menurunkan laju eksploitasi sumber daya, manusia akan punah tak lama
lagi.”

Tanganku kembali menuliskan beberapa rumus, lalu mencoretnya dengan dua garis,
mengulanginya sekali lagi, lalu meremas kertas yang baru saja kupakai, dan
melemparkannya ke tempat sampah. Lemparanku sudah tepat sasaran, namun bola kertas

39
yang kulempar menabrak gunungan bola-bola kertas yang sudah ada di tempat sampah
itu. Gunungan kertas itu rontok dan bola-bola kertas berjatuhan ke lantai.

“Lalu jumlah sumber daya yang dihemat di masa lalu akan datang ke masa kini seperti
cadangan emas yang tiba-tiba muncul, bukan?”

Itu benar.

Namun, cadangan waktu bukanlah teknologi ajaib yang dapat menghasilkan sumber daya
dan kekayaan yang tak terbatas.

Masyarakat umum menganggapnya seperti itu, tapi itupun sebenarnya hanyalah


manipulasi informasi yang dilakukan untuk menghilangkan ketakutan masyarakat akan
sumber daya yang akan habis.

Majalah-majalah murahan dan forum-forum internet biasanya tidak dapat dijadikan


sumber berita yang dapat dipercaya, namun kadang-kadang, apa yang mereka katakan
sebenarnya tepat sasaran.

“Kau berpikir kenapa aku tidak dapat membayar dendaku meskipun aku berurusan
dengan cadangan waktu, kan?”

“Seharusnya, itu yang kubicarakan.”

“Jumlah dari titik-titik cadangan ini semakin lama semakin sedikit. Jujur saja, aku sendiri
kesulitan menemukannya.”

“Eh, apakah masalahnya separah itu? Bukannya panjang sekali waktu yang sudah dilalui
manusia? Seharusnya ada banyak sekali titik-titik waktu…”

“Yah, apa yang kau katakan tidak salah, sih. Namun, ada masalah yang lebih mendasar.
Cadangan waktu ini sebenarnya adalah cara untuk menyetel sejarah. Kau ubah sedikit di
sini dan di sana, lalu kau hemat sebanyak mungkin sumber daya sehingga kita bisa
menggunakannya di masa ini. Namun, ketika manusia sudah dapat memanfaatkan sumber
daya dengan optimal, maka kita tak dapat menghemat apa-apa lagi.”

“Apakah yang kau katakan barusan akan segera terjadi? Kedengarannya tidak baik.”

“Masih ada beberapa waktu lagi sebelum itu semua benar-benar terjadi.”

Tapi waktunya akan tiba jauh lebih cepat daripada yang dipikirkan gadis paruh-waktu itu.

“Tapi kalau memang sudah begitu keadaannya, kenapa tidak kita tinggalkan saja titik-titik
itu? Kita sudah tidak dapat menggali sumber daya dengan cara-cara biasa lagi. Kalau kita
tidak menggalinya dari masa lalu, manusia akan punah. Jadi, pada akhirnya, bukankah

40
kita harus mengubah sejarah lebih jauh lagi? Kita hanya perlu merubah sejarah secara
besar-besaran untuk mendapatkan titik-titik baru, bukan?”

“Kau mengatakannya seolah-olah itu semua tak ada dampaknya untukmu.”

Lagipula, itu tak mungkin dilakukan.

Nyatanya, sudah ada beberapa orang bodoh yang mencoba melawan sejarah.

“Tak lama setelah mesin waktu pertama diselesaikan, semua orang segera mencoba
membuat diri mereka sendiri menjadi dewa atau raja. Ada juga penelitian untuk membuat
senjata waktu yang dapat menghapus suatu negara, agama, atau budaya dari sejarah.
Namun, semua usaha itu berakhir dengan kegagalan.”

Tak ada yang tahu penyebabnya.

Aku sudah mengatakan bahwa mesin waktu adalah sepasang sarung tangan yang dapat
menggerakkan benda-benda seperti poltergeist.

Namun, ada benda yang dapat digerakkan, dan ada yang tidak.

Nyatanya, tanganmu akan menembus sebuah benda ketika kau berusaha


menggerakkannya dengan paksa. Tidak ada hubungannya dengan berat atau material dari
benda tersebut. Ada berbagai laporan dimana orang yang menggunakan mesin waktu ini
hanya dapat menggerakkan satu dari dua cangkir kopi yang identik. Masalah ini membuat
ilmuwan di seluruh dunia kebingungan.

Manusia tidak dapat mengubah sejarah lebih dari yang bisa dilakukan sejauh ini.

Masalah ini dikenal sebagai masalah Rebound Arrow. Karena siapapun yang bisa
menyelesaikannya sudah hampir pasti akan mendapat hadiah Nobel, maka cukup banyak
penelitian yang dilakukan tentang hal ini.

Itulah mengapa insinyur sepertiku harus mengubah fokus penelitian kami untuk
mendapatkan apa yang bisa diambil melalui celah-celah kecil yang masih terbuka.

“Dan ada satu masalah lain.”

Sebenarnya aku berharap akan mendapatkan inspirasi ketika aku berbicara dengannya,
namun sepertinya aku sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi ketika aku mulai mengharapkan
hal-hal semacam itu.

“Cadangan waktu yang tersisa memang sudah sangat terbatas, tapi ada satu hal lain yang
membuat kita semakin sulit mendapatkannya.”

“Eh? Apa itu?”

41
“Kita tahu kapan sejarah telah berubah. Ketika kita bermain-main dengan cadangan
waktu, kita akan bisa melihat cadangan emas yang tiba-tiba muncul di masa ini. Sekarang
bahkan kita sudah benar-benar sadar bahwa tidak ada cadangan emas di tempat yang
sama sebelumnya.”

“Tapi itu kan sudah bukan masalah lagi. Kita punya semacam pengaman untuk mencegah
orang-orang terjebak di perubahan sejarah. Seorang ilmuwan mendapatkan hadiah Nobel
untuk itu, kan?”

“Aslinya, yang ia temukan adalah semacam grafik. Perubahan-perubahan medan magnet


yang terjadi dicatat dan digambarkan dalam suatu kurva. Berikutnya, ia membuat rumus
dari kurva itu untuk menginterpolasi nilai-nilai di dalamnya. Lalu rumus itu dimasukkan
ke dalam perangkat-perangkat penyimpanan elektronik sehingga dapat dicari lebih
mudah. Dan di masa sekarang, kita sudah bisa membiarkan informasi-informasi seperti
itu ada di otak manusia, dan kita menyebutnya sebagai ‘ingatan’. Kini kita tak perlu lagi
kembali mencari-cari data itu dari kondisi dimana kita melupakan semuanya.”

“Kedengarannya bagus. Seperti sebuah kemenangan untuk umat manusia.”

“Ya, itu jika kau ingin melawan waktu. Yang kita lakukan sekarang ini adalah
menggunakan perubahan yang kita buat di masa lalu untuk menciptakan sumber daya
yang bisa membuat kita tetap hidup untuk sementara waktu.”

Aku menghela napas.

Aku sudah lama berhenti merokok, tapi kini aku masih bisa merasakan sesuatu yang aneh
dari nafasku.

“Jujur saja, kita mulai kesulitan untuk mengubah waktu sesuka kita. Jumlah objek dan
informasi yang tidak terpengaruh oleh perubahan sejarah telah mencapai satu batas
tertentu. Jika jumlah itu terus bertambah, sejarah tak akan berubah meskipun kita
memberikan perubahan pada cadangan-cadangan waktu. Bayangkan sebatang baja. Kita
masukkan batangan baja dalam suatu pelat karet yang sangat tebal supaya bisa kita tekuk
dengan tangan. Lalu kita tambah baja di dalamnya terus menerus.”

Dengan jumlah cadangan waktu yang semakin saja, keadaannya sudah sangat buruk.

Tapi kini sejarah sudah semakin sulit diubah dan perubahan yang kita buat mulai tidak
berguna, bahkan pada cadangan-cadangan waktu yang tersisa.

“Jika kita tidak dapat mengubah sejarah sesuai kebutuhan kita, apakah itu berarti kita
tidak lagi dapat menggunakan cadangan waktu untuk menambah sumber daya yang kita
miliki sekarang?”

“Ya. Sudah sejak beberapa waktu lalu muncul gosip bahwa akan ada perang untuk
memperebutkan sumber daya yang tersisa.”

42
Kami semua benar-benar tak berdaya.

Sumber daya di masa kini dan masa depan telah benar-benar habis dan kini bahkan kami
berusaha memanfaatkan sumber daya yang ada di masa lalu.

“Kedengarannya buruk.”

“Keadaannya memang buruk.”

“Lalu bukankah seharusnya seseorang mengubah sejarah untuk mencegah orang-orang


dan kelompok-kelompok yang sebelum ini telah membuang-buang cadangan waktu?”

“Kau cerdas juga. Memang itulah yang sedang kulakukan sekarang. Hampir tak ada
bedanya dengan ketika kita mempertahankan sumber daya untuk masa depan dengan
memaksakan pemikiran mengenai dampak lingkungan dari pabrik-pabrik dan industri
yang menghabiskan minyak dan membuang asap-asap hitam ke udara. Namun bedanya,
sumber daya yang sedang dipertahankan sekarang bukanlah minyak atau mineral jarang,
namun waktu itu sendiri.”

“Kalau begitu kau harus bekerja keras, Tuan Insinyur.”

“Aku sedang berusaha.”

“Kau juga harus membayar denda rentalmu juga.”

“Aku juga akan mengusahakannya.”

Jawabanku mungkin sangat sederhana, tapi ada hal lain yang sedang kupikirkan.

…Bisakah aku mengusahakan semua ini?

Dalam rangka menghemat waktu yang tersisa, aku harus mengubah orang-orang yang
mengubah waktu. Kalau dipikir-pikir lagi, cara ini hanyalah berputar-putar. Seperti
menggunakan tenaga dari PLTU untuk memutar turbin dari PLTA. Jika aku tak berhati-
hati, yang kulakukan justru menghabiskan energi dan meninggalkan kita dengan lebih
sedikit cadangan waktu. Bahkan, melakukan hal ini justru melakukan yang seperti itu.
Inilah mengapa aku terus berusaha memberikan sentuhan akhir pada rumus yang ada,
tapi aku tak tahu lagi bagaimana cara menyempurnakannya. Insinyur di seluruh dunia
juga sepertinya menghadapi masalah yang sama. Kalaupun seseorang telah menemukan
caranya, ia pasti sudah mengadakan konferensi pers dengan mimik muka penuh
kemenangan di wajah mereka.

Dan, ada satu masalah lagi.

Masalah ini terus menggangguku, tapi tetap saja, aku sudah mengumpulkan denda rental
video sebanyak itu, dan aku harus membayarnya.

43
Lagipula, perhitungan kami menunjukkan bahwa cadangan-cadangan waktu akan
mencapai batasnya sekitar minggu depan. Kami harus menemukan solusinya dalam waktu
yang tersisa.

44
File 09
Bahkan Urusan di Neraka pun Bisa Diselesaikan dengan Uang?
Dengan menggunakan berbagai fungsi dari smartphone modern, aku mengeluarkan hantu
seorang gadis cantik dari video 3D ke dalam cahaya matahari (sebagai respon kepada
suatu permintaan untuk membuat identitasnya lebih terlihat, kau bisa mendapat poin
yang banyak dengan melucuti berbagai hal dalam waktu yang terbatas). Saat aku sedang
melakukan hal ini, seorang siswi SMA memangilku dari dekat.

Tapi, arah datangnya suara siswi SMA itu sedikit aneh.

Khususnya, suara itu datang dari atas sana.

“Hei.”

“Tunggu, kupikir aku menemukan trik untuk menuju Level 4. Jadi begitu! Kalau kau
menyingkirkan pria yang ada di sisi foto kelompok itu, kau dapat melihat paha hantu gadis
yang memakai yukata itu!!”

“Hei!!” teriak seseorang yang melayang.

Hmm. Aku telah berasumsi kalau dia akan sedikit lebih panik, jadi aku mendownload
suatu aplikasi untuk membuang waktuku, tapi secara mengejutkan dia telah pulih dengan
cepat.

Bahkan aku terkesan karena dia menerima penjelasan itu dengan cepat.

“Aku mengerti kalau aku adalah hantu.”

Dia duduk menyilang ketika sedang melayang dengan posisi terbalik 180 derajat. Karena
posisinya terlalu tinggi di atas, aku tak dapat melihat celana dalamnya. Kalau dipikir-pikir,
seragam pelaut sepertinya tidak pernah tampak mati. Selain itu seragam olahraga dan
pakaian renang melewati perubahan model dengan cukup mudah.

“Tapi aku ada di mana? Surga? Neraka? Menurutku tempat ini terlihat seperti kuil
Buddha.”

Mungkin dia berpikir seperti itu karena aku sedang memakai pakaian biksu Buddha.

Namun, tempat ini bukanlah suatu kuil.

“Tempat ini adalah aula pemakaman. Lebih tepatnya, bekas aula pemakaman. Tempat ini
adalah lembaga biasa yang menangani kematian biasa bagi suatu kota biasa. Suatu tempat
yang memenuhi kondisi tersebut diperlukan.”

45
“Untuk apa?”

“Untuk suatu neraka yang dioperasikan secara pribadi.”

Aku memberi respon yang sederhana.

Namun, mungkin responku itu terlalu sederhana. Alis gadis itu pun bergerak karena
kebingungan ketika dia masih melayang secara terbalik.

“Pada dasarnya, jumlah orang jahat sekarang ini sudah terlalu banyak sampai-sampai
neraka aja penuh. Sebelum sistem itu benar-benar berhenti, tugas-tugas yang ada harus
dibagi rata supaya mengurangi beban kerja. Hal ini dicapai dengan menggunakan neraka-
neraka yang dioperasikan secara pribadi yang terpisah dari dunia manusia. … Anggap saja
hal itu seperti suatu penjara yang telah diserahkan ke sektor swasta seperti yang mereka
miliki di negara lain.

Gadis itu bereaksi dengan gelisah terhadap kata “neraka” dan “penjara”.

Bagus. Hal itulah yang memang aku harapkan.

“Kau bilang kalau jiwaku ini dimasukkan ke dalam neraka!? Aku tak pernah melakukan
sesuatu yang buruk!!”

“Buddha bukanlah agama yang memperbolehkan penganutnya untuk bunuh diri.


Meskipun begitu, ide-ide untuk melakukan seppuku* seringkali membuat orang berpikir
kalau hal iu diperbolehkan. Selain itu, kau adalah orang minor. Apakah kau familiar
dengan Sai no Kawara? Tempat itu adalah tempat di mana anak-anak yang mati muda dan
membuat orang tuanya menangis dipukuli oleh oni*.” [Seppuku = bunuh diri.] [Oni =
setan.]

“…Apa yang harus kulakukan di sini?”

“Aku akan menjelaskan tentang hukumannya nanti, tapi untuk sekarang cukup milikilah
suatu yorishiro. Neraka-neraka yang dioperasikan secara pribadi memang terpisah dari
dunia manusia, tetapi mereka juga masih bagian dari dunia manusia. Hal itu tak akan baik
bagi jiwa yang tereskpos untuk tinggal di sini dalam waktu yang lama.”

“Yorishiro? Bisakah kau menjelaskan ini menggunakan istilah modern abad ke-21?”

“Suatu boneka Jepang telah disiapkan berdasarkan informasi di tubuhmu dari saat kau
masih hidup. Masuk saja ke dalamnya.”

Gadis itu berteriak seolah-olah bulu romanya telah berdiri tegak.

46
“Tidak!! Boneka Jepang yang dikombinasikan dengan hantu gadis cantik terdengar seperti
sesuatu dari film horror! Aku punya perasaan kalau rambutku akan tumbuh menjadi
sangat panjang!!”

“Jangan kurang ajar dengan memanggil dirimu sendiri cantik. Tapi jika kau menolak
untuk menggunakan boneka itu, satu-satunya pilihanmu yang lain adalah menggunakan
Dutch wife* yang ada di dalam lemari dinding…” [Dutch wife adalah guling seukuran
tubuh manusia, yang biasa juga disebut Dakimakura. Biasanya digunakan untuk
pelampiasan seks.]

“Sialan kkkaaauuuuuuuu, biksu duniawi!! Aaaaahhhhhhhhhhhhhhh!!”

Masih berteriak, gadis itu masuk ke dalam boneka Jepang. Kelihatannya dia telah berhasil
memasukkan dirinya ke dalam boneka itu. Boneka Jepang itu tidak bergerak sendiri.
Melainkan, tubuh fisik milik gadis itu beregenerasi di sekitar boneka itu. Boneka Jepang
itu berfungsi sebagai otak dari tubuh fisiknya. Sekarang dia adalah hantu yang dapat kau
sentuh.

Setelah prosesnya selesai, dia terlihat seperti gadis normal yang memakai seragam pelaut.

Itulah alasan mengapa sebenarnya tidak terlalu penting kalau dia memilih antara boneka
Jepang ataupun Dutch wife.

“Oke!! Aku ada di dalam!! Jadi apa yang harus aku lakukan di neraka yang dioperasikan
sendiri ini?”

“Anggap saja itu seperti suatu homestay yang menjalankan sistem poin. Hanya karena
tempat ini dipanggil neraka bukan berarti kau akan dijatuhkan ke dalam danau yang berisi
darah.”

Terlihat kebingungan, gadis itu bertanya, “Apa maksud dari poin-poin itu?”

“Hukumanmu akan datang melalui email setiap hari. Ada beberapa kartu yang berbeda.
Dengan kombinasi dari kartu-kartu itu, kau harus mencapai kuota poinmu untuk hari itu
juga. Jika kau bekerja sampai beberapa bulan atau beberapa tahun yang ditentukan, kau
akan mendapatkan hak untuk lahir kembali. Lalu kau akan hidup sekali lagi sebagai bayi di
dunia manusia.”

“Aku gak bisa masuk ke surga?”

“Pergi langsung ke surga dari neraka adalah keajaiban tingkat Sang Buddha. Jangan
mengharapkan hal itu dari biksu sembarangan. Kalau kau mau pergi ke surga, hiduplah
dengan benar di kehidupanmu yang berikutnya.”

47
“Hmm. Baiklah, Masih ada banyak hal yang masih ingin kucoba, jadi menrutku
bereinkarnasi itu bagus-bagus aja. Tapi, hal apa yang harus aku lakukan untuk memenuhi
kuota harian ini?”

Aku menunjuk ke layar laptop dan gadis itu terdiam di tempatnya ketika dia melihat itu.

100 Pukulan di Pantat.

30 Poin (dari kuota 5000 poin).

“Persetan. dengan. hal. iiiiiiiiiiiiitttttttttttuuuuuuuuuuu!!”

“Ha ha ha. Apa kau lupa kalau tempat ini adalah neraka? Ya, yang dioperasikan secara
pribadi. Dan aku menggantikan posisi dari oni jahat yang akan menyiksamu. Bisa dibilang
kalau aku tak terkalahkan dalam masalah roh. Kalau kau mencoba untuk menyerangku
secara fisik, kau hanya akan mengenai dinding tak terlihat yang akan membuatmu jungkir
balik sehingga aku bisa melihat celana dalammu.”

Dengan panik gadis itu menahan roknya. Tentu saja, Pakaiannya juga merupakan bagian
dari tubuh rohnya, jadi dia tak perlu menggunakan tangannya untuk melakukan hal itu.

“Sial! Sial!! Jangan meremehkan gadis remaja!! Kami punya hati yang sungguh sensitif
sampai-sampai kami bisa mati kalau saat kami sedang menyatakan perasaan kami, bola
sepak tiba-tiba datang dan menghancurkan suasana!!”

Gadis itu menggunakan tubuh fisik yang dia peroleh untuk meninju di tikar tatami.

Tapi…

“Kalau begitu, Kau harus duduk dengan gaya seiza* dan batu-batu yang berat akan
diletakkan di atas kakimu.” [Seiza adalah gaya duduk bersimpu.]

“Kedua pilihannya terlalu ekstrim!! Tidak adakah hukuman lain yang setingkat dengan
berdiri di lorong sambil memegang ember-ember yang diisi penuh dengan air!?”

“…Sayangnya, kalau kau tidak memenuhi kuotamu, oni sungguhan dari neraka akan
datang ke sini. Hukuman dari oni akan menjadi sesuatu yang tak akan pernah bisa kau
bayangkan. Lagipula, mereka menikam dengan pedang dan membakar dengan api sesuka
hati mereka. Pasti kau pernah melihat gambar atau lukisan tentang neraka di buku sejarah
atau yang lain.”

“Uuh…!!”

“Ya, Itu semua tentang karma. Karma adalah basis untuk segalanya. Sudah kubilang kalau
kau itu memiliki hal-hal yang cukup baik karena kau bisa memilih hukuman yang akan
diberikan atas dosa-dosamu. Kalau kau mengerti, ayo keluarkan pantatmu.”

48
Gadis itu melotot ke arahku dan berkata, “Bolehkah aku bertanya tentang suatu hal
kepadamu?”

“Putuskan untuk dirimu sendiri. Sama halnya dengan apakah kau bisa bertanya dan
berapa banyak hal yang boleh kau tanyakan.”

“Kenapa kau menjalankan sesuatu yang mengerikan seperti neraka yang dioperasikan
secara pribadi ini?”

Apakah hal itu benar-benar sesuatu yang membuat penasaran?

Kelihatanya hanya ada 1 jawaban yang mungkin.

“Aku tidak punya bakat. Aku tidak bisa membersihkan orang mati dari dosa mereka
dengan membuat penghalang dan berteriak, ‘Pergilah, roh-roh jahat!’, jadi aku harus
mendapatkan poinku dengan metode yang tidak lazim untuk masuk ke surga.”

“Kukira kau dapat masuk surga secara alami kalau kau hidup dengan kesucian? Jika kau
harus bergantung dengan metode seperti ini, kau pasti adalah orang yang tidak bisa
dipercaya yang menanggung dosa berat yang hanya berpakaian seperti pendeta! Dan aku
telah dipenjara olehmu! Wow, menyedihkan sekali ya jadi diriku”

“Dalam ajaran Buddha, kau tidak diizinkan untuk makan daging ataupun ikan. Dan segala
jenis percintaan itu dilarang. Ada semacam garis halus yang memisahkan surga dari
neraka sehingga kau berakhir di sisi lain bahkan tanpa menyadarinya. Hanya dengan
menjalani kehidupan normal dalam masyarakat modern saja sudah berarti kalau kau telah
mengumpulkan dosa-dosa kecil setiap harinya. Hanya saja hampir semua orang tidak
menyadarinya.”

Mendengar hal itu, gadis itu tidak punya pilihan lain selain diam.

Dari apa yang telah kulihat dari data kehidupannya, makanan favoritnya adalah giant
burger.

Dan juga, dia pasti sudah ingin mencoba hal-hal percintaan. Dan gadis remaja mungkin
suka berpikir tentang suatu hal dengan lebih jelas dibandingkan dengan pemikiranku yang
samar-samar.

“Toh, setelah melewati siksaan-siksaan ringan neraka, kau bisa menuju rute reinkarnasi.
Dan aku bisa membayar dosa-dosa yang telah kuperubuat. Kita berdua akan mengalami
kemenangan.”

“Kh. T-tapi…”

“Oh, jangan khawatir. Menyentuh pantatmu tidak akan menambah dosa seksualku.”

49
“Hal itu malah membuatku lebih jengkel!!”

Jika kita tidak mulai bergerak, kita tidak akan bisa pergi ke mana-mana.

Sepertinya gadis itu juga menyadari hal itu. Pelan-pelan dia mulai beralih ke posisi
merangkak, tapi kemudian…

“Ah!! Tunggu dulu!!”

“Apa lagi sekarang?”

“Kau bilang aku bunuh diri, kan? Tapi aku tak pernah ingat kalau aku melakukan hal itu!!”

“Yah, manusia memiliki kecenderungan untuk mengubah ingatan mereka secara tidak
sadar. Kematian adalah saat di mana kau melewati batas biologi. Ingatan tentang
kematianmu hanya akan merusak kepribadianmu.”

Dari ekspresi gadis itu, terlihat kalau dia tidak yakin dengan jawabanku.

Dia melipat tanganya dan berkata, “Jadi bagaimana dan kenapa aku mati?”

“Kau lompat dari air terjun yang memang terkenal sebagai tempat untuk bunuh diri.
Alasannya karena sesuatu tentang percintaanmu ternyata tidak berjalan seperti yang kau
harapkan. Apa kau kenal Yamada-kun dari kelasmu? Dia adalah cowok keren dari tim
sepak bola di sekolahmu. Kau menyatakan perasaanmu kepadanya damun dia
menolakmu.”

“Tunggu, tunggu. Mungkin aku gak mengingat apapun soal kematianku, tapi aku
mengingat waktu-waktuku di sekolah. Dan aku gak tahu siapa Yamada itu!!”

“Ah?” kataku kebingungan.

Gadis itu teriak sambil kebingungan.

“Aku gak tahu Yamada manapun!! Aku tidak bertukar alamat email dengan siapapun dari
kelasku. Bahkan jika Yamada itu beneran ada di kelasku, aku yakin kalau aku gak pernah
jatuh hati kepadanya!!”

“…Apa yang sebenarnya terjadi?”

Pertanyaanku malah dibalas dengan pertanyaan-pertanyaannya.

“Hei, tunggu sebentar. Apakah aku benar-benar bunuh diri? Dari mana kau mendapat
informasi mengenai motifku? Jika hal itu dari catatan bunuh diri, apakah kau yakin kalau
aku yang menulis catatan itu? Jika kau mendengarnya dari orang-orang di sekitarku,
apakah hal itu bukan hanya gosip belaka?”

50
“…”

“Jangan mengalihkan pandanganmu!! H-hal ini menjadi semakin mencurigakan. Jika


ternyata aku dibunuh bukannya bunuh diri, apa yang aku lakukan di sini? Korban malang
yang pantatnya hendak dipukul karena dosa yang tidak berdasar!”

“Y-yah, itu adalah penghakiman yang kau dapat, jadi kenapa gak lewati saja semua ini…iya
kan?”

“Lihatlah ini dengan teliti.”

“…Serius?”

“Lihatlah ini dengan teliti!! Jika ternyata kau keliru dan menuduh jiwa yang suci, kau tidak
akan meningkatkan poin untuk masuk surga, kan!? Jadi temukanlah kebenaran dari
semua masalah ini!!”

“Ya, tapi ada kuota hukuman yang harus dipenuhi dan kau adalah tawananku yang
pertama. Jika aku tidak menunjukkan kalau neraka yang dioperasikan secara pribadi
olehku dapat berjalan dengan lancar, Mungkin aku akan kehilangan hak untuk
menjalankannya…”

“Li. Hat. Lah. I. Ni. De. Ngan. Teeeeellllliiiiiittttttiiiiiiiiiiiiii !!”

51
File 10
Takdir yang Ditentukan oleh Anak Panah
Karena ada alien yang datang dari galaksi lain menggunakan metode "bergerak sambil
mengunjungi masa lalu" yang tidak bisa dipahami oleh kami, makhluk bumi, keberadaan
takdir kini dapat dibuktikan. Bahkan kini takdir sudah digunakan dalam beberapa produk
dan kamu bisa menemukan berbagai jenis takdir disejajarkan dengan ramalan cuaca di
beberapa website berita.

Karena inilah, cintaku yang bertepuk sebelah tangan hancur tak berbekas.

Semua ini bermula dari implan yang telah digunakan oleh semua manusia, yang
menggunakan informasi-informasi terkait takdir untuk membuat anak-anak panah
berwarna-warni di jalanan.

Pink berarti komedi cinta, hitam berarti horor, merah adalah action, dan biru bermakna
suspense/ketegangan. Ketika kamu menemui persimpangan jalan, panah-panah ini akan
muncul. Ketika kamu memilih salah satunya, maka jalan hidupmu akan berubah sesuai
dengan warna genre yang kau pilih. Ini salah satu keuntungan pembuktian adanya takdir.

Sepertinya bermanfaat, kan?

Tapi tidak juga.

Contohnya, ketika seorang kakak kelas yang aku suka sedang berdiri agak jauh di depanku.

"Hei, Kudou-kun. Maaf, tapi maukah kamu membantuku membawakan barang-barang


ini? Kalau kamu mau, nanti kutraktir di kafe sepulang sekolah."

"Aku tidak bisa, senpai! Panah yang mengarah kesana warnanya hitam kelam!! Panah
segelap itu pasti berarti horor!!

Kakak kelasku itu memiringkan kepalanya tanda kebingungan, dan memeluk erat benda
yang ia bawa sehingga menggencet dua barang besar di belakangnya.

"...Aneh sekali. Anak panahku yang mengarah ke kamu warnanya pink pertanda komedi
cinta."

"Itu berarti sesuatu yang hanya akan menguntungkan buatmu akan terjadi. Tidaaak!!"

"Tapi, Kudou-kun, sekolah arahnya kesana. Mau tak mau, kamu harus berjalan ke arahku."

"Apakah akan terjadi sesuatu di sekolah!!?"

Ya.

52
Ketika kamu ingin pergi ke suatu tempat atau bertemu seseorang, anak-anak panah ini
sangat berbahaya. Tidak hanya hal-hal bagus yang diberitahukan, tapi anak-anak panah
ini juga sangat akurat dalam memberitahukan masalah yang tak dapat dihindari.

Dan sekedar catatan…

"Senpai, kenapa semua jalan yang menuju kamu tertutup garis warna hitam? Dan bukan
cuma hari ini saja. Dari dulu sudah seperti itu."

"Jalanku ke arahmu hampir semuanya berwarna pink komedi cinta lho."

"Apa warnanya pernah berganti?"

"Suatu hari warnanya pink yang sangat mencolok mata...tapi entah kenapa, kamu
langsung lari tunggang langgang sambil berteriak mengenai sesuatu yang mengerikan hari
itu. Aku jadi tak tahu cerita kelanjutannya."

"Maksudmu ketika kita bertemu di UKS waktu itu?"

"Ya, ketika dokternya sedang pergi dan semua ranjang tidak ditutup. Saat itu, aku sedang
kelelahan setelah kakiku kram ketika berenang, jadi aku masih memakai pakaian renang
sekolah."

"Nnnnnggg!!"

"Tunggu Kudou-kun!! Kalau kamu membenturkan kepalamu di tembok itu, nanti


ceritanya jadi benar-benar horor!!"

Aku benar-benar ingin mengutuk takdirku sendiri. Apakah itu berarti sebenarnya waktu
itu aku bisa saja melakukan 'sesuatu' kepada gadis paling cantik di Bumi, tapi aku justru
lari karena ketakutanku sendiri!?

"Tapi, tahukah kamu, Kudou-kun?"

"Apa, senpai?"

"Sejujurnya, menurutku kita lebih baik hidup tanpa kemampuan pemberian alien ini.
Apakah kamu setuju denganku?"

Aku segera menganggukkan kepalaku dengan cepat.

Yah, soalnya aku hampir saja melakukan 'sesuatu' padanya! Tapi, aku tak mau ada cerita
horor juga!

"...Jadi kupikir aku akan mencoba sesuatu."

53
"Apa itu?"

"Melawan panah takdir," kata kakak kelasku sembari tersenyum.

Ide itu ide yang bagus. Dan ide itu juga sudah muncul di buku fiksi modern.

Tapi…

"Ide itu sangat menarik, bahkan bisa jadi ide untuk film yang bagus, tapi itupun karena
untuk melakukannya sendiri sangat sulit, senpai. Manusia menyukai cerita dimana mereka
bisa bertindak sesukanya terhadap sesuatu yang sejatinya tidak bisa mereka ubah."

"Menurutku, kamu benar-benar sudah ada dalam pengaruh panah-panah itu ketika kamu
berpikir seperti itu." Kakak kelasku itu mengayunkan telunjuknya dengan santai sambil
tetap memegang apa yang ada di tangannya. "Takdir sendiri tidak punya keinginan untuk
mengendalikan kita. Semua ini hanyalah suatu fenomena saja. Ketika kita berjalan di jalur
horor, kita mengubah pola pikir kita seperti akan mendapat suatu hal yang mengerikan.
Seperti menonton film, misalnya. Kalau kamu tahu kamu akan menonton film yang jelek,
pikiranmu akan terfokus untuk mencari kejelekan-kejelekan film itu, kan? Sampai-sampai
kamu tak bisa menonton film itu dengan benar. Hidup ini sama saja seperti itu.
Sebenarnya, mungkin saja ada situasi komedi cinta di jalur horor. Tapi, pikiran kita tidak
mempercayai adanya kemungkinan itu. Itulah mengapa akhirnya kita berpikiran hanya
akan ada kisah horor di jalur berwarna hitam. Bagaimana menurutmu?"

"Kalau kakak bilang begitu..."

Entah warna panah itu berarti horor, komedi cinta, action, ataupun suspense, tentu orang
yang melihatnya dapat mengartikan warna-warna itu sesuai keinginannya sendiri.

Seperti menemukan adegan yang mengharukan di film horor.

Seperti menonton film suspense dimana ada adegan action, yang, meskipun hanya sesaat,
namun sangat berkesan.

Ketika dipikir-pikir lagi, memang apa sebenarnya arti dari panah warna pink dan hitam?
Siapa yang menentukan apa arti warna-warna itu?

Seharusnya, ketika aku bertemu kakak kelas yang aku suka ketika berjalan menuju
sekolah, dan berjalan ke sekolah bersamanya, sudah lebih dari cukup untuk kuanggap
sebagai suatu komedi cinta. Tidak, aku tak bisa berbicara seperti itu. Ketika aku sedang
bersama kakak kelasku itu, sesuatu yang tidak dapat dimasukkan ke jenis genre apapun
muncul di hatiku. Warna itu adalah warnaku sendiri. Satu warna yang tidak bisa dijelaskan
dengan kata apapun ada disana.

Tapi justru…

54
Kenapa aku menyebutnya hitam kelam seperti cerita horor?

Atas dasar apa aku menganggap hari ini akan jadi hari yang buruk?

"Apakah kamu siap menghadapinya?" tanya kakak kelasku.

Tasnya ia letakkan di bawah, dan ia angkat lengannya ke arahku.

"Aku ingin berjalan di jalurku sendiri, tanpa perlu menghiraukan panah-panah itu.
Bagaimana denganmu?"

"…"

Aku tak perlu menjawabnya.

Aku hanya mengangguk, meraih tangan kakak kelasku, dan mulai berjalan di arah panah
hitam itu.

Sebuah senyuman muncul di muka kakak kelasku. Senyuman yang belum pernah kulihat
sebelumnya.

Jalan kami sudah jelas sekarang.

Kami akan menghadapi takdir ini.

Dan seperti yang telah diperkirakan oleh anak panah hitam itu, kisah horor yang
mengerikan dan penuh bau darah dimulai.

Tapi rasanya menyenangkan sekali.

Ketika aku bersama kakak kelasku, rasanya aku tak akan pernah mati, apapun yang
terjadi!!

55
File 11
Seorang Gadis Datang Sebagai Jaminan dari Hutang yang
Belum Dilunasi
Seorang gadis dengan rambut keriting yang indah sedang berbicara di depan meja teh di
dalam apartemenku yang luasnya tak lebih dari 4.5 tatami.

"Parah. Makanan ini benar-benar...kasar!! Ahh! Aku tak percaya kau memaksaku
memakan makanan seperti ini! Kau orang yang benar-benar jahat jika kau senang
melihatku menyiksa badanku sendiri seperti ini! Dasar kau porno!"

"Kenapa hanya itu yang bisa kau katakan pada orang yang membuatkanmu makanan!?
Lagipula, sepertinya ada yang salah jika aku harus mengeluarkan uang untuk memberi
makan gadis yang datang sebagai jaminan dari utang yang belum dilunasi!"

Awalnya aku takut ada salah klaim yang ditujukan padaku, tapi ternyata posisi peminjam
uang dan yang meminjami uang, terbalik. Dengan kata lain, dia datang sebagai jaminan
dari utang yang belum lunas.

"Tapi mengapa kakekku meminjamkan uang kepada orang asing…?"

"Kami sempat melupakannya sama sekali, tapi ternyata kami pernah meminjam uang
sepuluh juta yen 50 tahun yang lalu. Jika dihitung dengan inflasi, sekarang jumlahnya
kira-kira menjadi sepuluh kali lipatnya. Selain itu, saat itu belum ada hukum yang
mengatur tentang peminjaman uang, jadi bunganya konyol sekali, 10% setiap 10 hari."

"Dan itu sebabnya anak gadis dari seorang konglomerat besar muncul di apartemenku?"

Aura yang muncul darinya membuatku sulit percaya bahwa gadis ini hidup di jaman
modern, tapi meski begitu, dia tetap saja melahap nasi dari mangkok yang harganya tak
lebih dari 10000 Rupiah.

"Saat itu kebetulan memang tidak ada aturan yang melarang hal-hal seperti ini, tapi
karena perjanjian sudah ditandatangani, mau bagaimana lagi?"

"(…Aku berani bertaruh kakek hanya tergoda untuk menambahkan syarat-syarat aneh itu
di saat-saat terakhir.)"

"Kau mengatakan sesuatu?"

"Tidak."

56
"Omong-omong, kembali ke nasi ini! Aku tak bisa lagi mengatakan separah apa nasi ini!!
Orang yang makan ini setiap hari tak mungkin waras, tapi aku tak punya pilihan lain, jadi
beri aku lagi!!"

"Kata-katamu bahkan sudah melebihi tsundere manapun!!"

Kuisi lagi mangkok 10000 rupiah itu yang sudah sedikit pecah di ujungnya dengan nasi
dan kuberikan lagi kepada si Tuan Puteri. Dia kembali mengeluh.

"Setelah penyiksaan yang kau bilang makanan ini selesai, aku ingin kau mengantarku ke
toko mebel impor. Kita butuh setidaknya beberapa barang yang wajib dimiliki supaya kita
bisa hidup seperti manusia normal."

"Gak!! Kau yang berutang kepadaku, jadi kenapa aku harus repot-repot menghabiskan
uangku untukmu!?"

"Apa maksudmu? Lalu pakaian apa yang harus kupakai? Kapan kau menyiapkan mobil
dengan supirnya untukku? Oh, aku juga ingin binatang peliharaan."

"Apa kau tak pernah dengar kata BOKEK!?"

Gadis yang dijadikan jaminan untuk utang memang sering ada di sinetron-sinetron, tapi
apa aku mendapat keuntungan disini?

Pikiran semacam "Heh heh heh. Aku akan melakukan ini dan itu kepadanya." tidak akan
muncul kecuali dia benar-benar menarik. Si Tuan Puteri yang sekarang sedang mengisi
penuh mulutnya dengan nasi sembari memasang muka masam memang jelas-jelas
cantik...tapi...bagaimana ya? Dia tak ada manis-manisnya sama sekali. Sama seperti tak
ada laki-laki yang akan ereksi ketika melihat Mona Lisa, ada perbedaan antara cantik dan
erotis.

Jadi apa yang tersisa untukku?

Kalau dilihat dari masalah uang saja, mungkinkah harga seorang gadis normal melebihi
uang yang ia hasilkan dari kerja paruh waktu?

Dan, jangan lupa, kita berhadapan dengan seorang Puteri disini.

Aku saja tak yakin dia bisa melakukan sesuatu yang sederhana, seperti mencabut rumput,
apalagi kerja paruh waktu. Lalu bagaimana ia bisa bermanfaat untukku?

"Hei, Tuan Puteri. Lalu apa yang akan kau lakukan? Maksudku, seperti sekolah dan
semacamnya."

"Kenapa kau masih harus menanyakannya, bodoh? Kau bertanggung jawab atas hidup dari
gadis yang lemah tak berdaya ini. Itu berarti kau harus menyekolahkan aku di sekolah

57
khusus perempuan yang prestisius, membuka jalanku untuk masuk ke universitas top, dan
memastikan aku bisa bekerja di perusahaan besar."

"Aku harus melakukan semuanya!? Kau datang dari keluarga konglomerat. Memangnya
kau tak bisa langsung masuk ke perusahaan keluargamu, nanti!? Lagipula, kau bisa
langsung melakukannya sekarang juga!! Aku pernah mendengar anak SMP menjadi bos
suatu perusahaan start-up!!"

"Ketika aku dijadikan jaminan atas pinjaman itu, hubunganku dengan keluargaku terputus
sama sekali. Sekarang aku menjadi milikmu."

Si Tuan Puteri pasti merindukan hidupnya sebelum kemari, karena dia nampak muram.

Tapi benarkah semua ini?

Aku yakin barusan aku melihat sesuatu yang mengkilap di atap gedung sebelah. Itu bukan
teropong atau senapan penembak jitu, kan!?

Saat itu bel pintu berbunyi.

Setelah mendengarnya, si Tuan Puteri berkata, "Buka pintunya, pembantu."

"Kau berutang padaku!!"

Dengan kata-kata yang sama saja menyedihkannya, aku berjalan ke pintu depan. Ketika
kubuka pintu, seorang gadis lain yang sama anehnya berdiri di depan pintu.

Rambutnya juga dikeriting, tapi entah bagaimana dibuat mirip kuncir kuda.

Dan dia pendek.

"Bwah ha ha! Jadi ini gubuk tempat onee-sama terdampar setelah sekian lama terkatung-
katung!! Ternyata tempatnya jauh lebih kacau daripada yang kudengar!!"

"Apa lagi ini, aku tak paham apa yang terjadi!!"

"...Itu adikku. Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku hanya ingin mengatakan padamu betapa menyenangkannya menjadi pewaris


keluarga setelah bertahun-tahun aku dipisahkan hanya karena aku lahir dari ibu yang
berbeda dan menjadi anak yang lebih muda!! Omong-omong, kasihan sekali kau,
mahasiswa miskin."

Si Tuan Puteri (yang kedua) berkacak pinggang, sambil membusungkan dadanya jauh-
jauh sampai kukira ia akan melakukan rol belakang, dan tersenyum.

58
"Apa?"

"Sepertinya tak lama lagi kau akan jatuh miskin karena kakakku. Bagaimana jika aku
membayarmu?"

"Ngh!? Jangan mau, pembantu!! Dia ingin memilikiku secara tak langsung dengan
mengikatmu menggunakan uang!! Jangan sampai kau tergoda dengannya!!"

"Nyah ha ha!! Sudah terlambat, kakakku!! Uang bisa membeli segalanya. Sepertinya nanti
aku akan membuatmu memakai pakaian pelayan dan memaksamu bermain denganku!!"

Caranya mengungkapkan permintaannya seperti berusaha menunjukkan sisi lain yang


manis dari dirinya, tapi kakaknya tak menanggapinya. Alih-alih, dia justru membalasnya
dengan berkomentar sembari menuangkan sup miso ke nasi di dalam mangkok.

"...Sebagai anak perempuan dari konglomerat yang sama, bukankah kau juga dihitung
sebagai jaminan utang itu?"

"…"

"…"

"…"

Lalu…

"K-kalau begitu, saya rasa saya harus memperkenalkan diri, mahasiswa miskin."

"Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!! Aku tak dapat apa-apa dari semua ini!!"

59
File 12
Santa Claus yang Terlatih Sebagai Pencuri Bermartabat
Santa Claus itu benar-benar ada.

Dan dia cukup dekat.

“Ini chasu-men* mu! Oh, kebetulan, apakah kau adalah Santa Claus? Soalnya semua yang
kau kenakan berwarna merah.” [Chasu-men adalah ramen dengan daging babi.]

Namun tempat ini adalah Restoran Tiongkok dengan lantainya yang lengket dengan
minyak!!

“(Shh! Kau tak dapat melakukan hal itu, wanita tua! Soalnya ada peraturan yang berkata
kalau anak-anak yang mengetahui identitas Santa tidak akan mendapat hadiah apapun!
Jadi jangan kasih tahu ke siapapun!!)”

Dengan panik aku melihat ke sekitarku, namun sekarang adalah jam makan siang pada
hari kerja, jadi tidak ada anak-anak di dalam restoran. Semua anak yang baik berada di
sekolah sekarang. Satu-satunya pelanggan lain yang ada hanyalah sepsang orang asing
bertubuh tegap.

“Apa itu?”

“Ini adalah poster mandi.”

“Uh…Kenapa kau membawanya ke dalam kamar mandi?”

“Hei! Jangan tanyakan hal itu! Dasar gak peka!!”

Mereka berbicara dalam bahasa Inggris, tapi dari apa yang aku simak dari percakapan itu,
mereka tidak mendengar apa yang kita bicarakan di sini.

Wanita tua itu terlihat kebingungan.

“Kenapa kau punya peraturan seperti itu?”

“Aku tidak membuat peraturan itu, jadi aku tidak tahu. Lagipula, ada lebih dari jutaan
Santa di dunia ini. Sekarang, waktunya makan.”

“Yah, mempunyai mimpi adalah hal yang bagus, jadi teruslah bekerja dengan baik.”

60
Pada saat wanita tua itu meninggalkanku sambil tersenyum, ponselku mulai bergetar.
Ketika aku sedang menyeruput mie yang kumakan, aku menggunakan tangan kiriku untuk
mengecek email.

(…Sial, aku punya firasat kalau hal itu akan menjadi seperti ini.)

Setelah selesai makan chashu-men, Aku meninggalkan restoran Tiongkok itu. Mobil sport
berwarna merah dihentikan di depan. Tak perlu dijelaskan lagi kalau merah adalah warna
pokok dari Santa Claus. Yah, aku tak dapat menyangkal bahwa sebuah minuman
berkarbonasi yang terkenal punya andil dalam hal itu. Tapi lupakan hal itu…

“Rightia, Leftail. …Kenapa kita hanya punya 2 tempat duduk padahal ada 3 orang di sini?”

“2 Rusa kutubmn dianggap sebagai 1 grup, jadi hal ini tak bisa dihindari lagi.” “

Dan Santa dianggap sebagai yang duduk di belakang, jadi hal ini tak bisa dihindari lagi.”

“Teruslah seperti itu, dan aku akan sedikit menutup mulut kalian dan mencambuk kalian.”

2 orang yang berbicara seperti itu adalah 2 orang gadis cantik dengan rambut pirang yang
panjang. Mereka bukanlah anak kembar. Semua rusa kutub modern memang seperti itu.
Mereka memakai mantel berwarna cokelat muda dan kalung tebal yang dipasangi lonceng
kecil. Secara keseluruhan pakaian partnerku malah lebih mahal daripada pakaianku
sendiri sebagai Santa.

Karena aku tidak punya pilihan lain, Aku memasukkan badanku secara paksa ke dalam
ruang bagasi yang kecil.

“Aku membaca email itu. Aku tak apa-apa kalau orang tua Shindou Mimi-chan menolak.”

“Ya, dan hal itu bukan untuk alasan religius.”

“Lebih tepatnya, ibunya mau bekerja sama, tapi ayahnya malah marah-marah karena
alasan tertentu.”

Aku mendecakkan lidahku.

“Jadi ini adalah pertarungan 2vs1 jika kita memasukkan Mimi-chan. Lanjut.”

Rightia hampir melompat dari tempat duduknya dengan sukacita atas caraku
mengatakannya dengan sebal.

“Akhirnya kita sejalan! Kalau ayahnya membenci Santa, pasti berat bagi Mimi-chan ketika
tidak ada hadiah yang diberikan kepadanya dari tahun ke tahun. Kita harus membernya
sesuatu yang membuatnya punya alasan untuk bangun!!”

61
Sebaliknya, Leftail yang jengkel mengetuk roda kemudi dengan telunjuknya dan
memberitahukan kekhawatirannya.

“Tapi, Santa. Rumah ini adalah rumah dari presiden Peach Software, sebuah perusahaan
multinasional. Mungkin saja sistem penanganan spionase yang mereka gunakan adalah
yang terbaik di negara ini. Gimana cara kita menyelinap masuk?”

Pada dasarnya, Santa Claus pergi ke rumah semua anak yang ingin dikunjungi.

Meskipun begitu, ada beberapa rumah yang menyulitkan Santa untuk memberikan hadiah
dengan berbagai alasan.

Kami dipanggil untuk menangani kasus-kasus seperti itu.

Kasus-kasus itu memanggil seorang Santa Claus yang telah terlatih sebagai pencuri
bermartabat.

“Rightia, apa kau mendapatkan blueprint* dari rumah itu?” tanyaku, tapi Rightia yang
mengoperasikan tablet komputer dengan telunjuknya menggelengkan kepalanya.
[Blueprint di sini bisa diartikan denah.]

“Datanya sudah dihapus dari sistem perusahaan konstruksinya.”

“Cobalah perusahaan periklanan mereka. Kalau gak salah, tayangan pembangunan rumah
itu digunakan dalam iklan di TV. Hanya dengan beberapa detik saja, iklan itu sudah bisa
menutupi waktu pembangunan sebenarnya yang bisa berminggu-minggu. Iklan itu
membuatmu dapat melihat proses pembangunan rumah itu dengan seolah-olah
dipercepat.”

“Begitu ya. …Oh, Ini dia. Kayaknya aku bisa mendapatkan diagramnya dari tayangan ini.”

“Bagus, Bagus. Leftail, Bagaimana dengan penyelidikannya?”

“Mimi-chan menginginkan boneka beruang berbasis AI* yang bisa bergerak sendiri itu.
Dia menuliskannya di salah satu dari kartu Natal untuk Santa Claus dari seluruh dunia ke
Vatikan. Aku sudah membelinya.” [AI adalah sistem kecerdasan buatan komputer.]

“Oke. Sekarang tinggal sistem keamanan mereka.”

Peach Software tidak mempercayakan keamanan mereka ke perusahaan keamanan luar.


Melainkan, perusahaan itu telah membeli seluruh perusahaan keamanan dan
menggunakannya untuk melindungi rahasia dari perusahaan multinasional menggunakan
metode yang unik. Tentu saja, mereka sudah terlatih. Sebagai perusahaan yang diberikan
tanggung jawab untuk menangani beberapa software militer, sesekali mereka harus
berurusan dengan mata-mata asing yang menyamar sebagai mata-mata di perusahaan
tersebut. Kudengar tugas para penjaganya itu lebih dari sekedar menangani mereka.

62
Dengan kata lain, Santa Claus biasa tidak dapat menangani hal ini.

Pantas saja Mimi-chan belum pernah mendapatkan hadiah.

“Aku dapat menggali inormasi tentang lokasi di mana kamera dan sensor dipasang
menggunakan diagram dari rumahnya, tapi aku takkan bisa melihat di mana para
penjaganya berpatroli. Aku ragu kalau datanya dapat dicuri dengan mudah.”

Kami akan menghadapi lawan yang cukup tangguh itu tanpa latihan

Sudah pasti kalau ini takkan menyenangkan.

“Ini berbahaya. Kalau hal ini berujung ke perkelahian, kita bertiga gak bisa apa-apa.”

Meskipun dia berkata begitu, sepertinya Rightia sangat menikmatinya.

Dengan tenang aku membalas ucapan rusa yang memakai rok pendek itu agar dia bisa
mengontrol dirinya sendiri.

“Aku gak pernah dengar kalau Santa Claus masuk lewat pintu depan. Ayo kita menyelinap
saat sudah pada tidur di malam hari.”

“Kalau ibunya mau bekerja sama dengan kita, gimana kalau kita mencoba
menghubunginya?”

“Apa kau pikir pria tua itu akan membiarkan hal itu terjadi? Dia selalu menyombongkan
smartphone dan browser internet miliknya karena pangsa pasarnya yang luar biasa itu.
Faktanya, tablet yang kau gunakan itu buatan dia. Apakah menurutmu dia akan menyadap
kontak yang kita coba lakukan?”

“Itu dia!” aku menjentikkan jariku. “ayo hubungi ibunya karena pria tua itu akan
menyadapnya. Kalau kita memberi mereka rute penyusupan yang salah, para penjaga akan
fokus menjaga lokasi yang salah itu.”

“Lalu kenapa kita gak mengirim kartu yang isinya tentang apa yang akan kita lakukan aja?
Kalau bisa, 50 atau bahkan 100 kartu. Bahkan kalau dia tahu bahwa hampir dari semuanya
palsu, dia harus menempatkan sistem keamanan dengan tingkatan tertentu di semua
tempat yang tertulis di kartu-kartu kita. Jadi jumlah penjaga di tempat yang akan kita lalui
akan lebih sedikit.”

“Kalau kita akan menggunakan gertakan, gimana kalau kita membuatnya semencolok
mungkin? Seperti menembakkan hadiah melalui jendela dengan menggunakan roket kecil.
Dengan cara itu mereka harus mengawasi sesuatu yang jauh dari rumahnya.”

Metode-metode itu adalah metode yang akan digunakan Santa Claus agar bisa masuk ke
dalam rumah itu.

63
Kami dianggap sebagai utusan dari keajaiban, tapi yang sebenarnya kami lakukan
hanyalah cara yang lumayan sederhana.

“Oke, 3 hari lagi…”

“Hee hee hee., Ini akan tepat waktu, kan?”

“Sudah kubilang kalau cara ini tidak seburuk cara kita saat menyelinap ke dalam kediaman
presiden dari Uni Eropa itu.”

“Bukan itu maksudku.”

“?”

“?”

“Kalau rencana ini gagal, Natal tahun ini tidak akan menjadi Natal Putih.”

Target kami adalah rumah yang tidak bisa ditembus.

Yang melindungi rumah itu adalah unit pribadi dari penjaga keamanan yang bahkan
menyebabkan departemen intelijen memucat karena ngeri. Tingkat kesulitan dari
pekerjaan ini sangatlah tinggi dan mungkin saja kami bisa dibunuj karena pekerjaan ini.

Tapi kami akan tetap melakukannya.

Pekerjaan Santa Claus bukanlah memperhitungkan kerugian dan keuntungan yang


didapat. Kami hanya akan berkunjung di tengah gelapnya malam untuk mengirimkan
hadiah ke anak-anak yang menginginkannya.

Suara anak-anak yang kembali ke rumah dapat terdengar di sepanjang jalan yang remang-
remang.

“Kamu mau minta apa ke Santa?”

“Game! Yang menggunakan sistem 3D terbaru!!”

“Aku ingin seragam baseball!!”

“Tunggu. Apa kami harus memberitahukan ke orang-orang sebelum hadiahnya


diberikan?”

Dengan suara dari ransel mereka yang membuat kebisingan, anak-anak berlarian di
sepanjang jalan yang luas, bersorak pada lampu-lampu hias.

Seorang gadis kecil di antara mereka tertinggalkan.

64
Sambil terdiam, Dia menatap langit yang berawan itu.

“Kuharap dia akan benar-benar datang tahun ini…”

(Kami akan memastikannya.)

Santa Claus dan rusa kutubnya yang berpapasan dengan gadis itu di jalan bersumpah dari
dalam hati mereka kalau mereka akan datang.

Selama anak-anak membuat permintaan yang aneh-aneh…

Selama mereka ingin menyambut kedatangan Natal dengan senyuman…

Santa Claus asli yang dikerahkan dari Norwegia akan menerobos berbagai bentuk sistem
keamanan .

65
Turun Minum
Istirahat Sejenak
Pengumuman singkat.

Aku harap survei ini berjalan dengan baik untukmu.

Kalau karena suatu alasan kau belum berpartisipasi dalam survei ini, tolong cepat dan
ikuti survei ini.

66
File 13
Bagaimana Kalau Kita Mengintip?
Pengembang teknologi telah mencoba untuk mengintip ke dalam surga, namun para
teolog* dari seluruh dunia menentang keras ide ini. Mereka beranggapan bahwa hanya
orang-orang yang telah melewati proses yang benarlah yang dapat melihat surga. [Teolog
adalah orang yang mempelajari agama dari segi sifat-sifat Tuhan.]

Sebagian dari mereka berpendapat kalau melihat neraka itu tidak apa-apa, dan akhirnya,
izin untuk mengintip ke dalam neraka pun diberikan untuk memperlihatkan betapa
mengerikannya keadaan di sana supaya semua orang bertobat dan mau mengubah jalan
hidupnya ke arah yang benar. Sebagian orang menganjurkan teknologi ini untuk
dikelompokkan secara resmi ke dalam software pendidikan.

…Tetapi, apa yang terjadi tidak persis seperti apa yang diharapkan.

“Halo? Ashtart?”

Ketika aku sedang menggunakan sistem permainan genggamku di ruang LAN gratis milik
suatu restoran cepat saji, suara seorang wanita datang dari layar sistemku.

Tapi wanita itu bukanlah manusia.

“Ada apa, nak? Diintip oleh manusia sepertimu melalui permainan genggam dan apapun
itu sungguh melelahkan. Memperlihatkan dan diintip adalah 2 hal yang jauh berbeda.”

“Ashtart, kudengar neraka itu tempat yang sangat mengerikan, tempat yang penuh
penderitaan. Tapi dari apa yang kulihat, semuanya terlihat santai-santai saja.”

“Menurutmu kenapa neraka itu ada?”

“?”

“Menurutmu kenapa?”

“Untuk menjadi tempat bagi orang-orang yang melakukan kejahatan?”

“Kau benar. Tetapi peran itu sudah ditentukan oleh Tuhan. Ada banyak jenis iblis dengan
peran yang berbeda-beda, tapi iblis golonganku diberi izin oleh Tuhan untuk menggoda
manusia. Baca saja tentang iblis yang bernama Mastema* kalau mau tahu lebih banyak.”
[Mastema adalah iblis dari mitologi Yahudi yang menjatuhkan hukuman Tuhan. Dia juga
menguji keyakinan umat manusia terhadap Tuhannya.]

“Tapi, Ashtart, kau tidak melakukan apapun terhadap manusia. Dengan pakaian renang
itu, kau malah terlihat seperti sedang liburan”

67
Dia mempunyai rambut panjang berwarna merah dan kulit putih yang alami. Bisa
dikatakan kalau dia mempunyai tubuh yang glamor, tapi dengan tanduk dan sayap yang
terlihat seperti milik kelelawar. Ekornya yang bergoyang ke depan dan kebelakang
membuatku ingin menggenggamnya.

“Hal itu karena semuanya itu menyebalkan.”

Ketika sedang berbaring di kursi pantai, Ashtart menggoyangkan pinggulnya ke depan dan
ke belakang.

“Dengan gambaran tentang iblis menurut manusia dan perintah Tuhan kepada kami untuk
memberi cobaan dan membawa kesengsaraan, rasanya banyak sekali hal yang diharapkan
dari kami. Tapi kami adalah iblis. Keyakinan kami adalah melawan apapun yang
diperintahkan kepada kami.”

“Hm? Hmm???”

Saat aku makan french fries dengan tampak kebingungan, Ashtart sedikit mengangkat
telunjuk.

“Neraka adalah tempat yang mengerikan kalau para iblis melakukan pekerjaan mereka
dengan benar. Tapi iblis bukanlah tipe pekerja yang rajin. Jika kau mengalikan negatif
dengan negatif, apa yang kau dapatkan? Positif!! Pada dasarnya, neraka telah menjadi
pantai yang belum pernah terjadi sebelumnya karena neraka dijalankan oleh para iblis
yang tidak punya motivasi atau apapun itu!!”

Ashtart terlihat sangat yakin, tapi apa maksud dari mengalikan negatif itu? Jika kau punya
4 kotak dengan 3 apel di setiap dalam kotaknya, hal itu menjadi 3 x 4 yang adalah 12. Aku
sudah mempelajarinya di sekolah…tapi kalau kau kehilangan 4 set dari “3 hal yang
hilang”* kau dapat…lebih banyak???? Hal itu pasti adalah sesuatu dari dunia filsafat. Para
iblis memang memikirkan hal-hal yang misterius. [Dia menganalogikan bilangan negatif
dengan sesuatu yang hilang. Secara matematis, -4 x -3 = 12 dan dia mempermasalahkan
hal itu. Bagaimana bisa “kehilangan” dikalikan dengan “kehilangan”, hasilnya malah “ada”.
Yah, itulah perbedaan antara matematis dan filosofis.]

“Oh, apa kau sudah diajarkan bagaimana cara mengalikan bilangan negatif?”

“Jadi, surga bukanlah tempat tujuan yang bagus?”

“Para malaikat berbeda dari para iblis, jadi aku yakin kalau mereka membuat surga
menjadi tempat yang bagus. Lagipula, angka positif yang dikalikan dengan angka positif
masih menghasilkan positif. Tetapi hanya karena surga adalah tempat yang bagus bukan
berarti kalau neraka adalah sebaliknya. Neraka juga tempat yang bagus kok. Tapi jika
orang-orang tahu hal itu, mereka tidak akan bersusah-susah hanya untuk pergi ke surga,
jadi kami harus merahasiakan ini. Tapi terima kasih untuk teknologi kalian, sekarang
kalian semua tahu!!”

68
Ashtart menjulurkan lidahnya dan menggaruk kepala bertanduknya itu ketika aku
mengangguk.

“Aneh sekali.”

“Aneh. Karena beberapa alasan, kalian para manusia berpikir kalau kami para iblis
mengincar jiwa kalian atau hal-hal seperti itu, tapi orang jahat secara otomatis masuk
neraka setelah mereka mati, jadi kami gak punya alasan untuk pergi ke dunia manusia.
Dan juga, kenapa kalian berpikir kalau kami akan hidup sesuai tujuan kami diciptakan dan
menjadi penjahat yang rajin? Hal yang kami para iblis lakukan hanyalah mengecewakan
Tuhan yang telah memberi kami tujuan seperti itu.”

“Jadi karena kalian diharapkan untuk berbuat jahat, kalian tidak berbuat jahat?”

“Tepat sekali. Dan para teolog yang berasumsi kalau kami berbuat jahat adalah mereka
yang berekspetasi kalau kami mau memenuhi semua tugas.”

Ashtart menghisap minuman biru dari gelasnya menggunakan sedotan.

“Aku hanya ingin bermalas-malasan, jadi menurutku hal itu tidak terlalu penting, tapi
kalau aku disuruh pilih surga atau neraka, aku akan memilih neraka. Keduanya memang
tempat yang cukup nyaman, Tapi surga itu ketat kalau tentang kejujuran dan intergritas.
Kau tidak dapat hidup di sana dengan bermewah-mewahan. Di neraka lebih mudah karena
kau gak perlu takut tentang hal seperti itu. Jika kau ingin melakukan sesuatu, ya lakukan
saja. Sejujurnya aku tidak mengerti kenapa si Satan bego itu mencoba untuk kembali ke
surga. Apa salahnya kalau berada di neraka? Di sini enak dan hangat kok.”

“Kedengarannya bagus, Ashtart.”

“Gimana kalau kamu jalan-jalan ke neraka selama 3 hari, mau coba?”

“Boleh nih?”

“Boleh, boleh. Bukankah aku sudah bilang kepadamu? Segala sesuatu yang ada di sini
sungguh sederhana. Gak ada yang punya motivasi. Mungkin kalau datang ke surga pasti
ketat dengan kualifikasi dan kedisiplinan, tapi kalau di neraka kami tidak peduli tentang
hal seperti itu. Kalau kau mau datang, ya datang aja. Kau akan tahu bagaimana rasa
minuman ini. Aku akan memberimu tiket ke neraka.”

Tepat setalah Ashtart mengatakan hal itu, lampu dari sistem permainan genggamku
menyala. Hal itu memberitahu kalau aku mendapat email. Sepertinya itu adalah tiket yang
tadi Ashtart bicarakan.

Aku hendak menyentuh layarnya supaya aku dapat pergi ke neraka dan bersenang-senang,
namun...

69
“Hah?”

“Kenapa, nak?”

“Ada panggilan masuk.”

“...Sistem permainan jaman sekarang pasti nyaman ya.”

Bada detik aku menekan tombolnya, terdengar suara perempuan yang tidak familiar
denganku meneriakiku.

“Hhhhhhhhheeeeeeeeeennnnnnnnnnntttttttttiiiiiiiikkkkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnnnnnn!!

“Nyahh!?”

“Geh. Apakah itu suara Gabriel!? Pasti iya. Cuman dia malaikan yang perempuan.”

Aku hampir jatuh dari kursiku ke belakang, tetapi perempuan itu tetap melanjutkan
teriakannya melalui telepon.

“Domba yang tak berdosa!! Karena beberapa alasan, aku tidak dapat mengunjungimu, tapi
aku dapat memberimu nasihat. Jangan mau pergi ke neraka begitu saja!!”

“Eh? Tapi Ashtart bilang…”

“Itu benar. Itu benar. Aku mengirimkannya udangan yang asli, jadi dia tidak akan
dianggap masuk secara ilegal atau hal semacam itu. Cepatlah ke sini supaya kita bisa
bermain bola pantai.”

“Domba, kenapa kamu ingin ke neraka?”

“Karena para iblis tidak punya motivasi jadi neraka menjadi seperti pantai. Gimana kalau
kau juga mengenakan pakaian renangmu, Gabriel.”

“Heh heh heh. Itu benar! Itu benar! Pakailah I-front micro bikini!!”

“Diamlah, kau jalang sialan!! A-ahem. Memang benar kalau teknologi yang telah manusia
kembangkan membuat neraka terlihat seperti area dengan pasir putih dan lautan biru di
mana para iblis bermalas-malasan dan melakukan apa yang mereka mau. Tapi…”

“Tapi?”

“Tapi harusnya kamu tidak memercayai iblis! Apa kamu pikir di neraka beneran ada pasir
putih dan lautan biru!?”

70
File 14
Apakah Anda Menginginkan Sesuatu dari Seri Wajah Manusia?
Para Cyborg sudah cukup mengglobal, tetapi mereka belum melampaui pembatas dari
bentuk manusia. Kalau sosok tubuh manusia terlalu banyak diubah, nampaknya software
gerakan khusus harus dipasang untuk mengubah jalan pikiran manusia menjadi sesuatu
yang lain .

Karena hal ini, manusia masih mengoperasikan alat-alat dengan jari mereka dan
menggunakan pena untuk menulis atau menggambar.

Namun…

“Sayang, lihat. Itu adalah wajan yang dilengkapi dengan kulit buatan. Karena sensor
pendeteksi panasnya, sepertinya kita dapat mengucapkan selamat tinggal kepada makanan
gosong!”

“Penggorengan yang lembut dan berwarna seperti kulit itu membuatku takut!! Malahan
kelihatannya seperti buku yang jahat dari mitos Cthulhu*!!” [Cthulhu adalah karakter fiksi
pada novel buatan Lovercraft. Dia adalah makhluk berbentuk mirip gajah, namun
mempunyai banyak belalai yang tampak seperti tentakel-tentakel gurita. Dia bisa
memanipulasi pikiran manusia.]

“Sendok ini mempunyai bibir. Sendok ini bisa mencicipi makanan dan menampilkan hasil
pencicipannya dalam bentuk angka. Lucunya.”

Panci-panci, talenan, dan sejenisnya yang dilengkapi dengan telinga atau hidung manusia
atau apapun yang sangat realistis itu disebut Half Appliances. Aku tak mengerti bagaimana
bisa istriku yang muda ini menganggap alat-alat seperti itu “lucu”. Mungkin akunya saja
yang terlalu kuno.

Tentu saja aku mengerti kalau alat-alat itu tidak lebih dari menggunakan teknologi cyborg
untuk memasang sensor yang melebihi kemampuan indera manusia, tapi tetap saja.

“Sayang, apa kau merasa bosan karena kita ada di sesi memasak?”

“T-tidak, bukan begitu. Aku hanya merasa curiga kalau tempat yang penuh dengan telinga
dan hidung ini bisa disebut sebagai 'sesi memasak'.”

“Kurasa laki-laki lebih suka sesi yang ada kamera digital dan semacamnya. Kurasa mereka
punya kamera yang dilengkapi oleh bola mata untuk melihat jarak yang sangat jauh.”

“Itu menakutkan!! Sangat menakutkan!! Apa cuman aku yang merasa ngeri ke kamera
SLR yang bisa berkedip dan punya bulu mata!?”

71
Angka kasus kejahatan mulai berkurang sejak bola mata telah dipasang di kamera
keamanan, tapi kupikir hal itu terjadi karena kamera seperti itu membuat kau merasa
aneh, rasanya seperti ada menatapmu dengan biadab dari belakang.

Kamera seperti itu sangat tidak disukai orang-orang jika digunakan di kompleks
apartemen atau hotel.

“Oh, ya. Sayang, kau bilang kau ingin beberapa alat untuk pekerjaan di halaman kan?
Kupikir mereka punya mesin pemotong rumput di sana.”

“Yang aku lihat di sana adalah mesin dengan beberapa tangan yang diselimuti dengan
kuku yang tajam dan mesin dengan mulut yang berisi banyak gigi raksasa manusia.”

“Ya. Alat-alat itu mungkin agak kebesaran untuk rumah kita.”

Apa yang istriku katakan itu sepertinya terdengar agak aneh. Sebenarnya, kalau di mata
masyarakat pada umumnya, mungkin pendapatku lah yang agak aneh.

Aku tidak suka cara mereka yang memasang mata dan hidung manusia yang realistis di
depan kereta listrik sebagai sensor. Aku tahu cara itu memang lebih efisien, Tapi tetap saja
aku tidak menyukainya.

Bentuk dari manusia sendiri pun tidak terlalu berubah.

Namun, teknologi masih ada. Dan ide untuk membuat kehidupan di masa depan menjadi
lebih nyaman juga masih ada. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, teknologi telah
menyebar ke segala sesuatu di sekitar manusia daripada manusia itu sendiri.

Karena hal itu, sekarang di dalam ponsel ada gendang telinga dan di dalam sistem
permainan portabel ada sinapsis buatan .

Arah dari dunia ini berubah dengan pesat.

Seperti halnya orang-orang dewasa yang pernah tidak mampu mengikuti perkembangan
masyarakat di internet, Aku tidak mampu mengikuti perubahan psikedelik* ke
pemandangan itu. [Psikedelik adalah ketenangan jiwa. Dalam beberapa artian, ini adalah
ketenangan jiwa akibat seks dan obat-obatan.]

“Apa kau ingin pisau cukur listrik baru?”

“Kau perlu mengganti darah buatan di dalamnya dengan cepat, jadi tidak.”

“Ya, mengisinya dengan oksigen lagi dan lagi itu melelahkan.”

“Bicara soal darah buatan, kita harus mengganti darah di dalam kulkas sebelum kelamaan,
kan? Mereka menjualnya di sebelah sana.”

72
“Kita tidak bisa membeli yang itu. Kulkas milik kita kan Carrier QW2. Jadi tidak bisa
menggunakan darah Golongan-B. Tapi kita harus membeli cairan serebrospinal.
Brosurnya bilang ada yang multi-pack.”

Di perjalanan kami, kami berpapasan dengan robot peliharan bertipe anjing. Robot itu
terlihat seperti model pameran. Robot itu adalah produk yang akan berdarah jika kau lukai
tapi tidak akan menyebabkan rasa bersalah jika kau merusak robot itu.

“Aku ingin tahu apakah peralatan tersebut nantinya akan punya bentuk yang sama seperti
manusia.”

Jika mereka mengembangkannya sejauh itu, kurasa keanehannya akan menghilang.

Tapi…

“Kita tidak bisa memilikinya.”

“Kenapa tidak?”

“Karena kalau begitu nanti kita akan malas ngapa-ngapain dan menyerahkan segala
pekerjaan kita ke peralatan kita. Kita jadi tidak ada bedanya dengan orang sakit yang harus
berbaring di tempat tidur.”

Mungkin dia benar.

Wanita tua pedagang keliling dari masa lalu aja bisa membawa barang-barang dengan
jumlah yang luar biasa tanpa banyak kesulitan.

“Tapi…”

“Ada apa, sayang?”

“Lalu aku tidak yakin siapa yang mengendalikan siapa .”

“?”

“Maksudku.” Aku terdiam sebentar. “Kita membeli alat-alat ini untuk mempermudah
kehidupan kita, tapi kekuatan dari kaki dan punggung kita ditentukan oleh seberapa
nyamannya alat-alat ini. … Hampir bisa dibilang kalau kita sedang dibuat ulang menjadi
bentuk yang lebih mudah mencapai sesuatu dengan menggunakan alat-alat ini.”

73
File 15
Lebih Baik Daripada yang Asli
Seorang gadis dengan muka seperti anak kecil dan dada besar berlutut di suatu halaman di
belakang sebuah stasiun televisi. Dia sedang mengaduk sesuatu di dalam panci yang
diletakkan di atas kompor portabel, tapi ia tidak sedang memasak kari untuk acara
berkemah.

“Bos, apa kau tidak merasa seperti membuang-buang makanan ketika kau memasak saos
tomat seperti ini? Dan bahkan ada mizuame juga di dalamnya.”

“Dua puluh persen uang yang diperoleh dari acara kita selalu diberikan kepada Palang
Merah. Orang-orang yang hanya menyumbangkan uang receh di kotak yang ada di
minimarket tak punya hak untuk mengkritik kita. ....Sial, baunya parah sekali. Cat tidak
seharusnya dimasak di atas panci.”

Karena bau inilah, kami harus membuat properti ini diluar, tidak di dalam gudang.
Properti ini adalah rahasia perusahaan. Aku harap tidak ada yang menirunya ketika kami
membuatnya di tempat terbuka.

Si gadis baru (dengan dada besar) mengaduk isi panci itu seakan-akan ia sedang memasak
semur daging.

“Bos, kenapa kita tidak membeli darah palsu dari perusahaan lain saja?”

“Tidak. Darah palsu yang biasa kurang bagus. Warnanya terlalu lemah.”

“Terlalu lemah?”

Si gadis baru memiringkan kepalanya meskipun tak ada kamera yang sedang merekam.
Aku lalu menjelaskan padanya dengan jelas.

“Drama televisi harus benar-benar mencolok, benar? Coba lihat riasan para aktor,
kostumnya, serta latar tempatnya. Warna-warna yang dipakai juga harus lebih mencolok
daripada aslinya karena sinar lampu yang sangat cerah akan meneranginya. Kita tak bisa
menggunakan darah yang warnanya biasa saja. Kalau kita menggunakan darah yang asli,
justru akan nampak tidak asli di layar.”

“Oh, jadi warnanya harus lebih terang dari darah yang asli?”

“...Kau mencampurkan bahan-bahannya tanpa tahu kenapa?” aku mendesah panjang.


“Setelah kau mendapatkan warna dasarnya, campurkan warna hitam, sedikit demi
sedikit.”

“Kenapa? Kupikir warnanya harus lebih terang?”

74
“Ada beberapa warna yang dipakai tergantung seberapa lama darah itu keluar. Darah yang
asli, warnanya berubah terhadap waktu, tapi darah palsu tidak. Itu berarti kita harus
membuat beberapa jenis warna darah palsu untuk menunjukkan waktu pengerasannya.”

“Repot sekali.”

“Dan bahkan meskipun repot sekali membuatnya, sekarang darah palsu sudah tidak begitu
banyak digunakan. Sekarang semakin sedikit orang yang tahu bagaimana membuat darah
palsu. Dan itulah kenapa seseorang dengan gelar yang panjang di kartu namanya seperti
aku harus bekerja membuat darah palsu.”

“Kalau dipikir-pikir, revisi dari undang-undang penyiaran membuat adegan-adegan yang


berdarah semakin sedikit.”

“Turunnya popularitas drama sejarah dan drama polisi adalah faktor lainnya.”

“Tapi masih ada drama polisi kok.” Gadis itu membuat pistol dari tangan yang tidak ia
pakai untuk mengaduk dan berkata, “Dor.”

Aku menggelengkan kepalaku.

“Tapi mereka tak punya adegan tembak-tembakan atau semacamnya. Tak salah juga,
ketika semuanya harus diselesaikan dengan adegan tembak-tembakan, maka akhirnya
akan lebih mudah ditebak. Sedangkan drama-drama forensik selalu membuktikan bahwa
mereka bisa menangkap penjahatnya dari bukti-bukti yang sangat kecil, tapi aku selalu tak
paham kenapa tidak ada noda darah sama sekali disana.”

“Bagaimana dengan drama kedokteran? Adegan operasi seharusnya menggunakan darah,


namun tanpa kekerasan.”

Si gadis berdada besar mencoba meniru gerakan dokter yang sedang mengoperasi, tapi
yang kulihat dia justru seperti sedang memotong-motong daging dengan pisau dan garpu.

“Drama-drama seperti itu selalu lebih mementingkan drama yang terjadi antar karakter
yang berujung pada operasi, jadi adegan operasinya sendiri tidak begitu penting. Mereka
cukup menampilkan wajah si dokter yang berkeringat.”

“Itu karena operasi aslinya menghabiskan waktu berjam-jam. Gerakan dokternya sangat
sedikit, jadi sulit sekali untuk membuat bagian itu menarik untuk penonton.”

“Ya, jadi mereka hanya perlu memainkan musik latar secara acak dan menampilkan
anggota keluarga yang berdoa untuk keselamatan pasien yang dioperasi. Mereka cukup
menggunakan sprayer untuk memberikan efek keringat di muka.”

Kucoba untuk menyendok isi panci itu untuk mengecek warna darah palsunya.

75
...Tidak begitu bagus.

“Daripada menambahkan cat hitam, sepertinya lebih baik kita biarkan darah palsu ini
gosong sedikit demi sedikit.”

“Saya pikir cara seperti itu akan membuatnya lebih sulit dibuat ketika kita membutuhkan
darah palsu dalam jumlah banyak.”

“Sesuatu yang gelap...gelap... Gula jawa, mungkin?”

“Kalau saja kita tak menambahkan cat, kau bisa saja memakan darah palsu itu.”

“Tapi memakai cat memang cara yang paling mudah, sih.”

Bekerja di industri penyiaran memang kedengarannya keren, tapi yang dilakukan


sebenarnya juga hal-hal yang seperti ini.

“Omong-omong, anak baru. Apa kau mencatat apa saja dan berapa banyak yang kau
masukkan ke panci?”

“Yap. Aku ingin membuat buku resep untuk membuat darah palsu. Aku tak ingin harus
terus-menerus menebak-nebak setiap kali membuat darah palsu.”

Si gadis baru menunjukkan buku memo yang tergeletak di aspal yang menjadi jalur pejalan
kaki di halaman ini. Di halaman buku memo itu ada gambar beruang, ayam, dan binatang-
binatang maskot lainnya, jadi sepertinya akan sulit dipakai. Sekilas hidungku mencium
bau manis, tapi aku tak yakin bau itu datang dari darah palsu di panci atau dari gadis
berdada besar itu sendiri.

“Omong-omong, bos, darah ini akan dipakai untuk acara apa?”

“Acara hiburan.”

“...Di acara semacam itu, sepertinya orang tak akan marah kalau akan ada sedikit darah.”

“Seorang mantan pegulat akan datang sebagai bintang tamu. Kita akan menghajarnya
dengan kontainer 18 liter dan membuatnya ‘berdarah’.”

“Dan itu bukan pura-pura?!”

“Di layar televisi akan ada tulisan bahwa semua ini hanya buatan, tapi si mantan pegulat
sendiri tidak akan tahu. Seberapa serius reaksinya akan membuat penonton tertawa.”

“Ohh.” Si gadis baru terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu. “Jadi anda mendapatkan
rating dengan mengacaukan seseorang?”

76
“Dia sendiri yang menyerah dari dunia gulat, dan sekarang dia sendiri yang memohon-
mohon minta dibayar untuk tampil di acara TV. Kita harus mempermalukannya sedikit.”

“Tapi, bos.”

“Apa?”

“Anda membuat jauh lebih banyak darah palsu ketika dulu anda masih baru disini,
bukan?”

“Ya, drama polisi pada jamanku dulu benar-benar berbeda. Kita menggunakan begitu
banyak darah palsu sampai-sampai si aktor nyaris tenggelam.”

“Kalau begitu bukannya seharusnya anda sudah hapal di luar kepala bagaimana membuat
darah palsu yang paling baik?”

“Aku tahu. Atau, dulu aku tahu. Harus menggunakan kata dulu disini.”

“Kenapa kita tidak menggunakannya? Oh, atau jangan-jangan ada masalah dengan paten
atau stasiun TV?”

“Tidak. Catatan mengenai bagaimana cara membuat darah palsu itu hilang.”

“Bagaimana bisa begitu?”

“Ketika aku baru disini, stasiun TV ini selalu membuat darah palsu sendiri. Alasan lain
kami melakukannya adalah karena dengan membuat sendiri, biayanya lebih murah
daripada membeli dari perusahaan lain. Omong-omong, tahukah kau acara apa yang
menggunakan darah palsu paling banyak?”

“Sejenis drama polisi legendaris? Drama sejarah seharusnya tidak begitu banyak
menggunakan darah palsu karena tidak begitu banyak adegan pembantaian.”

“Bukan keduanya.”

Tiba-tiba aku ingin merokok.

Mungkin karena aku diingatkan dengan masa lalu.

Atau mungkin aku ingin sesuatu untuk menenangkan pikiranku karena aku harus
menceritakan masa itu.

“Acara penelitian kriptid.”

“Eh? Apa itu?”

77
“Kupikir kau tidak akan tahu kalau kau lahir di masa Heisei. Pada acara-acara semacam itu
biasanya para kru akan pergi ke luar negeri untuk mencari monster misterius yang dikenal
sebagai Bigfoot. Biasanya, acara-acara semacam itu isinya hanya tipuan belaka. Namun,
hal-hal semacam itu sudah dilarang oleh undang-undang penyiaran, jadi acara-acara itu
sudah ditiadakan.”

“Lalu untuk apa darah palsu di acara semacam itu? Apakah para kru pura-pura diserang
oleh monster yang tak dikenal?”

Si gadis berdada besar meniru suara geraman dan meengangkat lengannya, seperti
monster. Namun tangannya masih memegang sendok sayur yang digunakan untuk
mengaduk darah palsu, muncratlah darah palsu itu.

“Ahh! Bodoh! Ini jasku!!”

“Harganya 30 ribu yen sepasang, kan? Bahkan itu sudah termasuk dengan bawahan dan
dasi.”

“Kalau kau pikir jumlah sebesar itu kecil, ganti jasku ini!!”

“Anda tahu sendiri berapa gajiku per jam, kenapa anda menyuruh saya menggantinya?!
Tulis saja sebagai biaya usaha. Toh, rusaknya juga terjadi ketika sedang bekerja! Omong-
omong, kembali lagi ke masalah kriptid tadi. Bagaimana darah palsu dipakai di acara itu?”

Jujur saja, “Entahlah.”

Ya.

Dua puluh tahun berlalu, tapi aku masih tak menemukan jawabannya.

“Acara penelitian kriptid adalah suatu program khusus yang disiarkan setiap 6 bulan
sekali, jadi mereka meminta banyak sekali darah palsu. Tapi itu saja yang kutahu. Aku tak
pernah tahu untuk apa mereka menggunakannya. Di acara yang disiarkan, tidak pernah
ada adegan dengan menggunakan darah palsu. Tak ada yang tahu untuk apa darah palsu
itu. Yang aku tahu hanya...”

“Hanya...?”

“Ketika acara itu akan dibatalkan, seseorang mengacak-acak gudang stasiun TV,
membuang semua cadangan darah palsu kemana-mana. Kuncinya tidak diutak-atik, tapi
yang kelihatannya terjadi adalah pintu yang dibuka paksa dengan kekuatan yang sangat
besar. Resep untuk membuat darah palsu juga disimpan bersama dengan darah palsu itu
sendiri. Resepnya sendiri terendam dalam darah palsu dan sudah tak bisa dibaca lagi.
Orang yang membuat resep itu telah mengundurkan diri sebelumnya dan dia lupa berapa
pastinya jumlah dari bahan-bahan tertentu yang ditambahkan, jadi kami menyerah begitu
saja.”

78
“Eh? Apa maksudnya ‘dengan kekuatan yang sangat besar’? Apakah menurut anda semua
hal itu dilakukan oleh si sutradara?”

“Mungkin saja.” Aku menguap. “Si sutradara yang pergi ke lokasi di luar negeri itu,
rumahnya juga diacak-acak dengan cara yang sama, dan ia tak pernah kembali lagi ke
rumahnya. Kami juga menerima beberapa panggilan telepon mencurigakan dari luar
negeri, tapi kami hanya mendengar suara geraman hewan. Tebakanku adalah bahwa
semua ini adalah usaha terakhir untuk meningkatkan minat penonton dan
mempertahankan rating acara itu supaya tidak turun lebih jauh.”

79
File 16
Mereka yang Dibicarakan dalam Legenda
Sang Raja Iblis sedang melihat kearahku seperti ia ingin bergabung dengan kelompokku!

Aku mengenakan baju zirah dengan rok. Terlihat menyolok, namun itu menyebabkan
goresan-goresan parah di seluruh bagian bawah tubuhku saat berjalan melewati hutan dan
pegunungan. (Kenapa masyarakat mau pahlawan wanita untuk berpakaian seperti ini? Ini
membuatku takut mengendarai kuda. Kudanya akan menyentuh kakiku secara langsung!)
Selagi itu, aku mengayunkan pedangku dan berteriak.

“Tidak! Kau adalah raja iblis! Jadi kau tidak bisa melakukan itu! Kita harus menyelesaikan
ini!! Aku ingin mengalahkan raja iblis dan kembali ke kerajaan! Perjalanan panjang dari
tinggal di penginapan murah telah membuat tubuhku penuh dengan keringat sampai kau
akan sulit memanggilku gadis! Tolong biarkan aku tidur di kasurku!”

“Ya, tapi aku juga tidak terlalu senang dengan ini,” komplain seorang gadis kecil dengan
tanduk kambing di kepalanya, sayap kelelawar dari punggungnya, dan sesuatu seperti ekor
dari bokongnya. Ia mengenakan pakaian dari kulit dan sedang duduk di singgasanna
dengan kedua lengannya memeluk lututnya. “Aku mendapatkan dan mengangkat para elit
dari dari pasukan Raja Iblisku dan pasukan putri duyungku dipimpin oleh pekerja idol.
Jadi mengapa mereka mengkhianatiku dengan mudahnya setelah kau mengalahkan
mereka?! Kembalikan waktu dan uang yang kugunakan untuk mereka!! Sebenarnya, kalau
mereka akan mengubah afiliasi mereka berdasarkan kekerasan, aku akan mengalahkan
mereka kembali ke sisiku!”

“Aku mengerti perasaanmu, tapi ayolah bertarung. Kalau tidak, legenda ini tidak akan
pernah berakhir.”

“Pasti kau merasa sedikit kecewa setelah susah-susah berteman dengan pasukan raja iblis
dan menemukan pimpinan desa dan lainnya yang menyebabkan orang-orang sengsara
(dengan mengadakan ritual aneh di desa mereka dan lain lain). Tidakkah kau mulai
berpikir kenapa kau mempertaruhkan nyawamu untuk kemanusiaan saat banyak manusia
seperti itu?”

Aku tidak yakin apa yang ia teriakkan, jadi aku hanya membetulkan ucapannya dengan
tatapan bingung.

“Tidak, aku hanya menebas bos tipe manusia tanpa ampun. Mereka hampir tidak punya
kemampuan bertarung tapi mereka masih memberi exp setingkat boss, jadi mereka cukup
gampang.”

“Itu keadilan yang menakutkan! A-apakah itu sumber dari kekuatan pahlawan yang selalu
berkembang?!”

80
“Aku pikir kegagalan dari pasukan Raja Iblis adalah kurangnya sistem untuk naik level. Itu
menghilangkan setengah kenikmatan bertarung.”

“Itu sebagian untuk mencegah para pemimpin untuk melawanku. Bagaimanapun juga raja
iblis haruslah yang terkuat. Selain itu..”

“Apa?”

“Tidakkah kau berpikir kita dipilih secara aneh?”

“Apa maksudmu?”

“Kenapa Raja Iblis dan Pahlawan keduanya perempuan? Kalau salah satu dari kita adalah
laki-laki, kau bisa menambah macam-macam hal dalam cerita seperti kita jatuh cinta dan
bermasalah dengan posisi masing-masing.”

Pahlawan menginspirasi orang-orang dengan legendanya dan Raja Iblis membawa


ketakutan ke dunia dengan legendanya. Singkatnya, legenda yang menarik akan
menguasai dunia. Karena itu, kami lebih memperhatikan bagaimana dunia melihat kami
daripada yang kau pikirkan. Kami selalu mengulangi adegan aksi dengan akrobatik yang
tidak perlu unutk memberi materi yang para penyair pasti masukan dalam syair mereka.

Karena itu, aku mengerti kenapa sang Raja Iblis merasa sedikit kesal.

“Zaman sekarang, pria untuk diidentifikasi tidak lagi diperlukan. Sepertinya orang-orang
lebih senang untuk mengintip percakapan antara wanita dengan mata tuhan.”

“Ketika kupikir tentang itu, itu benar-benar menjijikkan.”

“Dari sudut pandang mereka yang diintip, tentu saya iya. Tapi biar kuberitahu sesuatu,
Raja Iblis. Sesuatu yang paling aneh bagiku ialah penampilanmu. Kenapa kau seorang
gadis kecil?”

“A-apa yang kau maksud dengan itu? Aku telah hidup lebih dari 20.000 tahun tapi aku
masih terlihat seperti ini, jadi tidak ada yang bisa dilakukan!”

Dari posisinya di singgasana dengan kedua lengannya memeluk lututnya, sang Raja Iblis
meregangkan tangan dan kakinya secara lurus saat ia protes. Ia mungkin mencoba
membuat tubuhnya terlihat lebih besar.

“Hm? Bukankah boss terakhir wania biasanya lebih ke tipe-tipe yang mempesona? Jadi
ada apa dengan AAA ini? Apakah ini standar keamanan?”

“Diam! Candaan seperti itu tuh sakit! Dan kalau kau mau ke situ, bukankah aneh bagi
seorang Pahlawan untuk jadi sangat besar?! Tidak ada yang bisa berempati dengan tubuh
yang sempurna seperti itu! Ada apa dengan omong kosong H ini? Apakah itu dibuat secara

81
spesial? Figur seperti itu cocok sekali dengan seorang penyihir atau peran sampingan
lainnya?!”

“Ya, aku adalah perwakilan dari orang-orang. Setelah kupikir lagi, apa artinya saat
pasukan Raja Iblis tunduk kepada gadis kecil sebagai wakil mereka?”

“Jangan kasar! Mereka terkesima dengan kekuatanku!”

Sang Raja Iblis mengayunkan tangan dan kakinya sambil menggeliat di singgasana. Tapi
meskipun penampilannya seperti itu, waspada sangat diperlukan. Ia punya kemampuan
untuk memanggil asteroid dari angkasa untuk menenggelamkan satu benua.

Lagipula, aku tidak begitu peduli kalau sang raja mati di bencana besar setelah ia
memberiku tongkat kayu dan memintaku untuk menyerang pasukan Raja Iblis.

“Hei, gadis Pahlawan.”

“Apa?”

“Tidakkah kau pikir kalau pertarungan kita hanya akan melelahkan?”

“Sejujurnya, aku hanya berpikir kalau aku tidak lagi harus melakukan apa yang Raja
perintahkan sekarang setelah aku naik level sangat banyak. Tapi sebaiknya kita tetap
menyelesaikan ini.”

“Kita bisa, tapi apa yang akan kau lakukan setelah itu? Tentunya kau tidak berpikir kalau
menghancurkan pasukan Raja Iblis dan mendirikan kembali kemasyarakatan akan
menyelesaikan setiap masalah dan meninggalkanmu dengan akhir bahagia, kan?”

“Hmm... aku sedikit menyadarinya. Aku pikir akan tidak ada harapan,” Aku berbisik
dengan pelan.

Sang Raja Iblis pasti merasa sedikit sombong karena ia bersandar pada singgasananya dan
melipat kakinya.

Itu benar-benar membuatku ingin melakukan figure-four leg lock kepadanya.

“Kau tahu, gadis Pahlawan, dunia akan jatuh di bawah kendali seorang raja yang
memerintahkan seorang gadis remaja untuk mengalahkan Raja Iblis hanya dengan tongkat
kayu. Sudah jelas akan ada banyak kesalahan kalau ia yang berada di puncak. Dan aku
mendapat perasaan ia akan melebihi ekspektasiku dalam hal itu.”

“Eh? Kalau begitu apa yang seharusnya kulakukan? Mengalahkan sang raja?”

82
Sang Raja Iblis semakin merasa sombong setelah aku secara ceroboh terbawa suasana
percakapannya, jadi ia menempatkan sikunya pada sandaran tangan dan menaruh
dagunya di tangannya.

Caranya duduk dengan tangan disekeliling lututnya adalah salah.

“Lalu siapa yang akan menguasai dunia setelah sang raja tidak ada? Kau harus berpikir
lebih jauh, Pahlawan. Inilah yang kubilang dari tadi. Kau harus melatih generasi
selanjutnya. Entah itu pasukan raja iblis atau sang raja, hanya menghancurkan mereka
saja tidak akan membawa akhir bahagia. Malah, kalau soal kekuatan penghancur murni,
kau sangat mirip dengan Raja Iblis murni dari zaman kakekku, Pahlawan.”

“Maksudmu Raja Iblis 8 bit? Ia terkadang muncul di cerita di batu prasasti dan monumen.
Pertarungan saat itu sangatlah sederhana. Kedengarannya menyenangkan.”

“Zaman itu, ‘Akulah Sang Raja Iblis, jadi akan kuhancurkan dunia ini!’ akan
menyelesaikannya. Sekarang, aku berani bertaruh para penyair tidak akan tahu apa yang
harus dilakukan dengan kalimat itu.”

“Dan aku dengar kau tidak bisa men-save di tengah jalan. Untuk menyelesaikan seluruh
ceritanya, para penyair harus melakukannya 50 jam nonstop.” Gadis kecil bertanduk
kambing mengangkat jari telunjuknya dan berkata, “Bagaimana kalau kau membuat
pasukan pahlawan? Sesuatu yang lain dari pasukan manusia. Dengan begitu, siapapun
yang memenangkan pertarungan bisa menggunakan pasukannya untuk menguasai dunia.”

“Aku tidak yakin orang lain bisa bertahan melewati latihan kejamku. Selain itu, aku
seorang pembela diri yang tegas sampai-sampai aku datang kesini tanpa menyusun
kelompok.”

“Berjalan di jalur yang membuat orang takut, dan tidak berbeda dengan memiliki
kharisma. Apakah aku bisa melihat buku panduannya?”

“Sebagai sang Pahlawan, aku tidak bisa melakukannya.”

“Bagaimana kau bisa berkata seperti itu setelah kau mendiamkan monsterku dengan
tinjumu dan membangkitkan mereka ke jalur masokisme? Dari yang kulihat, tidak
masalah siapa yang menang karena salah satu dari kita bisa membangun dunia bersama
lewat ketakutan.”

“Tidak adil! Kau mencoba membawa akhir dimana sang Pahlawan menang namun terkena
kutukan raja iblis kan? Kau mencoba mengambil semua bagian yang baik untukmu
sendiri! Dan kau akan bangkit lagi ketika kekuatan kegelapan yang memenuhi dunia sudah
terkumpul, ya kan?!”

“Lalu apa kau punya visi yang lebih heroik tentang bagaimana mengatasi ini? Sesuatu yang
lain daripada hanya melakukan apa yang sang raja ucapkan?”

83
Dihadapi oleh pertanyaan itu, aku tidak bisa mengatakan apa-apa.

Aku dengan gelisah menggerakkan jari-jariku sebentar sebelum berkata.

“Ya, ada beberapa hal yang aku ingin lakukan. Contohnya, aku bisa menjalankan jasa
pengiriman pahlawan bersenjata. Dunia ini masih dihuni oleh monster, jadi mengirim
barang bisa sulit. Pahlawan berlevel tinggi sepertiku bisa menghasilkan banyak uang
menemani karavan dari kota ke kota.”

“Kalau kau berpikir sejauh itu, kenapa tidak kau lakukan saja?! Tunggu, apa itu alasanmu
membawa monster-monsterku ke bawah kendalimu?!”

“Tapi kalau aku mengalahkan sang raja demi kemajuanku, aku tidak akan jadi pahlawan,
kan?! Ini akan lebih mudah kalau ia dikendalikan oleh kejahatan atau semacamnya!! Raja
Iblis, kenapa kau tidak mengakali sang raja? Malah, kalau sang raja tidak memberi
perintah itu, pahlawan sepertiku tidak akan pernah pergi untuk mengalahkan raja iblis!”

Sang Raja Iblis bertanduk kambing menghela nafasnya pada pertanyaan sederhana
milikku.

“Ia tidak bisa diandalkan. Kemampuan satu-satunya ialah tetap menjadi raja yang
berkuasa. Ia adalah seorang politisi. Sejujurnya, aku meremehkanmu karena kau adalah
pahlawan yang disiapkan olehnya. Aku telah hidup selama 20.000 tahun dan kau adalah
pahlawan pertama yang sampai sejauh ini.”

“Raja iblis selalu meremehkan para pahlawan. Kau selalu membiarkan kami hidup di awal,
berkata bahwa kami tidak layak untuk dibunuh kalau kami akan mati di awal. Sepertinya
kau membantu perkembangan kami kalau kau bertanya padaku.”

“Oh, saat kalian Level 2 atau 3, kalian para penantang terlihat sangat imut. Seperti anak
anjing yang dengan sembrono menggigit tumitku. Masalahnya adalah ketika kau sudah
Level 300 dan punya kekuatan yang tidak masuk akal. Lalu kau bisa menyerang lima kali
dalam satu giliran dan kau punya serangan elemental hebat yang tidak mempedulikan
pertahanan dan bisa meng-one-hit K.O. jendralku. Kau berkembang terlalu cepat.”

Ia pasti sedang mengingat saat aku masih seorang “anak anjing” karena sang Raja Iblis
memanyunkan bibirnya, menyilangkan tangannya dan mengayun-ayunkan kakinya. Di
pikiran gadis kecil bertanduk kambing itu mungin adalah gambaran diri tak bersalahku
menggigit kaki yang terayun itu.

“Jadi kau punya pandangan yang sama seperti pecinta binatang peliharaan yang kejam
yang mengarungi kucing atau anjing mereka dan melemparnya keluar saat mereka sudah
terlalu besar. Itulah seorang raja ibis. Kau selalu menempuh jalur kejahatan.”

“Ya, tapi peliharaan itu tumbuh jadi raksasa dan menjadi anggota pasukan raja iblisku,
jadi itu adalah kesepakatan yang baik buatku.”

84
“Kau benar-benar berpikir jauh, aku salut.”

Ekspresi sang Raja Iblis berubah menjadi waswas terhadap komentar kagum itu.

“Ya, aku memang mengurus pasukan dan sebuah kerajaan. Terkadang, aku berharap aku
adalah pekerja lepas seperti kalian para pahlawan.”

“Kau, sang Raja iblis, merasa terkekang?”

“Ya, benar! Semuanya selalu meminta aku menurunkan pajak, tapi mereka juga memaksa
aku menambah lebih kepada keamanan masyarakat mereka! Ada yang salah ketika
kerajaan sang raja iblis memiliki dana yang lebih besar untuk bioenergi daripada untuk
pertahanan nasional yang mana merupakan untuk bertarung melawan kalian para
pahlawan! Bukankah kau berpikir begitu, Pahlawan?!”

“Aku pikir kau seorang raja iblis karena kau yang terkuat diantara para monster? Kenapa
kau begitu terkekang oleh keinginan mereka? Kalau kau tidak suka sesuatu, tidak bisakah
kau menendang bokong mereka agar mereka diam?”

“Itulah halnya dengan kalian pekerja lepas. Kau bilang kau bertarung untuk melindungi,
tapi kau tidak bisa berpikir selain kehancuran. Kamilah yang harus bekerja sangat keras
untuk menimbun dungeon dan senjata pemusnah masa lampau! Kalau bukan karena
usaha kami, legenda para pahlawan akan menjadi sangat membosankan.”

“Haah~. Andai saja aku adalah raja iblis. Maka semuanya akan lebih...”

“Andai saja aku adalah pahlawan. Maka sekarang, aku akan...”

“...”

“...”

Menurut para penyair, sang pahlawan dan sang raja iblis bertaruh suatu hadiah dan
memulai pertarungan terakhir.

Tidak jelas apa hadiahnya.

Tapi...

Meskipun itu pertarungan terakhir, sang pahlawan dan sang raja iblis keduanya berhasil
selamat.

85
Dan tidak ada yang butuh syair untuk mengingatkan mereka bahwa sejarah dunia
kemudian mengalami perubahan yang cukup drastis untuk membuat utusan-utusan
pingsan.

86
File 17
Warna Atribut Untuk Palet
Posisi dari hukuman dan hadiah ditukar.

Pada dasarnya, tak seperti para penjahat yang dihukum berdasarkan hukum pidana,
orang-orang yang berkerja untuk masyarakat atau individu lain diberi hadiah yang layak.
Itu adalah esensi dari Hukum Keseimbangan Karma.

Dalam dunia di mana semuanya mendukung yang lain itu, tak berbaik hati ke semuanya
secara efektif berarti kau akan kehilangan arti hidupmu, jadi angka kejahatan benar-benar
lebih rendah.

“Jadi, master!! Itulah kenapa aku, maid ofensif rumah tangga gothic lolita yang mengikuti
mode sekaligus seorang guru sekolah yang tsundere juga teman masa kecil dengan tipe
hewan kecil yang super ini telah datang ke sini untuk membayar Anda kembali!!”

“Panjang amat! Siapa kau!? Sejenis ramen dengan isi dan bumbu komplit!?”

Aku punya perasaan kalau membiarkannya berada di depan pintuku akan menyebabkan
masalah dengan tetangga, atau dengan menghakimiku, atau dengan rumor, atau sesuatu
yang destruktif! Rasa bingungku membuatku kehilangan kata-kata, jadi aku tak dapat
menciptakan ide konkret apapun, tapi kau mendapatkan gambarannya.

Dan sebelum pemikiranku dapat pulih, ramen dengan isi dan bumbu komplit itu terus
berbicara.

“Sekarang ini dunia tak begitu baik sampai-sampai mengizinkan Anda untuk menjadi
maid dengan mudahnya. Untuk bertahan hidup, Anda perlu menambah atribut lain. Itulah
kenapa aku adalah maid dengan 10 atribut berbeda! Anda bebas untuk merinding
ketakutan pada kehidupan mimpi apa yang menantimu!!”

“Bukankah teman masa kecil itu tak mungkin?”

“Aku dapat membuat memori dan video rumahan sebanyak yang Anda mau.”

Dia cukup profesional.

Lalu aku memutuskan untuk memberi pertanyaan lain!

“Atribut jenis apa ‘super’ itu?”

“Kupikir itu ada hubungannya dengan menjadi reporter yang memakai zentai.”

“Oh, kupikir artinya seluruh badanmu akan bersinar seperti emas.”

87
Pokoknya…

“Aku tak ingat pernah melakukan apapun yang patut diberi hadiah oleh Hukum
Keseimbangan Karma. Apa yang aku lakukan dan siapa yang kuselamatkan?”

“Yah, master, beberapa hari yang lalu Anda menjatuhkan koin 100 yen di depan mesin
penjual minuman, Anda ingat?”

“Ya. Aku kehilangan koin itu ketika koin itu jatuh ke lubang got.”

“100 yen itu berubah menjadi tiket pacuan kuda yang memberi keuntungan 100 kali lipat.
Uang itu berkembang semakin jauh via pachinko, tapi kemudian dirampok. Ketika
pemuda yang berani menghentikan perampok itu, atase menyelidiki kalau uang itu
meluncur ke bawah lereng. Uang itu akhirnya digunakan dalam intraday. Setengah bagian
yang lolos dari hal itu disumbangkan ke anak-anak miskin di negara tertentu. Dalam
penggunaannya, minyak ditemukan dan sekarang masalah kelaparan dan kemiskinan
negara itu terselesaikan.”

“Rantai peristiwa seperti itu dapat terjadi di kehidupan nyata!?”

“Pokoknya, master, karma Anda telah berada di sisi positif pada level menyelamatkan
nyawa 5 juta orang secara permanen. Berdasarkan perhitungan, karma Anda takkan bisa
mencapai keseimbangan dalam masa kehidupan Anda kecuali maid ofensif rumah tangga
gothic lolita yang mengikuti mode sekaligus seorang guru sekolah yang tsundere juga
teman masa kecil dengan tipe hewan kecil yang super ini dikirim kepada Anda.”

Aku menghela napas.

Sejujurnya, tak ada hal yang dapat membuatku lebih bahagia daripada mempunyai
seorang maid, tapi apa yang seharusnya dia lakukan? Lagipula dia akan membersihkan
apartemen kecilku dalam waktu yang sangat singkat.

“Jadi tolong izinkan aku untuk bertarung.”

“Hmm!? Dari mana istilah berbahaya itu muncul!?”

“Aku adalah milik Anda sampai karma Anda mencapai keseimbangan, master. Hal itu juga
berarti kalau karmaku adalah tanggungan Anda….dan (aku melakukan banyak hal yang
tak aku banggakan dan hal itu membuatku mendapatkan banyak kebencian ketika bekerja
untuk menjadi seorang maid ofensif rumah tangga gothic lolita yang mengikuti mode
sekaligus seorang guru sekolah yang tsundere juga teman masa kecil dengan tipe hewan
kecil yang super.)”

“Apa yang barusan kau katakan!? Apa kau bilang sekarang aku bertanggung jawab untuk
dosamu!?”

88
Namun, meneriakkan hal itu takkan membantu. Ketika hukuman penjahat ditolak, orang-
orang yang telah membuktikan bahwa mereka punya hak untuk balas dendam telah
memperoleh hak untuk membalas dendam.

Lalu….

“Fwa ha ha ha ha!! Jadi kau adalah master dari maid ofensif rumah tangga gothic lolita
yang mengikuti mode sekaligus seorang guru sekolah yang tsundere juga teman masa kecil
dengan tipe hewan kecil yang super itu!! Aku adalah gadis gothic lolita bertelinga kucing,
anjing, telinga, beruang, monyet, badak, sapi, tikus, panda, koala, rusa, dan kangguru! Aku
datang ke sini untuk membalas dendam!!”

“Terlalu banyak jenis hewan!! Kau seperti suatu jenis chimaera! Dan kenapa semuanya
telinga!? Setidaknya kau bisa menggunakan tanduk untuk rusa!! Kau tak memiliki fiksasi
yang meresahkan dengan telinga kan!? Dan juga, bukankah maid ini telah mengambil
gothic lolita?”

Namun, maid ofensif rumah tangga gothic lolita yang mengikuti mode sekaligus seorang
guru sekolah yang tsundere juga teman masa kecil dengan tipe hewan kecil yang super itu
terlihat terkejut oleh kemunculan pengunjung aneh ini.

“D-dua belas atribut!? Dia bukan gadis normal…!!”

“Heh. Aku punya banyak hal yang dapat aku coba untuk Guinness World Record nanti
kalau aku adalah toko es krim. Beginilah arah yang dituju dunia ini.”

“I-Ini buruk. Mungkin dia adalah tipe yang tak tertandingi!”

Aku mulai bertanya-tanya kalau maid ini bisa masak dan bersih-bersih atau tidak.
Kemampuan bertarung bukanlah hal yang kau cari dari seorang maid.

“In-Ini buruk. Atributnya terlalu banyak. Aku tak bisa menang melawannya!!”

“Dan apa yang terjadi kalau kau kalah?”

“Bukannya sudah jelas? Dia akan membalas dendam. Mungkin dia mengambil parutan
sayur untuk memarut dan membuat lobak parut dari pergelangan kakiku…. Dan dia akan
melakukan hal yang sama kepada Anda karena Anda bertanggung jawab atas dosaku
sekarang.”

“Itu terlalu berat untuk membuat seseorang terlibat layaknya sebuah lelucon!! Dan satu
lagi, kau maid ofensif…Jugemu Jugemu! Apa yang kau lakukan sebelum datang ke sini?”

“Tolong jangan menyingkatnya hanya karena itu melelahkan untuk diucapkan, master!
Atribut kami adalah simbol kehidupan kami!!”

89
“Kumulai sekarang!!” teriak gadis yang lain.

Dengan cepat gadis gothic lolita bertelinga kucing, anjing, telinga, beruang, monyet,
badak, sapi, tikus, panda, koala, rusa, dan kangguru itu melakukan pose yang tak berarti.

“Terimalah serangan spesial universal yang sesuai dengan 12 rasi bintang ini!!!!!!”

“Lalu setidaknya gunakan hewan yang sesuai dengan rasi bintang sebagai atributmu!!”

“Beberapa diantaranya adalah hal-hal seperti timbangan, jadi itu tidak mungkin!”

Karena aku tak mau berubah menjadi lobak parut, Aku harus bergabung dalam
pertarungan yang tak bisa kuhindari meskipun aku tak mau ikut-ikutan. Kelihatannya
hasil pertarungannya ditentukan dari jumlah atribut yang kau punya, sehingga kancing
baju maid ofensif rumah tangga gothic lolita yang mengikuti mode sekaligus seorang guru
sekolah yang tsundere juga teman masa kecil dengan tipe hewan kecil yang super itu
terbakar, dadanya terekspos, medali tebal dari topinya yang mirip seperti topi militer
terlepas, dan darah ayam menyirami set pisau yang dia punya.

“Anu, Aku akan menambah cabul, supir bus, dan yandere. Atributku menjadi 13.”

“Dobashaaa!!!!!!”

Ketika mengeluarkan teriakan tak berarti yang mungkin adalah sejenis efek suara, maid
ofensif rumah tangga gothic lolita cabul yang mengikuti mode sekaligus seorang guru
sekolah dan supir bus yang tsundere ditambah yandere juga teman masa kecil dengan tipe
hewan kecil yang super itu menerbangkan gadis gothic lolita bertelinga kucing, anjing,
telinga, beruang, monyet, badak, sapi, tikus, panda, koala, rusa, dan kangguru.

Dia (Aku akan tetap memanggilnya “dia”. Itu lebih mudah untuk diucapkan) terbang
secara mengejutkan jauh sebelum dia menyentuh tanah.

Darah keluar dari sudut mulutnya, tapi dia memberikan senyuman pucat sambil
mengumpulkan kekuatan akhirnya.

“G-gbh… Heh. Sebenarnya aku adalah bos di sisi yang baik yang hanya berpura-pura
melawanmu untuk membantumu berkembang …”

“A-apa!?”

“Dan itu memberiku 13 atribut, jadi aku dapat bertarung secara rata sekali lagi!! Serang!!”

“Setidaklah tetaplah pada tema telinga! Atribut pria sejati ditambahkan ke dalam daftar
atributku, punyaku menjadi 14!! Serang!!”

Aku tak dapat mendengar apapun kecuali ledakan dan kilatan cahaya.

90
Semua kaca di apartemenku pecah, tapi aku tak yakin siapa yang seharusnya aku salahkan
atas kerusakan ini.

Tapi kemudian aku mulai bisa melihat apa yang terjadi di balik kepulan asap itu.

“Hah? Aku punya lebih banyak atribut, jadi seharusnya aku menang!”

“Tidak, aku menggunakan atribut bos di sisi yang baik milikku untuk melakukan serangan
kejutan. Hal itu memberiku atribut pengkhianat yang membuat total atribut menjadi sama
sepertimu, yaitu 14. Dan dari pertarunan melawan lawan yang setara, aku mendapatkan
atribut rival! Dan penjelasan bertele-tele ini telah membuatku mendapatkan atribut
karakter eksposisi! Sekarang aku punya eeeeeeeennnnaaaammmnam
beeeeeeeeellllllllllllllllaaaaaaaaasssssssssssss
aaatttttttttrrrrrrrriiiiiiiiiibbbbbbbbbbuuuuuuuuutttttt!!”

“Lalu aku mendapat atribut karakter malang karena situasi berbalik padaku seperti itu.
Atributku menjadi 15. Menjadi tipe karakter yang menemukan lawan dalam pertempuran
tak peduli apapun membuatku punya 16 atribut. Dan menciptakan ide-ide untuk
membalikkan situasi menyedihkan seperti itu membuatku mendapatkan atribut karakter
pemecah misteri. Aaaakkkkuuuuu ppppuuuunnnyyyaaaaa tttuuuujjjuuuuhhh
bbbeeeelllllaaassssssssssssssssss aaatatttrrrriiiiiiibbbbuuuuttttttttt!!”

Setelah itu, kedua gadis itu terus-menerus menambahkan atribut lebih banyak lagi.
Atribut-atribut itu meliputi pelayan wanita, suster, ratu balapan, pramugari, seragam
pelaut, pemandu sorak, gadis kuil, suster, fundoshi, pakaian renang seksi, pakaian renang
sekolah, bloomer, bike shorts, samba, gadis hula, cowgirl, gadis kelinci, putri, ketua OSIS,
penyihir panggung, reverse trap, peri, dewi, dominatrix, ninja, samurai, pakaian Tiongkok,
ao dai, android, cyborg, AI, dan masih banyak lagi. Angin terbelah, gravitasi menjadi
kacau, lubang dimensi terbuka, sesuatu yang mirip black hole muncul, dan ledakan gila
pun terjadi.

“…Apakah tak ada dari kalian yang mau mengklaim atribut tipe bertarung?”

Ketika aku mengatakan hal itu, pertarungan sedikit menenang.

Aku memandang melalui debu dan asap untuk melihat apa yang sedang terjadi di balik
sana. Apa yang kulihat adalah gadis dengan pakaian maid yang benar-benar normal dan
gadis dengan pakaian gothic lolita yang benar-benar normal. Mereka duduk dengan gaya
seiza dan saling berhadapan. Tunggu, dapatkah kau benar-benar memanggil itu “normal”?
Semua yang terjadi mungkin telah merusak ideku tentang “normal”.

“Apa yang terjadi?”

“Kami berputar kembali ke titik awal”

“Tak peduli berapa banyak rasa es krim yang mereka buat, rasa vanila takkan pernah
ketinggalan zaman.”

91
File 18
Tantangan Tanpa Akhir Chef Koitarou
“Hei, kek. Aku bisa membuat perempuan itu mengatakan ‘apa-apaan ini’.”

“Begitu. Apakah kau sudah berterima kasih padanya?”

“…Apa-apaan ini.”

“Ha ha ha. Kau lebih hebat dari kakekmu!”

“Yanen yanen!”

Dua orang yang terlihat seperti kakek dan cucu (akan terlihat aneh jika bukan)
meninggalkan warung sushi dengan tersenyum. ...Apakah dialek Kansai memang segitu
jarangnya?

Mereka adalah pengunjung terakhir di istirahat siang ini, jadi sekarang di warung sushi
hanya ada aku dan si koki sushi yang keras kepala. Orang tua keras kepala itu melihat
diriku yang memakai jas lab dan kemeja murahan dengan kesal.

“Aku kagum dengan kesopananmu untuk menunggu sampai pengunjung terakhir pergi,
tapi tak lebih dari itu.”

“Kalau begitu bisakah kita bicarakan sekarang?”

Kuletakkan tablet PC di meja dan alis bapak itu melirik kebawah dengan penuh
kecurigaan.

Mimik mukanya nampak seakan-akan ia membenciku dan jas labku yang bau etanol.

Yah, orang-orang yang membuat kemajuan di suatu bidang selalu akan berhadapan
dengan orang yang tidak paham dan tak ingin maju.

Tidak banyak orang yang punya tekad untuk menerima kemajuan seperti Koitarou-san.
Dan tekad inilah yang selalu berhasil membawa negara kecil ini menjadi semaju sekarang.

“Aku yakin kau tahu bahwa aku tak suka dengan orang-orang sepertimu,” katanya.
“Restoranmu sekarang menjadi franchise sushi berputar yang terbesar. Tapi yang paling
kubenci adalah bahwa kau berani menuliskan ‘khas Edo’ di nama restoranmu.”

“Ayolah. Kata 'khas Edo' hanya menunjukkan bentuknya saja. Ia tidak disebut begitu
karena seorang koki dari Tokyo yang membuatnya. Sama saja seperti koki dari Jepang
yang bisa membuat masakan Perancis.”

92
“Bentuk-bentuk makanan berubah setiap hari. Pizza mulai diantarkan dengan motor, dan
sushi disajikan dengan belt conveyor. Tapi yang dimaksud 'khas Edo' adalah yang seperti
ini. Semua yang keluar dan masuk dari toko inilah yang membuatnya 'khas Edo'. Aku tidak
mengeluhkan tentang toko yang entah ada di Osaka atau Tokyo. Yang aku tak suka adalah
caramu menggunakan pipet dan gelas kaca untuk mengamati perubahan rasa yang
disebabkan pengawet, dasar kau peneliti makanan.”

“Kau bilang begitu, tapi pada dasarnya sushi juga adalah salah satu cara untuk
mengawetkan ikan. Ia adalah sejenis makanan yang diolah dengan fermentasi. Sushi ikan
dan sejenisnya dikembangkan dari sana. Ketika sushi khas Edo pertama kali muncul, ia
juga dianggap sebagai tiruan yang tidak bermutu, sama seperti bagaimana pendapatmu
mengenai sushi berputar, betul kan? Koitarou-san, menurut saya, pendahulu andalah yang
bekerja demikian keras sehingga sushi khas Edo mendapat posisi terhormat seperti
sekarang.”

“Mungkin kau benar, tapi akulah yang membuat batas antara 'khas Edo' atau bukan. Aku
tak peduli dengan apa yang kau lakukan, tapi tetap saja perlu ada pembeda. Berhenti
menyebutnya 'asli' atau 'khas Edo', lalu cobalah untuk menaklukkan sushi khas Edo yang
sebenarnya dengan namamu sendiri.”

“Koitarou-san, apakah anda suka sushi salmon atau keju gulung?”

“Kalau kau bisa membuat sushi yang lebih enak dari sushi yang menggunakan tuna
berkualitas, maka aku tak akan protes. Aku lebih suka kau menantangku dengan sesuatu
yang baru, daripada menggunakan ikan tuna murahan dan berusaha menyembunyikan
rasa sebenarnya dengan minyak babi.”

Dari dialog barusan, aku yakin kalian semua telah melihat betapa keras kepalanya
Koitarou-san.

Dan betapa lembutnya beliau.

Sekilas, ia terlihat seperti musuh kuat yang telah mempersenjatai dirinya dengan ide-
idenya, tapi ketika kau bisa menerobos ide-idenya, ia sebenarnya begitu lembut, sampai-
sampai tak bisa mengabaikan orang lain.

Ia adalah jenis orang tua yang akan mengeluhkan suatu perayaan tertentu, namun di saat
yang bersamaan membuat chirashizushi yang mewah. Dan ia juga akan mengatakan pada
anak-anak di sekitar rumahnya bahwa senyum mereka saja cukup untuk membayar sushi
yang mereka makan.

“Tapi, Koitarou-san, kami ini menjalankan bisnis, jadi aku takkan datang kemari untuk
sesuatu yang menurutku tak mungkin akan laku.”

“Apakah kau kemari untuk menangis dan memohon padaku untuk membuatkan suatu
produk untukmu?”

93
“Semacamnya. Lagipula, Koitarou-san, anda juga mengeluh tentang pekerjaan yang
kuberikan padamu beberapa waktu lalu, tapi pada akhirnya, kau tetap mau membantuku
juga.”

“…Itu karena kau bilang kau ingin membuat sushi yang mirip dengan yang asli, tapi juga
dapat dimakan oleh orang-orang yang memiliki alergi ikan. Kau memintaku untuk
mencampur berbagai bahan seperti kedelai dan kentang untuk bisa menciptakan rasa dan
tekstur yang sama.”

“Ya, ya. Mungkin kami ini hanyalah restoran sushi berputar, tapi kami berhasil
mengalahkan industri keseha-...Uhuk, uhuk. Tidak, maksudku, kami berhasil membuat
banyak pasien bisa memakan sushi dengan penuh senyuman untuk pertama kalinya.”

Aku harus buru-buru mengubah kata-kataku karena Koitarou-san menatapku dengan


pandangan yang lebih tajam dari pisaunya.

“Dengan kata lain, Koitarou-san, anda setuju untuk mengabaikan kebanggaan diri anda
dan bergabung dengan restoran dengan banyak cabang seperti kami jika itu bisa
membantu seluruh dunia ini, bukan?”

“…Tunggu. Jadi apa yang dipertaruhkan kali ini?”

“Perdamaian dunia. Atau lebih tepatnya, monster-monster jahat. Apakah anda mengerti
sekarang?”

Tatapan Koitarou-san makin tajam.

Memang, kau tak bisa menyalahkannya.

Bagi makhluk-makhluk ini, evolusi sudah semakin kacau sehingga mereka bisa
memutarbalikkan semua pengetahuan biologi yang umum dipahami manusia. Bahkan,
yang terjadi adalah seakan-akan monster ini datang "entah dari mana". Mereka tidak
mengerti bahasa manusia, dan semua metode komunikasi yang telah dicoba tak berhasil
untuk menghubungkan pikiran kami dengan mereka. Selain itu, mereka juga terlampau
kuat. Kekuatan militer dari 8 negara besar sudah dikerahkan, dan gagal, mereka menyerah
dengan cepat. Kini hanya ada beberapa kelompok warga sipil yang berusaha untuk
membuat makhluk-makhluk ini tidak merasa terganggu.

Karena monster-monster ini, berbagai perhitungan memperkirakan bahwa kehancuran


dunia akan terjadi karena mereka, bukan karena krisis minyak dunia atau pemanasan
global. Makhluk-makhluk ini melihat manusia hanya sebagai sumber makanan mereka.

“Apa yang bisa dilakukan seorang koki sushi sepertiku? Apakah kau menginginkanku
mengiris-iris daging mereka dan menyajikannya diatas nasi?”

94
“Tidak. Kita tidak dapat membunuh monster-monster itu. Yang bisa kita lakukan hanyalah
sedikit melukai mereka, dan itu hanya membuat mereka semakin marah. Itulah mengapa
kita tak bisa terus-menerus berpikir bagaimana cara 'mengalahkan' mereka. Itulah kenapa
aku akan melakukan yang sebaliknya. Ini satu-satunya cara.”

“Hm?”

“Monster-monster jahat itu melihat manusia sebagai makanan, tak lebih. Tapi itu tak
berarti mereka hanya memakan manusia. ...Lalu berikutnya sederhana. Kalau kita
memberikan mereka makanan yang lebih enak daripada manusia, dan memastikan bahwa
mereka hanya bisa memakan makanan itu selama manusia masih hidup, maka mereka
takkan melihat kita sebagai target lagi.”

“Apakah cara itu dapat berhasil?”

“Sama seperti hubungan antara semut dan kutu daun. Kedua belah pihak sama-sama tidak
benar-benar berkuasa. Selain itu, cara ini tidak membutuhkan bahasa yang perlu
dimengerti oleh kita dan monster itu. Selama kita bisa mengajari mereka bahwa mereka
bisa mendapat 'madu yang lezat' dari kita, maka kedudukan kita akan sejajar dengan
mereka.”

Aku telah mencoba berbicara dengan koki dari Prancis dan Cina tentang hal ini, tapi
mereka berkata bahwa cara ini dapat digunakan lebih dari sekedar perdamaian dunia.
Karena, jika perilaku monster-monster itu dapat dipengaruhi dengan makanan enak, bisa
jadi makanan itu digunakan untuk memancing mereka agar menyerang daerah tertentu di
muka bumi ini.

Tapi, karena ide itu hanya akan membuat pembicaraan dengan orang tua ini semakin sulit,
kuputuskan untuk tidak menyebutkannya sama sekali.

Seorang 'penjahat yang berfokus pada keuntungan pribadi' sepertiku dapat membiarkan
masalah-masalah sulit seperti itu untuk dirinya sendiri.

“Koitarou-san, aku takkan merepotkanmu dengan data dan statistik, tapi jumlah korban
terbesar dari serangan monster ini ada di Afrika bagian tengah. Daerah itu tidak memiliki
banyak makanan dan sumber daya, jadi dunia internasional tak begitu memperhatikan
mereka. Karena itu, bantuan untuk menyelamatkan orang-orang cenderung datang
terlambat. Aku mungkin akan melakukan segala cara untuk mendapatkan uang di masa
lalu, tapi kali ini tantangannya lebih nyata. ...Dengan ilmuku dan kemampuanmu, kita bisa
menurunkan jumlah korban menjadi nol.”

“…Ck.”

Tangan Koitarou-san yang sedang mengelap meja dapurnya dengan kain basah berhenti
bergerak.

“Kau masih saja bersikap seperti seorang pengecut.”

95
“Dan anda masih seorang koki sejati yang bersedia menggunakan keahliannya apapun
yang terjadi, Koitarou-san.”

Lalu aku dan Koitarou-san memulai tantangannya.

Dalam usaha kami untuk menghadapi ancaman dari monster-monster itu, Koitarou-san
menggunakan indra perasa dan jari-jemarinya, sedangkan aku menggunakan statistik
yang didapat dari ribuan data yang telah diambil.

“Kalau kita ingin membuat makanan yang jumlahnya cukup untuk memberi makan
mereka semua, maka makanan ini haruslah sesuatu yang mudah dibuat. Sesuatu yang
dapat dibuat oleh penduduk lokal dalam jumlah besar akan sangat membantu. Selain itu,
kita tak boleh membuat manusia kelaparan hanya karena kita menghabiskan semua
makanan untuk monster itu. Idealnya, suatu ikan atau bahan lain yang jarang dimakan.”

“Sepeertinya indera perasa monster-monster itu tak jauh berbeda dengan manusia, namun
berbagai laporan menyatakan bahwa indera perasa asam mereka tidak begitu efektif.”

“Kalau begitu, bahan seperti ubur-ubur Nomura dapat menjadi kandidat utama. Atau,
apapun yang berukuran besar dan mengeluarkan bau yang menjijikkan. Populasi hewan
itu meningkat cukup drastis akhir-akhir ini, jadi sepertinya kita tak perlu dipusingkan
dengan jumlah mereka.”

“Aku akan membawa beberapa dari tangki ikan kami.”

“…Kau punya akuarium besar di bawah kantormu?”

Sembari menunggu truk datang, kami bertukar pendapat mengenai masalah ini. Diskusi
yang terjadi justru seperti pertukaran dua budaya yang berbeda, dan ini benar-benar
menginspirasi kami berdua. Aneh sekali bagaimana pendapat kami saling berbeda
meskipun kami berusaha mencapai rasa yang sama.

Ketika ubur-ubur Nomuranya telah tiba, Koitarou-san sedikit merengut dan dengan
enggan melihat pisaunya.

“Kalau anda tak ingin baunya memenuhi tempat ini, saya bisa menyiapkan dapur dan
peralatannya untuk anda.”

“Tidak, ini adalah masakanku. Aku akan menggunakan peralatanku sendiri.”

“Jadi apa yang harus kita lakukan untuk membuat ubur-ubur ini enak sambil
mengabaikan rasa asamnya?”

“Ubur-ubur terdiri dari air, jadi memanaskannya hanya akan membuatnya menipis. Kita
tak punya pilihan lain selain menggunakannya mentah-mentah.”

96
“Jadi, semacam sashimi?”

“Atau kita bisa menambahkannya pada nasi dan membuat sesuatu seperti chirashizushi.
Tapi kita perlu mencari bahan yang tak dimakan lainnya untuk menggantikan nasi.”

Setelahnya, kami mengumpulkan berbagai bahan seperti rerumputan yang menyebar


terlalu luas sehingga mengganggu umbi kentang yang ada di gurun, dan buah yang tidak
dimakan karena terlihat seperti buah beracun, padahal tidak.

“…Sepertinya kita bisa membuat salad dengan semua bahan ini.”

“Setelah ribut-ribut tentang sushi khas Edo, sekarang kita justru beralih dengan salad?”

“Sebenarnya, menurutku kita harus tetap bertahan dengan ubur-ubur itu. Kalau kita
mengumpulkan terlalu banyak bahan yang tidak dimakan manusia, maka mungkin hasil
akhirnya akan terasa sedikit pahit.”

“Menyembunyikan rasa pahit biasanya bisa dilakukan dengan menggunakan kecap


wasabi.”

“Wah! Tunggu! Monster itu tidak bisa makan makanan yang pedas. Data menunjukkan
bahwa rasa pedas akan menyebabkan mereka semakin mengamuk! Ada laporan yang
menunjukkan hasil buruk ketika satu kelompok mencoba memberi makan mereka
makanan India!!”

“Ck. Kalau begitu kita bisa menambahkan cuka jahe untuk mengalihkan mereka dari
rasanya…”

“Sudah kubilang bahwa mereka tak bisa merasakan rasa asam.”

“Lalu apa yang harus kulakukan?! Kalau monster itu suka makanan manis, beri saja es
krim!?”

“Hmm…”

Kuutak atik tablet di tanganku dengan telunjuk.

“Tadi kubilang monster itu tidak bisa merasakan asam, kan? Sepertinya itu karena sistem
pencernaan mereka cukup kuat sehingga mereka bisa mengabaikan peringatan dari rasa
asam.”

“Artinya?”

“Sepertinya mereka sering muncul di tempat pembuangan akhir. Kupikir itu karena
mereka suka makanan busuk.”

97
“Apakah kau mengejekku? Sebagai koki sushi, kesegaran adalah segalanya bagiku.”

“Anggap saja ia adalah makanan yang difermentasi. Kau bisa membuatnya jika kau
menganggapnya seperti keju atau natto, kan?”

“Aku tak peduli!! Kalau mereka suka dengan bau busuk, beri saja mereka kain yang
dicelupkan ke susu! Tidak, tunggu. Itu sama saja dengan membuang-buang susu. Tapi kau
bisa menggunakan susu kambing yang nyaris tak pernah diminum manusia!!”

Pada akhirnya, ide Koitarou-san mengenai 'Stik Gulung Jepang' berhasil menyelamatkan
Afrika tengah dari krisis dan menjadi secercah harapan untuk menghadapi ancaman
monster.

Perusahaan sushi berputar Jepang yang memegang hak patennya mendapatkan


keuntungan yang luar biasa besar dan berhasil tumbuh menjadi jaringan restoran terbesar
kedua di dunia. Koitarou dinobatkan sebagai peraih Nobel Perdamaian, namun ia berkeras
untuk menolaknya. Namanya terkenal ke seluruh dunia sebagai orang Jepang yang baik
dan keras kepala, suatu sifat yang masih bertahan di abad ke-21.

“Ah, hebat sekali. Dunia kembali damai dan perusahaanku sekarang telah melebarkan
sayapnya ke industri pertahanan dan persenjataan. Koitarou-san, parah sekali anda
menolak Hadiah Nobel itu!! Eh, anda sepertinya sedang kesal. Apakah terjadi sesuatu?”

“Perusahaanmu sekarang berhasil membuat sushi khas Edo yang paling laris di seluruh
dunia. Sepertinya aku sudah kehilangan kepercayaan diriku sendiri…”

98
File 19
Penyatuan Standar adalah Masalah yang Harus Diselesaikan
Saat itu adalah tengah malam, tapi handphoneku berdering.

Kudengar suara adik laki-lakiku yang setengah tidur dari bagian bawah kasur susun yang
kami pakai.

“Onee-chan. Handphonemu berbunyi.”

“Punyamu juga. Apa lagi ini? Peringatan monster misterius lagi?”

“Kau gadis sakti, kan, onee-chan? Apakah kau tak bisa menghadapi...mmm mmm.”

“Tugasku mengatasi hewan-hewan mistis, binatang-binatang yang diambil alih oleh energi
yang jahat. Monster-monster itu adalah keahlianmu, kan? Cepat bunyikan alarm untuk
memanggil si pengendara motor itu.”

Kalau aku melepas topi tidurku dan mengganti piyamaku menjadi pakaian yang
kupersiapkan jika ada hal-hal mendesak, maka aku akan merasa kalah. Di bagian atas
kasur susun, kutarik selimutku untuk menutupi kepalaku.

Ketika aku melakukannya, kudengar suara gaduh dari jarak jauh. Bukan gempa bumi.
Getaran semacam ini selalu datang pada saat-saat tertentu dan selalu menggoyangkan
rumah bobrok kami.

“Onee-chan.”

“Setan-setan yang tumbuh raksasa adalah urusan lima orang berpakaian ketat! Argh!
Kenapa mereka tidak membawa robot kombinasi mereka setiap kali mereka meninggalkan
rumah mereka?! Tidak, kenapa mereka tidak menggabungkannya sejak awal?!”

Lebih dari satu jenis penjahat beroperasi di dunia ini, dan mereka memiliki kelemahan
masing-masing. Suatu organisasi besar semacam polisi atau tentara tak dapat menghadapi
mereka semua.

Sama seperti polisi mampu mengatasi para kriminal, gadis sakti mampu mengatasi
binatang-binatang mistis, pengendara motor mampu mengatasi monster misterius, dan
sekelompok orang berpakaian ketat mampu mengatasi setan raksasa.

Penyatuan standar sudah tercapai dalam suatu tahap tertentu, tapi sejauh ini tak ada
kemajuan lagi.

Karena laporan yang dikirimkan ke handphone kami datang dari berbagai organisasi
berbeda, handphone kami selalu berdering sepanjang hari.

99
Aku melihat ke jendela, dimana cahaya bulan nampak dan menerangi kamar, lalu aku
melihat seseorang mendarat di balkon. Orang yang mencurigakan itu seperti ingin
membuka jendela dan masuk, jadi aku segera memanggilnya.

“...Apa yang kau lakukan? Ini Jepang. Kami tak butuh orang-orang barat berpakaian
ketat.”

“Maaf, tapi masalah kami telah menjadi masalah seluruh dunia. Ini bukan waktunya kalian
tetap menutup diri.”

“Onee-chan. Aku dapat email peringatan dari luar negeri.”

“Jangan dibuka! Jangan lakukan apapun kalau kau belum tahu apakah kau akan dibayar
untuk semua ini!!”

Aku tak punya pilihan lain selain membuka manual handphone yang ada di internet dan
mengecek apakah dalam masalah seperti ini akan ada biaya layanan atau tidak.

Sementara itu, aku baru ingat kalau aku akan ujian bahasa Inggris esok harinya.

“Hei, gadis sakti dari Cool Japan].”

“Apa, laki-laki macho dari komik Amerika?”

“Sepertinya robot raksasa temanmu itu memulai perang kemerdekaan di orbit sana.”

“Eh? Kupikir robot itu urusannya para pahlawan yang bertransformasi?”

“Seorang anak laki-laki yang hidupnya biasa-biasa saja sampai sehari yang lalu tiba-tiba
ada di dalam robot dan mengaktifkan fungsi yang sebelumnya tidak pernah dilihat, tapi
kupikir orang-orang akan mengira robot itu milik kelompok orang-orang berpakaian
ketat.”

“Yah, kalau dilihat dari luar, kita tak tahu siapa yang ada di dalamnya.”

“Omong-omong, aku masih tak paham bagaimana kalian gadis-gadis sakti


menyembunyikan identitas kalian. Wajah kalian benar-benar tidak tertutup.”

“Entahlah, yang pasti kami bisa melakukannya dengan kekuatan cinta. Lalu, ada apa
dengan perang robot itu?”

Si orang barat dalam pakaian ketat melihat ke langit malam.

“Robot-robot sudah tak tahan lagi dan akan menyerbu bumi. Robot-robot itu ada di bawah
yurisdiksi pemerintah Jepang, aku ingin tahu bagaimana mereka akan mengatasinya.”

100
“Tak bisakah mereka menahannya tetap di ruang angkasa sana?!”

“Aku ingin tahu mengapa orang-orang di negeri ini yang berurusan dengan ruang angkasa
selalu ingin mencoba menjatuhkan sesuatu yang besar dari ruang angkasa.”

Aku tak tahu kenapa ia bertanya padaku. Aku hanyalah gadis sakti. Badanku membentur
kasur dan satu perwakilan anak laki-laki, adikku, yang tidur di kasur bawah, membuka
mulutnya.

“Fnyahh. Mungkin itu karena mereka punya mimpi...”

“Hm. Mungkin itu seperti seorang anak kurus yang ingin menjadi kapten tim football.”

Sembari dia mengingat-ingat konsep football di negaranya, beberapa email peringatan


kembali datang ke handphone kami, membuatnya berbunyi terus-menerus.

“Diam... Tak bisakah kita melakukan sesuatu pada handphone ini?”

“Yang datang adalah peringatan darurat, jadi kita tak bisa menghentikannya begitu saja.”

“Ya, tapi tak bisakah kita menyatukan semuanya jadi semuanya bisa ditampilkan hanya
dengan satu peringatan?”

“Apa maksudmu? Orang-orang berpakaian ketat dan gadis sakti punya urusan mereka
sendiri-sendiri. Kau tak bisa meminta kami menyelesaikan semuanya dalam waktu tayang
kami yang hanya setengah jam.”

“Yah, memang. Tapi sepertinya bukan ide yang buruk untuk sekali-kali bertukar tugas.”

“Maaf, tapi aku tak tertarik bekerja sama dengan gadis kecil macam kau.”

“Hei, berani-beraninya kau bilang seperti itu!! Akan kutunjukkan padamu kenapa gadis
sakti Jepang masih menjadi sumber pendapatan tetap untuk para perusahaan pembuat
mainan!!”

“Uwaaaaah!! Kalian berisik! Aku akan memanggil si pengendara motor!!”

Adik laki-lakiku yang tidur di kasur bawah membunyikan bel. Suara dering telepon sudah
cukup buruk, tapi ditambah lagi dengan suara deringan bel yang semakin menulikan
telinga.

Aku mendengar suara pintu depan didobrak, seseorang menaiki tangga, dan pintu kamar
kami dihancurkan. Seorang laki-laki bergaya Jepang yang mengenakan pakaian ketat dan
mengendarai motor besar memasuki ruangan.

Secara reflek, aku mengambil tongkat ajaibku.

101
“Suara mesin itu menyebalkan sekali!! Sudah jaman modern, pakailah mesin listrik!!”

“Tak ada waktu untuk itu!! Keadaannya sudah semakin buruk di luar sana!!”

“Kupikir kau bertugas menangani penjahat berpakaian ketat dari negara ini?” tanya si pria
barat yang berpakaian ketat.

Tapi, sepertinya bukan itu yang ingin dikatakan si pengendara motor.

“Monster misterius yang menjadi musuhku, lalu hewan mistis musuh gadis itu, dan setan-
setan musuh sekelompok orang berpakaian ketat telah bergotong-royong dengan pasukan
robot untuk mencoba memerdekakan diri dari bumi!!”

“Gotong royong!?”

“Selain itu, mereka juga memaksa Uni Eropa untuk menghukum Souma Industries dengan
hukum Antitrust. Perusahaan itu adalah perusahaan pertahanan besar yang
mengembangkan dan menyuplai senjata-senjata untuk kita. Kalau dibiarkan, perusahaan
itu akan dikenai denda pajak sampai 10 miliar euro dan dipaksa untuk membeberkan
teknologi mereka!! Perusahaan itu akan kolaps!!”

“Sial! Perusahaan mainanku ada di bawah Souma Industries, kan!?”

“Kau masih bisa bertahan dengan mainan itu! Bagaimana dengan motorku ini!?”

“Ya ampun. Pertahanan nasional Jepang ternyata buruk sekali. Kalau kalian bertanya
padaku, tentang pengembangan militer, maka perusahaan hanyalah perusahaan. Dengan
begitu, semuanya tidak begitu mudah untuk-...”

“Bocah komik Amerika. Perusahaan senjata yang menjadi sponsor utamamu harus me-
recall 2 juta senjata. Aku yakin mereka akan memperbaikinya, tapi masalahnya stok
mereka yang ada di gudang juga sudah gatot. Apakah dengan keadaan seperti itu film-mu
akan tetap jadi dibuat?”

“Huuuuuuaaaaaaaaaaaaaaaa!!”

Tangisan si laki-laki berpakaian ketat itu bergema di tengah gelapnya malam.

Namun, baik gadis sakti maupun seseorang berpakaian ketat tidak dapat melakukan apa-
apa tentang masalah bisnis seperti ini. Sama seperti polisi yang hanya bisa menangani
kriminal dan tidak bisa menangani monster misterius, pahlawan yang bertransformasi
seperti kami tak bisa mengatasi masalah seperti harga saham atau resesi ekonomi dunia.

Ketika pahlawan yang melindungi bumi sudah terdiam dan tak tahu harus berbuat apa...

...pintu kamar kembali didobrak dan terbuka.

102
Yang sedang berdiri disana adalah penyangga utama keluargaku, yang nampak tak
meyakinkan. Ia memakai kacamata, berambut klimis, dan memakai jas yang kelihatan
lusuh, tapi ia mengencangkan dasinya dengan kekuatan penuh.

Laki-laki berumur 45 tahun yang sepertinya akan menjadi kepala seksi abadi di firma
dagang kelas dua setelah lulus dari universitas kelas tiga itu berbicara.

“Papa akan pergi bertarung, jadi kalian tak perlu khawatir. Tidurlah saja.”

Pahlawan, ternyata adalah sesuatu yang lumrah.

Setiap hari, tanpa kecuali, orang-orang bertarung, antara hidup dan mati, di bidang
keahlian mereka masing-masing.

103
File 20
Berbagai Macam Persembahan
Ketika aku pulang dari darmawisata sekolah ke Kyoto, aku menemukan seorang gadis di
kamarku.

Dia terlihat sangat Jepang.

Tapi, dia sepertinya bukan gadis kuil biasa.

“Ah!! Aku tak percaya! Ternyata dia benar. Kau sudah punya aku, jadi kenapa kau pulang
ke rumah dengan bau wanita lain, dan berlagak seolah-olah tak ada apa-apa?!”

“...Ehm, kau siapa?”

“Sakuya! Konohana Sakuya-hime!! Aku takkan membiarkanmu mengatakan kalau kau tak
tahu akulah yang dipuja di kuil dekat sini!! Kau berdoa padaku setiap Tahun Baru, dan
karena perlindungan dariku-lah kau bisa lulus ujian masuk SMP!! Tapi...Tapi...Huaaa!!
Aku tak percaya salah satu pemujaku tergoda dengan wanita yang dia temui saat
darmawisata!! Aku tertipuuu!!”

Sepertinya dia mengatakan berbagai hal buruk tentangku, tapi sepertinya dia juga adalah
satu dewi. Dewi Jepang. Tapi apa maksudnya, mengapa aku mengkhianatinya?

“Oh, jangan bilang kau tak tahu apa yang kukatakan!! Badanmu seluruhnya penuh dengan
bau perlindungan dari dewi lain!!”

“Perlindungan dewi?”

“Ya, perlindungan dewi!! Kau pergi ke berbagai kuil Shinto dan Buddha ketika jalan-jalan
di Kyoto, kan?! Dan kau melempar koin ke semua kotak persembahan mereka!! A-aku
dikhianati... Kau sudah punya dewi sepertiku, tapi tetap saja kau pergi ke berbagai tempat
dan mengumpulkan perlindungan dari dewi lainnya!! Aku tak percaya ini!!”

Sembari terus meratap, Sakuya-hime (dewi) terus menerus menyapu bahu dan dadaku
dengan kasar. Seakan-akan dia sedang berusaha menyapu bersih kotoran dari bajuku.
Mungkin dia sedang berusaha menyingkirkan "bau perlindungan wanita lain" dariku.

Tapi kalau persembahan juga tak diperbolehkan, jangan-jangan...?

“Ehm.”

“Apa?!”

“Apakah, jangan-jangan, aku juga tak boleh membeli jimat dari kuil-kuil itu?”

104
“Gyaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh!! Penuh bau perlindungan dewi lain sudah cukup
merepotkan, tapi kau bahkan punya a-aksesoris...?!”

“Kupikir jimat-jimat itu akan menjadi oleh-oleh Kyoto yang menarik.”

“Di Kyoto ada oleh-oleh lain yang lebih aman, seperti Yatsuhashi!! Omong-omong, aku
lebih suka yang mentah!!”

“Ini.”

Satu kotak berwarna pucat kuserahkan pada dewi aneh ini. Setidaknya Konohana Sakuya-
hime menjadi sedikit lebih senang. Dia menganggapnya sebagai persembahan untuknya.

Sembari mengunyah makanan ringan yang kuberikan, ia berkata, "Jujur saja, berpikiran
bahwa kau 'sebaiknya' membeli jimat ketika pergi ke suatu kuil itu konyol. Benda-benda
semacam itu membelokkan jalan hidupmu dengan perlindungan dari dewa di kuil itu.
Kalau kau membeli jimat tanpa tujuan jelas, pada akhirnya kau hanya akan kehilangan
jalan hidupmu sendiri."

“Bukankah lebih baik kalau aku bisa mendapatkan sebanyak mungkin perlindungan
dewa?”

“Bodoh. Kau bisa tersesat dari jalan yang benar jika terlalu banyak kebaikan terjadi
padamu. Nasib tragis orang yang memenangkan lotere sudah jadi cerita lama. Orang-
orang Jepang sudah terbiasa berharap pada dewa ketika mereka sedang dalam masalah,
tapi mau bagaimana lagi, memang itu cara berpikir orang yang memiliki benda-benda
semacam oti. Ketika kau akan mengikuti ujian masuk, kau membeli jimat akademik.
Ketika kau sedang mencari pekerjaan, kau membeli jimat bisnis. Dan ketika kau tidak
sengaja menghamili pacarmu, kau membeli jimat untuk persalinan yang mudah. Tujuan
jimat itu tak lain dan tak bukan hanyalah memberi tambahan kemujuran ketika
dibutuhkan. Benda semacam itu bukanlah suatu barang yang bisa kau beli sembarangan
seperti tali yang kau gantungkan di handphonemu.”

“Oh, begitu.”

“Jadi aku akan menyita jimat-jimat itu!! Benar-benar menyebalkan. Aku tak bisa
memaafkanmu begitu saja karena badanmu sudah penuh dengan bau perlindungan dari
dewi lain!!”

Sang dewi merebut jimat-jimat dari tanganku, menjerit-jerit, dan melemparkannya ke


pojok kamarku.

Namun jimat-jimat itu tiba-tiba bersinar.

“Kecemburuan dewi adalah hal yang menjijikkan. Kau hanya akan menimbulkan bencana,
jadi hentikan semua ini,” tiba-tiba ada suara baru yang muncul.

105
Dengan suara yang nyaring seperti selotip yang ditarik, satu lengan muncul dari jimat yang
lebih kecil dari handphone itu. Lalu, bahu, kepala, dan seluruh bagian atas mengikuti.
Beberapa detik kemudian, satu dewi lagi muncul.

Konohana Sakuya-hime mendecakkan lidahnya.

“Jadi disitu kau bersembunyi, maling!!”

“Aku lebih suka kau memanggilku Kushinada-hime. Dan kau terlalu posesif. Jangan marah
hanya karena dia melempar koin ke kotak persembahan ketika sedang berwisata.”

“Penyembahku yang satu ini selalu saja menjadi orang yang ikut-ikutan, jadi aku harus
menghentikannya sedini mungkin! Dia bahkan juga melempar koin ke kotak sumbangan
di sebelah kasir minimarket!!”

Aku mengangkat tangan untuk bertanya.

“Aku ingin bertanya. Bukankah kotak persembahan dan kotak sumbangan adalah dua hal
yang berbeda?”

“Lembaga bantuan anak yang menerima sumbangan itu adalah bagian dari satu organisasi
agama Buddha. Jadi ketika kau melihatnya lebih luas, sumbangan itu juga bisa dianggap
sebagai semacam persembahan.”

“Kalau tidak salah, memang organisasi agama semacam itu juga mendapat keringanan
pajak. Tapi tetap saja, kurasa reaksi Konohana Sakuya-hime tak ada bedanya dengan
reaksi alergi...”

“Apa?! Lalu bagaimana kalau kukatakan padamu bahwa penyembahku ini juga melempar
koin ke air mancur manapun setiap dia melihatnya?!”

“Kalau begitu anak itu memang bersalah.”

Aku jadi bersalah? ...Tapi kenapa orang selalu ingin melempar koin ke dalam air mancur?

“Jadi kenapa kau ada disini, Kushinada-hime-san?”

“Kata 'hime' berarti 'putri', jadi itu saja sudah cukup untuk menunjukkan hormat. Kau tak
perlu menambah '-san'. Sama saja dengan bagaimana kau tak perlu memanggil gurumu
'sensei-san'.”

“Baik, Kushinada-hime.”

“Kyaahh!! Dia memanggilku tanpa panggilan hormat☆”

“Bangsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat!!” teriak Konohana Sakuya-hime.

106
Apakah aku ditipu, barusan?

Konohana Sakuya-hime menodong Kushinada-hime.

“Pasti kau datang kemari untuk mengklaim bahwa anak ini milikmu, kan?! Ketika aku
sedang pergi karena Kannazuki, kau seenaknya saja menculiknya! Aku buru-buru kembali
setelah mendengar bualan aneh di Kerajaan Izumo, dan ini yang kutemukan?!”

“Begitulah. Lagipula, menyapu bahu penyembahku tak akan bisa menghilangkan


perlindungan dariku. Heh heh heh.”

“Dia bukan penyembahmu!! Dia ini milikku!!”

Keributan ini pasti sudah menjadi terlalu parah, dan aku mendengar jendela rumah
sebelah terbuka. Teman masa kecilku, Tanaka-san, seorang anak gadis yang bersekolah di
tempat yang berbeda denganku, muncul dari balik jendela.

“Hei, jangan berisik. Dan mana yatsuhashi mentah yang kau janjikan untukku?”

“Dewi yang memakannya.”

Aku menunjuk pada Sakuya-hime dan mata Tanaka-san membelalak, terkejut.

“Kau membawa dua dewi aneh bersamamu?! Jangan bilang keduanya adalah oleh-oleh
dari perjalananmu!!”

Sementara itu, kedua dewi ini membalas.

“Seseorang milik Inugami?! Mana mungkin kau bisa melawan dewa yang sesungguhnya
dengan seseorang seperti itu, wahai anjing!!”

“Kupikir Inugami itu lebih mirip Youkai daripada dewa.”

“Inugami? Apa maksudmu?”

Seingatku Tanaka-san punya anjing golden retriever yang cerdas bernama Jason-kun.
Apakah itu yang mereka maksud?

“...Kalau begini, tak heran kalau Tsukumogami juga akan muncul.”

“Benda-benda antropomorfi seperti itu meamng menyusahkan saja. Mereka memberikan


pengaruh yang besar dengan karakter mereka.”

Kedua dewi semakin khawatir, namun sesuatu yang tidak mereka bayangkan justru
muncul.

107
Tiba-tiba, gadis dengan kulit coklat dan berpakaian seperti penari seksi menjebol pintu,
tanpa mengetuknya terlebih dulu.

“Halo. Aku adalah Laksmi-chan dari India.”

“Hei, jangan seenaknya saja menyeberangi laut!! Kami sedang kesulitan membentuk dunia
Jepang disini!!”

“Eh?! Lalu kapan aku dapat giliran?!” teriak Tanaka-san, tapi dengan segala keributan
yang terjadi, tak ada yang peduli dengannya.

“Heh. Penyatuan aliran Buddha dan Shinto membuat keduanya bercampur aduk,
sementara Buddha dan Hindu sendiri sudah tercampur aduk juga di India, jadi aku masih
ada hubungan dengan kalian. Lagipula, aku juga bisa berbaur dengan dewi Jepang lainnya
karena aku berhubungan dengan Kisshouten dari Tujuh Dewa Keberuntungan.”

“Cih!! Jadi kau ini dewa keberuntungan, dan sekarang kau benar-benar memamerkan
tubuhmu! Benar-benar waktu yang tidak tepat untuk dewi sehebatmu muncul disini!!”

“Karakter baru ini seperti tokoh dari light novel yang mampu memberikan angka
penjualan yang memuaskan setelah gagal menceritakan kisah yang serius.”

Namun kenapa Laksmi-san (dewi) menyeberang lautan untuk datang ke rumahku?

Ketika kutanyakan, Laksmi-san (dewi keberuntungan) tersenyum dan menjawab, “Begini,


wahai penyembahku...”

“Dia penyembahku!! Berani-beraninya kau menganggapnya penyembahmu!!”

“Aku datang untuk membawa kesialan padamu.”

“Oh, kupikir kau adalah dewi keberuntungan.”

“Adik kecilku, Kokuanten, adalah dewi yang mengambil keberuntungan, tapi dia tak ada
gunanya karena dia terus menerus gelisah dan terlalu malu untuk muncul di hadapanmu.
Kupikir dia bisa saja jatuh hati padamu. Lalu aku ditugaskan untuk memberi dan
mengambil keberuntungan, khusus untukmu, penyembah. Jujur saja, kau mengambil
terlalu banyak dewi untuk dirimu sendiri☆. Kalau kami tidak melakukan sesuatu, bisa-bisa
kau berakhir menjadi manusia terhebat dan mengubah 7 miliar manusia di bumi menjadi
sama dan serupa. Itulah mengapa aku disini untuk menghentikanmu.”

“Omong kosong! Kau dan adikmu pasti ingin menguasai penyembahku dengan alasan
untuk mengawasinya, kan?”

“Tentu saja. Dewi-dewi kan juga bisa terangsang☆”

108
“Bangsat!! Berani sekali kau mengatakannya dengan cengar-cengir begitu!!”

“Hihihi. Oh, penyembahku. Apakah kau ingin tidur dengan dua kakak beradik secara
bersamaan?”

“Jangan biarkan ia menipumu!! Kokuanten mungkin dikenal sebagai karakter adik


perempuan yang imut, tapi dia juga terkenal sebagai perempuan yang buruk rupa!!”

Tidak.

Ehm.

Aku punya pertanyaan tentang hal lain.

“Kushinada-hime, kau datang kemari karena aku memberi persembahan di kuilmu,


bukan?”

“Lalu ada juga jimat-jimat yang kau beli itu.”

“Lalu, Konohana Sakuya-hime, kau datang karena persembahan yang kuberikan padamu
setiap Tahun Baru, kan?”

“Jangan lupa bahwa daerah ini masih dibawah yurisdiksiku!!”

“Tanaka-san, apa alasanmu?”

“Eh!? A-alasanku!?”

Dari jendela, kulihat Tanaka-san kesulitan menentukan alasannya mencampuri urusan di


rumah tetangganya, tapi si anjing golden retriever, Jason-kun, memegang kertas
bertuliskan, “Inugami bekerja untuk mendapatkan apa yang diinginkan tuannya. Dalam
hal ini, kau-lah yang diinginkan.”

“Terakhirm Laksmi-san, kau muncul untuk mengurusi keberuntunganku, benar?”

“Ya.”

“Jadi...ehm...”

“Apa? Ada sesuatu yang mengganggumu?”

Yah...

Aku akan berbohong jika aku berkata tidak.

109
“Begini, jadi ketika aku jalan-jalan di Kyoto, aku berkunjung ke berbagai kuil Shinto dan
Buddha.”

“Lalu?”

“Kalau aku memberikan persembahan kepada semua kuil itu, dan bukan cuma kuil
Kushinada-hime, apakah setiap dewi dari kuil itu akan datang kemari?”

“…”

“…”

“…”

“Ehm...” kata Laksmi-san seolah-olah tak peduli. “Kannazuki sudah akan berakhir dan
semua dewa di Jepang akan kembali ke tanahnya masing-masing. Jadi apakah semua
dewa di negeri ini akan benar-benar kembali?”

Aku mendengar suara riuh seakan-akan ada kerumunan orang yang berteriak-teriak di
luar sana.

Suaranya terdengar semakin dekat.

Konohana Sakuya-hime dan Kushinada-hime bertukar pandang dan berkata,

“...Ini adalah perang.”

“Ya. Perang telah dimulai.”

110
File 21
Ayo Kita Pikirkan Nama Romantis Untuk Arti Bunga
Dengan menggunakan segala banyak fitur dari smartphone canggih, aku menggunakan
200% dari fokusku untuk sembunyi-sembunyi menyingkap rok dari maid yang sedang
tidur siang di layar smartphoneku. Tetapi kemudian seorang juniorku (perempuan) tiba-
tiba berbicara dari belakangku.

“Senpai, ini gawat!! Perpustakaan telah berubah menjadi kebun botani!!”

“G-gahh!! T-tidak! Kau salah! Kode untuk menghentikan senjata terakhir Assault Noah
tertulis di bawah roknya, jadi aku mempunyai alasan yang benar-benar sopan dan
berhubungan dengan perdamaian dunia untuk melakukan ini! Aku tak punya maksud
tersemb-…Tunggu, apa?”

“Sekali lagi, Perpustakaan universitas telah berubah menjadi kebun botani! …Dan juga,
apa yang kau lakukan sampai-sampai kau membungkuk dan nyengir sendiri?”

Karena aku tidak mau dia memeriksanya lebih jauh, aku segera menuju gedung tersebut.

Dan itu memang sama seperti yang dia katakan.

“Ya Tu-. …Hal ini pastinya memang sesuatu.”

Seperti yang juniorku telah katakan, perpustakaan universitas telah mengalami perubahan
kelas menjadi kebun botani.

Dan tanaman di dalamnya bukanlah tanaman biasa.

“Sial! Apa-apaan ini!? Kelihatannya tanaman itu bisa menelan seluruh badan manusia!”

“T-tunggu, senpai! Mereka adalah sesuatu yang terlihat seperti tumbuhan karnivora yang
amat teramat besar. Jika mereka tidak mendapat cukup nutrisi dari tanah, sepertinya
mereka akan memangsa makhluk hidup yang berada di dekatnya!!”

Juniorku adalah tipe orang yang akan terlihat indah jika memakai bloomer*, tetapi
sebenarnya adalah seorang gadis bike shorts*. Aku melihat ke arah yang dia tunjukkan dan
melihat sejumlah besar wadah yang diisi dengan nutrisi ditusukkan ke pot-pot bunga
raksasa. Aku tidak suka berada di sekitar bahan-bahan kimia seperti itu. [Bloomer adalah
celana pendek ketat yang hanya menutupi sampai bagian bawah pantat, bahkan terlihat
hampir menyerupai celana dalam. Sedangkan bike short adalah celana pendek ketat,
namun lebih panjang dan biasa dipakai oleh para pembalap sepeda (panjangnya sampai
se-paha).]

111
Perpustakaan itu adalah bangunan modern sehingga hampir seluruh dindingnya terbuat
dari kaca, jadi tanaman-tanaman dapat menerima cukup sinar matahari. (Untuk
mencegah kerusakan kertas dari buku-buku yang disebabkan oleh sinar matahari, setiap
buku diberi sampul buku UV, tapi aku tidak yakin seefektif apa cara itu.) Daun-daun dari
tanaman itu terlihat (tak semestinya) enerjik seperti tanaman yang berasal dari pulau
tropis.

“Jadi apa ini?”

“Mereka lagi. Lagi-lagi ini adalah hadiah sisa untuk jurusan geologi yang luar biasa itu.”

“Kenapa mereka selalu paling menonjol di universitas kita? Sebagian besar anggaran
universitas ini masuk ke mereka dan mereka mendapatkan fasilitas teratas.”

“Para profesor dari jurusan lain bahkan telah muncul di TV dalam upaya untuk melakukan
sesuatu tentang hal itu, jadi universitas kita telah menjadi kantor-kantoran untuk para
selebriti.”

“Jadi, apa ini?”

“Kau tahu tentang keributan di sekitar Asteroid Vosne, kan? Sepertinya beberapa alien
yang berasal dari luar tata surya telah mendirikan beberapa teknologi di atasnya untuk
membawa harta benda. Sebelumnya, komunikasi utamanya dilakukan menggunakan data
yang dibawa oleh sinyal-sinyal listrik, tapi sekarang suatu rute perdagangan 80 tahun telah
dibuat.”

“Hehh… Tapi bukankah si penerima benda itu harus mempertaruhkan nyawa mereka?
Mereka harus mengambil bendanya sambil menyamakan kecepatan mereka dengan
kecepatan asteroid yang luar biasa.”

“Lebih buruknya lagi adalah apa yang para alien dapatkan dari hal ini! Mereka merebut
puing-puing asteroid di sepanjang perjalanan mereka untuk mengambilnya kembai
kepada mereka!! Mereka akan mencuri teknologi Bumi!!”

“Ya, tapi puing-puing di sekitar bumi berada pada titik jenuhnya, jadi mereka bilang kalau
tak lama kemudian hal itu mungkin akan mulai memiliki efek negatif terhadap industri
luar angkasa. Jadi bukankah harusnya kita merayakan hal itu karena mereka membawa
pulang beberapa dari sumber masalah kita?”

“Kau terlalu naif, senpai! Mungkin bagi penduduk bumi hal itu hanyalah sampah, tapi
mungkin bagi para alien hal itu adalah bagian terakhir yang diperlukan untuk
menyelesaikan pembuatan teknologi yang mengerikan!!”

“Pokoknya, benda apa ini?”

“Ada penjualan spesial untuk ikan makarel di toserba terdekat, jadi…”

112
“Apa itu? Apa itu? Apa itu!? Apa! I! Tu!?”

Juniorku tidak menyukai debu yang berterbangan karena gerakan kasarku, jadi akhirnya
dia memberikanku jawaban yang tepat.

“Kelihatannya, itu adalah hadiah dari para alien.”

“Dan kenapa hal itu ada di dalam perpustakaan? Biasanya hal seperti ini akan dikirim ke
ruang tertutup untuk jurusan geologi yang luar biasa itu.”

“Tim peneliti universitas kita mendapatkannya terlebih dahulu, tetapi mereka menemukan
suatu masalah.”

“…Kita kan dari klub sastra. Bagaimana mungkin kita ikut terlibat dalam hal itu?”

“Bunga itu adalah tumbuhan, jadi bunga itu membutuhkan nama untuk artinya.”

“…”

Eh?

Tapi sebelum aku dapat mengekspresikan rasa bingungku, juniorku menggaruk pipinya
dengan lembut menggunakan telunjuknya.

“Reaksiku juga sama sepertimu pas mereka pertama kali mengatakannya kepadaku. Tapi
kelihatannya hal itu benar.”

“Tapi…” Aku melihat ke depan ke belakang antara gadis bike shorts dan tumbuhan
karnivora raksasa itu. “Bisakah kita benar-benar memberikannya saja dengan mudah?”

“Sepertinya nama bunga bukanlah sesuatu yang diputuskan oleh kumpulan kelompok. Aku
sendiri juga tidak terlalu memiliki pengetahuan tentang hal itu, tapi sepertinya negara dan
budaya yang berbeda mempunyai arti yang berbeda-beda untuk bunga yang sama. Mereka
ingin menghasilkan sesuatu bahkan jika hal itu hanya untuk universitas ini, tapi jurusan
geologi yang luar biasa itu tak punya bakat dalam memberi nama, jadi mereka menyerah.”

“Jadi begitu. Hal ini pasti adalah hal yang tidak tepat kan?”

“Aku ingin bunga ini keluar dari perpustakaan ini secepat mungkin, jadi ayo berikan bunga
itu beberapa arti.”

“Poin yang bagus. …Hmm, Bunga itu adalah tumbuhan karnivora raksasa kan? Bagaimana
dengan ‘bunga yang melahap daging atau…vofowaahh!?”

“Wahhh!! kepala Senpai sedang dimakan!!”

Sepertinya bunga itu tidak menyukainya, sehingga aku nyaris melahap diriku sendiri.

113
“Tunggu, bunga ini dapat bereaksi!?”

“Ayo berikan nama romantis untuk arti bunga itu! Aku yakin bunga itu akan
menerimanya!!”

“Y-ya, tapi nama apa yang mungkin bisa kita berikan untuk bunga yang sangat mengerikan
seperti itu? Sesuatu seperti ‘bunga yang mengumpulkan lalat dengan baunya atau
…mochuu!?”

“Senpai, kau membutuhkan pendidikan!!”

Gadis bike short itu mengambil buku tentang nama untuk bunga dari rak yang penuh
dengan buku referensi berilustrasi.

“Kau lihat kan? Buku itu diisi dengan kata-kata sentimental seperti ‘Aku mencintaimu’
atau ‘Aku bersumpah seumur hidupku’!! Mungkin bunga itu menginginkanmu untuk
memberinya nama seperti itu!”

“K-kau kan menyukai genre romantis, jadi bukankah hal ini adalah pekerjaanmu?”

“Oh, ayolah! Apa yang kau katakan!?”

“Hei bego! Jangan menganyunkan buku raksasa itu seenak jida-…gbeffh!?”

Karena melakukan sesuatu yang lebih dari itu akan membahayakan hidupku, aku tak
punya pilihan lain selain mengambil kertas file dan pensil mekanik dari tasku. Arti-arti ini
pada dasarnya berasal dari satu ide. Dan arti-arti itu harus sentimental sebisa mungkin.
Dan juga, arti yang satu ini harus bisa menyimbolkan bunga raksasa itu.

“…B-bagaimana dengan ‘perlindungan yang sempurna’!? Dobyarjaaa!?”

“Kau tidak bisa mencocokkannya dengan kebohongan yang jelas seperti itu, senpai!!”

“Bhuh… La-lalu apa yang harus kulakukan!? Aku harus mendasarkan artinya pada bunga
ini !! Aku takkan pernah menemukan arti yang indah untuk bung-…nchrwaaa!!”

“Sepertinya bunga itu memberitahumu untuk memilih sesuatu, senpai!!”

“Yah, aku akan berjalan di jalan yang lebih realistis dan memilih arti seperti ‘kau memang
jelek tapi aku mencintaimu’…gyagyavaaaa!!”

“Sepertinya bunga itu ingin arti yang lebih bagus, senpai!!”

“Kejujuranmu membuat kecantikanmu yang sebenarnya muncul mel…byaaahhh!?”

“Arti itu terlalu bagus, senpai!!”

114
“Bubyargyaaahhh!!”

“Senpai!!”

“…!!”

“!?”

Seorang pria tua yang memakai jas laboratorium dari jurusan geologi yang luar biasa itu
datang untuk mengambil tanaman karnivora raksasa itu.

“Jadi nama apa yang kalian berikan untuk arti bunga ini?”

“Huft, huft… ‘Lihatlah aku apa adanya’.”

115
File 22
Pelajaran Paling Menyenangkan di Dunia
Si cantik bercelemek dan si boneka yang dibuat dengan buruk tersenyum seperti biasa!!

Di dalam sebuah laboratorium dengan 4 dinding yang seluruhnya dicat warna biru muda,
seorang wanita muda sedang bersandar di papan tulis hitam raksasa (yang sebenarnya
adalah layar dibuat untuk menampilkan gambar-gambar seperti ramalan cuaca).

“Halo. Waktunya untuk percobaan mendebarkan yang lainnya dengan Kyoumi-oneesan


and Spear-kun.”

“Hei, onee-san. Kenapa acara ini tak pernah bisa dibatalkan? Biasanya, hal ini tak bisa
ditayangkan pada siaran terestrial dan jumlah orang yang komplain sudah melebihi 8000
orang!!”

“Saat jumlah yang komplain sudah melebihi 10.000 orang, ayo kita membuat episode
spesial berdurasi 2 jam. Dan juga, acara ini adalah acara pendidikan publik, jadi pendapat
para penonton itu tidak penting. Penilaian hanya penting kalau kau punya iklan-iklan yang
dibayar oleh para sponsor.”

“Jangan bodoh. Bahkan TV publik juga dibuat untuk menarik minat para penonton!!”

Wanita muda itu mengabaikan Spear-kun yang terlalu enerjik, dan melipat tangannya
hanya untuk mengangkat payudaranya yang besar itu. Kemudian dia meniupkan ciuman
ke arah kamera.

“Oke, tema hari ini adalah…tah dah! Kita akan membuat membuat micro big bang
buatan!! Boom boom boom boom pow pow pow pow!!”

“Aku cuman bisa memanggil hal itu sebagai ide yang buruk!! Kau tidak dapat melakukan
hal itu, onee-san! Jika kau berhasil, seluruh galaksi akan terlempar!!”

“Apa kau lupa kalau ada kata “mikro”? Kita akan baik-baik saja.”

“Bukan itu masalahnya!! Tanda ini bukan tanda SIJ (Standar Industri Jepang) !!
Sebenarnya apakah percobaan lubang hitam dan sejenisnya itu aman !?”

“Percobaan big bang sebenarnya cukup sederhana untuk dipersiapkan . Sini kukasih tahu
sepotong trivia*. Kau dapat menyebabkan big bang dengan sesuatu yang dapat kau
temukan di mana saja.” [Trivia di sini artinya fakta-fakta yang dianggap sepele, namun
belum tentu berdampak kecil.]

116
“Itu menakutkan!!”

“Yang kau perlukan hanyalah materi dan antimateri. Tapi aku bukan bicara soal
pemusnahan kuantum ya. Di dunia ini jumlah antimateri itu tidak banyak, tapi semuanya
dikumpulkan saat bing bang terjadi. Pertama-tama kita harus melakukan sesuatu tentang
hal itu.”

Sambil berbicara, wanita muda itu menampilkan diagram yang telah disederhanakan pada
layar bergaya papan tulis hitam.

Spear-kun si boneka merinding dan berkata, “K-kau akan menciptakannya?”

“Tidak, aku takkan melakukan apapun yang menyebalkan seperti itu. Jawablah ini, Spear-
kun. Ke mana antimateri menghilang dalam proses penciptaan alam semesta?”

“Mana ku tahu. Sebenarnya, kupikir kau akan mendapat Penghargaan Nobel kalau kau
mengetahuinya.”

“Jika jumlah antimateri cukup untuk menandingi jumlah materi di dalam alam semesta,
pasti jumlahnya akan cukup untuk membuat alam semesta yang benar-benar berlawanan
dengan alam semesta yang kita tempati ini.”

“Jangan bilang…”

“Jadi takkankah kau berpikir kalau ada alam semesta seperti dunia parallel yang
seluruhnya terbuat dari antimateri yang berkembang di luar sana, Spear-kun!? Kita tidak
harus membuat antimateri secara paksa hanya karena kita tinggal di dalam dunia tanpa
antimateri! Kalau kita membuka sedikit lubang saja di dunia ini dan menarik beberapa
partikel antimateri dari luar alam semesta kita masuk ke dunia ini, sebuah big bang akan
terjadi dengan sendirinya. Yay!!”

“Tunggu, tunggu. Kupikir ide tentang dunia yang hanya terbuat dari antimateri telah
ditolak?”

“Kita akan tahu kalau kita mencobanya.”

“Jangan secepatnya mengatakan hal itu! Dan juga, ketika kau berkata ‘membuka sedikit
lubang di dunia ini’…”

“Oke, dalam rangka persiapan untuk membuat wormhole, sekarang aku sedang
mempersiapkan lubang hitam mikro.” [Wormhole adalah istilah untuk lubang dimensional
di ruang angkasa. Konon, jika kita memasukinya, kita bisa sampai ke suatu tempat di
dimensi dan waktu yang berbeda dengan yang ada di alam kita.]]

“Wormhole itu sendiri sudah cukup untuk memenangkan Penghargaan Nobel!! Dan
kupikir Uni Eropa memiliki kekuatan monopoli atas lubang hitam mikro!!”

117
“Dan hal itu akan dipersiapkan menggunakan hal ini!!”

Kyoumi-oneesan menjentikkan jarinya dan 4 dinding ruangan itu terjatuh.

Area yang terlihat berkembang cukup pesat.

Apa yang ada di luar adalah padang rumput seperti di peternakan.

“Suatu pemercepat partikel yang besar! Sebagian besar dari pemercepat partikel yang
besar itu berada di bawah tanah, jadi mungkin agak susah untuk mengetahuinya kalau
benda itu ada di sini. Tipe sirkular penuh adalah tipe yang paling terkenal, tapi pada
akhirnya tipe kapsul yang terlihat seperti trek lapangan lah yang sebenarnya memberikan
lebih banyak percepatan. Tapi kalau soal beralih jalur seperti rel kereta api, tipe sirkularlah
yang terbaik☆”

“Tidak ada yang dapat mengikuti apa yang terjadi, oneesan!! Bagaimana kau menyiapkan
hal ini!?”

“Eh? Kata pemercepat partikel mungkin membuatnya terdengar rumit, tapi prinsip di
balik hal itu cukup sederhana. Masalah sebenarnya terletak dalam skala dan akurasinya,
tapi kalau kau mengabaikan sisi keamanan dari benda itu, kau dapat membangunnya di
sebidang tanah yang direklamasi dengan sampah yang kau temukan bertebaran secara
bertahap.”

“Waahhh!! Jangan menjelaskan hal itu!!”

Wanita muda itu menahan si boneka dengan tangannya ketika si boneka mencoba
melompat ke arahnya. Dia tidak pernah berhenti tersenyum.

“Dan inilah lubang hitam mikro yang telah kita buat. Secara teknis, lubang hitam mikro
hanya muncul selama beberapa per seratus detik, sehingga lubang hitam itu hanya ditahan
dalam keadaan di mana lubang hitam mikro dapat dibuat setiap saat. Hal itu sama seperti
tegangan permukaan yang menahan air di dalam suatu cangkir yang terlalu penuh.”

“Jangan membicarakannya seperti kau sedang membangun rak buku pada akhir pekan!!”

“Ya, ya. Lubang hitam yang telah kita buat sudah diatur supaya jika dunia materi dan
dunia antimateri benar-benar ada, lubang hitam itu akan menjadi titik yang
menghubungkan 2 dunia itu. Kurasa hal itu mirip dengan titik sempit di tengah jam pasir.
Lubang hitam itu akan menghisap materi dan antimateri dari kedua sisi dan meciptakan
keadaan bersuhu tinggi di mana semuanya terkondensasi pada satu titik sama seperti pada
saat big bang!”

Saat si boneka mendengarkan penjelasan itu, dia melihat ke atas seolah-olah dia tiba-tiba
menyadari sesuatu.

118
“H-hah? Maksudmu big bang benar-benar akan terjadi kalau semuanya berjalan dengan
lancar di sini?”

“Ya tak akan semudah itu lah. Kita cuman telah membuka lubang cacing untuk membuat
jalur ke alam semesta yang terbuat dari antimateri. Apa yang berkumpul di dalam lubang
hitam dari kedua dunia ya tergantung hoki. Jika semua yang diperlukan tidak terkumpul,
big bang tak akan terjadi.”

“Hm? Sisi yang lain itu adalah alam semesta antimateri yang benar-benar kebalikannya
dari alam semesta ini kan? Artinya…”

“Ya, bisa jadi di sana ada beragam jenis hal yang jumlahnya sama dengan jumlah
keberagaman jenis hal di alam semesta ini”

“Bukankah itu membuat hal ini agak sulit? Bukankah artinya kita harus mengumpulkan
sampel dari setiap substansi di alam semesta kita dan mencocokkannya dengan antimateri
yang terkumpul satu per satu? Hal itu lebih buruk daripada mencoba memaksakan kode
untuk keamanan.”

“Ngomong-ngomong, berapa banyak variasi yang ada di dalam unit terkecil dari hal-hal
yang membentuk alam semesta kita?”

“Eh? Bukannya banyaknya lebih dari jumlah bintang di alam semesta…?”

“4! Gaya kuat, gaya lemah, gravitasi, dan elektromagnetisme.”

“Peluang untuk mendapatkannya dengan mencoba semuanya baru saja meningkat


drastis!! Dan juga, basis dari dunia fisik bukanlah benar-benar basisnya!? Kau dapat
menguranginya sejauh itu!?”

“Kita sedang mempersiapkan kondisi untuk big bang. Itu adalah permulaan sebelum hal-
hal nya menjadi lebih khusus. Tidak ada kerumitan yang diperlukan.”

“Tunggu, apakah artinya sekarang kau akan mencobanya masing-masing sampai kau
menciptakan big bang? Tunggu oneesan, tunggu!! Ini bukanlah waktu untuk
mengkhawatirkan soal penilaian ataupun jumlah komplain!”

“Sekarang, satu-satunya pertanyaan yang tersisa adalah apakah lubang hitam memiliki
cukup daya tarik untuk menghilangkan ledakannya!”

“W-waaaaahhhhh!!!!!”

“Bersedia, siap, boom!!!!!”

Setelah perekaman dari acara itu berakhir tanpa penundaan, anggota staf yang
mengendalikan si boneka berbicara sambil menggerakkan mulut boneka yang menutupi
tangannya.

119
“Apa cuma segitu big bangnya?”

“Sudah kubilang kalau big bangnya akan mikro kan? Big bangnya tidak bertahan cukup
lama untuk dapat dilihat oleh mata telanjang. Dan yang sekecil ini bahkan tidak
menghindari lubang hitam, sehingga tidak ada alat ukur yang dapat melihatnya. Orang-
orang mengambil ide dari mimpi yang terlalu jauh kalau mereka bilang lubang hitam yang
dibuat di dalam pemercepat partikel akan menghancurkan planet.”

“Tapi aku masih berpikir kalau kita akan mendapatkan komplain. Mereka akan bilang ke
kita kalau yang terjadi setelah semua pengembangan itu tidaklah cukup.”

“Heh. Para penonton benar-benar menguasai kita kan?”

120
File 23
Kali ini Zaman Es Benar-Benar Terjadi
Percakapan ini terjadi pada suatu bursa lowongan kerja di suatu universitas.

“Tidak, sepertinya kau salah paham. Tak ada lagi perusahaan yang menerima karyawan
berdasarkan nilai akademik mereka,” kata sang wanita resepsionis muda dengan nada
yang lebih datar daripada robot.

Mengenakan jas yang kupakai untuk wawancara, dengan penuh ketakutan, “Tunggu. Lalu
apa gunanya ada perguruan tinggi?”

“Entah. Mungkin alasannya adalah karena para pegawai pemerintah yang keras kepala
menolak untuk mengubah sistemnya. Aku tak tahu pasti, sih. Handphonemu punya kamus
di dalamnya kan? Dengan itu, kau dapat berbaur dengan masyarakat meskipun
pengetahuanmu tentang kanji sangat minim.”

Sang resepsionis nampak tidak begitu tertarik ketika dia menyeruput teh hijau dari satu
gelas yang ia pegang dengan dua tangan, elegan sekali (meskipun mukanya tak
menunjukkan ekspresi apapun).

“Aku bisa berbicara dalam empat bahasa.”

“Kau bisa membeli aplikasi terjemahan langsung di smartphone dengan hanya 4500 yen
yang punya kemampuan menangani 20 bahasa. Mikrofon dari smartphone digunakan
untuk mendengar kata yang ingin diterjemahkan dan kameranya dapat membaca teks
yang akan diterjemahkan. Berapa lama kau belajar empat bahasa? Apakah waktu dan
tenaga yang kaugunakan masih lebih sedikit dari 4500 yen?”

“S-Sepertinya sekarang semuanya sudah lebih mudah, ya.” Kataku setengah putus asa,
namun sang resepsionis hanya mengangguk.

Ia mengunyah keripik beras yang ia simpan di sebelah mejanya.

“Begitulah. Orang-orang yang membuat aplikasi ini mungkin hanya berharap dapat
mempermudah kerja manusia, tapi pada akhirnya, yang terjadi adalah masyarakat dimana
semua jenis kemampuan dan nilai dapat dibagikan dengan mudah ke seluruh umat
manusia. Sederhananya, kita semua menjadi sama. Perbedaan antar individu menjadi
lenyap. Sudah tak ada perseteruan di antara manusia, karena semuanya sama saja. Tapi
hal itu membuat mencari pelamar kerja menjadi sangat sulit. Bagaimana kau memilih satu
diantara ratusan atau ribuan lulusan universitas yang semuanya sama saja?”

“Yaaaa, kalau siapa saja yang diterima tidak masalah, kenapa mereka tidak menerimaku
saja?”

121
“Kalau siapa saja boleh, mereka juga tak perlu menerima karyawan baru, bodoh. Akan jadi
lebih mudah jika perusahaan membelikan aplikasi baru untuk karyawan mereka yang
sekarang. Dengan begitu, biaya untuk menggaji karyawan juga dapat ditekan.”

Tingkat penerimaan alumni perguruan tinggi di dunia kerja sudah turun drastis hingga
hanya 0,5% dari yang sebelumnya.

Dengan kondisi masyarakat yang telah berubah, semua ini tak begitu mengejutkan.
Pertanyaan yang paling penting adalah bagaimana dengan orang-orang yang tak bisa
mendapatkan pekerjaan.

“Hal seperti ini mengingatkanku pada kerusuhan anti-robot.”

“Maksudmu ketika pekerja buatan yang lebih murah menggantikan semua manusia, lalu
orang-orang yang kehilangan pekerjaan melakukan protes? Menurutku, seharusnya
mereka mengutuk hidup mereka yang membuat mereka sendiri tidak diinginkan,
bukannya mengutuk robot-robot itu.”

“Tapi mereka berhasil meloloskan undang-undang pengaturan robot pekerja dengan


menutup jalan sepanjang Nagata selama dua bulan. Sekarang karena jumlah robot pekerja
di satu perusahaan telah dibatasi, kita akhirnya bisa hidup di era manusia. Tapi jika
perusahaan membuat satu orang karyawan menggunakan terlalu banyak aplikasi,
bukannya itu akan membuat beban si karyawan terlalu berat, kan? Jadi mereka
membutuhkan setidaknya beberapa karyawan baru, kan?”

Sang resepsionis masih terlihat tanpa ekspresi seperti robot ketika dia mengambil
sebungkus youkan dari sebuah kulkas mini yang ada di sebelah kakinya (yang ia bawa
sendiri).

“Membayar biaya penggantian satu orang karyawan lebih murah daripada membayar gaji
ratusan karyawan.”

“...Jadi manusia sudah dianggap seperti 'suku cadang'?”

“'Suku cadang' yang dulu disebut 'robot pekerja' telah disingkirkan oleh manusia, jadi
sekarang manusia harus menggantikan mereka.”

Alis mata sang resepsionis sedikit mengkerut karena ia kesulitan membuka bungkus
plastik youkan karena kuku jarinya sudah dipotong rapi.

“Hm? Kupikir masalah yang bisa diselesaikan aplikasi ini terbatas pada hal-hal intelektual.
Bagaimana dengan pekerjaan fisik?”

“Untuk itu, sekarang sudah ada pakaian khusus yang bisa kau pakai di bawah jasmu itu.
Lagi-lagi, tak ada bedanya dengan aplikasi. Kau bukanlah apa yang diperlukan

122
perusahaan. Yang diperlukan adalah peralatan yang kau pakai. Selama orang-orang
memiliki peralatan yang sama, siapa mereka itu sudah tidak penting.”

“Hahh!? T-tapi aku yakin dengan kesehatanku sendiri. Aku tak berbicara mengenai
kemampuan berolahraga. Tapi jika kau ingin pekerja yang bisa melakukan pekerjaan yang
menyita tenaga terus-menerus, kau butuh orang yang sehat, bukan?”

“Aplikasi manajemen kesehatan sudah menjamur sejak aplikasi diet yang populer di masa
lalu membuat semua orang menjadi sakit-sakitan. Kalau kau mengikuti grafik mengenai
hubungan dari apa yang kau makan dan bagaimana kau berolahraga, maka kau juga bisa
menjadi sehat.”

“L-lalu bagaimana dengan pekerjaan yang menyangkut seni?”

“Sekitar 80% dari benda-benda seni yang sekarang dibuat telah dikerjakan dengan
bantuan komputer inspirasi. Nyaris segala macam seni dan literatur dibuat dengan
bantuan penyusunan dari komputer. Jujur saja, bidang seperti ini cukup sulit dinilai, jadi
aku tak bisa berkomentar lebih jauh mengenai hal ini.”

“K-kalau begitu, bagaimana dengan shogi, atau catur?”

“Apakah aku benar-benar harus menjelaskannya? Sepertinya otak manusia sudah tak
dipakai di pertandingan catur lagi. Oh, tapi harus ada orang yang menggunakan jarinya
untuk menggeser bidak-bidak catur sesuai arahan komputer, jadi kupikir, bisa dibilang
otak manusia, secara teknis masih dipakai. Mungkin suatu saat nanti cukup saraf tulang
belakang saja yang perlu dipakai.”

“K-kalau begitu, apa yang dibutuhkan supaya bisa diterima? Kemampuan apa yang paling
menentukan?”

“Kemampuanmu untuk memberikan suasana yang menyenangkan?”

“...Eh?”

Sang resepsionis akhirnya berhasil membuka bungkus plastik youkan. Ia mengatakan hal
yang tidak bisa kupercaya ketika menuangkan isi bungkusan itu ke piring kecil.

“Kemampuan yang hanya dimiliki manusia, kemampuan untuk membentuk karaktermu


sendiri, kemampuan untuk memahami manusia lainnya, kemampuan untuk menghibur
orang lain, kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat. Kupikir hal-hal seperti itu
yang akan menentukan.”

“Ehm...apa maksudnya?”

123
Sang resepsionis dengan tanpa ekspresi memotong youkan menggunakan spatula plastik.
Ketika tanganku terulur untuk mengambil sepotong, tangannya segera bereaksi dengan
menampar tanganku.

“Ketika kemampuan manusia untuk berpikir, untuk menghitung, dan untuk mengerjakan
pekerjaan manual sudah digantikan oleh aplikasi dan mesin, maka tak banyak yang
tersisa. Apa yang bisa dikerjakan manusia? Kalau memang itu sesuatu yang bisa dilakukan
siapapun, akan lebih enak untuk memilih orang-orang yang dapat bergaul dengan baik di
tempat kerja.”

“Apa?! Jadi orang-orang nyantai yang menjelek-jelekkan orang lain yang belajar dengan
serius di kelas adalah orang-orang yang akan berhasil di masa dewasanya?!”

“Itu karena kalian memandang sekolah tak lebih dari tempat untuk mengumpulkan ilmu,
sampai-sampai orang seperti kau mulai kebingungan ketika kau harus mencari pekerjaan.
Kuharap kau mulai sadar bahwa sekarang sudah bukan waktunya untuk membangga-
banggakan aplikasi penggoyang dada yang menggunakan sensor gyro. Entah betapa
kencangnya kau menggerakkannya, tali bikininya tidak akan lepas.”

“Ghh!? B-Bagaimana kau bisa tahu mengenai aplikasi itu?! Dari mana kau dapat informasi
itu?!”

“Tapi satu hal mengenai mencari pekerjaan adalah...”

Dia menyeruput teh hijaunya, lalu memakan beberapa potong youkan, tapi dia tidak
melanjutkan kata-katanya.

Apa menurutnya ia yang paling penting disini?

“Apa? Ada apa dengan mencari pekerjaan?”

“Aku sudah bilang sebelumnya kalau yang dibutuhkan adalah kemampuan yang hanya
dimiliki manusia, kemampuan untuk bergaul dengan orang lain. Tapi sampai kapan
kemampuan seperti itu hanya akan dimiliki manusia? Teknologi sudah berkembang cukup
pesat akhir-akhir ini.”

“M-maksudmu teknologi sudah mampu memberikan orang-orang kemampuan untuk


berteman dan berpacaran?”

“Para penipu telah membuat manual mengenai bagaimana caranya menipu orang-orang
tua. Isinya diagram-diagram yang sangat kompleks. Dan para produser TV sudah
mendapatkan data mengenai apa saja yang membuat orang tertawa atau menangis.”

“K-kalau mereka dapat membuat aplikasi seperti itu, apa yang akan terjadi pada kita?”

124
“Mungkin akan tiba suatu masa dimana jumlah teman yang kaumiliki ditentukan dari
aplikasi yang kau unduh. Hal yang sama juga mungkin akan terjadi pada pemilu. Tapi
tetap saja, pemandangan dimana orang-orang berbicara dengan teman atau pacar mereka
sambil melihat ke layar, akan menjadi pemandangan yang aneh.”

“Bukan itu maksudku. Aku bertanya tentang apa yang akan terjadi pada kami yang sedang
mencari pekerjaan.”

“Entahlah.”

Sang resepsionis muda memiringkan kepalanya. Lucu, tapi tetap tanpa ekspresi.

“Mungkin semuanya akan bergantung pada keberuntunganmu. Atau mungkin, di masa


depan, kau akan mendapatkan pekerjaan berdasarkan menarik atau tidaknya
penampilanmu. Oh, tapi hal-hal seperti pakaian atau gaya rambut sudah dapat ditangani
oleh aplikasi fashion, jadi penentunya adalah apakah mukamu menarik atau tidak.
Omong-omong, apakah kau tipe orang yang percaya diri?”

“…?!”

125
File 24
Bagaimana Cara Mengalahkan Musuh yang Kuat Tapi Tidak
Melebihi Pemahaman Manusia
Laboratorium akademik istana mungkin terdengar seperti tempat asing di mana semua
pengetahuan di seluruh dunia berkumpul, tapi sebenarnya itu adalah tempat yang
melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh raja atau orang istana lain kepada kami.
Kami harus melakukan sesuatu mengenai membludaknya populasi belalang yang
menempatkan hasil panen kerajaan dalam masalah serius, atau melakukan sesuatu
mengenai gunung yang kelihatannya akan meletus. Tapi ada satu masalah yang lebih
mengkhawatirkan raja daripada masalah lain belakangan ini.

“Agh, sekarang ini ada-ada saja.”

“Hah? Ada apa profesor? Jubah Anda sobek semua.”

Aku adalah tipe dalam ruangan, jadi fakta bahwa aku memakai jubah saja seharusnya
aneh. Badanku sangat langsing sampai-sampai orang-orang sering bilang kalau aku
terlihat lebih bagus dengan pakaian wanita daripada gadis yang bertindak sebagai
asistenku. Tak peduli seberapa keras latihanku, sepertinya aku tak bisa berotot sedikitpun.

“Binatang buas. Populasi mereka meningkat lagi.”

“Hah? Kalau maksudmu hellhound, kita menanganinya bulan lalu.”

Asistenku seharusnya tak punya hal penting untuk dilakukan karena dia melakukan
eksperimen untuk melihat jus manis apa yang paling efektif untuk membuat kumbang-
kumbang badak berkumpul. Dia mencampur hal-hal seperti madu dan jus melon di dalam
gelas labu. Sekarang dia fokus ke saya dengan pipet di salah satu tangannya.

“Itu berita lama. Yang memenuhi ladang dan sawah sekarang adalah para troll. Sekali
jumlah mereka melewati tingkatan tertentu, para kafilah mulai diserang dari berbagai
arah. Lagipula, jumlah makanan yang mereka butuhkan meningkat bersamaan dengan
jumlah mereka. Semakin banyak mereka, semakin besar kemungkinan kalau para kafilah
akan diserang dan kargo mereka akan dicuri.”

“Berarti tak bisakah kita mencegah para kafilah agar tidak pergi melalui area itu? Kalau
jumlah kelinci berkurang, jumlah singa otomatis akan berkurang juga,” kata asistenku
sambil cemberut.

Dia adalah gadis jenius, tapi dia hanyalah orang yang gagal pada bidang apapun selain
bidang keahliannya.

126
“Kalau kalifah tak bisa lewat, benteng kota akan berhenti berfungsi. Populasi manusia
akan berkurang duluan karena kurang makanan sebelum populasi troll berkurang.
Ngomong-ngomong, aku haus, jadi bisakah aku meminum itu?”

Ketika aku menunjuk ke gelas labu misterius itu, asistenku memegang gelas labu itu secara
protektif di antara tangannya (dan dadanya) layaknya anak kecil.

“Tidak, Anda tak boleh. Pokoknya, kenapa manusia selalu menyebabkan masalah
bukannya rencana yang bagus?”

“Yah, kita manusia lah yang selalu menghilangkan keseimbangan rantai makanan. Bahkan
kalau kita menghentikan para kafilah agar tidak datang melalui tempat itu, jumlah troll
cukup untuk datang dan merobohkan tembok kota. Seperti binatang lainnya, mereka tidak
berbelas kasihan kalau sedang lapar.”

Asistenku meletakkan gelas labu itu kembali ke meja dan menanyakanku sebuah
pertanyaan dengan ekspresi kebingungan.

“Apakah populasi troll telah meningkat sejauh itu?”

“Ya. Itulah mengapa raja datang ke kita soal hal itu.”

“Jadi kita akan melakukan apa yang selalu kita lakukan?”

“Ya, ya. Seperti biasa, kita akan mulai dengan memeriksa mayat dari hewan buas yang
bersangkutan.”

Aku membawa karung goni besar dari koridor dan menyebarkan isinya di atas meja.
Ukurannya lebih besar daripada manusia dan ototnya jauh lebih besar daripada otot
manusia. Aku tak yakin kalau seorang ksatria bersenjata berat mampu mengalahkannya
dalam pertarungan langsung.

“Apa Anda membunuhnya, profesor?”

“Kalau aku mempunyai kekuatan sebesar itu, aku tak akan menjadi peneliti. Seperti
jumlah hewan buas apapun yang meningkat sejauh ini, mayat hewan buas yang mati
secara alami juga berlimpah. Meskipun begitu, bisa tidaknya kau mendapatkan mayatnya
sebelum membusuk itu tergantung keberuntunganmu. Kalau begitu…”

Dunia pada umumnya tak memandang kami dengan ramah karena telah memotong-
motong mayat, tapi itu adalah pekerjaan kami. Kami harus memotongnya untuk
melakukan penyelidikan yang menyeluruh.

Namun…

127
Kami tak sedang mencoba untuk menemukan titik kelemahan atau titik vital troll untuk
diberitahukan ke para ksatria.

Dengan peningkatan populasi hewan buas sehebat itu, menemukan cara untuk
mengalahkan mereka satu per satu itu tak terlalu berguna.

Alasannya sama dengan rumput liar dan kecoa yang tak punah-punah.

Namun, sesuatu harus dilakukan terhadap populasi troll yang membludak itu.

Dan mencari tahu caranya adalah pekerjaan kami.

“Pada umumnya para troll dianggap benar-benar tak berguna. Daging mereka bau dan
rasanya buruk, dan tulang mereka menjadi rapuh ketika kering, jadi mereka tak bisa
digunakan sebagai senjata ataupun untuk pertahanan. Mereka benar-benar tak
mempunyai hal yang menguntungkan.”

“Bagaimana dengan kulit mereka?”

“Kulit mereka gampang ditumbuhi jamur, jadi kulit mereka juga tak bisa digunakan.”

“Jadi mereka tak bisa dimakan dan tak bisa digunakan untuk bahan senjata maupun alat
pertahanan. Masalah ini adalah masalah yang cukup sulit.”

“Mungkin ada manfaat khusus yang dapat kita buat dari mereka, tapi hal itu takkan
meningkatkan jumlah konsumsinya. Namun, kita tahu suatu hal yang akan orang-orang
taruh ke dalam mulut mereka sekalipun itu menjijikan.”

Asistenku memberi respon tenang pada hal itu.

Dia tersenyum lebar sambil menatap mayat menjijikan itu.

“Maksud Anda…”

“Ya, menemukan bagian tubuh mereka yang dapat berguna sebagai obat akan membuat
jalan pintas yang sangat baik.”

“Karena mayat yang satu ini mati secara alami dan mulai membusuk, organ dalamnya
mungkin telah mengalami kerusakan serius. Apakah benar-benar ada apapun yang layak
untuk diperiksa dari mayat itu?”

“Setidaknya kita harus mencoba.”

Dengan usaha yang besar, kami “membuka” mayat troll itu menggunakan psikedelik yang
tak bisa dijelaskan dalam bentuk tulisan. Aku memang menghilangkan sangat cukup

128
rincian tentang ini, tapi kau benar-benar harus berterima kasih padaku untuk hal itu.
Kemudian kami mengecek setiap bagian dalam mayat itu.

“Kalau kita tak bisa menemukan apapun yang bisa dibuat menjadi obat, mungkin kita
harus menyerah.”

“Kalau kita menemukan sesuatu yang buruk bagi kesehatan, itu juga dapat berguna.
Faktanya, substansi di alam yang sama sekali tak dapat digunakan sebagai racun maupun
obat itu cukup langka.”

Kami mengambil setiap bagian tubuh dari troll itu, menghancurkannya menjadi adonan,
merebusnya, memanggangnya, dan memprosesnya dengan cara lain. Proses yang
digunakan sama seperti memasak, tapi ini bukanlah hal yang dapat kau perlihatkan
kepada anak kecil dengan riang. Namun, kami menemukan sesuatu yang menarik.

“Aku menemukan komponen dalam hatinya yang mungkin berguna dalam obat untuk
membuat orang siuman.”

“Asam lambungnya cukup kuat. Kalau kita dapat menstabilkannya, itu akan menjadi
berguna.”

“Meskipun begitu, sepertinya asam itu tak cukup kuat untuk menghancurkan alat milik
musuh secara instan.”

“Itu dapat digunakan untuk hal lain. Mungkin itu dapat digunakan untuk mendapatkan
harta karun dengan memasukannya ke dalam lubang kunci peti harta karun. Bagian dalam
kunci itu halus. Asam itu juga dapat berfungsi sebagai pembunuh perangkap.”

“Bisakah lambung itu sendiri digunakan dalam suatu jenis obat?”

“Jika beberapa waktu berlalu setelah kematian troll itu, membran pertahanannya hancur,
jadi hal itu bisa sulit. Lihat, membran yang ini udah mulai hancur sedikit demi sedikit.”

Singkatnya, kami sedang menyelidiki untuk melihat kalau kami dapat menemukan
manfaat yang valid dari hewan buas seperti troll. Sama halnya dengan gading gajah dan
kulit harimau. Selama kami menemukan manfaat mereka, mereka takkan menganggap
mereka sebagai hewan buas belaka.

Dengan cepat asistenku menulis di selembar perkamen menggunakan pena dari bulu ayam
untuk menghitung harga pasar ekuivalen dari setiap substansi yang kami temukan. Kalau
jumlah harganya melewati garis tertentu, hal ini akan mejadi sebuah kesuksesan.

“Kelihatannya ini akan berjalan dengan baik. Jumlah totalnya mencapai 10000 platina.
Skala resiko dan manfaatnya sudah jelas miring ke arah kita.”

“Ngomong-ngomong, ingatkan aku apa yang kita hasilkan dari hellhound bulan lalu.”

129
“Kulit dan taring mereka. Mereka cukup berguna dari segi kemiliteran, jadi mereka cukup
populer di toko senjata dan para ksatria.”

“Begitu ya. Syukurlah. Penggunaan hal ini takkan bersaing dengan mereka.”

Menghasilkan manfaat Hewan Buas A cukuplah sulit, tapi kalau itu bertentangan dengan
kegunaan Hewan Buas B, pada masa mendatang harga dari Hewan Buas B akan turun.
Lalu jumlah orang yang menyerang Hewan Buas B akan berkurang dan populasi Hewan
Buas B akan bertumbuh ke tingkat berbahaya lagi.

Oh.

Aku mungkin telah memberikan jawabannya dalam penjelasan itu.

“…Sama halnya seperti harimau dan gajah. Salah satunya adalah salah satu dari hewan
kanivora terkuat. Yang lainnya adalah hewan herbivora yang cukup besar untuk digunakan
sebagai tank. Namun, orang-orang melihat mereka dengan cahaya yang berbeda kalau
sudah soal kulit mereka atau gading mereka. Itulah mengapa mereka diburu sampai
mendekati kepunahan,” kata asistenku sambil menggunakan bulu ayamnya untuk
membersihkan pakaiannya dari debu. “Jumlah ksatria itu terbatas, jadi kalau mereka
menyerang untuk memusnahkan hewan buas, mereka juga tak bisa mengontrol kerajaan
tetangga. Jadi pada dasarnya kita hanya perlu membuat alasan bagi massa yang
tampaknya tak terbatas untuk melawan mereka.”

“Kita manusialah yang selalu menghilangkan keseimbangan rantai makanan.”

“Tapi kalau mereka punya kekuatan untuk melakukan itu, kenapa mereka tak
memusnahkannya saja sejak awal?”

“Begitulah manusia. Cara duniawi adalah pura-pura lemah agar kau dapat menikmati
pelayanan yang masyarakat sediakan. Tak ada yang pernah berpikir untuk membahayakan
nyawa mereka untuk hal yang tak menguntungkan mereka. Orang yang berpikir seperti itu
adalah orang yang akhirnya menjadi ksatria atau prajurit bayaran.”

Hal yang tersisa untuk kita lakukan adalah menggunakan nyawa massa yang serakah
untuk mendorong populasi troll ke jurang kemusnahan.

Apakah troll punah atau dianggap sebagai “monster yang dilindungi” itu terserah raja dan
para bangsawan. Namun, aku ragu mereka akan memberi troll status dilindungi. Putri
duyung dan peri adalah pengecualian, tapi para troll itu jelek.

“Keinginan manusia adalah hal yang menakutkan.”

“Tapi keinginan itulah yang memungkinkan kita untuk maju sejauh ini,” kataku sambil
menulis hasil kami dalam bentuk daftar terperinci pada selembar perkamen. “Banyak
binatang lain dan monster yang bisa berbicara dan berhitung. Mereka dapat menjadi

130
kreatif. Aku hanya bisa memikirkan satu alasan mengapa manusia jauh lebih berkembang
di atas yang lain.”

“Dan apa alasannya?”

“Variasi keinginan kita yang berlimpah-limpah. Dibandingkan dengan yang lain, keinginan
kita jauh lebih maju daripada yang lain.” Aku tak berpikir kalau pada akhirnya pahlawan
murnilah yang akan mengalahkan tentara raja iblis. Tak peduli seberapa besar parameter
tetapmu, manusia tanpa keinginan takkan punya ambisi. Singkatnya, mereka akan naik
level terlalu lambat.

Bagiku, massa yang mengepung pahlawan, selalu mengeluh, dan mengikuti setiap mode
baru terasa jauh lebih menakutkan.

Mereka lebih menakutan dari pahlawan dan bahkan mungkin lebih menakutkan daripada
raja iblis.

Sebulan kemudian, laboratorium akademik istana menerima laporan sementara.

“Profesor! Populasi troll terus berkembang! Bukannya memburu troll secara berlebahan,
para massa yang bodoh itu malah menghamburkan makanan mereka untuk para troll!!”

“Sial…”

“Mereka mendapati kalau membuat para troll memuntahkan asam lambung ketika masih
hidup lebih efisien daripada membunuh mereka dan mengambilnya dari mayat mereka.
Dan juga, hati troll beregenerasi dengan cepat, jadi para massa bisa memotongnya
sebagian dan membiarkan mereka lepas sekali lagi. Para troll akan memperbaiki bagian
yang hilang dalam waktu yang begitu singkat!! A-apa yang akan kita lakukan, profesor!?
Populasi troll cukup membludak!! Apakah mereka tak tahu apa yang akan terjadi pada
benteng kota kalau populasi troll terus meningkat!?”

“Keinginan manusia benar-benar hal yang paling menakutkan daripada semuanya.”

131
Survei Selesai
Sesudah Menyelesaikan Survei
Oke, terima kasih.

Aku akan mengumpulkan survei kalian. Bisakah kalian mengoperkannya ke depan?

Oh, kalian ingin tahu apa alasan survei ini dilakukan?

Yah, sekarang kalian sudah tidak bisa mengubah jawaban kalian, jadi kupikir aku dapat
memberi tahu kalian.

Film-film pendek ini menonjolkan banyak karakter yang berbeda. Kupikir sekarang kalian
telah memberi mereka peringkat sesuai dengan ucapan dan aksi mereka.

Apakah kalian menganggapnya sebagai penilaian karakter saat kalian melaluinya?

Namun…

Survei ini mempunyai satu tujuan lain.

Masing-masing dari kalian akan memiliki pandangan yang berbeda soal setiap karakter.
Hal tersebut sudah jelas hanya dngan melihat nomor-nomor yang kalian gunakan untuk
memberi mereka peringkat di survei kalian. Kebetulan yang ajaib seperti peringkat yang
kalian berikan sama persis dengan orang lain itu mungkin saja terjadi dan hal itu juga
dapat terjadi karena ada yang mencopas jawaban orang lain, tapi jika kalian menjawabnya
dengan jujur, kalian semua akan mendapatkan hasil-hasil yang sangat berbeda-beda.

Tapi apa maksud dari hasil-hasil yang berbeda-beda tersebut?

Kalian tahu jawabannya, kan?

Masalahnya bukanlah tentang selera pribadi atau apa yang membangkitkan minat kalian.
Hal-hal itu hanyalah tampilan luarnya saja. Ingatlah urutan yang kalian berikan terhadap
film-film yang ada di survei kalian. Apa yang kalian suka? Apa yang kalian tidak suka?
Sebuah gambaran dari kepribadian yang membuat keputusan untuk mengelompokkan
film-film pendek tersebut akan muncul dari serangkaian angka.

Kepribadian itu menggambarkan karakter yang dikenal sebagai “kalian” sendiri.

Kalau begitu.

Apa jenis karakter “kalian” yang telah “kalian” tunjukkan? Jika jenis karakter itu adalah
jenis karakter yang dapat mengambil bagian dalam film pendek ini dengan mengasyikkan
dan menarik tanpa mengurangi kualitasnya, kalian pasti akan menikmati hidup kalian.

132
Faktanya, kalian telah membangun karakter yang membuat kehidupan kalian sendiri
menjadi menyenangkan.

Jika tidak, yah… Jangan khawatir.

Hal ini hanyalah angka-angka yang telah kalian berikan untuk karakter yang dikenal
sebagai “kalian” sendiri. Orang lain hampir pasti menilai “kalian” dengan cara yang jauh
berbeda.

Ya.
Seperti semuanya yang menilai film-film pendek dari survei ini secara berbeda-beda.

133
Intro
Perkenalan dengan Peserta
“…ngun. Hei, bangun.”

“Gh…?”

Suara manis dari seorang gadis (tapi sedikit beraksen) menusuk telinga Anzai Kyousuke,
jadi dia mengangkat kepalanya. Dia merasakan nyeri tumpul di dahinya yang tadi
menempel meja.

(Di mana-…? Kenapa aku berada di dalam auditorium universitas?)

Saat pikirannya yang masih setengah sadar mulai berfungsi, akhirnya kesadarannya
kembali fokus pada kenyataan.

“Oh, benar. Aku melakukan survei dan profesor itu ngomongnya kelamaan…”

“Jangan begitu. Kau harus mendengarkannya sampai akhir.”

“?”

“Hal itu seperti bertemu bayi kecil di loker koin dan tertidur sebelum kau dapat diberitahu
“Itu kau!”.”

“Aku tak mengerti apa yang kau bicarakan…”

Anzai melihat sekelilingnya sambil berbicara.

Profesor aneh itu sudah tidak ada di panggung besar auditorium. Faktanya, hampir semua
dari 20-30 orang yang berkumpul untuk melakukan

survei sudah tidak ada. Yang ada hanyalah dia, gadis yang membangunkannya, dan tiga
gadis lain yang berkumpul agak jauh dari mereka.

Anzai kira para gadis itu tetap tinggal untuk mengobrol setelah survei sudah berakhir.

“Sekarang pasti di luar sudah gelap,” seru gadis berambut pirang dan bermata biru yang
membangunkan dia. “Kami mau pulang, tapi bagaimana denganmu?”

“…Siapa yang akan mengunci bangunan ini?”

“Aku tak tahu. Profesor yang menjalankan survei itu lah yang bertanggung jawab atas hal
itu, kan? Dia berceramah dan kemudian pergi.

134
Apakah menurutmu kita harus berbicara dengan pria tua yang ada di kantor?”

“Menurutku kau benar.” Anzai berdiri dan menguap. Dia mengambil tas kecilnya yang
berisi perlengkapan sekolah minimal. “Biarkan saja profesor itu yang melakukannya.
Kuharap kedai kopi itu masih buka.”

“Oh, kami mau menuju tempat lain.”

Lalu tiga gadis yang sepertinya adalah teman gadis pirang itu memanggil mereka.
Tentunya, mereka memanggil gadis itu, bukan Anzai.

Gadis yang memanggilnya adalah gadis tinggi dengan rambut hitam panjang yang
berkilau. Sepertinya dia adalah senior dari Anzai karena dia membutuhkan waktu lebih
dari setahun untuk masuk ke universitas.

“Harumi, apa kau masih melakukannya?”

“Hotaru-san. Dia bilang dia akan pergi bersama kita ke kedai kopi.”

(Aku tak pernah bilang kalau aku akan pergi…)

Tentu saja mereka adalah orang asing, tapi Anzai telah menyadari kalau hal spontan
seperti itu terjadi lebih sering setelah dia masuk universitas. Kau akan keluyuran dengan
orang secara tak terduga dan dengan cepat kau takkan pernah melihat mereka lagi. Di
SMP dan SMA, dia selalu makan siang dengan kelompok yang sama.

Mood dan suasana itu telah menyebabkan beberapa jenis perubahan kimia pada
situasinya, tapi dia masih merasakan tekanan yang aneh karena dia ditempatkan begitu
saja ke dalam kelompok para gadis. Hal itu berbeda dari bertemu dengan orang baru satu-
satu.

Gadis yang lebih terlihat seperti gadis kabaret daripada mahasiswi sepertinya menangkap
kebingungan Anzai dan tersenyum. Ketika dia berbicara, ternyata ucapannya lebih sopan
daripada penampilannya.

“Lihat, Harumi? Kau selalu terlalu dekat dengan orang.”

“Eh? Apa yang kau bicarakan, Aisu. Mulutku tidak bau kok, jadi apa masalahnya?”

“Maaf. Harumi punya batas emosional yang sangat sedikit. Dia tidak punya pemahaman
tentang jarak emosional yang tepat. Tapi jangan berpikir kalau dia jatuh cinta kepadamu.
Dia memang seperti ini kepada semua orang, jadi kau akan terkejut nanti jika kau
menganggap bahwa dia memperlakukanmu dengan spesial.”

“Kau tak perlu khawatir tentang hal itu.”

135
“Hanya untuk memastikan saja. Dia berhasil mendapatkan empat orang penguntit saat
SMP dan SMA. Dan salah satunya adalah kepala sekolahnya. Hal itu adalah skor tinggi
yang menakjubkan, kan?”

(Kenapa kau harus membandingkanku dengan para penguntit dari masa lalunya…?)

Anzai tidak tau apa yang harus dia pikirkan mengenai hal itu, tapi dia bukanlah orang yang
cukup blak-blakan untuk mengatakannya keras-keras.

Dia tidak akan pergi terlalu jauh dengan mengatakan bahwa dunia diciptakan bersama
dengan kebohongan, tetapi dia melihat suatu kebenaran sebagai sesuatu yang terasa
seperti obat yang pahit. Siapapun yang tidak membungkus kebenaran di dalam suatu
kemanisan akan berakhir dijauhi oleh orang lain karena kepahitan itu.

“Kenapa Kozue bersembunyi di belakangmu, Hotaru-san?” tanya gadis yang bernama


Harumi.

“Dia bersekolah di SMP dan SMA khusus perempuan, kau ingat? Mungkin dia takut pada
laki-laki.”

“Sebenarnya agak sebaliknya. Kozue adalah tipe orang yang menyerang lalu kabur ketika
dia melihat sesuatu yang menakutinya. Karena dia membuat area aman dan melihat dia
(Anzai) dengan hati-hati, Kupikir dia agak tertarik kepadanya.”

Setelah semua hal tentang dia itu dikatakan, gadis yang bernama Kozue memberi balasan
yang singkat namun jelas.

“Hal itu tidak benar.”

“Kau harus berhati-hati. Kozue itu kebalikan dari Harumi. Dia adalah tipe orang yang
mulai berpikir bahwa seseorang sedang jatuh cinta kepadanya jika orang itu mengambil
penghapus yang dia jatuhkan.”

“Hal itu tidak benar.”

“Faktanya, meskipun kami semua adalah perempuan, dia mempunyai kesalahpahaman


yang cukup menakjubkan semasa semester pertama.”

“Hal itu tidak benar.”

“Hei,” seru Anzai ke Kozue. “kenapa kau memakai headphone raksasa itu? Bagaimana bisa
kau mendengar kami saat memakainya?”

“Itu adalah gaya fashion dia,” potong gadis berambut hitam yang sepertinya bernama
Hotaru. “Kabelnya tidak terhubung dengan apapun. Perban yang membalut pergelangan
tangannya dan stocking robek yang dia pakai di kaki kanannya adalah hal yang sama.

136
Mereka terlihat mempunyai suatu arti, tapi memikirkan hal itu hanya membuang-buang
waktu.”

“Hei, kuberitahu padamu kalau dia itu berbahaya! Lihat, dia menginspeksi semuanya
dengan mata melotot karena beberapa laki-laki bodoh tertarik pada pakaiannya!! Jika kau
juga tidak kabur, Hotaru, kau akan menjadi korban pisau cukurnya juga!!”

“H-hal itu tidak benar.”

“Hei, sudahlah ayo kita pergi ke kedai kopi!”

Karena desakan dari Harumi yang terlihat tidak bisa diandalkan, mereka meninggalkan
auditorium. Pada beberapa titik, Anzai telah dikelilingi, jadi hal yang lebih mudah untuk
dilakukan hanyalah ikut pergi bersama mereka.

Hal itu terjadi dengan perasaan sewenang-wenang.

Hal itu terjadi dengan perasaan “Yah, terserah”.

Anzai mengingat fakta bahwa dia jarang merasakan perasaan seperti itu pada saat SMP
ataupun SMA. Dulu, dia pernah berpikir bahwa harus mengulang setahun akan
menempatkan ratusan retakan dalam hidupnya, jadi hal ini adalah perubahan yang besar.

Di luar gelap gulita dan udara dipenuhi oleh rasa dingin yang belum datang pada saat
pelajaran sore.

Lampu luar dipasang di sini dan di sana, tapi jumlahnya tidak cukup untuk menerangi
kegelapan di luar. Meskipun berada di tempat institusi pendidikan nasional, area itu
mempunyai tingkat kejahatan yang cukup rendah.

“Jam berapa sekarang?”

“7:30. Ada apa dengan ponselmu, Harumi?”

“Baterainya habis.”

“…Kedai kopinya masih buka kalau belum jam 8 kan?”

“Ini tidak masuk akal. Perusahaan itu mempunyai toko di 30 negara, jadi mereka harus
punya jam operasional standar. Mereka tidak akan bisa menutup tokonya hanya karena
ketenangan sementara setelah jam 8.”

“Tempat ini adalah kampus universitas, jadi mereka tidak mendapat pelanggan dari
manapun lagi. Kupikir mereka tetap buka sampai 5 jam ke depan tanpa ada pengunjung,
sehingga mereka mengubah jam mereka untuk mencocokkannya dengan kegiatan
sekolah.”

137
“Ada apa? Dari tadi kau belum mengatakan apapun.”

Suara Kozue yang jelas namun aneh itu mengubah fokus mereka ke Anzai, tapi dia hanya
tidak punya apapun yang cocok dibicarakan untuk masuk ke percakapan mereka.
Bagaimana dia harus masuk ke dalam lingkaran pertemanan yang telah lengkap?

Pada sebuah kelompok di mana setengah lingkaran bertemu dengan setengah lingkaran,
setidaknya dia mempunyai celah.

“Aku senang kau ada di sini,” seru gadis kabaret (kulit kecokelatan) dengan nama Aisu
yang terdengar modern.

“Kenapa?” balas Anzai.

“Aku ingin menanyakan pendapatmu tentang survei aneh itu. membicarakan hal ini hanya
dengan sesama kelompok kami saja sebenarnya tidak apa-apa, tapi orang-orang dalam
kelompok yang sama tidak memiliki banyak keragaman ide. Aku ingin mendapatkan
pendapat seseorang yang berasal dari luar kelompok kami.”

“Survei itu benar-benar aneh,” kata Harumi.

“Hal itu memberikanku perasaan aneh yang sulit dijelaskan. Aku berharap untuk
mendiskusikannya sebelum perasaan itu hilang sehingga kami dapat mencoba untuk
mendapatkan pemahaman lebih mengenai hal-hal itu. Meskipun diskusi yang kami
lakukan di dalam auditorium hanya membuat segalanya menjadi semakin
membingungkan sih.”

“Itulah alasan lain mengapa sudut pandang baru itu penting.”

“Kozue mulai memujimu lagi tuh, jadi berjaga-jagalah.”

“Ngomong-ngomong,” seru Harumi sambil menatap wajah Anzai. “Apa urutan yang kau
berikan terhadap film-film pendek itu di dalam surveimu”

(Sudah waktunya untuk menentukan siapa yang paling cocok denganmu. Pada grafik
berikut, tolong gunakan peringkat yang kau berikan terhadap setiap cerita dengan jujur.)

138
← = Tidak ↓ Mulai
= Ya

Aisu ← Apakah Anda ← Apakah Anda ← Apakah Anda ← Apakah Anda
lebih lebih lebih lebih
menyukai menyukai menyukai menyukai
File 15 File 05 File 11 File 24
daripada File daripada File daripada File daripada File
12? 17? 09? 06?
↓ ↓ ↓ ↓
Harumi ← Apakah Anda ← Apakah Anda ← Apakah Anda ← Apakah Anda
lebih lebih lebih lebih
menyukai menyukai menyukai menyukai
File 01 File 04 File 20 File 07
daripada File daripada File daripada File daripada File
03? 02? 13? 18?
↓ ↓ ↓ ↓
Hotaru ← Apakah Anda ← Apakah Anda ← Apakah Anda ← Apakah Anda
lebih lebih lebih lebih
menyukai menyukai menyukai menyukai
File 22 File 21 File 08 File 10
daripada File daripada File daripada File daripada File
15? 07? 01? 20?
↓ ↓ ↓ ↓
Kozue ← Apakah Anda ← Apakah Anda ← Apakah Anda ← Apakah Anda
lebih lebih lebih lebih
menyukai menyukai menyukai menyukai
File 23 File 14 File 02 File 13
daripada File daripada File daripada File daripada File
19? 16? 23? 04?
↓ ↓ ↓ ↓
Aisu Harumi Hotaru Kozue

Lanjutkan ke tempat yang tempat berdasarkan grafik yang ada di atas.

Kasus Harumi (Mengejar misteri keanehan lain yang mendukung keanehan ini!)

Kasus Hotaru (Bagaimana profesor itu membuat film-film pendek tersebut?)

Kasus Kozue (Apakah keanehan-keanehan yang datang satu per satu itu? Dapatkah kau
menerima jawabannya?)

Kasus Aisu (Pertanyaan profesor itu belum selesai. Kira-kira apa pertanyaan selanjutnya!?)

139
EPILOG 01
Kasus Harumi

Part 1
“Hahh. Hasilmu sama denganku,” kata Harumi dengan mata terbelalak.

Mereka ngobrol sambil meninggalkan auditorium dan berjalan melalui kampus universitas
malam hari.

“Apakah artinya jalan pikiran kita sama? Profesor itu bilang sesuatu tentang menyelidiki
isi hati kita, jadi ini mungkin berarti kita cocok.”

“Setidaknya,” kata Anzai yang memotong komentarnya .

Hal ini sama seperti yang Aisu katakan. Dia dapat mengerti bagaimana dia juga akan
kehilangan rasa jarak emosionalnya jika dia terjebak di dalam kata-kata manis Harumi.

“Itu adalah peristiwa yang aneh. Semua tentang hal itu aneh. Tapi yang teraneh dari
semuanya adalah…”

“Oh, oh, oh!” Harumi mengacungkan tangannya dengan gembira. “Peserta survei yang
adalah semua orang yang belum pernah kulihat sebelumnya itu membuatnya aneh.”

“?”

“Semua peserta survei yang lain. Aku telah berada di sini lebih dari setengah tahun, tapi
aku belum pernah bertemu orang lain yang ada di sana.”

“Universitas itu adalah tempat yang besar. Itu adalah kumpulan dari mahasiswa
bermasalah, jadi tak terlalu mengejutkan kan kalau isinya dipenuhi oleh orang yang kau
tak kenal? Maksudku, Aku belum pernah bertemu dengan salah satu dari kalian
sebelumnya.”

“Tapi aku pernah melihatmu sebelumnya.”

“Hah?”

“Aku pernah melihatmu secara sekilas di restoran keluarga kampus. Kau selalu memakai
kalung yang sama kan? Itulah mengapa aku mengingatmu.”

Anzai mulai batuk.

140
Di sana terdapat cukup banyak ruang untuk kesalahpahaman dan dia dapat melihat gadis
klub kabaret yang bernama Aisu nyengir. Menyadari semua itu, Harumi melanjutkan.

“Tapi aku tak ingat pernah melihat orang lain yang mengikuti survei meskipun cuma
sekilas. Profesor itu pergi tepat setelah survei berakhir dan hal selanjutnya yang aku tahu,
semua peserta yang lain menghilang. Kenapa ya? Aku punya perasaan kalau aku takkan
pernah melihat orang-orang itu lagi yang minggat untuk pergi ke tempat lain.”

“Itu gila.”

“Ah ha ha. Aku tahu. Tapi saat aku melihatmu tidur di dalam auditorium, Aku teringat
akan suatu balon. Suatu balon yang terjebak di cabang pohon. Aku merasa seperti kau
akan hanyut ke suatu tempat jika aku tidak memanggilmu.”

Tempat-tempat seperti toserba dan restoran keluarga di kampus berada di bangunan


khusus, bukannya menjadi bagian dari bangunan fakultas. Sama halnya dengan kedai kopi
itu. Para dosen dan mahasiswa sama-sama merasa sebal karena harus pergi ke luar untuk
ke sana pada saat hujan dan bagaimanapun mungkin juga tidak ada di kampus kalau
mereka harus berjalan sepanjang jalan melintasi kampus.

Ketika mereka sampai di kedai kopi, Aisu memberikan senyuman kejam.

“Oh, manajer di belakang baru saja mendecakkan lidahnya.”

“Tentu saja dia melakukannya. Dia baru saja kehilangan kesempatannya untuk menutup
kedai ini lebih awal pada jam 8.”

“Tidak ada orang lain selain kita di sini, tapi aku akan pergi mendapatkan meja untuk
kita.”

“Hotaru-san, katakan saja apa yang kau inginkan.”

Setiap saat mereka melakukan sesuatu, Anzai teringat mengenai kelengkapan lingkaran
pertemanan grup para gadis itu. Dia harus bertanya-tanya kenapa mereka mengajak dia
jika lingkaran pertemanan mereka sudah begitu lengkap.

Ketika dia sedang bertanya-tanya mengenai apa yang harus dilakukan, Harumi berbicara
kepadnya dari samping.

“Peran pria itu adalah membawa minuman-minuman itu ke meja.”

“Aku hanya akan menganggap diriku beruntung karena kau tidak mengharapkanku untuk
membayar.”

Setelah minumannya sudah siap, Anzai membawa baki plastik ke meja ketika bersungut-
sungut tentang 4 atau 5 cangkir kertas tidak masalah sama sekali.

141
“Apa itu, Harumi? Apa kau memesan kumpulan kayu manis?”

“Menurutku pribadi, aku tak mengerti bagaimana siapapun bisa memesan kopi hitam. Itu
hanya menusuk lidahmu.”

“Kau sama seperti biasanya, Hotaru-san. Kau tak peduli apa yang kau dapat, jadi kau
selalu memesan minuman baru atau minuman spesial musiman.”

“Yah, kau memesan kopi jeli setiap saat kau datang ke sini. Seharusnya kau memesan
minuman di sini, kau tahu?”

Keempat gadis itu kemudian menengok ke Anzai seolah-olah untuk berkata “Jadi apa yang
kau pesan?” Menjadi pusat fokus bagi kelompok orang asing seperti itu terasa tak begitu
nyaman, jadi dia segera menjawabnya.

“Brendi.”

“Kau memesan sesuatu yang beralkohol!? Aku tak tahu kalau mereka menyediakan alkohol
di sini.”

“Kadar alkoholnya 80 proof. Apa kau sungguh-sungguh akan meminum itu?”

“Kalau begitu, kau pasti tidak mengemudi ke rumah. Dan karena kau setuju untuk
mengobrol yang bisa berlangsung bagi siapapun yang tahu berapa lama waktunya, kau
juga tidak usah takut mengenai mendapatkan kereta terakhir. Area di sekitar sini cukup
mahal, jadi tidak ada apartemen pelajar. Dari hal itu, kelihatannya kau tinggal di asrama.”

“Inilah dia!! Deduksi penguntit gigihnya!! Aku selalu beranya-tanya kenapa dia tak dapat
menggunakan hal itu untuk sesuatu yang lebih aman seperti investigasi kriminal!”

Godaan berlanjut itu sepertinya telah mengenainya karena Kozue mulai memercikan suatu
cairan kental ke Aisu dari belakang tutup botol ke tempat sirup permen karet yang dia
digunakan.

Kemudian gadis klub kabaret itu memuntahkan penghinaan yang mengakibatkan imej nya
sebagai wanita menjadi hancur

Mengabaikan semua itu, Harumi berbicara ke Anzai.

“Bagaimanapun juga, aku sedang berbicara tentang bagaimana aku belum pernah peserta
yang lain di sekitar kampus, kan?”

“Kau belum selesai?”

“Untuk beberapa alasan hal itu mengingatkanku tentang rumor mengenai orang-orang
yang dapat kau bayar untuk melakukan apapun.”

142
“Oh, Aku pernah mendengarnya.”

Tidak jelas bagaimana hal itu berhubungan dengan apa yang Harumi bicarakan
sebelumnya, jadi Anzai membalasnya tanpa semangat yang besar. Orang yang akan
melakukan berbagai pekerjaan sering disebutkan di TV, tapi masih tidak jelas apakah
orang seperti itu benar-benar ada. Setidak-tidaknya, tidak ada toko yang mengiklankannya
di penunjuk toko mereka dan tak ada bisnis dengan deskripsi itu di departemen pencarian
pekerjaan universitas.

“Apakah ada rumor tentang adanya kelompok seperti itu di sekitar sini? Ketika aku pindah
ke sini, Aku ingat kalau aku pernah mendengar tentang orang yang kau dapat bayar untuk
mengangkut barangmu dengan harga murah…”

Bagaimanapun juga Anzai tidak pernah tergoda untuk mencobanya. Perusahaan pindahan
yang legit adalah suatu hal, tapi dia berpikir bahwa meninggalkan alat rumah tanggamu ke
orang asing adalah hal yang gila.

“Kudengar mereka akan menyingkirkan para penguntit yang gigih.”

“Aku tidak melihat poinnya,” seru Anzai sambil menyeruput brendinya. “Sudah ada orang
untuk melakukan hal-hal seperti itu. Bayar saja perusahaan pindahan atau panggil polisi.
Bagaimanapun juga sesuatu yang legit akan menjadi hal yang lebih memastikan. Kau tak
perlu berusaha sangat keras untuk membayar orang-orang mencurigakan.”

Dalam upaya untuk menghindari baku tembak pertempuran sirup permen karet, Hotaru
menggeser kursinya mendekati Anzai.

“Dan siapa yang tahu bagaimana cara menghubungi mereka.”

“Dengan tisu saku,” seru Harumi yang tiba-tiba menyeringai. “Kadang kadang di stasiun
dekat kampus ada seseorang yang membagikan tisu.”

“…Apakah ada nomor yang tertulis di tisu itu yang kau panggil untuk menghubungi
mereka?”

Anzai ragu kalau orang banyak akan memanggil nomor asing karena ada kemungkinan
kalau nomor itu akan mendatangkan tarif yang mahalnya selangit.

Hotaru kelihatannya setuju, tapi dia membolehkan percakapan itu untuk berlanjut.
Mungkin itu adalah salah satu trik yang memungkinkan terbentuknya suatu pertemanan.

“Dan hal itu rumit. Jika orang yang membagikan tisu itu adalah kontak mereka, bukankah
akan lebih cepat kalau dia hanya memegang suatu pengenal dan menerima permintaan
orang-orang di sana?”

143
“Mungkin itu karena tak ada yang mau orang lain mengetahui kalau mereka menghubungi
kelompok itu. Kau dapat meletakkan tisunya di sakumu sambil berpura-pura tidak tertarik
dan kemudian memanggil nomornya nanti.”

“Kalau mereka mau merahasiakan hal itu, akankah mereka benar-benar mengatakan hal
itu ke orang asing? Dan kalau kelompok ini benar-benar melakukan hal-hal mencurigakan,
akankah mereka benar-benar berdiri di depan stasiun selama berjam-jam? Sekarang ini
ada begitu banyak kamera.”

“Tapi…” Entah hal itu adalah pendapat aslinya atau dia hanya menambahkan topik
pembicaraan, Hotaru memberikan pendapat dari sudut pandang yang berbeda. “Entah
mereka menggunakan tisu saku atau tidak, mungkin orang-orang akan memiliki metode
rahasia untuk mengubungi mereka jika mereka benar-benar akan melakukan ‘apapun’.”

“Apapun…? Maksudmu hal selain membantumu pindahan atau menyingkirkan


penguntitmu?”

“Kudengar seseorang memanggil nomor itu untuk lelucon belaka dan meminta mereka
mengumpulkan orang-orang untuk melakukan penganiayaan berkelompok dan sebuah
kelompok benar-benar berkumpul.”

“…Hal ini baru saja berbelok ke jalan yang gelap.”

“Orang yang membuat lelucon itu konon dibebankan dengan biaya selangit dan kemudian
menghilang ketika dia mencoba untuk meminta maaf dan menjelaskan bahwa hal itu
adalah lelucon .”

“Dalam hal itu, Aku bertanya-tanya kalau orang lain di auditorium berasal dari kelompok
itu,” kata Harumi.

“‘Dalam hal itu’? Aku tak begitu mengerti apa hubungannya, tapi apa yang mereka lakukan
di sana? Dan siapa yang membayar mereka?”

“Hah? Mungkin profesor itu? Kau tahu, orang-orang dibayar untuk mengisi suatu
kerumunan.”

“…”

“…”

Anzai dan Hotaru terdiam. Sepertinya Harumi mengatakan hal itu tanpa berpikir panjang,
tapi pemikiran itu membuat mereka merinding.

Apakah peserta selain mereka itu adalah mahasiswa palsu?

144
Apakah yang dilakukan bukanlah mengumpulkan orang yang kekurangan kredit atau
orang yang bermasalah?

Apakah orang-orang yang tepat di sebelah mereka adalah orang asing yang ada di sana
untuk alasan yang tidak diketahui?

Dan tak hanya sedikit. Apakah mereka benar-benar dikelilingi oleh orang-orang seperti
itu?

Sepanjang waktu?

Meskipun begitu mungkin saja mereka dapat mengingat penampilan orang di sekitar
mereka dan melirik tempat yang telah mereka isi dengan nama mereka?

Anzai dapat merasakan keringat dingin di dahinya.

Dengan cepat dia memikirkan apa yang harus dia sangkal untuk menjaga kestabilan
mentalnya.

“Ya, tapi aku ragu kalau kelompok yang dapat kau bayar untuk melakukan apapun itu
benar-benar ada.”

“Benar. Berapa banyak pekerjaan yang mereka bisa dapatkan dalam setahun? Aku hanya
tak mengerti bagaimana hal itu dapat berfungsi sebagai suatu bisnis.”

“Jika mereka mendapatkan sedikit pekerjaan, mereka harus membebani setiap penyewa
mereka dengan harga yang tak masuk akal.”

“Kalau membuat mereka melakukan suatu gurauan menghabiskan jutaan yen, akan lebih
mudah kalau kau melakukannya sendiri.”

“Kalau semua orang itu berasal dari kelompok itu, mereka harus membuat cukup uang
untuk menunjang puluhan orang.”

“Hah? Tapi…”

Harumi masih menggumamkan sesuatu dengan suara manisnya, tapi Anzai dan Hotaru
terus menolak argumennya.

Meskipun begitu, suara tenang Harumi meyelinap ke telinga Anzai melewati celah dari
argumen mereka.

“Mungkin mereka menjalankan suatu jenis bisnis yang lain. Dan mungkin pada awalnya
mereka tak memberitahumu tentang uang, lalu mereka menggunakan kekerasan agar kau
membayar harga yang amat teramat sangat mahal.”

145
Part 2
Dan itulah bagaimana survei menakutkan itu berakhir… Kira-kira itulah yang ingin
kukatakan. Sayangnya, kelihatannya ada banyak hal-hal misterius di dunia ini.

Hal itu hanyalah satu-satunya hari esok.

Setelah satu malam, fenomena aneh berikutnya datang untuk menyerang.

Atau…

Mungkin melihat hal itu sebagai “berikutnya” adalah sebuah kesalahan dan itu hanyalah
sebuah kelanjutan.

Part 3
Karena kuliah siangnya telah berakhir, Anzai telah selesai kuliah untuk hari itu.

Saat dia melihat-lihat permintaan untuk “pekerjaan yang aman dan disetujui universitas”
yang dipasang di papan pengumuman luar ruangan, Harumi memanggilnya.

Sepertinya tiga orang yang lainnya tidak bersamanya.

“Apa kau butuh uang untuk biaya hidupmu?”

“Tidak, aku sedang berpikir untuk mendapatkan SIM. Tapi aku memeriksanya dan sekolah
mengemudi biayanya mahal. Harganya sekitar 300,000 yen.”

“Oh, begitu. Aku berharap untuk mendapatkan smartphone keduaku.”

“Hah? Kau butuh dua smartphone dalam waktu yang sama?”

“Dan itulah mengapa aku mempunyai barang misteri ini!!”

Kemudian Harumi mengerluarkan sesuatu dari sakunya dengan paksaan sedemikian rupa
yang kelihatannya mengabaikan batasan dimensi ketiga.

Anzai mengenali barang apa itu hanya dari bayangannya saja.

Tapi barang itu memberinya perasaan gelisah yang kuat.

Ya.

Barang itu adalah sebungkus sampel tisu saku yang sama seperti yang rumornya dibagikan
di depan stasiun.

146
Tisu-tisu mencurigakan itu katanya berisi nomor telepon kelompok yang dapat kau bayar
untuk melakukan apapun.

Kalau dilihat dari penampilan luarnya, tisu itu benar-benar merupakan pak tisu biasa.
Namun, pada ruang untuk sampel tisu itu tersimpan selembar kertas berwarna merah
darah yang bertuliskan deretan nomor berwarna hitam pekat. Banyak angkanya cocok
dengan banyak angka untuk sebuah nomor telepon, tapi arah tujuan nomor itu masih
sebuah misteri.

Hal itu sendiri sudah cukup untuk membuktikan bahwa hal itu adalah nomor telepon dari
kelompok itu.

Tapi…

“Seorang pria membagikan tisu saku merah ini di depan stasiun seperti apa yang rumor
katakan.”

“Begitu ya…”

Karena nomor itu adalah nomor ponsel bukannya nomor telepon rumah maupun nomor
bebas biaya, Anzai tak mau memanggil nomor itu. Namun, Harumi kelihatannya tidak
peduli sedikitpun.

“Oke, Aku akan memanggilnya.”

“Kau akan memintanya untuk menemukan pekerjaan dengan gaji tinggi?”

“Hal itu terlalu berbelit-belit. Aku akan meminta mereka untuk mempekerjakan kita
berdua!!”

“Aku punya perasaan kalau kau akan membuatku terlibat dalam hal ini!”

Dengan panik Anzai mencoba untuk menghentikan Harumi, namun dia mengambil ponsel
(pertama?)nya dan memanggil nomor yang tertulis di tisu saku itu.

Namun, seorang wanita muda(?) yang menjawab panggilan itu kelihatannya bingung.

“Ini adalah nomor untuk pelanggan. Kami tak dapat menerima permintaan pekerjaan.”

Wanita yang jelas-jelas tidak biasa berbicara dengan begitu sopan malah membuatnya
lebih berbahaya. Anzai tak mau punya urusan lagi dengan hal itu, tapi Harumi tidak
merasa keberatan sama sekali.

“Tapi aku mau kau mengabulkan permintaanku untuk mendapatkan pekerjaan. Kalian
bilang kalian dapat melakukan apapun yang orang-orang ingin kalian lakukan, kan?”

147
“Gh…”

“Aku ingin pekerjaan untuk dua orang yang waktunya hanya tiga kali seminggu,
menghasilkan lebih dari 1000 yen per jam, tidak berbahaya, dan dapat dilakukan dengan
mudah boleh para amatir!!”

“…B-baik, Jangan salahkan saya kalau sesuatu terjadi.”

Dia menutup panggilan dengan ucapan yang tidak terdengar seperti bagian dari suatu
perusahaan yang benar-benar bertindak sebagai alat kemasyarakatan.

Wajah Anzai benar-benar pucat, tapi Harumi tersenyum tanpa rasa khawatir sambil
berkata, “Kau lihat? Dunia ini adalah dunia yang sederhana.”

Part 4
Hari itu adalah hari libur. Namun, meskipun orang tuanya terserang penyakit mematikan,
dia terserang flu, dia tersesat di pulau terpencil di suatu laut yang jauh, dan asteroid akan
menabrak bumi, dia tak akan bisa membatalkan pekerjaan itu.

“Kau tak bisa kembali tidur!!” kata Harumi.

“Bagaimana kau bisa tahu di mana apartemenku?”

“Kozue memberitahuku.”

“Aku juga tak ingat pernah memberitahukannya ke Kozue!!”

Mereka dipanggil ke tanah kosong yang benar-benar terlihat normal. Seorang pria paruh
baya yang memakai pakaian kerja ada di sana. Dia tersenyum dan melambaikan tangan ke
arah mereka. Anzai bersiap untuk mengambil pipa logam dari tanah dan menghajar pria
itu di bagian belakang kepalanya kalau dia bilang bahwa mereka harus dibawa ke suatu
tempat dengan menggunakan penutup mata, tapi hal itu tak terjadi.

“Di sini kalian rupanya. Namaku Suzukawa, seorang pengawas. Kurasa kalian berdua
adalah pendatang baru.”

“Ya!!”

“Yaaaaa…”

Respon Anzai sangat setengah hati, tetapi roda dunia terus berputar.

“Apa pekerjaan kami hari ini!?”

148
“Tempatnya dekat. Kita bisa jalan kaki ke sana. Oh, ambil ini. Ini adalah alat-alat
pekerjaan untuk kalian, jadi jagalah alat-alat kalian. Mereka adalah nyawa bagi pekerja.”

“…Sebuah ember dan…apa ini? Pembersih berbentuk rol yang digunakan untuk
mengambil rambut dari karpet?”

“Itu adalah rol untuk mengecat. Mbak, kau ambil kaleng catnya.”

“Oke!!”

Mereka akan bekerja di kompleks apartemen kumuh yang butuh 5 menit ke sana kalau
jalan kaki.

Faktanya, itu adalah kompleks apartemen tempat Anzai tinggal.

“Kenapa semuanya melakukan penelitian di tempat tinggalku!?”

“Apa yang dia bicarakan?”

“Terkadang dia mengatakan hal yang aneh.”

Anzai cukup enggan mengikuti Harumi dan pengawas ke dalam bangunan apartemen itu.
Mereka sampai di kamar di sebelah kamarnya.

“Ini adalah kamar kosong.”

“…Apa yang akan kami lakukan?”

“Cat dindingnya. Dindingnya harus terlihat bagus bagi orang yang mau pindah ke sini.”

“Hmm,” gumam Anzai, tapi kemudian, “Hah?”

Dia dikuasai oleh perasaan aneh. Dia punya perasaan kalau alasan yang diberikan dengan
cepat itu tak masuk akal.

Namun, Harumi dan pengawas sudah menuju ke kamar kosong itu.

Dan mereka bahkan tidak melepas sepatu mereka.

“Inilah dia. Di Langit-langitnya.”

“Wow.”

“Oke, Cat itu saja. Cepat. Sekarang cepatlah.”

149
Bertanya-tanya tentang apa yang mereka bicarakan, Anzai memasuki kamar itu dengan
penuh rasa takut.

Yang dia temukan di sana adalah noda menakutkan yang dia rasa harus dinominasikan
sebagai 100 tempat berhantu teratas di Jepang.

“Waaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
hhhhhhhhhhhhhh!?”

“Anzai-kun punya reaksi yang terlalu berlebihan terhadap apapun, kan?”

“Dia membuat semuanya terasa hidup,” balas Harumi.

“Persetan dengan ini!! Apa itu!? Sudah jelas kalau itu adalah orang!! Noda itu terlihat
seperti seukuran manusia dengan anggota tubuhnya tersebar ke mana-mana!! Apa yang
terjadi di apartemen ini!?”

“Ayolah, cepatlah dan catlah itu.”

“Kami dibayar per jam, jadi kami tak mau terlalu cepat.”

“Tidak, tunggu!! Jelaskan hal ini!!!!!! Faktanya, Aku bakan tidak berpikir kalau korban
penusukan fatal pada sisi lain langit-langit akan menyebabkan noda seperti ini! Apa yang
terjadi sampai-sampai bisa membuat noda yang mengerikan seperti ini!?”

(Kalau dipikir lagi, seorang gadis asing tinggal di sebelah kamarku sampai sekitar 2
minggu lalu! Dia punya rambut putih, berumur 12 tahun, menyebut dirinya sendiri dengan
kata ganti orang pertama “konata”, dan tinggal sendiri!! Apa yang terjadi sampai-sampai
noda aneh ini ada di sini!?)

Otak Anzai sepertinya kepanasan.

Sementara itu…

“Jangan tanya padaku. Aku hanya disuruh untuk membuat kalian melakukan sesuatu
mengenai noda itu.”

“…Jadi kau hanya akan menutupi tanpa mengetahui apa itu?”

“Permintaannya bukan untuk mencari tahu apa itu.”

Sambil berbicara, pengawas berparuh baya itu membuka tutup kaleng cat itu dan
menuangkan cat putih ke dalam ember. Kemudian dia mengambil alat yang terlihat seperti
rol perekat yang digunakan untuk menghapus noda dari karpet dan memasukkannya ke
dalam cat.

150
“Sekarang, selesaikan ini. Kalian takkan perlu tangga untuk mengecatnya. Ayolah, ambilah
itu. Mungkin kalian mendapatkan bayaran yang sama per jam tak peduli seberapa keras
kalian bekerja, tapi cobalah untuk tidak bermalas-malasan di depanku.”

“Wahh! Catnya menetes ke badanku ketika aku mengangkat rolnya!!” teriak Harumi.

“Tak adakah hal lain yang bisa kau terkejutkan!? Dan rahasia apa yang apartermen murah
tempatku tinggal ini punya!?”

Namun, Harumi dan pengawas itu sepertinya tidak memedulikan apapun selain uang.

Sang pengawas berbicara ke Anzai yang masih mengeluh.

“Hal semacam ini sudah dapat diduga.”

“Hah!? Apa kau akan bilang padaku kalau tempat ini berhantu karena insiden mengerikan
dari masa lalu!?”

“Tidak. Orang-orang dapat membayar kita untuk melakukan apapun, kau ingat? Yah, kau
membuat permintaan konyol kerja tiga kali seminggu dengan gaji 1000 yen per jam.
Seharusnya kau tak terkejut kalau mendapatkan pekerjaan seperti ini.”

“…Jadi kau tidak melakukan pekerjaan seperti ini setiap tahun?”

“Tidak. Kami akan melakukan apapun yang diminta kepada kami, jadi kami mendapatkan
banyak jenis pekerjan yang berbeda. Kalau kau baik-baik saja dengan upah rendah kau
dapat memilih pekerjaan yang mudah dan aman. Dengan jumlah uang yang kau inginkan,
mendapat sesuatu dengan lebih sulit adalah hal yang alami. Jadi berhenti mengeluh.”

“Benar!! Benar, benar!!”

“Aku mulai mengkhawatirkan IQ Harumi…”

Sebesar apapun Anzai tak menyukainya, pekerjaan adalah pekerjaan. Dia selalu bisa
menanyakan pemilik apartemen tentang noda itu nanti. Tentu saja, dia tidak tinggal di
kamar itu, jadi mungkin saja sang pemilik apartemen tak punya kewajiban untuk
memberitahunya tentang kamar sebelah kamarnya itu.

Dia memasukkan rol catnya ke dalam ember untuk mengumpulkan catnya. Ketika dia
merentangkan tangannya ke atas, dia dapat mencapai langit-langit itu. Ketika dia
memikirkan hal itu, semua hal terlihat mencurigakan dari poin bahwa mereka akan
langsung mengecat tanpa melepas wallpapernya terlebih dahulu, tapi pemilik
apartemennya lah yang merencanakan sesuatu yang mencurigakan, bukannya kelompok
kerja Anzai.

151
“…Meskipun begitu, penalaran itu akan cukup berbahaya kalau sudah pergi sejauh
membunuh seseorang.”

“Apa kau mengatakan sesuatu?”

Anzai tak mau menyebabkan masalah apapun, jadi dia mengubah pola pikirnya untuk
menyelesaikan pekerjaan itu.

Dia menempelkan cat putih ke langit-langit.

Hanya dengan memindahkan rolnya ke belakang dan ke depan, noda berbentuk manusia
itu akan menghilang. Tetapi kemudian…

“Mm…mm…?”

“Noda ini baru saja berbicara!! Dia menggumamkan sessuuuaaaatttttuuuuuuu!?”

“Ah!? Jangan melambaikan rolmu!!”

“Kau membuat catnya berceceran ke mana-mana. Yah, kita akan mengecat semuanya, jadi
kurasa hal itu tidaklah penting.”

Mereka berdua terlihat tidak khawatir.

Hal itu sendiri adalah masalah, tapi suatu kata tertentu menarik perhatian Anzai.

“Semuanya?”

“Semuanya.”

“Jadi kita tidak hanya mengecat langit-langitnya, tapi dinding dan lantainya juga? Tunggu,
apakah ada alasan kenapa kita harus melakukan hal itu?”

“Kita diminta untuk melakukan hal itu.”

Dengan cepat Anzai melihat-lihat dinding dan lantai. Salah satu dari dinding itu adalah
dinding kamar apartemennya juga, jadi dia mempunyai alasan yang serius untuk khawatir.

“Y-yah, Aku tak melihat noda berbentuk manusia apapun… Apa kau melihatnya?”

“Tidak,” kata Harumi.

Namun, perasaan tidak enak memasuki pikiran Anzai.

“…Jadi ada sesuatu selain noda di sana?”

152
“Mungkin. Oh, lebih pentingnya, cepatlah dan catlah noda langit-langit itu. Noda itu akan
melarikan diri.”

“Apa maksud dari noda itu akan melarikan diri!? Apakah maksudnya noda itu sebenarnya
bukanlah sebuah noda!? Jangan bilang kalau noda itu sebenarnya aalah kumpulan
serangga hitam kecil yang terlihat seperti noda!!”

“Ngomong-ngomong, kau masih perlu mengecat noda itu. Ayolah, cepat, cepat. Noda itu
akan kabur ke kamar sebelah.”

“Gwooooooooooooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhh!!”

Meskipun masih tidak mengetahui apa yang terjadi, Anzai mengayunkan rol itu seperti
pedang sakti dan menyegel (sesuatu yang terlihat seperti) noda hitam di balik cat.

“Bagus!!”

“Wow, Aku takkan berpikir seorang amatur bisa melakukan hal itu.”

“Tunggu!! Apakah itu benar-benar menyelesaikan hal ini!? Aku mendapat perasaan kalau
noda itu masih sangat hidup dan kita tak bisa melihatnya!!”

“Noda itu ‘sangat hidup’? Kau memang mengatakan sesuatu yang aneh.”

“Puitis sekali!” komentar Harumi.

“Tidak adil!! Jangan melihat sesuatu secara normal ketika hal itu nyaman untuk kalian!!”

“Oke, mungkin itu sudah selesai, tapi kita masih harus mengecat sisanya. Anzai-kun,
tutupilah rambut yang mencuat keluar dari celah-celah di lantai. Sepertinya rambut itu
menuju ke arah ini secara perlahan namun kuat.”

“Tidaaaaaak!! Kali ini adalah sesuatu yang jelas secara fisik!?”

“Ha ha ha! Bagaimana bisa kau mengatakan kalau rambut yang sudah jelas tidak alami ini
adalah fenomena fisik!?” kita Harumi.

“Oh, jadi kau mengakui kalau hal-hal ini tak normal sekarang!?” Setelah itu, ketiga orang
itu dihadapkan dengan “sejumlah besar cetakan yang jelas-jelas terlihat seperti cetakan
tangan bayi”, “sebuah dinding yang ditutupi oleh tonjolan berbentuk payudara ditemukan
ketika mereka melepaskan bak mandi yang terpasang”, “tulisan feminim yang mengatakan
‘lezat’ yang terlihat seperti telah tergores oleh kuku seseorang”, dan fenomena lain yang
mirip seperti itu. Mereka bertiga mengirim mereka semua kembali ke kegelapan.

Pada malam hari setelah mereka selesai, wajah Anzai benar-benar pucat.

153
“…A-Aku perlu mengecek apakah ada jejak cat di kamarku!!”

“Wow, mendapatkan 1000 yen per jam hanya dengan mengecat itu hebat!” kata Harumi.

“Ya, tapi untungnya kau tetap berada di deret 1000 yen. Kau akan mendapatkan pekerjaan
yang bahkan lebih buruk kalau kau meminta deret 1200 yen. Pekerjaan-pekerjaan itu
berada di tingkat Ab. Buster.”

“Hal-hal yang lebih buruk dari ini!?”

(Dan istilah apa yang dia gunakan? Ab. Buster!?)

“Ya.” pengawas yang berpengalaman dalam hal-hal yang lebih gelap itu mengangguk. “Di
dekat sana ada universitas negeri, kan? Baru-baru ini kami mempunyai pekerjaan untuk
berpura-pura menjadi mahasiswa di sana. Survei itu adalah sesuatu yang pasti ingin aku
hindari.”

154
EPILOG 02
Kasus Hotaru

Part 1
"Kebetulan sekali. Itu mirip seperti punyaku," kata Hotaru.

Dia adalah seorang gadis tinggi dengan rambut yang hitam dan panjang. Dia cantik, tapi
itu adalah jenis kecantikan yang senada dengan kata-kata "bergidik" atau "menakutkan" di
pikiranmu. Terus terang saja, Anzai adalah orang yang paling sulit untuk menemukan
topik pembicaraan dengan gadis ini.

"Kau mungkin suka film yang sama," kata Harumi.

"Bukanya semua orang salah, tapi akan menjengkelkan bagi orang lain jika kau berbicara
tentang hal itu. Yah, itu masih lebih baik daripada berbicara tentang bisbol."

"Aisu, kau harus mengubah kebiasaanmu meraih orang aneh dengan satu tangan di
restoran sambil menonton TV dan memegang cangkir bir dengan tanganmu yang lain ...
Oh?”

Kozue melemah.

Saat mereka meninggalkan auditorium, dia mendongak ke langit malam dan mengangkat
telapak tangannya seolah-olah hendak menangkap sesuatu.

Hotaru mengerutkan kening.

"Mau hujan?"

Begitu dia menggumamkan itu, Anzai merasa setetes besar air jatuh di atas hidungnya.
Tetesan itu diikuti oleh apa yang tampak seperti siraman hujan. Gedung sekolah itu cukup
jauh dari kedai kopi, dan tidak satupun dari mereka memiliki payung. Mereka berlima
dengan panik berlari kembali ke auditorium.

Mereka telah mematikan lampu ketika mereka pergi, jadi ruangannya gelap gulita.
Namun, tidak terkunci. Atau lebih tepatnya, ruangan itu telah ditinggalkan tebuka.

"Hyaahh!! Hujannya benar-benar turun!"

"Dengan hujan deras seperti ini, mungkin tidak akan bertahan sepanjang malam."

"Aku basah kuyup. "

155
"Malang sekali kau nak, semuanya gelap gulita. Jika ada lampu, kau akan mendapatkan
adegan fanservice dari kami berempat. "

Anzai mengabaikan Hotaru, malahan dia memeriksa barang-barangnya sendiri. Dia tidak
membawa banyak perlengkapan sekolah di tasnya, tapi sepertinya ada semprotan tahan air
yang didapatkannya setelah seorang petugas departemen store membujuknya untuk
membeli, dan itu terbukti efektif. Dia membuka ritsleting dan merogohkan tangannyake
dalam, tapi tidak ada yang terasa basah.

Berikutnya, ia memeriksa ponsel yang ada dalam saku celananya.

Anzai mengeluarkan ponsel dan menyalakannya. Untungnya, suatu layar passcode biasa
muncul. Tampaknya ponsel itu tidak rusak.

Ketika Anzai terfokus pada telepon genggamnya, cewek yang terlihat seperti anggota klub
kabaret bernama Aisu menjerit.

"Gyaaahhhh!! Seperti yang sudah kuduga, pakaian kita yang basah dan tembus pandang
dilindungi oleh kegelapan ruangan ini, tapi ternyata ia membawa penerangan cadangan!?”

"?"

"Oke deh, kalau begitu aku akan melakukan pengamanan-penutup-mata untuk


keselamatan!" teriak Harumi dari belakang Anzai yang secara refleks berbalik ke arah Aisu
sembari ia berteriak.

Detik berikutnya, mata pria itu ditutupi oleh dua tangan yang basah. Pandangannya tiba-
tiba terputus, dan pada saat yang sama ia merasakan suatu tekanan lembut pada
punggungnya.

Sesuatu seperti tembakan arus listrik menembus pusat tubuh Anzai.

Terlalu jauh untuk dikatakan bahwa pria itu telah lengah.

"Aisu, kau mencoba untuk membuatnya terlihat seakan-akan kau malu, lantas kau
menjerit untuk menarik perhatian, bukankah begitu?"

"Tidak, itu tadi murni respon dariku! Dan seperti itulah, dia menempel padanya, aku pikir
Harumi lah yang paling diuntungkan di sini!!"

"Dia hanya tersenyum dan tidak melakukan apa-apa!?"

"Apa? Apa? Apa sebabnya kau jadi begitu bersemangat?" tanya Harumi.

"Ampun deh, apa sih yang sedang kalian lakukan?" kata Hotaru dengan berputus asa.

156
Anzai kemudian merasa seseorang mengambil ponsel dari tangannya. Ketika Harumi
melepaskan "penutup mata" darinya, semua sumber cahaya lenyap. Seseorang
mengembalikan ponsel itu kepadanya dalam kegelapan.

"Ponsel ini adalah benda terlarang. Mengerti?"

"Aku hanya memeriksa untuk melihat apakah ponselnya masih bekerja, itu tidaklah
masalah bagiku. "

"Aisu, kau gagal menarik perhatian yang cukup untuk dirimu sendiri. Harumi
mengalahkanmu," komentar Kozue.

"Kita selalu seperti ini, kan?"

Anzai bisa mendengar mereka berbicara dalam kegelapan, tapi dia tidak mencoba untuk
bergabung dalam pembicaraan itu. Tindakan terbaik yang bisa dia lakukan adalah
mengangguk ke arah (sepertinya) Hataru berada.

"Hujan ini berlangsung lebih lama daripada yang aku duga sebelumnya," kata suara
Hotaru. "Kalau hujannya sekeras ini, aku anggap itu akan berakhir dengan cepat."

"Jika hujannya berlangsung sampai pagi, kita harus mempersiapkan diri," jawab Anzai
secara tak acuh.

Dia tentu saja tidak berbicara tentang tinggal di sana semalaman. Dia berbicara tentang
berlarian menuju rumah sambil menembus hujan.

Aisu melanjutkan, "Auditorium ini cukup besar, mungkin ada stan payung dan ada
beberapa payung yang tersisa di dalamnya."

"Mengambil benda yang bukan milikmu adalah kesalahan, Aisu."

"Kita bisa mengembalikannya besok. Paling tidak, kita harus coba mencarinya."

Tapi mereka tidak bisa menemukan benda semacam itu di dekat pintu masuk auditorium.
Mereka dipaksa untuk mencari dengan meraba-raba dan menduga-duga, tapi tampaknya
memang tak ada payung.

"Sama seperti penghancuran mobil, para dosen mungkin mengambil payung-payung yang
tersisa."

"Tapi artinya, kita tak bisa meninggalkan tempat ini"

"Aku tahu!" kata Harumi. "Ini adalah suatu auditorium, sehingga pasti terdapat banyak
tong sampah. Jika kita dapat menemukan kantor, mungkin mereka memiliki kantong
sampah baru."

157
"Jika kau meletakkannya di atas kepalamu, berjalan melalui distrik perbelanjaan
metropolitan, dan naik bus atau kereta api, sepertinya mereka harus membuat patung
untuk menghormati keberanianmu, lantas menempatkannya di gerbang sekolah."

"Huh?" kata Anzai.

Karena hanya sedikit penerangan dari lampu luar, jalan dari pintu masuk menuju sampai
auditorium menyala dengan samar-samar. Dia melihat sesuatu yang berkilau di sana.
Gadis-gadis sepertinya tidak mau membiarkan dia melihat mereka dengan pakaian basah
yang membuat dalamannya terlihat, sehingga mereka tidak mendekati cahaya itu. Namun,
Anzai berada di posisi yang berbeda. Ia mendekati pintu kaca untuk memeriksa, dan dia
tahu benda apa itu.

"Ada payung plastik tergeletak di sana."

Dua atau tiga potong kerangka logam telah rusak, sehingga lembaran plastik payungnya
berkibar. Embusan angin yang kuat atau sesuatu sejenisnya pasti telah merusaknya, jadi si
pemilik membuang payung itu. Namun, payung dalam keadaan seperti itu masihlah cukup
untuk melindungi tubuh mereka dari hujan.

Anzai meletakkan tas dan telepon di atas lantai, membuka pintu kaca, dan menuju ke luar.
Dia mengambil payung plastik yang rusak dan bergegas kembali.

"Para pemenang adalah mereka yang berani merampas. Sepertinya kita bisa melanjutkan
ke langkah berikutnya. ... Tunggu dulu, apa itu?"

Area di dalam auditorium itu bahkan lebih gelap daripada daerah yang berada tepat di
sebelah pintu kaca, di mana Anzai berdiri, sehingga ia tidak bisa melihat mereka. Namun,
ia merasakan ketegangan pada atmosfer di sekitarnya.

Hotaru memecah kesunyian.

"Untuk referensi di masa mendatang, anak-anak perempuan sungguh sangat malu ketika
mereka melihat pakaian dalam lawan jenisnya."

"? Yang lebih penting, aku berhasil mendapatkan payung untuk kita ... "

"Tidak, tidak lebih penting! Argh, cepat ke sini!!"

"Aisu, kau hendak memeluknya karena kau tidak dapat menahan diri?"

"Apa!? Aku mengatakan bahwa kalian juga perlu pertahanan kegelapan!!"

Atas desakan mereka, Anzai menuju kembali ke dalam kegelapan.

"Pokoknya, aku menemukan payung."

158
"Iya iya. Suatu payung."

"... Adalah suatu hal yang mustahil jika kita menggunakan payung setengah rusak ini
secara bersamaan. "

"Kozue, apakah kau baru saja menelan ludah?"

"Tidak, menurutku Aisu yang melakukannya."

Mereka mengabaikan Anzai karena mereka terus bercakap-cakap.

"Pokoknya, tidak bisakah kia membiarkan satu orang menggunakan payung ini untuk
menuju ke toserba, lantas membeli beberapa payung lebih banyak?" ia menyarankan suatu
ide.

"Oh! Bagus! Ide bagus!"

"Nah, setidaknya itu realistis."

"Tunggu, orang-orang muda! Kau menyarankan agar salah satu dari kita keluar ke daerah
terang sementara dalam kondisi basah kuyup!! "

"Ini bisa menjadi malam yang selalu kuingat."

Anzai pun berpikiran bahwa sedikit keterlaluan untuk memaksa seorang gadis berkeliaran
ke toserba dalam keadaan celana dalamnya kelihatan.

"Yah, aku sendiri yang punya ide, jadi aku lah yang akan pergi."

"Tunggu, nak!! Jujur saja, aku pikir kau lah pilihan yang paling berbahaya!! \"

"?"

"Jika salah satu dari kita sangat malu untuk pergi membeli payung, maka aku pikir kita
harus memutuskannya dengan menggunakan batu-kertas-gunting."

"Aku kira demikian, tapi aku adalah seorang lelaki. Aku mungkin juga ... "

"Tidak, itulah alasannya! Karena kau seorang lelaki, maka kau tidak boleh pergi, dasar
idiot!!"

Anzai dihentikan oleh suatu logika yang tidak bisa dipahami olehnya. Mungkin ada
semacam aturan khusus pada kelompok perempuan.

Bagaimanapun juga…

159
"Tapi kita harus menuju ke distrik perbelanjaan untuk pulang. Dan kau menyebutkan
bahwa kita akan menggunakan kereta atau bus. Pada akhirnya kita akan berada pada suatu
tempat penuh cahaya. "

"... !?"

"!"

"!!"

"... !!"

Komentar santainya membuat keempat gadis lainnya tersentak. Tampaknya bagi para
perempuan, ini adalah suatu masalah serius layaknya hidup dan mati.

"B-berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengeringkan pakaian?"

"Untuk mengeringkannya dengan bantuan udara, akan dibutuhkan waktu semalaman.


Kita mungkin perlu pengering rambut atau sejenisnya."

"Tidak, itu tidak ngefek. Kita membutuhkan pengering pakaian sungguhan."

"Mari berpikir dengan jernih," kata Kozue. "Apakah kau menyarankan bahwa kita
menggunakan mesin laundry otomatis tanpa baju ganti? Apa yang harus kita lakukan
sementara pakaian kita berguling-guling dalam mesin pengering?"

"Kau betul juga, Kozue, tetapi kau benar-benar berpikir bahwa ini adalah kesempatanmu,
bukan!?"

"B-bisakah kau berhenti memproyeksikan pikiranmu padaku, Aisu?"

Ketika percakapan mulai bergeser ke arah yang aneh, Hotaru mencoba untuk
memperbaikinya.

"Pokoknya, pertama-tama kita butuh payung yang cukup agar kita bisa bergerak dengan
bebas. Kita harus memutuskan siapa yang akan menuju ke toserba dengan menggunakan
batu-kertas-gunting. "

"Oke, mari kita mulai! Batu, kertas ... "

"Tidak, tunggu," potong Anzai. "Kita tidak bisa melihat tangan masing-masing di dalam
kegelapan seperti ini. "

Mereka semua terdiam.

Pada akhirnya, mereka memilih untuk meninggalkan pertahanan kegelapan yang telah
melindungi mereka semua sampai saat ini. Keempat gadis dipaksa untuk mengekspos

160
bentuk tubuh mereka dengan mendekati pintu kaca, yang terdapat penerangan dari lampu
luar. Bagi Anzai, hal yang lebih mengganggu bukanlah keadaan pakaian mereka yang
tembus pandang, melainkan cara wanita-wanita itu menggeliatkan tubuh mereka.

"Batu gunting kertas!!!!!"

Mereka mengayunkan lengan mereka setengah putus asa, tetapi setelah permainan itu
usai, Anzai memikirkan sesuatu.

"…Baru kusadari. Kita bisa saja menjulurkan tangan kita dari kegelapan. "

Detik berikutnya, empat "batu" terbang ke arahnya.

Part 2
Sejujurnya, empat gadis basah dengan pakaian tembus pandang lebih membekas bagai
Anzai daripada survei misterius itu. Yang paling membekas di pikirannya adalah pakaian
dalam Hotaru. Dari awal sampai akhir, aura gadis itu sungguhlah menawan, sehingga ia
pun tidak menduga bahwa mereka begitu menyimpang ... atau kalau boleh sedikit blak-
blakan, mereka gila.

Lantas…

Ketika Anzai terbangun dari tempat tidur pada hari berikutnya, ia sudah lupa tentang
survei tersebut. Itu tidak berbeda dari laporan yang juga sudah dia telantarkan di malam
hari, sehingga tidak ada gunanya mengingat-ingat itu kembali.

Namun ...

Di dunia ini, terdapat beberapa hal yang aneh. Tak peduli apakah kau mengakuinya
ataukah tidak.

Atau lebih tepatnya…

Sederhananya, hal-hal yang ia pikir sudah selesai, ternyata tidak belum selesai sedikitpun.

Part 3
Hari hujan sangatlah melankolis.

Setelah dengan setengah hati memperhatikan kuliah bahasa asing yang sepertinya dia
lupakan, Anzai berlari melintasi Hotaru yang 80% dia yakin tak pernah dilihatnya lagi.
Tampaknya dia tidak sedang bersama tiga wanita yang kala itu menemaninya.

161
Dia cantik, tapi dia adalah tipe cewek kakak kelas yang begitu indah, sampai-sampai pria
lain akan enggan berbicara dengannya.

Dia adalah jenis kecantikan yang akan membuat suatu keheningan ketika diajak karaoke.

Anzai sendiri bisa merasakan giginya terkatup.

"Namamu Anzai-kun, kan? Apa kelasmu berikutnya?"

"Matematika. Ini adalah hari di mana aku mengerjakan persyaratan pendidikan umumku."

"Kalua begitu, lewatkan saja."

"Apa maksudmu ‘kalau begitu’ ?"

"Kau tidak akan pernah menggunakan apa yang kau pelajari di kelas itu, kan?"

Anzai memiliki perasaan dengan penalaran yang sama bahwa 5 pelajaran selama masa-
masa SMP dan SMA tidak akan diperlukan, tapi dia memang tidak ingin menghadiri kelas
matematika hari itu, jadi dia tidak membantah.

Masalah sebenarnya adalah, apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.

"Jadi apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan pergi ke suatu tempat?"

"Ingat survei kemarin?"

Mereka meninggalkan ruang kuliah sembari mereka berbicara.

Ekspresi Hotaru tidak berubah.

"Apakah Kau ingat nama profesor yang memberikan kita survey tersebut?"

"Tanaka-san, aku pikir. Aku cukup yakin dia memperkenalkan dirinya sendiri sebelum
survei dimulai."

"Ya, hanya itu informasi yang aku ingat. Aku punya beberapa urusan di kantor, jadi aku
bertanya pada para petugas kantor ketika aku berada di sana, tetapi tampaknya tidak ada
profesor bernama Tanaka di universitas ini. "

"Hah ...?"

Pikiran Anzai membeku.

Dia mengerti apa yang Hotaru berbicarakan, tapi dia tidak bisa memahami apa yang ia
maksudkan.

162
"Tanaka adalah nama yang cukup umum. Mungkin itu adalah salah satu dari 5 nama
paling pasaran di Jepang. Fakta bahwa tidak ada satu orang pun bernama Tanaka yang
bekerja di sini, meninggalkan kesan yang kuat ketika aku bertanya pada petugas kantor.
Dia menyebutnya sebagai universitas tanpa Tanaka. "

Pikiran Anzai menjadi kosong, tapi ia masih bisa merasakan keringat di pipinya. Butuh
sedikit lebih lama baginya untuk menyadari mengapa terjadi hal seperti itu. Hujan di luar.
Ruang kuliah yang sebenarnya mungkin sedikit hangat, tapi kesejukan tak menyenangkan
dari luar telah mengisi lorong. Keringat dari dalam tubuhnya tidak menghasilkan panas,
dengan kata lain, dia sedang bermandikan keringat dingin.

"... Kemudian siapakah profesor itu? ... Atau survey tentang materi apa itu?”

"Ini membuatmu penasaran, kan? Beberapa orang mencurigakan datang dari luar
universitas, berkumpul dengan beberapa siswa, memberi mereka survei menyeramkan
berkaitan dengan pikiran dan suara hati mereka, dan kemudian meninggalkannya begitu
saja. Untuk apa itu semua? Dan bagaimana dia melakukannya? Ini adalah universitas
nasional, sehingga keamanannya cukup layak. Dia bisa saja melakukan survei itu di mana
saja, jadi mengapa ia memilih tempat berbahaya seperti universitas ini. Dan juga, kenapa
dia memilih kita dan mengapa dia begitu jauh meneliti keadaan personal untuk
mengarahkan kita?”

"Tunggu, bagaimana dengan SKS-ku!? Jika orang yang seharusnya bernama Tanaka-san
ini bukanlah profesor di sini, aku mungkin benar-benar gagal melalui semester pertama!"

"..."

Hotaru terdiam dan dengan ringan menendang Anzai pada tulang keringnya.

Anzai berteriak, melompat kebelakang, dan air mata merembes di kelopak matanya.

"Bisakah kau tidak merusak suasana hatiku?" katanya tanpa ekspresi.

"Aku tidak ingin mendengar itu dari orang yang meyakinkan aku untuk melewatkan
kelas!!"

Part 4
Universitas mereka tidak punya profesor bernama Tanaka.

Kalau begitu, siapakah sebenarnya profesor itu?

Dan survei macam apa itu? Apa yang telah diambil dari mereka?

Itulah hal yang sedang mereka teliti, tapi ...

163
"Jadi, apa sebenarnya yang akan kita selidiki sementara aku melewatkan kelas?" tanya
Anzai. "Tanaka-san itu bukan berasal dari universitas kita, kan? Bukankah kita tak akan
menemukan apa-apa jika berputar-putar di sekitar universitas begitu saja?"

"Aku tidak begitu yakin," kata Hotaru, dia dengan mudah menyangkal komentar si pria.
"Aku mungkin tidak tahu untuk apa survei itu diberikan, tapi aku punya tebakan tentang
film-film pendek yang digunakannya pada survei itu. Mungkin film itu dibuat oleh klub
studi film dari universitas ini."

"Apakah kau memiliki buktinya?"

"Aku mengenali beberapa lokasi pada film pendek tersebut. Aku pikir, adegan-adegan itu
diambil dari kampus ini. Kemungkinan besar, si misterius bernama profesor Tanaka ini
meminta agar klub studi film memproduksi beberapa film pendek. "

"... Jadi dia pernah berada di kampus ini, selain pada waktu malam itu?”

"Mengerikan, bukan? Itu membuatnya terdengar seperti Youkai atau sejenisnya."

Setelah mengikuti Hotaru, Anzai tiba di ruang klub studi film. (Apakah ruang klub adalah
pilihan yang tepat? Anzai bukanlah anggota dari klub manapun, sehingga dia tidak yakin.)

"Biasanya, pintunya terkuci."

"Kau bisa mendapatkan cetakan dengan menuangkan perekat karet ke lubang kunci.
Walaupun itu sedikit sulit. "

"... Bagiku, kau lah yang tampak seperti Youkai."

Hotaru menggunakan kunci sedikit tidak rata terbuat dari benda yang mungkin adalah
timah, bukannya besi atau aluminium, dan pintu pun dengan mudah terbuka.

Saat mereka masuk, Anzai mengajukan pertanyaan.

"Jadi, apakah yang kau inginkan ada di sini?"

"Aku tidak tahu apakah itu ada di sini, tetapi aki sih berharap demikian. "

"?"

"Film-film pendek itu. Aku ingin tahu tentang beberapa hal mengenainya. Aku ingin
menontonnya lagi untuk memeriksa."

Setelah sedikit mencari, mereka dengan mudah menemukan apa yang mereka cari. Itu
adalah suatu USB drive dengan tulisan "Untuk Survey" pada stiker yang seharusnya
bertuliskan nama si pemilik.

164
"Huh? Bukankah itu adalah gulungan film raksasa yang pernah ia tunjukkan di dalam
auditorium?”

"Mereka mungkin mengeditnya secara digital, kemudian membakarnya dalam bentuk film.
Klub studi film sangat pilih-pilih tentang hal semacam itu. Ini adalah USB drive seharga ¥
20.000 dan berkapasitas tinggi. Film-film itu membutuhkan peralatan semacam ini. Video
itu pastilah memakan space cukup banyak. "

"Itu dapat diubah dengan menggunakan kompresi, tapi aku kira, seperti itulah sifat para
anggota dari klub ini. Meskipun mata manusia tidak dapat mengenali perbedaannya,
orang seperti itu masihlah menolak untuk menggunakan jenis video kompresi."

Anzai bertanya-tanya, apa yang Hotaru ingin periksa pada film-film pendek itu.

Dia menancapkan USB drive ke slot smartphone dan memainkan video tersebut di layar
kecil.

Anzai bertanya-tanya berapa lama waktu yang dibutuhkan, tapi Hotaru mengangguk
setelah hanya 3 menit.

"Aha, aku benar. Lihatlah, di sini, di sini, dan di sini. "

"Apakah ada hantu di video itu?"

"Bahkan lebih baik lagi." Hotaru menghentikan videonya. "Apakah kau familiar dengan
Istilah "fiksi abu-abu"?”

"... Maksudmu seperti film alien?"

"Itu tidak sepenuhnya salah. "

Dia menanggapi lelucon itu dengan ekspresi serius.

Anzai merasa sedikit tidak mengerti, tapi Hotaru masih tanpa ekspresi di wajahnya.

"Hal ini mengacu pada cerita fiksi yang tidak dapat dilabeli sebagai cerita nyata karena
berbagai keadaan. Kau kadang-kadang mendengar tentang masalah ini karena adanya
alasan politik, tapi baru-baru ini digunakan dalam suatu film yang menunjukkan fasilitas
penelitian UFO. Dan juga film horor dengan motif roh penasaran yang balas dendam dari
periode Heian."

"Bagaimana dengan itu?"

"Ini film pendek yang sama." meskipun perkataan yang dia ucapkan barusan begitu
konyol, ekspresinya masihlah tidak berubah. "Karya fiksi abu-abu meninggalkan tanda-
tanda kecil yang akan diabaikan oleh para penonton. Tanda-tanda seperti itu dapat dilihat

165
pada kumpulan film pendek ini. Mungkin kebetulan saja tertangkap kamera, akan tetapi
itu semua disengaja. "

"Eh? Tunggu ... maksudmu gadis berambut putih yang berada di tepi layar itu?”

"Tidak, bukan itu."

(Lantas siapa gadis ini?)

Anzai masih memiliki pertanyaan, tapi Hotaru tidak membiarkan percakapan mengarah
ke sana.

"Kesimpulanku adalah, semua film pendek yang ditampilkan adalah fiksi abu-abu."

"... Maksudmu itu benar-benar nonfiksi?"

"Ya."

"Tapi tidakkah ada cerita tentang peri dan ninja di sana!? Tidakkah satu cerita tentang
troll bergaya RPG dari dunia fantasi abad pertengahan yang terpotong tidak pernah ada
dalam sejarah!?”

"Jangan tanya aku. Aku juga tidak tahu bagaimana bisa begitu." Hotaru mendesah. "Tapi
tampaknya film-film pendek itu tidak menunjukkan beberapa dunia yang aneh secara
keseluruhan. Rasanya lebih seperti, hanya satu ruangan atau satu bagian dari dunia itu
sendiri. Mungkin ada beberapa ruang di bangunan, atau kubah bawah tanah di mana hal-
hal itu terjadi. Atau mungkin, ada dunia misterius, dan ada beberapa kamar pada suatu
tempat di bumi ini yang terlihat seperti dunia lain misterius. "

(Itu konyol ...)

Jika kau diberitahu bahwa ada seorang pahlawan dan raja setan pada suatu tempat di
bumi ini, akankah kau percaya?

Dan virus komputer yang berbicara seperti manusia tampak lebih fantastis daripada
pahlawan atau raja iblis.

"Tapi, apakah definisi dari nonfiksi?" tanya Anzai.

"Hm?"

"Nostradamus peramal yang dianggap nonfiksi. Dengan kata lain, tidak berarti isi nonfiksi
adalah suatu kebenaran. Artinya, si penulis berpikir bahwa cerita itu benar adanya. Kalau
begitu…"

"Profesor itu tidak waras?"

166
"Memang gampang kalau kita berpikir seperti itu."

"Mungkin," Hotaru mengakuinya. Tapi kemudian, "Atau mungkin ada suatu aturan umum
di balik semua ini yang telah meyakinkan si profesor agar melihat film-film tersebut. "

"... Maksudmu seperti hipnotis?"

"Betapa klise. Setidaknya gunakan imajinasimu lebih jauh dan katakan bahwa ia membuat
film pendek untuk menunjukkan apa yang telah ia saksikan ketika mengejar plot besar
tertentu."

Anzai tidak merespon.

Entah kenapa, tanda-tanda fiksi abu-abu mungkin adalah sesuatu yang profesor itu telah
masukkan ke dalamnya sebagai lelucon.

Tapi apa artinya dia melakukan hal seperti itu?

"Pada akhirnya, apa yang profesor itu ingin lakukan? Apa artinya memfilmkan sesuatu
seperti itu? Bahkan, apa tujuan dari survei itu sendiri?”

"Siapa yang tahu." Hotaru menanggapinya dengan tak acuh sebelum menambahkan
komentar samar lainnya. "Tapi aku merasa ada suatu hubungan."

"?"

"Aku merasa ada hubungan antara kejadian aneh yang diceritakan pada film-film pendek
tersebut, dan bagaimana cara si profesor menyelinap ke dalam universitas, melakukan
survei itu, dan kemudian menghilang. Dan jika ada koneksi, kita mungkin terlibat secara
tidak langsung dengan kejadian-kejadian yang dimulai dengan ditayangkannya film-film
pendek tersebut. "

"... Sepertinya ini adalah suatu hal yang buruk. "

"Tidak. Tetapi jika film-film pendek itu sungguh merupakan fiksi abu-abu, si profesor itu
mungkin mendapatkan suatu kesimpulan yang tepat."

"Apa maksudmu?"

"Orang-orang yang bersikeras bahwa mereka diculik oleh UFO adalah tipe "aneh" yang
berbeda dari UFO itu sendiri. Keanehan, kau bisa menyebutnya demikian. Atau jika ada
seorang ahli yang bisa kau tanyai berbagai hal, misalnya ada seorang customer service
yang hanya membahas masalah tentang setan, ahli itu akan menjadi keanehan beberapa
jenis setan yang berbeda." Hotaru berhenti sejenak. "Dengan kata lain, mereka yang
bekerja untuk menganalisa hal misterius akan terpengaruh dan menyatu dengan hal yang
mereka hadapi. Lantas mereka menjadi suatu jenis keanehan yang sesuai dengan
bidangnya. Dengan pengalaman yang diambil untuk mengumpulkan survei yang

167
didasarkan pada film fiksi abu-abu, si profesor misterius mungkin telah benar-benar
berubah menjadi keanehan. ... Tak peduli siapa pun dia sebelumnya. "

"..."

Setelah mendengar semua itu, Anzai akhirnya menyadari sesuatu.

Survei itu bukan hal yang paling berbahaya.

Bukan juga si profesor.

Hal yang paling berbahaya adalah apa yang berada tepat di depan matanya.

"H-hei, ke manakah perginya para anggota klub studi film ini? Jika kamu ingin belajar
tentang film pendek ini, tidakkah akan lebih baik jika kita bertanya pada mereka terlebih
dahulu? Mereka adalah pihak yang benar-benar memutarkan kameranya sebelum hal-hal
misterius ini terjadi."

"Akan jadi lebih mudah jika hal itu memungkinkan."

Dia tidak memberikan jawaban yang lebih spesifik.

Namun, Anzai merasakan semacam hal yang tidak menyenangkan pada akhir
pernyataannya yang ambigu.

Mereka tidak bisa memeriksa dengan orang-orang itu.

Mereka tidak bisa berbicara dengan orang-orang itu.

Mereka tidak tahu di mana orang-orang itu berada.

Ya.

Sama seperti si profesor.

"Teorimu adalah, si profesor menjadi gila ketika menganalisis hal-hal misterius itu,
bukan? Meskipun begitu, mari kita kesampingkan alasan tentang sesuatu yang berbau fisik
dan mental."

"Ya, itu hanya teori. Tapi itu adalah hal-hal semacam grimoires dan lingkaran sihir, kan?
Itu hanya menampilkan cara kerjanya dalam bentuk teks atau diagram."

"Nah, jika perubahan bisa terjadi hanya dengan menganalisis hal-hal ini ..."

Anzai menunjuk.

Dia menunjuk hal yang paling berbahaya.

168
Dia menunjuk USB drive yang ada di tangan Hotaru dan berisikan cuplikan film pendek.

"... Bukankah memiliki benda itu jugalah suatu hal yang berbahaya?”

"Ya. Dibandingkan dengan survei, profesor, orang-orang dari klub studi film, melihat
setiap film pendek, atau fiksi abu-abu itu sendiri ... "

Hotaru tersenyum.

Karena biasanya wajahnya terlihat tanpa ekspresi, senyum itu terkesan sangat lebar.

"... Tidakkah kau berpikir bahwa USB drive ini memiliki keanehan yang jauh, jauh, jauh,
jauh lebih kental di dalamnya? Benda ini seperti tongkat ajaib yang memungkinkanmu
untuk naik level tanpa akhir, hanya dengan melambaikannya."

169
EPILOG 03
Kasus Kozue

Part 1
“Hasilmu sama denganku,” kata Kozue dengan suara yang jelas.

“Tapi ini kan cuma memberi peringkat berdasarkan tingkat kebagusannya. Bukankah
semuanya akan mendapatkan cukup banyak kesamaan?”

“Tidak, kau benar-benar berbeda dariku,” kata Harumi.

“Dan dariku,” kata Hotaru.

(Apakah begitu cara kerjanya?)

Anzai meninggalkan auditorium dengan para gadis dan pergi menuju kedai kopi. Entah
bagaimana, akhirnya dia pergi dengan mereka, tapi dia sendiri tak tahu kenapa.

Jarak gedung yang ada kedai kopinya dari auditorium lumayan jauh (tapi tak jauh-jauh
amat). Jalan di sana hampir gelap gulita, tapi Kozue mulai mengoprek-oprek isi tas
tangannya.

“Kozue, apa yang sedang kau lakukan?”

“Kupikir pulpen ballpointku ketinggalan di auditorium.”

“Harganya cuma 100 yen. Kau bisa beli yang baru di toserba.”

“Aku tak peduli kalau aku meningalkannya, tapi aku cuman mau memastikan kalau
pulpenku memang ketinggalan. Aku akan merasa telah membuang-buang uang kalau aku
membeli sesuatu yang tak kuperlukan.”

“Kelihatannya jumlah pensil mekanik di tempat pulpenmu makin lama makin banyak .”

Hotaru menggunakan lampu layar ponselnya untuk menerangi tas Kozue, tetapi lampunya
tidak cukup terang. Mengoprek-oprek isi tas di saat gelap hanya akan membuat isi tas
pada berjatuhan.

“Gimana kalau kau mengeceknya saat kita sampai di kedai kopi?” saran Harumi, tapi
Anzai menunjuk ke arah yang berbeda.

“Ada papan pengumuman di sana.”

170
Papan tua itu digunakan sebagai tempat memasang pemberitahuan tentang berbagai klub.
Lampu neon dipasang di sana supaya dapat dibaca pada malam hari. Cahaya putih murni
tidak melenyapkan kegelapan secara sempurna di area itu, tapi itu lebih baik daripada
lampu layar ponsel.

Ketika mereka mendatangi papan pengumuman itu, banyak serangga kecil mati yang
dapat terlihat di dalam lampu. Pasti lampu itu tidak sering dibersihkan. Pengumumannya
bukan tentang waktu bagi anggota baru untuk mengikuti klub maupun waktu untuk
festival budaya, jadi pengumuman yang dipasang kekurangan cahayanya.

“Oh, pulpennya ada.”

“Sekarang kau tak perlu beli yang baru.”

“Jadi kau membuat kami mengkhawatirkan hal yang tak perlu,” seru Aisu dengan ringan.
“Kau tahu, aku tak percaya kalau papan pengumuman seperti ini masih ada. Sekarang
sudah abad ke-21. Lebih gampang kalau ngirim pengumuman ke semua orang lewat
email.”

“Para profesor yang keras kepala mungkin tidak menyukai metode elektronik seperti itu.”

“Atau mungkin beberapa orang lebih memiliki kesadaran daripada memberitahu email
mereka hanya untuk menerima segudang pengumuman yang tak berarti.”

“Begitu ya. Jadi sikap keras kepala itu melampaui para profesor.”

Anzai tidak begitu peduli, jadi dia berharap mereka bisa langsung ke kedai kopi. Malam itu
semakin dingin, tapi di sekeliling masih ada cukup banyak serangga. Mereka semua
berterbangan di dekat lampu dan dia merasa kalau hal itu cukup menyebalkan.

“Hotaru-san. Ayo pergi,” kata Harumi sambil berbalik ke arah papan pengumuman setelah
mereka baru mulai pergi.

Anzai juga berbalik dan melihat Hotaru masih berdiri di depan papan pengumuman.

“Apa kau menemukan sesuatu yang menarik?”

“Hotaru adalah orang yang romantis.”

“?”

Pada beberapa hal, keempat gadis itu kelihatannya memiliki pemahaman bersama tentang
mereka sendiri, jadi kadang-kadang Anzai tidak dapat mengerti apa yang mereka
bicarakan.

171
Hotaru lekas bergabung dengan mereka dan pergi menuju kedai kopi. Sama dengan
restoran keluarga dan toserba, kedai itu ada di gedung yang tidak dipakai untuk ruang
kelas. Namun…

“Kedainya tutup.”

“Iya.”

“Hotaru, sekarang jam berapa?”

“8:30. … Sepertinya kita memakan waktu terlalu lama untuk berurusan dengan pulpen
Kozue.”

Kedai itu adalah kedai dengan jaringan global, jadi kedai itu punya jam standar, tapi
manajernya punya kebiasaan menutup kedainya kalau dia menemukan kesempatan. Tak
ada lampu yang menyala di dalam kedai toko itu.

Anzai dan yang lainnya tak punya pilihan selain menuju restoran keluarga Masakan
Spanyol di dalam gedung yang sama.

“Pendapat orang-orang tentang tempat ini sangat bervariasi tergantung mereka suka
seafood atau tidak.”

Dari tampang wajah Kozue, kelihatannya pendapatnya mengenai tempat ini berada di
ujung hal negatif.

Namun, sesuatu yang lain lebih menarik perhatian Anzai.

“Tunggu, kenapa kau maksain duduk di tempat sesempit ini…?”

“Mereka cuma punya meja untuk empat orang, jadi kita tidak punya pilihan lain.”

“Oh, tapi menurutku kau yang menempel jendela dengan Kozue tepat di sebelahmu itu
bukanlah kebetulan . Kelihatannya Kozue sedang mencoba untuk memonopolimu.”

“Hal itu tidak benar.”

Mereka tidak terlalu lapar, jadi mereka membagi salad ukuran besar untuk mereka
berlima. Tentu saja, salad itu ditutupi udang, cumi-cumi, dan kerang. Tampang tidak
menyenangkan dari wajah Kozue semakin parah.

Gadis klub kabaret bernama Aisu menyeruput kopi panas dan berkata, “Kukira kalian tak
akan mendapat kopi yang jauh lebih baik dari ini kalau minumannya ambil sendiri.”

“Bagiku kopi hitam apapun rasanya pahit,” kata Harumi.

172
“Kukira mereka tidak punya minuman nasional apapun seperti matcha. Meskipun begitu
makanannya lebih nasional,” kata Hotaru.

“Ya begitulah restoran keluarga itu,” komentar Kozue.

Anzai bertanya-tanya kenapa orang-orang selalu kasar dalam penilaian mereka terhadap
restoran berjaringan nasional. Tentu saja, kedai kopi yang ingin mereka kunjungi punya
kedai di 30 negara.

Barangkali merek-merek memiliki cara untuk memengaruhi selera orang-orang.

“Bagaimanapun juga, survei itu sungguh aneh.”

“Lagi pula, tentang apa survei itu? Apa itu cuma sesuatu yang profesor lakukan untuk
senang-senang?”

Anzai ragu-ragu kalau dia dapat menyebarkan reputasi kalau hal itu hanya untuk senang-
senang.

Selain itu, dia tidak juga dapat melihat manfaat praktis dari survei itu.

“Mungkin dia sedang mencoba mendapatkan data yang dia perlukan untuk penelitiannya.”

“Tapi bukankah dia harus mendapatkan izin dari kita untuk menggunakan kita pada
makalahnya?”

“Mungkin dia bisa menyiasatinya kalau dia menggunakan informasinya dengan cara yang
membuat identitas orangnya tidak mungkin diketahui.”

“Yah, aku tak benar-benar mengerti bagaimana membiarkan dia tahu film pendek yang
kita sukai itu bisa melukai hati,” kata Aisu dengan kurang sopan ketika dia menyeruput
kopi murahnya.

Meskipun komplainnya tentang restoran keluarga itu kasar, kelihatannya dia tidak berada
dalam suasana hati yang sangat buruk.

Kemudian Anzai menanyakan sesuatu yang membuatnya penasaran.

“Ngomong-ngomong, profesor itu berasal dari bidang apa? Psikologi?”

“…”

“…”

“…”

173
“…Hah?”

Keheningan ganjil tiba-tiba saja menyerang mereka. Mereka semua saling bertukar
pandang. Anzai dapat mengira apa artinya hanya dengan melihat ekspresi mereka.
Namun, dia masih tak dapat memercayainya.

“Tunggu dulu. …Kalian semua tidak pernah dikuliahi oleh dia?

“Jadi kau juga tak tahu siapa dia?”

Juga.

Kata dari ucapan Kozue itu memberi kepastian ke pemikiran yang ada di pikiran Anzai.
Anzai terkejut karena tak ada yang mengenal profesor itu, tapi dia juga menyadari kalau
dia juga tidak mengenal para gadis itu. Dia ragu-ragu kalau mereka berada dalam jurusan
yang sama dengannya. Seorang profesor dari bidangnya sendiri mungkin bisa memberi
kredit, tapi akankah seorang profesor tunggal bisa memberi kredit kepada para mahasiswa
dari seluruh bidang berbeda di universitas?

“Bagaimana dengan yang lain?” tanya Harumi.

“Kupikir ada 30 orang.”

“Aku tidak punya apa-apa untuk mendukung hal ini,” balas Kozue dengan jelas. “Tapi aku
mendapatkan perasaan kalau kita tidak akan mendapat informasi yang nyata bahkan kalau
kita melacak peserta lain dan menanyai mereka.”

“Seperti universitas apa saja, universitas kita punya banyak profesor yang aneh. Mungkin
saja ini hanyalah pria tua yang mengkuti aturan di antara menjadi idiot dan jenius yang
bergegas menuju suatu arah yang asing.”

“Kalau begitu, apalah arti hal itu untuk kreditku?”

Kalau peristiwa itu telah dijalankan oleh suatu pria tua (tapi mungkin cekatan karena dia
masih punya pekerjaan), maka kredit itu tak akan berjalan dengan baik. Mungkin saja
profesor itu tidak pernah mendiskusikannya dengan orang-orang yang bertanggung jawab
atas mata kuliah pokok Anzai.

“Yah, mungkin kita tak tahu apa yang pria tua itu kejar, tapi kenapa kita yang dipilih?”

“Dia semacam menjelaskannya di awal. Mungkin dia menargetkan mahasiswa yang


membutuhkan kredit, yang punya masalah kehadiran, atau yang punya masalah tingkah
laku.”

“Apa kau pikir dia mungkin punya alasan lain?”

174
“Bagaimana bisa aku tahu? Kita tidak tahu apa maksud dari survei itu, jadi jika yang dia
pilih itu berhubungan dengan hal yang disebutkan tadi, kita tidak punya cara untuk
memahaminya.”

“Benar.”

Namun, bahkan jika hal itu cuman untuk senang-senangnya pria tua yang cekatan namun
gila, hal itu tidak merubah apapun. Survei itu telah berakhir. Kalau tidak ada hal lain yang
akan terjadi dan mereka tidak kehilangan apapun dari hal itu, tidak ada alasan untuk
memeriksanya lebih jauh.

Satu-satunya masalah yang Anzai pedulikan adalah apa yang terjadi pada kreditnya
Kurang lebih dia berpikir begitu…

Part 2
Hal-hal aneh terjadi.

Tapi masalahnya adalah ketika hal-hal aneh itu akan sering muncul, hal-hal aneh jarang
datang ke orang yang menginginkannya.

Satu-satunya pemikiran yang ada di pikiran Anzai adalah “Kenapa aku?”

Tapi karena hal-hal seperti itu telah mendatanginya, tak ada yang bisa dilakukan tentang
hal itu.

Dia hanya harus berurusan dengan hal-hal aneh itu.

Part 3
“Aku melihat sesuatu yang mengkhawatirkan.”

Anzai sedang makan di kantin universitas. Tak seperti restoran keluarga ataupun kedai
kopi, kantin langsung terikat ke salah satu bangunan universitas. Seperti yang siapapun
akan duga mengingat kalau kebanyakan mahasiswa menggunakan kedai kopi dan
semacamnya yang lebih jauh, makanan di kantin tidak terlalu enak.

Anzai sedang menahan rasa yang buruk dengan sabar untuk menyimpan uang ketika
Kozue tiba-tiba meletakkan semangkuk tanuki udon di atas meja dan berbicara ke dia.
Sepertinya tiga orang yang lainnya tidak bersama dengannya.

“?”

175
Dia mengambil pasta misterius dengan sumpit, membawa pasta itu ke mulutnya, dan
mengerutkan dahinya. Kemudian dia mengangkat kepalanya sekali lagi. Kelihatannya
Kozue memang sedang berbicara kepadanya.

“Aku melihat sesuatu yang mengkhawatirkan.”

“Apakah kau melihat seorang profesor tidur dengan salah satu wanita di kantor
universitas?” balasnya.

“Bahkan melampauinya. Hal itu adalah…anu…hm…Gimana ya ngomongnya? Pokoknya,


hal itu melampaui yang kau katakan tadi. Aku yakin hal itu sungguh melampaui batas
imajinasimu. Namun, itu bukan salahmu. Masalahnya bukan pada imajinasimu.
Masalahnya adalah seberapa ekstrimnya fenomena ini. Terus terang aja, kupikir aku tidak
bisa menjelaskannya dengan akurat dalam kata-kata.”

(Kalau kau tak bisa menjelaskannya dalam kata-kata, kenapa kau malah mencoba
melakukannya?)

Sambil berpikir, Anzai mengisi mulutnya dengan pasta berwarna oranye tapi punya rasa
yang takkan pernah kau dapatkan dari saus tomat.

“Apa yang kau lihat?”

“Kan baru saja kubilang kalau aku tak bisa menjelaskannya. Atau lebih tepatnya, aku dapat
menguraikannya dalam kata-kata, tapi hal itu akan terdengar terlalu klise untuk
menjelaskan pokok dari hal itu makanya jadi sulit dipahami.”

“Apakah hal itu adalah tindak kejahatan? Benda? Fenomena? Orang?”

Anzai pun tidak yakin berdasarkan apa kategori tersebut muncul. Namun, kelihatannya
hal itu membantu Kozue. Daripada mengatakan apa hal itu, dia dapat menggunakan
proses eliminasi dengan mengatakan yang mana yang bukan.

“Hal itu bukanlah tindak kejahatan. Setidaknya, kupikir tak ada sesuatu yang ilegal
tentang hal itu.”

“Lalu apakah hal itu adalah skandal yang melibatkan orang terkenal atau fenomena yang
mengejutkan seperti anjing berdiri dengan 2 kaki?”

“Oh!! Hal itu persis seperti yang kau katakan tadi. Kalau aku harus memilih salah satunya,
aku memilih fenomena mengejutkan!!”

“… Kenapa kau bilang kalau hal itu ‘persis seperti yang kukatakan tadi’ kalau kau juga
harus memenuhi syarat bahwa kau hanya memilih layaknya ‘jika kau harus memilih satu’?
Hal itu hanya memberiku rasa kekacauan.”

176
“Anjing yang berdiri dengan 2 kaki takkan menjadi masalah. Sesuatu yang normal
melakukan sesuatu yang abnormal hanyalah sekedar mengejutkan. Tetapi ketika sesuatu
yang abnormal melakukan sesuatu yang abnormal, kau mau menyebutnya apa?”

“Kau jadi agak terlalu puitis. Pemahamanku tak bisa mengikutinya.”

“Ya. Hal itu benar. Tapi itu bukan salahmu. Kuulangi lagi, sederhananya apa yang kulihat
itu terlalu aneh. Tak ada yang salah dengan imajinasimu.”

Dia menyangkalnya, tapi Anzai masih punya perasaan kalau dia menyalahkannya. Dan
juga, istirahat makan siangnya tidak berlangsung selamanya, jadi dia harus mengabaikan
rasanya dan menyelesaikan makananya untuk nutrisi dan rasa kenyang.

Karena dia ingin fokus ke makanannya, dia mencoba untuk mendapatkan jawaban cepat
dari Kozue.

“Jadi sebenarnya apa hal itu?”

“Aku tak tahu.”

“Setidaknya tak bisakah kau memberiku petunjuk? Aku tak bisa ke mana-mana tanpa poin
awal.”

“Tapi aku tak yakin kalau aku dapat mengutarakannya dalam betuk kata-kata.”

“Bagaimana kalau kau menjelaskannya dalam 1000 kata?”

“Berapa halaman kertas manuskrip tuh?”

“Dua setengah.”

“Dua setengah, hm?”

“Tapi kupikir siapapun sudah tidak menulis manuskrip menggunakan kertas itu lagi.”

“Ini bukan laporan buku, jadi aku tak bisa menjelaskannya dalam kata sebanyak itu.”

“Oke, bagaimana kalau 100 kata?”

“Itu kebanyakan.”

“Jelaskanlah sebisamu dalam 50 kata.”

“Segitu bahkan masih kebanyakan.”

“25 kata?”

177
“Aku melihat peri di sana. Berapa banyak kata tuh?”

(Hahh?)

Sebelum Anzai dapat mengungkapan kekagetannya itu dengan keras, kelihatannya Kozue
sudah menyadari kekagetannya dari wajahnya.

Tidak seperti seorang penggila UFO, kelihatannya dia benar-benar sadar kalau dia
mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan pengetahuan umum. Wajah Kozue merah
seperti bit, tapi nada suaranya ketika dia berbicara lagi membuat ucapannya terdengar
seperti tanda bahwa dia menginginkan bantahan apa saja yang ditujukan ke peri yang dia
lihat.

“A-Aku melihatnya, jadi tak ada lagi yang bisa dilakukan! Aku tak sedang mencoba untuk
melihat hal itu!! Belum lagi peri itu lewat dengan kasar di hadapanku, jadi benar-benar tak
ada lagi yang bisa dilakukan!! Faktanya, kenapa aku harus melihat sesuatu seperti itu!?”

“Hahh?”

“Akhirnya kau mengatakannya, monster!! Kau langsung menyerangku ketika aku sedang
mencoba untuk membuat sebaris kalimat defensif!!”

“Tapi…seorang peri? Hahh?”

“Aku mengambil gambarnya dengan handphoneku.”

“Itulah yang mau kulihat.”

Namun, gambar yang terlihat di ponsel Kozue sangat tidak fokus sehingga memahami
latar belakang gambarnya untuk mengetahui di mana foto itu diambil saja tidak mungkin
bisa. kalau Anzai diberitahu bahwa foto itu dimaksudkan untuk tes Rorschach, dia akan
memercayainya.

“…Hahh?”

“Sekarang aku tahu seberapa menyakitkanya waswas dalam keterkejutan dan kemudian
ada seseorang yang menyangkal kalau hal itu terjadi! Tapi tak ada lagi yang bisa dilakukan.
Hal itu hanya terjadi sejenak. Kurasa aku bereaksi dengan cukup cepat untuk segera
mengambil ponselku, mengubahnya ke mode kamera, dan menekan tombol potret pada
waktu itu.”

Tapi peri apa yang sedang dia bicarakan ini?

Peri itu tepatnya terlihat seperti apa?

“Tingginya – ayo kita mulai – segini. Setinggi sumpit ini.”

178
“Begitu ya, oke aku mengerti.”

“Perinya perempuan…menurutku. Karena perbedaan ukuran, aku tak yakin kalau standar
kita berlaku, tapi wajahnya terlihat seperti anak berumur 10 tahun.”

“Hmm…”

“Dia memakai pakaian hijau.”

“…”

“Sayapnya tak seperti sayap capung, tapi pasti dia itu peri. Dia benar-benar memberi kesan
seperi itu. Kalau kau menunjukkannya ke 100 orang, semuanya akan memanggilnya peri.”

“…Zzz.”

“Hedeh.”

Kozue mematahkan sumpitnya menjadi 2, mengambil daun bawang dari tanuki udon
panasnya, dan melemparnya ke dahi Anzai yang sedang tidur.

“Geshbloomerverfehhhh!! Panas…Panas!?”

“Kau menyisipkan bloomer di tengah teriakanmu kan?”

Tapi tak peduli apa yang orang katakan, masyarakat pada abad ke-21 sama sekali tak
percaya kalau seseorang telah melihat peri. Waktu untuk hal itu telah berlalu. Sama halnya
seperti bagaimana foto roh berangsur-angsur menghilang saat foto digital yang mudah
diedit naik daun. Sama halnya seperti bagaimana seseorang dapat membahas Kuchisake-
Onna secara terbuka dengan orang lain tanpa ada masalah. Kelihatannya salah kalau
terlalu terjebak dalam hal seperti itu. Semuanya terlihat begitu tua dan melewati tanggal
kedaluwarsanya.

Untuk alasan tersebut, kepercayaan Anzai Kyousuke terhadap ucapan Kozue berada di 0%.

Dengan 100% sebagai nilai maksimalnya, kepercayaannya berada di 0%.

Hal itu cukup penting, jadi ingatlah.

Ya.

Untuk sekarang, kepercayaannya berada di 0%.

179
Part 4
(Aneh sekali.)

Dia punya pemikiran itu tepat setelah kuliah sorenya ketika dia sedang berpikir untuk
pergi menuju supermarket untuk mendapatkan bento untuk makan malam.

Dia punya ponsel, tapi dia tidak punya smartphone. Dia pernah memenangkan sebuah
komputer mobile kecil (yang besarnya se-tas makeup) pada undian di distrik perbelanjaan,
jadi dia tidak perlu perangkat kecil lainnya yang dapat digunakan untuk mengakses
internet.

Wallpaper ponselnya diatur menjadi gambar yang diambil pada liburan musim panas
ketika dia dan beberapa orang dari kompleks apartemennya membantu anak-anak dalam
menyelesaikan proyek mereka. Kalau dia mengingatnya dengan benar, proyeknya adalah
roket air untuk SMP mereka. Seperti yang diduga, semua yang terlibat dalam proyek itu
akhirnya basah kuyup. Salah satu dari orang yang membantu, seorang gadis berambut
putih yang umurnya 12 tahum baru saja pindah. Dia masih memiliki kontak dengannya
melalui telepon. Tapi untuk beberapa alasan, dia tak pernah bisa menghubunginya.

Tiba-tiba, popup merah kecil muncul di sebelah kiri bawah layar kecil ponselnya.

Popup itu mengatakan:

Kode berbahaya “Int.worm/Pencuri_Emas” terdeteksi.

Sedang menyelesaikan situasi.

Klik laporan untuk rinciannya.

“…”

Hal itu sendiri tidak terlalu aneh. Sebenarnya terkena infeksi virus komputer adalah
sesuatu, tapi siapapun yang memiliki akses yang hampir konstan ke internet familiar
dengan pemblokiran suatu konten (yang membahayakan karena virus atau semacamnya).

Masalahnya terletak pada namanya.

Pada saat Anzai merasa sedikit gelisah, Kozue (yang meghampirinya pada suatu waktu)
membisikkan sesuatu ke telinganya.

“…Nama yang familiar ya.”

“Wah!?”

180
“Nama yang familiar ya. Pencuri Emas. …Bukankah hal itu adalah bagian dari survei
profesor itu? Aku yakin hal itu ada dalam cerita tentang virus komputer yang terlihat
seperti kunoichi.”

“…Tunggu, apakah kau ada kuliah di gedung ini?”

“Itu mah masalah sepele,” katanya dengan halus sebelum dia menunjuk ke arah kiri bawah
layar ponsel Anzai dengan jarinya yang ramping. “Masalah yang ini lebih besar. Apa itu?
Aku melihat peri dan kau mendapat virus komputer…”

“Tidak, tunggu. Di sana tak ada koneksi…tunggu, atau ada?”

Anzai mengingat kalau di film pendek dari survei profesor itu juga ada peri kecil yang
memakai baju hijau. Ceritanya tentang membuat peti mati yang digunakan sebagai tempat
tidur.

“Tapi peri itu seperti hantu ataupun UFO. Ini hanyalah virus. Faktanya, mungkin professor
mendasarkan film itu pada virus yang benar-benar ada.”

“Aku baru saja melakukan pencarian di ponselku, tapi aku tak dapat menemukan contoh
apapun dari virus yang dipanggil Pencuri Emas. Mesin pencarinya selalu berasumsi kalau
aku salah mengeja dan memberiku nama lain untuk dicari. Hal itu membuatku kesal.”

“Jangan konyol.” Anzai mengerutkan dahinya. “Toh tak ada nama resmi untuk virus kan?
Mungkin nama itu hanyalah nama panggilan dari perusahaan keamanannya. Karena
softwarenya mendeteksi virus itu dan memanggilnya Pencuri Emas, perusahaan
keamanannya pasti memanggil virus itu Pencuri Emas.”

“Tapi aku tak menemukan apapun tak peduli sebanyak apa aku mencari.”

“Apa…?”

Anzai membuka situs resmi software keamanannya di ponselnya dan memasukkan nama
virusnya di kotak pencarian.

Tapi yang muncul adalah 0 hasil.

“…Lalu popup apa itu?”

“Ya, aku heran. Hee hee. Hal itu tidak memiliki cukup dampak dari peri yang kulihat, tapi
kau masih bisa menyebut hal ini fenomena aneh yang tak bisa dijelaskan. Hee hee.”

“Kenapa kau terlihat begitu gembira ?”

“A-aku tidak terlihat gembira!!”

181
“Mencurigakan. Apa kau mengirim ini kepadaku untuk membuatku terlibat dalam semua
ini ?”

“Tuduhan yang bodoh! Apa kau menggunakanku sebagai kambing hitam untuk membuat
pikiranmu tetap di alam realistis!?”

“Jika kau menambahkannya ke daftar malware di software keamananku, pasti software itu
akan menampilkan popup yang berkata software itu mendeteksi Pencuri Emas. Hal itu
jauh lebih realistis daripada berpikir kalau virus yang seperti AI dari manga benar-benar
ada. Dan hanya kaulah yang akan untung dari hal ini.”

“Tak masuk akal! Omong kosong!! Dan juga, Aku merasa kalau kemampuan seperti hacker
super yang kau usulkan jauh lebih aneh daripada peri!!”

Kozue terus memprotes, tapi Anzai tidak peduli. Dia memasukkan ponselnya kembali ke
dalam tasnya dan menuju supermarket untuk membeli makanan yang murah.

Namun, keanehan berikutnya terjadi segera setelah dia meninggalkan ruang kuliah sore
dan memasuki koridor.

Dia melihat panah.

Panah-panah yang berwarna-warni terbentang melintasi rute yang berbeda-beda di


sepanjang koridor.

“…Ini juga ada di film pendek itu.”

“Apa lagi sekarang?”

“Kupikir anak panahnya memperlihatkan genre dari nasibmu. Seperti komedi romantis
atau horror.”

Namun, dia menolak untuk menerimanya.

(Tunggu, bukankah cerita itu bilang kalau kau perlu memasang suatu jenis implan di
dalam otakmu untuk melihat hal ini!? Itu menakutkan! Aku takkan pernah terima kalau
hal ini benar!!)

Otak Anzai menyangkal hal itu dengan seluruh kekuatannya. Hal itu mirip dengan pola
pikir yang menyebabkan kanker yang terlambat. Rasa takutnya menghalanginya.

“Aku tanya bagaimana kau akan menjelaskan fenomena aneh ini.”

“S-seorang mengecat panah-panah itu sebagai gurauan. Lihat, hal itu sangat jelas pada
panah merah itu.”

182
“Bagiku panah itu berwarna hitam.”

“Berarti kau pasti sudah gila.”

“Itulah yang tak bisa kuterima! Jangan menurunkan penilaianmu kepadaku untuk
menjelaskan hal ini dengan realistis!!”

“Aku tidak percaya pada hal itu, jadi hal ini tidak penting. Tak penting panah mana yang
kuikuti. Hal itu cuma kebetulan kalau kebetulan aku mengikuti panah pink yang
menandakan komedi romantis!!” teriak Anzai sambil berlari dengan kecepatan penuh
menyusuri koridor.

Tapi keanehan selanjutnya sedang menunggunya kurang dari 15 detik kemudian.

Tanduk melingkar, seperti tanduk kambing.

Sayap tipis, seperti sayap kelelawar.

Ekor runcing, seperti panah.

Seorang gadis kecil dengan semua itu dan memakai pakaian kulit melintasi koridor.

“A-apa apaan innnnnnnnniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!???”

Dia pernah melihatnya sebelumnya.

Dia ada di film pendek tentang pahlawan dan raja iblis.

Tapi karena apa yang hal itu akan maksudkan, bagian logis dari pikiran Anzai benar-benar
menolak hal itu.

Ini bukanlah virus komputer ataupun implan otak. Ini hanyalah fantasi murni. Jenis
perasaan penolakan yang berbeda menyerang dia.

“Apa lagi sekarang?” tanya Kozue. Pada saat tertentu, dia telah menjadi tukang nanya.
“Bagaimana kau akan mejelaskan fenomena aneh yang kau lihat di depan matamu ini?”

“Klub teater?”

“Nampaknya kau mempertahakan hal-hal itu agar tetap terdengar baik dan aman. Tapi
bagaimana cara mereka membuat sayapnya benar-benar bergerak seperti makhluk hidup
yang nyata?”

“Hahh? A-apakah semua itu benar-benar serealistis itu? Kupikir hal itu mirip dengan
styrofoam…heh…eh heh heh…”

183
“Sekarang kau mengubah ingatanmu karena tak ada yang rekaman untuk membuktikan
kalau kau salah!?”

Setelah itu, mereka berjumpa dengan tumbuhan karnivora yang sangat besar sampai-
sampai mungkin tumbuhan itu bisa menelan manusia secara utuh, seorang kunoichi
dengan teknologi SF, dewi Jepang yang cemburu, koki sushi yang keras kepala dan
keanehan lainnya. Namun, Anzai takkan menerima keanehan-keanehan itu. Dia menolak
untuk menerimanya. Dengan pola pikir putus asanya itu, Anzai menemukan jalan untuk
menjelaskan setiap keanehan itu dengan realistis. Bahkan dia takut untuk menerima salah
satu dari keanehan tersebut karena dia merasa dia akan diseret ke suatu dunia alternatif
ajaib kalau dia menerimanya.

Dengan jengkel, Kozue berkata, “Kupikir menjelaskan keanehan apapun dengan ‘makeup
khusus’ itu curang. Kau telah menggunakan penjelasan itu pada untuk sebagian besar
keanehan itu.”

“Kalau saja itu adalah cuplikan video, aku bisa menyatakan kalau hal itu adalah Grafika
Komputer. Melihatnya secara langsung itu menjengkelkan.”

“Mungkin kau bisa melewati setiap satu per satu hal itu seperti ini, tapi dapatkah kau
menjelaskan bagaimana semuanya bisa cocok satu sama lain? Kenapa klub teater mau
berdandan dengan makeup khusus dan akting secara massal untuk menipumu?”

“Uuh…!? A-anu…”

“Kalau kau tak bisa menjelaskannya, berarti teorimu kehilangan kredibilitasnya. Hee hee.
Dan kemudian kau harus mempercayaiku mengenai peri yang kulihat. Hee hee.”

“M-mungkin semua ini adalah bagian dari rencana profesor itu dan ini merupakan bagian
dari lanjutan eksperimen psikologis yang berpusat pada survei itu .”

“Oh?”

“Atau mungkin hal seperti ini sering terjadi di sekitar profesor itu, jadi dia membuat film-
film pendek berdasarkan hal-hal itu untuk mencari perubahan mental pada penontonnya
atau melihat seberapa baik mereka dapat menahan-…Ah!?”

“Begitu ya. Hee hee.”

“Tidak! Hal itu tidak menentang dasar pemikiranku!! Keanehan-keanehan ini tidak ada!
Benar-benar tidak ada!! Mendasarkan film pendek ke sesuatu yang tidak ada tak
menjelaskan hal ini! Penjelasan termudahnya adalah kaulah pelaku di balik semua ini,
Kozue!!”

“Bisakah kau berhenti meletakkanku pada peran penjahat setiap kau kehabisan ide!?”

184
Anzai memaksakan dirinya untuk fokus ke tujuan realistis yaitu bento supermarket, jadi
dia tidak punya pilihan lain selain menyangkal penyimpangan psikedelik tersebut. Dia
punya perasaan kalau faktanya dia “tak ada pilihan lain” selain menyangkal hal itu
menandakan kalau dia terpojok, tapi dia tak ingin menghadapinya secara langsung.

Kalau dia melakukannya, dia punya perasaan kalau otaknya akan dikuasai oleh pola pikir
eksentrik seperti “Belakangan ini kucing tetangga sedikit tidak bersahabat → Apakah itu
terkait dengan tenggelamnya benua Mu yang hilang!? → Jepang sedang dalam bahaya
tenggelam!!”

Itulah kenapa dia harus menyangkal itu semua.

Dia dapat merasakan sesuatu yang ambruk pada akhir penjelasannya, tapi dia masih harus
menyangkal itu semua.

Dia sangat yakin kalau sayap raja iblis itu tak terbuat dari styrofoam, tapi dia masih harus
menyangkal itu semua .

Anzai (dan Kozue yang mengikutinya karena suatu hal) akhirnya berhasil sampai di luar
bangunan universitas. Namun…

“Apa lagi sekarang?”

“…”

Anzai merasakan hembusan udara yang dahsyat.

Namun, itu bukanlah tiupan angin. Itu adalah aliran udara yang terbuat dari gerakan
benda raksasa. Anzai merasakan rasa yang sama pada pipinya saat kereta bawah tanah
menghampiri stasiun.

Hal itu disebabkan oleh…

Apa yang Anzai lihat sedang berjalan di antara bangunan di luar kampus adalah…

“Bagaimana kau menjelaskannya?”

“…Itu muncul dalam sekejap.”

“Bagaimana cara kau menyangkalnya?”

“Itu muncul dalam sekejap dalam cerita yang melibatkan seorang gadis sakti dan pahlawan
berpakaian ketat! Susah untuk mengetahui apa ini!! Hal itu akan menjadi lebih mudah
kalau itu adalah gadis sakti!!”

185
“Bagiku itu pasti terlihat seperti robot kombinasi raksasa. Aku tak dapat memikirkan kalau
ada cara lain untuk menggambarkannya.”

“…”

Robot itu melihat ke arah mereka dengan suara mesin mendesing.

Kelihatannya robot itu akan segera menuju kampus universitas.

Dia harus menjelaskannya.

Penjelasan apapun akan menjelaskannya. Makeup spesial, tumpukan kardus, atau


mungkin senjata baru dari JSDF. Dia hanya harus mendatangkan alasan apapun kalau dia
salah dalam berpikir kalau apa yang dia lihat (sejenis) robot raksasa setinggi 20 meter
berjalan ke arahnya.

“Aku tak mengerti bagaimana kau akan menjelaskan hal ini.”

“Tidak, Aku bisa menjelaskannya!! Caranya, Aku lebih ingin menyangkal robot daripada
peri!! Kalau hal itu nyata, pasti akan ada pertanyaan tak berujung tentang desainnya
seperti kenapa sesuatu sebesar itu berjalan dengan 2 kaki, jadi menyangkalnya pasti lebih
mudah!!”

“Aku masih tak mengerti bagaimana kau dapat melakukannya. Aku akan melarikan diri,
tapi aku akan memberitahumu langkah tercepat untuk menyangkal hal itu.”

“Apa itu?”

“Biarkan robot itu menginjakmu. Kalau robot itu tidak menghancurkanmu, kau punya
bukti kalau robot itu terbuat dari kardus ataupun styrofoam. Lalu aku yakin kau dapat
menyangkal robot raksasa itu dengan mudah.”

186
EPILOG 04
Kasus Aisu

Part 1
“Oh, kau mendapat hasil yang sama denganku. Kurasa terkadang hal-hal aneh bisa
terjadi,” kata seorang gadis dengan nama abad ke-21 Aisu. Sebelum Anzai dapat
mengatakan apapun sebagai responnya, Harumi meletakkan tangannya ke udara dan
berkata, “Itu benar-benar berbeda dariku.”

“Itu juga sama sekali tak mirip dengan hasilku,” kata Kozue.

“Tak bisakah kita membicarakan hal ini nanti sesudah kita sampai ke kedai kopi? Mereka
suka tutup kalau mereka mendapat kesempatan, jadi kita harus cepat,” kata Hotaru.

Kemudian mereka meninggalkan auditorium.

Kedai kopi kampus adalah bagian dari jaringan internasional, tetapi kedai itu terkenal
suka mengabaikan jam aslinya dan tutup lebih awal.

“Oh, pernahkah kau mendengar rumor tentang menu rahasia di sana?”

“Kupikir hal itu tidak lebih dari kegagalan manajer dalam membuat espresso dan dia
mencoba untuk menjualnya sebagai minuman rahasia.”

“…Hah?” kata Anzai.

Dia memasukkan tangannya ke dalam sakunya, lalu mengecek tas kecilnya.

Benda itu tidak ada di sana.

“Apakah aku meninggalkan ponselku di suatu tempat?”

“Apakah itu berada di auditorium, mungkin?” tanya Aisu, namun Anzai menggelengkan
kepalanya.

“Tidak, aku tak ingat pernah mengeceknya saat survei. …Mungkin ada di ruang kuliah.”

“Dapatkah kau mencarinya menggunakan GPS?”

“Aku telah mematikan semua fungsi pelacakan. Hal-hal semacam itu membuatku takut.”

“Kau terdengar seperti seorang gadis perawan,” komentar Harumi.

187
Anzai menggaruk kepalanya dan berkata, “Aku akan pergi mengecek gedung universitas.
Maaf, tapi aku harus melewatkan kedai kopinya.”

“Hah?”

“Harumi, mengingat situasinya, kita tak bisa menghentikannya.”

“Kupikir aku harus membantunya.”

“Astaga. Membuat dia berjalan melewati kegelapan hanya dengan Kozue akan
menempatkannya dalam bahaya yang terlalu besar, jadi kupikir aku juga harus ikut.”

Anzai ingin berurusan dengan masalah ponselnya secepat mungkin, jadi dia memberikan
salam perpisahan sederhana kepada para gadis dan pergi. Dia berjalan di jalan yang dingin
dan hampir semuanya gelap gulita. Pada dasarnya, mungkin hal itu kelihatannya
menyeramkan, tetapi kekhawatiran realistis yang mendesaknya menyapu pergi hal apapun
semacam itu.

Kemudian dia mendengar suara dari belakangnya.

“Hei, tunggu!”

“?”

Dia berbalik untuk menemukan si gadis klub kabaret (kecokelatan) bernama Aisu yang
sedang joging dari belakangnya. Dan Kozue sedang bersamanya.

“Apa?”

“Kozue yang baik hati (dengan motif tersembunyi) takkan membiarkan dirinya santai, jadi
biarkan saja kami membantumu.”

“Hal itu tidak benar.” Kozue sepertinya sedikit jengkel. “Dan aku minta padamu untuk
berhenti menggunakanku sebagai bantalan untuk mempermudah dirimu sendiri
kapanpun sesuatu membuatmu malu.”

“Mgh!? A-apa yang sedang kau bicarakan!? Ga ha ha!!”

“Kapanpun kebiasaan bantalanmu itu menunjukkan dirinya, tingkat bahaya yang kau
hubungkan padaku melonjak naik tanpa akhir! Mungkin orang-orang yang berkeliaran
denganku adalah para aparat keamanan publik!”

“Oh, tapi kan memang benar kalau kau mengikuti orang di sekitarmu, Kozu-…Gyah gyah
gyah!?”

188
Aisu mengeluarkan teriakan yang mirip seperti suara statis ketika Kozue menggunakan
tangannya yang kecil untuk mengusutkan rambut gadis klub kabaret itu.

“Begitu ya. Jadi mengapa kalian ada di sini?” tanya Anzai ke Aisu.

“Hm? Aku hanya jarang mendapatkan kesempatan untuk memasuki gedung seni liberal.”

“Tidak adil! Kau selalu mengambil jawaban yang keren untuk dirimu sendiri!”

“Hentikan, hentikan!! P-pokoknya cuma penasaran saja. Ha ha ha!!”

Hal itu sudah pasti menandakan kalau bidang Aisu adalah sains. Meskipun terlihat seperti
seorang gadis klub kabaret. Tapi dia juga terlihat asing dalam seni liberal.

“Terkejut?”

“Kurasa…” kata Anzai dengan acuh. “Hotaru…-san kan? Yang tinggi dengan rambut hitam.
Dialah orang yang kuanggap di bidang sains.”

“Meskipun penampilannya seperti itu, Hotaru itu cukup romantis. Mata kuliah pokoknya
adalah Sastra Perancis.”

“Sekarang, hal itu mengejutkan.”

“Ya, dia terlihat lebih ke membuat manusia buatan sendiri di laboratorium yang
menakutkan.”

Sepertinya mereka juga telah mengenal satu sama lain dalam waktu lama atau mengenal
satu sama lain dengan sangat baik karena mereka bisa mengatakan hal mengerikan seperti
itu dengan begitu santai.

“Harumi dan Hotaru meneruskan perjalanan mereka ke kedai kopi. Kalau mereka tak
menempati salah satu mejanya, manajer itu benar-benar akan menutup kedai itu. Ayo
temukan ponselmu dan kembali ke sana supaya kita bisa berbicara.”

“Hah? Kita masih mau ke kedai kopi?”

Sambil berbicara, Anzai dan kedua gadis lainnya memasuki gedung universitas. Karena
para mahasiswa pascasarjana akan menginap sepanjang tahun, pintunya tidak dikunci dan
lampu pada segelintir ruangan menyala.

“Ngomong-ngomong, mata kuliah pokokmu apa?” tanya Aisu.

“Sosiologi. Tapi aku adalah mahasiswa tingkat pertama, jadi aku masih mendapatkan
pendidikan umum.”

189
“Kau mahasiswa tingkat pertama?”

“Aku membutuhkan waktu 2 tahun untuk masuk ke universitas.”

“Kuliah pendidikan umum, hm? Ketika aku pertama kali tiba di sini, aku terkejut
mendapati kau harus mengambil kelas penjas. Memakai tracksuit dan berlari jarak jauh
bukanlah hal yang akan kusebut cerdas.”

“Kozue, jangan marah pada berlari hanya karena kau tidak punya sesuatu yang bergoyang-
goyang saat kau berlari.”

“Hal itu tidak cerdas.”

Tak ada yang berada di ruang kuliah, tapi pintunya tidak dikunci. Setelah pencarian
singkat di ruangan itu, Anzai menemukan ponselnya dengan hampir terlalu mudah.
Ponselnya jatuh di bawah meja tulis yang dia tempati sebelumnya.

“Leganya.”

“Bagaimana kalau kau mengecek lognya? Kau mau memastikan tak ada orang
mencurigakan memasukan kode aksesnya kan?”

Anzai menggunakan ibu jarinya untuk mengecek beberapa hal, tapi tak ada tanda kalau
ada yang mengacaukan ponselnya.

“Terlihat baik.”

“Kalau begitu aku akan mengirim email ke Harumi dan Hotaru untuk bilang kalau kita
sedang dalam perjalanan ke sana.”

“Kalau dipikir-pikir,” gumam Anzai saat mereka berjalan kembali ke koridor. “Mungkin
kita harus melaporkan ke kantor kalau ruang auditoriumnya tidak dikunci. Profesor itu
langsung kabur ke suatu tempat tanpa mengurus hal itu.”

“Kantornya dekat, jadi kita dapat mampir dengan mudah.”

“Bagaimana dia mengumpulkan survei dan lalu menghilang membuatku berpikir tentang
cerita kode hitam.” Pada universitas manapun yang sudah agak terkenal, rumor semacam
itu akan menyebar. Hal-hal seperti seorang peneliti gempa bumi terkemuka tiba-tiba
menghilang. Universitas ini bukanlah pengecualian. Mungkin saja kalau menyebutnya
sebagai “universitas itu” akan cukup bagi siapapun di Jepang untuk mengetahui
universitas mana yang sedang kau bicarakan.

Sambil mengetik email dengan ibu jarinya, dia berkata, “Ya, aku pernah mendengar cerita
itu. Di sini ada lebih dari 1000 laporan yang diserahkan setiap tahun, tapi cerita itu bilang

190
bahwa ada rak yang dipenuhi dengan beberapa laporan yang mempunyai isi yang terlalu
berbahaya untuk diungkapkan kepada masyarakat umum.”

“Aku pernah mendengar kalau salah satu dari laporan itu berisi data yang diambil sambil
menyelidiki kebenaran di balik sebuah bakteri pembunuh misterius tertentu,” kata Kozue.

“Apa yang aku dengar adalah seorang profesor dengan setengah bercanda menambahkan
pertanyaan ‘apakah kau pernah menusuk seseorang?’ ke dalam survei yang dia berikan
kepada para muridnya. Dia mendapatkan beberapa hasil yang tak mungkin dan dia tak
pernah terlihat lagi setelah itu,” kata Anzai.

Sambil berbicara, mereka telah sampai di depan kantor. Mereka dapat melihat cahaya
yang datang dari sekitar pintu itu, jadi pasti setidaknya ada satu pekerja yang masih di
sana.

Anzai mengetuk pintunya dengan pelan dan kemudian masuk ke kantor. Ketika mereka
berbicara dengan seorang wanita paruh baya yang bekerja di sana, dia mengerutkan
dahinya dan berkata, “Tapi kami tak pernah memberi izin untuk menggunakan auditorium
malam ini.”

Part 2
“Hah? Apa, apa? Lalu survei apa itu?” tanya Harumi di kedai kopi, tapi Anzai ak bisa
menjawab.

Dia hanya tahu kalau tak ada yang diberi izin untuk menggunakan auditorium pada hari
itu. Apa arti hal itu, dia tak bisa bilang.

Hotaru mengerutkan dahinya dan berkata, “Jadi profesor itu melaksanakan survei itu
tanpa memberi tahu universitas?”

“Lebih dari hal itu.” Anzai mendesah. “Profesor itu mengenalkan dirinya sebagai Tanaka-
san, kalian ingat? Yah, tak ada profesor dengan nama keluarga itu di universitas kita.”

“Lalu siapa dia?”

“Kita tak tahu,” kata Aisu dengan kepasrahan yang terasa samar. “Kelihatannya suatu pria
tua yang tak punya urusan dengan universitas kita datang ke kampus, memberi kita
pemberitahuan mengenai survei itu, dan lalu melaksanakan acara itu sendiri. Yang tak
dapat aku pahami adalah apa yang dia dapatkan dari melakukan semua itu.”

Ketika mencampurkan beberapa jeli kopi ke dalam minumannya, Kozue berbicara dengan
tentang.

“Informasi pribadi kita mungkin?”

191
“Satu-satunya hal yang dia dapatkan hanyalah nama kita.”

“Kau tertidur, kan?” kata Harumi. “Setelah survei itu berakhir, profesor itu berkata sesuatu
tentang penomoran kita untuk film-film pendek itu mengungkapkan sesuatu mengenai
cara kerja hati kita.”

“Tapi apa yang dia dapatkan?” tanya Aisu. “Alamat dan nomor telepon kita adalah
pengecualian, tapi bagaimana bisa dia membuat uang dari mempelajari hati kita?”

“Tepat,” kata Anzai. Dia tak bisa menyingkirkan ketakutannya, tapi beban mentalnya
diperringan oleh fakta bahwa dia tak dapat membayangkan bahaya yang nyata dari hal itu.
“Tapi aku agak takut kalau seseorang di luar universitas tahu tentang kurangnya kreditku.”

“Jadi bagimu itu adalah kredit.”

“Hah? Bagi kalian berempat bukan itu?”

“Kita punya alasan tersendiri,” kata Hotaru sambil memalingkan wajahnya.

“Apa?”

“Biarkan saja,” kata Aisu sambil mencoba untuk mengabaikan hal itu dengan senyuman.

“Apa yang terjadi pada kalian berempat?”

“Hal itu adalah sesuatu yang mirip dengan situasimu. Jangan mengkhawatirkan hal itu,”
kata Kozue dengan jelas.

“Aku ingin tau apa yang sebenarnya terjadi.”

“Ah ha ha ha ha ha…!”

Harumi mencoba melewatinya hanya dengan tertawa.

Pada akhirnya, tak ada yang akan menjawabnya. Dunia adalah tempat yang dingin.

Dengan cepat Aisu mengganti topik.

“Pokoknya, wanita di kantor mengatakan mereka perlu memeriksa hal ini, jadi akan lebih
cepat kalau kita hanya menunggu mereka mendapatkan jawabannya.”

Yang lain setuju dengannya.

Dan bahkan jika mereka tidak pernah mengetahui siapa profesor itu, Anzai ragu kalau hal
itu akan meletakkan mereka ke dalam bahaya. Kalau para pekerja kantor menemukan

192
siapa dia, bagus sekali. Kalau mereka tak bisa, mereka semua akan melupakan hal itu.
Hanya itu saja yang datang dari kejadian aneh seperti itu.

…Kira-kira seperti itulah pemikiran Anzai.

Part 3
Hal-hal misterius terjadi.

Tak ada yang bisa dilakukan mengenai hal itu.

Sama halnya seperti kasus pemilihan waktu yang buruk seperti membuat kue dalam kelas
memasak, pergi makan siang dan mendapati makan siang sekolah mempunyai kue untuk
makanan penutup, dan lalu pulang ke rumah untuk menemukan kue di sana. Kau tidak
mengontrol jadwalmu, jadi kau tak dapat mencegah hal-hal seperti itu supaya tak terjadi.

Tapi apa yang sebenarnya telah terjadi di sini?

Anzai akan segera menemukan jawabannya.

Part 4
“Uuh…”

Anzai terbangun karena suara dari jam alarm.

Secara naluriah dia mengulurkan tangannya untuk menghentikan jam yang berisik itu,
tapi kemudian dia menyadari sesuatu.

(Apa yang sedang terjadi?)

Anzai menggunakan timer di ponselnya untuk membangunkan dirinya. Dia tidak


menggunakan jam alarm.

Setelah pikiran setengah sadarnya kembali mendapatkan kemampuan untuk berpikir, dia
menyadari kalau hal itu hampir bukan masalah utamanya.

Dia tidak berada di apartemennya.

Dia sedang berbaring di lantai yang keras dan badannya sakit-sakit sebagai hasilnya.
Ruangan persegi itu cukup gelap, namun tak sepenuhnya gelap. Cahaya redup datang dari
suatu dinding. Kelihatannya suatu jendela ditutupi oleh gorden.

“Tunggu. Apakah ini…?”

193
Dia tidak sedang berada di lingkungan hidup yang layak seperti sebuah apartemen. Dan
juga tidak terlihat seperti ruang usaha semacam restoran keluarga atau toserba. Namun,
dia mengenalinya. Tempat itu bukanlah jenis area spesial apapun.

Ya.

“Apakah ini adalah universitas?”

Dia bertanya-tanya kenapa dia kembali ke sana. Namun, keinginannya untuk keluar dari
sana lebih kuat. Sama seperti bagaimana seseorang di rumah yang kebakaran ingin
melarikan diri ke suatu tempat yang aman daripada membobrokan otak mereka dan
mencoba untuk mencari tahu apa yang menyebabkan kebakaran itu.

Apakah artinya berada di sana adalah sesuatu yang berbahaya?

Anzai memutuskan untuk menyimpan pertanyaan itu sampai dia meninggalkan tempat
itu, dan dia mencoba untuk berdiri.

Saat dia melakukannya, dia mendengar suara bising dentingan logam. Itu adalah suara
rantai yang bergerak.

Sesuatu seperti jam tangan terpasang di pergelangan tangan kirinya. Dia menyentuhnya di
tempat dengan cahaya yang redup dan menyadari kalau jam itu sama seperti borgol.
Namun, rantainya cukup panjang. Panjangnya sekitar satu meter, dan itu menuju ke…

Untuk beberapa alasan, Aisu berbaring di atas lantai sama seperti Anzai dan dengan dia
memakai pakaian renang berbentuk V minim aneh yang membuat hampir seluruh kulitnya
telanjang.

“………………………………………………………………………………………………………………Apa?”

Dia sangat yakin kalau pakaian renang itu disebut slingshot bikini. Pakaian renang
berbentuk V yang terbuat dari bahan sintesis berwarna pink adalah jenis hal yang hanya
diinzinkan di dunia majalah glamor yang terisolasi, jadi melihatnya dari dekat
memberikan dorongan untuk tertawa dari pada terlihat seksi.

Namun, tak ada waktu untuk tertawa.

Faktanya, tersenyum saja akan menjadi hal yang buruk dalam posisinya.

Mereka hanya berdua dalam situasi ekstrim tersebut. Segala macam kesalahpahaman pasti
terjadi. Jika tiga gadis yang lain dari hari sebelumnya juga ada di sini, mungkin dia akan
mengalami kesalahpahaman yang lebih ringan. Namun, ketiga gadis yang lainnya tidak
ada di sana.

“Tapi…”

194
(Apa-apaan yang terjadi? Bagaimana aku berakhir di lingkungan yang sempurna menjadi
berakhir menerima tuduhan salah tertimpang di dunia!?)

Bahkan jika dia berusaha keras untuk menyelesaikan situasinya, dia ragu kalau hal itu
akan pantas seperti film Hollywood dan dia punya perasaan kalau dia hanya akan
menemukan suatu kesimpulan yang sangat tidak memuaskan jika dia mencoba untuk
mengetahui sebab dari semuanya. Secara naluriah Anzai mencoba untuk menjauh dari
Aisu, namun fakta bahwa pergelangan tangan mereka dihubungkan oleh rantai itu
menyebabkan hal ini menjadi kehancurannya.

Gerakan Anzai menarik pergelangan tangan Aisu yang memberikan stimulus ke kesadaran
Aisu.

“Uuh…”

Dia mengatakan hal yama sama seperti yang Anzai katakan saat terbangun.

Saat itu juga Anzai mempertimbangkan dengan serius untuk melakukan karate chop ke
sisi lehernya supaya dia kembali tidur, tapi dia berhasil menghentikan dirinya.

Dan lalu gerbang neraka terbuka lebar.

Awalnya, Aisu mengerutkan dahinya karena bingung dan melihat sekelilingnya. Lalu, dia
menyadari kalau ada sesuatu yang aneh dengan pakaiannya. Ketika dia memahami inti
dari situasinya, seluruh wajahnya menjadi merah seperti bit.

“Gyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh!? Jadi ini bukanlah


mimmmmmmmmppppppppppppppppiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!?”

“Eh!? Jadi kau bangun sebelum aku dan pingsan lagi karena terk-…gbvheh!?” Setelah
menahan karate chop, Anzai menerima serangan dengan kekuatan penuh. (Aisu → Alat →
Jam Alarm)

Saat dia mendapatkan pengalaman yang sangat langka, yaitu pingsan karena serangan ke
wajahnya, Anzai mulai mempertanyakan dengan serius mengenai pilihan awalnya.

Part 5
Sekarang, sebuah pertanyaan.

“Kelihatannya ini adalah ruang kelas di universitas. Aku hanya mengambil kuliah
pendidikan umum, jadi aku belum pernah berada di ruangan sekecil ini. Dan juga,
sekarang jam 8 pagi. Para dosen harusnya sudah berada di sini. Beberapa mahasiswa yang
lebih gegabah mungkin berada di sini juga. Senior yang mengabiskan malam di sini untuk
menulis tesis mereka pasti ada di sini. Namun, jam utama para mahasiswa tiba seharusnya
jam 8.30-9.00 pagi.”

195
“… Jadi kalau kita tidak menemukan pakaian ganti pada waktu itu, aku akan dipaksa
untuk memberikan adegan fanservice ke seluruh universitas sambil diborgol denganmu?”

“Tentu saja akan menjadi masalah besar kalau kau meninggalkan gedung dengan pakaian
seperti itu. Itulah mengapa kita harus menemukan alat penting ‘Pakaian Katun’ di suatu
tempat di gedung.”

“Bagiku kelihatannya ada beberapa pakaian di sini. Kau memakainya, kan? Setidaknya
biarkan aku meminjam kemejamu!! Pria telanjang dada atas bukanlah suatu masalah. Kau
hanya akan terlihat seperti berada di film kung fu!!”

“Ada masalah dengan hal itu, Nyonya Aisu.”

“Hm? Hah? Kancing kemejamu terkunci karena dilem dengan lem instan!?”

“Celana dan ikat pinggangku juga begitu. Aku baru saja menyadarinya. Kelihatannya
siapapun yang mengatur hal ini berniat mempunyai aksi thriller mata-mata yang
menampilkan gadis dengan pakaian renang minim yang berlari mengelilingi gedung
universitas.”

“Aku takkan memaafkan siapapun yang melakukan hal ini!! Aku tak bisa mempercainya!!
Aku tahu, Aku bisa menutupi badanku dengan gorden…Ahh!? Aku hanya menarik gorden
tebal itu dengan pelan dan gorden itu mulai berantakan!!”

Anzai menduga bahwa gorden itu telah berkarat dengan suatu jenis senyawa kimia atau
diganti dengan gorden dengan bahan yang mudah disobek ketika mereka tidur.

Siapapun yang mengatur hal ini cukup teliti, namun apa arti dari melakukan semua ini?

Faktanya, siapa yang melakukannya?

“Tak ada lagi yang bisa kupakai untuk menutupiku!”

“Ada beberapa kartu memo di sana. Mungkin kartu-kartu itu ditinggalkan oleh suatu
profesor.”

“Mari kita lihat… ‘Kalau apa yang aku lihat adalah kenyataan, berarti aku membutuhkan
orang yang dapat disebut Ab. Buster. Aku telah mengumpulkan terlalu banyak hal itu
untuk menentangnya. Itulah mengapa aku membutuhkan orang baru untuk berperan
sebagai Ab. Buster dan…’ Ah, Aku tak peduli! Kartu ini kecil!! Aku tak bisa menutupi
apapun dengan kartu memo kecil ini! Telapak tanganku lebih besar dari kartu ini!!”

Dalam amuknya, Aisu merobek kartu memo itu dan membuang sobekan-sobekannya.

196
(Haruskah dia benar-benar melakukan itu? Aku tak terlalu mengerti apa yang sedang
terjadi di sini, tapi kurasa itu adalah informasi penting yang dibutuhkan sebagai prolog
untuk apapun yang sedang terjadi di sini…)

“Tapi di mana kita bisa menemukan pakaian ganti? Apa kau punya ide?”

Tak seperti SMP ataupun SMA, mahasiswa tak punya “ruangan kelas tetap” di universitas,
jadi tak ada kebiasaan meninggalkan barang pribadimu di mana saja. Hal itu sedikit
mengubah bagi mereka di dalam seminar tertentu atau mahasiswa pascasarjana yang
terus-menerus pergi ke dan dari laboratorium tertentu, tapi Anzai hampir tidak
mengambil apa-apa selain program pendidikan umum, jadi dia tidak terbiasa dengan
mereka dekat ruang pribadi.

Aisu menggunakan tangannya untuk menutupi badannya, tapi Anzai punya perasaan kalau
hal itu sebenarnya membuat berbagai tempat semakin menonjol.

Dia mengeluarkan rintihan yang pelan dan berkata, “…Ah. Kalau kita berhasil menuju
gedung aktivitas klub, mungkin kita bisa menemukan tracksuit atau seragam.”

“Apa kau ikut suatu klub?”

“Ya, Klub Penghidupan Pertarungan ala Francia Barat.”

Anzai tak cukup yakin apa yang sebenarnya klub seperti itu akan lakukan, tapi dia
bersumpah di dalam hatinya untuk tidak membuat lelucon lain yang dapat membuat Aisu
ingin menyakitinya. Dia hanya berharap kalau sebenarnya itu adalah klub kebudayaan.

“Tapi gedung aktivitas klub lumayan jauh dari gedung ini.”

“Dan juga, kunci ruangan klub disimpan di kantor dosen, jadi para dosen akan melihat kita
…”

“Berarti kita membutuhkan pilihan yang lain.”

“Tapi tak ada lagi tempat di mana orang-orang meninggalkan barang pribadi mereka.”

“Lalu bagaimana dengan tempat yang punya pakaian yang bukan milik personal? …Hmm,
mungkin seperti kantin?”

“?”

“Aku menduga bahwa hal itu demi alasan kesehatan, tapi semua koki memakai tracksuit
dan celemek, kan? Pakaian terbaik adalah topi dan pakaian dari bahan sintetis tipis seperti
orang-orang yang bekerja di pabrik pembuatan semikonduktor, tapi para pelanggan
mungkin tak mau para koki terlihat seperti mereka ditutupi dengan bahan kimia.”

197
“Maksudmu?”

“Pakaian itu bukan milik pribadi. Kemungkinan, beberapa set ditinggal di dalam dapur.”

“Ya!! Kerja bagus!!”

“Gyaahhhh!? Hanya karena kau mengatasi masalahmu dengan bersukacita, tak ada alasan
untuk mendatangi dan memelukku dengan pakaian seperti itu!”

Aisu sadar kembali dan memberikan tamparan yang tak adil. Kemudian mereka mulai
keluar dari tempat itu.

…Tapi pertama-tama, Anzai menanyakan suatu pertanyaan hanya untuk memastikan


sesuatu.

“Bagaimana dengan teman-temanmu yang kemarin? Harumi dan dua gadis lainnya. Tak
bisakah kau menghubungi mereka dan menyuruh mereka membawa pakaian ganti?”

“Tidak. Sama sekali tidak. Kalau mereka tahu aku berkeliaran di sekitar universitas dengan
pakaian seperti ini, dunia akan hancur hebat.”

Dan begitulah, aksi thriller mata-mata dimulai dengan nyawa (seseorang yang tak punya
relasi dengan Anzai) dalam bahaya. Dia keluar sambil menyeret Aisu, raja iblis yang telah
sampai di abad ke-21.

Rantainya relatif panjang, jadi Anzai akan pergi duluan untuk memastikan sesuatu kalau
keadaan aman dan lalu Aisu akan mengikutinya dengan badan berayun.

Di sudut koridor, Anzai melihat sekilas rambut putih panjang. Tampaknya seorang gadis
yang umurnya sekitar 12 tahun berbalk ke arah mereka, tapi kelihatanya dia tidak melihat
mereka.

(…Bukankah ini adalah universitas?)

Itu adalah pemandangan yang agak aneh, tapi dia tak punya waktu untuk memedulikan
hal itu. Yang penting tak ada orang lain lagi di sana. Gadis tadi sudah menghilang.
Kelihatannya sudah aman untuk menuruni koridor pagi yang dingin.

“…Itu terlihat baik-baik saja.”

“Ayo kita selesaikan situasi darurat yang bodoh ini.”

“Tapi mungkin kau harus tetap jongkok sambil jalan. Kalau kau berdiri, seseorang dapat
melihatmu melalui jendela koridor.”

198
Anzai dan Aisu melawan dorongan untuk berteriak dan berlari dengan kecepatan penuh,
dan bergerak perlahan dan diam-diam melalui koridor. Tentu saja jantung Anzai juga
berdebar-debar. Kalau Aisu mengacau dan mulai menangis dalam situasi ini, dia punya
perasaan kalau hidupnya akan hancur terlepas dari konteks yang benar dari situasi itu.

“Kita di lantai berapa?”

“Dari apa yang bisa kulihat dari jendela, sepertinya lantai tiga. Aku dapat mengetahuinya
dari seberapa tingginya kita dari tanah.”

“Kantin ada di lantai pertama.”

“Ini lebih mudah untuk bersembunya daripada koridor yang langsung menuju ke sana. Hal
itu meningkatkan resiko tiba-tiba bertemu dengan seseorang, tapi …tunggu. Shh!”

“Gyaaaaahhhh!? Ada langkah kaki yang menuju arah ini!!”

Saat mereka mendatangi tangga, mereka mendengar langkah kaki dari bawah. Anzai dan
Aisu menyadari bahwa mereka akan ketahuan, jadi mereka mengubah rencana mereka
dan naik tangga dengan sangat ketakutan. Hanya dengan kepala mereka mencuat keluar
dari bordes, mereka meneliti situasinya.

“(Mereka akan berhenti di lantai tiga, kan!? Kalau mereka terus naik, kita akan ketahuan!
Mungkin kita harus memasang tanda ‘lantai basah’)”

“(Dan pentualangan seperti apa yang kau rencanakan untuk berjalan mendapatkan tanda
itu!? Apa yang perlu kita lakukan adalah mengecek atas! Kalau seseorang mulai datang ke
bawah, kita takkan punya tempat untuk lari!)”

Kedua orang itu melambaikan tangan mereka tanpa arti sambil berdebat, tapi
beruntungnya pemilik langkah kaki itu berhenti di lantai ketiga. Dari apa yang mereka
dapat lihat dari punggung orang itu, tampaknya orang itu adalah Profesor Shinagawa,
nyonya keras kepala yang adalah subjek dari rumor yang diragukan yang mengatakan
bahwa dia takkan memberi kredit apapun ke gadis yang memakai makeup tebal.

“K-kalau dia melihat kita, matilah kita.”

“…Kupikir mungkin aku benar-benar akan dikubur di bawah pohon ceri kampus.”

Namun, mereka tak punya pilihan lain selain maju karena sekarang jalan bagi mereka
sudah terbuka.

Anzai dan Aisu turun ke lantai pertama dari bordes di antara lantai ketiga dan keempat.

199
Di perjalanan, tiba-tiba Anzai bertanya, “Jadi menurutmu siapa yang mempersiapkan hal
ini?”

“Yah, aku tak bisa banyak memikirkan yang menghubungkan kita. Faktanya, kita baru saja
bertemu kemarin.”

“Jadi…” Anzai tahu pemikiran itu mempunyai beberapa kelemahan, tapi dia tetap
menyuarakan hal itu. “Pelakunya adalah Harumi, Hotaru, atau Kozue?”

“Tidak,” sangkal Aisu dengan cepat. Bukannya dia punya bukti nyata apapun mengenai hal
itu. “Tak peduli bagaimana tampaknya mereka, mereka tahu jalur apa yang tidak untuk
dilalui. Dengan sesuatu seekstrim ini, kita dapat menyingkirkan mereka. Ini bukanah
sesuatu yang sahabat yang anak SD impikan akan lakukan.”

“Apakah begitu?”

“Iya. Kalau ternyata pelakunya mereka, aku akan menikam mereka.”

Pernyataan kasar itu diucapkan tanpa keraguan.

Bagaimana gadis kadang-kadang akan menyerang dengan cara yang gila itu membuat
Anzai takut. Tanpa memerhatikan seberapa dalam luka sebenarnya, mereka tak pernah
membiarkan apapun pergi seperti hal itu adalah kail yang menusuk mereka. Anzai secara
sah tak tahu apakah Aisu bercanda atau tidak.

“Tapi apakah kita punya koneksi selain dengan mereka?” Tanya Anzai.

“Yah…” Aisu melemah sebelum dia dapat melanjutkan perkataannya.

Pada awalnya, Anzai berpikir bahwa hal itu disebabkan karena mereka telah sampai di
lantai pertama dengan aman, tapi bertingkah aneh.

Saat Anzai menjulurkan kepalanya keluar dari area tangga untuk mengecek koridor, Aisu
yang memakai pakaian renang yang gila berbicara kepadanya.

“Anu, Aku baru saja menyadari sesuatu.”

“Apa?”

“…Kantin berada di ujung lain bengunan ini. Artinya kita harus melewati area masuk di
tengah bangunan ini.”

“…”

Sekarang jam 8.10.

200
Tak banyak waktu yang tersisa sampai pukul 8.30.

“J-jadi haruskah kita kembali ke lantai kedua, berjalan lewat sana, dan kemudian turun ke
bawah menggunakan tangga di sisi lain?”

“Aku mau, tapi…tunggu, tunggu! Aku mendengar langkah kaki mendekat dari atas
tangga!!”

Seperti membangun piramid dari kartu remi dan sejenisnya, rencana yang mereka buat
dengan sangat ketakutan hancur begitu saja karena kejutan yang besar. Dengan tangan
mereka yang terikat, mereka keluar menuju koridor tanpa yakin kalau hal itu aman.

Dan sekali mereka melangkah ke depan, mereka tak punya pilihan lain selain terus melaju
ke arah itu.

Keraguan hanya akan meningkatkan resiko kegagalan.

“Kupikir professor yang dari survei itu adalah yang paling mencurigakan!” kata Aisu
sambil berjalan jongkok.

“Kenapa?”

“Survei itu adalah satu-satunya koneksi antara kita selain dengan Harumi, Kozue, dan
Hotaru.”

“Tapi kenapa kita? Pesertanya kan ada banyak.”

Mungkin saja ada pasangan lain yang menyelinap bersama di bagian lain universitas, tapi
Anzai memutuskan untuk mengabaikan kemungkinan itu karena mereka tak punya bukti
untuk hal itu.

Dengan tangannya menutupi badannya, Aisu melihat sekitar dan berkata, “Apa kau ingat
apa yang kita pelajari kemarin? Hasil kita pada survei itu benar-benar cocok. Mungkin
hanya kita berdua yang seperti itu.”

“Apa kau punya bukti?”

“Itu adalah masalah sederhana matematika. Menurutmu berapa peluang untuk


mendapatkan hasil pengurutan 24 film pendek yang benar-benar sama?”

“Hah? Anu, uh….? A-aku bisa matematika dengan kalkulator! Sumpah!!”

“Kau bisa menggunakan kalkulator kalau mau, tapi lakukan perhitungan saja!!” wajah Aisu
semakin memerah, kali ini asalnya dari sesuatu selain rasa malu. “Jawabannya 10 pangkat
-23 dikali 1/6. Penyebutnya adalah angka diatas triliun dan kuadriliun, jadi aku tak tahu
mau menyebutnya apa, tapi kesempatannya sangat kecil.”

201
“…A-Aku tak menyadari kalau hal itu adalah hal itu adalah hal yang luar biasa.”

“Tentu saja, peluangnya bukan 0, jadi mungkin saja ada orang ketiga, tapi…yah…hal itu
akan menjadi sebuah keajaiban. Hanya dua saja sudah cukup hebat.”

Mendengar hal itu, Anzai mulai merasa seperti hasil survei lebih penting daripada fakta
bahwa dia telah berbicara dengan gadis lainnya.

Dan lagi, mungkin saja peluang menemukan orang tertentu lebih rendah daripada
mengurutkan 24 film pendek dengan cara yang sama.

“…Kita berhasil sampai ke zona merah daerah ranjau.”

“Kau terlihat lebih tenang. Apakah indramu sudah mati rasa?”

Mereka ada di area masuk. Pada waktu itu, area ini adalah area yang mempunyai
kesempatan mereka ketahuan orang lain tertinggi. .

Beberapa universitas berbeda-beda, tapi yang satu ini masih menggunakan sistem sendal
rumah. Dengan kata lain, di pintu masuk terdapat deretan loker sepatu. Mungkin
alasannya untuk memastikan alat penelitian yang mahal dan buku-buku tua tidak dirusak
oleh kotoran. Melepas sepatumu sebelum memasuki ruangan tertentu sepertinya lebih
populer, tapi para professor di sini tampaknya khawatir kotoran apapun dalam gedung
dapat masuk dari bagian bawah pintu.

Namun, para mahasiswa pergi ke bangunan yang berbeda tergantung di mana kelas
mereka, jadi taka da yang punya loker pribadi. Kau menaruh sepatumu di dalam
sembarang loker dan lalu memakai sepasang sendal rumah.

Sama seperti sebelumnya, Anzai maju dan menjulurkan kepalanya keluar untuk melihat
apakah situasi aman untuk melanjutkan perjalanan mereka.

“Aku tak melihat siapapun …”

Hal selanjutnya yang dia tahu, Aisu mendorongnya dengan kasar dari belakang. Dia
dipaksa masuk ke area di antara deretan loker.

Dia menyadari apa yang terjadi sebelum dia dapat mengomel.

Dia mendengar beberapa gadis mengobrol di deret loker selanjutnya.

“Harumi, kau datang lebih awal.”

“Aku mengubah akun bankku, jadi aku harus memberi tahu orang-orang di kantor untuk
mengubah tempat mereka menarik biaya kuliahku. Semua hal prosedural ini sungguh
menyebalkan. Kenapa kau ada di sini, Hotaru-san?”

202
“Tak ada alasan yang nyata. Jalan utama itu biasanya jauh lebih ramai, tapi hari ini sedikit
yang berlalu lalang.”

Karakter bos personal yang mereka paling tak ingin biarkan mengetahui hal ini muncul.

Karena hanya ada sederet loker di antara mereka, jarak antara mereka sebenarnya sekitar
60 cm.

Hanya untuk memastikan, Anzai bertanya, “…Apa yang terjadi kalau mereka tahu?”

“Dunia akan hancur.”

Dia berpengang teguh pada jawaban itu.

Masalahnya ada tak ada hal proaktif yang bisa mereka lakukan mengenai itu. Mereka
hanya bisa berdoa agar Harumi dan Hotaru pergi.

Dan tentu saja, dunia tak terlalu baik sampai-sampai mau memberikan keamanan yang
sempurna kepada mereka.

Pada detik berikutnya, ponsel Anzai mulai berdering begitu saja.

Usaha mereka untuk bersembunyi sia-sia. Dan juga, Aisu panic dan berteriak.

“Vaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!”

Tapi setelah Anzai kembali tenang, dia menyadari Harumi dan Hotaru tak mungkin tahu
bagaimana suara nada dering ponselnya, jadi tak masalah kalau mereka mendengarnya.
Masalah yang sebenarnya adalah…

“Hah? Aku baru saja mendengar suara Aisu.”

“Kalau begitu, kita juga akan menemukan Kozue di sini.”

Anzai mendengar langkah kaki mereka mendekat saat mereka mengobrol. Sudah jelas
mereka mengelilingi deretan loker.

Kedua gadis itu hanya ingin memberikan salam mereka seperti biasa, tapi Anzai dan Aisu
tak bisa membiarkan hal itu terjadi.

Tahu betul kalau dia sendirilah yang menyebabkan situasinya memburuk, Aisu
mencengkeram kerah Anzai menggunakan kedua tanganya dengan amarah yang meledak-
ledak.

“(Kenapa kau tak mematikan ponselmu!?)”

203
“(Tapi sudah jelas kalau ini salahm -…gweh!!)”

Kalau mereka tetap tinggal di tempat mereka sekarang, Harumi dan Hotaru akan
menemukan mereka, aksi thriller mata-mata itu akan berakhir dengan kegagalan, dan
dunia jelas akan hancur. Karena kedua gadis itu sedang berjalan di belakang deret loker di
mana mereka berada, Anzai dan Aisu berjalan lewat depan.

“Hah?”

“Ke mana dia pergi?”

Saat mereka mendengar suara Harumi dan Hotaru dari luar loker, mereka kabur dari area
masuk. Mereka kabur melewati koridor dan pergi menuju kantin.

Kantin dibuka sebelum siang dan penyiapan makanan dimulai sekitar pukul 10, jadi
sepertinya rempat itu kosong. Setelah mereka berhasil melewati area paling berbahaya di
area masuk, tak ada lagi yang dapat mereka takutkan.

Mereka berlari dari koridor ke kantin.

Jarak ke dapur sekitar 30 meter lagi.

“Entah mengapa hal ini terasa seperti kelanjutan survei itu.”

“?”

“Hanya bentuk pertanyaannya saja yang berubah. Apakah kita menuruni tangga atau
melewati koridor? Apakah kita melewati area masuk atau kita mengelilinginya? Rasanya
seperti kumpulan pertanyaan kecil seperti itu.”

Dan sekali lagi mereka megeluarkan pertanyaan bersama-sama.

“Tapi untuk apa?”

“Yah, bahkan kita tak tahu apa tujuan survei itu. Tapi dari tindakan professor itu
sebelumnya, kelihatannya dia ingin orang lain melakukan sesuatu untuk tujuannya
sendiri.”

Apakah artinya survei adalah pertanyaan pertama, masalah pakaian renang adalah
pertanyaan kedua, dan selanjutnya akan dilanjutkan pertanyaan ketiga dan keempat?

Berapa lama hal itu akan berlangsung?

Apa tujuan tujuan persiapan dan pemutaran film itu?

204
Atau akankah mereka telah menyelesaikan apapun tujuan professor itu dengan menjawab
semua pertanyaannya?

“Jadi apakah kita harus mengalahkan raja iblis yang jahat?”

“Dunia yang menyaratkan pemakaian slingshot bikini untuk menjadi seorang pahlawan
lebih baik hancur saja,” kata Aisu sambil cemberut.

“Tapi kalau dia membuat situasi-situasi aneh ini dengan harapan kita dapat melaluinya,
mungkin dia sedang mencari orang dengan keahlian khusus tertentu.”

“Apa maksudmu?”

“Mungkin dia mati-matian membutuhkan orang dengan kemampuan untuk menentang


segala bentuk keanehan. Mungkin hal itu tak segila melawan raja iblis atau armada UFO
galaksi luar angkasa, tapi mungkin ada beberapa keanehan dahsyat lainnya.”

Apapun masalahnya, mereka harus manyelesaikan pertanyaan kedua terlebih dahulu.

Anzai dan Aisu berjalan melalui kantin menuju dapur. Mereka menuju belakang dapur dan
menemukan ruang penyimpanan. Ruang itu juga merupakan ruang istirahat, jadi ruang itu
memiliki loker-loker yang tinggi dan sempit, sebuah meja, dan TV.

Mereka menemukan apa yang mereka cari di salah satu loker.

Orang yang bekerja di kantin selalu memakai tracksuit dan celemek yang sama.

“O-ohhhhhhh!! Di sini benar-benar ada celemek! Sudah jelas kalau kita berhasil!!”

“Kalau begitu cepat pakai celemek itu.”

Anzai mencoba bertingkah keren, tapi sebenarnya dia sedikit enggan untuk berpisah
dengan slingshot bikini Aisu. Namun, dia punya perasaan kalau dia akan dihajar kalau
mengatakan hal itu keras-keras, jadi dia tetap diam.

Sementara itu, Aisu terlihat terlalu senang karena telah menghidari situasi berbahaya itu.

“Celemek! Celemek! Celemek! Celemek! … Celemek?”

Entah mengapa, dia menambahkan tanda tanya pada akhir ucapannya.

Anzai mengerutkan dahinya dan menyadari kalau wajah Aisu memucat.

“…Anu, di sini hanya ada celemek.”

“Hah!? Apa yang terjadi pada tracksuitnya!? Apakah professor itu menyembunyikannya!?”

205
Kebetulan, professor itu meninggalkan sebuah kartu memo. Kartu itu mengatakan,
“Celemek ini mengandung bahan kimia yang tidak membahayakan bagi manusia.
Beberapa detik setelah pakaian renang menyentuh celemek ini, pakaian renang itu akan
berkorosi dan hancur.”

Terlalu cepat untuk mulai memikirkan pertanyaan ketiga.

Pilihan untuk pertanyaan kedua belum berakhir.

Akankah Aisu memakai celemek itu? Atau tidak?

Dari sudut pandang yang murni memfokuskan ke area yang tertutup, seharusnya dia
memakai celemek itu tanpa ragu.

Namun, apakah membuang pelindung yang kecil namun setidaknya ada yang dia pakai
sebelumnya adalah pilihan benar?

Tapi bukankah tetap memakai slingshot bikini adalah pilihan yang salah?

Maka sekarang.

Keputusan apa yang menurutmu benar?

206
Penutup

Halo, ini adalah Kamachi Kazuma.

Kadang-kadang aku menemukan suatu ide yang tidak bisa aku masukkan ke dalam salah
satu serial yang kutulis saat ini. Ketika ide-ide itu cukup menumpuk, aku memutuskan
untuk menulis buku dengan menggunakannya. Setiap ide mungkin bisa diperluas menjadi
suatu buku utuh, tapi itu akan memunculkan suatu isu tentang menulis terlalu banyak seri
yang ditangani sekaligus.

Mungkin saja buku ini bisa diperluas ketika salah satu dari ide-ide tersebut keluar lagi
nanti, tapi itu meragukan untuk saat ini.

Oke, penutup ini akan membahas cerita per-bab!! Aku punya perasaan bahwa penutup ini
akan menggunakan istilah "moe" lebih dari penutup lain yang pernah aku tulis
sebelumnya, tetapi tema utama dalam buku ini adalah moe dan komedi percintaan, jadi
tidak ada gunanya menghindar dari itu. ... Kalau dipikir-pikir, penutup ini mungkin akan
jadi sedikit lebih panjang.

File 01: Virus Komputer yang Terlanjur Menyebar

Anthropomorphisasi ini muncul dari keinginan membuat virus komputer moe untuk
melawan balik, dan betapa menakutkannya itu. Aku tahu mata telanjang 3D bukanlah hal
yang begitu menakjubkan sehingga layak untuk kau impi-impikan, tetapi dapat digunakan
sebagai tipu muslihat yang bagus dalam fiksi. Mungkin menyenangkan untuk membuat
berbagai jenis karakter malware yang berbeda, seperti mendownload bar atau key logger.

File 02: Silahkan Berkonsultasi dengan Kami (Tapi Resiko Ditanggung Sendiri)

Ketika kau berpikir tentang hal itu, dunia di mana kau dapat menggunakan komputer
untuk mencari pasangan hidup, cukuplah menakjubkan. Ide ini dikembangkan dari
konsep tersebut. Karena ini adalah Light Novel, itu mengarah pada Elf dan gadis kecil yang
berbicara seperti wanita tua, tapi dalam kenyataannya, itu mungkin akan mengarah pada
seorang putri mafia atau investor cantik. Lagipula, berpikir bahwa kau akan menemukan
seseorang yang cantik mungkin akan membuatmu meninggalkan ranah realitas ...

File 03: Dengan Cara Apapun Yang Diperlukan

Salah satu dari beberapa cerita serius pada novel ini. Dalam pikiran aku, organisasi di sini
bukanlah beberapa badan intelijen negara. Sebaliknya, aku melihatnya sebagai perusahaan
yang dapat disewa untuk menginterogasi orang.

207
Sagitarius secara khusus dan sengaja menarik dirinya, dan juga untuk mengganggu
suasana adegan, tapi satu langkah yang salah dapat menyebabkan dirinya ditelan utuh-
utuh.

Jadi, siapakah yang lebih terdistorsi? Sagitarius yang menggunakan lampiran sementara
dan kepercayaan untuk melalui jalannya atau Scorpio yang menggunakan kekerasan
secara langsung?

File 04: Teknik Ninja – Teknik Menyelam ke Alam Mimpi ©

Terkadang, ide tentang ninja meluap di dalam pikiranku. Ketika aku berpikir tentang apa
yang akan kutulis selanjutnya, ide itu datang padaku. Tapi anehnya, aku tidak mampu
untuk memperluasnya menjadi cerita yang lebih besar.

Sampai sejauh ini, aku sudah punya Iga dan Kouga yang bertindak layaknya badan
intelijen Jepang di jaman modern yang berada dalam pengembangan ras dan peralatan
Ninja. Ketika aku meneliti metamaterials, aku menyadari bahwa itu lebih terkesan
menakutkan, bukannya menarik. Apakah itu berarti bahwa aku tidak mampu bersaing
dengan jaman ini?

Namun, membengkokkan laser tampaknya memiliki lebih banyak keindahan ketimbang


kamuflase. Mungkin itu karena adanya hal-hal seperti ABL yang tampak realistis
(setidaknya untuk saat ini).

Dan juga, memiliki protagonis yang punya kepribadian menyimpang seperti suka
mengintip pria tua yang tidak mempunyai kemampun bertarung sama sekali, sangat
jarang terjadi di Light Novels. Itu adalah sesuatu yang bisa aku ungkapkan hanya pada
cerita pendek.

File 05: Hati-hati dengan Penipuan Bermodus Baru

Karena aku tidak merokok, aku benar-benar tidak tahu siapa yang mengawasi para
perokok di pinggir jalan. Itu sama dengan buzzers peringatan. (Itu tidak sama seperti
sirene. Itu mengeluarkan bunyi elektronik bernada tinggi yang tidak memberikan kesan
gawat.) Kau pikir kau memahaminya, tapi ada sejumlah rincian mengejutkan yang tidak
kau sadari.

Berbicara tentang penipuan dan sesuatu yang disebutkan pada cerita lain, panduan untuk
mengendalikan keadaan mental manusia, benar-benar menakjubkan. Mungkin aku bisa
menulis suatu cerita tentang seorang spesialis yang membuat panduan khusus yang dibuat
untuk seseorang yang memintanya. Bisa jadi itu untuk presiden, mata-mata, atau seorang
gadis keras kepala.

File 06: 385D

208
Pada awalnya, ini tampak seperti ide yang berdasarkan angka, tetapi berubah menjadi
sesuatu yang lain. Ini dimulai dengan ide tentang wanita muda misterius di suatu kafe
yang terlihat seperti link berharga untuk beberapa dunia yang berbeda oleh seorang anak
normal. Ketika anak itu mengalami insiden aneh yang berkaitan dengan 385D, wanita itu
memiliki kekuasaan "pekerjaan" dan dia menyelesaikan berbagai insiden. Menyenangkan
untuk menambahkan karakter musuh yang terkait dengan kata-kata seperti "misteri" atau
"Organisasi".

Setiap kali kau mulai mencurahkan terlalu banyak perhatian pada nomor sehingga terlihat
ganda, itu adalah tanda bahwa kau sudah lelah, jadi berhati-hatilah.

File 07: Peti Mati yang Nyaman Untuk Anda

Suatu cerita tentang peti mati. Sebenarnya, hal tentang "ilmu berpengaruh majalah Planet
"di awal adalah inti cerita sebenarnya. Mendapatkan premis dasar secepat dan
sesederhana mungkin adalah suatu hal yang standar, tapi aku ingin tahu apakah itu
bekerja dengan cukup baik.

Ada berbagai cara untuk memperjelas bahwa sesuatu adalah makhluk dari dunia yang
berbeda. Misalnya, kau dapat menambahkan sayap atau tanduk. Namun, jika kau terlalu
jauh menyimpang dari bentuk manusia normal, kau telah memberikan pukulan fatal bagi
aspek moe apapun. Cara paling aman untuk menghindari itu adalah menjaga bentuk
keseluruhan yang sama, dan kecilkan saja bagian bawahnya. Suatu cara mudah untuk
memberikan efek yaitu dengan membuat karakter terlihat sama seperti manusia, tetapi
melaksanakan tindakan yang manusia tidak bisa lakukan seperti memasuki suatu toko
melalui pintu kucing.

Ngomong-ngomong, apakah ada orang di dunia ini yang tidak memiliki masalah dengan
bor milik dokter gigi?

File 08: Cadangan Waktu yang Tersisa

Suatu cerita mesin waktu. Kisah ini terjadi ketika aku berpikir tentang klise demi klise
yang merupakan dunia masa depan di mana sumber daya telah mengering. Aku mulai
bertanya-tanya apakah kau bisa menulis suatu cerita tentang menciptakan link ke masa
lalu dalam timeline yang berurusan dengan sumber daya yang mengering.

Satu masalah nyata dengan mesin waktu adalah, cerita tidak bisa maju jika tidak ada orang
yang menyadari sebelum dan sesudah perubahan, tetapi tidak mudah menemukan alasan
mengapa karaktermu tidak akan terpengaruh oleh itu. Itu sebabnya aku menambahkan
referensi cepat untuk itu.

File 09: Bahkan Urusan di Neraka pun Diselesaikan dengan Uang?

209
Ide ini tentang neraka yang muncul dari fakta bahwa bisnis terkadang melibatkan penjara
atau melaksanakan hukuman. Memiliki pendeta berakhlak duniawi, memiliki hukuman
yang benar-benar konyol, dan memiliki hantu sebagai gadis cantik... semuanya adalah
upaya untuk membersihkannya dari setiap perasaan putus asa.

Ketika mayat cantik tampaknya adalah suatu hal yang salah bahkan dalam segi fiksi,
sesosok hantu cantik dapat menjadi moe yang sempurna. Betapa aneh.

Dan juga, menggunakan hantu bisa menjadi suatu hal yang menyenangkan karena aku
bahkan tidak perlu untuk menjelaskan penggunaan pakaian, seperti Buruma yang hampir
sepenuhnya menghilang dari dunia modern, tapi masih populer untuk beberapa alasan.
Tentu saja, itu memerlukan adanya hantu dari dekade sebelumnya.

File 10: Takdir yang Ditentukan oleh Anak Panah

Ini berasal dari ide tentang protagonis yang bisa memutuskan apakah ia akan menghadapi
horor atau komedi cinta, berdasarkan panah yang dia diikuti. Pada saat yang sama, aku
bisa menambahkan beberapa lelucon Meta tentang perbedaan antara genre.

Dalam Light Novel, seorang senior cantik adalah tanda bawaan dari orang yang
mengagumkan. Itulah adalah salah satu jenis karakter favoritku. Tapi jika kau benar-benar
bertemu senior cewek yang indah, glamor, dan terampil, yang belum pernah berkencan
dengan siapa pun sebelumnya, dan seolah-olah menunggu seorang protagonis, kau pasti
akan menganggap ada sesuatu yang tidak menyenangkan pada senior itu, layaknya buah
yang tertutupi dalam beberapa jenis pengawet. Sungguh aneh ketika ide seperti itu
mendatangkan daya tarik saat digunakan dalam cerita fiksi.

File 11: Seorang Gadis Datang sebagai Jaminan dari Hutang yang Belum Dilunasi

Suatu klise yang mutlak. Ketika digunakan dalam dunia pedang dan sihir, itu bekerja
cukup baik, tapi sepertinya terkesan aneh dan dipaksakan ketika digunakan di abad ke-21.
Jalan cerita bisa berubah, dan itu sangat tergantung pada apakah protagonisnya malas
atau agresif. Ngomong-ngomong, bisa juga untuk menghadirkan ibu si heroine datang
untuk menjaga putrinya atau sejenisnya. Pada awalnya, aku berencana untuk
menggunakan itu sebagai akhir cerita, tapi itu bisa berubah menjadi cerita horor kecuali
jika dia adalah seorang ibu yang sangat muda. Untuk alasan itu, aku hanya menjadikannya
sebagai cucu.

File 12: Seorang Santa Claus yang Terlatih Sebagai Pencuri Bermartabat

210
Ini dimulai dengan pemikiran bahwa, mungkin saja menyenangkan untuk memiliki Santa
yang khusus dalam menyelinap masuk ke rumah-rumah tak dapat ditembus. Karena ia
tidak akan mencuri apa pun atau mengalahkan apapun di dalamnya, cerita bahkan bisa
dibuat untuk mentargetkan penonton muda. Jugalah suatu hal yang baik untuk membuat
versi cerita dengan adanya seorang gadis cantik Santa dan dua ekor rusa (pejantan).
Ngomong-ngomong, alasan mengapa ayah Mimi-chan begitu membenci Santa adalah
bahwa ia pernah melihat Santa sewaktu kecil dan dia tidak mendapat hadiah apa-apa.

Santa adalah simbol moe sederhana, dan dengan memiliki "Santa" pada judulnya, orang
bisa menebak jenis karakter apa yang akan terkandung di dalamnya, bahkan tanpa
membaca ringkasannya. Ini membuat genre sangat "aman" dari perspektif penjualan,
tetapi memiliki satu cacat.

Sangat sulit untuk membuat seri ketika protagonismu hanya melakukan sesuatu yang
terjadi sekali setahun.

Kau harus membuat karakter utamamu menjadi abadi (atau mungkin hanya
menghentikan aliran waktu seperti di anime prime time tertentu yang menampilkan
keluarga dengan nama produk laut atau robot biru) atau membuat cerita sehingga
karakternya juga beraktivitas pada hari-hari selain Natal.

File 13: Bagaimana Kalau Kita Mengintip?

Ide ini diperluas dari pemikiran bahwa sistem permainan genggam hari ini begitu nyaman
sehingga kau dapat menggunakannya untuk apa pun. (Aku bahkan telah ambil bagian
dalam permainan genggam dan bisnis smartphone ...) Kali ini, ini adalah neraka barat.
Bukan benar-benar melihat neraka dengan sistem permainan genggam, bocah itu sedang
digoda oleh iblis bernama Ashtart. Dengan juga melemparkan Gabriel, dibutuhkan bentuk
malaikat stereotip dan setan yang berbisik di telinga si protagonis.

Aku pikir setan memiliki daya tarik lebih dari malaikat dalam aspek moe, tapi itu mungkin
hanya keinginan bawah sadarku untuk lebih mengungkapkan pakaian. Kau melihat
banyak setan perempuan, tapi malaikat perempuan adalah sesuatu yang kurang umum.

... Ngomong-ngomong, jika kau memiliki kesempatan untuk melihat neraka


sesungguhnya, akankah kau mengintipnya?

File 14: Apa Anda Menginginkan Sesuatu dari Seri Wajah Manusia?

Ide ini bercabang dari ide tentang cyborg. Aku memikirkan hal ini ketika mencoba untuk
menemukan solusi tentang masalah yaitu menghapus bentuk manusia dari sesosok cyborg,
dan itu merupakan pukulan fatal bagi setiap ke-moe-an.

211
Ketika kau melihat secara dekat pada beberapa gigi palsu milik seseorang yang sedang
dicuci, tidakkah tampak begitu nyata bahwa itu membuatmu merasa seperti pengetahuan
umummu gagal?

File 15: Lebih Baik Daripada Yang Asli

Ketika kau melihat ke dalamnya, penciptaan demi imitasi, sauna, dan keringat yang
digunakan dalam drama ini cukuplah menarik. Kau akan berpikir, mereka ingin sesuatu
yang tampak seperti hal asli, tetapi pemirsa akan berpikir itu tampak salah, bahkan jika
mereka menggunakan hal asli. Ide membuat sesuatu yang tampak lebih nyata daripada hal
asli terdengar seperti, itu bisa diperluas menjadi Light Novel yang berurusan dengan
okultisme. Sesuatu seperti menyiapkan korban sementara, dan kuil untuk memanggil
sesuatu.

File 16:Mereka yang Dibicarakan Dalam Legenda

Kisah pahlawan dan setan raja yang memiliki persahabatan yang mekar pada saat mereka
tengah bertempur. Setelah bermain selama berjam-jam, mereka berdua benar-benar lupa
apa tujuan mereka sebenarnya.

Ketika membahas masalah RPG, aku bisa sangat serakah, jadi aku berpikir beberapa bisnis
yang bisa kau atur. Salah satu darinya adalah layanan pengiriman pahlawan bersenjata
yang disebutkan dalam cerita. Aku juga sudah memikirkan sesuatu seperti penginapan
yang berada pada jarak sejauh satu jengkal dari benteng milik si raja setan. Penginapan
akan bergantung pada raja setan yang tidak terkalahkan.

File 17: Warna Atribut Untuk Palet

Pada awalnya, ideku adalah segalanya diputuskan oleh sejauh mana karakter mewakili
suatu atribut, tetapi menampilkan "perpanjangan" sebagai parameter konkret adalah
suatu hal yang sulit. Itu sebabnya aku bergeser pada ide tentang jumlah atribut. Aku juga
suka ide dunia yang mencegah kejahatan dengan penghargaan yang baik, bukannya
menindak kejahatan dengan kekerasan. Namun, apakah benar-benar dapat disebut "baik"
untuk berpaling dan tidak melakukan apa-apa terhadap orang-orang yang melakukan
kejahatan?

Jugalah suatu hal yang menyenangkan untuk membuat dunia di mana menulis kekuasaan
(?) diwakili oleh jumlah yang jelas. (Karakter yang kecil akan memiliki nomor rendah dan
akan memberikan penjelasan tentang berbagai hal dengan sangat tidak rapih. Deskripsi
heroine bisa membutuhkan setengah halaman.)

212
File 18: Tantangan Tanpa Akhir Chef Koitarou

Ini adalah ide yang diperluas dari pemikiran bahwa Light Novel tentang memasak akan
lebih baik jika karya seorang juru masak bisa menentukan nasib dunia. Aku tidak yakin
bahwa aku sebelumnya pernah menuliskan ide tentang, memberikan sesuatu yang lezat
untuk mengalihkan fokus musuh, bukannya mengalahkan musuh tersebut secara
langsung.

... Aku kira, salah satu masalah utamanya adalah koki yang memasak makanan tersebut,
tetapi tak satu pun orang mengatakan bahwa itu adalah masakan yang lezat. Entah
kenapa, itu terasa begitu hampa.

File 19: Penyatuan Standar adalah Masalah yang Harus Segera Diselesaikan

Tema di sini adalah tentang pahlawan yang bisa berubah bentuk. Aku suka ide tentang
buzzer keamanan yang memanggil pahlawan, karena aku bisa melihat mainan seperti itu
benar-benar diproduksi. Aku tidak benar-benar yakin apakah magical girl masih
menggunakan tongkat di jaman ini, tetapi wujud lain akan membutuhkan penjelasan
mengapa dia berbentuk seperti itu.

Mungkin adalah hal yang baik untuk mendapati ayah di akhir "perubahan" menjadi
pekerja perusahaan pesolek yang dilengkapi dengan rambut palsu.

File 20: Berbagai Macam Persembahan

Suatu cerita mitologi Jepang. Mungkin akan lebih mudah untuk dibayangkan jika aku
menggunakan dewa barat seperti Zeus dan Odin, daripada dewa Jepang. Ide tentang "Aku
mencium parfum wanita lain" sudah menjadi suatu hal yang umum seperti "istilah
musiman" pada jepitan atau tutup pensil dengan lubang di dalamnya. Di sini, aku telah
menggunakan itu dalam bentuk persembahan.

... Aku ingin tahu, apakah dewa lokal benar-benar bisa melihat itu sebagai kecurangan?

File 21: Ayo Pikirkan Nama Romantis Untuk Arti Bunga

Kau kadang-kadang menemukan hal mengejutkan dalam bahasa bunga. Seperti anggur
bergaya Eropa Barat. Aku pikir, akan menyenangkan untuk menunjukkan adegan
seseorang yang dengan serius mengkhawatirkan berbagai hal, ketika memikirkan itu
semua.

Aku hanya tidak menemukan gadis yang mengakhiri kalimat mereka dengan "ssu" sebagai
gadis yang sangat moe [1], Tapi itu adalah salah satu hal yang paling mudah untuk

213
dipasangkan pada akhir kalimat, seperti "gozaru". Aku pernah menyebutkan ke editorku
bahwa "gozaru” tidaklah moe, tapi dia bilang, itu bisa saja moe, jika dia adalah seorang
gadis asing pirang yang tidak memahami aturan Jepang dengan layak. Aku benar-benar
harus memperhatikan ini lebih detail. ... Mungkin ada cara untuk menggunakan fundoshi
juga.

Tapi kemudian, mungkin ini hanyalah kebenaran universal bahwa seorang gadis cantik
akan terlihat manis dalam melakukan apa pun.

File 22: Pelajaran Paling Menyenangkan di Dunia

Ini adalah sesuatu yang kebetulan aku tulis dalam cerita ini, tapi aku benar-benar
menyukai baris tentang "Micro" yang tidak menjadi tanda JIS.

Bahkan setelah semua penjelasan itu, aku masih bertanya-tanya apakah lubang hitam
benar-benar aman, tapi mungkin aku hanya akan menyerahkan semuanya pada takdir dan
waktu.

File 23: Kali Ini Jaman Es Benar-benar Terjadi

Ide ini dimulai dengan takjub bahwa kita memiliki perangkat lunak terjemahan nyata pada
sistem permainan genggam, dan smartphone juga dapat melakukan hal-hal lain yang juga
menakjubkan seperti itu.

Hal-hal macam aplikasi, cenderung seperti suplemen. Aku pikir, adalah normal ketika kau
mencari berbagai hal untuk mengisi kekurangan pada dirimu sendiri. Tapi jika semua
orang melakukan itu sehingga menjadi suatu hal yang umum, maka tidak ada yang akan
memiliki sikap individualitas.

... Mungkin memiliki kesalahan adalah suatu hal yang penting.

File 24: Bagaimana Mengalahkan Musuh yang Kuat Tapi Tidak Melebihi Pemahaman
Manusia

Suatu cerita tentang menggunakan keserakahan manusia sebagai metode baru untuk
membasmi monster. Tetapi dengan aspek yang lebih mengerikan seperti ringkasan
deskripsi tentang membuka dan memeriksa bagian dalam tubuh Troll, ini bisa menjadi
cerita yang sulit untuk dikembangkan. Mungkin akan menjadi sedikit lebih ringan jika ini
merupakan kisah seseorang di hutan yang mengamati target mereka melalui teropong
untuk mencari tahu apakah itu bisa digunakan dalam berbagai cara. Dan dengan benar-
benar menuju ke tempat kejadian, aku bisa menambahkan beberapa tindakan bahaya Y.

Sebagai salah satu makhluk yang jika populasinya menyusut dapat menyebabkan populasi
hewan pemangsa meningkat, metode profesor itu memiliki risiko yang berbeda.

214
Pengantar Peserta pada akhir cerita memiliki sesuatu yang mirip dengan kompatibilitas
kuis yang sering terlihat di majalah dengan menggunakan pertanyaan Ya atau Tidak.
Dengan isi survei dan survei itu sendiri, "yang masuk akal "digunakan sebagai tema
keseluruhan novel. Ini adalah istilah yang umum, tapi ini adalah salah satu dari kosakata-
kosakata yang terlihat seperti perihal teknis ketika diberi istilah Furigana secara sepihak,
bukankah begitu? [2]

Memiliki pembukaan pada bagian yang menjadi tempat kunci begitu rendah, adalah untuk
menciptakan kontras yang cukup untuk membuat cerita telah meninggalkan "permainan
dalam permainan". Ini berarti, cerita itu harus turun ke awal yang lambat.

Aku kira, aku akan berhenti di situ.

Aku memberikan terima kasihku kepada editorku Miki-san, ilustratorku Haimura-san, dan
kalian semua para pembaca.

Aku menggunakan tipu muslihat untuk menjadikan semuanya terasa tidak nyaman. Aku
melakukannya secara teknis, dan tidak menggunakan trik psikologis atau sejenisnya, jadi
jangan terlalu mengkhawatirkan tentang hal itu. Semuanya adalah fiksi dari awal sampai
akhir.

... Jika ide-ideku menumpuk lagi cukup banyak, aku mungkin bisa membuat novel lain
seperti ini, tapi aku ragu bahwa itu akan terjadi dalam waktu dekat.

Apapun itu ...

Tugas berikutnya adalah untuk penelitian air dan tanah yang membuat biji tumbuh.

-Kamachi Kazuma

215
Kredit

Penerjemah :
 C.I.U
 Irseus-chan
 Properparadox
 Tony Yon

Pembuat PDF :
 Irseus-chan

216

Anda mungkin juga menyukai