Anda di halaman 1dari 5

PENUGASAN MANDIRI : HYPERLINK

INFORMATIKA
Oleh: Efrizal Nurul Fajri, ST, M.Pd.

MATERI PEMBELAJARAN
Apa itu hyperlink? Pengertian Hyperlink atau pranala adalah acuan dalam dokumen hiperteks
ke dokumen lain atau sumber lain. Dengan kata lain, hyperlink merupakan suatu cara untuk
menghubungkan suatu bagian tertentu di dalam slide, file dokumen, program, atau halaman
web dengan bagian yang lainnya pada bidang tersebut.
Hyperlink atau link digunakan untuk menghubungkan beberapa objek, file, halaman website,
dan lainnya. Saat hyperlink di klik maka kita akan diarahkan ke halaman lainnya sehingga
dengan fitur hyperlink dapat memudahkan untuk membuka antar file atau dokumen.
Hyperlink membantu pembaca untuk pindah dari satu halaman ke tampilan halaman lainnya
dalam satu perangkat komputer tanpa atau dengan koneksi internet. Lalu apa fungsinya
menggunakan hyperlink? Dan apa saja jenisnya? Berikut ulasan singkat tentang hyperlink.
Adapun jenis-jenis hyperlink yang umum digunakan antara lain:
1. Absolute Address
2. Relatif Address
3. Link Section

ALAT DAN BAHAN:


1. Alat : Komputer, Internet
2. Bahan : software (XAMPP, VSCode, dan Browser)

SUMBER PEMBELAJARAN:
1. Internet :
https://id.wikipedia.org/wiki/, https://www.apachefriends.org/download.html,
https://code.visualstudio.com/download, https://www.w3schools.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sangkuriang_(legenda)i
2. Buku Paket: Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak [BAB 5]

TUJUAN KEGIATAN
1. Peserta didik dapat memahami cara kerja link dengan benar
2. Peserta didik dapat merancang struktur link menggunakan HTML dengan terampil

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

1. Buka halaman web berikut : https://sma.tarunabakti.sch.id kemudian lakukan analisa


pada halaman web site tersebut dan capture bagian mana saja
pada halaman web yang mengandung elemen <a> atau anchor.

Capture Halaman Web


2. Buatlah Folder project dengan nama folder “nama depan anda” contoh : “aghna” dan kemudian
buka folder tersebut di VSCode, dan buatlah sebuah file dengan nama : index.html

3. Salin Teks HTML berikut ini kemudian paste pada file index.html di VSCode dan Perhatikan
dengan seksama hasilnya:

ABSOLUTE ADDRESS

<html>
<head>
<title>Ini Wajib anda Ganti dengan Nama Anda – Kelas-ABSOLUTE ADDRESS</title>
</head>
<body>
<h2>HYPERLINK-1</h2>
<p>Apabila anda mendapat kesulitan cara menggunakan tag hyperlink, carilah dengan mengklik tautan berikut ini</p>
<a src=”https://www.w3schools.com/html/html_links.asp”>Klik Link Ini: www.w3schools.com</a>
</body>
</html>

Capture Hasil Running

4. Salin Teks HTML berikut ini kemudian paste pada file index.html di VSCode kemudian buat file
dengan nama latihan-1.html dan Perhatikan dengan seksama hasilnya:

RELATIF ADDRESS

<html>
<head>
<title>Ini Wajib anda Ganti dengan Nama Anda – Kelas-RELATIF ADDRESS</title>
</head>
<body>
<h2>HYPERLINK-2</h2>
<p>Siapkan file latihan-1.html dari latihan sebelumnya (Cerita Legenda Sangkuriang)</p>
<a src=”latihan-1.html”>Legenda Sangkuriang</a>
</body>
</html>

Capture Hasil Running


5. Salin Teks HTML berikut ini kemudian paste pada file index.html di VSCode dan Perhatikan
dengan seksama hasilnya:

SECTION ADDRESS
<html>
<head>
<title>Ini Wajib anda Ganti dengan Nama Anda - Kelas-SECTION ADDRESS</title>
</head>
<body>
<h1>HYPERLINK-3</h1>
<pre>
Daftar isi
<a href="#ringkasan">Ringkasan cerita</a>
<a href="#kesesuaian">Kesesuaian dengan fakta geologi</a>
<a href="#falsafah">Sangkuriang dan falsafah Sunda</a>
</pre>
<hr>
<h2 id="ringkasan">Ringkasan Cerita</h2>
<p>
Awalnya diceritakan di kahyangan ada sepasang dewa dan dewi yang berbuat kesalahan, maka oleh Sang Hyang Tunggal
mereka dikutuk turun ke bumi dalam wujud hewan. Sang dewi berubah menjadi babi hutan (celeng) bernama Celeng Wayung
Hyang (atau Wayungyang),
sedangkan sang dewa berubah menjadi anjing bernama si Tumang. <br>
Mereka harus turun ke bumi menjalankan hukuman dan bertapa mohon pengampunan
agar dapat kembali ke wujudnya menjadi dewa-dewi kembali.<br><br>
Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara tengah pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang
tertampung dalam
daun caring (keladi hutan), dalam versi lain disebutkan air kemih sang raja tertampung dalam batok kelapa. Seekor babi hutan
betina
bernama Celeng Wayung Hyang yang tengah bertapa sedang kehausan, ia kemudian tanpasengaja meminum air seni sang raja
tadi.<br>
Wayung Hyang secara ajaib hamil dan melahirkan seorang bayi yang cantik, karena pada dasarnya ia adalah seorang dewi.
Bayi cantik itu ditemukan di tengah hutan oleh sang raja yang tidak menyadari bahwa ia adalah putrinya.
Bayi perempuan itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Dayang Sumbi tumbuh
menjadi gadis yang amat cantik jelita.
Banyak para raja dan pangeran yang ingin meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima.<br><br>
Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permintaannya sendiri mengasingkan diri di
sebuah bukit
ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang. Ketika sedang asyik menenun kain, torompong (torak) yang tengah digunakan
bertenun kain
terjatuh ke bawah balai-balai. Karena merasa malas, terlontar ucapan Dayang Sumbi tanpa dipikir dulu, dia berjanji bahwa
siapa pun yang
mengambilkan torak yang terjatuh, bila laki-laki akan dijadikan suaminya, dan jika perempuan akan dijadikan saudarinya.<br>
Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Akibat perkataannya itu Dayang Sumbi harus memegang
teguh sumpah dan janjinya,
maka ia pun mengawini si Tumang. Karena malu, kerajaan mengasingkan Dayang Sumbi ke hutan untuk hidup hanya ditemani
si Tumang.<br>
Pada malam bulan purnama, si Tumang dapat kembali ke wujud aslinya sebagai dewa yang tampan, Dayang Sumbi mengira ia
bermimpi
bercumbu dengan dewa yang tampan yang sesungguhnya adalah wujud asli si Tumang. Maka Dayang Sumbi akhirnya
melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Sangkuriang.
Sangkuriang tumbuh menjadi anak yang kuat dan tampan.
</p>
<hr>
<h2 id="kesesuaian">Kesesuaian dengan fakta geologi</h2>
<p>
Legenda Sangkuriang sesuai dengan fakta geologi terciptanya Danau Bandung dan Gunung Tangkuban Parahu.
Penelitian geologis mutakhir menunjukkan bahwa sisa-sisa danau purba sudah berumur 125 ribu tahun.
Danau tersebut mengering lk. 16.000 tahun yang lalu.<br><br>
Telah terjadi dua letusan Gunung Sunda purba dengan tipe letusan Plinian masing-masing sekitar 105.000 dan 55.000-50.000
tahun yang lalu.
Letusan plinian kedua telah meruntuhkan kaldera Gunung Sunda purba sehingga menciptakan Gunung Tangkuban Parahu,
Gunung Burangrang (disebut juga Gunung Sunda), dan Gunung Bukit Tunggul.<br><br>
Adalah sangat mungkin bahwa orang Sunda purba telah menempati dataran tinggi Bandung dan menyaksikan letusan kedua
yang menyapu pemukiman
sebelah barat Citarum (utara dan barat laut Bandung) selama periode letusan pada 55.000-50.000 tahun yang lalu saat
Gunung Tangkuban Parahu tercipta dari sisa-sisa Gunung Sunda purba. Masa ini adalah masanya Homo sapiens;<br>
mereka telah teridentifikasi hidup di Australia selatan pada 62.000 tahun yang lalu, semasa dengan Manusia Jawa (Wajak)
sekitar 50.000 tahun yang lalu.
</p>
<hr>
<h2 id="falsafah">Sangkuriang dan falsafah Sunda</h2>
<p>
Menurut Hidayat Suryalaga, legenda atau sasakala Sangkuriang dimaksudkan sebagai cahaya pencerahan (Sungging
Perbangkara) bagi siapa pun
manusianya (tumbuhan cariang) yang masih bimbang akan keberadaan dirinya dan berkeinginan menemukan jatidiri
kemanusiaannya (Wayungyang).
Hasil yang diperoleh dari pencariannya ini akan melahirkan kata hati (nurani) sebagai kebenaran sejati (Dayang Sumbi,
Rarasati).
Tetapi bila tidak disertai dengan kehati-hatian dan kesadaran penuh/eling (torompong), maka dirinya akan dikuasai dan
digagahi oleh rasa
kebimbangan yang terus menerus (digagahi si Tumang) yang akan melahirkan ego-ego yang egoistis, yaitu jiwa yang belum
tercerahkan (Sangkuriang).
Ketika Sang Nurani termakan lagi oleh kewaswasan (Dayang Sumbi memakan hati si Tumang) maka hilanglah kesadaran yang
hakiki.
Rasa menyesal yang dialami Sang Nurani dilampiaskan dengan dipukulnya kesombongan rasio Sang Ego (kepala Sangkuriang
dipukul).
Kesombongannya pula yang memengaruhi “Sang Ego Rasio” untuk menjauhi dan meninggalkan Sang Nurani.<br>
Ternyata keangkuhan Sang Ego Rasio yang berlelah-lelah mencari ilmu (kecerdasan intelektual) selama pengembaraannya di
dunia (menuju ke arah Timur).
Pada akhirnya kembali ke barat yang secara sadar maupun tidak sadar selalu dicari dan dirindukannya yaitu Sang Nurani
(Pertemuan Sangkuriang dengan Dayang Sumbi).<br><br>

Walau demikian ternyata penyatuan antara Sang Ego Rasio (Sangkuriang) dengan Sang Nurani yang tercerahkan (Dayang
Sumbi), tidak semudah yang
diperkirakan. Berbekal ilmu pengetahuan yang telah dikuasainya Sang Ego Rasio (Sangkuriang) harus mampu membuat suatu
kehidupan sosial yang
dilandasi kasih sayang, interdependency – silih asih-asah dan silih asuh yang humanis harmonis, yaitu satu telaga kehidupan
sosial
(membuat Talaga Bandung) yang dihuni berbagai kumpulan manusia dengan bermacam ragam perangainya (Citarum).
Sementara itu keutuhan
jatidirinya pun harus dibentuk pula oleh Sang Ego Rasio sendiri (pembuatan perahu). Keberadaan Sang Ego Rasio itu pun tidak
terlepas
dari sejarah dirinya, ada pokok yang menjadi asal muasalnya (Bukit Tunggul, pohon sajaratun) sejak dari awal keberada-annya
(timur, tempat awal terbit kehidupan). Sang Ego Rasio pun harus pula menunjukkan keberadaan dirinya (tutunggul, penada
diri)
dan pada akhirnya dia pun akan mempunyai keturunan yang terwujud dalam masyarakat yang akan datangd dan suatu waktu
semuanya berakhir
ditelan masa menjadi setumpuk tulang-belulang (gunung Burangrang)<br><br>

Betapa mengenaskan, bila ternyata harapan untuk bersatunya Sang Ego Rasio dengan Sang Nurani yang tercerahkan (hampir
terjadi
perkawinan Sangkuriang dengan Dayang Sumbi), gagal karena keburu hadir sang titik akhir, akhir hayat dikandung badan
(boeh rarang atau kain kafan).
Akhirnya suratan takdir yang menimpa Sang Ego Rasio hanyalah rasa menyesal yang teramat sangat dan marah kepada
“dirinya”.
Maka ditendangnya keegoisan rasio dirinya, jadilah seonggok manusia transendental tertelungkup meratapi kemalangan yang
menimpa dirinya (Gunung Tangkubanparahu).
</p>
</body>
</html>

6. Perhatikan struktur menu link berikut ini, buatlah sebuah link menu dengan struktur sebagai
berikut:

STRUKTUR MENU

MENU

Google Taruna Referensi PROFILE


Bakti HTML
Home: link https://www.google.co.id
Taruna Bakti : https://www.tarunabakti.or.id
Referensi HTML: https://www.w3schools.com
Profile: HTML baru yang berisi dengan identitas nama pembuat/Identitas siswa
Script HTML

Pertanyaan pengarah

 Pada saat mengklik link di halaman web, hal yang terjadi adalah target halam web yang terbuka
berada pada tab yang sama. Hal ini menyebabkan halam sebelumnya akan hilang dan berpindah
pada halaman lain. Bagaimana cara membuat agar halaman tujuan berada pada tab yang berbeda
sehingga halaman sebelumnya masih ada?

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

NILAI Guru Mata Pelajaran

Efrizal Nurul Fajri, ST, M.Pd.

INTRUKSI:
1. Baca Materi diatas
2. Lengkapi LKPD diatas dan Simpan dengan nama file (type PDF):
LKPD-hyperlink-Nama-Kelas-NoAbsen.pdf
3. Kirim file LKPD pada link berikut : https://s.id/task6-kelas11

Anda mungkin juga menyukai