Anda di halaman 1dari 1

Kompres hangat menurunkan nyeri

Menurut asmadi (2019) kompres hangat adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan

meggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat pda bagian tubuh yang

memerlukan. Panas yang disalurkan melalui kompres panas dapat meredakan nyeri. Panas

juga dapat merangsang saraf-saraf yang dapat menutup gerbang mekanisme nyeri sehingga

impuls nyeri ke medulla spinalis dan otak dapat terhambat. Impuls nyeri selama kala I pada

persalinan ditransmisikan melalui T11-T12 yang berada pada area punggung bagian bawah

akan merangsang serabut saraf yang berdiamter besar, selanjutnya gerbang disubstansi

gelatinosa di medula spinalis tertutup. Sehinggs impuls nyeri tidak diteruskan ke thalamus

untuk diintepratasikan sebagai nyeri (Potter, 2016)

Pemberian kompres hangat pada area yang tegang dan nyeri dianggap mampu meredakan

nyeri. Panas mengurangi spasme otot yang disebabkan oleh iskesmia yang merangsang

neuron sehingga memutus transimisi lanjut rangsang nyeri. Panas juga menyebabkan

vasodilatasi sehingga terjadi peningkatan aliran darah ke area yang dilakukan pengompresan.

Vasodilatasi ini yang dapat menurunkan rangsang nyeri (Walsh, 2007).

Kompres hangat memberikan efek analgesic, mengurangi spasme otot, mengoptimalkan

fungsi organ. Suhu air yang digunakan dala, terapi kompres hangat antara 37-43C pada orang

dewasa dan pada anak >2 tahun. Untuk mendapatkan efek sistematik digunakan kompres

hangat dengan suhu lebih 37C dan tidak dianjutkan menggunakan suhu melebihi 45C (Walsh,

2007).

Anda mungkin juga menyukai