PERUBAHAN SOSIAL
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami dampak :: 1.1 Menjelaskan proses perubahan sosial di
perubahan sosial masyarakat
2.1 Menganalisis dampak perubahan sosial
terhadap kehidupan masyarakat
Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Hal itu dikarenakan masyarakat selalu tidak puas
dengan apa yang telah mereka capai dan mereka miliki, sehingga selalu berusaha mengubah kearah yag
lebih efisien dan efektif. Perubahan antara masyarakat yang satu dan yang lainnya tidak sama, tergantung
faktor perubahan yang ada di dalam maupun luar masyarakat. Perubahan itupun tidak hanya pada satu
bidang kehidupan, tetapi selalu terkait dan diikuti bidang yang lainnya. Untuk itu, telah banyak ahli yang
mencoba mempelajari secara mendalam tentang proses perubahan sosial. Tujuannya agar masyarakat siap
menerima dan memiliki sikap inovatif, kreatif serta responsif terhadap setiap perubahan yang terjadi.Dengan
demikian, masyarakat dapat mengatasi dampak yang timbul akibat dari perubahan sosial. Apabila itu dapat
terwujud masyarakat akan memperoleh efektivitas dan efisiensi kerja serta mutu kehidupan yang lebih baik
dengan adanya perubahan sosial.
1
PETA KONSEP
PERUBAHAN SOSIAL
Pengertian
Perubahan Sosial
Konsep
Perubahan Sosial
Ciri-Ciri
Perubahan Sosial
Teori-teori
Perubahan Sosial
P
E Bentuk
R Perubahan Sosial
U
B
A Internal
H Proses Faktor
A Perubahan Sosial Perubahan Sosial
N Eksternal
S
O Saluran
S Perubahan Sosial
I
A
L
Dampak Positif
Dampak Negatif
Gagasan mengatasi
memudarnya jati diri bangsa
2
Setiap masyarakat senantiasa melakukan perubahan.Perubahan-perubahan yang terjadi dapat
diketahui dengan membandingkan keadaan masyarakat pada masa lalu dengan keadaan masa
sekarang.Perubahan dapat berupa suatu kemajuan (progress) atau berupa suatu kemunduran (Regress).
Perubahan antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Perubahan tersebut
berupa perubahan yang menarik atau tidak menarik, perubahan yang memiliki pengaruh terbatas ataupun
luas, dan perubahan yang lambat ataupun cepat. Perubahan itupun tidak hanya terjadi pada satu bidang
kehidupan, tetapi di semua bidang, antara lain perubahan nilai sosial, perubahan unsur budaya, lembaga
sosial, nilai sosial, norma sosial, interaksi sosial, stratifikasi sosial dan lain sebagainya.
Perubahan diberbagai bidang sering disebut perubahan sosial dan perubahan budaya karena
proses berlangsungnya dapat terjadi secara bersamaan. Hanya tingkat kecepatan dan arahnya yang
berbeda-beda.
d. Bentuk perubahan yang terjadi lebih banyak berupa perubahan Perubahan dalam tata hubungan ekonomi,
struktur kelas dan dalam cara berpikir yang
yang terkendali (direct change).
dominan akan terjadi dan bahkan telah
e. Aktivitas dalam melaksanakan perubahan berlangsung dalam terjadi sebelumnya.
waktu yang singkat, karenatelah didukung dengan peralatan
yang modern.
Beberapa sosiolog menyebutkan adanya tipologi perubahan sosial, yaitu sebagai berikut :
Yang Berubah
No Nama Tokoh
Dari Menjadi
1. Auguste Comte Teological Positive
2. Karl Marx Perbudakan Komunisme
3. Emile Durkheim Solidaritas Mekanik Solidaritas Organik
4. Redfield Folk Culture Urban Culture
5. Lewsli Hunting and Gathering Industri
6. Alvin Tofler Agraris Industri Informasi
7. Ferdinand Tonnies Gemeinschaft Gessellschaft
Perubahan sosial ditinjau dari aspek sosial dapat diklasifikasikan ke dalam hal-hal sebagai berikut :
Yang Berubah
No Aspek Sosial
Dari Menjadi
1. Ekonomi Subsistem Pasar
2. Politik Monarki Republik
3. Modernisasi Tradisional Modern
Coba Anda perhatikan perubahan yang ada di sekitar tempat tinggal atau sekolah Anda ! Perubahan
dapat diketahui dengan membandingkan keadaan pada masa sekarang dengan keadaan pada masa lalu.
Perbandingan tersebut dapat ditemukan fenomena beragam bentuk, arah dan latar belakang yang
mendasari perubahan. Banyak para ahli yang merumuskan prinsip dan hukum perubahan sosial tersebut.
Dalam menjelaskan fenomena perubahan sosial terdapat beberapa teori.
7
C. Teori-Teori Perubahan Sosial
1. Teori Utama Pola Perubahan Sosial
Terdapat 5 (lima) teori utama pola perubahan sosial yaitu :
a. Teori Siklus
Berdasarkan teori ini, perubahan dipandang sebagai sesuatu yang berulang-ulang.
Haltersebut berarti bahwa apa yang terjadi sekarang pada hakikatnya memiliki kesamaan
dankemiripan dengan apa yang terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, batas-batas antara pola
hidupprimitif, tradisional, dan modern tidaktampakjelas di dalam pola perubahan seperti ini.
Apabila digambarkan, pola perubahan sosial berdasarkan teori siklus adalah
sebagaiberikut.
Penganut teori siklus melihat adanya sejumlah tahap yang harus dilalui olehmasyarakat,
tetapi mereka beranggapan bahwa proses peralihan masyarakat tersebut bukan berakhir pada
tahap akhir yang sempurnamelainkan berputar kembali ke tahap awal untukperalihan
selanjutnya.
Ahli filsafat Jerman yang bernama Oswald Spengler beranggapan bahwa
setiapperadaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Senada
dengananggapan Oswald tersebut, seorang sejarawan Inggris yang bernama Arnold Toynbee
jugaberpendapat bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan,
keruntuhan,dankematian. Proses perputaran itu memakan waktu sekitar seribu tahun.
Pitirim Sorikin bepandangan bahwa semua peradapan besar berada dalam siklus tiga
sistem kebudayaan yangberputar tanpa akhir. Ketiga sistem kebudayaan tersebut
adalahsebagai berikut.
9
Tokoh teori evolusi, yaitu Max Weber, Herbert
Spencer, dan Emile Durkheim.
a. Menurut Max Weber, masyarakat berubah secara
linier dari masyarakat yang diliputi pola pikirmistik
menuju ke masyarakat dengan pola pikir rasional.
b. Menurut Herbert Spencer bahwa setiap masyarakat
berkembang melalui tahapan yang pastiia
mengembangkanteori evolusi Darwin dalam
perubahan sosial. Menurut Spencer, orang-orang
yang cakap akan memenangkan perjuanganhidup
dan orang-orang lemah akan tersisih.
c. Menurut Emile Durkheim, masyarakat berkembang
dari tipe solidaritas mekanik menuju kesolidaritas
organis. Masyarakat dengan tipe solidaritas
mekanik dapat ditemukan pada cara hidup
masyarakat tradisional, sedangkan tipe solidaritas
organis terdapat pada masyarakatmodern.
2) Teori Revolusi
Adalah teori yang menyatakan bahwa suatu masyarakat akan berkembang lebih
cepatke arah tertentu.Teori ini dipelopori oleh seorang tokoh yang bernama Karl Marx, yang
menyatakan bahwamasyarakat berubah secara linier namun bersifat revolusioner. Lebih
lanjut Marxmenyatakan bahwa masyarakat feodal akan berubah secara revolusioner
menjadi masyarakat kapitalis. Jadi pada dasarnya, suatu masyarakat akan berkembang ke
arah tertentu.
Tokoh teori revolusi adalah Karl Marx. Ia menyatakan bahwa perubahan sosial
secara linierbersifat revolusioner, di mana masyarakat yang semula bercorak feodal lalu
mengalami perubahan secara revolusioner menjadi masyarakat sosialis komunis sebagai
puncak perkembangan masyarakat.
10
Teori psikologi sosial memandang perubahan sosial yangdiarahkan secara psikologis
yaituterbentuknya masyarakatmodern. Masyarakat modern adalah masyarakat yang makmur
ditandai dengan kemajuanberkelanjutan di bidang ekonomi dan IPTEK.
Beberapa ciri-ciri individu yang dapat mengalami perubahan sosial (modernisasi) antaralain
sebagai berikut.
1) individu-individuyangmemilikidoronganuntukberprestasi.
2) individu atau manusia modern yang berpartisipasi, mempunyai pendirianpribadi, bebasdan
otonom terhadap tradisi, berpikiran terbuka dan lentur.
3) Individu kreatif dengan ciri-ciri kebutuhan sangat besar terhadap otonomi dan
keteraturan,tegas terhadap orang lain,memelihara dan memikirkan kesejahteraan diri dan
orang lain.
4) Manusia modern yang aktif, tidak menerima dan memisahkan karir dari
hubunganpersaudaraan/pertemanan,menyukai kehidupan kota, dan mengikuti berita media
massa.
11
c. Evolusi yang terjadi dengan tahap kelajuan yang tidak serasi
g. Pertumbuhan logistik
12
i. Pertumbuhan eksponensial yang tergambar penemuan-penemuan baru
j. Promitivisme
b. Teori Ketergantungan
Teori ini melihat bahwa ada salingketergantungan antara negara-negara dunia ketiga
terhadap negara-negaraindustri. Negara-negara dunia ketiga membutuhkan pinjamandan
investasi dari negara-negara industri. Ketika negaraindustri berkembang, negara dunia ketiga
semakin terbelakangdengan proses kolonialisme dan neokolonialisme. Relasi yangtidak sehat
antara negara-negara dunia ketiga dengan negara-negara industri pada titik tertentu akan
berdampak padapeningkatan kemiskinan di negara-negara dunia ketiga.
14
dunia.Hubungan ketergantungan antara negara-negara pinggiran dan negara-negara sentral
misalnya juga dapat membuat negara pinggiran sulit untukmengalami modernisasi.
Kemampuan yang dimiliki negara inti menyebabkan negara inti menguasai sistem dunia.
Negara inti mampu memanfaatkan sumber daya dari negara semi-periferi dan negara periferi,
yang berakibat kian lebarnya jurang perbedaan antara negara inti dan negara periferi.
b. Revolusi
Revolusi adalah proses perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung
dengansangat cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan
masyarakat,termasukjuga di dalamnya lembaga-lembaga kemasyarakatan dengan atau tanpa
perencanaanterlebih dahulu. Unsur pokok dari terjadinya revolusi adalah adanya perubahan
yang cepatdan perubahan tersebut menyangkutdasar-dasar atau sendi-sendi pokok
kehidupanmasyarakat.
Salah satu penyebab munculnya revolusi adalah adanya ketidakpuasan dari golongan-
golongan tertentu yang pada umumnya didahului oleh tersebarnya suatu ide baru. Selain
itu,revolusi juga bisa berlangsung dengan,didahului oleh pemberontakan (rebellion) oleh
suatukelompok atau golongan tertentu.
Beberapa karakteristik revolusi sosial antara lain sebagai berikut :
1) Esensi perubahan bersifat mendasar
2) Ada suatu perencanaan dan perubahan berlangsung secara cepat
3) Biasanya perubahan terjadi dalam struktur pemerintahan
4) Masyarakat mengalami ketidakpastian atau gejolak
Seorangtokohyang bernamaGottschalkmenyatakan bahwa suatu revolusi terjadimelalui
tahapan-tahapan tertentu, yaitu:
a) inkubasi,
16
b) tindakan(action),dan
c) penyesuaian (adaptasi).
Seorang tokoh lain yang bernama Huntington mengemukakan pendapatnya bahwa
adabeberapa gejala yang bisa dipakai untuk menentukan tingkat membaik atau
memburuknyasituasi dan kondisi sebelum terjadinya suatu revolusi, yaitu sebagai berikut.
1) Frustrasi Sosial
Kondisi seperti ini bisa terjadi jika pembangunan
ekonomi tidak disertai dengan mobilitassosial, bisa juga
sebaliknya yaitu harapan akan terjadinya mobilitas sosial
lebih tinggidaripada hasil pembangunan ekonomi.
Rumus untuk mengetahui kondisi frustrasi sosialdalam
masyarakat adalah sebagai berikut Gambar 1.3 Perkembangan mobilitas
sosial yang lebih tinggi daripada hasil
pembangunan ekonomi menyebabkan
frustasi sosial
mobilitas sosial
Frustasi sosial
perkembang an ekonomi
frustasi sosial
Partisipasi politik (praktis)
kesempatan mobilitas sosial
3) Instabilitas Politik
Kondisi seperti ini bisa terjadi jika partisipasi politik sudah tidak lagi terkendalikan
danmerupakan fase terakhir sebelum pecahnya revolusi. Untuk mengetahui instabillitas
politikdapat kita lihat melalui rumus sebagai berikut.
Secara umum, suatu revolusi sosial akan terjadi jika terdapat kegagalan dalam
evolusidan tahap revolusi dicapai karena adanya kebutuhan akan perubahan dari masyarakat.
Sedangkan secara sosiologis, syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar
suaturevolusi dapat terjadi adalah sebagai berikut.
1) Harus ada keinginan bersama (umum) untuk mengadakan suatu perubahan.
Dalammasyarakat harus terlebih dahulu muncul perasaan tidak puas terhadap keadaan
danharus diikuti dengan munculnya keinginan untuk mencapai perbaikan dengan
melakukanperubahan keadaan tersebut.
2) Adanya seorang pemimpinatau sekelompok orang yang dianggap mampu
memimpinmasyarakat tersebut.
17
3) Pemimpin yang ada harus mampu menampung keinginan-keinginan masyarakat
untukselanjutnya merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas yang ada tersebut
menjadisuatu program dan arah gerakan.
4) Pemimpin tersebut harus mampu menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat.
Artinyabahwa tujuan yang ingin diraih harus bersifat konkret dan dapat dilihat oleh
masyarakat, selain itu juga diperlukan adanya suatu tujuan yang abstrak. Contoh:
perumusan suatuideologi tertentu, dan pemimpin harus mampu memberikan pemahaman
terhadapmasyarakat akan perubahan yang hendak dicapai tersebut.
5) Harus ada momentum yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik
untuk memulai suatu gerakan karena dengan momentum yang keliru, maka revolusi dapat
gagal.
5. Berdasarkan Proses
Perubahan berdasarkan prosesnya, Pitirim A. Sorokin membedakan menjadi dua macam
yaitu perubahan periodik dan perubahan non periodik.
a. Perubahan Periodik
Perubahan periodik adalah perubahan dalam masyarakat yang terjadi dalam kurun waktu
tertentu akibat adanya sistem periodisasi dalam kehidupan sosial budaya masyarakat.
Contohnya :
- Pemilu di Indonesia setiap 5 tahun sekali mengakibatkan adanya perubahan susunan
anggota DPR,MPR,DPD,DPRD,Presidendan wakilnya serta perubahan kabinet.
b. Perubahan Non Periodik
Perubahan Non Periodik adalah perubahan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Artinya tidak ada
ketepatan waktu. Keadaan lingkungan menuntut masyarakat cepat beradaptasi dengan
melakukan perubahan.
Contohnya :
- Perubahan TDL, kenaikan harga BBM, konversi minyak tanah ke gas, kenaikan harga
sembako dan perubahan kurs mata uang.
6. Berdasarkan dampak / pengaruh
Berdasarkandampak yang ditimbulkan, perubahan sosial dibagi menjadi perubahan
yangberdampak kecil dan perubahan yang berdampak besar.
a. Perubahan yang berdampak kecil
Perubahan yang berdampak kecil adalah perubahan pada unsur-unsur struktur sosial
yangdampaknya tidak membawa pengaruh langsung ataupun pengaruh yang berarti
18
bagikehidupan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini disebabkan perubahan yang terjadi
tidakmengakibatkan perubahan-perubahan dalam lembaga kemasyarakatan. Contohnya
:perubahan-perubahan yang berdampak kecil adalah perubahan mode potong rambut, dan
perubahandalam mode pakaian.
b. Perubahan yang berdampak besar
Perubahan yang berdampak besar adalah perubahan yang mengakibatkan terjadinyaperubahan
dalam lembaga kemasyarakatan. Contohnya proses industrialisasi padamasyarakat agraris.
Perubahan ini jelas membawa pengaruh besar kepada masyarakatpetani. Misalnya perpindahan
mata pencaharian, hubungan kerja, hubungan kekeluargaan,sistem pemilikan tanah, perubahan
cara berpikir. Contoh lain adalah adanya perubahanjumlah dan kepadatan penduduk di Pulau
Jawa. Perubahan ini jelas membawa pengaruhbesar terhadap kehidupan ekonomi dan sosial
budaya bagi penduduk Pulau Jawa. Misalnyalahan pertanian semakin berkurang, urbanisasi
semakin deras, harga tanah semakin tinggi,timbul pengangguran tidak kentara di pedesaan,
kejahatan meningkat.
Kondisi sistem sosial seperti ini menurut Cliffors Geertz disebut Shared Poverty.
7. Berdasarkan Perencanaan
Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat bersifat direncanakan (progress) dan tidak
direncanakan (regress).
a. Perubahan Progress (Planed Changes)
Perubahan progress / direncanakan merupakan perubahan yang diproses melalui
suatu program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan yang dikehendaki.
Dengan demikian, perubahan progress adalah perubahan yang dikehendaki untuk membawa
keuntungan/kemajuan terhadap kehidupan masyarakat.Dengan terjadinya perubahan-
perubahan maka manusiamendapatkan kemudahan dan kemajuan dalam memenuhi
kebutuhannya. Misalnyaperubahan dalam sistem komunikasi, yang berupa alat komunikasi
modern, seperti telephone,hand phone (HP) yang dapat memudahkan manusia, dan dengan
waktu yang singkat dapat berhubungan dengan orang lain yang meskipun tempatnya berjauhan.
Perubahan yang dihendaki harus didahului dengan perencanaan-perencanaan yang
matang oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Oleh
karenaitu, perubahan ini juga disebut perubahan yang direncanakan (planned change).Pihak-
pihak yang menghendaki adanya perubahan disebut agent of change, dan
tugasnyamemimpin masyarakat dalam merubah sistem sosial. Dalam melaksanakan tugas
agent ofchange maka harus langsung terlibat di dalam tekanan-tekanan untuk
mengadakanperubahan. Suatu perubahan yang dikehendaki/direncanakan selalu berada di
bawahpengendalian dan pengawasanagenf ofchange yaitu seseorang atau sekelompok orang
yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin darisatu atau lebih lembaga
kemasyarakatan. Agent of change mempunyai peran besar dalammemimpin masyarakat untuk
mengubah sistem sosial. Dalam realitanya, agent of changeterlibat dalam tekanan-tekanan
untuk mengadakan perubahan, bahkan bisa pula menyiapkanperubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan lainnya. Dari situ kita bisa menyimpulkanbahwa betapa pentingnya
sebuah agent of change dalam suatu perubahan yang diinginkan.Agent of change juga
19
berfungsi sebagai pengawas dan pengendali suatu perubahan yangdikehendaki oleh suatu
masyarakat.
Cara-cara yang digunakan untuk mempengaruhi masyarakat dari sistem yang
teraturdan direncanakan terlebih dahulu sesuai dengan apa yang telah dijelaskan di atas disebut
dengan rekayasa sosial (social engineering) atau perencanaan sosial (social planning).
Perubahan yang dikehendaki dapat muncul sebagai reaksi terhadap perubahan-
perubahansosial dan kebudayaan yang sebelumnya sudah terjadi, sehingga perubahan yang
saat initerjadi merupakan kelanjutan dari proses sebelumnya. Tokoh yang bernama Thomas
dan Znaniecki menafsirkan bahwa perubahan yang dikehendaki merupakan suatu proses
yangberupa perintah dan larangan, maksudnya adalah menetralisir suatu keadaan krisis dengan
suatu akomodasi (khususnya arbitrasi) untuk melegalisasikan hilangnya keadaan yang
tidakdikehendaki. Proses legalisasi tersebut dilaksanakan dengan tindakan fisik yang bersifat
arbitratif, sehingga perubahan tersebut menjadi suatu teknik sosial karena perubahan yang
terjadi merupakan perubahan yang dikehendaki.
Perubahan terencana sering disebut dengan pembangunan, yaitu proses rekayasa
sosial dengan perencanaan yang sistematis, contohnya Pembangunan Nasional Indonesia,
dimana tingkat pusat terdapat BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan
tingkat daerah ada BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah).Namun,
perubahanyang direncanakan juga memilikikelebihan dan kelemahan.
Kelebihan perubahan yang direncanakan, di antaranya:
dapat mengambil masukan ataupendapat dari kalangan masyarakatluas sehingga suatu
perubahan dapatmenyentuh kepentingan seluruh masyarakat,
gambaran perubahan yang diinginkan dapat didiskusikan lebih dahulu sehingga disepakati
oleh warga masyarakat,
dapat dipertimbangkan masalah-masalah biaya sertafaktor-faktor yang timbul akibat
perubahan tersebut, dan
dapat dipertimbangkan layak atau tidaknya suatu perubahan dilaksanakan.
Adapun kelemahannya, antara lain:
perubahan yang direncanakan dapat diramalkan olehpihak-pihak lawan yang bersifat
menentang,
perubahan yang direncanakan bersifat monoton danmembosankan, serta
memerlukan waktu, biaya, dan tenaga untuk proses perencanaannya.
Dalam pelaksanaan perubahan sosial yang direncanakan,terdapat beberapa
persyaratan agar perubahan tersebut dapatberlangsung efektif dan memberikan kontribusi
positif bagiperkembangan masyarakat. Adapun syarat-syaratnya, yaituadanya perencanaan
perubahan sosial yang memadai, terciptanya stabilitas nasional, adanya aparatur pemerintah
yang baik,adanya peran serta dari kalangan masyarakat luas, dan adanyakemampuan institusi
negara.
20
b. Perubahan Regress (Unplanned Change)
Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah suatu
perubahansosial yang tidak dikehendaki atau tanpa adanya suatu perencanaan terlebih dahulu,
tetapikeinginan tersebut berlangsung di luar jangkauan pengawasan serta dapat
menyebabkantimbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat.
Perubahan yang tidak dikehendaki dapat memberikan pengaruh besar bagi
masyarakatsebanding dengan pengaruh perubahan yang dikehendaki jika suatu perubahan
yang tidakdikehendaki tersebut berlangsung secara bersamaan dengan perubahan yang
diinginkan/dikehendaki.
Kondisi alam senantiasa mengalami perubahan, misalnya perubahan musim dan
bencana alam. Kondisi tersebut akan mempengaruhi perubahan pola aktivitas warga
masyarakat yang tidak direncanakan / dikehendaki.
Bencanaalam menyebabkan penduduk terpaksapindah ke daerah lain. Didaerahnya
yang baru, mereka pun harus menyesuaikan diri. Hal inilahyang terjadi pada penduduk
Indonesia di Alor, Nabire, Aceh, dan Nias baru-baru ini. Bencana alam yang menimpa daerah
mereka mendorong mereka untuk mengungsi ke daerah lain. Setelah kehilangan hartanya,
mereka pun harus memulai usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari awal lagi. Selain
kehilangan harta, mereka pun kehilangan sanak saudaranya.
Perubahan yang tidak dikehendaki juga bisa timbul sebagai reaksi terhadapperubahan-
perubahan sosial dan kebudayaan yang sebelumnyatelah terjadi, tetapi proses yang
selanjutnyaadalah pengakuan terhadap perubahan-perubahan sebelumnya sehingga dapat
diterima secaralebih luas oleh masyarakat. Secara umum, sulit sekali untuk menafsirkan
perubahan yangtidak dikehendaki, karena proses perubahan yang terjadi biasanya tidak hanya
merupakanakibat dari suatu gejala sosial saja, akan tetapi dari berbagai gejala sosial sekaligus.
Suatu bentuk perubahan yang dikehendaki maupun yang tidak dikehendaki
padadasarnyatidak mencakup paham apakah perubahan-perubahan tersebut diharapkan atau
tidak diharapkanoleh masyarakat. Adakalanya para agent of change sudah merencanakan
perubahan yangdikehendaki dan telah memperhitungkan pula terjadinya perubahan yang tidak
terduga di bidanglain. Tetapi terkadang ada pula suatu perubahan yang tidak dikehendaki
sangat diharapkan dan dapat diterima oleh masyarakat.
Di antara perubahan-perubahan yang bersifat tidak direncanakan itu, sebagian besar
dikarenakan bertambahnya teknologi baru yang digunakandalam berbagai bidang kehldupan
masyarakat. Teknologi baru itu misalnya tampak dalam pendirian Catatan :
pabrik-pabrik baru yang bermodal besar. Juga dalam penggunaan Perubahan sosial yang tidak
pesawat terbang sebagai alat transportasi Teknologi baru yang dikehendai (unintended change) atau
tidak direncakan (unplanned change)
masukdi daerah pedesaan juga berpengaruh pada masyarakatnya.
merupakan perubahan yang terjadi
Misalnya "listrik masukdesa" yang membukakemungkinan bagi di luar jangkauan pengawasan
masyarakat untuk menggunakan lampulistrik, menonton televisi, masyarakat atau kemampuan
21
nonton televisi, pornografi dengan adanya internet, konsumtif akibat iklan televisi dan
sebagainnya.
8. Berdasarkan Agen
Berdasarkan kriteria agen, perubahan sosial dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Perubahan sosial dari atas (top down)
Perubahan sosial dari atas (top down) adalah perubahan sosial yang dikehendaki
dandiprakarsai oleh elite masyarakat.(dari atas ke bawah)
Beberapa pendapat ahli mengenai elite sebagai berikut.
1) Arnold Toynbee
Elite adalah kelompok minoritas kreatif yang memikirkan tanggapan tepat atas
tantangansosial dan berupaya mendorong masyarakat memilih alternatif tanggapan
yangdirencanakannya.
2) Karl Manheim
Ada beberapa macam elite dalam masyarakat, namun yang terpenting dan terkait dengan
perubahan sosial adalah elite politik, organisator, intelektual, seniman, moralis, dan
eliteagama.
3) Martindale dan Clark Kerr
Elite intelektual adalah kelompok elite yang umumnya menjadi sumber penting bagi
terjadinya perubahan sosial.
9. Berdasarkan Strategi
Berdasarkan strategi yang digunakan, perubahan sosial dibagi menjadi dua macam, yaitu
sebagaiberikut.
a. Perubahan dengan kekerasan
Perubahan dengan kekerasan adalah perubahan sosial yang dilakukan dengan
membenarkanpenggunaan cara-cara kekerasan fisik-psikis-simbolik, demi terwujudnya target
dan tujuanyang hendak dicapai dalam perubahan sosial tersebut. Kekerasan dilakukan untuk
mencapaitarget dan tujuan adanya perubahan. Sebagai contoh adanya kekerasan pada yang
dilakukanpenguasa untuk melaksanakan proyek pembangunan.
b. Perubahan non-kekerasan
22
Perubahan non-kekerasan adalah perubahan sosial yang dilakukan dengan mengutamakan
cara-cara damai dalam mencapai target dan tujuan perubahan.
Anda telah mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial di sekitar lingkungan Anda ! Apakah perubahan itu
terjadi dengan sendirinya ? Mengapa masyarakat mau melakukannya ?
Masyarakat melakukan perubahan tentunya terdapat faktor yang mendorong mereka mau melakukan suatu
perubahan. Menurut David MC. Clelland, faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial adalah adanya
hasrat mencapai prestasi atau sering disebut Virus N-Ach (Need for Achievement). Adapun Soerjono
Soekanto berpendapat bahwa yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah adanya berbagai
faktor internal dan eksternal.
23
Demikian juga dengan berkurangnya penduduk akibat emigrasi akan mempengaruhi
sistem pembagian kerja. Misalnya urbanisasi yang dilakukan laki-laki terutama yang sudah
berkeluarga, keadaan tersebut akan mempengaruhi sistem kerja dalam masyarakatnya
sehingga wanita yang sudah berkeluarga mempunyai peran ganda yaitu sebagai pengasuh
anak sekaligus bertanggung jawab bekerja di ladang.
b. Penemuan Baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan sosial dapat dibedakan dalam
beberapa pengertian.
1) Discovery
Yaitu penemuan unsur kebudayaan baru baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan
oleh seorang individu ataupun serangkaian ciptaan beberapa individu.
Contoh : Penemuan mobil dimulai dari usaha S. Marcus dari Austria. Marcuslah yang
pertama kali menghubungkan motor gas dengan sebuah kereta.
2) Invention
Yaitu penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan
oleh seorang individu atau kelompok dan sudah mendapatkan pengakuan oleh masyarakat
serta dapat diterima / diterapkan dalam kehidupan. Discovery dapat menjadi invention jika
masyarakat telah mengalami, menerima dan menerapkan.
3) Inovasi
Yaitu proses menghasilkan unsur kebudayaan baru dengan mengkombinasikan dan
menyempurnakan yang telah ada agar lebih efektif dan efisien untuk diterapkan dalam
kehidupan.
Menurut Koentjaraningrat, terdapat 3 faktor yang mendorong masyarakat melakukan
inovation, yaitu : kesadaran adanya kekurangan dalam kebudayaan, mutu keahlian dalam
suatu kebudayaan, sistem perangsang bagi kegiatan mencipta.
P P1 P2 P3
individu baru, adat istiadat baru, maupunperilaku sosial yang baru. lainnya.
Misalnya, penemuan komputer
Hal terpenting dari terjadinya social invention adalah
menyebabkan perubahan pada
dampakyang ditimbulkan terhadaplembaga-lembaga kemasyarakatan lembaga-lembaga pendidikan,
dan dampak lanjutan pada bidang-bidang kehidupan lain.Contoh, agama dan kantor-kantor
dengan dikenalnya nasionalisme di Indonesia pada awal abad ke-20 yang diperolehdari
beberapa orang yang mengenyam pendidikan Barat menimbulkan gerakan-gerakan
yangberorientasi pada kemerdekaan politikdan di kemudian hari menimbulkan lembaga-
lembaga kemasyarakatan baru yang dikenal dengan partai politik.
Terjadinya penemuan baru dalam kehidupan masyarakat disebabkan oleh :
25
a. adanya sumber daya manusia yang berkualitas
b. adanya rangsangan bagi aktivitas penemuan baru, dan
c. adanya kesadaran pada setiap anggota masyarakat mengenai kekurangan atau
ketidakpuasan dari apa yang telah dicapainya demi peningkatan keejahteraan hidup.
c. Penemuan Baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan sosial dapat dibedakan dalam
beberapa pengertian.
4) Discovery
Yaitu peneuan unsur kebudayaan baru baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan
oleh seorang individu ataupun serangkaian ciptaan beberapa individu.
Contoh : Penemuan mobil dimulai dari usaha S. Marcus dari Austria. Marcuslah yang
pertama kali menghubungkan motor gas dengan sebuah kereta.
5) Invention
Yaitu penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan
oleh seorang individu atau kelompok dan sudah mendapatkan pengakuan oleh masyarakat
serta dapat diterima / diterapkan dalam kehidupan. Discovery dapat menjadi invention jika
masyarakat telah mengalami, menerima dan menerapkan.
6) Inovasi
Yaitu proses menghasilkan unsur kebudayaan baru dengan mengkombinasikan dan
menyempurnakan yang telah ada agar lebih efektif dan efisien untuk diterapkan dalam
kehidupan.
d. Konflik
Konflik atau pertentangan merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan sosial.
Pertentangan antarkelompok terkadang terjadi pada generasi tua dengangenerasi muda
dimanapertentangantersebutsering kali terjadi dalam masyarakat yangsedang berkembang dari
tahap tradisional ke tahap modern. Pada umumnya generasimuda memiliki kepribadian labil
(belum terbentuk kepribadiannya) dan mereka lebih mudahmenerima unsur-unsur kebudayaan
asing, keadaan demikian menimbulkan perubahantertentu dalam masyarakat. Sebagai contoh
adalah pergaulan bebas antara wanita dengan pria yang dianutpara generasi muda, ataupun
munculnya persamaan derajat antara priadan wanita yang sekarang semakin berkembang
dalam kehidupan bermasyarakat.
Generasi tua terkadang sulit untuk menerima hal-hal baru sehingga sulit berubah, karena
kebudayaan yang mereka anut telah mendarah daging dan menjadi suatu kepribadian di bawah
sadar sehingga sulit berubah.,
Antara konflik dan perubanansosial terdapat hubungan timbal balik. Menurut Lewis Coser,
setiap pandangan mengenai perubahan sosial yang tidak memperhitungkan kenyataan konflik,
sangat tidak memadai.Namun menurut R.T. Anderson dan B.C. Anderson tidak semua
perubahan sosial dapatmenimbulkan konflik. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, sebagai
berikut.
1) Perubahan berhasil meningkatkan gengsi sosial ekonomi.
2) Tidak adanya kesenjangan budaya.
26
3) Tidak ada penilaian superior atau interior atas pola budaya yang sudah ada dan polabudaya
baru.
4) Perubahan sosial tersebut tidak merusak dan membuang pola kebudayaan yangsudah ada,
melainkan pola kebudayaan baru digabungkan dengan pola kebudayaan yang sudah ada.
e. Pemberontakan
Pemberontakan atau revolusi dapat mendorong terjadinya perubahan besar mulai dari bentuk
negara, lembaga kemasyarakatan, sampai pada keluarga yang mendiami suatu negara.
Sebagai contoh adalah Revolusi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 yang
telahmengubah negara Indonesia yang sebelumnya adalah negara terjajah menjadi sebuah
negarayang merdeka dan berdaulat. Contoh yang lain misalnya Revolusi Amerika tahun 1776,
RevolusiPrancis tahun 1789, dan Revolusi Rusia tahun 1917 yang berusaha menentang
kekuasaanyang absolut di negara masing-masing.
27
Jepang dari negara agraris militer karena kalah perang akhirnya bangkit berubah menjadi
negara industri yang maju.
Peperangan antarnegara dapat memberikan doronganterhadap berubahnya situasi
sosial masyarakat, baik bagimasyarakat yang terlibat peperangan maupun masyarakatyang
berada di luar konteks peperangan. Contohnya, peperangan antara Irak dan Amerika Serikat.
Indonesia yang beradadi luar konteks peperangan juga terkena dampak di antaranyabanyak
tenaga kerja Indonesia (TKI) yang meninggalkan TimurTengah sehingga menimbulkan
pemutusan hubungan kerja(PHK) dan menambah jumlah pengangguran.
c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Hubungan yang dilakukan secara fisik dan dalam jangka waktu yang lama antara dua
masyarakat atau lebih mempunyai kecenderungan untuk saling mempengaruhi sehingga terjadi
penyebaran unsur budaya tersebut yang sering disebut difusi. Dengan demikian difusi adalah
proses peyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu satu kepada individu lain, dari satu
masyarakat ke masyarakat yang lain.
Dari pengertian tersebut dapat dibedakan dua tipe difusi yaitu :
1) Difusi intra masyakat (intra society diffusion) yaitu difusi unsur kebudayan antar individu
dalam satu masyarakat. Difusi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
a) Adanya pengakuan bahwa unsur yang baru tersebut memiliki kegunaan.
b) Ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang mempengaruhi diterima atautidak
diterimanya unsur-unsur yang baru.
c) Unsur baru yang berlawanan dengan fungsi unsur lama kemungkinanbesar tidak akan
diterima.
d) Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatuyang baru tadi
akan mempengaruhi apakah hasil penemuannya itu denganmudah diterima atau tidak.
e) Pemerintah dapat membatasi pross difusi tersebut.
2) Difusi antar masyarakat (intersociety diffusion) yaitu difusi unsur kebudayaan dari satu
masyarakat ke masyarakat lain. Difusi terebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
a) Adanya kontak antarmasyarakat tersebut
b) Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaatpenemuan-penemuan.
c) Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut
d) Ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang menyaingi unsur-unsur penemuan tersebut.
e) Peranan masyarakat yang menyebarkan penemuan baru di dunia ini.
Paksaan dapat juga dipergunakan untuk menerima suatu penemuan baru.
Contoh : Amalgamasi yaitu
perkawinan campuran yang banyak terjadi. Proses difusi dapat berangsung melalui hal-hal
sebagai berikut:
1) Penetrasi
Penetrasi yaitu pemasukan pengaruh suatu kebudayaan dari masyarakat satu ke
masyarakat lain.
Penetrasi dapat berlangsung secara damai (Penetration Pacifique) dan secara paksa
(Penetration Violence)
28
a) Penetration pacifique, yaitu proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan dengan rasa
rela dan damai serta dinilai dapat memajukan kebudayaansetempat. Proses difusi ini
dapat kamu temui misalnya ketika kebudayaanHindu, Budha, dan Islam masuk ke
Indonesia. Atau misalnya, ketikailmu pengetahuan dan teknologi menyebar ke seluruh
dunia.
Penerimaan kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik tetapi memperkaya
khazanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kebudayaan itupun tidak
mengakibatkan hilangnya unsur-unsur budaya asli.
Penetrasi secara damai akan menghasilkan :
(1) Akulturasi
Akulturasi atau kontak kebudayaan merupakan prosessosial yang timbul apabila
suatu kelompok manusia dengansuatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan
unsur-unsurkebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsurkebudayaan
itu lambat laun diterima dan diolah ke dalamkebudayaannya tanpa menghilangkan
sifat khas kepribadiankebudayaan asal.
Contohnya : sekaten yang merupakan perpaduan antara budaya Hindu dan Islam
(2) Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat golongan-
golongan manusiayang mempunyai latar belakang kebudayaan berbeda saling
berinteraksi dan bergaul secara langsungdan intensif dalam waktu yang lama
sehingga kebudayaan dari masing-masing golongan tersebut berubahsifatnya dari
yang khas menjadi unsur-unsur kebudayaan baru yang berbeda dengan asalnya.
di Amerika Serikat.
Faktor-faktor pendorong Asimilasi :
- Toleransi antarkebudayaan yang berbeda.
- Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
- Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
- Perkawinan campuran (amalgamation).
- Adanya musuh bersama dari luar.
Tidak selalu proses sosial yang terjadi dalam masyarakat menghasilkan asimilasi
karena terkadangperubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat tidak diikuti
dengan reaksi yang adjustive ataumenyesuaikan. Dengan demikian yang terjadi
adalah konflik.
Foktor-Foktor Penghambat Asimilasi
- Terisolirnya kehidupan kelompok.
- Kurangnya pengetahuan akan kebudayaan lain.
- Perasaan takut terhadap kebudayaan lain.
- Perasaan bahwa kebudayaannya lebih tinggi dari kebudayaan lain.
- Perbedaan warna kulit dan ciri badaniah (ras).
- In-group feeling yang kuat.
29
- Golongan minoritas mendapat gangguan dari mayoritas.
- Perbedaan kepentingan.
b) Penetration violence. yaitu proses penyebaran kebudayaan yang dilakukan dengan cara
kekerasan atau dipaksakan. Misalnya, penjajahan, peperangan, pemaksaan kehendak
atau penaklukan suatu negara.
c) Simbiotik, yaitu proses difusi di mana masing-masing pihak mempertahankan
kebudayaannya denganhidup berdampingan secara damai dan saling menguntungkan
Ada tiga macam proses simbiotik.
(1) Mutualistik, yaitu simbiosis yang saling menguntungkan.
(2) Komensalistik, yaitu satu pihak untung dan pihak lain tidak untung, tetapi juga tidak
rugi.
(3) Parasitistik, yaitu satu pihak mendapatkan keuntungandan pihak lain menderita
kerugian.
d) Imitasi, yaitu proses peniruan secaralangsung terhadap unsur-unsurkebudayaan
masyarakat lain olehsuatu masyarakat.
Selain kedua faktor di atas, Soerjono Soekanto menambahkan beberapa faktor yang
mendorong terjadinya perubahan sosial, antara lain: sistem pendidikan dan ilmu pengetahuan
yang maju; sikap menghargai hasil karya orang lain dan kegiatan-kegiatan untuk maju; toleransi
terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang sistem lapisan masyarakat yang berbeda;
penduduk yang heterogen; ketidakpuasan manusia pada bidang-bidang tertentu; orientasi
mentalitas manusia ke masa depan; dan niat menghargai pola hidup yang dinamis.
32
mengubah keadaan. Hal tersebut sangat berbahaya karena kebudayaan akan menjadimati karena
tidak ada perubahan dalam diri setiap anggota masyarakatnya.
Organisasi Politik
33
agar suatu perubahan dikenal, diterima, dandipergunakan oleh khalayak ramai, sehingga secara cepat
mengalami proses institutionalization (pelembagaan).
Kegiatan 1.1
Judul Kegiatan : Mengidentifikasi Faktor Perubahan Sosial
Jenis kegiatan : Tugas Individu
Tujuan Kegiatan : Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor perubahan sosial
Agar kamu dapat mendefinisikan perubahan sosial dengan baik, lakukanlah cek,
perluasan dan ekplorasi berikut !
RANGKUMAN
1. Masyarakat dalam hidupnya pasti mengalami perubahan karena mereka selalu
tidak puas dan ingin memperoleh efektivitas dan efisiensi kerja dalam memenuhi
kebutuhan.
2. Proses perubahan yang dilakukan masyarakat dikenal dengan istilah perubahan
sosial (social change)
3. Perubahan sosial meliputi 2 (dua) dimensi yaitu perubahan interaksional dan
perubahan struktural.
4. Ruang lingkup perubahan sosial diantaranya meliputi : pola-pola hubungan dalam
Interaksi Sosial, Nilai dan Norma Sosial, Stratifikasi Sosial, Lembaga Sosial dan
Unsur-unsur Budaya Baru.
5. Ciri-ciri perubahan sosial budaya meliputi; tidak ada masyarakat yang stagnant,
perubahan lembaga yang satu terkait lembaga lain, perubahan cepat menimbulkan
disorganisasi dan perubahan terjadi dibidang materiil dan spirituil.
6. Terdapat 5 (lima) teori utama pola perubahan sosial yaitu teori siklus,
perkembangan, fungsional, psikologi dan konflik
34
7. Teori perubahan modern meliputi teori modernisasi, ketergantungan dan sistem
dunia.
8. Bentuk perubahan sosial diklasifikasikan berdasar waktu, proses, dampak,
perencanaan, agen dan strategi.
9. Faktor pendorong perubahan sosial meliputi faktor internal dan eksternal.
10. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat sendiri.
11. Faktor internal meliputi :
- pertumbuhan penduduk
- penemuan baru
- konflik
- pemberontakan
12. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat.
13. Faktor eksternal meliputi :
- lingkungan fisik
- peperangan
- pengaruh kebudayaan lain
14. Faktor penghambat perubahan sosial meliputi :
- kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
- perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
- sikap masyarakat yang tradisional
- kepentingan yang tertanam kuat
- prasangka terhadpa hal-hal batu atau asing
- rasa takut akan terjadi kegoyahan terhadap integrasi masyarakat jika terjadi
perubahan
- sikap Antroposentris dan Etnosentris
- hambatan sosial
- hambatan psikologis
- hambatan idiologis
- perbedaan persepsi
- nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak dapat diperbaiki.
15. Saluran perubahan sosial budaya (avenue or channel of change) adalah saluran
yang dilalui oleh suatu proses perubahan.
16. Saluran perubahan sosial budaya meliputi lembaga kemasyarakatan dalam bidang
politik, ekonomi, agama, hukum, pendidikan dan sebagainya.
35
3. Diskusikan dengan kelompok Anda, perubahan apa saja yang terjadi dan bagaimana mereka menerima
perubahan itu ?
4. Catatlah dari hasil diskusi Anda pada selembar kertas dan adakan tanya jawab berkaitan permasalahan
yang sedang dibahas dengan kelompok lain !
I. Berilah tada silang (x) pada pilihan jawaban yang benar kemudian ukurlah hasilnya !
1. Seorang tokoh yang menyatakan bahwa perubahan sosial adalah semua perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan di dalamsuatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat bernama ….
a. Selo Soemardjan
b. Soerjono Soekanto
c. Gillin dan Gillin
d. William F. Ogburn
e. Kingsley Davis
36
d. pasti terjadi pada setiap masyarakat
e. semua perubahan pasti terencanakan
5. Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dengan cara ….
a. melihat sistem budayanya
b. mengadakan penelitian sosial budaya
c. berpartisipasi aktif dalam masyarakat
d. mencatat kejadian-kejadian dalam masyarakat
e. membandingkan keadaan sekarang dengan masa sebelumnya
6. Menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial budaya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut ….
a. bidang perubahan tidak saling terkait
b. semua perubahan bersifat progresif
c. terdapat masyarakat yang stagnant
d. diisolir pada bidang kebendaan
e. terlalu cepat menyebabkan disorganisasi
37
3. berlangsung secara alamiah
4. adanya perencanaan matang
5. perkembangan akal pikir manusia
Dari pernyataan tersebut, yang merupakan ciri-ciri perubahan sosial masyarakat tradisional adalah ….
a. 1 dan 4
b. 1 dan 5
c. 1, 2 dan 3
d. 2, 3 dan 4
e. 3, 4 dan 5
10. Faktor perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat sendiri disebut ….
a. internal
b. eksternal
c. homogen
d. eksogen
e. heterogen
11. Salah satu faktor pendorong perubahan masyarakat yang datang dari dalam masyarakat itu sendiri
adalah ….
a. peperangan
b. akulturasi
c. lingkungan fisik
d. penemuan baru
e. pengaruh budaya
12. Need for achievement menurut David M.C. Clelland berarti dorongan untuk....
a. berubah
b. meraih prestasi
c. berhubungan dengan orang lain
d. dihargai oleh masyarakat
e. melakukan unjuk rasa
13. Suatu penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan oleh
seorang individu ataupun serangkaian ciptaan beberapa individu disebut....
38
a. kreasi
b. imajinasi
c. inovasi
d. discovery
e. invention
14. Dibawah ini yang merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya difusi intramasyarakat adalah ....
a. terjadinya kontak di antara masyarakat
b. pengakuan atas kegunaan penemuan baru
c. ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang menyaingi unsur-unsur penemuan baru
d. suatu pengakuan bahwa unsur yang baru mempunyai kegunaan
e. kemampuan untuk mendemonstrasikan kemanfaatan penemuan baru
15. Proses masuknya sebuah kebudayaan yang dilakukan dengan jalan damai sehingga tidak menimbulkan
konflik disebut ….
a. penetration pasifique
b. penetration violence
c. akulturasi
d. asimilasi
e. sintesis
39
18. Masyarakat yang mengalami transisi pasti ada golongan yang dianggap sebagai pelopor proses transisi,
sehingga ada yang selalu mengidentifikasi diri dengan usaha dan jasa-jasanya. Hal tersebut akan
menghambat proses perubahan karena faktor yang disebut ….
a. konflik
b. akulturasi
c. asimilasi
d. vested interest
e. agent of change
i. Kerjakan soal di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang tepat
kemudian ukurlah hasilnya !
1. Faktor pendorong perubahan sosial budaya adalah … dan ….
2. Penemuan unsur budaya baru baik berupa alat atau gagasan disebut ….
3. Penyebaran unsur budaya disebut ….
4. Masuknya sebuah kebudayaan yang dilakukan secara damai disebut ….
5. Masuknya sebuah kebudayaan yang dilakukan secara paksa disebut ….
6. Sekaten, Ondel-Ondel dan menara masjid Kudus merupakan contoh ….
7. Contoh dari asimilasi adalah ….
8. Kepentingan yang tertanam kuat sebagai penghambat perubahan disebut ….
9. Sikap yang merendahkan budaya lain disebut ….
10. Pada Reformasi 1998 lembaga sebagai saluran perubahan yang dipakai adalah ….
ii. Kerjakan soal di bawah ini dengan menjawab secara singkat dan tepat kemudian ukurlah
hasilnya !
1. Jelaskan bahwa pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong terjadinya perubahan sosial budaya !
2. Jelaskan bahwa peperangan akan mendorong terjadinya perubahan sosial budaya !
40
3. Mengapa sikap masyarakat yang tradisional merupakan penghambat terjadinya perubahan sosial
budaya !
4. Mengapa masyarakat yang terisolir cenderung terhambat perubahan sosial budayanya ?
5. Apakah yang dimaksud saluran perubahan sosial budaya ?
41
BAB II
MASALAH SOSIAL AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL
Tujuan Pembelajaran :
2. Memahami dampak :: 1.1 Memahami modernisasi,globalisasi, dan
perubahan sosial westernisasi serta dampaknya terhadap
perubahan sosial komunitas lokal.
2.1 Mengidentifikasi berbagai permasalahan
sosial akibat perubahan sosial komunitas
lokal.
Sumber : www,wisatamelayu.com
Refleksi Tentang : Masalah Sosial Akibat Perubahan Sosial di Masyarakat
Pada bab sebelumnya anda telah mempelajari tentang perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Salah satu contoh yaitu perubahan menurut teori modernisasi. Berdasarkan teori ini, modernisasi tidak
terbatas pada pengenalan teknologi yang komplek tetapi di dalamnya melibatkan berbagai perubahan
budaya dan struktural yang terjadi erat hubungannya dengan globalisasi yang ditandai dengan mudahnya
pergerakan informasi, komunikasi dan transportasi. Modernisasi dan globalisasi menjadi tantangan masa
depan karena tidak selamanya berjalan terus-menerus ke arah perubahan yang positif melainkan juga
menyangkut perubahan yang negatif. Sebenarnya apa yang dimaksud modernisasi dan globalisasi ? Apa
pula hubungannya dengan tantangan global terhadap eksistensi jati diri bangsa. Bagaimana gagasan atau
pemikiran untuk mengantisipasi dampak negatif perubahan sosial budaya?
b. Syarat-Syarat Modernisasi
Modenisasi agar berjalan lancar terdapat syarat-syarat modernisasi seperti yang
dikemukakan oleh Soerjono Soekanto sebagai berikut :
1) Cara berpikir yang ilmiah
Cara berpikir ilmiah serta sudah melembaga, baik dalam lingkungan pembuat keputusan(the
rolling class) maupun dalam masyarakat secara umum. Masyarakat yang cara
berpikirnyamasih primitif, tradisional, dan kolot tidak mungkin (sulit sekali) dapat
melaksanakanmodernisasi. Contohnya masyarakat suku-suku terasing.
2) Sistem administrasi negara yang baik dengan birokrasinya yang sehat
Sistem administrasi yang kacau apalagi tidak sehat sistem birokrasinya, tentu
menyulitkankontrol terhadap modernisasi yang dilakukan dan dapat menyebabkan
masyarakatnya menjadiapatis, reaksioner dan tidak percaya.
3) Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur
Data-data itu sangat penting untuk menyusun suatu perencanaan mengenai segala
yangdilaksanakan dalam rangka modernisasi, data yang tidak lengkap tidak akan
menghasilkanrencana dan program yang baik. Jika perencanannya saja tidak baik,
pelaksanaan dan hasilnyajuga tidak baik pula.
4) Penciptaan iklim yang favourable
Penciptaan iklim yang favourable (menyenangkan atau baik) dari masyarakat
terhadapmodernisasi. Hal ini dilakukan dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi
massa dansecara bertahap, karena banyak sangkut pautnya dengan sistem kepercayaan
masyarakat.
5) Tingkat organisasi yang tinggi
Hal ini penting sebab segala sesuatu dilaksanakan tanpa organisasi yang baik
akanberantakan, dalam berorganisasi manusia harus disiplin namun hanya saja dengan
disiplinitupihak lain akan merasa dikurangi kemerdekaannya
6) Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan social planning
Apabila hal ini tidak dapat dilaksanakan, maka perencanaan induk tentu akan
terpengaruholeh kekuatan-kekuatan dan kepentingan-kepentingan yang ingin merubah
rencana induk tersebut, demi kepentingan suatu golongan kecil dalam masyarakat.
45
v. Orang yang senantiasa menyadari potensi-potensi yang ada pada dirinya dan yakin
bahwapotensinya itu akan dapat dikembangkan.
vi. Orang yang lebih banyak berorientasi ke masa kini dan masa yang akan datang.
vii. Orang yang senantiasa mempunyai informasi lengkap mengenai dirinya.
viii. Orang yang bersifat terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru dan penemuan-
penemuan baru. Intinya, manusia modern tidak bersikap apriori atau menaruh
prasangka.
ix. Orang yang senantiasa siap menerima perubahan setelah menilai kekurangan
dankelemahannya.
x. Orang yang mempunyai kepekaan terhadap masalah yang terjadi di sekitarnya
danmempunyai kesadaran bahwa masalah-masalah tersebut berkaitan dengan dirinya.
3) Menurut Cyril Black
la menyatakan bahwa ciri masyarakat modern adalah tumbuhnya ilmu pengetahuan baru
danadanya kemampuan manusia dalam memahami rahasia-rahasia alam yang semakin
meningkatdan dapat menerapkannya dalam berbagai kegiatan. Masyarakat modern
merupakan hasilkorelasi antara tingginya nilai peradaban manusia sebagai bagian dari
masyarakat dan majunyatingkat rasionalitas dalam mengkaji hasil kebudayaan.
4) Menurut Selo Soemardjan ciri-ciri manusia modern adalah sebagai berikut :
a) Hubungan antarmanusia terutama didasarkan atas kepentingan pribadi.
b) Tingkat pendidikan formal tinggi dan merata.
c) Hubungan (interaksi) dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dalam
suasanasaling mempengaruhi, terkecuali dalam hal menjaga rahasia penemuan-
penemuan baru.
d) Sangat percaya pada manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana
untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat.
e) Masyarakat diklasifikasikan menurut macam-macam profesi dan keahlian yang
dipelajaridi lembaga-lembaga pendidikan keterampilan dan kejuruan.
f) Hukum yang berlaku pada umumnya berupa hukum tertulis yang sangat kompleks.
g) Perekonomiannya, hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan
ataspenggunaan uang dan alat-alat pembayaran lainnya.
5) William A. Haviland menyebutkan adanya empat hal yang sesuai dengan proses
modernisasi.
a) Perkembangan teknologi.Dalam proses modernisasi, pengetahuan dan teknik
tradisional yang sederhana terdesak oleh pengetahuan ilmiah dan teknik yang pokoknya
dipinjam daribarat.
b) Pengembangan pertanianini merupakan pergeseran dari pertanian untuk keperluan
sendirimenjadi pertanian untuk pemasaran. Orang tidak membudidayakan tanaman dan
hewanuntuk keperluan sendiri, tetapi mereka makin lama makin banyak mengadakan
budidayauntuk dipasarkan dengan lebih banyak bersandar kepada ekonomi uang dan
pasar untukmenjual hasil pertanian mereka dan untuk mengadakan pembelian-
pembelian.
46
c) Industrialisasi. Dengan lebih banyak mengutamakan energi non hewani (inanimate),
yaitubahan bakar. Tenaga hewan dan manusia menjadi kurang penting.
d) Urbanisasi, yang ditandai terutama oleh perpindahan penduduk dari pedesaan ke kota-
kota.
Keempat hal yang dikemukakan oleh Haviland tersebut sesuai dengan proses
modernisasiyang berlangsung di Indonesia melalui proses pembangunan. Proses
pembangunan mempunyaiarti sebagai proses perubahan yang direncanakan dan
berlangsung di segala bidang, dari keadaanyang sederhana dan tradisional menuju tahapan
yang sesuai dengan tuntutan zaman.
d. Gejala-Gejala Modernisasi
Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang modernisasi kehidupan
masyaraat sebagai berikut :
1) Bidang llmu Pengetahuan dan Teknologi
llmu pengetahuan adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam proses
modernisasi,karena dengan adanya ilmu pengetahuan dapat mengubah aspek-aspek sosial
dan kebudayaan.Apabila proses perubahan tersebut berjalan terencana dan terarah, maka
dapat mencapaimodernisasi. Selain mampu mengubah aspek-aspek sosial budaya, ilmu
pengetahuan jugamenjadi unsur pengembangan teknologi dan ekonomi. Kita bisa melihat
bahwa dengan adanyailmu pengetahuan manusia dapat menciptakan berbagai penemuan
dengan teknologi canggih,sehingga berdirilah pabrik-pabrik, adanya pesawat
terbang,kecanggihan komputer, fasilitashandphone, bahkan satelit luar angkasa, yang
semua itu diawali adanya kemajuan di bidangilmu pengetahuan.
2) Bidang Ekonomi
Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnyakebutuhan manusia akan barang-
barang dan jasa sehingga sectorindustri dibangun secara besar-besaran untuk
memproduksibarang. Dengan demikian, kita akan semakin mudah untukmemperoleh
barang dan jasa.
3) Bidang Politik
Bidang politik, ditandai dengan semakin banyaknya Negarayang lepas dari penjajahan
karena pengaruh media sosial, munculnya negara-negara yangbaru merdeka, tumbuhnya
negara-negara demokrasi, lahirnyalembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak
asasimanusia.
4) Bidang Sosial
Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompokbaru dalam masyarakat,
seperti kelompok buruh, kaumintelektual, kelompok manajer, dan kelompok ekonomi
kelas(kelas menengah dan kelas atas). Dengan demikian, terdapatbanyak ragam
spesialisasi pekerjaan sesuai dengan perannya.
5) Bidang Budaya
Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budayatradisional oleh masuknya
pengaruh budaya dari luar, sehinggabudaya asli semakin pudarmunculnya akulturasi. Agar
budaya tidak ditinggalkan maka budaya asli perlu direvitalisasi agar generasi muda bisa
47
menerimanya.Contohnya, seni gamelan dicampur dengan alat musik modern yg disebut
campursari.
49
dalam persainganbebas hanya pihak-pihak yang kuatlah yang akan menang dan pihak-
pihak yang lemah akansemakinterpuruk.
Faktor lain penyebab terjadinya kesenjangan sosial dan ekonomi adalah budaya
KKN(korupsi, kolusi, dan nepotisme) di kalangan pejabat publik. Dengan adanya KKN, maka
hanyaorang-orang yang memiliki jaringan kuat saja yang dapat memperoleh berbagai
kesempatan,sedangkan rakyat jelata tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan posisi
atau jabatan yang dapat menjamin kehidupan.
2. Globalisasi
a. Pengertian Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata globe yang berarti bola bumi, bulatan, yaitu peta bumi
yangberbentuk bulat seperti bumi (miniatur planet bumi). Dari kata globe menjadi globalyang
berartikeseluruhan yang bersangkut paut atau meliputi seluruh dunia. Sehingga kata mengglobal
berartimeluas ke seluruh dunia/mendunia dan globalisasi diartikan sebagai proses tatanan
masyarakatyang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Globalisasi secara terbatas terbentuk oleh adanya kemajuan teknologi di bidang
komunikasidunia. Misalnya, adanya televisi dan internet, kitadapat menyaksikan dan
berkomunikasi langsungdengan orang di belahan dunia lain dalam waktu yang bersamaan.
Dalam hal ini, globalisasimenjadikan dunia serasa sempit dan batas-batas negara seolah
terabaikan.
Tokoh sosial yang bernama Cohen danKennedymenyatakan bahwa globalisasi
merupakanseperangkat transformasi yang saling memperkuat dunia yang mencakup beberapa
hal, yaitu sebagai berikut.
1) Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Berkembangnya barang-barang canggih hasil
teknologi modern seperti telefon genggam, televisi, satelit, komputer, dan
internetmengindikasikan bahwa komunikasi global terjadi dengan sangatcepat.
2) Saling ketergantungan antarnegara di bidang produksi ekonomi dan pasar yang
disebabkanadanya pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara
internasionalmeningkatnya pengaruh perusahaan berskala multinasional, serta dominasi
sebuah organisasiseperti World Trade Organization (WTO).
3) Meningkatnya interaksi kultural melalui perkembangan media massa seperti televisi, film,
musik,serta transmisi berita dan olahraga internasional.
4) Meningkatnya masalah ekonomi, sosial, lingkungan, dan kesehatan. Misalnya,
permasalahan duniaperdagangan obat terlarang berskala internasional serta berbagai
bentukterorisme internasional.
4) Fase Keempat
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnyaketika perang dingin berakhir
dan komunisme di dunia runtuh.Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran
bahwakapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraandunia.
Implikasinya, negara-negara di dunia mulai menyediakandiri sebagai pasar yang bebas. Hal
ini didukung pula denganperkembangan teknologi komunikasi dan transportasi
sehinggasekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.
c. Ciri-Ciri Globalisasi
Tanda-tanda globalisasi secara umum adalah sebagai berikut.
1) Meningkatnya perdagangan antarnegara.
2) Meningkatnya aliran data dan informasi lintas batas negara, seperti penggunaan internet,
satelit,komunikasi, dan telepon.
3) Infrastruktur telekomunikasi global semakin berkembang.
4) Berkembangnya sistem keuangan secara global.
5) Meningkatnya investasi langsung dari para investor asing.
6) Aktivitas perekonomian dunia dikuasai oleh perusahaan-perusahaan multinasional.
7) Peran dari organisasi-organisasi internasional meningkat.
8) Adanya gerakan untuk menyerukan keadilan internasional.
9) Perjalanan dan turisme antarnegara semakin meningkat.
10) Semakin besarnya akses individu terhadap berbagai macam budaya sehingga
meningkatkanpertukaran budaya (cultural exchange) internasional.
g. Dampak Globalisasi
Globalisasi telah membawa dampak positif dan negatf bagi masyarakat yaitu sebagai
berikut :
1) Dampak positif globalisasi.
a) Terbukanya penyediaan modal
Permasalahan-permasalahan internasional memiliki wilayah-wilayah negara di
seluruh dunia. Contohnya,perusahaan minuman CocaCola, industri elektronik
Philips,dan industri otomotif Toyota.
Pertumbuhan ekonomi menjadi semakin terbukaketika komunikasi pasar modal
tingkat nasional dan duniadibuka secara luas pada era globalisasi. Perusahaan-
perusahaan yang telah go public (masuk bursa) akan mampumendapatkan dana
sebesar yang diinginkan dengan caramenjual atau menerbitkan saham.
b) Lancarnya Komunikasi dan informasi
Adanya sarana telekomunikasi yang semakin majumembuat pergaulan individu
di tingkat dunia makin akrab.Mereka dapat melakukan berbagai macam kegiatan
denganmelibatkan hampir seluruh warga negara di dunia. Beberapakegiatan tersebut,
antara lain aktivitas dalam dunia hakasasi manusia dan jender, penyelamatan
lingkungan hidup, duniamusikserta dunia mode.
c) Terciptanya Transaksi Ekonomi yang Efektif
Globalisasi ekonomi mengakibatkan proses perdaganganmengalami tahap
kemajuan luar biasa. Pada era globalisasi, sistem dumping dan bentuk-bentuk proteksi
dihilangkan. Kondisi ini membuat penjual dan pembeli lebih bebas danrealistis untuk
melakukan transaksi ekonomi dengan nilaiyang wajar.
60
Kegiatan 2.1
Judul kegiatan : Menjelaskan modernissi dan globalisasi
Jenis kegiatan : Tugas individu
Tujuan kegiatan : Peserta didik dapat menjelaskan modernisasi dan globalisasi
Agar kamu dapat menjelaskan modernisasi dan globalisasi dengan baik,
lakukanlah cek, perluasan dan ekplorasi berikut !
RANGKUMAN
61
f. Bersedia menerima kritik
g. Belajar dari pengalaman dan ilmu pengetahuan.
4. Dampak positif modernisasi :
h. Mempercepat perkembangan IPTEK
i. Bertambah luasnya lapangan pekerjaan
j. Membentuk tenaga kerja profesional
k. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi kerja
l. Meningkatnya volume ekspor
m. Tersedianya berbagai pilihan barang konsumsi
5. Dampak Negatif Modernisasi
n. Kerusakan lingkungan
o. Munculnya sikap konsumerisme
p. Demoralisasi
q. Menurunnya kemandirian dalam menghadapi masalah
r. Kesenjangan sosial dan ekonomi
6. Pengertian globalisasi menunjuk pada :
s. Adanya proses dibentuknya suatu tatanan, aturan maupun sistem tertentu.
t. Tatanan, aturan maupun sistem tersebut berlaku bagi bangsa di seluruh dunia.
7. Ciri-Ciri Globalisasi
u. Meningkatnya perdagangan antar negara
v. Meningkatnya komunikasi, informasi dan transportasi antar negara
w. Berkembangnya sistem keuangan global
x. Meningkatnya investor asing
y. Penguasaan perekonomian oleh perusahaan multinasional
z. Perjalanan dan turisme asing semakin meningkat
aa. Meningkatnya akses individu terhadap berbagai macam budaya.
8. Faktor pendukung globalisasi :
bb. Berkembangnya industri pariwisata
cc. Berkembangnya teknologi komunikasi
dd. Berkembangnya ekonomi dunia
9. Aspek-aspek globalisasi meliputi bidang IPTEK, ekonomi, politik dan agama.
10. Dampak positif globalisasi :
ee. Terbukanya penyediaan modal
ff. Lancarnya komunikasi
gg. Terciptanya transaksi ekonomi yang efektif
hh. Tersedianya barang konsumsi dengan banyak pilihan
11. Dampak negatif globalisasi :
ii. Terjadi bentuk penjajahan baru yaitu penjajahan ekonomi
jj. Dalam bidang budaya terjadi cultural shock, westernisasi, cultural lag dan
terjadi pergeseran nilai-nilai budaya.
12. Tantangan global terhadap eksistensi jati diri bangsa yaitu sesuatu yang masuk,
62
baik disengaja maupun tidak disengaja, langsung maupun tidak langsung yang
berupa nilai. Nilai asing sehingga mengancam nilai, tatanan hidup, gaya hidup,
sikap dan pikiran.
13. Upaya mencegah memudqarnya jati diri bagsa :
kk. Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya
ll. Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional
mm. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
……………………………. …………………………
……………………………. …………………………
…………………………….
Westernisasi ..…………………………
…………………………….
………………………….
…………………………….
……………………….....
…..………………………..
………………………….
63
UJI KOMPETENSI 2.4
4. Contoh modernisasi dalam masyarakat yang berkaitan dengan pola perilaku adalah ….
a. memakai pakaian yang serba minim
b. berpikir rasional dan mendukungkemajuan IPTEK
c. mengutamakan uang dan barang
d. menggunakan barang-barang buatanluar negeri
e. mengadakan pesta ulang tahun di hotel mewah
5. Gotong royong dalam masyarakat sudah semakin pudar karena telah diganti dengan komersial serta
adat istiadat dilakukan dengan cara praktis yang tidak memakan waktu dan biaya besar. Hal tersebut
merupakan contoh gejala modernisasi di bidang ….
a. sosial
b. budaya
c. politik
d. ekonomi
e. pendidikan
64
6. Dampak positif perubahan sosial budaya sebagai akibat modernisasi adalah ….
a. kerusakan lingkungan
b. munculnya sikap konsumerisme
c. demoralisasi dan westernisasi
d. meningkatnya efektivitas dan efisiensi
e. kesenjangan sosial dan ekonomi
7. Contoh mekanisme pertanian rakyat didaerah pedesaan yang sering mengalamikegagalan karena
banyak petani yang belumsiap menerima unsur-unsur teknologi modern yang menuntut pemeliharaan
dan biayamahal. Hal ini merupakan contoh negatifdampak globalisasi yang disebut ....
a. cultural lag
b. cultural shock
c. cultural focus
d. cultural determination
e. cultural activities
8. Menghidupkan kembali kesenian daerah, seperti wayang kulit, lireng, ketoprak dan reog merupakan
cara mengembangkan kebudayaan yang disebut ….
a. culture reorientation
b. culture revitalitation
c. culture refungsionalization
d. culture institusionalized
e. culture implementation
10. Di bawah ini yang bukan merupakan carauntuk memelihara dan mengembangkankebudayaan nasional
sebagai jati diribangsayaitu ....
a. mengirimkan misi kebudayaan dankesenian ke luar negeri
b. menayangkan dan menyiarkan kebudayaan daerah dan nasional diberbagai media
c. seminar tentang kebudayaan daerah
d. pewarisan dan pelestarian kebudayaandaerah
e. penyerapan budaya asing yang negatif
65
II. Kerjakan soal di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang tepat
kemudian ukurlah hasilnya !
1. Perkembangan alat-alat komunikasi seperti handpone, faksimie daninternet adalah bagian dari gejala
globalisasi di bidang ....
2. Organisasi perdagangan dunia dikenal dengan sebutan ....
3. Munculnya sistem pemerintahan demokratis di Indonesia adalahbagian dari modernisasi di bidang ....
4. Salah satu sikap terpenting bagi masyarakat modern adalah ….
5. Pasal yang menjamin kebebasan memilih agama yang diyakinimerupakan perwujudan dari semangat
Deklarasi Universal HakAsasi Manusia adalah ….
6. Sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatanketerkaitan antarbangsa dan antarmanusia
di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain disebut....
7. Alat-alat komunikasi yang semakin canggih yang membuat orang dapat berkomunikasi dengan mudah
dan cepat telah mengubahkonsep manusia mengenai... dan ....
8. Sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia itu satu adalah pandangan globalisme
menurut....
9. Globalisasi sebagai keseluruhan proses di mana penduduk dunia terinkorporasi (tergabung) ke dalam
masyarakat dunia yangtunggal adalah pandangan menurut....
10. Para pedagang Cina dan India sudah memulai proses globalisasipada sekitar abad ke....
III. Kerjakan soal di bawah ini dengan menjawab secara singkat dan tepat kemudian ukurlah
hasilnya !
1. Bagaimana pengertian modernisasi menurut Koentjaraningrat ?
2. Sebutkan 5 (lima) ciri-ciri manusia modern menurut Alex Inkeles !
3. Jelaskan gejala-gejala modernisasi dalam bidang politik, ekonomi dan sosial !
4. Sebutkan 3 (tiga) upaya mencegah memudarnya jari diri bangsa !
66
GLOSARIUM
67
ULANGAN HARIAN
I. Berilah tada silang (x) pada pilihan jawaban yang benar kemudian ukurlah hasilnya !
b. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada semua lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi suatu sistem sosial, hal ini menurut definisi dari ....
a. Selo Soemardjan
b. Koentjaraningrat
c. Mac Iver
d. Gillin and Gillin
e. Mac Weber
d. Suatu proses perubahan yang berjalan secara lambat dari bentuk atau wujud yang sederhana menjadi
lebih sempurna atau lebih rumit, disebut dengan perubahan ....
a. evolusioner
b. dialektikal
c. direncanakan
d. dikehendaki
e. terkendali
e. Manuasi dan masyarakat selalu mengalami perkembangan dengan melalui suatu tahapan-tahapan
tertentu, hal ini sesuai dengan teori ....
a. unilinear theories of evolution
b. universal theories of evolution
c. multilinier theories of evolution
d. pasif theories of evolution
e. dynamic theories of evolution
f. Penggunaan teknologi traktor pada sektor pertanian menyebabkan berkurangnya nilai gotong royong
pada masyarakat pertanian. Hal tersebut termasuk contoh dari perubahan .....
a. evolusi
b. dialektikal
c. dipaksakan
d. dikehendaki
e. terkendali
68
g. Penemuan unsur kebudayaan baru baik berupa peralatan maupun gagasan baru yang diciptakan
seseorang atau kelompok orang dalam masyarakat yang bersangkutan dan bersifat ketidaksengajaan,
adalah pengertian dari ....
a. discovery
b. inovasi
c. invention
d. akulturasi
e. asimilasi
h. Perubahan kebudayaan dalam masyarakat yang sudah dinantikan bersamaan dengan munculnya
pemimpin yang dianggap adil dan bijaksana, disebut .....
a. sinkretisme
b. asimilasi
c. milenarisme
d. akulturasi
e. rekondisi
i. Suatu proses persebaran unsur kebudayaan dari individu ke individu lain dalam satu masyarakat
disebut.....
a. difusi intramasyarakat
b. difusi intermasyarakat
c. difusi nilai
d. difusi norma
e. difusi tata kelakuan
j. Masuknya era komputerisasi karena perkembangan teknologi, merupakan proses difusi secara....
a. berkesinambungan
b. damai
c. kekerasaan
d. paksaan
e. kontraversi
k. Orang yang selalu mengidentifikasikan diri dengan usaha-usaha atau jasa-jasanya dan sukar sekali
untuk melepaskan kedudukannya dalam proses perubahan, merupakan salah satu bentuk dari .....
a. tradisionalisme
b. konservatisme
c. vasted interest
d. stereotif negative
e. kulturalisme
69
l. Faktor penyebab perubahan yang berasal dari luar masyarakat adalah ....
a. peperangan
b. pertambahan penduduk
c. konflik masyarakat
d. revolusi
e. pemberontakan
n. Berikut ini adalah dampak dari perubahan sosial adalah, kecuali .....
a. kesengsaraan masyarakat karena kalah perang
b. ketegangan antara negara-negara yang sedang berkonflik
c. peningkatan taraf hidup masyarakat karena modernisasi
d. migrasi karena perbaikan transportasi baik udara maupun darat
e. urbanisasi karena perbaikan sentra industri
o. Yang bukan merupakan proses penyesuaian masyarakat terhadap perubahan sosial di bawah ini
adalah....
f. akomodasi
g. kerjasama
h. koordinasi
i. kontraversi
j. asimilasi
70
q. Usaha peningkatan persatuan dan kesatuan bangsa yang heterogen sehingga terwujud integrasi
nasional yang mantap dan dinamis, merupakan modernisasi dalam bidang .....
a. politik dan ideologi
b. ekonomi
c. persatuan
d. nasionalisme
e. sudut pandang bangsa
t. Perlu perhitungan yang cermat dalam modal, terutama dalam pemakaiannya sehingga investasi sesuai
target yang direncanakan, merupakan modernisasi dalam bidang .....
a. ideologi
b. ekonomi
c. politik
d. tata nilai
e. komunikasi
u. Perubahan masyarakat dengan meniru dan menerapkan unsur budaya barat tanpa adanya filter disebut
....
a. modernisasi
b. globalisasi
c. westernisasi
d. konsumerisme
e. inkulturasi
71
II. Kerjakan soal di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang tepat
kemudian ukurlah hasilnya !
1. Faktor pendorong perubahan sosial adalah … dan ….
2. Penemuan baru dibedakan menjadi … dan ….
3. Penyebaran kebudayaan dari satu daerah ke daerah lain disebut ….
4. Masuknya sebuah kebudayaan yang dilakukan dengan damai disebut ….
5. Percampuran dari dua peristiwa dalam perubahan dialektikal disebut ….
6. Ketidaksanggupan masyarakat dalam menghadapi perubahan karena buruknya perencanaan
merupakan ….
7. Dampak negatif dari modernisasi yang berkaitan dengan gotong royong adalah ….
8. Salah satu dampak negatif globalisasi di bidang budaya adalah ….
9. Salah satu dampak positif globalisasi di bidang ekonomi adalah ….
10. Menurut Cohen dan Kennedy, percampuran unsur-unsur globalisasi disebut ….
72
B. Penerapan Konsep
Penerapan konsep merupakan media umpan balik bagi siswa di ranah afektif maupun
psikomotorik.
Bacalah artikel di bawah ini kemudian diskusikan dengan teman untuk menjawab pertanyaan yang
ada di bawahnya !
WARGA DEMO TOLAK KONVERSI MINYAK TANAH
SUKOHARJO - Ratusan warga yang tergabung dalam Paguyuban Pangkalan dan Pengecer Minyak
Tanah Kabupaten Sukoharjo (P3MTS) menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD setempat. Sekitar 300
anggota P3MTS menggelar aksi menolak program konversi minyak tanah ke elpiji yang diberlakukan di
Sukoharjo.
Korlap Aksi Kresno Dewantoro menyatakan, masyarakat saat ini lebih memilih menggunakan
minyaktanah dari pada elpiji. Untuk itu, program konversi di Kabupaten Sukoharjo harus ditolak. ”Warga
miskin tidak butuh kompor dan tabung elpiji, kami butuh minyak tanah,” tegasnya saat berorasi.
Menurutnya, pemerintah harus mengkaji ulang pemaksaan kehendak proyek konversi. Apalagi,
pemerintah hanya menanggung subsidi minyak tanah Rp 9,9 triliun. Jauh lebih ringan dari pada untuk
menyubsidi tabung elpiji 3 kg. Masyarakat lebih memilih menggunakan minyak tanah bersubsidi lewat kartu.
Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 10/2008 tentang penyelenggaraan sistem
pendistribusian tertutup bahan bakar minyak tanah untuk keperluan rumah tangga dan industri kecil.Di sisi
lain, Keputusan Menteri ESDM tentang pemberlakukan konversi di Sukoharjo mulai berlaku dari 31
Desember. Program konversi minyak tanah, hanya menyengsarakan rakyat kecil.
Aksi itu sendiri berjalan dengan lancar. Massa sempat terkonsentrasi di Alun-Alun Satya Negara
sebelum bergerak ke Kantor DPRD yang sedang menggelar rapat paripurna. Massa bergantian melakukan
orasi di depan DPRD menolak program konversi.
Sementara itu, Bupati Sukoharjo Bambang Riyanto menyatakan siap meneruskan aspirasi
masyarakat yang menolak program konversi. Menurut dia, program tersebut merupakan program pusat
sehingga daerah tidak bisa berbuat apa-apa. ”Daerah hanya sebagai pelaksana saja. Program konversi,
program pemerintah pusat,” ujarnya.
Menurut bupati, sebenarnya antara program konversi bisa berjalan beriringan. Artinya, program
konversi tetap dijalankan, di sisi lain keberadaan minyak tanah tetap ada. Dengan kata lain, setelah program
konversi diberlakukan, minyak tidak ditarik dari peredaran.
Dia menambahkan, jika dapat berjalan beriringan, dia yakin tidak akan muncul masalah. Masyarakat
akan menentukan pilihan dalam penggunaan bahan bakar. Apakah akan menggunakan minyak tanah, elpiji,
atau pun kayu bakar. ”Itu harapan kami. Kita lihat saja bagaimana nanti,” tambahnya.
73
Pertanyaan :
1) Menurut Anda, hal apa yang mendorong pemerintah melakukan perubahan berupa konversi
minyak tanah ke gas ?
2) Apakah peristiwa di atas bisa dikatakan sebagai perubahan sosial budaya ? Mengapa demikian
? Jelaskan !
3) Menurut Anda, Bagaimanakah tanggapan masyarakat secara umum dalam menerima
perubahan dari kasus tersebut di atas ? Jelaskan !
74
BAB 3
KETIMPANGAN SOSIAL
Tujuan Pembelajaran :
PETA KONSEP
Kondisi Ekonomi
Diskriminasi
Ketimpangan Masalah Ketimpangan
Sosial Sosial di Masyarakat Disharmoni Kehidupan Beragama
Etnosentisme
75
Dampak Ketimpangan
Sosial
A. Konsep Ketimpangan Sosial
3. Kondisi Kesehatan
78
Kamu telah belajar tentang faktor yang mempengaruhi munculnya ketimpangan sosial di
masyarakat. Faktor yang dimaksud adalah kondisidemografi dan kondisi pendidikan. Selain
keduator tersebut, ketimpangan sosial juga dipengaruhioleh faktor kesehatan. Apa kaitan antara
faktorkesehatan masyarakat dengan ketimpangan sosial? itu memperdalam pemahamanmu
mengenai faktornyebab ketimpangan sosial,
Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dapat ditimbulkan karena faktor kesehatan.
Munculnya ketimpangan sosial dapat dikarenakan penyebaran fasilitas kesehatan yang tidak
merata di setiap daerah, jangkauan kesehatan kurang luas, pelayanan kesehatan yang kurang
memadai maupun faktor lainnya. Hal ini menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat antara
satu dengan lainnya berbeda, sehingga menimbulkan ketimpangan.
4. Kondisi Ekonomi
Di antara ketiga faktor sebelumnya, faktor ekonomi sering dinilai sebagai penyebab munculnya
ketimpangan sosial. Ketimpangan ini timbul dikarenakan tidak adanya pemerataan dalam
pembangunan ekonomi. Ketidakmerataan pembangunan ini disebabkan karena adanya
perbedaan antara wilayah satu dengan lainnya. Hal ini terlihat dengan adanya wilayah yang
maju dengan wilayah yang terbelakang atau kurang maju.
Beberapa ahli mengatakan bahwa munculnya ketimpangan yang dilihat dari faktor ekonomi
terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi.
Daerah yang memiliki sumber daya dan faktor
produksi, terutama yang memiliki barang modal
(capital stock) akan memperoleh pendapatan yang
lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang
memiliki sedikit sumber daya (Yeniwati, 2013).
Pada materi ini, kamu telah mempelajari tentang
faktor-faktor penyebab ketimpangan sosial. Munculnya
ketimpangan sosial di masyarakat dapat dikarenakan
Gambar : Ekonomi penyebab
faktor demografis, faktor pendidikan, faktor kesehatan,
ketimpangan.
dan faktor ekonomi. Bagimana dengan ketimpangan
yang ada di lingkungan sekitarmu? Faktor apa yang mendorong munculnya ketimpangan
tersebut? Untuk menjawab dan memperdalam pemahamanmu tentang faktor penyebab
ketimpangan sosial.
80
orang lain. Oleh karena itu, kita harus menghindari prasangka agar tidak
menimbulkan diskriminasi dan muncul ketimpangan sosial.
c) Diskriminasi Gender
Menurut Giddens, gender ialah perbedaan psikologi, sosial, dan budaya
antara laki-laki dan perempuan (Sunarto, 2004). Pada hakikatnya, manusia
memiliki kesetaraan dalam kedudukannya, baik laki-laki maupun perempuan.
Keduanya diciptakan dalam derajat, harkat, dan martabat yang sama. Oleh
karena itu, kita tidak boleh membeda-bedakan dalam berteman, baik itu laki-
laki maupun perempuan.
Diskriminasi di
masyarakathampir terjadi pada
setiap periode sejarah. Di
beberapa kelompok masyarakat,
jenis kelamin digunakan sebagai
kriteria yang penting dalam
pembagian kerja
Kelompok-kelompok masyarakat
Gambar : Perempuan bekerja tetap harus tersebut membagi peran, tugas,
mengurus anaknya sehingga sering terjadi
ketidakadilan gender. dan kerja berdasarkan jenis
kelamin, meskipun sebagaian di antaranya ada yang dipandang cocok dan
wajar untuk dilakukan oleh kedua jenis kedua jenis kelamin. Saat ini, bentuk
diskriminasi terhadap jenis kelamin mulai dihilangkan. Apabila dalam
masyarakat berkembang diskriminasi, maka dapat menimbulkan ketimpangan
antara kaum laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, bentuk diskriminasi
harus dihilangkan agar tidak menimbulkan masalah sosial di masyarakat.
Bentuk diskriminasi di masyarakat sangatberagam, tidak hanya diskriminasi
ras, agama, maupun gender. Namun, diskriminasi juga dapat berupa
golongan, status, kelas sosial dan ekonomi, usia, pandangan politik, dan lain
sebagainya. Untuk memperdalam pemahamanmu mengenai bentuk
diskriminasi sebagai contoh dari ketimpangan sosial di masyarakat.
2. Disharmoni Kehidupan Beragama
Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antarpemeluk agama dapat menjaga
keharmonisan dalam bermasyarakat. Oleh karena itu, mari kita tanamkan dalam diri kita untuk hidup
saling bertoleransi antarsesama. Untuk memperdalam pemahamanmu mengenai keharmonisan dan
disharmoni dalam kehidupan beragama.Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk
yang memiliki keberagaman suku, agama, budaya, tradisi, norma, dan sebagainya. Adanya
keberagaman tersebut dapat menimbulkan disharmoni antara masyarakat satu dengan masyarakat.
Sebagai contohnya, masyarakatIndonesia yang memiliki agama Islam,Kristen, Katolik, Hindu,
Buddha,dan Konghucu rawan terjadinyakonflik. Konflik tersebut dapat dipicu karena
adanyaketimpangan sosial di masyarakat.Disharmoni dalam kehidupan beragama jugadapat
dipengaruhi oleh adanya sikap fanatisme yangberlebihan, sehingga mengakibatkan memudarnya
sikaptoleransi di masyarakat. Sebagai contohnya, sering kitamendengar kasus bom bunuh diri yang
81
dilakukan olehseseorang. Kasus tersebut dilatarbelakangi oleh motifpolitik, tetapi sering dikondisikan
sebagai kepentinganagama.
3. Etnosentrisme
Diskriminasi dan disharmoni dalam kehidupan beragama adalah contoh dari masalah sosial yang
muncul karena adanya ketimpangan sosial. Etnosentrisme merupakan salah satu masalah sosial
yang terjadi karena adanya ketimpangan sosial. Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (2004)
dijelaskan bahwa etnosentrisme merupakan suatu kecenderungan yang menganggap cara hidup
sendiri sebagai dasar penilaian terhadap cara hidup orang lain. Istilah etnosentrisme dikemukakan
oleh W.G. Sumner. Etnosentrisme memiliki kaitan dengan kebanggaan atas kelas sosial pada suatu
golongan, dibandingkan dengan kelas sosial pada golongan lain. Etnosentrisme dapat menghambat
hubungan antarkebudayaan, sehingga menghambat proses asimilasi dan integrasi, serta dapat
menimbulkan konflikSARA.
83
Kegiatan 3.1
Judul Kegiatan : Mengidentifikasi Ketimpangan Sosial
Jenis kegiatan : Tugas Individu
Tujuan Kegiatan : Peserta didik dapat mendefinisikan ketimpangan sosial
dengan benar
Agar kamu dapat mendefinisikan ketimpangan sosial dengan baik, lakukanlah cek,
perluasan dan ekplorasi berikut !
Cek
Apa yang dimaksud ketimpangan sosial menurut Selo Sumardjan ?
Sebutkan 5 (lima) dampak ketimpangan sosial !
Perluasan
Menurut anda, apa yang terjadi bila ketimpangan sosial di masyarakat tidak dapat
dapat diselesaikan atau tidak ada solusinya? Jelaskan pendapat Anda !
Eksplorasi
Coba Anda amati ketimpangan sosial yang telah terjadi di sekitar lingkungan
tempat tinggal Anda. Kemudian analisis ketimpangan sosial yang telah terjadi !
Kegiatan ini akan memperdalam pemahaman Anda tentang ketimpangan sosial !
RANGKUMAN
84
TUGAS KELOMPOK 3.2
Kerjakan tugas berikut bersama kelompok Anda !
1. Amatilah ketimpangan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar Anda !
2. Diskusikan dengan kelompok Anda, bagaimana bentuk-bentuk ketimpangan sosial dan penyebab
ketimpangan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar Anda ?
3. Catatlah dari hasil diskusi Anda pada selembar kertas dan adakan tanya jawab berkaitan
ketimpangan sosial yang sedang dibahas dengan kelompok lain !
Skor yang diperoleh
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1. Ketepatan obyek yang dianalisis
2. Tata Bahasa
3. Kecakapan presentasi
4. Melaporkan tugas dengan
sistematis
Jumlah
1. Ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia telah menjadi sebuah masalah yang kompleks. Hal ini
dikarenakan....
85
a. interaksi yang terjalin di masyarakat kurang baik
b. kurangnya keterbukaan antarindividu di masyarakat
c. adanya perbedaan yang mencolok antara si kaya dan si miskin
d. adanya ketidakharmonisan dalam masyarakat
e. kecemburuan sosial
2. Masalah ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah
satu faktor yang mempengaruhi adalah kondisi demografi wilayah Indonesia yang berbeda-beda.
Letak perbedaan tersebut dapat dilihat pada komposisi penduduk. Komposisi penduduk yang
dimaksud dalam demografi ialah....
a. kualitas penduduk
b. sumber daya manusia
c. jenis kelamin dan umur
d. persebaran penduduk
e. jumlah penduduk
7. Etnosentrisme merupakan suatu kecenderungan yang menganggap cara hidup sendiri sebagai
dasar penilaian terhadap cara hidup orang lain. Etnosentrisme yang dinilai sebagai salah satu
contoh masalah yang diakibatkan adanya ketimpangan sosial memiliki kaitan dengan ....
a. kebudayaan suatu daerah
b. hubungan antarindividudalam kelompok
c. hubungan antarkebudayaan
d. kebanggaan atas kelas sosial pada suatu golongan
e. tingkah laku individu di masyarakat
9. Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat bila tidak diperhatikan akan menimbulkan masalah
bagimasyarakat, sehingga perlu adanya upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Di bawah ini
yang menunjukkan upaya mengatasi ketimpangan sosial di masyarakat adalah....
a. mengadakan penyuluhan didaerah-daerah
b. melakukan pendekatan kepadamasyarakat tanpa membeda-bedakan
c. meningkatkan kualitaspenduduk
d. mendekatkan hubungan antarapemerintah dengan masyarakatumum
e. melakukan urbanisasi dari satudaerah ke daerah lain
10. Mobilitas penduduk dapat menjadi salah satu upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial di
masyarakat. Tujuan dilakukannya mobilitas tersebut adalah....
a. untuk mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah
b. untuk menekan jumlah penduduk
c. untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat
d. untuk meratakan jumlah penduduk di wilayah Indonesia
e. untuk memperbaiki fasilitas kesehatan di masyarakat
PENERAPAN KONSEP
Aspek Afektif
Baca dan pahamilah kutipan artikel di bawah ini dengan sungguh-sungguh!
Aspek Pskimotorik
1. Carilah artikel dari surat kabar yang membahas tentang ketimpangan sosial!
2. Bacalah sumber referensi yang berkaitan dengan artikel ketimpangan sosial untuk memperdalam
pemahamanmu!
3. Analisislah secara kritis isi artikel ketimpangan sosial tersebut!
4. Berdasarkan hasil analisismu, buatlah makalah mengenai ketimpangan sosial!
5. Kemukakan makalah tentang ketimpangan sosial kepada bapak atau ibu guru dan teman satu kelas!
6. Setelah selesai presentasi, kumpulkan makalah tentang ketimpangan sosial kepada bapak atau ibu
guru sebagai bahan penilaian! Makalah dengan nilai tertinggi akan diikutkan dalam lomba penulisan
makalah tingkat SMA/MA.
88
7. Kamu akan dinilai berdasarkan aspek keterampilan yang meliputi keterampilan membuat makalah,
keterampilan mengunakan media presentasi, dan mengomunikasikan hasil pekerjaan secara
sistematis dan logis.
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tan da silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau el
1. Bangsa Indonesia setelah 69 tahun merdeka masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan
ketimpangan sosial di masyarakat. Ketimpangan sosial memiliki makna ....
a. suatu ketidakadilan dalam masyarakat yang dilihat dari status atau kedudukan sosial
b. suatu keadaan yang membeda-bedakan status sosial dalam masyarakat
c. ketidaksetaraan antarakebutuhan hidup dengankedudukan sosial
d. kehidupan masyarakat yangcenderung tidak sejahtera
e. pemenuhan kebutuhan hidup yang terkendala dengan $tatus dan kedudukan sosial
2. Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut antara lain....
a. pendidikan, demografis, keamanan, dan keadilan
b. keadilan, ekonomi, kesehatan, dan keamanan
c. kesehatan, demografis, pendidikan, dan keadilan
d. ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan keamanan
e. demografis, kesehatan, ekonomi, dan pendidikan
3. Munculnya diskriminasi di masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu
faktoryang mempengaruhi munculnya diskriminasi ialah....
a. adanya kesenjangan sosial antara masyarakat kota dan desa
b. munculnya kecemburuan sosial dalam masyarakat
c. adanya persaingan yang semakin ketat dalam berbagai kehidupan
d. adanya perbedaan pem-bangunan antardaerah
e. munculnya dominasi kelompok sosial di masyarakat
4. Faktor penyebab ketimpangan sosial sangat beragam. Faktor penyebab ketimpangan sosial yang
berkaitan dengan angka pengangguran yang tinggi dan tingkat kesejahteraan hidup yang rendah
adalah ....
a. keamanan dan ekonomi
b. pendidikan dan ekonomi
c. ekonomi dan kesejahteraan
d. demografis dan pendidikan
e. kesehatan dan demografis
5. Pandangan yang menganggap suatu golongan, suku, atau ras lebih unggul dibandingkan dengan
yang lainnya merupakan salah satu contoh ketimpangan sosial dalam masyarakat. Pandangan
tersebut dinamakan....
a. revolusioner
b. etnosentrisme
c. endosentrisme
d. eksosentrisme
e. radikalisme
89
6. Pada zaman dahulu warga keturunan Tionghoa mendapat sebutan "Tiongkok" karena fisik dan
kebudayaan mereka identik dengan bangsa Tiongkok dan menjadi minoritas di kalangan
masyarakat. Kasus tersebut adalah salah satu contoh masalah ketimpangan sosial dalambentuk....
a. diskriminasi agama
b. diskriminasi keturunan
c. diskriminasi gender
d. diskriminasi ras
e. diskriminasi jumlah
7. Daerah yang barb terbentuk dari pemekaran wilayah akan berusaha untuk menyamakan tingkat
kesejateraan dengan daerah lain yang telah lebih dulu ada. Hal itu merupakan salah satu bentuk ....
a. persaingan antar daerah otonomi
b. efek dari pemekaran wilayah
c. usaha untuk mengejar ketertinggalan daerah baru
d. pemenuhan kesejahteraan penduduk
dampak positif dari ketimpangan sosial dalam bidang ekonomi
8. Ketimpangan sosial membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini
yang bukan termasuk dampak negatif dari ketimpangan sosial adalah....
a. adanya ketidakadilan dalam masyarakat
b. adanya pembatasan hubungan sosial karena kedudukan seseorang dalam masyarakat
c. mendorong wilayah lain yang kurang maju untuk dapat bersaing
d. melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas
e. menimbulkan kecemburuan sosial
9. Masalah sosial yang terjadi di masyarakat sangat beragam. Salah satu masalah sosial yang ada di
masyarakat ialah tingkat kriminalitas. Angka kejahatan yang tinggi terjadi salah satu disebabkan oleh
besarnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai pekerjaan. Permasalahan tersebut dapat diatasi
dengan cara....
a. menambah jumlah anggota polisi
b. membuka lapangan pekerjaan baru seluas-luasnya
c. menghukum pelaku kejahatan dengan hukuman maksimal
d. memberikan penyuluhan kepada masyarakat
e. mengajarkan ilmu bela diri untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan
10. Ketimpangan sosial di masyarakat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
demografi.Ketimpangan sosial yang disebabkan oleh faktor demografis (jumlah penduduk) dapat
diatasi dengan cara ....
a. mobilitas sosial
b. menambah fasilitas kesehatan
c. membuka akses pendidikan
d. meningkatkan pendapatan per kapita penduduk
e. memberikan kredit usaha rakyat
1. Ketimpangan sosial dalam kehidupan masyarakat dapat mengakibatkan beberapa dampak seperti
kemiskinan, angka kriminal yang tinggi, kesenjangan pembangunan antarwilayah, dan lain
sebagainya. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ketimpangan sosial!
2. Salah satu faktor penyebab munculnya ketimpangan sosial di masyarakat ialah karena dipengaruhi
oleh faktor ekonomi. Jelaskan latar belakang munculnya ketimpangan sosial dilihat dari faktor
ekonomi!
3. Masyarakat Indonesia dengan keragaman sosial dapat menimbulkan ketimpangan sosial. Sebutkan
faktor penyebab ketimpangan yang dilatarbelakangi oleh keragaman masyarakat!
90
4. Etnosentrisme dinilai sebagai suatu kecenderungan yang menganggap cara hidupnya sebagai dasar
penilaian, sehingga dapat menghambat hubungan antarkebudayaan. Sebutkan dampak yang
ditimbulkan dari adanya hambatar. dalam hubungan antarkebudayaan!
5. Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dapat menimbulkan masalah sosial yang beragam,
seperti kenakalan remaja, munculnya angka kriminalitas pencemaran lingkungan, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, perlu adanva upaya untuk mengatasi masalah ketimpangan tersebut.
Sebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ketimpangan sosial di masyarakat!
91
BAB IV
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Tujuan Pembelajaran :
Pemberdayaan sebagai upaya memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh individu, kelompok dan
masyarakat luas agar mereka memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan dan mengontrol lingkungannya
agar dapat memenuhi keinginan-keinginannya, termasuk aksesabilitas terhadap sumberdaya, terkait dengan
pekerjaan, dan aktivitas sosial lainnya. Dengan kata lain masyaraka
Pengertian
Pemberdayaan
Komunitas
Konsep
Pemberdayaan
Komunitas Dasar dan
Prinsip
Pemberdayaan
Komunitas
Manusia
P
E Bina usaha
M
B
E
R
D Ruang Lingkup Bina Lingkungan
A Pemberdayaan
Y Komunitas
A
A
N Bina
Kelembagaan
K
O
M ArahTtujuan dan
U Manfaat
N Pemberdayaan
I Komunitas
T Pemberdayaan
A Komunitas
Pendekatan
S Pemberdayaan
Komunitas
Proses
Pemberdayaan Kelebihan dan Kekurangan
Komunitas Pemberdayaan Komunitas
93
Metode Pemberdayaan
Komunitas
94
Artikel Pilihan
RIAU- Peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi bagian penting dalam program restorasi
gambut yang dilakukan Badan Restorasi Gambut (BRG). Upaya peningkatan tersebut dengan
memberikan pilihan kepada masyarakat mengelola lahan gambut yakni berupa mix farming-budidaya
kopi, budidaya karet dan budidaya madu. Mix farming tersebut bertujuan agar masyarakat tidak
menggantungkan kehidupannya pada satu komoditas.
Selain itu, Kepala BRG Nasir Foead memaparkan tentang rencana bantuan pemasaran atas
budidaya yang dilakukan oleh masyarakat sehingga produksi dapat terserap oleh pasar yang tepat.
Rencana tersebut juga mendapatkan dukungan dari Bupati Siak, Syamsuar. Ia menambahkan
rencana agrowisata untuk memberikan nilai tambah dari kegiatan itu.
Penjelasan tersebut disampaikan kepada Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki saat meninjau
lokasi percontohan di desa Kuwalian, Kelurahan Kampung Rembak, Kabupaten Siak, Jumat 22 Juli
2016. Teten berpesan agar upaya tersebut diberikan teknik pengembangan produk dan promosi yang
tepat seperti memuat cerita di balik produk–produk yang dihasilkan petani. Cerita dibalik produk akan
memberikan nilai jual yang dapat mempengaruhi sekaligus memperkuat dukungan konsumen dengan
tetap branding menggunakan nama petani Siak.
Bupati Siak yang turut hadir dalam kunjungan tersebut juga menyampaikan dukungan kepada Petani
yang mengembangkan beragam komoditas sehingga tidak menjadi perkebunan monokultur yang
memiliki kerentanan terhadap kondisi kawasan gambut di Kabupaten Siak.
Lokasi percontohan juga menjadi titik awal untuk Kabupaten Siak dalam percobaan sekat kanal yang
masih dikembangkan oleh Badan Restorasi Gambut. Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Bupati dan
wakil bupati Kabupaten Siak serta Deputi IV BRG.
Setelah membaca kutipan artikel Pemberdayaan masyarakat dalam Restorasi gambut di atas,
pelajaran apa yang dapat kamu simpulkan? Bagaimana upaya pemerintah untuk mendorong kearifan lokal
dalam perekonomian masyarakat?Bagaimana bentuk kearifan lokal dalam lingkungan sekitarmu? Apa yang
dapat kamu lakukan untuk mengembangkan kearifan lokal di sekitarmu dalam rangka pemberdayaan
masyarakat? Bagaimana respon masyarakat terhadap pemberdayaan masyarakat ? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, sebaiknya kamu memahami arti pemberdayaan masyarakat yang berbasis kearifan
lokal. Oleh karena itu pelajari uraian materi berikut !
95
Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengauhi
mereka. Pemberdayaan menunjuk pada usaha pengalokasian kembali kekuasaan melalui
pengubahan struktur sosial. Pemberdayaan juga diartikan sebagai upaya memenuhi kebutuhan
yang diinginkan oleh individu, kelompok dan masyarakat luas agar merekamemiliki kemampuan
untuk melakukan pilihan dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi keinginan-
keinginannya, termasuk aksesabilitas terhadap sumberdaya, terkait dengan pekerjaan, dan
aktivitas sosial lainnya. Dengan kata lain bahwa pemberdayaan merupakan proses meningkatkan
kemampuan dan sikap kemandirian masyarakat.
Dalam pengertian tersebut, pemberdayaan mengandung arti perbaikan mutu hidup atau
kesejahteraan setiap individu dan masyarakat, dalam arti:
a. Perbaikan ekonomi, terutama kecukupan pangan.
d. Terjaminnya keamanan.
e. Terjaminnya Hak Azasi Manusia yang bebas dari rasa takut dan kekhawatiran.
Pemberdayaan adalah suatu cara agar rakyat, komunitas, dan organisasi diarahkan agar mampu
menguasai atau berkuasa atas kehidupannya. Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat atau
komunitas adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam
kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan
keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan
masyarakat. Pemberdayaan komunitas dapat disebut sebagai suatu upaya untuk
menciptakan/meningkatkan kapasitas atau kemampuan masyarakat, baik secara individu maupun
kelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas
hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya.
Pemberdayaan komunitas adalah suatu proses pembangunan dimana masyarakat berinisiatif untuk
memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan
komunitas sejalan dengan konsep Community Development, yaitu: proses pembangunan jejaring
interaksi dalam rangka meningkatkan kapasitas dari semua komunitas, mendukung pembangunan
berkelanjutan, dan pengembangan kualitas hidup masyarakat. Proses pemberdayaan mengandung
dua kecenderungan :
Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan
sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya.
Kecenderungan tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan.
96
B. Dasar Terbentuknya Pemberdayaan Komunitas
Upaya pemberdayaan komunitas ini didasari pemahaman munculnya ketidakberdayaan
komunitas akibat masyarakat tidak memiliki kekuatan (powerless). Jim Ife mengidentifikasi
beberapa jenis kekuatan yang dimiliki masyarakat dan dapat digunakan untuk memberdayakan
mereka, yaitu:
a. Kekuatan atas pilihan pribadi
d. Kekuatan kelembagaan
Faktor lain yang menyebabkan ketidakberdayaan komunitas di luar faktor ketiadaan daya
(powerless) adalah ketimpangan, yang meliputi ketimpangan struktural, ketimpangan kelompok,
ketimpangan personal. Dengan kegiatan merancang, melaksanakan dan mengevaluasi program
pemberdayaan masyarakat akan berjalan efektif jika sebelumnya sudah dilakukan investigasi
terhadap faktor-faktor yang menjadi akar permasalahan sosial. Dalam konteks ini, perlu
diklarifikasi apakah akar penyebab ketidakberdayaan berkaitan dengan faktor kelangkaan sumber
daya (powerless) atau faktor ketimpangan, atau kombinasi antara keduanya.
97
Untuk dapat maju atau melakukan sesuatu, orang harus dibangunkan dari tidurnya. Demikian
masyarakat juga harus dibangunkan dari “tidur” keterbelakangannya, dari kehidupannya sehari-
hari yang tidak memikirkan masa depannya. Orang yang pikirannya tertidur merasa tidak
mempunyai masalah, karena mereka tidak memiliki aspirasi dan tujuan-tujuan yang harus
diperjuangkan. Penyadaran berarti bahwa masyarakat secara keseluruhan menjadi sadar
bahwa mereka mempunyai tujuan-tujuan dan masalah-masalah. Masyarakat yang sadar juga
mulai menemukan peluang-peluang dan memanfaatkannya, menemukan sumberdaya-
sumberdaya yang ada ditempat itu yang barangkali sampai saat ini tak pernah dipikirkan orang.
lingkungan.
d. Bina Kelembagaan
99
Bina kelembagaan diarahkan pada “social institution” atau pranata sosial dan “social
organization” atau organisasi sosial.
100
Pemberdayaan telah memberikan kontribusinya bagi
kehidupan masyarakat. Masyarakat diberi
pengetahuan manajemen, mutu, teknik, keterampilan,
dan metodologi yang baik dapat memperoleh manfaat
yang lebih besar dalam pekerjaan dan perbaikan
kinerjanya.
F. Pendekatan Dan Strategi Pemberdayan Komunitas Gambar 6 :
Pemberdayaan komunitas
a. Pendekatan Pemberdayaan Komunitas mensejahterakan masyarakat.
Axinn dalam Mardikanto mengartikan “pendekatan” sebagai suatu “gaya” yang harus
menentukan dan harus diikuti semua pihak dalam sistem yang bersangkutan (style of action
within a system). Menurut Eliot ada tiga pendekatan yang dipakai dalam proses
pemberdayaan komunitas atau masyarakat, antara lain sebagai berikut. 1) Pendekatan
kesejahteraan (the walfare approach), lebih memusatkan pada pemberian bantuan kepada
masyarakat untuk menghadapi bencana alam, misalnya mereka yang terkena musibah
bencana alam. 2) Pendekatan pembangunan (the development approach), memusatkan
perhatian pada pembangunan untuk meningkatkan kemandirian, kemampuan, dan
keswadayaan masyarakat. Misal : pemberian dana bantuan pembangunan untuk
menumbuhkan keswadayaan masyarakat.3) Pendekatan pemberdayaan (the empowerment
approach), melihat kemiskinan sebagai akibat proses politik dan berusaha memberdayakan
atau melatih rakyat untuk mengatasi ketidakberdayaannya. Pendekatan ini dilakukan melalui
pelatihan pemberdayaan masyarakat untuk segera terlepas dari ketidakberdayaan mereka.
Misal : pemberian modal usaha kecil.
G. Strategi Pemberdayaan Komunitas
Strategi diartikan sebagai langkah-langkah atau tindakan tertentuyang dilaksanakan demi
tercapainya suatu tujuan atau penerima manfaat yang dikehendaki. Strategi pemberdayaan
komunitas pada dasarnya mempunyai tiga arah, yaitu :
1) Pemihakan dan pemberdayaan masyarakat
3) Modernisasi melalui penajaman arah perubahan struktur sosial ekonomi (termasuk di dalamnya
kesehatan), budaya dan politik yang bersumber pada partisipasi masyarakat.
Berdasarkan tiga arah tersebut, maka strategi pemberdayaan komunitas sebagai berikut:
a. Menyusun instrumen penyusunan data. Dalam kegiatan ini informasi yang diperlukan dapat
berupahasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, referensi yang ada, dari hasil
temuan dan pengamatan lapangan.
101
Korten mengemukakan bahwa ada lima generasi strategi pemberdayaan, yaitu:
a. Generasi yang mengutamakan relief and welfare, yaitu strategi yang lebih mengutamakan
pada kekurangan dan kebutuhan setiap individu dan masyarakat, seperti: sandang, pangan,
papan, kesehatan,dan pendidikan.
b. Strategi community development atau small scale reliant local development, yang lebih
mengutamakan pada penerapan teknologi tepat guna dan pembangunan infrastruktur.
Menurut strategi ini, pembangunan dilaksanakan dari bawah (bottom-up approach).
c. Generasi sustainable development, yang lebih mengharapkan terjadinya perubahan pada
tingkat regional dan nasional. Diharapkan terjadi perubahan kebijakan yag keluar dari
tingkat lokal ke regional, nasional, dan internasional, utamanya terkait dampak
pembangunan yag terlalu eksploitatif,
d. Generasi untuk mengembangkan gerakan masyarakat (people movement), melalui
pengorganisasian masyarakat, identifikasi masalah dan kebutuhan lokal, serta mobilisasi
sumber daya lokal yang ada.
e. Generasi pemberdayaan masyarakat (empowering people), yang memperhatikan arti
penting perkembangan, teknologi, persaingan dan kerjasama.
102
2) Tingkat partisipasi setiap individu berbeda-
beda, sehingga menghambat
pembangunan.
6) Kegiatan pemberdayaan selama ini ditujukan pada masyarakat lokal dan permasalahan
sosial saja.
6) Kurangnya koordinasi
104
Kegiatan 4.1
Judul Kegiatan : Mengidentifikasi pemberdayaan masyarakat
Jenis kegiatan : Tugas Individu
Tujuan Kegiatan : Peserta didik dapat mengidentifikasi pemberdayaan masyarakat dengan
benar
Agar kamu dapat mengidentifikasikan pemberdayaan masyarakat dengan baik, lakukanlah cek,
perluasan dan ekplorasi berikut !
Cek
Apa yang dimaksud pemberdayaan masyarakat ?
Apa yang dimaksud kearifan lokal!
Sebutkan 5 (lima) pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat!
Perluasan
Menurut anda, apa yang terjadi bila masyarakat tidak berpartisipasi dalam pemberdayaan
masyarakat. Jelaskan pendapat Anda !
Eksplorasi
Coba Anda amati pemberdayaan masyarakat yang telah terjadi di sekitar lingkungan tempat
tinggal Anda. Kemudian analisispemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal yang telah
terjadi ! Kegiatan ini akan memperdalam pemahaman Anda tentang pemberdayaan masyarakat
!
RANGKUMAN
1. Pemberdayaan adalah suatu cara agar rakyat, komunitas, dan organisasi diarahkan agar
mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupannya.
1) Perbaikan kehidupan (better living), memperbaiki keadaan hidup setiap keluarga dan
masyarakat.
2) Perbaikan aksesabilitas (better accesability), utamanya tentang aksesabilitas
informasi/inovasi.
3) Perbaikan pendidikan (better education).
4) Perbaikan tindakan (better action), dengan perbaikan pendidikan diharapkan akan
terjadi tindakan-tindakan yang makin baik.
5) Perbaikan kelembagaan (better institution), termasuk pengembangan jaringan.
6) Perbaikan usaha (better busines).
7) Perbaikan pendapatan (better income).
8) Perbaikan lingkungan (better environment), baik fisik maupun sosial.
9) Perbaikan masyarakat (better community).
105
2) PRA( Participatory Rapid Appraisal),
3) FGD (Focus Group Discussion),
4) PLA (Participatory Learning And Action),
5) SL atau Sekolah lapangan (Farmers Field School/FFC),
6) Pelatihan Partisipatif.
106
TUGAS KELOMPOK 4.1
Kerjakan tugas berikut dengan tepat, dengan mengisi kolom di bawah ini !
No Pemberdayaan Komunitas Jawaban
1. Pengertian ……………………………………………………..
……………………………………………………..
2. Dasar dan Prinsip ……………………………………………………..
…………………………………………………….
107
Uji Kompetensi 4.1
II. Berilah tanda silang(x)pada pilihan jawaban yang benar kemudian ukurlah hasilnya !
1. Tujuan pembangunan Milenium atauMillennium Development Goals di negara-negara berkembang
termasuk Indonesia adalah pembangunan yang berdasarkan pada kearifan lokal dan lingkungan.
Salah satu bentuk nyata pemerintah dalam mendukung program pembangunan di desa-desa seperti
adanya…
A. ABRI masuk desa
B. listrik masuk desa
C. internet masuk desa
D. mahasiswa KKN di desa-desa
E. PNPM Mandiri, LSM, PLPBK(Pengembangan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas)
2. Program PNPM Mandiri yang digalakkan pemerintah merupakan salah satu upaya pemberdayaan
masyarakat untuk membangun daerahnya. Kearifan lokal yang mendukung suksesnya program
tersebut adalah ....
A. gotong royong
B. sikap ramah dan sopan masyarakat
C. mencari keuntungan ekonomi dengan maksimal mungkin
D. mengatasi ketidakberdayaan dan keterbatasan masyarakat miskin
E. memberi kemudahan masyarakat dalam meminjam modal dengan bunga rendah
4. Fenomena gelandangan, pengemis, dan anak ”punk” di masyarakat menjadi permasalahan sosial
yang belum dapat diselesaikan. Salah satu upaya untuk memberdayakan komunitas tersebut antara
lain dengan cara ….
A. memberikan bantuan uang untuk biaya hidup mereka
B. mengembalikan mereka ke orang tuanya masing-masing
C. menangkap mereka dan memasukkannya ke dalam penjara
D. memberikan penyuluhan agar mereka tidak berkeliaran di jalanan
108
E. mengubah pola pikir dan memberi ketrampilan agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan
nasional
6. Para tahanan terpidana hukuman penjara rutin mendapatkan siraman rohani dan pelatihan
ketrampilan saat masih berada dalam lembaga pemasyarakatan. Hal tersebut bertujuan ….
A. membangkitkan rasa nasionalisme akan produk sendiri
B. tidak mengulangi kembali tindak pidana yang telah dilakukan
C. memberikan kegiatan bagi tahanan selama menunggu habis masa tahanan
D. mewujudkan bentuk tanggung jawab sosial pemerintah kepada para tahanan
E. memberdayakan tahanan setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan dapat mandiri
7. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa pegawai negeri merupakan orang yang dipekerjakan dan
digaji oleh pemerintah, sehingga segala urusan harus mementingkan pemerintah dibanding dengan
kepentingan masyarakat. Padahal masyarakat adalah klien pegawai negeri dalam pembangunan.
Anggapan tersebut merupakan kendala pemberdayaan komunitas berupa ….
A. perilaku masyarakat
B. komitmen masyarakat
C. indikator yang tidak tepat
D. diversivikasi pola kehidupan masyarakat
E. kurangnya monitoring dan data yang berkualitas
B. Kekuatan kelembagaan
C. Kekuatan atas pilihan pribadi
9. Program PNPM Mandiri yang digalakkan pemerintah merupakan salah satu upaya pemberdayaan
masyarakat untuk membangun daerahnya. Kearifan lokal yang mendukung suksesnya program
tersebut adalah ....
a. gotong royong
b. sikap ramah dan sopan masyarakat
c. mencari keuntungan ekonomi dengan maksimal mungkin
d. mengatasi ketidakberdayaan dan keterbatasan masyarakat miskin
e. memberi kemudahan masyarakat dalam meminjam modal dengan bunga rendah
(4). Kemampuan masyarakat dalam berkreasi dan kurangnya kapasitas secara kritis dan logis.
Dari pernyataan tersebut yang merupakan kelemahan dari pemberdayaan komunitas adalah ....
a. Kerjakan soal di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang tepat
kemudian ukurlah hasilnya !
1. Pemberdayaan masyarakat sering disebut ….
2. Pemberdayaan merupakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan untuk meningkatkan ......
3. Pemberdayaan masyarakat memiliki ruang lingkup diantaranya ….
4. Arah pemberdayaan masyarakat diantaranya ….
5. Prinsip pemberdayaan masyarakat meliputi ….
6. Bina lingkungan dalam ruang lingkup pemberdayaan masyarakat meliputi ….
7. Salah satu contoh dasar pemberdayaan masyarakat meliputi ….
8. Strategi pemberdayaan masyarakat diantaranya ….
9. Salah satu kelebihan pemberdayaan masyarakat yaitu ….
10. Metode yang sering digunakan dalam pemberdayaan masyarakat diantara….
110
b. Kerjakan soal di bawah ini dengan menjawab secara singkat dan tepat kemudian ukurlah
hasilnya !
1. Megapa masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat ?Jelaskan !
2. Bagaimana pengertian pemberdayaan masyarakat menurut Selo Soemardjan ?
3. Mengapa pemberdayaan masyarakat diharapkan sebagai salah satu cara pemecahan masalah sosial ?
4. Sebutkan 3 (tiga) kelebihan dan kekurangan pemberdayaan masyarakat !
5. Sebutkan 3 (tiga) pendekatan yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat !
Penilaian Uji Kompetensi
111
BAB V
KEARIFAN LOKAL
Tujuan Pembelajaran :
3.4 Pemberdayaan :: - Menjelaskan konsepkearifan lokal di
komunitas dengan masyarakat
mengedepankan nilai- - Menganalisis kearifan lokal dalam
nilai kearifan lokal di pemberdayaan komunitas di masyarakat
tengah-tengah pengaruh
globalisasi
Kearifan atau kebijaksanaan adalah sesuatu yang didambakan umat manusia di dunia ini.Kearifan
dimulai dari gagasan-gagasan dari individu yang kemudian bertemu dengan gagasan individu lainnya,
seterusnya berupa gagasan kolektif.Kearifan lokal ini biasanya dicipta dan dipraktikkan untuk kebaikan
komunitas yang menggunakannya.Ada kalanya kearifan lokal itu hanya diketahui dan diamalkan oleh
beberapa orang dalam jumlah yang kecil, misalnya desa.Namun ada pula kearifan lokal yang digunakan
oleh sekelompok besar masyarakat, misalnya kearifan lokal etnik.
112
PETA KONSEP
Pengertian
Pemberdayaan
Komunitas
Konsep
Kearifan Lokal
Dimensi dan
Contoh Kearifan
Lokal
Jumlah Penduduk
K
E Tekhnologi
A Modern dan
R Budaya
I
F
A Tantangan Eksploitasi SDA
N Kearifan Lokal
L
O
K Kemiskinan dan
A kesenjangan
L
Eksistensi
Kearifan Lokal
Strategi Pemberdayaan
Komunitas denganNilai
Kearifan Lokal
Kearifan Lokal
dalam Revitalisasi Kearifan lokal
Pemberdayaan
Komunitas
Pemberdayaan Komunitas
berdadar Kearifan Lokal
113
Artikel Pilihan
Perangkat Desa Berwawasan Kearifan Lokal
TANGGAL 7 Juni 2017 ini pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan ujian tertulis pengisian
lowongan perangkat desa secara serentak. Ada sekitar 200 formasi atau lowongan perangkat desa
yang akan diisi. Jumlah pendaftar awalnya ada sekitar 2.000 pelamar, dan setelah melalui seleksi
musyawarah akhirnya lolos sekitar 590 pelamar. Sejumlah inilah yang nantinya akan mengikuti ujian
praktik keterampilan komputer dan ujian tertulis (KR, 3/6).
Pamong Desa
Di desa para perangkat desa selama ini dipersepsikan oleh masyarakat sebagai ‘pamong desa’ yang
diharapkan sebagai pelindung dan pengayom warga masyarakat. Para pamong desa dalam
hubungan sosial di desa, dituakan, ditokohkan dan dipercaya oleh warga desa untuk mengelola
kehidupan publik maupun privat (pribadi) warga desa. Pamong desa dengan warganya mempunyai
kedekatan hubungan personal. Pamong desa itu dinilai baik oleh warga jika entengan atau ringan
tangan, ramah, suka menolong, rajin kondangan dan rajin takjizah. Demikian juga sebaliknya,
perangkat desa membutuhkan kepercayaan rakyat melalui cara-cara tradisional, bersifat personal
dan dengan menjaga nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal. Dengan begitu mereka mudah diterima dan
hal ini bisa menopang kelancaran pelaksanaan tugas secara umum.Dalam konteks inilah, mekanisme
rekrutmen perangkat desa perlu mengakomodir aspirasi lokal tradisional dengan sistem musyawarah
dan pembuatan soal berupa muatan lokal. Sayangnya tata cara pengangkatan perangkat desa di
Sleman yang diatur dengan Perda Nomor 16/2016 masih banyak mengandung kelemahan.
Perlu Revisi
Untuk mengatasi kelemahan perlu kiranya diadakan evaluasi serta revisi tentang tata cara
pengangkatan perangkat desa. Berkaitan dengan mekanisme musyawarah desa, perlu diatur
kembali. Agar tidak dijadikan unsur penentu kelolosan bakal calon, akan tetapi cukup menjadi salah
satu komponen penilaian yang mempunyai bobot tinggi. Selain itu musyawarah benar-benar
dilaksanakan dengan adu argumentasi dan diusahakan sejauh mungkin mencapai mufakat. Apabila
tidak tercapai mufakat, baru dilaksanakan pemungutan suara (voting). Kriteria pemilihan calon dalam
musyawarah harusnya merujuk pada kemampuan yang berkaitan dengan tugas ‘kepamongannya’.
Demikian juga soal-soal pada muatan lokal harus mencakup hal-hal yang berkaitan dengan tradisi
dan kearifan lokal.
(Endarji Dwi Suprapto SIP. Alumnus Fisipol UGM. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian
Kedaulatan Rakyat, Rabu 7 Juni 2017)
Setelah membaca kutipan artikel Perangkat desa Berwawasan kearifan lokal di atas, pelajaran apa
yang dapat kamu simpulkan? Bagaimana upaya pemerintah untuk melestarikan kearifan lokal dalam
masyarakat?Bagaimana bentuk kearifan lokal dalam lingkungan sekitarmu? Apa yang dapat kamu lakukan
untuk mengembangkan kearifan lokal di sekitarmu dalam rangka pemberdayaan masyarakat? Bagaimana
respon masyarakat terhadap keraifan lokal dalam pemberdayaan masyarakat ? Untuk menjawab pertanyaan
114
tersebut, sebaiknya kamu memahami arti pemberdayaan masyarakat yang berbasis kearifan lokal. Oleh
karena itu pelajari uraian materi berikut !
URAIAN MATERI
A. KONSEP KEARIFAN LOKAL
Kearifan lokal berkaitan dengan komunitas masyarakat tertentu. Komunitas ialah suatu unit atau
kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompok-kelompok dengan kepentingan bersama
(communities of common interest), baik yang bersifat fungsional maupun yang mempunyai teriotrial.
Istilah community dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”.
Dalam pengerian lain, komunitas (community) diartikan sebagai sekelompok orang yang hidup
bersama pada lokasi yang sama sehingga mereka telah berkembang menjadi sebuah “kelompok
hidup” (group lives) yang diikat oleh kesamaan kepentingan (common interest). Artinya, ada social
relationship yang kuat di antara mereka, pada satu batasan geografis tertentu. Ada tiga istilah yang
sering dipakai dalam memahami kearifan lokal, yaitu: pengetahuan lokal (local knowledge), kearifan
lokal ( local wisdom), dan kecerdasan setempat (local genius). Istilah pengetahuan tradisional
(pengetahuan lokal) adalah segala sesuatu yang terkait dengan bentuk-bentuk tradisional (lokal), baik
itu suatu kegiatan ataupun hasil suatu karya yang biasanya didasarkan pada suatu kebudayaan
tertentu. Sardjono menyatakan pengetahuan tradisional adalah pengetahuan yang dimiliki atau
dikuasai dan digunakan oleh suatu komunitas, masyarakat atau suku bangsa tertentu, yag bersifat
turun-menurun dan terus berkembang sesuai dengan perubahan lingkungan. Wales memaknai local
genius sebagai keseluruhan ciri-ciri kebudayaan yang dimiliki bersama oleh suatu masyarakat/bangsa
sebagai hasil pengalaman mereka pada masa lampau. Mundardjito menjelaskan secara implisit
hakekat local genius yaitu :
a. Mampu bertahan terhadap budaya luar,
Sedyawati membedakan dua pengertian local genius, yaitu : (1) segala nilai, konsep, dan teknologi
yang telah dimiliki suatu bangsa sebelum mendapat “pengaruh asing”; (2) daya yang dimiliki suatu
bangsa untuk menyerap, menafsirkan, mengubah dan menciptakan sepanjang terjadinya pengaruh
asing.
Sedangkan kearifan lokal adalah sikap, pandangan, dan kemampuan suatu komunitas di dalam
mengelola lingkungan rohani dan jasmaninya, yang memberikan kepada komunitas itu daya tahan
dan daya tumbuh di dalam wilayah dimana komunitas itu berada. Kearifan lokal adalah jawaban
kreatif terhadap situasi geografis-politis, historis, dan situasional yang bersifat lokal.
Kearifan lokal dimaknai kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam semesta yang berwajah
manusia dan menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji oleh berbagai
bencana dan kendala alam serta keteledoran manusia. Kearifan lokal diartikan sebagai pandangan
hidup dan pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan
115
oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuha mereka.
Sistem pemenuhan kebutuhan meliputi seluruh unsur kehidupan agama, ilmu pengetahuan,
ekonomi, teknologi, organisasi sosial, bahasa dan komunikasi, serta kesenian.
Hadi menyatakan bahwa pada dasarnya dalam setiap komunitas masyarakat memiliki kearifan lokal.
Kearifan lokal terdapat suatu proses untuk “ menjadi pintar dan berpengetahuan”. Kearifan lokal
dipandang sangat bernilai dan mempunyai manfaat tersendiri dalam kehidupan masyarakat.
Kearifan lokal menjadi bagian dari cara hidup untuk memecahkan segala permasalahan hidup.
Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kekayaan budaya
lokal berupa tradisi, pepatah, dan semboyan hidup.
Konsep kearifan lokal atau kearifan tradisional atau sistem pengetahuan lokal (indigenous
knowledge system) adalah pengetahuan yang khas milik suatu masyarakat atau budaya tertentu
yang telah berkembang lama sebagai hasil dari proses hubungan timbal balik antara manusia
dengan lingkungannya.
Berdasarkan uraian tersebut, pengetahuan lokal, local genius, maupun kearifan lokal, pada
hakekatnya memiliki pengertian yang sama. Ketiga istilah tersebut mendasari pemahaman bahwa
kebudayaan itu telah dimiliki dan diturunkan secara berkelanjutan dari generasi ke generasi bahkan
ribuan tahun oleh masyarakat setempat atau lokal. Kebudayaan yang telah kuat berakar itu tidak
mudah goyah dan terkontaminasi dengan pengaruh dari kebudayaan lain. Kearifan lokal dapat
didefinisikan sebagai: suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup; pandangan
hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup. Kearifan lokal itu
tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau etnik tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat
lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai budaya yang bersifat nasional. Contoh:
hampir di setiap budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong,
toleransi, etos kerja, dan seterusnya.
Pada umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun,
diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan (antara lain dalam bentuk pepatah,
semboyan, dan peribahasa, folklore), dan manuskrip. Kelangsungan kearifan lokal tercermin pada
nilai-nilai yang berlaku pada sekelompok masyarakat tertentu. Nilai-nilai tersebut akan menyatu
dengan kelompok masyarakat dan dapat diamati melalui sikap dan tingkah laku mereka dalam
kehidupan sehari-hari. Kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas bangsa, terlebih dalam
konteks Indonesia yang memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya yang
pada akhirnya melahirkan nilai budaya nasional.
Di Indonesia, kearifan lokal adalah filosofi dan pandangan hidup yang mewujud dalam berbagai
bidang kehidupan (tata nilai sosial dan ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan
sebagainya). Contoh: kearifan lokal yang bertumpu pada keselarasan alam telah menghasilkan
pendopo dalam arsitektur Jawa. Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan
sirkulasi udara yang lancar tanpa perlu penyejuk udara.
B. DIMENSI KEARIFAN LOKAL
Menurut Sutarto kearifan lokal yang terkandung dalam produk budaya, terkait dengan lima kegiatan
kebudayaan.
a. Sebagai bangsa yang religius, kearifan lokal terkait dengan sikap serta perilaku dalam
berkomunikasi dengan Sang Pencipta, Tuhan Yang maha Esa.
116
b. Terkait dengan diri sendiri, yaitu bagaimana menata diri dan mengendalikan diri agar dapat
menerima dan diterima oleh pribadi lain.
c. Bagaimana bergaul dan berkomunikasi dengan masyarakat luas. Dalam hal ini kearifan lokal terkait
dengan rasa keadilan , toleransi, dan empati.
d. Sikap dan perilaku terkait dengan anggota keluarga dan kerabat
e. Kearifan lokal terkait dengan lingkungan , lingkungan yang baik akan memberi manfaat positif, dan
lingkungan yang rusak akan membuat kehidupan rusak.
Menurut Ife, kearifan lokal memiliki enam dimensi, yaitu :
a. Pengetahuan lokal, setiap masyarakat selalu memiliki pengetahuan lokal terkait dengan lingkungan
hidupnya.
b. Nilai lokal, untuk mengatur kehidupan bersama antar warga masyarakat. Nilai itu biasanya mengatur
hubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusa dengan manusia, dan manusia dengan alam.
d. Sumber daya lokal, pada umumnya adalah sumber daya alam yaitu sumber daya yang tak
terbarukan da yang terbarukan.
e. Mekanisme pengambilan keputusan lokal, setiap masyarakat memiliki pemerintahan lokal sendiri
seperti kesukuan.
f. Solidaritas kelompok lokal, suatu masyarakat umumnya dipersatukan oleh ikatan komunal yang
membentuk solidaritas lokal
117
g. Masyarakat Baduy mempunyai kearifan lingkungan yang mendasari mitigasi bencana dalam
bentuk pikukuh (ketentuan adat pokok) yang mengajarkan antara lain: gunung teu meunang
dilebur, lebak teu meunang dirusak (gunung tidak boleh dihancurkan, sumber air tidak boleh
dirusak).
120
melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisien, dan memperhatikan
keberlangsungan pemanfaatannya baik untuk generasi masa kini maupun generasi yang akan
datang.
b. Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konvensi yang
diselenggarakan oleh ILO.
c. Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber
daya alam yang berlebihan.
a) Mampu memahami diri dan potensinya dan mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi
perubahan ke depan).
d) Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling
menguntungkan.
121
budaya yang bersifat nasional. Sebagai contoh, hampir di setiap budaya lokal di Nusantara dikenal
kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan seterusnya. Pada umumnya
etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun, diwariskan dari
generasi ke generasi melalui sastra lisan (antara lain dalam bentuk pepatah dan peribahasa, folklore),
dan manuskrip.
a. Kearifan Lokal sebagai Identitas dan Ideologi Bangsa
Boni Hargens dalam tulisannya di Kompas menyatakan bahwa arus modernisasi,
liberalisasi, dan globalisasi semestinya tidak meniadakan suatu negara jatuh dalam
percaturan global asal saja negara tersebut ditopang oleh identitas nasional yang kuat,
tetapi juga didukung oleh ideologi dan kepemimpinan politik yang kuat.
Selain etika moral yang bersumber pada agama, di Indonesia juga terdapat kearifan lokal
yang menuntun masyarakat ke dalam hal pencapaian kemajuan dan keunggulan, etos kerja,
serta keseimbangan dan keharmonisan alam dan sosial. Kita mengenal pepatah
”gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit”, “bersakit-sakit dahulu bersenang-senang
kemudian” yang mengimplikasikan ajakan untuk membangun etos kerja dan semangat
untuk meraih keunggulan. Dalam hal keharmonisan sosial dan alam, hampir semua budaya
di Indonesia mengenal prinsip gotong royong dan toleransi. Dalam suku tertentu yang
bermukim di pedalaman juga dikenal kearifan lokal yang bersifat menjaga dan melestarikan
alam sehingga alam (misalnya kayu di hutan) hanya dimanfaatkan seperlunya, tidak dikuras
habis.
Dengan sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang banyak,
semestinya Indonesia telah menjadi negara besar yang maju. Namun, di tingkat Asia
Tenggara saja posisi kita di bawah Singapura yang miskin sumber daya alam dengan luas
wilayah lebih kurang hanya seluas Jakarta. Sumber daya alam yang melimpah di negeri ini
kadang-kadang juga tidak menjadi berkah. Gas alam diekspor ke luar negeri dengan harga
jual yang lebih rendah daripada harga jual untuk pasar dalam negeri. Hutan dieksploitasi
secara luar biasa untuk mengejar perolehan devisa yang pada akhirnya hanya
mendatangkan kerusakan ekosistem alam yang disusul dengan bencana.
Kebijakan ekonomi pemerintah acap kali hanya berpihak pada kepentingan pemodal kuat.
Padahal, Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945—yang oleh para pendiri republik ini
diciptakan untuk mengakomodasi kearifan lokal yang ada di negeri ini (seperti gotong
royong dan kekeluargaan)—dengan tegas mengamanatkan bahwa perekonomian nasional
disusun berdasarkan asas kekeluargaan dan sumber daya alam yang ada dikuasai negara
untuk kemakmuran rakyat. Secara faktual, dapat kita saksikan pertumbuhan mini market
yang sangat subur yang mematikan warung rumah tangga.
Sementara itu, dalam masyarakat sendiri sering terjadi tindak kekerasan yang mereduksi
nilai toleransi. Dalam konteks perubahan nilai sosiokultural juga terjadi pergeseran orientasi
nilai. Masyarakat cenderung makin pragmatis dan makin berorientasi pada budaya uang
serta terperangkap dalam gaya hidup konsumtif yang disodorkan kekuatan global
kapitalisme. Dalam realitas Indonesia kini, secara ekstrem dapat dikatakan bahwa kearifan
lokal yang kita miliki mirip benda pusaka, yang kita warisi dari leluhur, kita simpan dan kita
pelihara, tetapi kita tidak mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata
122
sehingga pusaka tersebut sia-sia merespons tantangan zaman yang telah berubah. Dalam
kaitannya dengan kearifan lokal dan realitas Indonesia kini, Kompas edisi 20 April 2011
menampilkan dua tulisan yang relevan, yakni “Saya Mohon Ampun” oleh Radhar Panca
Dahana dan “Pembangunan Gerus Kearifan Lokal” oleh Wasisto Raharjo Jati. Dalam
tulisannya, Radhar Panca Dahana mencemaskan perilaku para elit negeri ini yang antara
sadar dan tidak sadar telah menjadi agen kepentingan dan keserakahan ekonomi dan politik
negara maju (sehingga Indonesia hanya dijadikan sekadar pasar sambil dikuras habis
sumber daya alamnya). Sementara itu, Wasisto Raharjo Jati mengemukakan bahwa
pembangunan di Indonesia yang terpaku pada pertumbuhan ekonomi semata telah
mengabaikan kearifan lokal dan menimbulkan potensi konflik vertikal dan horizontal di
kemudian hari. Karena berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, secara tidak langsung
pemerintah juga telah menjejalkan “budaya uang” sehingga cenderung mengurangi dan
meniadakan kearifan dan budaya lokal.
Kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas bangsa, terlebih dalam konteks Indonesia
yang memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya yang pada
akhirnya melahirkan nilai budaya nasional. Di Indonesia, kearifan lokal adalah filosofi dan
pandangan hidup yang mewujud dalam berbagai bidang kehidupan (tata nilai sosial dan
ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya). Sekadar contoh, kearifan
lokal yang bertumpu pada keselarasan alam telah menghasilkan pendopo dalam arsitektur
Jawa. Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan sirkulasi udara yang
lancar tanpa perlu penyejuk udara.
Pendopo adalah salah satu contoh bagaimana kearifan lokal warisan masa lampau telah
memberikan kepada kita konsep arsitektur yang lega, nyaman, dan hemat energi. Sekarang
ini, kita mempersoalkan krisis energi dan menyerukan hemat energi. Namun, gedung dan
rumah dibangun dengan konsep bangunan tertutup sehingga memerlukan penyejuk udara
yang boros energi.
Kearifan lokal dalam wujud gotong royong juga kita kenal di warung rakyat (misalnya
warteg). Di warung tersebut dipraktikkan penggiliran pengelolaan warung sebagai
implementasi nilai gotong royong dalam tata sosial dan ekonomi: memberi peluang kerja
dan peluang mencari nafkah bagi kerabat dan warga sekampung; itu adalah salah satu
kearifan lokal warisan masa lampau yang masih diberlakukan oleh sebagian masyarakat.
Di Indonesia, ada sesuatu yang aneh dan janggal: kearifan lokal di tingkat akar rumput acap
kali berhadapan dengan kebijakan pemerintah yang pro pertumbuhan ekonomi (sehingga
mengundang investor asing dan memberikan banyak kemudahan, termasuk dalam hal
regulasi, sambil mengabaikan kearifan lokal yang tumbuh di akar rumput (Radhar Panca
Dahana dan Wasisto Raharjo Jati, 2011).
Pancasila sebagai ideologi negara pada dasarnya telah mengakomodasi kearifan lokal yang
hidup di Nusantara (antara lain nilai gotong royong sehingga salah satu sila Pancasila
adalah “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”). UUD 1945 (yang dijiwai oleh
Pancasila) juga mengamanatkan hal yang sama, terutama dalam Pasal 33. Akan tetapi,
saat ini Pancasila dapat dikatakan menjadi sekadar aksesori politik belaka.
123
Memaknai kearifan lokal tampaknya tidak dapat dipisahkan dari konstelasi global. Indonesia
dengan kekayaan alam yang melimpah dan posisinya yang strategis menjadikan Indonesia
senantiasa menjadi incaran negara maju sejak zaman kolonial Hindia Belanda. Hingga kini
pun setelah pemerintahan berganti beberapa kali, pemerintah tidak dapat menunjukkan
independensinya: banyak kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada kepentingan
kekuasaan ekonomi dan politik global daripada berpihak pada kepentingan rakyat dalam
negeri. Tentang hal itu dapat dibaca tulisan Radhar Panca Dahana yang secara satiris
mengatakan bagaimana kekuasaan pemerintahan telah menjadi kepanjangan tangan
kepentingan ekonomi global.
Kearifan lokal (yang sesungguhnya dapat dipandang sebagai identitas bangsa) tidak akan
bermakna apa pun tanpa dukungan ideologi yang berpihak kepadanya. Dalam konstelasi
global, ketika perang dingin telah berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet (dan negara yang
masih menganut Marxisme pun telah menerapkan sistem ekonomi kapitalistik seperti Cina
dan Vietnam), tanpa ideologi yang berpihak pada kepentingan nasional, kita akan semakin
kehilangan identitas dalam percaturan global dan hanyut dalam arus globalisasi yang
“didikte” oleh negara maju.
b. Kearifan Lokal sebagai Warisan Budaya
Kearifan lokal adalah warisan masa lalu yang berasal dari leluhur, yang tidak hanya terdapat
dalam sastra tradisional (sastra lisan atau sastra tulis) sebagai refleksi masyarakat
penuturnya, tetapi terdapat dalam berbagai bidang kehidupan nyata, seperti filosofi dan
pandangan hidup, kesehatan, dan arsitektur. Dalam dialektika hidup-mati (sesuatu yang
hidup akan mati), tanpa pelestarian dan revitalisasi, kearifan lokal pun suatu saat akan mati.
Bisa jadi, nasib kearifan lokal mirip pusaka warisan leluhur, yang setelah sekian generasi
akan lapuk dimakan rayap. Sekarang pun tanda pelapukan kearifan lokal makin kuat
terbaca. Kearifan lokal acap kali terkalahkan oleh sikap masyarakat yang makin pragmatis,
yang akhirnya lebih berpihak pada tekanan dan kebutuhan ekonomi. Sebagai contoh, di
salah satu wilayah hutan di Jawa Barat, mitos pengeramatan hutan yang sesungguhnya
bertujuan melestarikan hutan/alam telah kehilangan tuahnya sehingga masyarakat sekitar
dengan masa bodoh membabat dan mengubahnya menjadi lahan untuk berkebun sayur
(Kompas, 23 April 2011). Ungkapan Jawa tradisional mangan ora mangan waton kumpul
(‘biar tidak makan yang penting berkumpul [dengan keluarga]’) sekarang pun makin
kehilangan maknanya: banyak perempuan di pedesaan yang berbondong-bondong
mendaftarkan diri untuk bekerja di mancanegara dengan risiko terpisah dari keluarga
daripada hidup menanggung kemiskinan dan kelaparan.
124
Kearifan lokal hanya akan abadi kalau kearifan lokal
terimplementasikan dalam kehidupan konkret sehari-
hari sehingga mampu merespons dan menjawab arus
zaman yang telah berubah. Kearifan lokal juga harus
terimplementasikan dalam kebijakan negara, misalnya
dengan menerapkan kebijakan ekonomi yang
berasaskan gotong royong dan kekeluargaan sebagai
salah satu wujud kearifan lokal kita. Untuk mencapai
itu, perlu implementasi ideologi negara (yakni
Gambar 2 : Sistem Subak di Bali
Pancasila) dalam berbagai kebijakan negara. Dengan merupakan kearifan lokal dalam
pembagian air sehingga kelestarian
demikian, kearifan lokal akan efektif berfungsi sebagai air tetap terjaga.
senjata—tidak sekadar pusaka—yang membekali masyarakatnya dalam merespons dan
menjawab arus zaman.
Revitalisasi kearifan lokal dalam merespons berbagai persoalan akut bangsa dan negara ini,
seperti korupsi, kemiskinan, dan kesenjangan sosial hanya akan berjalan dengan dukungan
kebijakan negara dan keteladanan. Tanpa itu, kearifan lokal hanya merupakan aksesori
budaya yang tidak bermakna. Kearifan lokal di banyak daerah pada umumnya mengajarkan
budaya malu (jika berbuat salah). Akan tetapi, dalam realitas sekarang, budaya malu itu
telah luntur. Peraturan yang ada pun kadang-kadang memberi peluang kepada seorang
terpidana atau bekas terpidana untuk menduduki jabatan publik. Jadi, budaya malu sebagai
bagian dari kearifan lokal semestinya dapat direvitalisasi untuk memerangi korupsi, apalagi
dalam agama pun dikenal konsep halal—haram (uang yang diperoleh dari korupsi adalah
haram).
Di antara berbagai penggerusan kearifan lokal saat ini, di sisi lain kita masih
menyaksikan pemanfaatan kearifan lokal, misalnya di dunia medis terjadi pengembangan
obat herbal yang merupakan warisan leluhur di bidang medis yang kemudian
disempurnakan dengan standar farmakologi yang berlaku. Jadi, itu adalah salah satu wujud
kearifan lokal yang telah memperoleh revitalisasi dalam masyarakat.
Di tengah derasnya arus investasi asing di bidang kuliner yang merambah ke negeri
ini (seperti Kentucky Fried Chicken, Mc Donald, dan Pizza Hut), kita masih dapat
menyaksikan menu kuliner lokal (masakan Sunda, Padang, dan Yogya) tetap eksis dan
sebagian hadir dalam tata kelola restoran modern. Itu adalah revitalisasi kearifan lokal di
bidang kuliner.Sementara itu, gotong royong sebagai wujud kearifan lokal kita tampaknya
belum terimplementasikan dalam perekonomian nasional yang makin didominasi oleh asing
dan perusahaan multinasional dengan semangat neoliberalisme dan neokapitalisme.
125
Perekonomian nasional yang berpijak dan tumbuh dari rakyat setidaknya mencerminkan
identitas dan nasionalisme kita. Ketergantungan ekonomi pada asing akan menyebabkan
kita dengan mudah didikte oleh kekuatan
ekonomi dan politik asing dan hal itu akan
mencederai kedaulatan kita sebagai bangsa.
H. PEMBERDAYAAN KOMUNITAS BERDASARKAN
KEARIFAN LOKAL
Walaupun ada upaya pewarisan kearifan lokal dari
generasi ke generasi, tidak ada jaminan bahwa
kearifan lokal akan tetap kukuh menghadapi
globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang
makin pragmatis dan konsumtif. Kearifan lokal yang
sarat kebijakan dan filosofi hidup nyaris tidak Gambar 3 : Gotong royong merupakan
kearifan lokal Indonesia
terimplementasikan dalam kehidupan masyarakat.
Kearifan lokal dari masing-masing daerah memiliki sifat kedinamisan yang berbeda dalam
menghadapi pengaruh dari luar. Banyak manfaat yang diperoleh dari luar, namun dampak buruk
yang ditimbulkan juga besar.
Contoh: munculnya masalah sosial seperti kenakalan remaja, perubahan kehidupan sosial,
perubahan kondisi lingkungan, dan ketimpangan sosial.Masalah sosial yang ada di masyarakat
dapat menimbulkan ketimpangan sosial, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasinya. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
memberdayakan komunitas berbasis kearifan lokal.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberdayakan komunitas berbasis kearifan lokal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan komunitas :
a. Menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Komitmen global terhadap
pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konversi yang diselenggarakan oleh ILO
b. Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber
daya alam yang berlebihan.
126
Tugas individu 5.1
RANGKUMAN
d. Sumber daya lokal, pada umumnya adalah sumber daya alam yaitu
sumber daya yang tak terbarukan da yang terbarukan. e. Mekanisme
pengambilan keputusan lokal, setiap masyarakat memiliki pemerintahan
lokal sendiri seperti kesukuan. f. Solidaritas kelompok lokal, suatu
masyarakat umumnya dipersatukan oleh ikatan komunal yang membentuk
solidaritas lokal
127
3. Contoh kearifan lokal nusantara yang terkait dengan pemanfaatan alam,
diantaranya :
a. Masyarakat papua, terdapat kepercayaan te aro neweak lako(alam adalah
aku). Tanah dianggap sebagai bagian hidup manusia. Pemanfaatan
sumber daya alam harus hati-hati.
b. Masyarakat Serawai, Bengkulu, terdapat keyakinan celako kumali.
Kelestarian lingkungan terwujud dari kuatnya keyakinan tata nilai dalam
berladang dan tradisi tanam.
c. Masyarakat Dayak Kenyah, Kalimantan Timur. Terdapat tradisi tana’ ulen.
Kawasan hutan dikuasai dan menjadi milik masyarakat adat.
4. Tantangan kearifan lokal meliputu : jumlah penduduk, teknologi modern dan
budaya, eksploitasi SDA, kemiskinan dan kesenjangan.
128
TUGAS KELOMPOK 5.2
Kerjakan tugas berikut dengan tepat, dengan mengisi kolom di bawah ini !
1. Buatlah deskripsi singkat tentang contoh kearifan lokal dari sudut pandang pemberdayaan
komunitas !
2. Tulislah deskripsi tersebut dengan rapi pada selembar kertas !
3. Hasilnya kumpulkan ke guru Anda untuk dinilai !
129
UJI KOMPETENSI 5.2
I. Berilah tada silang (x) pada pilihan jawaban yang benar kemudian ukurlah hasilnya !
1. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tiap tahun selalu bertambah. Selain karena daya tarik
objek wisata di Indonesia yang menarik, wisatawan juga senang dengan sikap ramah penduduk
Indonesia. Sikap ramah penduduk Indonesia adalah salah satu bentuk….
A. kearifan lokal
B. warisan budaya Indonesia
C. daya tarik budaya Indonesia
D. keunggulan penduduk Indonesia
E. cermin tingkah laku penduduk Indonesia
2. Pemerintah kota Jayapura menggelar Festival Teluk Humbold di Pantai Hamadi Kota Jayapura. Festival
yang menghadirkan tari tradisional, suling tambur, kerajinan, lomba anyam rambut dan merangkai
pinang berlangsung selama tiga hari mulai 5 sampai 7 Agustus 2015. Salah satu tujuan diadakan
festival tersebut diantaranya….
A. daya tarik wisata dari kota Jayapura
B. cermin tingkah laku dari penduduk kota Jayapura
C. membangkitkan jiwa nasionalisme dan rela berkorban
D. memajukan kearifan lokal dalam rangka memajukan ekonomi kreatif
E. memberikan bantuan untuk biaya hidup agar dapat ikut serta dalam pembangunan
3. Subak merupakan sistem pengelolaan irigasi pertanian di Bali dengan pembagian sesuai kebutuhan
berdasarkan musyawarah. Subak sudah ada sejak ratusan tahun lalu yang mampu meningkatkan
produktifitas pertanian, menjaga ketersediaan air serta mengurangi hama. Secara filosofis, sistem
Subak bagi masyarakat Bali merupakan implementasi “tri hita karana” yaitu tiga penyebab
kebahagiaan(Tuhan,manusia,alam).Berdasarkan pernyataan di atas, subak bermanfaat….
A. daya tarik wisata di Bali
B. memudahkan penduduk untuk bercocok tanan
C. cermin tingkah laku penduduk Indonesia pada umumnya
D. masyarakat tidak berebut air karena sudah dibagi secara adat
E. pengelolaan sumber daya alam berdasarkan kearifan lokal mampu menjaga kelestarian dan
keseimbangan alam
4. Dalam masyarakat dijumpai kearifan lokal seperti nyanyian, petuah, semboyan, maupun tingkah laku
masyarakat yang telah melekat sejak dahulu. Kearifan lokal tersebut dapat bermanfaat bagi
masyarakat, kecuali…
A. menjadi acuan dalam bertingkah laku di masyarakat
B. menyelesaikan masalah dan pemberdayaan komunitas
C. memupuk sikap bahwa warisan leluhur adalah yang paling benar
D. ajang sosial dimana setiap orang akan saling menyapa dan bertemu
130
E. membangun kedamaian dan mencegah munculnya konflik sosial dalam masyarakat
5. Melalui “Youtube” setiap orang dapat mengunggah dan menonton dengan leluasa. Dengan demikian,
interaksi dan pertukaran budaya semakin tidak dapat dibendung. Adapun dampak positif penggunaan
situs”Youtube” bagi keberadaan budaya local yaitu ….
A. berkembangnya publikasi budaya local
B. berkembangnya budaya negara asing dalam negeri
C. berkembangnya sikap primordialisme dan etnosentris
D. berpotensi menyebabkan budaya local diklaim negara lain
E. berpotensi menyebabkan konflik karena perbedaan budaya
6. Adanya globalisasi dan masuknya budaya barat yang negatif membuat nilai-nilai kearifan lokal
masyarakat menjadi pudar. Salah satu dampak pudarnya kearifan lokal adalah ….
A. pola hidup masyarakat menjadi sederhana
B. tingkat kesejahteraan masyarakat lebih baik
C. budaya gotong royong semakin banyak terlihat di masyarakat
D. pendekatan kekeluargaan dalam tiap permasalahan lebih mudah dijumpai
E. mudah terjadi perselisihan dalam masyarakat dan cenderung menjadi kekerasan
7. Warga menolak pembangunan industri semen di desa mereka. Mereka juga menolak kompensasi
pembebasan lahan yang ditawarkan oleh pihak swasta. Warga tidak ingin lahan di sekitar desa rusak
dan ekosistem terganggu akibat kegiatan industri tersebut. Selain melindungi kelestarian alam, konflik
tersebut dapat berdampak positif bagi warga yaitu ….
A. menciptakan aliansi dengan pihak luar
B. mempererat solidaritas sosial masyarakat
C. menjadi wadah mengembangkan potensi diri
D. mengaktifkan peran dan fungsi lembaga sosial
E. memberi kesempatan mengkomunikasikan berbagai perbedaan
8. Pembakaran dan pembalakan hutan yang terjadi di wilayah Sumatra dan Kalimantan telah merugikan
material dan nonmaterial bagi warga negara Indonesia dan negara tetangga. Hal tersebut menjadi bukti
nyata bahwa masyarakat sekitar hutan telah mulai luntur tergerus arus perkembangan jaman karena
….
A. kebiasaan masyarakat untuk membuka hutan dengan membakar
B. masyarakat sekitar hutan menurut keinginan pengusaha asal mereka dibayar
C. hutan peninggalan nenek moyang boleh diambil sepuasnya untuk kebutuhan
D. masyarakat sudah tidak memegang teguh pada norma-norma dan adat leluhur
E. membuka lahan dengan membakar lebih efektif dan efisien dalam tenaga dan biaya
9. Program PNPM Mandiri yang digalakkan pemerintah merupakan salah satu upaya pemberdayaan
masyarakat untuk membangun daerahnya. Kearifan lokal yang mendukung suksesnya program
tersebut adalah ....
131
A. gotong royong
B. sikap ramah dan sopan masyarakat
C. mencari keuntungan ekonomi dengan maksimal mungkin
D. mengatasi ketidakberdayaan dan keterbatasan masyarakat miskin
E. memberi kemudahan masyarakat dalam meminjam modal dengan bunga rendah
a. Kerjakan soal di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang tepat
kemudian ukurlah hasilnya !
1. Ada 3 (tiga) istilah yang sering dipakai dalam memahami kearifan lokal yaitu local knowledge , ….
dan ….
2. Sebagai bangsa yang religius, kearifan lokal terkait dengan sikap serta perilaku dalam
berkomunikasi dengan ........
3. Menurut Ife, kearifan lokal memiliki dimensi, yaitu : a. Pengetahuan lokal dan ............
4. Contoh kearifan lokal nusantara yang terkait dengan pemanfaatan alam yaitu kepercayaan te aro
neweak lako(alam adalah aku)adalah dari masyarakat ......
5. Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan suatu masyarakat, diantaranya
yaitu menjungjung tinggi Hak Asasi Manusia dan ......
6. Pemberdayaan komunitas berbasis nilai-nilai kearifan lokal akan menciptakan masyarakat yang
berdaya, ciri-ciri masyarakat yang berdaya antara lain......
7. Kekurangan Pemberdayaan Komunitas berbasis kearifan yaitu sering terjadi perbedaan pendapat
antara satu orang dengan orang yang lain, sehingga muncul ......
8. Menurut Eliot ada tiga pendekatan yang dipakai dalam proses pemberdayaan komunitas atau
masyarakat, antara lain the walfare approach,...... dan .......
9. Tujuan pemberdayaan Komunitas diantaranya 1) Perbaikan kehidupan (better living), memperbaiki
keadaan hidup setiap keluarga dan masyarakat. 2) Perbaikan aksesabilitas (...............).
10. Upaya yang pertama dan utama yang harus diperhatikan dalam setiap upaya pemberdayaan
komunitas dengan kearifan lokal yaitu ......
132
b. Kerjakan soal di bawah ini dengan menjawab secara singkat dan tepat kemudian ukurlah
hasilnya !
1. Sebutkan beberapa dimensi kearifan lokal !
2. Berikan contoh kearifan lokal pada masyarakat Jawa !
3. Jelaskan eksistensi kearifan lokal di era globalisasi !
4. Jelaskan tantangan kearifan lokal dari jumlah penduduk !
5. Berikan contoh revitalisasi kearifan lokal berdasarkan identitas dan ideologi bangsa !
133
DAFTAR PUSTAKA
Evers, Hans Dieter, 1988. Teori Masyarakat : Proses Peradapan dalam Sistem Dunia
Modern.Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Suhartini, 2009. Kajian kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan .Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Soekanto, Soerjono, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Sutanto, S. Astrid Phil. 1983. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Bina Cipta.
134
BIODATA
Dengan kelebihan tersebut buku Sosiologi ini layak dimiliki oleh setiap peserta didik, guru
dan mereka yang ingin mengenal konsep ilmu Sosiologi yang sebenarnya untuk
diaplikasikan didalam masyarakat.
135