Anda di halaman 1dari 136

BAB I

PERUBAHAN SOSIAL

Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami dampak :: 1.1 Menjelaskan proses perubahan sosial di
perubahan sosial masyarakat
2.1 Menganalisis dampak perubahan sosial
terhadap kehidupan masyarakat

Refleksi Tentang : Perubahan Sosial di Masyarakat

Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Hal itu dikarenakan masyarakat selalu tidak puas
dengan apa yang telah mereka capai dan mereka miliki, sehingga selalu berusaha mengubah kearah yag
lebih efisien dan efektif. Perubahan antara masyarakat yang satu dan yang lainnya tidak sama, tergantung
faktor perubahan yang ada di dalam maupun luar masyarakat. Perubahan itupun tidak hanya pada satu
bidang kehidupan, tetapi selalu terkait dan diikuti bidang yang lainnya. Untuk itu, telah banyak ahli yang
mencoba mempelajari secara mendalam tentang proses perubahan sosial. Tujuannya agar masyarakat siap
menerima dan memiliki sikap inovatif, kreatif serta responsif terhadap setiap perubahan yang terjadi.Dengan
demikian, masyarakat dapat mengatasi dampak yang timbul akibat dari perubahan sosial. Apabila itu dapat
terwujud masyarakat akan memperoleh efektivitas dan efisiensi kerja serta mutu kehidupan yang lebih baik
dengan adanya perubahan sosial.

1
PETA KONSEP
PERUBAHAN SOSIAL

Pengertian
Perubahan Sosial
Konsep
Perubahan Sosial
Ciri-Ciri
Perubahan Sosial

Teori-teori
Perubahan Sosial

P
E Bentuk
R Perubahan Sosial
U
B
A Internal
H Proses Faktor
A Perubahan Sosial Perubahan Sosial
N Eksternal
S
O Saluran
S Perubahan Sosial
I
A
L

Dampak Positif

Dampak Negatif

Proses Tantangan global terhadap


Perubahan Sosial eksistensi jati diri bangsa

Gagasan mengatasi
memudarnya jati diri bangsa

2
Setiap masyarakat senantiasa melakukan perubahan.Perubahan-perubahan yang terjadi dapat
diketahui dengan membandingkan keadaan masyarakat pada masa lalu dengan keadaan masa
sekarang.Perubahan dapat berupa suatu kemajuan (progress) atau berupa suatu kemunduran (Regress).
Perubahan antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Perubahan tersebut
berupa perubahan yang menarik atau tidak menarik, perubahan yang memiliki pengaruh terbatas ataupun
luas, dan perubahan yang lambat ataupun cepat. Perubahan itupun tidak hanya terjadi pada satu bidang
kehidupan, tetapi di semua bidang, antara lain perubahan nilai sosial, perubahan unsur budaya, lembaga
sosial, nilai sosial, norma sosial, interaksi sosial, stratifikasi sosial dan lain sebagainya.
Perubahan diberbagai bidang sering disebut perubahan sosial dan perubahan budaya karena
proses berlangsungnya dapat terjadi secara bersamaan. Hanya tingkat kecepatan dan arahnya yang
berbeda-beda.

A. Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli


Perubahan sosial dalam masyarakat terjadi disemua bidang kehidupan.Begitu luasnya bidang
perubahan itu sehingga banyak ahli yang mendefinisikan perubahan sosial.
Beberapa ahli yang mendefinisikan tentang perubahan sosial diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Selo Soemardjan
Perubahan sosial menurutnya adalah semua perubahan pada lembaga-
lembagakemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya,
termasukdi dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalammasyarakat.
2. Samuel Koening
Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi
yang terjadi dalampola-pola kehidupan manusia, di mana
modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern
dan ekstern.
3. Willian F. Ogburn
Perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur
kebudayaan, baik material maupun non material.
4. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lam
Perubahan sosial merupakan perubahansignifikan yang
terjadi sepanjang waktu dalamhal bentuk-bentuk perilaku dan
budaya,termasuk nilai-nilai dan norma-norma.
5. Jhon J. Macionis
Perubahan sosial merupakan transformasipranata-pranata sosial dan budaya yang
berlangsung sepanjang waktu.
6. John Lewis Gillin and John Philip Gillin
Perubahan sosial adalah suatu variasi cara-cara hidup yang telah diterima, yangdisebabkan
oleh perubahan-perubahankondisi geografis, kebudayaan material,komposisi penduduk, ideologi
maupunkarena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
7. Kingsley Davis
3
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur danfungsi
masyarakat.
8. Robert H. Lauser
Perubahan sosial adalah perubahan dalam segi fenomena sosial di berbagai tingkat
kehidupan manusia, mulai dari tingkat individu orang-perorangan hingga sampai tingkat dunia.
9. Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan dalam hubungan sosial atau merupakan
perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
10. More
Perubahan sosial sebagai suatu perubahan penting dalam struktur sosial, pola perilaku,
sistem interaksi termasuk di dalamnya perubahan nilai norma dan kultural.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah


perubahan pada unsur-unsur sosial dan budaya kultural, interaksional dan struktural.
i. Perubahan kultural, termasuk didalamnya unsur budaya yaitu
Catatan :
IPTEK(peralatan hidup), religi, kesenian, kekerabatan
Perubahan sosial pasti
idiologi,matapencaharian dan bahasa. (Budaya Universal).
terjadi di setiap
ii. Perubahan nilai dan norma sosial.
masyarakat karena
iii. Perubahan interaksional meliputi perubahan dalam hubungan sosial
masyarakat bersifat
(fungsi masyarakat)
dinamis
iv. Perubahan struktural meliputi perubahan-perubahan susunan dan
jalinan lembaga-lembaga sosial (stratifikasi sosial)

Dalam pengertian sehari-hari orang sulit membedakan konsep perubahan kebudayaan


denganperubahan sosial. Hal ini tidak mengherankan karena pada setiap kasus perubahan
kebudayaandampaknya akan secara langsung mengakibatkan terjadinya pembahan sosial.
Berdasarkankenyataan ini maka ada kecenderungan dari sebagian orang untuk mengaitkan keduanya
dalamsatu konsep yakni perubahan sosial budaya.
Namun demikian apabila dikaji secara saksama kedua konsep tersebut mempunyai
ruanglingkup yang berbeda.Pertama, pada perubahan kebudayaan, yang berubah itu unsur-
unsurbudayanya seperti religi, bahasa, teknologi, ekonomi, dan lain-lain.Sedangkan pada
perubahansosial, yang berubah adalah struktur sosialnya seperti pelapisan sosial, kelompok sosial,
danlain-lain.Kedua, proses perubahan kebudayaan merupakan bidang kajian antropologi
sedangkanproses perubahan sosial merupakan bidang kajian sosiologi.
Dengan demikian definisi perubahan sosial menurut kajian sosiologi adalah perubahan yang
meliputi dua dimensi yaitu perubahan interaksional dan perubahan struktural.Sedangkan perubahan
budaya menurut kajian antropologi adalah perubahan kultural.
Keterkaitan antara perubahan kebudayaan dengan perubahan sosial menurut pendapat
Kingsley Davis adalah perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan.Perubahan
dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu kesenian, ilmu pegetahuan, teknologi, filsafat, dan
seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial.
Dengan demikian, perubanan sosial pada hakikatnya adalah sebagai berikut:
4
a. Perubahan sosial merupakan sesuatuyang pasti terjadi pada setiap masyarakat, artinya tidak ada
satu kelompokmasyarakat pun yang tidak mengalamisuatu perubahan.
b. Perubahan sosial dapat berlangsung secaracepat dan dapat pula berlangsung secara lambat,
tergantung dari kemauan masyarakat serta besar kecilnya kepentingan terhadap perubahan itu
sendiri.
c. Perubahan sosial berlangsung secaraterencanaterutama perubahan yang bersifat mendasar dan
menyangkut kepentingan orang banyak. Akan tetapi dapat pula berlangsung secara tidak terencana
karena perubahan tersebut hanya bentuk penyesuaian terhadap tekanan alam dan dorongan
lingkungan sosial.
d. Dalam perubahan sosial terdapat pihak yang diuntungkan dan dirugikan, namun yang terpenting
perubahan dapat bersifat progresif.
e. Perubahan dapat berlangsung cepat apabila didukung oleh peradapan dan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang tinggi. Sebaliknya apabila SDM rendah akan memperlambatperubahan.
f. Perubahan lembaga yang satupasti diikuti oleh perubahan lembaga yang lainnya.
Perubahan sosial dan perubahan budaya pada dasarnya adalah perubahan yang menyangkut
kehidupan dalam masyarakat di segala bidang. Perubahan tersebut mempunyai satu aspek yang sama,
yaitu berhubungan dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau perbaikan dalam cara masyarakat
memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian perubahan yang terjadi di dalam masyarakat terdapat satu
konsep yang disebut perubahan sosial budaya.
Mengapa perubahan sosial melekat pada diri suatu masyarakat dengan kebudayaannya ?
Terdapat alasan-alasan sebagai berikut :
a. Manusia selaku masyarakat berbudaya selalu menghadapi masalah baru yang mengharuskan
pemikiran, usaha dalam peralatan baru untuk memecahkannya.
b. Ketergantungan pada hubungan antar warga pewaris kebudayaan.
c. Lingkungan yang berubah sebagai akibat perilaku manusia membutuhkan budaya untuk
mengatasinya.
Secara umum, kecenderungan suatu masyarakat untuk berubahsangat dipengaruhi oleh faktdr-
faktor berikut.
a. Rasatidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada.
b. Timbulnya keinginan untuk mengadakan perbaikan.
c. Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendirisehingga berusaha mengadakan
perbaikan.
d. Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengankeperluan, keadaan, dan kondisi baru
yang timbul sejalandengan pertumbuhan masyarakat.
e. Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkanmanusia berusaha untuk dapat
mengatasinya.
f. Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan adanya keinginan untuk meningkatkan
taraf hidup.
g. Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru, baikyang datang dari dalam maupun dari
luar masyarakat tertentu.
h. Sistem pendidikan yang dapat memberikan nilai-nilai tertentubagi manusia untuk meraih masa
depan yang lebih baik.
5
Akan tetapi, masyarakat pun memiliki kecenderungan
untukmempertahankan nilai-nilai lama.Hal itu dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut ini.
a. Adanya unsur yang mempunyai fungsi tertentu dan
sudahditerima oleh masyarakat secara luas. Contohnya,
sistemkekerabatan dan solidaritas kekerabatan pada suku
atau etnistertentu yang mempunyai fungsi sangat penting
bagimasyarakat.
Gambar 1.1 Gotong royong mempunyai
b. Adanya unsur-unsur yang diperoleh melalui proses fungsi sangat penting bagi masyarakat
sosialisasisejak kecil. Misalnya, mayoritas makanan pokok
rakyatIndonesia adalah nasi. Walaupun telah mengenal berbagai jenismakanan lain yang jauh lebih
lezat, masyarakat Indonesiacenderung tetap mempertahankan nasi sebagai makananpokoknya.
c. Adanya unsur yang menyangkut agama yang dianutmasyarakat. Mayoritas rakyat Indonesia
memeluk agama Islam. Namun, sebelumnya, di Indonesia berkembang agama Hindu yang memiliki
beraneka ragam kebiasaan yang sekarang masihbanyak dilakukan oleh umat Islam, seperti
selamatan 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000 hari bagi orang yang telah meninggal.
Kebiasaan itu sulit untuk dihilangkan, bahkan mungkin jika seseorang tidak mengadakan upacara
selamatan seperti ini, orang itu akan merasa bersalah atau bahkan berdosa.
d. Adanya unsur-unsur yang menyangkut ideologi dan filsafat hidup bangsa.

B. Ciri-Ciri Perubahan Sosial Budaya


Perubahan di berbagai bidang sering disebut perubahan sosial budaya. Menurut Soerjono
Soekanto,perubahan sosial budaya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tidak ada satu masyarakat pun yang stagnant (berhenti/beku).
b. Perubahan pada suatu lembaga sosial tertentu diikuti oleh lembaga yang lainnya.
c. Perubahan sosial yang terlalu cepat akan mengakibatkan disorganisasi yang sementara sifatnya
dalam proses penyesuaian diri.
d. Perubahan tidak dapat diisolir pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja, sebab keduanya
berkaitan secara timbal-balik. .
Perubahan-perubahan di masyarakat tradisional tentunya berbeda sifat dan cirinya biladibandingkan
dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat perkotaan.
Ciri-ciri perubahan sosial pada masyarakat tradisional antara lain sebagai berikut.
a. Proses perubahan seolah-olah tidak menimbulkan gangguan sistem, sehingga tidak terjadigejolak
yang menimbulkan masalah. Proses perubahan berlangsung kondusif, artinya tidakmengundang
banyak pertentangan dan permusuhan di antara unsur sosial yang ada.
b. Bentuk perubahan mengacu pada tradisi-tradisi yang ada yang telah mengakar dalamkehidupan
masyarakat.
c. Proses perubahan berlangsung secara alamiah dan tanpa pengendalian.
d. Proses perubahannya berlangsung secara lambat dan terjadi secara non-komplementer,
artinyaperkembangan komponen yang satu terpisah dari perkembangan komponen yang lain.
e. Belum mengenal adanya perencanaan, dan hanya bersifat sederhana.
6
Ciri-ciri perubahan sosial pada masyarakat modern, antara lain sebagai berikut.
a. Terdapat suatu perencanaan yang matang dengan bentuk dan INFO PENTING
pola yang jelas. Perubahan sosial tidakdapat berdiri sendiri.
Perubahan ini biasanya diikuti dengan
b. Perubahan yang terjadi kurang melibatkan kebersamaan
perubahan dalam masyarakat yang
dengan masyarakat luas sehinggaseringkali perubahan tidak berhubungan dengan perubahan itu.Hal ini
kondusif dan justru menimbulkan konflik internal dalam merupakan konsekuensi dari tatana yang

masyarakat. saling berjalin dari berbagai lembaga sosal


di dalam masyarakat.Jika suatu negara
c. Bentuk-bentuk perubahannya didasarkan pada pertimbangan
merubah konstruksi atau bentuk
akal pikir manusia, dan tidakdidasarkan pada tradisi dan pemerintahnya. Perubahan ini tak akan
kebiasaanmasyarakat. terbatas pada lembaga-lembaga politik saja.

d. Bentuk perubahan yang terjadi lebih banyak berupa perubahan Perubahan dalam tata hubungan ekonomi,
struktur kelas dan dalam cara berpikir yang
yang terkendali (direct change).
dominan akan terjadi dan bahkan telah
e. Aktivitas dalam melaksanakan perubahan berlangsung dalam terjadi sebelumnya.
waktu yang singkat, karenatelah didukung dengan peralatan
yang modern.

Beberapa sosiolog menyebutkan adanya tipologi perubahan sosial, yaitu sebagai berikut :
Yang Berubah
No Nama Tokoh
Dari Menjadi
1. Auguste Comte Teological Positive
2. Karl Marx Perbudakan Komunisme
3. Emile Durkheim Solidaritas Mekanik Solidaritas Organik
4. Redfield Folk Culture Urban Culture
5. Lewsli Hunting and Gathering Industri
6. Alvin Tofler Agraris Industri Informasi
7. Ferdinand Tonnies Gemeinschaft Gessellschaft

Perubahan sosial ditinjau dari aspek sosial dapat diklasifikasikan ke dalam hal-hal sebagai berikut :
Yang Berubah
No Aspek Sosial
Dari Menjadi
1. Ekonomi Subsistem Pasar
2. Politik Monarki Republik
3. Modernisasi Tradisional Modern

Coba Anda perhatikan perubahan yang ada di sekitar tempat tinggal atau sekolah Anda ! Perubahan
dapat diketahui dengan membandingkan keadaan pada masa sekarang dengan keadaan pada masa lalu.
Perbandingan tersebut dapat ditemukan fenomena beragam bentuk, arah dan latar belakang yang
mendasari perubahan. Banyak para ahli yang merumuskan prinsip dan hukum perubahan sosial tersebut.
Dalam menjelaskan fenomena perubahan sosial terdapat beberapa teori.

7
C. Teori-Teori Perubahan Sosial
1. Teori Utama Pola Perubahan Sosial
Terdapat 5 (lima) teori utama pola perubahan sosial yaitu :
a. Teori Siklus
Berdasarkan teori ini, perubahan dipandang sebagai sesuatu yang berulang-ulang.
Haltersebut berarti bahwa apa yang terjadi sekarang pada hakikatnya memiliki kesamaan
dankemiripan dengan apa yang terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, batas-batas antara pola
hidupprimitif, tradisional, dan modern tidaktampakjelas di dalam pola perubahan seperti ini.
Apabila digambarkan, pola perubahan sosial berdasarkan teori siklus adalah
sebagaiberikut.

Penganut teori siklus melihat adanya sejumlah tahap yang harus dilalui olehmasyarakat,
tetapi mereka beranggapan bahwa proses peralihan masyarakat tersebut bukan berakhir pada
tahap akhir yang sempurnamelainkan berputar kembali ke tahap awal untukperalihan
selanjutnya.
Ahli filsafat Jerman yang bernama Oswald Spengler beranggapan bahwa
setiapperadaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Senada
dengananggapan Oswald tersebut, seorang sejarawan Inggris yang bernama Arnold Toynbee
jugaberpendapat bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan,
keruntuhan,dankematian. Proses perputaran itu memakan waktu sekitar seribu tahun.
Pitirim Sorikin bepandangan bahwa semua peradapan besar berada dalam siklus tiga
sistem kebudayaan yangberputar tanpa akhir. Ketiga sistem kebudayaan tersebut
adalahsebagai berikut.

1) Kebudayaan ideasional (ideational cultural)


Kebudayaan ini didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaanterhadap unsur adikodrati
(supernatural).
2) Kebudayaan idealistis (idealistic cultural)
Kebudayaan ini berisi kepercayaan terhadap unsuradikodrati dan rasionalitas berdasarkan
fakta salingbergabung dalam menciptakan masyarakat yang ideal.
3) Kebudayaan sensasi (sensational cultural)
Dalam kebudayaan ini, sensasi merupakan tolok ukur darikenyataan dan tujuan hidup.
Sorokin menilai bahwa peradaban Barat modernmerupakan peradaban yang rapuh dan
tidak lama lagi akanruntuh dan selanjutnya akan berubah menjadi kebudayaanideasional yang
baru. Berdasarkan prinsipnya, yaitu immanent change (perubahanyang tetap ada), kebudayaan
mempunyai karakteristik material dan non-material yang menyebabkan masyarakat berkembang
menurut petunjuk-petunjuk tertentu. Sorokin memberikan contoh kasus, dimana
awalnyamasyarakat akan mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang.
8
Hal itu akan terus berlangsung sesuai dengan petunjuk-petunjuk tersebut.Ketika
masyarakat memiliki materi yang lebih banyak, kehidupan pun mulaikehilangan maknanya.
Mereka pun akan beralih dari aspek material menujuaspek nonmaterial seperti kepercayaan-
kepercayaan atau hal-hal yang bersifatreligius lainnya. Hal ini terjadi pada masyarakat Amerika
di mana setelahPerang Dunia II Amerika mengalami masa kemakmuran. Di tahun 60-
anmunculah gerakan "anti kemapanan" yang menginginkan hal-hal yang bersifatspiritualisme
terutama bentuk kepercayaan-kepercayaan timur seperti ZenBuddhisme. Gerakan ini terutama
dilakukan oleh kalangan mahasiswa yangberasal dari keluarga kaya.

b. Teori Perkembangan/ Linier


Para penganut teori ini percaya bahwa perubahan dapat diarahkan ke suatu titik tujuan
tertentu,misalnya perubahan dari masyarakattradisional ke masyarakat modern yang kompleks.
Masyarakat tradisional memakai peralatanyang terbuatdari bahan seadanya melalui proses
pembuatan secara manual. Seiring denganberjalannya waktu, teknologi seperti itu kemudian
berkembang menjadi teknologi canggih yangintinya bertujuan untuk mempermudah pekerjaan
manusia.
Pola perubahan sosial berdasarkan teori perkembangan adalahsebagai berikut.

Teori perkembangan/linier dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.


1) Teori Evolusi
Teori yang menyatakan bahwa masyarakat secara bertahap berkembang dari
primitif ,tradisional, dan bersahaja menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju.
(lama, terencanakan)
Menurut teori evolusi perubahan sosial memiliki sifat sebagai berikut :
a) Merupakan hal yang normal dan wajar
b) Mempunyai arah yang jelas
c) Dapat dikenali dan diperkirakan
d) Berkembang dari organisasi masyarakat yang sederhana menuju organisasi masyarakat
yang lebih kompleks.
Teori Evolusimelihat perubahan sosial dengan sudut pandang optimistik. Perubahan
sosial merupakan sebuah proses panjang yang bersifat linier menuju perbaikan. Kelemahan
dari Teori evolusioner adalah dalam kenyataan perubahan sosial tak selamanya menuju ke
arah perbaikan. Bahkan ada perubahan sosial yang membuat kondisi menjadi lebih buruk
daripada sebelumnya.

9
Tokoh teori evolusi, yaitu Max Weber, Herbert
Spencer, dan Emile Durkheim.
a. Menurut Max Weber, masyarakat berubah secara
linier dari masyarakat yang diliputi pola pikirmistik
menuju ke masyarakat dengan pola pikir rasional.
b. Menurut Herbert Spencer bahwa setiap masyarakat
berkembang melalui tahapan yang pastiia
mengembangkanteori evolusi Darwin dalam
perubahan sosial. Menurut Spencer, orang-orang
yang cakap akan memenangkan perjuanganhidup
dan orang-orang lemah akan tersisih.
c. Menurut Emile Durkheim, masyarakat berkembang
dari tipe solidaritas mekanik menuju kesolidaritas
organis. Masyarakat dengan tipe solidaritas
mekanik dapat ditemukan pada cara hidup
masyarakat tradisional, sedangkan tipe solidaritas
organis terdapat pada masyarakatmodern.

2) Teori Revolusi
Adalah teori yang menyatakan bahwa suatu masyarakat akan berkembang lebih
cepatke arah tertentu.Teori ini dipelopori oleh seorang tokoh yang bernama Karl Marx, yang
menyatakan bahwamasyarakat berubah secara linier namun bersifat revolusioner. Lebih
lanjut Marxmenyatakan bahwa masyarakat feodal akan berubah secara revolusioner
menjadi masyarakat kapitalis. Jadi pada dasarnya, suatu masyarakat akan berkembang ke
arah tertentu.
Tokoh teori revolusi adalah Karl Marx. Ia menyatakan bahwa perubahan sosial
secara linierbersifat revolusioner, di mana masyarakat yang semula bercorak feodal lalu
mengalami perubahan secara revolusioner menjadi masyarakat sosialis komunis sebagai
puncak perkembangan masyarakat.

3.Teori fungsionalisme (functionalist theory)


Teori fungsionalisme disebut juga dengan teori fungsional struktural. Teori
fungsionalismeberfokus pada upaya memelihara sistem sosial secara menyeluruh dan teori ini
tidakmengubah sistem sosial. Menurut teori fungsionalisme perubahan sosial merupakan
gejalayang tidak normal. Yang diutamakan pada teori fungsionalisme adalah keseimbangan
danstabilitassistem sosial.Yang dikehendaki dari sistem ini adalah situasi normal
ketikamasyarakat berada dalam kondisi keseimbangan yang mantap dan proses-proses
sosialcenderung mengarah pada terwujudnya stabilitas. Gangguan yang terjadi dalam
masyarakatbersifat sementara kemudian akan hilang dan masyarakat kembali stabil.(dianggap
gejala sosial yang tidak normal)
4.Teori psikologi sosial (social psychology theory)

10
Teori psikologi sosial memandang perubahan sosial yangdiarahkan secara psikologis
yaituterbentuknya masyarakatmodern. Masyarakat modern adalah masyarakat yang makmur
ditandai dengan kemajuanberkelanjutan di bidang ekonomi dan IPTEK.
Beberapa ciri-ciri individu yang dapat mengalami perubahan sosial (modernisasi) antaralain
sebagai berikut.
1) individu-individuyangmemilikidoronganuntukberprestasi.
2) individu atau manusia modern yang berpartisipasi, mempunyai pendirianpribadi, bebasdan
otonom terhadap tradisi, berpikiran terbuka dan lentur.
3) Individu kreatif dengan ciri-ciri kebutuhan sangat besar terhadap otonomi dan
keteraturan,tegas terhadap orang lain,memelihara dan memikirkan kesejahteraan diri dan
orang lain.
4) Manusia modern yang aktif, tidak menerima dan memisahkan karir dari
hubunganpersaudaraan/pertemanan,menyukai kehidupan kota, dan mengikuti berita media
massa.

b. Teori konflik (conflict theory)


Teori konflik mempunyai beberapa asumsi tentang perubahan sosial dalam suatu
masyarakat,antara lain sebagai berikut.
a. Setiap masyarakatmerupakan subjek dari perubahan, perubahan sosial terdapat dimana-
mana.
b. Setiap masyarakat pasti mengalami pertikaian dan konflik.
c. Setiap elemen masyarakat memberikan sumbangan terhadap disintegrasi dan perubahan
d. Setiap masyarakat berdasarkan pada paksaan yang dilakukan oleh satu anggota
masyarakat ke anggota lainnya.
Kark Marx berpendapat bahwa perubahan tidak sekedar merupakan hal yang normal, tetapi
juga dibutuhkan dan harus didorong untuk menghilangkan ketidakadilan sosial. Menurut teori
Konflik, perubahan bersifat tidak pasti. Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial
adalah konflik dalam masyarakat.

1. Teori Arah Perubahan Sosial


Moore mengemukakan tentang teori yang berkaitan dengan arah perubahan sosial dalam bentuk
diagram-diagram sederhana sebagai berikut:
a. Evolusi rektilinear yang sederhana

b. Evolusi melalui tahap-tahap

11
c. Evolusi yang terjadi dengan tahap kelajuan yang tidak serasi

d. Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengankemunduran-kemunduran jangka pendek.

e. Evolusi bercabang yang mewujudkan pertumbuhan dan kebhinekaan.

f. Siklus-Siklus yang tidak mempynuai kecenderungan-kecenderungan

g. Pertumbuhan logistik

h. Pertumbuhan logistik terbalik yang tergambar dari angka kematian

12
i. Pertumbuhan eksponensial yang tergambar penemuan-penemuan baru

j. Promitivisme

2. Teori-Teori Modern Perubahan Sosial


a. Teori Modernisasi
Konsep modernisasi menurut Parson adalah mengacu pada proses dimana karakteristik
budaya, struktural dan lingkungan dari masyarakat berubah dengan cara yang hampir
diperkirakan. Pada bentuk awal yaitu tahun 50-an dan 60-an teori modernisasi merupakan
bentuk teori evolusi yang mencoba menggambarkan perkembangan masyarakat non industri
menjadi masyarakat industri.
Berdasarkan teori ini, modernisasi tidak terbatas pada pengenalan teknologi yang
kompleks menjadi proses produksi yang didalamnya melibatkan berbagai perubahan budaya
dan struktural. Kebudayaanpun menjadi beragam dan cabang-cabang kebudayaan juga muncul.
Orientasi masyarakat adalah masa depan dan terbuka terhadap perubahan. Modernisasi
mengacu inovasi teknologi yang menunjukkan industrialisasi sehingga mendorong adanya
pembagian tenaga kerja lebih khusus, dan bertambahnya tenaga kerja terlatih dan
berpendidikan.
Dalam perkembangannya teori modernisasi melihat bahwa perubahan negara-
negaraterbelakang akan mengikuti jalan yang sama dengan negaraindustri di Barat. Cara
tersebut adalah melalui prosesmodernisasi sehingga negara terbelakang menjadi negara
berkembang. Teori ini melihat bahwa negara terbelakangmemiliki banyak kekurangan sehingga
harus menanggulangikekurangan yang dimiliki untuk mencapai tahap tinggal landas (take off).
Etzioni-Halevy dan Etzioni melihat bahwa dalam masaperubahan atau transisi, sebuah
negara akan mengalamirevolusi demografi dengan ciri, yaitu :
1) Menurunnya angka kematian dan kelahiran.
2) Menurunnya ukuran dan pengaruh keluarga.
3) Terbukanya sistem stratifikasi.
4) Peralihan dari struktur feodal ke suatu birokrasi.
13
5) Menurunnya pengaruh agama.
6) Beralihnya fungsi pendidikan dari keluarga dan komunitas ke sistem pendidikan formal.
7) Munculnya kebudayaan massa
8) Munculnya perekonomian pasar dan industrialisasi.

b. Teori Ketergantungan
Teori ini melihat bahwa ada salingketergantungan antara negara-negara dunia ketiga
terhadap negara-negaraindustri. Negara-negara dunia ketiga membutuhkan pinjamandan
investasi dari negara-negara industri. Ketika negaraindustri berkembang, negara dunia ketiga
semakin terbelakangdengan proses kolonialisme dan neokolonialisme. Relasi yangtidak sehat
antara negara-negara dunia ketiga dengan negara-negara industri pada titik tertentu akan
berdampak padapeningkatan kemiskinan di negara-negara dunia ketiga.

c. Teori Sistem Dunia


Teori sistem dunia dikembangkan tahun 1970
sebagai pertentanganlangsung dari teori modernisasi oleh
Immanuel Wallerstein(1976,1979,1988).Wallerstein
membaginegara-negara menjadi tigakategori. Kategori
pertama. yaitu negara-negara sentral (core) sepertiInggris,
Amerika Serikat, dan Jepang yang menduduki posisi-
posisipenting di dunia, di mana negara-negara tersebut
mengontrolperkembangan ekonomi dan menyebarkan
Gambar 1.2 Amerika Serikat termasuk
teknologibaru. Kategori keduaadalah negara-negara yang negara sentral yang merupakan negara
dalam sistem dunia sebagai pengontrol
berada di pinggiran(periphery) sepertisebagian besar perkembangan ekonomi dan IPTEK
negara-negara di Afrika dan Asia yang pada
umumnyamerupakan negara miskin dan belum
berkembang. Negara inimenyalurkan bahan-bahan mentah, makanan. dan produk-produk
lainyang dapat diproduksi tanpa teknologi canggih atau tenaga kerjaberpendidikan. Kategori
ketiga adalah negara-negara semi pinggiran (semiperiphery) seperti Brazil dan Korea Selatan
yang berdiri di antaranegara-negara sentral (core) dan pinggiran (periphery). Negara-negaraini
sering menyalurkan tenaga kerja terlatih yang murah. Sudut pandangteori sistem dunia
mempunyai pengaruh penting pada perubahan sosial,di mana sudut pandang tersebut
didasarkan pada perkembangan danperubahan dalam masyarakat tidak tergantung pada
struktur internasional,budaya, populasi, dan lingkungannya, tetapi-juga pada posisinya di
sistemekonomi dunia.
Misalnya, kondisi terbelakang di beberapa negara pinggiran muncultidak hanya dari
faktor internal di negara tersebuttetapi juga darihubungan negara-negara tersebut dengan
negara sentral atau semi-pinggiran pada sistem dunia. Aspek penting dari teori sistem dunia
iniberfokus pada cara-cara di mana di dalamnya, baik negara sentral dan pinggiran berubah
berdasarkan posisinya dalam sistem dunia. Hal ini dapat kita gambarkan pada bidang ekonomi
yang dihadapi berbagainegara juga terkait dengan ketergantungan hubungan dalam sistem

14
dunia.Hubungan ketergantungan antara negara-negara pinggiran dan negara-negara sentral
misalnya juga dapat membuat negara pinggiran sulit untukmengalami modernisasi.
Kemampuan yang dimiliki negara inti menyebabkan negara inti menguasai sistem dunia.
Negara inti mampu memanfaatkan sumber daya dari negara semi-periferi dan negara periferi,
yang berakibat kian lebarnya jurang perbedaan antara negara inti dan negara periferi.

D. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial


Perubahan sosial dibedakan ke dalam beberapa bentuk berdasarkan waktu, proses, agen,
strategi, dampak dan perencanaan, yaitu sebagai berikut :
1. Berdasarkan waktu yaitu secara lambat dan cepat
a. Evolusi
Evolusi adalah perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama.Biasanya,
merupakan rentetan peristiwa kecil yang saling mengikutidengan lambat. Perubahan evolusi
terjadi dengan lambat. Perubahan evolusi terjadi dengan sendirinya dan merupakan proses
beradaptasi.Masyarakat berusaha adaptasi dengan keperluan, keadaan dan kondisi baru yang
timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
Urutan adaptasi manusia dari yang termudah menurut Bogardus adalah sebagai berikut
: INFO PENTING
1) Perubahan teknologi
2) Pengisian waktu senggang Seperti halnya teori lainnya, ilmuwan-
ilmuwan sosial menolak adanya sistem
3) Pendidikan
dunia atau menolak adanya hubungan
4) Aktivitas dalam masyarakat yang kuat antara negara-negara inti
5) Suasana dalam rumah tangga dengan negara-negara lainnya.

6) Agama Yang dikatakan sangat tidak jelas


adalah alasan dari mengapa ada
Ada beberapa macam bentuk evolusi yaitu :
negara-negara yang menjadi negara
2. Cosmic Evolution(Evolusi Kosmis) sentral, negara pinggiran, dan negara
Merupakan taraf evolusi dalam bentuk pertumbuhan, semi-pinggiran.

perkembangan, maupun kemunduranhidup manusia.


3. Organic Evolution (Evolusi Organis)
Suatu bentuk evolusi yang dikenal dengan survival of the fittest, yartu perjuangan
manusiauntuk mempertahankan hidupnya.
4. Mental Evolution (Evolusi Mental)
Merupakan suatu bentuk evolusi mental yang terjadi karena adanya perubahan teknologi
danperubahan kebudayaan.
Terdapat beberapa teori mengenai evolusi, dan secara umum evolusi dapat
digolongkandalam beberapa kategori, yaitu sebagai berikut.
1]. Unilinear Theories of Evolution
Berdasarkan teori ini, manusia dan masyarakat (termasuk juga di
dalamnyakebudayaan) mengalami perkembangan melalui tahap-tahap tertentu. Pada
awalnyabermuladari bentuk sederhana, kemudian berlanjut ke bentuk yang kompleks yang
akhirnyasampai padatahap kesempurnaan. Beberapa tokoh yang mempelopori teori ini di
antaranyaadalah Auguste Comte dan Herbert Spencer.
15
Tokoh lain yang merumuskan suatu variasi dari teori ini adalah Vilfredo Pareto,yang
terkenal dengan cyclical theories, la merumuskan bahwa masyarakat dan
kebudayaanmempunyai tahap-tahap perkembangan yang berupa lingkaran, di mana suatu
tahap tertentubisa dilalui berulang-ulang. Ada seorang tokoh lagi yang sependapat dengan
teori ini, yaituPitirim A. Sorokin, Ia menyatakan bahwa masyarakat berkembang melalui
suatu tahapan-tahapan di mana masing-masing didasarkan pada suatu sistem kebenaran.
Menurutnya,tahap pertama yang menjadi dasar adalah indra manusia dan akhirnya sampai
pada dasarkebenaran yang menjadi tahap terakhir.

2]. Universal Theories of Evolution


Berdasarkan teori ini, perkembangan masyarakattidakperlu melalui tahap-tahap
tertentuyang tetap. Teori ini juga menyebutkan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti
suatugaris evolusi tertentu. Seorang tokoh yang mengemukakan pendapat tersebut
adalahHerbert Spencer, Ia menyatakan bahwa masyarakat merupakan hasil
perkembangandari kelompok homogen menuju kelompok heterogen, baik sifat ataupun
susunanmasyarakatnya.

3]. Multilined Theories of Evolution


Teori ini lebih menekankan pada penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan
tertentudalam evolusi masyarakat. Sebagai contohnya adalah penelitian tentang pengaruh
perubahansistem mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian yang sedikit
lebih majuterhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan.

b. Revolusi
Revolusi adalah proses perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung
dengansangat cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan
masyarakat,termasukjuga di dalamnya lembaga-lembaga kemasyarakatan dengan atau tanpa
perencanaanterlebih dahulu. Unsur pokok dari terjadinya revolusi adalah adanya perubahan
yang cepatdan perubahan tersebut menyangkutdasar-dasar atau sendi-sendi pokok
kehidupanmasyarakat.
Salah satu penyebab munculnya revolusi adalah adanya ketidakpuasan dari golongan-
golongan tertentu yang pada umumnya didahului oleh tersebarnya suatu ide baru. Selain
itu,revolusi juga bisa berlangsung dengan,didahului oleh pemberontakan (rebellion) oleh
suatukelompok atau golongan tertentu.
Beberapa karakteristik revolusi sosial antara lain sebagai berikut :
1) Esensi perubahan bersifat mendasar
2) Ada suatu perencanaan dan perubahan berlangsung secara cepat
3) Biasanya perubahan terjadi dalam struktur pemerintahan
4) Masyarakat mengalami ketidakpastian atau gejolak
Seorangtokohyang bernamaGottschalkmenyatakan bahwa suatu revolusi terjadimelalui
tahapan-tahapan tertentu, yaitu:
a) inkubasi,
16
b) tindakan(action),dan
c) penyesuaian (adaptasi).
Seorang tokoh lain yang bernama Huntington mengemukakan pendapatnya bahwa
adabeberapa gejala yang bisa dipakai untuk menentukan tingkat membaik atau
memburuknyasituasi dan kondisi sebelum terjadinya suatu revolusi, yaitu sebagai berikut.
1) Frustrasi Sosial
Kondisi seperti ini bisa terjadi jika pembangunan
ekonomi tidak disertai dengan mobilitassosial, bisa juga
sebaliknya yaitu harapan akan terjadinya mobilitas sosial
lebih tinggidaripada hasil pembangunan ekonomi.
Rumus untuk mengetahui kondisi frustrasi sosialdalam
masyarakat adalah sebagai berikut Gambar 1.3 Perkembangan mobilitas
sosial yang lebih tinggi daripada hasil
pembangunan ekonomi menyebabkan
frustasi sosial
mobilitas sosial
Frustasi sosial 
perkembang an ekonomi

2) Peningkatan Partisipasi Politik (Praktis)


Kondisi seperti ini bisa terjadi jika frustrasi sosial lebih besar daripada sarana mobilitassosial
vertikal naik yang tersedia. Rumus untuk mengetahui situasi yang semakin parahini adalah
sebagai berikut.

frustasi sosial
Partisipasi politik (praktis) 
kesempatan mobilitas sosial

3) Instabilitas Politik
Kondisi seperti ini bisa terjadi jika partisipasi politik sudah tidak lagi terkendalikan
danmerupakan fase terakhir sebelum pecahnya revolusi. Untuk mengetahui instabillitas
politikdapat kita lihat melalui rumus sebagai berikut.

partisipas i politik (praktis)


Instabilit as politik 
kelembagaa n kegiatan politik

Secara umum, suatu revolusi sosial akan terjadi jika terdapat kegagalan dalam
evolusidan tahap revolusi dicapai karena adanya kebutuhan akan perubahan dari masyarakat.
Sedangkan secara sosiologis, syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar
suaturevolusi dapat terjadi adalah sebagai berikut.
1) Harus ada keinginan bersama (umum) untuk mengadakan suatu perubahan.
Dalammasyarakat harus terlebih dahulu muncul perasaan tidak puas terhadap keadaan
danharus diikuti dengan munculnya keinginan untuk mencapai perbaikan dengan
melakukanperubahan keadaan tersebut.
2) Adanya seorang pemimpinatau sekelompok orang yang dianggap mampu
memimpinmasyarakat tersebut.
17
3) Pemimpin yang ada harus mampu menampung keinginan-keinginan masyarakat
untukselanjutnya merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas yang ada tersebut
menjadisuatu program dan arah gerakan.
4) Pemimpin tersebut harus mampu menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat.
Artinyabahwa tujuan yang ingin diraih harus bersifat konkret dan dapat dilihat oleh
masyarakat, selain itu juga diperlukan adanya suatu tujuan yang abstrak. Contoh:
perumusan suatuideologi tertentu, dan pemimpin harus mampu memberikan pemahaman
terhadapmasyarakat akan perubahan yang hendak dicapai tersebut.
5) Harus ada momentum yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik
untuk memulai suatu gerakan karena dengan momentum yang keliru, maka revolusi dapat
gagal.

Contoh revolusi di Indonesia antara lain :


1) Masalah peralihan pemerintah Hindia Belanda menuju pemerintahan darurat oleh
pemerintah RI tahun 1945.
2) Revolusi tahun 1966 yaitu peralihan kepemimpinan nasional dari era Orde Lama ke era
Orde Baru
3) Revolusi tahun 1998 yaitu peralihan kepemimpinan nasional dari era Orde Baru ke era Orde
Reformasi.

5. Berdasarkan Proses
Perubahan berdasarkan prosesnya, Pitirim A. Sorokin membedakan menjadi dua macam
yaitu perubahan periodik dan perubahan non periodik.
a. Perubahan Periodik
Perubahan periodik adalah perubahan dalam masyarakat yang terjadi dalam kurun waktu
tertentu akibat adanya sistem periodisasi dalam kehidupan sosial budaya masyarakat.
Contohnya :
- Pemilu di Indonesia setiap 5 tahun sekali mengakibatkan adanya perubahan susunan
anggota DPR,MPR,DPD,DPRD,Presidendan wakilnya serta perubahan kabinet.
b. Perubahan Non Periodik
Perubahan Non Periodik adalah perubahan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Artinya tidak ada
ketepatan waktu. Keadaan lingkungan menuntut masyarakat cepat beradaptasi dengan
melakukan perubahan.
Contohnya :
- Perubahan TDL, kenaikan harga BBM, konversi minyak tanah ke gas, kenaikan harga
sembako dan perubahan kurs mata uang.
6. Berdasarkan dampak / pengaruh
Berdasarkandampak yang ditimbulkan, perubahan sosial dibagi menjadi perubahan
yangberdampak kecil dan perubahan yang berdampak besar.
a. Perubahan yang berdampak kecil
Perubahan yang berdampak kecil adalah perubahan pada unsur-unsur struktur sosial
yangdampaknya tidak membawa pengaruh langsung ataupun pengaruh yang berarti
18
bagikehidupan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini disebabkan perubahan yang terjadi
tidakmengakibatkan perubahan-perubahan dalam lembaga kemasyarakatan. Contohnya
:perubahan-perubahan yang berdampak kecil adalah perubahan mode potong rambut, dan
perubahandalam mode pakaian.
b. Perubahan yang berdampak besar
Perubahan yang berdampak besar adalah perubahan yang mengakibatkan terjadinyaperubahan
dalam lembaga kemasyarakatan. Contohnya proses industrialisasi padamasyarakat agraris.
Perubahan ini jelas membawa pengaruh besar kepada masyarakatpetani. Misalnya perpindahan
mata pencaharian, hubungan kerja, hubungan kekeluargaan,sistem pemilikan tanah, perubahan
cara berpikir. Contoh lain adalah adanya perubahanjumlah dan kepadatan penduduk di Pulau
Jawa. Perubahan ini jelas membawa pengaruhbesar terhadap kehidupan ekonomi dan sosial
budaya bagi penduduk Pulau Jawa. Misalnyalahan pertanian semakin berkurang, urbanisasi
semakin deras, harga tanah semakin tinggi,timbul pengangguran tidak kentara di pedesaan,
kejahatan meningkat.
Kondisi sistem sosial seperti ini menurut Cliffors Geertz disebut Shared Poverty.

7. Berdasarkan Perencanaan
Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat bersifat direncanakan (progress) dan tidak
direncanakan (regress).
a. Perubahan Progress (Planed Changes)
Perubahan progress / direncanakan merupakan perubahan yang diproses melalui
suatu program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan yang dikehendaki.
Dengan demikian, perubahan progress adalah perubahan yang dikehendaki untuk membawa
keuntungan/kemajuan terhadap kehidupan masyarakat.Dengan terjadinya perubahan-
perubahan maka manusiamendapatkan kemudahan dan kemajuan dalam memenuhi
kebutuhannya. Misalnyaperubahan dalam sistem komunikasi, yang berupa alat komunikasi
modern, seperti telephone,hand phone (HP) yang dapat memudahkan manusia, dan dengan
waktu yang singkat dapat berhubungan dengan orang lain yang meskipun tempatnya berjauhan.
Perubahan yang dihendaki harus didahului dengan perencanaan-perencanaan yang
matang oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Oleh
karenaitu, perubahan ini juga disebut perubahan yang direncanakan (planned change).Pihak-
pihak yang menghendaki adanya perubahan disebut agent of change, dan
tugasnyamemimpin masyarakat dalam merubah sistem sosial. Dalam melaksanakan tugas
agent ofchange maka harus langsung terlibat di dalam tekanan-tekanan untuk
mengadakanperubahan. Suatu perubahan yang dikehendaki/direncanakan selalu berada di
bawahpengendalian dan pengawasanagenf ofchange yaitu seseorang atau sekelompok orang
yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin darisatu atau lebih lembaga
kemasyarakatan. Agent of change mempunyai peran besar dalammemimpin masyarakat untuk
mengubah sistem sosial. Dalam realitanya, agent of changeterlibat dalam tekanan-tekanan
untuk mengadakan perubahan, bahkan bisa pula menyiapkanperubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan lainnya. Dari situ kita bisa menyimpulkanbahwa betapa pentingnya
sebuah agent of change dalam suatu perubahan yang diinginkan.Agent of change juga
19
berfungsi sebagai pengawas dan pengendali suatu perubahan yangdikehendaki oleh suatu
masyarakat.
Cara-cara yang digunakan untuk mempengaruhi masyarakat dari sistem yang
teraturdan direncanakan terlebih dahulu sesuai dengan apa yang telah dijelaskan di atas disebut
dengan rekayasa sosial (social engineering) atau perencanaan sosial (social planning).
Perubahan yang dikehendaki dapat muncul sebagai reaksi terhadap perubahan-
perubahansosial dan kebudayaan yang sebelumnya sudah terjadi, sehingga perubahan yang
saat initerjadi merupakan kelanjutan dari proses sebelumnya. Tokoh yang bernama Thomas
dan Znaniecki menafsirkan bahwa perubahan yang dikehendaki merupakan suatu proses
yangberupa perintah dan larangan, maksudnya adalah menetralisir suatu keadaan krisis dengan
suatu akomodasi (khususnya arbitrasi) untuk melegalisasikan hilangnya keadaan yang
tidakdikehendaki. Proses legalisasi tersebut dilaksanakan dengan tindakan fisik yang bersifat
arbitratif, sehingga perubahan tersebut menjadi suatu teknik sosial karena perubahan yang
terjadi merupakan perubahan yang dikehendaki.
Perubahan terencana sering disebut dengan pembangunan, yaitu proses rekayasa
sosial dengan perencanaan yang sistematis, contohnya Pembangunan Nasional Indonesia,
dimana tingkat pusat terdapat BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan
tingkat daerah ada BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah).Namun,
perubahanyang direncanakan juga memilikikelebihan dan kelemahan.
Kelebihan perubahan yang direncanakan, di antaranya:
 dapat mengambil masukan ataupendapat dari kalangan masyarakatluas sehingga suatu
perubahan dapatmenyentuh kepentingan seluruh masyarakat,
 gambaran perubahan yang diinginkan dapat didiskusikan lebih dahulu sehingga disepakati
oleh warga masyarakat,
 dapat dipertimbangkan masalah-masalah biaya sertafaktor-faktor yang timbul akibat
perubahan tersebut, dan
 dapat dipertimbangkan layak atau tidaknya suatu perubahan dilaksanakan.
Adapun kelemahannya, antara lain:
 perubahan yang direncanakan dapat diramalkan olehpihak-pihak lawan yang bersifat
menentang,
 perubahan yang direncanakan bersifat monoton danmembosankan, serta
 memerlukan waktu, biaya, dan tenaga untuk proses perencanaannya.
Dalam pelaksanaan perubahan sosial yang direncanakan,terdapat beberapa
persyaratan agar perubahan tersebut dapatberlangsung efektif dan memberikan kontribusi
positif bagiperkembangan masyarakat. Adapun syarat-syaratnya, yaituadanya perencanaan
perubahan sosial yang memadai, terciptanya stabilitas nasional, adanya aparatur pemerintah
yang baik,adanya peran serta dari kalangan masyarakat luas, dan adanyakemampuan institusi
negara.

20
b. Perubahan Regress (Unplanned Change)
Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah suatu
perubahansosial yang tidak dikehendaki atau tanpa adanya suatu perencanaan terlebih dahulu,
tetapikeinginan tersebut berlangsung di luar jangkauan pengawasan serta dapat
menyebabkantimbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat.
Perubahan yang tidak dikehendaki dapat memberikan pengaruh besar bagi
masyarakatsebanding dengan pengaruh perubahan yang dikehendaki jika suatu perubahan
yang tidakdikehendaki tersebut berlangsung secara bersamaan dengan perubahan yang
diinginkan/dikehendaki.
Kondisi alam senantiasa mengalami perubahan, misalnya perubahan musim dan
bencana alam. Kondisi tersebut akan mempengaruhi perubahan pola aktivitas warga
masyarakat yang tidak direncanakan / dikehendaki.
Bencanaalam menyebabkan penduduk terpaksapindah ke daerah lain. Didaerahnya
yang baru, mereka pun harus menyesuaikan diri. Hal inilahyang terjadi pada penduduk
Indonesia di Alor, Nabire, Aceh, dan Nias baru-baru ini. Bencana alam yang menimpa daerah
mereka mendorong mereka untuk mengungsi ke daerah lain. Setelah kehilangan hartanya,
mereka pun harus memulai usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari awal lagi. Selain
kehilangan harta, mereka pun kehilangan sanak saudaranya.
Perubahan yang tidak dikehendaki juga bisa timbul sebagai reaksi terhadapperubahan-
perubahan sosial dan kebudayaan yang sebelumnyatelah terjadi, tetapi proses yang
selanjutnyaadalah pengakuan terhadap perubahan-perubahan sebelumnya sehingga dapat
diterima secaralebih luas oleh masyarakat. Secara umum, sulit sekali untuk menafsirkan
perubahan yangtidak dikehendaki, karena proses perubahan yang terjadi biasanya tidak hanya
merupakanakibat dari suatu gejala sosial saja, akan tetapi dari berbagai gejala sosial sekaligus.
Suatu bentuk perubahan yang dikehendaki maupun yang tidak dikehendaki
padadasarnyatidak mencakup paham apakah perubahan-perubahan tersebut diharapkan atau
tidak diharapkanoleh masyarakat. Adakalanya para agent of change sudah merencanakan
perubahan yangdikehendaki dan telah memperhitungkan pula terjadinya perubahan yang tidak
terduga di bidanglain. Tetapi terkadang ada pula suatu perubahan yang tidak dikehendaki
sangat diharapkan dan dapat diterima oleh masyarakat.
Di antara perubahan-perubahan yang bersifat tidak direncanakan itu, sebagian besar
dikarenakan bertambahnya teknologi baru yang digunakandalam berbagai bidang kehldupan
masyarakat. Teknologi baru itu misalnya tampak dalam pendirian Catatan :
pabrik-pabrik baru yang bermodal besar. Juga dalam penggunaan Perubahan sosial yang tidak

pesawat terbang sebagai alat transportasi Teknologi baru yang dikehendai (unintended change) atau
tidak direncakan (unplanned change)
masukdi daerah pedesaan juga berpengaruh pada masyarakatnya.
merupakan perubahan yang terjadi
Misalnya "listrik masukdesa" yang membukakemungkinan bagi di luar jangkauan pengawasan
masyarakat untuk menggunakan lampulistrik, menonton televisi, masyarakat atau kemampuan

dan mendengakan radio. manusia. Perubahan ini dapat


menyebabkan timbulnya akiba-akibat
Namun, pengaruh “listrik masuk desa” membawa
sosial yang tidak diharapkan
perubahan yang tidak dikehendaki misalnya jam belajar digunakan masyarakat

21
nonton televisi, pornografi dengan adanya internet, konsumtif akibat iklan televisi dan
sebagainnya.

8. Berdasarkan Agen
Berdasarkan kriteria agen, perubahan sosial dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Perubahan sosial dari atas (top down)
Perubahan sosial dari atas (top down) adalah perubahan sosial yang dikehendaki
dandiprakarsai oleh elite masyarakat.(dari atas ke bawah)
Beberapa pendapat ahli mengenai elite sebagai berikut.
1) Arnold Toynbee
Elite adalah kelompok minoritas kreatif yang memikirkan tanggapan tepat atas
tantangansosial dan berupaya mendorong masyarakat memilih alternatif tanggapan
yangdirencanakannya.
2) Karl Manheim
Ada beberapa macam elite dalam masyarakat, namun yang terpenting dan terkait dengan
perubahan sosial adalah elite politik, organisator, intelektual, seniman, moralis, dan
eliteagama.
3) Martindale dan Clark Kerr
Elite intelektual adalah kelompok elite yang umumnya menjadi sumber penting bagi
terjadinya perubahan sosial.

b. Perubahan sosial dari bawah (bottom up)


Perubahan sosial dari bawah (bottom up) adalah perubahan sosial yang dikehendaki dan
diprakarsai oleh pemuda (masyarakat). Jika kita menilik kebelakang yaitu pada sejarah bangsa
Indonesiabanyak perubahan sosial yang diprakarsai oleh pemuda, sebagai contoh pada tahun
1928 adanya kebangkitan nasional, tahun 1945 adanya proklamasi kemerdekaan, tahun 1998
adanya gerakan Reformasi.
Pemuda memiliki kekuatan yang kuat mengadakan perubahan ketika terdapat kontradisi antara
ideologi yang ada dengan keadaan nyata yang terjadi. Hal ini terjadi karena jiwa pemuda
merupakan kelompok sosial yang mudah menerima ideologi radikal.

9. Berdasarkan Strategi
Berdasarkan strategi yang digunakan, perubahan sosial dibagi menjadi dua macam, yaitu
sebagaiberikut.
a. Perubahan dengan kekerasan
Perubahan dengan kekerasan adalah perubahan sosial yang dilakukan dengan
membenarkanpenggunaan cara-cara kekerasan fisik-psikis-simbolik, demi terwujudnya target
dan tujuanyang hendak dicapai dalam perubahan sosial tersebut. Kekerasan dilakukan untuk
mencapaitarget dan tujuan adanya perubahan. Sebagai contoh adanya kekerasan pada yang
dilakukanpenguasa untuk melaksanakan proyek pembangunan.
b. Perubahan non-kekerasan

22
Perubahan non-kekerasan adalah perubahan sosial yang dilakukan dengan mengutamakan
cara-cara damai dalam mencapai target dan tujuan perubahan.

Anda telah mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial di sekitar lingkungan Anda ! Apakah perubahan itu
terjadi dengan sendirinya ? Mengapa masyarakat mau melakukannya ?
Masyarakat melakukan perubahan tentunya terdapat faktor yang mendorong mereka mau melakukan suatu
perubahan. Menurut David MC. Clelland, faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial adalah adanya
hasrat mencapai prestasi atau sering disebut Virus N-Ach (Need for Achievement). Adapun Soerjono
Soekanto berpendapat bahwa yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah adanya berbagai
faktor internal dan eksternal.

E. Faktor Pendorong Perubahan Sosial


1. Faktor Internal (endogen)
Faktor internal adalah faktor pendorong perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat
itu sendiri, yang meliputi : pertumbuhan penduduk, penemuan baru, konflik dan pemberontakan.
a. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk meliputi bertambah atau
berkurangnya penduduk. Bertambahnya penduduk melalui
kelahiran dan imigrasi atau berkurangnya akibat kematian,
emigrasi dan bencana alam.
Menurut teori Robert Malthus, pertumbuhan
penduduk cenderung lebih cepat daripada peningkatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan akan makanan.
Dari teori ini dapatdisimpulkan apabila pertumbuhan Gambar 1.4 Pertumbuhan penduduk
yang sangat cepat menyebabkan tingkat
penduduk tidak dikelola dan diatur dengan baik, maka akan kepadatan tinggi dan kemiskinan
mengakibatkan kelaparan dan masalah sosial yang lainnya.
Robert Malthus mengemukakan teori yang berkebalikan dengan oleh Karl Marx. Beliau
berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk tidak akan menyebabkan terjadinya kelaparan dan
berbagai masalah sosial, Dengan pertumbuhan penduduk yang cepat dan penyebarannya tidak
merata akan mengakibatkan makin meningkat kebutuhan dan masalah sosial di tempat tersebut.
Peristiwa ini dapat memengarui pola kehidupan masyarakat yang pada akhirnya akan terjadi
perubahan sosial.
Pertambahan penduduk yang cepat di negara-negara ketiga atau negara-negara
berkembang termasuk Indonesia telah menyebabkan tingkat kepadatan yang
tinggi,pengangguran makin banyak, tingkat kemakmuran makin merosot.
Oleh karenanya, pemerintah cepat-cepat mengadakan perubahan-perubahan
dalamlangkah-langkah penanggulangannya, antara lain membudayakan Norma KeluargaKecil
yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS), melaksanakan transmigrasi atas biayapemerintah,
melaksanakan program Keluarga Berencana dengan catur warga,mengurangi arus urbanisasi
dengan melakukan desentralisasi industri, meningkatkanketrampilan kerja lewat BLKIK (Balai
Latihan Kerja Industri dan Ketrampilan).

23
Demikian juga dengan berkurangnya penduduk akibat emigrasi akan mempengaruhi
sistem pembagian kerja. Misalnya urbanisasi yang dilakukan laki-laki terutama yang sudah
berkeluarga, keadaan tersebut akan mempengaruhi sistem kerja dalam masyarakatnya
sehingga wanita yang sudah berkeluarga mempunyai peran ganda yaitu sebagai pengasuh
anak sekaligus bertanggung jawab bekerja di ladang.
b. Penemuan Baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan sosial dapat dibedakan dalam
beberapa pengertian.
1) Discovery
Yaitu penemuan unsur kebudayaan baru baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan
oleh seorang individu ataupun serangkaian ciptaan beberapa individu.
Contoh : Penemuan mobil dimulai dari usaha S. Marcus dari Austria. Marcuslah yang
pertama kali menghubungkan motor gas dengan sebuah kereta.
2) Invention
Yaitu penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan
oleh seorang individu atau kelompok dan sudah mendapatkan pengakuan oleh masyarakat
serta dapat diterima / diterapkan dalam kehidupan. Discovery dapat menjadi invention jika
masyarakat telah mengalami, menerima dan menerapkan.
3) Inovasi
Yaitu proses menghasilkan unsur kebudayaan baru dengan mengkombinasikan dan
menyempurnakan yang telah ada agar lebih efektif dan efisien untuk diterapkan dalam
kehidupan.
Menurut Koentjaraningrat, terdapat 3 faktor yang mendorong masyarakat melakukan
inovation, yaitu : kesadaran adanya kekurangan dalam kebudayaan, mutu keahlian dalam
suatu kebudayaan, sistem perangsang bagi kegiatan mencipta.

Ketika suatu penemuan menjadi invention, proses inovasi belumlah selesai.


Sebagaicontoh adalah penemuan mobil tersebut. Setelah tahun 1911 produksi mobil dimulai.
Namun,mobil masih belum dikenal oleh seluruh masyarakat, sehingga perlu upaya penyebaran
mobiltersebut kepada khalayak ramai. Agar mobil dapat diterima oleh khalayak ramai, maka
perludilakukan penelitian ulang, sehingga biaya produksi mobil yang begitu tinggi dapat
diminimalisirsehingga masyarakat mampu menjangkau, selain itu juga diperlukan persiapan lain
yaitupembuatan jalan-jalan raya. Seluruh proses tersebut merupakan rangkaian proses inovasi
darisebuah mobil.
Terdapat beberapa faktor pendorong penemuan baru dari masyarakat yang
meliputisebagai berikut.
a) Kesadaran individu-individu akan kekurangan dalam kebudayaannya
Adanya ketidakpuasan yang dirasakan seseorang pada suatu kebudayaan
yangberkembang dalam masyarakat akan memberikan dorongan untuk memperbaiki dan
mengubah keadaan yang ada sehingga muncullah penemuan-penemuan baru
dalamkebudayaan masyarakat tersebut.
b) Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan
24
Keinginan untuk meningkatkan kualitas dapat mendorong terciptanya penemuan-
penemuanbaru, karena ada niat untuk melakukan yang terbaik dan lebih giat lagi.
c) Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat
Adanya penghargaan dari masyarakat atau pemerintah atas penemuan baru dapat
mendorongpenemuan baru. Di samping itu, penemuan dalam kebudayaan kerohanian juga
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan.
Penemuan baru dalam kebudayaan jasmaniah/kebendaan memberikan berbagai
macampengaruh pada masyarakat, yaitu sebagai berikut.
a) Penemuan baru tidakhanyaterbatas pada satubidang tertentu saja,
melainkan meluas kebidang-bidang lain. Contohnya, penemuan
internet menyebabkan perubahan-perubahan dalamlembaga-lembaga
kemasyarakatan, yaitupendidikan, agama, pemerintahan,
rekreasi,dan sebagainya. Pengaruh tersebut dapatdigambarkan
seperti di samping.
b) Penemuan baru mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga
kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lain. Contoh: ditemukannya bom atom
padamasa Perang Dunia II telah mengubah metode perangyang terbatas menjadi
tidakterbatas.
Pengaruh tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

P P1 P2 P3

c) Beberapa jenis penemuan baru dapat pula mengakibatkan satu


jenis perubahan.Contohnya, penemuan berbagai
alattransportasiseperti mobil, kereta api, dan alat
komunikasitelepon menyebabkan tumbuhnya lebihbanyak pusat
kehidupan di daerah pinggirankota yang dinamakan suburban.
Pengaruhtersebut dapat digambarkan seperti di atas.
Selain munculnya penemuan baru yang berupa kebudayaan
CATATAN :
jasmaniah, terdapat pulapenemuan baru yang berupa unsur-unsur
Penemuan barudalam
kebudayaan rohaniah, sebagai contoh adalah adanyaideologi baru,
masyarakattidak hanya
aliran-aliran baru, dan sistem hukum baru. Ogburn menyebutnya berpengaruh pada satu bidang
sebagai socialinvention, yaitu penciptaan pengelompokan individu- tetapi pada bidang-bidang

individu baru, adat istiadat baru, maupunperilaku sosial yang baru. lainnya.
Misalnya, penemuan komputer
Hal terpenting dari terjadinya social invention adalah
menyebabkan perubahan pada
dampakyang ditimbulkan terhadaplembaga-lembaga kemasyarakatan lembaga-lembaga pendidikan,
dan dampak lanjutan pada bidang-bidang kehidupan lain.Contoh, agama dan kantor-kantor

dengan dikenalnya nasionalisme di Indonesia pada awal abad ke-20 yang diperolehdari
beberapa orang yang mengenyam pendidikan Barat menimbulkan gerakan-gerakan
yangberorientasi pada kemerdekaan politikdan di kemudian hari menimbulkan lembaga-
lembaga kemasyarakatan baru yang dikenal dengan partai politik.
Terjadinya penemuan baru dalam kehidupan masyarakat disebabkan oleh :
25
a. adanya sumber daya manusia yang berkualitas
b. adanya rangsangan bagi aktivitas penemuan baru, dan
c. adanya kesadaran pada setiap anggota masyarakat mengenai kekurangan atau
ketidakpuasan dari apa yang telah dicapainya demi peningkatan keejahteraan hidup.
c. Penemuan Baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan sosial dapat dibedakan dalam
beberapa pengertian.
4) Discovery
Yaitu peneuan unsur kebudayaan baru baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan
oleh seorang individu ataupun serangkaian ciptaan beberapa individu.
Contoh : Penemuan mobil dimulai dari usaha S. Marcus dari Austria. Marcuslah yang
pertama kali menghubungkan motor gas dengan sebuah kereta.
5) Invention
Yaitu penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan
oleh seorang individu atau kelompok dan sudah mendapatkan pengakuan oleh masyarakat
serta dapat diterima / diterapkan dalam kehidupan. Discovery dapat menjadi invention jika
masyarakat telah mengalami, menerima dan menerapkan.
6) Inovasi
Yaitu proses menghasilkan unsur kebudayaan baru dengan mengkombinasikan dan
menyempurnakan yang telah ada agar lebih efektif dan efisien untuk diterapkan dalam
kehidupan.

d. Konflik
Konflik atau pertentangan merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan sosial.
Pertentangan antarkelompok terkadang terjadi pada generasi tua dengangenerasi muda
dimanapertentangantersebutsering kali terjadi dalam masyarakat yangsedang berkembang dari
tahap tradisional ke tahap modern. Pada umumnya generasimuda memiliki kepribadian labil
(belum terbentuk kepribadiannya) dan mereka lebih mudahmenerima unsur-unsur kebudayaan
asing, keadaan demikian menimbulkan perubahantertentu dalam masyarakat. Sebagai contoh
adalah pergaulan bebas antara wanita dengan pria yang dianutpara generasi muda, ataupun
munculnya persamaan derajat antara priadan wanita yang sekarang semakin berkembang
dalam kehidupan bermasyarakat.
Generasi tua terkadang sulit untuk menerima hal-hal baru sehingga sulit berubah, karena
kebudayaan yang mereka anut telah mendarah daging dan menjadi suatu kepribadian di bawah
sadar sehingga sulit berubah.,
Antara konflik dan perubanansosial terdapat hubungan timbal balik. Menurut Lewis Coser,
setiap pandangan mengenai perubahan sosial yang tidak memperhitungkan kenyataan konflik,
sangat tidak memadai.Namun menurut R.T. Anderson dan B.C. Anderson tidak semua
perubahan sosial dapatmenimbulkan konflik. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, sebagai
berikut.
1) Perubahan berhasil meningkatkan gengsi sosial ekonomi.
2) Tidak adanya kesenjangan budaya.
26
3) Tidak ada penilaian superior atau interior atas pola budaya yang sudah ada dan polabudaya
baru.
4) Perubahan sosial tersebut tidak merusak dan membuang pola kebudayaan yangsudah ada,
melainkan pola kebudayaan baru digabungkan dengan pola kebudayaan yang sudah ada.

e. Pemberontakan
Pemberontakan atau revolusi dapat mendorong terjadinya perubahan besar mulai dari bentuk
negara, lembaga kemasyarakatan, sampai pada keluarga yang mendiami suatu negara.
Sebagai contoh adalah Revolusi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 yang
telahmengubah negara Indonesia yang sebelumnya adalah negara terjajah menjadi sebuah
negarayang merdeka dan berdaulat. Contoh yang lain misalnya Revolusi Amerika tahun 1776,
RevolusiPrancis tahun 1789, dan Revolusi Rusia tahun 1917 yang berusaha menentang
kekuasaanyang absolut di negara masing-masing.

2. Faktor eksternal (eksogen)


Faktor eksternal adalah faktor pendorong perubahan sosial yang bersumber dari luar
masyarakat yang meliputi : lingkungan fisik, peperangan dan pengaruh kebudayaan masyarakat
lain.
a. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik / alam selalu mengalami perubahan, baik dalam bentuk perubahan
tetap maupun perubahan tidak tetap. Contoh perubahan tetap yaitu perubahan musim dan
perubahan iklim.
Perubahan iklim/musim sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas manusia. Sebagai
contoh musim kering yang sangat panjang di Etiopia telah menyebabkan dilandakelaparan yang
hebat, tumbuh-tumbuhan lenyap semuanya, hewan dan manusia banyakyang mati karena siklus
air terhenti.
Sementara itu, perubahan tidak tetap merupakan perubahan yang terjadi pada saat-saat
tertentu dengan pola yang tidak teratur. Contohnya tsunami, gunung meletus, banjir dan gempa
bumi. Peristiwa tersebut mengakibatkan masyarakat harus pindah ke tempat lain dan mereka
harus beradaptasi dengan keadaan alam baru yang menuntut perubahan pada lembaga
kemasyarakatannya.
Penyebab perubahan lingkungan fisik selain karena peristiwa alam juga terdapat
campurtangan manusia. Penebangan pohon-pohon di hutan secara liar yang akan
mengubahperanan lahan dan pohonnya pada akhirnya dapat mengakibatkan bencana.
Munculnyabencana akan mendorong terjadinya perubahan sosial.
b. Peperangan
Peperangan dengan negara lain dapat mengakibatkan terjadinya perubahan karena
biasanya negara yang menang akan mendominasi dan memaksakan kebijaksanaannya
terhadap negara yang kalah. Bentuk-bentuk pemaksaan tersebut antara lain adalah dominasi
politik, dominasi kebudayaan dan dominasi ekonomi. Sebagai contoh negara Jerman setelah
kalah Perang Dunia II mengalami perubahan idiologi dan ketatanegaraannya. Demikian juga

27
Jepang dari negara agraris militer karena kalah perang akhirnya bangkit berubah menjadi
negara industri yang maju.
Peperangan antarnegara dapat memberikan doronganterhadap berubahnya situasi
sosial masyarakat, baik bagimasyarakat yang terlibat peperangan maupun masyarakatyang
berada di luar konteks peperangan. Contohnya, peperangan antara Irak dan Amerika Serikat.
Indonesia yang beradadi luar konteks peperangan juga terkena dampak di antaranyabanyak
tenaga kerja Indonesia (TKI) yang meninggalkan TimurTengah sehingga menimbulkan
pemutusan hubungan kerja(PHK) dan menambah jumlah pengangguran.
c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Hubungan yang dilakukan secara fisik dan dalam jangka waktu yang lama antara dua
masyarakat atau lebih mempunyai kecenderungan untuk saling mempengaruhi sehingga terjadi
penyebaran unsur budaya tersebut yang sering disebut difusi. Dengan demikian difusi adalah
proses peyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu satu kepada individu lain, dari satu
masyarakat ke masyarakat yang lain.
Dari pengertian tersebut dapat dibedakan dua tipe difusi yaitu :
1) Difusi intra masyakat (intra society diffusion) yaitu difusi unsur kebudayan antar individu
dalam satu masyarakat. Difusi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
a) Adanya pengakuan bahwa unsur yang baru tersebut memiliki kegunaan.
b) Ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang mempengaruhi diterima atautidak
diterimanya unsur-unsur yang baru.
c) Unsur baru yang berlawanan dengan fungsi unsur lama kemungkinanbesar tidak akan
diterima.
d) Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatuyang baru tadi
akan mempengaruhi apakah hasil penemuannya itu denganmudah diterima atau tidak.
e) Pemerintah dapat membatasi pross difusi tersebut.
2) Difusi antar masyarakat (intersociety diffusion) yaitu difusi unsur kebudayaan dari satu
masyarakat ke masyarakat lain. Difusi terebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
a) Adanya kontak antarmasyarakat tersebut
b) Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaatpenemuan-penemuan.
c) Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut
d) Ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang menyaingi unsur-unsur penemuan tersebut.
e) Peranan masyarakat yang menyebarkan penemuan baru di dunia ini.
Paksaan dapat juga dipergunakan untuk menerima suatu penemuan baru.
Contoh : Amalgamasi yaitu
perkawinan campuran yang banyak terjadi. Proses difusi dapat berangsung melalui hal-hal
sebagai berikut:
1) Penetrasi
Penetrasi yaitu pemasukan pengaruh suatu kebudayaan dari masyarakat satu ke
masyarakat lain.
Penetrasi dapat berlangsung secara damai (Penetration Pacifique) dan secara paksa
(Penetration Violence)

28
a) Penetration pacifique, yaitu proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan dengan rasa
rela dan damai serta dinilai dapat memajukan kebudayaansetempat. Proses difusi ini
dapat kamu temui misalnya ketika kebudayaanHindu, Budha, dan Islam masuk ke
Indonesia. Atau misalnya, ketikailmu pengetahuan dan teknologi menyebar ke seluruh
dunia.
Penerimaan kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik tetapi memperkaya
khazanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kebudayaan itupun tidak
mengakibatkan hilangnya unsur-unsur budaya asli.
Penetrasi secara damai akan menghasilkan :
(1) Akulturasi
Akulturasi atau kontak kebudayaan merupakan prosessosial yang timbul apabila
suatu kelompok manusia dengansuatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan
unsur-unsurkebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsurkebudayaan
itu lambat laun diterima dan diolah ke dalamkebudayaannya tanpa menghilangkan
sifat khas kepribadiankebudayaan asal.
Contohnya : sekaten yang merupakan perpaduan antara budaya Hindu dan Islam
(2) Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat golongan-
golongan manusiayang mempunyai latar belakang kebudayaan berbeda saling
berinteraksi dan bergaul secara langsungdan intensif dalam waktu yang lama
sehingga kebudayaan dari masing-masing golongan tersebut berubahsifatnya dari
yang khas menjadi unsur-unsur kebudayaan baru yang berbeda dengan asalnya.
di Amerika Serikat.
Faktor-faktor pendorong Asimilasi :
- Toleransi antarkebudayaan yang berbeda.
- Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
- Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
- Perkawinan campuran (amalgamation).
- Adanya musuh bersama dari luar.
Tidak selalu proses sosial yang terjadi dalam masyarakat menghasilkan asimilasi
karena terkadangperubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat tidak diikuti
dengan reaksi yang adjustive ataumenyesuaikan. Dengan demikian yang terjadi
adalah konflik.
Foktor-Foktor Penghambat Asimilasi
- Terisolirnya kehidupan kelompok.
- Kurangnya pengetahuan akan kebudayaan lain.
- Perasaan takut terhadap kebudayaan lain.
- Perasaan bahwa kebudayaannya lebih tinggi dari kebudayaan lain.
- Perbedaan warna kulit dan ciri badaniah (ras).
- In-group feeling yang kuat.
29
- Golongan minoritas mendapat gangguan dari mayoritas.
- Perbedaan kepentingan.
b) Penetration violence. yaitu proses penyebaran kebudayaan yang dilakukan dengan cara
kekerasan atau dipaksakan. Misalnya, penjajahan, peperangan, pemaksaan kehendak
atau penaklukan suatu negara.
c) Simbiotik, yaitu proses difusi di mana masing-masing pihak mempertahankan
kebudayaannya denganhidup berdampingan secara damai dan saling menguntungkan
Ada tiga macam proses simbiotik.
(1) Mutualistik, yaitu simbiosis yang saling menguntungkan.
(2) Komensalistik, yaitu satu pihak untung dan pihak lain tidak untung, tetapi juga tidak
rugi.
(3) Parasitistik, yaitu satu pihak mendapatkan keuntungandan pihak lain menderita
kerugian.
d) Imitasi, yaitu proses peniruan secaralangsung terhadap unsur-unsurkebudayaan
masyarakat lain olehsuatu masyarakat.
Selain kedua faktor di atas, Soerjono Soekanto menambahkan beberapa faktor yang
mendorong terjadinya perubahan sosial, antara lain: sistem pendidikan dan ilmu pengetahuan
yang maju; sikap menghargai hasil karya orang lain dan kegiatan-kegiatan untuk maju; toleransi
terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang sistem lapisan masyarakat yang berbeda;
penduduk yang heterogen; ketidakpuasan manusia pada bidang-bidang tertentu; orientasi
mentalitas manusia ke masa depan; dan niat menghargai pola hidup yang dinamis.

F. Faktor Penghambat Perubahan Sosial


Anda telah mengetahui faktor-faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial. Di samping
terdapat faktor yang membuat masyarakat melakukan perubahan ternyata terdapat hambatan atau
kendala terjadinya perubahan sosial. Mengapa ada masyarakat yang tidak mau atau belum melakukan
perubahan ? Masyarakat tidak atau belum melakukan perubahan CATATAN
Menurut Selo Soemardjan,
tentunya terdapat faktor-faktor yang melatar belakanginya.
rakyatmenolak
Berikut merupakan faktor yang menghambat proses perubahan perubahankarena
sosial, antara lain sebagai berikut : beberapaalasan antara lain:
(1) mereka tidak
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain memahaminya;
Kondisi geografis yang sulit dan terpencil biasanya (2) perubahan itu
bertentangan dengan nilai-
menyebabkan beberapa suku bangsa menjadi terisolir. Mereka nilai serta norma-norma
menjadi menutup diri terhadap masyarakat luar, sehingga yang ada;
(3) para anggotamasyarat
pengetahuan, wawasan ataupun cakrawala yang dimiliki sangat
berkepentingan dengan
sempitdan terbatas. Hal ini disebabkan kurang kontak atau keadaan yag ada (vested
interest) cukup
komunikasi dengan masyarakat lain di luar komunitasnya.
kuatmenolak perubahan;
Dalam era komunikasi global hubungan dengan masyarakat (4) resiko yang terkandung
lain merupakan hal yang sangat penting karena akan memperoleh dalam perubahan itu lebih
besar daripada jaminan
hal-hal baru yang menguntungkan dan mengetahui perkembangan sosial ekonomi yang bisa
yang terjadi di luar lingkungannya. Akan tetapi, masyarakat yang diusahakan: dan
(5) pelopor perubanan
tersebut ditolak.
30
bernuansa tradisonal dan primitif masih memilih menutup diri dari pergaulan masyarakat lain atau
tertutup secara alamiah karena lokasi yang terpencil. Sebagai contoh suku Dani dan Asmat di
lembah Baliem Papua.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat


Keterlambatan perkembangan ilmupengetahuan pada dasarnya disebabkan olehberbagai
macam faktor, misalnyapenjajahan, atau dapat pula disebabkan oleh keterasingan (masyarakat
tersebutmengasingkan diri atau tertutup denganmasyarakat lain).
Perkembangan ilmu pengetahuanmemiliki pengaruh besar dalam kemajuankebudayaan
suatu masyarakat. Perubahanmenuju kemajuan dalam suatu masyarakat akan sangat sulit terjadi
jika perkembangan ilmu pengetahuan dalam masyarakat tersebut lambat.
Masyarakat yang trtutup memungkinkan sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan
nonformal terlambat dalam menjalankan fungsinya sebagai agen perubahan.

3. Sikap Masyarakat yang tradisional


Masyarakat tradisional sangat mengagung-agungkan tradisi lama, dan menganggap hal-hal baru itu
akan merusak segala yang menjadi kebiasaan hidup mereka. Contohnya : Suku Badui Dalam di
Banten tidak mau menerima hal baru dari luar karena menganggap akan merusak tradisi yang teah
mereka miliki seca turun-temurun.
4. Kepentingan yang tertanam kuat (versted interest)
Kepentingan yang tertanam kuat biasanya berkaitan dengan sistem religi/ kepercayaan, sosial,
politik dan ekonomi. Kepentingan tersebut dapat membuat masyarakat sulit menerima hal baru
terutama yang tidak menguntungkan bagi kepentingan dirinya apalagi mayarakat mengidentifikasi
diri dengan usaha dan jasa-jasanya. Sebagai contohnya, pada masyarakat feodal ataumasyarakat
yang sedang mengalami masa transisi pasti ada golongan yang dianggap sebagaipelopor proses
transisi. Disebut demikian karena selalu mengidentifikasi din dengan usaha-usaha dan jasa-jasanya,
sehingga akan sulit bagi mereka untuk melepaskan kedudukannyadalam suatu proses perubahan.
5. Prasangka terhadap Hal-Hal yang Baru atau Asing (Sikap Tertutup)
Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau sikap tertutup sering dijumpai pada masyarakat
yangpernah dijajah oleh bangsa-bangsa Barat. Oleh karena itu, mereka akan sangat curiga
terhadapsegala sesuatu yang berasal dari Barat, karena penjajahan merupakan salah satu
pengalamanpahit yang tidak mudah untuk dilupakan. Padahal secara kebetulan unsur-unsur baru
tersebutbanyak yang berasal dari Barat, sehingga prasangka semakin besar dikarenakan
adanyakekhawatiran melalui unsur-unsur tersebut penjajahan bisa masuk lagi ke
daerah/wilayahnya,
Contohnya sebagai berikut.
a. Pada awal tahun 1970-an saat program keluarga berencanamulai disosialisasikan di Indonesia
banyak mendapatkanpenolakan dan prasangka yang buruk dari warga masyarakat.
b. Pada era Rencana Pembangunan Lima Tahun (PELITA) pertamasekitar tahun 1960-1974,
mekanisasi pertanian denganmenggunakan mesin-mesin traktor dan mesin penggilinganpadi
juga ditentang oleh masyarakat. Pada perkembanganselanjutnya, teknologi tersebut justru
memberikan kemajuanyang cukup berarti dalam dunia pertanian.
31
6. Rasa Takut akan Terjadi Kegoyahan terhadap IntegrasiMasyarakat jika Terjadi Perubahan
Tidak dimungkiri bahwa ketika ada perubahan sosial budaya, muncul rasa takut bagi sebagian
warga masyarakat terhadap haltersebut. Sebagian masyarakat dihantui oleh bayangan negatif,yaitu
adanya kegoncangan terhadap sistem sosial budaya yangtelah berjalan selama ini. Secara
sosiologis, sistem sosial budaya yang mengalami perubahan akan menimbulkan
kegoncangansistem. Akan tetapi, perubahan-perubahan dalam skala kecil yang bersifat
menyempurnakan pada akhirnya akan mewujudkantatanan kehidupan yang lebih baik dan
sempurna.
7. Sikap Antroposentris dan Etnosentris
Sikap antroposentris adalah sikap yang merendahkan ras/etnis lain. Sikap etnosentris adalah sikap
primordial yaitu sangat berorientasi kepada budaya sendiri. Sikap tersebut sangat menghambat
perubahan sosial dan integrasi nasional.
8. Hambatan budaya
Hambatan budaya berkaitan dengan aspek-aspek perilaku, sikap, pandangan hidup, dansistem
kepercayaan. Contoh, seorang dukun beranak sering memberikan pantangan untuk tidakmemakan
makanan tertentu kepada ibu-ibu yang baru melahirkan. Akibatnya, si ibu dan bayinyasering
mengalami kekurangan gizi.
9. Hambatan Sosial
Hambatan ini timbul apabila ada program-program pembangunan yang bertentangan
dengankepentingan masyarakat luas, walaupun sebenarnya program tersebut terkait kepada
kepentinganmasyarakatjuga. Contoh, untuk membangun Pembangkit Listrik TenagaAir (PLTA),
beberapakampung permukiman penduduk harus digusur. Masyarakat setempat bertahan tidak mau
pindah.Bagi mereka, tanah, kebun, sawah, rumah, dan lain-lainya adalah sumber kehidupan
yangmemberikan berkah secara turun-menurun.
10. Hambatan psikologis
Seorang individu atau sekelompok masyarakat menolak suatu proyek pembangunan hanyakarena
secara psikologis tidak dipahami manfaatnya. Contoh, program KB semula ditolakmasyarakat,
karena kurang informasi dan pendekatan dari para petugas lapangan untuk program ini.
11. Hambatan Idiologi
Masyarakat cenderung enggan berubah karena mereka beranggapan bahwa setiap usaha
perubahan unsur rohaniah pada umumnya diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan
idiologi yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat yang bersangkutan.
12. Perbedaan persepsi
Adanya perbedaan persepsi antara masyarakat dan pelaksana proyek pembangunan. Disatu sisi
masyarakat memiliki satu persepsi tertentu, sedangkan di sisi lain aparat pembangunanmempunyai
persepsi lain. Contoh, pemerintah akan memindahkan atau mentransmigrasikanpenduduk,
masyarakat bersikeras menolaknya, mereka menganggap bahwa kampunghalamannya adalah
pemberi berkah yang sudah turun-temurun.
13. Nilai bahwa Hidup Ini pada Hakikatnya Buruk dan Tidak DapatDiperbaiki
Seseorang atau masyarakat yang beranggapan bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dantidak
dapat diperbaiki lagi akan menyebabkan orang atau masyarakat yang bersangkutan tidakmau

32
mengubah keadaan. Hal tersebut sangat berbahaya karena kebudayaan akan menjadimati karena
tidak ada perubahan dalam diri setiap anggota masyarakatnya.

G. Saluran Perubahan Sosial Budaya


Perubahan sosial dan budaya memiliki saluran tersendiri dalam masyarakat. Saluran perubahan
sosial atau yang sering disebut dengan avenue or channel of change adalahsaluran-saluran yang dilalui
oleh suatu proses perubahan. Pada umumnya saluran-saluran tersebutberupa lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama,rekreasi, dan sebagainya.
Lembaga kemasyarakatan yang manakah yang menjadi titiktolak, tergantungpada fokus budaya (culture
focus) masyarakat pada masa itu.
Lembaga kemasyarakatan yang mendapatkan penilaian tertinggi dari masyarakat pada saat
ituakan cenderung menjadi saluran utama perubahan sosial dan akhirnya akan berdampak pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya, sebab lembaga-lembaga kemasyarakatan merupakan suatu
sistemyang terintegrasi, sehingga akan selalu berkaitan satu dengan yang lain.

Untuk mempermudah pemahaman, Soerjono Soekanto menggambarkan lembaga-lembaga


kemasyarakatan sebagai suatu sistem sosial sebagai berikut.

Organisasi Politik

Organisasi Keagamaan Organisasi Ekonomi

Organisasi Pendidikan Organisasi Hukum

Lembaga kemasyarakatan merupakan suatu struktur yang mencakup hubunganantarlembaga


kemasyarakatan yang mempunyai pola-pola dan keserasian tertentu. Contohnyapada tanggal 17
Agustus 1945 di Indonesia berlangsung proklamasi kemerdekaan. Pada saat itu,yang pertama terjadi
adalah perubahan pada struktur pemerintahannya, yang sebelumnya negarajajahan menjadi negara
yang merdeka dan berdaulat. Setelah itu, terjadilah perubahan-perubahanpada lembaga-lembaga
kemasyarakatan lain, misalnya bidang pendidikan, bidang ekonomi, danlain sebagainya.
Contoh lainnya yaitu saat reformasi berlangsung. Lembaga yang pertama kali mengalami
perubahan adalahlembaga pemerintahan, antara lain: pemilihan presiden secara langsung, pemilihan
kepala daerahsecara langsung, dan sebagainya. Perubahan tersebut diikuti dengan perubahan
kurikulum pada duniapendidikan dan lain-lainnya. Pada dasarnya saluran perubahan sosial berfungsi

33
agar suatu perubahan dikenal, diterima, dandipergunakan oleh khalayak ramai, sehingga secara cepat
mengalami proses institutionalization (pelembagaan).

Kegiatan 1.1
Judul Kegiatan : Mengidentifikasi Faktor Perubahan Sosial
Jenis kegiatan : Tugas Individu
Tujuan Kegiatan : Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor perubahan sosial
Agar kamu dapat mendefinisikan perubahan sosial dengan baik, lakukanlah cek,
perluasan dan ekplorasi berikut !

Cek Perluasan Eksplorasi


- Apa yang dimaksud - Menurut Anda, - Coba anda analisis tentang
faktor pendorong mengapa setiap masyarakat di sekitar Anda
internal dan eksternal penemuan baru yang cukup sulit menerima
perubahan sosial dalam masyarakat suatu perubahan sosial
budaya ? tidak hanya budaya dengan berbagai
- Sebutkan faktor berpengaruh pada macam alasan. Kegiatan ini
penghambat dari satu bidang tetapi akam memperdalam
perubahan sosial juga pada bidang- pemahaman Anda tentang
budaya ! bidang lain ? faktor penghambat
perubahan sosial budaya.

RANGKUMAN
1. Masyarakat dalam hidupnya pasti mengalami perubahan karena mereka selalu
tidak puas dan ingin memperoleh efektivitas dan efisiensi kerja dalam memenuhi
kebutuhan.
2. Proses perubahan yang dilakukan masyarakat dikenal dengan istilah perubahan
sosial (social change)
3. Perubahan sosial meliputi 2 (dua) dimensi yaitu perubahan interaksional dan
perubahan struktural.
4. Ruang lingkup perubahan sosial diantaranya meliputi : pola-pola hubungan dalam
Interaksi Sosial, Nilai dan Norma Sosial, Stratifikasi Sosial, Lembaga Sosial dan
Unsur-unsur Budaya Baru.
5. Ciri-ciri perubahan sosial budaya meliputi; tidak ada masyarakat yang stagnant,
perubahan lembaga yang satu terkait lembaga lain, perubahan cepat menimbulkan
disorganisasi dan perubahan terjadi dibidang materiil dan spirituil.
6. Terdapat 5 (lima) teori utama pola perubahan sosial yaitu teori siklus,
perkembangan, fungsional, psikologi dan konflik

34
7. Teori perubahan modern meliputi teori modernisasi, ketergantungan dan sistem
dunia.
8. Bentuk perubahan sosial diklasifikasikan berdasar waktu, proses, dampak,
perencanaan, agen dan strategi.
9. Faktor pendorong perubahan sosial meliputi faktor internal dan eksternal.
10. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat sendiri.
11. Faktor internal meliputi :
- pertumbuhan penduduk
- penemuan baru
- konflik
- pemberontakan
12. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat.
13. Faktor eksternal meliputi :
- lingkungan fisik
- peperangan
- pengaruh kebudayaan lain
14. Faktor penghambat perubahan sosial meliputi :
- kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
- perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
- sikap masyarakat yang tradisional
- kepentingan yang tertanam kuat
- prasangka terhadpa hal-hal batu atau asing
- rasa takut akan terjadi kegoyahan terhadap integrasi masyarakat jika terjadi
perubahan
- sikap Antroposentris dan Etnosentris
- hambatan sosial
- hambatan psikologis
- hambatan idiologis
- perbedaan persepsi
- nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak dapat diperbaiki.
15. Saluran perubahan sosial budaya (avenue or channel of change) adalah saluran
yang dilalui oleh suatu proses perubahan.
16. Saluran perubahan sosial budaya meliputi lembaga kemasyarakatan dalam bidang
politik, ekonomi, agama, hukum, pendidikan dan sebagainya.

TUGAS KELOMPOK 1.1

Kerjakan tugas berikut bersama kelompok Anda !


1. Bacalah artikel atau materi tentang Perang Dunia II
2. Identifikasikan perubahan-perubahan yang dialami oleh negara yang kalah perang.

35
3. Diskusikan dengan kelompok Anda, perubahan apa saja yang terjadi dan bagaimana mereka menerima
perubahan itu ?
4. Catatlah dari hasil diskusi Anda pada selembar kertas dan adakan tanya jawab berkaitan permasalahan
yang sedang dibahas dengan kelompok lain !

Skor yang diperoleh


No Aspek yang dinilai
1 2 3
1.
2.
3.
4.
Jumlah
Catatan : Aspek yang dinilai diisi oleh guru

TUGAS MANDIRI 1.1

Kerjakan tugas berikut dengan mengisi kolom di bawah ini !


No Bentuk Penemuan Baru Pengertian Contoh
1. Discovery
2. Invention
3. Inovasi

UJI KOMPETENSI 1.1

I. Berilah tada silang (x) pada pilihan jawaban yang benar kemudian ukurlah hasilnya !
1. Seorang tokoh yang menyatakan bahwa perubahan sosial adalah semua perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan di dalamsuatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat bernama ….
a. Selo Soemardjan
b. Soerjono Soekanto
c. Gillin dan Gillin
d. William F. Ogburn
e. Kingsley Davis

2. Pada hakikatnya perubahan sosial merupakan perubahan yang ….


a. selalu stragnant
b. menguntungkan semua pihak
c. pasti berlangsung cepat

36
d. pasti terjadi pada setiap masyarakat
e. semua perubahan pasti terencanakan

3. Salah satu alasan masyarakat berubah adalah ….


a. rasa tidak puas
b. menerima takdir
c. sikap egosentris
d. kurangnya percaya diri
e. sudah terpenuhi semua kebutuhan

4. Masyarakat dan kebudayaan mempunyai kecenderungan untuk berubah karena memiliki ….


a. etos kerja
b. sistem sosial
c. dinamika sosial
d. stratifikasi sosial
e. interaksi sosial

5. Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dengan cara ….
a. melihat sistem budayanya
b. mengadakan penelitian sosial budaya
c. berpartisipasi aktif dalam masyarakat
d. mencatat kejadian-kejadian dalam masyarakat
e. membandingkan keadaan sekarang dengan masa sebelumnya

6. Menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial budaya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut ….
a. bidang perubahan tidak saling terkait
b. semua perubahan bersifat progresif
c. terdapat masyarakat yang stagnant
d. diisolir pada bidang kebendaan
e. terlalu cepat menyebabkan disorganisasi

7. Perubahan dapat berlangsung cepat apabila didukung oleh ….


a. peradapan dan sumber daya manusia
b. perubahan yang bersifat progresif
c. banyak pihak yang diuntungkan
d. perubahan menyangkut kepentingan umum
e. penyesuaian terhadap lingkungan hidup

8. Perhatikan pernyataan berikut !


1. tidak menimbulkan gejolak
2. perubahan mengacu tradisi

37
3. berlangsung secara alamiah
4. adanya perencanaan matang
5. perkembangan akal pikir manusia
Dari pernyataan tersebut, yang merupakan ciri-ciri perubahan sosial masyarakat tradisional adalah ….
a. 1 dan 4
b. 1 dan 5
c. 1, 2 dan 3
d. 2, 3 dan 4
e. 3, 4 dan 5

9. Ciri-ciri perubahan sosial pada masyarakat modern adalah ….


a. tanpa perencanaan
b. berlangsung ilmiah
c. non komplementer
d. berlangsung lambat
e. adanya pola yang jelas

10. Faktor perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat sendiri disebut ….
a. internal
b. eksternal
c. homogen
d. eksogen
e. heterogen

11. Salah satu faktor pendorong perubahan masyarakat yang datang dari dalam masyarakat itu sendiri
adalah ….
a. peperangan
b. akulturasi
c. lingkungan fisik
d. penemuan baru
e. pengaruh budaya

12. Need for achievement menurut David M.C. Clelland berarti dorongan untuk....
a. berubah
b. meraih prestasi
c. berhubungan dengan orang lain
d. dihargai oleh masyarakat
e. melakukan unjuk rasa

13. Suatu penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan oleh
seorang individu ataupun serangkaian ciptaan beberapa individu disebut....

38
a. kreasi
b. imajinasi
c. inovasi
d. discovery
e. invention

14. Dibawah ini yang merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya difusi intramasyarakat adalah ....
a. terjadinya kontak di antara masyarakat
b. pengakuan atas kegunaan penemuan baru
c. ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang menyaingi unsur-unsur penemuan baru
d. suatu pengakuan bahwa unsur yang baru mempunyai kegunaan
e. kemampuan untuk mendemonstrasikan kemanfaatan penemuan baru
15. Proses masuknya sebuah kebudayaan yang dilakukan dengan jalan damai sehingga tidak menimbulkan
konflik disebut ….
a. penetration pasifique
b. penetration violence
c. akulturasi
d. asimilasi
e. sintesis

16. Perhatikan gambar di bawah!

Gambar di atas menunjukkan bahwa ....


a. beberapa penemuan baru mengakibatkan satu jenis perubahan
b. penemuan baru tidak dapat meluas ke bidang-bidang yang lain
c. suatu penemuan baru dapat meluas ke bidang-bidang yang lain
d. penemuan baru tidak mempunyai dampak yang berarti terhadap bidang-bidang yang lain
e. penemuan baru menyebabkan perubahan-perubahan yang menjalarkelembaga kemasyarakatan
yang lain

17. Di bawah im yang bukanmerupakan faktorpenghambat terjadinya perubahan sosialadalah ....


a. perkembangan ilmu pengetahuan yangterlambat
b. sikap masyarakat yang tradisional
c. prasangka terhadap hal-hal asing
d. vested interest
e. ketidakpuasan masyarakat terhadapbidang-bidang kehidupan tertentu

39
18. Masyarakat yang mengalami transisi pasti ada golongan yang dianggap sebagai pelopor proses transisi,
sehingga ada yang selalu mengidentifikasi diri dengan usaha dan jasa-jasanya. Hal tersebut akan
menghambat proses perubahan karena faktor yang disebut ….
a. konflik
b. akulturasi
c. asimilasi
d. vested interest
e. agent of change

19. Saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan disebut ….


a. vested interest
b. agent of change
c. social of engineering
d. need for achievement
e. avenue or channel of change
20. Yang bukan merupakan proses penyesuaian masyarakat terhadap perubahan sosial di bawah ini
adalah....
a. akomodasi
b. kerjasama
c. koordinasi
d. kontraversi
e. asimilasi

i. Kerjakan soal di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang tepat
kemudian ukurlah hasilnya !
1. Faktor pendorong perubahan sosial budaya adalah … dan ….
2. Penemuan unsur budaya baru baik berupa alat atau gagasan disebut ….
3. Penyebaran unsur budaya disebut ….
4. Masuknya sebuah kebudayaan yang dilakukan secara damai disebut ….
5. Masuknya sebuah kebudayaan yang dilakukan secara paksa disebut ….
6. Sekaten, Ondel-Ondel dan menara masjid Kudus merupakan contoh ….
7. Contoh dari asimilasi adalah ….
8. Kepentingan yang tertanam kuat sebagai penghambat perubahan disebut ….
9. Sikap yang merendahkan budaya lain disebut ….
10. Pada Reformasi 1998 lembaga sebagai saluran perubahan yang dipakai adalah ….

ii. Kerjakan soal di bawah ini dengan menjawab secara singkat dan tepat kemudian ukurlah
hasilnya !
1. Jelaskan bahwa pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong terjadinya perubahan sosial budaya !
2. Jelaskan bahwa peperangan akan mendorong terjadinya perubahan sosial budaya !

40
3. Mengapa sikap masyarakat yang tradisional merupakan penghambat terjadinya perubahan sosial
budaya !
4. Mengapa masyarakat yang terisolir cenderung terhambat perubahan sosial budayanya ?
5. Apakah yang dimaksud saluran perubahan sosial budaya ?

Penilaian Uji Kompetensi

No Jenis Uji Skor Jumlah Soal Betul Salah Nilai


1. Pilihan ganda 1 poin
2. Soal Isian 1 poin
3. Uraian 5 poin
Jumlah Skor Perolehan : Skor Maksimum x 100 =

Catatan ……………………… Paraf


Tgl Total Nilai
……………………………….. Guru Orang Tua
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..

41
BAB II
MASALAH SOSIAL AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL

Tujuan Pembelajaran :
2. Memahami dampak :: 1.1 Memahami modernisasi,globalisasi, dan
perubahan sosial westernisasi serta dampaknya terhadap
perubahan sosial komunitas lokal.
2.1 Mengidentifikasi berbagai permasalahan
sosial akibat perubahan sosial komunitas
lokal.

Sumber : www,wisatamelayu.com
Refleksi Tentang : Masalah Sosial Akibat Perubahan Sosial di Masyarakat
Pada bab sebelumnya anda telah mempelajari tentang perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Salah satu contoh yaitu perubahan menurut teori modernisasi. Berdasarkan teori ini, modernisasi tidak
terbatas pada pengenalan teknologi yang komplek tetapi di dalamnya melibatkan berbagai perubahan
budaya dan struktural yang terjadi erat hubungannya dengan globalisasi yang ditandai dengan mudahnya
pergerakan informasi, komunikasi dan transportasi. Modernisasi dan globalisasi menjadi tantangan masa
depan karena tidak selamanya berjalan terus-menerus ke arah perubahan yang positif melainkan juga
menyangkut perubahan yang negatif. Sebenarnya apa yang dimaksud modernisasi dan globalisasi ? Apa
pula hubungannya dengan tantangan global terhadap eksistensi jati diri bangsa. Bagaimana gagasan atau
pemikiran untuk mengantisipasi dampak negatif perubahan sosial budaya?

1. Dampak Perubahan Sosial Budaya Sebagai Akibat Modernisasi dan Globalisasi


Setiap masyarakat selalu mengalami perubahan dalam upaya memperoleh efektivitas dan
efisiensi kerja serta mutu kehidupan yang lebih baik. Perubahan tersebut tidak selamanya berlangsung
mulus. Bermacam-macam dampak akan timbul dan terkadang mengalami kesulitan dalam
mengatasinya. Sebelum kita membahas dampak perubahan sebagai akibat modernisasi dan globalisasi,
kita bahas terlebih dahulu apa modernisasi dan globalisasi serta ciri-cirinya.
1. Modernisasi
a. Pengertian Modernisasi
Modernisisasi merupakan suatu bentuk perubahan sosial budaya, biasanya merupakan
perubahan yang terarah dan direncanakan. Kegiatan pokok dalam modernisasi adalah
42
mengadakan perubahan, perbaikan dan peningkatan dalam segala aspek kehidupan untuk
mencapai suatu keadaan yang lebih baik sesuai dengan tujuan modernisasi itu sendiri.
Terdapat beberapa ahli yang memberikan pendapatnya mengenai pengertian modernisasi,
diantaranya sebagai berikut :
1. Koentjaraningrat
Ia menyatakan bahwa modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan
keadaan dunia sekarang.
2. Arbi Sanit
Ia menyatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan kehidupan individu dari ciri
yang tradisional kepada ciri yang modern.
3. Richard T. Schaefer
Ia mendefinisikan modernisasi adalah proses jangka panjang, ketika negara pinggiran
bergerak dari masyarakat tradisional atau institusi yang kurang berkembang menuju
masyarakat yang memiliki ciri-ciri berkembang.
4. Soerjono Soekanto
la mendefinisikan modernisasi sebagai suatu bentuk perubahan sosial yang terarah
(directedchange) dan didasarkan pada suatu kepercayaan yang biasa disebut dengan social
planning.
5. Astrid S. Susanto
la mengatakan bahwa modernisasi adalah proses pembangunan yang diberikan oleh
perubahandemi kemajuan.
6. J.W.Schoorl
la berpendapat bahwa modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada
semuakegiatan, bidang kehidupan, dan aspek kemasyarakatan. Aspek yang paling
menonjol dalamproses modernisasi adalah perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) yang tinggi.
7. Ogburn dan Nimkoff
Menurut mereka, modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menitikberatkan pada
faktor-faktor rehabilitasi. Modernisasi bersifat preventif dan konstruktif. Agar proses tersebut
tidakmengarah pada angan-angan, maka sebaiknya modernisasi harus mampu
memproyeksikankecenderungan masyarakat dewasa ini ke masa depan.
8. Harold Rosenberg
la berpendapat bahwa modernisasi merupakan sebuah tradisi baru yang mengacu
padaurbanisasi atau sejauh mana dan bagaimana pengikisan sifat-sifat pedesaan suatu
masyarakatberlangsung.
9. Louis Irving Horowitz
la mengatakan bahwa modernisasi yang bukan ideologis pada dasarnya merupakan suatu
istilahteknologi bukan istilah penilaian dan menyangkut penggantian tenaga kerja manusia
oleh mesin-mesin. Modernisasi berkaitan erat dengan komunikasi informasi dalam tempo
yang cepat,pemindahan orang dan barang dengan cepat, otonomi jasa-jasa, dan
sebagainya.
10. Wibert E. Moore
43
Ia mendefinisikan modernisasi sebagai suatu transformasi total kehidupan bersama
dalambidang teknologi dan organisasi sosial dari yang tradisional ke arah pola-pola
ekonomis danpolitis yang didahului oleh negara-negara Barat yang telah stabil.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa modernisasi
meliputihal-hal sebagai berikut.
1) Proses perubahan sosial dari sistem yang bersifat tradisional menjadi lebih maju
denganditandai adanya perubahan di segala bidang, seperti penggantian tenaga manusia
menjaditenaga mesin.
2) Perubahan teknologi dari yang sederhana (tradisional) ke arah teknologi canggih.

b. Syarat-Syarat Modernisasi
Modenisasi agar berjalan lancar terdapat syarat-syarat modernisasi seperti yang
dikemukakan oleh Soerjono Soekanto sebagai berikut :
1) Cara berpikir yang ilmiah
Cara berpikir ilmiah serta sudah melembaga, baik dalam lingkungan pembuat keputusan(the
rolling class) maupun dalam masyarakat secara umum. Masyarakat yang cara
berpikirnyamasih primitif, tradisional, dan kolot tidak mungkin (sulit sekali) dapat
melaksanakanmodernisasi. Contohnya masyarakat suku-suku terasing.
2) Sistem administrasi negara yang baik dengan birokrasinya yang sehat
Sistem administrasi yang kacau apalagi tidak sehat sistem birokrasinya, tentu
menyulitkankontrol terhadap modernisasi yang dilakukan dan dapat menyebabkan
masyarakatnya menjadiapatis, reaksioner dan tidak percaya.
3) Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur
Data-data itu sangat penting untuk menyusun suatu perencanaan mengenai segala
yangdilaksanakan dalam rangka modernisasi, data yang tidak lengkap tidak akan
menghasilkanrencana dan program yang baik. Jika perencanannya saja tidak baik,
pelaksanaan dan hasilnyajuga tidak baik pula.
4) Penciptaan iklim yang favourable
Penciptaan iklim yang favourable (menyenangkan atau baik) dari masyarakat
terhadapmodernisasi. Hal ini dilakukan dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi
massa dansecara bertahap, karena banyak sangkut pautnya dengan sistem kepercayaan
masyarakat.
5) Tingkat organisasi yang tinggi
Hal ini penting sebab segala sesuatu dilaksanakan tanpa organisasi yang baik
akanberantakan, dalam berorganisasi manusia harus disiplin namun hanya saja dengan
disiplinitupihak lain akan merasa dikurangi kemerdekaannya
6) Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan social planning
Apabila hal ini tidak dapat dilaksanakan, maka perencanaan induk tentu akan
terpengaruholeh kekuatan-kekuatan dan kepentingan-kepentingan yang ingin merubah
rencana induk tersebut, demi kepentingan suatu golongan kecil dalam masyarakat.

c. Ciri-Ciri Manusia Modern


44
Modernisasi merupakan proses perubahan dari sistem yang bersifat tradisional menjadi
masyarakat modern dengan mengacu pada nilai-nilai modernitas.
1) Menurut Alex Inkeles, ciri-ciri manusia modern adalah sebagaiberikut.
a. Memiliki sikap terbuka dan menerima hal baru atau
pengalaman baru.Selain itu, juga memiliki sikap terbuka
terhadap perubahan sikap manusia yang disebabkan
oleh cara berpikirnya yang maju dan terbuka
terhadapperubahan-perubahan.
b. Mempunyai pendapat terhadap persoalan yang ada di
Gambar 1.5 Salah satu ciri
dalam lingkungandan di luar lingkungan. manusia modern yaitu
mempunyai pendapat
c. Lebih berorientasi ke masa depan daripada masa lalu. terhadap persoalan didalam
maupun di luar lingkungan.
Dalam hal waktu,manusia modern lebih mementingkan masa kini dan masa yang
akandatang sehingga mengharuskannya bekerja lebih keras dan produktif.
d. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian dalam hidupnya. Manusia modern dalam
meningkatkan kinerjanya selalu memuat perencanaan yangmatang dan mengerti
bagaimana cara mengorganisasikannya.
e. Memiliki sikap dan rasa percaya diri. Manusia adalah makhluk berpikiryang dapat
membedakan salah dan benar. Manusia modern harusmempunyai sikap dan mampu
mengatakan salah bila kita memang salah dan benar bila memang benar berdasarkan
pengkajian dan perhitungan yang matang dan rasional.
f. Menghargai harkat dan hasil karya orang lain. Manusia modernmempunyai harga diri,
mereka juga memiliki hak dan kewajiban, dandapat bekerja sama dengan orang lain.
Setiap hasil karya orang lainmempunyai keindahan sehingga pantas dikagumi dan
dihargai.
g. Berpikir rasional dan objektif. Manusia modern mampu berpikir secararasional dan
objektif berdasarkan metode-metode ilmu pengetahuan dan teknologi.
h. Menjunjung tinggi keadilan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban.
i. Manusia modern percaya bahwa orang yang bekerja keras akan memperoleh imbalan
atau hasil yang memuaskan.
j. Bersedia menerima kritik yang sifatnya membangun. Manusia modern mengharapkan
kritik serta saran dari orang lain demi kemajuan dankesempurnaan pekerjaannya.
k. Belajar dari pengalaman dan ilmu pengetahuan guna mencapai maksuddan tujuan.
Dengan melihat ciri dari manusia modern, maka modernisasi akan membawa
perubahan pada nilai-nilaiyang telah lama menjadi panutan masyarakat menuju nilai-nilai
baru.
2) Menurut Soerjono Soekanto ciri-ciri manusia modern adalah sebagai berikut :
i. Orang yang menyadari dan menghormati hak, kewajiban, serta kehormatan pihak lain.
ii. Orang yang yakin pada manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
meningkatkankesejahteraan umat manusia.
iii. Orang yang tidakcepatmenyerah atau pasrah pada nasib.
iv. Orang yang peka terhadap pentingnya perencanaan.

45
v. Orang yang senantiasa menyadari potensi-potensi yang ada pada dirinya dan yakin
bahwapotensinya itu akan dapat dikembangkan.
vi. Orang yang lebih banyak berorientasi ke masa kini dan masa yang akan datang.
vii. Orang yang senantiasa mempunyai informasi lengkap mengenai dirinya.
viii. Orang yang bersifat terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru dan penemuan-
penemuan baru. Intinya, manusia modern tidak bersikap apriori atau menaruh
prasangka.
ix. Orang yang senantiasa siap menerima perubahan setelah menilai kekurangan
dankelemahannya.
x. Orang yang mempunyai kepekaan terhadap masalah yang terjadi di sekitarnya
danmempunyai kesadaran bahwa masalah-masalah tersebut berkaitan dengan dirinya.
3) Menurut Cyril Black
la menyatakan bahwa ciri masyarakat modern adalah tumbuhnya ilmu pengetahuan baru
danadanya kemampuan manusia dalam memahami rahasia-rahasia alam yang semakin
meningkatdan dapat menerapkannya dalam berbagai kegiatan. Masyarakat modern
merupakan hasilkorelasi antara tingginya nilai peradaban manusia sebagai bagian dari
masyarakat dan majunyatingkat rasionalitas dalam mengkaji hasil kebudayaan.
4) Menurut Selo Soemardjan ciri-ciri manusia modern adalah sebagai berikut :
a) Hubungan antarmanusia terutama didasarkan atas kepentingan pribadi.
b) Tingkat pendidikan formal tinggi dan merata.
c) Hubungan (interaksi) dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dalam
suasanasaling mempengaruhi, terkecuali dalam hal menjaga rahasia penemuan-
penemuan baru.
d) Sangat percaya pada manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana
untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat.
e) Masyarakat diklasifikasikan menurut macam-macam profesi dan keahlian yang
dipelajaridi lembaga-lembaga pendidikan keterampilan dan kejuruan.
f) Hukum yang berlaku pada umumnya berupa hukum tertulis yang sangat kompleks.
g) Perekonomiannya, hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan
ataspenggunaan uang dan alat-alat pembayaran lainnya.
5) William A. Haviland menyebutkan adanya empat hal yang sesuai dengan proses
modernisasi.
a) Perkembangan teknologi.Dalam proses modernisasi, pengetahuan dan teknik
tradisional yang sederhana terdesak oleh pengetahuan ilmiah dan teknik yang pokoknya
dipinjam daribarat.
b) Pengembangan pertanianini merupakan pergeseran dari pertanian untuk keperluan
sendirimenjadi pertanian untuk pemasaran. Orang tidak membudidayakan tanaman dan
hewanuntuk keperluan sendiri, tetapi mereka makin lama makin banyak mengadakan
budidayauntuk dipasarkan dengan lebih banyak bersandar kepada ekonomi uang dan
pasar untukmenjual hasil pertanian mereka dan untuk mengadakan pembelian-
pembelian.

46
c) Industrialisasi. Dengan lebih banyak mengutamakan energi non hewani (inanimate),
yaitubahan bakar. Tenaga hewan dan manusia menjadi kurang penting.
d) Urbanisasi, yang ditandai terutama oleh perpindahan penduduk dari pedesaan ke kota-
kota.
Keempat hal yang dikemukakan oleh Haviland tersebut sesuai dengan proses
modernisasiyang berlangsung di Indonesia melalui proses pembangunan. Proses
pembangunan mempunyaiarti sebagai proses perubahan yang direncanakan dan
berlangsung di segala bidang, dari keadaanyang sederhana dan tradisional menuju tahapan
yang sesuai dengan tuntutan zaman.

d. Gejala-Gejala Modernisasi
Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang modernisasi kehidupan
masyaraat sebagai berikut :
1) Bidang llmu Pengetahuan dan Teknologi
llmu pengetahuan adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam proses
modernisasi,karena dengan adanya ilmu pengetahuan dapat mengubah aspek-aspek sosial
dan kebudayaan.Apabila proses perubahan tersebut berjalan terencana dan terarah, maka
dapat mencapaimodernisasi. Selain mampu mengubah aspek-aspek sosial budaya, ilmu
pengetahuan jugamenjadi unsur pengembangan teknologi dan ekonomi. Kita bisa melihat
bahwa dengan adanyailmu pengetahuan manusia dapat menciptakan berbagai penemuan
dengan teknologi canggih,sehingga berdirilah pabrik-pabrik, adanya pesawat
terbang,kecanggihan komputer, fasilitashandphone, bahkan satelit luar angkasa, yang
semua itu diawali adanya kemajuan di bidangilmu pengetahuan.
2) Bidang Ekonomi
Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnyakebutuhan manusia akan barang-
barang dan jasa sehingga sectorindustri dibangun secara besar-besaran untuk
memproduksibarang. Dengan demikian, kita akan semakin mudah untukmemperoleh
barang dan jasa.
3) Bidang Politik
Bidang politik, ditandai dengan semakin banyaknya Negarayang lepas dari penjajahan
karena pengaruh media sosial, munculnya negara-negara yangbaru merdeka, tumbuhnya
negara-negara demokrasi, lahirnyalembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak
asasimanusia.
4) Bidang Sosial
Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompokbaru dalam masyarakat,
seperti kelompok buruh, kaumintelektual, kelompok manajer, dan kelompok ekonomi
kelas(kelas menengah dan kelas atas). Dengan demikian, terdapatbanyak ragam
spesialisasi pekerjaan sesuai dengan perannya.
5) Bidang Budaya
Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budayatradisional oleh masuknya
pengaruh budaya dari luar, sehinggabudaya asli semakin pudarmunculnya akulturasi. Agar
budaya tidak ditinggalkan maka budaya asli perlu direvitalisasi agar generasi muda bisa
47
menerimanya.Contohnya, seni gamelan dicampur dengan alat musik modern yg disebut
campursari.

e. Dampak Positif Perubahan Sosial Budaya Sebagai Akibat Modernisasi


Pengaruh-pengaruh positif modernisasi antara lain mempercepat perkembangan iptek,
bertambah luasnya lapanganpekerjaan, meningkatnya efektivitas dan efisiensi
kerja,meningkatnya volume ekspor, dan tersedianya barang-barangkonsumsi. Penjelasan
tentang pengaruh positif modernisasiadalah sebagai berikut.
1) Mempercepat Perkembangan Iptek
Ilmu pengetahuan akan terus berkembang apabila adaproses penelitian dan
penjelajahan terhadap semua sendikehidupan masyarakat. Kegiatan ini merupakan
bagiandari perkembangan ilmu pengetahuan sebagai perwujudanmodernisasi.
Pelaksanaannya berbentuk penerapan ilmupengetahuan ke dalam teknologi yang
bermanfaat dalamkehidupan sehari-hari. Dengan modernisasi yang dilakukandi berbagai
bidang, terutama pendidikan maka akanberpengaruh terhadap perkembangan ilmu
pengetahuandan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong
tersedianya peluang-peluang pendapatanyang dimiliki oleh manusia.
2) Bertambah Luasnya Lapangan Pekerjaan
Penerapan ilmu pengetahuan ke dalam dunia industriditandai dengan berdirinya
banyak pabrik yang memproduksi berbagai macam barang. Hal ini akan
memperluaslapangan pekerjaan bagi warga masyarakat di berbagaibidang kehidupan.
3) Membentuk Tenaga Kerja Profesional
Modernisasi identik dengan pemanfaatan teknologicanggih. Modernisasi dapat
membuat seseorang memilikikemampuan berlipat ganda karena terbantu oleh peralatan-
peralatan yang canggih. Kondisi ini akan membuat orangmenjadi semakin profesional.
4) Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Kerja
Dalam proses modernisasi, pekerjaan setiap orang akan terbantuoleh sistem dan
peralatan yangcanggih sehingga terjadi keefektifandalam penggunaan pikiran,
tenaga,maupun waktu. Dengan demikian,modernisasi telah membuat manusiamelakukan
efektivitas dan efisiensidalam berbagai pekerjaannya.
5) Meningkatnya Volume Ekspor
Dengan bertambahnya mesin-mesin yang canggih, produktivitas barang akan
meningkat sehingga pemasaran semakin luas ke negara lain.
6) Tersedianya Barang Konsumsi yang bersaing
Perkembangan industri dan teknologi dalam pembuatan barang mengakibatkan
tersedianya barang-barang konsumsi dengan banyak pilihan dan harga bersaing relatif
murah.
f. Dampak Negatif Perubahan Sosial Budaya Sebagai Akibat Modernisasi
Di samping pengaruh positif, modernisasi dan globalisasijuga memiliki pengaruh negatif,
antara lain terjadinya kerusakan lingkungan, munculnva sikap konsumerisme,
terjadinyademoralisasi, munculnya kondisi disharmoni menurunnyakemandirian dalam
menghadapi masalah, meningkatnya sikapegois dan materialistis, serta munculnya pola
48
kehidupan yangkompetitif dan disorganisasi sosial. Berikut ini penjelasantentang pengaruh
negatif dari modernisasi.
1) Kerusakan Lingkungan
Modernisasi telah menciptakan peralatancanggih yang mempunyai efektivitas kerja
luar biasa.Peralatan tersebut seringkali penggunaannya melampauibatas-batas
keseimbangan sehingga dapat merusak lingkungan alam. Sebagai contoh, akibat adanya
gergaji mesin sangat efektif dan efisien untuk menebang kayu sehingga akan mempercepat
penebangan kayu. Akibatnya terjadi kebakaran dan kerusakan hutan di seluruh dunia,
2) Munculnya Sikap Konsumerisme
Konsumerisme adalah sikap boros, yaitu tidak mempertimbangkan azas kebutuhan
dan kegunaan tapi hanya demi gengsi semata. Kondisi demikian karena modernisasi
menyediakan berbagai maca barang dengan berbagai pilihan yang sangat menarik
konsumen. Hal tersebut tentunya akan merugikan karena banyak masyarakat hanya
sebagai konsumen yang tidak punya daya usaha untuk memproduksi suatu barang.
3) Demoralisasi
Demoralisasi adalah suatu gejala sosial berupa kemerosotan moral. Kemerosotan
moral terjadi karena tidak bisa menahan diri dan mencari jalan pintas (menyimpang) untuk
mewujudkan keinginannya. Kemerosotan moral diawali ketertarikan untuk memilki barang
hasil industri tetapi kemampuan ekonomi tidak mencukupi akhirnya mengambil jalan pintas
dengan mencuri, menipu, korupsi, dan sebagainya. Demoralisasi menyebabkan tindak
kriminalitas meningkat.
4) Munculnya Kondisi Disharmonisasi
Disharmoni adalah suatu kondisi masyarakat yang ditandai adanya masalah-
masalah yang sangat sulit untuk diselesaikan. Kondisi tersebut menimbulkan keresahan
sosial dalam masyarakat. Sebagai contoh akibat industrialisasi seperti polusi udara dan
limbah mengganggu kesehatan masyarakat. Hal tersebut tidak akan terjadi apabila industri
telah melakukan pengolahan limbah dengan baik.
5) Menurunnya Kemandirian dalam Menghadapi Masalah
Industrialisasi akan mengakibatkan masyarakat tergantung terhadap peralatan
teknologi. Ketika peralatan tersebut rusak maka akan merubah kemampuan seseorang
menjadi malas bahkan menjadi lumpuh.
6) Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Kesenjangan sosial dan ekonomi pada masyarakat merupakan salah satu
dampakdari modernisasi.Pembangunan yang tidak merata menimbulkan kesenjangan yang
sangat membahayakan kehidupan bangsa sehinggaakan mengancam stabilitas nasional.
Kesenjangan sosial akan menimbulkan kecemburuansosial yang disebabkan oleh kondisi
taraf hidup yang layak hanya dimiliki oleh sebagianorang, padahal sebagian besar rakyat
yang lain berada dalam taraf hidup kemiskinan dankesederhanaan.
Kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi dalam masyarakat disebabkan oleh
banyakfaktor. Salah satu di antaranya adalah adanya sistem monopoli dan persaingan
pasar bebasyang diterapkan dalam suatu negara. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena

49
dalam persainganbebas hanya pihak-pihak yang kuatlah yang akan menang dan pihak-
pihak yang lemah akansemakinterpuruk.
Faktor lain penyebab terjadinya kesenjangan sosial dan ekonomi adalah budaya
KKN(korupsi, kolusi, dan nepotisme) di kalangan pejabat publik. Dengan adanya KKN, maka
hanyaorang-orang yang memiliki jaringan kuat saja yang dapat memperoleh berbagai
kesempatan,sedangkan rakyat jelata tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan posisi
atau jabatan yang dapat menjamin kehidupan.

2. Globalisasi
a. Pengertian Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata globe yang berarti bola bumi, bulatan, yaitu peta bumi
yangberbentuk bulat seperti bumi (miniatur planet bumi). Dari kata globe menjadi globalyang
berartikeseluruhan yang bersangkut paut atau meliputi seluruh dunia. Sehingga kata mengglobal
berartimeluas ke seluruh dunia/mendunia dan globalisasi diartikan sebagai proses tatanan
masyarakatyang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Globalisasi secara terbatas terbentuk oleh adanya kemajuan teknologi di bidang
komunikasidunia. Misalnya, adanya televisi dan internet, kitadapat menyaksikan dan
berkomunikasi langsungdengan orang di belahan dunia lain dalam waktu yang bersamaan.
Dalam hal ini, globalisasimenjadikan dunia serasa sempit dan batas-batas negara seolah
terabaikan.
Tokoh sosial yang bernama Cohen danKennedymenyatakan bahwa globalisasi
merupakanseperangkat transformasi yang saling memperkuat dunia yang mencakup beberapa
hal, yaitu sebagai berikut.
1) Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Berkembangnya barang-barang canggih hasil
teknologi modern seperti telefon genggam, televisi, satelit, komputer, dan
internetmengindikasikan bahwa komunikasi global terjadi dengan sangatcepat.
2) Saling ketergantungan antarnegara di bidang produksi ekonomi dan pasar yang
disebabkanadanya pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara
internasionalmeningkatnya pengaruh perusahaan berskala multinasional, serta dominasi
sebuah organisasiseperti World Trade Organization (WTO).
3) Meningkatnya interaksi kultural melalui perkembangan media massa seperti televisi, film,
musik,serta transmisi berita dan olahraga internasional.
4) Meningkatnya masalah ekonomi, sosial, lingkungan, dan kesehatan. Misalnya,
permasalahan duniaperdagangan obat terlarang berskala internasional serta berbagai
bentukterorisme internasional.

Beberapa pengertian tentang globalisasi adalah sebagai berikut.


1) Menurut Selo Soemardjan
Globalisasi merupakan terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di
seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama secara cepat terutama
dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi.
2) Menurut Haralambos dan Martin Holborn
50
Globalisasi adalah suatu proses di mana batas-batas negara luluh dan tidak dianggap
pentinglagi dalam kehidupan sosial.
3) Menurut A.G. Me Grew
la menyatakan bahwa globalisasi merupakan suatu proses di mana berbagai
kejadian,keputusan, dan kegiatan di salah satu negara dapat memberikan konsekuensi
penting bagiberbagai individu dan masyarakat di seluruh dunia.
4) Menurut Wikipedia Encyclopedia
Globalisasi merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan perubahan-
perubahandalam masyarakat (changes) dan dalam perekonomian dunia yang dihasilkan
oleh peningkatanperdagangan dan pertukaran kebudayaan. Dalam arti ekonomi, globalisasi
menitikberatkanpada liberalisasi perdagangan atau perdagangan bebas (free trade).
5) Menurut Bank Dunia
Globalisasi merupakan kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan guna
memprakarsaitransaksi ekonomi dengan orang-orang yang berasal dari negara lain.
6) Menurut IMF
Globalisasi adalah meningkatnya ketergantungan ekonomi antara negara-negara di dunia
yangditandai dengan meningkat dan beragamnya volume transaksi barang dan jasa
antarnegaradan penyebaran teknologi yang meluas dan cepat.
7) Martin Albrow
Globalisasi adalah keseluruhan pusat dimana penduduk dunia tergabung ke dalam
masyarakat dunia yang global.
8) Rosabert Moss Kanter
Globalisasi ibarat sebuah pusat perbelanjaan global dimana dunia menjadi pusatnya dan
produksinya tersedia pada saat yang sama di setiap tempat. Berdasarkan beberapa
pengertian yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa globalisasi
menunjukpada:
a) adanya proses dibentuknya suatu tatanan, aturan, maupun sistem tertentu, dan
b) tatanan, aturan, ataupun sistem tersebut berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Olehsebab itu, dengan adanya globalisasi makatidak dikenal adanya batas-batas
wilayah,aturan lokal maupun regional, serta kebijakan dari suatu negara/pemerintahan yang
dapatmeminimalisir ruang gerak masuknya nilai, ide, pikiran, maupun gagasan yang
dianggap menjadikemauan masyarakat dunia.
b. Proses Terjadinya Globalisasi
1) Fase Pertama
Telah dimulai ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegara sekitar tahun 1000
dan 1500 SM. Saat itu para pedagang dari Cina dan India mulai menelusuri negeri lain baik
melalui jalan darat (jalan sutera) maupun jalan laut untuk berdagang.
2) Fase Kedua
Ditandai dengan dominasi perdagangan kaum Muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim
membentuk jaringanperdagangan yang antara lain meliputi Cina, Jepang,
Vietnam,Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah,Venesia, dan
Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang,kaum pedagang muslim juga menyebarkan
51
nilai-nilai agamanya,nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke
wargadunia.
3) Fase Ketiga
Ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran
oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan
Belandaadalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini
didukung pula denganterjadinya revolusi industri yang
meningkatkan keterkaitanantarbangsa dunia. Berbagai
teknologi mulai ditemukan danmenjadi dasar
perkembangan teknologi saat ini, seperti computerdan
internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi
yangmembawa pengaruh besar terhadap difusi Gambar 1.6 Meningkatkan Informasi dan
Komunikasi yang lebih efektif salah satu
(penyebaran)antarkebudayaan di dunia. aspek yang mempercepat globalisasi

4) Fase Keempat
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnyaketika perang dingin berakhir
dan komunisme di dunia runtuh.Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran
bahwakapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraandunia.
Implikasinya, negara-negara di dunia mulai menyediakandiri sebagai pasar yang bebas. Hal
ini didukung pula denganperkembangan teknologi komunikasi dan transportasi
sehinggasekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.
c. Ciri-Ciri Globalisasi
Tanda-tanda globalisasi secara umum adalah sebagai berikut.
1) Meningkatnya perdagangan antarnegara.
2) Meningkatnya aliran data dan informasi lintas batas negara, seperti penggunaan internet,
satelit,komunikasi, dan telepon.
3) Infrastruktur telekomunikasi global semakin berkembang.
4) Berkembangnya sistem keuangan secara global.
5) Meningkatnya investasi langsung dari para investor asing.
6) Aktivitas perekonomian dunia dikuasai oleh perusahaan-perusahaan multinasional.
7) Peran dari organisasi-organisasi internasional meningkat.
8) Adanya gerakan untuk menyerukan keadilan internasional.
9) Perjalanan dan turisme antarnegara semakin meningkat.
10) Semakin besarnya akses individu terhadap berbagai macam budaya sehingga
meningkatkanpertukaran budaya (cultural exchange) internasional.

d. Faktor-Faktor Pendukung Globalisasi


Globalisasi didukung oeh beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Berkembangnya Industri Pariwisata
Berkembangnya industri pariwisata akan mempercepat proses globalisasi. Dengan
banyaknya wisatawan asing datang akan berinteraksi dan membawa pengaruh terhadap
masyarakat yang didatanginya.
2) Berkembang Pesatnya Teknologi Komunikasi
52
Berkembang pesatnya teknologi komunikasi disebabkan oleh perkembangan
infrastrukturteknologi dan telekomunikasi di seluruh dunia. Di suatu negara yang
infrastruktur komunikasinyasudah berkembang, di setiap kantor bahkan rumah dilengkapi
dengan telepon, mesin fax,televisi kabel dan digital, mail elektronik, dan internet.
Semakin pesatnya penggunaan internet dan handphone mempercepat terjadinya
proses globalisasi karena di manapun orang berada, mereka bisa melakukan hubungan dan
interaksi dengan orang lain yang berbeda tempat melalui penggunaan teknologi canggih
tersebut.
3) Adanya Integrasi Ekonomi Dunia
Integrasi ekonomi dunia sangat mempengaruhi terjadinya proses
globalisasi.Perekonomian yang berbasis pengetahuan ditandai oleh munculnya individu-
individu yang cakapteknologi dan yang menguasai kemajuan-kemajuan terbaru dalam
bidang komputerisasi, hiburan,dan telekomunikasi serta mengaplikasikannya dalam
kehidupansehari-hari.
Beberapa aspek perekonomian saat ini bekerja melalui jaringan-jaringan yang
melewatilintas batas negara. Supaya dapat bersaing dalam era globalisasi seperti sekarang
ini, banyakperusahaan dan para pelaku bisnis merestrukturisasi diri sehingga mereka lebih
fleksibel. Haltersebut diwujudkan dalam praktik produksi dan pola organisasi dengan
melakukan kerja samadengan perusahaan-perusahaan asing. Kondisi seperti ini sangat
dibutuhkan dalam jaringandistribusi dunia mengingat betapa pentingnya dunia bisnis di
tengah-tengah pasar global yangsemakin berkembang dengan pesat.

e. Aspek-Aspek Globalisasi di Indonesia


Pada saat ini, di Indonesia, masyarakat juga telah mengalamidan telah merasakan
adanya globlisasi. Alat-alat modern telah banyak digunakan di Indonesia. Selain itu,
umumnyainformasi dari negara lain juga telah dapat kita peroleh dengancepat dan mudah. Hal
itu menunjukkan Indonesia merupakan salahsatu negara yang juga mengalami gejala
globalisasi. Sebenarnya, bidang apa saja yang mengalami gejala globalisasi?Berikut adalah
bidang yang mengalami globalisasi :
1) Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia melibatkan
negara-negara lain. Proyek pengembangan ilmu pengetahuan seperti penelitian-penelitian,
pertukaran pelajar, beasisswa telah melibatkan negara lain baik dari segi pengadaan
fasilitas maupun pembiayaan.
Dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak terjadi kemajuan dan
penemuan di bidang komunikasi, transportasi, kesehatan, pertanian dan sebagainya.
2) Bidang Ekonomi
Pengembangan di bidang ekonomi terdapat sasaran yang ingin dicapai yaitu :
a) Meningkatnya taraf hidup dengan peningkatan pendapatan perkapita, penyediaan
lapangan pekerjaan dan pendidikan.
b) Meningkatnya SDM yang akan dapatmengolah SDA (Sumber Daya Alam) yang
dibutuhkanmanusia.
53
c) Peningkatanproduksibarang-barangindustridanjasasecaraterus menerus sehingga
pertumbuhan ekonomi dapatdipertahankan.
Di samping itu, untuk pembiayaan pembangunan, negara-negara seperti Indonesia
tidak jarang melakukan peminjaman uangkeinstitusi internasional seperti IMF dan Bank
Dunia atau kepada negara pendonor seperti Jepang dan IGGI. Indonesiajugamembuka diri
bagi investasi modal asingseperti melalui perusahaan-perusahaan multinasional. Beberapa
perusahaan asingdan multinasional di Indonesia adalah Freeport, Unilever, dan sebagainya.
Sementara itu, untuk meningkatkan kerja sama dan daya tawarbangsa terhadap
negara-negara lain, Indonesia pun ikut dalamorganisasi perdagangan bebas seperti APEC,
AFTA, dan WTO.
3) Bidang Politik
Di Indonesia, modernisasi politik mengalami perkembanganpasang surut.
Perkembangan itu dimulai dengan bentuk DemokrasiLiberal, Demokrasi Terpimpin, dan
Demokrasi Pancasila.
Keberhasilan pembangunan politik semakin memantapkantatanan kehidupan politik
dan kenegaraan yang berdasarkandemokrasi Pancasila, memantapkan perkembangan
organisasi sosialpolitik dan kemasyarakatan, serta mendorong peningkatankesadaran
berpolitik rakyat. Namun, pendidikan politik pun harus lebih ditingkatkan agar rakyat makin
sadar akan hak dankewajibannya sebagai warga negara.
4) Bidang Agama
Sebagai masyarakat yang religius, globalisasi dalam kehidupanberagama sangat
perlu. Globalisasi mencakup secara fisik dan non-fisik, sehingga akan terdapat
keseimbangandalam membangun kehidupan di dunia dan di akhirat.Pembangunan fisik
dapat dilihat dengan dibangunnya berbagaitempat peribadatan untuk umat beragama.
Pembangunan fisikbertujuan untuk menunjang berlangsungnya pembangunan non-fisikatau
non-material yang mengarah pada pembangunan rohani ataumental manusia dalam
meningkatkan ketakwaan kepada TuhanYang Maha Esa. Pembangunan mental manusia
tentunya jugaterkait dengan peran pendidikan dalam menggali sumber dayamanusia.
Pendidikan dapat mengubah pola pikir manusia.Pendidikan dapat mengarahkan manusia
untuk menatap masadepan dengan penuh rasa optimis dan percaya diri serta tidakkeluar
dari norma-norma agama. Dalam hal ini, lembaga-lembaga religius cukup berperan besar
seperti majlis taklim, remaja masjid dan lain-lain.

f. Perilaku Masyarakat Terhadap Globalisasi


Globalisasi mengandung pro dan kontra di kalangan masyarakat. Berikut masyarakat yang
menerima globalisasi.
1) Individu atau kelompok masyarakat yang kedudukan atau status sosialnyasudah mapan.
2) Individu atau kelompok masyarakat perkotaan yang telah menikmati berbagai media
komunikasidan informasi globalisasi.
3) Individu atau kelompok masyarakat dari kalangan generasi muda yang memiliki
kecenderunganterbuka menerima unsur-unsur perubahan dan modernisasi.
Adapun masyarakat yang menolak globalisasi adalah sebagai berikut :
54
b. Individu atau kelompok masyarakat yang belum mapan, belum siap menerima perubahan.
c. Individu atau kelompok masyarakat tertinggal yang terasing.
d. Individu atau kelompok masyarakat dari kalangan generasi tua yang cenderung
mencurigaiglobalisasi.
Unsur-unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah sebagai berikut.
1) Teknologi tepat guna.
2) Pendidikan formal.
3) Unsur globalisasi yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
Misalnya,pemakaian komputer dan listrik masuk desa.
Adapun unsur-unsur globalisasi yang sukar diterima masyarakat adalah sebagai berikut.
2) Teknologi yang rumit dan mahal.
3) Unsur budaya luar yang menyangkut ideologi, politik, dan keagamaan.
4) Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masyarakat.
Misalnya,peralatan pertanian modern tapi mahal dansukar pengoperasiannya,

g. Dampak Globalisasi
Globalisasi telah membawa dampak positif dan negatf bagi masyarakat yaitu sebagai
berikut :
1) Dampak positif globalisasi.
a) Terbukanya penyediaan modal
Permasalahan-permasalahan internasional memiliki wilayah-wilayah negara di
seluruh dunia. Contohnya,perusahaan minuman CocaCola, industri elektronik
Philips,dan industri otomotif Toyota.
Pertumbuhan ekonomi menjadi semakin terbukaketika komunikasi pasar modal
tingkat nasional dan duniadibuka secara luas pada era globalisasi. Perusahaan-
perusahaan yang telah go public (masuk bursa) akan mampumendapatkan dana
sebesar yang diinginkan dengan caramenjual atau menerbitkan saham.
b) Lancarnya Komunikasi dan informasi
Adanya sarana telekomunikasi yang semakin majumembuat pergaulan individu
di tingkat dunia makin akrab.Mereka dapat melakukan berbagai macam kegiatan
denganmelibatkan hampir seluruh warga negara di dunia. Beberapakegiatan tersebut,
antara lain aktivitas dalam dunia hakasasi manusia dan jender, penyelamatan
lingkungan hidup, duniamusikserta dunia mode.
c) Terciptanya Transaksi Ekonomi yang Efektif
Globalisasi ekonomi mengakibatkan proses perdaganganmengalami tahap
kemajuan luar biasa. Pada era globalisasi, sistem dumping dan bentuk-bentuk proteksi
dihilangkan. Kondisi ini membuat penjual dan pembeli lebih bebas danrealistis untuk
melakukan transaksi ekonomi dengan nilaiyang wajar.

d) Tersedianya Barang Konsumsi dan jasa dengan Banyak Pilihan


55
Dengan dibukanya keran perdagangan bebas makaberbagai macam barang
akan membanjiri pasar di seluruhdunia. Keadaan ini mengakibatkan tersedianya
barang-barang di hadapan konsumen dengan harga yang murahdan banyak pilihan.
e). Tersedianya sarana dan metode pembelajaran yang efektif
2) Dampak Negatif Globalisasi
a. Dalam bidang ekonomi
Perekonomian tidak mengenal batas kenegaraan, juga tidak terbatasperdagangan dan
keuangan saja, tetapi meluas sampai dengan aspek produksi, pemasarandan sumber
daya manusia.
Dampak dalam bidang ekonomi di antaranya sebagai berikut.
1) Meningkatnya peredaran uang dan modal secara global.
2) Pesatnya alih teknologi.
3) Cepatnya distribusi hasil-hasil produksi.
4) Munculnya aliansi-aliansi perusahaan sejenis.
5) Munculnya produk-produk berstandar internasional.
Negara yang tiak siap dengan dampak tersebut akan tergantung negara lain sehingga
terjadi penjajahan di bidang ekonomi.(monopoli, neo imperialisme)
b. Dalam bidang kebudayaan
Dalam bidang kebudayaan, dampak negatif dari globalisasi, di antaranya sebagai
berikut.
(1) Kegoncangan budaya (cultural shock)
Soerjono Soekanto, mengatakan bahwa goncangan budaya terjadi apabila
wargamasyarakat mengalami dis-orientasi dan frustasi. Hal ini terjadi apabila ada
anggotamasyarakat yang tidak siap menerima kenyataan perubahan-perubahan
akibat globalisasi.Contoh masyarakat kota-kota besar di Indonesia yang tergusur
oleh pembangunan, dansetelah mereka menerima ganti rugi, maka mereka
menetap di daerah pinggiran, bahkandi daerah slum (kumuh), yang rawan timbulnya
berbagai gejala sosial. Karena tidak bisamenginvestasikan uangnya dengan baik,
akhirnya mereka bangkrut dan menganggurtotal. Dalam keadaan frustasi
menghadapi beratnya tantangan hidup, tidak mustahilmereka melakukan
penyimpangan sosial, misalnya kriminalitas dan prostitusi.Dengan kata lain
kegoncangan budaya dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur budaya
yang saling berbedasehingga menghasilkan pola kehidupan sosial yangtidak serasi
fungsinya bagi masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan keadaan yang
tidakseimbang dan tidak serasi dalam kehidupan sosial masyarakat.
(2) Westernisasi
Westernisasi berasal dari kata west yang berarti "barat" pengertian barat
yang dimaksudkan di sini adalah Eropa Barat dan Amerika Serikat, yangdiakui
sebagai pusat terjadinya proses modernisasidi duniakhususnya bidang ilmu
pengetahuan danteknologi (IPTEK). Bersamaan dengan berlangsungnya
kolonialisme yang mencapai puncaknya padaabad ke-19 dan awal abad ke-20,
terjadilah apa yangdisebut westernisasi. Westernisasi adalah prosespenetrasi
56
kebudayaan yang dilakukan oleh orang-orang barat sebagai kaum penjajah,
terhadap penduduk pribumi sebagai kaum terjajah. Penetrasi kebudayaan yang
dikenal sebagai penetration pacifique adalah pengaruh kebudayaan barat terhadap
kebudayaan penduduk pribumi (bangsa yang dijajah) yang berlangsung sedemikian
rupa,sehingga merusak tatanan hidup dan mentalitas kepribadian penduduk
pribumi.
Salah satu dampak dari westerisasi adalah pola meniru sikap dan perilaku
orang baratsecara berlebih-lebihan yang cenderung tidak sepadan atau sesuai
dengan kepribadian bangsayang dijajah, misalnya mode pakaian yang seronok,
suka berpesta pora, mabuk-mabukan, seks bebas dan lain-lain. Pola perilaku
negatif tersebut jelas tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
(3) Kesenjangan budaya (cultural lag)
Kesenjangan budaya merupakan suatu kenyataan bahwa masuknya unsur-
unsur globalisasitidak terjadi secara serempak. Unsur-unsur yang terkait dengan
teknologi, masuk dengansedemikian cepatnya sedangkan unsur-unsur sosial
budaya. Missalnya dunia pendidikan sedemikian lambatnya.
Di pihak lain, ada sekelompok masyarakat yang begitu cepat menyerap dan
menerimaunsur-unsur globalisasi, tetapi ada juga sekelompok masyarakat yang
begitu tertinggaluntuk menerima unsur-unsur globalisasi tersebut. Akibat situasi ini,
perubahan unsur-unsursosial budaya yang terjadi dalam masyarakatjuga tidakterjadi
secara serempak.Ketidakserempakan inilah yang kita kenal dengan ketimpangan
atau kesenjangan budaya.
Kegoncangan dan kesenjangan budaya mengakibatkan hal berikut.
a) Rasa gotong royong menipis, dan cenderung bersifat individualistis.
b) Alkoholisme menjadi gaya hidup.
c) Bergesernya nilai dan norma kehidupan masyarakat.
d) Menurunnya hubungan kekeluargaan.
e) Kesenian tradisional kurang diminati golongan muda.

(4) Pergeseran nilai-nilai budaya yang menimbulkan anomie


Masuknya unsur-unsur globalisasi yang gencar dalam waktu yang relatif
singkatmengakibatkan terjadinya berbagai perubahan sosial secara susul-
menyusul. Sementara itu,sistem nilai dan norma yang ada dalam kehidupan
masyarakat tidak siap mengantisipasiterjadinya perubahan-perubahan itu.
Akibatnya mayarakat menjadi kebingungan atau anomie/kacau.

2. Tantangan Global Terhadap Eksistensi Jati Diri Bangsa


Bangsa Indonesia memandang era globalisasi sebagai sesuatu yang wajardan kita pun
menyadari bahwa keterbukaan dan masuknya ilmu pengetahuandan teknologi merupakan basil budaya
bangsa lain yang secara langsung ataupun tidak langsung akan membawa serta nilai-nilai asing ke
dalam masyarakat Indonesia. Sehingga mempengaruhi nilai, tatanan hidup, gayahidup, sikap hidup, dan
pikiran kita. Dengan demikian, kalau tidak diwaspadaikita dapat terseret atau terjerumus ke dalam nilai
57
budaya asing yang belumtentu sesuai dengan kepnbadian bangsa Indonesia. Hal inilah yang
disebutdengan tantangan global. Subbab ini akan membahas tantangan global terhadapeksistensi jati
diri bangsa.
i. Jati Diri Bangsa Indonesia
Jati diri merupakan semua karakter yangdimiliki suatu bangsa.
CATATAN :
Contohnya, bangsaIndonesia memiliki jati diri berbeda denganbangsa-
Jati diri merupakan
bangsa lain di dunia. Jati diri bangsaIndonesia antara lain sebagai
kepribadian yang telah
berikut. melembaga dalam pikiran
1. Lebih mementingkan keimanan danketakwaan terhadap Tuhan dan hati nurani manusia
yang diperoleh melalui
Yang MahaEsa.
proses sosialisasi
2. Senantiasa menempuh jalan musyawarah dalam mencapai suatu
mufakat.
3. Lebih memandang penting gotongroyong antarkomponen masyarakat.
4. Menghormati harkat dan martabat orang lain (sopan santun)
5. Dapat menerima perbedaan serta menghargai perbedaan-perbedaan.

ii. Tantangan Global ke dalam Masyarakat


Apa yang kamu ketahui dengan tantangan global? Tantangan globalmerupakan sesuatu
yang masuk, baik yang disengaja maupun yang tidakdisengaja, langsung maupun tidak langsung
yang berupa nilai-nilai asing.Nilai-nilai tersebut dianggap dapat mengancam nilai, tatanan hidup,
gayahidup, sikap, dan pikiran. Hal ini mempakan salah satu dari akibat adanya keterbukaan dan
hubungan dengan bangsa lain yang semakin bebas danmudah. Tantangan global adalah masuknya
nilai-nilai asing ke dalam suatumasyarakat, bangsa, atau negara yang dapat mengancam
kepribadian bangsa akibat dari adanya keterbukaan dan hubungan dengan bangsa lain yang
semakin bebas dan mudah.
Era globalisasi menghadapkan kita kepada persoalan baru. Kitamenghadapi tantangan
global seperti kekuatan ekonomi, sosial budaya,dan militer asing yang berkembang pesat.
Masyarakat kita pun turutberkembang ke arah industriaiisasi modern. Dengan begitu,
kemungkinansistem nilai pun dapat dengan mudah berganti karena itu munculkekhawatiran kalau
jati diri kita akan luntur oleh perkembangan zaman.Kita pun dapat terombang-ambing oleh berbagai
pengaruh negatif yang masuk dari luar.
a. Tantangan Ekonomi
Era globalisasi ditandai dengan kuatnya persaingan di pasar internasional.Misalnya,
munculnya pengelompokan dagang antarbangsa yang cenderungmeningkatkan
proteksionalisme dan diskriminasi pasar, akibatnya yang tidak dapat bersaing akan kalah dan
mengalami kegagalan dalam usahanya. Dengan adanya
INFO PENTING
globalisasi, timbul kesenjangan ekonomi, berkembangnya
Globalisasi juga menghadirkan
monopoli,serta terpusatnya kekuatan ekonomi di tangan kesempatan untuk melakukan
sekelompok kecil golongantertentu. kejahatan lintas wilayah yang

b. Tantangan Sosial Budaya diperkirakan mencapai 500 miliar


dollar per tahun. Kegiatan kejahatan
internasional mencakup
perdagangan manusia, pemalsuan
58 komputer, perdagangan senjata
secara ilegal, penyelundupan,
pembajakan hak cipta, dan
perdagangan obat-obatan terlarang.
Dengan adanya globalisasi dan komunikasi yang semakin terbuka,hubungan
antarbangsa semakin terbuka dan mudah. Selain berdampak positifjuga dapat berdampak
negatif, di mana nilai-nilai sosial budaya asing yangtidak sesuai dengan kepribadian kita ikut
masuk ke dalam kebudayaan bangsaIndonesia. Akibatnya akan mempengaruhi pola pikir, sikap
hidup, danperbuatan kita. Apabila hal ini tidak kita sadari dan tidak kita tanggulangiakan sangat
merugikan kehidupan masyarakat bangsa dan negara. Misalnya,berkembangnya perilaku
menyimpang yang melanggar moralitas, etika, dankepatuhan seperti pergaulan bebas,
pemakaian obat-obatan terlarang, danperbuatan kriminal.
c. Tantangan Militer
Perkembangan militer asing yang sangat pesat terutama negara adidaya akan terjadi
pengelompokan kekuatan militer yang tidak seimbang, sehingga negara dengan kekuatan militer
yang kuat saling bertindak semena-mena terhadap negara yang lemah.
iii. Pengaruh Tantangan Global Terhadap Eksistensi Jati Diri Bangsa
Pengaruh tantangan global akan terjadi hal-hal sebagai berikut :
a. Masuknya budaya yang dapat merusak tatanan kesusilaan,kesopanan, dan tradisi masyarakat
lokal yang telah tertanamkuat.
b. Munculnya industri-industri asing di negara berkembang.
c. Tenaga kerja lokal cenderung menjadi tenaga kerja kasar,sedangkan tenaga kerja ahli dan
pengendalian industri sertaekonomi akan jatuh ke tangan asing.
d. Terdesaknya kebudayaan lokal oleh kebudayaan negara maju, seperti teknologi, kesenian, dan
bahasa.
e. Terdesaknya tenaga kerja lokal oleh tenaga kerja asing yang terkadang memiliki kemampuan
kerja lebih baik dengan upah lebih murah.
f. Beberapa industri lokal khususnya industri kecil dan menengahterancam gulung tikar karena
tersaingi oleh produk-produksejenis yang berasal dari negara-negara maju.
Untuk melestarikan kesinambungan kehidupan masyarakat agar tetap eksistentu saja kita
harus menjunjung tinggi jati diri bangsa. Untuk itu, kita pun harus mampu mempertahankan diri dari
derasnya arus globalisasi. Unsur-unsurbudaya asing yang sesuai kepribadian bangsa dapat kita
ambil sedangkanyang tidak sesuai kita tiaggalkan. Dengan demikian. keberadaan bangsa kitaakan
terus ada meskipun begitu derasnya pengaruh dari luar. Selain itu, bangsakita pun akan mampu
mengikuti perkembangan yang ada dengan tetap menjagadan melestarikan budaya bangsa sendiri.
Budaya bangsa kita yang harus dipertahankan misalnya budaya gotong royong, keagamaan yang
kuat, peduliterhadap lingkungan, dan adanya kerjasama yang baik.

3. Upaya Mencegah Memudarnya Jati Diri Bangsa


Globalisasi bermanfaat dalam segi kehidupan tetapi juga harus mampu menyaringnya sehingga
negara dapat berkembang dengan pesat.
Di bawah ini merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk antisipasi memudarnya jati
diri bangsa akibat perubahan sosial :
1. Menyelidiki dan Menyaring Nilai-Nilai Budaya Asing
Nilai-nilai budaya yang sesuai dengan bangsa dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai
budaya bangsa, sedang yang tidak sesuai ditinggalkan.
59
Perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a) Meningkatkan kesetiaan kepada idiologi nasional
b) Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong
c) Mengenali dan mengembangkan nilai seni dan budaya dan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat.
2. Memelihara dan Mengembangkan Kebudayaan Nasional dengan cara :
a) Reorientasi Budaya (Culture Reorientation)
Reorientasi budaya adalah aktivitas untuk menengok kembali keberadaan budaya, baik dalam
bentuk budaya yang kecil maupun budaya yang besar. Reorientasi budaya merupakan langkah
awal untuk memperkenalkan budaya sendiri kepada generasi baru yang belum memahami
nama, fungsi serta asal-usul suatu subkebudayaan.
b) Revitalisasi Budaya (Culture Revitalization)
Revitalisasi budaya adalah upaya perombakan dan penyesuaian unsur-unsur budaya lokal
sehingga unsur budaya tersebut menjadi penting kembali.
c) Refungsionalisasi Budaya (Culture Refungsionalization)
Refungsionalisasi budaya adalah suatu subbudaya dapat kembali menarik danberkembang jika
langkah-langkah yang berupa pemanfaatan sertapemfungsian subbudaya dalam sistem
subkebudayaan masyarakatdapat membuat suatu budaya mengakar dan berfungsi bagi
keperluan kehidupan sehari-hari masyarakat. Contohnya:
 menghidupkan kembali kesenian daerah, seperti wayang kulit, lireng, ketroprak, reog, dan
kelompok seni lainnya melalui kegiatan-kegiatan resmi
 melembagakan kesenian-kesenian daerah ke dalam tamanhiburan rakyat yang dapat
menjadi pusat aktivitas kepariwisataan daerah dan nasional.
d) Pelembagaan Budaya (Culture Institusionalized)
Fungsi budaya perlu didukung oleh adanya lembaga sosial, seperti sanggar kesenian, sekolah-
sekolah tinggi kesenian, taman hiburan rakyat dan taman rekreasi.
e) Implementasi Budaya (Culture Implementation)
Implementasi budaya merupakan cara untuk mewujudkan pemanfaatan suatu struktur budaya
ke dalam fungsi yang bagikehidupan masyarakat sehari-hari. Pada akhirnya
implementasibudaya merupakan ujung tombak paling menentukan untuk menyelamatkan
pengaruh budaya lokal, regional, dan nasional dari budaya asing. .

3. Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa


Dengan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa akan tetap mempunyai
kepribadian yang kokoh dalam menjalani globalisasi sehingga akan mampu berdiri tangguh di
tengah-tengah kehidupan masyarakat dunia.

60
Kegiatan 2.1
Judul kegiatan : Menjelaskan modernissi dan globalisasi
Jenis kegiatan : Tugas individu
Tujuan kegiatan : Peserta didik dapat menjelaskan modernisasi dan globalisasi
Agar kamu dapat menjelaskan modernisasi dan globalisasi dengan baik,
lakukanlah cek, perluasan dan ekplorasi berikut !

Cek Perluasan Eksplorasi


a. Apa yang dimaksud d. Menurut Anda, apa e. Carilah gambar dari koran
modernisasi menurut kehidupan atau internet yang
Soerjono Soekanto ? masyarakat dapat menggambarkan
b. Apa yang dimaksud lepas dari arus industrialisasi. Coba anda
globalisasi menurut globalisasi ? analisis aspek-aspek
Selo Soemardjan ? Jelaskan pendapat modernisasi dan globalisasi
c. Sebutkan dampak Anda ! dalam industrialisasi
modernisasi dan tersebut?
globalisasi !

RANGKUMAN

1. Modernisasi meliputi hal-hal sebagai berikut :


Proses perubahan sosial dari sistem yang bersifat tradisional menjadi lebih maju
dengan ditandai adanya perubahan di segala bidang seperti penggantian tenaga
manusia menjadi tenaga mesin. Perubahan teknologi dari yang sederhana ke
arah yang canggih.
2. Syarat modernisasi menurut Soerjono Soekanto :
a. Cara berfikir ilmiah
b. Sistem administrasi yang baik
c. Sistem pengumpulan data yang baik
d. Penciptaan iklim yang favourable
e. Tingkat organisasi yang tinggi
f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan social planning
3. Ciri manusia modern menurut Alex Inkeles yaitu :
b. Mempunyai pendapat terhadap persoalan di dalam dan luar
lingkungan
a. Berorientasi masa depan
b. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian
c. Sikap dan rasa percaya diri
d. Menghargai harkat dan hasil karya orang lain
e. Menjunjung tinggi keadilan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban

61
f. Bersedia menerima kritik
g. Belajar dari pengalaman dan ilmu pengetahuan.
4. Dampak positif modernisasi :
h. Mempercepat perkembangan IPTEK
i. Bertambah luasnya lapangan pekerjaan
j. Membentuk tenaga kerja profesional
k. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi kerja
l. Meningkatnya volume ekspor
m. Tersedianya berbagai pilihan barang konsumsi
5. Dampak Negatif Modernisasi
n. Kerusakan lingkungan
o. Munculnya sikap konsumerisme
p. Demoralisasi
q. Menurunnya kemandirian dalam menghadapi masalah
r. Kesenjangan sosial dan ekonomi
6. Pengertian globalisasi menunjuk pada :
s. Adanya proses dibentuknya suatu tatanan, aturan maupun sistem tertentu.
t. Tatanan, aturan maupun sistem tersebut berlaku bagi bangsa di seluruh dunia.
7. Ciri-Ciri Globalisasi
u. Meningkatnya perdagangan antar negara
v. Meningkatnya komunikasi, informasi dan transportasi antar negara
w. Berkembangnya sistem keuangan global
x. Meningkatnya investor asing
y. Penguasaan perekonomian oleh perusahaan multinasional
z. Perjalanan dan turisme asing semakin meningkat
aa. Meningkatnya akses individu terhadap berbagai macam budaya.
8. Faktor pendukung globalisasi :
bb. Berkembangnya industri pariwisata
cc. Berkembangnya teknologi komunikasi
dd. Berkembangnya ekonomi dunia
9. Aspek-aspek globalisasi meliputi bidang IPTEK, ekonomi, politik dan agama.
10. Dampak positif globalisasi :
ee. Terbukanya penyediaan modal
ff. Lancarnya komunikasi
gg. Terciptanya transaksi ekonomi yang efektif
hh. Tersedianya barang konsumsi dengan banyak pilihan
11. Dampak negatif globalisasi :
ii. Terjadi bentuk penjajahan baru yaitu penjajahan ekonomi
jj. Dalam bidang budaya terjadi cultural shock, westernisasi, cultural lag dan
terjadi pergeseran nilai-nilai budaya.
12. Tantangan global terhadap eksistensi jati diri bangsa yaitu sesuatu yang masuk,

62
baik disengaja maupun tidak disengaja, langsung maupun tidak langsung yang
berupa nilai. Nilai asing sehingga mengancam nilai, tatanan hidup, gaya hidup,
sikap dan pikiran.
13. Upaya mencegah memudqarnya jati diri bagsa :
kk. Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya
ll. Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional
mm. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

TUGAS KELOMPOK 2.2

Kerjakan tugas berikut bersama kelompok Anda !


1. Amatilah gejala modernisasi dan globalisasi di sekitar lingkungan Anda yang meliputi bidang ekonomi,
IPTEK dan politik !
2. Diskusikan dengan kelompok Anda, bagaimana pengaruh bidang-bidang tersebut bagi masyarakat !
3. Catatlah dari hasil diskusi Anda pada selembar kertas dan adakan tanya jawab berkaitan permasalahan
yang sedang dibahas dengan kelompok lain !

Skor yang diperoleh


No Aspek yang dinilai
1 2 3
1.
2.
3.
4.
Jumlah
Catatan : Aspek yang dinilai diisi oleh guru

TUGAS MANDIRI 2.3

Kerjakan tugas berikut dengan mengisi kolom di bawah ini !


Perubahan Sosial Budaya Persamaan Perbedaan
Modernisasi …………........................... …………………………

……………………………. …………………………

……………………………. …………………………

…………………………….
Westernisasi ..…………………………
…………………………….
………………………….
…………………………….
……………………….....
…..………………………..
………………………….

63
UJI KOMPETENSI 2.4

I. Berilah tada silang (x) pada pilihan jawaban !


1. Proses perubahan sosial dari sistem yang bersifat tradisional menjadi lebih maju dengan ditandai adanya
perubahan di segala bidang adalah definisi ….
c. modernisasi
d. globalisasi
e. urbanisasi
f. stratifikasi
g. weternisasi

2. Yang bukan merupakan syarat modernisasi menurut Soerjono Soekanto adalah ….


a. cara berpikir yang ilmiah
b. tingkat organisasi yang tinggi
c. penciptaan iklim yang favourable
d. sistem pengumpulan data yang baik dan benar
e. sistem administrasi dan birokrasi yang kacau dan sehat

3. Ciri-ciri manusia modern adalah ….


a. berorientasi pada masa lalu
b. berpikir irasional dan subyektif
c. mengutamakan hak dari pada kepentingan
d. bersedia menerima kritik yang membangun saja
e. memiliki perencanaan dan pengorganisasian dalam hidupnya

4. Contoh modernisasi dalam masyarakat yang berkaitan dengan pola perilaku adalah ….
a. memakai pakaian yang serba minim
b. berpikir rasional dan mendukungkemajuan IPTEK
c. mengutamakan uang dan barang
d. menggunakan barang-barang buatanluar negeri
e. mengadakan pesta ulang tahun di hotel mewah

5. Gotong royong dalam masyarakat sudah semakin pudar karena telah diganti dengan komersial serta
adat istiadat dilakukan dengan cara praktis yang tidak memakan waktu dan biaya besar. Hal tersebut
merupakan contoh gejala modernisasi di bidang ….
a. sosial
b. budaya
c. politik
d. ekonomi
e. pendidikan

64
6. Dampak positif perubahan sosial budaya sebagai akibat modernisasi adalah ….
a. kerusakan lingkungan
b. munculnya sikap konsumerisme
c. demoralisasi dan westernisasi
d. meningkatnya efektivitas dan efisiensi
e. kesenjangan sosial dan ekonomi

7. Contoh mekanisme pertanian rakyat didaerah pedesaan yang sering mengalamikegagalan karena
banyak petani yang belumsiap menerima unsur-unsur teknologi modern yang menuntut pemeliharaan
dan biayamahal. Hal ini merupakan contoh negatifdampak globalisasi yang disebut ....
a. cultural lag
b. cultural shock
c. cultural focus
d. cultural determination
e. cultural activities

8. Menghidupkan kembali kesenian daerah, seperti wayang kulit, lireng, ketoprak dan reog merupakan
cara mengembangkan kebudayaan yang disebut ….
a. culture reorientation
b. culture revitalitation
c. culture refungsionalization
d. culture institusionalized
e. culture implementation

9. Dalam menyikapi dampak globalisasi, kitaharus ....


a. bersikap terbuka untuk menerimapengaruh asing
b. mewaspadai semua pengaruh asing
c. menyaring segala pengaruh asinguntuk hal yang bermanfaat
d. menolak setiap pengaruh budaya asing
e. bersikap toleran terhadap masuknyabudaya asing

10. Di bawah ini yang bukan merupakan carauntuk memelihara dan mengembangkankebudayaan nasional
sebagai jati diribangsayaitu ....
a. mengirimkan misi kebudayaan dankesenian ke luar negeri
b. menayangkan dan menyiarkan kebudayaan daerah dan nasional diberbagai media
c. seminar tentang kebudayaan daerah
d. pewarisan dan pelestarian kebudayaandaerah
e. penyerapan budaya asing yang negatif

65
II. Kerjakan soal di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang tepat
kemudian ukurlah hasilnya !
1. Perkembangan alat-alat komunikasi seperti handpone, faksimie daninternet adalah bagian dari gejala
globalisasi di bidang ....
2. Organisasi perdagangan dunia dikenal dengan sebutan ....
3. Munculnya sistem pemerintahan demokratis di Indonesia adalahbagian dari modernisasi di bidang ....
4. Salah satu sikap terpenting bagi masyarakat modern adalah ….
5. Pasal yang menjamin kebebasan memilih agama yang diyakinimerupakan perwujudan dari semangat
Deklarasi Universal HakAsasi Manusia adalah ….
6. Sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatanketerkaitan antarbangsa dan antarmanusia
di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain disebut....
7. Alat-alat komunikasi yang semakin canggih yang membuat orang dapat berkomunikasi dengan mudah
dan cepat telah mengubahkonsep manusia mengenai... dan ....
8. Sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia itu satu adalah pandangan globalisme
menurut....
9. Globalisasi sebagai keseluruhan proses di mana penduduk dunia terinkorporasi (tergabung) ke dalam
masyarakat dunia yangtunggal adalah pandangan menurut....
10. Para pedagang Cina dan India sudah memulai proses globalisasipada sekitar abad ke....

III. Kerjakan soal di bawah ini dengan menjawab secara singkat dan tepat kemudian ukurlah
hasilnya !
1. Bagaimana pengertian modernisasi menurut Koentjaraningrat ?
2. Sebutkan 5 (lima) ciri-ciri manusia modern menurut Alex Inkeles !
3. Jelaskan gejala-gejala modernisasi dalam bidang politik, ekonomi dan sosial !
4. Sebutkan 3 (tiga) upaya mencegah memudarnya jari diri bangsa !

Penilaian Uji Kompetensi

No Jenis Uji Skor Jumlah Soal Betul Salah Nilai


1. Pilihan ganda 1 poin
2. Soal Isian 1 poin
3. Uraian 5 poin
Jumlah Skor Perolehan : Skor Maksimum x 100 =

Catatan ……………………… Paraf


Tgl Total Nilai
……………………………….. Guru Orang Tua
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..

66
GLOSARIUM

1. Industrialisasi : usaha menggalakkan industri dalam suatu negara;


pengindustrian.
2. Evolusi : perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara
berangsur-angsur dan perlahan-lahan (sedikit demi
sedikit).
3. Hedonisme : pandangan yang menganggap kesenangan dan
kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup.
4. Individualisme : paham yang menganggap diri sendiri (kepribadian)
lebih penting daripada orang lain; paham yang
menghendaki kebebasan berbuat dan menganut suatu
kepercayaan bagi setiap orang; paham yang
mementingkan hak perseorangan di atas kepentingan
masyarakat dan negara.
5. Konsumerisme : paham atau gaya hidup yang menganggap barang-
barang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan,
kesenangan; gaya hidup yang tidak hemat(boros).
6. Materialisme : pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu
yang termasuk kehidupan manusia di dalam
kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan
segala sesuatu yang mengatasnakan nilai dan norma.
7. Mekanisasi : penggantian dan penggunaan tenaga mesin dan
sarana-sarana teknik lainnya untuk menggantikan
tenaga manusia dan hewan.
8. Primordialisme : pemikiran yang mengutamakan atau menempatkan
pada tempat yang pertama kepentingan suatu
kelompok atau komunitas masyarakat.
9. Disorganisasi/Disintengrasi: merupakan gejala sosial yang menggambarkan
adanya ketidaksesuaian dan ketidakserasian di antara
unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
sosial.
10. Cultural lag : kesenjangan waktu antara suatu perubahan atau
inovasi dengan pencapaian penyesuaian sosial-
budaya yang diperlukan oleh adanya inovasi.
11. Westernisasi : pembaratan, yaitu peniruan perilaku seperti yang
dilakukan orang-orang di negara Barat (Eropa dan
Amerika)

67
ULANGAN HARIAN

I. Berilah tada silang (x) pada pilihan jawaban yang benar kemudian ukurlah hasilnya !
b. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada semua lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi suatu sistem sosial, hal ini menurut definisi dari ....
a. Selo Soemardjan
b. Koentjaraningrat
c. Mac Iver
d. Gillin and Gillin
e. Mac Weber

c. Perubahan sosial menyangkut perubahan pada dimensi ....


a. sosial, kultural, sakral
b. struktural, kultural, sosial
c. struktural, kultural, interaksional
d. kultural, diferensiasi, stratifikasi
e. struktural, fundamental, material

d. Suatu proses perubahan yang berjalan secara lambat dari bentuk atau wujud yang sederhana menjadi
lebih sempurna atau lebih rumit, disebut dengan perubahan ....
a. evolusioner
b. dialektikal
c. direncanakan
d. dikehendaki
e. terkendali

e. Manuasi dan masyarakat selalu mengalami perkembangan dengan melalui suatu tahapan-tahapan
tertentu, hal ini sesuai dengan teori ....
a. unilinear theories of evolution
b. universal theories of evolution
c. multilinier theories of evolution
d. pasif theories of evolution
e. dynamic theories of evolution

f. Penggunaan teknologi traktor pada sektor pertanian menyebabkan berkurangnya nilai gotong royong
pada masyarakat pertanian. Hal tersebut termasuk contoh dari perubahan .....
a. evolusi
b. dialektikal
c. dipaksakan
d. dikehendaki
e. terkendali

68
g. Penemuan unsur kebudayaan baru baik berupa peralatan maupun gagasan baru yang diciptakan
seseorang atau kelompok orang dalam masyarakat yang bersangkutan dan bersifat ketidaksengajaan,
adalah pengertian dari ....
a. discovery
b. inovasi
c. invention
d. akulturasi
e. asimilasi

h. Perubahan kebudayaan dalam masyarakat yang sudah dinantikan bersamaan dengan munculnya
pemimpin yang dianggap adil dan bijaksana, disebut .....
a. sinkretisme
b. asimilasi
c. milenarisme
d. akulturasi
e. rekondisi

i. Suatu proses persebaran unsur kebudayaan dari individu ke individu lain dalam satu masyarakat
disebut.....
a. difusi intramasyarakat
b. difusi intermasyarakat
c. difusi nilai
d. difusi norma
e. difusi tata kelakuan

j. Masuknya era komputerisasi karena perkembangan teknologi, merupakan proses difusi secara....
a. berkesinambungan
b. damai
c. kekerasaan
d. paksaan
e. kontraversi

k. Orang yang selalu mengidentifikasikan diri dengan usaha-usaha atau jasa-jasanya dan sukar sekali
untuk melepaskan kedudukannya dalam proses perubahan, merupakan salah satu bentuk dari .....
a. tradisionalisme
b. konservatisme
c. vasted interest
d. stereotif negative
e. kulturalisme

69
l. Faktor penyebab perubahan yang berasal dari luar masyarakat adalah ....
a. peperangan
b. pertambahan penduduk
c. konflik masyarakat
d. revolusi
e. pemberontakan

m. Salah satu syarat revolusi adalah .....


a. masyarakat yang bersifat heterogen
b. adanya seorang pemimpin yang mampu menggerakkan massa
c. adanya pemerintahan yang diktaktor yang ingin disingkirkan
d. memiliki fasilitas hidup yang memadahi
e. menghendaki adanya pemerintahan yang tertib dan teratur

n. Berikut ini adalah dampak dari perubahan sosial adalah, kecuali .....
a. kesengsaraan masyarakat karena kalah perang
b. ketegangan antara negara-negara yang sedang berkonflik
c. peningkatan taraf hidup masyarakat karena modernisasi
d. migrasi karena perbaikan transportasi baik udara maupun darat
e. urbanisasi karena perbaikan sentra industri

o. Yang bukan merupakan proses penyesuaian masyarakat terhadap perubahan sosial di bawah ini
adalah....
f. akomodasi
g. kerjasama
h. koordinasi
i. kontraversi
j. asimilasi

p. 1. pengaruh dari bangsa barat


2. pengaruh dari penjuru dunia
3. diseleksi dan direncanakan
4. pada aspek kehidupan tertentu
5. pengaruh positif
Yang termasuk ciri-ciri modernisasi adalah .....
a. 1,2,3
b. 1,2,4
c. 1,3,5
d. 2,4,5
e. 2,3,5

70
q. Usaha peningkatan persatuan dan kesatuan bangsa yang heterogen sehingga terwujud integrasi
nasional yang mantap dan dinamis, merupakan modernisasi dalam bidang .....
a. politik dan ideologi
b. ekonomi
c. persatuan
d. nasionalisme
e. sudut pandang bangsa

r. Berikut ini yang bukan merupakan saluran globalisasi adalah .....


a. lembaga pendidikan
b. lembaga kenegaraan
c. lembaga keagamaan
d. lembaga kemasyarakatan
e. lembaga internasional

s. Unsur globalisasi di bawah ini sukar diterima masyarakat adalah ....


a. teknologi yang tepat guna
b. pendidikan formal
c. unsur globalisasi yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan
d. teknologi yang rumit dan mahal
e. unsur budaya luar yang tidak menyangkut idiologi, politik dan agama

t. Perlu perhitungan yang cermat dalam modal, terutama dalam pemakaiannya sehingga investasi sesuai
target yang direncanakan, merupakan modernisasi dalam bidang .....
a. ideologi
b. ekonomi
c. politik
d. tata nilai
e. komunikasi

u. Perubahan masyarakat dengan meniru dan menerapkan unsur budaya barat tanpa adanya filter disebut
....
a. modernisasi
b. globalisasi
c. westernisasi
d. konsumerisme
e. inkulturasi

71
II. Kerjakan soal di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang tepat
kemudian ukurlah hasilnya !
1. Faktor pendorong perubahan sosial adalah … dan ….
2. Penemuan baru dibedakan menjadi … dan ….
3. Penyebaran kebudayaan dari satu daerah ke daerah lain disebut ….
4. Masuknya sebuah kebudayaan yang dilakukan dengan damai disebut ….
5. Percampuran dari dua peristiwa dalam perubahan dialektikal disebut ….
6. Ketidaksanggupan masyarakat dalam menghadapi perubahan karena buruknya perencanaan
merupakan ….
7. Dampak negatif dari modernisasi yang berkaitan dengan gotong royong adalah ….
8. Salah satu dampak negatif globalisasi di bidang budaya adalah ….
9. Salah satu dampak positif globalisasi di bidang ekonomi adalah ….
10. Menurut Cohen dan Kennedy, percampuran unsur-unsur globalisasi disebut ….

72
B. Penerapan Konsep

Penerapan konsep merupakan media umpan balik bagi siswa di ranah afektif maupun
psikomotorik.

 Bacalah artikel di bawah ini kemudian diskusikan dengan teman untuk menjawab pertanyaan yang
ada di bawahnya !
WARGA DEMO TOLAK KONVERSI MINYAK TANAH

SUKOHARJO - Ratusan warga yang tergabung dalam Paguyuban Pangkalan dan Pengecer Minyak
Tanah Kabupaten Sukoharjo (P3MTS) menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD setempat. Sekitar 300
anggota P3MTS menggelar aksi menolak program konversi minyak tanah ke elpiji yang diberlakukan di
Sukoharjo.
Korlap Aksi Kresno Dewantoro menyatakan, masyarakat saat ini lebih memilih menggunakan
minyaktanah dari pada elpiji. Untuk itu, program konversi di Kabupaten Sukoharjo harus ditolak. ”Warga
miskin tidak butuh kompor dan tabung elpiji, kami butuh minyak tanah,” tegasnya saat berorasi.
Menurutnya, pemerintah harus mengkaji ulang pemaksaan kehendak proyek konversi. Apalagi,
pemerintah hanya menanggung subsidi minyak tanah Rp 9,9 triliun. Jauh lebih ringan dari pada untuk
menyubsidi tabung elpiji 3 kg. Masyarakat lebih memilih menggunakan minyak tanah bersubsidi lewat kartu.
Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 10/2008 tentang penyelenggaraan sistem
pendistribusian tertutup bahan bakar minyak tanah untuk keperluan rumah tangga dan industri kecil.Di sisi
lain, Keputusan Menteri ESDM tentang pemberlakukan konversi di Sukoharjo mulai berlaku dari 31
Desember. Program konversi minyak tanah, hanya menyengsarakan rakyat kecil.
Aksi itu sendiri berjalan dengan lancar. Massa sempat terkonsentrasi di Alun-Alun Satya Negara
sebelum bergerak ke Kantor DPRD yang sedang menggelar rapat paripurna. Massa bergantian melakukan
orasi di depan DPRD menolak program konversi.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo Bambang Riyanto menyatakan siap meneruskan aspirasi
masyarakat yang menolak program konversi. Menurut dia, program tersebut merupakan program pusat
sehingga daerah tidak bisa berbuat apa-apa. ”Daerah hanya sebagai pelaksana saja. Program konversi,
program pemerintah pusat,” ujarnya.
Menurut bupati, sebenarnya antara program konversi bisa berjalan beriringan. Artinya, program
konversi tetap dijalankan, di sisi lain keberadaan minyak tanah tetap ada. Dengan kata lain, setelah program
konversi diberlakukan, minyak tidak ditarik dari peredaran.
Dia menambahkan, jika dapat berjalan beriringan, dia yakin tidak akan muncul masalah. Masyarakat
akan menentukan pilihan dalam penggunaan bahan bakar. Apakah akan menggunakan minyak tanah, elpiji,
atau pun kayu bakar. ”Itu harapan kami. Kita lihat saja bagaimana nanti,” tambahnya.

Sumber : Wawasan digital 2009

73
Pertanyaan :
1) Menurut Anda, hal apa yang mendorong pemerintah melakukan perubahan berupa konversi
minyak tanah ke gas ?
2) Apakah peristiwa di atas bisa dikatakan sebagai perubahan sosial budaya ? Mengapa demikian
? Jelaskan !
3) Menurut Anda, Bagaimanakah tanggapan masyarakat secara umum dalam menerima
perubahan dari kasus tersebut di atas ? Jelaskan !

Penilaian Ulangan Harian

No Jenis Uji Skor Jumlah Soal Betul Salah Nilai


1. Penguasaan Konsep
I. Pilihan Ganda 1 poin
II. Soal Isian 1 poin
III. Uraian 5 poin
2. Penerapan Konsep 10 poin
Jumlah Skor Perolehan : Skor Maksimum x 100 =

Catatan ……………………… Paraf


Tgl Total Nilai
……………………………….. Guru Orang Tua
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..

74
BAB 3
KETIMPANGAN SOSIAL

Tujuan Pembelajaran :

3.3 Ketimpangan sosial :: - Menjelaskan proses ketimpangan sosial di


sebagai dampak masyarakat
perubahan sosial di
- Menganalisis dampak ketimpangan sosial
tengah globalisasi
terhadap kehidupan masyarakat

Sumber : kampung- kumuh.blog spot.com.


Refleksi Tentang : Ketimpangan Sosial
Pada dasarnya setiap umat manusia itu sama di mata tuhan. Hal yang membedakan hanya amal ibadah
yang dilakukan oleh setiap individu tersebut. Ketimpangan sosial di masyarakat diciptakan oleh masyaraakat
itu sendiri.
Kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh adanya perbedaan yang mencolok
antara satu individu dengan individu yang lain, atau antara satu kelompok masyarakat dengan dengan
kelompok masyarakat yang lain. Perbedaan itu misalnya antara si kaya dan si miskin, antara si pntar dan si
pandai dan sebagainya. Dari uraian tersebut bahwa ketimpangan sosial merupakan “ jarak” yang terjadi di
tengah-tengah masyarakat disebabkan oleh perbedaan status sosial, status ekonomi yang ada di
masyarakat. Perbedaan yang mencolok menimbulkan masalah dan perlu permasalahannya.

PETA KONSEP

Konsep Ketimpangan Jumlah Penduduk


Sosial

Kondisi Demografis Ketimpangan


Faktor Penyebab Sosial
Kondisi Pendidikan
Ketimpangan Sosial
Kondisi Kesehatan

Kondisi Ekonomi

Diskriminasi
Ketimpangan Masalah Ketimpangan
Sosial Sosial di Masyarakat Disharmoni Kehidupan Beragama

Etnosentisme

75
Dampak Ketimpangan
Sosial
A. Konsep Ketimpangan Sosial

Seperti diketahui bersama, masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang memiliki


budaya yang sangat beragam.(multikultur). Masih ingatkah kamu definisi masyarakat multikultur ?
Menurut Furnival merupakan masyarkat multikultur ( majemuk ) merupakan suatu masyarakat yang
terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri – sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain
dalam suatu kesatuan politik (Nasikun,2012). Adapun faktor yang mempengaruhi terbentuknya
masyarakat multikultural ialah kondisi geografis, pengaruh budaya asing dan faktor alam.
Keberagaman status dan kedudukan masyarakart dapat menimbulkan ketimpangan sosial.
Menurut Selo Soemarjan : 1980, ketimpangan sosial adalah ketidaksamaan untuk mendapatkan
akses atau memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya berupa kebutukan untuk
pemenuhan kebutuhan primer, sekunder dan tersier.
Dengan memahami tentang definisi ketimpangan sosial, tersebut di atas, diharapkan kamu
dapat dengan mudah belajar tentang ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial merupakan suatu
jarak yang menyebabkan ketidakadilan dalam masyarakat yang dilihat dari status atau kedudukan
sosial. Masih ingatkah kamu apa status sosial itu? Status sosial (kedudukan sosial) diartikan
76
sebagai posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial yang berhubungan dengan orang lain dalam
kelompok tersebut (Narwoko, 2010). Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa
ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dapat dilihat pada status sosial. Sebagai contohnya,
orang kaya semakin kaya, sementara tingkat kemiskinan juga semakin meningkat. Adanya
ketimpangan merupakan bukti kegagalan konsep pembangunan yang berorientasi pada
pertumbuhan.Ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia telah menjadi sebuah masalah yang
kompleks. Ketimpangan sosial merupakan masalah kehidupan sosial yang di dalamnya terdapat
hubungan sosial antarmasyarakat dan hubungan antara masyarakat dengan pemimpin negara.
Sebagai contoh ketimpangan sosial ialah kemiskinan. Ketimpangan tersebut terjadi karena adanya
hubungan yang berjalan tidak harmonis. Hubungan sosial yang terjalin harmonis di masyarakat
dapat menumbuhkan kedekatan karena adanya manfaat bersama dan saling menguntungkan. Oleh
karena itu, ketimpangan yang terjadi di Indonesia dapat dikarenakan adanya ketidakharmonisan,
adanya komunikasi yang tidak baik antarmasyarakat, kondisi ekonomi masyarakat, serta berbagai
faktor lainnya.Ketimpangan yang diartikan sebagai -uatu persoalan dalam masyarakat dapat
menimbulkan permasalahan sosial, seperti kecemburuan sosial, urbanisasi,kemiskinan, tindakan
kriminalitas, serta yang lainnya. Oleh karena itu, kita harus saling menghargai adanya perbedaan di
masyarakat agar tidak menimbulkanmasalah. Apabila masalah tersebut sudah ada di masyarakat
sebaiknya kita mencari upaya untuk mengatasi agar tidak semakin merugikan.

B. Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial merupakan suatu persoalan yang ditandai dengan ketidakseimbangan


status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat. Ketimpangan sosial yang ada di masyarakat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
1. Kondisi Demografis
Demografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan dan faktor –
faktor yang mempengaruhinya.
Dalam masyarakat terdapat usia produktif yang dapat menumbuhkan sektor ekonomi
masyarakat. Adanya keberagaman tersebut dikarenakan kondisi demografis yang berbeda.
Kondisi demografis antara masyarakat satu dengan lainnya memiliki perbedaan. Letak
perbedaan tersebut dapat dilihat pada jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran
penduduk. Untuk memahami tentang perbedaan tersebut, pelajarilah materi berikut.
a. Jumlah Penduduk
Tahukah kamu berapa jumlah penduduk di Indonesia? Menurut data Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2018 bulan Mei , perempuan 131.88 juta jiwa, laki 133.17 juta jiwa. Jumlah
penduduk Indonesia mencapai 265 juta jiwa (http://ivww.bps.go.id, diakses pada 8 Oktober
2018, 08.00 WIB). Jumlah penduduk yang besar tidak sebanding dengan fasilitas yang
penduduk dapat menimbulkanketimpangan ada, seperti pelayanan umum,lapangan
pekerjaan, tingkat kesejahteraan masyarakat, dan lain sebagainya.
77
b. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk yang dimaksud dalam demografi ialah menurut umur dan jenis
kelamin. Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk yang utama. Struktur ini
mempunyai pengaruh penting, baik terhadap tingkah laku maupun kehidupan sosial
ekonomi. Misalnya, dalam suatu daerah terdapat penduduk dengan unur 35 tahun ke atas
lebih banyak, maka daerah tersebut memiliki angka kelahiran rendah dan angka kematian
tinggi. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan penduduk daerah tersebut. Adanya
ketidakseimbangan tersebut dapat mempengaruhi keadaan sosial dan ekonomi.
c. Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk merupakan bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayahatau
daerah. Persebaran penduduk yang ada di Indonesia tidak merata antara satu pulau dengan
pulau lainnya. Pulau Jawa merupakan pulau dengan penduduk yang padat, bila
dibandingkan dengan Kalimantan, Papua, atau Sulawesi. Adanya persebaran penduduk
yang tidak merata menimbulkan pembangunan yang hanya terpusat pada satu daerah. Hal
ini akan menimbulkan kemiskinan bagi penduduk yang tidak dapat bersaing dengan
perkembangan pembangunan daerah.
2. Kondisi Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun manusia yang berkualitas. Dalam
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 31 Ayat 1 disebutkan bahwa "Setiap warga negara
berhak mendapatkan pendidikan." Berdasarkan pasal tersebut dapat kita pahami bahwa setiap
orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Bagaimanakah dengan pendidikan di
Indonesia? Apa hubungan pendidikan dengan ketimpangan sosial?
Bagaimana upaya pemerintah untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia? Bagaimana
upaya yang dapat kamu lakukan sebagai generasi muda untuk meningkatkan mutu pendidikan
di Indonesia?Pada era globalisasi ini, pendidikan merupakan kebutuhan untuk semua orang,
baik laki-laki maupun perempuan. Pendidikan suatu bangsa menjadi faktor penunjang
pembangunan bangsa. Pendidikan merupakan kunci pembangunan, terutama pembangunan
sumber daya manusia.
Pendidikan dapat dikatakan berhasil. salah satunya dengan
meningkatnya aksesibilita? berdasarkan gender, artinya
perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama dalam
memperoleh pendidikan.Anak-anak yang berada di daerah
terpencil memilikisemangat belajar yang tinggi meskipun
dengan fasilitas yang terbatas. Hal ini berbeda dengan remaja
yang berada di kota. Dengan fasilitas mencukupi, sebagian dari
mereka terpengaruh, oleh lingkungan yang kurang baik,

Anak-anak jalanan dengan lingkungan yang


sehingga semangat belajarnya kurang. Adanya perbedaan ini
kurang baik, sehingga kurang mendapatkan dapat menimbulkan ketimpangan sosial. Ketidakadilan tersebut
kesempatan pendidikan
dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas, kualitas tenaga kerja, mutu pendidikan, dan lain
sebagainya.

3. Kondisi Kesehatan
78
Kamu telah belajar tentang faktor yang mempengaruhi munculnya ketimpangan sosial di
masyarakat. Faktor yang dimaksud adalah kondisidemografi dan kondisi pendidikan. Selain
keduator tersebut, ketimpangan sosial juga dipengaruhioleh faktor kesehatan. Apa kaitan antara
faktorkesehatan masyarakat dengan ketimpangan sosial? itu memperdalam pemahamanmu
mengenai faktornyebab ketimpangan sosial,
Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dapat ditimbulkan karena faktor kesehatan.
Munculnya ketimpangan sosial dapat dikarenakan penyebaran fasilitas kesehatan yang tidak
merata di setiap daerah, jangkauan kesehatan kurang luas, pelayanan kesehatan yang kurang
memadai maupun faktor lainnya. Hal ini menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat antara
satu dengan lainnya berbeda, sehingga menimbulkan ketimpangan.
4. Kondisi Ekonomi
Di antara ketiga faktor sebelumnya, faktor ekonomi sering dinilai sebagai penyebab munculnya
ketimpangan sosial. Ketimpangan ini timbul dikarenakan tidak adanya pemerataan dalam
pembangunan ekonomi. Ketidakmerataan pembangunan ini disebabkan karena adanya
perbedaan antara wilayah satu dengan lainnya. Hal ini terlihat dengan adanya wilayah yang
maju dengan wilayah yang terbelakang atau kurang maju.
Beberapa ahli mengatakan bahwa munculnya ketimpangan yang dilihat dari faktor ekonomi
terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi.
Daerah yang memiliki sumber daya dan faktor
produksi, terutama yang memiliki barang modal
(capital stock) akan memperoleh pendapatan yang
lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang
memiliki sedikit sumber daya (Yeniwati, 2013).
Pada materi ini, kamu telah mempelajari tentang
faktor-faktor penyebab ketimpangan sosial. Munculnya
ketimpangan sosial di masyarakat dapat dikarenakan
Gambar : Ekonomi penyebab
faktor demografis, faktor pendidikan, faktor kesehatan,
ketimpangan.
dan faktor ekonomi. Bagimana dengan ketimpangan
yang ada di lingkungan sekitarmu? Faktor apa yang mendorong munculnya ketimpangan
tersebut? Untuk menjawab dan memperdalam pemahamanmu tentang faktor penyebab
ketimpangan sosial.

C. Masalah Ketimpangan Sosial di Masyarakat


Kamu telah belajar tentang definisi dan faktor penyebab ketimpangan socialpada subbab
sebelumnya. Setelah memahami kedua materi tersebut, diharapkan kamu dapat bersikap lebih kritis
terhadap adanya ketimpangan sosial. Selain itu, kamu diharapkan memiliki sikap empati terhadap
ketimpangan sosial yang ada di lingkungan sekitarmu. Apa saja masalah ketimpangan sosial itu?
Sebelum kamu memahami lebih mendalam tentang masalah ketimpangan sosial di masyarakat
yaitu :
1. Diskriminasi
Diskriminasi berasal dari bahasa Inggris yaitu discrimination yang artinya sikap atau tindakan
membeda-bedakan (2004). Diskriminasi cenderung memiliki arti negatif, yaitu menguntungkan
79
satu pihak dan merugikan pihak lain. Hal ini dikarenakan tindakan tersebut dinilai tidak adil.
Adanya diskriminasi di masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Setiadi (2006),
faktor penyebab munculnya diskriminasi adalah sebagai berikut :
a. Adanya persaingan yang semakin ketat dalam berbagai kehidupan.
b. Adanya tekanan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok dominan terhadap
kelompok atau golongan yang lebih lemah.
c. Ketidakberdayaan golongan miskin dan intimidasi yang membuat terpuruk dan
menjadi korban diskriminasi. Beberapa contoh bentuk diskriminasi yang terjadidi
masyarakat adalah sebagai berikut.
a) Diskriminasi Ras
Diskriminasi ras pernah terjadi pada masyarakat Afrika Selatan yang dikenal
dengan politik apartheid. Dalam politik apartheid, golongan orang-orang kulit
putih menduduki lapisan sosial yang lebih tinggi daripada golongan orang-
orang kulit hitam. Untuk lebih jelasnya, pahamilah deskripsi di bawah ini yang
menjelaskan tentang politik apartheid juang kesetaraan di Afrika Selatan.
Politik apartheid merupakan
contoh bentuk diskriminasi ras
yang ada di masyarakat.
Politik tersebut menggolongkan
masyarakat berdasarkan jenis
kulit. Saat ini, politik tersebut
sudah dihapuskan dan tidak ada
Gambar : Diskriminasi ras terjadi karena ada
perbedaan ciri fisik pembedaan yang tidak adil
pada jenis ras. Kita sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebaiknya harus saling menghargai
perbedaan yang ada di masyarakat. Jangan jadikan perbedaan sebagai
pemecah, namun jadikan perbedaan tersebut sebagai alat untuk bersatu.
b) Diskriminasi Agama
Diskriminasi agama berarti memperlakukan orang berbeda karena apa yang
mereka percaya atau tidak percaya berdasarkan agamanya.
Adanya diskriminasi agama dapat dikarenakan beberapa faktor, seperti
keyakinan agama yang dianut, adanya perbedaan agama dalam satu
kelompok, adanya praktik keagamaan, dan lain sebagainya
Munculnya diskriminasi
agama dapat diawali
karena adanya
prasangka.
Dengan adanya
prasangka, kita telah
membuat pembedaan
Gambar : diskrimasi agama terjadi karena
fanatisme yang berlebihan antara kita dengan

80
orang lain. Oleh karena itu, kita harus menghindari prasangka agar tidak
menimbulkan diskriminasi dan muncul ketimpangan sosial.
c) Diskriminasi Gender
Menurut Giddens, gender ialah perbedaan psikologi, sosial, dan budaya
antara laki-laki dan perempuan (Sunarto, 2004). Pada hakikatnya, manusia
memiliki kesetaraan dalam kedudukannya, baik laki-laki maupun perempuan.
Keduanya diciptakan dalam derajat, harkat, dan martabat yang sama. Oleh
karena itu, kita tidak boleh membeda-bedakan dalam berteman, baik itu laki-
laki maupun perempuan.
Diskriminasi di
masyarakathampir terjadi pada
setiap periode sejarah. Di
beberapa kelompok masyarakat,
jenis kelamin digunakan sebagai
kriteria yang penting dalam
pembagian kerja
Kelompok-kelompok masyarakat
Gambar : Perempuan bekerja tetap harus tersebut membagi peran, tugas,
mengurus anaknya sehingga sering terjadi
ketidakadilan gender. dan kerja berdasarkan jenis
kelamin, meskipun sebagaian di antaranya ada yang dipandang cocok dan
wajar untuk dilakukan oleh kedua jenis kedua jenis kelamin. Saat ini, bentuk
diskriminasi terhadap jenis kelamin mulai dihilangkan. Apabila dalam
masyarakat berkembang diskriminasi, maka dapat menimbulkan ketimpangan
antara kaum laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, bentuk diskriminasi
harus dihilangkan agar tidak menimbulkan masalah sosial di masyarakat.
Bentuk diskriminasi di masyarakat sangatberagam, tidak hanya diskriminasi
ras, agama, maupun gender. Namun, diskriminasi juga dapat berupa
golongan, status, kelas sosial dan ekonomi, usia, pandangan politik, dan lain
sebagainya. Untuk memperdalam pemahamanmu mengenai bentuk
diskriminasi sebagai contoh dari ketimpangan sosial di masyarakat.
2. Disharmoni Kehidupan Beragama
Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antarpemeluk agama dapat menjaga
keharmonisan dalam bermasyarakat. Oleh karena itu, mari kita tanamkan dalam diri kita untuk hidup
saling bertoleransi antarsesama. Untuk memperdalam pemahamanmu mengenai keharmonisan dan
disharmoni dalam kehidupan beragama.Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk
yang memiliki keberagaman suku, agama, budaya, tradisi, norma, dan sebagainya. Adanya
keberagaman tersebut dapat menimbulkan disharmoni antara masyarakat satu dengan masyarakat.
Sebagai contohnya, masyarakatIndonesia yang memiliki agama Islam,Kristen, Katolik, Hindu,
Buddha,dan Konghucu rawan terjadinyakonflik. Konflik tersebut dapat dipicu karena
adanyaketimpangan sosial di masyarakat.Disharmoni dalam kehidupan beragama jugadapat
dipengaruhi oleh adanya sikap fanatisme yangberlebihan, sehingga mengakibatkan memudarnya
sikaptoleransi di masyarakat. Sebagai contohnya, sering kitamendengar kasus bom bunuh diri yang
81
dilakukan olehseseorang. Kasus tersebut dilatarbelakangi oleh motifpolitik, tetapi sering dikondisikan
sebagai kepentinganagama.

3. Etnosentrisme
Diskriminasi dan disharmoni dalam kehidupan beragama adalah contoh dari masalah sosial yang
muncul karena adanya ketimpangan sosial. Etnosentrisme merupakan salah satu masalah sosial
yang terjadi karena adanya ketimpangan sosial. Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (2004)
dijelaskan bahwa etnosentrisme merupakan suatu kecenderungan yang menganggap cara hidup
sendiri sebagai dasar penilaian terhadap cara hidup orang lain. Istilah etnosentrisme dikemukakan
oleh W.G. Sumner. Etnosentrisme memiliki kaitan dengan kebanggaan atas kelas sosial pada suatu
golongan, dibandingkan dengan kelas sosial pada golongan lain. Etnosentrisme dapat menghambat
hubungan antarkebudayaan, sehingga menghambat proses asimilasi dan integrasi, serta dapat
menimbulkan konflikSARA.

D. Dampak Ketimpangan Sosial di Masyarakat


Pada era globalisasi, masalah ketimpangan sosial sangat bervariasi. Munculnya masalah
ketimpangan sosial di masyarakat dapat menimbulkan dampak yang beragam, baik dampak positif
maupun dampak negatif. Sebelum kamu mempelajari apa saja dampak yang ditimbulkan dari
ketimpangan sosial itu .Ketimpangan yang terjadi di masyarakat dapat menimbulkan dampak yang
beragam bagi masyarakat itu sendiri. Dampak tersebut dapat berupa dampak negatif maupun
dampak positif. Ketimpangan sosial yang ada di masyarakat memiliki dampak positif maupun
dampak negatif . dampak positif dari adanya ketimpangan adalah sebagai berikut :
1. Mendorong wilayah lain yang kurang maju untuk dapat bersaing.
2. Meningkatkan pertumbuhan untuk kesejahteraan masyarakat. Selain memiliki dampak positif,
ketimpangan sosial juga memiliki dampak negatif. Dampak negatif dari ketimpangan sosial
adalah sebagai berikut:
1) Melemahnya wira usaha karena adanya monopoli
2) Menimbulkan kecemburuan sosial.
3) Adanya pembatasan hubungan sosial karena kedudukan seseorang dalam masyarakat.
4) Melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas.
5) Adanya ketidakadilan dalam masyarakat.
6) Terjadinya krimanalitas
Dampak yang ditimbulkan dari ketimpangan sosialsangat beragam. Dengan mengetahui
dampak tersebut, diharapkan muncul sikap empati untuk ikut berpartisipasi dalam
mengatasi masalah ketimpangan di lingkungan sekitar. Nah, untuk memperluas
pemahamanmu mengenai ketimpangan sosial dan dampak yang ditimbulkan di
masyarakat

E. Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial di Masyarakat


Dampak yang diitimbulkan akibat adanya ketimpangan sosial di masyarakat. berrsifat positif
maupun negatif. Dampak ketimpangan sosial di masyarakat yang negatif dapat menimbulkan
masalah sosial. Oleh karena itu, perlu adanya suatu upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial
82
tersebut. Sebelum kamu mempelajari upaya yang dapat dilakukan masyarakat dan pemerintah
untuk mengatasi ketimpangan sosial.
Ketimpangan sosial yang diartikan sebagai suatu ketidakadilan dalam masyarakat dapat
menimbulkan dampak di masyarakat. Oleh karena :tu, perlu adanya suatu upaya untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketimpangan sosial di
masyarakat adalah sebagai berikut.
1) Peningkatan Kualitas Penduduk
Masyarakat Indonesia yang sangat beragam memiliki karakteristik masing-masing.
Keberagaman tersebut juga dapat menimbulkan ketimpangan sosial, sehingga perlu adanya
upaya peningkatan kualitas manusia. Peningkatan kualitas penduduk dapat dilakukan melalui
reberapa usaha. Usaha tersebut adalah sebagai berikut:
a. Memperbaiki kualitas pendidikan.
b. Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik jumlah tenaga medis ataupun peningkatan
pelayanan kesehatan.
c. Melakukan pemberdayaan kelompok di masyarakat, misalnya dengan memberikan
penyuluhan atau pengarahan kepada masyarakat.
2) Mobilitas Sosial
Dalam Ramus Sosiologi (Haryanta, 2012), mobilitas diartikan sebagai suatu perpindahan atau
perubahan gerak. Perpindahan yang dimaksud ialah perpindahan penduduk antara daerah ke
daerah lainnya. Hal ini ivrtujuan untuk mengendalikan jumlah renduduk di suatu daerah.
Adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti eh adanya pembangunan. Hal ini agar tidak
terjadi kepadatan yang akhirnya nenimbulkan ketimpangan sosial.
3) Menciptakan Peluang Kerja
Indonesia termasuk salah satu jara berkembang dengan kepadatan penduduk yang tinggi.
Jumlah penduduk yang besar tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan, sehingga banyak
pengangguran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebaiknya kita menciptakan peluang
kerja dengan memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar. Dengan menciptakan peluang kerja,
maka kita juga dapat merigurangi munculnya ketimpangan sosial di masyarakat.
Pada bab ini, kamu telah belajar mengenai
ketimpangan sosial. Ketimpangan yang diartikan
sebagai suatu ketidakadilan dalam masyarakat dapat
menimbulkan masalah sosial. Oleh karena itu, kita
harus menumbuhkan sikap empati terhadap
ketimpangan sosial sehingga mendorong kita untuk
ikut berpartisipasi dalam mengatasinya. Untuk
memperluas wawasanmu mengenai'ketimpangan
sosial.

Gambar : Menciptakan peluang kerja


dengan kearifan lokal dapat mengurangi
ketimpangan sosial.

83
Kegiatan 3.1
Judul Kegiatan : Mengidentifikasi Ketimpangan Sosial
Jenis kegiatan : Tugas Individu
Tujuan Kegiatan : Peserta didik dapat mendefinisikan ketimpangan sosial
dengan benar
Agar kamu dapat mendefinisikan ketimpangan sosial dengan baik, lakukanlah cek,
perluasan dan ekplorasi berikut !
Cek
 Apa yang dimaksud ketimpangan sosial menurut Selo Sumardjan ?
 Sebutkan 5 (lima) dampak ketimpangan sosial !
Perluasan
 Menurut anda, apa yang terjadi bila ketimpangan sosial di masyarakat tidak dapat
dapat diselesaikan atau tidak ada solusinya? Jelaskan pendapat Anda !
Eksplorasi
 Coba Anda amati ketimpangan sosial yang telah terjadi di sekitar lingkungan
tempat tinggal Anda. Kemudian analisis ketimpangan sosial yang telah terjadi !
Kegiatan ini akan memperdalam pemahaman Anda tentang ketimpangan sosial !

RANGKUMAN

1. Menurut Selo Soemarjan : 1980, ketimpangan sosial adalah ketidaksamaan


untuk mendapatkan akses atau memanfaatkan sumber daya alam yang
tersedia. Sumber daya berupa kebutukan untuk pemenuhan kebutuhan
primer, sekunder dan tersier.
2. Ketimpangan sosial yang ada di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu : Kondisi Demografis,. Kondisi Pendidikan. Kondisi Kesehatan Kondisi
Ekonomi
3. Contoh ketimpangan sosial meliputi diskriminasi, disharmonisasi dan
etnosentris

4. Dampak positif ketimpangan sosial yaitu : mendorong wilayah lain yang


kurang maju untuk berubah ke arah lebih maju dan siap berkompetisi,
meningkatkan pertumbuhan untuk kesejahteraan.
5. Dampak negatif ketimpangan sosial yaitu : menimbulakan kecemburuan
sosial, melemahklan stabilitas sosial dan solidaritas, adanya ketidak adilan,
terjadinya tindak kriminal, adanya monopoli.
6. Upaya mengatasi ketimpangan sosial yaitu ; meningkatkan SDM, mobilitas
sosial dan menciptakan lapangan kerja.

84
TUGAS KELOMPOK 3.2
Kerjakan tugas berikut bersama kelompok Anda !
1. Amatilah ketimpangan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar Anda !
2. Diskusikan dengan kelompok Anda, bagaimana bentuk-bentuk ketimpangan sosial dan penyebab
ketimpangan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar Anda ?
3. Catatlah dari hasil diskusi Anda pada selembar kertas dan adakan tanya jawab berkaitan
ketimpangan sosial yang sedang dibahas dengan kelompok lain !
Skor yang diperoleh
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1. Ketepatan obyek yang dianalisis
2. Tata Bahasa
3. Kecakapan presentasi
4. Melaporkan tugas dengan
sistematis
Jumlah

TUGAS MANDIRI 3.3


Kerjakan tugas berikut dengan tepat, dengan mengisi kolom di bawah ini !
1. Definisi ketimpangan sosial ……………………………………………………..
……………………………………………………..
2. Faktor ketimpangan sosial ……………………………………………………..
……………………………………………………..

3. ………………………………… Mendorong wilayah lain untuk berubah ke arah


lebih baik dan siap berkompetisi, meningkatkan
pertumbukan ekonomi untuk kesejahteraan
masyarakat
4. Dampak negatif ketimpangan ……………………………………………………..
sosial ……………………………………………………..

5. Upaya mengatasi ……………………………………………………..


ketimpangan sosial ……………………………………………………..

UJI KOMPETENSI 3.4


A. Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. Ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia telah menjadi sebuah masalah yang kompleks. Hal ini
dikarenakan....

85
a. interaksi yang terjalin di masyarakat kurang baik
b. kurangnya keterbukaan antarindividu di masyarakat
c. adanya perbedaan yang mencolok antara si kaya dan si miskin
d. adanya ketidakharmonisan dalam masyarakat
e. kecemburuan sosial

2. Masalah ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah
satu faktor yang mempengaruhi adalah kondisi demografi wilayah Indonesia yang berbeda-beda.
Letak perbedaan tersebut dapat dilihat pada komposisi penduduk. Komposisi penduduk yang
dimaksud dalam demografi ialah....
a. kualitas penduduk
b. sumber daya manusia
c. jenis kelamin dan umur
d. persebaran penduduk
e. jumlah penduduk

3. Ketimpangan sosial yang terjadi


di masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor kesehatan. Berikut yang menunjukkan faktor
pendukung munculnya ketimpangan sosial dilihat dari faktor kesehatan ialah....
a. fasilitas kesehatan kurang memadahi
b. banyaknya wabah penyakit di lingkungan masyarakat
c. adanyapembatasanpengobatan
d. terbatasnyajumlahtenagamedis
e. adanya perbedaan fasilitas kesehatan di masyarakat

4. Cermatilah pernyataan berikut ini!


1) Adanya persaingan yang semakin ketat dalam berbagai kehidupan.
2) Adanya ketidakadilan di lingkungan masyarakat.
3) Adanya tekanan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok dominan terhadap kelompok atau
golongan yang lebih lemah.
4) Kurangnyahubungan sosial antara individu satu dengan lainnya di lingkungan masyarakat.
5) Ketidakberdayaan golongan miskin dan intimidasi yang membuat terpuruk dan menjadi korban
diskriminasi.
Berdasarkan pernyataan di atas yang menjadi faktor penyebab munculnya diskriminasi
ditunjukkan oleh nomor
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 3), dan 5)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)

5. Diskriminasi adalah sikap atau tindakan membeda - bedakan.


Diskriminasi merupakan salah satu contoh bentuk ketimpangan sosial di masyarakat. Adapun
bentuk diskriminasi di masyarakat yang menimbulkan ketimpangan sosial dapat berupa ....
a. diskriminasi gender
b. diskriminasi umur
c. diskriminasi pekerjaan
d. diskriminasi tempat tinggal
e. diskriminasi kedudukan seseorang di masyarakat
6. Masalah ketimpangan sosial di masyarakat sangat beragam. Salah satunya ialah disharmoni dalam
kehidupan beragama. Munculnya disharmoni dalam kehidupan beragama dipengaruhi oleh....
a. adanya diskriminasi di masyarakat
b. adanya perbedaan di lingkungan masyarakat
c. kurangnya interaksi antara masyarakat yang berbeda agama
d. tidak adanya sikap saling terbuka terhadap perbedaan agama di masyarakat
86
e. adanya sikap fanatisme yang berlebihan

7. Etnosentrisme merupakan suatu kecenderungan yang menganggap cara hidup sendiri sebagai
dasar penilaian terhadap cara hidup orang lain. Etnosentrisme yang dinilai sebagai salah satu
contoh masalah yang diakibatkan adanya ketimpangan sosial memiliki kaitan dengan ....
a. kebudayaan suatu daerah
b. hubungan antarindividudalam kelompok
c. hubungan antarkebudayaan
d. kebanggaan atas kelas sosial pada suatu golongan
e. tingkah laku individu di masyarakat

8. Perhatikan dengan saksama pernyataan berikut ini!


1) Mendorong wilayah lain yang kurang maju untukdapat bersaing.
2) Meningkatkan pertumbuhannya untuk kesejahteraan masyarakat.
Pernyataan tersebut menjelaskan mengenai dampak positif dari ....
a. ketimpangan sosial
b. diskriminasi
c. etnosentrisme
d. ketimpangan budaya
e. kesenjangan sosial

9. Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat bila tidak diperhatikan akan menimbulkan masalah
bagimasyarakat, sehingga perlu adanya upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Di bawah ini
yang menunjukkan upaya mengatasi ketimpangan sosial di masyarakat adalah....
a. mengadakan penyuluhan didaerah-daerah
b. melakukan pendekatan kepadamasyarakat tanpa membeda-bedakan

c. meningkatkan kualitaspenduduk
d. mendekatkan hubungan antarapemerintah dengan masyarakatumum
e. melakukan urbanisasi dari satudaerah ke daerah lain

10. Mobilitas penduduk dapat menjadi salah satu upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial di
masyarakat. Tujuan dilakukannya mobilitas tersebut adalah....
a. untuk mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah
b. untuk menekan jumlah penduduk
c. untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat
d. untuk meratakan jumlah penduduk di wilayah Indonesia
e. untuk memperbaiki fasilitas kesehatan di masyarakat

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Ketimpangan sosial merupakan suatu bentuk ketidakadilan dalam masyarakat. Munculnya


ketimpangan sosial di masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Diskusikan dengan
satu orang temanmu, mengapa pendidikan menjadi salah satu faktor penyebab munculnya
ketimpangan sosial?
2. Suatu masalah sosial di masyarakat pasti dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti masalah
ketimpangan sosial. Sebutkan faktor penyebab ketimpangan sosial di masyarakat!
3. Masalah ketimpangan sosial dapat menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat, baik dampak
positif maupun dampak negatif. Sebutkan dampak negatif ketimpangan sosial bagi masyarakat!
4. Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat sering dikaitkan dengan faktor ekonomi
masyarakat. Menurut pendapatmu, jelaskan hubungan antara ketimpangan sosial dengan faktor
ekonomi!
87
5. Keberagaman masyarakat Indonesia dapat memicu terjadinya ketimpangan sosial. Oleh karena
itu, perlu adanya suatu upaya untuk mengatasi masalah ketimpangan tersebut, salah satunya
dengan meningkatkan kualitas penduduk. Sebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas penduduk!

PENERAPAN KONSEP
Aspek Afektif
Baca dan pahamilah kutipan artikel di bawah ini dengan sungguh-sungguh!

Pemerintah Terus Berupaya Hapus Diskriminasi Upah & Jabatan


Indonesia mendapat apresiasi dalam pembahasan-pembahasanperkembangan ketenagakerjaan di
tingkat komite yang telah dilakukan selama sidang 103rd Session of the International Labour Conference
(ILC) berlangsung di Jenewa, Swiss.
Bangsa ini tercatat sebagai salah satu negara bersama 36 negara lainnya yang dianggap positif dalam
penerapan Konvensi ILO nomor 100 dan 111,
"Pembenahan sektor ketenagakerjaan yang selama ini dilakukan Indonesia mendapatkan apresiasi dari ILO
dan negara-negara peserta ILC. Kita tetap bekerja sama dengan ILO dalam penanganan sistem
ketenagakerjaan," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar, di
Jakarta Senin (9/6/2014).Dalam Komite Aplikasi Standard, Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 98
negara yang tidak terlambat dalam menyampaikan laporan penerapan konvensi-konvensi ILO yang ada
termasuk nomor 100 dan 111 mengenai penghapusan diskriminasi upah dan jabatan."Kita terus melakukan
sosialisasi dan penegakan aturan ketenagakerjaan terkait upaya penghapusan diskriminasi upah dan
jabatan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia," terangnya.

Aspek Pskimotorik

1. Carilah artikel dari surat kabar yang membahas tentang ketimpangan sosial!
2. Bacalah sumber referensi yang berkaitan dengan artikel ketimpangan sosial untuk memperdalam
pemahamanmu!
3. Analisislah secara kritis isi artikel ketimpangan sosial tersebut!
4. Berdasarkan hasil analisismu, buatlah makalah mengenai ketimpangan sosial!
5. Kemukakan makalah tentang ketimpangan sosial kepada bapak atau ibu guru dan teman satu kelas!
6. Setelah selesai presentasi, kumpulkan makalah tentang ketimpangan sosial kepada bapak atau ibu
guru sebagai bahan penilaian! Makalah dengan nilai tertinggi akan diikutkan dalam lomba penulisan
makalah tingkat SMA/MA.

88
7. Kamu akan dinilai berdasarkan aspek keterampilan yang meliputi keterampilan membuat makalah,
keterampilan mengunakan media presentasi, dan mengomunikasikan hasil pekerjaan secara
sistematis dan logis.

Uji Kompetensi 3.2

Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tan da silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau el
1. Bangsa Indonesia setelah 69 tahun merdeka masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan
ketimpangan sosial di masyarakat. Ketimpangan sosial memiliki makna ....
a. suatu ketidakadilan dalam masyarakat yang dilihat dari status atau kedudukan sosial
b. suatu keadaan yang membeda-bedakan status sosial dalam masyarakat
c. ketidaksetaraan antarakebutuhan hidup dengankedudukan sosial
d. kehidupan masyarakat yangcenderung tidak sejahtera
e. pemenuhan kebutuhan hidup yang terkendala dengan $tatus dan kedudukan sosial
2. Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut antara lain....
a. pendidikan, demografis, keamanan, dan keadilan
b. keadilan, ekonomi, kesehatan, dan keamanan
c. kesehatan, demografis, pendidikan, dan keadilan
d. ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan keamanan
e. demografis, kesehatan, ekonomi, dan pendidikan
3. Munculnya diskriminasi di masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu
faktoryang mempengaruhi munculnya diskriminasi ialah....
a. adanya kesenjangan sosial antara masyarakat kota dan desa
b. munculnya kecemburuan sosial dalam masyarakat
c. adanya persaingan yang semakin ketat dalam berbagai kehidupan
d. adanya perbedaan pem-bangunan antardaerah
e. munculnya dominasi kelompok sosial di masyarakat
4. Faktor penyebab ketimpangan sosial sangat beragam. Faktor penyebab ketimpangan sosial yang
berkaitan dengan angka pengangguran yang tinggi dan tingkat kesejahteraan hidup yang rendah
adalah ....
a. keamanan dan ekonomi
b. pendidikan dan ekonomi
c. ekonomi dan kesejahteraan
d. demografis dan pendidikan
e. kesehatan dan demografis
5. Pandangan yang menganggap suatu golongan, suku, atau ras lebih unggul dibandingkan dengan
yang lainnya merupakan salah satu contoh ketimpangan sosial dalam masyarakat. Pandangan
tersebut dinamakan....
a. revolusioner
b. etnosentrisme
c. endosentrisme
d. eksosentrisme
e. radikalisme

89
6. Pada zaman dahulu warga keturunan Tionghoa mendapat sebutan "Tiongkok" karena fisik dan
kebudayaan mereka identik dengan bangsa Tiongkok dan menjadi minoritas di kalangan
masyarakat. Kasus tersebut adalah salah satu contoh masalah ketimpangan sosial dalambentuk....
a. diskriminasi agama
b. diskriminasi keturunan
c. diskriminasi gender
d. diskriminasi ras
e. diskriminasi jumlah
7. Daerah yang barb terbentuk dari pemekaran wilayah akan berusaha untuk menyamakan tingkat
kesejateraan dengan daerah lain yang telah lebih dulu ada. Hal itu merupakan salah satu bentuk ....
a. persaingan antar daerah otonomi
b. efek dari pemekaran wilayah
c. usaha untuk mengejar ketertinggalan daerah baru
d. pemenuhan kesejahteraan penduduk
dampak positif dari ketimpangan sosial dalam bidang ekonomi
8. Ketimpangan sosial membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini
yang bukan termasuk dampak negatif dari ketimpangan sosial adalah....
a. adanya ketidakadilan dalam masyarakat
b. adanya pembatasan hubungan sosial karena kedudukan seseorang dalam masyarakat
c. mendorong wilayah lain yang kurang maju untuk dapat bersaing
d. melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas
e. menimbulkan kecemburuan sosial
9. Masalah sosial yang terjadi di masyarakat sangat beragam. Salah satu masalah sosial yang ada di
masyarakat ialah tingkat kriminalitas. Angka kejahatan yang tinggi terjadi salah satu disebabkan oleh
besarnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai pekerjaan. Permasalahan tersebut dapat diatasi
dengan cara....
a. menambah jumlah anggota polisi
b. membuka lapangan pekerjaan baru seluas-luasnya
c. menghukum pelaku kejahatan dengan hukuman maksimal
d. memberikan penyuluhan kepada masyarakat
e. mengajarkan ilmu bela diri untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan

10. Ketimpangan sosial di masyarakat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
demografi.Ketimpangan sosial yang disebabkan oleh faktor demografis (jumlah penduduk) dapat
diatasi dengan cara ....
a. mobilitas sosial
b. menambah fasilitas kesehatan
c. membuka akses pendidikan
d. meningkatkan pendapatan per kapita penduduk
e. memberikan kredit usaha rakyat

C. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Ketimpangan sosial dalam kehidupan masyarakat dapat mengakibatkan beberapa dampak seperti
kemiskinan, angka kriminal yang tinggi, kesenjangan pembangunan antarwilayah, dan lain
sebagainya. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ketimpangan sosial!
2. Salah satu faktor penyebab munculnya ketimpangan sosial di masyarakat ialah karena dipengaruhi
oleh faktor ekonomi. Jelaskan latar belakang munculnya ketimpangan sosial dilihat dari faktor
ekonomi!
3. Masyarakat Indonesia dengan keragaman sosial dapat menimbulkan ketimpangan sosial. Sebutkan
faktor penyebab ketimpangan yang dilatarbelakangi oleh keragaman masyarakat!
90
4. Etnosentrisme dinilai sebagai suatu kecenderungan yang menganggap cara hidupnya sebagai dasar
penilaian, sehingga dapat menghambat hubungan antarkebudayaan. Sebutkan dampak yang
ditimbulkan dari adanya hambatar. dalam hubungan antarkebudayaan!
5. Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dapat menimbulkan masalah sosial yang beragam,
seperti kenakalan remaja, munculnya angka kriminalitas pencemaran lingkungan, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, perlu adanva upaya untuk mengatasi masalah ketimpangan tersebut.
Sebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ketimpangan sosial di masyarakat!

Penilaian Uji Kompetensi

No Jenis Uji Skor Jumlah Soal Betul Salah Nilai


1. Pilihan ganda
2. Soal Isian
3. Uraian
Jumlah Skor Perolehan : Skor Maksimum x 100 =

Catatan ……………………… Paraf


Tgl Total Nilai
……………………………….. Guru Orang Tua
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..

91
BAB IV
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Tujuan Pembelajaran :

3.4 Pemberdayaan :: - Menjelaskan konseppemberdayaan


komunitas dengan komunitas di masyarakat
mengedepankan nilai- - Menganalisis proses pemberdayaan
nilai kearifan lokal di komunitas di masyarakat
tengah-tengah pengaruh
globalisasi

Gambar 1 : Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat


92
Refleksi Tentang : Pemberdayaan Komunitas

Pemberdayaan sebagai upaya memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh individu, kelompok dan
masyarakat luas agar mereka memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan dan mengontrol lingkungannya
agar dapat memenuhi keinginan-keinginannya, termasuk aksesabilitas terhadap sumberdaya, terkait dengan
pekerjaan, dan aktivitas sosial lainnya. Dengan kata lain masyaraka

PETA KONSEPPEMBERDAYAAN KOMUNITAS

Pengertian
Pemberdayaan
Komunitas
Konsep
Pemberdayaan
Komunitas Dasar dan
Prinsip
Pemberdayaan
Komunitas

Manusia

P
E Bina usaha
M
B
E
R
D Ruang Lingkup Bina Lingkungan
A Pemberdayaan
Y Komunitas
A
A
N Bina
Kelembagaan
K
O
M ArahTtujuan dan
U Manfaat
N Pemberdayaan
I Komunitas
T Pemberdayaan
A Komunitas
Pendekatan
S Pemberdayaan
Komunitas

Proses
Pemberdayaan Kelebihan dan Kekurangan
Komunitas Pemberdayaan Komunitas
93

Metode Pemberdayaan
Komunitas
94
Artikel Pilihan

Pemberdayaan Masyarakat dalam Program Restorasi Gambut

RIAU- Peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi bagian penting dalam program restorasi
gambut yang dilakukan Badan Restorasi Gambut (BRG). Upaya peningkatan tersebut dengan
memberikan pilihan kepada masyarakat mengelola lahan gambut yakni berupa mix farming-budidaya
kopi, budidaya karet dan budidaya madu. Mix farming tersebut bertujuan agar masyarakat tidak
menggantungkan kehidupannya pada satu komoditas.

Selain itu, Kepala BRG Nasir Foead memaparkan tentang rencana bantuan pemasaran atas
budidaya yang dilakukan oleh masyarakat sehingga produksi dapat terserap oleh pasar yang tepat.
Rencana tersebut juga mendapatkan dukungan dari Bupati Siak, Syamsuar. Ia menambahkan
rencana agrowisata untuk memberikan nilai tambah dari kegiatan itu.

Penjelasan tersebut disampaikan kepada Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki saat meninjau
lokasi percontohan di desa Kuwalian, Kelurahan Kampung Rembak, Kabupaten Siak, Jumat 22 Juli
2016. Teten berpesan agar upaya tersebut diberikan teknik pengembangan produk dan promosi yang
tepat seperti memuat cerita di balik produk–produk yang dihasilkan petani. Cerita dibalik produk akan
memberikan nilai jual yang dapat mempengaruhi sekaligus memperkuat dukungan konsumen dengan
tetap branding menggunakan nama petani Siak.

Bupati Siak yang turut hadir dalam kunjungan tersebut juga menyampaikan dukungan kepada Petani
yang mengembangkan beragam komoditas sehingga tidak menjadi perkebunan monokultur yang
memiliki kerentanan terhadap kondisi kawasan gambut di Kabupaten Siak.

Lokasi percontohan juga menjadi titik awal untuk Kabupaten Siak dalam percobaan sekat kanal yang
masih dikembangkan oleh Badan Restorasi Gambut. Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Bupati dan
wakil bupati Kabupaten Siak serta Deputi IV BRG.

Disarikan dari ; https//ww.emaze.com, 09 Juni 2017, pukul 10.00WIB

Setelah membaca kutipan artikel Pemberdayaan masyarakat dalam Restorasi gambut di atas,
pelajaran apa yang dapat kamu simpulkan? Bagaimana upaya pemerintah untuk mendorong kearifan lokal
dalam perekonomian masyarakat?Bagaimana bentuk kearifan lokal dalam lingkungan sekitarmu? Apa yang
dapat kamu lakukan untuk mengembangkan kearifan lokal di sekitarmu dalam rangka pemberdayaan
masyarakat? Bagaimana respon masyarakat terhadap pemberdayaan masyarakat ? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, sebaiknya kamu memahami arti pemberdayaan masyarakat yang berbasis kearifan
lokal. Oleh karena itu pelajari uraian materi berikut !

A. Pengertian Pemberdayaan Komunitas


A. Pengertian Pemberdayaan
Istilah pemberdayaan masyarakat atau pemberdayaan komunitas sebagai terjemahan dari
kata “empowerment”. Istilah tersebut sering digunakan bersama-sama dengan istilah “pengentasan
kemiskinan”. Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan atau
lemah, untuk:
a. Memiliki akses terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang dan jasa yang mereka perlukan;

95
Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengauhi
mereka. Pemberdayaan menunjuk pada usaha pengalokasian kembali kekuasaan melalui
pengubahan struktur sosial. Pemberdayaan juga diartikan sebagai upaya memenuhi kebutuhan
yang diinginkan oleh individu, kelompok dan masyarakat luas agar merekamemiliki kemampuan
untuk melakukan pilihan dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi keinginan-
keinginannya, termasuk aksesabilitas terhadap sumberdaya, terkait dengan pekerjaan, dan
aktivitas sosial lainnya. Dengan kata lain bahwa pemberdayaan merupakan proses meningkatkan
kemampuan dan sikap kemandirian masyarakat.

Dalam pengertian tersebut, pemberdayaan mengandung arti perbaikan mutu hidup atau
kesejahteraan setiap individu dan masyarakat, dalam arti:
a. Perbaikan ekonomi, terutama kecukupan pangan.

b. Perbaikan kesejahteraan sosial (pendidikan dan kesehatan).

c. Kemerdekaan dari segala bentuk penindasan.

d. Terjaminnya keamanan.

e. Terjaminnya Hak Azasi Manusia yang bebas dari rasa takut dan kekhawatiran.

Pemberdayaan adalah suatu cara agar rakyat, komunitas, dan organisasi diarahkan agar mampu
menguasai atau berkuasa atas kehidupannya. Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat atau
komunitas adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam
kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan
keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan
masyarakat. Pemberdayaan komunitas dapat disebut sebagai suatu upaya untuk
menciptakan/meningkatkan kapasitas atau kemampuan masyarakat, baik secara individu maupun
kelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas
hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya.

Pemberdayaan komunitas adalah suatu proses pembangunan dimana masyarakat berinisiatif untuk
memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan
komunitas sejalan dengan konsep Community Development, yaitu: proses pembangunan jejaring
interaksi dalam rangka meningkatkan kapasitas dari semua komunitas, mendukung pembangunan
berkelanjutan, dan pengembangan kualitas hidup masyarakat. Proses pemberdayaan mengandung
dua kecenderungan :

Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan
sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya.
Kecenderungan tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan.

Kecenderungan kedua, (sekunder) menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau


memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang
menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.

96
B. Dasar Terbentuknya Pemberdayaan Komunitas
Upaya pemberdayaan komunitas ini didasari pemahaman munculnya ketidakberdayaan
komunitas akibat masyarakat tidak memiliki kekuatan (powerless). Jim Ife mengidentifikasi
beberapa jenis kekuatan yang dimiliki masyarakat dan dapat digunakan untuk memberdayakan
mereka, yaitu:
a. Kekuatan atas pilihan pribadi

b. Kekuatan dalam menentukan kebutuhan sendiri

c. Kekuatan dalam kebebasan berekspresi

d. Kekuatan kelembagaan

e. Kekuatan sumber daya ekonomi

f. Kekuatan dalam kebebasan reproduksi

Faktor lain yang menyebabkan ketidakberdayaan komunitas di luar faktor ketiadaan daya
(powerless) adalah ketimpangan, yang meliputi ketimpangan struktural, ketimpangan kelompok,
ketimpangan personal. Dengan kegiatan merancang, melaksanakan dan mengevaluasi program
pemberdayaan masyarakat akan berjalan efektif jika sebelumnya sudah dilakukan investigasi
terhadap faktor-faktor yang menjadi akar permasalahan sosial. Dalam konteks ini, perlu
diklarifikasi apakah akar penyebab ketidakberdayaan berkaitan dengan faktor kelangkaan sumber
daya (powerless) atau faktor ketimpangan, atau kombinasi antara keduanya.

Upaya pemberdayaan kelompok rentan dapat dilakukan dengan tiga strategi:


Pemberdayaan perencanaan dakebijakan yang

a. dilaksanakan dengan membangunatau mengubah struktur


dan lembaga yang bisa memberikan akses yang sama
terhadap sumber daya, pelayanan dan kesempatan
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

b. Pemberdayaan melalui aksi-aksi sosial dan politik yang


dilakukan melalui erjuangan polpitik dan gerakan dalam
rangka membangun kekuasaan yang efektif.

c. Pemberdayaan melalui pendidikan dan penumbuhan


kesadaran yang dilakukan dengan proses pendidikan dalam Gambar 2 : Ketimpangan sosial bentuk
berbagai aspek yang cukup luas, hal ini dilakukan dalam ketidakberdayaan masyarakat untuk
mensejahterakan dirinya sendiri
rangka membekali pengetahuan dan keterampilan.

C. Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Komunitas


a. Prinsip Pemberdayaan Komunitas
Prinsip dasar pemberdayaan untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya atau mandiri:
1) Penyadaran

97
Untuk dapat maju atau melakukan sesuatu, orang harus dibangunkan dari tidurnya. Demikian
masyarakat juga harus dibangunkan dari “tidur” keterbelakangannya, dari kehidupannya sehari-
hari yang tidak memikirkan masa depannya. Orang yang pikirannya tertidur merasa tidak
mempunyai masalah, karena mereka tidak memiliki aspirasi dan tujuan-tujuan yang harus
diperjuangkan. Penyadaran berarti bahwa masyarakat secara keseluruhan menjadi sadar
bahwa mereka mempunyai tujuan-tujuan dan masalah-masalah. Masyarakat yang sadar juga
mulai menemukan peluang-peluang dan memanfaatkannya, menemukan sumberdaya-
sumberdaya yang ada ditempat itu yang barangkali sampai saat ini tak pernah dipikirkan orang.

Masyarakat yang sadar menjadi semakin tajam


dalam mengetahui apa yang sedang terjadi baik di dalam
maupun diluar masyarakatnya. Masyarakat menjadi
mampu merumuskan kebutuhan-kebutuhan dan
aspirasinya.
2) Pelatihan
Pelatihan sebagai cara meningkatkan
pemberdayaan. Pelatihan sangat krusial karena
mengingat peranan pendampingan terhadap
masyarakat itu sendiri. Pendidikan bukan hanya
belajar membaca,menulis dan berhitung, tetapi juga
meningkatkan ketrampilan-ketrampilan bertani,
kerumahtanggaan, industri dan cara menggunakan Gambar 3 : Limbah kayu digunakan untuk
kerajinan yang selama ini tidak pernah
pupuk. Juga belajar dari sumber-sumber yang dapat dipikirkan orang
diperoleh untuk mengetahui bagaimana memakai jasa bank, bagaimana membuka rekening dan
memperoleh pinjaman. Belajar tidak hanya dapat dilakukan melalui sekolah, tapi juga melalui
pertemuan-pertemuan informal dan diskusi-diskusi kelompok tempat mereka membicarakan
masalah-masalah mereka.
Melalui pendidikan, kesadaran masyarakat akan terus berkembang. Perlu ditekankan bahwa
setiap orang dalam masyarakat harus mendapatkan pendidikan, termasuk orangtua dan kaum
wanita. Ide besar yang terkandung dibalik pendidikan kaum miskin adalah bahwa pengetahuan
menganggarkan kekuatan.
3) Pengorganisasian
Agar menjadi kuat dan dapat menentukan
nasibnya sendiri, suatu masyarakat tidak
cukup hanya disadarkan dan dilatih
ketrampilan, tapi juga harus diorganisir.
Organisasi berarti bahwa segala hal
dikerjakan dengan cara yang teratur, ada Gambar 4 : Pelatihan sebagai cara meningkatkan
pemberdayaan
pembagian tugas diantara individu-individu
yang akan bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan tugas masing-masing dan ada kepemimpinan yang tidak hanya terdiri
daribeberapa gelintir orang tapi kepemimpinan diberbagai tingkatan.
98
Tugas-tugas harus dibagikan pada berbagai kelompok, termasuk kaum muda, kaum wanita,
dan orangtua. Pembukuan yang sehat juga sangat penting. Semua orang harus mengetahui
penggunaan uang dan berapa sisanya. Pembukuan harus dikontrol secara rutin misalnya
setiap bulan untuk menghindari adanya penyelewengan.
4) Pengembangan kekuatan
Kekuasaan berarti kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Bila dalam suatu masyarakat
tidak ada penyadaran, latihan atau organisasi, orang-orangnya akan merasa tak berdaya dan
tak berkekuatan. Mereka berkata “kami tidak bisa, kami tidak punya kekuatan”.
5) Membangun Dinamika
Dinamika masyarakat berarti bahwa masyarakat itu sendiri yang memutuskan dan
melaksanakan program-programnya sesuai dengan rencana yang sudah digariskan dan
diputuskan sendiri. Dalam konteks ini keputusan-keputusan sedapat mungkin harus diambil di
dalam masyarakat sendiri, bukan diluar masyarakat tersebut.
Lebih jauh lagi, keputusan-keputusan harus diambil dari dalam masyarakat sendiri. Semakin
berkurangnya kontrol dari masyarakat terhadap keputusan-keputusan itu, semakin besarlah
bahaya bahwa orang-orang tidak mengetahui keputusan-keputusan tersebut atau bahkan
keputusan-keputusan itu keliru. Hal prinsip bahwa keputusan harus diambil sedekat mungkin
dengan tempat pelaksanaan atau sasaran.

D. Ruang Lingkup Pemberdayaan Komunitas


Ruang lingkup pemberdayaan komunitas antara lain:
a. Bina Manusia
Merupakan upaya yang pertama dan utama yang harus diperhatikan dalam setiap upaya
pemberdayaan komunitas, hal ini dilandasi oleh tujuan pembangunan yaitu untuk perbaikan
mutu hidup atau kesejahteraan manusia. Termasuk dalam upaya bina manusia, adalah
semua kegiatan yang termasuk dalam upaya penguatan/pengembangan kapasitas, yaitu : 1)
Pengembangan kapasitas individu,meliputi kepribadian, kapasitas di dunia kerja, dan
pengembangan keprofesionalan.2) Pengembangan kapasitas kelembagaan. 3)
Pengembangan kapasitas jaringan,
mengembangkan interaksi antar organisasi.
b. Bina Usaha
Bina usaha dilakukan dalam rangka
pemberdayaan ekonomi, bina usaha
meliputi : pembentukan badan usaha,
pengembangan jaringan usaha dan
manajemen finansial.
c. Bina Lingkungan
Gambar 5 : Bina manusia merupakan ruang
Meliputi: Pemberdayaan lingkungan, lingkup pemberdayaan komunitas untuk
program perawatan dan pelestarian pengembangan individu

lingkungan.
d. Bina Kelembagaan

99
Bina kelembagaan diarahkan pada “social institution” atau pranata sosial dan “social
organization” atau organisasi sosial.

E. Arah, Tujuan dan Manfaat Pemberdayaan Komunitas


a. Arah Pemberdayaan Komunitas
Pemberdayaan komunitas diarahkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia, misalnya dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, pembukaan
lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, sehingga kesenjangan sosial dapat
diminimalkan.Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti, faham,
termotivasi, berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu
berbagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko, mampu
mencari dan menangkap informasi dan mampu bertindak sesuai dengan situasi. Proses
pemberdayaan yang melahirkan masyarakat yang memiliki sifat seperti yang diharapkan
harus dilakukan secara berkesinambungan dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat
secara bertanggung jawab.

b. Tujuan Pemberdayaan Komunitas


Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat adalah untuk membentuk individu
dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir,
bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan. Kemandirian masyarakat
merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai dengan kemampuan
memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai
pemecahan masalah yang dihadapi dengan menggunakan daya/kemampuan yang dimiliki.
Tujuan pemberdayaan Komunitas yaitu 1) Perbaikan kehidupan (better living), memperbaiki
keadaan hidup setiap keluarga dan masyarakat. 2) Perbaikan aksesabilitas (better
accesability), utamanya tentang aksesabilitas informasi/inovasi. 3) Perbaikan pendidikan
(better education) 4) Perbaikan tindakan (better action), dengan perbaikan pendidikan
diharapkan akan terjadi tindakan-tindakan yang makin baik. 5) Perbaikan kelembagaan
(better institution), termasuk pengembangan jaringan 6) Perbaikan usaha (better busines) 7)
Perbaikan pendapatan (better income) 8) Perbaikan lingkungan (better environment), baik
fisik maupun sosial. 9) Perbaikan masyarakat (better community).
c. Manfaat Pemberdayaan Komunitas
Manfaat besar dari pemberdayaan komunitas adalah memungkinkan perkembangan dan
penggunaan bakat/atau kemampuan terpendam dalam, setiap individu. Melalui
pemberdayaan komunitas diharapkan hambatan-hambatan tradisional dalam masyarakat
dapat dihilangkan, garis demarkasi disingkirkan, dan deskripsi pekerjaan yang menghalangi
dapat dikesampingkan.

100
Pemberdayaan telah memberikan kontribusinya bagi
kehidupan masyarakat. Masyarakat diberi
pengetahuan manajemen, mutu, teknik, keterampilan,
dan metodologi yang baik dapat memperoleh manfaat
yang lebih besar dalam pekerjaan dan perbaikan
kinerjanya.
F. Pendekatan Dan Strategi Pemberdayan Komunitas Gambar 6 :
Pemberdayaan komunitas
a. Pendekatan Pemberdayaan Komunitas mensejahterakan masyarakat.
Axinn dalam Mardikanto mengartikan “pendekatan” sebagai suatu “gaya” yang harus
menentukan dan harus diikuti semua pihak dalam sistem yang bersangkutan (style of action
within a system). Menurut Eliot ada tiga pendekatan yang dipakai dalam proses
pemberdayaan komunitas atau masyarakat, antara lain sebagai berikut. 1) Pendekatan
kesejahteraan (the walfare approach), lebih memusatkan pada pemberian bantuan kepada
masyarakat untuk menghadapi bencana alam, misalnya mereka yang terkena musibah
bencana alam. 2) Pendekatan pembangunan (the development approach), memusatkan
perhatian pada pembangunan untuk meningkatkan kemandirian, kemampuan, dan
keswadayaan masyarakat. Misal : pemberian dana bantuan pembangunan untuk
menumbuhkan keswadayaan masyarakat.3) Pendekatan pemberdayaan (the empowerment
approach), melihat kemiskinan sebagai akibat proses politik dan berusaha memberdayakan
atau melatih rakyat untuk mengatasi ketidakberdayaannya. Pendekatan ini dilakukan melalui
pelatihan pemberdayaan masyarakat untuk segera terlepas dari ketidakberdayaan mereka.
Misal : pemberian modal usaha kecil.
G. Strategi Pemberdayaan Komunitas
Strategi diartikan sebagai langkah-langkah atau tindakan tertentuyang dilaksanakan demi
tercapainya suatu tujuan atau penerima manfaat yang dikehendaki. Strategi pemberdayaan
komunitas pada dasarnya mempunyai tiga arah, yaitu :
1) Pemihakan dan pemberdayaan masyarakat

2) Pemantapan ekonomi dan pendelegasian wewenang dalam pengelolaan pembangunan yang


mengembangkan peran masyarakat.

3) Modernisasi melalui penajaman arah perubahan struktur sosial ekonomi (termasuk di dalamnya
kesehatan), budaya dan politik yang bersumber pada partisipasi masyarakat.

Berdasarkan tiga arah tersebut, maka strategi pemberdayaan komunitas sebagai berikut:

a. Menyusun instrumen penyusunan data. Dalam kegiatan ini informasi yang diperlukan dapat
berupahasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, referensi yang ada, dari hasil
temuan dan pengamatan lapangan.

b. Membangun pemahaman, komitmen untuk mendorong kemandirian individu, keluarga dan


masyarakat.

c. Mempersiapkan sistem informasi, mengembangkan sistem analisis, intervensi monitoring


dan evaluasi pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat.

101
Korten mengemukakan bahwa ada lima generasi strategi pemberdayaan, yaitu:
a. Generasi yang mengutamakan relief and welfare, yaitu strategi yang lebih mengutamakan
pada kekurangan dan kebutuhan setiap individu dan masyarakat, seperti: sandang, pangan,
papan, kesehatan,dan pendidikan.
b. Strategi community development atau small scale reliant local development, yang lebih
mengutamakan pada penerapan teknologi tepat guna dan pembangunan infrastruktur.
Menurut strategi ini, pembangunan dilaksanakan dari bawah (bottom-up approach).
c. Generasi sustainable development, yang lebih mengharapkan terjadinya perubahan pada
tingkat regional dan nasional. Diharapkan terjadi perubahan kebijakan yag keluar dari
tingkat lokal ke regional, nasional, dan internasional, utamanya terkait dampak
pembangunan yag terlalu eksploitatif,
d. Generasi untuk mengembangkan gerakan masyarakat (people movement), melalui
pengorganisasian masyarakat, identifikasi masalah dan kebutuhan lokal, serta mobilisasi
sumber daya lokal yang ada.
e. Generasi pemberdayaan masyarakat (empowering people), yang memperhatikan arti
penting perkembangan, teknologi, persaingan dan kerjasama.

H. Kelebihan Dan Kekurangan Pemberdayaan


a. Kelebihan Pemberdayaan Komunitas
1) Memudahkan dalam koordinasi antar individu 2) Antar
individu dapat saling memberi semangat dan motivasi.
3)Mampu meningkatkan kesejahteraan dalam jangka waktu
yang panjang dan berkelanjutan. 4) Mampu meningkatkan
dan memperbaiki kehidupan masyarakat dan kelompok baik
di bidang ekonomi maupun sosial.5) Mampu meningkatkan
dan memperbaiki kehidupan masyarakat dan kelompok baik
di bidang ekonomi maupun sosial. 6) Penggunaan sumber
daya alam dan potensi yang ada lebih efektif dan efisien. 7)
Proses pembangunan lebih demokratis dan aspiratif
karena melibatkan banyak orang. Gambar 7 : Diskusi saling
memberikan motivasi

b. Kekurangan Pemberdayaan Komunitas


1) Sering terjadi perbedaan pendapat antara satu orang dengan orang yang lain, sehingga muncul
konflik baru.

102
2) Tingkat partisipasi setiap individu berbeda-
beda, sehingga menghambat
pembangunan.

3) Tingkat sumber daya manusia berbeda-


beda

4) Keberhasilan pemberdayaan komunitas


bergantung individu yang bergabung di
Gambar 8 : Perbedaan pendapat
dalamnya. kadang sering menimbulkan konflik baru

5) Kurangnya kemampuan masyarakat dalam


berkreasi dan kurangnya kapasitas secara kritis dan logis.

6) Kegiatan pemberdayaan selama ini ditujukan pada masyarakat lokal dan permasalahan
sosial saja.

7) Ketergantungan sumber dana dari luar.

c. Kendala dalam Pemberdayaan Komunitas

1) Kurangnya komitmen dari masyarakat, karena kurangnya pemahaman

2) Kendala perilaku masyarakat, contohnya etos masyarakat

3) Diversifikasi pola kehidupan masyarakat, meliputi kebudayaan, sosial, ekonomi, kondisi


geografis.

4) Kurangnya monitoring dan data yang berkualitas

5) Indikator yang tidak tepat.

6) Kurangnya koordinasi

7) Sistem administrasi yang terlalu birokratis: terlalu banyak pengaturan.

I. Metode Pemberdayaan Komunitas


Dalam praktik pemberdayaan masyarakat banyak menggunakan metode “partisipatif”, yaitu :
a. RRA (Rapid Rural Appraisal), metode ini menggabungkan beberapa teknik yang terdiri
dari :
1) Telaah data sekunder, termasuk peta wilayah dan pengamatan lapangan secara
ringkas.
2) Observasi langsung.
3) Wawancara dengan informan kunci.
4) Pemetaan dan pembuatan diagram/grafik.
5) Studi kasus, sejarah lokal, dan biografi.
6) Pembuatan kuesioner.
7) Pembuatanlaporan.
b. PRA (Participatory Rapid Appraisal) atau penilaian secara partisipatif, meliputi
103
1) Pemetaan wilayah.
2) Analisis keadaan yang berupa: a) Keadaan masa lalu, sekarang, dan kecenderungan
masa depan. b) Identifikasi perubahan yang terjadi. c) Identifikasi masalah dan alternatif
pemecahan. d) Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau strength, weakness,
opportunity, and threat (SWOT)
3) Pemilihan alternatif pemecahan masalah 4) Rincian tentang stakeholder dan peran yang
diharapkan dari para pihak, serta jumlah sumber pembiayaan yang dapat diharapkan
untuk melaksanakan program.
c. FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi Kelompok Terarah Merupakan interaksi
individu-individu yang diarahkan untuk pemahaman dan atau pengalaman tentang
program atau kegiatan yang diikuti.
d. PLA (Participatory Learning And Action), Merupakan metode pemberdayaan masyarakat
yang terdiri dari proses belajar tentang suatu topik dan selanjutnya diikuti dengan aksi riil
yang relevan dengan materi pemberdayaan.
J. SL atau Sekolah lapangan (Farmers Field School/FFC)
Merupakan pertemuan berkala yang dilakukan oleh
sekelompok anggota masyarakat untuk membahas
persoalan yang dihadapi, berbagi pengalaman, dan
pemilihan cara pemecahan masalah yang efektif dan
efisien sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.

Gambar 9 : Perbedaan pendapat


kadang sering menimbulkan konflik
baru

104
Kegiatan 4.1
Judul Kegiatan : Mengidentifikasi pemberdayaan masyarakat
Jenis kegiatan : Tugas Individu
Tujuan Kegiatan : Peserta didik dapat mengidentifikasi pemberdayaan masyarakat dengan
benar
Agar kamu dapat mengidentifikasikan pemberdayaan masyarakat dengan baik, lakukanlah cek,
perluasan dan ekplorasi berikut !
Cek
 Apa yang dimaksud pemberdayaan masyarakat ?
 Apa yang dimaksud kearifan lokal!
 Sebutkan 5 (lima) pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat!
Perluasan
 Menurut anda, apa yang terjadi bila masyarakat tidak berpartisipasi dalam pemberdayaan
masyarakat. Jelaskan pendapat Anda !
Eksplorasi
 Coba Anda amati pemberdayaan masyarakat yang telah terjadi di sekitar lingkungan tempat
tinggal Anda. Kemudian analisispemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal yang telah
terjadi ! Kegiatan ini akan memperdalam pemahaman Anda tentang pemberdayaan masyarakat
!

RANGKUMAN
1. Pemberdayaan adalah suatu cara agar rakyat, komunitas, dan organisasi diarahkan agar
mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupannya.

2. Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat atau komunitas adalah upaya untuk


meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak
mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata
lain 3. memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Tujuan
pemberdayaan Komunitas yaitu :

1) Perbaikan kehidupan (better living), memperbaiki keadaan hidup setiap keluarga dan
masyarakat.
2) Perbaikan aksesabilitas (better accesability), utamanya tentang aksesabilitas
informasi/inovasi.
3) Perbaikan pendidikan (better education).
4) Perbaikan tindakan (better action), dengan perbaikan pendidikan diharapkan akan
terjadi tindakan-tindakan yang makin baik.
5) Perbaikan kelembagaan (better institution), termasuk pengembangan jaringan.
6) Perbaikan usaha (better busines).
7) Perbaikan pendapatan (better income).
8) Perbaikan lingkungan (better environment), baik fisik maupun sosial.
9) Perbaikan masyarakat (better community).

3. Dalam praktik pemberdayaan masyarakat banyak menggunakan metode “partisipatif”, yaitu :

1) RRA (Rapid Rural Appraisal),

105
2) PRA( Participatory Rapid Appraisal),
3) FGD (Focus Group Discussion),
4) PLA (Participatory Learning And Action),
5) SL atau Sekolah lapangan (Farmers Field School/FFC),
6) Pelatihan Partisipatif.

106
TUGAS KELOMPOK 4.1

Kerjakan tugas berikut bersama kelompok Anda !


1. Amatilah pemberdayaan komunitas yang terjadi di lingkungan sekitar Anda !
2. Diskusikan dengan kelompok Anda, bagaimana partisipasi masyarakat yang terjadi di lingkungan
sekitar Anda ?
3. Catatlah dari hasil diskusi Anda pada selembar kertas dan adakan tanya jawab berkaitan
permasalahan yang sedang dibahas dengan kelompok lain !
Skor yang diperoleh
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1. Konten
2. Tata Bahasa
3. Presentasi
4.
Jumlah

TUGAS MANDIRI 4.1

Kerjakan tugas berikut dengan tepat, dengan mengisi kolom di bawah ini !
No Pemberdayaan Komunitas Jawaban
1. Pengertian ……………………………………………………..
……………………………………………………..
2. Dasar dan Prinsip ……………………………………………………..
…………………………………………………….

3. Ruang Lingkup ............................................................................


............................................................................
4. Arah dan Tujuan ……………………………………………………..
……………………………………………………..

5. Pendekatan dan Strategi ..............................................................................


............................................................................
6. Kelebihan dan Kekurangan ……………………………………………………..
……………………………………………………..
7. Metode ……………………………………………………..
……………………………………………………..

107
Uji Kompetensi 4.1

II. Berilah tanda silang(x)pada pilihan jawaban yang benar kemudian ukurlah hasilnya !
1. Tujuan pembangunan Milenium atauMillennium Development Goals di negara-negara berkembang
termasuk Indonesia adalah pembangunan yang berdasarkan pada kearifan lokal dan lingkungan.
Salah satu bentuk nyata pemerintah dalam mendukung program pembangunan di desa-desa seperti
adanya…
A. ABRI masuk desa
B. listrik masuk desa
C. internet masuk desa
D. mahasiswa KKN di desa-desa
E. PNPM Mandiri, LSM, PLPBK(Pengembangan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas)

2. Program PNPM Mandiri yang digalakkan pemerintah merupakan salah satu upaya pemberdayaan
masyarakat untuk membangun daerahnya. Kearifan lokal yang mendukung suksesnya program
tersebut adalah ....
A. gotong royong
B. sikap ramah dan sopan masyarakat
C. mencari keuntungan ekonomi dengan maksimal mungkin
D. mengatasi ketidakberdayaan dan keterbatasan masyarakat miskin
E. memberi kemudahan masyarakat dalam meminjam modal dengan bunga rendah

3. Dalam pemberdayaan komunitas menggunakan pendekatan yang terpusat pada berbagai


permasalahan yang ada dan upaya-upaya mengatasi permasalahan. Tingkat keberhasilan
tergantung pada identifikasi dan diagnosis yang jelas terhadap masalah, cara pemecahan, langkah
pemecahan, dan implementasi cara pemecahan. Pendekatan tersebut dalam pemberdayaan
komunitas disebut….
A. Deficid Based
B. Strength Based
C. Community Based
D. Enviromental Based
E. Development Based

4. Fenomena gelandangan, pengemis, dan anak ”punk” di masyarakat menjadi permasalahan sosial
yang belum dapat diselesaikan. Salah satu upaya untuk memberdayakan komunitas tersebut antara
lain dengan cara ….
A. memberikan bantuan uang untuk biaya hidup mereka
B. mengembalikan mereka ke orang tuanya masing-masing
C. menangkap mereka dan memasukkannya ke dalam penjara
D. memberikan penyuluhan agar mereka tidak berkeliaran di jalanan

108
E. mengubah pola pikir dan memberi ketrampilan agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan
nasional

5. Perhatikan pernyataan berikut ini !


(1). Ketergantungan sumber dana dari luar
(2). Kualitas sumber daya manusia yang berbeda-beda
(3). Penggunaan sumber daya alam yang lebih efektif dan efisien
(4). Kegiatan hanya pada masalah sosial dan ditujukan pada masyarakat lokal
(5). Sering terjadi perbedaan pendapat di masyarakat sehingga memunculkan konflik
Dari pernyataan tersebut, merupakan kekurangan pemberdayaan komunitas adalah .....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (2), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

6. Para tahanan terpidana hukuman penjara rutin mendapatkan siraman rohani dan pelatihan
ketrampilan saat masih berada dalam lembaga pemasyarakatan. Hal tersebut bertujuan ….
A. membangkitkan rasa nasionalisme akan produk sendiri
B. tidak mengulangi kembali tindak pidana yang telah dilakukan
C. memberikan kegiatan bagi tahanan selama menunggu habis masa tahanan
D. mewujudkan bentuk tanggung jawab sosial pemerintah kepada para tahanan
E. memberdayakan tahanan setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan dapat mandiri

7. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa pegawai negeri merupakan orang yang dipekerjakan dan
digaji oleh pemerintah, sehingga segala urusan harus mementingkan pemerintah dibanding dengan
kepentingan masyarakat. Padahal masyarakat adalah klien pegawai negeri dalam pembangunan.
Anggapan tersebut merupakan kendala pemberdayaan komunitas berupa ….
A. perilaku masyarakat
B. komitmen masyarakat
C. indikator yang tidak tepat
D. diversivikasi pola kehidupan masyarakat
E. kurangnya monitoring dan data yang berkualitas

8. Upaya pemberdayaan komunitas didasari pemahaman munculnya ketidakberdayaan komunitas akibat


masyarakat tidak memiliki kekuatan (powerless). Jim Ife mengidentifikasi beberapa jenis kekuatan
yang dimiliki masyarakat dan dapat digunakan untuk memberdayakan mereka, yaitu:
A. Kekuatan atas pilihan pribadi

B. Kekuatan kelembagaan
C. Kekuatan atas pilihan pribadi

D. Kekuatan menentukan kebutuhan sendiri


109
E. Kekuatan dalam kebebasan berekspresi

9. Program PNPM Mandiri yang digalakkan pemerintah merupakan salah satu upaya pemberdayaan
masyarakat untuk membangun daerahnya. Kearifan lokal yang mendukung suksesnya program
tersebut adalah ....
a. gotong royong
b. sikap ramah dan sopan masyarakat
c. mencari keuntungan ekonomi dengan maksimal mungkin
d. mengatasi ketidakberdayaan dan keterbatasan masyarakat miskin
e. memberi kemudahan masyarakat dalam meminjam modal dengan bunga rendah

10. Perhatikan beberapa pernyataan berikut !


(1).Tingkat partisipasi setiap individu berbeda-beda, sehingga menghambat pembangunan.
(2). Tingkat sumber daya manusia berbeda-beda

(3). Keberhasilan pemberdayaan komunitas bergantung individu yang bergabung di dalamnya

(4). Kemampuan masyarakat dalam berkreasi dan kurangnya kapasitas secara kritis dan logis.

(5). Kegiatan pemberdayaan selama ini ditujukan pada seluruh masyarakat

Dari pernyataan tersebut yang merupakan kelemahan dari pemberdayaan komunitas adalah ....

A. (1), (2), dan (3)

B. (2), (3), dan (4)

C. (1), (3), dan (5)

D. (2), (3), dan (5)

E. (3), (4), dan (5)

a. Kerjakan soal di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang tepat
kemudian ukurlah hasilnya !
1. Pemberdayaan masyarakat sering disebut ….
2. Pemberdayaan merupakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan untuk meningkatkan ......
3. Pemberdayaan masyarakat memiliki ruang lingkup diantaranya ….
4. Arah pemberdayaan masyarakat diantaranya ….
5. Prinsip pemberdayaan masyarakat meliputi ….
6. Bina lingkungan dalam ruang lingkup pemberdayaan masyarakat meliputi ….
7. Salah satu contoh dasar pemberdayaan masyarakat meliputi ….
8. Strategi pemberdayaan masyarakat diantaranya ….
9. Salah satu kelebihan pemberdayaan masyarakat yaitu ….
10. Metode yang sering digunakan dalam pemberdayaan masyarakat diantara….

110
b. Kerjakan soal di bawah ini dengan menjawab secara singkat dan tepat kemudian ukurlah
hasilnya !
1. Megapa masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat ?Jelaskan !
2. Bagaimana pengertian pemberdayaan masyarakat menurut Selo Soemardjan ?
3. Mengapa pemberdayaan masyarakat diharapkan sebagai salah satu cara pemecahan masalah sosial ?
4. Sebutkan 3 (tiga) kelebihan dan kekurangan pemberdayaan masyarakat !
5. Sebutkan 3 (tiga) pendekatan yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat !
Penilaian Uji Kompetensi

No Jenis Uji Skor Jumlah Soal Betul Salah Nilai


1. Pilihan ganda
2. Soal Isian
3. Uraian
Jumlah Skor Perolehan : Skor Maksimum x 100 =

Catatan ……………………… Paraf


Tgl Total Nilai
……………………………….. Guru Orang Tua
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..

111
BAB V
KEARIFAN LOKAL

Tujuan Pembelajaran :
3.4 Pemberdayaan :: - Menjelaskan konsepkearifan lokal di
komunitas dengan masyarakat
mengedepankan nilai- - Menganalisis kearifan lokal dalam
nilai kearifan lokal di pemberdayaan komunitas di masyarakat
tengah-tengah pengaruh
globalisasi

Gambar 1 : Gotong royong merupakan bentuk kearifan lokal Indonesia

Refleksi Tentang : Kearifan Lokal

Kearifan atau kebijaksanaan adalah sesuatu yang didambakan umat manusia di dunia ini.Kearifan
dimulai dari gagasan-gagasan dari individu yang kemudian bertemu dengan gagasan individu lainnya,
seterusnya berupa gagasan kolektif.Kearifan lokal ini biasanya dicipta dan dipraktikkan untuk kebaikan
komunitas yang menggunakannya.Ada kalanya kearifan lokal itu hanya diketahui dan diamalkan oleh
beberapa orang dalam jumlah yang kecil, misalnya desa.Namun ada pula kearifan lokal yang digunakan
oleh sekelompok besar masyarakat, misalnya kearifan lokal etnik.

112
PETA KONSEP

Pengertian
Pemberdayaan
Komunitas

Konsep
Kearifan Lokal
Dimensi dan
Contoh Kearifan
Lokal

Jumlah Penduduk

K
E Tekhnologi
A Modern dan
R Budaya
I
F
A Tantangan Eksploitasi SDA
N Kearifan Lokal

L
O
K Kemiskinan dan
A kesenjangan
L
Eksistensi
Kearifan Lokal

Strategi Pemberdayaan
Komunitas denganNilai
Kearifan Lokal

Kearifan Lokal
dalam Revitalisasi Kearifan lokal
Pemberdayaan
Komunitas
Pemberdayaan Komunitas
berdadar Kearifan Lokal

113
Artikel Pilihan
Perangkat Desa Berwawasan Kearifan Lokal

TANGGAL 7 Juni 2017 ini pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan ujian tertulis pengisian
lowongan perangkat desa secara serentak. Ada sekitar 200 formasi atau lowongan perangkat desa
yang akan diisi. Jumlah pendaftar awalnya ada sekitar 2.000 pelamar, dan setelah melalui seleksi
musyawarah akhirnya lolos sekitar 590 pelamar. Sejumlah inilah yang nantinya akan mengikuti ujian
praktik keterampilan komputer dan ujian tertulis (KR, 3/6).

Meskipun pemerintahan desa merupakan unit pemerintahan RI yang menjalankan tugastugas


negara, baik pelayanan publik maupun pembangunan, namun sistem birokrasi Desa sangat berbeda
dengan sistem birokrasi negara. Birokrasi negara didesain dan dikelola secara teknokratis dan
modern dari sisi rekrutmen, pembinaan, penggajian (remunerasi), organisasi, tata kerja, dan lain-lain.
Birokrat negara berstatus sebagai PNS yang dikelola dengan kepastian mulai dari pengangkatan
pertama, pembinaan, tupoksi, promosi, penggajian hingga sampai pensiun. Berbeda dengan birokrasi
Desa. Birokrasi Desa didesain dan dikelola dengan sistem campuran antara pendekatan tradisional
dengan pendekatan modern (teknokratis). Status perangkat desa bukanlah PNS, peran dan
fungsinya selain sebagai aparat negara juga menjalankan peran kepemimpinan tradisional. Sejak
masuk menjadi perangkat desa langsung mengisi lowongan jabatan (Sekdes, Kasi, Kaur atau Dukuh)
sampai usia pensiun.

Pamong Desa

Di desa para perangkat desa selama ini dipersepsikan oleh masyarakat sebagai ‘pamong desa’ yang
diharapkan sebagai pelindung dan pengayom warga masyarakat. Para pamong desa dalam
hubungan sosial di desa, dituakan, ditokohkan dan dipercaya oleh warga desa untuk mengelola
kehidupan publik maupun privat (pribadi) warga desa. Pamong desa dengan warganya mempunyai
kedekatan hubungan personal. Pamong desa itu dinilai baik oleh warga jika entengan atau ringan
tangan, ramah, suka menolong, rajin kondangan dan rajin takjizah. Demikian juga sebaliknya,
perangkat desa membutuhkan kepercayaan rakyat melalui cara-cara tradisional, bersifat personal
dan dengan menjaga nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal. Dengan begitu mereka mudah diterima dan
hal ini bisa menopang kelancaran pelaksanaan tugas secara umum.Dalam konteks inilah, mekanisme
rekrutmen perangkat desa perlu mengakomodir aspirasi lokal tradisional dengan sistem musyawarah
dan pembuatan soal berupa muatan lokal. Sayangnya tata cara pengangkatan perangkat desa di
Sleman yang diatur dengan Perda Nomor 16/2016 masih banyak mengandung kelemahan.

Perlu Revisi

Untuk mengatasi kelemahan perlu kiranya diadakan evaluasi serta revisi tentang tata cara
pengangkatan perangkat desa. Berkaitan dengan mekanisme musyawarah desa, perlu diatur
kembali. Agar tidak dijadikan unsur penentu kelolosan bakal calon, akan tetapi cukup menjadi salah
satu komponen penilaian yang mempunyai bobot tinggi. Selain itu musyawarah benar-benar
dilaksanakan dengan adu argumentasi dan diusahakan sejauh mungkin mencapai mufakat. Apabila
tidak tercapai mufakat, baru dilaksanakan pemungutan suara (voting). Kriteria pemilihan calon dalam
musyawarah harusnya merujuk pada kemampuan yang berkaitan dengan tugas ‘kepamongannya’.
Demikian juga soal-soal pada muatan lokal harus mencakup hal-hal yang berkaitan dengan tradisi
dan kearifan lokal.

(Endarji Dwi Suprapto SIP. Alumnus Fisipol UGM. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian
Kedaulatan Rakyat, Rabu 7 Juni 2017)

Setelah membaca kutipan artikel Perangkat desa Berwawasan kearifan lokal di atas, pelajaran apa
yang dapat kamu simpulkan? Bagaimana upaya pemerintah untuk melestarikan kearifan lokal dalam
masyarakat?Bagaimana bentuk kearifan lokal dalam lingkungan sekitarmu? Apa yang dapat kamu lakukan
untuk mengembangkan kearifan lokal di sekitarmu dalam rangka pemberdayaan masyarakat? Bagaimana
respon masyarakat terhadap keraifan lokal dalam pemberdayaan masyarakat ? Untuk menjawab pertanyaan

114
tersebut, sebaiknya kamu memahami arti pemberdayaan masyarakat yang berbasis kearifan lokal. Oleh
karena itu pelajari uraian materi berikut !

URAIAN MATERI
A. KONSEP KEARIFAN LOKAL
Kearifan lokal berkaitan dengan komunitas masyarakat tertentu. Komunitas ialah suatu unit atau
kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompok-kelompok dengan kepentingan bersama
(communities of common interest), baik yang bersifat fungsional maupun yang mempunyai teriotrial.
Istilah community dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”.
Dalam pengerian lain, komunitas (community) diartikan sebagai sekelompok orang yang hidup
bersama pada lokasi yang sama sehingga mereka telah berkembang menjadi sebuah “kelompok
hidup” (group lives) yang diikat oleh kesamaan kepentingan (common interest). Artinya, ada social
relationship yang kuat di antara mereka, pada satu batasan geografis tertentu. Ada tiga istilah yang
sering dipakai dalam memahami kearifan lokal, yaitu: pengetahuan lokal (local knowledge), kearifan
lokal ( local wisdom), dan kecerdasan setempat (local genius). Istilah pengetahuan tradisional
(pengetahuan lokal) adalah segala sesuatu yang terkait dengan bentuk-bentuk tradisional (lokal), baik
itu suatu kegiatan ataupun hasil suatu karya yang biasanya didasarkan pada suatu kebudayaan
tertentu. Sardjono menyatakan pengetahuan tradisional adalah pengetahuan yang dimiliki atau
dikuasai dan digunakan oleh suatu komunitas, masyarakat atau suku bangsa tertentu, yag bersifat
turun-menurun dan terus berkembang sesuai dengan perubahan lingkungan. Wales memaknai local
genius sebagai keseluruhan ciri-ciri kebudayaan yang dimiliki bersama oleh suatu masyarakat/bangsa
sebagai hasil pengalaman mereka pada masa lampau. Mundardjito menjelaskan secara implisit
hakekat local genius yaitu :
a. Mampu bertahan terhadap budaya luar,

b. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar,

c. Memiliki kemampuan mengintegrasi unsur-unsur budaya luar ke dalam budaya asli,


d. Mempunyai kemampuan mengendalikan,

e. Mampu memberikan arah terhadap perkembangan budaya.

Sedyawati membedakan dua pengertian local genius, yaitu : (1) segala nilai, konsep, dan teknologi
yang telah dimiliki suatu bangsa sebelum mendapat “pengaruh asing”; (2) daya yang dimiliki suatu
bangsa untuk menyerap, menafsirkan, mengubah dan menciptakan sepanjang terjadinya pengaruh
asing.
Sedangkan kearifan lokal adalah sikap, pandangan, dan kemampuan suatu komunitas di dalam
mengelola lingkungan rohani dan jasmaninya, yang memberikan kepada komunitas itu daya tahan
dan daya tumbuh di dalam wilayah dimana komunitas itu berada. Kearifan lokal adalah jawaban
kreatif terhadap situasi geografis-politis, historis, dan situasional yang bersifat lokal.
Kearifan lokal dimaknai kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam semesta yang berwajah
manusia dan menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji oleh berbagai
bencana dan kendala alam serta keteledoran manusia. Kearifan lokal diartikan sebagai pandangan
hidup dan pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan

115
oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuha mereka.
Sistem pemenuhan kebutuhan meliputi seluruh unsur kehidupan agama, ilmu pengetahuan,
ekonomi, teknologi, organisasi sosial, bahasa dan komunikasi, serta kesenian.
Hadi menyatakan bahwa pada dasarnya dalam setiap komunitas masyarakat memiliki kearifan lokal.
Kearifan lokal terdapat suatu proses untuk “ menjadi pintar dan berpengetahuan”. Kearifan lokal
dipandang sangat bernilai dan mempunyai manfaat tersendiri dalam kehidupan masyarakat.
Kearifan lokal menjadi bagian dari cara hidup untuk memecahkan segala permasalahan hidup.
Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kekayaan budaya
lokal berupa tradisi, pepatah, dan semboyan hidup.
Konsep kearifan lokal atau kearifan tradisional atau sistem pengetahuan lokal (indigenous
knowledge system) adalah pengetahuan yang khas milik suatu masyarakat atau budaya tertentu
yang telah berkembang lama sebagai hasil dari proses hubungan timbal balik antara manusia
dengan lingkungannya.
Berdasarkan uraian tersebut, pengetahuan lokal, local genius, maupun kearifan lokal, pada
hakekatnya memiliki pengertian yang sama. Ketiga istilah tersebut mendasari pemahaman bahwa
kebudayaan itu telah dimiliki dan diturunkan secara berkelanjutan dari generasi ke generasi bahkan
ribuan tahun oleh masyarakat setempat atau lokal. Kebudayaan yang telah kuat berakar itu tidak
mudah goyah dan terkontaminasi dengan pengaruh dari kebudayaan lain. Kearifan lokal dapat
didefinisikan sebagai: suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup; pandangan
hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup. Kearifan lokal itu
tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau etnik tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat
lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai budaya yang bersifat nasional. Contoh:
hampir di setiap budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong,
toleransi, etos kerja, dan seterusnya.
Pada umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun,
diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan (antara lain dalam bentuk pepatah,
semboyan, dan peribahasa, folklore), dan manuskrip. Kelangsungan kearifan lokal tercermin pada
nilai-nilai yang berlaku pada sekelompok masyarakat tertentu. Nilai-nilai tersebut akan menyatu
dengan kelompok masyarakat dan dapat diamati melalui sikap dan tingkah laku mereka dalam
kehidupan sehari-hari. Kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas bangsa, terlebih dalam
konteks Indonesia yang memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya yang
pada akhirnya melahirkan nilai budaya nasional.
Di Indonesia, kearifan lokal adalah filosofi dan pandangan hidup yang mewujud dalam berbagai
bidang kehidupan (tata nilai sosial dan ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan
sebagainya). Contoh: kearifan lokal yang bertumpu pada keselarasan alam telah menghasilkan
pendopo dalam arsitektur Jawa. Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan
sirkulasi udara yang lancar tanpa perlu penyejuk udara.
B. DIMENSI KEARIFAN LOKAL
Menurut Sutarto kearifan lokal yang terkandung dalam produk budaya, terkait dengan lima kegiatan
kebudayaan.
a. Sebagai bangsa yang religius, kearifan lokal terkait dengan sikap serta perilaku dalam
berkomunikasi dengan Sang Pencipta, Tuhan Yang maha Esa.
116
b. Terkait dengan diri sendiri, yaitu bagaimana menata diri dan mengendalikan diri agar dapat
menerima dan diterima oleh pribadi lain.
c. Bagaimana bergaul dan berkomunikasi dengan masyarakat luas. Dalam hal ini kearifan lokal terkait
dengan rasa keadilan , toleransi, dan empati.
d. Sikap dan perilaku terkait dengan anggota keluarga dan kerabat
e. Kearifan lokal terkait dengan lingkungan , lingkungan yang baik akan memberi manfaat positif, dan
lingkungan yang rusak akan membuat kehidupan rusak.
Menurut Ife, kearifan lokal memiliki enam dimensi, yaitu :
a. Pengetahuan lokal, setiap masyarakat selalu memiliki pengetahuan lokal terkait dengan lingkungan
hidupnya.

b. Nilai lokal, untuk mengatur kehidupan bersama antar warga masyarakat. Nilai itu biasanya mengatur
hubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusa dengan manusia, dan manusia dengan alam.

c. Ketrampilan lokal, digunakan sebagai kemampuan bertahan hidup (Survival).

d. Sumber daya lokal, pada umumnya adalah sumber daya alam yaitu sumber daya yang tak
terbarukan da yang terbarukan.

e. Mekanisme pengambilan keputusan lokal, setiap masyarakat memiliki pemerintahan lokal sendiri
seperti kesukuan.

f. Solidaritas kelompok lokal, suatu masyarakat umumnya dipersatukan oleh ikatan komunal yang
membentuk solidaritas lokal

C. CONTOH KEARIFAN LOKAL NUSANTARA


Ada beberapa kekayaan budaya, kearifan lokal nusantara yang terkait dengan pemanfaatan alam,
diantaranya :
a. Masyarakat papua, terdapat kepercayaan te aro neweak lako(alam adalah aku). Tanah
dianggap sebagai bagian hidup manusia. Pemanfaatan sumber daya alam harus hati-hati.
b. Masyarakat Serawai, Bengkulu, terdapat keyakinan celako kumali. Kelestarian lingkungan
terwujud dari kuatnya keyakinan tata nilai dalam berladang dan tradisi tanam.
c. Masyarakat Dayak Kenyah, Kalimantan Timur. Terdapat tradisi tana’ ulen. Kawasan hutan
dikuasai dan menjadi milik masyarakat adat.
d. Masyarakat Undau Mau, Kalimantan Barat. Kearifan lingkungan dalam pola penataan ruang
pemukiman, dengan mengklasifikasi hutan dan memanfaatkannya.
e. Masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan, Kampung Dukuh, Jawa Barat. Mereka mengenal
upacara tradisional, mitos, tabu, sehingga pemanfaatan hutan hati-hati. Tidak diperbolehkan
eksploitasi kecuali atas ijin sesepuh adat.
f. Masyarakat Bali dan Lombok. Mempunyai kearifa lingkungan awig-awig. Awig-awig adalah
patokan tingkah laku yang dibuat masyarakat berdasarkan rasa keadilan dan kepatutan
masyarakat setempat.

117
g. Masyarakat Baduy mempunyai kearifan lingkungan yang mendasari mitigasi bencana dalam
bentuk pikukuh (ketentuan adat pokok) yang mengajarkan antara lain: gunung teu meunang
dilebur, lebak teu meunang dirusak (gunung tidak boleh dihancurkan, sumber air tidak boleh
dirusak).

D. TANTANGAN-TANTANGAN YANG HARUS DIHADAPI DALAM MEWUJUDKAN KEARIFAN LOKAL


d. Jumlah Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mempengaruhi kebutuhan pangan dan berbagai
produksi lainnya untuk mencukupi kebutuhan manusia. Robert Malthus menyatakan bahwa
penduduk yang banyak merupakan penyebab kemiskinan, hal ini terjadi karena laju
pertumbuhan penduduk yang mengikuti deret ukur tidak akan pernah terkejar oleh
pertambahan makanan dan pakaian yang hanya mengikuti deret hitung (Soerjani dkk, 1997:99).
Adanya kebutuhan pangan yang tinggi menuntut orang untuk meningkatklan produksinya guna
mencukupi kebutuhan tersebut, sehingga melakukan modernisasi pertanian dengan melakukan
revolusi hijau. Dalam Revolusi hijau dikembangkan penggunaan bibit unggul, pemupukan kimia,
pengendalian hama penyakit dengan obat-obatan, pembangunan saluran irigasi secara besar-
besaran untuk pengairan dan penggunaan teknologi pertanian dengan traktor untuk
mempercepat pekerjaan. Sebagai akibat pelaksanaan revolusi hijau yang menekankan pada
tanaman padi secara monokultur dengan bibit unggul maka akan mempengaruhi kehidupan
petani lokal dalam menggunakan bibit lokal yang sebenarnya mempunyai ketahanan terhadap
hama dan penyakit, pupuk kandang dan pupuk organik yang digantikan dengan pupuk kimia,
penggunaan hewan untuk membajak yang digantikan traktor, penggunaan obat-obatan dari
tanaman untuk pertanian dengan obat-obatan kimia. Melalui program pemerintah ini, petani
nampak hanya sebagai obyek, mereka tunduk patuh pada kehendak penguasa sehingga hak
petani untuk mengekspresikan sikap dan kehendaknya terabaikan.
e. Teknologi Modern dan Budaya
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat menyebabkan kebudayaan
berubah dengan cepat pula. Selanjutnya Su Ritohardoyo menjelaskan bahwa perubahan yang
terjadi pada masyarakat yang kebudayaannya sudah maju atau kompleks, biasanya terwujud
dalam proses penemuan (discovery), penciptaan baru (invention), dan melalui proses difusi
(persebaran unsur-unsur kebudayaan). Perkembangan yang terwujud karena adanya inovasi
(discovery maupun invention) dan difusi inovasi mempercepat proses teknologi, industrialisasi
dan urbanisasi. Ketiga komponen tersebut secara bersama menghasilkan proses modernisasi
dalam suatu masyarakat yang bersangkutan. Teknologi modern secara disadari atau tidak oleh
masyarakat, sebenarnya menciptakan keinginan dan harapan-harapan baru dan memberikan
cara yang memungkinkan adanya peningkatan kesejahteraan manusia.
Melihat kenyataan tersebut maka mudah dipahami mengapa cita-cita tentang teknologi lokal
cenderung diabaikan, karena kebanyakan orang beranggapan bahwa teknologi modern selalu
memiliki tingkat percepatan yang jauh lebih dinamis. Menurut Budisusilo dalam Francis Wahono
teknologi lokal sebagai penguatan kehidupan manusia sesungguhnya memiliki percepatan yang
cukup dinamis, misalnya dalam menciptakan lapangan kerja dan memenuhi kebutuhan dasar.
Selain menggususr pengetahuan dan teknologi lokal teknologi modern dan seluruh sistem
118
kelembagaannya juga mempunyai potensi “perusakan seperti pembagian hasil yang timpang,
pencemaran lingkungan alam dan perusakan sistem nilai sosial-budaya masyarakat.
Banyak media informasi dan komunikasi dengan gencarnya menawarkan produk berikut gaya
hidup, gaya konsumsi, dan berbagai sarana hidup yang dianggap sebagai tolok ukur kemajuan
dan kebahagiaan yang belum pernah dijumpai sebelumnya. Budisusilo dalam Francis Wahono
menjelaskan sebagai akibat perkembangan teknologi produksi yang pesat, baik pada sektor
pertanian (bioteknologi dan mekanisasi), sektor industri (manufaktur dan eksplorasi alam),
maupun sektor jasa (transportasi, medis, laboratoris, komunikasi dan informasi), masyarakat
pun menjadi terbiasa menikmati produk barang dan jasa yang bersifat massif dengan efisiensi
teknis, kualitas dan jenis yang sama pada semua belahan bumi. Di samping itu ketersediaan
akses pada jaringan pemasaran seperti : hypermarket, supermarket, minimarket bahkan
traditional market yang ditopang oleh fasilitas/alat bayar yang mudah dan cepat seperti
telemarket, cybermarket telah merubah budaya dan kebiasaan baru sejumlah kalangan
masyarakat. Pada gilirannya teknologi modern menjadi “standard produksi bagi pasar dunia”
yang mengabaikan kemampuan penguasaan teknologi/pengetahuan keanekaragaman
sumberdaya lokal.

f. Eksploitasi Sumber Daya Alam


Eksploitasi terhadap sumberdaya alam dan lingkungan sekarang ini telah sampai pada titik
kritis, yang menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan masyarakat. Di samping
masalah lingkungan
yang terjadi di wilayah-wilayah dimana dilakukan eksploitasi sumberdaya alam, sebenarnya
terdapat masalah kemanusiaan, yaitu tersingkirnya masyarakat asli (indigenous people)
yang tinggal di dalam dan sekitar wilayah eksploitasi baik eksploitasi sumberdaya hutan,
sumberdaya laut, maupun hasil tambang. Mereka yang telah turun temurun tinggal dan
menggantungkan kehidupannya pada hutan maupun laut, sekarang seiring dengan
masuknya modal besar baik secara legal maupun illegal yang telah mngeksploitasi
sumberdaya alam, maka kedaulatan dan akses mereka terhadap sumberdaya tersebut
terampas.
Fenomena tersebut tidak dapat dilepaskan dari kebijakan pemerintah dalam pengelolaan
sumberdaya alam selama ini yang lebih menitikberatkan kepada upaya perolehan devisa
Negara melalui eksploitasi sumberdaya alam yang bernilai ekonomis. Besarnya keuntungan
yang bias diraih diikuti dengan meningkatnya devisa dan daya serap tenaga kerja pada
sektor yang bersangkutan, semakin menguatnya legitimasi beroperasinya modal besar di
sektor tersebut. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kekayaan sumberdaya alam dan hayati
yang dimiliki dapat diekstraksi untuk mendapatkan surplus.
Namun demikian di lain pihak, keberhasilan perolehan devisa tersebut harus dibayar mahal
dengan rusaknya ekosistem daerah yang bersangkutan dan akan berakibat pada
terganggunya ekosistem global. Selanjutnya secara sosial budaya, terjadi konflik
kepentingan antara tatanan budaya lokal dan budaya modern yang melekat pada
industrialisasi dari sumberdaya alam yang dieksploitasi. Menurut Rimbo Gunawan dkk,
(1998:v) persoalan tersebut di satu pihak, yaitu modernisasi melihat bahwa tatanan budaya
119
lokal merupakan hambatan yang harus “dihilangkan” atau “diganti” agar proses
pembangunan tidak mendapat gangguan serius dari komunitas lokal, sementara itu
masyarakat lokal memandang industrialisasi dari hasil sumberdaya alam yang dieksploitasi
sebagai ancaman bagi hak-hak adat mereka terhadap lingkungannya Kejadian-kejadian
tersebut khususnya pada sumberdaya hutan diperparah dengan banyaknya pengusaha
illegal yang hanya mementingkan keuntungan tanpa mempertimbangkan kerusakan
lingkungan yang ditimbulkan, yang juga wujud dari keserakahan.
g. Kemiskinan dan Kesenjangan
Kemiskinan dan kesenjangan merupakan salah satu masalah yang paling berpengaruh
terhadap timbulnya masalah sosial. Masalah sosial yang bersumber dari kemiskinan dan
kesenjangan atau kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan pokok, sering kali tidak berdiri
sendiri tetapi saling berkaitan dengan faktor lain. Kemiskinan bukan saja menjadi masalah di
Indonesia, tetapi juga di banyak Negara berkembang. Kemiskinan juga mempengaruhi
orang bertindak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, meskipun tindakan tersebut kadang
bertentangan dengan aturan atau norma-norma yang sudah ada atau pun berkaitan dengan
kerusakan lingkungan.

E. MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGATASI MASALAH SOSIAL


Dalam mempertahankan eksistensi kearifan lokal, diperlukan suatu usaha untuk menjaganya untuk
tetap berkembang dalam masyarakat. Usaha tersebut harus disertai dengan kesadaran akan peranan
kearifan lokal yang sangat penting di dalam menghadapi permasalahan. Pendidikan merupakan
media dimana dalam proses pembelajaran ditanamkan nilai-nilai. Dalam memberdayakan kearifan
lokal dapat dilakukan dengan mengintegrasikan dalam mata pelajaran tertentu, misalnya muatan
lokal. Sedangkan untuk menanamkan nilai-nilai kelingkungan dapat dilakukan dengan hal yang sama
maupun dengan mata pelajaran khusus, seperti pendidikan kelingkungan hidup. Pendidikan tidak
hanya di dalam bangku sekolah. Pendidikan yang lebih penting adalah pendidikan sejak dini yang
dimulai dari keluarga dengan memperkenalkan kearifan lokal dan menanamkan peduli lingkungan
kepada anggota keluarga.
Disamping memalui proses pendidikan, pemberdayaan komunitas juga diperlukan dalam rangka
mengatasi tantangan kearifan lokal tersebut. Pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal untuk
mengatasi ketimpangan social antara lain:
a. Mengatasi masalah/ketimpangan sosial berdasarkan kearifan lokal, pada dasarnya
pemberdayaan komunitas untuk mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan kearifan lokal ini
sudah dapat kita temukan di berbagai daerah, contohnya budaya gotong royong dalam
mendirikan rumah.
b. Mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan kelestarian lingkungan, kelestarian lingkungan perlu
dijaga untuk mencegah terjadinya ketimpangan sosial dalam suatu masyarakat. Kelestarian
lingkungan alam yang tidak dijaga akan mengakibatkan semakin berkurangnya sumber daya alam
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
c. Mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan pembangunan berkelanjutan, pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia

120
melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisien, dan memperhatikan
keberlangsungan pemanfaatannya baik untuk generasi masa kini maupun generasi yang akan
datang.

F. STRATEGI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MELALUI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL


Pemberdayaan komunitas pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sadar
lingkungan, sadar hukum, sadar akan hak dan kewajiban, serta mewujudkan kehidupan yang
sejahtera dan mandiri bagi masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itu, pemberdayaan
komunitas tak terlepas dari upaya penanggulangan kemiskinan yang kerap menghantui masyarakat
kita. Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan suatu masyarakat, yaitu:
a. Menghormati dan menjungjung tinggi Hak Asasi Manusia.

b. Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konvensi yang
diselenggarakan oleh ILO.

c. Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber
daya alam yang berlebihan.

d. Meniadakan marginalisasi masyarakat asli dalam pembangunan nasional.

e. Memperkuat nilai-nilai kearifan masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya dalam


desain kebijakan dan program penanggulangan masalah sosial. Model pemberdayaan
masyarakat berbasis kearifan lokal mengandung arti peletakan nilai-nilai setempat (lokal) sebagai
input penanggulangan masalah sosial seperti kemiskinan. Nilai-nilai setempat (lokal) tersebut
merupakan nilai-nilai sosial yang menjadi cerminan dari masyarakat yang bersangkutan. Nilai-nilai
tersebut meliputi kegotongroyongan, kekerabatan, musyawarah untuk mufakat, dan toleransi
(tepa selira). Pemberdayaan komunitas berbasis nilai-nilai kearifan lokal akan menciptakan
masyarakat yang berdaya, ciri-ciri masyarakat yang berdaya antara lain:

a) Mampu memahami diri dan potensinya dan mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi
perubahan ke depan).

b) Mampu mengarahkan dirinya sendiri.

c) Memiliki kekuatan untuk berunding.

d) Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling
menguntungkan.

e) Bertanggung jawab atas tindakannya.

G. REVITALISASI KEARIFAN LOKAL


Kearifan lokal sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup; pandangan
hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup. Di Indonesia—yang
kita kenal sebagai Nusantara—kearifan lokal itu tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau
etnik tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai

121
budaya yang bersifat nasional. Sebagai contoh, hampir di setiap budaya lokal di Nusantara dikenal
kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan seterusnya. Pada umumnya
etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun, diwariskan dari
generasi ke generasi melalui sastra lisan (antara lain dalam bentuk pepatah dan peribahasa, folklore),
dan manuskrip.
a. Kearifan Lokal sebagai Identitas dan Ideologi Bangsa
Boni Hargens dalam tulisannya di Kompas menyatakan bahwa arus modernisasi,
liberalisasi, dan globalisasi semestinya tidak meniadakan suatu negara jatuh dalam
percaturan global asal saja negara tersebut ditopang oleh identitas nasional yang kuat,
tetapi juga didukung oleh ideologi dan kepemimpinan politik yang kuat.
Selain etika moral yang bersumber pada agama, di Indonesia juga terdapat kearifan lokal
yang menuntun masyarakat ke dalam hal pencapaian kemajuan dan keunggulan, etos kerja,
serta keseimbangan dan keharmonisan alam dan sosial. Kita mengenal pepatah
”gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit”, “bersakit-sakit dahulu bersenang-senang
kemudian” yang mengimplikasikan ajakan untuk membangun etos kerja dan semangat
untuk meraih keunggulan. Dalam hal keharmonisan sosial dan alam, hampir semua budaya
di Indonesia mengenal prinsip gotong royong dan toleransi. Dalam suku tertentu yang
bermukim di pedalaman juga dikenal kearifan lokal yang bersifat menjaga dan melestarikan
alam sehingga alam (misalnya kayu di hutan) hanya dimanfaatkan seperlunya, tidak dikuras
habis.
Dengan sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang banyak,
semestinya Indonesia telah menjadi negara besar yang maju. Namun, di tingkat Asia
Tenggara saja posisi kita di bawah Singapura yang miskin sumber daya alam dengan luas
wilayah lebih kurang hanya seluas Jakarta. Sumber daya alam yang melimpah di negeri ini
kadang-kadang juga tidak menjadi berkah. Gas alam diekspor ke luar negeri dengan harga
jual yang lebih rendah daripada harga jual untuk pasar dalam negeri. Hutan dieksploitasi
secara luar biasa untuk mengejar perolehan devisa yang pada akhirnya hanya
mendatangkan kerusakan ekosistem alam yang disusul dengan bencana.
Kebijakan ekonomi pemerintah acap kali hanya berpihak pada kepentingan pemodal kuat.
Padahal, Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945—yang oleh para pendiri republik ini
diciptakan untuk mengakomodasi kearifan lokal yang ada di negeri ini (seperti gotong
royong dan kekeluargaan)—dengan tegas mengamanatkan bahwa perekonomian nasional
disusun berdasarkan asas kekeluargaan dan sumber daya alam yang ada dikuasai negara
untuk kemakmuran rakyat. Secara faktual, dapat kita saksikan pertumbuhan mini market
yang sangat subur yang mematikan warung rumah tangga.
Sementara itu, dalam masyarakat sendiri sering terjadi tindak kekerasan yang mereduksi
nilai toleransi. Dalam konteks perubahan nilai sosiokultural juga terjadi pergeseran orientasi
nilai. Masyarakat cenderung makin pragmatis dan makin berorientasi pada budaya uang
serta terperangkap dalam gaya hidup konsumtif yang disodorkan kekuatan global
kapitalisme. Dalam realitas Indonesia kini, secara ekstrem dapat dikatakan bahwa kearifan
lokal yang kita miliki mirip benda pusaka, yang kita warisi dari leluhur, kita simpan dan kita
pelihara, tetapi kita tidak mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata
122
sehingga pusaka tersebut sia-sia merespons tantangan zaman yang telah berubah. Dalam
kaitannya dengan kearifan lokal dan realitas Indonesia kini, Kompas edisi 20 April 2011
menampilkan dua tulisan yang relevan, yakni “Saya Mohon Ampun” oleh Radhar Panca
Dahana dan “Pembangunan Gerus Kearifan Lokal” oleh Wasisto Raharjo Jati. Dalam
tulisannya, Radhar Panca Dahana mencemaskan perilaku para elit negeri ini yang antara
sadar dan tidak sadar telah menjadi agen kepentingan dan keserakahan ekonomi dan politik
negara maju (sehingga Indonesia hanya dijadikan sekadar pasar sambil dikuras habis
sumber daya alamnya). Sementara itu, Wasisto Raharjo Jati mengemukakan bahwa
pembangunan di Indonesia yang terpaku pada pertumbuhan ekonomi semata telah
mengabaikan kearifan lokal dan menimbulkan potensi konflik vertikal dan horizontal di
kemudian hari. Karena berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, secara tidak langsung
pemerintah juga telah menjejalkan “budaya uang” sehingga cenderung mengurangi dan
meniadakan kearifan dan budaya lokal.
Kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas bangsa, terlebih dalam konteks Indonesia
yang memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya yang pada
akhirnya melahirkan nilai budaya nasional. Di Indonesia, kearifan lokal adalah filosofi dan
pandangan hidup yang mewujud dalam berbagai bidang kehidupan (tata nilai sosial dan
ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya). Sekadar contoh, kearifan
lokal yang bertumpu pada keselarasan alam telah menghasilkan pendopo dalam arsitektur
Jawa. Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan sirkulasi udara yang
lancar tanpa perlu penyejuk udara.
Pendopo adalah salah satu contoh bagaimana kearifan lokal warisan masa lampau telah
memberikan kepada kita konsep arsitektur yang lega, nyaman, dan hemat energi. Sekarang
ini, kita mempersoalkan krisis energi dan menyerukan hemat energi. Namun, gedung dan
rumah dibangun dengan konsep bangunan tertutup sehingga memerlukan penyejuk udara
yang boros energi.
Kearifan lokal dalam wujud gotong royong juga kita kenal di warung rakyat (misalnya
warteg). Di warung tersebut dipraktikkan penggiliran pengelolaan warung sebagai
implementasi nilai gotong royong dalam tata sosial dan ekonomi: memberi peluang kerja
dan peluang mencari nafkah bagi kerabat dan warga sekampung; itu adalah salah satu
kearifan lokal warisan masa lampau yang masih diberlakukan oleh sebagian masyarakat.
Di Indonesia, ada sesuatu yang aneh dan janggal: kearifan lokal di tingkat akar rumput acap
kali berhadapan dengan kebijakan pemerintah yang pro pertumbuhan ekonomi (sehingga
mengundang investor asing dan memberikan banyak kemudahan, termasuk dalam hal
regulasi, sambil mengabaikan kearifan lokal yang tumbuh di akar rumput (Radhar Panca
Dahana dan Wasisto Raharjo Jati, 2011).
Pancasila sebagai ideologi negara pada dasarnya telah mengakomodasi kearifan lokal yang
hidup di Nusantara (antara lain nilai gotong royong sehingga salah satu sila Pancasila
adalah “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”). UUD 1945 (yang dijiwai oleh
Pancasila) juga mengamanatkan hal yang sama, terutama dalam Pasal 33. Akan tetapi,
saat ini Pancasila dapat dikatakan menjadi sekadar aksesori politik belaka.

123
Memaknai kearifan lokal tampaknya tidak dapat dipisahkan dari konstelasi global. Indonesia
dengan kekayaan alam yang melimpah dan posisinya yang strategis menjadikan Indonesia
senantiasa menjadi incaran negara maju sejak zaman kolonial Hindia Belanda. Hingga kini
pun setelah pemerintahan berganti beberapa kali, pemerintah tidak dapat menunjukkan
independensinya: banyak kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada kepentingan
kekuasaan ekonomi dan politik global daripada berpihak pada kepentingan rakyat dalam
negeri. Tentang hal itu dapat dibaca tulisan Radhar Panca Dahana yang secara satiris
mengatakan bagaimana kekuasaan pemerintahan telah menjadi kepanjangan tangan
kepentingan ekonomi global.
Kearifan lokal (yang sesungguhnya dapat dipandang sebagai identitas bangsa) tidak akan
bermakna apa pun tanpa dukungan ideologi yang berpihak kepadanya. Dalam konstelasi
global, ketika perang dingin telah berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet (dan negara yang
masih menganut Marxisme pun telah menerapkan sistem ekonomi kapitalistik seperti Cina
dan Vietnam), tanpa ideologi yang berpihak pada kepentingan nasional, kita akan semakin
kehilangan identitas dalam percaturan global dan hanyut dalam arus globalisasi yang
“didikte” oleh negara maju.
b. Kearifan Lokal sebagai Warisan Budaya
Kearifan lokal adalah warisan masa lalu yang berasal dari leluhur, yang tidak hanya terdapat
dalam sastra tradisional (sastra lisan atau sastra tulis) sebagai refleksi masyarakat
penuturnya, tetapi terdapat dalam berbagai bidang kehidupan nyata, seperti filosofi dan
pandangan hidup, kesehatan, dan arsitektur. Dalam dialektika hidup-mati (sesuatu yang
hidup akan mati), tanpa pelestarian dan revitalisasi, kearifan lokal pun suatu saat akan mati.
Bisa jadi, nasib kearifan lokal mirip pusaka warisan leluhur, yang setelah sekian generasi
akan lapuk dimakan rayap. Sekarang pun tanda pelapukan kearifan lokal makin kuat
terbaca. Kearifan lokal acap kali terkalahkan oleh sikap masyarakat yang makin pragmatis,
yang akhirnya lebih berpihak pada tekanan dan kebutuhan ekonomi. Sebagai contoh, di
salah satu wilayah hutan di Jawa Barat, mitos pengeramatan hutan yang sesungguhnya
bertujuan melestarikan hutan/alam telah kehilangan tuahnya sehingga masyarakat sekitar
dengan masa bodoh membabat dan mengubahnya menjadi lahan untuk berkebun sayur
(Kompas, 23 April 2011). Ungkapan Jawa tradisional mangan ora mangan waton kumpul
(‘biar tidak makan yang penting berkumpul [dengan keluarga]’) sekarang pun makin
kehilangan maknanya: banyak perempuan di pedesaan yang berbondong-bondong
mendaftarkan diri untuk bekerja di mancanegara dengan risiko terpisah dari keluarga
daripada hidup menanggung kemiskinan dan kelaparan.

124
Kearifan lokal hanya akan abadi kalau kearifan lokal
terimplementasikan dalam kehidupan konkret sehari-
hari sehingga mampu merespons dan menjawab arus
zaman yang telah berubah. Kearifan lokal juga harus
terimplementasikan dalam kebijakan negara, misalnya
dengan menerapkan kebijakan ekonomi yang
berasaskan gotong royong dan kekeluargaan sebagai
salah satu wujud kearifan lokal kita. Untuk mencapai
itu, perlu implementasi ideologi negara (yakni
Gambar 2 : Sistem Subak di Bali
Pancasila) dalam berbagai kebijakan negara. Dengan merupakan kearifan lokal dalam
pembagian air sehingga kelestarian
demikian, kearifan lokal akan efektif berfungsi sebagai air tetap terjaga.
senjata—tidak sekadar pusaka—yang membekali masyarakatnya dalam merespons dan
menjawab arus zaman.
Revitalisasi kearifan lokal dalam merespons berbagai persoalan akut bangsa dan negara ini,
seperti korupsi, kemiskinan, dan kesenjangan sosial hanya akan berjalan dengan dukungan
kebijakan negara dan keteladanan. Tanpa itu, kearifan lokal hanya merupakan aksesori
budaya yang tidak bermakna. Kearifan lokal di banyak daerah pada umumnya mengajarkan
budaya malu (jika berbuat salah). Akan tetapi, dalam realitas sekarang, budaya malu itu
telah luntur. Peraturan yang ada pun kadang-kadang memberi peluang kepada seorang
terpidana atau bekas terpidana untuk menduduki jabatan publik. Jadi, budaya malu sebagai
bagian dari kearifan lokal semestinya dapat direvitalisasi untuk memerangi korupsi, apalagi
dalam agama pun dikenal konsep halal—haram (uang yang diperoleh dari korupsi adalah
haram).
Di antara berbagai penggerusan kearifan lokal saat ini, di sisi lain kita masih
menyaksikan pemanfaatan kearifan lokal, misalnya di dunia medis terjadi pengembangan
obat herbal yang merupakan warisan leluhur di bidang medis yang kemudian
disempurnakan dengan standar farmakologi yang berlaku. Jadi, itu adalah salah satu wujud
kearifan lokal yang telah memperoleh revitalisasi dalam masyarakat.
Di tengah derasnya arus investasi asing di bidang kuliner yang merambah ke negeri
ini (seperti Kentucky Fried Chicken, Mc Donald, dan Pizza Hut), kita masih dapat
menyaksikan menu kuliner lokal (masakan Sunda, Padang, dan Yogya) tetap eksis dan
sebagian hadir dalam tata kelola restoran modern. Itu adalah revitalisasi kearifan lokal di
bidang kuliner.Sementara itu, gotong royong sebagai wujud kearifan lokal kita tampaknya
belum terimplementasikan dalam perekonomian nasional yang makin didominasi oleh asing
dan perusahaan multinasional dengan semangat neoliberalisme dan neokapitalisme.

125
Perekonomian nasional yang berpijak dan tumbuh dari rakyat setidaknya mencerminkan
identitas dan nasionalisme kita. Ketergantungan ekonomi pada asing akan menyebabkan
kita dengan mudah didikte oleh kekuatan
ekonomi dan politik asing dan hal itu akan
mencederai kedaulatan kita sebagai bangsa.
H. PEMBERDAYAAN KOMUNITAS BERDASARKAN
KEARIFAN LOKAL
Walaupun ada upaya pewarisan kearifan lokal dari
generasi ke generasi, tidak ada jaminan bahwa
kearifan lokal akan tetap kukuh menghadapi
globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang
makin pragmatis dan konsumtif. Kearifan lokal yang
sarat kebijakan dan filosofi hidup nyaris tidak Gambar 3 : Gotong royong merupakan
kearifan lokal Indonesia
terimplementasikan dalam kehidupan masyarakat.
Kearifan lokal dari masing-masing daerah memiliki sifat kedinamisan yang berbeda dalam
menghadapi pengaruh dari luar. Banyak manfaat yang diperoleh dari luar, namun dampak buruk
yang ditimbulkan juga besar.
Contoh: munculnya masalah sosial seperti kenakalan remaja, perubahan kehidupan sosial,
perubahan kondisi lingkungan, dan ketimpangan sosial.Masalah sosial yang ada di masyarakat
dapat menimbulkan ketimpangan sosial, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasinya. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
memberdayakan komunitas berbasis kearifan lokal.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberdayakan komunitas berbasis kearifan lokal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan komunitas :
a. Menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Komitmen global terhadap
pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konversi yang diselenggarakan oleh ILO

b. Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber
daya alam yang berlebihan.

c. Meniadakan marginalisasi masyarakat asli dalam pembangunan nasional. Memperkuat nilai-nilai


kearifan masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya dalam desain kebijakan dan
program penanggulangan permasalahan sosial.

126
Tugas individu 5.1

Judul kegiatan : Mengidentifikasi Teori dan Bentuk Perubahan Sosial


Jenis Kegiatan : Tugas Individu
Tujuan Kegiatan : Peserta didik dapat mengidentifikasi konsep kearifan lokal.
Agar kamu dapat menjelaskan tentang kearifan lokal dengan baik, lakukanlah cek,
perluasan dan ekplorasi berikut !

Cek Perluasan Eksplorasi


a. Sebutkan 4 (empat) d. Menurut Anda, apakah f. Kunjungi perpustakaan
dimensi kearifa lokal ! apakah kearifan lokal sekolah Anda dan
b. Sebutkan 3 (tiga) bisa tetap eksis di tengah bacalah buku-buku
tantangan kearifan arus globalisasi referensi, majalah,
lokal !Jelaskan ! ?Jelaskan ! koran atau buka
c. Sebutkan 6 (enam) e. Menurut Anda, mengapa internet yang
contoh kearifan lokal glokalisasi dan globalisasi membahas kearifan
di Indonesia ! bisa terjadi secara lokal sehingga
bersamaan ?Jelaskan! pengetahuan Anda
akan lebih luas !

RANGKUMAN

1. Kearifan lokal adalah sikap, pandangan, dan kemampuan suatu komunitas di


dalam mengelola lingkungan rohani dan jasmaninya, yang memberikan
kepada komunitas itu daya tahan dan daya tumbuh di dalam wilayah dimana
komunitas itu berada

2. kearifan lokal memiliki enam dimensi, yaitu :


a. Pengetahuan lokal, setiap masyarakat selalu memiliki pengetahuan lokal
terkait lingkungan hidupnya.

b. Nilai lokal, untuk mengatur kehidupan bersama antar warga masyarakat.


Nilai itu biasanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya,
manusa dengan manusia, dan manusia dengan alam

c. Ketrampilan lokal, digunakan sebagai kemampuan bertahan hidup


(Survival).

d. Sumber daya lokal, pada umumnya adalah sumber daya alam yaitu
sumber daya yang tak terbarukan da yang terbarukan. e. Mekanisme
pengambilan keputusan lokal, setiap masyarakat memiliki pemerintahan
lokal sendiri seperti kesukuan. f. Solidaritas kelompok lokal, suatu
masyarakat umumnya dipersatukan oleh ikatan komunal yang membentuk
solidaritas lokal

127
3. Contoh kearifan lokal nusantara yang terkait dengan pemanfaatan alam,
diantaranya :
a. Masyarakat papua, terdapat kepercayaan te aro neweak lako(alam adalah
aku). Tanah dianggap sebagai bagian hidup manusia. Pemanfaatan
sumber daya alam harus hati-hati.
b. Masyarakat Serawai, Bengkulu, terdapat keyakinan celako kumali.
Kelestarian lingkungan terwujud dari kuatnya keyakinan tata nilai dalam
berladang dan tradisi tanam.
c. Masyarakat Dayak Kenyah, Kalimantan Timur. Terdapat tradisi tana’ ulen.
Kawasan hutan dikuasai dan menjadi milik masyarakat adat.
4. Tantangan kearifan lokal meliputu : jumlah penduduk, teknologi modern dan
budaya, eksploitasi SDA, kemiskinan dan kesenjangan.

5. Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan suatu


masyarakat berbasis kearifan lokal, yaitu:
a. Menghormati dan menjungjung tinggi Hak Asasi Manusia.

b. Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai


dengan konvensi yang diselenggarakan oleh ILO.

c. Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli


dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.

d. Meniadakan marginalisasi masyarakat asli dalam pembangunan nasional.

e. Memperkuat nilai-nilai kearifan masyarakat setempat dengan cara


mengintegrasikannya dalam desain kebijakan dan program
penanggulangan masalah sosial.

128
TUGAS KELOMPOK 5.2

Kerjakan tugas berikut bersama kelompok Anda !


1. Amatilah kearifan lokal yang ada di sekitar Anda !
2. Klasifikasikan kearifan lokal tersebut berdasakkan dimensinya !
3. Hasil pekerjaan kelompok Anda, tulislah pada selembar kertas dan kumpulkan kepada guru Anda !

Skor yang diperoleh


No Aspek yang dinilai
1 2 3
1.
2.
3.
4.
Jumlah

TUGAS MANDIRI 5.2

Kerjakan tugas berikut dengan tepat, dengan mengisi kolom di bawah ini !
1. Buatlah deskripsi singkat tentang contoh kearifan lokal dari sudut pandang pemberdayaan
komunitas !
2. Tulislah deskripsi tersebut dengan rapi pada selembar kertas !
3. Hasilnya kumpulkan ke guru Anda untuk dinilai !

129
UJI KOMPETENSI 5.2

I. Berilah tada silang (x) pada pilihan jawaban yang benar kemudian ukurlah hasilnya !

1. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tiap tahun selalu bertambah. Selain karena daya tarik
objek wisata di Indonesia yang menarik, wisatawan juga senang dengan sikap ramah penduduk
Indonesia. Sikap ramah penduduk Indonesia adalah salah satu bentuk….
A. kearifan lokal
B. warisan budaya Indonesia
C. daya tarik budaya Indonesia
D. keunggulan penduduk Indonesia
E. cermin tingkah laku penduduk Indonesia

2. Pemerintah kota Jayapura menggelar Festival Teluk Humbold di Pantai Hamadi Kota Jayapura. Festival
yang menghadirkan tari tradisional, suling tambur, kerajinan, lomba anyam rambut dan merangkai
pinang berlangsung selama tiga hari mulai 5 sampai 7 Agustus 2015. Salah satu tujuan diadakan
festival tersebut diantaranya….
A. daya tarik wisata dari kota Jayapura
B. cermin tingkah laku dari penduduk kota Jayapura
C. membangkitkan jiwa nasionalisme dan rela berkorban
D. memajukan kearifan lokal dalam rangka memajukan ekonomi kreatif
E. memberikan bantuan untuk biaya hidup agar dapat ikut serta dalam pembangunan

3. Subak merupakan sistem pengelolaan irigasi pertanian di Bali dengan pembagian sesuai kebutuhan
berdasarkan musyawarah. Subak sudah ada sejak ratusan tahun lalu yang mampu meningkatkan
produktifitas pertanian, menjaga ketersediaan air serta mengurangi hama. Secara filosofis, sistem
Subak bagi masyarakat Bali merupakan implementasi “tri hita karana” yaitu tiga penyebab
kebahagiaan(Tuhan,manusia,alam).Berdasarkan pernyataan di atas, subak bermanfaat….
A. daya tarik wisata di Bali
B. memudahkan penduduk untuk bercocok tanan
C. cermin tingkah laku penduduk Indonesia pada umumnya
D. masyarakat tidak berebut air karena sudah dibagi secara adat
E. pengelolaan sumber daya alam berdasarkan kearifan lokal mampu menjaga kelestarian dan
keseimbangan alam

4. Dalam masyarakat dijumpai kearifan lokal seperti nyanyian, petuah, semboyan, maupun tingkah laku
masyarakat yang telah melekat sejak dahulu. Kearifan lokal tersebut dapat bermanfaat bagi
masyarakat, kecuali…
A. menjadi acuan dalam bertingkah laku di masyarakat
B. menyelesaikan masalah dan pemberdayaan komunitas
C. memupuk sikap bahwa warisan leluhur adalah yang paling benar
D. ajang sosial dimana setiap orang akan saling menyapa dan bertemu
130
E. membangun kedamaian dan mencegah munculnya konflik sosial dalam masyarakat

5. Melalui “Youtube” setiap orang dapat mengunggah dan menonton dengan leluasa. Dengan demikian,
interaksi dan pertukaran budaya semakin tidak dapat dibendung. Adapun dampak positif penggunaan
situs”Youtube” bagi keberadaan budaya local yaitu ….
A. berkembangnya publikasi budaya local
B. berkembangnya budaya negara asing dalam negeri
C. berkembangnya sikap primordialisme dan etnosentris
D. berpotensi menyebabkan budaya local diklaim negara lain
E. berpotensi menyebabkan konflik karena perbedaan budaya

6. Adanya globalisasi dan masuknya budaya barat yang negatif membuat nilai-nilai kearifan lokal
masyarakat menjadi pudar. Salah satu dampak pudarnya kearifan lokal adalah ….
A. pola hidup masyarakat menjadi sederhana
B. tingkat kesejahteraan masyarakat lebih baik
C. budaya gotong royong semakin banyak terlihat di masyarakat
D. pendekatan kekeluargaan dalam tiap permasalahan lebih mudah dijumpai
E. mudah terjadi perselisihan dalam masyarakat dan cenderung menjadi kekerasan

7. Warga menolak pembangunan industri semen di desa mereka. Mereka juga menolak kompensasi
pembebasan lahan yang ditawarkan oleh pihak swasta. Warga tidak ingin lahan di sekitar desa rusak
dan ekosistem terganggu akibat kegiatan industri tersebut. Selain melindungi kelestarian alam, konflik
tersebut dapat berdampak positif bagi warga yaitu ….
A. menciptakan aliansi dengan pihak luar
B. mempererat solidaritas sosial masyarakat
C. menjadi wadah mengembangkan potensi diri
D. mengaktifkan peran dan fungsi lembaga sosial
E. memberi kesempatan mengkomunikasikan berbagai perbedaan

8. Pembakaran dan pembalakan hutan yang terjadi di wilayah Sumatra dan Kalimantan telah merugikan
material dan nonmaterial bagi warga negara Indonesia dan negara tetangga. Hal tersebut menjadi bukti
nyata bahwa masyarakat sekitar hutan telah mulai luntur tergerus arus perkembangan jaman karena
….
A. kebiasaan masyarakat untuk membuka hutan dengan membakar
B. masyarakat sekitar hutan menurut keinginan pengusaha asal mereka dibayar
C. hutan peninggalan nenek moyang boleh diambil sepuasnya untuk kebutuhan
D. masyarakat sudah tidak memegang teguh pada norma-norma dan adat leluhur
E. membuka lahan dengan membakar lebih efektif dan efisien dalam tenaga dan biaya

9. Program PNPM Mandiri yang digalakkan pemerintah merupakan salah satu upaya pemberdayaan
masyarakat untuk membangun daerahnya. Kearifan lokal yang mendukung suksesnya program
tersebut adalah ....
131
A. gotong royong
B. sikap ramah dan sopan masyarakat
C. mencari keuntungan ekonomi dengan maksimal mungkin
D. mengatasi ketidakberdayaan dan keterbatasan masyarakat miskin
E. memberi kemudahan masyarakat dalam meminjam modal dengan bunga rendah

10. Perhatikan pernyataan berikut !


(1). Jumlah penduduk
(2). Eksploitasi SDA
(3). Kemiskinan dan kesenjangan
(4). Identitas dan ideologi bangsa
(5). Solidaritas kelompok ideal
Dari pernyataan tersebut di atas, yang merupakan tantangan dari kearifan lokal yaitu :
A. (1), (2), dan (3)
B. (2), (3), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (3), dan (5)
E. (3), (5), dan (5)

a. Kerjakan soal di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang tepat
kemudian ukurlah hasilnya !
1. Ada 3 (tiga) istilah yang sering dipakai dalam memahami kearifan lokal yaitu local knowledge , ….
dan ….
2. Sebagai bangsa yang religius, kearifan lokal terkait dengan sikap serta perilaku dalam
berkomunikasi dengan ........
3. Menurut Ife, kearifan lokal memiliki dimensi, yaitu : a. Pengetahuan lokal dan ............
4. Contoh kearifan lokal nusantara yang terkait dengan pemanfaatan alam yaitu kepercayaan te aro
neweak lako(alam adalah aku)adalah dari masyarakat ......
5. Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan suatu masyarakat, diantaranya
yaitu menjungjung tinggi Hak Asasi Manusia dan ......
6. Pemberdayaan komunitas berbasis nilai-nilai kearifan lokal akan menciptakan masyarakat yang
berdaya, ciri-ciri masyarakat yang berdaya antara lain......
7. Kekurangan Pemberdayaan Komunitas berbasis kearifan yaitu sering terjadi perbedaan pendapat
antara satu orang dengan orang yang lain, sehingga muncul ......
8. Menurut Eliot ada tiga pendekatan yang dipakai dalam proses pemberdayaan komunitas atau
masyarakat, antara lain the walfare approach,...... dan .......
9. Tujuan pemberdayaan Komunitas diantaranya 1) Perbaikan kehidupan (better living), memperbaiki
keadaan hidup setiap keluarga dan masyarakat. 2) Perbaikan aksesabilitas (...............).
10. Upaya yang pertama dan utama yang harus diperhatikan dalam setiap upaya pemberdayaan
komunitas dengan kearifan lokal yaitu ......

132
b. Kerjakan soal di bawah ini dengan menjawab secara singkat dan tepat kemudian ukurlah
hasilnya !
1. Sebutkan beberapa dimensi kearifan lokal !
2. Berikan contoh kearifan lokal pada masyarakat Jawa !
3. Jelaskan eksistensi kearifan lokal di era globalisasi !
4. Jelaskan tantangan kearifan lokal dari jumlah penduduk !
5. Berikan contoh revitalisasi kearifan lokal berdasarkan identitas dan ideologi bangsa !

Penilaian Uji Kompetensi

No Jenis Uji Skor Jumlah Soal Betul Salah Nilai


1. Pilihan ganda
2. Soal Isian
3. Uraian
Jumlah Skor Perolehan : Skor Maksimum x 100 =

Catatan ……………………… Paraf


Tgl Total Nilai
……………………………….. Guru Orang Tua
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..

133
DAFTAR PUSTAKA

Evers, Hans Dieter, 1988. Teori Masyarakat : Proses Peradapan dalam Sistem Dunia
Modern.Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

J.W. Schrool, 1991. Modernisasi.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Koentjaraningrat, 1996.Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan.Jakarta : PT. Gramedia.

Sharudin,2009,Pemberdayaan Masyarakat Miskin Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal ISSN:1978-


4333,Vol.03,No.01 transdisiplin Sosiologi.Komunikasi,dan Ekologi Manusia

Suhartini, 2009. Kajian kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan .Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Soekanto, Soerjono, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Sumardjan, Selo, 1982. Perubahan Sosial di Yogyakarta. Yogyakarta : GajahMadaUniversity Press.

Sutanto, S. Astrid Phil. 1983. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Bina Cipta.

Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat.Jakarta: Pustaka Jaya.

Syukur,Abdul, 2002. Studi Budaya Indonesia. Bandung:Pustaka Setia

134
BIODATA

Sri Lestari, S.Pd., S.Sos., M.Pd. Lahir di Surakarta, 11 Maret


1969, menyelesaikan SD, SMP di Kota Surakarta. Pendidikan
SMA diselesaikan pada SMA Negeri 7 Surakarta, sedangkan
pendidikan Strata Satu ( S1) diselesaikan di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP ) dengan Jurusan Geografi di
Universitas Sebelas Maret Surakarta, sedangkan di Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik ( FISIPOL) Jurusan Sosiologi di
Universitas Terbuka. Pendidikan Pasca Sarjana (S2) pada
Program Magister Management Pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Surakarta.Penulis adalah Staf Pengajar di SMA
Batik 1 Surakarta sebagai Guru DPK mengajar Sosiologi sampai sekarang.Diktat yang
telah diterbitkan adalah diktat Modul Sosiologi SMA/MA Kelas X, XI dan XII diterbitkan
oleh CV.Sindunata/Wiliam Sukoharjo. Pengalaman kerja antara lain sebagai Staf
Pengajar di SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Batik 1 Surakarta dan Guru Bimbingan
Belajar di Kota Surakarta.
Buku ini disusun berdasarkan “ Kurikulum 2013 “ dengan kurikulum ini peserta didik diajak
untuk mengenal, memahami, mempraktikkan bahwa konsep Ilmu Sosiologi adalah
fenomena nyata yang ada disekitar kita / masyarakat. Buku Sosiologi untuk kelas XII SMA
/ MA dapat diandalkan karena memilki banyak kelebihan dibandingkan dengan buku yang
lainnya, antara lain :
1. Materi Kurikulum 2013 memungkinkan peserta didik mengetahui, memahami dan
mempraktikkan terhadap konsep Ilmu Sosiologi yang dipelajari khususnya pada
materi pemberdayaan komunitas/masyarakat
2. Setiap bab ada Uji Kompetensi dengan sarana untuk pengukuran kompetensi dan
diikuti studi kasus serta model penialaian yang mencakup aspek kognitif,
psikomotorik dan afektif.
3. Selain itu masih terdapat diskusi dan tugas lain

Dengan kelebihan tersebut buku Sosiologi ini layak dimiliki oleh setiap peserta didik, guru
dan mereka yang ingin mengenal konsep ilmu Sosiologi yang sebenarnya untuk
diaplikasikan didalam masyarakat.

135

Anda mungkin juga menyukai