Anda di halaman 1dari 9

UAS THE

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA


JAWABAN NOMOR 1
A. Menurut Muchsan, terdapat empat model atau pola operasional pemerintah dalam
penyelenggaraan negara kesejahteraan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang
masing-masing model tersebut:
1. Model Konservatif
Model ini menekankan pada peran pemerintah yang terbatas dalam menyediakan
kesejahteraan bagi warganya. Pemerintah hanya bertindak sebagai pengatur dan
pengawas, sedangkan penyediaan kesejahteraan sebagian besar dilakukan oleh
sektor swasta dan masyarakat. Dalam model ini, pemerintah lebih berfokus pada
stabilitas ekonomi dan kebijakan neoliberal yang mendorong pertumbuhan
ekonomi.
2. Model Liberal
Model liberal menempatkan tanggung jawab utama penyediaan kesejahteraan
pada individu dan sektor swasta. Pemerintah dalam model ini memiliki peran yang
lebih kecil dan terbatas. Prinsip utama dari model liberal adalah kebebasan
individu dalam mengelola sumber daya dan mencapai kesejahteraan pribadi.
Pemerintah hanya berperan sebagai pengatur pasar dan memastikan adanya
persaingan yang sehat.
3. Model Sosial Demokrat
Model sosial demokrat menggabungkan elemen-elemen dari model konservatif
dan model liberal. Pemerintah dalam model ini memiliki peran yang lebih besar
dalam penyediaan kesejahteraan dan perlindungan sosial. Pemerintah terlibat
dalam pengaturan ekonomi, redistribusi kekayaan, dan penyediaan layanan publik
seperti pendidikan dan kesehatan. Model ini menekankan pada prinsip solidaritas
sosial dan keadilan.
4. Model Radikal
Model radikal, seperti yang diusulkan oleh Muchsan, menyerukan perubahan
mendasar pada struktur sosial dan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan yang
lebih merata. Pemerintah dalam model ini memiliki peran sentral dalam
mengendalikan dan mengelola sumber daya ekonomi untuk kepentingan
masyarakat secara keseluruhan. Model ini menekankan pada penghapusan
ketimpangan sosial dan redistribusi kekayaan secara radikal.
B. Model operasi langsung (direct operation) adalah salah satu model atau pola
operasional pemerintah dalam penyelenggaraan negara kesejahteraan. Dalam model
ini, pemerintah secara langsung terlibat dalam penyediaan dan pengelolaan program-
program kesejahteraan untuk masyarakat. Dalam konteks ini, pemerintah berperan
sebagai pelaksana atau penyedia langsung layanan-layanan kesejahteraan kepada
masyarakat. Pemerintah mendirikan dan mengoperasikan berbagai lembaga atau
institusi yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan tersebut.
Contoh lembaga yang dapat terlibat dalam model operasi langsung ini adalah rumah
sakit pemerintah, sekolah negeri, pusat kesejahteraan sosial, dan lembaga-lembaga
publik lainnya. Keuntungan dari model operasi langsung ini adalah pemerintah
memiliki kendali penuh terhadap penyelenggaraan dan kualitas layanan kesejahteraan
yang disediakan. Pemerintah dapat menetapkan standar pelayanan yang tinggi dan
memastikan akses yang lebih luas bagi masyarakat. Selain itu, model ini juga
memungkinkan pemerintah untuk melakukan kontrol yang lebih baik terhadap
anggaran dan alokasi sumber daya yang digunakan. Namun, model operasi langsung
juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah biaya yang tinggi dalam
mendirikan dan mengoperasikan lembaga-lembaga pemerintah untuk
penyelenggaraan kesejahteraan. Selain itu, terkadang pemerintah tidak efisien dalam
mengelola dan mengoperasikan lembaga-lembaga tersebut, sehingga kualitas layanan
bisa terpengaruh. Penting untuk dicatat bahwa model operasi langsung tidak selalu
digunakan dalam semua aspek penyelenggaraan negara kesejahteraan. Terkadang
pemerintah juga menggunakan model operasi tidak langsung, di mana pemerintah
bekerja sama dengan pihak swasta atau organisasi non-pemerintah (LSM) untuk
menyediakan layanan-layanan kesejahteraan kepada masyarakat. Pilihan model
operasional yang digunakan akan tergantung pada kebijakan, sumber daya, dan
kondisi masing-masing negara.
JAWABAN NOMOR 2
A. Untuk mewujudkan kesejahteraan warga negara, pemerintah dituntut untuk
menyediakan berbagai kebutuhan sarana yang penting. Berikut adalah beberapa
kebutuhan yang harus disiapkan oleh pemerintah:
1. Kebutuhan akan Pendidikan: Pemerintah harus menyediakan akses pendidikan
yang berkualitas dan merata bagi seluruh warga negara. Hal ini meliputi
pembangunan dan pengelolaan sekolah-sekolah, universitas, dan institusi
pendidikan lainnya. Pemerintah juga harus memastikan ketersediaan guru yang
kompeten, kurikulum yang relevan, dan bantuan finansial untuk memfasilitasi
pendidikan yang terjangkau.
2. Kebutuhan akan Layanan Kesehatan: Pemerintah berperan penting dalam
menyediakan sistem kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. Ini melibatkan
pembangunan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan pusat kesehatan
masyarakat. Pemerintah juga harus memastikan ketersediaan tenaga medis yang
berkualitas, obat-obatan, vaksinasi, dan program-program kesehatan masyarakat
untuk mencegah dan mengatasi penyakit.
3. Kebutuhan akan Perumahan: Pemerintah perlu memperhatikan kebutuhan
perumahan bagi warga negara. Ini melibatkan pembangunan perumahan yang
terjangkau, aman, dan layak huni. Pemerintah bisa memberikan subsidi
perumahan kepada mereka yang membutuhkan, menerapkan kebijakan
perencanaan perkotaan yang baik, dan memastikan infrastruktur yang memadai
seperti listrik, air bersih, dan sanitasi.
4. Kebutuhan akan Infrastruktur: Pemerintah harus menyediakan infrastruktur dasar
seperti jalan, jembatan, transportasi publik, listrik, air bersih, dan telekomunikasi
yang andal. Infrastruktur yang baik dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi,
aksesibilitas, dan konektivitas antar wilayah, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan kesejahteraan warga negara.
5. Kebutuhan akan Pekerjaan dan Penghidupan Layak: Pemerintah perlu
menciptakan kesempatan kerja yang memadai. Ini melibatkan pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan, kebijakan ketenagakerjaan yang adil, pelatihan
kerja, serta perlindungan sosial untuk mencegah kemiskinan dan ketimpangan
sosial.
6. Kebutuhan akan Keamanan dan Perlindungan: Pemerintah harus memastikan
keamanan dan perlindungan bagi warga negara. Ini melibatkan penguatan sistem
kepolisian, penegakan hukum yang adil, perlindungan hak asasi manusia, dan
kebijakan perlindungan terhadap kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan,
dan penyandang disabilitas.
7. Kebutuhan akan Lingkungan yang Bersih dan Berkelanjutan: Pemerintah perlu
menjaga keberlanjutan lingkungan dengan melindungi sumber daya alam,
mengurangi polusi, dan menerapkan kebijakan perlindungan lingkungan. Upaya
pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim, pengelolaan sampah, dan
konservasi sumber daya alam menjadi penting untuk menciptakan kesejahteraan
jangka panjang bagi warga negara.
Pemerintah juga harus memastikan keberlanjutan dan koordinasi antar sektor dalam
menyediakan kebutuhan-kebutuhan ini, serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan.
B. Ketersediaan keuangan negara yang dibutuhkan oleh warga negara merujuk pada
kemampuan pemerintah untuk mengalokasikan dan menyediakan dana atau sumber
daya keuangan yang cukup guna memenuhi berbagai kebutuhan dan program
kesejahteraan bagi warga negara. Dalam konteks ini, pemerintah bertanggung jawab
untuk mengelola keuangan negara dengan baik agar dapat membiayai penyediaan
layanan publik yang esensial, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan
perlindungan sosial. Pemerintah perlu memastikan bahwa keuangan negara
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mencapai tujuan
kesejahteraan yang diinginkan.Ketersediaan keuangan negara yang mencukupi
penting karena:
1. Membiayai Program Kesejahteraan: Pemerintah perlu mengalokasikan dana yang
cukup untuk menyediakan program-program kesejahteraan, seperti subsidi
pendidikan, bantuan kesehatan, program perlindungan sosial, dan bantuan sosial
bagi masyarakat yang membutuhkan. Keuangan negara yang mencukupi
memungkinkan pemerintah untuk melaksanakan program-program ini secara
efektif.
2. Meningkatkan Kualitas Layanan Publik: Ketersediaan keuangan yang memadai
dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan publik yang disediakan
oleh pemerintah. Hal ini meliputi peningkatan fasilitas kesehatan, perbaikan
infrastruktur, pengembangan sistem pendidikan, dan peningkatan aksesibilitas
terhadap layanan-layanan tersebut. Dengan adanya sumber daya keuangan yang
cukup, pemerintah dapat meningkatkan standar pelayanan dan memastikan bahwa
warga negara mendapatkan layanan yang berkualitas.
3. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Ketersediaan keuangan negara yang cukup
juga dapat digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Pemerintah dapat menginvestasikan dana dalam pembangunan
infrastruktur, pelatihan tenaga kerja, penelitian dan pengembangan, serta sektor-
sektor strategis lainnya. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja baru,
meningkatkan daya saing ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan secara
keseluruhan.
Untuk mencapai ketersediaan keuangan negara yang dibutuhkan oleh warga negara,
pemerintah perlu memperhatikan beberapa faktor penting, seperti pengelolaan
anggaran yang efisien, pengumpulan pendapatan yang memadai melalui pajak dan
sumber-sumber lainnya, pengendalian belanja pemerintah, serta kebijakan ekonomi
yang mendorong pertumbuhan dan investasi. Pemerintah juga perlu memastikan
transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan yang baik terhadap pengelolaan keuangan
negara guna mencegah korupsi dan penyalahgunaan keuangan publik.
JAWABAN NOMOR 3
A. Di Indonesia, peraturan perundang-undangan yang memberikan jaminan kepada
publik untuk mendapatkan informasi adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
(UU KIP): UU KIP merupakan landasan hukum utama yang mengatur
keterbukaan informasi di Indonesia. Undang-undang ini memberikan hak kepada
setiap orang untuk memperoleh informasi yang dimiliki oleh instansi publik,
termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan negara lainnya.
UU KIP menetapkan prinsip keterbukaan informasi, prosedur permohonan
informasi, kewajiban pemerintah untuk memberikan informasi, serta mekanisme
penyelesaian sengketa.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah: Undang-
Undang ini memberikan jaminan keterbukaan informasi di tingkat pemerintahan
daerah. Setiap daerah di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan informasi
kepada masyarakat terkait kebijakan dan program-program yang dilaksanakan
oleh pemerintah daerah.
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik: UU Pelayanan
Publik memberikan jaminan bahwa pelayanan publik harus dilakukan secara
transparan, efektif, efisien, dan berkeadilan. Undang-undang ini mendorong
pemerintah untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat terkait
pelayanan publik yang disediakan.
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik: UU ITE mengatur penggunaan teknologi informasi dalam berbagai
aspek kehidupan, termasuk pengelolaan informasi publik. Undang-undang ini
mendorong penggunaan teknologi informasi untuk mempermudah akses
masyarakat terhadap informasi publik.
Selain peraturan di atas, terdapat pula peraturan perundang-undangan lainnya yang
secara spesifik mengatur akses informasi di bidang-bidang tertentu, seperti
lingkungan hidup, kesehatan, keuangan publik, dan sektor-sektor lainnya. Penting
untuk mencatat bahwa penerapan dan keefektifan peraturan-peraturan ini masih
memerlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan keterbukaan informasi yang lebih
baik di semua tingkatan pemerintahan di Indonesia.
B. Tujuan utama tentang pentingnya seseorang untuk mendapatkan hak informasi publik
yang ditegaskan dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) di
Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan partisipasi publik: Salah satu tujuan utama UU KIP adalah
mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan
publik. Dengan memberikan akses yang cukup kepada masyarakat untuk
mendapatkan informasi, UU KIP memungkinkan mereka untuk terlibat secara
aktif dalam pembuatan kebijakan, pemantauan kinerja pemerintah, dan partisipasi
dalam isu-isu penting yang mempengaruhi kehidupan mereka.
2. Meningkatkan akuntabilitas pemerintah: Melalui keterbukaan informasi publik,
UU KIP bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas pemerintah dan badan-badan
publik. Dengan memberikan akses yang mudah kepada masyarakat untuk
mengakses informasi tentang kebijakan, program, dan pengelolaan keuangan
pemerintah, UU KIP memungkinkan masyarakat untuk memantau dan
mengevaluasi kinerja pemerintah serta memastikan tindakan yang bertanggung
jawab.
3. Mewujudkan prinsip demokrasi: UU KIP membantu mewujudkan prinsip
demokrasi dengan memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang memadai
terhadap informasi yang diperlukan untuk berpartisipasi secara efektif dalam
proses demokratis. Dengan mendapatkan informasi yang akurat dan relevan,
masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih baik, memberikan masukan
yang berharga, dan berperan aktif dalam membentuk kebijakan publik.
4. Mendorong transparansi dan pencegahan korupsi: Keterbukaan informasi publik
juga merupakan alat dalam mendorong transparansi dalam pengelolaan keuangan
dan sumber daya publik. Dengan memberikan akses yang luas kepada masyarakat,
UU KIP membantu mencegah praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
dengan memungkinkan pengawasan publik yang lebih baik terhadap penggunaan
dana publik dan kegiatan pemerintah.
5. Melindungi hak asasi manusia: UU KIP juga memiliki tujuan untuk melindungi
hak asasi manusia, termasuk hak atas informasi. Dengan menjamin akses yang
lebih luas terhadap informasi publik, UU KIP membantu memenuhi hak asasi
manusia masyarakat untuk memperoleh, mencari, dan menyampaikan informasi
yang diperlukan untuk mengembangkan diri dan berpartisipasi dalam kehidupan
sosial dan politik.
JAWABAN NOMOR 4
A. Perbuatan pemerintah yang termasuk dalam perbuatan yang melanggar hukum dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Pelanggaran HAM: Perbuatan pemerintah yang melanggar hak asasi manusia
(HAM) dianggap sebagai pelanggaran hukum yang serius. Ini termasuk tindakan
seperti penyiksaan, penghilangan paksa, penahanan sewenang-wenang,
diskriminasi, dan pelanggaran lain terhadap hak-hak dasar individu. Pelanggaran
HAM oleh pemerintah sering kali melibatkan penggunaan kekuatan yang
berlebihan atau penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat keamanan atau penegak
hukum.
2. Korupsi: Korupsi merupakan perbuatan pemerintah yang melibatkan
penyalahgunaan kekuasaan atau posisi jabatan untuk memperoleh keuntungan
pribadi atau kelompok dengan merugikan kepentingan publik. Ini termasuk
penerimaan suap, penggelapan dana publik, mark-up dalam kontrak pemerintah,
dan manipulasi keuangan negara. Korupsi adalah tindakan ilegal yang merugikan
masyarakat dan merusak integritas sistem pemerintahan.
3. Penyalahgunaan wewenang: Penyalahgunaan wewenang terjadi ketika pemerintah
atau pejabat publik menggunakan kekuasaan atau kewenangan yang diberikan
kepada mereka secara tidak sah atau melebihi batas yang ditetapkan. Ini dapat
mencakup penyalahgunaan kekuasaan dalam pengambilan keputusan, manipulasi
proses pengadaan, penggunaan sumber daya publik untuk kepentingan pribadi,
atau tindakan lain yang bertentangan dengan hukum atau aturan yang berlaku.
4. Pelanggaran konstitusi: Perbuatan pemerintah yang melanggar ketentuan dalam
konstitusi suatu negara dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum. Ini termasuk
tindakan seperti melanggar hak-hak fundamental yang dijamin oleh konstitusi,
mengesampingkan kewenangan lembaga-lembaga konstitusional, atau melakukan
tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar yang ditetapkan dalam
konstitusi.
5. Penindasan politik: Penindasan politik terjadi ketika pemerintah menggunakan
kekuasaan atau sumber daya negara untuk menekan atau membungkam oposisi
politik, aktivis, jurnalis, atau kelompok-kelompok masyarakat sipil yang
mengkritik atau menentang kebijakan atau tindakan pemerintah. Ini termasuk
penangkapan sewenang-wenang, intimidasi, penganiayaan, atau tindakan lain
yang bertujuan untuk membatasi kebebasan berpendapat dan berorganisasi.
Perbuatan pemerintah yang melanggar hukum ini merugikan masyarakat dan
melanggar prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum. Penting untuk
mengedepankan akuntabilitas, transparansi, dan mekanisme penegakan hukum yang
efektif untuk mencegah dan menindak perbuatan pemerintah yang melanggar hukum
ini.
B. Tindakan atau perbuatan yang melawan undang-undang merujuk pada tindakan yang
bertentangan atau melanggar ketentuan yang ditetapkan dalam undang-undang. Ini
berarti bahwa perbuatan tersebut secara tegas dilarang oleh hukum dan dapat dikenai
sanksi atau konsekuensi hukum. Berikut adalah beberapa contoh tindakan atau
perbuatan yang melawan undang-undang:
1. Kriminalitas: Tindakan kriminal seperti pembunuhan, pencurian, pemerkosaan,
penipuan, atau tindakan kekerasan lainnya yang dilarang oleh hukum pidana
merupakan contoh perbuatan yang melawan undang-undang. Hukum pidana
mengatur perilaku yang dianggap merugikan, membahayakan, atau melanggar
hak-hak orang lain.
2. Pelanggaran lalu lintas: Pelanggaran peraturan lalu lintas seperti melanggar lampu
merah, kecepatan berlebih, mengemudi dalam keadaan mabuk, atau tidak
menggunakan sabuk pengaman merupakan contoh tindakan yang melawan
undang-undang. Undang-undang lalu lintas mengatur aturan dan tata cara berlalu
lintas yang harus diikuti untuk menjaga keselamatan di jalan raya.
3. Penyalahgunaan narkotika: Penggunaan, penyalahgunaan, atau peredaran
narkotika yang dilarang oleh undang-undang narkotika merupakan tindakan yang
melawan undang-undang. Undang-undang narkotika mengatur substansi dan
aktivitas terkait narkotika yang dilarang dan memberlakukan sanksi bagi mereka
yang melanggarnya.
4. Tindakan korupsi: Korupsi, seperti penerimaan suap, penggelapan dana publik,
atau manipulasi dalam kontrak pemerintah, merupakan contoh perbuatan yang
melawan undang-undang. Undang-undang anti-korupsi melarang tindakan korupsi
dan memberlakukan sanksi yang tegas untuk melindungi kepentingan publik dan
mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
5. Pelanggaran hak kekayaan intelektual: Pelanggaran hak kekayaan intelektual,
seperti pelanggaran hak cipta, merek dagang, atau paten, merupakan tindakan
yang melawan undang-undang. Undang-undang hak kekayaan intelektual
melindungi hak-hak pemilik karya atau inovasi dan memberikan perlindungan
hukum terhadap penggunaan atau reproduksi yang tidak sah.
Perbuatan yang melawan undang-undang adalah serius dan dapat memiliki
konsekuensi hukum yang serius pula. Penting untuk menghormati dan mematuhi
ketentuan hukum yang berlaku agar menjaga tatanan sosial, keadilan, dan keamanan
bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai