Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 3

Nama Mahasiswa : M. Zainur Fajri Una

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043404766

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4439/Perubahan Sosial dan Pembangunan

Kode/Nama UPBJJ : 50/SAMARINDA

Masa Ujian : 2022/23.2 (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Soal :
1.GBHN dan Pelita merupakan salah satu acuan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Orde Baru.Analisislah kebijakan pembangunan Pemerintah Orde Baru dari sisi kelebihan dan
kelemahannya! Kemukakan penjelasan analisis Anda dengan pendapat dan bahasa Anda sendiri!
2.Analisislah fungsi pemerintah dalam membangun kehidupan di berbagai sektor publik pada masa
Pandemi Covid-19!
Kemukakan penjelasan Anda dengan pendapat dan bahasa Anda sendiri!
3. Salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah melakukan
pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Analisislah strategi partisipasi yang tepat agar pembinaan UMKM ini berkelanjutan dan berdampak
pada kesejahteraan masyarakat!
Kemukakan penjelasan analisis Anda dengan pendapat dan bahasa Anda sendiri dikaitkan dengan
teori!
Jawaban :
1. Kebijakan pembangunan Pemerintah Orde Baru yang didasarkan pada GBHN (Garis-Garis Besar
Haluan Negara) dan Pelita memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan:
1. Kebijakan yang terstruktur: GBHN dan Pelita memberikan panduan yang jelas dan terstruktur
dalam pembangunan nasional. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk membuat rencana dan
program yang lebih terarah serta terukur.
2. Peningkatan infrastruktur: Pemerintah Orde Baru memiliki fokus yang kuat dalam meningkatkan
infrastruktur negara, seperti jalan raya, jembatan, serta pembangunan kota dan perumahan.
Prioritas ini membantu meningkatkan konektivitas dan memberikan aksesibilitas yang lebih baik
bagi masyarakat.
3. Pertumbuhan ekonomi: Kebijakan pembangunan Pemerintah Orde Baru berhasil mencapai
pertumbuhan ekonomi yang signifikan melalui industrialisasi dan pengembangan sektor ekonomi
tertentu. Peningkatan ini memberikan kontribusi dalam mengurangi tingkat kemiskinan serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelemahan:
1. Ketimpangan pembangunan: Focus terlalu kuat pada pembangunan di kota-kota besar dapat
menyebabkan ketimpangan pembangunan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Ketimpangan ini
dapat mengakibatkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang memperburuk kondisi masyarakat di
daerah terpencil.
2. Ketergantungan terhadap indikator ekonomi: GBHN dan Pelita lebih fokus pada pertumbuhan
ekonomi daripada pada keberlanjutan lingkungan dan pembangunan manusia secara menyeluruh.
Kelemahan ini mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap perlindungan lingkungan dan
peningkatan kualitas hidup.
3. Otoritarianisme: Kebijakan pembangunan Pemerintah Orde Baru dilaksanakan dengan
pendekatan otoritarianisme yaitu sentralisasi kekuasaan pada pemerintah pusat. Pendekatan ini
dapat menyebabkan kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, serta
penyalahgunaan kekuasaan yang berpotensi merugikan masyarakat.
Dalam menyimpulkan, kebijakan pembangunan Pemerintah Orde Baru dengan GBHN dan Pelita
memiliki kelebihan dalam menyediakan panduan terstruktur, peningkatan infrastruktur, dan
pertumbuhan ekonomi. Namun, kebijakan ini juga memiliki kelemahan dalam ketimpangan
pembangunan, ketergantungan terhadap indikator ekonomi, dan otoritarianisme. Pemerintah yang
mengikuti kebijakan ini harus memperhatikan kepentingan seluruh lapisan masyarakat dan menjaga
keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
2. Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam membangun kehidupan di berbagai sektor
publik selama pandemi Covid-19. Berikut adalah beberapa fungsi pemerintah yang dapat dianalisis:
1. Pencegahan dan pengendalian penyebaran virus: Pemerintah bertanggung jawab untuk
melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus Covid-19. Hal ini meliputi
penyuluhan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan, pembatasan sosial dan perjalanan,
pelaksanaan tes dan penelusuran kontak, serta pengaturan dan penegakan kebijakan lockdown.
2. Penyediaan pelayanan kesehatan: Pemerintah harus memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan
yang memadai, termasuk tempat tidur rumah sakit, peralatan medis, dan tenaga medis yang cukup.
Selain itu, pemerintah juga harus menjamin distribusi vaksin Covid-19 kepada masyarakat secara
merata.
3. Bantuan ekonomi bagi masyarakat terdampak: Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak
negatif terhadap perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan
bantuan ekonomi kepada masyarakat yang terdampak, seperti program stimulus ekonomi, subsidi
gaji, dan perlindungan sosial.
4. Pendidikan dan pembelajaran: Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan
kelangsungan pendidikan dan pembelajaran selama pandemi. Hal ini meliputi penyediaan platform
pembelajaran online, pengaturan protokol dalam pembukaan sekolah, dan penyediaan bantuan
akses internet untuk pendidikan jarak jauh.
5. Manajemen informasi dan komunikasi: Pemerintah perlu menyediakan informasi yang akurat dan
terkini tentang perkembangan pandemi, kebijakan dan langkah-langkah pencegahan yang harus
diambil oleh masyarakat. Komunikasi yang efektif antara pemerintah dengan masyarakat penting
untuk membangun kepercayaan dan kepatuhan terhadap tindakan yang diperlukan.
Dalam rangka membangun kehidupan di berbagai sektor publik selama pandemi Covid-19,
pemerintah harus memiliki strategi yang terarah dan responsif terhadap perubahan situasi. Dalam
hal ini, penanganan pandemi harus berbasis ilmiah dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan
masyarakat. Pemerintah juga perlu melibatkan stakeholder terkait, termasuk masyarakat, sektor
swasta, dan organisasi non-pemerintah, dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan
kebijakan.

3. Strategi partisipasi yang tepat agar pembinaan UMKM ini berkelanjutan dan berdampak pada
kesejahteraan masyarakat adalah:

1. Membangun kemitraan dengan kelompok masyarakat: Pemerintah dapat melakukan


kerjasama dengan kelompok-kelompok masyarakat seperti pengusaha lokal, lembaga
keuangan, dan komunitas UMKM untuk melibatkan mereka dalam proses pembinaan.
Dengan melibatkan kelompok masyarakat ini, pemerintah dapat memastikan bahwa
kebutuhan dan harapan mereka diakomodasi dan mereka merasa memiliki dan bertanggung
jawab terhadap program pembinaan.

2. Pemberdayaan melalui pelatihan dan pendampingan: Pemerintah dapat menyediakan


pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman mereka tentang manajemen bisnis, pemasaran, keuangan, dan keahlian khusus
lainnya. Dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka, UMKM dapat
meningkatkan daya saing dan peluang mereka untuk berkembang.

3. Penyediaan akses ke modal usaha yang terjangkau: Salah satu kendala yang dihadapi oleh
UMKM adalah kesulitan dalam mendapatkan akses ke modal usaha yang terjangkau.
Pemerintah dapat mengembangkan program-program pinjaman dengan suku bunga rendah
atau subsidi bagi UMKM, serta menyediakan alternatif sumber pendanaan seperti koperasi
atau lembaga keuangan mikro. Hal ini akan membantu UMKM untuk memulai atau
mengembangkan usaha mereka tanpa terbebani oleh beban keuangan yang berat.

4. Mendorong kolaborasi dan jejaring bisnis: Pemerintah dapat memfasilitasi forum-forum


pertemuan atau acara-acara sosial yang bertujuan untuk membangun kolaborasi antara
UMKM, baik dalam lingkup lokal maupun nasional. Kolaborasi ini dapat meliputi pertukaran
pengalaman, pemasaran bersama, atau kerjasama dalam aspek produksi atau distribusi.
Dengan berkolaborasi, UMKM dapat saling menguntungkan dan meningkatkan kesempatan
mereka untuk memperluas pasar dan meningkatkan keuntungan.

5. Mempermudah akses ke pasar: Pemerintah dapat berperan dalam memfasilitasi akses


UMKM ke pasar. Ini dapat dilakukan melalui penyediaan informasi tentang pasar dan tren
konsumen, perbaikan infrastruktur logistik, atau kerjasama dengan perusahaan besar untuk
memasarkan produk-produk UMKM. Dengan memudahkan akses ke pasar, UMKM dapat
meningkatkan penjualan dan kemampuan mereka untuk bersaing dengan pelaku usaha
lainnya.

Melalui strategi partisipasi yang tepat ini, pembinaan UMKM dapat berkelanjutan dan
berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat. UMKM dapat berkembang, menciptakan
lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan secara keseluruhan meningkatkan
kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Sumber referensi :
- BMP IPEM4439/Perubahan Sosial dan Pembangunan, Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai