Anda di halaman 1dari 7

Nama : Januario da costa neves ximenes

NPM : 22001052108
2.Dalam perancangan sebuah turbin

A Bantalan Jurnal (Bearing) Bantalan

jurnal hidrodinamik mendukung turbin uap dan generator. Karena jarak yang dekat antara
sudu bergerak dan casing, bantalan ini harus selaras dan akurat beroperasi tanpa keausan.
Lorong dan alur dalam bantalan turbin dirancang untuk memungkinkan lebih banyak oli
untuk pelumasan. Dalam sebagian aplikasi, oli meninggalkan bantalan pada suhu sekitar 160
C. Sistem pengangkat oli diperlukan untuk sebagian besar turbin besar.

B. Sistem Pengendali Hidrolik

Sistem kontrol hidrolik dibutuhkan dalam pengendalian oli (pelumas) dalam sistem turbin
uap. Turbin modern menggunakan elektro-sistem kontrol hidrolik yang beroperasi pada
tekanan tinggi 1500 psi hingga 2000 psi.

C.Kopling Fleksibel

Adalah sebuah kopling yang menghubungkan kedua atau lebih poros mesinyang dikonstruksi
sedemikian rupa sehingga mempunyai fleksibilitas mampumemberikan kompensasi (meski
sangat terbatas ) pada masalah gerak radial danaxial, atau misalignment dari mesi-mesin2
yang dihubungkan. Dalam masalah mesinmisalignment tidak mungkin dapat dihilangkan
sama sekali. Kopling ini juga dapatmereduce atau mengurangi beban shock dan vibrasi dari
satu mesin ke yang lain.
3. Dalam desain turbin uap, sudu dibagi menjadi dua jenis utama: sudu tetap (fixed blades)
dan sudu bergerak (moving blades). Sudu tetap bertanggung jawab untuk mengarahkan aliran
uap ke sudu bergerak. Sementara itu, sudu bergerak berfungsi untuk menangkap energi dari
aliran uap yang mengenainya.Sudu tetap disusun secara stasioner di dalam turbin dan
membentuk saluran aliran uap. Tugas utama sudu tetap adalah mengubah energi tekanan uap
menjadi energi kinetik. Setelah melalui sudu tetap, uap diarahkan menuju sudu bergerak.

4. Turbin Pembangkit Listrik:

First Stage: Umumnya menggunakan turbin reaksi untuk menangani tekanan tinggi dan
menghasilkan tenaga mekanik dari uap bertekanan tinggi.

Second Stage: Biasanya juga menggunakan turbin reaksi untuk memaksimalkan ekstraksi energi dari
uap yang keluar dari first stage.

Turbin Industri/Proses:

First Stage: Bergantung pada aplikasinya, bisa menggunakan turbin reaksi atau impuls, tergantung
pada kebutuhan tekanan dan volume uap.Second Stage: Bergantung pada kebutuhan proses
industri, mungkin mengggunakan turbin reaksi atau impuls, tergantung pada karakteristik uap.

Turbin Marin:

First Stage: Umumnya menggunakan turbin impuls karena perubahan kecepatan aliran uap yang
cepat dalam aplikasi maritim.

Second Stage: Kembali tergantung pada karakteristik aplikasi, dapat menggunakan turbin impuls
atau reaksi.

Pertanyaan mengenai "first and second stage turbin 10%" tampaknya belum jelas. Jika dimaksudkan
bahwa pertanyaan tersebut berkaitan dengan tingkat efisiensi, maka tingkat efisiensi dapat
bervariasi tergantung pada desain dan aplikasi spesifik turbin uap tersebut

5. Governor pada turbin uap berfungsi untuk mengontrol kecepatan putar turbin agar tetap
stabil. Sistem governor dapat menggunakan mekanisme mekanik atau elektrik. Berikut adalah
keuntungan dan kekurangan keduanya:

1. Mekanisme Mekanik:

Keuntungan: Sederhana dan dapat diandalkan. Cocok untuk aplikasi yang tidak memerlukan
kontrol kecepatan yang sangat presisi.Kekurangan: Kurang responsif terhadap perubahan
beban yang cepat dan cenderung memerlukan penyesuaian manual.

2. Mekanisme Elektrik:

Keuntungan: Lebih responsif terhadap perubahan beban, memungkinkan kontrol kecepatan


yang lebih presisi. Dapat diintegrasikan dengan sistem kontrol otomatis.Kekurangan: Lebih
kompleks dan mungkin memerlukan perawatan elektronik yang lebih intensif.
6. Skema kerja sistem instrumen dan kontrol pada broiler (penggunaan kata "broiler" dalam
konteks ini merujuk pada sistem produksi ayam pedaging) melibatkan sejumlah elemen yang
dirancang untuk mengoptimalkan kondisi lingkungan dan manajemen produksi. Berikut
adalah gambaran umumnya:

Sensor Lingkungan:

Sensor suhu, kelembaban, dan ventilasi digunakan untuk memantau kondisi lingkungan di
dalam kandang broiler.

Sistem Pengaturan Suhu:

Kontrol suhu otomatis akan mengatur suhu kandang agar sesuai dengan kebutuhan broiler
pada fase pertumbuhan tertentu.

Pemantauan Kualitas Udara:

Sensor karbon dioksida (CO2) dan amonia digunakan untuk memonitor kualitas udara di
kandang.

Pemberian Makan Otomatis:

Sistem otomatis memberikan pakan kepada broiler sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan atau berdasarkan sensor pemberian makan yang mendeteksi kebutuhan.

Pengukuran Bobot dan Pertumbuhan:

Sistem otomatis dapat menggunakan sensor bobot atau pengukuran pertumbuhan untuk
memantau kesehatan dan perkembangan broiler.

Manajemen Pencahayaan:

Kontrol pencahayaan otomatis dapat disesuaikan untuk mensimulasikan siklus alam dan
memengaruhi perilaku makan dan istirahat broiler.

Alarm dan Monitoring Keadaan Kesehatan:

Sistem ini dilengkapi dengan alarm otomatis dan pemantauan kesehatan untuk mendeteksi
masalah atau kondisi yang tidak normal, seperti penyakit atau stres.
Sistem Informasi Manajemen:

Data dari berbagai sensor dan kontrol diintegrasikan ke dalam sistem informasi manajemen
yang memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan pemantauan jarak jauh.

Sistem instrumen dan kontrol pada broiler dirancang untuk meningkatkan efisiensi produksi,
kesejahteraan hewan, dan memberikan manajemen yang lebih efektif bagi peternak.

Anda mungkin juga menyukai