Anda di halaman 1dari 14

SEMIOTIKA

Volume ... [diisi editor] Nomor ..., ... [bulan dan tahun] [diisi editor] Halaman ... [diisi editor]

URL: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/SEMIOTIKA/index E-ISSN: 2599-3429 P-ISSN: 1411-5948

Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of the Caribbean : The
Curse of The Black Pearl

"Semiotic Analysis of Costume Styles in the Pirates of the Caribbean Film"

Sifa Mujahidah Lailiyah1


1,
Universitas Internasional Semen Indonesia
*Corresponding Author : sifa.lailiyah20@student.uisi.ac.id

Informasi Artikel:
Dikirim: ... [diisi editor]; Direvisi: ... [diisi editor]; Diterima: ... [diisi editor]

Abstract
Clothing style is not only viewed as a functional item but also as a visual communication
medium capable of conveying complex messages. In this context, this research details a
semiotic conceptual framework to analyze aspects of fashion and explore how these signs
permeate into the cultural realm existing at that time. The author explores how the choice
of colors, materials, and designs can serve as signs referring to values, identity, and social
norms. The semiotic approach allows us to interpret hidden meanings in fashion styles,
reflecting changes in society and influencing how people understand themselves and others.
This research delves into the semiotic dimension in the context of fashion, focusing on the
interpretation of symbols embedded in clothing. Using a semiotic approach, we analyze
fashion elements as signs carrying meaning in culture and society.

Keywords: Clothing Style, Semiotics, Culture.

Abstrak
Gaya Pakaian tidak hanya dipandang sebagai barang fungsional, tetapi juga sebagai media
komunikasi visual yang dapat menyampaikan pesan-pesan kompleks. Dalam konteks ini,
penelitian ini merinci kerangka konseptual semiotika untuk menganalisis aspek-aspek
fashion dan mengeksplorasi bagaimana tanda-tanda ini meresap ke dalam ranah budaya
yang ada pada masa itu. Penulis menjelajahi bagaimana pemilihan warna, bahan, dan desain
dapat menjadi tanda-tanda yang merujuk pada nilai-nilai, identitas, dan norma-norma

1
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]

sosial. Pendekatan semiotika memungkinkan kita untuk menafsirkan makna-makna


tersembunyi dalam gaya fashion, yang dapat mencerminkan perubahan dalam masyarakat
dan memengaruhi cara orang memahami diri mereka dan orang lain. Penelitian ini menggali
dimensi semiotika dalam konteks fashion, dengan fokus pada interpretasi simbol-simbol
yang terkandung dalam pakaian. Dengan menggunakan pendekatan semiotika, kami
menganalisis elemen-elemen fashion sebagai tanda-tanda yang membawa makna dalam
budaya dan masyarakat.

Kata kunci: Gaya Pakaian, Semiotika, Budaya

PENDAHULUAN
Film Pirates of the Caribbean telah mewujudkan dunia petualangan yang menakjubkan,
penuh intrik, dan penuh keajaiban. Namun, di balik gelombang laut yang ganas dan pertarungan
epik, terdapat unsur lain yang juga mencuri perhatian penonton, yaitu gaya pakaian yang unik
dan ikonik dari karakter-karakternya. Film-film ini tidak hanya menjadi perwakilan kisah
petualangan di lautan, tetapi juga sebuah panggung di mana pakaian menjadi bahasa yang
merayakan eksentrisitas, kebebasan, dan keberanian.

Keterkaitan fashion abad ke-18 dalam film Pirates of the Caribbean tercermin melalui
penampilan karakter-karakter utama seperti Captain Jack Sparrow, Elizabeth Swann, dan Davy
Jones. Busana yang mereka kenakan tidak hanya sekadar pakaian, tetapi merupakan penanda
khusus dari era sejarah tertentu. Gaya pakaian tersebut mencerminkan periode abad ke-18
dengan elemen-elemen seperti jubah panjang, rompi, topi bertopi tinggi, kaus kerah rendah, dan
detail brokat yang kaya.

Pada abad ke-18 di Kerajaan Inggris, gaya pakaian mencerminkan tatanan sosial, status,
dan mode yang berkembang pada masa itu. Pakaian pada periode ini menunjukkan perbedaan
antara kelas sosial, dan desainnya sangat dipengaruhi oleh perkembangan mode Eropa. Pakaian
pria pada kelas atas mencakup jubah panjang, rompi, dan kaus bergaya kerah lebar dengan
manset kaya hiasan. Topi tinggi seperti topi bertopi tinggi dan tricorn juga menjadi tren pada
masa itu.

Wanita pada kelas atas mengenakan pakaian yang mencakup korset yang memberikan
siluet khas, serta rok panjang dengan detail hiasan yang rumit. Kaus dengan kerah rendah dan
lengan yang lebar menjadi bagian dari gaya busana wanita abad ke-18. Bahan-bahan mewah

2
Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of The Caribbean (Sifa Mujahidah L)

seperti sutra, brokat, dan renda sering digunakan untuk menambahkan sentuhan kemewahan
pada pakaian. Pada kelas pekerja dan petani, pakaian lebih sederhana dengan potongan yang
praktis dan terbuat dari bahan yang lebih terjangkau. Kondisi sosial dan ekonomi sangat
memengaruhi gaya pakaian pada masa itu.

Gaya pakaian abad ke-18 di Kerajaan Inggris mencerminkan kompleksitas masyarakat


pada waktu itu dan menunjukkan bagaimana mode berperan sebagai penanda status dan
identitas pada periode sejarah tersebut. Penggambaran ini menciptakan atmosfer autentik dari
zaman keemasan bajak laut dan menjalin keterkaitan langsung dengan setting sejarah yang
diusung oleh Pirates of the Caribbean. Kostum-kostum tersebut tidak hanya menjadi atribut
visual, melainkan membawa penonton kembali ke atmosfer masa lalu, menyoroti detail-mode
yang mencerminkan gaya hidup dan keadaan sosial pada masa abad ke-18. Dengan demikian,
keterkaitan fashion abad ke-18 dalam film ini bukan hanya sekedar elemen estetika, tetapi juga
sebuah pengantar visual yang memperdalam pengalaman penonton dalam mengeksplorasi
dunia bajak laut yang penuh intrik.

Dalam penelitian ini, kita akan membahas lebih jauh tentang peran fashion dalam seri
Pirates of the Caribbean. Bagaimana kostum-kostum yang digunakan oleh karakter seperti
Captain Jack Sparrow, Elizabeth Swann, dan Davy Jones tidak hanya mencerminkan kehidupan
di dunia bajak laut, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan budaya yang mendalam. Melalui
analisis gaya dan desain pakaian, kita akan menjelajahi bagaimana film ini menggabungkan
elemen-elemen fashion yang kreatif dan ekspresif, menjadikan Pirates of the Caribbean sebagai
karya seni visual yang menciptakan warisan fashion yang tak terlupakan.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis mengunakan metode pendekatan kualitatif dan


memanfaatkan teori semiotika Roland Barthes untuk menganalisis elemen fashion dalam seri
Pirates of the Caribbean.
Pemilihan metode kualitatif ini penulis putuskan atas pengertian penelitian kualitatif
menurut Moleong (2006) sebagaimana dijelaskan bahwa penelitian kualitatif bermaksud
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian mulai dari perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya secara holistik (menyeluruh, tidak dapat
dipisah pisahkan).

3
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]

Penelitian kualitatif sendiri adalah penelitian yang memiliki tingkat kritisme yang lebih
dalam dari semua proses penelitian. Kekuatan kritisme peneliti menjadi senjata utama
menjalankan semua proses penelitian. Pandangan-pandangan Kant bahwa kritisme adalah buah
kerja rasio dan empiris seseorang, akan sangat membantu penelitian kualitatif dalam membuka
medan misteri seluas-luasnya, dengan demikian filsafat kritisme menjadi dasar yang kuat dalam
seluruh proses penelitian kualitatif (Bungin, 2007).
Dalam penelitian kualitatif, subjek penelitian memiliki peran penting dalam
memberikan gambaran tentang objek atau entitas yang menjadi fokus untuk dipahami secara
lebih mendalam. Menurut Ruslan (2010), subjek adalah pelaku yang bertindak sebagai
profesional. Penentuan subjek ditentukan berdasarkan fokus penelitian. Subjek dapat mewakili
dan menggambarkan fenomena yang ingin diteliti. Oleh sebab itu dalam pemilihan subjek
penelitian haruslah memiliki standar, dimana subjek penelitian haruslah berkredibilitas tinggi
dan sesuai dengan tema penelitian.
Subjek dari penelitian ini adalah beberapa tokoh yang ada dalam film seri Pirates of the
Caribbean. Yaitu ada Captain Jack Sparrow, Elizabeth Swann, Komodor Norrington, dan Will
Turner III. Pemilihan subjek ini dilakukan berdasarkan relevansi dan kompleksitas kostum yang
mencerminkan elemen budaya dan simbolik yang ada pada film seri Pirates of the Caribbean.
Objek penelitian yang akan dijelajahi adalah gaya pakaian dari beberapa tokoh yang
telah disebutkan sebelumnya. Beberapa karakter ini akan menggambarkan busana yang
mencerminkan gaya abad ke-18
, sejalan dengan latar belakang yang terlihat dalam film Pirates of the Caribbean.
Pendekatan semiotika Roland Barthes digunakan untuk menganalisis tanda dan simbol
dalam kostum. Fokus diberikan pada konsep "denotasi" dan "konotasi" untuk mengungkap
makna literal dan tersembunyi dalam elemen fashion.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi mendalam terhadap setiap elemen
fashion yang dipilih dalam seri film Pirates of the Caribbean. Mencatat detail warna, bahan,
dan desain yang mungkin memiliki makna kultural atau simbolik. Analisis data kualitatif
diterapkan pada hasil pengamatan dalam film, dengan memanfaatkan pendekatan semiotika
Roland Barthes untuk menginterpretasi makna-makna tersembunyi dalam elemen fashion dan
mengaitkannya dengan simbolisme budaya pada masa itu.

4
Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of The Caribbean (Sifa Mujahidah L)

Dengan pendekatan ini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan yang
mendalam tentang kompleksitas makna dan signifikasi budaya dalam elemen fashion Pirates of
the Caribbean.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami dan menjelaskan fenomena


sosial atau perilaku manusia dengan mendalam. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang
lebih fokus pada pengumpulan dan analisis data berupa angka atau statistik, penelitian
kualitatif lebih menekankan pada interpretasi dan pemahaman konteks sosial, nilai, dan
makna di balik suatu fenomena.
Dalam menganalisis gaya pakaian dalam film Pirates of the Caribbean dengan
pendekatan Roland Barthes, kita menyoroti makna denotasi dan konotasi setiap elemen
fashion, seperti jubah panjang dan topi bertopi tinggi, serta menggali penggunaan kode dan
mitos dalam konteks Pirates of the Caribbean. Peran ideologis gaya pakaian juga terungkap,
mencerminkan dan memperkuat nilai dan norma sosial dalam narasi film. Seiring dengan
konsep "Death of the Author," pemirsa memiliki peran aktif dalam menentukan makna, dan
analisis struktural membantu mengidentifikasi pola dan hubungan antar elemen fashion.
Dengan demikian, pendekatan Barthesian memungkinkan kita untuk meresapi makna budaya,
simbolisme, dan ideologi yang terkandung dalam gaya pakaian Pirates of the Caribbean.
1. Pirates of the caribbean : The Curse of the Black Pearl
The Curse of the Black Pearl merupakan sekuel pertama dari seri film Pirates of
the Caribbean. Disini diceritakan tentang perjuangan Captain Jack Sparrow untuk
merebut kembali kapalnya Black Pearl yang diambil alih oleh Captain Barbosa,
dalam film tersebut Captain Jack Sparrow bekerja sama dengan Will Turner untuk
merebut kembali kapalnya dan menyelamatkan Elizabeth Swann yang diculik oleh
Captain Barbosa.

5
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]

1.1 Gaya pakaian Elizabeth Swann

Gambar 1. Elizabeth Swann dalam film Pirates of the Caribbean


(Sumber : Pirates of The Carribean : The Curse of the Black Pearl Time Code : 08.13-08.30)

Gambar 1 merupakan salah satu scene yang ada pada film seri The Curse of
the Black Pearl yang menunjukkan tokoh Elizabeth Swann menggunakan pakaian
bangsawan khas kerajaan Inggris pada abad ke – 18. Di dalam scene tersebut
terdapat fenomena perempuan bangsawan memakai pakaian pada masa itu, yang
terdiri dari, korset, gaun dengan kerah lebar, detail brokat pada gaun, dan topi
tudung. Berikut arti konotasi dan denotasi dari beberapa detail pakaian yang
dipakai pada fenomena tersebut.

Tabel 1.1 Konotasi dan denotasi Gambar 1


Konotasi Denotasi
Korset membentuk siluet tubuh dan
memberikan penekanan pada
pinggang.
Rok panjang mengembang Rok panjang pada abad ke-18
mencerminkan konvensi mode dan
norma-norma sosial pada masa itu,

6
Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of The Caribbean (Sifa Mujahidah L)

menciptakan citra elegan dan formal


dalam busana wanita.
Gaun dengan kerah lebar gaun dengan kerah lebar pada abad ke-
18 mencirikan busana wanita yang
elegan, memperlihatkan leher dan
dada, dan mengikuti standar
kecantikan dan mode pada masa
tersebut
Detail brokat pada gaun Penggunaan brokat ini bukan hanya
sebagai hiasan, tetapi juga sebagai
simbol kemewahan, status, dan seni
dalam mode pada masa itu.
Topi tudung Topi tudung pada abad ke-18
mencirikan kepala wanita yang ditutupi
dengan kain atau bahan yang diatur
dengan estetika dan penuh perhatian
terhadap detail. Gaya ini
mencerminkan kepatuhan pada norma-
norma sosial dan mode pada periode
tersebut, serta memperlihatkan
simbolisme dan makna tertentu sesuai
dengan konteks budaya dan waktu.

Dari interpretasi konotasi dan denotasi pada gambar 1, dapat disimpulkan bahwa gaya
pakaian yang dipakai oleh Elizabeth Swann mencerminkan gaya khusus yang umumnya dipakai
oleh kalangan bangsawan atas untuk merepresentasikan norma sosial dan simbolisme budaya
pada waktu itu. Selain itu, juga ditemukan mitos bahwa hanya kalangan bangsawan atas yang
memiliki kemampuan untuk membeli pakaian mewah seperti yang terlihat dalam gambar
tersebut.
1.2 Gaya Pakaian Captain Jack Sparrow

7
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]

Gambar 2. Captain Jack Sparrow dalam film Pirates of the Caribbean


(Sumber : Pirates of The Carribean : The Curse of the Black Pearl Time Code : 09.06-10.23)

Di Gambar 2, terlihat Captain Jack Sparrow muncul di daratan dengan gaya


pakaian yang acak-acakan. Kehadiran Captain Jack Sparrow di daratan ini terkait
dengan usahanya merekrut kru untuk mengambil kembali kapal Black Pearl yang
telah direbut oleh Captain Barbosa. Selain itu, tujuannya juga melibatkan upaya
untuk menghapus kutukan dari Isla de Muerta. Dalam scene tersebut terdapat
beberapa elemen pada pakaian yang dikenakan Captain Jack Sparrow meliputi,
Topi Tricorn, Rambut dan Janggut Rantai, Kaos dan Rompi berlapis, Syal dan
Perhiasan, Celana Panjang dan Sepatu Bot, Aksesoris Rambut. Berikut arti
konotasi dan denotasi dari beberapa detail pakaian yang dipakai pada fenomena
tersebut.
Tabel 1.2 Konotasi dan denotasi Gambar 2
Konotasi Denotasi
Topi Tricorn Topi tricorn tidak hanya berfungsi
sebagai aksesoris fashion, tetapi juga
sebagai elemen identitas dan tanda
pengenalan utama dari karakter Captain
Jack Sparrow.
Rambut dan Janggut Rantai Rambut dan janggut rantai Captain Jack
Sparrow mencerminkan sifat bebas,
nonkonvensional, dan petualang dari
karakter tersebut. Penampilannya yang

8
Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of The Caribbean (Sifa Mujahidah L)

tidak teratur dan aksesori yang khas


menambahkan dimensi visual pada
identitasnya dalam cerita Pirates of the
Caribbean.
Kaos dan rompi berlapis kaos dan rompi berlapis dalam
penampilan Captain Jack Sparrow
menciptakan citra bajak laut yang tidak
terikat oleh aturan formalitas.
Penampilannya yang kasual dan bebas
mencerminkan karakternya yang
eksentrik dan tidak terduga.

Dari interpretasi konotasi dan denotasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa


gaya pakaian yang dipilih oleh Captain Jack Sparrow mencerminkan pakaian dari
golongan rendah yang serba kumuh dan tidak teratur. Meskipun begitu, beberapa
aksesoris yang dipakainya dapat memberikan identifikasi bahwa ia adalah seorang
Kapten dari salah satu kapal bajak laut.

1.3 Gaya Pakaian Komodor Norrington

Gambar 3. Komodor Norrington dalam film Pirates of the Caribbean


(Sumber : Pirates of The Carribean : The Curse of the Black Pearl Time Code : 46.56-48.10)

9
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]

Gaya pakaian Komodor James Norrington dalam franchise Pirates of the


Caribbean mencerminkan karakternya yang merupakan perwira Angkatan Laut
Inggris dan memiliki posisi tinggi dalam hierarki militer. Pakaian komodor James
Norrington meliputi : Seragam Angkatan Laut, Topi Bersayap, Wig (perrique),
Celana Panjang dan Sepatu Formal, Tali pinggang dan Aksesoris Militer. Berikut
arti konotasi dan denotasi dari beberapa detail pakaian yang dipakai oleh Komodor
Norrington.

Tabel 1.3 Konotasi dan denotasi Gambar 3


Konotasi Denotasi
Seragam Angkatan Laut Makna denotatif dari seragam angkatan
laut Komodor Norrington menciptakan
penampilan yang terstruktur, resmi, dan
sesuai dengan etika militer pada masa
itu. Penampilannya yang kaku dan
teratur mencerminkan kedisiplinan dan
tanggung jawabnya sebagai perwira
tinggi di Angkatan Laut Inggris.
Topi Bersayap topi bersayap Komodor Norrington
menciptakan identifikasi visual yang
jelas terhadap statusnya sebagai seorang
perwira tinggi dalam Angkatan Laut
Inggris. Struktur formal dan elemen
simetris dari topi tersebut
mencerminkan kedisiplinan dan
formalitas dalam hierarki militer pada
masa itu.
Wig (perrique) Denotasi dari wig Komodor Norrington
adalah bagian dari elemen kostum yang
membantu menciptakan tampilan
seorang perwira Angkatan Laut Inggris
pada abad ke-18. Penggunaan wig ini

10
Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of The Caribbean (Sifa Mujahidah L)

adalah aspek dari kostum yang


mendukung citra formal, aristokratik,
dan terstruktur yang terkait dengan
karakter dan setting sejarah Pirates of
the Caribbean.
Celana Panjang dan Sepatu Formal Denotasi dari celana panjang dan sepatu
formal yang dikenakan oleh Komodor
Norrington menciptakan penampilan
yang rapi, terstruktur, dan sesuai dengan
standar formalitas dalam konteks militer
dan sosial pada abad ke-18. Potongan
dan kualitas bahan keduanya
mencerminkan status sosial dan pangkat
militernya sebagai seorang perwira
tinggi dalam Angkatan Laut Inggris.
Tali pinggang dan aksesoris Militer Denotasi dari tali pinggang dan aksesori
militer pada seragam Komodor
Norrington menciptakan penampilan
yang khas dan mengindikasikan pangkat
serta status militernya. Aksesori tersebut
memberikan elemen tambahan pada
seragamnya, menunjukkan kedisiplinan
dan kepatuhan pada norma-norma
militer pada masa tersebut.

Dari berbagai makna konotasi dan denotasi yang dapat diidentifikasi dari gaya
berpakaian Komodor James Norrington di atas, dapat disimpulkan bahwa angkatan
militer pada periode tersebut memiliki karakteristik yang unik dan terkesan anggun.
Terdapat pula beberapa simbol, seperti penggunaan wig perrique oleh komodor,
yang mengindikasikan posisi dan pangkat seseorang dalam lingkungan militer pada
masa tersebut.

1.4 Gaya Pakaian William Turner III

11
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]

Gambar 4. William Turner dalam film Pirates of the Caribbean


(Sumber : Pirates of The Carribean : The Curse of the Black Pearl Time Code : 2.06.07-2.12.03)

Dalam adegan pada Gambar 3, Will Turner mengenakan pakaian yang lebih formal
dan layaknya seorang pelaut yang merayakan kemenangan. Gaya fashion Will
Turner pada adegan tersebut mencerminkan perubahan statusnya menjadi pahlawan
dan anggota resmi dari dunia kelautan. Pakaian seragam pelautnya menciptakan
penampilan yang terhormat dan bersiap untuk menghadapi petualangan berikutnya.
Berikut makna konotasi dan denotasi dari pakaian William Turner.

Tabel 1.4 Konotasi dan denotasi Gambar 4


Konotasi Denotasi
Seragam Pelaut Denotasi seragam pelaut Will Turner
menciptakan tampilan yang sesuai
dengan perannya sebagai anggota kru
kapal dan karakter yang terlibat dalam
kehidupan maritim pada abad ke-18.
Potongan, warna, dan aksesori
seragamnya mencerminkan elemen-
elemen tradisional dari seragam militer
pelaut pada masa itu
Rompi dan Jubah Dalam beberapa adegan formal, Will
Turner mungkin memilihvmengenakan
jubah atau mantel.

12
Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of The Caribbean (Sifa Mujahidah L)

Jubah ini bisa memberikan sentuhan


dramatis pada penampilannya dan
menciptakan tampilan yang lebih
istimewa.
Topi Pelaut Denotasi dari topi pelaut Will Turner
menciptakan tampilan yang khas dari era
maritim pada abad ke-18. Bentuk, bahan,
dan aksesori pada topi tersebut
mencerminkan fungsi dan gaya
tradisional yang terkait dengan pakaian
pelaut pada masa itu.

Dari beberapa konotasi dan denotasi yang telah di tulis dalam tabel di atas dapat
ditarik kesimpulan, bahwa gaya pakaian Will Turner menciptakan penampilan yang
mencerminkan karakternya yang sederhana, tangguh, dan terkait erat dengan
kehidupan kelautan pada masa itu. Gaya pakaiannya juga memberikan fleksibilitas
dalam menyesuaikan diri dengan peristiwa dan lingkungan yang berbeda.

SIMPULAN
Dalam Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl, keterkaitan budaya dan gaya
pakaian di abad ke-18 diungkapkan dengan cermat dan autentik. Film ini mereplikasi dengan
teliti budaya maritim pada masa tersebut, baik melalui seragam pelaut yang terstruktur, pakaian
sehari-hari, maupun aksesori tradisional. Simbolisme pangkat dan identitas tercermin dalam
lambang, lencana, dan aksesori pelaut yang digunakan oleh setiap karakter. Pakaian tidak hanya
bersifat fungsional, tetapi juga berperan sebagai penanda status sosial dan peran masing-masing
karakter. Film ini berhasil mengeksplorasi kemajuan teknologi pada abad ke-18 melalui
penggunaan pakaian seragam pelaut, mencerminkan adopsi teknologi dan standar militer pada
masa tersebut. Representasi kelas sosial tercermin dalam pakaian yang menggambarkan kelas
bawah hingga militer dan aristokrat. Selain itu, estetika nautikal yang khas diwujudkan melalui
penggunaan warna dan desain yang terinspirasi dari kehidupan laut. Keseluruhan, keterkaitan
budaya dan gaya pakaian di Pirates of the Caribbean menciptakan pengalaman visual yang

13
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]

mendalam dan menggambarkan dengan baik atmosfer abad ke-18 dalam cerita petualangan
bajak laut dalam seri film tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Monica Stella. (2015). Analisis Semiotik Fashion Ines Ariani Sebagai Bentuk Presentasi Diri.
Universitas Indonesia.

Moleong, Lexy J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Ninuk Lustyantie. (20120). Pendekatan Semiotik model roland barthes dalam karya sastra
prancis. Seminar Nasional FIB UI.

Jessica Lautan. (2023). Gaya busana dari masa ke masa, diakses pada 11 Januari 2024 dari :
https://id.quora.com/Bisakah-kamu-menunjukkan-perkembangan-gaya-busana-dari-salah-
satu-negara-dari-masa-ke-masa.

14

Anda mungkin juga menyukai