Paper Jack Sparrow
Paper Jack Sparrow
Volume ... [diisi editor] Nomor ..., ... [bulan dan tahun] [diisi editor] Halaman ... [diisi editor]
Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of the Caribbean : The
Curse of The Black Pearl
Informasi Artikel:
Dikirim: ... [diisi editor]; Direvisi: ... [diisi editor]; Diterima: ... [diisi editor]
Abstract
Clothing style is not only viewed as a functional item but also as a visual communication
medium capable of conveying complex messages. In this context, this research details a
semiotic conceptual framework to analyze aspects of fashion and explore how these signs
permeate into the cultural realm existing at that time. The author explores how the choice
of colors, materials, and designs can serve as signs referring to values, identity, and social
norms. The semiotic approach allows us to interpret hidden meanings in fashion styles,
reflecting changes in society and influencing how people understand themselves and others.
This research delves into the semiotic dimension in the context of fashion, focusing on the
interpretation of symbols embedded in clothing. Using a semiotic approach, we analyze
fashion elements as signs carrying meaning in culture and society.
Abstrak
Gaya Pakaian tidak hanya dipandang sebagai barang fungsional, tetapi juga sebagai media
komunikasi visual yang dapat menyampaikan pesan-pesan kompleks. Dalam konteks ini,
penelitian ini merinci kerangka konseptual semiotika untuk menganalisis aspek-aspek
fashion dan mengeksplorasi bagaimana tanda-tanda ini meresap ke dalam ranah budaya
yang ada pada masa itu. Penulis menjelajahi bagaimana pemilihan warna, bahan, dan desain
dapat menjadi tanda-tanda yang merujuk pada nilai-nilai, identitas, dan norma-norma
1
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]
PENDAHULUAN
Film Pirates of the Caribbean telah mewujudkan dunia petualangan yang menakjubkan,
penuh intrik, dan penuh keajaiban. Namun, di balik gelombang laut yang ganas dan pertarungan
epik, terdapat unsur lain yang juga mencuri perhatian penonton, yaitu gaya pakaian yang unik
dan ikonik dari karakter-karakternya. Film-film ini tidak hanya menjadi perwakilan kisah
petualangan di lautan, tetapi juga sebuah panggung di mana pakaian menjadi bahasa yang
merayakan eksentrisitas, kebebasan, dan keberanian.
Keterkaitan fashion abad ke-18 dalam film Pirates of the Caribbean tercermin melalui
penampilan karakter-karakter utama seperti Captain Jack Sparrow, Elizabeth Swann, dan Davy
Jones. Busana yang mereka kenakan tidak hanya sekadar pakaian, tetapi merupakan penanda
khusus dari era sejarah tertentu. Gaya pakaian tersebut mencerminkan periode abad ke-18
dengan elemen-elemen seperti jubah panjang, rompi, topi bertopi tinggi, kaus kerah rendah, dan
detail brokat yang kaya.
Pada abad ke-18 di Kerajaan Inggris, gaya pakaian mencerminkan tatanan sosial, status,
dan mode yang berkembang pada masa itu. Pakaian pada periode ini menunjukkan perbedaan
antara kelas sosial, dan desainnya sangat dipengaruhi oleh perkembangan mode Eropa. Pakaian
pria pada kelas atas mencakup jubah panjang, rompi, dan kaus bergaya kerah lebar dengan
manset kaya hiasan. Topi tinggi seperti topi bertopi tinggi dan tricorn juga menjadi tren pada
masa itu.
Wanita pada kelas atas mengenakan pakaian yang mencakup korset yang memberikan
siluet khas, serta rok panjang dengan detail hiasan yang rumit. Kaus dengan kerah rendah dan
lengan yang lebar menjadi bagian dari gaya busana wanita abad ke-18. Bahan-bahan mewah
2
Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of The Caribbean (Sifa Mujahidah L)
seperti sutra, brokat, dan renda sering digunakan untuk menambahkan sentuhan kemewahan
pada pakaian. Pada kelas pekerja dan petani, pakaian lebih sederhana dengan potongan yang
praktis dan terbuat dari bahan yang lebih terjangkau. Kondisi sosial dan ekonomi sangat
memengaruhi gaya pakaian pada masa itu.
Dalam penelitian ini, kita akan membahas lebih jauh tentang peran fashion dalam seri
Pirates of the Caribbean. Bagaimana kostum-kostum yang digunakan oleh karakter seperti
Captain Jack Sparrow, Elizabeth Swann, dan Davy Jones tidak hanya mencerminkan kehidupan
di dunia bajak laut, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan budaya yang mendalam. Melalui
analisis gaya dan desain pakaian, kita akan menjelajahi bagaimana film ini menggabungkan
elemen-elemen fashion yang kreatif dan ekspresif, menjadikan Pirates of the Caribbean sebagai
karya seni visual yang menciptakan warisan fashion yang tak terlupakan.
METODE PENELITIAN
3
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]
Penelitian kualitatif sendiri adalah penelitian yang memiliki tingkat kritisme yang lebih
dalam dari semua proses penelitian. Kekuatan kritisme peneliti menjadi senjata utama
menjalankan semua proses penelitian. Pandangan-pandangan Kant bahwa kritisme adalah buah
kerja rasio dan empiris seseorang, akan sangat membantu penelitian kualitatif dalam membuka
medan misteri seluas-luasnya, dengan demikian filsafat kritisme menjadi dasar yang kuat dalam
seluruh proses penelitian kualitatif (Bungin, 2007).
Dalam penelitian kualitatif, subjek penelitian memiliki peran penting dalam
memberikan gambaran tentang objek atau entitas yang menjadi fokus untuk dipahami secara
lebih mendalam. Menurut Ruslan (2010), subjek adalah pelaku yang bertindak sebagai
profesional. Penentuan subjek ditentukan berdasarkan fokus penelitian. Subjek dapat mewakili
dan menggambarkan fenomena yang ingin diteliti. Oleh sebab itu dalam pemilihan subjek
penelitian haruslah memiliki standar, dimana subjek penelitian haruslah berkredibilitas tinggi
dan sesuai dengan tema penelitian.
Subjek dari penelitian ini adalah beberapa tokoh yang ada dalam film seri Pirates of the
Caribbean. Yaitu ada Captain Jack Sparrow, Elizabeth Swann, Komodor Norrington, dan Will
Turner III. Pemilihan subjek ini dilakukan berdasarkan relevansi dan kompleksitas kostum yang
mencerminkan elemen budaya dan simbolik yang ada pada film seri Pirates of the Caribbean.
Objek penelitian yang akan dijelajahi adalah gaya pakaian dari beberapa tokoh yang
telah disebutkan sebelumnya. Beberapa karakter ini akan menggambarkan busana yang
mencerminkan gaya abad ke-18
, sejalan dengan latar belakang yang terlihat dalam film Pirates of the Caribbean.
Pendekatan semiotika Roland Barthes digunakan untuk menganalisis tanda dan simbol
dalam kostum. Fokus diberikan pada konsep "denotasi" dan "konotasi" untuk mengungkap
makna literal dan tersembunyi dalam elemen fashion.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi mendalam terhadap setiap elemen
fashion yang dipilih dalam seri film Pirates of the Caribbean. Mencatat detail warna, bahan,
dan desain yang mungkin memiliki makna kultural atau simbolik. Analisis data kualitatif
diterapkan pada hasil pengamatan dalam film, dengan memanfaatkan pendekatan semiotika
Roland Barthes untuk menginterpretasi makna-makna tersembunyi dalam elemen fashion dan
mengaitkannya dengan simbolisme budaya pada masa itu.
4
Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of The Caribbean (Sifa Mujahidah L)
Dengan pendekatan ini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan yang
mendalam tentang kompleksitas makna dan signifikasi budaya dalam elemen fashion Pirates of
the Caribbean.
5
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]
Gambar 1 merupakan salah satu scene yang ada pada film seri The Curse of
the Black Pearl yang menunjukkan tokoh Elizabeth Swann menggunakan pakaian
bangsawan khas kerajaan Inggris pada abad ke – 18. Di dalam scene tersebut
terdapat fenomena perempuan bangsawan memakai pakaian pada masa itu, yang
terdiri dari, korset, gaun dengan kerah lebar, detail brokat pada gaun, dan topi
tudung. Berikut arti konotasi dan denotasi dari beberapa detail pakaian yang
dipakai pada fenomena tersebut.
6
Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of The Caribbean (Sifa Mujahidah L)
Dari interpretasi konotasi dan denotasi pada gambar 1, dapat disimpulkan bahwa gaya
pakaian yang dipakai oleh Elizabeth Swann mencerminkan gaya khusus yang umumnya dipakai
oleh kalangan bangsawan atas untuk merepresentasikan norma sosial dan simbolisme budaya
pada waktu itu. Selain itu, juga ditemukan mitos bahwa hanya kalangan bangsawan atas yang
memiliki kemampuan untuk membeli pakaian mewah seperti yang terlihat dalam gambar
tersebut.
1.2 Gaya Pakaian Captain Jack Sparrow
7
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]
8
Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of The Caribbean (Sifa Mujahidah L)
9
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]
10
Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of The Caribbean (Sifa Mujahidah L)
Dari berbagai makna konotasi dan denotasi yang dapat diidentifikasi dari gaya
berpakaian Komodor James Norrington di atas, dapat disimpulkan bahwa angkatan
militer pada periode tersebut memiliki karakteristik yang unik dan terkesan anggun.
Terdapat pula beberapa simbol, seperti penggunaan wig perrique oleh komodor,
yang mengindikasikan posisi dan pangkat seseorang dalam lingkungan militer pada
masa tersebut.
11
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]
Dalam adegan pada Gambar 3, Will Turner mengenakan pakaian yang lebih formal
dan layaknya seorang pelaut yang merayakan kemenangan. Gaya fashion Will
Turner pada adegan tersebut mencerminkan perubahan statusnya menjadi pahlawan
dan anggota resmi dari dunia kelautan. Pakaian seragam pelautnya menciptakan
penampilan yang terhormat dan bersiap untuk menghadapi petualangan berikutnya.
Berikut makna konotasi dan denotasi dari pakaian William Turner.
12
Analisis Semiotika Gaya Pakaian dalam film Pirates of The Caribbean (Sifa Mujahidah L)
Dari beberapa konotasi dan denotasi yang telah di tulis dalam tabel di atas dapat
ditarik kesimpulan, bahwa gaya pakaian Will Turner menciptakan penampilan yang
mencerminkan karakternya yang sederhana, tangguh, dan terkait erat dengan
kehidupan kelautan pada masa itu. Gaya pakaiannya juga memberikan fleksibilitas
dalam menyesuaikan diri dengan peristiwa dan lingkungan yang berbeda.
SIMPULAN
Dalam Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl, keterkaitan budaya dan gaya
pakaian di abad ke-18 diungkapkan dengan cermat dan autentik. Film ini mereplikasi dengan
teliti budaya maritim pada masa tersebut, baik melalui seragam pelaut yang terstruktur, pakaian
sehari-hari, maupun aksesori tradisional. Simbolisme pangkat dan identitas tercermin dalam
lambang, lencana, dan aksesori pelaut yang digunakan oleh setiap karakter. Pakaian tidak hanya
bersifat fungsional, tetapi juga berperan sebagai penanda status sosial dan peran masing-masing
karakter. Film ini berhasil mengeksplorasi kemajuan teknologi pada abad ke-18 melalui
penggunaan pakaian seragam pelaut, mencerminkan adopsi teknologi dan standar militer pada
masa tersebut. Representasi kelas sosial tercermin dalam pakaian yang menggambarkan kelas
bawah hingga militer dan aristokrat. Selain itu, estetika nautikal yang khas diwujudkan melalui
penggunaan warna dan desain yang terinspirasi dari kehidupan laut. Keseluruhan, keterkaitan
budaya dan gaya pakaian di Pirates of the Caribbean menciptakan pengalaman visual yang
13
SEMIOTIKA, 22(1), 2024:1—14 [Font 10]
mendalam dan menggambarkan dengan baik atmosfer abad ke-18 dalam cerita petualangan
bajak laut dalam seri film tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Monica Stella. (2015). Analisis Semiotik Fashion Ines Ariani Sebagai Bentuk Presentasi Diri.
Universitas Indonesia.
Ninuk Lustyantie. (20120). Pendekatan Semiotik model roland barthes dalam karya sastra
prancis. Seminar Nasional FIB UI.
Jessica Lautan. (2023). Gaya busana dari masa ke masa, diakses pada 11 Januari 2024 dari :
https://id.quora.com/Bisakah-kamu-menunjukkan-perkembangan-gaya-busana-dari-salah-
satu-negara-dari-masa-ke-masa.
14