02
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Tgl. Terbit : 1 September 2014
SUNAN GUNUNG DJATIBANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI No. Revisi: : 00
Jl. AH Nasution No. 105 Bandung
Hal : 1/1
Bobot
No. Pertanyaan
Nilai
1 Langkah - langkah strategis apa saja yang harus dilakukan pemerintah dan 15
masyarakat untuk meningkatkan pengembangan Ekosistem ICT?
Keterangan:
1. Soal dapat berbentuk pilihan ganda dan atau uraian
2. Bobot Nilai Maksimal 100
KEMENTERIAN AGAMA No. Dok : FST-TU-AKM-FR-B.02
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Tgl. Terbit : 1 September 2014
SUNAN GUNUNG DJATIBANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI No. Revisi: : 00
Jl. AH Nasution No. 105 Bandung
Hal : 1/1
JAWABAN
1. Berikut adalah langkah-langkah strategis yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat
untuk meningkatkan pengembangan Ekosistem ICT.
• Memperbaiki kualitas layanan digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing
sektor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat beradaptasi dengan
kebutuhan lapangan kerja masa depan.
• Mengintegrasikan riset, desain, dan pengembangan dalam modernisasi industry dan
sektor produktif lainnya.
• Mendorong pengembangan teknologi finansial untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi dengan memaksimalkan dukungan konektivitas internet dan penetrasi
telepon genggam.
• Memperkuat ekosistem inovasi dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku bisnis,
institusi pendidikan, dan komunitas.
• Mendorong kolaborasi perusahaan rintisan atau start-up, mencakup pengembangan
ekosistem, akselerasi, inkubasi, hingga model bisnis dan aspek berkelanjutan dari
bisnis start-up.
2. Dalam penelitian tersebut digunakan analisis data kualitatif dengan metode SWOT kualitatif.
Analisis SWOT adalah alat perencanaan strategis klasik. Menggunakan framework dari
kekuatan dan kelemahan internal dan peluang dan ancaman eksternal, instrumen ini
memberikan cara sederhana untuk menilai bagaimana strategi terbaik dapat
diimplementasikan. (Start dan Hovland, 2004).
Sedangkan tujuan utama dari analisis SWOT dalam penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi strategi dengan memperhatikan faktor kelemahan dan kekuatan internal
maupun eksternal dari kondisi ekosistem TIK Indonesia. Dalam penelitian ini, digunakan
matrik SWOT untuk mengetahui faktor kekuatan dan kelemahan internal dari ekosistem TIK
untuk mendorong tumbuhnya industri local dan kreatif serta peluang dan ancaman eksternal
seperti peraturan maupun persaingan global
KEMENTERIAN AGAMA No. Dok : FST-TU-AKM-FR-B.02
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Tgl. Terbit : 1 September 2014
SUNAN GUNUNG DJATIBANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI No. Revisi: : 00
Jl. AH Nasution No. 105 Bandung
Hal : 1/1
3. Ekosistem digital adalah sebuah sumber teknologi informasi yang saling berkaitan dan bisa
berguna sebagai suatu kesatuan yang utuh. Jadi, sistem ini kemungkinan nantinya bisa diisi
oleh berbagai pihak, seperti konsumen, pemasok, pihak penyedia data, trading partner¸ dan
masih banyak lagi.
Ekosistem ini mampu memberikan ruang bagi bisnis agar bisa lebih fokus dalam
melakukan berbagai hal penting dan sudah tidak perlu lagi khawatir akan berbagai faktor
tertentu yang bisa diotomatisasi. Selain itu, ekosistem digital ini juga mampu membantu
bisnis agar bisa mencapai ekspektasi pelanggan secara lebih konsisten.
Proses pembayaran digital adalah salah satu contoh kongkrit dari produk ekosistem
digital yang dampaknya cukup masif. Selain mampu merubah perilaku konsumen, literasi
keuangan pada kelompok pebisnis UMKM pun akan terus meningkat.
Buktinya, sebanyak 85% usaha nano dan mikro yang pada awalnya tidak mempunyai
akun bank, saat ini sudah mulai mengenal produk perbankan sejak mereka mengadopsi
pembayaran digital.
Berdasarkan survei yang diterbitkan dalam laman CORE, sebanyak 61% bisnis kecil
saat ini mendapatkan peningkatan transaksi harian lebih dari 10% saat sudah menerapkan
pembayaran digital. Selain itu, pendapatan bulanan yang dialami oleh 63% pebisnis kecil pun
meningkat lebih dari 10% setelah menyediakan opsi pembayaran digital.
Hal tersebut mendorong para pebisnis kecil untuk turut melakukan transformasi
digital. Contohnya, banyak pebisnis kecil yang saat ini mulai menggunakan aplikasi POS,
membuka tokonya secara online melalui situs e-commerce, menjual produknya di berbagai
marketplace, dan masih banyak lagi.
4. Sektor TIK merupakan bagian terpenting dari perekonomian suatu negara. Perekonomian
masyarakat tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan pembangunan dan infrastruktur TIK
karena TIK telah menjadi enabler di semua sektor kehidupan. Hal tersebut dapat dilihat dari
kontribusi TIK yang signifikan terhadap PDB, perdagangan internasional dan tenaga kerja.
Penelitian mengenai pengaruh TIK terhadap perekonomian di beberapa negara telah
banyak dilakukan. Salah satunya adalah studi yang dilakukan World Bank tahun 2009
terhadap 120 negara , dalam kurun waktu 1980-2006, yang menyimpulkan bahwa kenaikan
10 persen penetrasi broadband dapat meningkatkan PDB per kapita sebesar 1,38 persen di
negara berkembang dan 1,21 persen di Negara maju. Selain itu, penelitian dari Manyika, J.
dan Roxburgh, C tahun 2011 dari McKinsey Global Institute mengungkapkan bahwa
sumbangan internet bagi PDB negara-negara besar mencapai 3,4 persen dan untuk tingkat
dunia kontribusi tersebut adalah sekitar 2,9 persen. Data dan penelitian tersebut
KEMENTERIAN AGAMA No. Dok : FST-TU-AKM-FR-B.02
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Tgl. Terbit : 1 September 2014
SUNAN GUNUNG DJATIBANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI No. Revisi: : 00
Jl. AH Nasution No. 105 Bandung
Hal : 1/1
5. Konsep dasar dalam pendekatan ecology, yaitu skala, entitas, spesies, interaksi, sumber daya
yang berfungsi untuk mendukung dan memberikan pembahasan umum tentang kerangka
acuan dalam menggunakan pendekatan ekologis. Konsep dasar ditujukan sebagai deskriptif
dari bentuk metafora ekologi. Konsep tersebut sebagai berikut :
➢ Skala
Suatu prinsip dasar ekologi adalah bahwa skala atau granularity of the ecosystem
(interaksi atau proses tertentu terjadi pada ekosistem). Sehubungan dengan skala Roberts
(2008: 19) berpendapat :
Dalam konteks ekologi repository dan layanan, rentang yang sebanding 'Organisme'
hingga 'Ekosistem' mungkin merupakan paralel yang paling berguna. Paralel semacam itu
KEMENTERIAN AGAMA No. Dok : FST-TU-AKM-FR-B.02
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Tgl. Terbit : 1 September 2014
SUNAN GUNUNG DJATIBANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI No. Revisi: : 00
Jl. AH Nasution No. 105 Bandung
Hal : 1/1
dapat dipetakan dengan cara yang berbeda. Skala yang berbeda yang mungkin dapat
dibedakan oleh model yang dipengaruhi secara ekologis.
Dalam pengertian, ekologi repository dan layanan adalah range dari organisme
menuju ekosistem yang dapat dipetakan dalam berbagai cara yang berfungsi pada skala
berbeda.
➢ Entitas dan Spesies
Entitas merupakan karakter yang terdapat pada digital repository. Jenis yang paling
umum dari entitas adalah: pengguna (user), repository, layanan (service), objek (obyek) dan
catatan metadata (metadata record).
Dalam biologi dan ekologi, spesies adalah istilah kolektif untuk suatu jenis entitas.
Dalam kelompok ekologi repository dapat berupa: institutional repositories, aggregator
services, library catalogues, blogs, students, teachers serta system administrators.
Deskripsi ekologi atau representasi dari repository ekosistem berfokus pada entitas
tertentu, namun deskripsi tersebut dapat berupa kombinasi entitas dan spesies, seperti
siswa dapat diidentifikasikan sebagai entitas dan contoh dari spesies. Berhubungan dengan
identifikasi spesies, Robert (2008: 23) berpendapat sebagai berikut :
Identifikasi spesies, dengan cara ini, memungkinkan apa yang diketahui tentang
perilaku spesies secara umum digunakan untuk membantu memahami entitas tertentu.
Seperti dalam biologi atau ekologi, karakteristik yang diamati dari entitas adalah yang
terpenting tetapi atribut spesies yang lebih umum dapat menjelaskan karakteristik entitas.
Dengan pengertian lain, identifikasi spesies memungkinkan untuk mengetahui
perilaku spesies secara umum yang digunakan untuk membantu memahami entitas tertentu
dan spesies dapat mewakili karakteristik dari entitas.
➢ Repository
Dalam pandangan ekologi, repository adalah sebuah entitas yang mendukung
beberapa fungsi dan untuk memenuhi kebutuhan pengguna tertentu yang berkaitan dengan
pengelolaan dan manajemen koleksi digital. Repository juga dapat didefinisikan sebagai
penyimpanan data dengan adanya layanan yang saling berhubungan meliputi layanan web
formal, layanan informal berbasis web ataupun layanan lokal. Menurut Robert (2008: 22)
repository sebagai entitas yang hidup dalam ekosistem dengan pendefinisian sebagai
berikut:
Dalam pandangan saya, repository institusional berbasis universitas adalah
serangkaian layanan yang ditawarkan universitas kepada anggota komunitas nya untuk
pengelolaan dan penyebaran materi digital yang dibuat oleh institusi dan anggota komunitas
nya. Hal ini pada dasarnya merupakan komitmen organisasi untuk pengelolaan materi digital
ini, termasuk pelestarian jangka panjang jika sesuai, serta pengorganisasian dan akses atau
KEMENTERIAN AGAMA No. Dok : FST-TU-AKM-FR-B.02
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Tgl. Terbit : 1 September 2014
SUNAN GUNUNG DJATIBANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI No. Revisi: : 00
Jl. AH Nasution No. 105 Bandung
Hal : 1/1
distribusi. Sementara tanggung jawab operasional untuk layanan ini mungkin secara wajar
ditempatkan di unit organisasi yang berbeda di universitas yang berbeda, repository
kebutuhan institusional yang efektif mewakili kolaborasi antara pustakawan, teknolog
informasi, manajer arsip dan catatan, fakultas, dan administrator universitas dan pembuat
kebijakan. Pada titik waktu tertentu, repository institusional akan didukung oleh seperangkat
teknologi informasi, tetapi bagian penting dari layanan yang terdiri dari repository
institusional adalah manajemen perubahan teknologi, dan migrasi konten digital dari satu
set teknologi. ke yang berikutnya sebagai bagian dari komitmen organisasi untuk
menyediakan layanan repository. Repository institusional bukan hanya seperangkat
perangkat lunak dan perangkat keras yang tetap.
Dengan kata lain, repository institusional universitas adalah sekumpulan layanan
yang ditujukan pada anggota dalam komunitas untuk dapat me manajemen dan
menyebarkan koleksi digital yang diciptakan oleh institusi maupun anggota komunitas
sendiri. Adanya akses serta distribusi bahan digital yang didukung oleh seperangkat teknologi
informasi untuk tetap dapat menyediakan layanan repository.
➢ Layanan
Layanan adalah entitas yang membangun maupun berinteraksi dengan repository
untuk menawarkan nilai tambah bagi partisipan dalam lingkungan informasi. Layanan tidak
harus mendukung interaksi secara teknis. Berdasarkan penerapan ekologi, layanan dapat
direkomendasikan sebagai forum komunitas. Layanan dapat berupa The Information
Environment Service Registry (IESR), Ethos Service dan sebagainya.
➢ Interaksi
Interaksi adalah koneksi, hubungan atau link antara dua maupun lebih entitas atau
spesies dalam suatu populasi, komunitas maupun ekosistem. Dalam ekologi, interaksi dapat
bersifat interaksi mesin ke mesin, interaksi antara dua orang, interaksi antara orang dan
sistem. Interaksi juga dapat antara entitas, interaksi antara entitas dan spesies, ataupun
interaksi antara spesies dan spesies. Sehingga menggambarkan terdapat berbagai bentuk
interaksi ataupun interaksi antara dua entitas/spesies yang penting bagi ekosistem.
Pendefinisian interaksi menunjukkan dengan cara atau bagaimana interaksi terjadi,
sebagai contoh, interaksi dapat termasuk: talks to, e-mail, subscribes to rss feed from; edits
objects; selects; searching dan lain sebagainya.
➢ Sumber daya
Sumber daya adalah sesuatu yang disalurkan dari satu entitas ke entitas yang lain
sebagai bagian ataupun bentuk dari interaksi antara keduanya. Sumber daya menjadi
sesuatu yang sangat penting untuk kesejahteraan dari entitas penerima dan sumber daya
dapat disebutkan sebagai nutrisi.
KEMENTERIAN AGAMA No. Dok : FST-TU-AKM-FR-B.02
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Tgl. Terbit : 1 September 2014
SUNAN GUNUNG DJATIBANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI No. Revisi: : 00
Jl. AH Nasution No. 105 Bandung
Hal : 1/1