Anda di halaman 1dari 7

EKI HERLANA SABNIKO

229190041

A. Analisis kinerja makro Kota bukittinggi


Dalam menilai kinerja makro daerah kota bukitinggi ini tentu sesuai dengan misi yang
dijanjikan oleh pimpinan daerah baik itu di bidang ekonomi, kesehatan, masyarkat,
pendapatan, parawisata, pendidikan, pertanian serta potensi apa yang menonjol di daerah
tersebut. Kalau melihat potensi yang ada di kota bukittinggi perekonomian maju di
bidang parawisata, sektor perdagangan dan sektor UMKM.
Untuk menganalisis kinerja makro terkait dengan target serta realisis dan capain telah
disajikan di tabel bawah ini, ada 7 poin besar terkait dengan kinerja makro yaitu:
1. Sektor peningkatan ekonomi kerakyatan
2. Sektor pendidikan
3. Sektor kesehatan lingkungan
4. Sektor keparawisataan, seni budaya dan olahraga
5. Tata kelola pemerintahan
6. Sektor sosial kemasyarakatan
7. Sektor pertanian
Sektor Peningkatan Ekonomi Kerakyatan
Sektor Pendidikan

Sektor Kesehatan Lingkungan


Sektor Keparawisataan, Seni Budaya Dan Olahraga

Tata Kelola Pemerintahan


Sektor Sosial Kemasyarakatan

Sektor Pertanian

B. Analisis kinerja keuangan


1. Derajat desentralisasi
= pendapatan asli daerah : total pendapatan daerah
= 130.796.925.183 : 714.157.721.650
= 0,18
pendapatan asli daerah membantu 18% terhadap total pendapatan daerah.
2. Rasio ketergantungan keuangan daerah
= pendapatan transfer : total pendapatan daerah
= 577.899.930.194 : 714.157.721.650
= 0,81
Pendapatan transfer membantu 81% untuk total pendapatan daerah

3. Rasio efektivitas PAD


= realisasi penerimaan pendapatan asli daerah : target penerimaan PAD
= 130.796.925.183 : 136.257.791.456
= 0,96
Tingkat efektivitas pendapatan asli daerah adalah 96%

4. Rasio kemandirian daerah


= pendapatan asli daerah : (transfer pusat + propinsi + pinjaman)
= 130.796.925.183 : (532.574.902.562 + 34.812.971.120)
= 0,23
Tingkat kemandirian daerah adalah 23%

5. Drajat kontribusi BUMD


= penerimaan bagian laba BUMD : penerimaan PAD
= 1.571.647.603 : 130.796.925.183
= 0,01
Kontribusi BUMD terhadap pendapatan asli daerah adalah 0,01%

6. Rasio efektivitas pajak daerah


= realisasi penerimaan pajak daerah : target penerimaan pajak daerah
= 49.570.750.398 : 50.269.852.262
= 0,98
Tingkat efektivitas pajak adalah dari anggaram adalah 98%

C. Analisis laporan finansial


1. Rasio lancar
= aktiva lancar : utang lancar
= 105.597.334.644,95 : 12.332.999.300,92
= 8,56
Setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan Rp. 8,56 aktiva lancar

2. Rasio kas
= (kas + efek) : utang lanacar
= (77.322.424.688,46) : 12.332.999.300,92
= 6,27
Setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan uang kas sebesar Rp. 6,27

3. Rasio cepat
= (aktiva lancar – persedian) : utang lancar
= (105.597.334.644,95 – 7.525.720.925,49) : 12.332.999.300,92
= 7,95
Setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin Rp. 7,95 oleh aktiva lancar

4. Working capital to total assets


= (aktiva lancar – utang lancar) : total aktiva
= (105.597.334.644,95 - 12.332.999.300,92) : 2.045.355.031.596,55
= 0,05

5. Rasio utang terhadap aset modal


= total utang : total aset modal
= 12.332.999.300,92 : 62.195.784.727,47
= 0,19
Setiap Rp. 1 total aset modal dipengaruhi Rp. 0,19 total utang

6. Rasio solvabilitas
= total aktiva : total utang
= 2.045.355.031.596,55 : 12.332.999.300,92
= 165,9
Melihat hasil rasio solvabilitas tidak lebih dari 200% maka dapat disimpulkan
kemampuan total aktiva untuk membayar total hutang.
7. Rasio utang terhadap ekuitas
= total utang : jumlah ekuitas dana
= 12.332.999.300,92 : 2.033.022.032.295,63
= 0,006
Setiap Rp. 1 jumlah ekuitas dana dipengaruhi Rp. 0,006

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kinerja instansi pemerintah daerah kota bukittinggi berdasarkan laporan kinerja instansi
pemerintah kota bukittinggi (LKjIP) menggambarkan kemajuan ataupun kendala yang
dihadapi dalam capain setiap sasaran kinerja utama. Kinerja utama yang telah penulis amati
dari tahun ke tahun, secara umum capain secara strategis menunjukan perkembangan yang
signifikan, meskipun terdapat indikator yang belum mencapai target yang diharapkan. Hal
tersebut terjadi karena membutuhkan komitmen, keterlibatan, dan dukungan aktif segenap
komponen yang ada termasuk masyarakat termasuk kondisi pasca Covid-19 yang terjadi
menjadi kendala dan tantangan tesendiri bagi pemerintah daerah kota bukittinggi.

Anda mungkin juga menyukai