Dosen Pengampu :
Tri Dessy Fadhilah S.E., M.Ak
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Jenis-jenis Pendapatan Regional
1. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)
a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB atas dasar yang berlaku adalah nilai produksi atau pendapatan
atau pengeluaran yang dinilai sesuai denga harga yang berlaku pada
tahun yang bersangkutan.
b. PDRB Atas Dasar Harga Konstan
PDRB atas dasar harga konstan adalah jumlah nilai produksi atau
pendapatan atau pengeluaran yang dinilai atas dasar harga tetap (harga
pada tahun dasar) yang digunakan selama 1 tahun.
c. PDRB Atas Dasar Harga Pasar
PDRB atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai tambah bruto (gross
value added) yang timbu dari seluruh sector perekonomian diwilayah
itu. Yang dimaksud dengan nilai tambah bruto adalah nilai produksi
(output) dikurangi dengan biaya antara (intermediate cost). Nilai
tambah bruto mencakup komponen-komponen faktor pendapatan
(upah, gaji, bunga, sewa, tanah, dan keuntungan), penyusutan, dan
pajak tidak langsung neto. Jadi, dengan menghitung nilai tambah
bruto dari masing-masing akan menghasilkan produk domestic
regional bruto atas harga pasar.
3
b. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor
PDRN atas dasar biaya faktor adalah PDRN atas dasar harga pasar
dikurangin pajak tak langung neto. Pajak tidak langsung meliputi
pajak penjualan, biaya ekspor, bea cukai, dan pajak lain-lain, kecuali
pajak pendapatan dan pajak perseroan. Pajak tidak langsung dari unti-
unit produksi dibebankan pada pembeli hingga langsung berakibat
menaikkan harga barang di pasar. Besarnya pajak tidak langsung
dikurangi subsidi dalam perhitungan pendapatan regional disebut
pajak tidak langsung neto. PDRN atas dasar harga pasar dikurangi
pajak tidak langsung neto, hasilnya adalah produk domestic regional
neto atas dasar biaya faktor.
c. Pendapatan Regional Netto
Pendapatan regional netto adalah produk regional neto atas dasar
harga pasar biaya faktor dikurangi aliran dana yang mengalir keluar
ditambah alian dana yang mengalir masuk. Produk regional neto atas
dasar harga pasar biaya faktor, merupakan jumlah dari pendapatan
berupa upah dan gaji, bunga, sewa, tanah, dan keuntungan yang
timbul, atau merupakan pendapatan yang berasal dari kegiatan di
wilayah tersebut. Akan tetapi, pendapatan yang dihasilkan tersebut
tidak seluruhnya menjadi pendapatan yang diterima penduduk daerah
lain, misalnya suatu perusahaan yang modalnya dimiliki orang luar
yang mempunyai modal.
4
beli penduduk daerah tersebut meningkat,misalnya mampu membeli
barang yang sama kualitanya dalam jumlah yang lebih banyak.
5
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha
6. Pemerataan kesempatan berpatisipasi dalam pembangunan,khususnya
bagi generasi muda kaum wanita.
7. Pemeratan penyebaran pembangunan di wilayah tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
Selain 8 jalur pemerataan diatas, juga terdapat 3 jalur pemerataan terdiri dari
1. Pembagian pendapatan antar lapisan masyarakat
2. Pembagian pendapatan antar daerah, dalam hal ini antar wilayah
perkotaan dan pedesaan.
3. Pembagian pendapatan antar wilayah, dalam hal ini antar provinsi dan
kawasan (Barat, Tengah dan Timur).
6
Sedangkan dalam masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga
diterapkan pengendalian kemiskinan seperti berikut ini :
1. Kartu Indonesia (KIS)
2. Kartu Indonesia Pintar (KIP)
3. Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)
4. Kredit Usaha Rakyat (KUR)