INVESTASI ALAT DAN MESIN

NO ALAT JUMLAH HARGA SATUAN HARGA

1. Baskom 1 Rp16.000 Rp16.000
2. Sendok 1 Rp8.000 Rp8.000
3. Takaran air 1 Rp10.000 Rp10.000
4. Mangkuk kecil 1 Rp4.000 Rp4.000
5. Gunting 1 Rp10.000 Rp10.000
6. Oven 1 Rp200.000 Rp200.000
7. Kain 1 Rp8.000 Rp8.000
8. Kuas 1 Rp4.000 Rp4.000
9. Kertas Baking 1 Rp10.000 Rp10.000
10. Loyang 2 Rp20.000 Rp40.000
11. Nampan 1 Rp16.000 Rp16.000
Total Biaya Rp326.000

Biaya Tidak Tetap ( Variabel)

NO BAHAN BAKU JUMLAH HARGA HARGA

SATUAN
1. Terigu Cakra Kembar 1 Rp25.000 Rp25.000
2. Susu bubuk 2 Rp6.000 Rp12.000
3. Ragi bubuk 1 Rp3.000 Rp3.000
4. SP 1 Rp3.000 Rp3.000
5. Gula pasir 1 Rp5.000 Rp5.000
6. Kuning telur 4 Rp2.000 Rp8.000
7. Mentega 1 Rp9.000 Rp9.000
8. Air 1 Rp5.000 Rp5.000
9. Selai coklat 1 Rp30.000 Rp30.000
10. Keju Batangan 2 Rp30.000 Rp60.000
11. Sosis 1 Rp35.000 Rp35.000
12. Vanili 1 Rp12.000 Rp12.000
Jumlah sekali produksi Rp207.000

Jumlah Tenaga Kerja

JUMLAH TENAGA KERJA

Produksi Pemasaran
Pria Wanita Pria Wanita
2 4 1 -

Total biaya = Biaya Variabel

=Rp 207.000

Harga Pokok Produksi (HPP) = Total Biaya : Jumlah Produksi

Jumlah HPP dihitung berdasarkan proses perencanaan 130 roti unyil.

HPP = Rp 207.000 : 130 roti

 = Rp 1.600

Harga Jual Produk = HPP + Keuntungan yang diinginkan

Keuntungan yang diinginkan adalah 25% dari HPP, maka

Keuntungan = 25% dari (HPP)

Harga Jual = (HPP) + (HPP x 25): 100

= Rp 2.000

Jadi, harga roti unyil setelah dibulatkan menjadi Rp 2.000

Penerimaan Kotor

Jumlah Produk Jumlah Satuan Total

1 pcs rotie 130 Rp 2.000 Rp 260.000
Total Rp 260.000

Penerimaan bersih (Laba)

Penerimaan kotor - Total biaya

= Rp 260.000 - Rp 207.000

= Rp 53.000