Anda di halaman 1dari 43

PUSKESMAS

DISASTER
PLAN

PERENCANAAN
PENANGGULANGAN

BENCANA PADA UPTD


PUSKESMAS BAHAGIA
PUSKESMAS DISASTER PLAN

DISUSUN OLEH TIM


MFK
PUSKESMAS
BAHAGIA
TAHUN 2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami, Tim Bencana Puskesmas Bahagia panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha
Esa karena dengan rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan dokumen Perencanaan
Penanggulangan Bencana di Puskesmas atau Puskesmas Disaster Plan. Meskipun terdapat
rintangan dan hambatan yang kami alami selama proses pengerjaannya tetapi dapat pada
akhirnya terselesaikan dengan baik.
Kami sadari dokumen ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kami akan selalu
melakukan perbaharuan dan adaptasi dokumen ini dengan perubahan yang terjadi di
puskesmas dan daerah.
Kami berharap dokumen Puskesmas Disaster Plan ini mencapai tujuan yang
diharapkan yakni agar Puskesmas memiliki pedoman atau sistem dalam pananganan
bencana baik yang internal maupun yang eksternal.

Bekasi, 22 November 2023


Kepala Puskesmas Bahagia

dr. James Manik, M.H


NIP. 197111052010011003
Daftar Istilah

Titik kumpul :Tempat terbuka aman yang sudah ditentukan untuk berkumpul pada
saat bencana.
Disaster : Bencana
Disaster kit :Seperangkat alat medik dan non medik yang digunakan oleh tim medis.

Pintu Keluar :Pintu keluar yang sudah ditentukan dan digunakan menyelamatkan diri
saat bencana.
Evakuasi :Pengiriman korban ke area berkumpul; Triage IGD, pengiriman
korban keluar puskesmas.

External disaster :Bencana yang terjadi diluar Puskesmas.


Garis komunikasi :Alur komunikasi dan koordinasi cepat.
Hazard Bencana :Potensi bahaya yang mengancam di dalam dan diluar Puskesmas

Internal disaster :Bencana yang terjadi didalam lingkungan Puskesmas.


ID card :Kartu identifikasi.
Komandan bencana :Ketua pelaksana langsung penangan bencana di Puskesmas
yang merencanakan dan mengendalikan pelayanan medis dan
manajemen penunjang.
Ketua tim bencana :Pimpinan tertinggi dalam penanganan bencana
di Puskesmas.

Medical support :Tim medis yang melaksanakan penanganan


medis terhadap korban bencana.
Management support :Tim manajemen yang menunjang pelaksanaan kerja
tim medis
Name tag :Papan nama

Pos :Tempat pengendalian beberapa kegiatan dalam

rangka menunjang penanganan.

Pos komando :Tempat dimana koordinasi dan komunikasi

dipusatkan dalam penanganan bencana.

Relawan :Tenaga sukarela

Stabilisasi korban :Penangan korban secara cepat sampai stabil dan

siap dilakukan perawatan selanjutnya.

Triage :Pemilahan korban berdasarkan berat ringannya kasus.


Daftar Isi

Kata Pengantar ....................................................................................................... 2


Daftar Istilah .......................................................................................................... 3
Daftar Isi ................................................................................................................ 4
Bab I Pendahuluan ................................................................................................. 5

A. Latar Belakang .................................................................................................... 5

B. Tujuan ................................................................................................................ 6

C. Dasar Hukum/ dokumen lainnya yang mendukung ............................................. 6


Bab II Gambaran Umum Puskesmas ....................................................................... 8

A. Gambaran Umum Wilayah Kerja .......................................................................... 8

B. STRUKTUR ORGANISASI DAN KETENAGAAN ...................................................... 9

1). STRUKTUR ORGANISASI .................................................................................... 9

2). Ketenagaan ...................................................................................................... 11

3). Data sarana prasarana ..................................................................................... 11


Bab III Pengorganisasian ....................................................................................... 13

A. Sistem Komando ............................................................................................... 13


B. Tupoksi ............................................................................................................. 13
Bab IVAnalisis Risiko ............................................................................................ 18
Bab V SPO/ Prosedur Penanganan ........................................................................ 21
Bab VI Fasilitas ..................................................................................................... 23

A. Penetapan Fasilitas ........................................................................................... 23

B. Denah Evakuasi ................................................................................................ 24

C. Daftar Kontak Internal Eksternal ....................................................................... 25


Bab VII Rencana Tindak Lanjut ............................................................................. 27
Bab VIII Penutup .................................................................................................. 30
Lampiran .............................................................................................................. 31
Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang memiliki tingkat kerawanan bencana tinggi.


Berbagai bencana alam mulai dari gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor,
kekeringan, gunung berapi, kebakaran hutan rawan terjadi di indonesia. Indonesia
menduduki peringkat pertama dalam paparan terhadap penduduk atau jumlah manusia
yang menjadi korban meninggal akibat bencana alam. Wilayah indonesia terletak pada
kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya
bencana. Hampir 80 % wilayah kabupaten / kota di seluruh Indonesia memiliki potensi
(rawan bencana).
Diperlukan perencanaan penanggulangan bencana yang disusun dalam bentuk
dokumen disaster plan. Sehingga akan memudahkan Puskesmas dalam bertindak
menghadapi bencana, seperti meminimalisir situasi chaos yang terjadi pada petugas
kesehatan, melayani pengobatan darurat untuk masyarakat yang terluka,
memberdayakan masyarakat untuk membantu dalam proses evakuasi dan menerima
kedatangan relawan dari luar daerah yang akan bertugas di Puskesmas Bahagia.

Dengan adanya dokumen disaster plan, Puskesmas Bahagia diharapkan mampu


menjadi promotor bagi puskesmas lain di kabupaten Bekasi dalam penanggulangan
bencana dan mendampingi masyarakat di wilayah kerjanya. Kedepaannya jika dokumen
tidak terpakai/digunakan, dokumen disaster plan perlu dikaji minimal 2 tahun sekali
untuk menyesuaikan kebijakan yang ada/ terbaru dengan kapasitas puskesmas dalam
penanggulanagan bencana.

B. Tujuan
Dokumen perencanaan penanganan bencana Puskesmas Bahagia menjadi acuan
bagi Puskesmas Bahagia untuk menangani bencana dalam sektor kesehatan. Dokumen
ini juga akan menjadi acuan penanggulangan bencana bagi puskemas dan pos
kesehatan desa (poskesdes)/kelurahan . Dengan adanya dokumen ini maka akan
terbentuk suatu sistem penanganan bencana yang terpadu dalam sektor kesehatan.
Dokumen ini diharapkan dapat digunakan oleh bidang kesehatan dan lintas sektor
dalam penanganan masalah kesehatan pada saat bencana di Wilayah Kerja Puskesmas
Bahagia.
Tujuan rencana penanggulangan bencana bidang kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Adanya sistem komando bidang kesehatan pada saat penanganan bencana di


wilayah Kerja Puskesmas Bahagia
2. Terbentuk struktur organisasi bidang kesehatan dengan tugas, pokok dan fungsi
yang digunakan pada saat bencana di wilayah Kerja Puskesmas Bahagia
3. Adanya pemetaan potensi bencana dan prioritas jenis penanganan bencana di
wilayah Kerja Puskesmas Bahagia
4. Menjadi pedoman penanganan bencana oleh lintas sektor untuk masalah
kesehatan pada saat bencana di wilayah Kerja Puskesmas Bahagia
5. Adanya standar prosedur penanganan untuk semua ancaman bencana secara
umum dan spesifik di wilayah Kerja Puskesmas Bahagia
6. Adanya penetapan fasilitas untuk koordinasi bidang kesehatan pada saat bencana
di wilayah Kerja Puskesmas Bahagia
7. Adanya pemetaan daerah rawan bencana dan denah evakuasi di wilayah Kerja
Puskesmas Bahagia
8. Adanya jejaring antar lintas sektoral di wilayah Kerja Puskesmas Bahagia

C. Dasar Hukum/ dokumen lainnya yang mendukung

1. Undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana


2. Peraturan mentri kesesehatan nomor 64 tahun 2013 tentang penanggulangan krisis
bencana
3. Kep-Menkes nomor 145/menkes/SK/I/2007 tentang pedoman penanggulangan
bencana bidang kesehatan
4. Kep-Menkes nomor 28/Menkes/SK/I/1995 tentang petunjuk pelaksanaan umum
penanggulangan medik korban bencana
5. Undang-undang nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
Bab II Gambaran Umum Puskesmas

A. Gambaran Umum Wilayah Kerja

Puskesmas Bahagia merupakan salah satu Puskesmas di wilayah Kecamatan Babelan


Kabupaten Bekasi yang letaknya juga strategis di kawasan Jalan Raya Kabupaten yang sehari-
harinya ramai dilalui oleh kendaraan baik kendaraan roda dua maupun roda empat kecil dan
besar. Puskesmas Bekasi berada di Kecamatan Babelan dengan batas wilayah :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Desa Babelan Kota Kec. Babelan Kab. Bekasi
2. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kelurahan Kebalen Kec. Babelan Kab. Bekasi
3. Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Kel. Teluk Pucung Kec. Bekasi Utara Kota Bekasi
4. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kel. Kaliabang Tengah Kec. Bekasi Utara

Secara administrative Kelurahan Bahagia terdiri dari 1 Kelurahan dengan luas wilayah
618 ha atau 6 KM2.
Secara geografis Kelurahan Bahagia berada di bagian utara Kabupaten Bekasi Utara
dengan posisi latitude – 6.189110 dan posisi longitude 107.0244
Penduduk Kelurahan Bahagia Tahun 2022 berjumlah 87.696 jiwa, dengan rata-rata
kepadatan penduduk mencapai 14144.5 jiwa per km2. Komposisi penduduk berdasarkan jenis
kelamin di kelurahan Bahagia tetap menunjukkan bahwa penduduk laki-laki lebih banyak
daripada penduduk Perempuan. Sekitar 50.5% penduduk kelurahan Bahagia di tahun 2022
adalah penduduk laki-laki dan 49.5% adalah penduduk Perempuan

2). Ketenagaan
Jumlah SDM Puskesmas Bahagia
Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan Pembangunan Kesehatan adalah
tenaga Kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan Kesehatan di Masyarakat, pada tahun
2023 SDM Puskesmas Bahagia tercatat sebanyak 39 orang.
Tabel 2. Keadaan Ketenagaan Di Puskesmas bahagia
Status Kepegawaian Ket
Yang ada
No Jenis Ketenagaan
sekarang PNS PPPK THL
I Puskesmas Induk
1 Dokter 4 2 1 1
2 Dokter Gigi 1 1 0 0
3 Sarjana/D3
a. SKM 3 0 1 2
b. Akper 5 5 0 0
c. Akbid 13 13 0 0
d. Akademi Gizi 2 0 1 1
e. Perawat gigi 1 1 0 0
f. Skep Ners 3 2 0 1
4 Sanitarian 1 0 1 0
5 Tenaga Laboratorium 2 1 1 0

7
6 Pengelola Obat 2 1 0 1
7 Lain-lain / TU 1 1 0 0
Sumber Renbut Puskesmas Bahagia Tahun 2023

3). Data sarana prasarana


Pada tahun 2023 sarana kesehatan yang ada berupa :
1. Puskesmas : 1 Unit
2. Poskesdes : 0 Unit
3. Posyandu : 62 Unit
4. Posbindu PTM & Lansia : 0 Unit
5. Posyandu Remaja : 0 Unit
6. Kendaraan (Roda 2 & Roda 4) : 1 Unit

8
Bab III
Pengorganisasian
A. Sistem Komando

KEUANGAN

Bendahara

- PJ KIA
- PJ Gizi
- PJ Promkes
- PJ Kesling
- PJ. Ruang
Tindakan

9
B. Tupoksi
1. Komandan : Kepala Puskesmas
Bertanggung jawab kepada : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Bertanggung jawab
untuk : Memastikan penanganan
bencana berjalan diwilayah kerja Puskesmas Bekasi
Tugas :
a. Mengaktifkan sistem komando penanganan bencana di Puskesmas
Bekasi

b. Bertanggungjawab untuk keseluruhan kegiatan penanganan bencana di wilayah kerja


puskesmas Bekasi
c. Memberikan arahan operasional di lapangan
d. Mengesahkan dan memberikan laporan layanan kesehatan perorangan dan kelompok di
wilayah kerjanya kepada dinas kesehatan
e. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi

2. Sekretaris : KTU
Bertanggung jawab kepada : Komandan
Bertanggung jawab untuk : Kegiatan administrasi penanganan bencana Tugas :
a. Analisis kebutuhan tenaga kesehatan saat bencana
b. Menerima relawan dan memeriksa kelengkapan administrasi relawan
c. Berkoordinasi dengan perencanaan untuk penempatan relawan
3.
4. Operasional : Dokter Umum
Bertanggung jawab kepada : Komandan
Bertanggung jawab untuk : Menyusun dan mengarahkan semua aspek yang
terkait dengan bagian operasional
Tugas :
a. Menjalankan arahan Komandan.
b. Mengoordinir dan mengawasi layanan medis dan layanan tambahan
c. Bertindak cepat pada alternative lokasi perawatan jika dibutuhkan
d. Mengembalikan pelayanan operasional seperti biasa setelaha keadaan darurat selesai

3.1 PJ Kesehatan Ibu dan Anak


Bertanggung jawab kepada : Ketua Tim Operasional (Dokter Umum) Bertanggung jawab
untuk : pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan anak di pos kesehatan Tugas :
a. Melakukan pendataan dan pemeriksaan ibu hamil dan bayi di lokasi pengungsian
b. Memberlakukan sistem shift kerja dan menyebarkan bidan di seluruh pos kesehatan
c. Melakukan pertolongan persalinan di pos kesehatan
d. Melakukan konseling kepada ibu hamil yang berkebutuhan khusus misalnya akibat
trauma
e. Melakukan rujukan pasien jika tidak memungkinkan dilakukan persalinan di pos
kesehatan dan puskesmas.
12
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan ibu dan anak setiap hari

3.2 PJ Gizi
Bertanggung : Ketua Tim Operasional (Dokter Umum) jawab kepada
Bertanggung : Pelaksanaan kesehatan gizi jawab untuk

Tugas :
a. Melakukan penyuluhan terkait gizi di lokasi pengungsian
b. Melakukan pendataan bayi balita yag mengalami gizi kurang dan gizi buruk di lokasi
pengungsian
c. Memberikan Pemberian PMT PMBA kepada bayi 6 bulan – 2 tahun yang kurang gizi
d. Pemantauan pemberian PMT PMBA kepada bayi 6 bulan –
2 tahun yang kurang gizi

e. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan gizi setiap hari

3.3 PJ Kesehatan Lingkungan

Bertanggung Jawab : Pelaksanaan Kesehatan Lingkungan jawab untuk


Tugas :
a. Melakukan penilaian kondisi kesehatan lingkungan di lokasi pengungsian
b. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
c. Menjamin ketersediaan air bersih dan MCK di tempat pengungsian
d. Mengelolah sampah di pengunsian
e. Melakukan pencatatan dan pelaoran kegiatan kesehatan lingkungan setiap hari

3.4 PJ Promosi
Kesehatan : Ketua Tim Operasional (Dokter Umum) Bertanggung
jawab kepada : Pelaksanaan promosi kesehatan
Bertanggung jawab
untuk

Tugas :
a. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang PHBS di lokasi pengungsian
b. Mencatat dan melaporkan semua hasil kegiatan promosi kesehatan

3.5 Ruang Tindakan


Bertanggung : Ketua Tim Operasional (Dokter Umum) jawab kepada
Bertanggung : Melakukan perawatan medis pada jawab untuk korban bencana

Tugas :
a. Melakukan pertolongan pada korban bencana di puskesmas
b. Melakukan rujukan pasien yang tidak dapat ditangani di puskesmas ke RS Type C
c. Membantu untuk melakukan triase pada korban bencana
d. Melakukan pencatatan dan pelaporan pasien yang ditangani setiap hari

13
5. Logistik : Kepala Gudang Obat
Bertanggung jawab kepada : Komandan
Bertanggung jawab untuk : Memastikan ketersedian logistic kesehatan di pos
kesehatan dan lokasi pengungsian
Tugas :
a. Bertanggungjawab untuk pembelian dan menyediakan personil, perlengkapan (peralatan
medis, alat pelindung diri) dan layanan penunjang untuk keberlangsungan Puskesmas dalam
merespon bencana termasuk makanan dan minuman
b. Menyediakan cadangan komunikasi internal dan eksternal
c. Menyediakan transportasi pasien dan staff

4.1 PJ Farmasi dan PJ


Alkes Bertanggung : Logistik (Kepala Gudang Obat) jawab kepada

Bertanggung jawab untuk : Pemenutuhan dan distribusi obat dan alat


kesehatan
Tugas :
a. Melakukan pengecekan bantuan obat dan perbekalan kesehatan dari relawan
b. Menolak bantuan obat dan perbekalan kesehatan yang tidak layak pakai (tidak
memenuhi standar kelayakan dan penggunaan)
c. Mendistribusikan obat dan perbekalan ke lokasi pengungsian dan pos kesehatan
d. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan ketersediaan obat dan perbekalan yang
dibutuhkan
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan masuk dan keluar obat dan perbekalan

6. Keuangan
Bertanggung jawab kepada : Komandan
Bertanggung jawab untuk : Mengatur keuangan sesuai denga kebutuhan saat
penanganan bencana
Tugas :
a. Mengawasi penggunaan aset saat bencana
b. Mengawasi peneriman supply dan layanan yang dibutuhkan untuk

14
melaksanakan misi medis Puskesmas.

c. Mengawasi dokumentasi pengeluaran keadaan darurat

7. Perencanaan : PJ Bencana
Bertanggung jawab kepada : Komandan
Bertanggung jawab untuk : Memenuhi kebutuhan SDM
dan manajemen
relawan
Tugas :
a) Menyusun dan menganalisa kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas, pos kesehatan
dan lokasi pengungsian
b) Mengatur dan menempatkan relawan sesuai dengan kebutuha pos keseahatan
c) Bidang surveilans mengumpulkan laporan pelayanan dari relawan dan mengolah
laporan tersebut menjadi informasi penting (mis penyakit terbesar)
d) Memastikan informasi yang diapatkan sudah dicek oleh komandan sebelum dilakukan
distribusi informasi/data penting
e) Dokumentasi pelayanan kesehatan

15
Bab IV Analisis Risiko

Puskesmas Bahagia memiliki wilayah kerja yang terdapat di kecamatan babelan merupakan
salah satu daerah rawan bencana alam maupun bencana sosial. Bencana sosial yang dimaksud
di wilayah kerja Puskesmas Bahagia adalah kerusuhan dimasyarakat. Banyak nya tongkrongan-
tongkrongan , komunitas yang beraktifitas di malam hari, Yang memungkinkan mengakibatkan
adanya korban. Pernah Terjadi Bencana Banjir di wilayah Kelurahan Bahagia dan bencana
Kebakaran.
Kejadian tersebut menimbulkan trauma bagi warga di wilayah kerja Puskesmas Bahagia.
Pemerintah Daerah harus mampu untuk siaga menghadapi bencana apapun yang akan terjadi.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kebijakan daerah dan
integrasi sistem lintas sektoral menjadi tugas bersama dalam kesiapsiagaan penanggulangan
bencana di Puskesmas Bahagia.
Melihat banyaknya jenis bencana yang menjadi ancaman bagi kehidupan masyarakat di
Kabupaten Bekasi, maka penting dilakukan analisis risiko. Analisis risiko akan menilai ancaman
dan dampak yang terjadi akibat bencana sehingga didapatkan jenis bencana apa yang menjadi
prioritas penanganan. Perhitungan risiko dilakukan sebagai berikut :

Untuk itu dilakukan perhitungan analisis resiko sebagai berikut :


1. Menghitung kemungkinan kejadian dengan mempertimbangkan aspek 2. Menghitung
kemungkinan dampak dengan mempertimbangkan aspek Maka berikut hasil perhitungannya :
Jenis Bencana Ancaman
Dampak
Gempa 2 1
Banjir Bandang 3 2

Longsor 0 0
Kerusuhan 3 0

DBD 3 1
Gizi Buruk 3 1
Keterangan:
Skala kemungkinan potensi ancaman suatu bencana adalah angka yang
menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu bencana sebagai berikut:
• Skor 4 (sering) : tahunan atau periode ulang singkat
• Skor 3 (mungkin) : mungkin beberapa kali
• Skor 2 (jarang) : satu kali
• Skor 1 (sangat jarang) : mungkin saja terjadi tetapi belum pernah • Skor 0 (tidak mungkin) : tidak
mungkin terjadi
Skala dampak suatu bencana adalah kerugian yang ditimbulkan akibat bencana di suatu
wilayah dan kurun waktu tertentu.
Penjelasannya sebagai berikut:

• Skor 4 (sangat parah) : dampak sangat luas, terjadi kekacauan luar biasa.
• Skor 3 (parah) : membutuhkan bantuan dari luar
• Skor 2 (sedang) : membutuhkan bantuan sumber daya

16
• Skor 1 (minimal) : gangguan ada tapi sedikit
• Skor 0 (tidak berpengaruh): dampak bencana tidak berpengaruh

Ancama 0 1 2 3 4
n/
Dampa
k

0 Longsor Kerusuhan
1 Gempa DBD,
Gizi
Buruk,

2 Banjir
Bandan
g,

3
4

Sehingga didapatkan risiko bencana prioritas pada tabel di bawah ini :

Jenis Bencana Risiko


Kerusuhan Sedang

Gempa Bumi Sedang

Banjir Bandang Sedang


Gizi Buruk Sedang

DBD Sedang

Tanah Longsor rendah

Berdasarkan tabel di atas ancaman bencana yang menjadi prioritas adalah banjir bandang, sedangkan yang
beresiko rendah terjadinya Tanah Longsor.

17
Bab V Prosedur Penanganan 1. Pengaktifan Tim Bencana
a. Merespon Informasi dari Dinas Kesehatan terkait status bencana dan menyiapkan
penanganan bencana
b. Komandan berkoordinasi dengan kepala bidang operasional untuk melakukan pelayanan di
masing masing sub klaster, pustu dan poskesdes
c. Komandan mengaktifkan Tim Bencana
d. Tim bencana melakukan tupoksi masing masing selama masa tanggap darurat

2. Manajemen Relawan Kesehatan


a. Relawan Melapor kedatangan ke Puskesmas Bahagia pada bagian sekretariat
b. Relawan yang sudah registrasi di Dinas Kesehatan menunjukkan id card dan bukti penempatan
dari Dinas Kesehatan ke Puskesmas Bahagia.
c. Jika relawan belum registrasi di Dinas Kesehatan maka relawan menunjukkan surat tugas,
kartu tanda pengenal, STR, SIK dan syarat lainnya. Kemudian puskesmas mendaftarkan
relawan tersebut ke dinas kesehatan.
d. Sekretaris menerima relawan dan berkoordinasi dengan tim perencanaan mengenai
kebutuhan tenaga pada sub klaster.
e. Tim Perencanaan merespon dan menempatkan relawan sesuai dengan kebutuhan di sub
klaster kesehatan dan lokasi pengungsian.
f. Tim Perencanaan berkoordinasi dengan tim logistik untuk menunjukkan lokasi penempatan
relawan.
g. Relawan bertugas sesuai dengan kebutuhan sub klaster
h. Relawan melaporkan pelayanan setiap harinya pada Pj. Sub Klaster terkait
i. Relawan yang sudah selesai bertugas melaporkan kepulangan ke sekretariat Tim Bencana
Puskesmas
j. Sekretaris melepaskan tim relawan kembali ke Dinas Kesehatan

3. Penerimaan logistic kesehatan Prosedur :


a. Relawan yang datang membawa bantuan logistic kesehatan melapor ke PJ gudang logistic.
b. PJ gudang logistic memeriksa kualitas dan kelayakan logistic sesuai dengan standar penggunaan
(expired, kerusakan, bahasa, packing dan sebagainya).
c. PJ gudang logistic berhak menolak bantuan logistic yang dinyatakan tidak sesuai dengan
standar penggunaan.
d. Jika logistic kesehatan mendekati kadaluarsa 3-6 bulan bisa diterima dengan catatan harus
dibutuhkan puskesmas dan akan digunakan segera sebelum melewati masa kadaluarsa.
e. PJ gudang logistic melakukan pencatatan bantuan logistic yang sudah memenuhi standar.
f. PJ gudang logistic menyimpan obat ke gudang obat.
g. Mendistribussikan obat sesuai dengan kebutuhan pos kesehatan
4. Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan
Prosedur :

18
a. Pos kesehatan mencatat semua kegiatan pelayanan yang dilakukan setiap hari pada
formulir yang disediakan puskesmas.
b. Pos kesehatan melaporkan hasil kegiatan pelayanan kesehatan kepada Puskesmas
bidang perencanaan (surveilans) paling lama pukul 12.00 WIB setiap hari.
c. Jika pos kesehatan jauh dari jangkauan puskesmas, maka pelaporan dapat dilakukan
melalui aplikasi whatsapp sesuai format laporan yang disediakan puskesmas
d. PJ Surveilans mengumpulkan laporan dan melakukan perekapan laporan setiap hari.
e. Hasil rekapan laporan dilaporkan ke dinas kesehatan pada rapat harian di dinas
kesehatan kab Bekasi pukul 16.00 WIB setiap hari.

5. Rujukan Korban Bencana Prosedur :


a. Relawan atau petugas kesehatan yang menemukan korban di lapangan langsung melakukan
pemeriksaan
b. Melakukan pertologan pertama jika memungkinkan
c. Jika korban membutuhkan perawatan lanjutan maka relawan/petugas kesehatan membawa
korban ke pos kesehatan terdekat.
d. Jika korban tidak tertangani di pos kesehatan makan korban dirujuk ke puskesmas
e. Puskesmas melakukan pemeriksaan dan tindakan pada korban, jika sumber daya dan
peralatan tidak memadai maka korban dirujuk ke RS

6. Permintaan penambahan tenaga kesehatan


Prosedur :
a. Sekretaris melakukan analisis kebutuhan tenaga kesehatan saat bencana di
puskesmas dan pos kesehatan lainnya
b. Jika puskesmas kekurangan tenaga pada saat bencana, kepala puskesmas
mengajukan permintaan tenaga kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi
c. Bidang perencanaan mengatur penempatan tenaga kesehatan sesuai bidang dan
kebutuhan.
d. Tenaga kesehatan yang dikirim dinas kesehatan bekerja selama masa tanggap darurat
bencana.
e. Segala kebutuhan tenaga kesehatan yang dikirim ditanggung oleh puskesmas yang
menugaskan setelah berkoordinasi dengan dinas kesehatan kab Bekasi

19
Bab VI Fasilitas A. Penetapan Fasilitas

No Fasilitas yang Ruangan Seharihari Peralatan


disiapkan untuk
bencana
1 Pos Komando Ruang BP a) Perlengkapan
penerangan
b) Meja dan kursi
c) Handy Talky
d) Formuir relawan
e) Peta Respon
Tenda

2 Ruang informasi Ruang Perawatan a) Meja, kursi dan ATK


b) Papan tulis
c) LCD
d) Laptop

3 Ruang Triage :
- Ruang IGD a) Pita merah,
- Merah
kuning, hijau,
- Ruang
- Kuning hitam
Pemeriksaan
b) Tempat tidur
- Hijau - Lorong antara ruang c) Alat-alat
perawatan dan poned
pemeriksa an
- kesehatan
- Hitam
d) Tabung oksigen

4 Titik Kumpul Bagian tengah parkiran Pengeras suara/Toa


Puskesmas
/bagian depan
Ruang Tindakan

5 Ruang Relawan Gedung B a) Form


registrasi relawan
b) Id Relawan

c) Peta Respon

20
6 Apotek/ gudang obat Depo Obat a) Logistic kesehatan
Ruang Gembok
Perawatan b)
c) Palet Obat

d) Kulkas vaksin

B. Denah Evakuasi
C.

Kontak

Internal Eksternal
1. Pustu dan Posyandu

No Pustu/Poskesdes Nama No. Telpon


.

21
1 Bidan...............

2 Bidan...............

3 Bidan...............

4 Bidan...............

5 Bidan...............

6 Bidan...............

7 Bidan...............

2. Aparat Desa

No Camat/Kades Nama No. Telepon


.
1 Camat
2 Lurah
3
4

8
3. Kader Posyandu

No Desa Nama No. Telpon


.
1 Kader Posyandu 1.

2.

3.

2 Kader Posyandu 1.

2.

3.

3 Kader Posyandu 1.

2.

3.

22
4 Kader Posyandu 1.

2.

3.

5 Kader Posyandu 1.

2.

3.

6 Kader Posyandu 1.

2.

3.

7 Kader Posyandu 1.

2.

3.

4. Lintas Kesehatan dan Lintas Sektor

No Lintas Sektor Nama No. Telepon


.
1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Bab VII Rencana Tindak Lanjut

Kesiapsiagaan

1. Bidang Gizi
• Menyusun strategi penerimaan dan pendistribusian susu formula dan makanan kemasan
(pabrikan).

2. Bidang Penyakit Tidak Menular

23
• Menyiapkan data lengkap pasien yang menderita penyakit tidak menular dan menyimpannya
dalam soft file, sehingga ketika bencana terjadi data tersebut digunakan untuk pendataan
penderita di lokasi pengungsian

3. Bidang Kesehatan Lingkungan


• Menyiapkan list ceklis tentang ketersediaan dan kelayakan kesehatan lingkungan di lokasi
pengungsian

4. Bidang Pengendalian Penyakit


• Menyusun penganggaran terkaiy kegiatan mitigasi bencana dalam program bidang P2
• Menyiapkan data penyakit yang sering terjadi saat bencana dan pencegahannya.
• Mengikuti pelatihan terkait penanggulangan krisis kesehatan dan bencana
• Melibatkan masyarakat dalam pelatihan terkait krisis kesehatan dan bencana
• Koordinasi terkait penyusunan puskesmas disaster plan dengan internal puskesmas dan eksternal
puskesmas

Respon Tanggap Darurat


1. Bidang KIA :
• Pada saat bencana bidan yang bertugas tetap stand by di pos kesehatan untuk melakukan
pelayanan
• System kerja bidan menggunakan shift.
• Melakukan penyuluhan terkait KIA

2. Bidang Gizi :
• Melakukan pendataan bayi dan balita yang bisa menggunakan susu formula
• Melakukan penyuluhan tentang Pemberian Makanan Bayi Anak
• Pelacakan gizi kurang dan gizi buruk di semua titik pengungsian
• Pemberian PMT PMBA kepada bayi 6 bulan – 2 tahun yang kurang gizi
• Pemantauan pemberian PMT PMBA kepada bayi 6 bulan – 2 tahun yang kurang gizi

3. Bidang Penyakit Tidak Menular


• Melakukan penyuluhan terkait pencegahan penyakit tidak menular di tempat pengungsian,
Skrining korban yang mengalami trauma dan gangguan jiwa akibat bencana

• Pemantauan penanganan ODGJ dan jika perlu dirujuk ke rumah sakit

4. Bidang Kesehatan Lingkungan


• Melakukan pendataan kelayakan MCK di titik-titik pengungsian menggunakan list ketersediaan dan
kelayakan kesehatan lingkungan
• Survey keadaan kesehatan lingkungan di titik-titik pengungsian menggunakan list ketersediaan dan
kelayakan kesehatan lingkungan
• Menjamin ketersediaan air bersih di titik-titik pengungsian
• Manajemen pengelolaan sampah di titik-titik pengungsian
24
5. Bidang Promosi Kesehatan
• Melakukan penyuluhan PHBS

6. Bidang Surveilans
• Melakukan pencatatan dan pelaporan program layanan kesehatan dari desa ke puskesmas dan dari
puskesmas ke dinkes
• Melakukan survey penyakit tertinggi pada masa tanggap darurat

7. Program Lansia
• Melakukan pendataan pada lansia yang terdampak bencana di titik-titik pengungsian
• Memantau kesehatan lansia pada di pengungsian dan merujuk ke pos kesehatan apabila
membutuhkan pelayanan kesehatan.

Pemulihan
1. Bidang KIA :
• Bidan mengingatkan pasien untuk melakukan kunjungan ulang dalam rangka pemeriksaan ibu dan
bayi
• Bidan melakukan perawatan lanjutan kepada ibu dan bayi di Puskesmas
• Bidan melakukan evaluasi penanganan ibu dan anak saat bencana

2. Bidang Gizi :
• Membuat pos gizi
• Evaluasi penanganangizi kurang dan gizi buruk
• Memberikan konseling ASI esklusif pada ibu hamil dan menyusui

3. Bidang Penyakit Tidak Menular


• Skrining hipertensi dan DM di wilayah kerja puskesmas Bahagia

4. Bidang Kesehatan Lingkungan


• Melakukan survey saluran pembuangan air limbah
• Melakukan survey ketersediaan air bersih
5. Bidang Pengendalian Penyakit
(a) Melakukan sosialisasi dokumen puskesmas disaster plan ke lintas program internal Puskesmas
Bahagia
(b) Melakukan sosialisasi dokumen puskesmas disaster plan kepada lintas sector :
Camat, Kepala desa, Kader posyandu, Perangkat desa, Masyarakat

25
Bab VIII PENUTUP

Demikian dokumen perencanaan penanggulangan bencana Puskesmas Bahagia ini kami


susun. Besar harapan kami bahwa dokumen ini dapat menjadi acuan bagi puskesmas untuk bertindak
dalam menghadapi bencana yang akan terjadi. Dokumen ini menjadi sangat berarti bagi puskesmas
dalam menghadapi kesiapsiagaan bencana termasuk bagaimana mengkoordinir masyarakat di
wilayah kerja puskesmas Bahagia dalam situasi bencana. Ke depan kami berharap akan ada program
dari pemerintah untuk mensinergikan kekuatan dalam menghadapi bencana alam atau non alam baik
dari Pemerintah Kabupaten Bekasi maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

26
Lampiran
Formulir Daftar Hadir Petugas
Hari Puskesmas
/Tanggal :

No Nama Unit Kerja Tandatangan Keterangan

27
Formulir Registrasi/ Kepulangan
Relawan

Nama Status registrasi No.Kontak Penempatan di Tugas Lama Lapor pulang


organisasi/ sudah belum bertuga
institusi relawan s

31
Formulir Registrasi Relawan
Klaster
Kesehatan ……….

Nama Tim :
Nama Koordinator
:

No. Nama dan gelar Instans Keahlian Verifikasi No. HP Tanggal Spesifikasi Penempata
i/ STR Sura Datang Pulang Peralatan dan n*
Organisa t Logistik medik
si tuga
s

32
*Diisi oleh petugas ……….., ………………..

33
Formulir Penerimaan Donasi
Barang

No Tanggal Nama Alamat Nama Jenis Jumlah Harga Penerima


Donasi Barang

Formulir Penerimaan Donasi


Uang
No Tanggal Nama Donasi Alamat Tunai/cheuqu No Cheuque Penerima
e
1
Kasus Baru adalah orang yang datang ke fasilitas kesehatan dan memiliki diagnosisbaru (BUKAN KUNJUNGAN

ULANG). Status imunisasi : L=Lengkap; TL=Tidak Lengkap; TJ= Tidak Jelas/Diketahui


Laporkan ke POSKO Kesehatan terdekat atau 08114100806 jika menemukan kasus - kasus dibawah ini :

A.Diare Akut; 2. Malaria; 3. Dengue; 4. Demam Dengue; 5. Diare Berdarah; 6. Sindrom Jaundice Akut; 7. Campak; 8.
Diphteria; 9. AFP; 10. Kolera; 11. Meningitis/Encephalitis
FORMULIR 1b. REKAP HARIAN PENYAKIT POTENSIAL WABAH *update 31 Oct 2018 Tanggal (dd/mm/yyyy) : / /

Nama dan No Telp Penanggung Jawab : Nama PKM or Unit Pelapor :

Syndrome Penyakit Kasus < 5 thn Kasus >= 5 thn Total

Acute Flacid Paralysis

(AFP ) Acute Jaundice

Syndrome Cedera/Luka

Demam yg tdk diketahui sebabnya

(>38) Diabetes

Diare Acute

Diare

Berdarah

Hipertensi

ILI (Influenza Like

Illness) ISPA

Kesehatan Jiwa dan gangguan

perilaku Malaria Konfirmasi RT/Lab

Meningitis/Encephalitis

Penyakit Kulit

Penyakit Lain
Pnemonia

Tersangka

Campak T ersangka

Cholera Tersangka

demam dengue

Tersangka Diphteria

Tersangka Tetanus

Penyakit Menular Potensial Wabah Lain (CONTOH : GHPR, HFMD)

Jumlah Pos Kesehatan Mobile Melapor

Laporkan ke POSKO Kesehatan terdekat atau Telp 08114100806 jika menemukan kasus - kasus dibawah ini : 1. Diare Akut; 2. Malaria; 3. Dengue; 4. Demam Dengue; 5. Diare
Berdarah; 6. Sindrom Jaundice Akut; 7. Campak; 8. Diphteria; 9. AFP; 10. Kolera; 11. Meningitis/Encephalitis
FORMULIR 1c. REKAP HARIAN UNIT PELAYANAN KESEHATAN*update tanggal bulan
tahun

Nama Unit Pelapor/RS/Puskesmas Terdekat : NamaPetugas :

_ TglLaporan : NoTelpPelapor :

_
Jumlah Jumlah
Jumlah Umur Umur Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah

Status Status
Jeni Statu Rawat Nama
Tangg <5 >=5 Imunisasi Opera Kasu
al s Tahun Tahun s Imunisa Rawa s i(V) RS s
siTidak Tidak Meningg
Kelam Imunisa tJalan Rujuka
al
i s
n i Inap n

(L/P) lengkap lengkap diketahui (V) (V)

TOTAL
DEFINISI OPERASIONAL SYNDROME PENYAKIT
POTENSIAL WABAH

SydromePenyakit Definisi
Operasional
Diare Akut >Padadewasa: BAB (defekasi) dengan tinja lembek ATAU setengah cairdengan frekuensilebih dari3 kalisehari ATAU dapat
berbentuk cair saja.
> Pada anak: BAB yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih per hari dengan konsistensi
cair DAN berlangsung kurang dari 7 hari).
> Padaneonatusyang mendapat ASI: diareakutadalah buang airbesardengan frekuensilebih sering (biasanya 5-6 kali per
hari) dengan konsistensi cair.
Malaria Konfirmasi Penderitayangdidalamtubuhnyaadaplasmodiumatau parasit malaria DANdibuktikan dengan RDT (Rapid Diagnostic Test)
positif DAN/ATAU pemeriksaan Mikroskopis positif.

Tersangka Demam Dengue


Demam mendadak tanpa sebab yang jelas 2-7 hari, mual, muntah, sakitkepala, nyeridibelakang bola mata
(nyeri retro orbital), nyeri sendi, dan adanya manifestasi perdarahan sekurang-kurangnya uji torniquet positif.

Pnemonia Pada usia< 5 thn ditandaidenganbatuk DAN/ATAU tanda kesulitan bernapas(adanya nafascepat, kadang disertai
tarikan dinding dada bagian bawah kedalam (TDDK) atau gambaran radiologifoto torak menunjukan infiltratparu
akut), frekuensi nafas berdasarkan usia penderita:
• <2 bulan: 60/menit
• 2-12 bulan: 50/menit
• 1-5 tahun: 40/menit
Padausia> 5thnditandaidengan demam≥ 38°C, batuk DAN/ATAU kesulitanbernafas, dannyeridadasaat menarik nafas

Acute Lower Respiratory

Panasdisertai salah satu gejala dibawah ini: pilek, batuk, sakitmenelanatauradang tenggorokan/terlihat memerah.
Infection (ISPA)
ATA
U
Panasdisertainapascepat(>= 50 /menit) ditambahsalahsatugejala dibawahini:batuk,kesulitanbernafas(sesak nafas)

Diare berdarah Diare dengan darah disertai ATAU tidak disertai dengan lendir dalam tinja, dapat juga disertai dengan adanya tenesmus.

Acute Jaundice Syndrome Gejala penyakityang timbulsecara mendadak (< 14 hari) ditandaidengan kulitdan sklera berwarna ikterik/kuning dan
urine berwarna gelap

Tersangka Campak Demam>38°C selama3hariataulebihdisertaibercakkemerahan


berbentukmakulopapular,disertaisalahsatugejala batuk, pilek ATAU mata merah (konjungivitis)
Tersangka Diphteria Panas>38°C,sakit menelan,sesak napasdisertaibunyi(stridor)danadatanda selaputputihkeabu-abuan (pseudomembran) di
tenggorokan dan pembesaran kelenjar leher.
Tersangka Acute Flacid Paralysis (AFP) Kasus lumpuh layuh mendadak, BUKAN disebabkan oleh ruda paksa/ trauma pada anak < 15 tahun.

Tersangka Cholera Penderita menjadi dehidrasi berat karena diare akut cair secara tiba-tiba (biasanya disertai muntah dan mual), tinjanya cair
seperti air cucian beras.

Suspected Panas> 38°C mendadak, sakitkepala, kakukuduk, kadangdisertaipenurunankesadarandan muntah. Padaanak< 1 tahun ubun-
Meningitis/Encephalitis ubun besarcembung.
Tersangka Tetanus Ditandai dengan kontraksi dan kekejangan otot mendadak, dan sebelumnya ada riwayat luka.
ILI (Influenza Like Illness) Penderita dengan gejala Demam ≥ 38°C disertai batuk ATAU sakit tenggorokan
Gangguan Psikologis Perilaku/Pikiran Gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau
perubahanperilakuyangbermakna,sertadapatmenimbulkan penderitaandanhambatandalammenjalankan fungsi orang
sebagai manusia.

Demam yang tidak Demam ≥ 38°C dalam 2 hari dan tidak memenuhi kriteria penyakit di atas
jelas/diketahui sebabnya (≥
38°C )
POS KLASTER KESEHATAN………..
FORMULIR LAPORAN KEGIATAN

RELAWA
N Namapelapor : Timrelawandari :

Dari pos/ pengungsian/ puskesmas: Desa: Kecamatan: No. Telepon :


*kOSONGKAN jikA tidAK mELAKukAN/mendAPAtkAN informASI
Upaya/ Kendala Kebutuhan Masalah lingkungan/ Gizi/ Kesehat Upaya Kesehata Rencana
jumlah d Kondisi MCK dan sumber air * status a n jiwa promosi n tindak
pelayana i lapangan gizi* * kesehata reproduks lanjut
n n* i*
Jumla h D. Kondisi sampah di lingkungan: (ADAKAH UpAYA Pelayanan KIA:
pasien ditemuKAn promosi
terlayani
pAsien kesEHATAn
: ANC:
jiwA, YANG
E. Kondisi tempat penampungan sampah stress, dilAkukAn
(apakah sudah ada dan cukup/ ada belum
Bayi: depresi, SAAt
cukup/ tidak ada):
ATAu lAyAnA
gejAl n kesEHATAn
F. Jumlah Jamban/MCK (MCK protable atau A lAinnYA
jamban pribadi per rumah yang dipakai
di
masyarakat):
mASYARAKAt
)
Balita: Persalinan:
G. Sumber air (air sumur, PDAM, sungai, dll):
Anak:
Dewasa :
KB:
Lansia: H. Kualitasfisik air (apakah berbau, keruh):
Kasus
Rujuka n:
I. Akses sumber air (jauh/ dekat)

jumlah
penyaki J. Adakah dan berapa jumlah bantuan air/
t tendon air:
terbanya
k dilayani
:

Provinsi/ kabupaten, …… tahun......


Relawan(yangmelaporkan) petugas yang menerimalaporan

Anda mungkin juga menyukai