Kontrak Kerja Sis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Nomor : 018/SIS/PKWT/I/2022

Pada hari ini, kami yang bertandatangan dibawah ini:


i. Nama : SRI AYU MUSTAMIN
ii. Jabatan : HRD

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT SAHABAT INVESTAMA SEJAHTERA,
yang beralamat di Jl. Trans Sulawesi, Desa Bahodopi, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah

i. Nama : AMRUL
ii. Alamat : LALAMPU, KEC. BAHODOPI
iii. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama dan untuk selanjutnya disebut sebagai KEDUA PIHAK,
sepakat untuk mengikatkan diri satu sama lain dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), dengan ketentuan
sebagaimana dituangkan dalam pasal-pasal dibawah ini:
Pasal 1
Jangka Waktu
1.1 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini berlaku sejak 1 Januari 2022 hingga 31 Maret 2022
1.2 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dapat diperpanjang maupun diselesaikan lebih cepat, menyesuaikan dengan
keberlangsungan pekerjaan/proyek yang dilaksanakan.
Pasal 2
Tugas dan Tempat Kerja
2.1 PIHAK PERTAMA memperkerjakan PIHAK KEDUA sebagai Safety di
2.2 PT SAHABAT INVESTAMA SEJAHTERA dan PIHAK KEDUA menerima serta bersedia melaksanakan
tugas/pekerjaan tersebut dengan sebaik-baiknya.
2.3 Bila dipandang perlu PIHAK PERTAMA dapat menempatkan PIHAK KEDUA pada tugas-tugas pekerjaan yang lain
yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dengan mempertimbangkan kemampuan PIHAK KEDUA.
2.4 PIHAK KEDUA bersedia dan sanggup ditempatkan di IMIP atau wilayah lainnya dan/atau di Perusahaan yang
bermitra dengan PT SAHABAT INVESTAMA SEJAHTERA), sesuai dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA

Pasal 3
Evaluasi Kinerja

3.1 PIHAK PERTAMA akan menilai performa kinerja PIHAK KEDUA. Jika menurut penilaian PIHAK PERTAMA,
PIHAK KEDUA tidak mampu memenuhi target kerja yang telah ditetapkan, maka perjanjian kerja ini dapat berakhir
sewaktu-waktu tanpa adanya tuntutan berupa ganti rugi dalam bentuk apapun dari PIHAK KEDUA terhadap PIHAK
PERTAMA. PIHAK PERTAMA hanya akan membayarkan hak pihak kedua sampai dengan hari terakhir PIHAK
KEDUA bekerja.

Pasal 4
Waktu Kerja
4.1 Waktu kerja berjalan sesuai Peraturan Perusahaan yang telah diatur oleh PIHAK PERTAMA termasuk untuk bekerja
pada shift malam.
4.2 Waktu kerja akan dihitung berdasarkan hasil rekapitulasi mesin fingerprint dan/atau manual absen. Adapun kebijakan
perihal Pengelolaan absensi dan Rekapitulasi Kehadiran Karyawan akan diatur lebih lanjut pada kebijakan yang
ditetapkan oleh Departemen dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini

Pasal 5
Remunerasi Bagi PIHAK KEDUA
5.1 PIHAK PERTAMA bahwa gaji akan diberikan setiap bulan tanggal 10 Dan paling lambat setiap tanggal 15. Gaji akan
diberikan ke rekening pribadi milik PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA harus menyerahkan akun rekening selambat-
lambatnya pada tanggal 3 dibulan pertama saat masuk kerja.
Apabila waktu pembayaran upah jatuh pada hari sabtu, minggu atau hari libur nasional, maka pembayaran upah
diberikan pada hari kerja pertama setelah hari libur tersebut.
5.2 Bedasarkan kesepakatan KEDUA PIHAK, upah PIHAK KEDUA terdiri dari:
Gaji Pokok, Tunjangan Tetap dan Allowance dengan rincian sebagai berikut:
A. Gaji Pokok : 5.000.000,-
Besaran Gaji Pokok dapat berubah sesuai perubahan jabatan yang diberikan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA, termasuk apabila Karyawan mengalami demosi.:
B. KPI : Penjelasan lebih rinci akan diatur dalam kebijakan setiap Departemen.
Pasal 6
Fasilitas-Fasilitas yang diberikan kepada PIHAK KEDUA
6.1 Selama berlakunya Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA mengikutsertakan PIHAK KEDUA dalam program BPJS
Ketenagakerjaan dan PIHAK KEDUA wajib membayar bagiannya sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
6.2 PIHAK PERTAMA menyediakan makan sekali dalam sehari dan makanan akan diberikan jika PIHAK KEDUA hadir
bekerja tepat pada waktunya. Apabila PIHAK KEDUA terlambat akan menyebabkan PIHAK PERTAMA tidak dapat
menyiapkan makanan untuk PIHAK KEDUA.
Pasal 7
Kehadiran Kerja
7.1 PIHAK KEDUA wajib mengikuti peraturan mengenai waktu kerja yang telah diatur oleh PIHAK PERTAMA, catatan
kehadiran harus mengikuti jadwal kehadiran.
7.2 Peraturan mengenai keterlambatan akan diatur lebih lanjut dalam Pperaturan yang ditetapkan oleh setiap Departemen.
7.3 Jika ada pekerjaan tambahan yang menyebabkan lembur, maka PIHAK KEDUA wajib terlebih dahulu mengisi formulir
lembur dan meminta atasan untuk menyetujuinya.
7.4 Apabila tidak ada formulir lembur, maka PIHAK PERTAMA tidak akan membayar upah lembur PIHAK KEDUA
7.5 Peraturan tentang lembur akan diatur lebih lanjut dalam peraturan yang ditetapkan oleh setiap Departemen.

Pasal 8
Ketidakhadiran Kerja
Rekapitulasi Ketidakhadiran baik karena, sakit, ijin, mangkir akan diatur lebih lanjut diatur lebih lanjut dalam peraturan yang
ditetapkan oleh setiap Departemen.

Pasal 9
Sanksi – Sanksi atas Pelanggaran Peraturan
A. Perjanjian Kerja batal demi hukum apabila PIHAK KEDUA:
9.1 Setelah mendapatkan Surat Peringatan Tingkat III (SP III/Tingkat Terakhir) ternyata PIHAK KEDUA melakukan
kembali pelanggaran terhadap ketentuan yang sama dan/atau pelanggaran yang berbeda pada saat jangka waktu
Surat Peringatan Tingkat III (SP III/Tingkat Terakhir) itu masih berlaku.
9.2 Melakukan kesalahan berat sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
9.3 Terlibat permasalahan hukum diluar Perusahaan dan dinyatakan bersalah yang sudah mempunyai kekuatan hukum
tetap.
9.4 Ikut serta dan/atau mangajak karyawan lain untuk melakukan mogok kerja, terutama yang ditujukan kepada
Perusahaan dan IMIP. Bagi karyawan yang melakukan mogok kerja dan profokator utama, tanggung jawab hukum
dan tanggung jawab ekonomi akan diselidiki sesuai dengan kerugian yang ditimbulkan pada perusahaan.
9.5 Menyebarkan, membocorkan, dan/atau memberitahukan kepada pihak manapun termasuk pihak IMIP perihal gaji
dan komponennya.
9.6 Lalai dalam melaksanakan kewajiban, serta kebijakan yang telah diatur oleh PIHAK PERTAMA.
9.7 Seluruh dokumen yang diberikan kepada PIHAK PERTAMA tidak valid dan/atau bertentangan dengan peraturan
yang berlaku.
9.8 Melakukan penyuapan, korupsi dan mencuri.
9.9 Melakukan pengancaman, menggunakan kata-kata dan tindakan kasar terhadap rekan dan/atau atasan kerja.
9.10 Pada saat ditandatangani Perjanjian Kerja ini sedang dalam perkara pidana/perdata.
9.11 Diketahui menjadi daftar hitam owner.
B. Selain mengakibatkan Perjanjian ini batal demi hukum serta tidak berhak memperoleh gaji bulan berjalan apabila
9.12 segala tingkah laku, tutur kata dan tindakan yang mengakibatkan PIHAK PERTAMA memperoleh sanksi dari
Owner.
C. Kontrak Kerja batal, tidak mendapat gaji bulan berjalan dan PIHAK KEDUA wajib untuk membayar konsekuensinya
kepada pihak Owner apabila :
9.14. PIHAK KEDUA membuat kesalahan yang mengakibatkan PIHAK PERTAMA membayar sejumlah uang
kepada pihak Owner
D. PIHAK KEDUA akan diberikan Surat Peringatan dan/atau tidak berhak atas upah incentive pada bulan itu, apabila:
9.15. Melakukan pelanggaran yang diulang setelah mendapatkan Teguran Lisan.
9.16. Mengalami kecelakaan kerja karena alasan pelanggaran safety.
9.17. Membuat laporan palsu mengenai Working Order/rent hour (coret salah satu sesuai dengan posisi jabatan)
9.18. Berbuat dan/atau tidak berbuat sesuatu mengenai pelanggaran yang terjadi di area lingkungan kerja

Pasal 10
Penyelesaian Perselisihan
10.1 KEDUA PIHAK sepakat, apabila terjadi perselisihan hubungan industrial, maka akan diselesaikan dengan cara
musyawarah untuk mufakat dan/atau melalui tahapan prosedur yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
10.2 Dalam hal putusnya hubungan kerja sebagaimana yang telah diatur dalam perjanjian ini, PIHAK KEDUA menyutujui
untuk tidak mengadakan tuntutan ke PIHAK PERTAMA.
Pasal 11
Berakhirnya Perjanjian
11.1 Perjanjian berakhir apabila:
a. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
b. Berakhirnya pekerjaan/proyek yang dilaksanakan;
c. PIHAK KEDUA lalai dalam melaksanakan kewajiban;
d. KEDUA PIHAK sepakat untuk mengakhiri Perjanjian;
e. Berakhirnya jangka waktu Perjanjian sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian;
f. Adanya putusan pengadilan dan/atau penetapan Lembaga penyesuaian perselisihan hubungan industrial yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap
g. Membuat laporan palsu mengenai Working Order/rent hour (coret salah satu sesuai dengan posisi jabatan)
11.2 Jika perjanjian ini berakhir dikarenakan telah mencapai batas waktu ayat (10.1) huruf e, PIHAK PERTAMA tidak
mempunyai kewajiban untuk membayar biaya apapun kepada PIHAK KEDUA.
11.3 Apabila PIHAK KEDUA akan mengundurkan diri secara baik-baik atas kemauan sendiri sebelum masa kontrak
berakhir, maka PIHAK KEDUA harus mengajukan permohonan tertulis secara resmi sekurang-kurangnya 30 (tiga
puluh) hari sebelumnya, tidak terikat dalam kontrak ikatan dinas; Tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal
mulai pengunduran diri.
11.4 Apabila berakhirnya hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA yang diakibatkan bukan
karena kesalahan PIHAK PERTAMA ataupun karena pengunduran diri dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK
PERTAMA tetap akan memberikan Surat Keterangan Kerja kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 12
KEADAAN MEMAKSA
12.1 Perjanjian ini dapat diakhiri oleh PIHAK PERTAMA walaupun jangka waktu yang telah diperjanjikan belum jatuh
tempo karena suatu keadaan memaksa (overmacht) atau Force Majeure.
12.2 Yang dimaksud dengan Force Majeure dalam perjanjian ini adalah bencana alam seperti banjir, gempa bumi, angin
topan dan aksi demonstrasi yang menghambat jalannya pelaksanaan pemenuhan perjanjian ini serta peraturan
pemerintah dan/atau undang-undang mengenai keadaan bahaya yang menyebabkan PIHAK PERTAMA harus
menghentikan kegiatannya.
Pasal 13
PENUTUP
13.1 Seluruh hal yang tidak tercantum dalam Perjanjian Kerja ini maka akan diatur tersendiri dalam peraturan Perusahaan
dan/atau Surat Keputusan Direksi dan/atau aturan lain-lain yang berlaku di lingkungan Perusahaan dan merujuk kepada
Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.
13.2 Peraturan Perusahaan (PP) dan Peraturan/Kebijakan lainnya yang sifatnya Keputusan Manajemen dan termasuk
didalamnya kewajiban dalam hal K3 adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan Perjanjian Kerja ini dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
13.3 Dengan menandatangani perjanjian ini masing-masing pihak dianggap telah memahami dan mengerti seluruh isi kontrak
ini dalam keadaan sadar, tanpa ada tekanan/paksaan dari pihak manapun serta dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
KEDUA PIHAK sepakat untuk terikat dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam perjanjian ini.
13.4 KEDUA PIHAK menyetujui isi Perjanjian Kerja ini dan bersedia untuk melaksanakan sebagaimana mestinya serta siap
menerima seluruh sanksi atas Pelanggaran yang dilakukan terhadap isi Perjanjian Kerja ini.
13.5 Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh KEDUA PIHAK untuk selanjutnya dibuat rangkap 2 (dua),
masing-masing pihak memegang 1 (satu) rangkap dokumen asli dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

AMRUL SRI AYU MUSTAMIN

Date: __________________ 2022 Date: __________________ 2022


(PIHAK KEDUA) (PIHAK PERTAMA)

Drafter : Sri Ayu Mustamin


Reviewer : Sri Ayu Mustamin
Approver : Kombong
Date : 1 Januari 2022
Version :

Anda mungkin juga menyukai