MANAGEMENT
(CONCEPTS AND
APPLICATIONS)
RISK
GROUP 3
Group Member
Armadani Komang Adhitanaya
243221009 243221023
01
Chapter 9:
Setting Objective for ERM
Setting objectives for ERM
● Menetapkan tujuan untuk pendekatan ERM secara intrinsik terkait dengan tujuan organisasi
secara keseluruhan.
● Pemahaman yang jelas tentang tujuan organisasi sangatlah penting. Ketidakselarasan
tujuan-tujuan dapat menjadi risiko tersendiri.
Risk management standard and objectives
● COSO maupun ISO memiliki pernyataan yang berkaitan dengan penetapan tujuan.
● Pada tahun 2004 COSO mengeluarkan 'kubus' yang menempatkan penetapan tujuan di baris
kedua setelah lingkungan internal.
● Kerangka kerja COSO dilengkapi pada tahun 2017 dengan rainbow double helix menyatakan
bahwa
“'Manajemen risiko perusahaan memastikan bahwa manajemen telah memiliki proses untuk
menetapkan tujuan dan bahwa tujuan yang dipilih mendukung dan selaras dengan misi entitas
dan konsisten dengan selera risiko. “
Artinya keterkaitan TUJUAN dan MANAJEMEN RISIKO adalah tujuan menunjukkan apa yang
ingin dicapai dan manajemen risiko menunjukkan apa yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Strategy and objectives in standards
● ERM, strategi dan penetapan tujuan sangat selaras dan perlu diintegrasikan untuk bekerja
sama dalam proses perencanaan strategis.
● Beberapa hal yang membuat proses penerapan penyelarasan ERM, Strategi dan
tujuan bagi praktisi manajemen risiko adalah :
1. Harus mengasumsikan bahwa organisasi memiliki misi yang konsisten yang disetujui oleh
semua manajemen senior.
2. Strategi tidak berdiri sendiri: strategi ditetapkan sesuai dengan konteks organisasi pada
suatu titik waktu.
3. Adanya kemungkinan perbedaan interpretasi misi dan tentu berpengaruh terhadap
implementasi strategi bagi perusahaan besar dan tersebar secara geografis
4. Masalah budaya
5. Pendekatan ERM haruslah tidak membebani penetapan strategi dan tujuan
Implementing Objectives
● Tujuan disepakati dan diturunkan dari pusat ke divisi atau unit bisnis, kemudian
ke tim atau individu.
● Perlu menetapkan periode waktu di mana tujuan harus dicapai (biasanya satu
hingga tiga tahun tergantung pada kompleksitasnya).
● Komunikasi tujuan ke seluruh tingkatan organisasi: organisasi, divisi, tim, dan
individu.
● Penting untuk memiliki metode pengukuran untuk menilai pencapaian tujuan.
● Pengukuran bisa bersifat kuantitatif atau kualitatif, tergantung pada sifat tujuan.
Ini bisa mencakup pengukuran numerik atau umpan balik dari peserta.
Implementing Objectives
Implementing Objectives
Tujuan tersebut harus memenuhi uji SMART
Specific Measurable
Setelah krisis keuangan tahun 2008, terjadi perubahan paradigma dalam cara
organisasi mengelola risiko, dan hal ini mulai menjadi perhatian para eksekutif
dan profesional yang terlibat dalam proyek
Pendekatan berbasis silo telah digantikan dengan pandangan holistik mengenai
manajemen risiko, salah satunya ERM.
Munculnya banyak pendekatan untuk menangani tema tersebut, telah
menimbulkan keraguan dan meningkatkan terjadinya kelemahan implementasi.
Dengan demikian, identifikasi Faktor Kesuksesan Kritis (CSF) utama dan
pengaruh efektifnya terhadap penerapan manajemen risiko di lingkungan
organisasi penting dilakukan
Risk governance
Tata kelola risiko membawa inti prinsip tata kelola pada konteks risiko dan
ketidakpastian terkait proses pengambilan keputusan (Renn 2005).
Dari perspektif tata kelola risiko, konteks hukum, kelembagaan, sosial, dan
ekonomi dipertimbangkan, di mana risiko dievaluasi, dengan keterlibatan
beragam pihak yang berkepentingan.
● Empat pertanyaan awal dalam kuesioner mengacu pada profil responden. Dunia
yang diteliti terdiri dari 93 'pakar industri' yang diakui dari pasar asuransi dan
penjaminan di Brasil, Amerika Serikat, Peru, Khatulistiwa, Angola, dan Venezuela.
● Mereka adalah para eksekutif senior, direktur, dan manajer risiko dengan
keterlibatan dan pengalaman tinggi di bidang Manajemen Risiko.
● Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 18 Maret 2016 dan berakhir pada
tanggal 1 April 2016.
● Di antara 93 ahli yang dimintai konsultasi menghasilkan jumlah akhir 47
responden.
● Karakteristik tenaga ahli ditekankan dalam kaitannya dengan masalah risiko,
dimana 74% tenaga ahli dan sisanya (26%) menjalankan fungsi yang mendukung
proses manajemen risiko.
Data consolidation
Ranking of success critical factors
Conclusion
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor keberhasilan kritis dalam
implementasi enterprise Risk Management (ERM). Tinjauan pustaka awal
mengidentifikasi 10 critical success factors (CSF) untuk inisiatif ERM. Penelitian
melibatkan kuesioner yang diterapkan pada 47 ahli yang menggunakan ERM. Hasilnya
membantu mengidentifikasi CSF yang paling berpengaruh dalam konteks bisnis. Tema
ERM memperluas pendekatan manajemen risiko klasik, mendorong koordinasi
tindakan risiko perusahaan yang lebih holistik. Komitmen manajemen tingkat tinggi,
integrasi proses dan orang, serta kepatuhan hukum adalah aspek penting dalam
implementasi ERM. ERM juga menekankan peluang dalam peningkatan proses
berkelanjutan dan komunikasi risiko yang efektif. Terakhir, penelitian ini menunjukkan
bahwa penelitian ini relevan, karena berkontribusi pada identifikasi CSF utama untuk
inisiatif ERM.
Thank You RISK
Risk Management Infographics
RISK
MANAGEMENT
PROCESS
REVIEW CONTROL
CONTROLS RISK
Mercury is the closest Jupiter is a gas giant
planet to the Sun and the and the biggest planet in
smallest planet the Solar System
Risk Management Infographics
It's the closest planet Despite being red, It's a gas giant and Venus is the second
to the Sun Mars is a cold place the biggest planet planet to the Sun
Risk Management Infographics
IDENTIFY RISK
Venus has a beautiful name and is the
second one from the Sun
ASSES RISK
Mercury is the closest planet to the Sun
and the smallest one
REVIEW CONTROL
Despite being red, Mars is a cold place
full of iron oxide dust
CONTROL RISK
Jupiter is a gas giant and the biggest
planet in the Solar System
Risk Management Infographics
RISK ASSESSMENT MATRIX
SIGNIFICANCE
Risk Management Infographics