Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PEREKONOMIAN TERBUKA

NAMA : FAJARIANA EKA WATI


NIM : 23215048

1. Jelaskan ekspor neto dan aliran keluar modal neto! Jelaskan bagaimana dan
mengapa kedua hal ini berkaitan?
Jawab : Ekspor neto adalah selisih antara nilai ekspor dan nilai impor suatu negara. Jika nilai
ekspor lebih besar dari nilai impor, maka ekspor neto positif dan disebut sebagai surplus
perdagangan. Sebaliknya, jika nilai impor lebih besar dari nilai ekspor, maka ekspor neto
negatif dan disebut sebagai defisit perdagangan. Sedangkan arus keluar modal neto adalah
selisih antara aliran modal keluar dan aliran modal masuk suatu negara. Aliran modal keluar
adalah aliran dana dari suatu negara ke luar negeri, sedangkan aliran modal masuk adalah
aliran dana dari luar negeri ke suatu negara.
Hubungan antara ekspor neto dan arus keluar modal neto
Ekspor neto dan arus keluar modal neto memiliki hubungan yang positif. Hal ini karena
ekspor neto menghasilkan pendapatan bagi suatu negara, yang dapat digunakan untuk
membiayai impor dan investasi. Jika ekspor neto positif, maka suatu negara akan memiliki
pendapatan lebih besar dari pengeluarannya, sehingga dapat menginvestasikan dananya ke
luar negeri.
Pengaruh ekspor neto dan arus keluar modal neto terhadap perekonomian
Ekspor neto dan arus keluar modal neto dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara
dalam berbagai hal, antara lain:
 Pertumbuhan ekonomi
Ekspor neto dan arus keluar modal neto dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Hal ini karena ekspor neto meningkatkan pendapatan nasional, sedangkan arus keluar
modal neto dapat meningkatkan investasi.
 Stabilitas nilai tukar
Ekspor neto dapat meningkatkan nilai tukar suatu mata uang, sedangkan arus keluar modal
neto dapat menurunkan nilai tukar suatu mata uang.
 Inflasi
Ekspor neto dapat menurunkan inflasi, sedangkan arus keluar modal neto dapat
meningkatkan inflasi.
Jadi ekspor neto dan arus keluar modal neto adalah dua indikator penting yang dapat
digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara. Keduanya memiliki hubungan
yang positif dan dapat mempengaruhi perekonomian dalam berbagai hal.
2. Jelaskan hubungan antara simpanan, investasi, dan aliran keluar modal neto!
Jawab : Simpanan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi. Investasi adalah
pengeluaran untuk menambah stok modal suatu perekonomian. Arus keluar modal neto
adalah selisih antara aliran modal keluar dan aliran modal masuk suatu negara. Hubungan
antara simpanan, investasi, dan aliran keluar modal neto dapat digambarkan dalam persamaan
berikut:
Simpanan = Investasi + Arus keluar modal neto
Persamaan ini menunjukkan bahwa simpanan suatu negara harus sama dengan jumlah
investasi dan aliran keluar modal netonya.
Hubungan antara simpanan, investasi, dan aliran keluar modal neto:
 Simpanan dan investasi
Simpanan dan investasi memiliki hubungan yang positif. Hal ini karena simpanan dapat
digunakan untuk membiayai investasi. Jika tingkat tabungan suatu negara tinggi, maka akan
lebih banyak dana yang tersedia untuk investasi. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi.
 Simpanan dan aliran keluar modal neto
Simpanan dan aliran keluar modal neto memiliki hubungan yang negatif. Hal ini karena
simpanan dapat digunakan untuk membiayai investasi, baik di dalam negeri maupun di luar
negeri. Jika tingkat tabungan suatu negara tinggi, maka akan lebih banyak dana yang tersedia
untuk investasi di luar negeri. Hal ini dapat menyebabkan aliran keluar modal neto.
 Investasi dan aliran keluar modal neto
Investasi dan aliran keluar modal neto memiliki hubungan yang positif. Hal ini karena
investasi dapat dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri. Jika tingkat investasi suatu
negara tinggi, maka akan lebih banyak dana yang mengalir ke luar negeri. Hal ini dapat
menyebabkan aliran keluar modal neto.
Jadi secara umum, simpanan, investasi, dan aliran keluar modal neto memiliki hubungan
yang positif. Hal ini karena ketiganya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun,
hubungan ini tidak selalu linear. Ada kalanya, simpanan yang tinggi dapat menyebabkan
aliran keluar modal neto, yang dapat berdampak negatif terhadap perekonomian.
3. Jika mobil Jepang harganya 500,000 yen, mobil Amerika yang sama harganya
$10,000 dan satu dollar dapat membeli 100 yen, berapa nilai tukar nominal dan nilai
tukar riilnya?
Jawab :
 Nilai tukar nominal
Nilai tukar nominal dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
Nilai Tukar Nominal = harga barang dalam mata uang domestik / harga barang dalam mata
uang asing
Dalam kasus ini, harga mobil Jepang dalam yen adalah 500,000 yen, dan harga mobil
Amerika dalam dolar adalah $10,000. Jika satu dolar dapat membeli 100 yen, maka harga
mobil Amerika dalam yen adalah 10,000 * 100 = 1,000,000 yen.
Nilai tukar nominal antara yen dan dolar adalah:
Nilai tukar nominal = 500,000 / 1,000,000
Nilai tukar nominal = 0.5
 Nilai tukar riil
Nilai tukar riil dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
Nilai Tukar Riil = nilai tukar nominal / harga barang domestik / harga barang asing
Dalam kasus ini, nilai tukar nominal antara yen dan dolar adalah 0.5, harga mobil Jepang
dalam yen adalah 500,000 yen, dan harga mobil Amerika dalam dolar adalah $10,000. Jika
satu dolar dapat membeli 100 yen, maka harga mobil Amerika dalam yen adalah 10,000 *
100 = 1,000,000 yen.
Nilai tukar riil antara yen dan dolar adalah:
Nilai Tukar Riil = 0.5 / 500,000 / 1,000,000
Nilai Tukar Riil = 1
Karena harga mobil Jepang dan mobil Amerika yang sama harganya sama, maka nilai tukar
riil antara yen dan dolar adalah 1:1.
4. Masing-masing kelompok berikut akan senang ataukah sedih apabila Rupiah
Indonesia terdepresiasi terhadap dollar AS? Jelaskan!
a. Dana pensiun Indonesia memegang surat obligasi pemerintah AS.
Jawab : Menurut saya, bagi pihak dana pensiun Indonesia yang memegang surat obligasi
pemerintah AS akan merasa senang karena meskipun nilai rupiah terdepresiasi terhadap nilai
dolar AS, pemegang dana pensiun Indonesia masih dapat memperoleh keuntungan dari
investasi mereka di surat obligasi pemerintah AS. Hal ini karena tingkat pengembalian surat
obligasi tersebut biasanya dinyatakan dalam dolar AS. Misalnya, jika nilai rupiah
terdepresiasi sebesar 10%, maka pemegang dana pensiun Indonesia akan membutuhkan lebih
banyak rupiah untuk membeli satu dolar AS. Namun, jika surat obligasi pemerintah AS
memberikan tingkat pengembalian sebesar 5%, maka pemegang dana pensiun Indonesia akan
tetap memperoleh keuntungan sebesar 5% dalam dolar AS
b. Industri manufacturing Indonesia.
Jawab : Industri manufaktur Indonesia akan merasa senang jika nilai rupiah terdepresiasi
terhadap nilai dolar AS. Hal ini karena depresiasi rupiah akan membuat produk-produk
manufaktur Indonesia menjadi lebih murah bagi konsumen luar negeri. Beberapa keuntungan
yang akan diperoleh industri manufaktur Indonesia jika nilai rupiah terdepresiasi:

a) Peningkatan ekspor: Depresiasi rupiah akan membuat produk-produk manufaktur


Indonesia menjadi lebih murah bagi konsumen luar negeri. Hal ini dapat
meningkatkan permintaan ekspor dan meningkatkan pendapatan industri manufaktur
Indonesia.
b) Peningkatan daya saing: Depresiasi rupiah akan membuat produk-produk manufaktur
Indonesia menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan produk-produk manufaktur
dari negara lain. Hal ini dapat meningkatkan pangsa pasar industri manufaktur
Indonesia di pasar global.
c) Penurunan biaya impor: Depresiasi rupiah akan menurunkan biaya impor bahan baku
dan komponen yang dibutuhkan oleh industri manufaktur Indonesia. Hal ini dapat
meningkatkan profitabilitas industri manufaktur Indonesia.
c. Wisatawan Asing merencanakan perjalanan ke Indonesia.
Jawab : Wisatawan asing akan senang jika nilai rupiah terdepresiasi terhadap nilai dolar AS.
Hal ini karena depresiasi rupiah akan membuat biaya perjalanan ke Indonesia menjadi lebih
murah. Beberapa keuntungan yang akan diperoleh wisatawan asing jika nilai rupiah
terdepresiasi:
a) Biaya perjalanan yang lebih murah: Depresiasi rupiah akan membuat biaya perjalanan
ke Indonesia, seperti biaya tiket pesawat, biaya hotel, dan biaya makan, menjadi lebih
murah. Hal ini dapat membuat Indonesia menjadi tujuan wisata yang lebih terjangkau
bagi wisatawan asing.
b) Nilai tukar yang lebih menguntungkan: Depresiasi rupiah akan membuat wisatawan
asing mendapatkan nilai tukar yang lebih menguntungkan ketika mereka menukar
dolar AS mereka dengan rupiah. Hal ini dapat meningkatkan daya beli wisatawan
asing di Indonesia.
d. Perusahaan Indonesia ingin membeli property di luar negeri.
Jawab : bagi Perusahaan Indonesia yang ingin membeli property di luar negeri akan merasa
tidak senang jika nilai rupiah terdepresiasi terhadap nilai dolar AS. Hal ini karena depresiasi
rupiah akan membuat harga property di luar negeri menjadi lebih mahal dalam rupiah.
Beberapa kerugian yang akan diperoleh perusahaan Indonesia jika nilai rupiah terdepresiasi:
a) Biaya property yang lebih mahal: Depresiasi rupiah akan membuat biaya property di
luar negeri, seperti harga beli, biaya pemeliharaan, dan biaya pajak, menjadi lebih
mahal dalam rupiah. Hal ini dapat mengurangi keuntungan perusahaan Indonesia.
b) Kesulitan untuk mendapatkan pinjaman: Depresiasi rupiah dapat membuat perusahaan
Indonesia lebih sulit untuk mendapatkan pinjaman dalam dolar AS. Hal ini dapat
menghambat rencana perusahaan Indonesia untuk membeli property di luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai