Anda di halaman 1dari 2

PERANG PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW

1. Perang hunain
Perang ini terjadi pada bulan Syawal tahun 8 Hijriah atau 630 Masehi. Setelah kota Mekah
takluk di tangan Rasûlullâh SAW, ternyata masih ada sejumlah kabilah Arab yang belum
menyerah, seperti Bani Tsaqîf, dan Hawazin. Semua kabilah tadi akhirnya bersatu untuk
melawan kaum Muslimin, dengan alasan menuntut balas atas dihancurkannya
berhala-berhala mereka (yang berada di Ka'bah) oleh pasukan Islam.

Di bawah pimpinan Rasulullah SAW. dengan kekuatan 12.000 orang, pasukan Islam
berangkat ke Hunain. Perang Hunain sempat kacau karena pasukan muslim termakan sifat
sombong. Mereka merasa tidak akan kalah karena berjumlah banyak ketimbang musuhnya,
karenanya banyak pasukan yang lari tunggang langgang dari medan perang.
Walau begitu, Perang Hunain diakhiri dengan kemenangan pasukan muslim. Hal ini
disebutkan oleh Anas bin Malik dalam sebuah riwayat.

Pasukan Islam dapat menumpas dan menaklukkan pasukan musuh. Dengan takluknya Bani
Saqif dan Bani Hawazin, maka seluruh Jazirah Arab tunduk di bawah kekuasaan Nabi
Muhammad. Peristiwa Perang Hunain diabadikan dalam surat At Taubah ayat 25-27.

2. Perang Tabuk
Perang Tabûk terjadi pada bulan Rajab tahun ke 9 hijriyah, perang tabuk dinamai sebagai
perang al usrah. Perang ini terjadi karena kecemburuan dan kekhawatiran Raja Heraklius
atas kesuksesan dan keberhasilan Nabi Muhammad saw dalam menaklukkan seluruh
kawasan Jazirah Arab.

Secara total, jumlah pasukan Muslimin yang berarak dari Madinah menuju Tabuk mencapai
30 ribu orang. Inilah jumlah prajurit jihad terbesar yang pernah dipimpin Nabi Muhammad
SAW. Beliau dan para sahabat siap tempur. Namun, pasukan Romawi tak kunjung muncul.

Rasulullah menetap di Tabuk selama 20 hari, dan mengirim beberapa pasukan kecil ke
sekitar daerah Tabuk. ketika sampai di Tabuk, Rasulullah SAW didatangi penguasa negeri
Ailah yang menawarkan perdamaian dan jizyah. Beliau juga didatangi penduduk Jarba dan
Adzrah untuk memberikan jizyah. Perang ini membutuhkan waktu 50 hari yaitu 30 hari
perjalanan pulang pergi dan 20 hari masa menaklukkan musuh di sekitar Tabuk.

Tujuan dari perang ini untuk mempersiapkan mereka dalam memikul risalah demi
melindungi penyebaran Islam di luar semenanjung Arab.

3. Perang Mu'tah
Perang Mu’tah adalah peperangan kaum muslimin melawan pasukan kekaisaran Bizantium
Romawi Timur. Perang Mu’tah berlangsung pada bulan Jumadil Awal 8 Hijriah atau 629
Masehi. Perang Mu’tah berlangsung di daerah Mu’tah yang merupakan kawasan dataran
rendah Balqa di Negeri Syam. Rasulullah SAW tidak terjun langsung dalam Perang Mu'tah.
Pasukan muslim dipimpin oleh tiga panglima besar yaitu Zaid bin Harits, Ja’far bin Abu
Thalib dan Abdullah bin Rawahah.
Dalam rangka menyebarkan agama Islam secara lebih luas, maka Nabi Muhammad saw.
berkirim surat kepada para raja di negeri-negeri tetangga. Di antara para raja yang dikirimi
surat adalah Raja Gassan, Mesir, Abisinia, Persia, dan Romawi. semua raja yang dikirimi
surat menolak dengan cara yang beragam. Ada yang menolak dengan baik dan simpati, dan
ada pula yang menolak dengan kasar.

Penolakan yang kasar dilakukan oleh Raja Gassan, yaitu membunuh dengan cara yang
kejam utusan Nabi Muhammad saw. tersebut karena ini Nabi Muhammad saw menyiapkan
pasukan sebanyak 3.000 orang ke wilayah mu'tah. Islam mengalami kesulitan menghadapi
tentara Raja Gassan yang dibantu oleh Romawi. Banyak pasukan Islam yang gugur sebagai
syuhada' dalam pertempuran ini.

Anda mungkin juga menyukai