Meski dengan kekuatan yang jauh lebih kecil dibanding kekuatan musuh,
dengan pertolongan Allah, kaum Muslimin berhasil menang menaklukkan
pasukan kafir.
Kaum Muslimin memang tidak berkumpul dalam jumlah besar dan tidak
melakukan persiapan sempurna. Mereka hanya memiliki dua ekor kuda,
milik Zubair bin Awwam dan Miqdad bin Aswad al-Kindi.
Sementara, jumlah pasukan kafir Quraisy sepuluh kali lipat. Tak kurang
seribu tiga ratusan prajurit, dengan seratus kuda dan enam ratus perisai,
serta onta yang jumlahnya tak diketahui secara pasti, dan dipimpin
langsung oleh Abu Jahal bin Hisyam.
Perang Uhud
Mereka pun keluar ke bukit Uhud dan hendak menyerbu kaum Muslimin.
Pasukan Islam berangkat dengan kekuatan berkisar seribu orang prajurit.
Seratus diantaranya menggunakan baju besi, dan lima puluh lainnya
menunggang kuda.
Pada kondisi sulit itu, Abdullah bin Ubay, sang munafiq, berkhianat
dengan membujuk kaum muslimin untuk kembali ke Madinah. Sepertiga
pasukan, atau sekitar tiga ratus prajurit akhirnya mundur. Abdullah bin
Ubay mengatakan, “Kami tidak tahu, mengapa kami membunuh diri kami
sendiri?"
Perang Mu’tah
Pertempuran Mu'tah ini terjadi pada 629 M atau 5 Jumadil Awal 8 Hijriah,
di dekat kampung yang bernama Mu'tah, di sebelah timur Sungai Yordan
dan Al Karak.
Al-Harits dicegat oleh Syurahbil bin Amr, seorang gubernur wilayah Balqa
di Syam, ditangkap dan dipenggal lehernya. Untuk perang ini, Rasulullah
mempersiapkan pasukan berkekuatan tiga ribu prajurit. Inilah pasukan
Islam terbesar yang ada pada waktu itu.
Bendera pun beralih ke tangan Ja’far bin Abi Thalib ra. Sepupu Rasulullah
ini berperang sampai tangan kanannya putus. Bendera beliau pegangi
dengan tangan kiri, dan akhirnya putus juga oleh tangan musuh. Dalam
kondisi demikian, semangat beliau tak kenal surut, tetap berusaha
mempertahankan bendera dengan cara memeluknya, sampai beliau
gugur oleh senjata lawan.
Berdasarkan keterangan Ibnu ‘Umar ra, salah seorang saksi mata yang
ikut serta dalam perang itu, terdapat tidak kurang 90 luka di bagian
tubuh depan beliau, baik akibat tusukan pedang, maupun anak panah.
Tsabit bin Arqam ra mengambil bendera yang telah tak bertuan itu dan
berteriak memanggil para Sahabat Nabi lainnya agar menentukan
pengganti yang memimpin kaum muslimin.
Maka, pilihan mereka jatuh pada Khalid bin Walid ra. Dengan kecerdikan
serta kecemerlangan siasat dan strategi, setelah taufik dari Allah Azza wa
Jalla, kaum Muslimin berhasil memukul Romawi, hingga mengalami
kerugian yang banyak.
Perang Ahzab
Menghadapi kekuatan yang sangat besar ini, atas ide Salman al-Farisi,
yang berasal dari Persia, kaum Muslimin menggunakan strategi
penggalian parit (Khandaq) untuk menghalangi sampainya pasukan
musuh ke wilayah Madinah.
Sejatinya strategi ini berasal dari Persia, yang dilakukan apabila mereka
terkepung atau takut dengan keberadaan pasukan berkuda, maka
dibuatlah parit-parit guna menghalangi serangan pasukan berkuda
tersebut.
Setelah terjadi pengepungan selama satu bulan penuh, Nua'im bin Mas'ud
al-Asyja'i yang telah memeluk Islam, tanpa sepengetahuan pasukan
gabungan dengan keahliannya telah memecah belah pasukan gabungan.
Perang Tabuk
Ekspedisi Tabuk atau Perang Tabuk adalah ekspedisi yang dilakukan umat
Islam pimpinan Rasulullah pada 630 M atau 9 H, ke Tabuk, yang sekarang
terletak di wilayah Arab Saudi barat laut.
Romawi memiliki kekuatan militer paling besar pada saat itu. Perang
Tabuk merupakan kelanjutan dari perang Mu’tah. Kaum Muslimin
mendengar persiapan besar-besaran yang dilakukan oleh pasukan
Romawi dan raja Ghassan.
Utsman menyedekahkan dua ratus ekor onta lengkap dengan pelana dan
barang-barang yang diangkutnya. Kemudian ia menambahkan lagi sekitar
seratus onta lengkap dengan pelana dan perlengkapannya.
Abdurrahman bin Auf membawa dua ratus uqiyah perak. Abu bakar
membawa seluruh hartanya dan tidak menyisakan untuk keluarganya,
kecuali Allah dan Rasul-Nya.
Setiap delapan belas orang mendapat jatah satu onta yang mereka
kendarai secara bergantian. Berulangkali mereka memakan dedaunan,
sehingga bibir mereka rusak.
Read more: http://siradel.blogspot.com/2012/10/daftar-perang-besar-umat-islam-
pada.html#ixzz5g2spMMoJ