KOTA TANGERANG
PROV. BANTEN
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayahNya sehingga kajian lingkungan SD Negeri Pondok bahar
5 ini dapat diselesaikan.
Kajian Lingkungan ini dilakukan untuk membantu Tim Adiwiyata memulai
program Adiwiyata membudayakan kepedulian terhadap lingkungan di SD Negeri
Pondok bahar 5, dengan mendata kondisi lingkungan dan merencanakan aksi
dari hasil kajian tersebut.
Pada kesempatan ini Tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. DLH Kota Tangerang dan Dinas Pendidikan kota yang telah memberikan
kepercayaan dan dukungannya kepada SD Negeri Pondok Bahar 5 menuju Sekolah
Adiwiyata Provinsi.
2. Instansi terkait (Puskesmas, Dinas Lingkungan Hidup) yang telah bermitra dengan
SD Negeri Pondok Bahar 5 dalam memberikan penyuluhan, pendampingan dan
bantuannya.
3. Kepala Sekolah yang telah memberikan motivasi, kepercayaan dan dukungan moril
maupun materil untuk tersusunnya kajian lingkungan ini.
4. Dewan guru, dan staf TU yang telah membantu kelancaran Tim Adiwiyata
menyusun dan mendata kajian lingkungan ini.
5. Komite Sekolah yang telah bekerja bersama membudayakan peduli lingkungan di
SD Negeri Pondok Bahar 5 dan di masyarakat sekitar sekolah.
6. Siswa-siswi dan seluruh warga sekolah yang telah memberikan semangat dan
bantuannya kepada Tim Adiwiyata
Semoga Allah senantiasa memberikan balasan dan pahala yang setimpal atas
keikhlasan semua pihak dalam membantu dan membimbing tim Adiwiyata SD
Negeri Pondok Bahar 5 dalam menyusun kajian Lingkungan ini. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penyusunan kajian
lingkungan ini, oleh karena itu saran dan masukan yang membangun masih kami
perlukan untuk perbaikan program selanjutnya.
Tim Penyusun
BAB I KONDISI
SEKOLAH
A. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SD Negeri Pondok Bahar 5
SD Negeri Pondok Bahar 5 berdiri sejak tahun 1981 di atas tanah seluas 1450
M2 dan terletak di Jl. Ciledug Indah II Poncol Kel. Pedurenan, Kecamatan Karang
” Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut :
rindang. masih terdapat pepohonan yang rindang dan taman-taman yang indah.
Burung-burung tampak hinggap setiap pagi dan sore di pepohonan sekolah. Lokasi
sangat mendukung setiap program sekolah termasuk program adiwiyata, hal ini
terbukti dengan keikutsertaan mereka dalam acara gotong royong, misalnya ketika
Siswa SD Negeri Pondok Bahar 5, saat ini berjumlah 394 siswa. Mayoritas
siswa berasal dari kelurahan Pedurenan. Siswa yang masuk ke SD Negeri Pondok
Bahar 5 sebagian besar berasal dari TK/RA, hanya beberapa orang saja yang berasal
bukan dari TK/RA. Latar belakang Wali Murid SD Negeri Pondok Bahar 5 berasal
dari berbagai macam profesi mulai dari PNS, karyawan swasta, wiraswasta, buruh,
pedagang, dan petani. Mayoritas profesi wali murid adalah pegawai swasta.
Meskipun dari berbagai latar belakang profesi. Hal ini sangat membantu Sekolah
Guna melakukan kajian evaluasi diri sekolah serta untuk mengetahui potensi
Sekolah, SD Negeri Pondok Bahar 5 menggunakan analisis SWOT sebagai berikut:
Karang Tengah Kota Tangerang memiliki potensi yang sangat besar untuk
tahun 2019.
3. Jumlah guru dan karyawan yang mencapai 23 orang (19 guru dan 4 karyawan).
4. Kerja sama hubungan lintas sektoral yang terjalin baik seperti DLH
dan Puskesmas.
keanekaragaman hayati.
10. Mempunyai kolam ikan dan budidaya Burung sebagai sarana keseimbangan
5. Masih ada makanan / minuman di kantin dan koprasi sekolah yang belum bebas
5P
C. Opportunity (Peluang)
Tangerang.
2. Bisa menjadi sekolah yang berbasis pada lingkungan sehat dan peduli
D. Threats (Ancaman)
2. Banyak makanan ringan yang mengandung pengawet dan penyedap rasa yang
dijual di kantin
BAB III
PERMASALAHAN LINGKUNGAN
Diri Sekolah (EDS) pada bagian kelemahan dan ancaman di Bab II, Tim Adiwiyata
sarana pembuatan kompos sudah ada, tetapi pemilahan sampah organiknya belum
tetapi kurang terawat sehingga lahannya menjadi kurang produktif dan banyak
tanaman yang mati. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal yang harus dibenahi
adalah jadwal pengelolaan, pengawasan terhadap kegiatan siswa dan pengadaan bibit
lupa mematikan Kipas Angin, dan listrik ketika waktu pulang sekolah.
keluar kelas. Tidak boleh menyalakan lampu pada siang hari kecuali ketika cuaca
mendung dan gelap, hanya boleh menyalakan LCD Proyektor jika dibutuhkan untuk
sarana pembelajaran, penggunaan lampu hemat energi, dan memasang alat otomatis
untuk lampu-lampu serambi kelas agar otomatis mati sendiri ketika pagi hari.
langsung dibuang. Kertas tersebut masih dapat digunakan untuk menulis konsep
atau draft yang perlu dikoreksi. Pembelian printer harus yang menggunakan
catridge yang dapat diisi ulang sehingga tidak menimbulkan limbah catridge (Printer
modifikasi).
menjual air minum kemasan gelas dan botol plastik sekitar 2 kardus/hari.
seperti kerupuk, keripik dan makanan ringan. Untuk mengurangi volume sampah
kemasan plastik.
Membuat Bank Sampah yang bisa menerima sampah plastik dan kertas dari
seluruh warga Sekolah. Sampah yang disetorkan ke bank sampah dapat digunakan
untuk membuat karya 3R dan untuk sampah plastik dapat pula dikelolah menjadi
bahan yang lebih bermanfaat. Hal ini akan bermanfaat sebagai sarana pembelajaran
ketrampilan.
6. Warga sekolah masih ada yang membuang sampah tidak berdasarkan jenisnya
Warga SD Negeri Pondok Bahar 5 yang terdiri dari guru, karyawan dan
bungkusnya, bungkus tersebut langsung dibuang begitu saja, tanpa melihat jenis
sesuai dengan jenisnya yaitu di buang begitu saja, tanpa melihat jenis sampahnya
dan tempat sampahnya juga, perlu diketahui bahwa di sekolah sudah disediakan
tempat sampah sesuai dengan jenisnya yaitu sampah organik dan anorganik.
Hal ini kalau dibiarkan bisa menjadikan sampah-sampah ini bercampur dan akan
membuat tata tertib pembuangan sampah yang ditempatkan pada kelas-kelas dan
banyak penyakit yang ditimbulkan oleh 5 P tersebut. Di kantin dan koprasi masih
ada makanan dan minuman yang mengandung 5 P tersebut, terlihat dari berbagai
jenis makanan dengan pewarna buatan yang mencolok, demikian juga dengan
pengawet dan pemanis sintetis yang menghasilkan rasa tajam dan makanan awet
berhari-hari.
dan memeriksa secara rutin berbagai jenis makanan yang ada di kantin dan koprasi
sekolah. Sekolah juga membuat kebijakan dengan membuatkan tata tertib untuk para
pedagang dan siswa yang menjadi konsumen di kantin dan koprasi sekolah.
BAB IV
RENCANA AKSI LINGKUNGAN
Berdasarkan dari permasalahan diatas maka perlu disusun rencana aksi lingkungan
untuk mewujudkan sekolah adiwiyata. Rencana aksi tersebut dijabarkan sebagai
berikut
visi sekolah yang bercita-cita mewujudkan sekolah yang unggul dan berbudaya
sehat dan peduli lingkungan, sekolah juga harus bisa memberikan imbas yang
adiwiyata pantang mundur, kami tetap bergerak maju selangkah demi selangkah
penguasa alam, Allah SWT. Saran dan masukan yang membangun sangat kami
harapkan.
Scanned by CamScanner