Anda di halaman 1dari 12

BAB I

KONDISI SEKOLAH

A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : SD Negeri 004 Bukit Damar
Alamat : Bukit Datuk
Kepenghuluan : Bukit Damar
Kecamatan : Simpang Kanan
Kabupaten : Rokan Hilir
Propinsi : Riau
Nomor Telepon :
1. N P S N 10405055
2. N S S :
3. Jenjang Akreditasi : 2017/ B
4. Tahun Didirikan 1997
5. Tahun beroperasi 1997
6. Kepemilikan Tanah : Pemerintah
a. Status Tanah : Sertipikat Hak Milik
b. Luas Tanah : 10.00 m2
7. Status Bangunan Milik : Pemerintah
8. Alamat E-mail : sugengmr99@yahoo.com
B. Letak Sekolah
.
SDN 004 Bukit Damar merupakan satu dari SD Negeri yang ada di Kecamatan Simpang Kanan
dan memiliki letak geografis berbukit
SDN 004 Bukit Damarberoperasi pertama kali sejak tahun 1994 tepatnya pada tanggal 5 Oktober
1994. Alamat di Bukit Datuk Kepenghuluan Bukit Damar Kecamatan Simpag Kanan

C. Pemetaan Lingkungan Sekolah ( Eco mapping)


Kondisi sekolah serta lingkungannya termasuk Kepenghuluan Bukit Damar Dusun Mulya
Buki Datuk yang merupakan jalan menuju Kota Bagan Batu. Di sekitaran sekolah merupakan
perumahan masyarakat dan juga perkebunan kelapa sawit milik masyarakt setempat. Disekitaran
sekolah belum ada tempat pembuanagan sampah Umum (TPU) karena wilayah sekolah tergolong
pedesaan yang masih luas lahan nya. Sehingga masyarakat setempat masih membuang sampah
disekitaran rumah masing masing dengan memanfaatkan lubang sampah yang mereka buat sendiri.

1
Jenis tanah di sekolah cenderung keras dan tidak subur karena bekas bukit yang dulu digunakan sebagai
tempat penumpukan Balok kayu sehingga tanah menjadi keras dan cenderung tidak subur. Akan tetapi
pihak sekolah sudah memiliki sumber air yang berasal dari sumur Bor milik sekolah.

D. Kondisi Masyarakat Sekitar.


Masyarakat sekitar sekolah mayoritas beragama islam yang taat menjalankan agamanya. Hal
itu dapat dilihat dari banyaknya kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada. Kerukunan dankebersamaan
kehidupan beragama dengan pemeluk agama lain yang minoritas tetap terjaga dan terpupuk dengan
baik. Kegiatan-kegiatan sosial mereka lakukan bersama tanpa membedakan pemeluk agama, ras
maupun golongan.
Masyarakat sekitar sekolah SDN 004 Bukit Damar memiliki bermacam macam pekerjaan
antara lain pedagang, wiraswasta lain dan PNS serta petani kelapa sawit.
Masyarakat sekitar sekolah juga mempunyai pola pikir yang modern karena semua sudah
menyadari pentingnya teknologi informasi, dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pendidikan.
.

E. Kondisi Siswa dan Orangtua siswa


Kondisi Siswa SDN 004 Bukit Damar tergolong kurang dari segi kognitif itu di dasarkan
pada hasil pendaftaran siswa baru setiap tahun ajaran baru. Itu merupakan data yang diambil dari nilai
UN (Surat Keterangan Hasil Ujian) rata ratanya. Hal ini karena SDN 004 Bukit Damar merupakan
sekolah Inklusi. Menerima anak anak berkebutuhan khusus. Namun tidak menutup mata ada beberapa
anak yang memiliki prestasi tertentu misalnya dari cabang olahraga Futsal pernah juara satu tingkat
kecamatan dan melukis juga pernah meraih juara di POPDA (Pekan Olah Raga Daerah) kabupaten
Rokan Hilir
Kondisi ekonomi masyarakat yang putranya masuk di SDN 004 Bukit damar mayoritas
menengah ke bawah meskipun ada yang status ekonominya mapan namun jumlahnya relatif kecil. Hal
ini dapat dilihat kenyataan bahwa sebagian besar masyarakat memberikan sumbangan partisipasi
kepada sekolah kurang sesuai dengan kebutuhan, sehingga penggalangan dana pendidikan dari
masyarakat kurang optimal. Sebagian kecil masyarakat tergolong prasejahtera.

Berbagai profesi yang ada di masyarakat sekitar sekolah antara lain PNS, wiraswasta, sopir, petani,
buruh tani dan tukang / kuli bangunan.
Latar belakang yang terbanyak adalah anak anak yang orangtua nya buruh tani bahkan ikut
nenek tidak pernah tahu orangtuanya. Sehingga pengasuhan orangtua kurang maksimal terhadap
pendidikannya, Hal ini merupakan tugas berat bagi kami sekolah untuk membentuk karakter mereka.
Pendidikan juga mengajarkan kita tidak saja membentuk anak yang cerdas dari segi kognitif tapi juga
anak yang berkarakter berbudi pekerti luhur dan memiliki perilaku yang sopan santun, tanggung
jawab seperti yang tertuang pada pembukaan pasal 31 UUD 1945 juga UU Sisdiknas No 20 tahun
2003.
2
F. Kondisi Proses Belajar dan Mengajar
Kegiatan Proses Belajar di SDN 004 Bukit Damarberlangsung kondusif tertib dan lancer , tetapi
belum semua semua guru telah bersertifikasi. Jumlah gedung dan ruang kelas memadai dan ruang
yang lain sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar cukup. Sikap Penumbuhan Budi Pekerti di
sekolah sehari hari diterapkan. Antara lain masuk kelas diawali dengan memberi salam dan berdoa,
begitu juga di akhir pelajaran juga berdoa. Lima belas menit dari masuk awal setiap hari senin sampai
kamis ada kegiatan Literasi dan membersihkan lingkungan sekolah selama 15 menit. Setiap jam
pertama menyanyikan lagu wajib dan lagu lagu nasional.
Kegiatan KBM menggunakan berbagai metode dan strategi ,hanya saja ketersediaan alat LAB
seperti LCD alat LAB IPA pada umumnya yang bisa membantu proses pembelajaran belum lengkap.
Sehingga guru seringn menggunakan semua yang ada di Lingkungan sekolah menjadi media sumber
belajar.

G. Kondisi sarana dan Prasarana.


Berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memasuki kawasan lingkungan
pendidikan di pelosok-pelosok desa, tidak terkecuali di SDN 004 Bukit Damar. Banyakdari siswa
yang sudah memiliki alat komunikasi, media elektronik, telepon selular (handphone) yang semuanya
mempercepat perkembangan informasi IPTEK yang pada gilirannya berpengaruh pada proses
pendidikan. Dengan adanya perkembangan IPTEK, maka siswa SDN 004 Bukit Damar sudah diberi
pembelajaran komputer serta dikenalkan internet yang memang sudah ada jaringan layanan internet.
Sarana yang lain seperti Kebun bibit , Greenhouse dan Kebun Toga serta masih sedang dikerjakan
agar bisa dinikmati oleh siswa tempat duduk di raung terbuka hijau dan tempat cuci tangan merupakan
sarana yang tidak kalah pentingnya dalam membangun karakter anak yang sehat dan memiliki budaya
tertib dan bersih. Budaya budaya itulah yang sekolah tekankan agar kedepan anak anak memiliki
karakter peduli lingkungan. Termasuk membuang sampah pada tempatnya serta memilah sampah
dengan benar.

3
BAB II
POTENSI SEKOLAH

A. Potensi yang dimiliki Sekolah.


I. Jumlah Siswa
Jumlah siswa kelas 7 = 68 siswa.
Jumlah siswa kelas 8 = 97 siswa
Jumlah siswa kelas 9 = 102 siswa
Total siswa = 267 orang.

II. Potensi Guru:dan Kepala Sekolah


1. Jumlah Kepala Sekolah = 1 orang
2. Jumlah guru PNS dan Honorer = 11 orang sudah termasuk kepala sekolah.
3. Jumlah Tenaga Kebun, penjaga = 1 orang
4. Operator = 1 orang
Total Guru dan Karyawan = 31 orang.

III. Potensi Sarana Prasarana Sekolah


1. Jumlah Rombongan Belajar = 12 kelas
2. Jumlah Wastafel/ cuci tangan = 12 unit.
3. Jumlah Green house = 1 unit
4. Jumlah tempat duduk ruang terbuka 3 set
5. Sarana Perpustakaan dengan jumlah buku hamper 2000 judul
6. Jaringan Interne yang memadai dan lancer
7. Ruang Kesenian lengkap dengan gamelannya.
8. Laboratorium IPA dengan peralatannya.

B. Daya Dukung SDM dan SDA


Daya dukung Sumber Daya Manusia
1. Jumlah guru yang berijasah Sarjana / S1 / D IV = 10 orangJumlah Siswa
keseluruhan = 260 orang
2. Jumlah tukang kebun,penjaga sekolah dan kebersihan 1 orang
3. Jumlah tenaga Honorer = 2 orang ( 1 TU dan 1 Penjaga Perpustakaam )
4. Jumlah guru dan TU yang mampu mengoperasikan IT/ computer = 90 %
5. Jumlah komite beserta paguyuban orangtua = 6 orang.

4
Daya Dukung Sumber Daya Alam
1. Lingkungan sekolah yang jauh dari keramaian karena letaknya di desa
2. Warga sekitar yang berprofesi sebagai pekebun dan petani sawit
3. Lingkungan jauh dari pencemaran udara dan suara.

C. Daya dukung Masyarakat Sekitar


Daya dukung masyarakat sekitar sekolah antara lain:
1. Agamis umumnya beragama islam dan dekat mushola warga.
2. Memiliki budaya jawa yang kental dengan nuansa ritual
3. Latar belakang pekerjaan masyarakat sekitar sekolah bervaariasi dari pedagang, buruh tani,
PNS , TNI, wiraswasta, sopir, dan pekebun sawit
4. Lingkungan pemukiman 300 m dari sekitar sekolah tergolong padat.

D. Daya Dukung pemerintah Daerah


Daya dukung pemerintah Daerah antara lain:
1. Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir terus berupaya setiap tahun mendapat Adipura.
2. Juga pemerintah daerah terus berkomitmen menjadi daerah yang SEHATl.
3. Kebijakan Kantor / badan Lingkungan Hidup di Daerah yang terus memotivasi jumlah
Sekolah yang ikut Program sekolah Adiwiyata.
4. Kebijakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang terus focus pada Mutu
Sekolah termasuk sebagai sekolah Adiwiyata
5. Kepedulian Program program Dinas Lingkungan Hidup yang menggadakan even
Prokasih ( Program Kali bersih, Penanaman Sejuta Pohon, Pengecatan Taman dsb).

5
BAB III
PERMASALAHAN SEKOLAH BERDASARKAN POTENSI
PERMASALAHAN DAERAH

A. Permasalahan Sekolah Berdasarkan Potensi dan Permasalahan Daerah


Konsep pembangunan berkelanjutan berkembang karena timbulnya kesadaran bahwa
pembangunan ekonomi dan sosial tidak dapat dilepaskan dari kondisi lingkungan hidup.
Sebagaimana pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir masih sangat tergantung pada sumber
daya alam yang berupa tanah, air dan udara dan sumber daya lain yang terbarukan maupun
yang tak terbarukan. Namun demikian sumber daya alam mempunyai keterbatasan didalam
banyak hal baik menurut kuantitas maupun kualitasnya. Oleh karena itu diperlukan
pengelolaan sumber daya alam yang baik dan bijaksana, karena antara lingkungan danmanusia
saling mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Dengan topologi sekolah SDN 004 Bukit
Damar yang hampir 60 % kawasan perbukitan maka isu prioritas yang terjadi di SDN 004
Bukit Damar adalah :
1. Erosi
Faktor penyebab erosi adalah air hujan mengikis tanah yang tidak berpenghalang
karena tidak ada tanaman yang tumbuh di permukaan tanah.. Hujan deras seharian, kondisi
perbukitan yang tingkat ke- lerengan yang tajam adalah faktor penyebab terjadinya erosi Tanah
longsor terjadi sebagai akibat perubahan- perubahan, baik secara mendadak atau bertahap pada
komposisi, struktur, hidrologi atau vegetasi pada satu lereng. Perubahan-perubahan ini bisa
bersifat alami atau disebabkan oleh manusia dan menyebabkan gangguan keseimbangan
materi-materi yang ada pada lereng.
Di antara faktor-faktor penyebab perubahan-perubahan tersebut yang kemudian
mengakibatkan terjadinya erosi adalah:
1. Meningkatnya sudut lereng karena konstruksi baru atau karena erosi sungai.
2. Meningkatnya kandungan air yang disebabkan oleh hujan lebat atau naiknya air tanah.

3. Penambahan beban oleh hujan, materi vulkanis, bangunan, atau rembesan dari irigasi
dan sistem-sistem pembuangan sampah.

2. Banjir
Hujan merupakan siklus alami alam yang tak jarang dinantikan para petani untuk
digunakan bercocok tanam di area pegunungan dan lahan persawahan yang butuh air. Dalam
hal ini, kehadiran hujan biasa disebut dengan Anugerah Tuhan. Manusia memang
memanfaatkan hidupnya dari alam. Dan dari alam pulalah, manusia juga tak jarang
mendapatkan bencana.
6
Seperti yang terjadi belakangan ini, di mana hujanpun berubah menjadi malapetaka.
Seperti yang dituturkan oleh BMKG, curah hujan semakin bertambah akan mengguyur wilayah
Indonesia selama bulan Juli hingga September 2016. Bahkan BMKG juga mengingatkan
bahwa hujan kemungkinan akan mengakibatkan banjir di berbagai wilayah Indonesi.
Walaupun disekitaran Kepenghuluan Bukit damar terutama disekitar sekolah SDN
004 Bukit Damar merupakan dataran tinggi dan kemungkinan bencana banjir tidak akan
terjadi. Akan tetapi kami juga berharap siswa dan masyarakat setempat juga menyadari
bahwa bencana banjir bisa saja terjadi dimana saja dan kapan saja . oleh karena itu kami
tetap memberikan pengetahuan tentang banjir dan penyebabnya.
Upaya yang digunakan untuk menanggulangi bencana banjir yang selama ini terus
terjadi adalah dengan :
1. Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan
selokanadalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan sampahataumenjadi
tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokanmenjadi
tersumbat.
2. Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang
dapatmenyerap air dengan cepat
3. Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuar lahan hijau
untukpenyerapan air
4. Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit sungaidan
sampah rumah juga akan masuk sungai
5. Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan
menyebabkanbumi ini akan semakin sulit menahan bebanya dan membuat permukaan tanah
turun.
6. Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran sungai,
karena pohonberperan penting pencegahan banjir. Sebenarnya menebang pohon tidak dilarang
bila kita akan menanam kembali pohon tersebut dan tidak membiarkan hutan menjadi gundul

B. Permasalahan yang terjadi pada masyarakat di sekitar sekolah


Permasalahan di masyarakat sekitar sekolah adalah masih banyak anak anak yang membeli
makanan di warung dengan menggunakan kantong plastik serta steroform. Dan juga kurang
sadarnya penjual dan masyarakat akan bahayanya menggunakan kantong plastik dan steroform
untuk tempat makanan. Malah sebagaian masyarakat penjual menganggap ini lebih praktis dan
higienis dibanding dengan menggunakan bahan lainnya seperti daun pisang dan lainnya.
Masalah yang timbul selain warung adalah penggunaan sepeda motor bagi siswa SD. Hampir
dari 30 % menngunakan sepeda motor sebagai alat transportasi mereka muju sekolah. Bukan
diantar oleh orang tuanya. Tapi mereka sendiri yang mengendarai sepeda motor tersebut sam

7
pai disekolah . hal ini berdampak kurang baik bagi anak yang seharusnya belum boleh
mengendarai sepeda motor karena usia belum cukup untuk memiliki SIM. Dan ini memicu
anak anak untuk ugal ugalan dalam mengendarai sepeda motor baik saat berangkat sekolah
maupun saat pulang sekolah.

8
BAB IV
RENCANA AKSI SEKOLAH

A. Pemecahan terhadap masalah di sekolah


1. Pemecahan permasalahan Sampah.
a. Mulai membentuk Tim Adiwiyata bagian pokja Sampah.
b. Membuat Aksi nyata menambah sarana prasarana tempat sampah dari tong plastic
bekas cat yang ditulis sampah basah dan sampah kering.
c. Memberi pembelajaran cara membuat kompos baik secara manual maupun dengan
menggunakan bahan EM 4 ditambah cairan air gula yang dieramkan selama 1 malam
sebagai setaternya.
d. Memberi pembelajaran pembuatan kompos ala Takakura menggunakan keranjang dan
menggunakan kompos yang jadi sebagai setaternya , sebagai bahan adalah sampah
basah organic.
e. Memilah sampah menjadi organic dan an organic dan membiasakan buang sampah
pada tempatnya.
f. Membuat daur ulang sampah menjadi berbagai macam peraga termasuk baju mascot
recycle, membuat tempat pensil, membuat tempat tisu , membuat miniature rumah .
g. Membuat slogan slogan yang berhubungan dengan sampah antara lain : sampah bukan
masalah tapi sampah jadi berkah.
h. Memanfaatkan tempat pos pembuangan terakhir sampah untuk membuang sampah an
orgamik yang tidak dapat di olah lagi
i. Mengoptimalkan penggunaan komposter sebagai alat pembuatan kompos..

2. Pemecahan permaslahan Energi


a. Pemecahan masalah energy listrik sementara yang mampu dikerjakan adalah dalam
bentuk penghematan penggunaannya, misal dengan mengganti lampu lampu dari dop
menjadi LED.
b. Membuat slogan slogan hemat energy.
c. Mematikan computer bila tidak dipergunakan
d. Mematikan lampu dan kipas angin jika sudah tidak digunakan.
e. Mematikan jaringan internet dan wifi bila sudah tidak digunakan..
f. Membiasakan mematikan lampu di kelas pada saat selesai jam terakhir pembelajaran.

9
3. Pemecahan masalah Air
a. Permasalahan p e m b o r o s a n air menjadi hal yang utama bagi SDN 004 Bukit
Damar karena belum adanya kesadaran siswa untuk menghemat air.
b. Sumber air dari sumur BOR
c. Penghematan air untuk cuci tangan sudah mengacu pada penghematan karena lubang
sisa air masuk ke taman taman.
d. Setiap satuan unit gedung sudah terpasang tempat cuci tangan dan dapat disalurkan
menggunakan pipa pipa untuk menyiram tanaman.
e. Belum memiliki tandon air
f. Kedepan memiliki rencana untuk membuat kolam ikan dengan memanfaatkan air
dari sisa air wudhu.
g. Persiapan membuat sumur resapan.

4. Pemecahan masalah Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati yang dimiliki SDN 004 Bukit Damar sementara masih jenis
tanaman pucuk merah, ketepeng mangga dan palem yang memiliki tajuk dan termasuk
jenis tanaman berkayu tahunan.
Keanekaragaman hayati mulai digiatkan melalui sadar lingkungan dengan hal yang
kecil pada awalnya siswa membawa pupuk kandang dan siswa baru membawa tanaman
dari rumah, sehingga sejak kegiatan pokja Hayati dibentuk bertambahlah beraneka jenis
bunga dan jenis hewan yang ada di sekolah:
Jenis jenis Hewan yang dimiliki : Burung Kenari, Burung gelatik wingko, burung
kutilang, Ayam serama.
Sedangkan aneka tanaman hias ada 50 jenis. Golongan Toga seoerti lengkuas, kencur ,
serei, kunyit dan bawang ore dan seledri ada.
Untuk model penanaman Verticultur alat membuat sendiri dengan bahan bekas
botol minuman yang ditanami sayuran dan bunga

5. Pemecahan masalah Makanan Sehat.


Makanan sehat dan bergizi merupakan factor penting yang harus ada di sekolah,
sementara kantin di SDN 004 Bukit Damar keberadaannya kurang baik begitu juga dengan
aneka jajanan yang di jual. Namun sejak pokja Makanan Sehat dibentuk mulai
mensosialisasi kepada pedagang juga kepada siswa tentang makanan sehat dan bergizi.

10
Melarang siswa membeli makanan dikantin sekolah, Anak anak sadar dan membawa
bekal bahkan juga dijual ke teman temannya seperti nasi kuning, demikian pula kantin
mulai merubah sedikit demi sedikit dagangan dari berbagai jenis makanan yang terbungkus
plastic beralih ke yang ramah lingkungan seperti pisang goreng, tahu isi, dan minuman
teh.
Daftar menu serta tata tertib kantin juga telah dipasang serta disosialisasikan kepada semua
warga. Untuk menutup aneka jenis makanan yang di jual sementara masihditutupi dengan
kertas nasi.

B. Pemecahan terhadap masalah masyarakat di sekitar sekolah.

Bekerja sama dengan kelurahan tentang tata tertib siswa jika membolos atau menemui siswa
tidak masuk sekolah karena mbolos atau nongkrongan di pos pos masyarakat agar memberi
tahu ke pihak sekolah.

11
BAB V
PENUTUP

Sebagai Sekolah adiwiyata tingkat Kabupaten, SDN 004 Bukit Damar mempunyai tugas
untuk selalu membudayakan hidup sehat dan peduli terhadap lingkungan hidup baik kepada warga
Sekolah, wali murid, dan masyarakat sekitar sekolah. Sebagai Sekolah adiwiyata di lingkungan
Kecamatan Trenggalek, SDN 004 Bukit Damar harus dapat memberikan imbas positif kepada
sekolah-sekolah yang lain untuk menanamkan budaya peduli lingkungan bukan hanya untuk ikut
program adiwiyata tapi tujuan yang lebih besar adalah untuk menyelamatkan bumi ini dan
penghuninya. Save the earth, save the life.
Semua kekuatan dan peluang yang ada di SDN 004 Bukit Damar harus dapat dimanfaatkan
secara maksimal dan semua kelemahan yang ada hendaknya dirubah menjadi sebuahkekuatan
untuk melakukan aksi peduli lingkungan dan merubah ancaman yang ada menjadi sebuah kekuatan
untuk berbuat.
Semoga kajiandan rencana aksi lingkungan ini bisa memberikan arah bagi SDN 004
Bukit Damar untuk melakukan aksi peduli lingkungan sehingga bisa menghijaukan planet ini
dan menyelamatkan buni untuk kehidupan generasi yang akan datang.

12

Anda mungkin juga menyukai