Nomor : 001/PMKP/IV/2016
Lampiran :1 ( satu ) berkas
Prihal : Permohonan Bantuan Modal Kegiatan
Teriring salam dan doa kami sampaikan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan
hidayah kepada kita semua sehingga selalu sukses dalam menjalankan segala aktifitas sehari-
hari. Amin .
Dengan surat ini kami mememohon kepada bapak Pimpinan PT U Garment dapat
membantu untuk memberikan modal kegiatan pertanian dalam polybag (terong dan Cabai).
Demikian surat permohonan ini kami buat, besar harapan kami Bapak dapat
membantunya . atas segala perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Ketua Bendahara
LUKMAN Sutiyono
I. PENDAHULUAN
Penanaman pertanian pertanian dalam polybag (terong dan Cabai) di Yayasan Yatim Piatu
PANDAI, dalam melakukan penanaman pertanian masih menggunakan system tradisional
dan bersifat sederhana sehingga membantu ketrampilan penghuni Panti Asuhan PANDAI.
Salah satu factor penyebab kurangnya ketrampilan penanaman pertanian adalah kekurangan
modal dalam melaksanakan penanamana pertanian tersebut. Dalam upaya meningkatkan
ketrampilan penghuni Panti Asuhan PANDAI dalam penanaman pertanian diperlukan modal
sesuai dengan kebutuhannya.
Lokasi kegiatan penanaman pertanian dalam polybag di sekitar halaman masjid dan halaman
Panti Asuhan Yatim Piatu PANDAI Desa AMPEL Kecamatan MAWAR Kabupaten
Semarang. Sarana yang ada sekarang berupa halaman kosong.
- Tanah Rp : 110.000,-
- Bibit Cabai 75 Biji @ 170 Rp : 12.750,-
- Bibit Terong 25 Biji @ 160 Rp : 4.000,-
- Polybag 100 buah @ 2.000 Rp : 200.000,-
- Obat-obatan Rp : 300.000,-
- Jaring 50 meter @8.000 Rp : 400.000,-
- Pupuk Rp : 250.000,-
- Tali rafia Rp : 15.000,-
- Ajir 100 buah @250 Rp : 25.000,-
- Lain-lain Rp : 100.000,-
Jumlah Rp 1.416.750,-
V. PENUTUP
Adapun program dan kegiatan yang akan di laksanakan tidak terlepas dari kebutuhan
anggaran biaya. Maka perlu adanya bantuan dari bapak Pimpinan U Garment agar bisa
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas segala perhatian bapak Pimpinan U
PENDAHULUAN
Taman Sekolah, adalah taman artifisial yang ditanam aneka tanaman hias dan pelindung
untuk meng-indahkan dan menghijaukan lahan di pekarangan sekolah. Sedangkan Konsep
kebun bukanlah hanya sebuah kebun taman bunga kecil di pekarangan sekolah , tetap suatu
kebun dengan berbagai pasilitas lengkap yang dibangun dan dikelola oleh sekolah untuk
keperluan pendidikan biologi dan Lingkungan Hidup,selain sebagai taman yang
memberikesan kesegaran dan keasrian lingkungan sekolah serta dapat menambah gairah
kerja bagi warganya. Adanya kebun ini dapat pula mendorong kreativitas murid dan guru
pembimbingnya.
Pemahaman siswa tentang biologi dan PLH sebagai ilmu, diasumsikan sebagai ilmu hafalan
dan tidak ada manfaatnya dalam kehidupan keseharian. Anggapan yang timbul karena
mereka melihat biologi dan PLH sebagai ilmu yang banyak mempergunakan bahasa latin
sebagai bahasa ilmiah. Juga akibat pengalaman belajar yang bersifat verbalistis dan tidak
pernah diajak belajar di luar kelas. Pengalaman belajar di sekolah sebelumnya lebih bersifat
tekstual dan lebih menekankan pada penyelesaiaan soal-soal daripada pembelajaran secara
praktis.
Model pembelajaran yang memisahkan konsep dengan realitas kehidupan sehari-hari,
semakin menjauhkan pemahaman hubungan ilmu biologi dan PLH dengan alam sekitar dan
kehidupan siswa. Suatu kondisi yang kemudian menimbulkan persepsi yang keliru , dan
melepaskan relevansi ilmu biologi dengan realitas kehidupan siswa. Suatu pembelajaran
verbalistik yang kurang memanfaatkan potensi lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
yang paling dekat dengan diri anak. Suatu realitas yang tidak dapat diingkari bahwa banyak
siswa SMP yang tidak mengenal aneka jenis tanaman hias yang ada di halaman sekolah.
Persoalan di atas merupakan persoalan klise yang selalu muncul, karena orientasi
pembelajaran yang dilakukan guru sering terpaksa tidak mendekatkan siswa dengan
lingkungan secara langsung. Suatu pola pembelajaran yang didominasi guru tanpa
mempertimbangkan latar belakang, pengalaman, dan lingkungan sekitar siswa. Sehingga
siswa hanya berfungsi sebagai obyek, tanpa mampu mengembangkan diri, dan lingkungan
sebagai sumber belajar tidak Termanfaatkan secara optimal
. Guru sering terpaksa melakukan pembelajaran
tekstual sebagai akibat minimnya sarana pembelajaran kontekstual yang menghubungkan
antara konsep dengan realitas kehidupan sehari-hari. Pola pembelajaran tersebut jika
berlangsung lama dapat mernjadi pembelajaran yang membentuk persepsi yang salah tentang
relevansi biologi dan PLH dengan kehidupan sehari-hari. Perspsi ini membekukan potensi
guru dan siswa. Yang pada akhirnya Biologi dan PLH tidak lagi menarik di pelajari
. Taman sekolah dan kebun
sekolah menjadi amat penting diwujudkan agar kasus diatas tidak terjadi. Taman dan Kebun
sekolah merupakan media pembelajaran kontekstual yang serba guna untuk menumbuh
kembangkan sikap dan prilaku anak agar merka lebih kreatif, inovatif dan kompetitif,
mencintai ling kungan sekitar serta mendekatkan diri kepa Sang Pencipta
1. Tujuan
Pesatnya perkemebangan sains dan teknologi telah banyak memerikan perubahan terhadap
berbagai sektor kehidupan manusia. Suatu perubahan yang memberikan berbagai kemudahan
bagi manusia, sehingga semuanya bisa dilakukan dengan cepat dan efisien. Perubahan
kehiduapn yang menggiring manusia pada perilaku instan dan serba mekanis.
Perubahan yang kemudian semakin menjauhkan manusia dari lingkungannya, alam semakin
teralineasi dari kehidupan manusia. Sehingga berbagai dampak perubahan alam belakangan
ini menimpa kehidupan manusia. Suatu peringatan yang meminta manusia untuk introspeksi
diri mengenai hubungan dirinya dengan alam.
Maka, dalam kondisi demikian itu, ilmu biologi dan Pendikan lingkungan Hidup memiliki
peranan untuk mengaktualisasikan relevansi antara manusia dengan lingkungannya.
Pembelajaran biologi dan Pendidikan Lingkungan hidup menyangkut proses belajar yang
berkaitan dengan makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu proses pembelajaran yang
selalu berhubungan dengan aktivitas kehidupan nyata.De Porter (2000:5) menjelaskan bahwa
interaksi dari berbagai macam momen di lingkungan sekitar mencakup unsur-unsur belajar
efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan
nasional, berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.Untuk mencapai
ke arah tujuan pendidikan nasional tersebut, secara mikro setiap proses pembelajaran tidak
hanya mengembangkan kemampuan aspek kognitif, tetapi juga mengembangkan kecakapan
aspek afektif dan psikomotorik. Selanjutnya akan mengembangkan kecerdasan intelektual,
emosional dan spiritual secara berimbang.
Proses pembelajaran biologi sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan
nasional, harus bertumpu kepada upaya-upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap
Lingkungan, tanah air dan iklim belajar serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya
diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif. Pada gilirannya pendidikan akan mampu
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggungjawab
Pada akhirnya tujuan dibangunnya taman dan kebun sekolah ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Membangun pembelajaran kontekstual untuk Membentuk pemahaman relevansi
Pendidikan Biologi dan Pendidikan Lingkungan Hidup dengan alam sekitar dan kehidupan
sehari-hari
b. Membekali siswa dengan ketrampilan melalui pengalaman nyata, sehingga
kelak mampu menerapkan bekal ketrampilan tersebut dalam kehidupan sehari-
hari
Keberadaan taman dan kebun sekolah ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Taman dan kebun sekolah dapat menjadi laboratorium hidup di sekolah. Dengan
memanfaatkan taman dan kebun guru bisa mempraktikan metode pembelajaran
kontekstual dan aneka metode pembelajaran yang menyenangkan, dengan
memperlakukan siswa sebagai subyek, yang mampu mengembangkan diri sesuai
dengan bakat dan kemampuannya. Sehingga siswa memperoleh pengalaman nyata
yang dapat dijadikan bekal untuk memecahkan permasalahan pada kehidupan
sehari-hari.
Suatu lingkungan hidup manusia yang baik, nyaman dan selaras adalah kondisi lingkungan
yang dapat memberi revitalitas atau semangat hiduplagi sesudah orang mengalami suasana
sedemikian sehingga vitalitasnya turun. Energi terkuras yang diakhiri kejenuhan diri. Dalam
lingkungan sekolah, guru dan murid menggunakan sebagian besar waktu dalam proses
belajar- mengajar yang mungkin menimbulkan kelelahan dan kejenuhan. Sehingga
memerlukan istirahat disuatu tempat yang menenangkan, menimbulkan kenyamanan dan
ketentraman hati
Dengan adanya sarana kebun sekolah akan memberi peluang cukup bagi gurupembimbing
dan murid-muridnya dalam mengembangkan daya kreativitasnya. Misalnya dengan
berkelompok murid murid menciptakan sayuran organic dengan menggunakan pot. Selain
itu guru dan siswa dapat mempraktikan berbagai hal mulai dari cara bercocok tanam yang
baik, pembibitan dan perkembangbiakan tanaman sampai pengolahan sampah yang tak
berharga menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi . oleh karenanya kebun sekolah juga
harus dilengkapi berbagai perlengkapan dan pasilitas untuk menunjang segala pekerjaan
tersebut
d. Melatih murid menyenangi pekerjaan dan pembentukan disiplin
a. Persiapan
Persiapan merupakan tahap awal dalam proses prencanaan. Hal-hal yang dipersiapkan antara
lain : bahan dan alat, data tempat yang direncanakan, dan keinginan utama dari pengguna.
Kegiatan pokok dalam tahapan ini yang mesti dilakukan yaitu jadwal kegiatan, rencana biaya,
dan produk perencanaan yang akan dihasilkan.
b. Pengumpulan data
Data yang diperlukan meliputi aspek-aspek (sosial, fisik lahan, teknik pelaksanaan, dan
sumber dana yang tersedia) dan faktor-faktor (ruang, waktu, dan tenaga). Aspek sosial
berhubungan dengan fungsi ruang, karakter pengguna ruang, dan jenis aktivitas yang
dilakukan. Aspek fisik menyangkut tentang bentuk, sirkulasi ruang, flora-fauna, iklim,
suara/bunyi-bunyian, dan lain-lain. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan merekam
keadaan lahan, memotret, membuat sketsa bentuk lahan, mewawancarai orang-orang di
sekitar lingkungan lahan, dan lain-lain.
c. Analisis
Data yang sudah terkumpul dianalisa terhadap berbagai aspek dan faktor yang turut berperan
dalam penciptaan keasrian dan kelestarian rencana tapak/lahan sehingga dapat diketahui
masalah, kendala, potensi, serta kerawanan dari tapak/lahan tersebut. Berbagai kendala yang
menjadi hambatan dicarikan alternatif penanggulangan yang terbaik. Potensi yang ada
dimanfaatkan dan dikembangkan, sedangkan bagian tapak yang rawan jangan digganggu
supaya tidak menjadi rusak atau terpelihara keamanannya. Hasil analisis akan dijadikan
berbagai kemungkinan untuk dapat merencanakan taman yang fungsional dan estetits
sehingga memberikan ketenangan dan kenyaman bagi penggunanya.
d. Sintesis
Hasil analis dijadikan sebagai bahan acuan untuk dikembangkan sebagai input untuk
mendapatkan recana tapak sesuai dengan program yang diinginkan. Hasil dari tahap sintesis
berupa alternatif-alternatif rencana penggunaan ruang dengan berbagai kekuatan dan
kelemahannya.
e. Perencanaan
Menentukan pilihan terhadap alternatif yang akan menjadi rencana lanskap/tapak (taman
sekolah). Alternatif pilihan dapat berupa satu alternatif atau kombinasi dari beberapa
alternatif pra perenacanaan
Top of Form
Bottom of Form
BAB II
1. PROFIL SEKOLAH
Kel/Kkecamatan :Tamanjaya/Tamansari
Kota : Tasikmalaya
No .Telp/HP : (0265)314970
1. NSS/NSM/NDS : 20.1.32.77.72.021
2. Jenjang Akreditasi : A
3. Tahun didirikan :1994
4. Tahun Beroperasi : 1994
5. Kepemilikan Tanah (swasta) : Pemerintah
1. Status tanah: SHM
2. Luas tanah : 5980m2
3. Surat ijin Bangunan :
4. Luas Seluruh bangunan :2.391m 2
6. Data siswa dalam 4 tahun terakhir
Jumlah
Jumlah
Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9
pendaftar
(Kelas 7+8+9)
Tahun ajaran
Jml Jml Jml
(calon Jml Jml Jml Jml Jml romb
romb romb. romb
siswa baru) siswa siswa siswa siswa belajar
belajar belajar belajar
Th.
163 163 4 84 3 74 3 289 10
2006/2007
Th.
178 178 4 131 4 84 3 393 11
2007/2008
Th.
144 144 4 120 4 116 4 348 12
200/2009
Th.
139 139 4 112 4 122 4 373 12
2009/2010
Jumlah Ruang
Ruang Kelas (asli) (a) 12
Ruang lainnya yang digunakan untuk/sbg
1. 8. Data Guru
Jumlah Guru/Staf Bagi SMP Negeri Bagi SMP Swasta Ketrangan
Guru Tetap
25
(PNS/yayasan)
Guru tidak tetap 2
Guru PNS
Dipekerjakan
Staff Tata Usaha 7
Visi
Indikator Visi
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan dan bimbingan secara apektif agar siswa
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki
c. Tujuan Sekolah
b) Membina siswa dalam rangka memahami manfaat pendidikan bagi diri sendiri dan
lingkungan sekitar.
e) Mampu bersaing dalam bidang prestasi dengan sekolah lain di kota tasikmalaya
BAB III
Rak bambu
Cangkul
Sekop
Garpu
linggis
Cetok
Kored
Sprayer
Bak pembibitan
Gunting stek
Pisau
golok
Pot
Pipa paralon
ember
Bahan
Bibit tanaman
Pupuk organic
Sekam bakar
Pembuatan taman
Pasir
Smen
1. Bata
Rp. 10.000000.00
Batu taman
Lampu hias
Bahan
Rumput taman
Bunga
Aglaonema
Anthurium
1. Keladi
Zamia Kulkas
Pilodendron
Puring
Sanseivera
Sikas
Zamia
Ros
Adenium
Anggrek Phalaenoovsis
Encephalartos
Euphorbia
Kamboja
Lotus
Mandevilla
Bonsai
1.
Recycle sampah dan kompos 4.000.000,00
Total Jumlah 24.000.000.00
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
DINAS PENDIDIKAN
SMPN21 TASIKMALAYA
Nomor : 421.3/280-SMP.21/TU/2009
Tentang
TAHUN 2009
Tahun 2009 Melalui direktorat pembinaan SMP, Ditjen Manajmen Dikdasmen, Depdiknas
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kelima : Surat Keputuasan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan, dan jika
ada kekeliruan dikemudian hari , maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di :Tasikmalaya
Nomor :
Lampiran SK:
Nomor : 421.3/280-smp.21/TU/2009
SMPN 21 TASIKMALAYA
TAHUN 2009
BABIV
PENUTUP
Semoga Proposal ini menjadi pertimbangan dalam penentuan skala prioritas pembangunan di
SMPN 21 Tasikmalaya. Keberhasilan pembangunan taman dan kebun sekolah di SMPN 21
tasikmalaya tersebut nantinya ditentukan oleh semangat,motivasi, bimbingan serta bantuan
pemerintah daerah dan peran serta masyarakat serta segenap pelaksananya guna turut
mewujudkan kota Tasikmalaya yang mandiri, berdaya saing, Guna mewujudkan Masyarakat
yang sejahtra dan berahlak mulia .
Akhirnya dengan dilandasi oleh keiklasan hati , semangat dan optimisme, Semoga Taman
sekolah dan kebun sekolah yang akan di bangun di SMPN 21 Tasikmalaya ini benar-benar
memiliki multi guna dan bermanfaat sebagai sarana pembelajaran biologi dan PLH serta
pelajaran lain sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional. Tidak
semata-mata menjadi monument belaka
Ide ini muncul tatkala penulis merayapi kehidupan siswa-siswi SMPN 21 Tasikmalaya dari
dekat
Siswa siswi SMPN 21 kebanyakan dari keluarga yang amat miskin. Tinggal di pedesaan yang
cukup terpencil. Orang tua hidup dari buruh tani dengan upah yang tidak seberapa. Mereka
jauh dari mapan . rumah beratapkan rumbia dan berlantaikan bamboo belah . Banyak diantara
siswa yang hanya mendapatkan makan sehari satu kali. Makan Gaplek (oyek) menjadi tidak
asing. Sebuah penghidupan yang amat pahit dikehidupan bawah payung Negara Indonesia
yang kaya raya dengan pemimpin yang adil.
Penulis merasa tertantang untuk sedikit meringankan beban di pundak mereka. Lahirlah
gagasan BERTANAM SAYURAN DAN BUAH ORGANIK DI PEKARANGAN
RUMAH, MENJADIKAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA
YANG MURAH MERIAH, SEHAT BEBAS KIMIA DAN RAMAH LINGKUNGAN
Inilah yang kami tawarkan kepada peserta didik agar mereka memiliki ketrampilan bercocok
tanam pada lahan yang amat sempit dengan biaya yang amat murah dan ramah lingkungan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk buatan sendiri dari limbah dapur berupa sisa makanan
,sayuran , kulit pisang dll
Dibawah ini merupakan poto-poto tanam sayuran dan buah di sekitar pekarangan rumah
penulis
Pot ini di buat dari bilah-bilah bamboo yang di bentuk memanjang. Sayuran tumbuh tak
kalah subur dibandingkan dengan yang ditanam di kebun .Hal ini tergantung dari cara
pemupukan pengolahan media tanam , pengendalian hama dan perawatan
Buah pepino siap petik. Hadiah dari jerih payah, menjanjikan gizi dan nutrisi yang baik bagi
kesehatan dan kekebalan tubuh anak.
Di pot kemasan minyak goreng, di jerigen atau di pot bambu ,Pokcoy tumbuh sama baiknya
Tanaman melon ternyata mau juga tumbuh di pot. Tak perlu waktu lama untuk menghasilkan
buah . 25 Hari sejak tanam melon sudah memamerkan pentil buah. Sebagai sumber vitamin
dan mineral yang dapat diandalkan
Siswa siswi sedang melakukan pencampuran bahan media jamur. Media yang di pakai adalah
Limbah pabrik penggergajian kayu/serbuk kayu 100 kg, Dedak halus 25 kg dan kapur 8 kg
Langkah 2. Pengefakan
Langkah 3 Pengukusan
Gb. Terlihat pada gambar siswi sedang menginokulasikan bibit jamur pada media yang telah
steril
Gb. Jamur siap panen . tidak perlu perawatan khusus. Hanya perlu penyiraman 2-3 kali satu
hari
SMP 21 TASIKMALAYA
Nomor:
Lampiran:
Kepada Yth.
Di Tasikmalaya
Dengan Hormat
Bersama ini Kami selaku Kepala SMP Negeri 21 Tasikmalaya mengajukan permohonan
bantuan dana block grand Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) untuk SMP Negeri 21
Tasikmalaya, Sebesar Rp. Rp. 24.000.000,00(dua puluh empat juta rupiah) serta sanggup
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan dokumen pendukung lainnya.