Anda di halaman 1dari 4

Nama : Harmia Andawiza

NIM : 2011010049

Kelas : 7 BSA B

Inklusi Pada Berita “Aksi Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anak Kandungnya” Analisis
Wacana Kritis Berdasarkan Sudut Pandang Theo Van Leeuwen

A. Pendahuluan

Kasus criminal sudah sering terjadi di dunia. Banyak terjadi pembunuhan,


Banyak factor penyebab terjadinya pembunuhan. Jumhur ulama fikih, termasuk
ulama Mazhab Syafi’I dan Mazhab Hanbali, membagi tindak pidana pembunuhan
tersebut kepada tiga macam yaitu Pembunuhan sengaja, Pembunuhan semi
sengaja, pembunuhan tersalah1.

Figur orang tua sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, Ayah adalah
sosok panutan dalam keluarga, ayah yang bijak yang mampu mengatasi masalah
dalam rumah tangga. Banyak ayah yang lepas tanggung jawab terhadap anaknya.
Seorang anak yatim bukan hanya ayahnya meninggal tetapi juga ayahnya yang
menelantarkan anak.

Anak adalah anugrah atau hadiah terbesar yang diberikan tuhan kepada
hambanya. Anak adalah titipan dan jembatan untuk orang tua meraih pahala dan
surga. Tetapi banyak orang tua yang tidak bersyukur akan kehadiran anaknya.

Theo Van Leeuwen ini dalam menganalisis wacana pemberitaan suatu teks
berita. Van Leuwen membangun suatu model yang secara umum menggambarkan
bagaimana actor ditampilkan dala pemberitaan. Van leeuwen amat peka dengan

1
Yusuf, I. (2013). Pembunuhan dalam Perspektif Hukum Islam. Nurani: Jurnal Kajian Syari'ah dan
Masyarakat, 13(2), 01-12.
kemungkinan marjinalisasi atau pengucilan actor ( sesorang atau kelompok) dalam
pemberitaan.

Pada berita terdapat seorang ayah yang tega membunuh ke empat anaknya
di Jagakarsa. Peneliti ingin meneliti menggunakan analisis wacana kritis
berdasarkan susut pandang Theo Van Leeuwen.

B. Pembahasan

a). Diferensiasi-Indiferensiasi
Suatu peristiwa atau seorang actor social bisa ditampilkan dalam teks
secara mandiri, sebagai suatu peristiwa yang unik dank has.
Hadirnya(Inclusion).

Polisi memberitakan bahwa motif ayah di jagakarsa benama Panca


Darmansyah yang tega membunuh anaknya.
Aktor ditampilkan secara jelas.

b). Objektivasi – Abstraksi


Elemen wacana ini berhubungan dengan pertanyaan apakah informasi
mengenai suatu peristiwa atau actor social ditampilkan dengan memberi
petunjuk yang konkret.
“Polisi menemukan barang nukti pelaku P berupa handphone untuk
merekam sebelum dan setelah pembunuhan”
Kalimat tersebut merupakan contoh objektivitas dimana dipaparkan barang
bukti yang jelas disita oleh polisi.

Dengan mendalami latar belakang psikologis pelaku, penyidik berharap


bisa mengungkap alasan Panca tega membunuh keempat anak kandungnya
dan menganiaya istrinya. Penyidik juga mencatat kelakuan Pak Panka yang
tidak biasa. seprti, tulis pesan di lantai rumahnya yang berbunyi, "puas
bunda tx for all”.
c). Nominasi-kategorisasi
Dalam suatu pemberitaan mengenai actor(seorang atau kelompok) atau
mengenai suatu permaslaahan, seeringkali terjadi pilihan apakah actor
tersebut ditampilkan apa adanya

Terduga pembunuh dilakukan kepada


VA (6 tahun),
S (4 tahun),
A (3 tahun)
As (1 tahun)
Pelaku menyayat dibagian tubuh korban. Dibagian pergelangan tangan,
kaki, perut.
Kategorisasi dijelaskan bentuk fisik yang ditampilakan

d). Nominasi- Identfikasi


Strategi bagaimana suatu kelompok, peristiwa tindakan tertentu
didefenisikan.
Sedangkan P ditemukan di kamar mandi kontrakan. Kedua pergelangan
tangannya memar dan mengeluarkan darah. diduga melakukan percobaan
bunuh diri setelah membunuh anak tersebut Yang mena ada penggambaran
kejadian yang dilakukan actor.
Adanya pendefenisian yang terjadi pada aktor

e). Determinasi – indeterminasi


Dalam pemberitaan seringkali actor atau atau peristiwa disebutkan secara
jelas, tetapi seringkali juga tidak jelas( Anonim).
Ayah tega membunuh keempat anak kandungnya
Ini meupakan kutipan determinasi actor yang disebutkan secra jelas.

f). Asimilasi-Individualisasi
Strategi wacana ini berhubungan dengan pertanyaan, apakah actor social
yang diberitakan ditunjukkan dengan jlas kategorinya atau tidak.
Pelaku membunuh korban secara bergantian dimulai dengan anak bungsu,
dibunuh dengan cara menutup mulutnya hingga tidak bernapas, selanjutnya
anak yang lain secara bergantian.
Kutipan diatas merupakan contoh asimilasi karena tidak jelas diberitakan
dengan jelas aktornya.

g). Asosiasi-Disosisi
Strategi wacana ini berhubungan dengan pertanyaan, apakah actor suatu
pihak ditampilkan sendiri atau suatu pihak ditampilkan sendiri ataukah ia
dihubungkan dengan kelopok lain.
“motif pelaku sudah diketahui polisi, karena adanya rasa cemburu kepada
ibu dari anak-anaknya”
Kutipan tersebut termasuk contoh asosiasi, sebab kalimatnya digabungkan
dengan pihak lain.

Daftar Pustaka
Ayah yang Bunuh 4 Anaknya Juga Tulis Pesan Cemburu ke Istri di Laptop
(viva.co.id)

Nailati, S. (2020). Analisis Wacana Theo Van Leeuwen Dalam Berita Politik
Surat Kabar Haluan Riau (Doctoral dissertation, Universitas Islam
Riau).

VAN LEEUWEN, T. H. E. O. "ANALISIS WACANA KRITIS MODEL."

Anda mungkin juga menyukai