Analisis Isu Instansional Kelompok 2 Full
Analisis Isu Instansional Kelompok 2 Full
Disamping perguruan tinggi, kasus kekerasan seksual juga sering terjadi di lingkungan
pesantren. Kali ini terjadi di sebuah pesantren di Depok, Jawa Barat. Belasan santriwati dikabarkan
menjadi korban ulah sejumlah ustad dan santri senior.Pimpinan yayasan pondok pesantren itu,
Ahmad Riyadh Muchtar mengatakan, telah dipanggil oleh tim penyidik Polda Metro Jaya untuk
diperiksa sebagai saksi dalam kasus itu pada 5 Juli 2022. Dia pun turut dimintai keterangan ihwal
4 orang terlapor yang telah ditetapkan sebagai tersangka pelaku kekerasan seksual 11
santriwatinya.
(Sumber:https://fokus.tempo.co/read/1609882/ustad-dan-santri-senior-jadi-tersangka-
kekerasan-seksual-di-pesantren-di-depok)
Juga terungkap berbagai kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan pondok
pesantren. Terbaru yang heboh adalah kasus pencabulan yang diduga dilakukan anak kiai
pengasuh ponpes Shiddiqiyah Ploso, Jombang. Bagaimana tidak, aparat kepolisian sampai harus
mengepung dan menyisir area Pesantren Shiddiqiyah Ploso, untuk mencari tersangka pencabulan
santriwati berinisial MSAT atau Mas Bechi.
https://www.tvonenews.com/berita/nasional/52310-tak-hanya-kasus-pencabulan-mas-
bechi-jombang-ini-3-kasus-pelecehan-seksual-yang-pernah-terjadi-di-lingkungan-pesantren
Kasus Kekerasan Seksual merupakan salah satu kasus yang menentang nilai-nilai bela
Negara diantaranya yaitu setia pada pancasila sebagai ideologi Negara dimana oknum belum
memahami dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga isu
tersebut perlu diangkat dan ditelusuri alasan mengapa maraknya peristiwa tersebut.
Dalam Pasal 340 KUHP, yaitu: “Barangsiapa sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu
merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan
pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh
Tahun Penjara. Dalam kasus Alm. Brigadir J ini, melibatkan banyak pihak , Kasus kematian
Brigadir J yang menyita perhatian publik hingga Presiden Jokowi memberi himbauan kepada
Kaplori agar kasus diusut tuntas dan dibuka terang benderang. Terbaru ditelusuri soal motif dan
perpindahan TKP, begini pernyataan Susno Duadji soal ungkap motif pembunuhan berencana
Ferdy Sambo.
Sementara itu, tim khusus juga menyatakan bahwa Ferdy Sambo menggunakan senjata
milik Brigadir J untuk menembak tembok-tembok sekitar tempat kejadian. Sebab, tindakan ini
merupakan upaya untuk merekayasa kejadian seolah-olah peristiwa tersebut merupakan peristiwa
tembak-menembak dan Brigadir J pun menembak Bharada E. Dengan begitu, Ferdy Sambo resmi
menjadi tersangka. "
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto juga telah menetapkan hukuman kepada
menyebut Ferdy Sambo, yaitu hukuman dengan pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana
subsider pasal 338 Juncto pasal 55 dan pasal 56 KUHP.
Beberapa isu di atas kemudian dianalis menggunakan teknik analisis APKL yakni Aktual artinya
isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dalam kalangan masyarakat, Problematik
menjelaskan bahwa isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan segera solusinya secara komprehensif, Kekhalayakan artinya bahwa isu tersebut
menyangkut hajat hidup orang banyak, dan terakhir adalah layak yang artinya Isu tersebut masuk
akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Keterangan tabel:
Skala Aktual (A) Skala Problematik (P) Skala Kekhalayakan (K) Skala Layak (L)
No Indikator Keterangan
A Aktual Isu yang sering terjadi atau dalam problem kejadian sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat
P Problematik Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan segera solusinya
K Kekhalayakan isu yang sedang berlangsung menyangkut hajat hidup orang banyak
L Layak isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya
Diagram Fishbone atau diagram tulang ikan merupakan sebuah metode yang digunakan untuk
membantu memecahkan masalah yang ada dengan melakukan analisis sebab dan akibat dari suatu
keadaan dalam sebuah diagram yang terlihat seperti tulang ikan. Terdapat beberapa kategori yang
dapat digunakan dalam analisis diagram Fishbone, namun pada kesempatan ini, akan digunakan
kategori 4S yaitu Surroundings (lingkungan), Suppliers (pemasok), systems (sistem), skills
(keterampilan).
Penyebab Permasalahan
Berdasarkan analisis diagram Fishbone di atas, terdapat beberapa penyebab terjadinya
kekerasan seksual di dunia pendidikan. Diantaranya:
1. Surrounding (lingkungan)
Dari faktor lingkungan, tindakan kekerasan seksual dapat terjadi karena:
a. Terdapatnya paradigma bahwa wanita adalah makhluk lemah sehingga
menimbulkan sifat superioritas pada diri laki-laki.
b. Masih kurangnya pemahaman akan agama. Sehingga oknum tidak mengetahui
dampak yang akan diperoleh ketika melakukan kejadian tersebut.
2. Systems (Sistem)
Ditinjau dari faktor sistem, faktor-faktor yang mempengaruhi adalah:
a. Penerapan UU terhadap kasus kekerasan seksual masih lemah. Kurangnya tindak
lanjut terkait proses hukum sehingga tidak memberikan kesan ganjaran kepada
tersangka.
b. Korban yang malu dan takut untuk mengadukan kekerasan tersebut kepada pihak
berwajib. Umumnya ini terjadi karena oknum yang melakukan kejahatan memiliki
jabatan dan otoritas sehingga sulit bagi korban untuk melaporkan.
3. Skills (Keterampilan)
Dalam faktor ini, tidak ditinjau berdasarkan keterampilan yang terkait kelebihan
seseorang atau produk melainkan kemampuan yang kurang dimiliki oleh korban
kekerasan seksual:
a. Kurangnya alat pertahanan diri perempuan untuk melawan atau menjaga diri dari
oknum kejahatan serta keberanian korban untuk melaporkan peristiwa tersebut.
b. Kemampuan oknum dalam menyalah gunakan otoritas/wewenangnya dalam
melakukan tindakan tersebut
4. Suppliers (Pemasokan)
Dalam sebab ini, dijelaskan mengapa kekerasan seksual di dunia pendidikan
mudah dilakukan dari segi pengaksesan sumber, misalnya:
a. Mudahnya mengakses website-website dewasa.
b. Prostitusi online yang masih banyak dilakukan.
Beberapa sebab di atas membuat kekerasan seksual di dunia pendidikan mudah dilakukan,
terlebih pada lingkungan pesantren yang dari beberapa berita menjelaskan bahwa kurangnya
pendidikan seksual dalam kurikulum pesantren, di samping beberapa sebab di atas masih banyak
juga penyebab lain yang perlu untuk dianalisis untuk kemudian mencari jalan keluar atau tindak
lanjut yang dapat mengurangi peristiwa tersebut.
KELOMPOK 2
1. Saddam Husain, S.Pd.I., M.A.
2. Bayu Nugraha, S. T
3. Fajriyani, M.Si
4. Nisar, S.H
Isu Kontemporer
Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan
KEKERASAN SEKSUAL
DI DUNIA PENDIDIKAN
ANALISIS DIAGRAM FISHBONE
PENYEBAB PERMASALAHAN
Surrounding (lingkungan)
Dari faktor lingkungan, tindakan kekerasan seksual
dapat terjadi karena:
1. Terdapatnya paradigma bahwa wanita adalah
makhluk lemah sehingga menimbulkan sifat
superioritas pada diri laki-laki.
2. Masih kurangnya pemahaman akan agama. Sehingga
oknum tidak mengetahui dampak yang akan diperoleh
ketika melakukan kejadian tersebut.
Systems (Sistem)
Ditinjau dari faktor sistem, faktor-faktor yang
mempengaruhi adalah:
1. Penerapan UU terhadap kasus kekerasan seksual
masih lemah. Kurangnya tindak lanjut terkait proses
hukum sehingga tidak memberikan kesan ganjaran
kepada tersangka.
2. Korban yang malu dan takut untuk mengadukan
kekerasan tersebut kepada pihak berwajib. Umumnya
ini terjadi karena oknum yang melakukan kejahatan
memiliki jabatan dan otoritas sehingga sulit bagi
korban untuk melaporkan.
Skills (Keterampilan)
Dalam faktor ini, tidak ditinjau berdasarkan
keterampilan yang terkait kelebihan seseorang atau
produk melainkan kemampuan yang kurang dimiliki oleh
korban kekerasan seksual:
1. Kurangnya alat pertahanan diri perempuan untuk
melawan atau menjaga diri dari oknum kejahatan
serta keberanian korban untuk melaporkan peristiwa
tersebut.
2. Kemampuan oknum dalam menyalah gunakan
otoritas/wewenangnya dalam melakukan tindakan
tersebut
Suppliers (Pemasokan)
Dalam sebab ini, dijelaskan mengapa kekerasan seksual di
dunia pendidikan mudah dilakukan dari segi pengaksesan
sumber, misalnya:
1. Mudahnya mengakses website-website dewasa.
2. Prostitusi online yang masih banyak dilakukan.
REKOMENDASI DAN SARAN
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
a.Penguatan Peraturan Menteri Pendidikan,
(Permendikbudristek) tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
(PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi.
b. Pihak Sekolah atau Kampus membuat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
terkait kekerasan seksual terhadap anak dan membuat pedoman keselamatan
anak.