Nama : Nabiel Alban Sadewo Achmad

Nim : 206131019
Kelas :SPI4A

UTS
1. Teori pendekatan akademis dengan menggandeng ekosospol sebagai teori yang digunakan
dalam penelitiannya yang ada didalam kerangka perubahan kedudukan tanah apanage dan
peranan bekel bentuk atas perubahan fundamental yang lahir dari system feodal ke sistem
kapitalis. (Apanage dan Bekel. Hal 12)
 
2. Didalam buku Pemberontakan Petani Banten 1888 menggunakan teori pendekatan sosial
sebagai gaya kepenulisan. Karena hal ini dapat dilihat dari cerita yang ditulis Sartono, dengan
memperhatikan sumber data dan juga sumber lisan sebagai acuan tulisannya. Hal tersebut ini
menjadi khas dari Sartono dengan menjadikan gaya baru pendekatan akademis yang
menciptakan teori kesejarahan tentang sejarah modern Indonesia. (Pemberontakan Petani
Banten 1888. viii-ix)

UAS
1. Pelecehan seksual, kejadian yang sering terjadi di lingkungan saya tanpa disadari bahwa
ketidaknyamanan setiap individu atas tindakan orang lain . Teori yang saya gunakan ialah teori
sosial, dimana hal ini merupakan pengalaman empiris. Melewati pendekatan dengan pemateri
diskusi pelecehan seksual yang marak terjadi hingga melihat sendiri pelaku atas kejadian
tersebut.

Lalu ada kekerasan yang ini entah dirasa kekerasan atau tidak, tapi menurut saya termasuk
kekerasan. Dan kejadian ini langsung saya dengar dan lihat dengan indera saya sendiri.
Dimana pada waktu ada permohonan penurunan SPP di MA, terdapat siswa yang saya
damping(disini saya sebagai BPH OSIS) lalu mengajukan banding dengan berbagai alasan
problematika yang padahal pengajuan banding tersebut telah seharusnya ada penurunan
dengan berbagai alasan yang sudah seharusnya. Namun pihak birokrasi dengan enaknya
berbicara bahwasanya kamu ini walaupun anak yatim tapi masih mampu. Kekerasan ini sangat
tidak wajar jika melihat ada siswa lain yang didampingi orang tuanya lalu mendapatkan
penurunan SPP padahal sudah tentu jelas terlihat siapa yang mampu dan siapa yang tidak.

2. Sejarah sosial itu lebih cendurung dengan bagaimana metode di dalam penelitian
menggunakan sumber lisan yang dikaitkan dengan memperhatikan antara sumber lisan dan
data. Sehingga didalam kerangka sejarah lokal lebih sering menceritakan tentang peristiwa
yang terjadi disekitar melalui mulut ke mulut dan belum pasti keabsahannya jika secara data
juga belum kuat. Namun hal itu dapat untuk nantinya digunakan sebagai sumber untuk
membandingkan dan menyatukan antara sejarah local satu dengan yang lain.