Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PAPER PSIKOLOGI

ANALISIS FENOMENA KASUS SOSIAL


PERSELINGKUHAN DARI APLIKASI KENCAN

Disusun Oleh: Fais akbar


Mata Kuliah: Psikologi Komunikasi
Dosen Pengampu Mata kuliah : Dr. Nikmah Hadiati Salisah, S.Ip, M.Si

Fais Akbar: (04020522048)

PRODI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS DAKWAH & KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2023
ANALISIS FENOMENA KASUS SOSIAL
PERSELINGKUHAN DARI APLIKASI KENCAN
Fais Akbar1
(Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya)

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kehidupan terjadi dalam setiap individu bervariasi dan tidak dapat dipungkiri pasti
memiliki sebuah hambatan atau masalah. Sama halnya hubungan rumah tangga merupakan
masalah sosial yang kini kerap terjadi diera sekarang.bahkan perselingkuhan bisa terjadi tidak
hanya sekedar ketika seseorang tertarik karena saling bertemu melainkan bisa terjadi secara
online lewat media sosial.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi dan media sosial telah memberikan
tantangan baru dalam mencegah perselingkuhan dan menangani dampaknya. Akses mudah ke
platform online dan media sosial telah memperluas peluang untuk terlibat dalam
perselingkuhan dan menjaga hubungan rahasia.
Hubungan rumah tangga adalah fondasi penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Namun,
realitasnya, perselingkuhan sering kali terjadi dalam konteks hubungan rumah tangga.
Perselingkuhan dapat Memiliki dampak yang signifikan baik pada individu maupun pada
keluarga secara keseluruhan. Oleh karena itu, memahami fenomena perselingkuhan dalam
konteks sosial sangatlah penting.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana Fenomena yang terjadi pada kasus sosial perselingkuhan tersebut?
2. Apa saja aliran psikologi yang berkaitan dengan kasus?
3. Bagaimana Analisis aliran psikologi berdasarkan prespektif yang terjadi?

Tujuan Penulisan
Tujuan paper ini adalah untuk menyelidiki faktor-faktor sosial yang berperan dalam
perselingkuhan dalam hubungan rumah tangga dalam konteks aliran psikologi dari prespektif
yang diamati. Dalam paper ini saya menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif lewat
pengamatan agar mendapatkan gambaran mengenai bagaimana pandangan psikologi
mengenai kasus perselingkuhan yang terjadi.
Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat mendapatkan wawasan yang lebih baik
tentang kompleksitas perselingkuhan dan mengembangkan strategi yang efektif untuk
mengatasi masalah ini.
1
Fais akbar(penulis)
PEMBAHASAN
Fenomena Yang Terjadi Pada Kasus Sosial Perselingkuhan
Pada kasus ini terjadi di tempat sebuah café belajar yang bernama Vilos Indonesia
yang bertempat di Jl.Embong Ploso No.29e, Kelurahan. Embong Kaliasin,
Kecamatan.Genteng,Kode pos Jawa Timur 60271 di kota Surabaya. Kejadian ini terjadi pada
hari sabtu, tanggal 28 Mei 2023 di malam hari pukul 19.00 WIB. Kasus ini penulis dapat
karena hasil pengamatan dan pendengaran pembicaraan mereka dalam café tersebut sembari
penulis belajar serta mengerjakan tugas.
Awal mula terjadi kronologi seorang bapak sudah berumur sedang menunggu
seseorang di tempat café yakni perempuan yang sudah berumah tangga. Jika ditinjau dari segi
wajah maupun penampilan fisik lain, umur dari pasangan gelap tersebut berbanding jauh
antara bapak sama si perempuan. Dari informasi yang secara tidak sengaja terdengar karena
posisi bapak dan perempuan itu berada di satu ruangan yang sama di dalam ruangan kerja
café yang mana pada saat itu satu ruangan dengan penulis dan secara tidak sengaja
mendengarkan topik pembicaraan dan tindak perilaku pelaku.
Dari pengamatan dan pendengaran penulis perselingkuhan itu terjadi dan mereka
saling mengenal lewat dari aplikasi kencan yang bernama Tan*** (sensor demi menjaga
nama baik) pelaku bapak bapak menyatakan bahwa bertemu wanita sudah 4 kali dan dirasa
tidak ada yang cocok. Bapak itu mengatakan bahwa wanita yang ditemui sudah berkali kali
menipu perasaan nya dia.lalu bapak tersebut menyatakan bahwa belum pernah menikah.
Namun, dari sekian pembicaraan terbesit bahwa dia punya anak yang katanya sudah
meninggal.
Sementara itu dari posisi perempuan tersebut dikabarkan Nampak sudah menikah,
dari pernyaataan bahwa “suami aku ga cerai cerai in aku,dia gamau ceraiin aku” ujar si
perempuan dengan bahasa kekinian.dari pernyataan yang diberikan menimbulkan banyak
persepsi dan si perempuan mengharapkan cepat cerai entah dikarenakan masalah seperti apa
hubungan rumah tangga mereka.
Semakin lama obrolan mereka semakin dalam obrolan yang terjadi antara pasangan gelap
tersebut. Dari informasi yang didapat si bapak merupakan pengusaha yang bisa dibilang
orang mampu. Bahkan, si bapak bapak ini menawarkan si perempuan itu kerja di perusahaan
trading dan serta parahnya mengajak si perempuan untuk bermalam di apartement nya dan
mengajak nya renang.
Sisi Perempuan selingkuh dengan bapak bapak tersebut dari suaminya,namun,
meskipun dia diajak hal yang tidak senonoh. Si perempuan menolak dengan asumsi takut
khilaf dan terjadi hal yang tidak diinginkan. Segi bapak tersebut terus memaksa hingga diam
mau tetapi penolakan terus terjadi dengan bahasa halus agar tidak menyakiti perasaan si
bapak yang menjadi selingkuhannya tersebut.
Kasus ini menurut saya selaku penulis merupakan masalah sosial yang serius dan
memberikan stigma buruk kepada pandangan masyarakat baik nilai moral secara individu
maupun secara kelompok. Selain itu, janji manis yang ditawarkan si bapak ditakutkan
menimbulkan hal yang tidak diinginkan kedepannya karena akan berdampak pada kedua
pihak keluarga serta menjadi nilai negatif bagi masyarakat. Dan bisa dijerat hukum seperti
pada pasal 411 RHUP ayat 1 “setiap orang yang melakukan persetubuhan dengan orang yang
bukan suami atau istrinya, dipidana karena perzinaan, dengan pidana paling lama 1(satu)
tahun atau dipidana denda paling banyak kategori II yaitu RP 10 juta.

Aliran Psikologi Yang Berkaitan Dengan Kasus


Dalam fenomena yang terjadi pada masalah diatas dapat ditelusuri dan dipahami
menggunakan pendekatan aliran ilmu psikologi. Dalam hal ini kita dapat meninjau
menggunakan konsep konsep aliran psikologi yang mana dapat memahami dan menjelaskan
perilaku manusia serta proses mental. Ada beberapa konsep aliran jika dikaitkan dengan
fenomena pengalaman pribadi diatas yaitu sebagai berikut:
Aliran Psikologi Sosial
Merupakan suatu kategori bidang ilmu pengetahuan yang membahas terkait perilaku sosial
manusia.yang mana lingkungan perilaku sosial menurut Gerungan (1966) diyakini bahwa
Psikologi sosial adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki
pengalaman dan tingkah laku individu manusia seperti yang dipengaruhi atau ditimbulkan
oleh situasi-situasi sosial.2
Manusia tidak luput dari lingkungan masyarakatnya. Manusia merupakan mahluk sosial yang
saling membutuhkan satu sama lain.oleh karenanya, Aliran psikologi sosial merupakan
pendekatan dalam psikologi yang mempelajari interaksi sosial dan bagaimana faktor sosial
mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku individu. Aliran ini berfokus pada pemahaman
tentang bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain, kelompok, dan lingkungan sosial
mereka.
Aliran Psikodinamika
Aliran psikodinamika menawarkan pemahaman mendalam tentang aspek psikologis individu
yang mungkin terlibat dalam perselingkuhan. Namun, penting untuk diingat bahwa
perselingkuhan adalah fenomena yang kompleks dan faktor-faktor lain, seperti faktor sosial
dan individu, juga dapat mempengaruhi perilaku ini.
Aliran psikodinamika dipengaruhi oleh pemikiran Sigmund Freud, seorang psikoanalisis
terkenal. Freud mengembangkan teori psikodinamika yang berpendapat bahwa emosi,
pikiran, dan perilaku manusia dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan tak sadar yang beroperasi
di dalam pikiran bawah sadar. 3Ia menekankan pentingnya peran pengalaman masa lalu,
terutama pengalaman anak-anak, dalam membentuk kepribadian dan mempengaruhi
kehidupan seseorang di kemudian hari.
Aliran Humanistik

2
Hamim Rosyidi, “Psikologi Sosial,” 2012.
3
Hafid Algristian and Hanafi Muljohardjono, “Psikodinamika Fraudster Dalam Sudut Pandang Ilmu Psikiatri,”
Medical and Health Science Journal 2, no. 1 (2018): 23–30.
Salah satu aliran utama dalam psikologi yang menekankan pada pengertian dan
pemahaman manusia sebagai individu yang unik dan memiliki potensi untuk tumbuh dan
berkembang.Ilmu psikologi ini memandang bahwa manusia sebagai individu yang utuh,
memiliki potensi, serta mampu untuk mengaktualisasikan dirinya. Aliran ini fokus pada
pengalaman subyektif, kebebasan, kemandirian, dan potensi positif manusia
Aliran ini fokus pada pengalaman subyektif, kebebasan, kemandirian, dan potensi
positif manusia. Menurut Abraham Maslow (1908-1970) 4yang terkenal dengan julukan
bapak psikologi menjelaskan bahwa setiap individu memiliki kecenderungan bawaan mereka
untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan dirinya agar potensi yang mereka dapat
semakin berkembang.
Aliran Kognitif
Perilaku yang dipandang dari segi psikologi dimana tindakan yang dialami dalam
peran pemrosesan informasi dan pola pikir individu dalam membentuk perilaku. aliran dalam
bidang psikologi yang mempelajari bagaimana manusia memproses informasi dan
menghasilkan pemahaman serta pengertian mengenai dunia di sekitar mereka. Aliran ini
berfokus pada proses kognitif, seperti persepsi, perhatian, ingatan, pemikiran, dan bahasa.
Psikologi kognitif memandang manusia sebagai makhluk yang aktif dalam
memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan. 5Aliran ini beranggapan bahwa
pemahaman dan pengertian manusia tentang dunia dihasilkan melalui proses mental
kompleks, termasuk perhatian, pengenalan pola, pencarian informasi, pengolahan dan
interpretasi informasi, serta penyimpanan dalam memori.
Aliran Psikoanalisis
Aliran psikoanalisis adalah sebuah teori dan metode psikoterapi yang dikembangkan
oleh Sigmund Freud, seorang psikiater Austria pada awal abad ke-20. Psikoanalisis berfokus
pada pemahaman dan pengungkapan alam bawah sadar individu, yang diyakini memiliki
pengaruh yang kuat terhadap perilaku dan pengalaman seseorang.
Prinsip dasar psikoanalisis adalah bahwa banyak aspek perilaku manusia, termasuk
pikiran, emosi, dan konflik internal, tidak sadar atau tidak disadari oleh individu tersebut.
Freud berpendapat bahwa alam bawah sadar memiliki kekuatan yang kuat dalam membentuk
kepribadian seseorang.
Psikoanalisis meyakini bahwa konflik antara dorongan-dorongan tidak sadar dan
tuntutan realitas serta tuntutan moral dapat menghasilkan kecemasan dan ketegangan
psikologis.6 Individu menggunakan mekanisme pertahanan, seperti represi (menghilangkan
pikiran atau ingatan yang tidak diinginkan dari kesadaran), pemindahan (mengalihkan emosi
dari objek yang asli ke objek lain), dan rasionalisasi (memberikan alasan logis untuk perilaku
yang tidak memuaskan) untuk mengatasi konflik tersebut.

4
Novina Suprobo, “Teori Belajar Humanistik,” Tersedia [Online]: Http://Novianasuprobo. Wordpress.
Com/2008/06/15/Teori-Balajar-Humanistik, 2008.
5
DAN TEORI VAN HIELE, “ALIRAN PSIKOLOGI KOGNITIF,” n.d.
6
Kees Bertens, Psikoanalisis Sigmund Freud (Gramedia Pustaka Utama, 2006).
Analisis Aliran Psikologi Berdasarkan Prespektif Yang Terjadi
 Analisis Psikologi Sosial

Dalam analisis mengenai kasus perselingkuhan tersebut sudah jelas merupakan


tindakan yang tidak dibenarkan. Selain merugikan pihak korban rumah tangga hal ini juga
sangat berpengaruh bagi orang lain.

Aliran psikologi sosial merupakan pendekatan dalam psikologi yang mempelajari interaksi
sosial dan bagaimana faktor sosial mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku individu.
Kurangnya rasa kasih saying dari seorang pasangan juga mempengaruhi perilaku dan
dukungan orang lain yang memaksanya berbuat seperti itu.
Dari segi pasangan gelap tersebut kita tidak bisa menilai bagaimana latar belakang
nya. Namun dari apa yang diamati penulis perilaku tersebut terjadi ditinjau dari segi sosial
karena merasa tindakan seperti itu hanya dapat mendorong moral yang kurang baik meskipun
ada penyebab masalah pribadi dari hubungan tersebut. Terutama Indonesia yang merupakan
negara hukum yang menjunjung tinggi nilai sosial serta budaya yang ada pada masyarakat.

 Analisis Psikodinamika

Analisis Psikodinamika ini ditinjau dari pengamatan yang didapati dari bapak maupun dari
segi perempuan selaku pasangan yang didasari perselingkuhan. Aliran psikodinamika, yang
dikembangkan oleh Sigmund Freud, menekankan peran motivasi tak sadar dalam membentuk
perilaku manusia. Dalam konteks perselingkuhan, aliran ini dapat mencoba memahami
dinamika emosional dan konflik bawah sadar yang mungkin mendorong individu untuk
berselingkuh.
Seperti halnya perempuan yang menjadi pelaku perselingkuhan dia merasa dalam rumah
tangga nya merasa bosan entah karena konflik ataupun masalah yang lain. Hasil kenyamanan
atau kasih sayang yang didapat dari bapak bapak tersebut membuat secara tidak sadar sang
perempuan lebih baik memilih bapak bapak tersebut, bahkan ketika diajak pergi jalan jalan si
perempuan mengikuti kemauan secara tidak sadar padahal dia masih berada dalam ikatan
hubungan rumah tangga dengan suami nya.

 Analisis Humanistik

Human yang berarti manusia, dalam perselingkuhan yang terjadi memang mereka adalah
seorang manusia namun ia tidak bisa memanusiakan manusia dengan tidak memikirkan
perasaan orang lain.secara disengaja perbuatan perselingkuhan ini memiliki dampak yang
negatif. Seseorang yang sudah resmi memiliki ikatan namun sengaja masuk dalam dunia
orang lain termasuk perbuatan yang tidak bermoral.
Banyak yang dirugikan dalam hal ini,kurangnya memahami orang lain membuat
pengembangan aktualisasi nya tidak berkembang. Dari segi bapak bapak yang memandang
bahwa si perempuan memiliki fisik yang bagus tanpa memikirkan bahwa hubungan yang
dijalininya termasuk hubungan terlarang sehingga dapat merugikan korban dan memberikan
stigma buruk terhadap orang lain. kita tidak tau bagaimana segi problem perempuan karena
hasil pengamatan ini dilakukan secara diam diam. Namun, proses pengembangan diri yang
dilakukan oleh perempuan dengan memahami dirinya sendiri dan memanusiakan orang lain
demi terhindar dari masalah tetapi dengan cara yang salah. Itu merupakan hal yang tidak
patut dicontoh.
Analisis Kognitif
Aliran ini meninjau bagaimana proses mental yang bekerja sesuai dengan apa yang didapat
dari prespektif masing masing. Pendekatan kognitif melihat perselingkuhan sebagai hasil dari
persepsi individu terhadap pasangan dan hubungan mereka. Faktor-faktor seperti kepuasan,
komitmen, persepsi tentang kemungkinan pengungkapan, dan penilaian pribadi dapat
mempengaruhi kecenderungan untuk berselingkuh.
Dari segi bapak bapak yang memproses melihat bentuk fisik keindahan milik si perempuan
yang mana proses otak berjalan sesuai dari yang didapat sehingga terjadinya perselingkuhan
dan terdapat dalam pernyataan kebohongan yang disampaikan bapak tersebut bahwa dia
belum menikah seumur hidupnya.
Dari segi perempuan dilihat dari keluh kesahnya tentang rumah tangga nya membuat rasa
jenuh yang dirasakan akibat informasi yang diproses membuatnya terdorong dalam
perselingkuhan. Informasi yang didapat dari 2 manusia yang berbeda akan mempengaruhi
perilaku individu tersebut. Jika Bersama suami tidak betah maka perilaku yang hasilkan
negative seperti Lelah,emosional,dan lain lain. Namun jika Bersama selingkuhannya, ia
merasa nyaman dan mendorong mereka kepada perbuatan perselingkuhan karena pada
sejatinya manusia selalu tergila gila dengan yang Namanya kebagiaan dan akan terus
mengejarnya.
Aliran Psikoanalisis
Dalam aliran ini psikoanalisis memandang perselingkuhan dapat dilihat sebagai fenomena
kompleks yang melibatkan dinamika emosional dan konflik psikologis. Menurut
psikoanalisis, manusia memiliki dua insting dasar yang berperan dalam kehidupan psikologis
mereka: insting seksual (Eros) dan insting kematian (Thanatos). Perselingkuhan bisa
dianggap sebagai hasil dari pertempuran antara dorongan seksual yang tidak puas dan
dorongan untuk mempertahankan hubungan yang ada.
Tujuan aliran ini membentuk kembali struktur karakter individu dengan membuat yang tidak
sadar menjadi sadar dalam diri manusia. Dalam kasus perselingkuhan tersebut terlihat ada 3
peran beserta 3 entitas masing masing yang dikembangkan oleh Sigmund Freud, pendiri
aliran psikoanalisis yakni Id,ego,superego sebagai berikut:
Segi bapak pelaku perselingkuhan, yang mana dalam topik pembicaraan serta tindakan
perilaku nya mengarah kepada nafsu terhadap si perempuan. Hal terjadi secara tidak sadar
dikarenakan Id cenderung mencari kepuasan segera tanpa mempertimbangkan
konsekuensinya.
Segi perempuan perselingkuhan, dalam menanggapi seorang lelaki yang mana merupakan
selingkuhan nya sendiri namun memberi Batasan terhadap si bapak itu agar tidak terjerumus
kedalam tindakan yang tidak diinginkan. Penolakan secara halus yang dilontarkan perempuan
tersebut merupakan Ego yang berperan dalam mengendalikan dorongan seksual,
mengevaluasi risiko, dan mengambil keputusan.
Segi penulis, dalam mengamati serta mendengarkan pengalaman tersebut. Meskipun itu
diluar kendali bahwa itu merupakan masalah pribadi. Namun, jika tindakan mereka
mengarah keluar Batasan nya dan tidak sesuai dengan norma norma nilai masyarakat maka
harus ditegasi demi menjaga lingkungan masyarakat.
Penulis merupakan superego yang pengawas internal yang mengevaluasi tindakan
berdasarkan standar moral dan etika. Dalam konteks perselingkuhan, superego dapat
memunculkan rasa bersalah dan menghukum individu karena melanggar norma monogami
dalam hubungan.
Ada satu hal yang sempat dilakukan saya selaku penulis pada waktu mendengar percakapan
mereka yang intens yaitu dengan melirik kepada pasangan tersebut sebagai pertanda bahwa
tindakan seperti itu merusak moralitas dan kesejahteraan masyarakat.

PENUTUP
Kesimpulan
Pengalaman pribadi merupakan suatu bukti bahwasanya penting dalam memahami
permasalahan menggunakan pandangan dari segi masing masing. Kasus perselingkuhan
merupakan hal yang sepatutnya dilakukan karena merupakan hubungan yang illegal serta
mengarah kepada hal yang negative.dalam pandangan aliran psikologi proses
mental,perilaku,serta pikiran manusia dapat mempengaruhi keadaan masing masing individu.
Kasus ini mengajarkan kita bagaimana memandang suatu permasalahan dengan memikirkan
subjek yang melakukan dan dampak terhadap objek layaknya masyarakat karena hal seperti
itu perlu pertimbangan dan penalaran secara logika agar tidak berada dijalan keburukan.
Saran
Saran saya sebagai penulis, yaitu dengan memperbanyak taqwa terhadap tuhan serta berdoa
agar dipermudah jalan yang dihadapi serta dijauhi dari hal hal yang bersifat bathil. Dan juga
ditambah usaha sekeras kerasnya demi mencapai suatu hal yang kita inginkan yaitu
kebahagiaan bukan dengan mencari kebahagiaan kepada orang lain. Jika kamu memilih orang
lain hanya karena memandang dia lebih baik maka ketahuilah sesungguhnya dia hanya
berbeda bukan lebih sempurna dari apa yang kamu pilih sebelumnya.

Daftar Referensi
Algristian, Hafid, and Hanafi Muljohardjono. “Psikodinamika Fraudster Dalam Sudut
Pandang Ilmu Psikiatri.” Medical and Health Science Journal 2, no. 1 (2018): 23–30.
Bertens, Kees. Psikoanalisis Sigmund Freud. Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Rosyidi, Hamim. “Psikologi Sosial,” 2012.
Suprobo, Novina. “Teori Belajar Humanistik.” Tersedia [Online]: Http://Novianasuprobo.
Wordpress. Com/2008/06/15/Teori-Balajar-Humanistik, 2008.
VAN HIELE, DAN TEORI. “ALIRAN PSIKOLOGI KOGNITIF,” n.d.

Anda mungkin juga menyukai