Disusun oleh :
NPM : 10050017092
Kelas : B
FAKULTAS PSIKOLOGI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari- hari pacaran merupakan suatu kebiasaan remaja yang sering
dijumpai. pacaran memiliki arti sebagai teman lawan jenis yang memiliki kedekatan
Ruang lingkup pacaran sangat luas mulai dari penduduk pedesaan hingga perkotaan
tidak asing dengan kata pacaran, tidak memandang status sosial bahkan tidak
Dalam berpacaran sepasang kekasih sudah tidak di dampingi lagi oleh kehadiran
orang lain, hanya sepasang kekasih yang terlibat di dalam nya. Dalam berpacaran
juga terdapat proses terdahulu seperti pendekatan, pengenalan, lalu dilanjut hingga
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanan-kanan menuji dewasa dalam
Kebanyakan remaja memandang bahwa pacaran itu memiliki makna positif karena
mereka yang tidak pacaran akan merasa malu saat tidak memiliki pacar atau
pada hubungan timbal balik untuk akhirnyq melangkah menuju jenjang lebih serius
(Santrock, 2003).
Tidak semua hal dalam pacaran itu memiliki hal positif nya saja atau hal negatif nya
saja, kedua nya saling melengkapi, positif nya yaitu sebagai proses sosialisasi dimana
dengan berpacaran kita akan mampu bersosialisasi dengan pasangan kita, sehingga
kita mampu mengetahui karakteristik seseorang dan membuat kita tidak canggung
dalam bersosialisasi dengan orang asing yang baru kita jumpai. Karena kita telah
belajar bersosialisasi dengan pasangan kita, dan negatif nya bisa menimbulkan
(KDP). KDP secara seksual terjadi ketika seseorang diserang secara seksual oleh
orang lain yang dikenal dan dipercaya, seperti teman kencan. Kekerasan seksual
dapat juga terjadi saat korban mabuk di suatu pesta, misalnya Pesta menjadi ajang
yang paling mudah bagi pelaku untuk mengincar remaja dengan lebih dahulu
dalam hubungan pacaran yang dampak nya dapat menimbulkan luka fisik maupun
psikologis pada korban nya (Hadi, 2002). Kekerasan dalam pacaran memiliki tiga
bentuk yaitu kekerasan verbal dan emosional, kekerasan fisik serta kekerasan seksual
(Murray, 2001).
Fenomena kekerasan dalam pacaran dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut,
seperti budaya yang sering kali menepatkan laki-laki pada posisi yang lebih unggul
dari perempuan (Hadi, 2003; Astuti, 2009). Tindakan kekerasan biasanya di sebabkan
mengenai pacaran sehingga banyak diantara mereka yang memiliki persepsi yang
salah mengenai pacaran dari tindakan kekerasan yang dialaminya. Remaja sering kali
menganggap pacaran sebagai sebuah konsep saling memiliki antara satu sama laij
dalam berbagai aspek kehidupan (Hadi, 2002). Adapun yang menganggap bahwa
tindakan ini sebagai wujud kasih sayang dan perhatian dari pasangan nya (Ferlita,
2008).
1. Apa alasan seorang remaja berpacaran dan apa manfaat dari berpacaran?
positif
Penulis mengambil ruang lingkup yang di batasi, ruang lingkup tersebut mencakup
kekerasan remaja dalam pacaran menurut mahasiswa psikologi unisba, dengan objek
penelitian yaitu mahasiswa psikologi unisba dari angkatan 2017. Lokasi dilakukan
nya penelitian yaitu di kampus Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No. 1,
Bandung Wetan. Dengan waktu penelitian tercatat pada September sampai Desember.
Masa remaja adalah masa yang indah. Banyak hal yang terjadi pada masa
dan positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal negatif yang terjadi. Salah satu
hal yang menarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah trend pacaran yang digemari
sebagian remaja. Tidak semua yang terjadi dalam pacaran indah, ada juga yang
menyebabkan kekerasan.
Dalam dunia dakwah islam, larangan pacaran adalah hal yang sudah sangat
dimengerti, meskipun tidak dijelaskan secara gamblang, namun banyak sekali dalil
yang dapat dijadikan sebagai rujukan untuk pelarangan aktifitas pacaran tersebut.
Telah sama-sama kita ketahui bahwa Islam adalah agama yang mengharamkan
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan sesuatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra, 17 : 32)
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara meneliti faktor penyebab kekerasan
dalam berpacaran, dan pemerolehan data dilakukan dengan cara pengumpulan data
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, penulis mengambil judul “Pengaruh
Kekerasan Remaja Dalam Pacaran”, dengan melampirkan halaman judul, daftar isi
lingkup kajian, postulat dan hipotesis, cara memperoleh data, dan sistematika
penulisan.
BAB II
PEMERIAN MASALAH
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk
watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang Pengaruh merupakan suatu daya atau
kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu
yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya. Pengaruh
dibagi menjadi dua, ada yang positif, ada pula yang negatif. Bila seseorang memberi
pengaruh positif kepada masyarakat, ia bisa mengajak mereka untuk menuruti apa
yang ia inginkan. Namun bila pengaruh seseorang kepada masyarakat adalah negatif,
WJS.Poerwardaminta berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau timbul
dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang
Badudu dan Zain (2001:1031) pengaruh adalah (1) daya yang menyebabkan sesuatu
yang terjadi; (2) sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain; (3)
suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan
pengaruh lebih condong kedalam sesuatu yang dapat membawa perubahan pada diri
seseorang atau lebih tepatnya menuju arah yang lebih positif. Bila pengaruh ini
adalah pengaruh yang positif maka, seseorang akan berubah menjadi lebih baik, yang
mempengaruhi seseorang, biasanya memiliki nilai lebih dibanding orang lain yang
dapat dilakukan oleh tokoh formal, yaitu tokoh resmi yang ditunjuk untuk menjadi
orang berpengaruh maupun informal yang dengan kelebihannya sendiri ia dipilih oleh
kekuatan fisik dan kekuasaan, ancaman atau tindakan terhadap diri sendiri,
seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau
paksa terhadap orang atau benda. Adapun kekerasan sosial adalah kekerasan yang
dilakukan terhadap orang dan barang karena orang dan barang tersebut termasuk
perasaan marah dan permusuhan yang mengakibatkan hilangnya konrol diri di mana
individu bisa berperilaku menyerang atau melakuakan suatu tindakan yang dapat
tindakan yang dilakukan terhadap pihak lain, baik yang dilakukan oleh perorangan
maupun lebih dari seorang, yang dapat mengakibatkan penderitaan pada pihak lain.
Kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu kekerasan fisik yang mengakibatkan
kematian, dan kekerasan psikis yang tidak berakibat pada fisik korban, namun
1. Setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk merugikan kesehatan orang
lain.
2. Tekanan sosial
4. Mobilisasi yang beraksi
5. Kontrol sosial
Bentuk-Bentuk Kekerasan
dilakukan dengan sindiran, atau prilaku yang berjalan secara ajeg, kekeran
Ada tiga syarat utama yang harus dilakukan untuk mengendalikan kekerasan,
diantarnya;
1. Setiap kelompok harus menyadari akan adanya situai yang merugikan diantara
mereka
2. Pengendalian kekerasan dapat dilakukan apabila kelompok yang berkonflik
terorganisir
Remaja adalah mereka yang mengalami masa transisi (peralihan) dari masa kanak-
kanak menuju masa dewasa, yaitu antara usia 12-13 tahun hingga sia 20-an,
perubahan yang terjadi termasuk drastis pada semua aspek erkembangannya yaitu
meliputi perkembangan fisik, kognitif, kepribadian, dan sosial (Gunarsa, 2006 : 196)
Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa
(Rumini&Sundari : 2004)
Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) 14 berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi
Menurut Monks Dkk, 1989 remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas,
mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima
secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja berada di antara anak
dan orang dewasa, oleh karena itu remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati
diri” atau fase “topan dan badai”. Remaja masih belum mampu mengusai dan
memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun fase remaja
merupakan fase perkembangan yang berada pada masa amat potensial, baik dilihat
bersamaan dengan perubahan fisik ini, juga akan dimulai proses perkembanganm
psikis remaja pada waktu mereka melepaskan diri dari ikatan orang tuanya, kemudian
dalam tiga aspek, meliputi pandangan melalui sisi biologis (fisik), psikologis dan
Terdapat beberapa perubahan atau ciri-ciri yang terjadi selama masa remaja yaitu:
2. Perbahan yang cepat secara fisik yang juga disertai dengan kematangan
seksual.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang
lain.
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-
terjadi.
Menurut Guerney dan Arthur (Dacey & Kenney, 1997) pacaran adalah aktifitas sosial
yang membolehkan dua orang yang berbeda jenis kelaminnya untuk terikat dalam
atau saling mengenal. Dalam pengertian luas pacaran berarti upaya mengenal karakter
Menurut Erickson (dalam Santrock, 2003), pengalaman romantis pada masa remaja
Menurut DeGenova & Rice (2005) pacaran adalah menjalankan suatu hubungan
dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat
Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan bersenang-senang antara pria dan
wanita yang belum menikah, dimana hal ini akan menjadi dasar utama yang dapat
di Amerika.
Kata “kajian” berasal dari kata “kaji” yang berarti (1) “pelajaran”, (2) penyelidikan
(tentang sesuatu). Bermula dari pengertian kata dasar yang demikian, kata “kajian”
Istilah kajian atau pengkajian yang digunakan dalam penelitian ini menyusun pada
berate penyelidikan atau mengkaji, menelaah, menyelidiki karya fiksi tersebut. Pada
umum nya kegiatan itu disertai oleh kerja analisis. Istilah analisis, menyaran pada
pengertian mengurai karya itu atas unsure-unsur pembentukannya tersebut yaitu
Kajian adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporan-
laporan penelitian dan bahan yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian
Kajian dapat dimaknai berupa ringkasan atau rangkuman yang ditemukan dari
sumber bacaan (literature) yang ada kaitannya dengan tema yang akan diangkat
dalam penelitian. Kajian teori ini dimaksudkan dalam rangka menelaah konsep-
konsep atau variabel yang akan diteliti, untuk memberikan jawaban teoritik terhadap
ORIENTALIS H. I
Islam adalah sebaik-baiknya agama dan ternyata Islam hingga dewasa kini masih
tetap merupakan akidah agama yang kukuh, yang memiliki kaidah kemasyarakatan
yang merata, dan sekaligus memiliki tatanan budi luhur yang sangat kuat
Islam adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dengan mengesakan-Nya dan
melaksanakan syariat-Nya dengan penuh ketaatan atau melepaskan dari kesyirikan
Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. Agama ini
meliputi: Akidah, Syariat, dan Akhlak
ABU SAID AL-HASAN AL-BASHRI
Islam ialah kepasrahan hati anda kepada Allah, lalu setiap orang muslim merasa
selamat dari gangguan anda
TOLSTOI
Islam merupakan ringkasan agama yang dikumandangkan Muhammad dan
menyatakan bahwa Allah itu satu, tiada Tuhan selain Dia. Sehingga tidak dibenarkan
menyembah banyak Tuhan
BAB III
ANALISIS
3.1 Fenomena
Penulis melakukan penelitian ini dengan pengambilan data yang dilakukan dengan
Kuesioner yang disebarkan berjumlah 30 halaman yang dibagi pada 6 kelas dengan
jumlah 5 halaman perkelas yaitu sama dengan 5 responden yang mengisi pada setiap
kelas nya.
Pada setiap halaman kuesioner berisi 6 pertanyaan, yang beberapa pertanyaan nya
menanyakan pendapat responden tentang pacaran dan tentang kekerasan pada pacaran
serta pacaran yang positif itu seperti apa. Metode pengamatan yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah ini adalah dengan pengisian kuesioner dan juga mencari
orang paling memahami mengenai dirinya sendiri. Untuk memperoleh hasil yang
seksama maka seorang responden harus bisa dipercaya, jangan hingga dalam mengisi
inginkan. Terus kebanyakan responden maka terus seksama pula penelitian yang
sedang kami uji. Pertanyaan pertanyaan yang tersedia dalam kuesioner sebisa
Berbagai keuntungan dari kuesioner yang dibanding dengan lainnya yaitu kerahasiaan
terjamin, cepat, serta terjangkau. Tidak hanya itu, peneliti tak harus hadir dalam
pengisian kuesioner.
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui tentang apa alasan seorang remaja
berpacaran dan apa manfaat dari berpacaran, bagaimana pendapat tentang kekerasan
dalam pacaran, dan bagaimana pacaran yang sehat dan memiliki nilai positif.
Pada zaman sekarang banyak remaja yang sudah mulai berani untuk melakukan
kontak fisik kepada lawan jenis terutama bila memiliki hubungan yang sangat dekat
atau bisa disebut pacaran, banyak yang menyalahgunakan arti pacaran dan
Sebuah masalah kecil yang tidak terlalu penting mun dipermasalahkan hingga
akhirnya menggunakan kekerasan, apalagi pada remaja yang pacaran nya sudah
begitu lama, makin besar peluang untuk melakukan kekerasan karena difikir mereka
sudah mengetahui satu sama lain sehingga sudah mulai berani, padahal itu adalah
tindakan yang sangat salah yang seharusnya tidak noleh di perbuat oleh siapapun, dan
a) Kekerasan fisik, perilaku yang membuat pacar terluka secara fisik, misalnya;
posesif.
a) Faktor individu sebagai pemicu tindak kekerasan adalah kepribadian seseorang itu
mudah sekali melakukan tindak kekerasan dalam menghadapi suatu masalah. Faktor
internal ini juga didapat dari masa lalunya, si pelaku pernah menjadi menjadi korban
b) Faktor lingkungan adalah faktor di luar dari si pelaku kekerasan. Seperti pengaruh
teman sebaya, mengkonsumsi NAZA yang dapat mengganggu mental dan perilaku
a) Dampak psikologis, antara lain seperti rasa depresi, trauma, perasaan bersalah,
pacaran?
1 Kelas A 3 2
2 B 4 1
3 C 4 1
4 D 2 3
5 E 4 1
6 F 5 0
Keseluruhan responden 1 29
responden sedang tidak menjalin hubungan pacaran dan 2 responden sedang menjalin
hubungan pacaran
responden tidak sedang menjalin hubungan pacaran dan 1 responden sedang menjalin
hubungan pacaran
Mahasiswa Psikologi kelas C angkatan 2017 yang menjadi responden menjawab 4
responden sedang tidak menjalin hubungan pacaran dan 1 responden sedang menjalin
hubungan pacaran
responden sedang tidak menjalin hubungan pacaran dan 3 responden sedang menjalin
hubungan pacaran
responden sedang tidak menjalin hubungan pacaran dan 1 responden sedang menjalin
hubungan pacaran
responden sedang tidak menjalin hubungan pacaran dan 0 responden sedang menjalin
hubungan pacaran
responden yang pernah menjadi korban kekerasan dalam pacaran dan yang lain nya
tidak pernah.
Dari data yang diperoleh penulis yang disebarkan melalui koesioner mendapatkan
hasil dari pendapat para responden, banyak diantara mereka yang sedang menjalin
hubungan pacaran dan juga ada yang sedang tidak menjalin hubungan pacaran. Malah
diantara mereka ada yang menjadi korban kekerasan dalam pacaran. Responden
menjawab pertanyaan penulis mengenai arti pacaran, dan hasil yang didapatkan
beragam dari beberapa pemikiran tetapi semua inti mengarah pada hubungan dua
orang (pria dan wanita) yang menjalin hubungan lebih dari teman yang di landasi
dengan rasa cinta, sayang, dan nyaman dan juga memiliki komitmen untuk saling
Penulis pun menanyakan dampak negative dan positif dari pacaran sendiri, dan
responder menjawab dampak negative dari berpacaran itu sangat banyak, ada yang
bebas, tidak tau waktu, dan masih banyak lagi dan yang paling penting yaitu salah
satu hal yang dilarang oleh Allah SWT karena itu perbuatan dosa apalagi pacaran
sampai pada kontak fisik yang terlalu berlihan. Namun ada juga dampak positif dari
pacaran yaitu menambah semangat, menjadi motivasi belajar, dan masih banyak lagi.
Bentuk pacaran yang positif pun ada, seperti saling mendukung satu sama lain, saling
menjaga, saling support dan membawa kea rah yang lebih baik serta memahami satu
sama lain
Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu,
Surat Al-isro : 32
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
Surat An-nur : 31
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
kecuali yang (biasa) Nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain
mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau
laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang
belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya
agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian
Hadist
ُ َ فَإ ِ َّن ثَالِثَهُ َما ال َّش ْيط، ُأَالَ الَ يَ ْخلُ َو َّن َر ُج ٌل بِا ْم َرأَ ٍة الَ تَ ِحلُّ لَه
إِالَّ َمحْ َر ٍم، ان
“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal
baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini :
1. Terdapat hal positif dari pacaran yaitu manfaat untuk menjadikan motivasi dan
semangat belajar
2. Kekerasan dalam pacaran yang banyak menimbulkan kerugian bagi salah satu
3. Pacaran yang sehat dan positif itu seperti saling melengkapi, melindungi, dan
saling menasihati serta memotivasi. Juga tau batasan-batasan dalam berpacaran yang
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unila.ac.id/311/11/BAB%20II.pdf
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3253/Bab
%202.pdf?sequence=4
http://eprints.walisongo.ac.id/3580/3/092411060_Bab2.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/21593/3/12480031_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-
TERAKHIR.pdf
http://www.areabaca.com/2015/11/pengertian-evaluasi-dan-pengertian.html
http://digilib.unila.ac.id/13046/7/II.pdf
http://blogsindinovitasarisosiologi.blogspot.co.id/2015/02/definisi-konflik-dan-
kekerasan-menurut.html
http://www.indonesiastudent.com/pengertian-kekerasan-menurut-para-ahli-dan-
bentuknya/
https://dosenpsikologi.com/psikologi-remaja
http://www.dosenpendidikan.com/7-pengertian-remaja-menurut-para-ahli-secara-
lengkap/
https://carapedia.com/pengertian_definisi_islam_menurut_para_ahli_info506.html
http://eprints.uny.ac.id/15685/1/Christianti%20Noviolieta%20Devi%20NIM
%2008104244044.pdf