Anda di halaman 1dari 3

Contoh Soal Pemprofilan

Untuk mendapatkan data kamu berjalan dengan azimuth 200 dengan slope 5+, kemudian kamu
berjalan 5 meter dan menemukan kontak batugamping dengan batulempung nilai kedudukan N
3300E/400 dimana pada batugamping tersebut ditemukan Nummuliters sp. Kemudian berjalan lagi
sepanjang 0.8 meter menemukan kontka batulempung dengan batulanau kedudukan N335 0E/380,
berjalan lagi seepnanjang 2 M mnemukan kontka batulanau dengan batupasir halus kedudukan
N3250E/420 , kemudian sepanjang 0.4 m menemukan kontak batupasir halus dengan batu pasir
kasar dengan kedudukan N335 0E/380, berjalan lag menemukan kontak batupasir kasar dengan
breksi kedudukan N3250E/420
Analisi Soal:

Urutan lapisan batuan berdasarkan soal

1. Batugamping
2. Batulempung
3. Batulanau
4. Batupasir halus
5. Batupasir kasar
6. Breksi

Ilustrasi Soal
Urutan Batuan (semakin terakhir semakin tua)
11. Batubreksi
22. Batupasir kasar
33. Batupasir Halus
44. Batulanau
55. Batulempung
66. Batugamping
Pengurutan Ukuran butiran dari kasar ke halus
Batubreksi (256 mm)
Batupasir kasar (1/2 – 1 mm)
Batupasir halus (1/8 – 1/16 mm)
Batulanau (1/16 – 1/256 mm)
Batulempun (<1 mm="" o:p="">

Sejarah Bagaiman Singkapan itu terbentuk


Jika dlihat dari ilustrasi yang telah diperlihatkan maka dapat kita urutkan pembentuk
lapisan, berikut sejarah pembentukan singkapan dimulai dari yang paling tua yang terbentuk:
1. Terbentuknya Batugamping
Batugamping merupakan ciri dari pengendapan yang terjadi diluat, karena batugamping
merupakan sedimen yang didominasi unsur karbonat, batugamping terbentuk sekitar 200-300 m
dibawah permukaan laut ditandai dengan adanya fosil Nummulites sp. Yang hidup pada
kedalaman 0-200 M dibawah permukaan laut, dan dari Nummulites sp. Dapat diketahui pola
bahwa umur batugamping tersebut sekitar umur Eosen atau 33.9-55,8 juta tahun yang lalu,
kemudian batugamping terus terendapkan hingga batasnya yang kemudian tidak terendapkan lagi

2. Terbentuknya lapisan Batulempung


Batulempung merupakan ciri pengendapan di daerah yang energy pengendapanya sedikit
atau terendapkan diarus yang tenang, batulempung juga mencirikan telah tertranspot cukup
jauh,dikarenakan dibawahnya merupakan batugamping dapat ditarik kesimpulan bahwa saat
batugamping sudah tidak terbentuk, atau mengelami pertumbuhan keatas sehingga CCD
batugamping sudah tidak memenuhi syarat, kemudian terendapkanlah batulempung dan batu
lempung ini terendapkan di lingkungan laut.

3. Terbentuknya lapisan Batulanau


Setelah batu lempung terendapkan adanya pertambahan tinggi menuju permukaan laut yang
disebabkan oleh batulempung, kemudian karena makin keatas mendekati permukaan laut material
lempungan sudah tidak bisa terendapkan lagi, bisa disebabkan energi gelombangnya yang sudah
bertambah, terendapkanlah material yang mempunnyai ukuran butiran yang lebih kasar dari
batulempung yaitu batulanau, saat energi gelombang laut makin besar maka ukuran butirnya
makin kasar, sehingga lingkungan pengendapan batulanau merupakan laut namun memiliki
kedalam yang lebih dekat dengan permukaan laut dibanding dengan lempung

4. Terbentuknya lapisan Batupasir halus


Batulempung yang terus terendapkan menyebabkan pertambahan tebal lapisan, yang juga
membuat lapisan terkena energi gelombang yang lebih besar lagi, yang dimana menyebabkan
material berukuran lanau hanyut terbawa oleh gelombang bawah laut, dan yang terendapakan
merupakan material pasir kasar yang membentuk batupasir halus yang ukuran butirnya dari 1/8-
1/16 mm dan membuktikan lingkungan endapan berarus rendah – sedang, dan laut – transisi

5. Terbentuknya lapisan batupasir Kasar


Batupasir merupakan material yang terdapat pada lingkungan transisi, dimana terdapat energi
gelombang yang sangat tinggi, hal ini bisa disebabkan pertambahan ketebalan yang disebabkan
oleh pengendapan batupasir atau adanya regersi, atau proses penggangkatan. Pengendapan pasir
yang terus terjadi juga menyebabkan penunurunan muka air laut.

6. Terbentuknya lapisan breksi


Breksi merupakan batu yang terbentuk karena proses pengendapan fragmen-fragmen
pelapukan batu asal yang kemudian tertransport tidak jauh dari batuan induk, saat ditemukana
akan batubreksi di atas batupasir dapat ditarik kesimpulan bahwan batuan asal tidak jauh dari
pantai, sehingga adanya sumber batuan( bisa gunung, tebing, Bukit) yang tererosi kemudian
dibawa oleh air lalu terendapak di dekat panta, lingkungan pengendapa berupa darat(delta sungai)
yang berada di atas batupasir.

Hasil pemetaan di suatu daerah, dijumpai 2 (dua) satuan


batuan, yakni satuan batuan beku dan satuan batupasir
(satuan batupasir terbentuk di lingkungan marin/laut dengan
kedalaman 100 m). Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua
satuan batuan tersebut mempunyai hubungan stratigrafi tipe “
Hetrolitic Unconformity”.
1) Sebutkan data laboratorium yang dapat menunjang hubungan
stratigrafi kedua satuan battuan tersebut.
2) A. Sebutkan data lapangan yang dapat menunjang tipe
hubungan stratigrafi kedua satuan batuan tersebut.
B. Jelaskan secara singkat, urutan sejarah pembentukan
hubungan stratigrafi tersebut di atas (harus disertai
sketsa/gambar).
II. 1. A. Menurut saudara apa tujuan dilakukannya pembagian
Satuan Litodemik?
B. Apa yang dimaksud dengan Satuan Litodemik?
2. Jelaskan secara singkat kalau perlu disetai dengan
gambar/sketsa, perbedaan antara Satuan Litodemik dan
Satuan Litostratigrafi.
III. 1. Jelaskan, apa tujuan dilakukannya Pengukuran Penampang
Stratigrafi (MS) pada suatu daerah.
2. Pada pelaksanaan “MS” di suatu daerah yang datar dan rata
(β = 0
o
), diperoleh data pengukuran sebagai berikut :
- jarak dari patok 1 ke patok 2 = 32
meter
- Azimuth (arah lintasa) = N 232
o
E
- kedudukan lapisan batuan pada patok 1 = N 136
o
E / 23
o
- kedudukan lapisan batuan pada patok 2 = N 148
o
E / 37
o
Berapa ketebalan batuan antara patok 1 dan patok 2?
(jawaban dinilai lebih lengkap kalau disertai dengan
gambar/sketsa)
IV. 1. Peta geologi dapt dibuat berdasarkan data yang di
plot pada Peta Lintasan dan Lokasi Pengamatan.
Sebutkan data apa saja yang di plot pada Peta
Lintasan san Lokasi Pengamatan, yang dapat
diguanakan sebagai dasar pembuatan Peta Geologi.
(Jawaban harus disetai gambar/sketsa)
2. Apakah data Peta Geologi dan Penampang Geologi
penging untuk eksplorasi Minyak dan Gas Bumi ?
(Jawaban harus disetai gambar/sketsa)

Anda mungkin juga menyukai