Anda di halaman 1dari 37

MODUL PERKULIAHAN

ADVANCED FINANCIAL
MANAGEMENT

VALUASI (PENILAIAN ) SAHAM

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

07
Sekolah Pasca Sarjana Magister 201411001 Dr. Dede Hertina. SE.,M.Si
Manajemen Dr H Uce Karna Suganda. S.E.,M.M
Dr H Supardi . SE.,MM
Dr G.N.Sandhy Widyasthana. Pmp

Abstract Kompetensi
Saham merupakan sebagai tanda Mahasiswa mampu mengenal, mengerti,
penyertaan atau kepemilikan seseorang memahami mengenai konsep obligasi, jenis
atau badan dalam suatu perusahaan atau jenis obligasi, penilaian obligasi ,
perusahaan terbatas. Pengertian lain pembiayaan dengan obligasi, biaya obligasi,
dari saham merupakan salah satu alternatif cara perhitungan nilai obligasi
investasi yang memberikan keuntungan dan
kerugian lebih besar dibandingkan investasi
lain dalam jangka panjang.
Modul Advanced Financial Management

7. VALUASI (PENILAIAN) SAHAM

7.1. Pengertian Saham

Saham merupakan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau


badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. Pengertian lain dari saham
merupakan salah satu alternatif investasi yang memberikan keuntungan dan kerugian lebih
besar dibandingkan investasi lain dalam jangka panjang.

Saham Merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk
memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer di Pasar
Modal.

Menurut Sapto (2006:31) saham adalah Surat berharga yang merupakan instrumen bukti
kepemilikan atau penyertaan dari individu atau institusi dalam suatu perusahaan.
Sedangkan menurut istilah umumnya, saham merupakan bukti penyertaan modal dalam
suatu kepemilikan saham perusahaan, M. Paulus Situmorang (2008) menyatakan Saham
merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas dengan
manfaat yang dapat diperoleh berupa deviden. Sedangkan menurut Taufik Hidayat (2010)
saham merupakan tanda penyertaan, andil atau kepemilikan seseorang ataupun organisasi
dalam suatu perusahaan.
Bernstein (2010) Saham merupakan selembar kertas yang menyatakan kepemilikan dari
sebagian perusahaan.

Menurut Martalena dan Maya Malinda (2011) Saham merupakan salah satu pilihan
perusahaan apapbila memutuskan untuk pendanaan perusahaan.

Menurut Sri Hermuningsih (2012) Saham merupakan salah satu tanda penyertaan modal
seseorang ataupun badan usaha dalam suatu perusahaan ataupun perseroan terbatas.

Menurut Sunariyah (2013) Saham merupakan Saham adalah sebuah surat berharga yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas ataupun yang
disebut dengan emiten.

Menurut Bambang Riyanto (2013) Saham merupakan tanda bukti pengembalian bagian atau
peserta dalam perseroan terbatas, bagi yang bersangkutan yang diterima dari hasil
penjualan sahamnya akan tetapi tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya,

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

2 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
meskipun bagi pemegang saham sendiri bukanlah merupakan peranan permanen, karena
setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya.

Menurut Irham Fahmi (2015) Saham merupakan suatu tanda bukti penyertaan kepemilikan
modal atau dana pada suatu perusahaan yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama
perusahaan dan disertai dengan hak dan kewajiban yang jelas kepada setiap
pemegangnya.

Menurut Gitman (2015) Saham merupakan bentuk paling murni dan sederhana dari
kepemilikan perusahaan.

7.2. Jenis Saham Berdasarkan Hak Klaim

1) Saham Biasa (Common Stock)

a. Dividen hanya akan diterima jika disetujui dalam RUPS


b. Memiliki hak suara (voting rights) dalam RUPS
c. Memiliki hak terakhir (junior) atas pembagian dividen serta aset perusahaan saat
likuidasi
d. Memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikannya kepada pihak lain

2) Saham Preferen (Preferred Stock)

a. Tidak memiliki hak suara (voting rights) dalam RUPS


b. Memiliki hak untuk menerima dividen dalam jumlah yang tetap setiap tahun
c. Memiliki hak terlebih dahulu (utama) atas pembagian dividen serta aset
perusahaan saat likuidasi
d. Memiliki hak untuk mengkonversi kepemilikannya menjadi saham biasa

Adapun jenis-jenis saham preferen adalah sebagai berikut:

a. Participating preferred (saham preferen partisipasi). Pemegang saham memperoleh


partisipasi atas sisa laba setelah dibagikan kepada pemegang saham preferen dan
saham biasa.
b. Participating Non preferred. Pemegang saham tidak memperoleh partisipasi atas
sisa laba setelah dibagikan kepada pemegang saham preferen dan saham biasa.
c. Cummulative preferred (saham preferen kumulatif). Dividen yang tidak dibayar
dalam suatu tahun harus dibayar dalam tahun berikutnya sebelum laba dapat
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

3 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
dibagikan kepada pemegang saham biasa. Jika direktur tidak mengumumkan dividen
pada tanggal pembagian dividen yang biasa, maka dividen itu disebut sebagai
“passed” (terlewat). Setiap dividen yang terlewat atas saham preferen kumulatif
merupakan dividen tertunggak (dividen in arrears).
d. Non cumulative preferred (saham preferen nonkumulatif) Saham preferen
nonkumulatif jarang diterbitkan karena dividen yang terlewat akan hilang selamanya
bagi pemegang saham preferen dan penerbitan saham ini tidak dapat dipasarkan.
e. Convertible preferred (saham preferen konvertibel)

Pemegang saham dapat, menurut opsinya, menukar saham preferen menjadi saham biasa
pada rasio yang telah ditentukan sebelumnya.

Jenis Saham berdasarkan Bentuk Kepemilikan

a. Saham atas unjuk (Bearer Stock) a.Pada saham tersebut tidak tertulis nama
pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. b.
Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai
pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
b. Saham atas nama (Registered Stock)
a. Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara
peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

b. Seluruh saham saat ini merupakan saham atas nama

7.3. Imbal Hasil Investasi Saham

Pada dasarnya, ada tiga keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki
saham

1) Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari
keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan
dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen,
maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif
lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai
pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

4 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa:

a. Dividen tunai Jika emiten membagikan hasil keuntungan perusahaan kepada setiap
pemegang saham dalam bentuk uang tunai untuk setiap lembar saham yang dimiliki

b. Dividen Saham Jika emiten membagikan hasil keuntungan perusahaan kepada


setiap pemegang saham dalam bentuk saham perusahaansesuai proporsi
kepemilikannya, sehingga jumlah saham yang dimiliki investor akan bertambah
setelah pembagian dividen saham tersebut. Dividen saham yang dikeluarkan diambil
dari pos Laba Ditahan perusahaan

2) Capital Gain. Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital
gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya
Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya
dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain
sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

3) Saham Bonus. Saham Bonus adalah saham yang dibagikan secara cuma-cuma kepada
para pemegang saham, sesuai dengan proporsi kepemilikan sahamnya.Bonus saham
yang dibagikan, diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual
saham terhadap harga nominalnya saat penawaran umum dipasar perdana.

7.4. Risiko Investasi Saham

Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:

1) Capital Loss. Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana
investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli
dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami
penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham. Karena takut harga saham tersebut
akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami
kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

2) Risiko Kebangkrutan. Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh


Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang
saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi
(dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan
kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada
seluruh pemegang saham.Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

5 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini
merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham
dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.

3) Risiko Likuiditas Aset. Saham dikatakan likuid apabila mudah sekali untuk diperjual-
belikan. Saham tidur adalah istilah bagi saham yang tidak banyak diperdagangkan akibat
tidak adanya investor yang berminat untuk membeli saham karena dianggap tidak layak beli,
ataupun sebaliknya akibat tidak adanya investor yang ingin menjualnya karena saham
dianggap sangat berharga.

4) Risiko Delisting. Risiko jika saham perusahaan dikeluarkan dari papan perdagangan
diBursa Efek (delist). Suatu saham perusahaan akandi-delistingkarena kinerja perusahaan
yang buruk, seperti: kerugian besar dan/atau tidak membagikan deviden selama beberapa
tahun berturut-turut dan berbagai kondisi lainnya seperti pelanggaran terhadap peraturan
pencatatan di bursa. Adapula perusahaan yang keluar dari bursa dengan tujuan Go Private,
tidak akan merugikan investor karena perusahaan masih tetap beroperasi dan dapat
melakukan pembelian kembali saham-saham yg diterbitkan kepada publik (Buy Back).

5) Risiko Suspending. Jika suatu saham di suspend atau diberhentikan perdagangannya


oleh otoritas bursa efek, maka investor tidak dapat melakukan perdagangan hingga
statussuspend dicabut. Suspend dapat berlangsung dalam waktu singkat misalnya dalam 1
sesi perdagangan, 1 hari perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu
beberapa hari perdagangan.

Hal yang dapat menyebabkan suspending adalah jika:

• Suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa


• Suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya
• Berbagai kondisi lainnya yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan
sementara perdagangan saham tersebut untuk dimintakan konfirmasi lainnya.
Sedemikian hingga informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang
spekulasi

6) Risiko Unik (unsystematic risk) dan Risiko Pasar (systematic risk). Dalam
aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik
berupa kenaikan maupun penurunan. Harga saham terbentuksebagai akibatdari
interaksi antara permintaan dan penawaran atas saham, sebagai reaksi atas informasi
yang diterima oleh pasar. Informasi dapat berupa informasi yang unik dan spesifik

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

6 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
perusahaan, seperti: kinerja perusahaan serta kondisi industri dimana perusahaan
tersebut bergerak ataupun informasiekonomi yang sistematik dan bersifat makro seperti
tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar juga faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi
sosial dan politik, budaya dan faktor sistematik non ekonomi lainnya.

7.5. Beberapa Istilah bagi Saham dalam Mekanisme Perdagangan

Saham likuid

Saham yang dapat segera dikonversi menjadi uang, artinya ketika ingin dijual segera ada
yang membeli, dan harganya relatif stabil. Dengan kata lain saham likuid adalah saham
yang sering diperdagangkan. Bursa Efek Indonesia memiliki daftar saham LQ- 45 yang
terdiri dari 45 saham yang memiliki likuiditas yang tinggi, dengan mempertimbangkan
kapitalisasi pasarnya. Berdasarkan buku panduan Indeks Harga Saham BEI, kriteria
pemilihan saham yang termasuk dalam daftar saham LQ-45 adalah sebagai berikut: a.
Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan. b. Aktivitas transaksi di pasar reguler, yaitu nilai,
volume, dan frekuensi transaksi. c. Jumlah hari perdagangan di pasar reguler. d.
Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu. e. Keadaan keuangan dan prospek
pertumbuhan perusahaan

Saham blue chip

Saham yang menjadi buruan para investor, karena dianggap akan menghasilkan
keuntungan yang tinggi. Ciri-cirinya adalah kinerja keuangannya sehat, likuiditas saham di
pasar tinggi, ditransaksikan pada harga yang wajar, dan pergerakan atau fluktuasi harga
saham di pasar berlangsung secara wajar.

Undervalued stock

Saham dikatakan undervalued jika nilai pasarnya (market value) lebih rendah daripada nilai
bukunya (book value). Dengan kata lain, harganya lebih rendah daripada nilai intrinsiknya.

Overvalued Stock

Berlawanan dengan undervalued stock, overvalued stock adalah saham yang nilai pasarnya
(market value) lebih tinggi daripada nilai bukunya (book value)

Growth Stock

Saham perusahaan dengan pendapatan yang lebih tinggi atau lebih cepat pertumbuhannya

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

7 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
daripada industri atau pasar keseluruhan. Perusahaan ini umumnya membayar sedikit
dividen atau tidak sama sekali, karena lebih memilih menggunakan pendapatannya untuk
membiayai proyek-proyek ekspansi bisnisnya.

Value stock

Saham yang cenderung diperdagangkan pada harga lebih rendah jika dibandingkan dengan
nilai fundamentalnya, sehingga dianggap undervalued. Ciri-cirinya adalah hasil dividen yang
tinggi dan price-to-earnings ratio yang rendah.

Efek Marjin

Transaksi marjin adalah transaksi pembelian efek untuk kepentingan nasabah yang dibiayai
oleh perusahaan efek. Efek marjin adalah efek yang memenuhi persyaratan sebagai efek
yang dapat ditransaksikan dalam transaksi marjin sesuai dengan daftar efek marjin yang
ditetapkan oleh Bursa.

Efek Short Selling Transaksi short selling adalah transaksi penjualan efek dimana efek
dimaksud tidak dimiliki oleh penjual pada saat transaksi dilaksanakan. Efek short selling
adalah efek yang memenuhi persyaratan sebagai efek yang dapat ditransaksikan dalam
transaksi short selling sesuai dengan daftar efek shortselling yang ditetapkan oleh Bursa.

Jenis-Jenis Saham

Berikut ini terdapat dua (2) jenis-jenis saham, antara lain:

1. Saham Biasa

Saham biasa merupakan efek dari penyertaan pemilikan dari badan usaha yang berbentuk
perseroan terbatas. Saham biasa memberikan jaminan untuk turut serta dalam pembagian
keuntungan dalam bentuk dividen, apabila perusahaan tersebut memperoleh keuntungan,
maka perusahaan tersebut memperoleh likuidasi, pemegang saham biasa akan membagi
sisa aset perusahaan setelah dikurangi bagian pemegang saham preferen.

Ciri-Ciri Saham Biasa

Antara lain sebagai berikut:

• Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi.

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

8 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
• Pemegang saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham, ikut
menentukan kebijakan perusahaan dan dapat memilih dewan komisaris.
• Didahulukan haknya, bila perusahaan menerbitkan saham baru.
• Tanggung jawab terbatas pada jumlah yang diberikan saja.

2. Saham Khusus

Saham khusus merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan
saham biasa. Pemegang saham preferen mempunyai hak istimewa dalam pembayaran
dividen dibanding saham biasa.

Ciri-Ciri Saham Khusus

Antara lain sebagai berikut:

• a. Saham Khusus Terhadap Dividen

Pemegang saham khusus memiliki hak untuk menerima dividen terlebih dahulu
dibandingkan pemegang saham biasa.

saham khusus biasanya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan,
dan dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividen

• b. Saham Khusus Pada Waktu Likuidasi

Saham khusu yang memiliki hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan
dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasai. Besarnya hak atas
aktiva adalah sebesar nilai nominal saham khususnya termasuk semua dividen yang belum
dibayarkan apabila bersifat kumulatif.

Manfaat Saham

Berikut ini terdapat dua (2) manfaat dari saham, antara lain:

1. Dividen, yakni bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan pada pemegang


saham.
2. Capital Gain, yakni keuntungan yang diperoleh dari selisih harga saham normal.

Risiko Saham

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

9 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Berikut ini terdapat empat (4) risiko dari saham, antara lain:

• Tidak adanya pembagian dividen, hal ini dapat terjadi apabila perusahaan penerbit
(emiten) dalam rapat umum pemegang saham memutuskan diantaranya akan
menggunakan laba perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha terlebih dahulu.
• Likuidasi, apabila perusahaan dilikuidasi pemegang saham tetap akan mendapatkan
haknya, akan tetapi setelah aset perusahaan digunakan terlebih dahulu untuk
melunasi kewajibannya.
• Saham delisting di bursa saham, karena beberapa alasan saham dapat dihapus
dalam pencatatan bursa yang berakibat saham tersebut tidak dapat diperdagangkan.
• Capital loss atau kehilangan modal, terjadi apabila harga beli saham lebih besar dari
harga jual saham.

Harga Saham

Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang ditentukan
oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar.
Harga saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan, yang menjadi sebuah refleksi dari keputusan investasi, pendanaan an
pengelolaan aset. Berikut ini terdapat 3 bagian dalam harga saham, antara lain:

1. Harga nominal, yakni harga yang tercantum dalam sertipikat saham yang ditetapkan
oleh perusahaan penerbit (emiten) untuk menilai setiap lembar saham yang
dikeluarkan. Besaran harga nominal saham ini memberikan arti penting saham,
karena dividen minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal saham.
2. Harga perdana, yakni harga saham pada saat harga saham tersebut dicatat di bursa
efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi
dan perusahaan penerbit (emiten).
3. Harga pasar, yakni harga jual saham dari investor yang satu dengan investor yang
lain. Harga pasar terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek, dan
disebut juga sebagai harga di pasar sekunder, harga inilah yang benar-benar
mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder,
kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit (emiten).
Harga saham yang setiap hari diumumkan di media cetak atau elektronik adalah
harga pasar.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Beriktu ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham, antara lain:
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

10 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
• Proyeksi laba per lembar saham.
• Saat diperoleh keuntungan.
• Tingkat resiko dari proyeksi laba.
• Proporsi hutang perusahaan terhadap ekuitas.
• Kebijakan pembagian dividen.

NILAI – NILAI SAHAM


Ada dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang berkaitan dengan harga
saham yaitu:
1. Analisis Fundamental
Analisis ini beranggapan bahwa setiap investor adalah makhluk rasional, karena itu analisis
ini mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengankondisi perubahaan yang
tercermin pada nilai kekayaan bersih perusahaan itu.
2. Analisis Teknikal
Analisis ini beranggapan bahwa penawaran dan permintaan menentukan harga saham.
Para analis teknikal lebih banyak menggunakan informasi yang timbul dari luar perusahaan
yang memiliki dampak terhadap perusahaan dari pada informasi intern perusahaan.

JENIS JENIS PENILAIAN SAHAM


Ada tiga jenis penilaian saham (Hartono, 2000: 79), yaitu:
a. Nilai buku
Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika
dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar
aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor. Beberapa nilai yang berkaitan dengan nilai
buku:
• Nilai nominal, ialah nilai yang ditetapkan oleh emiten.
• Agio saham, ialah selisih harga yang diperoleh dari yang dibayarkan investor kepada
emiten dikurangi harga nominalnya.
• Nilai modal disetor, ialah total yang dibayar oleh pemegang saham kepada
perusahaan emiten, yaitu jumlah nilai nominal ditambah agio saham. Laba ditahan,
ialah laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dan diinvestasikan kembali
ke perusahaan dan merupakan sumber dana internal.
b. Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di
pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi
dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang
sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

11 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
c. Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham
tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal.
Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa
mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain. Pendekatan dalam
penentuan nilai intrinsik saham berdasarkan analisis fundamental yaitu:
Ø Pendekatan nilai sekarang (present value)
Dalam pendekatan ini, perhitungan nilai saham dilakukan dengan menghitung nilai
sekarang (present value) semua aliran kas saham yang diharapkan di masa datang dengan
tingkat diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan investor. Dalam hal ini nilai intrinsik
atau disebut juga dengan nilai teoritis suatu saham nantinya akan sama dengan nilai
diskonto semua aliran kas yang akan diterima investor pada masa yang akan datang.
Komponen dalam penentuan nilai saham dnegan pendekatan nilai sekarang adalah aliran
kas (cash flow). Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian saham dengan pendekatan
nilai sekarang adalah earning perusahaan, atau berupa earning yang dibagikan dalam
bentuk dividen. Dengan demikian kita bisa menggunakan komponen deviden sebagai dasar
penilaian saham.Penentuan nilai saham (pendekatan nilai sekarang) dengan menggunakan
komponen deviden dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan Model Diskonto
Deviden
Model Diskonto Deviden merupakan model untuk mengestimasi harga saham dengan
mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima di masa yang akan datang.
Secara sistematis, model ini bisa dirumuskan sebagai berikut:

P0 = D1 + D2 + D3 + ....... + D~ (1 + k) (1 + k)2 (1
+ k)3 (1+ k)~

Dimana :
P0 = Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen
D1, D2, D3, D~ = Dividen yang akan diterima dimasa yang akan datang
K = Tingkat return yang diisyaratkan

Dalam persamaan diatas dapat dilihat bahwa aliran dividen yang diterima investor
merupakan aliran dividen yang ridak terbatas dan bersifat konstan. Namun dalam
kenyataannya, ada kalanya perusahaan membayarkan dividen secara tidak teratur,

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

12 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
jumlahnya tidak konstan atau dengan kata lain pembayarannya mengalami pertumbuhan
(growth). Dalam situasi tersebut, perlu dibedakan antara sesuai dengan karakteristik
pertumbuhan pembayaran dividen.

Model Pertumbuhan Nol


Model ini digunakan saat dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tidak akan
mengalamai pertumbuhan. Dengan kata lain jumlah dividen yang dibayarkan akantetap
sama dari waktu ke waktu.

Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut:


P0 = D

Dimana,
P0 = Nilai saham preferen
D = dividend saham preferen
K = tingkat return yang disyaratkan pada saham
Preferen
Model Pertumbuhan Konstan
Model petumbuhan konstan (model Gordon), dipakai untuk menentukan nilai saham
yang pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak
terbatas.
Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut:

P 0* = D 1

(k-g)

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

13 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Dimana :
P0 = Nilai saham preferen
D1 = dividend saham preferen
K = tingkat return yang disyaratkan pd saham
preferen
g = tingkat pertumbuhan perusahaan

Model Pertumbuhan Tidak Konstan (ganda)


Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang mempuyai karakteristik
pertumbuhan yang ‘fantastis’ di tahun-tahun awal, sehingga bisa membayarkan dividen
dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi.
Pada beberapa tahun awal selama masa pertumbuhan fantastis, perusahaan mungkin
akan mampu membayar dividen dengan pertumbuhan diats normal, namun setelah
melewati masa tersebut pertumbuhan tingkat dividen yang dibayarkan perusahaan mungkin
akan lebih rendah dari masa sebelumnya, dan akan bertumbuh secara tetap.
Tahap-tahap perhitungan yang harus dilakukan untuk model ini adalah:
ü Membagi aliran dividen menjadi dua bagian: (a) bagian awal yang meliputi aliran dividen yang
‘fantastis’, dan (b) aliran dividen dengan pertumbuhan yang konstan.
ü Menghitung nilai sekarang dari aliran dividen yang fantastis.
ü Menghitung nilai sekarang dari semua aliran dividen selama periode pertumbuhan konstan.
ü Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua bagian perhitungan aliran dividen

Ø Pendekatan Price Earning Ratio


Pendekatan ini disebut juga dengan pendekatan multipler, dimana investor akan
menghitung berapa kali (multipler) nilai earning yang tercermin dalam harga sutu saham.
Dengan kata lain, PER menggambarkan rasio atau perbandingan antara harga saham
terhadap earning perusahaan. PER juga mencerminkan berapa rupiahkah yang harus
dibayarkan investor saham untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan.

Pendekatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:


PER = Harga Perlembar Saham

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

14 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Earning PerLembar Saham

EarningPer Lembar = EarningPerusahaan

Jumlah saham yang beredar

Ø Pendekatan Penilaian Saham Lainnya


a. Rasio Harga/ Nilai Buku
Hubungan antara harga pasar dan nilai buku per lembar saham dapat dipakai untuk
menentukan nilai saham. Karena secara teoritis nilai pasar suatu saham harus
mencerminkan nilai bukunya. Rasio harga terhadap nilai buku banyak digunakan untuk
menilai saham-saham sektor perbankan.

Hasil penelitian menemukan bahwa saham-saham yang memiliki rasio harga/nilai buku yang
rendah akan menghasilkan return yang secara signifikan lebih tinggi dibanding saham-
saham yang memiliki rasio harga/nilai buku yang tinggi.
b. Rasio Harga/Aliran Kas
Pendekatan ini mendasarkan diri pada aliran kas perusahaan, bukannya earning
perusahaan. Dalam penilaian saham perusahaan, investor bisa menggunakan informasi
rasio harga/aliran kas ini sebagai pelengkap informasi PER, karena data aliran kas
perusahaan bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi investor tentang
perubahan nilai saham yang akan terjadi.
c. Economic Value Added (EVA)
EVA digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam meningkatkan nilai tambah
(value added) bagi perusahaan. Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen
baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan), maka akan tercermin pada
peningkatan harga saham perusahaan.

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

15 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Bagian B
Strategi Portolio Saham
Ada dua strategi yang dapat di lakukan investor dalam pembentukan portofolio
saham yaitu :
1. Strategi Pasif
Dalam konsep pasar modal yang efisien di katakan bahwa jika pasar benar-benar
efisien tidak akan ada satu investor pun yang bisa memperoleh return abnormal di atas
return pasar. Konsep tersebut menghasilkan strategi pasif dalam portofolio saham. Dalam
strategi pasif ini investor percaya bahwa harga pasar yang terjadi adalah harga yang
mencerminkan nilai intrinsic saham tersebut. Oleh karenanya, investor tidak akan berusaha
untul secara aktif melakukan tindakan perdagangan saham yang bisa memberikan return
abnormal. Strategi pasif bisa juga diartikan sebagai tindakan investor dalam membentuk
portofolio saham yang merupakan replikasi kinerja indeks pasar. Dengan demikian, tujuan
strategi pasif adalah untuk mengikuti kinerja indeks pasar sedekat mungkin.
Strategi yang dipakai dalam strategi pasif portofolio saham meliputi strategi beli dan
simpan (buy and hold strategy) dan strategi mengikuti indeks (indexing strategy). Berikut ini
dua strategi yang biasanya dipakai dalam strategi pasif portofolio saham.
a. Strategi beli dan simpan
Strategi ini pada dasarnya sama dengan strategi beli dan simpan dalam portofolio
obligasi. Dalam strategi ini investor membeli sejumlah saham dan tetap memegangnya
untuk beberapa waktu tertentu. Tujuan dilakukanya strategi ini adalah untuk menghindari
biaya transaksi dan biaya tambahan lainnya yang terlalu tinggi. Dalam hal ini, investor
percaya bahwa return yang akan diperoleh dari penerapan strategi ini tidak akan jauh
berbeda dengan return yang diperoleh jika investor secara aktif membeli dan menjual
saham. Dalam strategi ini investor sangat mempertimbangkan biaya transaksi dan biaya
dalam melakukan portofolio saham.
Strategi beli dan simpan bisa dilakukan investor dalam komposisi yang terdiri dari
banyak saham ataupun hanya beberapa jenis saham. Meskipun demikian investor tetap
harus melakukan pemilihan terhadap saham-saham tertentu yang akan dimasukkan dalam
portofolionya. Hal terpenting disini adalah bahwa komposisi tersebut akan bisa diterima
sepanjang komposisi saham-saham tersebut mampu memberikan return yang sesuai

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

16 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
dengan tingkat return yang diharapkan investor. Jika ternyata komposisi yang telah dibentuk
mengalami perubahan kinerja, dimana misalnya risiko dari komposisi tersebut meningkat
sedangkan return yang di harapkan tetap sama, investor tentu perlu melakukan
penyesuaian-penyesuaian, seperti mengubah komposisi awal menjadi komposisi baru
sehingga sesuai dengan preferensi investor terhadap risiko.
Kesimpulan yang bisa di tarik dari strategi beli dan simpan ini adalah bahwa investor
bukan berarti tidak melakukan apa-apa dan hanya sekedar membeli lalu menyimpan saham
yang telah di belinya tersebut, tapi investor juga harus melakukan tindakan rasional dalam
berinvestasi. Investor harus pintar-pintar memilih saham yang akan dimasukkan dalam
investasinya, lalu melakukan penyesuaian jika diperlukan. di samping itu, hasil yang di
peroleh dari strategi beli dan simpan ini tentunya harus diinvestasikan kembali untuk
meningkatkkan kemakmuran investor.
b. Strategi mengikuti indeks
Strategi ini alam praktiknya bisa di gambarkan sebagai pembeli instrument reksadana
atau dana pension oleh investor. Strategi investor seperti ini bisa dikategorikan strategi
pasif. Dengan membeli instrument reksadana, investor berharap bahwa kinerja investasinya
pada kumpulan saham-saham dalam instrument reksadana sudah merupakan duplikasi dari
kinerja indeks pasar. Dengan kata lain, investor berharap akan memperoleh return yang
sebanding dengan return pasar. Membeli reksadana juga akan memberikan keuntungan
bagi investor karena biaya transaksi, biaya pencarian informasi, dan komisi konsultasi analis
menjadi lebih rendah. Dalam hal ini investor hanya membeli instrument reksadana, dan
tinggal menunggu return dari reksadana yang telah dibelinya.
2. Strategi Aktif
Pada dasarnya semua investor menginginkan return yang seringgi-tingginya dari
suatu investasi yang dilakukan. Dengan demikian investor akan selalu mencari jalan agar
memperoleh keuntungan yang lebih tinggi di banding biaya yang harus di tanggungnya.
Dalam investasi portofolio saham dengan strategi aktif, berbagai cara akan dilakukan
investor untuk memperoleh return yang sebanding atau melebihi return pasar.
Tujuan strategi aktif adalah mencapai return portofolio saham yang melebihi return
portofolio saham yang di peroleh melalui strategi pasif. Dengan kata lain investor akan
berusaha memperoleh hasil yang lebih tinggi dibanding return yang diperoleh sesame
investor lainnya. Mereka secara proaktif mencari informasi tambahan, meningkatkan
kemampuan mereka dalam menganalisis informasi-informasi yang mempengaruhi kinerja
saham, bahkan tidak jarang ada yang berani membayar mahal untuk jasa konsultasi analis
saham yang terbaik. Semuanya dilakukan untuk meningkatkan return yang di harapkan

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

17 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
investor. Berikut ini tiga strategi yang biasanya di pakai investor dalam menjalankan strategi
aktif portofolio saham.
a. Pemilihan saham
Strategi ini merupakan strategi yang paling banyak digunakan dan paling rasional.
Dalam hal ini investor secara aktif melakukan anlisis dan pemilihan saham-saham terbaik
yaitu saham yang memberikan hubungan tingkat return-resiko yang terbaik disbanding
alternative lainnya. Pemilihan tersebut dilakukan dengan berdasar pada analisis
fundamental guna mengetahui prospek saham tersebut di masa datang. Dalam hal ini
mereka percaya bahwa tindakan aktif yang mereka lakukan akan memberikan return yang
lebih besar dibanding investor lainnya yang hanya mengandalkan strategi investasinya
pasa strategi pasif.
Seberapa pentingkah pemilihan saham bagi investor? Investor bisa melakukan
diversifikasi dengan dua cara yaitu random (naif), maupun dengan cara Markowitz. Artinya,
investor bisa saja memilih secara acak tanpa dianalisis terlebih dahulu, akan tetapi manfaat
pengurangan risiko dari cara acak ini tidak akan seoptimal jika pemilihan dilakukan dengan
model Markowitz. Dengan memilih saham-saham terbaik dan memasukkan saham tersebut
dalam portofolio, berarti investor akan memperoleh manfaat pengurangan resiko dari
tindakan diversifikasi saham. Tindakan ini juga diharapkan bisa meningkatkan return yang
diharapkan investor.
Dalam memilih saham-saham terbaik (superior), investor bisa melakukan analisis
secara individual ataupun dengan memanfaatkan jasa konsultasi analis saham. Jika investor
mempunyai akses informasi yang baik dan kemampuan yang baik untuk menganalisis
saham dan memilih saham, investor bisa melakukan pemilihan saham secara individual.
Tetapi adakalanya investor lebih menyukai menggunakan jasa analis saham professional
untuk memperoleh nasihat dan rekomendasi keputusan terbaik tentang saham apa saja
yang harus di pilih dan tindakan apa yang harus dilakukan terhadap saham tersebut.
Konsekuensinya adalah investor harus mengeluarkan sejumlah biaya seperti komisi jasa
konsultasi atau biaya atas informasi tertentu. Tentu saja investor akan mengharapkan return
yang lebih besar sebagai kompensasi yang setimpal atas biaya yang telah dikeluarkanya.
b. Rotasi sektor
Strategi ini biasanya dilakukan oleh investor yang berinvestasi pada saham-saham di
dalam negri saja. Dalam hal ini investor bisa melakukan dua cara :
1. Melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yang bergerak pada sektor tertentu
untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di kemudian hari. Hal ini dilakukan jika
investor yakin bahwa suatu saham pada sektor tertentu akan memberikan return yang lebih
tinggi disbanding return pasar.

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

18 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
2. Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio saham-saham pada
sektor industry yang berbeda-beda, untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi,
pertumbuhan dan nilai saham perusahaan. Investor akan meningkatkan bobot portofolionya
pada saham-saham sektor industry yang berprospek cerah di masa datang dan akan
mengurangi bobot portofolionya pada saham sektor industry yang berprospek kurang baik.

Reilly dan brown (1997), mengkategorikan saham-saham per sektor industry menjadi lima,
yaitu :
1. Saham-saham sektor financial (financial stocks excel)
2. Saham-saham sektor barang-barang konsumen tahan lama (consumer durables excel)
3. Saham-saham sektor barang modal (capital goods excel)
4. Saham-saham sektor industry dasar (basic industries excel)
5. Saham-saham sektor barang-barang kebutuhan pokok (consumer staples excel)
Dalam strategi rotasi sektor, investor biasanya membeli saham-saham pada suatu
sektor atau industry tertentu yang diperkirakan akan mengalami peingkatan nilai melebihi
return pasar. Dalam hal ini, investor melakukan tindakan antisipasi terhadap kemungkinan
peningkatan harga saham-saham pada sektor industry tertentu akibat dampak siklis
ekonomi.
Sebagai contoh, misalnya investor mempertimbangkan untuk membeli saham-saham
sektor financial. Salah satu karakteristik saham sektor finansial adalah kepekaanya
terhadap perubahan suku bunga, dimana harga saham sektor financial akan berhubungan
terbalik dengan tingkat bunga. Artinya, jika tingkat bunga mengalami peningkatan, maka
harga saham sektor ini justru akan turun. Kondisi ini dalam gambaran siklis ekonomi
biasanya terjadi pada perekonomian yang mulai memasuki siklis menurun. Pada situasi
seperti ini suku bunga biasanya akan meningkat dan berakibat pada menurunya harga
saham sektor financial. Dengan demikian investor yang cerdik akan membeli saham sektor
tersebut, karena harganya relative rendah. Hal ini dilakukan dengan harapan jika tingkat
suku bunga sudah mulai menurun, maka perusahaan sektor financial (misalnya bank,
perusahaan simpam pinjam atau perusahaan sekuritas) akan
mengalami peningkatan earning dan hal ini akan mengakibatkan harga sehamnya
meningkat.
Keberhasilan penerapan strategi rotasi ini sangat tergantung dari kemampuan investor
untuk memahami kondisi ekonomi yang sedang terjadi dan juga kemampuan untuk
meramalkan kondisi yang akan terjadi. Pemahaman dan pengetahuan yang baik tentang
siklis ekonomi akan sangat membantu efektivitas penerapan strategi ini, karena kunci

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

19 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
strategi ini adalah bagaimana investor bisa mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang
terjadi dan mengambil manfaat dari perubahan tersebut.
c. Strategi momentum harga
Ide dasar dari strategi ini adalah adanya kenyataan bahwa pada waktu-waktu
tertentu harga pasar saham akan merefleksikan pergerakan earning ataupun pertumbuhan
perusahaan. Dalam strategi ini investor akan mencari momentum atau waktu yang tepat,
pada saat perubahan harga yang terjadi bisa memberikan keuntungan bagi investor melalui
tindakan menjual atau membeli saham.
Berbagai tekhnik untuk mencari momentum yang tepat dalam portofolio saham bisa
dilakukan. Salah satunya adalah dengan membuat peta (charf) pergerakan harga saham
selama beberapa waktu untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada harga saham
tersebut di kemudian hari. Jika harga-harga saham diperkirakan akan meningkat, maka
investor akan meningkat bobot portofolionnya pada investasi portofolio saham. Investor
akan menginvestasikan uang yang dimilikinya pada portofolio saham karena lebih
menguntungkan disbanding alternative lainnya. Demikian pula sebaliknya, jika diperkirakan
harga saham akan menurun maka invesitor akan memindahkan investasinya dari portfolio
saham ke alternative investasi lainnya.
Berbagai tekhnik kuantitatif yang lebih canggih dengan penggunaan teknologi
computer sudah mulai dipergunakan untuk menentukan waktu yang paling tepat untuk
membeli dan menjual saham. Data-data yang telah terjadi (ex-post data) dipakai untuk
mencari pola pergerakan saham dan mencari hubungan sebab akibat antara satu peristiwa
dengan peristiwa lainnya. Tetapi, penggunaan teknologi computer ini pun sebenarnya masih
mengandung kelemahan sehubungan dengan penggunaan data-data historis.
Menggunakan data-data historis yang telah terjadi untuk meramalkan kejadian dimasa
datang secara implisit menganggap bahwa apa yang telah terjadi di masa lalu akan sama
dengan yang akan terjadi dimasa datang.
Dalam kenyataannya, strategi penentuan momentum harga saham merupakan isu
yang masih kontroversial. Strategi ini memang popular digunakan oleh para praktisi, tetapi
pertanyaanya adalah seberapa akurat metode ini mampu meramalkan apa yang akan terjadi
di kemudian hari. Bagi kalangan akademisi, fenomena seperti ini sangat menarik untuk
dipelajari dan sangat perlu dilakukan penelitian empiris tentang subyek ini, untuk
membuktikan apakah strategi tersebut merupakan strategi yang layak ataukah hanya suatu
kebetulan belaka.

! Tipe Saham

" Beberapa tipe dari saham, termasuk :

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

20 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
• saham biasa (common stock),
• saham preferen (preferred stock),
• saham harta (treasury stock), dan
• saham kelas ganda (dual class stock).
! Saham Preferen

Saham preferen biasanya memiliki prioritas lebih tinggi dibanding saham biasa dalam
pembagian dividen dan aset, dan kadangkala memiliki hak pilih yang lebih tinggi seperti
kemampuan untuk memveto penggabungan atau pengambilalihan atau hak untuk menolak
ketika saham baru dikeluarkan (yaitu, pemgang saham preferen dapat membeli saham yang
dikeluarkan sebanyak yang dia mau sebelum saham itu ditawarkan kepada orang lain).
Saham yang biasa dijual di bursa efek adalah saham biasa dan saham preferen tidak
diperjualbelikan di bursa efek. Saham harta adalah saham yang telah dibeli balik dari
masyarakat.

Saham preferen ('Preferred stock) adalah bagian saham yang memiliki tambahan hak
melebihi saham biasa. Ada beberapa jenis saham preferen, antara lain:

# Saham preferen partisipasi; saham preferen yang membagikan dividen kepada


pemegangnnya; pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap mempunyai hak
untuk membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai dividen kepada pemegang
saham biasa (participating preference shares).
# Saham preferen nonkumulatif; saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk
memdapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara
kumulatif (noncummulative preferred stock).

! Saham Biasa

Saham biasa (Inggris: common stock) adalah surat berharga dalam bentuk
piagam atau sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan
kewajiban menyangkut andil kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham biasa
mempunyai sifat kebalikan dari Saham Preferen (Prefered Stock) dalam hal pengambilan
suara, pembagian deviden dan hak-hak yang lain.

Pemegang saham biasa dapat mempengaruhi kebijakan korporasi melalui proses


pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan dan kebijakan, stock split dan

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

21 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
memilih dewan direksi perusahaan. Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan
dalam bentuk Deviden dan capital gain.

! Pemegang Saham

# Pemegang saham (shareholder atau stockholder), adalah seseorang atau badan


hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para
pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang
terdaftar dalam bursa efek berusaha untuk meningkatkan harga sahamnya. Konsep
pemegang saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung
jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja
demi keuntungan mereka.
# Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham, termasuk hak
untuk memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang dimiliki) dalam hal
seperti pemilihan papan direktur, hak untuk pembagian dari pendapatan
perusahaan, hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan,
dan hak terhadap aset perusahaan pada saat likuidasi perusahaan. Namun, hak
pemegang saham terhadap aset perusahaan berada di bawah hak kreditor
perusahaan. Ini berarti bahwa pemegang saham biasanya tidak menerima apa pun
bila suatu perusahaan yang dilikuidasi setelah kebangkrutan (bila perusahaan
tersebut memiliki lebih untuk membayar kreditornya, maka perusahaan tersebut
tidak akan bangkrut), meskipun sebuah saham dapat memiliki harga setelah
kebangkrutan bila ada kemungkinan bahwa hutang perusahaan akan
direstrukturisasi.

! Aplikasi

# Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker. Di Indonesia,
pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 500 lembar atau disebut juga
dengan 1 lot. Saham pecahan (tidak bulat 500 lembar) bisa diperjualbelikan secara
over the counter. Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah
untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:
• Meningkatnya nilai kapital capital gain.
• Mendapatkan deviden.
# Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta
dan New York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa
dikenal dengan American Depositary Receipt (ADR). Harga saham, bisa naik atau
pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Pada saat krisis moneter
pada tahun 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan
barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai di bawah 400. Hal
ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi under value. Dalam
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

22 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
periode 2002-2006, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali
memecahkan rekor.
# Untuk bisa menilai apakah sebuah saham bernilai mahal atau murah, biasanya
digunakan rasio perhitungan seperti Earning-per-Share (EPS), Price-to-Earning
Ratio (PER), Price-to-Book Value (PBV) dan lain-lain. Untuk berinvestasi di saham,
disarankan untuk melakukan teknik valuasi terlebih dahulu dan uang yang hendak
diinvestasikan disebar di dalam beberapa saham, agar resiko bisa dibagi. Selain itu,
banyak ahli (Jeremy J. Siegel, James P. O'Shaughnessy) menyarankan agar
berinvestasi di dalam saham dilakukan dalam jangka panjang. Mereka
menyarankan rentang waktu antara 10-20 tahun untuk bisa mendapatkan hasil
yang signifikan dalam berinvestadi di dalam saham.

! Deviden

Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya


saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia
bagi perusahaan, tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan
utama suatu bisnis.

" Dividen dapat dibagi menjadi tiga jenis:

# Dividen tunai; metode paling umum untuk pembagian keuntungan.


Dibayarkan dalam bentuk tunai dan dikenai pajak pada tahun
pengeluarannya.
# Dividen saham; cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham
tambahan, biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham
yang dimiliki. Contohnya, setiap 100 saham yang dimiliki, dibagikan 5 saham
tambahan. Metode ini mirip dengan stock split karena dilakukan dengan cara
menambah jumlah saham sambil mengurangi nilai tiap saham sehingga tidak
mengubah kapitalisasi pasar.
# Dividen properti; dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen dengan
cara ini jarang dilakukan.
# Dividen interim; dibagikan sebelum tahun buku Perseroan berakhir.

! Tujuan Penilaian Saham

# Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan investasi


# Penilaian saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg akan dibeli atau
dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan return yang diharapkan.
# Nilai saham dibedakan menjadi:
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

23 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
1. nilai buku,
2. nilai pasar, dan
3. nilai instrinsik.

! Nilai buku (book value)


# Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih (net assets) yg dimiliki pemilik
dg memiliki satu lembar saham.
# Dilihat dair laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
# Rumus book value :

Total Ekuitas
Nilai buku =
Jumlah saham biasa yg beredar

! Nilai pasar (Market value)

# Harga saham di bursa saham pd saat tertentu.


# Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yg bersangkutan di pasar bursa

! Nilai instrinsik (Intrinsic value/Fundamental value)

# Nilai sebenarnya/ seharusnya dari suatu saham.


# Calon investor menghitung nilai instrinsik saham utk memutuskan strategi
investasinya.
# Jika nilai pasar > nilai instrinsik $ overvalued $ jual
# Jika nilai pasar < nilai instrinsik $ undervalued $ beli

" Menentukan nilai instrinsik

• Analisis fundamental $ menghitung nilai instrinsik menggunakan data keuangan


perusahaan
• Analisis teknikal $ menghitung nilai instrinsik dari data perdagangan saham
(harga dan volumen penjualan) yg telah lalu.

! Penilaian Saham

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

24 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
" Karakteristik Saham:

1. Preferen stock: fix, no control, get paid before common.


2. Common stock (biasa): control, dividen (tidak jaminan), capital gain, et paid last
Nilai saham sama seperti finansial assets yang lainnya adalah present value dari
aliran kas di masa yang akan datang

! Penilaian Saham Preferen

# Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap jumlahnya dalam waktu yang tak
terbatas
# Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka penilaian
saham preferen merupakan suatu perpetuitas.

Dps
Po =
Kps

Po = Nilai saham preferen

Dps = dividend saham preferen

Kps = tingkat return yang disyaratkan pd saham preferen

! Penilaian Saham Biasa

Dividend Discount Model – Perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan


bahwa nilai saham sama dengan present value dari semua dividen yang diharapkan di
terima di masa yang akan datang.

Div1 Div2 DivH + PH


P0 = 1
+ 2
+ ... +
(1 + r ) (1 + r ) (1 + r ) H

" Dividen Bertumbuh Secara Konstan (Constant Growth Model)

# Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

25 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
# Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat tertentu
(g) / konstan
# Model ini cocok untuk perusahaan yang mature dengan pertumbuhan yang
stabil

" Rumus Dividen Bertumbuh Konstan

P0 = D0(1+g)/Ks-g

Po = Harga saham

Do = Nilai dividen terakhir

g = tingkat pertumbuhan perusahaan

Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham tsb

Model ini disebut Gordon model sesuai dgn nama penemunya Myron J
Gordon

" Dividen Tumbuh Secara Tidak Konstan (Nonconstant Growth Rate)

# Umumnya, tingkat pertumbuhan dividen tidak konstan karena kebanyakan


perusahaan2 mengalami life cyles (early-faster growth, faster than economy,
then match with economy’s growth, then slower than economy’s growth)

" Langkah Perhitungan Nonconstant Growth

1. Menentukan estimasi pertumbuhan dividen ( g )


2. Menghitung present value dividen selama periode dimana dividen tumbuh
tidak konstan
3. Menghitung nilai saham pada periode pertumbuhan tidak konstan
4. Menjumlahkan 2 dan 3 untuk mendapatkan P0

" Warrant

# Suatu opsi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah lembar saham pd harga yang
telah ditentukan.

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

26 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
# Biasanya warrant diterbitkan bersama obligasi. Sebagai bonus krn membeli
obligasi
# Sebagai pemanis/sweetener penerbitan obligasi
" Right Issue

# Para pemegang saham mempunyai hak option untuk membeli sejumlah saham
baru.
# Setiap pemegang saham mempunyai satu right untuk setiap lembar saham yang
dimiliki.
# Apabila pemegang saham tidak ingin membeli tambahan saham baru maka ia
bisa menjual rights nya ke orang yang mau membeli saham tersebut.

Kasus 1

Menilai Saham Preferen

Sebuah perusahaan, mengeluarkan saham preferen dengan nilai nominal $ 1.000/lembar.


Dividen saham preferen 15 % / tahun. Apabila investor mensyaratkan keuntungan 20 % dari
investasi ini, Tentukan :

a. Nilai saham preferen yang wajar


b. Expected ror dari saham tersebut jika harga saham preferen di bursa tercatat $ 950
c. Bagaimana sikap investor terhadap situasi diatas ?

Penyelesaian :

Dik : Dps = 15% x $ 1.000 = $ 150

Kps = 20%

Dit : a. Vps

b. kps

c. keputusan dari investor

Jawab :

a.

b.

c. Kesimpulan :
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

27 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Investor tidak akan membeli saham preferen tersebut, karena required of return lebih kecil
dari pendapat yang disyaratkan investor tersebut (15,79% < 20%)

Kasus 2

Nilai Saham dengan dividen tetap tiap tahun / pertumbuhan dividen nol (g=0)

Tahun 2013, suatu perusahaan memberikan dividen $ 1,5 per tahun. Dividen tersebut
diperkirakan akan dipertahankan terus menerus dimasa yang akan dating. Tingkat
pendapatan yang diminta investor 18 %/tahun dengan tingkat pendapatan bebas risiko
sebesar 10 %. Beta dari saham tersebut 0,625. Saat ini harga saham di bursa tercatat $ 10.
Tentukan harga saham yang wajar dari saham yang wajar dari saham tersebut dan tingkat
pendapatan yang diharapkan dari saham yang akan dibeli, kemudian bagaimana sikap
investor menghadapi situasi di bursa ?

Penyelesaian :

Dik : Do = $ 1,5

Ks = 18 %

Po = $ 10

KRF = 10 %

β1 = 0,625

Dit : Pt, Ks dan sikap calon investor

Jawab :

Harga tertinggi yang wajar dari saham biasa $ 8,3333 tetapi karena harga di bursa tercatat $
10 dan tingkat pendapatan yang diharapkan dari investor jika membeli saham lebih kecil
dari tingkat pendapatan di pasar (15% < 18%) maka investor tersebut akan menjual saham
tersebut karena akan diperoleh capital gain sebesar :

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

28 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Saham Preferen
Pengertian :
Saham preferen (preferred stock) merupakan surat pernyataan kepemilikan / saham yang
mempunyai preferensi / keistimewaan tertentu dibandingkan saham biasa.

Sifat Saham Preferen


Saham preferen mempunyai sifat campuran antara obligasi dan saham biasa,
sebagai berikut :
Penjelasan Saham Preferen Obligasi Saham Biasa
Pembayaran dividen Adanya pembayaran dividen Pembayaran dividen tidak
yang sifanya tetap per tahun. dibayarkan. Jika pendapatan
perusahaan tidak dapat
menutupi dividen tersebut.
Tanggal jatuh tempo Umur saham preferen yang
tidak memiliki saat jatuh
tempo/perpetuity.

Jenis dividen Saham Preferensi


Jenis dividen saham preferent tergantung pada :
1. Saham preferen dengan nilai nominal (per value preferred stock)

2. Saham preferen tanpa nilai nominal (no-per preferred stock)

Hak – Hak Dasar dari Pemegang Saham Preferent


Hak – hak para pemegang saham preferen adalah :
1. Distribusi pendapatan dividen
2. Distribusi aktivasi
3. Hak suara

Ciri – Ciri Saham Preferen


Ciri – ciri saham preferen yang diterbitkan oleh perusahaan :
1. Perjanjian pembatasan (restrictive civenants)
2. Kentetuan penarikan (call provision)
3. Dana penebusan (sinking fand)
4. Kumulasi

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

29 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
5. Partisipasi
6. Dapat dikonversi

Menilai Saham Preferen


Sebagian besar saham preferen memberi hak kepada pemiliknya untuk memperoleh
pembayaran dividen yang tetap. Jika pembayaran berlangsung selamanya, maka saham
tersebut adalah perpetuitas sehingga nilai saham preferen dapat dihitung sebagai berikut :

Vps =

Vps =

Keterangan :
Vps = Nilai yang wajar dari saham preferen
Dp = Dividend shm preferen (tingkat dividen saham preferen x nilai nominal)
kpr = Tingkat pendapatan yang diminta oleh investor
Contoh :
Suatu perusahaan, mengeluarkan saham preferen dengan nilai $1.000/lembar. Dengan
saham preferen 15%/tahun. Apabila investor mensaratkan keuntungan 20% dari investasi
ini. Tentukan
a. Nilai saham preferen yang wajar
b. Ekspected ror dari saham tersebut jika harga saham preferen di bursa tercatat $950
c. Bagaimana sikap investor terhadap situasi diatas?

Jawab :
Dik : Dp = 15% X $1.000 = $150
kpr = 20%

Dit : a. Vps
b. kpr
c. keputusan dari investor
Jawab :

a. Vps -

b. kpr =

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

30 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
kpr =

Kesimpulan
Investor tidak akan membeli saham preferen karena required of return lebih kecil dan
pendapat yang disyaratkan. Investor tersebut (15,79% < 20%)

SOAL LATIHAN
1. PT. NAZYA, mempunyai sejumlah dana yang menganggur yang akan diinvestasikan
pada obligasi PT. NURSALIMA. Obligasi tersebut mempunyai nilai nominal $500 per
lembar dan memberikan coupon rate sebesar 18% per tahun dengan waktu jatuh
tempo 3 tahun yang akan dating. Berapa harga yang harus dibayar oleh PT. NAZYA
:
a. Jika tingkat pendapatan yang diharapkan 21%
b. Jika tingkat pendapatan yang diharapkan turun menjadi 15%
c. Berapa kesimpulan dari hasil perhitungan tersebut

2. PT. INDRAJATI menerbitkan obligasi tanpa memberikan kupon tahunlah dengan


maturitas dai nilai nominal $3,000. Jika tingkat pendapatan yang diminta oleh
investor 15% per tahun. Berapa besarnya nilai obligasi nol yang wajar untk dibeli
dengan nilai kurs obligasi 110% pada 15 tahun yang akan datang?

3. PT. ADRINA menerbitkan obligasi yang memberikan kupon 12% dengan periode
maturitas 10 tahun. Nilai nominal obligasi tersebut sebesar $1,500 dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan sebesar 16%. Tentukan nilai obligasi tersebut, jika
perusahaan membayar bunganya secara triwulanan.

4. Harga nominal suatu obligasi $2,000/lembar dengan kupon 14%/tahun dari nilai
nominal. Dibursa harganya tercatat $1,800/lembar dengan masa pelunasan obligasi
5 tahun yad dengan kurs 105%. Tentukan yield to maturity dari obligasi tersebut,
dengan metoda ringkas, dengan metoda ringkas dan interpolasi.

5. PT KUTA LOMBOK menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp.200.000.000


tingkat kupon obligasi tersebut 15% dengan jangka waktu pelunasan 12 tahun
tingkat bunga dipasar yang diharapkan oleh investor sebesar 20%/tahun jika tingkat
bunga obligasi konstan dari tahun ke tahun sebesar 15% dengan pembayaran
kuartalan,beberapa nilai obligasi yang wajar setelah investor memegang obligasi
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

31 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
tersebut pada tahun ke-7 tercatat seharga Rp.225.000.000 bagaimana sikap investor
dalam keputusan investasinya

6. PT NURMEDINA di tawari oleh perusahaan sekuritas INDRA berupa obligasi yang


dikeluarkan oleh PT NAIRA dengan nilai nominal Rp.500.000 Per lembar obligasi
tersebut memberikan coupon rate sebesar 20% per tahun dengan waktu jatuh
tempo 5 tahun yang akan datang berapa harga yang harus dibayar oleh PT ADRINA
a. Jika tingkat pendapatan yang diharapkan 24%
b. Jika tingkat pendapatan yang diharapkan turun menjadi 18% dengan
pembayaran triwulan dan investor hanya memegang obligasi tersebut selama 3
tahun
c. Jika harga obligasi dipasar tercatat sebesar Rp.350.000 bagaimana sikap
investor menghadapi situasi tersebut
7. Suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen dengan nilai nominal $250
perlembar dividen saham preferen 16%/tahun apabila investor mensyaratkan
keuntungan 20% dari ivestasi ini tentukan
a. Nilai saham preferen yang wajar
b. Tingkat pendapatan yang diharapkan investor jika harga saham preferen dibursa
tercatat $150
c. Bagaimana sikap investor terhadap situasi diatas ?
8. PT WIKAN sedang mempertimbangkan menjual saham preferen atau obligasi untuk
mendanai ekspansinya sebesar Rp.2 milyar,saham preferen memberikan dividen
sebesar 10%,sedangkan obligasi memberikan coupon sebesar 14% dengan pajak
30% dari data tersebut tentukan
a. Biaya modal masing masing pendanaan
b. Jika investor membeli saham preferen perusahaan dikenakan tarif pajak
30%,berapa pendapatan yang akan diterima oleh investor jika 60% dari
penghasilan dividen tidak dikenakan pajak
c. Pendanaan mana yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan
9. PT ZYA memerlkan dana sebesar Rp.18 milyar untuk meningkatkan modal
usahanya kebutuhan dana terebut akan dipenuhi dari penerbitan saham preferen
dengan dividen 12%. Nilai nominal Rp.8.000 dan biaya emisi sebesar 5% tingkat
pendapatan yang diharapkan oleh investor sebesar 15% dari data tersebut tentukan
a. Harga perlembar saham preferen yang akan ditawarkan kepada investor
b. Berapa lembar saham yang harus diterbitkan untuk memperoleh tambahan dana
tersebut

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

32 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
10. Suatu saham preferen mempunyai nilai nominal sebesar Rp.25.000.saham ini
memberikan dividen sebesar 18% selamanya. Jika harga saham saat ini sebesar
Rp.23.000. berapakah tingkat pendapatan yang diminta oleh para investor dari
investasi ini ?
11. Saham PT. Galau Tbk. pada akhir tahun 2009 memberikan dividen sebesar € 19.
Diharapkan selama 5 tahun dividen tersebut mengalami pertumbuhan sebesar
12,7%. Setelah kondisi tersebut, ternyata pertumbuhan mengalami penurunan
menjadi 9,3%.Jika rate of return yang diharapkan akan diperoleh pemegang saham

sebesar 12%, berapakah nilai wajar saham PT. Galau Tbk. ?


12. Saham D dijual seharga $ 11,38. Berapa tingkat keuntungan yang diisyaratkan
investor jika saham ini memberikan dividen yang besarnya tetap dari waktu ke waktu
sebesar $ 1,82 setiap tahun?
13. Dividen yang terakhir dibayar oleh PT.GEMAH RIPAH adalah $ 15. Harga saham
perusahaan pada saat ini adalah $ 15,75. Dividen diharapkan bertumbuh secara
konstan 5% per tahun. Jika pemegang saham menginginkan rate of return on stock
sebesar 15%, hitung dividend yield dan capital gains yield selama setahun
mendatang.
14. PT. :MISTER 2000” tidak dapat bersaing dengan pesaingnya. Akibatnya dividen
perusahaan menurun secara konstan 15% per tahun. Dividen terakhir yang dibayar
perusahaan adalah $ 9. Jika tingkat keuntungan yang diharpkan oleh pemegang
saham adalah 20%, berapa harga saham perusahaan sekarang?
15. PT ”MITRA” menerbitkan saham preferen dengan memberikan dividen sebesar Rp
1.000,00 per lembar saham setiap tengah tahun. Jika suku bunga pemerintah yang
berlaku saat ini adaah 12% dan investor pada umumnya menginginkan tambahan
bungan sebagai kompensasi untuk risiko sebesar 5%, berapa harga yang pantas
untuk saham preferen tersebut?
16. PT. PANIN SEKURITAS Co menawarkan saham PT.”FAITH” yang memberikan
dividen $ 2 tahun lalu. Anda mengharapkan bahwa dividen perusahaan akan
bertumbuh pada tingkat 5% per tahun untuk jangka waktu 3 tahun mendatang, dan
jika anda membeli saham tersebut, anda hanya menyimpannya selama 3 tahun dan
kemudian menjualnya kembali.

• Hitunglah dividen yang diharapkan untuk setiap tahun selama 3 tahun mendatang,
yaitu mencari D1, D2, D3. Perhatikan bahwa D0 = $ 2

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

33 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
• Jika D1 adalah dividen yang dibayar perusahaan setahunmmendatang, carilah
present value dari D1, D2 dan D3 dengan menggunakan discount rate sebesar 12%.
• Anda mengharapkan bahwa harga saham tersebut 3 tahun mendatang adalah $
34,73. Berapa present value dari harga saham tersebut jika didiskon 12%?
• Jika anda merencanakan untuk membeli saham tersebut, menyimpannya untuk
jangka waktu 3 tahun, kemudian menjualnya dengan harga $ 34, 73, berapa harga
maksimal yang berani anda bayar?
• Hitunglah present value dari saham ini dari saham ini dengan asumsi bahwa tingkat
pertumbuhan dividen (g) adalah 5 % dan konstan.
• Apakah nilai saham tergantung pada berapa lama anda akan menyimpannya,
dengan kata lain, jika anda menyimpan saham tersebut tidak 3 tahun, tapi 2 atau 5
tahun, apakah ini akan mempengaruhi nilai atau harga saham tersebut hari ini?
Anda membeli saham PT.GREAT RIVER Tbk dengan harga $ 35,33. Anda berahrap
bahwa saham tersebut memberikan dividen sebesar $ 1,06, $ 1,1236 dan $ 1,191 pada
tahun 1,2 dan 3 berturut-turut dan anda berharap dapat menjualnya pada akhir tahun
ketiga sebesar $ 42,08
a. Hitung pertumbuhan dividen
b. Hitung dividen yield saat ini
c. Jika diasumsikan bahwa tingkat pertumbuhan (g) yang telah dihitung akan berlaku
terus, berapa rate of return pada saham?

17. Saham preferen perusahaan sabun PT.LUX INDONESIA memberikan dividen Rp


1000,00 yang dibayar setiap bulan. Investor memandang risiko perusahaan ini adalah
sama dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang memberikan expected rate of
return sebesar 36%. Berapa harga yang pantas untuk saham preferen perusahaan
tersebut? Suku bunga tabungan yang berlaku saat ini adalah 24%?

18. PT. AMBISI mempunyai struktur modal yang dianggap optimal dengan debt to equity
sebesar 1. ( obligasi: saham = 1). Total dana dalam permodalan tersebut sebesar Rp
100.000.000,00.
1. Utang jangka panjang dalam bentuk obligasi mempunyai nilai nominal Rp
100.000.000,00 umur 10 tahun, memberikan bunga 12%, dan pada saat ini laku
dijual seharga Rp 80.000,00/lembar. Tingkat pajak 40%.
2. Saham biasa tahun yang lalu memberikan dividen sebesar Rp 360,00 per lembar
saham. Investor mengharapkan dividen tersebut akan bertumbuh dengan tingkat

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

34 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
pertumbuhan 8%. Harga pasar saham biasa saat ini adalah Rp
80.000,00/lembar.
Pertayaan:
• Hitunglah besarnya cost of debt setelah pajak, dan cost of common stock.
• Hitunglah weighted average cost of capital.
• Bila perusahaan melakukan ekspansi seniali Rp 100.000.00000 yang
dipenuhi dari laba ditahan periode berjalan sebesar Rp 20jt dan sisanya
dipenuhi dengan menerbitkan saham preferen baru dengan nilai nominal Rp
100.000.000,00, floation cost 10%, dijual dengan harga Rp 75.000,00/lembar
dan memberikan dividen 10%. Hitunglah biaya saham preferen dan weighted
average cost of capital setelah ekspans

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Riyanto. 2013. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.


BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Bernstein, Joseph. 2010. http://www.orthopaedia.com/x/CAD5. (diakses 12 januari
2011)
Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab.
Bandung: Alfabeta.
th
Gitman, Lawrence J. (2015). Principles of Management Finance 12 Edition.
Boston:
Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta : UPP STIM
YKPN.
Lukas Setia Atmaja, M.Sc. Manajemen Keuangan. Andi. Yogyakarta. 2003
Martalena & Maya Malinda .(2011). Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama, Penerbit
Andi: yogyakarta.
Situmorang, Paulus. 2008. Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama, Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Sunariyah, 2013. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Edisi 6) . Penerbit : UPP
STIM YKPN, Yogyakarta

Sutrisno. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia. Yogyakarta. 2009
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

35 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Taufik Hidayat. (2010). Buku Pintar Investasi. Jakarta: Media Kita.

http://www.google.co.id/search?q=penilaian+saham&hl=id&prmd=ivns&ei=OyBnTZSaOcye
caWa_I0M&start=0&sa=N

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

36 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

37 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp

Anda mungkin juga menyukai