Pertemuan 7
Pertemuan 7
ADVANCED FINANCIAL
MANAGEMENT
07
Sekolah Pasca Sarjana Magister 201411001 Dr. Dede Hertina. SE.,M.Si
Manajemen Dr H Uce Karna Suganda. S.E.,M.M
Dr H Supardi . SE.,MM
Dr G.N.Sandhy Widyasthana. Pmp
Abstract Kompetensi
Saham merupakan sebagai tanda Mahasiswa mampu mengenal, mengerti,
penyertaan atau kepemilikan seseorang memahami mengenai konsep obligasi, jenis
atau badan dalam suatu perusahaan atau jenis obligasi, penilaian obligasi ,
perusahaan terbatas. Pengertian lain pembiayaan dengan obligasi, biaya obligasi,
dari saham merupakan salah satu alternatif cara perhitungan nilai obligasi
investasi yang memberikan keuntungan dan
kerugian lebih besar dibandingkan investasi
lain dalam jangka panjang.
Modul Advanced Financial Management
Saham Merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk
memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer di Pasar
Modal.
Menurut Sapto (2006:31) saham adalah Surat berharga yang merupakan instrumen bukti
kepemilikan atau penyertaan dari individu atau institusi dalam suatu perusahaan.
Sedangkan menurut istilah umumnya, saham merupakan bukti penyertaan modal dalam
suatu kepemilikan saham perusahaan, M. Paulus Situmorang (2008) menyatakan Saham
merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas dengan
manfaat yang dapat diperoleh berupa deviden. Sedangkan menurut Taufik Hidayat (2010)
saham merupakan tanda penyertaan, andil atau kepemilikan seseorang ataupun organisasi
dalam suatu perusahaan.
Bernstein (2010) Saham merupakan selembar kertas yang menyatakan kepemilikan dari
sebagian perusahaan.
Menurut Martalena dan Maya Malinda (2011) Saham merupakan salah satu pilihan
perusahaan apapbila memutuskan untuk pendanaan perusahaan.
Menurut Sri Hermuningsih (2012) Saham merupakan salah satu tanda penyertaan modal
seseorang ataupun badan usaha dalam suatu perusahaan ataupun perseroan terbatas.
Menurut Sunariyah (2013) Saham merupakan Saham adalah sebuah surat berharga yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas ataupun yang
disebut dengan emiten.
Menurut Bambang Riyanto (2013) Saham merupakan tanda bukti pengembalian bagian atau
peserta dalam perseroan terbatas, bagi yang bersangkutan yang diterima dari hasil
penjualan sahamnya akan tetapi tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya,
Menurut Irham Fahmi (2015) Saham merupakan suatu tanda bukti penyertaan kepemilikan
modal atau dana pada suatu perusahaan yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama
perusahaan dan disertai dengan hak dan kewajiban yang jelas kepada setiap
pemegangnya.
Menurut Gitman (2015) Saham merupakan bentuk paling murni dan sederhana dari
kepemilikan perusahaan.
Pemegang saham dapat, menurut opsinya, menukar saham preferen menjadi saham biasa
pada rasio yang telah ditentukan sebelumnya.
a. Saham atas unjuk (Bearer Stock) a.Pada saham tersebut tidak tertulis nama
pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. b.
Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai
pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
b. Saham atas nama (Registered Stock)
a. Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara
peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
Pada dasarnya, ada tiga keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki
saham
1) Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari
keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan
dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen,
maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif
lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai
pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
a. Dividen tunai Jika emiten membagikan hasil keuntungan perusahaan kepada setiap
pemegang saham dalam bentuk uang tunai untuk setiap lembar saham yang dimiliki
2) Capital Gain. Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital
gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya
Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya
dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain
sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.
3) Saham Bonus. Saham Bonus adalah saham yang dibagikan secara cuma-cuma kepada
para pemegang saham, sesuai dengan proporsi kepemilikan sahamnya.Bonus saham
yang dibagikan, diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual
saham terhadap harga nominalnya saat penawaran umum dipasar perdana.
1) Capital Loss. Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana
investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli
dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami
penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham. Karena takut harga saham tersebut
akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami
kerugian sebesar Rp 600,- per saham.
3) Risiko Likuiditas Aset. Saham dikatakan likuid apabila mudah sekali untuk diperjual-
belikan. Saham tidur adalah istilah bagi saham yang tidak banyak diperdagangkan akibat
tidak adanya investor yang berminat untuk membeli saham karena dianggap tidak layak beli,
ataupun sebaliknya akibat tidak adanya investor yang ingin menjualnya karena saham
dianggap sangat berharga.
4) Risiko Delisting. Risiko jika saham perusahaan dikeluarkan dari papan perdagangan
diBursa Efek (delist). Suatu saham perusahaan akandi-delistingkarena kinerja perusahaan
yang buruk, seperti: kerugian besar dan/atau tidak membagikan deviden selama beberapa
tahun berturut-turut dan berbagai kondisi lainnya seperti pelanggaran terhadap peraturan
pencatatan di bursa. Adapula perusahaan yang keluar dari bursa dengan tujuan Go Private,
tidak akan merugikan investor karena perusahaan masih tetap beroperasi dan dapat
melakukan pembelian kembali saham-saham yg diterbitkan kepada publik (Buy Back).
6) Risiko Unik (unsystematic risk) dan Risiko Pasar (systematic risk). Dalam
aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik
berupa kenaikan maupun penurunan. Harga saham terbentuksebagai akibatdari
interaksi antara permintaan dan penawaran atas saham, sebagai reaksi atas informasi
yang diterima oleh pasar. Informasi dapat berupa informasi yang unik dan spesifik
Saham likuid
Saham yang dapat segera dikonversi menjadi uang, artinya ketika ingin dijual segera ada
yang membeli, dan harganya relatif stabil. Dengan kata lain saham likuid adalah saham
yang sering diperdagangkan. Bursa Efek Indonesia memiliki daftar saham LQ- 45 yang
terdiri dari 45 saham yang memiliki likuiditas yang tinggi, dengan mempertimbangkan
kapitalisasi pasarnya. Berdasarkan buku panduan Indeks Harga Saham BEI, kriteria
pemilihan saham yang termasuk dalam daftar saham LQ-45 adalah sebagai berikut: a.
Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan. b. Aktivitas transaksi di pasar reguler, yaitu nilai,
volume, dan frekuensi transaksi. c. Jumlah hari perdagangan di pasar reguler. d.
Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu. e. Keadaan keuangan dan prospek
pertumbuhan perusahaan
Saham yang menjadi buruan para investor, karena dianggap akan menghasilkan
keuntungan yang tinggi. Ciri-cirinya adalah kinerja keuangannya sehat, likuiditas saham di
pasar tinggi, ditransaksikan pada harga yang wajar, dan pergerakan atau fluktuasi harga
saham di pasar berlangsung secara wajar.
Undervalued stock
Saham dikatakan undervalued jika nilai pasarnya (market value) lebih rendah daripada nilai
bukunya (book value). Dengan kata lain, harganya lebih rendah daripada nilai intrinsiknya.
Overvalued Stock
Berlawanan dengan undervalued stock, overvalued stock adalah saham yang nilai pasarnya
(market value) lebih tinggi daripada nilai bukunya (book value)
Growth Stock
Saham perusahaan dengan pendapatan yang lebih tinggi atau lebih cepat pertumbuhannya
Value stock
Saham yang cenderung diperdagangkan pada harga lebih rendah jika dibandingkan dengan
nilai fundamentalnya, sehingga dianggap undervalued. Ciri-cirinya adalah hasil dividen yang
tinggi dan price-to-earnings ratio yang rendah.
Efek Marjin
Transaksi marjin adalah transaksi pembelian efek untuk kepentingan nasabah yang dibiayai
oleh perusahaan efek. Efek marjin adalah efek yang memenuhi persyaratan sebagai efek
yang dapat ditransaksikan dalam transaksi marjin sesuai dengan daftar efek marjin yang
ditetapkan oleh Bursa.
Efek Short Selling Transaksi short selling adalah transaksi penjualan efek dimana efek
dimaksud tidak dimiliki oleh penjual pada saat transaksi dilaksanakan. Efek short selling
adalah efek yang memenuhi persyaratan sebagai efek yang dapat ditransaksikan dalam
transaksi short selling sesuai dengan daftar efek shortselling yang ditetapkan oleh Bursa.
Jenis-Jenis Saham
1. Saham Biasa
Saham biasa merupakan efek dari penyertaan pemilikan dari badan usaha yang berbentuk
perseroan terbatas. Saham biasa memberikan jaminan untuk turut serta dalam pembagian
keuntungan dalam bentuk dividen, apabila perusahaan tersebut memperoleh keuntungan,
maka perusahaan tersebut memperoleh likuidasi, pemegang saham biasa akan membagi
sisa aset perusahaan setelah dikurangi bagian pemegang saham preferen.
2. Saham Khusus
Saham khusus merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan
saham biasa. Pemegang saham preferen mempunyai hak istimewa dalam pembayaran
dividen dibanding saham biasa.
Pemegang saham khusus memiliki hak untuk menerima dividen terlebih dahulu
dibandingkan pemegang saham biasa.
saham khusus biasanya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan,
dan dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividen
Saham khusu yang memiliki hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan
dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasai. Besarnya hak atas
aktiva adalah sebesar nilai nominal saham khususnya termasuk semua dividen yang belum
dibayarkan apabila bersifat kumulatif.
Manfaat Saham
Berikut ini terdapat dua (2) manfaat dari saham, antara lain:
Risiko Saham
• Tidak adanya pembagian dividen, hal ini dapat terjadi apabila perusahaan penerbit
(emiten) dalam rapat umum pemegang saham memutuskan diantaranya akan
menggunakan laba perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha terlebih dahulu.
• Likuidasi, apabila perusahaan dilikuidasi pemegang saham tetap akan mendapatkan
haknya, akan tetapi setelah aset perusahaan digunakan terlebih dahulu untuk
melunasi kewajibannya.
• Saham delisting di bursa saham, karena beberapa alasan saham dapat dihapus
dalam pencatatan bursa yang berakibat saham tersebut tidak dapat diperdagangkan.
• Capital loss atau kehilangan modal, terjadi apabila harga beli saham lebih besar dari
harga jual saham.
Harga Saham
Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang ditentukan
oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar.
Harga saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan, yang menjadi sebuah refleksi dari keputusan investasi, pendanaan an
pengelolaan aset. Berikut ini terdapat 3 bagian dalam harga saham, antara lain:
1. Harga nominal, yakni harga yang tercantum dalam sertipikat saham yang ditetapkan
oleh perusahaan penerbit (emiten) untuk menilai setiap lembar saham yang
dikeluarkan. Besaran harga nominal saham ini memberikan arti penting saham,
karena dividen minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal saham.
2. Harga perdana, yakni harga saham pada saat harga saham tersebut dicatat di bursa
efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi
dan perusahaan penerbit (emiten).
3. Harga pasar, yakni harga jual saham dari investor yang satu dengan investor yang
lain. Harga pasar terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek, dan
disebut juga sebagai harga di pasar sekunder, harga inilah yang benar-benar
mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder,
kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit (emiten).
Harga saham yang setiap hari diumumkan di media cetak atau elektronik adalah
harga pasar.
Beriktu ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham, antara lain:
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id
P0 = D1 + D2 + D3 + ....... + D~ (1 + k) (1 + k)2 (1
+ k)3 (1+ k)~
Dimana :
P0 = Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen
D1, D2, D3, D~ = Dividen yang akan diterima dimasa yang akan datang
K = Tingkat return yang diisyaratkan
Dalam persamaan diatas dapat dilihat bahwa aliran dividen yang diterima investor
merupakan aliran dividen yang ridak terbatas dan bersifat konstan. Namun dalam
kenyataannya, ada kalanya perusahaan membayarkan dividen secara tidak teratur,
Dimana,
P0 = Nilai saham preferen
D = dividend saham preferen
K = tingkat return yang disyaratkan pada saham
Preferen
Model Pertumbuhan Konstan
Model petumbuhan konstan (model Gordon), dipakai untuk menentukan nilai saham
yang pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak
terbatas.
Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut:
P 0* = D 1
(k-g)
Hasil penelitian menemukan bahwa saham-saham yang memiliki rasio harga/nilai buku yang
rendah akan menghasilkan return yang secara signifikan lebih tinggi dibanding saham-
saham yang memiliki rasio harga/nilai buku yang tinggi.
b. Rasio Harga/Aliran Kas
Pendekatan ini mendasarkan diri pada aliran kas perusahaan, bukannya earning
perusahaan. Dalam penilaian saham perusahaan, investor bisa menggunakan informasi
rasio harga/aliran kas ini sebagai pelengkap informasi PER, karena data aliran kas
perusahaan bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi investor tentang
perubahan nilai saham yang akan terjadi.
c. Economic Value Added (EVA)
EVA digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam meningkatkan nilai tambah
(value added) bagi perusahaan. Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen
baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan), maka akan tercermin pada
peningkatan harga saham perusahaan.
Reilly dan brown (1997), mengkategorikan saham-saham per sektor industry menjadi lima,
yaitu :
1. Saham-saham sektor financial (financial stocks excel)
2. Saham-saham sektor barang-barang konsumen tahan lama (consumer durables excel)
3. Saham-saham sektor barang modal (capital goods excel)
4. Saham-saham sektor industry dasar (basic industries excel)
5. Saham-saham sektor barang-barang kebutuhan pokok (consumer staples excel)
Dalam strategi rotasi sektor, investor biasanya membeli saham-saham pada suatu
sektor atau industry tertentu yang diperkirakan akan mengalami peingkatan nilai melebihi
return pasar. Dalam hal ini, investor melakukan tindakan antisipasi terhadap kemungkinan
peningkatan harga saham-saham pada sektor industry tertentu akibat dampak siklis
ekonomi.
Sebagai contoh, misalnya investor mempertimbangkan untuk membeli saham-saham
sektor financial. Salah satu karakteristik saham sektor finansial adalah kepekaanya
terhadap perubahan suku bunga, dimana harga saham sektor financial akan berhubungan
terbalik dengan tingkat bunga. Artinya, jika tingkat bunga mengalami peningkatan, maka
harga saham sektor ini justru akan turun. Kondisi ini dalam gambaran siklis ekonomi
biasanya terjadi pada perekonomian yang mulai memasuki siklis menurun. Pada situasi
seperti ini suku bunga biasanya akan meningkat dan berakibat pada menurunya harga
saham sektor financial. Dengan demikian investor yang cerdik akan membeli saham sektor
tersebut, karena harganya relative rendah. Hal ini dilakukan dengan harapan jika tingkat
suku bunga sudah mulai menurun, maka perusahaan sektor financial (misalnya bank,
perusahaan simpam pinjam atau perusahaan sekuritas) akan
mengalami peningkatan earning dan hal ini akan mengakibatkan harga sehamnya
meningkat.
Keberhasilan penerapan strategi rotasi ini sangat tergantung dari kemampuan investor
untuk memahami kondisi ekonomi yang sedang terjadi dan juga kemampuan untuk
meramalkan kondisi yang akan terjadi. Pemahaman dan pengetahuan yang baik tentang
siklis ekonomi akan sangat membantu efektivitas penerapan strategi ini, karena kunci
! Tipe Saham
Saham preferen biasanya memiliki prioritas lebih tinggi dibanding saham biasa dalam
pembagian dividen dan aset, dan kadangkala memiliki hak pilih yang lebih tinggi seperti
kemampuan untuk memveto penggabungan atau pengambilalihan atau hak untuk menolak
ketika saham baru dikeluarkan (yaitu, pemgang saham preferen dapat membeli saham yang
dikeluarkan sebanyak yang dia mau sebelum saham itu ditawarkan kepada orang lain).
Saham yang biasa dijual di bursa efek adalah saham biasa dan saham preferen tidak
diperjualbelikan di bursa efek. Saham harta adalah saham yang telah dibeli balik dari
masyarakat.
Saham preferen ('Preferred stock) adalah bagian saham yang memiliki tambahan hak
melebihi saham biasa. Ada beberapa jenis saham preferen, antara lain:
! Saham Biasa
Saham biasa (Inggris: common stock) adalah surat berharga dalam bentuk
piagam atau sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan
kewajiban menyangkut andil kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham biasa
mempunyai sifat kebalikan dari Saham Preferen (Prefered Stock) dalam hal pengambilan
suara, pembagian deviden dan hak-hak yang lain.
! Pemegang Saham
! Aplikasi
# Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker. Di Indonesia,
pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 500 lembar atau disebut juga
dengan 1 lot. Saham pecahan (tidak bulat 500 lembar) bisa diperjualbelikan secara
over the counter. Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah
untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:
• Meningkatnya nilai kapital capital gain.
• Mendapatkan deviden.
# Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta
dan New York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa
dikenal dengan American Depositary Receipt (ADR). Harga saham, bisa naik atau
pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Pada saat krisis moneter
pada tahun 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan
barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai di bawah 400. Hal
ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi under value. Dalam
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id
! Deviden
Total Ekuitas
Nilai buku =
Jumlah saham biasa yg beredar
! Penilaian Saham
# Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap jumlahnya dalam waktu yang tak
terbatas
# Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka penilaian
saham preferen merupakan suatu perpetuitas.
Dps
Po =
Kps
P0 = D0(1+g)/Ks-g
Po = Harga saham
Model ini disebut Gordon model sesuai dgn nama penemunya Myron J
Gordon
" Warrant
# Suatu opsi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah lembar saham pd harga yang
telah ditentukan.
# Para pemegang saham mempunyai hak option untuk membeli sejumlah saham
baru.
# Setiap pemegang saham mempunyai satu right untuk setiap lembar saham yang
dimiliki.
# Apabila pemegang saham tidak ingin membeli tambahan saham baru maka ia
bisa menjual rights nya ke orang yang mau membeli saham tersebut.
Kasus 1
Penyelesaian :
Kps = 20%
Dit : a. Vps
b. kps
Jawab :
a.
b.
c. Kesimpulan :
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id
Kasus 2
Nilai Saham dengan dividen tetap tiap tahun / pertumbuhan dividen nol (g=0)
Tahun 2013, suatu perusahaan memberikan dividen $ 1,5 per tahun. Dividen tersebut
diperkirakan akan dipertahankan terus menerus dimasa yang akan dating. Tingkat
pendapatan yang diminta investor 18 %/tahun dengan tingkat pendapatan bebas risiko
sebesar 10 %. Beta dari saham tersebut 0,625. Saat ini harga saham di bursa tercatat $ 10.
Tentukan harga saham yang wajar dari saham yang wajar dari saham tersebut dan tingkat
pendapatan yang diharapkan dari saham yang akan dibeli, kemudian bagaimana sikap
investor menghadapi situasi di bursa ?
Penyelesaian :
Dik : Do = $ 1,5
Ks = 18 %
Po = $ 10
KRF = 10 %
β1 = 0,625
Jawab :
Harga tertinggi yang wajar dari saham biasa $ 8,3333 tetapi karena harga di bursa tercatat $
10 dan tingkat pendapatan yang diharapkan dari investor jika membeli saham lebih kecil
dari tingkat pendapatan di pasar (15% < 18%) maka investor tersebut akan menjual saham
tersebut karena akan diperoleh capital gain sebesar :
Vps =
Vps =
Keterangan :
Vps = Nilai yang wajar dari saham preferen
Dp = Dividend shm preferen (tingkat dividen saham preferen x nilai nominal)
kpr = Tingkat pendapatan yang diminta oleh investor
Contoh :
Suatu perusahaan, mengeluarkan saham preferen dengan nilai $1.000/lembar. Dengan
saham preferen 15%/tahun. Apabila investor mensaratkan keuntungan 20% dari investasi
ini. Tentukan
a. Nilai saham preferen yang wajar
b. Ekspected ror dari saham tersebut jika harga saham preferen di bursa tercatat $950
c. Bagaimana sikap investor terhadap situasi diatas?
Jawab :
Dik : Dp = 15% X $1.000 = $150
kpr = 20%
Dit : a. Vps
b. kpr
c. keputusan dari investor
Jawab :
a. Vps -
b. kpr =
Kesimpulan
Investor tidak akan membeli saham preferen karena required of return lebih kecil dan
pendapat yang disyaratkan. Investor tersebut (15,79% < 20%)
SOAL LATIHAN
1. PT. NAZYA, mempunyai sejumlah dana yang menganggur yang akan diinvestasikan
pada obligasi PT. NURSALIMA. Obligasi tersebut mempunyai nilai nominal $500 per
lembar dan memberikan coupon rate sebesar 18% per tahun dengan waktu jatuh
tempo 3 tahun yang akan dating. Berapa harga yang harus dibayar oleh PT. NAZYA
:
a. Jika tingkat pendapatan yang diharapkan 21%
b. Jika tingkat pendapatan yang diharapkan turun menjadi 15%
c. Berapa kesimpulan dari hasil perhitungan tersebut
3. PT. ADRINA menerbitkan obligasi yang memberikan kupon 12% dengan periode
maturitas 10 tahun. Nilai nominal obligasi tersebut sebesar $1,500 dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan sebesar 16%. Tentukan nilai obligasi tersebut, jika
perusahaan membayar bunganya secara triwulanan.
4. Harga nominal suatu obligasi $2,000/lembar dengan kupon 14%/tahun dari nilai
nominal. Dibursa harganya tercatat $1,800/lembar dengan masa pelunasan obligasi
5 tahun yad dengan kurs 105%. Tentukan yield to maturity dari obligasi tersebut,
dengan metoda ringkas, dengan metoda ringkas dan interpolasi.
• Hitunglah dividen yang diharapkan untuk setiap tahun selama 3 tahun mendatang,
yaitu mencari D1, D2, D3. Perhatikan bahwa D0 = $ 2
18. PT. AMBISI mempunyai struktur modal yang dianggap optimal dengan debt to equity
sebesar 1. ( obligasi: saham = 1). Total dana dalam permodalan tersebut sebesar Rp
100.000.000,00.
1. Utang jangka panjang dalam bentuk obligasi mempunyai nilai nominal Rp
100.000.000,00 umur 10 tahun, memberikan bunga 12%, dan pada saat ini laku
dijual seharga Rp 80.000,00/lembar. Tingkat pajak 40%.
2. Saham biasa tahun yang lalu memberikan dividen sebesar Rp 360,00 per lembar
saham. Investor mengharapkan dividen tersebut akan bertumbuh dengan tingkat
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia. Yogyakarta. 2009
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id
http://www.google.co.id/search?q=penilaian+saham&hl=id&prmd=ivns&ei=OyBnTZSaOcye
caWa_I0M&start=0&sa=N