Anda di halaman 1dari 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMPRAKTIKKAN KETERAMPILAN TEKNIK

SALAH SATU NOMOR ATLETIK (LARI JARAK JAUH) MELALUI MODEL


PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS IX G SMP NEGERI 4
PONOROGO SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2017/2018

YUDIONO, S.Pd.
SMPN 4 Ponorogo

ABSTRAK
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwakemampuan siswa dalam
bidang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatankhususnya pada kompetensi dasar Memprattikkan
Keterampilan Teknik SalahSatu Nomor Atletik (Lari Jarak Jauh) sangat rendah, yakni 50,00% dan
jumlah siswa memiliki nilai di bawah standar ketuntasan dengan nilai rerata yang dicapai59,38. Pada
kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Examples Non Examples. Apabila guru
menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa
memahami konsep Mempraktikkan Keterampilan Teknik Salah Satu Nomor Atletik (Lari Jarak Jauh).
Data diambil dengan menggunakan instrument tes,wawancara, angket dan jurnal.Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mergetahui peningkatan kemampuan Mempraktikkan Keterampilan Teknik
Salah Satu Nomor Atletik (Lari Jarak Jauh) melalui metode Examples Non Exemples pada siswa Kelas
IX G, SMP Negeri 4 Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Peranan Model Pembelajarn
Examples Non Examples dalam meningkatkan kemampuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan iniditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 71,25; siklus II
76,25; dan siklus III 78,03. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan prosentasi ketuntasan belajar,
yaitu pada siklus I 64,28%, siklus II 75%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 96,42%. Kenyataan
membuktikan bahwa penggunaan Model Pembelajaran Examples Non Examples dalam
prosespembelajaran dapat meningkatan kemampuan Pendidikan Jasmani Olahraga danKesehatan pada
kompetensi dasar Mempraktikkan Keterampilan Teknik SalahSatu Nomor Atletik (Lari Jarak Jauh).

Kata Kunci : kemampuan,model pembelajaran examples non examples.

PENDAHULUAN adanya data prestasi belajar Pendidikan Jasmani


Sejalan dengan perdekatan konstrukti- Olahraga dan Kesehatan mencapai mean skor
visme dalam pembelajaransiswa diberi kesem- 59,38 dan siswa yang dinyatakan tuntas 50,00%
patan untuk berkomunikasi dan berinteraksi atau hanya 14 siswa dari jumlah keseluruhan 28
sosial dengantemannya untuk mencapai tujuan siswa, dengan standar ketuntasan minimal yang
pembelajaran sementara guru bertindaksebagai ditetapkan 75. Masalah ini perlu segera
motivator dan fasilitator siswa. Artinya dalam ditangani agar tidak menimbulkan akibat yang
pembelajaran inikegiatan aktif dengan penge- fatal. Sebagai perwujudan tanggung jawab
tahuan dibangun sendiri oleh siswa dan mereka peneliti yang juga guru mata pelajaran
bertanggungiawab atas hasil pembelajarannya. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di
Kenyataan yang terjadi di Kelas IX G Kelas IX G, menawarkan penerapan model
SMP Negeri 4 Ponorogo makadiperoleh data pembelajaran Examples Non Examples.
rendahnya kemampuan belajar mata pelajaran Ditengarai model pembelajaran Examples Non
PendidikanJasmani Olahraga dan Kesehatan. Examples tepat diterapkan pada mata pelajaran
Dari data yang diperoleh dari hasil belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
diKelas IX G, prestasi belajar pada kompetensi karena dengan menerapkan model pembelajaran
dasar Mempraktikkanketerampilan teknik salah ini mampu mengaktifkan siswa dalam proses
satu nomor atletik (Lari Jarak Jauh) dengan pembelajaran, memperkaya variasi teknik pem-
menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta belajaran, memupuk rasa ketergantungan, krea-
nilai toleransi, percaya diri, keberanian dan tivitas dan memberi kesempatan siswa untuk
keselamatan, sangat jauh dari standar ketuntasan berlatih memahami dan menganalisa gambar.
minimal yangditentukan. Hal ini didukung

Jurnal Pendidik Profesional Mandiri Volume I Nomor 1 Tahun 2021


9
Diharapkan dengan adanya penerapan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
model pembelajaran ExamplesNon Examples ini sertanilai toleransi, percaya diri, keberanian, dan
terjadi peningkatan kemampuan Mempraktikkan keselamatan modelpembelajaran Examples Non
keterampilan teknik salah satu nomor atletik Examples.
(Lari Jarak Jauh) dengan menggunakan peratu- Bagi Lembaga Sekolah : Sebagai masukan
ran yang dimodifikasi serta nilai toleransi, dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran
percaya diri,keberanian, dan keselamatan pada dikelas pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani
mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Olahraga dan Kesehatan dengan mengembang-
dan Kesehatan, peningkatan mean skor minimal kan model pembelajaran agar tidak terpaku
mencapai 75 ataulebih dan siswa yang dinyata- dengan cara-cara konvensional yang Tapan,
kan tuntas belajar mencapai minimal 75% namun perlu disesuaikan denganperubahan atau
dankeseluruhan jumlah siswa di Kelas IX G. inovasi penyelenggaraan proses pembelajaran
yang mengikuti tuntutan perkembangan zaman,
Rumusan Masalah sehingga dapat menemukan carayang tepat
1. Bagaimana Model Pembelajaran Exmnples dalamupaya meningkatkan kemampuan siswa
Non Examples dapatmeningkatkan kemam- sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.
puan mempraktikkan keterampilan teknik Bagi Kepala Sekolah : Sebagai bahan
salah satunomor atletik (Lari Jarak Jauh) pertimbangan untuk menentukan kebijakan
dengan menggunakan peraturan yang sekolahdalam rangka meningkatkan mutu
dimodifikasi serta nilai toleransi, percaya pembelajaran di sekolah yang dibinanya.
diri, keberanian, dan keselamatanpada siswa
kelas IX G SMP Negeri 4 Ponorogo semester Model Pembelajaran Examples Non Examples
I Tahun Pelajaran 2017/2018? Model pembelajaran Examples Non
2. Bagaimanakah hasil penerapan Model Examples merupakan salah satu model pem-
Pembelajaran Exmnples Non Examples belajaran yang memiliki sintaks mempersiapkan
dalam meningkatkan kemampuan memprak- gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembe-
tikkan keterampilan teknik salah satunomor lajaran, sajian gambar ditempel padapapan tulis
atletik (Lari Jarak Jauh) dengan mengguna- atau ditayangkan lewat LCD, dan guru memberi
kan peraturan yangdimodifikasi serta nilai petunjuk dankesempatan siswa untuk memper-
toleransi, percaya diri, keberanian, dan hatikan/menganalisa gambar atau latihan meng-
keselamatanpada siswa kelas IX G SMP gambar, diskusi kelompok, presentasi hasil
Negeri 4 Ponorogo semester I Tahun kelompok, bimbinganpenyimpulan, evaluasi dan
Pelajaran 2017/2018? refleksi.
Pengertian Kemampuan
Tujuan Penelitian Kemampuan yang dimaksudkan dalam
Tujuan yang diharapkan dari penelitian penelitian ini adalah perubahan perilakuyang
ini adalah meningkatkan kemampuan Memprak- relatif menetap dalam diri seseorang sebagai
tikkan keterampilan teknik salah satu nomor akibatdari interaksi seseorang dengan
atletik (Lari Jarak Jauh) dengan menggunakan lingkungannya {Hamzah, 2003 : 213).
peraturan yang dimodifikasi serta nilai toleransi,
percaya diri, keberanian, dan keselamatan METODOLOGI PENELITIAN
melalui modelpembelajaran Examples Non Subyek dan Lokasi Penelitian
Examples Siswa Kelas IX G SMP Negeri 4 Sebagai sasaran penelitian ini adalah
Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran Siswa Kelas IX G Semester I Tahun Pelajaran
2017/2018. 2017/2018, dengan jumlah siswa sebanyak 32
orang. Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Manfaat Penelitian Negeri 4 Ponorogo terletak di Jalan Jenderal
Bagi Guru : Membentangkan cakrawala ilmu Sudinnan No. 92 Kecamatan Ponorogo,
dalam upaya meningkatkan kemampuan Mem- Kabupaten Ponorogo.
praktikkan keterampilan teknik salah satu
nomor atletik(Lari Jarak Jauh) dengan Rancangan Penelitian
Jurnal Pendidik Profesional Mandiri Volume I Nomor 1 Tahun 2021
10
Penelitian Tindakan Kelas ini 5. Sedangkan triangulasi data dengan
dilaksanakan dalam tiga siklus atau lebih. melakukan wawancara denganresponden
Masing-masing siklus dilaksanakan sesuai guru dan siswa yang tidak terlibat dalam
dengan perubahan-perubahan sebagaimana telah penelitian ini.
dirancang sesuai hasil refleksi. Sebelum
dilaksanakan penelitian, maka dilakukan tes Teknik Analisis Data
awal terhadap kemampuan siswa dalam Sebagai upaya dalam menganalisis
Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu tingkat kemampuan mengatur gambar mata
nomor atletik (Lari Jarak Jauh)dengan meng- pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
gunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai Kesehatan, maka setelah pembelajaran
toleransi, percayadiri, keberanian, dan kesela- berlangsung dilakukan analisis secara deskriptif.
matan. Tujuan diadakan tes ini adalah untuk
menentukan tindakan yang tepat dalam rangka Indikator Kinerja
meningkatkan kemampuansiswa tersebut. 1. Siswa dikatakan aktif dalam kegiatan
Hasil tes awal, dijadikan sebagai acuan pembelajaran jka 75% siswatermasuk dalam
dalam melaksanakanpenelitian tindakan kelas katagori baik atau lebih.
dengan prosedur (1) perencanaan (planning), (2) 2. Guru dikatakan mampu melaksanakan
pelaksanaan tindakan (action), (3) observasi pembelajaran jika telah sesuai dengan
(observatian), dan (4) refleksi (reflection) dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
setiap siklus. telah disusun.
3. Penerapan metode dikatakan berhasil jika
Sumber Data siswa memberi respon positif terhadap
Sumber data pada penelitian ini ialah : 1) penggrmaan metode ini.
Siswa. 2) Seluruh anggota tim peneliti 4. Siswa dikatakan telah tuntas belajar
(kolaborator). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
tentang materi Mempraktikkan keterampilan
Jenis Data teknik salah satunomor atletik (Lari Jarak
Jenis data dalam penelitian ini berupa Jauh) dengan menggunakan peraturan yang
data kuantitatif dan kualitatiyang diambil dari : dimodifikasi serta nilai toleransi, percaya
hasil evaluasi, hasil observasi, dan hasil angket. diri, keberanian, dan keselamatan jika telah
memperoleh nilai 75.
Teknik Pengumpulan Data 5. Pembelajaran dikatakan berhasil jika75%
1. Data tentang kemampuan siswa dalam siswa telah mencapai nilai di atas tingkat
Mempraktikkan keterampilan teknik salah ketuntasan minimal, Siklus dalam
satu nomor atletik (Lari Jarak Jauh) dengan pelaksanaan penelitian ini akan dihentikan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi jika siswa yang mencapai ketnutasan belajar
serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
dan keselamatan diambil dari penilaian telah mencapai 75% atau lebih.
kemampuan dengan menggurakan tes tulis
dan unjuk kerja. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
2. Data tentang aktivitas belajar siswa dalam Hasil Penelitian
pembelajaran dan data aktivitas guru dalam Refleksi Awal
pelaksanaan proses pembelajaran diperoleh Minat siswa terhadap Pendidikan
dengan menggunakan lembar observasi. Jasmani Olahraga dan Kesehatan temasuk
3. Data tentang respon siswa dan guru terhadap rendah. Di samping itu, kemampuannyapun
proses pembelajaran denganmenggunakan tergolong rendah jika dibandingkan dengan
angket. mata pelajaran yang lain. Hal ini terbukti bahwa
4. Data tentang refleksi diri serta perubahan- menurut catatan yang ada, kemampuan
perubahan yang terjadi di kelasdiambil dari Pendidikan Jasmani olahraga dan Kesehatan di
catatan dan hasil diskusi peneliti dengan Kelas IX G memiliki rata-rata adalah 59,38
kolaborator. dengan nilai tertinggi 75 dan terendah 35.
Jurnal Pendidik Profesional Mandiri Volume I Nomor 1 Tahun 2021
11
sedangkan ketuntasan belajar untuk Pendidikan untuk melakukan kegiatan praktik di labora-
Jasmani olahraga dan Kesehatan adalah 50,00% torium. Guru juga mempersiapkan alat-alat
dan siswa yang dinyatakan tidak tuntas dalam praktik. 8) Menyusur strategi observasi dan
belajar Pendidikan Jasmani olahraga dan pelaksanaan penelitian Kelas IX G sebagai kelas
Kesehatan sebanyak 50,00%. Permasalahan ini penelitian terdiri 32 siswa. Sebagai guru/
muncul karena kurangnya motivasi dari guru pengajar ditentukan Bapak Yudiono, sedang 2
dan dalam pembelajaran tidak melibatkan orang guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan
keaktifan siswa, di samping itu metode Kesehatan yang lain sebagai pengamat/observer.
pembelajaran yang digunakan tidak memotivasi Kemampuan siswa dalam kelas tersebut
kreativitas siswa. termasuk kelas normal, artinya terdapat siswa
Siklus I dari kelompok tinggi, kelompok sedang dan
Perencanaan : 1) Menyusun Silabus Pembela- kelompok rendah. Selain itu pembagian kelas di
jaran. Dalam menyusun silabus pembelajaran sekolah tidak berdasarkan pada kemampuan
memperhatikan materi dan menyesuaikan siswa, tetapi dari urutan nomor induk siswa.
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dalam pengamatan disepakati dilakukan oleh 2
Dasar yang harus dikuasai siswa. 2) Menyusun guru. Refleksi dilakukan bersama-sama ber-
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Rencana dasarkan catatan-catatan guru pengamat selama
Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun dise- pembelajaran berlangsung.
suaikan dengan Silabus Pembelajaran yang telah Pelaksanaan Tindakan. Secara terperinci
dikembangkan. Materi yang dibahas adalah pelaksanaan penelitian telah dilaksanakan sesuai
tentang masalah Mempraktikkan keterampilan dengan rencana jadwal yaitu : 1) Tes awal
teknik salah satu nomor atletik (Lari Jarak Jauh) dilaksanakan pada hari Rabu, 1 September 2017
dengan menggunakan peraturan yang dimodifi- dengan peserta 32 orang. 2) Pertemuan pertama
kasi serta nilai toleransi, psrcaya diri, dilaksanakan pada hari Rabu, 15 September
keberanian, dan keselamatan. Sedangkan model 2017 selama 2 jwn pelajaran (2 x 45 menit).
pembelajarannya menerapkan Examples Non Dalam pertemuan tersebut dikumpulkan data
Examples. 3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa. berupa kemampuan siswa dalam Memprak-
Lembar Kerja Siswa sengaja dibuat agak mudah tikkan keterampilan teknik salah satu nomor
tetapi mampu mengaktifkan siswa. 4) atletik (Lari Jarak Jauh) dengan menggunakan
Menyiapkan Soal Tes Tulis. Soal Tes Tulis pada peraturan yang dimodifikasi serta nilai toleransi,
siklus I ini terdiri antara 5 soal dengan skor percaya diri, keberanian. dan keselamatan.
maksimal 100. 5) Menyiapkan Lembar Obser- Selain itu diadakan pengamatan aktivitas siswa
vasi Lembar Observasi digunakan untuk menge- dan guru, serta penilaian kinerja yang dilakukan
tahui alrtivitas siswa selama pembelajaran, siswa. Pada siklus I pengelompokan siswa
aktivitas guru dan kesesuaiailIya dengan silabus berdasarkan nomor urut sesuai data kelas
yang dirancang. Lembar observasi tersebut dengan jumlah anggota setiap kelompoknya 2-3
meliputi (1) Lembar Observasi Model orang. 3) Pertemuan kedua dilaksanakan Sabtu,
pembelajaran Examples Non Examples Mata 18 September 20l7 selama 2 jam pelajaran (2 x
Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan 45 menit). Dalam pertemuan tersebut
Kesehatan untuk guru dan siswa, (2) Lembar dikumpulkan data berupa kemampuan siswa
Observasi Penerapan model pembelajaran dalam Melakukan teknik dasar start. Selain itu
Examples Non Examples. 6) Membuat Angket. diadakan pengamatan aktivitas siswa dan guru,
Angket dibuat untuk mengetahui respon siswa serta penilaian kinerja yang dilakukan siswa.
setelah pembelajaran dan respon gruu terhadap Observasi. Pada tahap ini dilaksanakan proses
proses pembelajaran. Angket siswa terdiri dari observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan
pertanyaan tentang menyenangkan atau tidak, menggunakan lembar observasi yang telah
pemahaman soal. Angket gum meliputi keun- dibuat dan mengadakan penilaian untuk menge-
tungan maupun kerugian penggunaan model ini. tahui kemampuan siswa dalam Mempraktikkan
7) Menyiapkan fasilitas yang diperlukan dalam keterampilan teknik salah satu nomor atletik
pembelajaran. Sehari sebelum pelaksanaan (Lari Jarak Jauh) dengan menggunakan
penelitian pada siklu I, siswa diberitahukan
Jurnal Pendidik Profesional Mandiri Volume I Nomor 1 Tahun 2021
12
peraturan yang dimodifikasi serta nilai toleransi, dalam katagori baik padahal target yang
percaya diri, keberanian, dan keselamatan. ditetapkan adalah 75%. Dapat dikatakan bahwa
Data hasil penelitian digambarkan secara yang dapat dicapai sekarang baru pada tingkatan
jelas dalam Hasil Penelitian Pendidikan Jasmani katagori cukup, sehingga masih perlu adanya
Olahraga dan Kesehatan siklus I berikut : 8 upaya-upaya peningkatan pada siklus
siswa mendapat skor 60; 2 siswa mendapat skor berikutnya. 2) Kemampuan siswa dalam
65; 2 siswa mendapat skor 70; 17 siswa Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu
mendapat skor 75; dan 3 siswa mendapat skor nomor atletik (Lari Jarak Jauh) dengan
80. Skor rata-rata 70,78. Skor tertinggi 80. Skor menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta
terendah 60. Siswa tuntas 20 (62,50%). Siswa nilai toleransi, percaya diri, keberanian, dan
tidak tuntas 12 (37,50%). keselamatan sudah mengalami kemajuan dari
Jika dilihat dari tingkat ketuntasan pencapaian mean skor semula 59,38 menjadi
belajar siswa diketahui bahwa kemampuan 70,78 kemajuan ini sudah mendekati nilai
Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu minimal, mengingat indikator keberhasilan yang
nomor atletik (Lari Jarak Jauh) dengan ditetapkan adalah 75. Siswa mencapai ketunta-
menggunakan perafuran yang dimodifikasi serta san dalam Mempraktikkan keterampilan teknik
nilai toleransi, percaya diri, keberanian, dan salah satu nomor atletik (Lari Jarak Jauh)
keselamatan terendah adalah 60 sedangkan dengan menggunakan peraturan yang dimodifi-
tertinggi 80. Skor rata-rata siswa adalah 70,78 kasi serta nilai toleransi, percaya diri, kebera-
dengan tingkat ketuntasan 62,5%. nian, dan keselamatan 62,50% dari ketuntasan
Berarti terdapat 18 siswa yang mampu yang pernah tercapai 50,00%. Tetapi sebenarnya
mencapai nilai 75 atau lebih. Jadi kemampuan dengan kenaikan 12,50 % sudah lumayan,
siswa dalam Mempraktikkan keterampilan berarti dari 32 siswa peserta penelitian yang
telarik salah satu nomor atletik (Lari Jarak Jauh) mencapai ketuntasan adalah 20 siswa. 3)
dengan menggunakan peraturan yang dimodi- Aktivitas guru dan pengelolaan terhadap
fikasi serta nilai toleransi, percaya diri, pembelajaran sudah tepat, karena sering atau
keberanian, dan keselamatan masih tergolong selalu memunculkan aspek-aspek yang diamati
rendah dan belum memenuhi indikator dan sesuai dengan langkah pembelajaran
keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75%. Oleh Examples Non Examples. Pada pertemuan
karena itu perlu ditingkatkan lagi pada kedua sebenarnya merupakan refleksi pada
pertemuan berikutnya. pertemuan pertama sehingga terjadi perubahan-
Dari hasil observasi pada siklus I perubahan sesuai masukan dari observer.
diperoleh data bahrva aktivitas siswa termasuk Berdasarkan pendapat observer, maka
dalam katagori cukup. Secara jelas tergambar untuk siklus kedua, hal-hal yang perlu dilakukan
pada Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar adalah sebagai berikut : 1) Pada siklus kedua,
Siswa Siklus I berikut : 3 siswa (9,38%) materi dikembangkan pada materi Melakukan
kategori Baik, 20 siswa (62,50%) kategori teknik dasar start, lari dan flnish lari jarak jauh.
Cukup, 9 siswa (28,12%) kategori Kurang. 2) Pengelompokkan siswa tidak didasarkan pada
Refleksi. Berdasarkan hasil analisis dari nomor runt absensi, tetapi didasarkan sesuai
pengamatan pada siklus pertama penelitian dengan teman sebangkunya. 3) Memberi perha-
didapatkan hasil sebagai berikut : 1) Keaktifan tian penuh kepada siswa yang belum mampu
siswa sudah mulai ada kemajuan sudah ada materi sebelumnya. 4) Mengurangi dominasi
beberapa siswa yang berani mengemukakan guru dengan banyak meminta siswa aktif
pendapat. Ini merupakan kemajuan walaupun menyelesaikan tugas secara kelompok maupun
beltrm maksimal. Kimajuan tersebut sudah mandiri.
mendekati target yang ditentukail yaitu 75%
siswa aktivitasnya tergolong dalam katagori Siklus II
baik. Dari data tercarat ada 3 siswa yang Perencanaan. Memperhatikan hasil refleksi
termasuk dalam katagori baik atau amat baik pada siklus I, maka untuk pelaksanaan
dari 32 siswa di Kelas IX G. Jika dihitung penelitian siklus II dilaksanakan sesuai dengan
prosentasenya berarti 9,38% siswa termasuk rencana Pelaksanaan Pembelajaran II dengan
Jurnal Pendidik Profesional Mandiri Volume I Nomor 1 Tahun 2021
13
perubahan-perubahan sebagai berikut: 1) Berarti terdapat 24 siswa yang mampu
Pertemuan ketiga pada siklus II yang mencapai nilai 75 atau lebih. Jadi kemampuan
dilaksanakan pada hari Rabu, 22 September siswa dalam Mempraktikkan keterampilan
2017 diadakan perubahan pada pembentukan teknik salah satu nomor atletik (Lari Jarak Jauh)
kelompok yang pada siklus I berdasar nomor dengan menggunakan peraturan yang dimodifi-
urut data kelas untuk siklus II ini didasarkan kasi serta nilai toleransi, percaya diri,
pada tempat duduk siswa yang sedang berlaku keberanian, dan keselamatan sudah mengalami
saat itu. 2) Materi pembelajaran diawali dengan kemajuan sekalipun belum memenuhi indikator
sedikit mengurang materi pertemuan pada siklus keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75%. Oleh
I kemudian dilanjutkan pada materi selanjutnya. karena itu perlu ditingkatkan lagi pada
3) Pada siklus lI pertemuan keempat, siswa pertemuan berikutnya.
dalam kelompoknya membuat soal yang Perolehan data tentang aktivitas siswa
bervariasi yang akhirnya harus diselesaikan oleh adalah sebagaimana tertera pada Data Hasil
kelompok lain dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
September 2017. berikut : 2 siswa (6,25%) kategori Amat Baik,
Pelaksanaan Tindakan. Pertemuan ketiga dan 10 siswa (31,25%) kategori Baik, 18 siswa
keempat pada siklus II dilaksanakan pada hari (56,25%) kategori Cukup, 2 siswa (6,25%)
Rabu, 22 September 2017 dan Sabtu, 25 kategori Kurang.
September 2017. Data yang diperoleh pada Guru pada dua pertemuan di siklus II
siklus II ini adalah tingkat aktivitas belajar telah melakukan langkah-langkah pembelajaran
siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran, dengan tepat, karena sering atau selalu
sekaligus untuk mengambil data tentang tingkat menunjukkan aspek-aspek yang diamati. Hal-
kemampuan Melakukan teknik dasar start, lari hal yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran
dan finish lari jarak jauh. Pelaksanaan pada berdasar hasil pengamatan observer adalah :
pertemuan ketiga dan keempat sesuai dengan Guru : 1) Dominasi masih ada walaupun sudah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. agak berkurang. 2) Siswa kurang memperhati-
Observasi. Data hasil penelitian digambarkan kan penyajian materi ajar
dalam Hasil Penelitian Pendidikan Jasmani Siswa : 1) Ketepatan waktu saat menyelesaikan
olahraga dan Kesehatan Siklus II berikut : 2 tugas. 2) Hanya beberapa siswa yang sudah
siswa mendapat skor 65; 6 siswa mendapat skor mengemukakan pendapat. 3) Belum semua
70; 12 siswa mendapat skor 75; 9 siswa siswa aktif dan antusias pembelajaran dalam
mendapat skor 80; 1 siswa mendapat skor 85; pembelajaran. 4) Kekompakan setiap anggota
dan 2 siswa mendapat skor 90. Skor rata-rata dalam kelompok
76,09. Skor tertinggi 90. Skor terendah 65. Refleksi. Berdasarkan hasil analisis dari
Siswa tuntas 24 (75%). Siswa tidak tuntas 8 pengamatan pada siklus pertama penelitian
(25%). didapatkan hasil sebagai berikut : 1) Keaktifan
Pada siklus II ini meunjukkan bahwa ke- siswa sudah mulai ada kemajuan sudah ada
mampuan Mempraktikkan keterampilan teknik beberapa siswa yang berani mengemukakan
salah satu nomor atletik (Lari Jarak Jauh) pendapat. Ini merupakan kemajuan walaupun
dengan menggunakan peraturan yang dimodifi- belum maksimal. Kemajuan tersebut masih jauh
kasi serta nilai toleransi, percaya diri, kebera- dari target yang ditentukan yaitu 75% siswa
nian, dan keselamatan terendah adalah 65 dan aktivitasnya tergolong dalam katagori baik. Dari
tertinggi mencapai 90. Sedangkan mean skor data tercatat ada 12 siswa yang termasuk dalam
yang dicapai pada siklus II adalah 76,09 telah katagori baik atau amat baik dari 32 siswa di
terjadi peningkatan pada siklus sebelumnya, Kelas IX G. Jika dihitung prosentasenya berarti
yakni pada siklus I hanya mencapai 70,78. 37,5% siswa termasuk dalam katagori baik
Peningkatan ini diikuti pula dengan peningkatan padahal target yang ditetapkan adalah 75%.
prosentase siswa yang mencapai ketuntasan Dapat dikatakan bahwa yang dapat dicapai
belajar, yakni pada siklus II sebesar 75,00% dan sekarang baru pada tingkatan katagori cukup,
ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 62,5%. sehingga masih perlu adanya upaya-upaya
Peningkatan yang terjadi 12,5%. peningkatan pada siklus berikut-nya. 2)
Jurnal Pendidik Profesional Mandiri Volume I Nomor 1 Tahun 2021
14
Kemampuan siswa dalam Mempraktik-kan berlaku saat itu (setiap hari Senin diadakan
keterampilan teknik salah satu nomor atletik pergeseran tempat duduk ke depan dan ke
(Lari Jarak Jauh) dengan menggunakan samping untuk semua siswa). 2) Materi
peraturan yang dimodifikasi serta nilai toleransi, pembelajaran diawali dengan sedikit mengulang
percaya diri, keberanian, dan keselamatan, materi pertemuan pada siklus II kemudian
sudah mengalami kemajuan dari pencapaian dilanjutkan pada materi pendalaman Melakukan
mean skor 70,78 siswa menjadi 76,09. lari jarak jauh dalam bentuk perlombaan dengan
Peningkatan ini sudah mencapai target indikator peraturan yang sudah dimodifikasi. 3) Penilaian
keberhasilan yang ditetapkan adalah 75. Siswa dilakukan dengan cara menukar pekerjaan
mencapai ketuntasan belajar 75,00%, hal ini dengan teman, hal ini dilakukan agar siswa
telah terjadi peningkatan dengan kenaikan mengetahui secara teliti bagaimana seharusnya
12,5% dari siklus sebelumnya. Itu sudah pekerjaan yang betul.
lumayan, berarti 32 siswa peserta penelitian Pelaksanaan Tindakan : 1) Pertemuan kelima
yang mencapai ketuntasan adalah 24 siswa. dan keenam pada siklus III dilaksanakan pada
Melihat hasil dari pekerjaan siswa ternyata hari Rabu, 29 September 2017 dan Sabtu, 1
kesalahan yang sering dilakukan siswa adalah Oktober 2017. 2) Data yang diperoleh pada
kecerobohan dalam mengerjakan tugas. Untuk siklus III ini adalah tingkat akrivitas belajar
lebih memantapkan hasil penelitian, siklus tetap siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran,
dilanjutkan sampai siklus III. 3) Aktivitas guru sekaligus untuk mengambil data tentang
dan pengelolaan terhadap pembelajaran sudah kemampuan siswa dalam Melakukan lari jarak
tepat, karena sering atau selalu memunculkan jauh dalam bentuh perlombaan dengan perahran
aspek-aspek yang diamati dan sesuai dengan yang sudah dimodifikasi. 3) Pelaksanaan pada
langkah model pembelajaran Examples Non pert€ muan kelima dan keenam sesuai dengan
Examples. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III.
Berdasarkan pendapat observer, maka Observasi. Data hasil penelitian siklus
untuk siklus kedua hal-hal yang perlu dilakukan III tergambar dalam Hasil Penelitian Pendidikan
adalah sebagai berikut : 1) Pada siklus ketiga, Jasmani olahraga dan Kesehatan siklus III
materi dikembangkan pada Melakukan lari jarak berikut : 1 siswa mendapat skor 70; 16 siswa
jauh dalam bentuk perlombaan dengan mendapat skor 75; 12 siswa mendapat skor 80;
peraturan yang sudah dimodifikasi. 2) 1 siswa mendapat skor 85; dan 2 siswa
Pengelompokan siswa tidak didasarkan pada mendapat skor 90. Skor rata-rata 77,96. Skor
nomor urut absensi, tetapi didasarkan sesuai tertinggi 90. Skor terendah 70. Siswa tuntas 31
dengan teman sebangkunya. 3) Memberi (96,87%). Siswa tidak tuntas 1 (3,13%).
perhatian penuh kepada siswa yang belum Dilihat dari ketuntasan belajar, maka
mampu menguasai materi sebelumnya. 4) pada siklus III ini siswa yang dinyatakan tuntas
Memberi kesempatan kepada siswa yang belajar sebesar 96,87% dan yang dinyatakan
mampu untuk membantu memberikan tidak tuntas belajar sebesar 3,13%. Hal ini dapat
penjelasan kepada temannya yang belum diartikan bahwa dari keseluruhan siswa Kelas
mengerti. 5) Sering mengingatkan kepada siswa IX G sejumlah 32 siswa yang dinyatakan tuntas
agar tidak ceroboh dalam mengerjakan tugas. belajar 31 siswa dan yang tidak tuntas 1 siswa.
Jika dilihat dari tingkat kemampuan
Siklus III siswa, diketahui bahwa kemampuan
Perencanaan. Mempelajari hasil refleksi pada Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu
siklus II, maka untuk pelaksanaan penelitian nomor atletik (Lari Jarak Jauh) dengan
siklus III dilaksanakan sesuai dengan Rencana menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta
Pelaksanaan Pembelajaran III dengan nilai toleransi, percaya diri, keberanian, dan
perubahan-perubahan sebagai berikut: 1) keselamatan, nilai terendah adalah 70
Pertemuan kelima dan keenam pada siklus III sedangkan tertinggi 90. skor rata-rata siswa
dilaksanakan pada hari Rabu, 29 September adalah 77,96. Jadi kemampuan siswa sudah
2017 dan Sabtu, 2 Oktober 2017 perubahan lagi mengalami kemajuan pesat dan telah melebihi
sesuai dengan tempat duduk siswa yang sedang
Jurnal Pendidik Profesional Mandiri Volume I Nomor 1 Tahun 2021
15
indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu keselamatan sscara maksimal. Di sini mean skor
75%. Oleh karena itu siklus dihentikan. yang dicapai 70,78 berarti sudah ada kenaikan
Perolehan data tentang aktivitas siswa 11,40. Ketuntasan yang dicapai adalah 62,50%.
adalah sebagaimana tertera pada Data Hasil Ini berarti menunjukkan kenaikan tingkat
Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus III keturtasan yang semula hanya 50,00%.
berikut : 2 siswa (6,25%) kategori Amat Baik, Setelah siswa mengiktti pembelajaran
13 siswa (40,63%) kategori Baik, 17 siswa pada siklus II, temyata data menunjukkan
(56,12%) kategori Cukup. bahwa aktivitas siswa yang tergolong baik
Guru pada dua pertemuan di siklus III meningkat menjadi 31,25%; yang sebelunnya
telah melakukan langkah-langkah pembelajaran hanya9,38%. Kemampuan juga mengalami
dengan tepat, karena sering atau selalu peningkatan yang cukup berarti, mean skor yang
menunjukkan aspek-aspek yang diamati. dicapai 76,09.
Refleksi. Berdasarkan hasil analisis dari Pada tahap siklus III, secara umum telah
pengamatan pada siklus ketiga penelitian terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar
didapatkan hasil sebagai berikut : 1) Keaktifan yang maksimal yakni 46,83% siswa temasuk
siswa sudah mengalami kemajuan pesat dengan dalam kategori baik atau amat baik. Hal ini
indikator bahwa siswa sudah kompak dalam terjadi karena siswa telah dapat menunjukkan
kelompoknya di samping itu, siswa sudah berani kemampuannya dengan berusaha semaksimal
mengemukakan pendapat. Dari data tercatat ada mungkin. Siswa telah memiliki kesadaran
15 siswa yang termasuk dalam katagori baik bahwa Peadidikan Jasmani Olahraga dan
atau amat baik dari 32 siswa di Kelas IX G. Jika Kesehatan sangat berguna dalam kehidupannya
dihitung prosentasenya berarti 46,88% siswa sehingga mereka menunjukkan antusias yang
termasuk dalam katagori baik atau amat baik. 2) tinggi. Peningkatan ini diikuti dengan
Kemampuan siswa sudah mengalami kemajuan meningkatnya Kemampuan Pendidikan Jasmani
dari pencapaian mean skor 76,25 pada siklus II olahraga dan Kesehatan yang dimiliki siswa
menjadi 77,96 pada siklus III. Peningkatan ini Kelas IX G tersebut yaitu tercapainya mean skor
sudah melebihi indikator keberhasilan yang 77,96 dan diikuti pencapaian tingkat ketuntasan
ditetapkan adalah 75. Siswa mencapai 96,87%.
ketuntasan belajar 96,87%, ini lebih bagus jika Dari uraian tersebut dapat diambil suatu
dibandingkan siklus sebelumnya yakni 75,00%. kesimpulan bahwa model pembelajaran
Dengan kenaikan 2l,87% dari siklus Examples Non Examples merupakan satu
sebelumnya itu sangat bagus berarti dari 32 rangkaian yang sangat serasi dalam
siswa peserta penelitian yang mencapai pembelajaran Pendidikan Jasmani olahraga dan
ketuntasan adalah 31 siswa. 3) Aktivitas guru Kesehatan hingga terbukti dari adanya
dan pengelolaan terhadap pembelajaran sudah peningkatan aktivitas belajar siswa serha
tepat karena sering atau selalu memunculkan peningkatan kemampuan siswa dalam
aspek-aspek yang diamati dan sesuai dengan menguasai materi ajar.
langkah model pembelajaran Examples Non
Examples. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
PEMBAHASAN Pembelajaran yang menerapkan model
Pada siklus I, data hasil penelitian pernbelajaran Examples Non Examples dapat
menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam
tergolong baik adalah 9,38%. Dalam keadaan pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
semacam ini tentu sulit bagi siswa tmtuk dapat Pembelajaran yang menerapkan model
meningkatkan Kemampuan Pendidikan Jasmani Examples Non Examples dapat meningkatkan
Olahraga dan Kesehatan tentang Kemampuan Kemampuan Pendidikan Jasmani olalraga dan
Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu Kesehatan.
nomor atletik (Lari Jarak Jauh) dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta Saran
nilai toleransi, percaya diri, keberanian, dan
Jurnal Pendidik Profesional Mandiri Volume I Nomor 1 Tahun 2021
16
Guru : a) Berdasarkan hasil penelitian ini, digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
pembelajaran Examples Non Examples memang mendorong guru lain untuk melakukan
dapat meningkatkan Kanampuan Pendidikan penelitian yang serupa Kepala Sekolah.
Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Namun model Peneliti Lanjutan : a) Mempelajari situasi dan
pemberajaran ini tentunya belum cocok untuk kondisi kelas dan siswa yang akan dijadikan
materi yang lain. sehingga dalam kegiatan sasaran penelitian, sehingga pada tahap refleksi
pembelajaran tentang materi Mempraktikkan awal hendaknya dilakukan dengan cermat dan
keterampilan teknik salah satu nomor atletik tidak tergesa-gesa. b) Mempelajari kedalaman
(Lari Jarak Jauh) dengan menggunakan dan keluasan materi, media pembelajaran yang
peraturan yang dirnodifikasi serta nilai toleransi, digunakan, tingkat kematangan siswa, serta
percaya diri, keberanian, dan keselamatan guru alokasi waktu yang tersedia. c) Rencana
bisa mencoba menerapkan model pembelajaran pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
Examples Non Examples agar kemampuan digunakan hendaknya disusun sesuai dnegan
siswa meningkat. b) Hasil penelitian ini paradigma penelitian tindakan kelas, dan bukan
hendaknya dijadikan motivasi trntuk menggunalian RPP yang telah ada. d)
melaksanakan penelitian dalam upaya Pengamatan, pantauan dan evaluasi pada
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas penelitian tindakan kelas hendaknya
sekaligus sebagai upaya pengembangan dilaksanakan dengan cermat, teliti dan membuat
profesinya. c) Hasil penelitian ini hendaknya administrasi.

DAFTAR PUSTAKA
Arend, Ruchardl. 2A05. Learning to Teach. Miles, M. B., & Huberrnen, A. M. 1984.
Jakarta: pustaka pelajar. Analisis Data Quatitatif. Terjemahanoleh
Bogdan, R.c. & Biklen, s. K. 1982. Qualitative Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta :
Reseach in Education. Boston :Atlyn & Universitas Indonesia.
Bacon. Moleong, L. J. 1995. Metodologi Penelitian
Guba, E. G. & Lincoln, Y. s. 1981. Effective Kualitatif. Bandung : PT.
Evaluation. SanFrancisco:JosseyBass RemajaRosdakarya.
Publishers. Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian
Ghony, Djunaidi. 2005. Penelitian Tindakan Kualitatif. Bandung :
Kelas. Malang : UIN Malang-press. PT.RemajaRosdakarya.
Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Spradley, J. P. 1980. Participant observation.
Jakarta : PT. Bumi Aksara. New : york : Holt, Rinehart andWinston.
Hamalik, O. 2001 . Perencanaan Pengajaran Uno, Hamzah.2004. Model Pembelajaran
Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta: Menciptokan prases Belajar Mengajaryang
PT. Bumi Aksara. Kreatif'dan Efektif. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Jurnal Pendidik Profesional Mandiri Volume I Nomor 1 Tahun 2021


17

Anda mungkin juga menyukai