Oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
2023
A. Apa yang Anda ketahui sebelumnya tentang literasi?
Pengetahuan Awal Konsep Literasi
Sebelum mengikuti proses pembelajaran di perkuliahan PPG, saya
memiki pemahaman bahwa literasi adalah sikap menulis suatu bentuk teks
dan membaca buku tertentu. Saya menganggap bahwa konsep literasi
hanya merujuk pada kegiatan fisik yang dilakukan oleh seorang individu
untuk membuat tulisan dari pengetahuan dan wawasan yang dimiliki
seseorang, serta mengapresiasi penciptaan karya atau hasil pemikiran
penulis buku dengan membaca buku fisiknya.
Menurut Kennedy, Dunphy, & Dwyer (via Sujana & Dewi Rachmatin,
2019), literasi mencakup kemampuan untuk membaca, memahami, dan
menghargai secara kritis berbagai bentuk komunikasi, termasuk bahasa
lisan, teks tercetak, media penyiaran, dan media digital. Apabila dipahami
di dalam konteks pelaksanaan pendidikan, siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran pada setiap mata pelajaran (meliputi penguasaan ranah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap) apabila memiliki kemampuan
literasi yang mencukupi.
Misalnya, di dalam pembelajaran, siswa mampu memahami suatu
topik dengan penalaran yang kritis sehingga terpancing untuk menggali
poin-poin informasi apa saja yang terkandung di dalam suatu konten
pembelajaran tersaji. Selanjutnya, untuk memperkaya pandangan terhadap
suatu topik, diperlukan adanya diskusi antar teman untuk mendukung
pemahaman suatu topik tersebut. Atau, guru dapat membantu proses
belajar dengan memantik diskusi opini yang kritis dan berusaha
mengarahkan siswa untuk menelaah suatu topik secara bersama. Hasil
atau output dari diskusi tersebut adalah siswa mampu mengaitkan
pengetahuan tersebut dengan kehidupan sehari-hari sehingga
pembelajarannya menjadi bermakna dan dapat membantu memecahkan
permasalahan di masyarakat.
Kegiatan literasi yang biasa kita temukan di sekolah yakni, [1] kepala
sekolah yang terlibat memberikan arahan pada saat upacara bendera di
hari senin, [2] adanya perpustakaan, runag baca atau pojok paja di kelas,
[3] tersedia mading tempat memuat kreasi tulisan siswa, [4] adanya reward
terhadap siswa yang berprestasi baik secara akademik dan non akademik,
[5] adanya papan pengumuman di sekitar sekolah tentang menjaga
kebersihan dan lain sebagainya.
Seorang guru disekolah selalu memiliki ide untuk menarik minat baca
para peserta didik. Kita akan menemui dinding-dinding kelas penuh dengan
tempelan hasil karya siswa ataupun teresedianya pojok baca di dalam kelas
yang terisi dengan beberapa buku bacaan baik fiksi maupun non fiksi.
Selain itu, guru pun memberi teladan dengan memberitahu buku apa yang
sedang ia baca dan bagaimana isi nya. Dengan begitu peserta didik tentu
lebih mudah meniru kegitan baik itu. jadi, guru tidak hanya meminta peserta
didik untuk rajin membaca buku namun ia juga memberikan contoh
membaca di mulai dari dirinya.
Teks multimodal adalah perpaduan antara teks tulis dan lisan, audio
maupu animasi. Teks multimodal dapat menjadikan tulisan lebih menarik
untuk dibaca. Contoh tulisan dengan teks multimodal adalah komik, video,
poster dan lainnya.
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/08/mendikbud-literasi-
lebih-dari-sekadar-membaca-buku pada 31 Januari 2023.
Padmadewi, Ni Nyoman dan Luh Putu Artini, Literasi di Sekolah, dari Teori
ke Praktik. Bali: Nilacakra Publishing House, 2018.
https://books.google.co.id/books?id=xsdtDwAAQBAJ&printse%20c=f
rontcover&dq=ni+nyoman+padmadewi+luh+putu+artini+lit%20erasi+
di+sekolah+dari+teri+ke+praktik&hl=id&sa=X&ved=2a%20hUKEwikh
OCplurrAhUXfSsKHbQXAUYQ6AEwAHoECAM%20QAQ
Sujana, Atep dan Dewi Rachmatin. 2019. “Literasi Digital Abad 21 Bagi
Mahasiswa PGSD: Apa, Mengapa, dan Bagaimana”. Conference
Series Journal, Vol 1, No 1, Th 2019.