Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PENELITIAN

‘’ REKAYASA SISTEM DIGITAL ‘’

DOSEN PEMBIMBING : Muhammad Rizki Syahputra, S.T., M.T.

Di susun

NAMA : ABDUL HAMID

NPM : 2114210077

PRODI : Teknik Elektro

Mata Kuliah : Rekayas sistem digital

SEMESTER : 5 Reg 2A J/S (T-1)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

2024
REKAYASA SISTEM DIGITAL

Abstrak, Rekayasa sistem digital adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang perancangan,
analisis, dan implementasi sistem digital. Sistem digital adalah sistem yang menggunakan
sinyal digital sebagai media informasinya. Sinyal digital adalah sinyal yang memiliki dua
nilai, yaitu 0 dan 1.Sistem digital memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari,
seperti komputer, ponsel, mesin industri, dan peralatan elektronik lainnya. Sistem digital juga
memiliki banyak keunggulan dibandingkan sistem analog, seperti lebih akurat, lebih efisien,
dan lebih tahan terhadap gangguan. Jurnal ini membahas tentang konsep, aplikasi, dan
tantangan dalam rekayasa sistem digital. Pembahasan dimulai dengan pengenalan tentang
sistem digital, dilanjutkan dengan pembahasan tentang komponen-komponen sistem digital,
teori-teori dasar rekayasa sistem digital, dan aplikasi sistem digital dalam berbagai bidang.
Jurnal ini juga membahas tentang tantangan-tantangan yang dihadapi dalam rekayasa sistem
digital, seperti kompleksitas sistem, keterbatasan sumber daya, dan keamanan sistem.

Pendahuluan

Rekayasa sistem digital adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang perancangan,
analisis, dan implementasi sistem digital. Sistem digital adalah sistem yang menggunakan
sinyal digital sebagai media informasinya. Sinyal digital adalah sinyal yang memiliki dua
nilai, yaitu 0 dan 1. Sistem digital memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari,
seperti komputer, ponsel, mesin industri, dan peralatan elektronik lainnya. Sistem digital juga
memiliki banyak keunggulan dibandingkan sistem analog, seperti lebih akurat, lebih efisien,
dan lebih tahan terhadap gangguan.

Konsep Sistem Digital Sistem digital terdiri dari dua komponen utama, yaitu
hardware dan software. Hardware adalah komponen-komponen fisik dari sistem digital,
seperti mikrokontroler, sensor, dan aktuator. Software adalah program yang dijalankan oleh
hardware untuk mengendalikan sistem. Sistem digital dapat digambarkan sebagai model
matematis yang terdiri dari tiga elemen utama, yaitu input, proses, dan output. Input adalah
data yang masuk ke sistem, proses adalah operasi yang dilakukan oleh sistem terhadap input,
dan output adalah data yang keluar dari sistem.

Hardware Sistem Digital Hardware sistem digital terdiri dari berbagai komponen,
seperti: Mikrokontroler adalah komponen yang berfungsi untuk memproses data dan
mengendalikan sistem. Sensor adalah komponen yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal dari
dunia luar. Aktuator adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah sinyal menjadi
gerakan. Selain hardware, sistem digital juga membutuhkan software untuk menjalankannya.
Software sistem digital terdiri dari berbagai komponen, seperti: Program aplikasi adalah
program yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan sistem. Sistem
operasi adalah program yang berfungsi untuk mengelola sumber daya sistem. Driver adalah
program yang berfungsi untuk menghubungkan hardware dengan software.

Teori-Teori Dasar Rekayasa Sistem Digital Rekayasa sistem digital menggunakan


berbagai teori dasar, seperti: Aljabar boolean adalah teori yang digunakan untuk
merepresentasikan dan melakukan operasi pada data digital. Logika digital adalah teori yang
digunakan untuk merancang dan menganalisis rangkaian digital.Komunikasi digital adalah
teori yang digunakan untuk mengirimkan data digital dari satu tempat ke tempat lain.

Aplikasi Sistem Digital Sistem digital memiliki banyak aplikasi dalam berbagai
bidang, seperti: Komputer adalah sistem digital yang digunakan untuk mengolah data,
menyimpan informasi, dan berkomunikasi. Telepon seluler adalah sistem digital yang
digunakan untuk berkomunikasi suara dan data. Mesin industri adalah sistem digital yang
digunakan untuk mengontrol proses produksi. Peralatan elektronik adalah sistem digital yang
digunakan untuk berbagai keperluan, seperti hiburan, komunikasi, dan keamanan.

Tantangan Rekayasa Sistem Digital Rekayasa sistem digital menghadapi berbagai


tantangan, seperti:Kompleksitas sistem Sistem digital modern semakin kompleks, sehingga
sulit untuk dirancang dan dianalisis.Keterbatasan sumber daya Sistem digital sering kali
membutuhkan sumber daya yang besar, seperti daya, memori, dan bandwidth. Keamanan
sistem. Sistem digital rentan terhadap serangan keamanan, seperti virus dan malware.

Bahan dan Metode

Percobaan rekayasa sistem digital adalah kegiatan yang dilakukan untuk menguji kinerja
suatu sistem digital. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan bahan dan metode yang
sesuai dengan tujuan percobaan. Bahan percobaan rekayasa sistem digital dapat berupa:

1. Hardware, seperti mikrokontroler, sensor, dan aktuator.


2. Software, seperti program aplikasi dan sistem operasi.

Metode percobaan rekayasa sistem digital dapat berupa:


1. Metode pengukuran, yaitu metode yang digunakan untuk mengukur kinerja sistem
digital.
2. Metode simulasi, yaitu metode yang digunakan untuk mensimulasikan kinerja sistem
digital.

Teknik Dasar dan Pengetahuan yang Diperlukan untuk melakukan percobaan


rekayasa sistem digital, diperlukan teknik dasar dan pengetahuan yang meliputi:

1. Pengetahuan tentang teori-teori dasar rekayasa sistem digital, seperti aljabar boolean,
logika digital, dan komunikasi digital.
2. Pengetahuan tentang cara menggunakan hardware dan software yang akan digunakan
dalam percobaan.
3. Keterampilan dalam menganalisis data hasil percobaan.

Berikut adalah contoh percobaan rekayasa sistem digital:

1. Percobaan untuk menguji kinerja rangkaian logika digital.


2. Percobaan untuk menguji kinerja sistem komunikasi digital.
3. Percobaan untuk menguji kinerja sistem kontrol digital.

Hasil dan Pembahasan

Rekayasa sistem digital terus berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi.
Tren-tren terbaru dalam rekayasa sistem digital antara lain:

1. Kecerdasan buatan (AI) AI dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem digital,
seperti untuk membuat sistem yang lebih akurat, lebih efisien, dan lebih tahan terhadap
gangguan.

Kecerdasan buatan (AI) adalah cabang ilmu komputer yang mempelajari bagaimana
membuat komputer dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan
manusia. AI telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, dan saat ini digunakan
dalam berbagai bidang, seperti:

 Pemrosesan bahasa alami, seperti pengenalan suara dan terjemahan otomatis.


 Penglihatan komputer, seperti pengenalan objek dan pengenalan wajah.
 Robotika, seperti pengendalian robot dan perencanaan gerakan.
 Machine learning, yaitu kemampuan komputer untuk belajar dari data tanpa diprogram
secara eksplisit.

AI memiliki potensi untuk memberikan dampak yang besar bagi kehidupan manusia.
AI dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas hidup. Salah
satu klasifikasi AI adalah berdasarkan tingkat kecerdasannya.

 AI lemah (weak AI) adalah AI yang dapat melakukan tugas-tugas tertentu, tetapi tidak
dapat memahami makna dari tugas-tugas tersebut. Misalnya, AI yang dapat memainkan
game Go atau catur.
 AI kuat (strong AI) adalah AI yang dapat memahami makna dari tugas-tugas yang
diberikan kepadanya. Misalnya, AI yang dapat melakukan percakapan yang cerdas
dengan manusia.

Klasifikasi AI lainnya adalah berdasarkan cara AI bekerja.

 AI simbolik (symbolic AI) menggunakan representasi simbolik untuk mewakili


pengetahuan dan pengetahuan. Misalnya, AI yang menggunakan aturan produksi untuk
menerjemahkan bahasa.
 AI koneksionistis (connectionist AI) menggunakan jaringan saraf tiruan untuk
mewakili pengetahuan dan pengetahuan. Misalnya, AI yang menggunakan jaringan
saraf tiruan untuk mengenali wajah.

Tantangan AI AI menghadapi berbagai tantangan, seperti:

 Kompleksitas

AI adalah bidang yang sangat kompleks, dan sulit untuk mengembangkan AI yang dapat
menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks.

 Keamanan
AI dapat digunakan untuk mengembangkan sistem yang berbahaya, seperti senjata otonom.

 Etika

Pengembangan AI harus dilakukan dengan memperhatikan aspek etika, seperti privasi dan
diskriminasi. Masa depan AI AI diperkirakan akan terus berkembang pesat dalam beberapa
dekade mendatang. AI memiliki potensi untuk memberikan dampak yang besar bagi
kehidupan manusia, baik secara positif maupun negatif.

2. Machine learning

Machine learning adalah cabang kecerdasan buatan (AI) yang mempelajari bagaimana
komputer dapat belajar dari data tanpa diprogram secara eksplisit. Machine learning
menggunakan berbagai algoritma untuk menemukan pola dalam data dan menggunakannya
untuk membuat prediksi atau keputusan.

Machine learning memiliki berbagai aplikasi dalam berbagai bidang, seperti:

 Pemrosesan bahasa alami, seperti pengenalan suara dan terjemahan otomatis.


 Penglihatan komputer, seperti pengenalan objek dan pengenalan wajah.
 Robotika, seperti pengendalian robot dan perencanaan gerakan.
 Asuransi, seperti deteksi penipuan dan penilaian risiko.
 Kesehatan, seperti diagnosis penyakit dan pengembangan obat-obatan.
 Ekonomi, seperti analisis pasar dan perdagangan saham.

Jenis-jenis machine learning

Ada berbagai jenis machine learning, yang dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai
kriteria. Salah satu klasifikasi machine learning adalah berdasarkan jenis data yang
digunakan.

 Supervised learning adalah jenis machine learning yang menggunakan data yang diberi
label untuk melatih model. Misalnya, model pengenalan wajah dilatih dengan
kumpulan data wajah yang diberi label sebagai "wajah pria" atau "wajah wanita".
 Unsupervised learning adalah jenis machine learning yang menggunakan data yang
tidak diberi label untuk melatih model. Misalnya, model clustering digunakan untuk
mengelompokkan data tanpa diberi label sebelumnya.
 Reinforcement learning adalah jenis machine learning yang menggunakan umpan balik
dari lingkungan untuk melatih model. Misalnya, model permainan digunakan untuk
mempelajari cara bermain game dengan menerima umpan balik dari lingkungan game.

Klasifikasi machine learning lainnya adalah berdasarkan cara model belajar.

 Aproksimasi statistik (statistical approximation) menggunakan statistik untuk


menemukan pola dalam data. Misalnya, model regresi digunakan untuk memprediksi
nilai variabel target berdasarkan nilai variabel prediktor.
 Pemrograman induktif (inductive programming) menggunakan algoritma untuk
menemukan pola dalam data. Misalnya, pohon keputusan digunakan untuk
mengklasifikasikan data.
 Pembelajaran mesin dalam jaringan saraf (machine learning in neural networks)
menggunakan jaringan saraf tiruan untuk mempelajari pola dalam data. Misalnya,
jaringan saraf tiruan dapat digunakan untuk mengenali objek atau mengenali wajah.

Tantangan machine learning

Machine learning menghadapi berbagai tantangan, seperti:

 Kualitas data

Kualitas data yang digunakan untuk melatih model machine learning sangat penting untuk
keberhasilan model. Data yang tidak akurat atau tidak lengkap dapat menyebabkan model
menghasilkan hasil yang tidak akurat.

 Kompleksitas model

Model machine learning yang kompleks dapat sulit untuk dilatih dan dipahami. Model yang
terlalu kompleks dapat menyebabkan overfitting, yaitu model yang terlalu cocok dengan data
pelatihan dan tidak dapat generalisasi ke data baru.
 Interpretasi hasil

Mungkin sulit untuk memahami bagaimana model machine learning menghasilkan hasil. Hal
ini dapat membuat sulit untuk menjelaskan hasil model kepada pengguna atau untuk
memperbaiki model jika diperlukan. Masa depan Machine learning diperkirakan akan terus
berkembang pesat dalam beberapa dekade mendatang. Machine learning memiliki potensi
untuk memberikan dampak yang besar bagi kehidupan manusia, baik secara positif maupun
negatif.

3. Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) adalah konsep dimana objek sehari-hari dihubungkan ke


internet dan mampu berinteraksi satu sama lain, mengumpulkan dan bertukar data melalui
jaringan. Sederhananya, IoT memungkinkan benda-benda yang biasa kita gunakan menjadi
"pintar" dan terhubung, saling berkomunikasi, serta dikendalikan dari jarak jauh.

Cara Kerja IoT?

Konsep IoT melibatkan tiga komponen utama:

 Perangkat pintar: Ini adalah perangkat yang dilengkapi dengan sensor, aktuator, dan
konektivitas internet. Sensor mengumpulkan data, aktuator merespon data, dan
konektivitas memungkinkan komunikasi dengan perangkat lain. Contoh perangkat
pintar termasuk smart TV, smart speaker, lampu pintar, dan peralatan pintar.
 Platform IoT: Ini adalah platform cloud yang mengumpulkan, menyimpan, dan
menganalisis data yang dikirimkan oleh perangkat pintar. Platform IoT juga
memungkinkan pengguna untuk mengontrol dan mengelola perangkat mereka dari
jarak jauh.
 Aplikasi IoT: Ini adalah aplikasi yang memanfaatkan data yang dikumpulkan oleh
perangkat pintar untuk memberikan layanan dan wawasan. Contoh aplikasi IoT
termasuk sistem kontrol rumah pintar, manajemen gedung, dan pelacakan aset.

Contoh-contoh Penerapan IoT:

IoT memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang, termasuk:


 Rumah pintar: Mengontrol lampu, termostat, peralatan, dan keamanan rumah dari jarak
jauh.
 Kesehatan: Memantau denyut jantung, tekanan darah, dan tanda vital lainnya secara
real-time.
 Transportasi: Melacak kendaraan, mengoptimalkan rute, dan meningkatkan
keselamatan lalu lintas.
 Manufaktur: Memantau kondisi mesin, memprediksi kegagalan, dan meningkatkan
efisiensi produksi.
 Pertanian: Memantau kondisi tanah, cuaca, dan kesehatan tanaman untuk
mengoptimalkan produksi.

Keuntungan-keuntungan IoT:

IoT menawarkan banyak keuntungan, seperti:

 Peningkatan efisiensi: IoT dapat membantu mengotomatiskan tugas dan proses,


sehingga menghemat waktu dan tenaga.
 Peningkatan produktivitas: IoT dapat membantu meminimalkan downtime dan
meningkatkan throughput.
 Peningkatan kenyamanan: IoT dapat membuat hidup kita lebih nyaman dengan
mengontrol lingkungan dan perangkat kita dari jarak jauh.
 Peningkatan penghematan biaya: IoT dapat membantu menghemat energi dan
mengurangi biaya pemeliharaan.
 Peningkatan wawasan: IoT dapat memberikan data dan wawasan yang berharga yang
dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik.

Tantangan-tantangan IoT juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:

 Keamanan: Perangkat IoT rentan terhadap serangan cyber, sehingga penting untuk
memastikan keamanan data dan perangkat.
 Privasi: Pengumpulan dan penggunaan data pengguna oleh perangkat IoT
menimbulkan masalah privasi yang perlu dipertimbangkan.
 Interoperabilitas: Tidak semua perangkat IoT kompatibel satu sama lain, sehingga
menciptakan tantangan interoperabilitas.
 Ketergantungan internet: Perangkat IoT bergantung pada internet untuk berfungsi,
sehingga gangguan internet dapat mengganggu fungsinya.

4. Quantum computing
Quantum computing adalah jenis komputasi yang menggunakan prinsip-prinsip
mekanika kuantum untuk memproses data. Quantum computing memiliki potensi untuk
memecahkan masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh komputer klasik.

Perbedaan Utama Antara Quantum Computing dan Komputasi Klasik Perbedaan


utama antara quantum computing dan komputasi klasik adalah cara data direpresentasikan
dan dimanipulasi. Dalam komputasi klasik, data direpresentasikan sebagai bit, yang dapat
memiliki nilai 0 atau 1. Dalam quantum computing, data direpresentasikan sebagai kubit,
yang dapat memiliki nilai 0, 1, atau keduanya secara bersamaan.

Kemampuan kubit untuk memiliki nilai 0 dan 1 secara bersamaan dikenal sebagai
superposisi. Superposisi memungkinkan quantum computing untuk melakukan operasi yang
tidak dapat dilakukan oleh komputer klasik.

Contoh Penerapan Quantum Computing Quantum computing memiliki potensi untuk


diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk:

 Kecerdasan buatan: Quantum computing dapat digunakan untuk mengembangkan AI


yang lebih kuat dan lebih efisien.
 Farmasi: Quantum computing dapat digunakan untuk mengembangkan obat-obatan baru
yang lebih efektif dan lebih aman.
 Material sains: Quantum computing dapat digunakan untuk mengembangkan bahan baru
dengan sifat-sifat yang unik.
 Fisika: Quantum computing dapat digunakan untuk mempelajari fenomena kuantum yang
tidak dapat dipelajari oleh komputer klasik.

Tantangan Quantum Computing Quantum computing masih dalam tahap


pengembangan, dan masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi sebelum dapat
digunakan secara luas. Tantangan-tantangan tersebut meliputi:
 Stabilitas: Kubit sangat rentan terhadap gangguan, sehingga sulit untuk mempertahankan
superposisi selama periode waktu yang lama.
 Kompleksitas: Quantum computing membutuhkan algoritma dan perangkat keras yang
sangat kompleks.
 Biaya: Quantum computing masih merupakan teknologi yang mahal.

Masa Depan Quantum Computing Quantum computing memiliki potensi untuk menjadi
teknologi yang mengubah dunia. Namun, masih perlu beberapa tahun lagi sebelum quantum
computing dapat digunakan secara luas.

Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembahasan ini adalah sebagai berikut:

1. AI adalah bidang ilmu yang berkembang pesat dengan potensi untuk memberikan dampak
yang besar bagi kehidupan manusia, baik secara positif maupun negatif. AI memiliki berbagai
aplikasi dalam berbagai bidang, dan potensi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan
kualitas hidup.Namun, AI juga menghadapi berbagai tantangan, seperti kompleksitas, keamanan,
dan etika
2. Machine learning adalah bidang AI yang berkembang pesat dengan potensi untuk memberikan
dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Machine learning memiliki berbagai aplikasi dalam
berbagai bidang, dan potensi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas hidup.
Namun, machine learning juga menghadapi berbagai tantangan, seperti kualitas data,
kompleksitas model, dan interpretasi hasil.
3. IoT adalah teknologi yang berkembang pesat dengan potensi untuk mengubah banyak aspek
kehidupan kita.IoT memiliki berbagai aplikasi dalam berbagai bidang, dan potensi untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kenyamanan hidup.Namun, IoT juga menghadapi
berbagai tantangan, seperti keamanan, privasi, interoperabilitas, dan ketergantungan internet.
4. Quantum computing adalah teknologi yang masih dalam tahap pengembangan, tetapi memiliki
potensi untuk menjadi teknologi yang mengubah dunia.Quantum computing memiliki berbagai
aplikasi dalam berbagai bidang, dan potensi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan
kualitas hidup.Namun, quantum computing juga menghadapi berbagai tantangan, seperti
stabilitas, kompleksitas, dan biaya.
Secara keseluruhan, keempat teknologi tersebut memiliki potensi untuk memberikan
dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Namun, penting untuk memahami berbagai
tantangan yang dihadapi oleh masing-masing teknologi agar dapat dikembangkan dan
digunakan secara bertanggung jawab dan optimal.

Daftar Pustaka

 A.I.: A Modern Approach oleh Stuart Russell dan Peter Norvig


 Machine Learning: A Probabilistic Perspective oleh Kevin P. Murphy
 The Internet of Things: A Revolution in Everyday Life oleh Kevin Ashton
 Quantum Computing: A Gentle Introduction oleh Scott Aaronson

Anda mungkin juga menyukai