Program Studi Statistika Fakultas Sains Terapan Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Jalan Kalisahak No.28, Klitren, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta 5522
Email : mariajeannenataliapakaenoni@gmail.com
ABSTRACT
Salam Krajan Hamlet is one of the hamlets in Wukirsari Village, Cangkringan District,
Sleman Regency, which has the potential to develop new entrepreneurs (sociopreneurs)
because it has adequate natural resources in the agriculturural sector. Its well-known
natural resource is cocoa pods. Therefore, the women in RT 02 in RW 33 and RW 34 in
the hamlet took the initiative to process cocoa pods into a chocolate snack called SAKA
Granola. However, the problem faced in developing the SAKA Granola business is the
lack of consumer interest in the product due to high product prices, ineffective marketing
methods, packaging designs that are still simple, and do not have flavor variants and the
products are still in the form of snacks. To overcome the problems that occur, a
sociopreneur program is carried out as an effort to optimize the production and marketing
process of cocoa pods. The aim of the entire program to be implemented is to be able to
improve the economy of the people in Wukirsari Village.
Keywords: SAKA Granola, Salam Krajan Hamlet, Cocoa, Sociopreneur
ABSTRAK
Dusun Salam Krajan merupakan salah satu dusun di Desa Wukirsari, Kecamatan
Cangkringan, Kabupaten Sleman, yang memiliki potensi untuk mengembangkan
pelaku usaha (sociopreneur) baru karena memiliki sumber daya alam yang memadai
dalam sektor pertanian. Sumber daya alamnya yang cukup terkenal ialah buah kakao.
Oleh karena itu ibu-ibu pada RT 02 di RW 33 dan RW 34 di dusun tersebut berinisiatif
untuk melakukan pengolahan buah kakao menjadi cemilan coklat yang diberi nama
SAKA Granola. Namun, masalah yang dihadapi dalam mengembangkan usaha SAKA
Granola ini adalah kurangnya minat konsumen terhadap produk dikarenakan harga
produk yang mahal, cara pemasaran yang kurang efektif, desain kemasan yang masih
sederhana, dan belum memiliki varian rasa serta produknya masih dalam bentuk
cemilan saja. Untuk mengatasi masalah yang terjadi dilakukan program sociopreneur
sebagai upaya mengoptimalisasi proses produksi dan pemasaran buah kakao. Tujuan
dari keseluruhan program yang akan dilaksanakan yaitu mampu meningkatkan
kualitas SAKA Granola, meningkatkan pemasaran sehingga mampu meningkatkan
perekonomian masyarakat di Desa Wukirsari.
Kata kunci : SAKA Granola, Dusun Salam Krajan, Kakao, Sociopreneur.
I. PENDAHULUAN
Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang memiliki potensi komoditas pertanian untuk dikembangkan, salah satunya
adalah perkebunan kakao. Desa Wukirsari merupakan salah satu dari lima kelurahan yang ada di
Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dengan sebagian besar masyarakat
bekerja sebagai petani. Berdasarkan survei yang telah dilakukan menunjukan bahwa Desa
Wukirsari mempunyai beberapa potensi unggulan yang cukup besar. Bahkan BPS Sleman dalam
angka menyebutkan bahwa Kecamatan Cangkringan memiliki luas tanaman Kakao yang paling
banyak dibandingkan kecamatan lain, yaitu 26.44 Ha dan produksinya 3.71 ton pada 2021. Potensi
dan kekayaan alam tersebut apabila dimanfaatkan dengan baik, maka akan menciptakan
keuntungan ekonomi yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, salah satu potensi bernilai
ekonomis untuk perekonomian masyarakat adalah usaha-usaha kecil dibidang makanan.
Berkembangnya usaha-usaha kecil dibidang makanan membantu perekonomian masyarakat.
Namun, ada beberapa industri kecil yang memiliki keterbatasan dalam mengembangkan usaha
mereka, salah satunya adalah usaha SAKA Granola. SAKA Granola adalah sebuah produk
makanan dan minuman yang berbahan dasarbiji kakao. Usaha ini berlokasi di Desa Wukirsari,
Kecamatan Cangkringan tepatnya di Dusun Salam Krajan RT 02 RW 33 dan RW 34.
IST AKPRIND Yogyakarta telah melakukan kerjasama dengan Dusun SalamKrajan, Desa
Wukirsari. Beberapa kegiatan telah dilaksanakan yaitu merintis desa wisata dan Kuliah Kerja
Nyata (KKN). Melalui implementasi kegiatan-kegiatan tersebut, diketahui adanya potensi produk
SAKA Granola di Dusun Salam Krajan. Kemudian pada April 2022, tim HIMASTA, Jurusan
Statistika, IST AKPRIND Yogyakarta telah melakukan survei sehingga mengetahui potensi dan
permasalahanyang ada di lokasi tersebut (Gambar 1). Pemroduksi adalah kelompok ibu-ibu di
Dusun Salam Krajan RT 02 RW 33 dan RW 34. Pembuatan SAKA Granola ini masih sangat
sederhana yaitu dengan alat pembuatan yang sangat sederhana (Gambar 2). Sementara itu,
kemasan produk yang hanya menggunakan plastik sederhana (Gambar 3). Selain itu untuk
pemasarannya hanya dititipkan di Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah (UMKM) setempat.
Seiring berjalannya waktu, minat konsumen dalam membeli produk ini semakin berkurang.
Hal ini menyebabkan kerugian dan banyak dari produk tersebut yang sudah kadaluarsa. Karena
adanya faktor tersebut membuat pihak produsen membatasi produksi, yaitu dengan memproduksi
ketika ada pemesanan yang masukdari UMKM saja. Padahal jika dikerjakan dengan alat yang lebih
baik, kemasan yang lebih menarik, dan sarana penjualan yang lebih modern maka penjualan
SAKA Granola ini dapat meningkat.
Ibu-ibu warga RT 02 RW 33 dan RW 34 yang terdiri dari 11 orang, sebagai pelaku usaha
memiliki peran untuk memproduksi SAKA Granola. Mereka memiliki tujuan yang sama dalam
memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan ekonomi keluarga masing-masing. Oleh karena
itu tim menamakan mereka sebagaisociopreneur. Sementara itu, masyarakat lain yang berada di
sekitar adalah masyarakat yang kurang mampu. Seperti yang dinyatakan oleh data BPS Kabupaten
Sleman dalam angka, dimana pada 2021 terdapat 10.92% keluarga miskin dan 51.59 keluarga
rentan miskin di Kecamatan Cangkringan. Apalagi saat ini pandemi Covid-19 memberikan dampak
yang besar bagi perekonomian. Hal ini menyebabkan persentase keluarga miskin Kabupaten
Sleman tahun 2021 meningkat 3,12 persen dari tahun sebelumnya. Maka dari itu, penting sekali
memunculkan pelaku usaha baru untuk bersinergi dan bekerja sama memanfaatkanpotensi buah
kakao, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masing-masing keluarga.
Para pelaku usaha di RT 02, RW 33 dan RW 34 sangat berpotensi untuk menghasilkan
SAKA Granola yang enak dan berkualitas, serta mampu mengangkatekonomi masyarakat sekitar.
Namun demikian, kualitas produk belum baik, peralatan produksi yang kurang mendukung,
pemasaran yang kurang, serta sumberdaya manusia kurang mendukung. Oleh karena itu, tim PPK
Ormawa dari HIMASTA IST AKPRIND Yogyakarta akan memberikan beberapa program
sociopreneur untuk meningkatkan kualitas produk dan pemasarannya. Dengan program ini
diharapkan membantu mitra untuk meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan pasar SAKA
Granola. Selanjutnya, tim akan memberikan program bagi masyarakat sekitar untuk bergabung
dalam usaha SAKA Granola, yaitu memberikan peran sebagai marketing. Namun demikian dapat
memungkinkan jugamenjadi pemroduksi buah kakao. Hal ini bertujuan juga untuk membentuk
sociopreneur baru. Sasaran program atau mitra adalah di RW 33 dan RW 34 DusunSalam Krajan,
Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan.
II. METODE PELAKSANAAN
Produk SAKA Granola di Dusun Salam Krajan, Desa Wukirsari awalnya hanya dikenal dalam
bentuk cemilan (makanan ringan) yang berasal dari biji coklat kakao. Dari proses pengolahan biji kakao
tersebut didapatkan sisa kulit biji kakao yang bisa diolah lagi oleh pelaku usaha menjadi minuman teh
yang memiliki khasiat baik bagi kesehatan. Bahan baku yang digunakan dapat dikatakan melimpah
sehingga dapat membantu perekonomian di dusun tersebut. Dusun Salam Krajan mudah dijangkau karena
lokasinya cukup strategis. Jika diukur jarak dan waktu tempuh, lokasinya berada 21 km dari kampus
Institut Sains & Teknologi AKPRIND maka dibutuhkan sekitar 29 menit menggunakan kendaraan
bermotor. Lalu lintas menuju lokasi selalu ramai lancar namun aksesnya mudah karena lewatjalan utama
Yogyakarta-Solo. Selain itu kondisi jalan juga bagus karena jalannya beraspal. Roadmap kegiatan
program dalam kurun waktu 1-3 tahun yang dilengkapi dengan target capaian setiap tahun disajikan pada
Gambar 4.
f. Pelaksanaan program
Pelaksanaan program akan melibatkan warga binaan, tim mahasiswa, dosen, tokoh
dan mitra yang saling berkaitan dimana seluruh rangkaian program dilaksanakan dengan
kegiatan lapangan (offline). Detail pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1. Koordinasi : Pada tahap awal, tim akan berkoordinasi ke lokasi dengan desa dan
mitra terkait jadwal dan tahap-tahap pelaksanaan PPK Ormawa
2. Sosialisasi program : Tahapan ini dilakukan melalui kegiatan sosialisasi kepada
pelaku usaha produk SAKA Granola di Dusun Salam Krajan, Desa Wukirsari.
Sosialisasi ini memberikan materi tentang pengenalan program, tahapan
pelaksanaan, hingga targetnya. Kegiatan ini akan dihadiri Tim PPK Ormawa
HIMASTA, mitra hingga perangkat desa.
3. Pelaksanaan program, Sebagai inti kegiatan yang terdiri dari :
ii. Pembuatan website/ medsos pemasaran. Tim akan membuatkan website dan
media sosial (medsos) sebagai media memperkenalkan produk dan media
penjualan online. Media ini akan di desain secara menarik dan mudah digunakan
sehingga konsumen akan dapat berkomunikasi dengan mitra dengan mudah, serta
pemasaran lebih luas dan penjualan meningkat. Desain disajikan di Gambar 5.
iii. Riset pasar. Tim PPK Ormawa dan mitra bersama-sama mendesain riset pasar
untuk mengenali pemetaan pasar, persepsi konsumen, hingga tingkat kepuasan
konsumen sehingga dapat diketahui strategi pasar selanjutnya. Risetini dilakukan
secara online melalui kuesioner.
iv. Pelatihan produksi varian baru dan pemberian alat produksi. Pelatihan
dilakukan secara offline dengan peserta adalah pemilik usaha SAKA Granola
terkait dengan materi munculnya produk usaha baru yaitu minuman yang
memanfaatkan kulit biji kakao. Dan diadakan pemberian alat penggiling biji
kakao seperti Gambar 6.
2. Pembuatan Kemasan
3. Pelatihan Pemasaran dan Medsos
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Tim PPK ORMAWA HIMASTA IST
AKPRIND YOGYAKARTA, di Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten
Sleman pada RT 02, RW 33 dan RW 34, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tim PPK ORMAWA memiliki etos kerja dalam memajukan sumber daya
manusia diDusun Salam Krajan adalah salah satu dusun yang berada di Desa
Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman pada RT 02, RW 33
dan RW 34.
2. Tim PPK ORMAWA dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapatkan di
bangku perkuliahan yaitu dengan cara memproduksi dan pemasaran SAKA
GRANOLA dimana produk yang dihasilkan adalah kripik pisang coklat dan
cookies coklat.
3. Tim PPK ORMAWA memiliki pengalaman dan mengetahui masalah serta
solusi menyelesaikan masalah yang didapatkan masyarakat di Dusun Salam
Krajan adalah salah satu dusun yang berada di Desa Wukirsari, Kecamatan
Cangkringan, KabupatenSleman pada RT 02, RW 33 dan RW 34.
4. Tim PPK ORMAWA mempunyai rasa peduli dan empati terhadap kondisi
yang ada dimasyarakat sehingga muncul sikap tolong menolong dan gotong
royong di Dusun Salam Krajan adalah salah satu dusun yang berada di Desa
Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman pada RT 02, RW 33
dan RW 34.
5. Tim PPK ORMAWA memproduksi dan mengembangkan SAKA
GRANOLA serta meningkatkan semangat berwirausaha yang sudah ada
sehingga kelak bermanfaat bagimasyarakat.
6. Masyarakat di Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman
pada RT02, RW 33 dan RW 34 memperoleh pengetahuan tentang pemasaran
produk SAKA GRANOLA dan cara membangun jaringan usaha.
V. UCAPAN TERIMA KASIH